• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA AUDIT TINGKAT KEMATANGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI PALEMBANG MENGGUNAKAN COBIT QUICKSTART.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA AUDIT TINGKAT KEMATANGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI PALEMBANG MENGGUNAKAN COBIT QUICKSTART."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.A. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang tata kelola teknologi informasi menggunakan

framework COBIT telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Beberapa

penelitian lain seperti yang dilaksanakan oleh Abu, M (2009) menggunakan

framework COBIT untuk mengevaluasi penggunaan sistem di Arab Saudi. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar responden melaporkan bahwa

departemen teknologi informasi memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan

proses COBIT dalam domain organisasi mereka (Abu, M, 2009).

Penelitian lainnya tentang COBIT juga dilakukan oleh Tanuwijawa dan

Sarno (2010), dimana hasil penelitiannya mengusulkan penggunaan COBIT

maturity model dan model persamaan struktural untuk mengukur keselarasan

antara peraturan akademik universitas dan tujuan teknologi informasi.

Penelitian tentang penggunaan framework COBIT sebagai petunjuk

penerapan teknologi enterprise 2.0. Hasil penggunaan framework COBIT 4.1

secara sukses mengimpementasikan enterprise 2.0 tersebut dengan menyediakan

tata kelola untuk memastikan bahwa resiko yang akan terjadi dapat teridentifikasi,

serta dapat teratasi dengan baik (Blunt & Hine, 2009; Debreceny & Gray, 2011). Penelitian tentang penggunaan framework COBIT dalam dunia pendidikan

seperti dilakukan oleh Setiawan (2008), yang melakukan evaluasi terhadap

(2)

10

menggunakan framework COBIT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

klasifikasi Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta berdasarkan penerapan

teknologi informasi dengan melihat maturuty level penggunaan teknologi

informasi mereka. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui sumbangan penerapan

teknologi informasi, serta untuk mengatahui evaluasi penerapan teknologi

informasi pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

Penelitian tentang penggunaan framework COBIT untuk menerapkan tata

kelola teknologi informasi dapat secara efektif menuai informasi mengenai

kekuatan kreatifitas dari komunitas kampus yang dilakukan melalui kombinasi

antara proses dan politik yang mungkin merupakan kesempatan terbaik bagi

perguruan tinggi untuk memajukan inovasi dan pelayanan.

Penelitian tentang penggunaan framework COBIT yang dilakukan oleh

Ribeiro dan Gomes (2010), menyimpulkan bahwa COBIT adalah sebuah

framework yang sesuai untuk pengimplamentasian ISO 9001 certification

standard dan untuk tata kelola teknologi informasi di lembaga-lembaga

pendidikan umum di seluruh Portugal dalam bidang teknologi informasi dan

sistem informasi.

COBIT mengkombinasikan tujuan-tujuan bisnis dan IT, menyediakan

kemampuan untuk memonitir tingkat kematangan information metric system.

COBIT memungkinkan manajemen untuk mengoptimalkan

suberdaya-sumberdaya TI seperti aplikasi-aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang.

Paraktek-praktek yang direkomendasikan oleh COBIT adalah gabungan antara

(3)

11

diaplikasikan dalam organisasi apapun (Min, 2009). Dalam rangka

mengimplementasikan arah strategis organisasi, organisasi harus fokus pada

pentingnya proses COBIT untuk menjaga good governance TI di dalam

organisasi. Implementasi COBIT sangat diperlukan sebagai bagian dari

infrastruktur TI di organisasi untuk memitigasi resiko, memaksimalkan

keuntungan dan memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang berkaitan dengan IT

untuk kinerja jangka panjang perusahaan yang merupakan fokus para pemegang

saham perusahaan daripada kinerja jangka pendek (Tarmidi et.al., 2012). Tingkat

kematangan kesiapan Penggunaan Paket Aplikasi Sekolah (PAS) di

sekolah-sekolah Kabupaten Pacitan, yaitu 8 sekolah-sekolah (80%) berada pada level 1

(initial/adhoc), 1 sekolah (10%) berada pada level 2 (Reapeatable but Intuitive),

dan 1 sekolah (10%) berada pada level 3 (Defined) (Hariyanto. E, 2011).

Penelitian tentang penggunaan framework COBIT oleh Debreceny dan

Gray (2011), menyatakan bahwa 34 proses-proses dan deskripsi-deskripsi dari

atribut-atribut serta tingkat kematangan COBIT dapat memberikan pandangan

yang komprehensif dari siklus hidup teknologi informasi sebuah organisasi.

Penelitian tentang penggunaan framework COBIT dan penerapannya

dalam perusahaan dapat meningkatkan penyelarasan antara bisnis dan teknologi

informasi dalam perusahaan tersebut serta mendapatkan manfaat yang lebih besar

dalam tata kelola teknologi informasi governance (Marrone, Hoffmann & Kolbe,

2010).

Penelitian tentang penggunaan framework COBIT yang dilakukan oleh

(4)

12

mengukur tingkat kematangan dari proses teknologi informasi suatu organisasi

berdasarkan Tata kelola teknologi informasi akan memiliki konsistensi yang

Referensi

Dokumen terkait

mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL. Dalam praktik mengajar mikro ini masing-masing mahasiswa praktikan diberi kesempatan untuk tiga kali praktik mengajar di depan kelas

Odontektomi adalah pengeluaran gigi yang dalam keadaan tidak dapat bertumbuh atau bertumbuh sebagian (impaksi) dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara pencabutan

Hal inilah yang menyebabkan para pelajar banyak yang menjadi perokok, dikarenakan rokok merupakan salah satu dari ajang mereka untuk mengaktualisasikan diri mereka. Sebagai simbol

Departemen pembelian menerima daftar persediaan rusak yang telah disahkan dari bagian manajer persediaan, berdasarkan hal tersebut membuat surat retur pembelian

keduanya merupakan ahli fihq mazhab Hanafi yakni mendefinisikan wakaf adalah menahan tindakan hukum orang yang berwakaf terhadap hartanya yang telah diwakafkan dengan

Hasil uji diagnostik indika- tor fisik DDSK dibandingkan baku emas dalam menegakkan diagnosis terduga kretin pada anak usia bawah tiga tahun (batita) diperoleh

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Kemampuan praktikan dalam mengembangkan diri terutama dalam proses pembelajaran masih sangat minim karena itu praktikan merasa masih harus banyak belajar, baik