• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Program Konservasi dan Pengelolaan Kawasan Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Program Konservasi dan Pengelolaan Kawasan Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah"

Copied!
292
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)

PARIISIPASI

MASYARAKAT

LOKAt

DAIAM

PROGRAM KONSERVASI DAN PENGELOWPI

KAWASAN SEGARA ANAKAN

C l M A P

JAWA ENGAH

Qleh

:

(153)

Uduk mmp$anWmn fungsi ekofogi k a w n Segara A n a b (SA) d#n unhk W n g k a M n m h k a a n masyarakat mdai &MI 499'7 sampai

20M

dimhngkan Pmyek Sqpra Analcan Consmation and

Dwdopmnt

Project (SACUl3 m a n d u k u ~ a n dana dari Asian &velopmnt bnk. h b mdi doronpn untuk diMi dahrn penelian ini sejauhrnana proyelc tersebut m p a i kebwkdtan setling@

mdapEat dukmgan masyarakat dan msyamlat mau bwprtisipasi W a p program yang ditaksanakan.

P e n e l i i ini W j u a n : (1) merelaah prakek-p~aktak kaxwvasi yang krmtxlh di kalangan myarakat bmpung but sebqmi &nan parMsipasi brhadap program komewasi dan penilelolaan t c a w ~ n SA, (2) rnmgdatwi fakfor-faldw yang mernpngaruhi tEngkat partbipasi rnasyarakat dalarn pmgwrn kmwa6;i dan

pengelohan W s a n pesisir SA, (3) mmekah disain &n m a kdembagaan proyek SACDP t h d a p tumbuhnya partkipad masyamkt Kampung hut,

dan

(4)

m e m u d m strategi penpMaan sumkrdaya ahm SA di msa mdatan6) yang dapd l&ih meningkafkan perrtisipasi m s y a r a ~ Penditim ini dihksanakan di 3

(tigal

dew Karnpung hut di

Kecamatan

P m k n f u Kampurk~ Laut Warmtan W n g a n t e n C~hcrap pa& bulan JuiiSe@emWr 2 W 2 .

mrnbulnya pmktek konservasi di kalangan masyarakat kmywng b u t b m terjadi satelah adanya prow SACDP. T&pi p m b k k o m i yaw d i k d i n i r p y e k SACW bukanlah wminan hhwd prow SACDP brfiasfl mnumbuhkan partisipad masyarakat dakm program k o n w s s i dan pengddaan kamsan SA, karena pWsipasI yang ada mas& h t a s ttnhap pelaksanaatan dan msih dalarn kafegori t i p rnenunggu

~ d n t a h (induced parficipatfon) & adanp ppartjsipi hams &%an imbalan material.

Kondisi hi

muncuf

karena cara pwdekatan dan performa kehtqaaaan p q e k SACaP

yang sangat parat dengan n u a w kepmyekan, sehinggza pawipabi mprakat dahm mngiM pragrerm tidafc &pat berlanjut. W l n p r a W Iconsew& dari proyek SACDP

j q a ditemuiczln pW-praMek y m g tumbuh dari rtalsm stnrktw msyarsicert smdiri yang perhrmbuhannya didomng oleh meninglkahya pemahman tenfang armman thadap lingkungan

bn

wmberdaya atam

SA.

Meskipun tahapan yang d i t m k a n msih pada hifmencof>a

dan

ketepnhmgan t e h d a p bantuan program ma& sangat

tin@.

W i n

dan

pertom kehrntmgwn proyek SACOP M u m MrhadI dalarn

mumbrrhkan paFtisipasi masyarakat dahm usaha konservasi dan prydolaan karena dakm W efhiensi, reclistribusi keaditan, adaptabilbs &a basil dan Efampak Wjakan klum mencap1

WW.

Ha1 ini i t a m I&@ proyek SACDP Miri : (a) sangat himrkls, (b) p d a aperrattur m h , (c) m a w a n dfdmhisi kegMan

R&,

(d) bias dalarn penc;apaian tatget.
(154)

Dengan ini

saya menyatakan

bahwa Tests yang hrjuclui

:

PARTISIPASf MASYARAKAT

LOKAL

D A U M PROGRAM KUNSERVASI DAN P E N G E L O W KAWASAN SEGARA

ANAKAN

CILACAP 3AWA TEAIGAH

Adalah

bwlar menrpnkan

hasil

kawa

saya sendiri yang

k l u m pernah

dipubliksslkan.

Semtta

sumber dan informasi

yang

digunakan telatr

dinyatakan

dengan jefas

dan dapat diperiksa kekrrarannya.

MUHAMMAD

ARSYAD AL AMlH
(155)

PARTtStPA51 MASYARAKAT L O W

DAtAM PROGRAM KONSERVASt DAN PENGELOLAAN

KAWASAN

SEGARA ANAWN

CflACAP

JAWA TEMGAEt

PRWRAICII PASCASARJANA

INSTtWT PERTANIAM BQGOR

(156)

Program

Studl

:

ilmu P e n g e l o h

Sumiperdaya

Pssisir

dm

L.autan

1. Kornisi Pembimbing

IF. SWWU A ~ T ~ ~ W O *

MS.

pr,

I V P ~ ~ M ~ I I

E,-A

Kstrta

AWSm

2. Ketrra Program S M 3. Dmkfm Program

Pascasajana

llmu Pengelohan Sumberdaya
(157)

Penuls

ditahirkan

di

Cilamp

pa& tanggal

25 Juni 4975

set%@

mak

k d u a

dad

3

bensaudara

dad

pasangan

Bapak

H.

Afsah

Nawawi

dan Ibu

Hj. Urnmie

Maffutb

(Atmh). Penddikan SiTA

penuk

sefesaikan

di

SMA

A

Wahid

Hasyirn

Tebuirmg

Jombang

tahun

1993, dilanjutkan di

F a k u h

Pertanian

Unive-

Muhammadjah

Mdang (UMM)

j u m n

Agronami dan lulus

bulan

Januari tahun 1998.

Pada

tahun

2000

penulks

mendapat ksempatan untuk

rnelanjutkan

getndidikan cti

Prcgram

Pascasaijana

fnstitut

Pertanian

Bogor

program

studi

llmu

Pengebhan Sumberdaya

P d r

dan

Lautan

dsngan

bmiswa

dari

Direkbrat Jenderal Pendidkan

Tinggi

aiepahrnen Pendidikan

Nasionat

m W u i

Beasis-

Program

Pascasarjana (BPPS).

Penulis

bekerja

di

hberapa

Organisasi

Nun

Pemen'ntah

(LSM)

sejak

sebelum lulus

sarjana y a k di

Yayasan 0ina

lndustri Pertanian (1998-ZUOU),

dan

Yayasan

M&a

Masyarakat Indonela

(2UUU-sebrang).

Penulb juga bekerja sebagai staf pngajar di Unbarsitas Wisnuwardhana Malang

(2000).

(158)

P R A K A T A

Puji syukur Ka

Hadirat

Tuhan Yaw

Maha

Esa

atas

sekainya Tesh yang

bequdul Partisipasi Masyarakat Lokai

&tam

Pmgmm Kansewesi dan

PengeIolsan

kawasan Pesl'sr

Segara

Anakan Cl'IacapX %is ini t&h m m m t pnitaiian

betwrapa ahti d l dan pmbangunan, h h w a prqmm

yaw

didukung

pinjaman

dam krar

negeri,

t m a s u k

proyek Segzrra Anakan ConswMtion

and

Dewtapment Project {SACDP) &&if!&snya pakR dipartanyakan, Jika e f M i s progwmnya rendah, maka program

*enis ham

dikaji W h

rnenclahm

karena justru

akan

m m b b n i masyamka! dan

negara untuk

mengemtwlikan pinjaman tersebut.

Jika suatu daerah memiliki kmauan mmgsiala sumberdaya alam misir dan WutEmnp, kuncinya bukanbh mengunclang negara donor, 4-i pada kmrqka kbijakan pmgefolaan yang terpadu

dan

metiktkan %eIunth efemen rnasysnrakat. Sekaya apapun sumbrdaya yang dimiliki,

&an

tidak

mncapai

hasit

yaw

optimal jika strategi dan pEfihan

pendekahnnya

kumng tepat. KesejaMeraan masyam& bukannya emakin sejahtera, justru masyarakat semakin miskin

&n

sumberdaya

atam

semakicin

r u s k .

Fenomma ini terjadi di Segara Anakan dengen Segara Anakan Conservation and Development Pruject (SACDP)

Jika &lam suatttu program masyamkzat kurang mau terfibat bukan brsarti partisipasi dan kesadamn masyaraw kurrmg,

4-N

hams dilim faktor strategi rfan pendebtan pebksansn programnya. Karena itu kunci partisipasi bukn semb kenramn pmpirnbn kbijakan untuk rnel1btkan masyamkat, bpi

bbih

dari

itu y a k

M e g i &n pdekatan.

Kata

partisipad Wngkali hanyrt rnenjadi slogan,

namun

sahh &lam pmdekatan dan implementasi. Be-1 proyek pembangunan ymg bemihi rnilyaran bahkan trilyunan rupiah tenrtamrn

yang

Mujuan mmhngun

kapasks masyamkt k i k dakm

Mang

&mumi, sosial dan budaya tedwldi tidak m p u mwpai sasarannya

karena

wlah datam pendekatan

k-a

myarakat.

Atas sebainya t& ini penulis menghaturiran banyak terima

icasih

kepada :

Ir,

S w p WW, MS,

=Baku

Ketm Komisi Pmbimbing yang memberi

pngwtkm

dan

memhngun daya nalar petluk, utamanya

dahm

kon-

kajian
(159)

Penghargaan tertitinggi Fenulis hattturkan kapada : H, Afwh Nawawy Ayahanda penutis dan Hi. Ummie Maftutia (aimarhumah) Ihnda penulis yang mninggalkan kami

mmua saai

psnufi

s

haws menyetemikan penelitian, sernuga Allah Swt. marnberi hadiah surQa bagi keduanya. Dsrnikian

pula

kapada

Bapak

Ibu Mertua

penulis

dan keiuarga b s a r Katimin Sukyahya 8% di Surabaya serta keluarga besar KH.

Taha

Murtadho di Cilacap. Kepada Dian Wahyu Novitasari, Istri perru I is yang mmdampingi pwjuangan penulis difiaturkan penghargaan tertinggi, juga kepada Adinda Fasiha Aminy dan bngmas Atqal N m i diucapkdn terirna kasih. Rasa t h m a kasih khusus penulis sampaikan

kepada

kawan-kawan S2 SPL angkatan V: Mbak Tyas, Mbak Dyah, Yose, Hamid, Uni Tin, juga kolega di MMI : Mbak Mimin, bang Zulham,

bang

Thomas, bang Karim,

serta

sahsbatku Tutik dan Mas Syauqi, terirna kasih atas kehangatan, diskusi, dorangan motivasi swla katwrsarnaannya. Tasis ini tidak

akan

tersusun tanpa

peran

dad para staf di BPtCSA CiIawp

utarnanya

Drs. Eka Budhi Suryadi, MM dan Ir. Suci, Bappeda Kabupatan Cilacap utamanya Bapak Drs. Suyono, Dinas Perikanan

dan

Keiautan Kabupaten Cilacap, staf LBDS utamanya

Ir.

Andi,

Drs,

Burhan dan Hidayat, dan

yang

utarna

masyarakat

Kampung taut baik di Ujung Alang, Ujung Gagak maupun Panikel yang bersadia rnenjadi rasponden dan kaakrabannya sslama psnulis msfakukan

penelltian. Kepada

mereka

semua

dihaturkan terima b s i h atas

segala

btlntuan dan informasinya.
(160)
(161)
(162)
(163)

1

.

Framemtk Anal isis dan

Pengembangan kelernbagaan

...

27

...

2 . Kerangka Pemikiran Pew titian 31

3

.

Pruduksi Parikanan yang Di "Tngkap di Segara Anakan

...

46 4. Siklus Karusakan Lingkungan di Segara Anakan

...

59 5

.

StwkttlrOr6)anisasiPelaks~lnaProy&SACDP

...

63

.

.*...

6

Sbuktur Organisasi dan Mekanisms Pelaksanaan Pmyek SACOP

64

...

.

(164)

...

f

.

Peta Adrninistmsi dan Penggunaan tahan Kampung Laut

2

.

Hasil Analisis Komponen

Mama

(PCAJ

...

3 . Lingkup

Program

dan

Kagiatan

Proyak SACDP

...

...

4

.

Matriks brangka Logis bag! Desain dan Evaluasi Proyek

5

.

Tugas. Wwenang dan Kewajiban

sarta

tingkup wganisasi pelaksana proyek SAC D

P

...

...

6 . Tatrapan Pelaksanaan Program

SACDP

di Karnpung Laut

7

.

Prosedur Analisis SWOT

...

(165)

DAFFAR

SIMGKATAM (GLOSSARY)

AD8 : Asia Dwhdopment

BanWBank

P m b n g u m Asia APBO

:

Anggaran

?endaptan

dm

W n j a Daerah APBN : Anggamn Pendamn &n

W n j a

Negara ASOP : A n g a n Sungai, Danau

dan

Penyebrarigan Isangda

:

Pemkengunan Daemh

8appda :

Badan

Perencaman dan Pembqunan Daerah hppenas

:

Badan Pmncanaan dan Pembmgunan Nasimal

B U R N : Badan W i n a s i Tata R a n g b & s i o ~ l

BPD

: Badan

Perwakilan

D e s

BPKSA

:

W a n

Pengeloh K a w n Segiara Anakan

BPS

:

W a n

PtIS28t Statisti

CRMP : Coastal

Resour-

Management

Project DAS : h r a h A f i Sungai

W g r i

:

Departemen

OaQm

Negeri Dap.

PU

: D e p a r t m Pekean Umum Fahutan :

Fakubs

Kehutanan

tAD

:

Institutional Arratysis and

Devebpmnt

I C W M : Intmbianal Center far Living Aquatic Resources Management lCZM : l r r f ~ ~ Coastal Zone Management I Pengdaan

Wilayah

P d r

Secara Twpadu

llRR

:

tnternzltional

Institute of

Rural

Reconstruction (PB : Instit& Pertanian Bogor

ITS : lnstitut Teknotogi Bandung J PSC : Joint provim Stwring CommWs J DTF

:

Joint DMrick Task F

a

KPH : W u a n Pemangku Hutan

LBDS

:

t m h g a bngun Desa

SejaMem

LC0

:

Local Community

Organ'donl Organ- Masyarakat

LOkal

LSMf KSM : L m b q a Swradaya Masyamkat I Kdompok S d a y a Masyarakat NSC : W n a l M n g Commiffe

PCA

:

Principal Component AndysWhTmis

Kom-

Utama

P d a

:

P m t m n Damh

PIU

:

P r m IrnpbHlentatbn Unit /

Unit

PeIaksana

PPayek

PKSPL

IPB

: Pusat Sumberdaya Psisir

dan

hutan lnstitut P-nian -or

PLN

: Pewabaan Listtik N~glzrra

PMD

:

Wnss Fernbangunan

Masprakat

Dtw

PMU

:

Projsct

Management

Mfice

l

Karrtur

Pengdob P r M SACDP PNS

:

P@ Negm

Sip#

PdrVTNI

:

Kepalisian RquMik I~on&sMp!ntara Msbmt

Indonesia

PUM

:

Perregang Umg Mk

SACDP

:

Segm

Arrakan CanserWm and Development Prow

SAPMA

: S e p m Anakan Projrsct anrl M a wAgency

SDA

:

S W d a y a

Aam

Stl :

Wohh

Oasar

SLTA

:

Se3kdah Lanjutran Tvlgkat Atas

SLTP

: Sekohtr Lmjuhn Pertma
(166)

I.

PENDAHULUAN

Proses pmbangunan di wiiayah pesisif berlangsurg relatif sangat =pat dan gesat, dan sen'ngkali terjadi turnpang tindih kepentingan

antar

brbagai kegiatan, lrnpiikasinya adalah tekanan

tarhadap

lingkungan fisik kawasan semakin bsar, tarjadi cfegradasi lingkungan dan kelsstarian sumbrdaya alam

wilayah pesisir terancam. Untuk manciptakan

pengalalaan

yang

tepat

clan baik, maka diperlukan suatu

strategi

dan sistem pengelolaan sumbardaya alam yang lebih mendukung dan berketanjutan (susfainabbj.

Pengelalaan yang rnenempatkan masyarakat sebagai akfor utama dan melibatkannya &lam setiap tahapan pernbangunan diharapkan dapat mningkatkan kingsi aptimasi bagi keberlanjutan pemanfaatan dan kelestarian sumberdaya

serta

rneningkatkan nifai tarnfiah bagi

pmangku

kepentingan yang

tiarkait (Stakehddersj. Pengalolaan

yang

rnelibatkan rnasyarakat sangat menekankan pa& pengetahuan dan

kesadaran

lingkungan masyarakat Idtal

sabagai

dasar

pmgelolaan.

Pengeiolaan pesisir yang

melibatan

masyarakat

akan membaw dua

keuntungan

sekaligus. Perfama, untuk msmetifaara fungsi ekslogi dengan melindungi habitat biota but dan keseimbangan eksosistem, dan

Kedua,

untuk marnalihara fungsi ekonmi

kawasan

bag! rnasyarakat seternpat, sehingga te jadi kabarianjutan produbi sektor kalauhn rnaupun pendapatan tjari

seMw lain

seprti parivvisata, transpartasi clan industri rnanufsktur.

Strategi konservasi

y m g

rnelibalkan masyarakat lob1 dipandang Iebih efaktif dbandingkan dengetn konsewasi satu

arah

yang

hanya mslibertkan

pemerintah, karma sistem

yang

dijatani masywrakat

telah

mengaltar den tehh
(167)

bsrsifat keproyekan terbukti ticlak rnarnpu mningkatkan kesejahteraan mesyarakat, sehingga periu dicari pendekatan altsmatif y m g lebih rnernbuka partisipasi masyarakat. Pendabtan yang l&ih rnelibatkan masyarazkat

mtara

lain

model

psmbangunan berbasis masyarakat (Communrty based managemant) dan model Cooparative-managernent j Co-Menagammnt).

Pendekatan di atas mensyatatkan keterlibatan aktif

masyarakat

yaw

dirnutai sejak

proses

perencaman, pelaksanaan, m a w a s a n hingga avat uasi. Jadi masyaraicat bkal rnerupakan

salah

satu kund kehrhasilan

pangelolaan

sumberdaya aiam. Kunci keberhaeilan yang fain terletak pada pemerintah. Untuk itu dipedukan

keselarasan

dan kwjasama antara peran rnasyarakat [penduduk lokal, LSM, swasta, dan perguruan tinmi) dan psmarintah. Dalam upaye ini ketariibatan masyarakat dalarn pengelalaan

Kawasan Sqara Anakan (SA) di KabLlpaten CiIacap Jaw8 Tengah oieh

Badan

Perencanaan dan Pembengunan Nasianal {Bappems) ditetapkan

sebsgai salah sa4u kawasan

pesisir

clangan

perhatian Wusus y m g hams dipertataankan kesdisnnyta bwns

Iaguna

semi tertutup ini rnemiliki potensi ekolagis

p g

unik, khas dan lengktpp. Keunikan dan

kekhasannya

terfetak pa& sebgian tsesar ekosistemnya yang didminasi aleh &usistern mangrove yang

mrupakan tsduas yang tsrsisa di pJau Jawa. Bsrbagai fungsi penting s&aIigus mekkat pa& Wasan ini yaitu fun@ ekoiogis (konsarvasi), &mumis dan sposiaf. -ra alrwis

kawasan

ini msrupakan spawning g m n d

dan

numery

ground biota laut yang menentukan hasil tangkacapan nelayan di selatetn d m , sebagai penahart. dan perangkap lumpur

dan

penahan irrtrrtsi

air lauf,

dm

pnyangga kaanakaragaman hayati berbergai satwa tangka wperti burung clan

ikan pesut ( OrcAadIa

spJ.

(168)

mengancam kelestarian Iaguna.

Sernentara

tingkat kesejahtaraan masyarakat Kampung Laut yang berada di laguna SA yaw S a r a umum randah

tuwt

mrnicu kerusakan kawaaan ini, di maw- mssyarakzat mnderung mlskukirn eksploitasi surnkdaya dengan

car&

yang marusak lingkmgan. Oleh karena itu

pengainbangan fungsi konsawasi (fungsi ekologis) hams bisa

ber@an

wlaras, tarkait (iinkage) dan berpengaruh langsung

terhadap

peningkatan kesajahtaraan

rnasyarakat lukal (fungsi

sosiaI

skunomi).

Barkeman dengan h i tersebut, untuk rnanydamatkan kawasan SA dan untuk mningkatkan kesajahteraan

rnasyarakat

mulei tahun 1997 sampai 20412

dikernbangkan Proyek Kunservasi clan Fernbangunan Segara AnaWSegara Anakan Conservation and Developmsnt Projed

(SACDP)

dengan dukungan dana dari Asian Development

Bank.

Maka

menjadi dorowan untuk dikaji dalarn

penelitian

ini sejauhmana proyek tersebut mancapai ksbehasiian sehingga mendapt dukungan

rnasyarakat

dan masyarakat mau barpartisipasi terhadap program y ang di

laksanakan.

Isu

utama pengelolaan

kawasan

Sagam

Anakan

krkisar pa& persoalan

tamcamnya sumberdaya

taguna &bat

proses

saclimrantasi sehingga pa~akan

m k m srnpit, clangkal dan

hutan

rnangt-uve nrsak.

Isu

lain adalah bentwan

kepentingan di

kalangan

pengguna yaittl antara kepentingmn kanservasi varws kepefitingan akanomi serta dnimnya fesilitas penduduk. Usah rnernprtahankan daeFetr bnsarvasi

banyak

tartrambat hmna pemanfaakm untuir kegiatan ekmarni masyarakat, s o w

prnhkaan

tambak,

fahan

pertank dan psmukiman.

Usaha untuk

rneningkatkan peran masyarakat daiam pmrarn
(169)

dilaksanakan kurmg bartaasil sehingga dampaknya terhadap masyrarakat tflrgolang minim. Berkenaan dsngan hat tersebut maka rnwafik untuk dikaji dalarn penslitian ini dsngan rumusan masatah sehgai berikut :

a. Sejauhmana telah timbul praktek-praktek kansanrasi di lralangan masyarakat

Kampung

Laut? Apakah praktek-praktek

tersebut tirnbul

karena SACDP berfiasil

rnanurnbuhkan

partisipasi masyarakat? Bagaimana cfan

apa

yang

dilakukan

SACDP sehingga partisipasi tersebut dapat ttarjadi?

b. Bila turnbuh praMek kaslservasi dan partisipasi di kaiangan masyaraktlt, apakeh

partisipasi

yaw

turnbuh

tersebut

dapat berkelanjutan di masa

mendtltang? Dan faictor-faktor apa sajakatr

yang

mernpenganrhi tingkat gartisipasi masyara kat?

c. Strategli apakah

yaw

dapat dPakukan untuk rneningkatkan partisipasi masyarakat dalarn pengeiolaan kawasan Segara Anakan di masa rnendatangl

1.3

Tujuan

I Mewlaah praktek-ptaktek kwssrvssi yang turnbuh

ck

kalengan masyarakat Kampung h u t sabagai

wrminan

partisipas! terhadap program kanservasi

dan

pngetolaan kawesan Segara Anakan.

2. Menngetahui faktor-fsktw

yaw

mernpengaruhi tingkat partjsipasi masyarakat dalarn program

konsarvasi

dsn pengelohan kawasan pwisir

s a g a r a m .

3. hReneb4 disain dan

parforma

kelemhgmn proyak SACDP t h a d a p turnbuhnya partisipasi masyarakat Karnpung Laut.

4. Mewmuskan strategi pengeldaan surnberdaya

alam

Swam Anakan di
(170)

Hasif Pmalitian ini diharapkan dap& memberi manfaat sebagai brikut:

1. Sebagai bahan evatuasi pslaksanaan program SACDP

serta

sebagai pertirnbangan dalarn merryusun perwcanaan pengembangan

dan

pengelolaan surnberdaya kawasan psisir selanjutnya.

2. Akan dapat mangarnbangkan h s e p dan

arahan

strategi pengembangan masyarakat Uarnpung Laut dahm pengelohan sustu sistem ekolagi yaw

berdampingan d8ngan sistem susial budaya khuswnya di kawsnsan Segara Anakan.

(171)

2.3

Konsep

Konsenrasi

dan

Pengeblaan

Kawasan Pesisir

miatan

kmservas~, menurut Saedhama (1998) adalah usaha untuk

manyisakan

kantong-kantong wilayah alami yang dapat

mawakili

bart3agai

macam ekosistem yaw representatif yang mamenuhi sprat untuk dikelola sebagai kawasan k o m a s i aIarni &lam barbagai twntuk Konservasi okosistsrn wiiayah pesisir rneiiputi (tiga)

sastaran,

yaitu .

a. Menjamin

terpeliharanya prases

ekalgis wiiayah pesisir yang menunjaw

sistern penyangga kwdupan bagi kelangsungan pernbangunan den kesajahteraan manusia (perlindungan sistam penyangga kahidupan)

b. Menjamin tspeiiharanya keanekaragarnan sumber genetik dan tiptige ekosistemnya, sehingga dapat menunjang pembangunan, iimu pengatahan dan teknologi untuk pemenuhan kebutuhan rnanusia yang menggunakan

akusistem di suatu

wrlayah bagr kesejahtetaan fp~sngawetan

s u m h

plasma nutfah).

c. Mengenddikan

care-cam

pemanfaatan wilayah psisir sehingga terjamin

kelestariannya

(petmanfaatan

secara festari)

Oengan demikian tujuan konservasi &asistern wilayah

pssisir

pada

dasamya adalah mtuk

mergelola sebagian dari kekayaan alam danqan

pendekatan ekobgis gum memenuhi kesejahtwaan rnasyamkat lest$&, d m tmdimy8

sarana

bagi pangembangan pendidifcan, pen~titian, pEwiwisata

dan

budaya.

Kawsan pesisir menrpakan kawasan yang memilikl karakteristlk yang unik

dan kompleks. Kmpleksitas ditunjukkan oleh kaberadaan bsftx3gai pmgguna dan berbagai entitas pangelala kawasan yang mempunyai kepsntingan

dan

cara
(172)

kawasan pesisir. Dengan mrnpertimbangkan karaktcaristik tamebut, maka

muncul

suatu

kansep

pengelolaan sumhrdaya pasisit terpadu (Intqmied

CmsfaI

Zone ManagemniV ELM). lCZM

adalah

pengeldaan surnbedap aiam

dan jasajasa lingkungan png brdapat d h w a m pesisir de-n

cara

mhkulran pmiletian menyduruh

fentang

kswasan

pesisrr

dan

swntwrdaya atam

dan jasa-jasa lingkungan yang tampat di datarnnya, rnenantukan tujwn dan

wswm pmaslfaatara

wlanjutnya

metencanairan serta mngslola segrrraap kegiatan pemanlaatannya guna mncapai pernbangunan yang optimal dan hrkelanjutan {Dahuri &&. l. 1996).

Penclflkatan

pengelolaan

sumberdaya pesisir

swam

terpadu mwpakan suatu psndekatan yang melibatkan dua atau bbih skosistem, surnberdaya dan kegiatan pemanfaatan secara terpadu. Keterpaduan rneliputi tiga ckmensi, yaitu dimnsi

sektoral,

ireitmuan

dan ketarkaitan ekologis. Ketepaduan sehtoral dapat dipandang ssbagai kesdaan dirnana proses kcwrdinasi tugas, wewenang

dan

4anggunEXfwab antar s e ! d ~

atau

instand

penwintah

pada tingkat

teftmtu

(hudxuntal integration) dsan pada ssmua tingkat pemerintahan sefak dad tingkwt dew hingga tingkat pusat (veFtdcaI integration) dijaIankan secara terpadu. Ksterpaduan ksilrnuan dlartikan sebagai keterpaduan dalam sudut pendang

pengelohan

W a s a n pesisir yang dilaksanaican atas dasar

pendekatan

interdisiplh

Mu

(interdisciP,ilinary appmcfms)

yaw

mdibatkan bid-

&nu

ekologf,

ekanomi, tebik, wsio1ogi, hutarm dm satragainya yang relevan.

Pendekatan interdmlplin #mu didasari kenyataan tashwa wllayah pedsir pacia

dasamya terdiri dad

slstem

aosiai dan sisEwn

abrn yang

tarjalm

s e a m

bmpleks

dan

dinamis. Mengingal ekosistern

yaw

menyusun

kawasan

pesisir adaiah
(173)

2.2

Pangelolaan

Surnbardaya Posislr

Berl3asta

Masyarakat,

W n d Pengalelaan ~ Sumberdaya Alam dritpat dilakukan melalui dua jalan yatkr psndekatan berbasis masyarakat

(mmunf&r

based) dan pendekatan berbasis pmrirrtah

(gavemental

appmxhes).

W u s pendekatan hi m % k 4 kebbihan dan kekumngan, sehingga pemilihan

pmdakatan

yang kurang tepat dalam pengelohan suatu kawasan

pesisir dan

lautan aka# dapa b m k i k fatal h g i kelestarian sumberdaya

alem

yang

hrsangkutsan maupun terhadap pencapIan kesejahtemn masyarakat lokal. Pangelolaan #umberday# berbsrsis masyarakat

(Community

Based

Resourn

Management) olsh Carter (1996) didefinisikan sebagai

suEatu

stmtegi

untuk

mencapai pmbangunan yang batpusat pada

manusia,

dimana

pusat

pengambilan keputusan rnenganai pernanfaatan sumberdaya

secara

krkelanjutan di suatu d a m h berada di

tangan organisasi dl dalam rnasyarakat di daerah tersebut. Pengelalaan sistem ini melihtkan masyamlcat lokal

semra

aktif sejak proses

pe-,

pelaksanaan deul pemanfeatan hasif4aslnya. M a m hal hi

masyarakat dibri

kasampatan dan tanggung jawab dalam

pengelolaan

sumberdaya alam yang mapjadi miliknya. Damikian pula kebutuhan, tujuan, aspimi, maupun keputusan untuk

kasajaMeraannya

atan dimmuskan aendiri sasuai kehxltuhannya, dan Mmpjr tidsk a&

camput

t-n j~mrlntah.

Nkijuluw (zQU2) rnemandang h h w 8 pengeiolwn aumberdaya

abm

bemsfs msyarakat rneteWkan

pengatahuan

cfern kessdartnn Ingkungan msyarakat lokal s-i dasar p q p b h m y d t , di

mana

mereka memitiki akw

budaya

yang

kuat dan tarkait dsngan kepercayaannya (digion). Oafam penmian ini

mka

kelembagaan

sasi

di masyambt Malutcu d#n sistem wba&

maupun

banjar

pacia

masyarakat BaIi

tergolang

sebagai

pangelolaan

(174)

Mad& p%ngddaan surnbgldaya alam bsrbasls

mssyarakat

( C m u n i t y

&w&

Mwagem~tJ kmyataamtya tidak dapat sepenuhnya bertrPrsit (PKSPL

IPB 1098). Tanpa keterlibetan pernen'M8h cfabrn implemantmsinya tmytlts terjadi

banyak

ketimpangan Dapat dimengerti bmna masysrakat

datam

bebrapa ha! rnasitr sangat banyak

kehtrangan,

bnrtama

dad segi tingbt pendldikan,

kesadamn

ekan pentiwnya lingkunpn, keuanganlpdatan dan wbagainya. Kmm itulah m k a dicari altemtif p W & a h n yang mampu rnengakomodlr bsrbagai kepentingan dalam pengelalpran sumberdaya sfam disabut pendekatan Coopemfive Management (Cu-Management). Pornomy and Williams (1994) menganggap Co-Management set>agai pembgBian tanggurtg jawab dan wewnang antara psmerintah dan pengguna sumberdaya alam !aka1 {masymkat) dalarn pangelolaan sumberdaya alam.

Konsep Comanagement

digambarkan sabagai jembatan penghubung antara psmarintah dan rnasyarakat dssa

pantai

daiarn rnengelola sumberdaya pasisir den lautan.

Dalam

Co-

Management

k e d ~ pthak, pemefitatr dan masymkat, d h i m g k a n s m g g a memungkktkan terjadinya interaksi. Pemtdrintah diparanican sabagai pernggafig kebfakan dan rnaqamkat =bag4 subjek pengelohan swrlberdaya a b tersebut, diantara keduanya ada komunikasi clan kerjasama dalarn proses

pmncftnaan

pngglolaan hingga evalussi.
(175)

sosial budaya lokasi. Namun darnikian &a iwiikator yang dapaf &@maltan

rumusan PKSPL IPB (1 998) yang dkaskan pada tabel 2.1.

bmgan klhmasl ssebefum irqtiatm Oengan metihat kirams hidup

masyamkat datam memenuhi balk

kebutuhan primer rnaupun sekunder.

--

Pendiskan Psmndhgan jurnlah miatif blusan

rnenaikuti aeMidikan dsri wndidikan formal rnauaun

,

-

I

informal

Kesadaran Msningkatnya kesadawn dan

I

Semakin befkumngnya tregiatan-

--I

rnasyarakat

I

tang6)ungjxwab rnasyarakat datarn keglatan yang Imdfat rnerusak dan rnenjagtn dan mernslihara SOA sebaliknya sarnakin ba-nyaknys

kegiatsn-kwhtan yang menunjeng

1

I

I

rn-m

KreativHas dan f Wltmingkatnya Wrrtukk= dan f Jumtah Matif dwi v&& pemanfamn

masyarakat pelakaanaan pengeb~aan

1

Prosram 1 T%mntuknva ~ r ~ m r n - ~ m r e m Efislsnal dan lntansRas dad m r a m -

hendaknya tidak dipandang sebagai strategi tunggat dalam mmyebsaikan

(176)

baik dan barbasil memsdukan waMu, biaya dan

upaya

b~at.tun-tahun. Ada

dehpm lcunci kmksesm model Co-managemant yakni: (1) B a ~ ~ 8 s kawasan yang @lets terdeflnisi, (2) Kejetasan keanggoiaan, (30 KetMkatan

datarn kdompok, (4) Manfaat h a m lsbih beard& Maya, (5) Pen@&aan yang)

se-ana,

(6)

Ketjasama

dan kepemimpinan dalam masyarakat,

(7)

Desentrelisasi dan psndelegasiasnn wewmng,

dan

(8) Koordinasi antara pemarintah dengm myarakat

2.3

Pernberdayaan

Masyarakat Lokal

Menurut Matyunani (7 9991, pamberdayaan masyarakat iokal merupakan hasii kerja dari proses dialaktika baik di tingkat ideologis

maupun

prams, tidak hanya sebatas pada lingkup

ekanorni

namun juga secara

politis,

xhingga rnasyarakacat mrniIiki pasisi tawar yang lebih baik. Di tingkat ideologis, model pembrdayaan merugakan hasil diakktika antara konsep

top-down

dan bottom-

up,

maupun

antara g M I , stmfegy cfan popbxntersd strategy. Pada tataran

praktis dialeMika te jadi dari

partwangan antar atommi. Hal ini sejalan dengan

pendapat Chamber (1995) batrwa paradigma barn pembangunan haw W i h bemifat peoplwnfered, participatory,

empowering

and srrstaina#%.

Karena itu

pub

Chambers

(1945) beranggapan baWa pmberctayaan rnasyarakat bkal diiujukaf~ p d a

dua

sasaran, ystikr (1) rnalepaskan klenggu kerniskinan dan ketw%elakangan (2) marnpaFkuat posisi lapisan masyarakat lokal dalarn struktur kekuasaan. K a m itu pemberdayaan

merupakan

proses

dm praktek

untuk

mnjadikan manusia

sebagal

dirinya ssndki

dengan

msnanamkan kssadam, kcsfemrnpitan dan kemampuan sehinggs mernperoletr kekuafan rtfl yang d a p t

digunabn

sews afftktif melakukan pembahan.
(177)

mngakses terhadap kegiatan akonmi. PWngkatm kemampuan (day@ masyamkat bkal dbmhkan pads sumber y m g dapat mengkwiihan daya (Puwer) yaifu kakayraan, status sosia

t,

pdidikan

,

penguasaan infwmasi

den

ketmpilan. Untuk itu paling tidak h a w adn pemikan: ( I )

akses

fwhadap

sumberdaya

(2) akses tmadap tefmotogi dengan mra atau #I&

yang

Iebih baik dan iebih efisian, {3) akses terhactap pasar dan (4)

akses

tadwdap

pendanaan

(Ham

1 998 ck'kutlp dalam P u m m a t i 2001 ).

Model pernberdsyaan mrasyarakat lokal dahm konteks pernbangunan hrkdanjutan berpendirian tidak menjadaan masymkat lokd sebagi &jek berbagai proyek pembangunan

miainkan

sebagai subjek pemkngunan itu sendiri. Bert,agai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan

rakyat

tidak berarti mewhambat

upaya

mempsrtahankan #tau meningkatkan perturnbuhan ekonorni yang tinggi. DiyaWni batrwa kebijaksanaan tarssbut

akan

bartangsung secara

berkelanjutan

dsnlarn jangka panjang jika surnber utarnanya bsmsal dad pnguatan skonomi rakyat (Surnodlningrat 1997).

Dalarn

konteks pernhdayaan masyamkat pesisir, Kusurnastanta (2002) rnerekornendasikan model yang pertu dikernbangkan yaitu pembrdayaan

masyarakat

y a q brorientasi pa& pangambangan ekonomi rnasyarakat iokal

( I W economic development) namun terkait dangan pasar dan sektor skmomi lalnnya ~ M n g g a terjadi perluwm Mivita8 e k m l . Bwtuk

pemberclayaan

ini merniikl karakterfstik entara lain: (i) orienteei kebutuhan (need

orient@

artlnya

model ysng h e m tiiterapkan didasarkan pad# kebututaan suatu ketornpok mesyamkat pesisir, (ii) prakafsa loketl (local iniwativbs) artinya bentuk pamberctayaan hams Wrcjasarkan pmkarsa

masyamkat

lakal; (iii)

pengembangan wmberdaya bkal (low # s o u r n Mf baik ~ ~ a y a #lam

rnaupun

sumberdaya manusia yaw ketrarnpilan dan

budaya,

artinya
(178)

pemngsn dan lembaga swta beys bisnis kelompok mesyarakst pesisir, dan f iv) kelestarian dan keberlanjutan lifighungm (sustainable and

envimnmnfal

fMndFyI. Madaf ini akan rnengfiinderi kekayaan sumbrdaya alam p n g dimiliki masyamkat hanya diM8atiran rn-ya

ssk&ofqsk

)redl masyarakat yang mmilitci modal

dm

Irepandaiian feMh hat dari masyarakat: (kwtgtmrasi) dan mmaflnalkan kalumpok masyamhat lainnya yang lernah.

W u k mmperinral pembardayaan m y a r a k a t Wardoyo (1992) mamandang dipeFlukan agen pembangunan yang merniliki peran sshgai katallsatar, pernberi pmecahan, pembam

proses

pengubahm, penyebaran inovasi dan sebagai penghubung dengan

sumbr-sumber

yang dipariukan. MelaIui agsn prnbangunan ini diharapkan dapat

dikerntwngkan

model pem berdayaan (seif propdling growth).

2.4

KarrtktRrisDk

Mrrsyarakat Pesisir

Wfasymhat pespasisir memitihi karMwis#ik t&entu yang khss a&

unik.

Masyarakat padsir Mrdaaarkan hubungan,

adaptasi

dan gsrnahaman terhadap

daermp

menumf Pwba .ef a/ (2002) &pat W k a n m j a d i tie Qx ya& :

peiama,

masyarakat parairan yaitu kasatuan

sosial

yang hidup dari sumberdaya perairan, cendanmg. ternsing daFi kontak dengan rnasyarakat iain, lebitr

banyak

Mdup di HRgkungm perairan d-ada di darat,

ah

dari satu terffoFist perairan

fefsnfu.

Golongan ini candanrng egalifer dan rnengerornpok
(179)

dam.

K m a ,

msyarakat pssisir tradisianal. Memka brdiarn dekat perairan laut, tetap! sedikit W a k rnenggantmgkm hidupnya dad taut. Memka kebanyakan hidup dari pemanfaatan sumiwrdaya di daratan sebagai Wani, psrnburu atau peramu. Pengatahurn tentang tinghcungan d m Iabih

mendominasi

daripada pengetahuEln tantang lautan.

Satria (2002) telah mengidentiikasi masyarakat psisir

yaw

hidup di d m a h terpencil, ssperti mmasyarakat pulau kecil

atau

dasa

tarperrcil seperti Segara Anakan yeng merniiiki beberepa ciri

sebagai berikut:

Mmpunyai identitas yang )Fhas (disinctivenessj,

TerdH dari jumfah penduduk yang cukup tarbatas

((smaIIness)

sehingga masih saling mengenal sebagai individu yang berkepribadian,

Bersifert sersgam dangan dif~rensiasi terbatas

{homogenity),

Ksbutuhan hidupnya sangat terbatas sehingga sernua dapat dipatruhi sendiri tanpa tergantung peda pasar di luar (ail p v i d i n g self sufficiency). Ada kelompok masyarakat peslsir p n g

lain

yaitu rnaayarakat petamhk Petamt3etk memiliki kesejahtman ralatlf febih baik cfaripada kelompok masyarakat Wsisir yang iain karma memiiiki kasernpatsn rnempsmleh hadl dad budidaya perikanan yang bernilai

ekonornis

tinggi seperti udang, sshingga katergantungan pada kegiatan yang b e h i s pada laut relMif d a h . Keadmn tersebut mernberikan aItarnati

yeng

lebih baik -3 pengembangan ekonomi

me-.

Sun& (I 997) menjataskan faktar ymg msmbuat P-kk mernpunyai petuang Wuk meningkatkm perekonomian sews sistamert'i kmna bas$

pmduksinya d a t a stabil, di mane

maw

panen

&pst

tsbih cliatur targantung dad permintaan

pasar,

Di sisi sosial p&#mhk

juga

mempunyai kewmpatan W h

has

untuk bersasialisasi dengan ketuarga dan tetangganya s&agalrnana
(180)

Kusumastanto (2002) memberikan gambamn karaktaristik umum masyarakat pEwislr a&lah sebagal brikut :

pftema,

ketqantungan pada kondtsi ekosisbm dan lingkungan.

Kaadaan

in1 brirnplikasi pada kmdisi sosial ekonorni masyamkat pesisir

yang

sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan khususnya pencemaran, karena dapat msnggumng send-sendi kehidupan sosial ekmmi mesyamkat. Kedua, ketergantungw pa& rnusim. Ini karakteristik yang msnonja1 di masyamkt pwisir, terutarna bag1 para nebyan kecil. Pada musim paceWik kegiatan melaut menjadi

Mrkurang

sehingga banyak ndayran yang tepksa manganggur, dan

kef@a,

katergsnhngan pada pasar.

Karma

gomoditas yang mereka hasilkan hams sogera dijual barn bisa digunalran untuk memnuhi kebutuhan hldup, maka nelayan dan petambak haws menjual sebagian besar hasPnya dan bersifat segera agar tidak nrsak. Kondisi

ini

rnanyebabkan nelayan dan patambak sangat

peka

ierhadap harga. Penrbahan

harga produk

perikanan sangat mernpenganrhi kmdisi sosial ekanomi mereka.
(181)

Siat tangkapan nelayan ssnantiasa bewrak

dan

berpir;Ejah-pi-h tampat sehingga rnenjadikan tingkat pandapatan

mmka

<aemng tidak teraktr.

Selaln

ftu, pndapatan

nefayan

juga sangat dipengartihi aleh jumlsh nelayan

yang

bmperasi di suatu &emh penangkapan ibn (fishing groun@. Di d a m h psisir padat penduduk seperti pantai Utara Jawa, sudah tejacii keiebihan tangkap (ovemshing) yang beraklbat psda kacilnya volume hasil tangkapan

yang

pada akhirnya mempengaruhi pendapatan (PKSPL IPB 1998). Daiam msnangm ilcan tidak jamng nelslyan haws barpisah dad kduarga brhari-hari bahkan W u i a n - bulan. Hal ini mnyebabkan pulangnya mareka ke rumah

sering

dipergunakan sebagai

kesempatan

untuk bedstirahat daripada berproduksi.

2.5 Persepsli

dan Sikap

Masyamkat Terhadap

Sum

bordaya Alam

Persepsi tehadap surnberdaya &lam dapat dijelaskan dengan pendekatan psikologi ling kungan (ekologi).

Sawono

(1 9921, rnenjaias kan bahwa persepsi dictasari pengalaman rnanusia, yakni hasil tangkapan temadap suatu at>j& yang

diterirna

penginderaan manusia yang kemtidian disatu kan, di koardinasikan di

dalam pusat syaraf yang ietrih tlnggl

(otak)

sehlngga manusia bks mengenali, rnanilai dan memaknai objsk, keadaan

Inilatr

dinarnakan

pewpsi.

Dalarn

pendekatan

akalogis, intepretasi terhadap hasil proses pengindsraan inilah yang akwmya rnmentukan persapsi, bukan proses penginderaannya.

Dipoburno (1999)

rnengartlkan

=ra letlah

jelas

bshwa pen;epsi
(182)

karena %etiap orang msrnbri arti kepada stimulus, maka individu yang berbeda akan melihat ha1 yang sams dewan cara yang brbeda sehingga setiap individu mamjliki berbagai macam byarat yaw &pat mernpenganrhi

garsepsinya

tertradap m n g bin afau stimulus, #peFti obyek dan tartda-tanda. Oleh kmna ifu maka sering terjadi ketidakssirnbangan a h atau pembsrian arti SMngga terjadi sstish parsepsi tarfiadap orang lain atau abyek, Orang sering menafsirkan perilaku orang lain disesuaikan dengsn keadaaan sendiri. (Nord 1976 dikutp dahm Susiatik 1 998).

Msnuntt

Sarwono

(49921, persspsi yang muncut akan rnenimbuikan reaksi. Rsakscsi inbh yang dissbut sikap, yaitu kmndenrngan atau k e d i a a n sasearang untuk bertingkah laku tertantu katau

ia

rnenghadapi suatu rangsang tertentu. Sikap pada haMkatnya adalah tingkah laku M a s yang tersernbunyi yang terjadi Iangsung setelah rangsang baik disadari ataupun tidak, Hal ini sejafan

dewan

pentfapat Azwar (1988) yang menyatakan bahwa sikap adalah

rsspcwr yang akan timbuf bila individu dibcfapkan pa& suatu stimulus yang mnghsndaki timbulnya reaksi individual. Sikap didasati oleh proses wavaluasi dahm diri individu yang #embed

kasimpuian

nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, pasitif atau nagatif, menyenangkan stau tidah,

suka

#tau tidak yang kemudian mangkristal sebagai potansi reaksi tmadap &yek sikap.

2.3

PartXsipasi

Maiaryartakat

2.6.1 Definlasi PaNstpaal

(183)

bemma (faking part in

Mt

SFCtIon). Marnun dernikhn patiisfpssi bukan berrirti bnya ikut

sMa

m r a fisik namun juga kejiiwaan, Saprti yang dikmukakan

alah

Davis (1976) yang mengartikan partisipasi s-gai keteidibatan mmtaj, pikiran dan perasaan sssaorang dI dalarn s i t m i kelompdc

yang

mendorongnya

untuk memberikan sumbangan abu bantuan kepada kelompok tersebut dalarn usaha mmpai tujuan Wsama dan tunrt: bertanggung jawab terhadap usaha twrsangkutan.

Sejjalan dengan ha1 ini, Mikkdsen (1999) mengartikan partisipasi sebagai suatu proses yang akW, yang mangmdung

euti

bafnrva

o m g

a m h l o m p ~ k yang terkait rnengmbii i M i f dan menggurrakm kewsannya #tuk malakukan ha1 itu. Semantara Mubyarto (1984) menyatakan bahwa partisipasi addah kesediaan untuk mernbantu bFtrasiinya program sesuai dangan kernampun setiap orang tanpa rnengorbankan din sendiri.

Dangan

dernikian partisipasi tidak hanya

pengeFtian di

tingkat lob1 seperti

turut

serta bemama gtau individu, dafam prayek pernermtah atau tidak

h n y a

dalarn hubungan pr&uIcsi, pengarnbllan )reputusan dan pelaksanaan, tetapi herrus lebih luas.

Partisipasi yang bemdar di dabm

masyarakat

tardapat 2 jenis d&ni%i (Smtrisno 1995). Pertama, partisipasi rnasyarakat diartikan sebagai dukungan W a t temadap rencanalproyek pernkngunan yang dirancang dan ditantukan ktjuannya W h perencam. Defdsi ini dibefikan

otafr

para p m c a n a

pembangunan formal di Indonesia. rrfiggi randahnya partlsipas'l masyamhi

diukur ckmglan

kemauan

masyarakat but mananggung

Maya

pembangunan, M k

bermpa uang- maupun tmaga dalm

meWanakan

groyek pernbangurfah pemrlntah.

Kedua, partisipasi

rnasyamkat

dalam

pembangunan

merupakan

b s i l

kmjasama

yang wat ~ B F B pmwmm

dan

masyarakst

Qalm

msrencanakan, mdaksanakan,

rnelestarikan

dan mengembangkan basil
(184)

universal. Tinggi mndahqa partisipasi masyarakat tldak hanya diukur dengan kemsuan rnasyarakat untuk monanggung biaya pembangunan,

tetapi

juga de-n srja tbknya hak

rakyat

untuk ikut rnensntukan arah d m

itujuan

proyak

yang

akan dibangun di kawasan mereka. Ukuran lain yang dipakai adalah ada tidaknya

kmauan masyarakat

untuk

secara

mandiri rnelesta~kan dan mngembangkan hasit proyek.

Dalarn peneiitian ini dsfmisi ysng digunakan

mengacu

kepda definisi yang kedua yahi partisipasi sabagai hasii ks rjasarna

yang

amt

antara

peremna dan

masyarakat

daiarn mercamkan,

rnela)sksmakan,

rndestarikan dan mangembangitan hasif yang tdah diapai. Disini ada keseknbangan p m n antam masyarakat dengan proyek sehingga ada kernauan masyarakat untuk sscara mandwi naelestaFi16an dan mengembangkan trailpmyek.

2,6.2

Jsnls,

Tlpa dan Tahapan Partislpasi

Partisipasi d h d a k a n meqadi tiga jents, yaitu: (?) vdunfary pacticipation (partTsipasi sukarela), (2) induced participation (partisipasi dengan dotongan), (3)

f o d pan'icipetion (pamsipasi dsngan tskanan) {Wang 1981). Vduntary

participation adalah paFtisipasi ymg berasaI dM itPisiatif dan pfakarsa masyarakat sendiri. Induced pattkipation adalah partisipasi

masyarakat satelah

merreka rnemperoleh arahan dafi p i h k lain. Sedangkan

forced

pamipation

actaiah paftisipasi rnasyamkat yang dilakuftan karena ada paksaan pihak lain.

Tipa

partisipas!

masyarakat menurut

fnfemational

institute

Rum1

Remnstnrction

{IRRJ (1 998) dikdumpdrkan menjadi tujuh tipe yaitu :

I. Partldpasi pasif. YaHu dengan rnembefitattu tentang hal-ha1 yang sudah jadi. Hal ini menrpakan tindakan

sepihak

dari sadrninistratur atau manager pmpk tanpa rnsnghirsuitan tanggapan mssyarekat.
(185)

prtsnyaan-pertsnyaan yang diajukan aleh pwlltl dengan menggunakan kueshnw, wwey

mu

p n d W & m rang sewpa. M a s y m k a t tidak m m W i kesempoxtan untuk rnarnpengaruhi cam kwaa

kakerrena brnuan-iernuan

para

penallti

tidak dibagi atau tidak dlprikss hhpafmnya.

3. Partisipad i(;~naidtaW. Umgm dimintai bnggapan atas sustu hal. Pifrak luar yang menrmuskan pernasalahan, rnengurnpulkan infomasi, den

m t a k r n ~ ~ l a i i s i s . -auk konwltEtsi tarsEabtrt t i

m a w a n

masyarakat dalarn proses pangambibn kaputusan, dan pihak tuar Ru pada dasamya tjdak bgrkompeten untuk

mwakifi

pandangan

masyarak;at

4. Pm%sip&si dgngan Imbafm matsrSal. h?gm m m m M k a n

kontfibusi sumberdaya yang dirnilikinya, misalnya dengan tenaga kerja untuk mmpemleh imbalan makan, uang tunai mupun

imbalan

material

lainnya. Masyarakat balsh jadi rnanyediaksn lahen dsn tsnaga kerjanya,

namun tidak terlibat daiam proses ekspdrnentasi dan proses pmblajarsn. P m 8 s ini1ah ymg d w n a ini

la*

d b M sebagai pattisipasl.

Dalarn

kanteks sewrti

Itu,

masyaratkat tidak memeiiiki pijakan untuk melanjutkan kegiatannya ketika imWm tfintikan.

5. PaAslp#aX fungsional, Dengan msrnkntuk kebrnpok untuk rnampai

tujuan proyak

yang telah ditetapkan wb~wnnys. Ketedibatan msyarakat

Msanya

tidak hanya

pada

M a p wal pruyek peretwanaan, tetblpi

]uga

satelah keputusan dibuat

pitaak krar. Wompok

rnasyarakat

wndentng

tidaa teFgarrtwg terhdap pemkam

dan

M t a t o r luar, tetapi jugs untuk

dam menfad

mandid.
(186)

t e M

metibatkfin metodologi yang multidisiplin

p n g

membuttlhkan

perspktiif yang

majemuk

sefta

m e f n b u t m

proses pmWkWm rwng

sistamik dan terstrukfur. SeBagai kelampdr, masyamhat memegang ketndali sspenuhnya &as ksputusan-keputusan bkal, sehhgga masywakat mmiliki kwnangan yang

jales

untuk rnomditaara stru)rtur kegiafwmya. 7. MobIXisad

Swakarsa.

Yakni dangan

mengambil

inisiaM secara mandfri

untuk malakukan penrbahan sistem. Merela rnembangun hubungan konwltati dewan lembaga ekstemal metngenai rnasalah sumkrdaya dan masalah teknlkal y a y

mereka

butuhkan, tetapi tetap mamegang kendali menyangkut pdayagunaan sumberdaya. Parfisipasi ini tidak akan rnangganggu distrihsi kesejahtsraan dan kekuasaan.

Berdasarkan hhapannya psrtisipasi masyarakat dapat dibagi dalarn ernpat tahapan yaitu : (1 ) gmrtisipasi dalarn pernbuatan kaputusan, (2) partisipasi &lam peleksanaan, (3) partisipasi dalam manfaat d m (4) partisipasi dalam evaluasi

(Cohen

dm

Uwff 1997) Partisipasi datm pembmhn ireputwan arlakth paFtisIpasi dakm bentuk tersampaikan atau tersalurkannya aspimsl dan

pencfapat masyarakat

dalam

phangambilan k 8 p u t ~ n terhadap suatu rencana kqiatan. Pamipasi semacarn ini tirnbut karena pengetoh kegiatan mernbuka kernpatan untuk rnenirnbang keputusan yang akan diambil. Partisipersi dalam

pataksmean

pembaman addah partisip& d a m M u k masyzmkat ikut wrta daIam kegiatan opwslwtal berc8asadwn rencana yang disspakati b m m a .

Datarn

W ini pWrtisipa& dapat diihat daFi

:

(1) jmhh mggota maayarakat yang krpartisipasi, 12) bentuk hmng atau @$a yang dipartisipasikan, (3)

pelaksanaannya

tangsung atau tidak langsung

dm

14) m a n g a t wtMr berpartisipasi.
(187)

yang telah dilaksanahn sshingga t-dl pemerataen kasajahteraan dan jugs

pernewan fWli4as yang

ads

di rnasyerakat atau masyrtrakat Rut

mnkmatl

atau manggunahn arena hasii pembangunan oalan, jembatan, air minum

clan

lain-fain). Pengwtian partrsipasi dalam evaIuasi adalah

partisipasi

masyarabt &tarn bmtuk

rnasyamkat

ikut serta rnenilai

dm

mngawasi kegiatan

pembangunan

mrta

msmalihafa hasilhasil pembangunan yang telah dicapai.

Muhadjiir ($980)

Iuga

m e l i t f>artisipasi dalam ampat kegiatan yakni : I) ketetlibatan orang dalam proses pembuatan keputusan, 2) ketertibatan m n g di dalam

plaksanean

program dan pengambilan keputusan, 3) ketembafan

orang

di dafam menilmati mil

rfari

kegiam, dan 4 ) k&erlhtan di daiam evaklasi suatu hasil dad program yang sudah tertaksana. Dengan demikian partisipasi

mswmng

data#

pembangunan dapat

dilakukan pa& semua

aspak

dari suatu

proses kegiatan

pembangunan, rnulai dad

prenwnaan,

pernanfaatan hsdl yang dlcapai ssmpai

avaiuasi

kegiatan

parnbangunan. Jika masyarakat sejak

awal

M i n8 ~ ~ 8 t - a parmh M a m si&u

hgiatm

make W g a n senciwiny

Gambar

Tabel 10. Ssbamn Penduduk Oesa di Kampung taut BeFdasar Jenis Mata
Tabel I I. Samm
Tabel 13 Jenis dan Jumlah Armada, Alat Tangkap dan Jumlah Nelayan dl
Tabel I?. Jenis Vagetasi f &nis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi waste yang terjadi dalam proses produksi dress di CV Nywan Garmindo serta memberikan rekomendasi perbaikan

ke Gilimanuk dan juga sebaliknya. Analisa Getaran pada ruang penumpang. Menghitung getaran pada lam bung pada ruang penumpang.. Menghitung level getaran pada lokal area.

Sebagaimana kutipan dari pernyataan para partisipan di atas, bahwa orang bebas (siapapun boleh) naik ke Gunung Rinjani tanpa memperhatikan etika, adat sitiadat,

Jadi dengan psikodrama, siswa reguler dapat memahami dan merasakan bagaimana menjadi siswa difabel yang sering diganggu dan dijahili oleh teman lain dan bagaimana

[r]

Hasil pengujian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2010) yang menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi sorbitol yang ditambahkan pada

Pada hari ini Kamis tanggal Empat belas bulan Juli tahun Dua Ribu Duabelas (14-07-2012) dimulai pada jam 10.00 WIB, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan Penapisan dan

terhadap kinerja penyuluh, serta strategi apa saja yang dapat digunakan untuk. meningkatkan kinerja penyuluh, maka penelitian tentang