Informasi Dokumen
- Penulis:
- Yetti Oseva, S.Farm.
- Pengajar:
- Prof. Dr. Urip Harahap, Apt
- Dra. Rahmatia, Apt
- Sekolah: Universitas Sumatera Utara
- Mata Pelajaran: Pendidikan Profesi Apoteker
- Topik: Laporan Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan
- Tipe: laporan
- Tahun: 2015
- Kota: Medan
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Laporan ini membahas mengenai Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. PKPA ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peran apoteker dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam pelaksanaan PKPA, penulis melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan farmasi, pelayanan informasi obat, dan edukasi kepada pasien. Selain itu, laporan ini juga menjelaskan latar belakang dan tujuan dari praktik kerja yang dilakukan.
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi penting dalam sistem pelayanan kesehatan yang menyediakan berbagai layanan kesehatan. Dalam konteks ini, pelayanan farmasi memiliki peranan yang sangat krusial untuk menjamin kualitas dan keamanan obat yang diberikan kepada pasien. Berdasarkan peraturan kesehatan, pelayanan farmasi harus berorientasi pada pasien dan memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, pelatihan dan praktik di rumah sakit menjadi sangat penting bagi apoteker untuk memahami dan melaksanakan tugas mereka secara efektif.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker adalah untuk memahami dan mengaplikasikan peran apoteker dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. Selain itu, diharapkan apoteker dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan keselamatan pasien melalui kegiatan yang dilakukan selama praktik. Hal ini mencakup pengelolaan obat, konseling, dan edukasi kepada pasien terkait penggunaan obat.
II. TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT
Bagian ini menjelaskan tentang pengertian, tugas, dan fungsi rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan. Rumah sakit memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, termasuk pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Tugas dan fungsi rumah sakit diatur oleh berbagai peraturan, yang menjelaskan bagaimana rumah sakit harus beroperasi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
2.1 Rumah Sakit
Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Menurut undang-undang, rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang medis. Tugas rumah sakit meliputi penyembuhan, pemulihan, dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Dengan demikian, rumah sakit berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2.2 Tim Farmasi dan Terapi
Tim Farmasi dan Terapi (TFT) di rumah sakit bertugas memberikan rekomendasi mengenai kebijakan penggunaan obat. TFT terdiri dari dokter dan apoteker yang bekerja sama untuk memastikan penggunaan obat yang rasional dan aman. Rapat rutin diadakan untuk membahas kebijakan dan evaluasi penggunaan obat di rumah sakit. Keberadaan TFT sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan farmasi dan terapi di rumah sakit.
2.3 Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah unit pelaksana yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian. IFRS berperan dalam pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Tugas IFRS meliputi pengelolaan obat yang aman dan efektif, serta memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan dan pasien. Dengan pengelolaan yang baik, IFRS dapat mendukung pelayanan kesehatan yang optimal.
2.4 International Patient Safety Goals (IPSG)
International Patient Safety Goals (IPSG) adalah pedoman yang harus diimplementasikan di rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan pasien. IPSG mencakup berbagai aspek, seperti identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, dan pengurangan risiko infeksi. Dengan mengikuti IPSG, rumah sakit dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien secara keseluruhan.
III. TINJAUAN KHUSUS RSUP H
RSUP H. Adam Malik Medan adalah rumah sakit pendidikan yang berfungsi sebagai pusat rujukan di wilayah Sumatera Utara. Rumah sakit ini memiliki visi untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan yang mandiri dan unggul. Dalam tinjauan ini, akan dibahas mengenai struktur organisasi, tugas, dan fungsi RSUP H. Adam Malik, serta peran tim farmasi dan terapi di rumah sakit ini.
3.1 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
RSUP H. Adam Malik berlokasi di Medan dan merupakan salah satu rumah sakit pendidikan terkemuka di Indonesia. Rumah sakit ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Dengan berbagai fasilitas dan layanan yang ada, RSUP H. Adam Malik berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan yang profesional dan terjangkau.
3.2 Panitia Farmasi dan Terapi
Panitia Farmasi dan Terapi di RSUP H. Adam Malik berfungsi untuk memastikan kebijakan penggunaan obat yang rasional. Panitia ini terdiri dari dokter dan apoteker yang berkolaborasi dalam melakukan evaluasi dan seleksi obat yang akan digunakan di rumah sakit. Keberadaan panitia ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan farmasi dan terapi yang diberikan kepada pasien.
3.3 Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik
Instalasi Farmasi di RSUP H. Adam Malik dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh kegiatan farmasi di rumah sakit. Tugas instalasi ini meliputi pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan informasi obat, dan edukasi kepada pasien. Dengan pengelolaan yang baik, Instalasi Farmasi dapat mendukung pelayanan kesehatan yang optimal dan meningkatkan keselamatan pasien.
IV. PEMBAHASAN
Pembahasan ini akan menjelaskan secara mendalam mengenai peran apoteker di RSUP H. Adam Malik, termasuk kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Profesi. Kegiatan tersebut meliputi pengelolaan obat, pelayanan informasi, dan konseling kepada pasien. Selain itu, akan dibahas juga mengenai tantangan yang dihadapi dalam praktik serta solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian.
4.1 Peran Apoteker di RSUP H. Adam Malik
Apoteker di RSUP H. Adam Malik memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola obat, memberikan informasi dan edukasi kepada pasien, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Melalui kegiatan ini, apoteker berkontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Oleh karena itu, penting bagi apoteker untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
4.2 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit harus memenuhi kriteria tertentu untuk menjamin kualitas dan keselamatan pasien. Hal ini mencakup pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan farmasi klinik, dan pengendalian mutu. Dengan adanya standar yang jelas, diharapkan pelayanan farmasi dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi pasien. Evaluasi dan monitoring secara berkala juga diperlukan untuk menjaga kualitas pelayanan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari laporan ini menegaskan pentingnya peran apoteker dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Melalui Praktek Kerja Profesi, apoteker dapat memahami dan mengaplikasikan tugas mereka secara efektif. Saran yang diberikan adalah perlunya peningkatan pelatihan dan pendidikan bagi apoteker untuk terus mengembangkan kompetensi mereka dalam pelayanan kefarmasian.
5.1 Kesimpulan
Praktek Kerja Profesi Apoteker di RSUP H. Adam Malik memberikan pengalaman berharga dalam pengelolaan farmasi dan pelayanan kesehatan. Peran apoteker sangat penting dalam menjamin kualitas dan keamanan obat yang diberikan kepada pasien. Dengan pengelolaan yang baik, apoteker dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
5.2 Saran
Diharapkan agar RSUP H. Adam Malik terus meningkatkan fasilitas dan pelatihan bagi apoteker untuk mengembangkan kompetensi mereka. Selain itu, penting untuk memperkuat kerjasama antara apoteker dan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian, keselamatan pasien dapat terjaga dan kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.
Referensi Dokumen
- Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit ( Depkes RI )
- SK Direktur Utama RSUP H. Adam Malik Nomor OT.01.01/IV.2.1/10281/2011 tentang Revisi Struktur Organisasi dan Tata Kerja Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik ( Dirut RSUP HAM )
- SK Direktur Utama RSUP HAM Nomor OT.01.01./IV.2.1/44/2014 tentang Pembentukan Panitia Farmasi dan Terapi RSUP H. Adam Malik ( Dirut RSUP HAM )
- Joint Commission International Standar Akreditas Rumah Sakit. Edisi ke-4 ( JCI )
- Keputusan MenKes Nomor 335/MenKes/SK/VII/1990 tentang Rumah Sakit Umum Pusat Medan sebagai Rumah Sakit Kelas A ( Menkes RI )
- Keputusan MenKes Nomor 502/MenKes/SK/IX/1991 tentang RSUP H. Adam Malik sebagai Rumah Sakit Pendidikan ( Menkes RI )
- Peraturan Menkes RI No. 244/MENKES/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan ( Menkes RI )
- Undang-Undang RI No. 44 tentang Rumah Sakit ( Presiden RI )
- Keputusan Menkes RI No. 1439/MENKES/SK/X/2004 tentang penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan ( Menkes RI )