EFESUS 2 : 1-7
“PANGGILAN KEPADA HIDUP”
Perjalanan pelayanan dimulai dengan panggilan Allah. Kita melayani Allah bukan karena inisiatif kita, tetapi akibat panggilan Allah. Seperti apakah panggilan itu? Bagaimana kamu mengalaminya?
Allah ingin setiap orang dan setiap bangsa diselamatkan. Itulah sebabnya aspek pertama dari perjalanan pelayanan kita adalah, panggilan Allah kepada hidup. Tuhan memanggil orang-orang dari masa lalu yang penuh dosa, perbudakan, kegelapan, kepada pertobatan. Panggilan ini ditujukan kepada semua umat manusia sepanjang sejarah. Tujuan panggilan Allah kepada hidup adalah membawa kita kembali kepada rencana semula yang dimaksudkan Allah dalam penciptaan dan digenapi melalui karya penebusan Kristus. Dia memanggil kita dari tempat kita berada kepada tempat di mana seharusnya kita berada.
Dalam ketiga ayat pertama dalam pasal 2 ini, Paulus melukiskan situasi dan cara hidup anggota jemaat yang berasal dari bangsa-bangsa non Yahudi (kafir) pada waktu dahulu, sebelum mereka bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Lukisan itu Paulus mulai dengan: kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu (ayat 1).
Bukan hanya orang – orang Kristen non Yahudi (kafir) saja yang hidup di dalam dosa. Orang – orang Kristen Yahudi pun demikian. Hal itu diterangkan oleh Paulus dalam ayat 3 : “Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang – orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.” Dari surat ini Paulus menegaskan bahwa semua orang – baik Yahudi maupun non Yahudi – telah mati.
Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama – sama dengan Dia di Sorga”. Di bagian ini dikatakan tentang kuasa Allah yang hebat yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus. Disini dijelaskan bahwa hal itu Ia buat untuk jemaat-Nya. Tuhan Allah membangkitkan Dia (Yesus) dari antara orang mati dan mendudukkan Dia disebelah kanan-Nya di sorga. Bagi jemaat-Nya hal itu berarti, mereka juga dibangkitkan dari antara orang mati dan ditempatkan bersama-sama dengan Kristus di sorga.
EFESUS 2 : 8-10
“PANGGILAN KEPADA PELAYANAN”
Bayangkan menit terakhir dalam pertandingan sepakbola. Skornya beda tipis. Tim kamu sedang mengiring bola ke arah gawang lawan. Kamu mengambil posisi sayap di lapangan, ikut membantu tim. Pemain tengah melihat celah di depanmu dan dengan cakap mengoper bola ke arah kamu. Kamu memiliki peluang untuk mencetak gol. Apakah kamu berhenti berlari ke arah bola pada saat itu? Apakah kamu berbalik ke arah lain, dan dengan rendah hati berkata, “Tidak, tidak, bukan saya yang pantas mencetak gol kemenangan.”?
Sementara itu, mari kita bersikap jujur : banyak diantara kita yang memperlakukan panggilan Allah untuk kita dengan cara seperti itu. Setelah melihat jalan terbuka dalam hidup kita untuk menggenapi tujuan-Nya, Allah memanggil kita – dan sangat mudah bagi kita untuk menghindari panggilan itu.
Panggilan untuk melayani datang ‘sesudah’ panggilan untuk menerima hidup, dan hubungan dengan Allah. IA memanggil orang-orang untuk tujuan-Nya. Ini bukan sekadar panggilan kepada kegiatan. Ini mencakup penyembahan dan komitmen untuk melakukan kehendak-Nya. Hal yang membuat pelayanan Kristen kuat adalah itu merupakan hasil sampingan dari hubungan kita dengan Allah melalui Roh Kudus yang diam didalam kita.
Mari berhenti sejenak, kita akan mempertimbangkan beberapa pertanyaan yang muncul : Bagaimana saya tahu bahwa Allah sedang memanggil? Bagaimana Dia memanggil? Cara apa yang dipakai-Nya?
Kita harus memahami kebenaran sederhana ini? Panggilan Allah tidak sama untuk masing-masing orang. Kepada beberapa orang, DIA berbicara secara langsung. Kepada yang lain, DIA menuntun melalui proses panjang yang akan membawa mereka kepada penundukkan kepada panggilan-Nya. Hal yang paling penting dalam panggilan itu adalah mengerti dengan jelas panggilan Allah dan menanggapinya dengan hormat dan takut akan Tuhan.
Pelayan Kristen dipanggil untuk memajukan Kerajaan Allah dengan menjalankan agenda Allah. Dengan demikian, menerima panggilan Allah mencakup mengenali dan menaati agenda tersebut. Agenda pelayanan Allah menyiratkan membangun jembatan antara Allah dan umat-Nya. Ada beberapa tanggung jawab yang sama dari panggilan Allah kepada orang-orang yang dipanggil untuk melayani yaitu menunjukkan Allah dan menjalankan tujuan Allah.
Pelayanan bukan hanya cara Allah memakai seseorang dalam hidup orang lain atau bagi Kerajaan-Nya. Pelayanan juga berarti hal yang dilakukan Allah dalam hidup orang yang dipanggil-Nya. Kita akan mengalami pembentukan, perubahan dan pembangunan karakter – itu semua adalah kasih karunia Allah. “Pembentukan” adalah bagian dari panggilan kepada pelayanan juga. Allah memakai proses itu untuk membuat kita berkembang dan membuat kita makin serupa dengan Yesus Kristus.
“....BUKAN SEBERAPA BESAR ANDA, MELAINKAN SEBERAPA BESAR KESEDIAAN ANDA”
David Burdine, akuntan sukses yang memimpin Bethesda Ministries, membagikan pengalamannya tentang menerima panggilan Allah.
“Saya orang awam. Berbicara mengenai ‘panggilan Allah’ dapat membuat kita merasa tertekan. Kita sering salah mengartikan panggilan Allah. Kita berpikir bahwa setiap orang dalam pelayanan telah mendengar suara yang berat dan dalam yang berkata, ‘hei kamu! Inilah panggilanmu!’ Tantangan kita adalah mengingat bahwa panggilan Allah mencakup setiap karir, setiap jenis pelayanan.
“Ini adalah tantangan besar bagi saya. Selama bertahun-tahun, saya selalu merasa tidak layak dan berpikir, ‘Mengapa Allah memanggil semua pengkhotbah itu dan bukan saya?’ Namun, Allah telah memanggil saya.”
Bila aku dapat menolong seseorang saat melewati jalan ini, hidupku tidak akan sia-sia.”
“Selama bertahun-tahun, saya percaya bahwa Allah berbicara kepada kita melalui lagu. Saya benar-benar memegang kata-kata dalam lagu ini. Saya belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan gelar dalam bidang akuntansi. Tidak terbayang bahwa saya akan berkecimpung dalam pelayanan profesional. Saya hanya ingin berbisnis dan melihat kualitas hidup orang lain meningkat melalui pekerjaan saya.”
“Saya yakin peneguhan datang melalui istri saya, Sharon, ketika kami menikah. Kami memutuskan untuk menebarkan kasih Allah kepada sebanyak mungkin orang yang terhilang dan terluka. Kami tidak mengetahui akan menjadi seperti apakah hal tersebut, tetapi keputusan itu menjadi tujuan utama hidup kami”
“Ketika saya memegang jabatan sebagai pemimpin (pelayan) di Bethesda, seorang teman menantang saya dengan perkataan ini : ‘Dave, jangan mencoba membuktikan kepada Allah seberapa besar dirimu, tetapi buktikanlah seberapa besar kesediaanmu’.”
“Menerima dan menjalankan panggilan Allah terbukti sangat penting dalam hidup saya. Saya tidak dapat berpura-pura menjadi seorang pemimpin besar dalam dunia bisnis. Riwayat hidup saya tidak mendukung untuk itu. Namun saya dapat membuka diri kepada hal yang ingin Allah lakukan terhadap saya.”
***
“Lebih dari 24 tahun yang lalu, ketika saya menjadi direktur Bethesda, saya kira saya seorang pemimpi besar. Saya mempunyai sasaran jangka panjang untuk memberikan satu juta dolar setiap tahun bagi pekerjaan Kerajaan Allah. Saya pikir Bethesda akan menjadi alat yang dipakai Allah untuk mewujudkan impian itu.”
15-20 juta dolar setiap tahun untuk tujuan itu. Visi Allah jauh lebih besar dari pada visi saya sendiri”
“Saya pun menyukai Efesus 3:20. Ayat ini dituliskan di dinding tangga di markas besar kami: “Segala kemuliaan bagi Allah. Dengan kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita, Ia dapat melakukan jauh lebih banyak hal daripada yang berani kita bayangkan – sama sekali melebihi segala doa, keinginan, pikiran, dan pengharapan kita” (Ef 3:20, FAYH). Saya berdoa, menginginkan, dan berharap untuk kesempatan saat kami dapat memberi satu juta dolar setahun. Namun, Allah ‘sangat jauh melampaui’ hal itu.”
Efesus 2 : 6-7
“Panggilan Kepada Hubungan”
Allah memanggil orang-orang ke tempat yang dikehendaki-Nya untuk menggenapi tujuan-Nya yang kekal dalam diri mereka dan melalui hidup mereka. Panggilan-Nya yang utama adalah menjalin hubungan bersama-Nya. Panggilan kepada satu macam pelayanan, tidak sepenting panggilan kepada hubungan.
Ada 2 pertimbangan penting mengenai tahap panggilan dalam perjalanan (hubungan) ini :
mencari Dia.
Kedua, untuk mengenali suara Allah, kita harus mengenal Dia dengan baik! Menanyakan sesuatu kepada Allah tidak sama dengan ingin mengenal-Nya lebih mendalam sebagai hasil perjumpaan kita dengan Dia.
Kedua unsur ini membuat hubungan yang sehat dengan Allah menjadi sangat penting. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang yang mencari tersebut melewatkan waktu untuk menyelidiki Alkitab, berdoa, berpuasa, dan bersekutu -inilah yang harus kita lakukan untuk belajar mendengar dan mengenali suara Allah.