• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan karakteristik peternak domba dengan kompetensi berusaha ternak domba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan karakteristik peternak domba dengan kompetensi berusaha ternak domba"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNCAN W R I S T I K

PETERNAK DOIMBA DENGAN

KOMPETENSI BERUSAHA TERNAK DOiMBA

O<asns Peternak

Domba di

Lksa

Barengkok Keeamatan Lcuwiliang,

Bogor)

PROGRAM

STUD1

SOSIAL

EKOiVOhll PETERNAKAN

FAKULTAS PETERii AKAN

IMTlTw

PERTAKIAN BOGOR

(2)

IMASFUFATLM. D341W36. 2008. Eobnngan Karakteristik Peteroak Domba dengan Kompctenzi Berusaba Ternak Domba. Skripsi. Rogram Studi Scsi Ekonomi Petemakan, Fakultas Peiemakan, l m i M Permian Bogor.

Pembimbing Umna : Ir. Hadi)anto MS

Pembiibing Anggota : Ir. H Ismail P u l u n ~ n h4.S~

Salah sam

usaha

petemakan bang berpotensi &lam peningkatan ekonomi dan pemenuhan pangan dan gizi rnas)wakai adalah usaha temak dornba ) m g ban)& dikembanglran

di

pedesaan. P m i itu berupa adanya peluang k e g u r n

usaha

temak dornba )aim sebagai tabungan keluarog. Potensi lain

dari

usaha

temak domba )'aim rnenghasilkan daging dan bulu domba. Desa Barengkok Kecamaran Leurviliang salah sam daerah ) m g s e b a g i besar petemakn)~ rnemelihara dornba sebagai kegiatan

usaha

ternak &under. Pemeliharaan domba )ang dilakukan petcmak h a n ) ~ sebatas dengan sistem pemeliharaan )an% sederhana. Pemeliharaan yang sedemaM h a n p d a p t memberikan pertambahan bent badan r a m 20-30 glhan. Namun, dengan perneliharaan s e a m intensif

taMk

dornba tersebul

akan

d a p t m e m b e r i h berat

badan

n m

50-150

glhari

(Sudarmono dan S u g e n ~ 2007). Hal ini rnernbuktii bahm sistan

panebaman

berpengamh besar terhadap produL~ivifas dan pengembangan

usaha

temak Keberhasilan petemak &lam rnengelola usaha

crmakn)a

angat tergnmng pada kornpetensi ) m g rnmka miliki. Kompuemi adakh kemampuan m u kecakapan )ang dimiliki -rang &lam menjalankan peran'di &lam kehidupann).a Kompetensi peternak &lam ha1 ini lebih d i t e k a n h pada kompetensi aspek teknis budi&)a dan aspek rnanajemen usaha iemak domba rneliputi pernberian

pakan,

perkandangan, pemeliharaan ternak pemberantasan penyakit dan pemasardn. Kornpetemi-kompetensi tersebut harus dikuasai petemak unmk

kauksesan

pevmak &lam

berusaha

ternak.

Penelitian ini bermjuan uniuk I) Julengidentifikasi karakterinik terpilih petemak domba di

Cksa

Barengkok 2) Menymalisis tingkai kompcvmi peianak dornba di

Desa

Barcngkok 3) Menganalisis hubungan karakterinistik terpilih peternak domba dengan kornpefensi berusaha ternak domba di Desa Bamgkok Penelitian dilakukan di

Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang Kabuparen

Bogor Penelitian ini dilaksaMkan selama satu bulan ).aitu bulan Juni 2008. Pengambitan sampel dilakukan

secara

simpk rmrdom sampling. Sampel &lam pencliiian ini adabh pet- dornba seban)& 60 orang )ang ditentukan men=unakan rurnus Slovin dari jumlah populasi 173 petanalr. Penelitian ini rnenzunakan dab primer dan &under. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analus korelasional mengpunakan uji r o d Spearman (r,) dan uji chisqume (X '). .

Berdasarkan

hadl analisis deskriptif dida* hasil pwlitian bahwa I) Pctcrnak dornba di Desa Baren$& Kecamaran Leuwiliang Kabupaten

urnumnya krumur muda dengan tingJat pendidikan mdah )'aiiu tidak sekolah-SD, pengalaman betemak mdah, kepemilikan temak sedikit, pendapatan maurk &lam kategori sedan& dan jumlah tanwngan banyak. Sebagian besar petemak tidak

(3)

dmgan sesama petemak 2) Kompetensi teknis dan kompetensi manajemen petemak domba di Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang Kabupatm Bog,or masih terggolong rendah. Namun, kompetensi teknis petemak domba lebih baik dari kompevnsi manajemen paernak domba 3) Pendidikan berhubungan sangat nyara dcngan kompetensi teknis bqitupro dengan pendapatan berhubungan sangat nyam dengan kompctcnsi manajemen. Pengalaman betetnak berhubungan nyaa dengan kompetensi manajemen. Kevrdedahan temadap koran berhubungan nyara dengan kompeunsi teknis beginrpun dmgan hubungan interpersonal dengan

nsama

p e t e d )mg b e h u b u n p nyaia dengan kompetensi teknis.

(4)

Corretation Sbeep Farmer Characteristic with Sheep Farmer Comprteocy (Case Sheep Farmer at Barengkok Village, Leowiliang, Weor)

Mashfatun, Hadiyanto,

I.

Pulungan

T k objmives ofthis

study

wem: I) to dcscribe

the

characteristic

and

external factors of sheep farmas at Bamglcok village 2) to anal& competent) of shap farmers at

Barengkok village

3)

to analyze correlation benveen characteristic

and

external factors ofsheep farmers at Barengkok village. This study w a s conducted on Juni

2008

a1 Barengkok v i l k e .

The

amount of respondent

w a s

60

fanners at Barengkok v i l k e . Primary dam was

obtained by of questionmire and interview.

Secondary data was obtained from relevant

institutions

sources.

W m

were anal).zed by descriptive

analyrc

and

correlation anabze using

rank

Spearman and Chi square test. The result of m d y

showed:

1)

rnoa

farmers \\,ere young less educated, have e.spzrience about having livestock are few, o\mership of livestock

are fav, level of medium earning. Most

farmers were never frequency of farmm in gening information a hsheep farming operation,

bolh

newspaper, m a n e , radio

and

television. Sheep farmer never makes interpersonal relation by people who provides elucidation but peer of

the

fanners. 2) ~echnical competency and management competency of sheep farmer were few but technical competency of sbeep farmer bener ihan management competency of shap

farmer. 3 ) sheep farmers characteristics

has

high significant correlation ai the education of farmers

and

income of f a m with technical competency and management competency of sheep fanners. F q w n c y of reading newspaper by farmers

and

interpersonal relation by other farmers has significant with technical compeiency.
(5)

HUBUNGAN KARAKTERlSIlK PETERNAK DOMBA DENGAN

KOMPETENSI BERUSAHA TERNAK DQMBA

(Kasos P e t e d Domba di Desa Barengkok Kecamatan LtuwiIiang, Bogor)

Skripsi

ini mernpakan salab

sato

syarat nntok memperoleh gelar Sarjana Peteroakan pada

Faknltas Peternakao Institot Pertanian *-,or

PROGRAM STUD1 SOSlAL

EKONOMI

PETERNAKAiY FAKULTAS PElTJWAKAiY
(6)

EIUBUNGAN KARAKTERISI'IK PETERNAK DOMBA DENGAN

KOMPETENSI BERUSAHA

TERNAK

DOMBA

(Kasos Peternak Domba di Desa Barengkok Kecamatan Lenwiliang, Boo-or)

Oleh MASPUPArn

DUIM036

Skripsi ini tdab disetojni dan disidaogkan di badapan KO& Ujian k npada tanggal21 September 2008

NIP.

lil671'593
(7)

Penulis dibhirkan pada tanggal 17 November 1985 di Bogor, Jawa Barat dari

pasangan

Taswan

dan

Tuyem. Penulis rnempakan anak keempat dari lima bemudam

Penulis menyclcaikan pendidikan dasar di SD Ncgeri Cumg I, Cisalak pada

tahun 1998,

dan

rnelanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Nwri 7

Depok. Kemlsdian melanjutkan pendidikan rnenengah atas di SMA Negeri 64

Cipayung Jakarta Tirnur 1998-2004. Penulis diterirna di Instirut Penanian Bogor

rnelalui jalur USMI pa& SNdi Sosial Ekonorni Peternakan

dan

memilih

minai Kornunikasi

dan

Pen)uluhan.

Selama pendidikan, penulis pemah aktif &lam beberap orptisasi kemahasisavan dianuvanya penulis pemah &if w b a g i staff Departemen M i a Bakat

dan

Enterprtneurship BEM Fapei tahun 2006. staff Departemen Sosial

dan

Pengabdim Mas)makal BEM Fapet tahun 2007 dan Dewan Penvakilan Mahasinwa

K e l q Mahasinva @PM KM) tahun 2008. Penulis juga bebekesernparan inenjdi

asisten mata kuliah Pendidikan A y n a Islam tahun 2006-2007. Penulis jusa akif

&lam berbagai kegiatan kepanitiaan sepeni Lornba Cepat Tepar Fal;uli& Petendm

(8)

KATA PENGAii'TAR ,

Puji syukur penulis panjarlran kehadirat illahi mbbi' Allah S\VT aias karunia

dan kemurahann).a mengijinkan pmulis mcnyelesaikan rugas akhir ) m g berjudul

-Hubungan karabcriaik pevmak domba den* kompetensi be& temak

dqmba" untuk memperoleh

gelar

Sajana Peiernakan pada

Program

Studi Sosial Ekonomi Peternakan, l d M Patanian Bogor.

Sub sektor petemakan berpotensi bagi peningkatan ekonmi

dan

pemenuhan

protein b r a n i masyamhi Indonesia. Usaha temak domba salah satu

sub

sektor peternakan diharapkan &pa berkoniribusi uniuk pemenuhan porensi tersebut

Sebagiian besar peternak menjadikan usaha iernak domba sebagai usaha temak sekunder. Pemelihajaan iernak domba hanp wbaias den- siaem pemeliharaan

sedehana. Kondisi ini rneng,is)mtkan akan perlun)~ peningkaian kornpetensi bagi

seorang peternak untuk lebih meningbrkan usaha temaknya a* usaha t d domba

tidak

lagi rnenjadi

usaha

sampingan tapi lebih bemrienmsi penuh

secard

kmenial sebagai

armber

utama pmdapatan peternak. Kompetensi ) m g dimiliki petemak &lam ha1 hi lebih ditekankan pa& kompetensi teknis

dan

kompetensi

manajernen.

Segenap hampan

dan cira

rmuang dalam peluh, den* diiringi do'a dan

M u keluarga wmlja hambatan dan rinmgan &pat terle\r.ari

Oan

menjadi gum bagi

hidup penulis. Penulis menyadari bah\va skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

h n a iru, kritik

dan saran

rang membangun sangai diharapkan untuk kesempurnaan Ngas akhir ini. S e m w seluruh hash l m g tertuang &lam tugas akhir ini &pat

bermanfaa~ bagi pernbaca dan semua pihdi ) m g memburuhkan.

Bqor, September 2008

(9)

...

ABSTRACT

...

III

LGWBAR PERNYATAAN

...

iv

LGMBAR PENGESAHAN

...

v

RIWAYAT MDUP

...

vi

KATA PENGANTAR

...

vii

...

DAFTAR IS1

...

VIII DAFTAR TABEL

...

x

DAFTAR

GAMBAR

...

xi

DAFTAR LAMPlRAN

...

xii

Usaha

T e d Domba.

...

...

Kompetensi

Unsurunarr Kompetensi

...

Kompetensi Teknis..

...

...

Kompefensi ~Wanajemen

Karakterini Pcutnak

...

...

Umur..

...

...

Pendidikan..

..:.

Penghmm B e f e d

...

Pendapatan

...

Jumlah Tanwngan . .

...

...

Kepcm~likan Temak

Kamktcristik &sternal

...

Kevrdedahan terhadap Media

Cemk

...

Kettrdedahan vmadap Televisi

...

Ketcrdedahan mhadap Radio

...

Hubungan Interpersonal dengn

pen)wluh

dan

Sesama Petemak

...

Sarana dan RasaraM F'roduksi

...

Hubungan Karakteristik denzn Kompetensi

...

Hubungan Umur dengan Kompetensi

...

(10)

Hubungan Pendidikan dengan Kornpctensi

...

Hubungan Pengalaman Betemak

Kornpeunsi

...

Hubungan F k d a p t m dengan kompetensi

...

Hubungan Jurnlah T a n s u n ~ n Keluarga

dcngan

Kornpetensi

...

Hubungan Kepcmilikan Temak dengan Kornpetensi

...

Hubungan Keterdcdahan Media den-pn Kornpetcnsi

...

Hubungan lnlerpermnal d e n p Pen)wluh

dan

Sesama

paemak dengan Kompetensi

...

Hubungan

Sarana dan

Prasarana Produksi

dtngan Kompetensi

...

h4ETODE PENELiTlAN

...

Lokasi dan Waktu

...

Populasi

dan

Sampel

...

Desain Penelhian

...

Data

dan

lnstmmentasi

...

Validitas

dan

Reliiiliras lnarumentasi

...

Pen.gnnplan

Dam

...

Analisis

Data

...

Defmisi Opaasional

...

KEADAAN UMJM LOKASI PENELITIAN

...

HASlL DAN PEMBAHASAN

...

W t e r i a i k Internal Petanak

...

Karakteristik Ekaemal Petemak

...

:

...

Kornpetcpi Petemak Domba &lam Berusaha Temak dornba

...

Hubungan -eristik Internal Petemak Domba

dengan Kornpctensi PetaMk Domba

...

Hubungan KaralacTiai Uraernal Peiemak Dornba

dengan Kornpetensi Petanak Domba

...

KESIMPULAN DAN SARAN

...

Kesimpubn

...,...*...

Saran

...

:

...

UCAPAN

TERlMAKASIH

...

(11)

I. Tim@ pcrtdidikan penduduk

Desa

Barengkok Kecamahn

Leuwiliang Kabupatm &,or tahun 2006

...

24 2. Fasilitas pendidilran pcnduduk Desa Barengkok Kecamamn

...

Leuwiliang Kabupaten Bogor tahun 2006 25 3. Fasilitas kesehatan penduduk Dcsa Barengkok Kecamaran

Leusriliang Kabupim Boaor kahun 2006

...

25

4.

W

pencaharian

penduduk Desa Barengkok Kccamtan

Lunviliang Kabupeten &,or tahun 2006

...

26 5.

W & s t i k

i n m l peiernak domba Desa Bamngkok

Kecamaian Leuwiliang Kabupaien &,or

...

27 6. Karahcristik e k s t m l petemak domba Desa Barcngkok

Kccamam Leuwiliang Kabupaten &,or

...

30

7. Rataan *M kompaensi puernak domba &lam bcrusaha

temak domba

...

3

8.

Hubrmgan antara karahcriaik internal peumak domba dmgan

kompetensi

petemak

domba

...

37

9.

Hubungan antara karaktcriaik ekuernal petemak

dengn

(12)

I.

Hubungan kara)oaistik

petanak domba

dengan

kompaensi
(13)

Nomor

Halaman

...

I. Hasil pcngujian

korelasi

rrmf Spearman. 5 l

...

2. Hasil peng~jian korclasi chi s p u r n 52

(14)

Latar baakang

SubnLror petcmakan mentpakan b a g i i

dari

scktor penanian dan sebagai p u n j a n g panbangunan pcrtanian khususnya dan pembangunan nasional umumnya,

memiliki peranan penting terhadap perekonomian maqwakat Pembangnan subvktor ini membulra peluang sumber pendapatan bagi petemak melalui

usaha

)ang paaoak kembangkan. Usaha petemakan j u g &pat berperan dalam

pemenuhan

pangan

dan

gizi

akan

produk heuani bagi mas)amkat

Salah sam

usaha

petemakan )mg berpotensi &lam penin- ekonomi

dan

pemenuhan pangan dan -&m y a d a t adalah usaha temak domba )ang ban)& dikembangkan di ped-. Potcnsi itu bentpa adan)= peluang k q n a a n

usaha

temak domba

)aim

sebagai tabungan k e l w g . Potensi lain dari

usaha

ternak

domba

yaitu mertghasikan daging dan bulu domba.

Populasi temak domba di Indonesia tahun 2007 adalah 9.859.667 &or

sebanyak

5 0 3 %

dari

popopulasi tersebut tersebar di Jam Barat (Direktomt Jenderal

F W e m h q 2007). Salah ntu

daerah

penghasil temak domba di Jam

Barn

adalah Kabupaten Bogor. Populasi temak domba di Kabupaten Boo,or pa& tahun 2007 adalah 223253 ekor

(Buku

dam potensi p e t e r n h , 2007).

Desa

Bamgkok

Kecamatan Leuwiliang salah satu daerah yang sebagian

bcsar petaMknya memelihara domba sebagai kegiatan usaha ternak wkunder. Pcmelihaman domba yang dilakukan peiemak han)a

sebaias

dengan sislem pemeliharaan yang sededma. Pemeliharaan yang s e d e h hanya dapat

me-mberikan pertambahan berat badan raraan 20-30

m.

Namun, dengan

pemeliharaan &am intensif tunak domba tmcbut

akan

&pat memberikan t u a t

badan r a m 50-150 glhan (Sudarmono dan Sugeng, 2007). Hal ini membukiikan

bahum siaan pemeliharaan berpengmh besar temadap produktivifas dan

pengembangan usaha t a M k

Penyuluhan &lam ha1 ini juga berperan penring &lam memajukan

usaha

vmak dornba

k

m

sehanmya pen)uluhan dapat bmkontribusi bagi paubahan

pada peningkaran produktiviras usaha t e d domba. Pmbahan )ang diharapkan

-addah

agar

usaha

vmak dornba tidak hi menjadi

usaha

sampingan iapi

kbih

(15)

Kcbabasilan program pen)uluhan selain terldak pada pcnyuluh juga ditentukan okh peternak itu sendiri. Keberhasilan petemak &lam mmgelola usaha

temalnja s a n s berganrung pada komperensi )ang dimilikin~a. Kompaensi

adalah

kanampuan alau kecakapn yang dimiliki wseorang dalam menjalankan peran di

dalam kehi&pm)m. Kompetensi pet& &lam hal ini lebih ditekankan pada

kompaensi

asp&

teknis budidaya

dan

aspek manajemen

usaha

I& domba melipti pemberian

pakan,

perkandangan. peliharaan tcrnak panberantasan penjakit

dan

panasaran. Kompetensi-komperensi tersebur b sdikuasai pcternak

unb&

k e s u k ~ ~ a n peternak

dalam

be~saha cemak.

Perumnsan Masalab

Pakembangan petemakan &)at selama ini masih mengakmi berixgai

hamtam, d i a n m y a

adabh

pengetahuan' clan wa\msan peternak yang masih

terbatas

saia

kurangnya motivasi untuk mengemban&an pgetahuan dan

usahanp

Hal

Dcnebul

mcngakibatkan

banyaknya pucmak )ang rnemprioritaskan

usaha

vmalrnya

sebagai

kegialan lnaha wkunder. Pemeliharaan temak yang dibLukan

peranak

masih

basifat d i i o n a l yaitu

usaha

rersebtn hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan bersifat sambilan. Kondisi ini mengis).aratkm

akan

perlun)a pcningkaian kompeted bagi scorang petemak dalam mengelola petemakannja.

Peningkatan kompetensi peternak bisa melalui program pen)wluhan. Peranan penyutuh sangai besar besarnba hagi peternak, apalagi peternakan iakyat )ang kekurangan sumberdaya

unmk

mendapatkan berbagai m b e r infonasi guna menambah wawasan, kdaampilan

dan

berbagai inovasi. Namun, tetap saja ) m g

menpelola usaha

temak

tangsung adalah petemak itu sendiri s e h i n s peumak h m

b c n a r - b c ~ ~ m p u n y a i kompetmsi yang mernadai gum menin-

usaha

1-ya

&rdasarkan hal di atas, a& beberapa masalah ) m g a h dibahas

&lam

pmlitian ini, diantaranya yaitu:

I. Bagaimana garnbaran karakteriaik petcmak domba di

Desa

Barengkok?

2. Kompetcnsi

apa

sajakah yang dikuasai petemak domba di

Oesa

Bamgkok?

3.

Bagaimana

hubungan karakteriuiwik pe~emak domba dengan kompetensi
(16)

Tojoan Penelitian

&rdasarkan latar belakang dan permaslahjn )mg ielah diuraikan, maka

penclitian ini mcmpunyai tujuan & q a i bcrikut:

I.

Mengidentifbi karakteriaik terpilih petemak domba di Dcsa Ehrengkok 2. Mcnganalisis ringla kompetensi petemak domba di

Desa

Barengkok 3. Mcnganalisis hubungan karakteriniaik rerpilih peternak domba dcngan

kmpaensi berusaha temak di Desa Barengkok Kegonaan

Penditian

Penelitian ini dipkan bergna s e m i :

I . Bahan masukan bagi instansi-instansi terkait dalam peningkam kompetensi

peceroak

dan

peningkatan produktivitas peternakan

khusum).a

petemah

domba di

Desa

Barrngkok

2.

Sarana bagi

peneliti untuk mengaplikasikan ilmu
(17)

Punbangunan sektor pertanian dan usaha agribisnis yang berdaya saing

bak- bcrkelanjutan,

dan

terdcsnualisasii senant.ksa didorong untuk

me\wjudkan perekonomian nasional )ang sehat, ha1 ini tercermin dari visi

)me

telah diteiapkan oleh Departemen Pertanian. Misi punbangunan p e t e n d m antara lain

adalah

manfasilitasi peqediaan pan-- asal retnak yang cukup baik

sccara

kuantitas

maupun kuditasnya, memberdayakm SDM agar menghasilkan

produk

)ang berdaya saing tinggi, menciptakan peluang ekonomi untuk menin- pendapatan,

membantu mmciptakan lapangan kerja

dan

melewarikan serta memanfaakin

sumbada)a

alam

pendukung petemakan (Dewemen Penanian ddmn Heriyadi,

2008). Salah sam komoditas petemakan )ang memenuhi kriteria

sepeni

visi

dan

misi di atas anrara

lain

adaJah kcmoditas domba.

Adapun pihak ) m g bapeTan l a n w n g &lam masalah

ursebut

adalah petemak itu

sendiri. Peranan

utama p g sangat penting bagi petemak

adalah

tin&at kernampam atau kompetemi )ang dimiliki h i n m pengetahuan, sikap

dan

keiemnpilan yang menysainya, petemak mampu menguasai teknik budida)a &lam

usaha temak domba meliputi pemberian pakan, pedmdangan, pemeliharaan temak pemberantasan pm)akit

dan

pernasaran.

-

Kara)rtcristik peremak )ang merupakan ciri atau'sifat petemak berhubungan

dengan

sanua

aspek lingkungn kehidupan. Hal ini tcntunya &pa! mempengamhi tingkat keb&iIan

&lam

din pctemak itu sendin, yang pada akhimya memunculkan tingkat kompaensi petemak. Karakteriaik peternak ini

sccara

iidak Ian-

pe&han-lahan

manbentuk tin$at k o m m i

peiemak.

Variabcl k a d t u i a i k internal petemak meliputi umur. pendidikan,

pengalaman betemak, pendapatan, jumlah tanzungan k e l m ~ a

dan

jumlah tentak domba yang dipeliham Karakteriaik ckwernal petemak meliputi kucrdedahan

vmadap

media

cask, kevrdedahan tcrhadap televisi. keterdedahan vmiadap d i o , hubungan interpasonal dengan penyuluh dan sesama petemak dan sarana p r a s m produksi. Karakteriaik internal

dan

ekaernal petemak mempenpuhi kompetensi
(18)

Cambar

1.

Hubungan Karakteriaik P e c e d Domba dengan Kompetensi

Bennaha

Ternak

Domba

Karaktcriaik

In&

Umur

Rndidikan

Rngalaman

bacmak

pendaparan

Jumlah tanggungan

keluarga

Kepem

i l ikan ternak

-

Karakristik

Ekstemal

Keterdcdahanterhadq

media cemk

Kctndedahantemadap

televisi

Kefe?dedahan temadap

radio

Hubungan interpe~nal

k g a n

penrulh

Hubungan interperso.nal

dcnm-pevmak

SaraM

dan

prasarana

produksi

-

-

Kompeunsi Peternak:

I .

Kompetensi Teknis

(19)

Usaba Ternak

Dom

ba

Domba mempakan

ocmak

) m g telah lama dipelihara di Indonesia. Temak

domba rnemiliki sifat tokrami ) m g t i n s i i e h d a p berrnacam-macan hijauan pakan

temak. Temak domba juga memiliki &)a adapiasi yang baik temadap berbagai

keadaan lin$ungan sehingga &pat d i r e m a w di mana n j a dan &pit berkembang

biak sepanjang tahun.

Pada

paanak kmil, perneliharaan dmba diusahakan

a

sambilan kareM

usaha ini hanya menggunakan temp keluarga den- rujuan unmk m e ~ b U n g dan

ternak dapai dijual y1vakm-nab. lnduk temak domba ini sebenam)a dapar

d i p e l i

secara

pmduk-tif sampai umur kirakira 6 tahun ~ u l y o n o , 2003).

. .

Sumopraaowo (1993) menyarakan bahwa temak domba selain dxy,ai s u m k

pangan yang berkualitas tinggi

dan

pcnghasil, temak domba juga mempun)ai

p e r m wbagai objek pariwisata bacj daerah tenentu, )aim bempa atraksi adu domba

yang

s a n e

menarik perhatian para wisatawvan lokal maupun mancanegara.

Petemakan domba di Indonesia yang masih berskala kecil pedu diusahakan

secara

komersial. Hal ini M u dikembangkan karena adan)% penumbuhan penduduk

sekitar 1234%

clan

keMikan tin$al da)a beli rnas)arakai. Kebuiuhan daging selama ini belum mencukupi permingan, kuqng . . lebih 400.000 tonlth, sehinm masih

mengandahn

impor

daging (Mutyono, 2003).

Peluang

dan

tantan=

usaha

temak domba menurut Sugeng (1994), pasar urn& domba

inasih

tabuka

(belum jmuh). Selem konsumcn untuk menikmati dagig domba &lam bentuk sate amu u l a i cukup bcsar. Dikamkan perkernbanw

--kota-kota bcsar -dan ilmu pengetahuan dan perbaikan pmdapatan mendomng

masyarakai

untuk

manntuhi gizi, khususnya pmiein hewani iermasuk

w

i

g

domba Hasil penelitian Winarso (2000). mmgenai analisis p e m h iemak domba

di Kabupatcn

Bogor

mengungkaph bahtva harp domba yang dipasarkan tidak dipmgatuhi oleh kualitas

domba

karena domba yang dipaiarkan pada umumnya

adalah unmk vmak potong kecuali konsumen membcli dornba untuk kcperluan tmenru, misalnya untuk pernbibitan alau

ama

keluarga.
(20)

Indonesia Luamya penyebaran populasi komoditas domba rerscbu~ mernbukrikan bah~va b d a @ wila)ah di tanah air memiliki tin$at ke.ccco!an )ang baik untuk

pengembangan,

baik

keuxakan

dari segi vegerasi, topogafi, klimat, &u bahkan

b

dari

sisi smial

budaya dacrah

tawbur

(Herijadi, 2008). Lokasi penyetwan domba

sangat

at

bila dikembangkan di Provinsi J a w

Bam&

h e r i a poplasi domba di h v i n s i J a w

Bami adalah

) m g paling tinggi di Indonesia y i t u sebanyak 4221 3 0 6 &or

am

mencapai 55,% populasi domba nasional (Statiaik peternakan, 2006).

Petuang

pasar

unruk

domba di &lam negeri sangat terbuka lebar, ha1 ini tersirat d l b e s a m ) ~ perminman dan data p e m o t o n p domba di J a w Barat baik pemorongan ) m g iercaiat maupun )ang ridak tercatai uniuk kebutuhan konsumsi,

kebunrhan idul qurban dan aqiqah. Potensi pasar ini

akan

terus berkembang sejalan

dengan pesamya pertambahan penduduk (saat ini penduduk di lndonesia tclah mencapai 225 juta omng

dan

d i p m y e k s i h

akan

memapai 234 juta orang pa&

tahun 2010), di samping itu peningkatan pendapatan, peningkillan kesadaran akan p t i n g n y a

gizi

asal pnwein hewani, termasuk campur tangan pemerintah untuk membuka dan mcmpcriuas peluang pasar di &lam negeri, akan sernakin membuka

pasa~ h b a di dalam

n e a g

(Heri)adi, 2008). Konsumsi daging domba di Indonesia

sampai saat ini hanya memapai 0 2 4 g sedan&an data konsumsi daging domba di beberapa r e p a maju &lah sebagai berikui Jerman 3.33

g,

Rusia 3 3 6 g, Cina

639%

Pcrancis

13.89 ln&s 16.94 g Yunani 38.61

g,

Auaralia 5250 g. (Anonimous &am Heriyadi, 2008). &rdarakan &GI tersebut tcriihat bahwa

kemajuan arahl

negara

mcrniliki korclasi yang positif den* konsumsi daging domba, artinya semakin maju suatu n e w &in besar pula kebutuhan dxgiig dombanya

Kompetensi

Mcnunrt Gulo (2002), kompetensi diartikan "kemampuan'. Kemampuan itu

sendiri dipahami

dalam

dua

aspek,

yaitu: m p a k @er/onnmre)

d&

tidak m p a k

(mio). fedormame tampil &lam benmk tingkah laku yang dapat d i d a n m i t a n , sehingga dapai diamati dan dipematikan. sedangJan &lam bentuk ratio tidak dapat d d i

wcara

anpiris disehabkan tidak &lam bentuk ) m g &pat dilihat atau
(21)

Kepmdkwi

no.

WSNR002 mendefinisikan kompennsi sebagi ti-

cerdas, penuh tanggung j a w & )ang dimiliki -rang sebagai syarat unntk

d i a n h mampu oleh mas)& &lam mela)csanaksn rugas-iugas di bidangnya

(Syafiuddii 2008). Kepmendihs

no.

04jNf.2002 juga menyebukan elmen- elemen kompetensi, yaitu: (I)

landasan

kepribadian; (2) penguasaan ilmu

dan

ketcmmpilan; (3) kernampan berkar)~; (4) memiliki sikap

dan

ketemmpilan &lam

b e t l a y berdasarkan ilmu yang dikuasai;

dan

(5) pemahaman kaidah kehidupan

sesuai dengan keahlian

m

a

Menurut Larmahadi (2002) kompetensi didefinisikan Kbagai aspek-aspek

pribadi dari scorang pekerja )ang memungkinkan dia untuk mencapai kineja yang

superior. Aspek-aspek p n i i ini tcrmasuk s i f a motif-motif, siaan nilai, sikap,

pengeiahuan,

dan

ketaampilan. Kompetcnsikompetensi akan mengarahkan tingkah

laku, sedan&n tingkah laku

akan

maghasilkan kinerja

Supamo

(2001) mengartikan kompetensi sebagai

"kecakapan

yang memadai untuk melakukan suatu tugas" amu sebagai "memiliki keterampilan

dan

keca)capan

)ang dis)aratkanS. Kcmudian merumuskan kompete.nsi scbagai kecakapan )ang

dis)rdrarkan untuk

dapat

melakukan suaru pekerjaan (kegiaran) d e n p nandar renentu. Meghadapi dunia )ang penuh tanrangan diperlukan kemampuan yang

benifat ,-I& yang d i i kompetensi transversal (frmversal comprencies),

>ang melinras baras disiplin ilmu

dan

melinias berbagai sekior kehidupan manusia

Untuk menguasai kompctensi uncbut. diperlukan lebih daripada han)a mensuasai pengetahuan, melainkan memobilisasi selumh sumber yang a& pa& dirinja.

Lebih

lanjut Marius (2007) mcndefinisikan kompetensi stbagai kumpulan

pengefahuan, k a n a m p i h

dan

sikap b h u b u n p satu sama lain, berpengmh pada sebagian besar pekerjaan -rang (peranan alau tanggng janab). bnkorelasi

d e n p k i m j a

dan

dapat

diukur s e m direrima sebagai suaiu aandar kinerja bang baik. Pengaahuan, kcterampilan dan sikap iru &pat diperbaiki melalui pelatihan

dan

pensmbangan.

Kompdutsi

menurn

Mulyasa (2002) merupakan perpaduan

dari

pengeiahuan, ket-pilan

dan

nilai sikap )an% direfiekikan &lam k e b i i bcrpikir dan benindak. Hal tervbut hubungannya dengan proses belajar, kompetensi
(22)

dalam pmscs belajar. Kompetensi dikalakan @maIan kamm behentuk perilaku

) m g

dapar

d i i t i , meskipun suing teriihat pmses ) m g tidak m p k sepmi p e n p b i t a n pilihan scbelum perbuatan dilakukan.

&rbcda dmgan yang dikemu- okh Prihadi (2004). )aim t c n b p t dua

penggunaan istilah wmpefence, )&i : I) diguMkan untuk memjuk pa& a m pekajaan atas peranan bang mampu dilakukan oleh -rang dengan k m p w jadi fokumya mendakripsikan

tugasas-tugas

pekerjaan dan output jabatan, kemudian diwbut kompeten (compereme), 2) d i g u d a n untuk

merujuk

pa& dimensidimensi

perilaku yang beta& di balik kinnja )an2 kompeten, jadi fokusnya mcndeskripsikan

mengenai

pailaku, sikap

dan

kadreriaik orang &lam melakukan

bnbagai

tugas

pekerjaan untuk rnengtmilkan output jabatan )ang efektif, outstanding atau sup=rb, kanudian d i s h kompetensi (ampere+.

Uosor-oosor Kompeteosi

Kompetensi Teknis

-

Menurut Suparno (2001), kemampuan axau kompdalsi teknis

merupakan

ti- mckanis yang seriap

Mi

d i m p k a n men=nakan

cara

yang sama. Bila dihubungkan den@ kala pmfaioml seieorang dituniut dengan

h i f i t a s

sem

. . .

men)rsuaikan pada keadaan ) m g berbeda-be&. Hal

ini

mengndung tanwng . jawcab tmtuk metnbuat

skam

keputusan.

Menurut ~Mulyono

(2003, a& bebetapa iahap kegiatan teknis )ang periu

dikuasai petemak domba

yaitu

mulai dari pemilihan bibit, pengendalian pen)akit, mengelola kandang dan peralatan kandang mcrawat temak, mcmberi pakan temak,

dan menpawivinkan tcrnak K&an)akan

pemi

t e n d memelihara domba dengan s i e m 5ededm-q

perkandangan

sednhana, pen).ediaan pakan terbams )ang mengandalkan alam sekitar atau sctengah digembalakan, dan tanpa ada pemilihan bibit secam terarah. Kesemuan)a ini mempakan ciriciri sinem pemeliharaan tdisional sehingga kompetemi t h i s secara umum tidak &up semua

(Sudarmono dan Sugeng,

2007).

Kompeteasi. Manajemeo

-

Menunn Rosy& (2004). kmrdasan amu kemampuan manajerial adalah

(23)

-4

"

-

sesuaru melalui orang lain. Kemampuan manajerial dapai terdiri dari kemampuan memipta (btatif), kernampuan mcmbuar k e m p u a n m e n g o w i s a s i

kernampurn berkomunilcasii dan kemampuan melakukan evaluasi.

Pengelolaan

usaha

mi

(management) adalah kemampuan perani menentukan, m e n p p n i s i r dan men$oordinasikan faktor-iaktor produksi ) m g

dikuasai sebaik-baikn)?a, dan mampu mcrnberikan produksi pcrcanian s e b a g a d

) m g

d i i p k a n

(Hemanto, 1993). Selanjutny dikemukakan pula bahm setiap manajemen (pengelolaan) u s a h m i akan a& elernentlemen, funsi-funsi

dan

kegiatan ) m g mengambil bagian di dalam proses pengelolaan.

Karakteristik Peteroak

-

baheriaik

individu

adalah

siiai-sifat m u cirieiri yang dimiliki seseotang ) m g ditampitkan mclalui pola pikir dan pola sikap. Dua faktor ) m g m e m p e n p h i

. .

karaktenmk

manusia y a h

faktor )ang berasal dari dalam atau fakqor personal

dan

fak~or situasional. m r i s t i k personal adakh fakror-faktor ) m g melekat pa& diri .

.

individu,

dan

h a k k n d situasional sekagai fakior-faktor sosial ) m g rimbul dari luar individu

s a n e

berpengaruh pub penilaian seseotang (Rakhmat, 2004).

Umor

Umur rnenggambarkan pen&iman dalam diri seseorang sehing,a ierdapat keragaman perilaku. h a k i n rm, kemampuan

akan

berkutang

dan

ierasa

secara

n)ata, ha1

ini

distbabkan oleh fungi kerja orot semakin menurun, &in l a m b unhlk mcn@opsi inovasi,

dan

&g

hanya

melaksanakan keo,iararr(tegiaIan yang

sudah

b i

diterapltan oleh

uVarga

m a s p a k a r

setempat (Abdullah, 2006).

Hal ini sejalan

dengan

hasil

pmelitian Kadir (2009, )ang menunjukkan bah\va orang tua yang menjadi paemak d i i b k a n mobilitas unruk keluar

dari

desa

unruk mencari peketjaan yang lain sudah bekurang. Mobilitas yang kurang d i s e b a b h rnotivasi ) m g kurang karena sudah p u n y anggo~a keluarog yang banyak

dan ridak mempunyai keahlian lain ) m g ridak bisa diandalkan.

(24)

pcngambilan Iceputusan dan mengatur keuangan. Alasan ulama adalah faklor fisik ) m g

tidak

lagi memungkinkan untuk melakukan pckerj- di kandang.

Peadiiikan

-

B e d a d a n hasil penelitian Sinaga (2006). menyalakan bahrva tingkat

pendidii berkaitan dengan keterampilan

dan

pengelahuan untuk menjdankan

usaha

petanakan. Rendahnya pendidikan bukan berarti tidak rnampunya peremak

dalam

mengembangkan

usaha

ternakn).a P e n d i d i dapat menggambarkan kanampuan kognitif

dan

bob08 afau derajat ilmu pengetahuan ) m g dimiliki oleh scseorang (Ardians)ah, 2001).

Holle (2000): men).amkan bahrva pendidikan rnempakan suatu proses

pembentukan rratak seworang sehingga mempemleh pengetahuan, pahaman,

dan

cara bacingkah laku.

Proses

pembentukan rratak rcjadi k a m adanya interaksi anma pokosi yang dimiliki seseorang (intelegensi. bakat), lingkungan

dan

pendidikan Lebih lanjut Slamzt dnlm penelitian Haqadi (1997) menyimpulkan

bahwva

tin&! pendidikan -rang mempengamhi tingkat pemahamannya temadap vsuatu yang dipelajarin)a

Pengalaman

-

Beternak

Hasil penelitian Saragih (2006). menyalakan bahrva di lapangan tins in)^

pengalaman tidak menjamin kebertmilan, karena dengan pengalaman di b a w d t i 9

lahun pun

banyak

petemak yang ~idak mengalami kerugian. Peumak ~ n g manpun)ai pengalaman di atas 10 iahun biasanja perintis di suatu daerah

dan

pernah bekerja di puemakan milik orang lain.

Fkngalaman seyorang

akan

membcrikan kontribusi tehdap m i m dan

harapannya unhk belajar kbih banyak. Kecendemngan wseorang untuk babuaf

ierganlung

dari

penpalamann)a karena penslaman itu menentukan rninat dan

kebutuhan )an% dirasakan. Pengalaman

akan

mernbuar -rang lebih manahami

pdcerjaann)a

dan

icrampil mengarasi masalah ) m g dihadapi (Rattinayanti, 2007).

Pcndapatan

Batm

(2007) bapcndapa~ kegiatan

usaha

mi batujuan untuk mencapai produksi di bidang patanian. Pada akhimya

akan

dinilai dengan uang ) m g
(25)

)ang telah dikeluarkan. Pcnerimaan usahatani aiau pendapatann~a

akan

mendorong

petani

untuk

mengalokasii).a &lam berbagi kegunaan sepmi biaya produksi periode sclanjutn)a, i a h g a n dan pengeluaran lain untuk memenuhi kcbutuhan

keluarga.

Srimarfinda (2005) &lam penelitiann)a, mendapatkan hasil bahw*a kisaran

pendapatan )ang diterima pacmak rnasih rendah

saara

keselumhan. Padahal petemak b i i memperoleh pendapatan yang lebih besar dengan menerapkan s a p

usaha betemak domba

yang

baik Jnmlah Tanggongan Kelnarga

Bcsar tanggungan keluarga sangat bcrkaiian dengan tinght pendapatan

s~eorank Jumlah keluarga )ang sernakin besar menyebabkan -rang

memdukan

tambahan

pengelman m u kebutuhan pengtmilan yang lebih tinggi guna membiiyai kehidupannya, namun a& unsur positif )akni sebagai armber

tenaga kerja pada

usaha

pertanian rakyat (Rahma)anti, 2007). Hal ini senada dengan hasil pemlitian Srimarfinda (2005), menyarakan bahwa jumlah tanggungan keluarga

ini haruslah dimanfaatkan untuk inenjadi sumber tcnaga kerja &lam ke,' otaian

brmsaha temak domba. Petemak ii&k perlu m e m b a ) ~ upah tenaga kerja untuk

proses pemeliharaan ternak karena &pat ditanggulangi oleh anggoia keluargg

sendiri.

Kepmilikao Ternak

Kepemilikan ternak merupakan indikator untuk melihat ban)aknya iemak domba ) m g diusahakan oleh pefernak sehingg mcncntukan skala

usaha

yang

me*

lalrukan.

Hasil penelitian Karyadi (2003, menunjukkan bahma petemak memiliki jumlah temak d i k i t

karma

usaha

)ang dijalankan masih

dakm

skala kecil

dan han)a bmifai sampingan. Di samping itu, terbatamya dana

dan

keterbamsan

tenaga ke j a juga menjdi kendala paemak &lam berusaha temak domba.

Karakteristik Eksternal

K e t e r d e d a h terhadap Media Cctak

Hasil penelitian Saragih (2006) pa& keterdedahan media cetak jaitu djalah

di Kccamatan Lcuwiliang men).atakan bah\r.a majalah sulit ditemui, untuk

(26)

madapattan m a w kerika bakunjung ke kanror perusahaan mina Diduga p d i d h petemak ) m g rats-nra tingkar Sekolah Dasar manbuat petrmak k u m g r e n d mcmbaca majalah. lnfomasi ).an% biasan)= didapaikan paling ban)*

seputar sub s h m budidaja dan isu terbaru sena penyakit. Hal ini sama pada media caak sepcrti leaflet matcrin).a lebih

ban)&

mengenai sub sistem b u d i d a ~ a

Menlmrt Van den Ban dan Hawkins (1999), men)- bahwva sum kabar, majalah, radio dan televisi mcrupakan media ) m g paling murah untuk menyampaikan

pesan

kepada m a y a d a t . Media m a s s &pat dipero,unakan

untuk

mcngubah pok peril& vrutama )mng kecil dan relatif kurang penting. atau

perubahan untuk memenuhi keinginan )ang ada. Keterdedahan terhadap Telelisi

Saragih (2006)

&lam

penelitiannya. mendapaikan hasil bah\va lebih banyak peremak mencari informasi di televisi kurang dari satu jam. Didug ha1 ini berkaitan dengan informasi dunii p e t e r n a h yang k u m g pada

wunan acara

televisii sehingga informasi

yang

did* sedikit. Peternak paling ban)& mencari i n f o m i sub siacm hilir melipuri informasi *-a hasil produksi daetah pemasaran dan

karakteristik pelanggan. lnformasi lainn)- ).an% mendapat ban)& perhatian

mpo+n m . i n f o r m a s i wabah penyakit flu burung )ang mcmpengamhi fluktuasi

harga

jual

a).am.

Keterdedahan terhadap Radio

Hasil penelitian Saragih (2006): m e n u n j u b bahwva petemak ) m g mengeiahui kebemdaan dan jadwal siaran a m - a m peternakan hanya sedikit Rmnak ltbih

banyak

.matdapat i n f m i melalui acara-acara berim Topik . .

informasi yang tcrbanyak dicari adakh informasi sub

siaem

hilir meliputi informasi

haqa hasil produksi, inforrnasi daerah pemasaran dan informasi bibit baik haqa dan jenis.

Hobnngan

Interpersonal

dengan Penynlnh dan Sesarna Peternak

Hubungan interpusma1 adalah hubunpn yang melibatkan d m orang &lam

situasi intaaksi

(Effendy,

2001). Hu6ungan interpersonal tidaklah benifal &is tecapi selalu berubah. Untuk manclihara dan mmpeneguh hubungan interpmonal,
(27)

keseimbangan (equilibrium). Ada anpar faktor ) m g amat p i i n g dalam memelihara keseimbangan ini: kcakraban, kontrol, mspons )-ang tepai, dan M& emosional yang

tepar Keakraban mentpakan p m u h a n ktbutuhan

akan

kasih sa).ang. Hubungan interpersonal akan tapelihara apabila ked~ta belah pihak

s c p a h

mtang t i n e 1 keakraban yang d i m

(Rakhma~

2001).

Kbana (2007) dalam pene1itiann)m rnendapatkan hasil bahwa peumak jarang berinvraksi dengan pen)uluh di luar penemuan rutin kelompok karena

ketnbatasan \ & t u yang dimiliki oleh pen)wluh dan petemak. sehingga penjwluh

jarang melakukan pen)uluhan sclain di penmuan kelompok

Sedan*

interaksi peremak d m g n serama p e w didapatkan hasil bahwa pet& yang string berinteraksi b i )karma ~ mmereka bermaiapencaharian sebagai pemi dan temak sebagai

usaha

sampingann)q schinsa interaksi mereka lebih saing. Ang.pla )ang jarang berinteraksi dcngan

sesama

karena sebagian besar usahan)- b u h dari sektor pertanian melainkan sebagai buruh, pegatmi negeri, pegawvai

n m

sehingg

kesemparan unmk berinteraksi di

kandang,

sawvah atau ladang lebih sedikit dari pada

yang berpmfesi sebagai pemmk.

Srana dan Prasarana Prodoksi

h4enumt Sudjati (1981) sarana mempakan alaralat ) m g diperlukan untuk mencapai tujuan )an: telah ditentukan. h4osher (1978) 'menjarakan baht\-

tersedian)~

sarana

mempakan

qarat

pokok &lam pembangunan penanian. Ketasediaan

sarana produksi

mfflkk diperiukan agar dapar mmjadi pendukung dan peningkam produksi.

Hobongan Karaktetistik deogan Komptensi Hobnngan Umor dengan Kompeteasi

%I

penelitian Fieiah (2007). menunjukkan bahwa umur berhubungan sangat

nyafa

den* kompetensi puani. ArIin)- kompetensi

&lam

berusahafani juga

semakin

tinggi.

Hal

ini divbabkan d e n g n bmambah umur maka puani

akan

scmakin dewasa baik stoya psikis, psikologis maupun rnafang wcam sosiologis

dmgan kednvasaan.

Hasil yang sama juga ditemukan pada penelitian Baoa (2007). )ang mmgmgkapkan

bahwa

umur bcrhubungan s a n g n)aia den- kompetensi peiani.
(28)

kepmmn dalarn bcmdmani. Semakin tua umur petani.

semakin

ban)& penpalaman &lam bcmdamni )ang m e n y e t d m mmingkatn)a kompacnsi dari perani itu.

Hal

ini sebras dengan )ang dikemukakm Suparno (2001) bahrra

kompaensi

dapa

diembangkan dari proses berpikir. praktek

dan

pengalaman hidup

-g-

Hnbongan Pendidikao dengao Kompetensi

M e n m Abdullah (2007), iingkat pendidikan merupakan salah saiu indikator

untllk melihar mulu sumbcrdaya petani. Sehin itu, pendidikan formal maupun non

formal maupakan modal dasar

Mi

pemni untuk mengkonsumsi informasi melalui berbagai media &in= mernudahkan &lam menyerap suatu

pembahan

atau

inovasi, dapa~

lebii

maju dalam menerima

serta

menerapkan perubahan tersebut di berbagai

pembahan

paibku.

Pada umumya petani )ang berpendidikan tinggi, selain lebih rerampil

dan

dinamis juga rnemberikan umpan balik lang baik &lam berkomunikasi, dalam

mian bahtra petani

tidak

langsung menerima informasi luau materi )ang didengarkan,

akan

rePapi petani ternbut lebih dulu mengemukakan pendapamya

)ang bcrhubungan dengan informasi atau materi )ang didenprnla. Sementara

pendidikan )ang rmdah mengakibaikan juga rendahnya keterampilan. sehinm menyebabkan p r o d u k t i f ~ usahatani rendah, karcna rid& &pat menjangkau

dan

mengadopsi sumbtr

d a ) ~

kuerampilan, manajemen dan ieknologi. Hobnngan Pengalaman Beternak dengan Kompetensi

Peumak

dalam menjahnkan kegiatan usaha temaknya senantiasa bekerja

bcrdasarl;an pada

apa

)ang

pernah

dipcrotch dari pengalaniannya. Pengalaman pet&

dalam

bcrusaha temak &pat d i t e n t u h

dari

lamanya scoring petcmali aktif m e h k s u d m k e r n usaha umakn)~. Makrudn)~ sernakin ban)ak pengalaman

petemak

dari

masa

lalu,

maka

semakin

ban)*

pengetahk, pemahaman,

dan

kcurampilan tentang

halhal

yang d i a h i n ) a (Rahma)anri, 2007).

Hal ~U+II senada dengan hasil penelitian Baroa (2007). )an% menyamkin

bahua

pengalaman

bcmdmani pada umumnya &par mcningkatkan keerampilan

dan menarnbah pengemhum perani. P m i yang memiliki ban)& pengalaman b i a s n ) ~ sangat b h r i h a ( i dalam rnengadopsi suatu inovasi baru dibandinghn

(29)

Hnbangan Penclapatan dettgan Kompetend

Rndapatan usaha

temak

domba mrmpakan selisih anma pcnerimaan usha

temak domba dengan bia)a usaha temak domba (Kurniawwvn, 2007). Hasil pmelitian Kumiawan (2007), mentmjukkan bahwa amakin besar kepemilikan temak domba

belum tern memberikan konmbusi pendapatan ) m g semakin besar

terhadap

penghasilan

nrmah

mgp petemak. Hal ini d i k a r e h

adanla

pengamh dari

besar

kecilnla penghasilan dari

usaha

lainn)- di luar

usaha

temak domba. Hasil penelitian

vnebur mmggambarkan bahwva pendapamn &pat memberikan pengamh

terhadap

kompeiensi yaitu kompclensi dalam meningkatkan

usaha temak

dombanya sehinw mmingkatkan penghasilan kelw=a.

Hnbnngao Jnmlab Tanggongan Keloarga deogan Kornpetensi

T a n m g a n keluarga mempakan

salah

satu wmberdaya manusia ) m g dapat

dikernbangkan untuk membantu kepala keluars utaman)a ) m g telah b e ~ s i a

produktif. T a n m g a n yang berada pada

usia

produkrif sangat rnembantu

pada saat

pengelolaan usahmi,

dan

sebaliknya

&pat

menjadi beban ekonomis bgi pemni untuk memenuhi ketwruhan mereka (Baroa, 2007).

Hnbangan Kepemilikan Ternak dengan Kornpetensi

Hasil penelitian Pujianto (2008), mmunjukkan bahwva curahan teMga kerja

kel* di Desa Cibunian dan Desa Cigudeg ridak Mubungan n)aia dengan kepemilikan temak. Aninya berapapun jumlah rernak yang dimiliki petemak tidak

ada huLnmgannya dengan curahan wvaktu kerja petemak. Hal ini m e n w b a r k a n

bahwva

p a d

dengan kepemilikan tcmak banyak m u scdikit curahan kerjanya sama

Hal

ini diduga k a m &la usaha di kedua desa masih tergolong skala kecil

-

dan anahan wakru petemak k m g efisim sehin0gg.a

j

l

m i h sanoap unruk meningkaikan skala kepemilikan temak m p a hams mengprangi aiau menambah

\\aka d a h buernak. Hasil peneliiian tersebur mempniihatkan bahwva kepemilikan temak

masih

dapat

mempcnparuhi curahan kerja jika curahan kerja pmmak e f s h Hal ini

dapat

tajadi

pada

peningkamn kompetemi pctemak karm curahan wvaktu

ketja diikuti dengan kemampuan amu kompetensi peternak &lam mengembangkan

(30)

Hob- Keterdedahan Media deugan Kompetensi

S e m intensif paani dalam mengkonsumsi media (ceiak dan elektmnik)

dapa~ memberikan kesempatan bagi petani uniuk m e n i n g k a h keterampilan usaharaninya Pctani yang memiliki kcburuhan

akan

media dapa~ mtmpengaruhi peiani sebagai individu atas kecenderungan inielektual dan cmosional &lam

menyikapi wtatu objek. Media &pal mempengaruhi pikiran aiau pernbicaraan, wvalaupun tidak dapaI memutuskan yang hams dipikirlwn sedangkan sumber informasi mentpakan sarana penting yang dapai mempengaihi iingkat k e b e h s i l a n

peiani (Abdullah, 2006).

Hobongan Interpersonal dengan Penyolob dan Sesama Peteroak dengan Kompetensi

Kontak dengan pen)uluh memberi peluang kepada petani untuk menambah pengeiahuan usahatani yang dikelolanya, sehingga semakin string perani melakukan koniak denpan penyuluh, wma)rin ban)& pengeiahuan yang dapat dipemleh. Terjadinya kontak amara kedua belah pihak tersebut dilakukan baik

secara

langsung

maupun

tidak

langsung (Abdullah, 2006). Hubungan interpersonal merupakan kebutuhan

dari

wtiap individu, karena pa& dasarn)a- manusia memiliki naluriah untuk bcrkelompok dengan manusia 1ainnj-a dan melalui berinieraksi dengan individu lain seseorang

akan

dapat berkembang uniuk dapat mewwjudkan eksisiensi

dirinya (Wdmowhardjo, 1994).

Hobangan

Sarana

d a n

Prasarana

P r o d o b i dengan Kompetensi

Ketasediaan

sarana

produksi sangat mempengaruhi perilaku &lam

m e n e t a p h ide baru sehubungan dengan k e g i a m us&atanin)*a. M e l i b keadaan tersebut dapat d h r a k m bahwa kacrsediaan usahami berpengamh temadap kernampvan petani &lam mengupa)akan efisiensi usahamninya )ang -&an

(31)

h k a s i dan W a h

Penelitian dilaksanakan di

Desa

Barengkok,

Kecamaran

Leuwiliang Kabupaten Bogor, pada peternak domba. Pemilihan lokasi ini diambil

saara

sengaja

karena lokasi ini petemakan domban)~ masih b e r j a h aktif. Penelitian ini dilaksmabn selama SaN bulan yaitu b u h Juni 2008.

Popolasi dan Sampel

Populasi penelitian ).aim peternak domba di Desa Bmngkok, Kecarnafan

Leuwiliang Kabupaten

Bogor

)an8 berjumlah I73 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode acak sederhana. Jumlah pevmak ).an8 dijadikan sampel sebanjak 60 peternak domba ) m g ditentukan men- rumus

Slovin

)aitu sebagai

berikut:

Dcsain Peneiitian

Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskripif korclasional )aim

rnemberikan garnbaran

&rang

w u masyarakat m u suatu'kelompok tavnm

tentang m t u gejala atau hubungan anm dua gejala atau lebh. Penelitian ini

mendcskripsikan peubahpeubah sepmi katakteriaik individu pdem& fakt01 ekarmal dan kompaemi petemak. Sedangkan uji korclasi digunakan unntk

(32)

Data dan Instmrnentasi

Data

Dam yang dikumpulkan dakm peneli~ian ini baupa data primer dan data

sekunder. Dam primer diperoleh melalui wvawvancara langsung dengan

rcspondcn

dan

obsenasi

tangsung

di lokasi penelitian. Data sekunder meliputi kondisi umum wilayah penelitiao yang dipcmleh dari catatan-catatan dan dokumentasi bang ada

pada imtansi rerkait

sepeni

Kantor Dcsa, Unit Pelaksana Teknis Daerah, D i m petemakan Bogor, dan dari mjukan-fujukan hasil-hasil penelitian ierdahulu )ang mernpun)-ai keterkaitan dengan penelitian.

lnstrumentasi

Lnsrmmenasi yang dig& &lam penelitian ini adaIah kuesioner.

Kuesioner &gi menjadi t i 9 bag+. Bagian pemma untuk melihat karakteriaik

peiemak. Bag'm kedua untuk melihat faktor eksiernal

dan

bagian ketiga untuk

melihat kompetensi parrnak

Validitas d m Reliabilitas Inztrnmen

Validitas inmumentasi menunjukkan sejauh mana suatu alat penpkur itu

mengukur apa )ang diukur (Sinq.mbun dan Effendi, 1995). Penykuran validitas

instmmen

d

i

ke

arah

validitas isi (conlent) ) c h i sejauh mana alat pengukur tervbur mewakili semua aspek yang dianeap sebagai kerangka konsep. Validitas

innrumen dapat diukur dengan melakukan halhal berikut:

I. Melakukan studi

pustaka

untuk mencari definisi

dan

rumusan-rumusan ) m g

W t a n dengan topik penelitian.

2. Menyuarn pntanyaan

dalam

. . kuesioner bedasadan

-

fakrafake empiris yang telah t d u k t i .

3. Menyauaikan isi kucsioner dengan teori-ceori yang menyangkut squajenis

variabel penelitian.

(33)

PerhiMlgan d e n p mengunakan teknik korelasi p&t momem. )'aim melalui penyekoran untuk pengukuran p e m a dan kcdua ) m g dikmlasikan,

dengan rumus:

Kaaangan :

r = Nilai k a f i validitas

N = Jurnlah rcspondcn

X =Skorpmmyaaapatama

Y = S k o r W

XY= Skor pmrm)ma.n patama dikaliksn skor tola1

Uji d i d i t a s dilakukan kepada 10 orang petemak di

Desa

Cihideung Udik

Kecamafan

Cipea. Ada IS pertan)aan y g tidak valid

dari

50 pertanyaan

karena

korelasi l n g tejadi

tidak

signifikan pada hasil pcngujian satu sisi (one taile4

dengan p>O,OS.

Isi

pertanyaan instrumen ) m g rid& valid tersebut kemudian dibuang serelah dikomltasikan t d e b i i dahulu dengan dosen pembimbing, sehingga jumlah

penanyaan &lam instrumen berjumlah 35 pertanyaan.

Reliabilitas adalah indeks ) m g menunjukkan sejauh mana suatu alai

pengukur clapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pen,&ur dipakai dua kali untuk mengukur gejala ) m g saim

dan

hasil pengukuran ) m g diperoleh relatif

konsiskn, maka

alat tersebu~ reliabel. Pengujian r e l i i l i t a s

alal

ukur

) m g digunakan d a h penelitian ini yaiN rumus Splil

Hal/

sebagai berikut:

Kacrangan:

r t a a l : art& reliabilitas

sacara

keselutuhan
(34)

Dengan badasarlcan m u s tersebut maka an* koefisien reliabilitas "split

half'

)ang did+ adaM 0,934 )ang b m i i w m e n pada b a g i i kaiga )ang berkaitan dengan kompetensi

vrmasuk

kategori sangat reliabel.

Pengumpolan Data

Data dikumpulkan pada bulan Juni 2008 melalui \\a\\ancara dengan mmgggmakan kuaioner )ang melibalkan para pet- domba sebagai responden. Di samping itu juga dilakukan \\awwmam

secara

rnendalam t h d a p beberapa informan dan obwrvasi langrung di l a p a n p .

Dam wkumkr dikumpulkan

dari instansi-inaansi ierkait yaog tmdapat di lokasi penclitian, aniara lain: Kantor Desa, Unit Pel- Teknis Dinas, Dinas Percrnakan Kabupaten Bogor dan litemiur- litera1ur)ang behubungan d m p penelitian ini.

Allahis

Data

Dam )ang dikumpukan &lam penelitian ini

akan diolah

dan

dianalisii

dengan prosedur

ai

:

1.

Dam

mengenai karakteriaik peternak dan faktor ekaemal; dianalisis dengan

men-

aatinik deskripif

bempa

. frekuensi, distribusi frekwnsi,

persentase, rataan *or dan total mtaan skor.

2.

Dam

mengenai hubungan antar peubah dianalisis dengan menggunakan uji

korelasi r o d Spearman ( r ~

dan

Chi

Square

(~'1

dengan menggunakan pn)o,~am kmpmer

SPSS

13.0 for i~~indotvs.

Delinisi Operasional

Definisi operasional

dan

beberapa iailah )ang dipergunakan &lam penclitian ini adalah scbapsi baikut:

Umnr yaitu

usia

paemak domba )ang dihitung wjak iahir hingga pada

saar

pemlitian dilakukan, diqafakan &lam tahun.

Pendidikan adalah jenjang dan lama pendidikan formal )ang telah diikmi atau diilesaikan okh peternak b e d a w b n jenjang

SD, SLTF', SLTA,

Pergunran

Tiggi

dan

tidak

sckolah.
(35)

Pmdapatan adalab jumlah pen:$asilan jang diterima peternak dari usaha

paaMkan maupun dari usaha lain )ang diperoleh tiap bulannya berdasarkan nilai rupiah

Jnmlab tanggnngan kdnarga jaitu ban);lkn)a angota keluarga yang ditanggung kehidupann)~ oleh peiemak, &lam satuan m g

Jnmtah ternak domba yang dipelibara adalah jumlah iernak domba ) m g diudmkan dan dimiliki oleh pet& saal dilakukan peneliuan dihitung

dalam Satuan

Ternak

(ST)

Keterdedahan terbadap media cetak adalah fikuensi dan intensitas

peten& menggunakan media cetak untuk memperoleh i n f o m i usaha

ternak domba, &lam satuan (jamlmingu)

Ketcrdedahan terhadap televiri adalah frekuensi dan intensitas petemak

menonton televisi untuk mernpemleh i n f o m i usaha temak domba, &lam

satuan (jxnhninggu)

Ketndedahao terbadap radio adalah frekuensi dan intensitas pemnak mendmgarkan mdio untuk mmpemleh informasi usaha temak dornba, &dam

satuan (jadminggu)

Hnbnngan interpersonal dengan penyolob adalah frekuensi dan intensitas

peten&

dalam

berintaaksi d e n ~ penyuluh untuk memperoleh informasi tentang usaha temak domba

Hnbangan interpersonal deogan sesama peteroak adalah frekuensi dan intensiras paaMk dalam berinteraksi dengan petemak lain untuk

mernpemkh informasi tentang usaha icmak domba

Sarana dan Prasarana Prodokd

adalah

bahan-bahan

dan

ah-alat

) m g dibutuhkan

dajam

mendukung kegiatan bermahamnak domba

Kompetemi teknis adalah tindakan awu kemampuan peternak ) m g meliputi

pemilihan b i b i ~ pengendalian penyakit. mengelola kandang dan p e r a h

kndang, merawat trmak, memberi palcan temak dan mengawinkan W.

U k ~ i a ~ y a mclalui pertanjaan ) m g diberikan kepada

mqondtn

behitan
(36)

Kompetensi manajunen adalah rirKlakan amu kemampuan petend

&lam

mcrnbudidayakan ternak domba

dan

m g e l o l a kegiaian usaha tcrnaknya meliputi m b u a t pmmaman, mencari modal dan memasarkan hasil.

Ukurannya melalui patanyaan ) m g diberikan kepada rtsponden berkaitan dengan kornpetensi iekns

dan

kompetensi manajemen

usaha

vmak dornba.
(37)

Nama Desa Barengkok betasal dari dua kata )aiiu "Bareng" yang b m i

bersama-sama clan

kan

"man&&" )ang berani bejana atau \& atau tempat Jadi, B m g k o k

dari

artian

kaia

) d u tempt unruk be--sama. Cksa Barengkdc sendiri menurut para tokob mas)&t dipimpin penama Mi oleh mandor yang kemudii discbut kepala desa.

Desa Barengkok teriemk di wila).ah Kewmatan Leu\r.iliang Kabupten Bogor

Propinsi J a w Barat Cksa Barengkok berhman sebelah utara dengan Desa

Leuwimekar, sebelah timur berbaiasan dengan Situ IlirlKali Cianten,

sebelah

selatan

berbarasan

d e n p Desa Karacak

dan

sebelah utara berbaiasan dengan Cibeber 11. Jarak dari

ibu

kota keamatan ke Desa Baren$ok kurang lebih 2.5

km.

Saara gsoogafis kondisi wilayahnya merupakan daemh penanian dengan luas \vila)ah k u m g

kbih

450 ha tudiri dari lahan pcmukiman 61 ha sawah 200 ha, tegalanlladang 186 ha, hutan 1 18 ha

dan

perikanadempang kurang lebih 3 ha.

Jumlah penduduk Desa Barengkok pa& tahun 2006

sebanyak

10253 jiwa

) m g tudiri

dari

lakillaki

5231 ji\q perempuan 5.022 jiwa

dan

ierdiri dari 2.140 kepala keluarga. Pada tabekabel berikut disajikan data-data penduduk laii).a di

Desa Barengkok Kecamatan Leu\viliang pada tahun 2006.

Tabel 1.

Tigkat

pend-idikan pe;lduduk Desa Barengkok tahun 2006

Ti@t

pendidikan . Jumlah (orang) Persenlase (%)

Tidak tamat SD 994 9;70

Tamat SD 3.328 32.47

Tamat SLTP 2.05 I 20.00

Tama SLTA 3.730 36.38

DIIDUD3 100 0,97

SIB2 50 0.49

Toral 10.253 100,00

Sumber

Dcsa

Barengkok, 2006

Kelembagan di Desa B m g k o k terdiri dari Kepala Desa, Szkretaris

Dew

Kepala unrsan panerinrahan, Kepala urusan kesejahteran \ w g Kepab untsan

ekonomi

dan

panbangunan, Kepala urusan keuangn

dan

urnum. Di Cksa

Bam$ok j u g terdapa~ Lembaga Perenwnaan

dan

P e m b e r d a ) ~ Masyankat
(38)

Permus).ammtan Desa (BPD) yang j u g sebagai mitra keja Panerintah Desa

Sumber daya alam yang

ads

di Desa Bamgkok terdiri :

Tanah liat

sebagai ai

pempembuaran gentmg dan batu baLa mcrah Pasir di sepanjang Kali Citeureup dan Kali Ciantm

Lahan perranian memungkinkan dikembangkan s e m i perikanan t e r u m a

ikan gurame yang sudah b e h i 1 sampai ke tingkar propinsi Tenaga kerja terscdia di mas)&

Berikut ini disajikan tabel berbagai fasiliias pendidikan )ang ada di Desa B m g k o k . Fasiliias )ang terban)ak di Dcsa Barengkok adalah Sekolah Dasarh4adrasah Ibtida'iyah.

Tabel 2. Fasilitas pendidikan penduduk Desa Barengkok tahun 2006

Fasiliias Jurnlah

(buah)

T p Q m A

6

TK 4

SDMl

8

S L T P M s 4

SLTA

I

Perguruan T ~ n z i I

Total 24

Sumbcr. Desa B a n g k o k , 2006

Tabel

3

men).ajilian data fasilitas kesehatan penduduk Desa Barengkok. Fasilitas

ierbanyak adalah Posyandu.

T*13. Fasiliras kescharan penduduk Desa Barengkok tahun 2006

Fasilitas Jumlah (buah)

Praktdr dokkr 2

Polides I

Bidan 2

posyandu 10

Total 15

Sumbcr: Desa Barengkok, 2006

Penwnaan lahan di Desa B a n g k o k terdiri dari penggunaan lahan

sawah

dan lahan kering.

Lahan

sauah

yang digunakan seluas

220

ha unliri

dari

lahan [image:38.533.43.457.2.784.2]
(39)

adalah padi sawah dcngan produksi 6 ronlha. S mirigasi yairu kali Citamup )ang jenis irigasinya adalah irigasi pemcrintah dengan luas areal perranian yang dialiri 190

ha. Panjang

saluran

irigasi pcmerinwh ~erdiri dari saluran sekunder I

J

km

dan

salumn sekunda 2 h.

Jmis

bangunan irigasi pemerintah yaim bendung p g berjumlah 2 buah.

Berikur

ini dkjikan iabel mata pencaharian penduduk

Desa

Bare@&. Sebagii besar penduduk Dtsa Bamgkok bermam pencaharian sebagai h hmi.

Tabel 4. iMata

pencahaMn

penduduk Dcsa Barengkok tahun 2006

Mara p m a h i a n Jumlah (orans) Persenrase (%)

Pertan ian 715 27:83

Buruh

mi

1.540 5753

Buruh bangunan 117 5-49

Pegatmi

negdTM/POLRI

75

WJ

Pedagmg 170 6 3

T O ~ I 2.67-1 100,oo

Sumberr

Desa

Barengkok, 2006

Populasi t d

domba

di Desa Barengkok berjumlah 461 ekor. Terdiri dari

70

&or

jaman

dewas,

241 &or b e I i ~ de\vasa, 32 ekor j a n m muda, 33 &or b d n a

mudq 41 &or anak jantan dan 44 ekor anal; beiina. Jumlah ke:ompok tani binaan di

Dcsa Barengkok terdiri dari Kelompok Tani Sumber Agung )ang jumlah anggotanya

,9

kg

den& jenis

usaha

pertan'i, Kelompok Tani 89 jumlah anzownya 9 m g
(40)

Karakteristik Internal Peternak

Karakteristik internal pel& domba ierdiri dari umur, pendidikan,

pengalaman bctcmak, pendapagn, jumlah ianggungan keluarga dan kepemilikan iemak. Hasil selengkapnya &pat dilihar pada Tabel 5.

Tabel 5. Karakvnsuk . . internal pefemak domba di Dcsa Barengkok

Kecamatan Lemviliang

Karalrtcrinik

Petcmak Ka%ori Jumlah (orang) Persen (%)

Umnr

2 1 -39 Tahun Muda 25 11,67

40-58 Tahun Deuasa 23 38.33

59-75 Tahun Tua I2 20,OO

Pendidikan

tidak sekolah

-

SD Rendah 46 76,67

SLTP

-

SLTA -g

I

4 23.33

Pengalaman Beternak

I-16Tahun Redah 50 83,34

17-33Tahun -g 8 13.33

W 8 T a h u n liiggi 2 3.33

Pendapatan

Rp. lOo.OO0-Rp.533.333 Rendah 20 33.33

Rp.533334-Rp.966.667 *g 35 58.33

Rp.%6.668-Rp. 1.400.000 T i n g i 5 8.34

Jnmlab ~ a n ~ ~ o n ~ a n <3 orang

-

Sedikit 18 30.00

4-7 orang Ban yak 42 70,W

Kepemilikan Ternak

O.I-O,6ST Sedikii 42 70,00

0.7-

1,2ST

' -g 16 26,67

1.3- 1,8ST Ban)& 2 3.33

Umnr

Tabel '5 menunjukkan bah\va umur pctcrnak di Desa b g k o k berada pada kisaran 21-75 tahun.

Scbagian

besar be& pa& kategori muda yaitu 41,67?/o pada usia 21-39 tahun. Hal ini mempeaiihatkan bahwa pet& domba di Dcsa Barengkok

lebih didominasi o k h pet& berusii muda. P e i d yang masih muda a!au

(41)

besar berada pada p e w yang berusia mu&. Petemak berusia muda di sisi lain j u s mempunyai p c n g a ~ h &lam proses adopsi inovasi. Petemak mu&

akan

kbih tanggap dan cepai dabm

proses

adopsi inovasi dibandinpltan dengan petemak beNsii nta

Peodidikan

Pendidikan pa& paernak domba di Desa Barengkok 1e-i menjadi

beberapa karegori pendidikan. Sibagian besar petemak domba han)a bersekolah

pada tingkat

SD

(76,67%),

bahkan

a& j u g dianlaranya yarg [idak

pemah

mem

Gambar

Tabel 2. Fasilitas pendidikan penduduk Desa Barengkok tahun 2006
Tabel 7. Raraan *or kompctensi petemak domba &lam berumha temak

Referensi

Dokumen terkait

Penjualan ini meningkat sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dimana pada kuartal III 2016 HOKI meraih penjualan sebesar Rp 816 miliar.. Menurut

berbagai implikasi sosial, religius dan spiritual dari penelitian ilmu, b) menginsyafi fenomena alam sebagai ayat Allah sehingga mampu melihat kesatuan dan

Dengan demikian, minimum pembuktian untuk penyelesaian berkas perkara adalah sama dengan minimum pembuktian menurut ketentuan Pasal 183 KUHAP, yaitu dari segi

Sampah makanan yang dapat didaur ulang ini merupakan sampah yang layak kompos, yaitu sampah organik yang mudah terurai (biodegradable) seperti sampah

[r]

Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya dan data hasil pengujian serta data – data yang didapat dari perhitungan, dapat diambil kesimpulan prosentase kadar emisi

Tugas akhir memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengaplikasi teori yang didapatkan di perkuliahan mulai dari mata kuliah dasar sampai dengan matakuliah

Apabila ketika cursor berada di atas tombol namun tidak melakukan click scanning, perlu ditinjau kembali pada source code yang berhubungan dengan perpindahan