• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian KaliumTerhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Manggis ( Garcinin mangostana L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian KaliumTerhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Manggis ( Garcinin mangostana L)"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARIM PEMBERIAN KALrCihl TERaADAP

PERTUIMBUHA?N DAN PRODUKTTVITAS TANAMAN

W G G I S

( Garcinin

mangostana

L)

Jimmi Simanjuntak

A34301022

PROGRAM STUD1 HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTAiiJY

(2)

dIiMiW STMANJUNTAK Pengarub Pemberian Kaliom terhadap Pertambnhan dan Prodnktivitas Taoaman iManggis ((;aninin mangostnnn

L).

@i bawab bimbiagao Roedby Poerwanto dan Werdi Lokman).

Peoelitian ini bextujuan untuk rnempelajari pengaruh pemberiao lralium

dalam b a b g i h i s terhadap pemrmbuhan

dao

produktivitas tanaman man&. Peoelitian

dil-

di

Lrebun manggis kelornpok tani Karya Mekar, Desa

Karacak, Kecamaran h v l i a n g , Kabupaten Bogor pada bulan April 2004 smpai

dengan

bulan April 2005. Tempat pewlitian bemda pada ke.thggh 780 rn dpl

dengan jeniS tanah latosol.

Penelitian

dinmm

dalam m m x q n acak kelornpok &&or tuq@, tndiri

atas Lima taraf periakuan dm tujuh uhgan. Perlakaao tmebu~ adalah 0 g

Ka

tana10adh (Ko),400 g KzO t a m m d h @I), 800 g K 2 0 t a m o n d h @2X 1200

g K20 tixamanlthn

K3).

dan

1600 g K . O b m m d h

@L),

sehiogga teFdapat 35 unit tanaman MtUk percobaan

. Kalium tidak rnemberilran pqarub nyata terhadap panjang tunas dan

diam- tunas tamman ma- Pemupukan 800 g K201tanamanltahun

rnemberikan pengaruh kiting@ terbadap j u d a b b u n g sebanyak 69,

j

d

buab

p3De-u s&aq'& 44 buah,

dao

bobot panen sebesar 5.07 kg per lima cabang.

Kalium tidak memberikao pengamb oyata terhadap p '

,'

m

kualitas brrah

manggis, namun pemupukan 1600 g K~Oltanamanltahun rnenlmjukkan basil

paling tinggi terhadap diameter bansmd

dao

longitudinal buah, bobot buah,

tebal halit.,

dao

bobot kdit dibanding konml. Pemupukan 1200 g

KzO-un menunjukkan basil lebih

tinggi

terharlap Total Padatan.

Tedam~ (PTT) dibadmg konml. Hasil

analisis

hara menunjuklran bahwa
(3)

PENGARUH PErnErn

K A L m

TERHADAF'

PERTUMBUELW DAY PRODUKTIVITAS TANAWY

MAhrGGIS

(

Gurcinia

mnngmtana

L.)

Oleh

Jimmi Simanjuntak

A34301022

PROGRAM STIIiDI

HORTKULTURA

(4)

Nama

NRP

Program Shtdi

Pwbimbing I

: P E K A R U H PEiWBERWN KALlUhf T E W M PERlWb.I&OtWIY DAY

PRODLIICTIVITAS TAY.&\WY hWYGGIS

(Glurinio FtamgmaM

L)

: Jimmi Simanjuntalr : A 34301022

: Hortikdnw

prof. ~ r . i r . uoedhv poemanto. &ffSc SLP. 131 281 818

(5)

Penulis dilahi~hn p d a

tanggal

31 Juli 1983 di Desa S i a b a l d ,

Kecamarao

Siphldar, Kabupaten Tapanuli Uma, Propimi Slrmatera Utam

Penulis adalah anak pertama dari dm bersaudara keluarga Bapak M. Simanjuntak

dan Ibu M br Panjaitan.

Tahun 1995 penulis lulus dari SD Lnpres Siabal-abal, kemudian pada tahun

1998 penulis menyelesaih-an stud di SLTP S~rana Putri Cahaya M e d a n Penulis

lulus dari

SMU

Bintang Timur 1 Balige pada tahun 2001. Tahun 2001 penulis

diterima di IPB melalui jalur U S M &agi

mahasaimahasiswa

Program S h d
(6)

KATA PENGAiiTAR

hrji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuban Yesus Krimn yang telah

memberi keh-tan dan hilrolat

yang

besar sehingga penulis

dapat

menyelesaikan

skripsi

ini

untuk memperoleh gelar

S

q

Pertanian pada Fakultas Pertanian

LnstiM Pertanian Bogor.

Skripsi ini bejudul "Peugarnh Pemberian Kaliom Terbadap

Pertnmbuhan dan Prodoktivitas Tanaman Manggis ( G t m i h mnngoslimz~

L)".

Pada kesempatan ini penulis ingin mengutapkan rasa t e z k h d kepda

pihak-pihak yang telah banyak membantu memberi sumbangan doa, tenaga, saran, maupun dorogan yang membangun dalam penyelesaian skripsi

ini.

Penulis ingin

meogucapkan terimakasih y n g sebesar-besamya kepada;

1. Prot Dr. Ir. Roedhy P o e n ~ n t o ,

MSc

sebaga~ dosen panbimbing

sekaligus dosen pembimbing abrademik atas arahan dan birnbingannya yang

sangat berarti bagi penulis selama perhdiahan, pelaks;llraan pewtitian dan

penulisan sln'psi.

2.

Ir.

Liferdi Lukman, MSi sebaga~ dosen pernbimbing

kedua

atas arahan

dan

. bimbinganya selama pebksaman penelitian

dan

penulisan slaipsi.

3. Dr.

Ir.

Winarsa D Widodo, MS sehaga~ dosen penguji yang telah bePsedia

memberikan saran

dan

rnasukannya

4. Ayahanda M Siqinj~mtak

dan

Ibunda M br Panjaitan tercinta, Adiktu tercinta

Hendra Simajuntak serta semua keluarga Simanjuntak

dan

Panjaitan atas doa,

dulnmgan

dan pengorbaoan yang diberikan dan menrpalcan harta yang tak

temilai bagi penulis.

5. Plnat Kajian Blrah-buahan Tropika (PKBT) IPB, selaku pen* dana

.penelitian ini, beserta sellrruh

nafoya

yang telah memberiLao fasilitas selama

penulis menyelesaikan pewtitian dan skripsi

ini.

. 6. Rizal GAM sebagai Pegawai . K e h Pusat Kajig Buah-buahan Tmpika IPB k g o r

itas

duhmgn

dan

bantuamp

7. Felix Siaw

sebagai

teman satu penelitian

atas

duhungan, masukan, bantuan

selama m l i t i a o

dan

penulisan skripsi.

8. Conmdo, Ganda, Ronald, Johaq Simon, Samuel, Johnex, Rully, Wimq Yopi,

(7)

sayang, dan k e b e s m m n yang

indah

selama perhvliahan dan penulisan &ipsi

penulis

9. Syamsul, Mamat,

Maya,

Surya, Devis, Mono, Fajar, Anto, Cecep, Ara,

Rohma. Thury, Lely, Mamie, Budi, Sundara, Tinche, Bayu

H,

Wieke,

Maria

h4, Vetty, Riedb, Zaqi, Devi, Deni 36, Fahmi 37 dan semua mahasinva

Hortihultma 38 sebagai teman satu kelas dan satu perjuangan atas duhwgan

dan pertemanan serta k- yang indah

10. Lusi, Sandra, David PLP, Tono, Pahala, Lepran, Asbron, Jtmi, Clerent, Arena,

Yusaider, Batahi, Parmaq Ondo dan semua anak BTB'eRS atas dulnmgan dan

pmtmmmri sata keberramaan yang sangat indah.

11. Semua p b k yang selarna ini telah rnembantu penulis yang tidak dapat

d i s e b b satu per satu.

Penulis berharap hasil-basil yang dituangkan dalam h p s i ini m a a t

bagi )ang memburuhkan

(8)

...

Botani Umum 3

S p a t Tmbuh ... 5

F'icdtksi dan hospdr Pasar

...

5

blium ... 7 ...

Panupukan r\.laIlg$s 8

B;\tlAV DAN X R O D E ... 9

...

Tempi dan WAN 9

...

Bahan dan Alar 9

h4€iudologi ... 9 ...

PelahMan 10

...

Pengamaan 10

.

H S I L

DAN

PfiMBAHASAN 13

I(ESIh4PULAN DAN SARAN ... 27

...

Kesimpulan 27

...

S x a 27

...

(9)

KO Halaman 7eks

I . Perkembangan Luas Panen (Ha), Prod&.-ivitas (KuWa).

dan Prudulsi (Ton) Tanaman Man& Indonesia.

Tahun 1999-2001 ... 6

2. Perkembangan Eltspor X4anggis Indonesia Tahun 19%-2004 ... 6

4. Pen-mh Pemberian Pup& Miurn t&adap Panjang T m

...

dm D i w e r Tunas I5

5 . Penearuh Panberian Pupul; M i u m Terhadap Jumltih Bung.3, ~umitih Bunga Rontok, Persartase Bunga Ronrok. J i i l a h Buah

R~iiiok, Gan Perisenrase Jumlab Buah Ronrok ...

6. Pengamh Pemberian U i u m Terhadap Jumlah Buah P a ~ f l .

...

dan Boboi Buah Panen

7. Pen-eamh Panberian W i u m Terhadap W e i Tnnsvml,

...

D i a m e r Longirudinal, dan Bob04 Buah

8. Pen@ Pemberian M u m Tahadap Kemulusq Wama Buah.

Jumlah L o M , dan Tebal K ~ R ...

9. Pengaruh Panberian W u m Terbadap Bobor Kulir, Jumlah Biji,

E b h i Biji, dan Total Padanm Tdam (PTT) ...

10. Pengrub Pzmbaiao KaIium Tabadap lumlah Kelopak.

...

Panjang Tan*, Bobor

Tanghi

Kelopak dan Diamaa ran:&

1 1. Pengaruh Pemberian Kalium Tahadap Kandungan Ham Wium

Pada Da&g Buah, T a n w Kelopali Kulir Buah. dan Biji ...

12. P e n g a d Pemberian KaliumTahadap Kanduugan H m Xi-

Pada Daging Buah,Tangkai Kelop& Kulir Buah,

dan

Biji ...

15. Pengaruh Pemberian W i u m Tatradap Kantungn Ham Posfor

(10)

4. Data Clnab

-.

Hujan Mingpuan Desa Kaacak Mulai 1 April 2004

Sampai Al April 2005 ... 32 5. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian U i u m Terbadap

-. ...

Jumlab

Buoga... 32

6. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Kalium Terhadap

-

...

Jumlab

Buah Panen... 22

7. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian U i u m Tertradap

-

...

Jumlab

Buah Rontok 22

8. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Kalium Terbadap

-,- ...

Bobot Blrah Paneo... 22

9. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Kalium Terbadap

-.-

...

Jumlab

B u n g Rontok 32

10. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Kalium Terhadap

Diameter Tramvenal Buah ... 33 1 I. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Kalium Terhadap

...

Diameter Longinrdinal b a d 33

12. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Kalium Terhadap

...

Bobot Buah 34

13. Sidik Ragam P e n g a d Pemberian Kalium Terttadap

...

Jumlab

Lokul... 34

14. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian Kalium Terbadap

-

Kemulusan Buah (%) ... 4

15. Sidik Ragam Pengmb Pemberian Kalium Temadap

-# ...

(11)

16. Sidik Ragam Peogaruh Pemberian

Kalium

Terhadap

...

Panjang Tan&i...

17. Sidik Ragam P e n g a d Pemberian

Kalium

Terhadap

... Diameter Tangkai...

18. Sidili Ragam Pengaruh Pemberian

Kalium

T

-...

Bobot Tan* Kelopak

19. Sidik

Ragam

P e n g a d Pemberian

Kalium

T e h a d q

... Jumlah Kelo @...

20. Sidik Ragam Pen@ Pemberian

Kalium

T

-...

Tebal Kulit

21. Sidilr

Ragam

Pengaruh Pemberian

Kalium

T d d a p

... Bob01 Alil...

22. Sidik

Ragam

Pen-earuh Pemberian

Kalium

Terfiadap

... Jumlah Biji

23. Sidili Ragam

. .

Pen@ Pemberian

Kalium

Terttadap

... Bob01 B~JI

24. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian

Kalium

Terhadap

...

Total

Pactatan

Terlanrt (%Brix)

25. Sidik

Ragam

Pengaruh Pemberian

W i u m

Terbadap

... Kandungan

Hara

N

Pada Daging Buah

26. Sidik Ragam Penparuh Pemberian

Kalium

T

-Kand~mgan

Hara

N

Pada Tanghi

dan

Kelopak Buah. ... 27. Sidili Ragam Peogaruh Pemberian

Kalium

T e d d q

...

Kandungan

Hara N

Pada Kulit Buah

28. S i u

Ragam

P@ Pemberian ...

Kalium

T

-... Kandungan

Ham

N

Pada BIJI

29. Sidili

Ragam

Pengamb Pemberian

Kalium

Tdadap

Kandungan Hara P Pada Daging Buah ....

:

... 30. Sidilr Ragam Pe& Pemberian

K

a

l

i

m

Terhadap

... K a n d u n p

Ham

P Pada Tanghi

dan

Kelopak Buah

3 1. Sidik

Ragam

Pen-& Pemberian

Kalium

T&p
(12)

32. Si& Ragam Pen-& Pemberian ... Kalium T q

Kandungan Hara P Pada BIJI ... 39 33. Sidik Ragam Pen-& Pemberian Kalium Terhadap

K a n d u n p Hara K Pada Daging Buah ... 39

X . sidik Ragam Peqaruh Pemberian Kalium Temadap

Kandungan Hara K Pada Tanghi clan Kelopak Buah ... 39 35. Sidik Ragam Pen-grub Pemberian Kalium T-

Kandungan Hara K Pada Kulit Buah ... 39 36. Sidik Ragam Pengaruh Pemberian ... W u m Terhadap

KandunganHaraKPadaB~j~ 40

37. Sidik Ragam Pen-& Pemberian Kalium Tertradap

Panjang Tunas ... 40

38. Sidik Ragam Pen& Pemberian Kalium Temadap

(13)

No Halaman Teks

I . I<ondisi pohon Sebelum dan Sesdah Berbuah ... 13

(14)

Latar Belakang

Manggis (Gmcinio rmulgos~mro L.) merupakan salah saiu buah yang sangat

digemari m a q a r a h t saat ini, bukan hanya di &lam negeri saja tetapi juga di luar

mge.ri. Hal ini dibuk%lran dengin elcspor buah m a n e yang mengalam peningkatan dari tahun ke tahun

Pada

d u n 1997 volume ekspor buah man@

mencapai 1.81 ton dengan nilai US S 2.3 jtna dan meningkat menjadi 3.05 ton

dengan nilai US 5 3.3 juia pada tahun 2OOl (Depanemen P-.an, 2005). Pasar

utama elrspor buah manggis Lndonesia adalah Taiwmn, Eropa, Timur Tea@,

Hongkong, dan Jepang Besamya minat konsumen akan buah manggk merupalian

peluang bisnis ) m g menjanjikan Tanaman ini sangai cocok dikembangkan secara

komersial dan t m y a barus didukung den-m rehik budidaya yang memadai.

Tanaman manggis di Indonesia masih dibudidabakan

secara

tradisional

melalui sistem pea?crangan, tanaman tenebut dikelola dengan jarak tanam ) m g

tidak sesuai dan hampir tanpa pemeliharaan (Verhiej dan Corowl, 1997).

Kurangnya pemeliharaan

ab?m

berpen-garuh t e h d a p mddmya produksi clan

kualitas m a n e s . Roduk%vitas ma@s di Indonesia relatif rendah berkisar

antara 30-50 kg per pohon

Di

Mala)lsia dan lndia produl-tiwiias man&

m e m p a i 200-300 kg per pohon, sedan&an di N e w Thailand, S r i l a n k dan

Puerto Rim produh-tivitasnya bebrisar

arhsa

15-120 kg per pohon (Poenvanto;

2000).

Kualitas buab manggis juga rendah Suhaeri (2003) meoyatakan bahwva buah

man& di Indonesia memilibj damn beah yang relatif kecil sem persentase

bergetahnya culiup tin&. Kualiias buah yang rendah m e n y e b a b h 50% dari total

produb3i m a n e s Indonesia tidak layak ekspor.

Ti-t pertumbuhaq pembunpn, dan pembuahan - tanaman berbuah

dipeoganrhi oleh fak-or g e d hormon, p a s o h nutrisi, dan fakcor tingkrungan

seperti; suhu,

cahaya,

dan air. Salah satu usaha ) m g dilakwkan

untulr

menin@atkan pemrmbuhan dan produksi tanaman adalah dengan pemupulran:

Namun penelitian rnengenai p e m u p h kalium pa& manggis belum ban)&

(15)

2

kenyataan prah-tis di lapan-pn, sehingga pen-& pemlrpukan temadap

pertumbuhan manggis belum ban)& diketahui (Yaacob dan T i d a l , 1995).

Seova m u m peran kalium berhubungan d e n p proses metabolisme,

se& fotosintesis dan respirasi. Kalium dapai meningkatkan laju fotosintesis,

s e w dapat meniogkatkan i r a n d u n p fotosintai yang dipedukan tanaman

dalam peztumbuhan dan perkembangan organ reproduhzif. T i e e? el., (1985)

menyatakan kalium memainkan peran penting dalam fotosintesis dimam lebih

dari 50% dari total

unurr

ini pada &un terkonsenaasi di klomplas.

Hasil penelitian Agreani (1987) menunjukkan bahww kualitas buab jeruk

bailr fisik maupun kimiawvi dipengarubi oleh pemupukaq dimana nilai rata-rag

dari

tanaman

yang diberi pemupukan lebih berat dibandingkan den* buah dari

tanaman kontrol. Peningkatan bob01 buah did* h e m pengaruh kalium yang

lebih dominan. Efendi (1991) menyatakan bahwva pemupukan dengan I < N 4 &pat

meningkatlran penenrase malai berbuah dan penenrase buab pa& tanaman

mangga rang telab terinduki unruk behlrah.

Kadar keculcupan hara kalium bedxda-beda berdasarican jenis tanaman

(Bemet, 1996).

Oleh

i;arerra itu perlu ditemulcan kadar kalium yang paling tepat

untuk pemunbuhan dan produksi tanaman

Tujoan penelitian

Penelitian ini bertujlrao untub: meanpelajari peogad pernberian pup&

lralium &lam be&agai dosis terhadap permmbuhan dan produktivitas tanaman

manggis (Gmcinia ~ g ( ~ 1 0 n o L.)

Jiipoteis

Pemupukan M i u m dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas

(16)

'(L66 1 'yUOJO3 uBp ra.qa,\) uSu.nmyay

.dm

~ p n o l

neb

m w q e i m p ~ ~ e q meeq mqSuapas

~ i u m u m ~ mmu ner!q ~pxlures iepnol ne&q e u m q m p -del.~- ~ m o l lmep SElE UEVUUad -W El-L W-Wp W g - S I RlElm JlJSl?ieg rmep

.mq uep I B ~ ~ I J ~ ~ I ues^oap m r e ~ ~ e

a(sooi~~j)

q

strerd

iepq m f q - a(lrfcuiraq ' ( a ~ ~ d o ) uedepeq.raq a(n?@lal s ~ 3 m u n q

=epla1

m q uedeniuad uep i ! d w e!paol W-uap i q e mqnmed p e p sen1

a-

(-- W P m '1eq-l

m

-9-

'J-w

n1nq epe

m)

P q s ~ ?

S~UEIII u e n r p d WE!S uepieiuaur (0002) o i w u m d .rnl rrwpeaq qalo

n Z S d a i gepnol uep ppol s @ m m u r ~ ~ ~ i or as!^

'(8661 'mostlllex ;.IP%) rlare a?

~ra-ep 'uD ~g . d m u w ledep esewap uoqod Smeq s r a o r e . ~ woqod

w-y

p a ? u q x m u q 'man ZI 63q S m ~ r m o l @I regal -qw enurasq s . w p u m q a u a d ueSuap mw? .dm s q q p iqnq .mp pe.muaq uoqod ynre1 w u a g -s.galu!s Sueqemq Imp 'mml Sueleqraq ;ol gp s?s!y2q

6 u 9 d u a p 'sera? uep d q m q mm ~iqedneol sGSueol usureuel

' ( ~ 6 6 I 'tauolo3 uep Ca!wa,\) e!~eumtr uep '1.m8 'w-uale ? . w v 'ueiey~ e!pul '+uelus luadx u!el s!dw p x p a? .dm JeqaYal qqa]

i n q a ~ a r cmurmmi i!q?es~ peqe m p urelea -eJoqoley uep

b w m u a ! ~

' ~ m d i . y -puq.ra ueielas m@eq aq e!siele)v \iunrueuaolas !nlelaur erem a? uap eu!d!ll!q !p nempu!ur melnday uep !u@x ended !edures m u g a? elguopul .pep

N!E~ --IRl E!w !p ire@~p!pIlq !p s!%kEol UEllIEUE! E~(u~~.\\E V F d

.(~661 - y u o l o ~ uap ra!tph) e!s((epi.y Sunrueuaues

Ip ehI!&l -lQl E!st, uep @sew) %Id UOSDjlut.

.I

S.Kll2JJO/OfU

I) rn-uap a~~!rrwqrrmq .3 .pep !p!qdwiola Sue( ueSml!r ueyedmol u~$unol aro~~-oa'tiau c~rrr.r~1~3 -e,iuqrmq ueyieejum!p iedep Sue< saljads

s!sr e(uq uep sapads 00p u q u!pp] e ! u . d s n q 5u!uny e(mlems Suei >n~+$!!n3 !I!UII!~ olvpp a: :sow (7 nrns~Zi@f-" W!I!J.ID~) s@uekv

(17)

B u n g tanaman m a n s i s adalah b u n g tunggal atau b q m a n s n (bunga

benandan) tumbuh pada cabang primer maupun cabang A-under pada ujuns

ranting, berggng pendek dan tebal, dengan diameter kira-kira 5.5 cm

mempunyai 4 sepal ternsun &lam 2 pasang, jumlah petal 4 helai ben\arna hijau

kuning d e n g n pinsiran kemerah-merahan benruknya tebal dan berdagins.

Bunga rnanggis mekar penuh 25 hari sejak muncul dan buah masak 100-120 hari

kemudian (Verhiej dan Coronel, 1997). Tohir (1978) menpatakan m a n s i s

biasanya berbunga pada musim kemarau antara bulan Juli sampai September dan

berbuah antara bulan November sampai Februari.

Bunga manggis tamaark kedalam b u n g sempurna dimana &lam satu

bunga terdapat alat kelamin jan~an dan betina, namun alat kelamin janran bunsa

manggis tidak mampu membuahi sel telur karena sel-sel kelamin jantan tidal;

tedxntuk @erukuran kecil dan mengering) sehin* buah terbentuk tanpa melalui

meiosis dan penyerbukan (Paull dan Nakasone. 1998).

Benano

-

sari mansis biasanya ditemukan berseFi 1-2, panjang kira-kira 0.5

cm, sifitnya rudimeter paku rumbuh kecil kemudian mengering sehingga tidak

berfingsi. Bakal buah tidak benan&ai, berbenruk a - d bulat mempun)*ai ruang 4-

8 buah, dan memiliki kepala purik yang tidak benangbi, benzrping 4-8 (Verhiej dan Coronel, 1997).

Buah manggis berbenruk bulat dan beAulit licin, bediameter 4-7 c m berat berkisar 30 sampai 140 -cram, mempunyai 4 sampai 8 s e m e n dan setiap %men mengandung S ~ I U bakal biji yang diselimuti aril hen- putih (hdang-

kadang transparan), empuk. dan mengandung sari buah. Tidak semua balral biji

dalam w e n &pa( berkembang menjadi biji, umumnya hanya 1-3 balral biji

yang dapat berkembang menjadi biji. Buah stadium muda berwama hijau dan

=elah matang berubah menjadi m m a merah mud& merah tua sampai u c u kemerahan, dengan 3-4 kelopak rang retap menempel pada buah dan dihiasi oleh

a p i n g kepala putik (Verhiej dan Coronel, 1997).

D i beberapa daerah manggis dapat berbuah 2 kali setahun, biasanya *elah munculnya pumk secara serempak, pohon manggis dapat berproduksi

sampai umur tua (Verhiej dan Coronel, 1997). Paull dan Nakasone (1998)

(18)

Syarat Tumbuh

h4angis mar.ykai lingkun-gm dmgan juhu c i n e dan kdernbaban sang rind j u g , auah hujan m a sepanjang iahun (IMO-2500 mmllahun) den-@

klim kering yang pendeli (I'acmb dan TindaI, 1995). Panimbuhan mang@s

lambar di banail sullu 20°C J a n &an n~ali Jibswah suhu 3-5 OC, sedan-& bahs

r e n i n g & a adalah 3S40°C (Verl~iej and Corond, 1997).

S+cara

m u m jenis ranah ymp bail; uniul; penumbuhan man@ adalah tanah latosol. sedikir mngandunp pasir. :embur, bamal; humus. dan tidak dizenangi air (draenase harus baiki. Yacoob dan Tindal (1935) m q w a h

kondisi lin$unpn :an: d u p ideal unrul; permmbuhan manggis adalah daerah

dengan kefin-gian sampai den-gan 1000 m dpl. tanah b y a bahan o r p i k , pH

tanah M s a r 43-7.0. Payaratan tanah vpmi iru diburuNran terlrait lemahnya

siaem perahran m a n e s . baik pada mr panbibitan maupun seielah tanaman

d e i a s a d i lapangan. PauIl dsn Xakamne (:$98) mznambahbn bahiw manes

dapar rumbuh pada tanah h r(liari meskipiin pemah dilaporkan m e n i d S 3 e m

h o d u k i dan Prospek Pasar

Prospdc pasir buah man@ b e h a p a tahun taakhir sang1 menjanjikan; ekspor buah mangis Indonesia iW men-dami penin-&tan. Namun

penin:&am ekspor tusebur b e l m sejalan dengan pingtatan produksi dan kualitas manes. Produhviias tanaman man@ di Indonesia masih rendah jika

dibandii-@an dengan n e g a peo-l;spor m a n g s s lain di dtmia sepmi Thailand

dan h4alaysie. Di Indonesia produl,n\iias manggis berkisar a n m a 30-50 kg per

pohon. di Malaysia dan India produLn\irai manes memrapai 200-300 k s pa

pob~n. sedan-- di N e g m Thailand. SriIan& dan P w n o Ria,

produkivitamya behm antara 15- 120 kg per pohon ( P m m t o . 2000).

Tanaman man*s di Indonesia dibudidayaltan secara uadisional melalui

siaem pekamgan dan ogroforesin. maman iasebui dikelola den-am jar&

tanam s a n i tidak sesuai dan bampir ranpa panefiharaan (Verhiej dao C o r o d , 1997). Kondisi d e a n sangar berpm-puh iahadap rendahn).a produksi

dan

(19)

Indonesia adalah Jawxa b r a i . Jawa Tmgah, Jan- Tirnur, Sumaiaa Bmr, Sumaim Gram. Sumaim jdatan, dan Riau. Perkrnban-gm produksi, produktivitas. dan luas panen rnan&s di Indonesia tesaji pada Tabel I.

Tabel I. P+rkmbanpn Luas Panen (Ha), Proddtivitas ( K a a ) , dm Produki (Ton) Tanaman A.lang9s di lndonesia,Tahun 1999-2004

Luas Pmm Produkaivitas Rodukti

Tzhm

(Hal [~;u/Ha)

CTon)

1999 4-12: 4.65 19.174

1OO0 5.191 5.03 26.400

200001 4.m7 3-60 25.812

2002 s 051 7.71 62.055

ZOOj 9.5% 8.45 79.073

S.475 7.33 62.117

Sumber : Dirktom Jmderal Bina Produksi Honikul~ura

Peluang elrspor mang*~ lndonesia cukup besar k n a volume dan Nlai

ekqmrnya magalami psnin:&tan pada beberapa tahun tedhir. Tujuan ekspor

i s b e a r A l a h Tai\\an dan HonoJ;ong den-m nilai ekspor pada tahlm 2OOO masins-masing 50.58% dan ;0.j056 Buah manm di w p a iersebuf selain di k o m i ju p di-makan dalam iip~araupacara keagamaan. Pdriembanp ekpor man- Indonesia tmaji pada Tabel 2.

Tabel 2. Pakernhangan E b p ~ r & ~ I a n ~ s Indonesia Tahun 1996-2004

Tahun Volume ( ton) Nilai (US S Juta)

1 9% 1.981 1.5

1997 1 .SO8 2.3

IS98 147 0.14

1999 4.743 3.9

2000 7.182 8.9

200 1 1.868 3.9

2002 3.939 3.5

2003 8.180 8.3

2004 3.050 3.3

Sumber : Bim Puss siaiiaik 21%

Den@ meniol;&m>x nilai ekonprnis m a n e s pada beberap tahun

,-

(20)

memenuhi perspratan mutu ekspor, 5aitu mencapai jOO/o dari total produksi yang

dihasilkan petani (Sujanti et of., 1997). Kondisi ini &pat disebabkan h e m kurangnya pengerahuan tentang teknik budidaya tenttama usaha pemupukan yang

tepai t a h d a p tanaman manggis.

Kalium

Kalium mentpakan unsur )an% paling banyak diserap tanaman daripada

unsur hara lain selain nitrogen. Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K'. Serapan tanaman akan unsur K dipengamhi oleh unsur K tea'sedia bagi

tanaman, semakin besar jumlah K t d i a bagi tanaman maka &an semakin besar

pula jumlah K yang diserap tanaman. Sekirar 90-98% kalium tanah s m relatif tidak tersedia bagi tanaman, I-1% berupa kalium lambat t d i a atau kalium

tidak dapat dipmularkan, kalium ini rerikat dalam koloid tanah sehingga tidak

segera tersedia bagi tanaman.-Kalium rang segera tersedia bagi tanaman hanya

beslrisar 1-2% dari jumlah total unsur ini dalam tanah (Soepardi, 1983).

h p u k M i u m yang banyak diunakan adalah KCI. Secara umum p e ~ a n

kalium berhubungan d e w proses metabolisme, seperti fotosirnesis dan

iespirasi. SoeQardi (1983) menyatakan kerersediaan dan penyerapan M i u m yang

culup menyebabkan tanaman lebih tahan t&dap serangan penydit, lebih tegar,

merangsang permmbuhan

akar

sehin* akar tanaman dapat berpijak dengan h u t

ke dalam tanah, meningkarkan penyerapan hara, air, dan mineral yang dibutuhkan

ranaman. Kalium berfungsi mengatur ketea'sediaan air pada tanaman, ha1 tersebut

berhubungan dengan pembukaan dan penutupan stomata (Leiualrabessy, 1998).

Kekurangan kalium pada tanaman s%am umum dapat menyebabkan daun

menjadi Luning, melemahkan batan% hasil tanaman berlnrrang, mengurangi

resistensi terhadap penyakir dan penumnan Laditas buah (Leiwalrabessy, 1998).

Tanaman pang kekurangan M i u m akumulasi karbohidratnya rendah k n a

fotodntesis berjian lambat. W u r a n g y a fotosintesis mengurangi fotosintat

yang dipedukan unmk pertumbuhan dan perkembangan organ reproduL5f

sehingga mengganggu pembentulran dan pembesaran buah. Kadar k d u p a n

(21)

Pernuputcan &Ian&

Rekomendasi panupukan yang paling repar unruk ranaman man@

M u m banyak dikaahui. Hajl-hasil penditian remadap ranaman mmes

kebanyabn hanya m m p u kqada m a m h r pemupukan remadap permmbuhan

bibit (tanaman belum berprojuki). Almeyda dan Manin (1976) m e q - t a h

bahika tanaman manas Fzng berumur 1-2 tahun dapat diberi pup& majemuk 10- 10-9 sebesar 250 gram per pohon miap iahunnya. Tanaman m a n e s >ang sudah

berbuah membutuhltan Lurang lebih 7 K g pup& N-P-K 10-10-9 p a pobon setiap tahun. Jenis tanah yang beraom menimbulh kesuliran &lam menenruh

formula pupuk janp khms.

Di Thailand panupukan manes den-an m m g g m a h NPK adalah

10:109 u n d manggis bmrmur 1-10 tahun ( Y m o b

dan

Tindtil. 1995). Selanjumya Paull dan Nakajone (1998) meq-rakan ranaman manggis datasa

benrmur dialas I S iahun dapai dibexi pup& majemuk 10: 109 sebesar 2-7 kg per pobn saiap tahunqa. Sedan:- UNU.! I-maman berumur I 5 iahun ke bawah

(22)

W a b dan Tempat

Pengamatan lapang dilaksanalcan di kebun manggis kelompok tani Karya Mekar Desa Karacak Kecamafan Lemvliang Kabupaten Bogor &ngm lietinggian

780

m

dpl

dan

jenis tanah latosol. Uji brualitas buah dilakrulran di labomtorium

Pendidikan Hortihvltura

IPB.

Analisis tanah clan analisis bdmgan hara pada

bagian buah dilakdan di laboratorium llmu Tanah

IPB.

Penelitian dilak-ulran

pada bulan April 2001

-

April 2005.

Bahan dan Alat

Tiga puluh lima tanaman manggis de\vasa bennnur 20-25 tahun yang sudab p d berproduksi.

Pupuk

KC1 sebagai perlakuan,

Urea

dan

SP-j6 sebagai

0

pupk dasar. ALat )ang dig& adalah jangka sarong, penggaris, kenas label,

spidol, cangkvl, kantong plastjk, film

dan

kamera, hand ~ n b o m e r m , oven,

pisau, iisue, dan timbangan digital.

Metode

Penelitian

ini

terdiri atas lima taraf @&?ran dan tujuh ulangan sehingga

diperoleb 35 unit tanaman p e r h Perlakuan tersebrrt adalah 0 g Kfl

a n a m d h (Ko), 400 ig Kfl mmmadthn &I), 800 g KzO &I),

1200 g K20 tanamadtho (K3),

dan

1600 g K2OItanamanlthn

G).

Ranolngan percobaan yang di& adalah Raxangm A& Kelompok (RAK) dengan

&tor hmggd.

Model aditif linier yang diajukan adalah:

Y i j = p + a i + f 3 j + ~ ~

Dimana:

Yij = Pengamatan pada perlahuan ke-i

dan

kelompok ke-j

p =Rataanumum

ai

= Pengaruh periakuan lie-i (1,2,3,4,5)

Pj = Pengaruh kelompok ke-j ( I , 2,3, 4, 5,6: 7)

(23)

10

Data

dianalisis dengan m e n g g m b n sidik q a m ,

dan

apabila terdapat

pengaruh nyata

terhadap

peubah yang diamati maka d i l a l i uji lanjut DMRT

(Duncan Mulriple Range

Terr)

pa& taraf 1 dan 5%.

Pela ksanaan

Tahap pelaksanaan dalarn penelitian ini meliputi :

1. Pemilihan tanaman; tanaman yang dipilih adalah tanaman dengan

pertumbuhan yang baik dan relatif

s e w .

Penilaian keseragaman

berdasarkan kondisi pohon di kebun, dimana ranaman )wig dipilih merniliki

tinggi dm lebar tajuk yang relatif sama dan sudah pemah berprodulsi.

Tanaman )ang terpilih se1anjutnj.a diberi label

2. Aplikasi p u p a aplikasi pemupukan Mium d i l d . tiga tahap, yaitu 20%

setelah panen, 30% menjelang berbunga, dan 50% menjelang teibentuknya

buab. Pemupukan 600 g N tanamanlthn pupuk d m , d i l d r u h SO??

setelah panen, 200h menjelang berbunga, dan 30?? menjelang terbentukn)~

buah, sedangkan aplikasi p u p u k a n 600 g PzOj tanaman/ihn dildvkan 20%

setelah panen, SO?? memjelang berbtmga,

dm

30% menjelang tehenrulaya

buab. Pemberian pup& dildvkan den-m membuat alur pa& pertengahan

tajuk mengeliliogi baoing tamman sedalam

*

20 cm, kemudian pup& dise-bar

dalam alur dan ditimbun kembali

Pengamatan

Peubah yang diamati pada tanaman yang diteliti meliputi:

1. Fase p m b u h a n tunas (Ilurhing), meliputi panjang tunas dan diameter

tunas, dilahvlcan pada

akhir

pertumbuhan iunas

2. Jumlah bunga, dilakukan saat berbunga (saat tanaman telah mengeluarkan

bunga mencapai 50 %)

3. Bunga dan buah yang rontok., d i l a l - setiap m i n w - ).a

4.

Jumlah

buah per pohon, total bobot buah per pohon, d i l d i pada saai panen

5. Uji hvalitas buah, melip*;

a) Bobot per buah (gram). Did- m e n e g timban-m analitik

(24)

r

I I

Diameter

m d

buah. D i d w pada w a n ten@ buah

secara

horizontal pa& ke dua sisi men=unah jan-&a sorong lalu diambil Nlai rata-ra&p

Diameter longitudinal buah. Diukur pada bagan tengah buah

secara

vertilral p d a ke dua sisi m e n e b jan* sorong lalu diambil Nlai

rata-ratanya

Kemulusan buah. Dilakvkan

secara

manual dengan melihat tin@

persenrase kemulusan buah.

2 96% = Tingkat kemulusan buah t i n e

86-95% = T i t kemulusan buah sedang

2

85 = Tipkat kemulusan buah rendah

Warna buah. Dilakukan

seocra

manual dengan melihat persentax vama buah m a n e s

2

96%

= buah benvama merah muda mengkilat sampai ungu.

86-95% = buah benvarna hijau kemerahan sampai merah muda menglcilat.

5 85 = buah benvama hijau kemerahan.

Jlrmlah

lohd. Dilakukan

secara

manual. Lolrul adalah penan& segmen

buah m a n e s

Tebal Lulit buab

(mm).

D i d w m e n g , g jan& sorong setelah L d i t

buah dibelab

secara

melintang menjadi dua

Jlrmlah dan

bob: biji (gram): D i l a k a h

seocra

manual se?elab buah dibelah, daging buah ) m g benvama putib dipisahkan dari biji, biji

dihitung kemudian ditimbang men:-pnkan t i m b a n p analitik

Jlrmlah

kelopak Dilakukan seolra manual

Panjang

tangbrai

buah (cm). D i d w dari p&A

tangbrai

hingga

p&A buah merrgguMkan mistar

Diameter tan& buab (mm). D i d w rne~lgggmlm jangka sorong

&rat -tangtcai dan kelopk (pun). D i d w menggunakan timbangan

analitik

bedcapsitas

maksimal

I

Kg

Total Padatan Terlarut mrix). Dilal,u\;an d e n p mengambil cairan

buah 2 2 tetes, diletakkan diaras hand refauomerer, kemudian dirutup

(25)

6. Analisis kandungan hara K,

N,

dan P pada tan& kelopak, kulit buah, daging

buah, dan biji

7. Untuk melihat faktor-faktor lain yang lxrpengmh temadap produksi maka

diamati pe-ubah kondisi lin&amgan

seperti

data curah h j a q yang
(26)

HASIL DAN PEMBAEIASAN

KondS Umnm

Kebun manggk t e m p penelitian bertopografi miring, berada

ketingg& 780

m dpl

dengan

jenis taoah latosol Tanaman

yang

djgunakm berumur 20-25 tah~m,

j

d

cabang

berkisar 15-20

cabang

s e wpdukshya belum mencapai maksimum (Gambar 1).

Tarraman

bxbut bemp tanaman pekarangan atau tlrmbuh di kebun benrampur

dengan

tanamm

lain

seperti

h i a n ,

rambutan, dm melinjo dengan jarak tanam yang tidak t e m t ~ ~ ~

dm

jarang dilakukan pemelibaraan

Produfrsi

taminan maggis

benrmur 40

tahun keatas

berkisar

500-

700 Kg per pohon (Duektorat Tanaman Buab, 2003).

Tanaman mmggis berblmga serentak sekitar bulan Oldoba.

Pawn

mulai

dilakvkan

saat 25% dari

kulit

buab manggis sudah berwama ungu, yaitu sekitar

103 hari setelah pemblmgaan Curah hujan rata-rata pa& saat penelitian d u p

t

i

@

mta-rata 49.7

mm

tiap mhggmya dengan jumlab hari hujan ra*+rata 3.3

wperminggu

Garnbar

1. Kondisi Pohon

Sebelum

Qn Sesudab

Berbuah

Mi

Tanah

Hasilaoalisisterbadapsampeltanahpadabgiantopsoiltanahdiketahui

(27)

14

KCL

3.43). Kandungan hara

K

rendah, yaitu sebesar 0.20 md100gr. Kandungan umur hara makro lain seperti P, N-total, Ca dan Mg rendah. Kandungan unsur

hara m i h seperti Fe, Cu, Zn, dan h4n d x p . Nilai Kapasitas Tukar Kation

rendah, yaitu sebesar 12.95 mdl00 gr (Tabel 3).

Hasil analisis

tanah

pada lqgan sub soil

tanah

menmjukkan hasil yang cendenmg

sama

dengan basil analisis @a bagian top soil tanah, dimana tanah

bexeaki masam (pH HzO 4.40, pH KCL 3.51). Kandungan hara

K

rendah, yaitu

sebesar 0.22 md100gr. Kandmgm m u r hara i n a h lain sepeati P, Natal, Ca dan

M g

rendah. Kmhgan unun hara m i h seperti Fe,

Cu,

Zn, dan

Mn

cukup.'

Nilai Kapasitas Tukar Kation rendab, yaitu sebesar 14.36 md100gr (Tabel 3).

Penilaian

&-an&

analisis

tanah

tersaji &lam lampiran 1 dan 2.

Pada

tanah

latosol kalium, kalsium, magnesium dan natrium cepat

dibeba&an atau

oepat

mengalarm pencuciaan, kapasitas tukar katiormya rendah,

dixhabkan oleh kadar bahan organ& Iang h m g dan dipeqpuhi oleh sifat liat

hjdrooicsida, sehingga

tanah

ini

miskin

alran

b - b a s a yang clap! dipertukarkan [image:27.484.33.434.403.785.2]

dan hara tersedia lainnya (So@, 1983).

Tabel 3. Hasil Analisis Tanah-Sebelum Pedakuan Pupuk Kalium

Pengukuran panjang dan diameter

tunas

dilahvkan saa! perireanbangan

tunas

telah mencapai uhvran maksimum pa& stadium trubus detvasa (periode

Sifa!

tanah

pH

&o

KC1

K (d100g)

P (dl'%) N (56)

ca

(d100g) (d100g)

Na @pm) Fe (ppm)

cu

@pm)

a

(ppm)

@pm)

KTI< (d100g)

Hasil analisis Top Soil

4.27 3.43 0.20

I -27 0.14 0.98 0.44 0.30 2.54 0.51 3.99 1.67 12.95 Sub Soil 4.40 3.51 0.22 1.36 0.10 0.U 0.42 030 2.65 0.56 3.19

(28)

15 dorman). W i u m tidal; menberikm pengaruh njaca terhadap panjang tunas

maupun d i a m e r tunas. Panjang nmas bw'kijar 6.4-7.4 cm. sedangkan diamaer

tunas rata-mta 2.4 mm (Tabel 4).

T a M 4. Pa-& P m b a i a n Pupuk M i u m iuhadap Panjang tuMj dan Dimzier

Tunas

400

g

6.7 1.4

800 g 7.0 2.1

l200g 6.4 2.4

1 6 0 0 ~ 6.4 2.1

Ka: An-& jmg diikmi huruf )m_n ama pada kolom sama lidak berbeda n)ara pada uji waf DMRT I d m 5%

Penupukan kalium rid& membikan pengad yang n)ata iemadap penin-&tan panjang nmas maupun diameter iunas ranaman mangk. KOO (1985)

menyamkan panupllkan kalium pada jerul; tidak bzrpen-puh tahadap duran

pobon dan daun; kalium yang rendah ahin men-pang jumlah dan u l , - b&

bauuk buah tidak sera-earn dan cepat m e n q l m i kmunduran si peqimpanan. Pemn Mium yang lebih dominan terhadap paiumbuhan ~produl,.f dibanding pemrmbuhan v w f I8naman r n q e b a . b b n kalium yang d i i l iidak berpen_puh q a t a temadap panjang mupun diameter tunas.

Produh?h<tas

Panupulran Mium nyata menin-&&an jurnlah bunga, jurnlah buah mntok, d m

tidak

berpen& njata ta-hadap jumlah bunga mntoli. Panupukan

800, 1200, dan 1600 g Kflftanaman n!ata menin_&tkan jumlah bunga dibanding

kontrol. Pemupulran 800 g Kaftanaman membailran hasil paling t i n e tehadap

jumlah bung seban).al; 69 b& &a@m kontrol m b e r i k a n k i l paling

rendah tahadap jumlah bunga sebany-ak 35 buah. Panupukan 400 g KzOftanamw

rid& nyam menin-&tkan jumlah bunp dibanding kontrol (Tabel 5).

Dan' keh'g p d a k i pemupuh yang berbeda'njata, pemupukan 800 g

Kflltanaman memberilian has1 paling tingi iremadap jumlah bung. J d a h

(29)

16

panen dan bobot p m . Pmupulian pada dosis 800 g KtO/maman diduga iekh &par mayedialan K diatas batas hitis unruk p a n h t u k a n bung tanaman r n a n ~ . s , sehingga pembaian tin-&I &s )wig lebih tin*. tidak membaih

hasil yang lebih baik. .%cam ekonorni (biaya ymg dikeluarkm) p a n u p d m pada

tanaman man- &par menggmmah dosis 800 g KzO/tanaman unruk

Tabd 5 . Pengmh P a n M a n Pup& Wium T&dap Jumla\ Ihp, Jumlah Bunga Romok. Pasentase Bung Ronrok, Jumlah Buah Ronrok. dan Pasentase Buah Rontok

Jumlah JmWl '?'ease

P&uan

IC-m/Ial&n BungaRonrok '-Iah Ron1d; Buns!= Buah Ronlok Ronlok Buah

Og 35s 8.00 23.18 6.75b 19.56

$00 s 46bc 8.75 19.02 S.75ab 19.02

800% 6% 12.25 1S.14 1 3 . m 18.11 l2OOg 67a 12.75 19.02 12-75. 19.02

1600g 5% 11.00 19.1 1 I 1.2% 19.23

: Angla jans diikuti huruf jang sam p d a kolom ) m g sarrca ii&k babnla n ) w

pada uji maf DMRT I dan 5%

Kalium dapar menin:&th laju fotosintesis, &in@ &pa

menin-&&an M u n g a n forosintar )wig dipaidan tanaman dalam pertumbuhan

dan pdanbangan mgan repioduktif. Tidale er 01.. (1985) menyatalian kalium m

anainkan

paao pen% d a h n f~csinrzjij dimana lebih dari 50% dari toral m m r ini @a dam terlionxziaasi di klomplas. Tanaman j u g menwrlulian lralium u n d produki molekul fojbt berermi tinggi (ATP) pada proses fomsintesis dan

respirad.

ATP ini d i m a h sebagai m b e r e n q i dalam asimilasi s i n d i o l r s i d a menjadi @a selama fotosinr&. Gula basil forosintesis

ini

a h

di m s p o m d a n ire organ ranaman unruk digunakan dalam pemrmbuhan atau disimpan oleh tanaman.

Panirpukan 800, 1200, dm 1600 g K~Ofranaman nyata menin-&&an jumlah buah rontok &banding kontrol. Panupukan 800 g Kflftanaman

m a n b e d m basil paling tingj t&&p jlrmlah buah rontdc s e b q a k 13 buh,

sedan- konnul mem- hasil paling rrndab ierhadap jlrmlah buah mntok

(30)

17 jumlah buah mntok dibandinz kontml. Kalium iiM< manberikan pen- WaIa

ierhadap jumlah bun@ rontok. Jumlah b u n raniok bn'<isar 8- I3 buah (Tabel 5).

Pmin_&tan jumlah buah mnrok pada psmupul;an 800g KzOltanaman diduga M a i t a n dengan jumlah bunga ).an_e lebih ban)&. Namun perlakuan

tervbur hasil paling rendah i&&p pmssrase jumlah b u n g mntok

dan jumlah buah mntok masing-mising s e b r 18.14% dan 1834% dari total

bunga. &limn dikerahui baperan memx@ dam. bunbun@. dan buah tidal; ranpang rontok. memperbaiki cim dan kulitas buah dan menambah rasa

-

manis pada buah (Suiejo. 1987).

M i u r n n y t a mzningkaiin jumlah hiah panzn iaapi tidak n);ata remadap penin-&tan bobor buah panen. Pmupukan 800. 1200. dan 1600 g KzOlianaman nyzia meningliatkan jumlah buah p m dibanding konnol.

P e m u p u h 800 g K ~ O I m a n membeikm tiaiil paling t i n e t h d a p jumlah

buah panen 44 buah. - d a n $ a n konird ~ r i b e r i b n hasil paling rendah

terhadap jumlah buah panen A m y a k 19.75 biiah. Pemupukan 400 g

K z O / t a m a n rid& nyaia m i n ~ & r t i n jumlah buah panen dibanding konaol (Tabel 6).

Tabel 6. P e n - d Panberian M i u m T&dap Jumlah Buhh P mdan Bobot

Buah Pamn

PdAa~an Jumlah Bob01 Buzh

1600g j6.liab j.gOab

a : Am& pwg d i h t i huruf \mp spna pada k o h ?mg sama tidal berbeda nlata

pada uji t a d Dh4RT I dm 5%

Penin_&tan jumlah buah panen sebanyk 44 buah pads peinupukan 800 g K~OItaoaman, diduga W r a n d m ~ o jumlah bunga ) m g lebih banyak d m

penentase b u n g dan buah mniok paling r a d a h pada perlakm tersebur. Rai (2004)

m ) m a h

bahiia jumlah buah panen pada ranaman m a n g k ditentul;an dzh jumlah pucuk ba-bunga dan kemampuan imaman u n d mempertahankan
(31)

18 basil paling ti& terhadap j dblmga sebesar 69 buab dan memberikan hasil paling redab terhadap persentsse j d b u n p rontok

dan

buah m m k masing-

mssingsebesar 18.14%dan 18.84%daritotal bmga.

Bobot buah pawn

rata-rata berkisar 3.71 sampai 5.07

kg

per Lima cabang

Pemlrpukan 800 g K20itanaman menunjukkan hasid yang lebih tinggi terhsdap

bobot buab panen sebesar 5.07 Kg per Lhna cabang sakgkan kontml memberikan hasil paling rendah

terhadap

bobot pawn sebesar 3.71 Kg per Lima

c a b q meskipun tidak beakda nya!a (Tabel 6).

Garnbar 2.

Buab

mntok

( A ) dao buah pawn (B)

Bobot buah pawn tergoloq rendah Bobot buah panen paling

tinggi

pada pemlrpukan 800 g KtOlbmman,

diduga berkaitan

dengan j d buab panen

paling banyak @a pedakum tersebu!. Secara normal tanaman manggis

di

Indonesia pmhk-tivitamya dapat mencapai 30-50 Kg per pohon Remldmya produkY manggis hasil peaelitian 15-

dipengaruhi

oleh ukuran dan bobot buah yang k&i. Semakin kecil uhwn buah (diameter bansvenal

dan

longitudinal) dan

bobot buah maka

yang d i h a s i h juga semakin kecil.

Terjadinya biermid beming pada tanaman ma-

diduga

juga

berpengaruh

terhadap

rendahnya pr- T ~ ~ a m a n manggis menrpakan

tanaman

yang

sifahya musinan, sifat musiman buah-buahan

di

Indonesia a n t m

lain, disebabkan oleh; (1) induksi pembmpn secara alami, hanya tejadi

di

dataran tinggi atau

di

daouan

rendah dengan suhu

udara

spesifih dan periode
(32)

19

hens awal berbuah tidal; menentu dan adanya sifat biemial bmriilg ( P m i a n r o ,

2003).

Poawanto (2003) menam- bi~iririal baring mentpal;an fenomem

dimana pada Satu mujim tateniu tanaman berproduksi sangat tinggi (on year) dan

pada musim h - l r u m y a produksi sangat rendah (oflywr). Informasi ) m g didapat

dikaahw' bahm pada musim panen sebdumnya bebgapa tanaman yang

d i g m h n &lam penelinan mengalami penen n y a (on )ear). Sehingga p8da panen hium)'if produksi buah san-g rendah, bahkan a& pohon yang tidal;

babunga sama sekali.

Beberapa tanaman yang digyakan ciakm w l i t i a n masih tergolong

tanaman mu& d i n = produkiin~il k l u m i&u t i n e atau belum m+

maksimum (Gambar I). Kondisi demikian did- j u g berpengaruh tehadq

rendahn1.a produlsi &lam penditian.

Kualitas buah

Kalium iidak manbedan p e n - d p a r a terhadap diamerer

m d ,

diameter longitudinal. dan bobor buah. Diameter aansveisal buah berkisar 52.6

sampai 56.0 mm, sedan-&an diameter lon$tudinal bexkkr 44.8 sampai 47.0 mm. Bobor buah berliisar 73.8 sampai 8-1.6 _m. Pemupukan 1600 g KflI-

menbedan hasil paling M-W. tehadap b o b buah sebesar 84.6 -m&banding konrrol meskipun odak beitxda rryata (Tabd 7).

Tabel 7..Pm_garuh Panbexian U i u m Tahadap Diameter Transversal; Diamaer

Longitudinal, dan Bob01 Buah

Perlakuan Diameter w n s v m a l Diameter longitudinal Bobot Buah

m g 51.2 46.3 $1.0

soog 52.6 44.5 73.5

200 Q 53.1 45.8 77.2

16COg 560 47.0 . 51.6

Ka:

>-

diikuti h m f yang m a paja kolom yimg saws tidak babeda n)ara

pada uji d DM RT I d m 9%

EhdasaAan Standar Nasional l n d m i a (SHI), buah mangk s e p

(33)

20 mm ), Mum 1 (55 - 65 mm), dan A4m 11 (<55 mm). Pengamam temadap

diamzier buah menunjukkan d i m - buah manes bekisar 51 sampai 55 mm,

Bobot buah m a n e s berlrisar 75.8 m p a i 84.6 gram. Ukuran buah

tersebut belum memenuhi aandar muru buah mans* d e n p boboi 100 glbuah.

Rendahnya diamaw dan bbor buah diduga berpen-gmh terhadap rendahnya pmdulisi hasil pemlitian. M m m Yuniarri dan Pumomo (1999) aandar mum

buab manggis menurut minat k o m e n adalah beuk~ran besar (100 gtbuah),

wama Ldit muah hitam mengkilap. daging buah tebal dan putih

W k

porsi

asam 0.4%) dengan getah dan air sedkit.

Pzmuptkan 1600 g KzOhanaman m-ra mcnin_$atlran rebal kulit buah

d i M i n g konml. Tebal kulii buah W s a r 7.5 ampai S.9 mm. Terdapat

k & m g a n b a h m &n doSs Mium yang d i b z r i h maka h l i r

buah m a n e s juga sendin tebal. M i m tidal; mmberikan pen-gmh nyiii

temadap pasenlase kanulusan buah. pasenrase \mma buah, dan jumlah lokul.

Persentase kemulusan buah M s a r 81

sampai

89%'' P e m u p h 800 g K&/taaaman membaikao basil paling tin& r&dap pesziiasz kanulujan buah

sebesar 89% d i i g konml &pun tidak babe& ciyaxa. Pe~ntase .riama buah berl;isar 85.6 q. 942% Jlrmlah lo6ul pada buab manes W s a r 5

sampai 6 buah (Tabel 8).

Tabel 8. PeogaruJ~ Penbeiian W i u m

T

q

Kenulusan, Wama Buah, Jumlah

Lolid, dan Tebal Kulit

Pfdakman Kemulusan Wama Jumlah Tebal Lulii

Klo/- (%) WLah (Si) LQkd (mm)

0 s 81.0 94.h 6.07 7.5b

1600

k

86.4 92.W 5.78 S.9a

Kd: h g l c a yang d~ikuh h w f j m g sma pada kolom prig

.-

tidak haheda n)ala

p d a uji maf DXIRT I dan 5%

Secara

m u m perseotase kemulusan buah iagolong readsh, dimana raia-
(34)

21 ini ba'kaitan dengan munculnya paiih Luning dan bmik pada buah. Geiah kuning

pada buah manggis m p a i saat ini masih menjdi penyebab mama rendahqa kualitas buah manggis. Gaah L . i n g dm bunk membuat penampakan buah

kurang menaril; dan rasanya pahit. Payebab uiama rnunculrrya getah kuning dan

bur& sampai saat ini belum dkaahui secara paai.

Tina\iinara (2002) m e n y a i h bahna iejadinya b u d pada buah manggk kenun-&inan &fxi d i s e b a b h -&antar buah atau buah den- daun pada s a a ~ buah mas1 muda yang kemudian m i n g a h luka dm Thut m k s a r

seiring pertambahan Aman buah. Teijadin? luka akibar ge&an buah dengan

dam arau ranting pohon d a p t rejadi. Tanaman yang d i - m m h kurang dipel~hara

secara inrm.f, lanaman talalu rimbun dan banyak d i t e m u h cabang negatif. P m - m i a n temadap FIW buah m g z s mmunjukkan bah\\a persenrase

a m Lulit buah M s a r 85 sampai 94% \Vama kulit buah mhnggis L m n g

sera-- muhi dzui hijau kemaahan sampai muah muda mengkilai. B e n k d m S mNasional Indonesia buah ini tagolong &lam buah mum I (Lampimn

3).

Remlahn).a penenme ~\ama buah diduga lebih d i s e b a b h Luxanpya

pemeliharam t a b d a p tanaman man&s sepmi panangkasan, &[-)a tammn

menjadi talalu rimbuu m_@ambat pmetmi &)a ke dalam tajuli

Poemanto (2003) menyatalran pmangkasan pada tanaman W u a h &pat manperbatki pewmaan buah, L a m a

v.

cahaya ke dalam tajuk lebih baa.

L d d @enanda segmzn buah manw.s) dan segmen buah yang rnanbentuk biji untuk sanua pedal.. )m_e diamati, jumlahnja iidak memiliki

variasi yang nyata, buah manegis m-lki 5

m.

6 jumlah lokul. Jumlah lohd pada buah manggis lebih d i p e o g oleb fahtor gmetik pada ianaman.

Tadapar kexedenmgan bahn+a smmkin tinggi dosis kalium yang diberikan maka M i t buah manas juga j2mal;in tebal. Kztebalan kulit buah manpimyai ani pa& Lualitas buah )ang berhubungan dengan pengm&utan s e m

kerahanan terhadap serangan Hama

dan

PenMit. &makin tebal hdit buah umumnya Mih rahan temadap beoturan dan sffangan Hama dan Penyakit. Pain_&tan tebal Ldil buah d i d u s & i t respon buah terhadap pemupukan
(35)

22

alran meningkatkan tebal hdit buah. Kulit buah manggis j u g dapat di-

sebagai bahan pe\vama dan baban obatdatan Penelitian farmakologis (obat-

obatan) di universitas t h a m a a di Eropa m e l a p o h bahm buah mangpls

mempunyai dua komponeo penting. (I) antioxidants yang mengrmtungkan dan

(2) W u n g a n obat m h o n e s yang m e n p k m obat anti-depresi, antidabetes,

dan anu-le-ia (httpIhv\y\v.myxango.com). Sehingga peningkatan

tebal

hdit

buah alran &-in menambah nilai ekonomis buah manggis.

Kalium tidak rnemkkan pengarub nyata terhadap Bobot kulit, jumlah

biji, Bobot biji, dan Total Padatan Terianrt (PTT). Bobot kulit buah berkisar 5 1.1

sampai 63.7 gram. Pemupukan 1600 g KzOItanaman membe"kan hasil yang lebih

tietemadap Bobot L-it seixsar 63.7 gmn d 1 W n g kontrol meskipun tidak

berbeda

n p i a J d a h biji bertjsar 1-3 buah dengan bobot beriosar 1.70 sampai

2.38 -m. Total padatan terlarut buah

(PTT)

berldsar 15.22 sam+ 16.23 "Brk

Pemupukan 1200 g KIOItanaman memberikan hasil yang lebih tin& terhadap

Total Padatan Teriarut buah dan Bobot biji masingmasing sebesar 16.23 "Brix

dan 2.38 g dibanding kontrol meskipun

tidak

berbeda nyata (Tabel 9).

Tabel 9. Pengaruh Pemberian Kalium Terhadap Bobot Kulit, J d a h Biji, Bobot

Biji,

dan

Total Padatan Terlarut

0

Bobot Kntit(g) Jrrmlah Biji Bobot Biji (g) PTTmrix)

@

Og. - 59.1 1 22 -. 1.70b 15.38

4oog 5 5 2 125 I .Wab 15.73

m g 53.1 121 1.92ab 15.65

1200 g 533 1.37 238a 16.23

1600 g 63.7 123 2.22ab 15.22

K b Angka yaug diikuri bmufyang samapaia kolom yarg smm tidak krbeda nyara

pada up tarafDMRT 1 dm 5%

Peolngkatan Bobot lidit buah pada pedakuan 1600 g KzOhnaman diduga

beTicaimn dengan

tebal

kulit paling tinggi pada perlakuan tenebut Sernakin tebal hdit buah m a h bobot hulit juga semakin tinggi. J d a h . b i j i pada buab manggis

lebih dipenganrhi oleh

&or

genetik

Bobot biji plug tinggi pada p e m u p b 1200 g K~Ohnaman diduga bericaitan deogan damn biji yang lebih

besar.

Pemupukan 1200 KzO g/tanaman memberikan hasi tertit@ terhadap Total

(36)

23 Peningt;atan ini diduga disebabkan respon buah temadap pemupukan kalium.

Kalium dibetahui berperan dalam pemben- hbohidrai dan hanslokasi -da

(Soepardi, 1983). Hasil analisis hara pda bagian buah menunjulckan bahwa

persentax kalium paling tjnggi ditemukan pada daging buah (mil), *tu sebesar

1.3%.

Secua

m u m pengukzmu

daajad

kemanisan buah m e n g g a m m

kandungan gula dalam buab yaim glukosa, dma,

dan

fhhosa sehingga dapat

menunjukkan tlngkat rasa manis buah,

artinya

semakio tin=. derajad kernanisan

semakin manis rasa buahnya (Widayawati, 1995).

Kalium tidak memberikan pen& nyata temadap jumlah kelopak, panjang

mngkai, bobot tangkai irelopak, dan diameter tanghi. Semua buah ram-rata .

-..,

memiliki 3 sampai 4 kelopak, Bobot mngkai kelopak berkisar 3.03

s a m p

3.37 mm, sedangkan diameter tangkai W s a r 7.3 sampai 7.7

mm.

Panjang tantan&

-

berliisar 19.9 sampai 22.3 m m (Tabel 10).

Tabel 10. Pengaruh Pemben'an Kalium Tertradap Jumlah Kelopak, Panjang Tangkai, Bobot Tangkai Kelopak, dan Diameter tangkai

400

&

3.9 20.1 3.25

-.

7.7

m g 3.9 20.4 337 7.5

1200 g 3.8 223 327 7.5

1600 g 3.7 19.9 333 7.6

ICa: An& yang d & - hmufyang samapada kolom yang sama tidak behala nyala pada oji tarafDX4RT 1 dan 5%

Jumlab kelopak, panjang tan- Bobot tan& kelopak, dan diameter

tmgbi lebih ch'pengaruhi oleh faktor

gewtih:

pada tamman manggis, sehingga p e m u p h kalium tidak memberikan pengaruh yang oyata. Untuk memenuhi

persyaratan mutu elrspor, blrah manggis minimal harus memilii 3 kelopak jang

lengiiap, ben\arna hijau segar,

dan

tmbi&ai utuh.

Perakaran tanaman manggis yang terlalu dalarn diduga berpengaruh

terhadap hasil yaog didapat

dalam

penelitian. Tanaman yang digunahn sudah

beriahuo-tahun tidak dipelihara secara intensif dan

usaha

pernupula jarang

dilahvkan Karena taMman tidak pernah mendapatlran lam di permuliaan tanah

(37)

24

Akibarn)a sebagian hara jang d i h k a n ti& dapa langsung digmakan oleh

ianaman karena belum mencapai daerah p e t a h a n man@. Pen@ dari

pemupukan tenebut kemughnan baru d a p l dilihat pada tahun berik-

Terjadinya pencuciaan hara selama penelitian dapat terjadi. Pada saat

aplikasi panupukan tahap tip atau menjelang t e h m t u h p buah, curah hujan mincmtan culcup tine g i s a r 60 m d& jumlah hari hujan rata-rata tiap

minW 4 hari (lampiran 4). Soepardi (1983) menyatakao masalah kalium secan

m u m dapat dikelompokkan dalam: (1) pada saat tertentu sebag~an besar dari

unsur kalium

tidak

tersedia bagi tanaman; (2) karena sifat mudah larut, peka

temadap p g a r u b pencucian; (3) kalium discrap dalam jumlab banyak, terutama

bila unsur tenebuf diberikan secara beriebihan.

Terjadinya pencucian hara dan siaem perakaran manes yang terialu

&lam menyebabbran pupuk rang diberilran tidak seluruhnla &pat d i m a n f a a m

oleh ianaman Sehingga pada beberapa peubah p g diamati khususn~a Lvalitas

buah, pemberian pup& kalium tidak memberikan pen@ )ang bertRda nyata

liandangan Hara K, N, dan P Pada Bagian Boah

Periah-uan 1600 g KlO/tanaman nyata meningb-atlran pmentase lrandungan

hara

K

pada daging buah (mil), taogki dan kelopak, lrulit buah, dan biji.

P e r s e n e brandungan hara K pada daging buah (mil) M s a r 1.193 szmrpai I.523OX, pada tan& kelopalr berlrisar sampai 1.113% pada Ldit buah

M s a r 0.683 s;rmpai 1.187%, szdaugh pada biji berkisar 0.983 sampai 1313%.

Terdapat kecendenmgan bahwa semakio

tinggi

dosis kalium yang diberikan,

persentase hara kalium pada bagian buah juga semkin ti@ (Tabel 11).

Tabel 1 1. Pengarub Pemberian Kalium Temadap Kandungm Hara Kalium Pada Daging

Buah,

Tangbi Kelopak, Kulit

Buah,

dan

Biji

Paiakuan -- f c m d l q m b K ( % )

K-4Iomltho Lkqjnp Buab Tanpkai Kelopak Kulii Buab Biii

0 8 1.1% 0.88d 0.68~ 0.98b

1600

_e

1.52a 1.1 la 1.1% 1.3la

Ka: h g k a yang d i i l i i huruf )mg s m a pada kolom )q sama ti& babeda para

(38)

25 Perlah-uan 1200 g KzOitanaman nyata meningkatkan kandungan hara N

pada daging buah (mil). Kalium tidab: memben'kan pen& npta t&dap

pemntase kandungan hara N pada Wit buah, biji,

dan

tanghi kelopak

Kandungan hara N pa& dagmg buah (mil) M s a r 1273 sampai 1.337 %,

pada

tangkai kelopak bertcisar 0.920 s;mrpai 1.020%, pada biji M s a r 1.190 sampai

1.20004 sedangkan pada hdit buah berkisar 0.823 sampai I.OZj% (Tabel 12).

Tabel 12. P e n w Pemberian KaliumTehadap Kandungan Hara Nitrogen Pada

Daging Buah,Tangkai Kelopali Kulit

Buah,

dan Biji

Perlah-man Kandungan Hara N

(YO)

KBttanlthn b g i n g Buah Tan?&ai Kelopak Kulit Buah Biji

0 _e 1.2% 1.02a 0.82 1.14b

a : Aoglra )q diihxti huruf yang sama pada kolom )mug sama ti& babeda oyata pi& uji tarafDMRT I dan 5%

Perlah-uan 1600 g KlOItanaman nyala rneningkatkan persentase k d u n g a n

hara posfor pada dagiog buah (mil), tan@ kelopali hulit buah, dan. biji.

Kandungan

hara P pada daging buah berkisar 1.193 sampai 1.523%, pada tangkai

kelopak beridsar 0.883 sampai 1.113%. pada hdit buah M s a r 0.683 sampai

1.18P/&, sedangbn pada biji berkkw 0.983 sampai 1.313%. Terdapat

kecendenmgan bahwa semakin

bin&

d a i s kalium yang d i i k a n , penentase

hara fosfor pada bagian buah j u g

semabrin

tin* (Tabel 13).

Tabel 13. Pengarub Pemberian Kalium Terhadap Kandungan Hara Posfor Pada

Daging Buah, Tangkai Kelopab: Kulit Buah,

dan

Biji

Paiaauan E = a n w HHm P ( O h )

KBItanWn DagingBuah T a n g k i K e l o p k Kulit Buah Biji

0 !Z 1.IW 0 . 8 8 ~ 0.68d 0.9%

400 g 1 . 3 8 ~ 1.00b I . O k 1.17b

8008 1.41bc 1.Olb I .Ogbc 1.26ab

120

Gambar

Tabel 3. Hasil Analisis Tanah-Sebelum Pedakuan Pupuk Kalium
Tabel Lampiran 5. Sidik Ragam Penamh Pemberian Kalium Terhadap Jumlah
Tabel Lampiran 27. Sidik @m
Tabel Lampiran 3 1. Sidik Ragam Pen-mh Pemberian Kalium Terhadap
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan pada penelitian ini meneliti tentang Identifikasi Faktor Dominan Penyebab Gagal Ginjal Kronik, sedangakan penelitian diatas menelititi Gambaran Stress pada

Dari Tabel 1 yang memuat data hasil pengujian komposisi bahan menggunakan AAS dapat dilihat bahwa sebagian besar unsur-unsur dalam sampel pertama, kedua dan ketiga masih

Integrasi yang mendukung pemahaman teori evolusi pada mahasiswa Pendidikan Biologi melalui mata kuliah Biologi Umum, Filsafat Ilmu, hingga Evolusi dapat menyebabkan tingkat

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ulat sagu pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang dapat diteliti yaitu faktor-faktor menjadi penyebab terjadinya carok massal, bentuk-bentuk upaya yang dilakukan Polres

membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa. Pembuktian juga merupakan ketentuan yang mengatur alat-alat bukti yang dibenarkan undang-undang dan boleh dipergunakan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata KP dengan menggunakan seting parameter kombinasi awal dan rata-rata KP dengan menggunakan seting parameter

Di pihak lain, semakin ia menemukan diri sejatinya dan masuk dalam persekutuan dengan Allah di dalam kontemplasi, semakin ia mampu mengasihi sesamanya dengan