ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI YOGYAKARTA
AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF MOTIVATION, PERCEPTION, CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS THE DECISION TO PURCHASE HONDA AUTOMATIC
MOTORCYLE IN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
DisusunOleh:
NEO ASASINA 20110410112
FAKULTAS EKONOMI
i
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA
DI YOGYAKARTA
AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF MOTIVATION, PERCEPTION, CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS THE DECISION TO PURCHASE
HONDA AUTOMATIC MOTORCYLE IN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
DisusunOleh:
NEO ASASINA 20110410112
FAKULTAS EKONOMI
ii SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA
DI YOGYAKARTA
AN ANALYSIS ON THE EFFECT OF MOTIVATION, PERCEPTION, CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS THE DECISION TO PURCHASE
HONDA AUTOMATIC MOTORCYLE IN YOGYAKARTA
Diajukan oleh
NEO ASASINA 20110410112
Telah disetujui Dosen Pembimbing
Pembimbing
Misbahul Anwar, SE.,M.Si Tanggal, 6 September 2016
iii
CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS THE DECISION TO PURCHASE HONDA AUTOMATIC MOTORCYLE IN YOGYAKARTA
Diajukan oleh : NEO ASASINA 20110410112
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Tanggal 29 Oktober 2016 Yang terdiri dari Ketua Tim penguji
Dr. Indah Fatmawati, M.Si
Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji
Misbahul Anwar, SE.,M.Si Sutrisno Wibowo, SE., MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si
iv PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama : Neo Asasina
Nomor mahasiswa : 20110410112
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH ANALISIS PENGARUH
MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI YOGYAKARTA” tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis diterbitkan orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila
ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia bahwa karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 6 September 2016
v
Inna ma al usri yusroo.
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al_Insyirah : 5)
Permudahlah dan jangan dipersulit, gembiralah dan jangan menakut-nakuti (Mutafaq laih)
Wa man yattaqilaaha yaj al lahuu makhrojaa wa yarzuqhu min haisu laa yahtasib.. wa man yattaqillaaha yaj al lahu min amrihi yusroo.. wa man
yattaqillaaha yukaffir anhu sayyi-aatihii wa yu dhim lahuu ajroo..
Artinya : Barangsiapa bertakwa pada Allah, maka Allah memberikan jalan keluar kepadanya dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.. Barangsiapa yang bertaqwa pada Allah, maka Allah jadikan urusannya menjadi
mudah.. barangsiapa yang bertaqwa
pada Allah akan dihapuskan dosa2nya dan mendapatkan pahala yang agung (QS. Ath-Thalaq: 2, 3, 4)
”sesuatu terlihat tidak mungkin sampai semuanya selesai”
(Nelson Mandela)
“Mensyukuri hari ini,mengikhlaskan apa yang telah berlalu”
(Neo Asasina)
“Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses, tapi jadilah seseorang yang bernilai”
(Albert Einstein)
”Belajarlah e galah sa pai tak seora gpu e galahka u, belajarlah ere dah sa pai tak seora gpu ya g bisa ere dahka u”
vi
(QS. At-Taubah: 105)
, Alhamdulllahirabbil alamin….
sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Rabb Tak henti-hentinya aku mengucap syukur pada_Mu ya Rabb Serta shalawat dan salam kepada idola ku Rasulullah SAW dan para
sahabat yang mulia
Semoga sebuah karya mungil ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan
bagi keluargaku tercinta Ku persembahkan karya mungil ini
untuk belahan jiwa ku bidadari surgaku yang tanpamu aku bukanlah siapa-siapa
atas doa dan kesabarannya yang engkau nantikan selama ini akhirnya karya mungil ini terselesaikan
serta orang yang menginspirasiku dengan segala idealisme, prinsip, edukasi dan kasih sayang berlimpah dengan bangga aku persembahkan
untuk mu karya mungil ini terselesaikan
Terima kasih kedua adik tersayang Deca Ayasina dan Agga Aisina
yang membuat aku semangat untuk menyelesaikan karya mungil ini.
Terima kasih Rita Sugiarto yang telah memberikan motivasi, nasehat dan semangatnya sehingga karya mungil ini terselesaikan.
Terima kasih Sahabat sekaligus saudara J-PAGS dan Manajemen D. Terima kasih dukungan dan persahabatan yang dijalin selama ini
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ibundaku tersayang Sulasih
vii
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi, sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta. Objek dari penelitian ini adalah sepeda motor matic Honda, sedangkan subjeknya adalah konsumen pengguna sepeda motor matic Honda di Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.
Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan motivasi, persepsi kualitas, dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta. Persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta. Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
viii ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of motivation, perception and consumers’ attitude towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The research object is Honda motorcyle, and the research subjects are Honda automatic motorcyle riders in Yogyakarta. The sampling techniques used was purposive sampling. The data analysis was conducted using multiple linear regressions. Before analyzing the data, aninstrument quality test was conducted including validity and reliability test.
The analysis result shows that motivation, perception on quality, and attitude simultaneously affected the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The motivation has positive and significant effect towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The perception on quality has positive and significant effect towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The attitude has positive and significant effect towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta.
ix Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia dan rahmat
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tetap
tercurah pada junjungan kita nabi Muhammad SAW dan para sahabat beliau.
Skripsi dengan judul “PENGARUH ANALISIS PENGARUH MOTIVASI,
PERSEPSI, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA DI YOGYAKARTA” Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manjamen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyelesaian skripsi
ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Retno Widowati Purnama Asri, M.Si.,Ph.D. selaku Ketua Program Studi
ManajemenUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Bapak Misbahul Anwar, SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan
penuh kesabaran telah memberikan masukan, bimbingan serta nasehat selama proses
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
5. Kedua orang tuaku, alm Bapak Agus Nugroho dan Ibu Sulasih. Terima kasih atas doa
x
6. Kedua adik-adik aku, Deca Ayasina dan Agga Aisina. Terima kasih atas semangat
yang diberikan selama ini.
7. Keluarga besar J-PAGS, Ryan, Bayu, Dimas, Dana tabo, Edo, Rizal, Kelik, Angga,
Angger, Pras, Bangun, Gani, Nu’ment, Fatkhi emed, Ratna, Puput, Lia, Qori, Ayu,
Annas, Meta, Mayang, Tina, Delia, Amnie, Harnum, Dhita, Ndaru. Terima kasih
dukungannya dan persahabatan yang kita jalin selama ini semoga akan sampai maut
memisahkan. Jaga selalu persahabatan kita ini gaes.
8. Semangatku yang tersayang Rita Sugiarto yang suka Hello Kitty. Terima kasih atas
dukungannya, nasehatnya, dan semangatnya selama ini. Akhirnya aku bisa
mendapatkan gelar S1 ini, meskipun aku telat untuk dapetinnya hehe.
9. Teman-teman Manajemen 2011, Terima kasih kawan atas dukungannya. Dukungan
teman-teman semua membuat aku semangat dari memulai studi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
10.Sahabat sekaligus saudara semasa di Manajemen kelas D, Terima kasih dukungan dan
persahabatan yang dijalin selama ini. Semoga kalian menjadi orang yang sukses dan
berguna bagi bangsa dan negara.
11.Sahabat sekaligus saudara seperjuangan, Rafiu, Fadlowi, Addin, Ujang, Aris, Rasyid,
Cholis, Ryan, Pamen, Rendy, Lutfi. Terima kasih dukungannya dan persahabatan
yang dijalin selama bersama-sama berjuang untuk meraih gelar sarjana S1. Semoga
xi
Yogyakarta, 6 September 2016
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Pikir dan Penurunan Hipotesis ... 20
xiii
A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian ... 35
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 37
1. Uji Validitas ... 37
2. Uji Reliabilitas ... 39
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 39
1. Analisis Regresi Berganda ... 40
2. Uji F (F test) ... 40
3. Uji t (t test) ... 41
4. Analisis Koefisien Determinasi ... 42
D. Pembahasan (Interpretasi) ... 43
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 44
A. Simpulan ... 44
B. Saran ... 44
C. Keterbatasan Penelitian ... 45
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
1.1 Data Penjualan Sepeda Motor ... 1
1.2 Data Penjualan Sepeda Motor Honda ... 3
3.1 Definisi Operasional ... 29
4.1.Deskripsi Responden ... 36
4.2.Uji Validitas ... 38
4.3.Hasil Uji Reliabilitas ... 39
xv
1.3 Kerangka Teori Kebutuhan Menurut Maslow ... 11
This study aims to analyze the effect of motivation, perception and consumers’ attitude towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The research object is Honda motorcyle, and the research subjects are Honda automatic motorcyle riders in Yogyakarta. The sampling techniques used was purposive sampling. The data analysis was conducted using multiple linear regressions. Before analyzing the data, aninstrument quality test was conducted including validity and reliability test. The analysis result shows that motivation, perception on quality, and attitude simultaneously affected the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The motivation has positive and significant effect towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The perception on quality has positive and significant effect towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta. The attitude has positive and significant effect towards the decision to purchase Honda automatic motorcyle in Yogyakarta.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat transportasi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi
masyarakat. Alat transportasi yang modern mampu menunjang seluruh aktifitas
masyarakat baik di darat, laut maupun udara. Salah satu alat transportasi yang
sering digunakan masyarakat untuk perjalanan sehari-hari adalah transportasi
darat seperti sepeda motor. Selain karena harganya terjangkau, sepeda motor
dapat di gunakan untuk menempuh jarak yang jauh dan terasa nyaman
digunakan dijalan yang ramai yang menjadi permasalahan dibeberapa kota
besar. Merek sepeda motor yang cukup di minati masyarakat tersebut antara lain
sepeda motor merek Honda, Kawasaki, Suzuki, TVS dan Yamaha.
Berikut tabel 1.1 menjelaskan data penjualan sepeda motor dari tahun
2013-2015 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data Penjualan Sepeda Motor
Tahun Honda Kawasaki Suzuki TVS Yamaha
2013 4.700.871 153.807 400.675 19.865 2.495.796
2014 5.055.510 165.231 275.184 22.144 2.390.902
2015 4.453.888 115.008 109.882 2.747 1.798.630
Total 14.210.269 434.046 785.741 44.756 6.685.328
Tabel 1.1 Menunjukkan jenis sepeda motor yang paling diminati oleh
masyarakat yaitu sepeda motor dengan merek Honda dengan total nilai
penjualan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 sebesar 14.210.269 unit,
Kawasaki sebesar 434.036 unit, Suzuki sebesar 785.741 unit, TVS sebesar
44.756 unit dan Yamaha sebesar 6.685.328 unit. Sehingga dapat diketahui
bahwa sepeda motor merek Honda paling diminati oleh masyarakat diantara para
pesaingnya.
Banyaknya permintaan pasar akan sepeda motor yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat membuat perusahaan terus berlomba-lomba untuk
menciptakan inovasi baru bagi sepeda motor produksinya. Inovasi tersebut
dilakukan dari segi desain, model kualitas, serta harga yang cukup bersaing.
Perusahaan selalu berusaha mengeluarkan desain maupun model sepeda motor
baru pada setiap tahunnya agar menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Perusahaan tentunya juga melakukan pengamatan terlebih dahulu kepada
konsumen tentang sepeda motor yang diinginkan. Hal tersebut dilakukan untuk
mendapatkan kepuasan konsumen yang membeli sepeda motor produksinya.
Salah satu perusahaan yang terus melakukan inovasi adalah Astra Motor
yang memproduksi sepeda motor merek Honda. Banyak sekali jenis sepeda
motor yang digunakan masyarakat dengan merek Honda, mulai dari sepeda
motor bebek hingga bermunculan sepeda motor matic.
Berikut tabel 1.2 memperlihatkan data penjualan dari sepeda motor sport,
3
Tabel 1.2
Data Penjualan Sepeda Motor Honda
Sumber: AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia)
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jenis sepeda motor matic Honda sangat
digemari oleh masyarakat dibandingkan dengan jenis sepeda motor Honda
bebek dan sport, terlihat dari total penjualan dari tahun 2013 sampai dengan
2015 sepeda motor matic Honda terjual 10.460.676 unit.
Bagi sebagian masyarakat sepeda motor dengan merek Honda sudah
memiliki keunggulan tersendiri sehingga ketika mereka memutuskan untuk
membeli sepeda motor mereka akan menyebut merek Honda walaupun dalam
kenyataannya mereka juga bisa saja membeli merek lain. Masyarakat pada
umumnya memilih sepeda motor didasarkan pada harga sepeda motor tersebut,
tetapi tidak jarang masyarakat juga memperhatikan kualitas serta model sepeda
motor yang ditawarkan. Sehingga sebagian masyarakat tetap rela mengeluarkan
biaya yang lebih banyak untuk mendapatkan sepeda motor yang sesuai dengan
keinginannya baik dari segi bentuk, model serta kualitas sepeda motor. Namun
seiring berkembangnya jaman dan kesadaran masyarakat tentang sebuah produk
Tahun Sport Bebek Matic
2013 462.212 876.725 3.361.934
2014 585.376 971.853 3.498.281
2015 256.931 596.496 3.600.461
yang akan dibeli, membuat masyarakat tidak hanya melihat sebuah produk
khususnya produk sepeda motor hanya dari segi harga atau kualitas saja. Saat ini
masyarakat sudah mulai melihat sisi motivasi, persepsi maupun sikap konsumen
untuk membeli sepeda motor tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul “Analisis
Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Matic Honda di Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan replikasi
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saputra dan Samuel (2013)
dengan judul Analisa Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Xenia di Sidoarjo”. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dimana
penelitian kali ini mengambil objek konsumen sepeda motor matic Honda yang
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai konsep analisis pengaruh motivasi,
persepsi, sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic
Honda di Yogyakarta, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Apakah motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
matic Honda di Yogyakarta?
3. Apakah persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
matic Honda di Yogyakarta?
4. Apakah sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda
motor matic Honda di Yogyakarta?
C. Tujuan
1. Menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh
terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
2. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap terhadap keputusan pembelian
sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
3. Menganalisis pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian sepeda motor
matic Honda di Yogyakarta.
4. Menganalisis pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan manfaat bagi peneliti sebagai tambahan
referensi serta wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang
pemasaran khususnya keputusan pembelian, motivasi, persepsi serta sikap
konsumen, sehingga penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan informasi bagi perusahaan Astra Motor yang
ada di Yogyakarta yang memasarkan sepeda motor dengan merek dagang
Honda, tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam merancang
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2002), keputusan pembelian adalah
tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak membeli terhadap
suatu produk. Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, biasanya mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen
memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap
terlebih dahulu yaitu:
a. Pengenalan masalah
Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen menghadapi
ketidakseimbangan antara keadaan sebenarnya dan keinginan.
b. Pencarian informasi
Setelah mengenali kebutuhan atau keinginan, konsumen mencari
informasi tentang beragam alternatif yang ada untuk memuaskan
kebutuhannya.
c. Evaluasi alternative
Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam
ingatan, ditambah informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun
d. Keputusan membeli atau tidak
Sejalan dengan evaluasi atas sejumlah alternatif-alternatif tadi, maka
konsumen dapat memutuskan apakah produk akan dibeli atau
diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali.
e. Perilaku pascapembelian
Ketika membeli suatu produk, konsumen mengharapkan bahwa
dampak tertentu dari pembelian tersebut. Bagaimana harapan-harapan
itu terpenuhi, menentukan apakah konsumen puas atau tidak puas
dengan pembelian tersebut.
Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000) “the
selection of an option from two or alternative choice”. Keputusan pembelian
adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari
beberapa alternatif pilihan yang ada. Berdasarkan definisi diatas disimpulkan
bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen
untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan
keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah
satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang
nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian
9
2. Motivasi Konsumen
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang
bertindak, (Kotler, 2009). Menurut Schiffman (2000) “Motivation can be
described as the driving force within individuals that impels them to action”.
Artinya motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang
memaksanya untuk melakukan suatu tindakan. Sedangkan menurut Setiadi
(2003) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan didalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Adanya motivasi dalam diri seseorang
akan mengakibatkan suatu dorongan yang mengarah pada suatu tujuan untuk
mencapai kepuasan. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi muncul karena kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.
Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan
(state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesunguhnya
dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut Sumarwan (2004) dalam
Akbar (2010).
Menurut Swasta (2000) dalam Wahyuni (2008) motivasi rasional
adalah motivasi yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ditujukan
oleh suatu produk kepada konsumen. Faktor-faktor yang diperhatikan
a. Harga
Harga merupakan faktor penting yang bervariasi berdasarkan
jenis produk.
b. Pelayanan
Pelayanan yang bagus dapat menciptakan kepuasan konsumen.
Karena pelayanan yang bagus melayani pembelian produk kepada
konsumen, maka konsumen akan merasa dihargai dan dihormati karena
kualitas pelayanan yang baik.
Pada umumnya teori motivasi dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu Teori Freud, Teori Maslow dan Teori Herzberg Kotler dan Keller
(2009):
a. Teori Freud
Teori ini mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang
membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa
seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika
seseorang mengamati merek-merek tertentu, akan bereaksi tidak hanya
pada kemampuan yang terlibat nyata pada merek-merek tersebut,
melainkan juga pada petunjuk lain yang samar. Wujud, ukuran, berat,
bahan, warna, dan nama merek dapat memicu asosiasi (arah pemikiran)
11
b. Teori Maslow (Abraham Maslow)
Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam
hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang
mendesak. Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya,
kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan-kebutuhan fisik, kebutuhan-kebutuhan keamanan,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi
diri. Jika seseorang berhasil memuaskan kebutuhan yang penting,
kemudian dia akan berusaha memuaskan kebutuhan yang terpenting
berikutnya. Menurut teori Maslow kebutuhan meliputi:
Sumber: Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, 2007
GAMBAR 2.1.
1) Kebutuhan fisiologis
Dalam teori hierarki kebutuhan, kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan manusia tingkat pertama dan paling dasar.
Pada dasarnya kebutuhan ini merupakan kebutuhan utama manusia
atau sering juga disebut kebutuhan primer.
2) Kebutuhan akan keamanan
Kebutuhan akan keamanan dan perlindungan menjadi
kekuatan pendorong di belakang perilaku individu.
3) Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan sesorang akan
suatu produk yang menunjang orang tersebut dalam bersosialisasi
terhadap orang lain.
4) Kebutuhan ego
Kebutuhan ego yang terarah kedalam diri mencerminkan
kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga diri, kesuksesan,
kemandirian, kepuasan pribadi atas apa yang dilakukan atau atas
suatu produk tertentu.
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan ini mengacu pada keinginan individu untuk
melengkapi kemampuannya. Kebutuhan ini dinyatakan dengan
13
c. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Teori ini menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang
membedakan dissatisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan) dan satisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan
kepuasan). Tidak hanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya
satisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi pembelian. Teori
Herzberg memiliki dua implikasi. Pertama, para penjual harus berusaha
sebaik-baiknya menghindari dissatisfiers. Walaupun tidak
menyebabkan lakunya produk, hal tersebut bisa dengan mudah
menyebabkan produk tersebut tidak terjual. Kedua, para pabrikan harus
mengidentifikasi satisfiers atau motivator utama pembelian di pasar dan
kemudian menyediakan faktor satisfiers itu. Satisfiers itu akan
menghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang dibeli
pelanggan.
3. Persepsi
Kotler & Keller (2009) menyatakan bahwa persepsi adalah proses di
mana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk
menciptakan gambaran dunia yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung
pada rangsangan fisik, tetapi juga rangsangan terhadap bidang yang
mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Schiffman dan Kanuk
and interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the
world” atau dapat diartikan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang
memungkinkan seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan
menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu
gambaran yang berarti dan lengkap tentang dirinya. Kotler & Amstrong
(1996) mengemukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang
terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya
proses seleksi terhadap berbagai stimulasi yang ada. Persepsi akan
berhubungan dengan perilaku sesseorang dalam mengambil keputusan
terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku
konsumen tersebut adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap
suatu produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal-hal apa
saja yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan
(opportunity) dan ancaman (threat).
4. Sikap Konsumen
Sikap merupakan evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak
terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006) sikap adalah
pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,
orang atau suatu peristiwa. Simamora (2002) menyebutkan terdapat tiga
15
a. Cognitive component
Kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek (atribut
produk), semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu
produk maka keseluruhan komponen kognitif akan medukung sikap
secara keseluruhan.
b. Affective component
Emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu
obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.
c. Behavioral component
Merefleksikan kecendurungan dan perilaku aktual terhadap suatu
obyek, yang mana komponen ini menunjukan kecendurungan
melakukan suatu tindakan.
Menurut Loudan dan Dellabitta (2004) komponen kognitif
merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan
evaluasi merek dan komponen kognitif menyangkut maksud atau niatan
untuk membeli. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap-sikap terhadap
suatu obyek menurut Azwar (2000) dalam Akbar (2010) antara lain:
a. Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan
lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.
Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk
berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut.
c. Pengaruh Kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah
sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai
sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi
corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.
d. Media Massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara
objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya
berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga
agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan
17
f. Faktor Emosional
Kadang kala suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi
atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
B. Penelitian Terdahulu
Saputra dan Semuel (2013) menganalisis pengaruh motivasi, persepsi,
sikap konsumen terhadap keputusan pembelian mobil Daihatsu Xenia di
Sidoarjo. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa faktor motivasi berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian dan
pengaruhnya positif, sehingga faktor motivasi mempengaruhi keputusan
pembelian mobil Daihatsu Xenia di Sidoarjo. Hasil berikutnya menunjukkan
bahwa faktor persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
dengan arah pengaruh positif, sehingga faktor persepsi mempengaruhi keputusan
pembelian mobil Daihatsu Xenia di Sidoarjo. Hasil untuk faktor sikap konsumen
juga menunjukkan hasil yang signifikan dengan arah pengaruh positif, sehingga
faktor sikap konsumen mempengaruhi keputusan pembelian mobil Daihatsu
Xenia di Sidoarjo. Secara bersama-sama faktor motivasi, persepsi dan sikap
konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu
Mawey (2013) menganalisis tentang pengaruh motivasi, persepsi dan
sikap konsumen pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk PT.
Rajawali Nusindo cabang Manado. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk PT. Rajawali Nusindo cabang Manado dan sekitarnya. Hasil
yang selanjutnya menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh positif dan
signifikan positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk PT.
Rajawali Nusindo cabang Manado dan sekitarnya. Hasil selanjutnya
menunjukkan bahwa sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk PT. Rajawali Nusindo cabang Manado
dan sekitarnya. Variabel sikap konsumen merupakan variabel yang paling
dominan terhadap keputusan pembelian khususnya keputusan pembelian mobil
daihatsu xenia di Sidoarjo. Selanjutnya, secara bersama-sama variabel motivasi,
persepsi dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
PT. Rajawali Nusindo cabang Manado dan sekitarnya.
Rizkyananda (2013) menganalisis tentang pengaruh motivasi konsumen,
persepsi kualitas dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda di Kota Malang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
variabel motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen memiliki
pengaruh secara simultan atau serentak terhadap keputusan pembelian sepeda
motor merek Honda di Kota Malang. Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa
19
secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor merek
Honda di Kota Malang. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa motivasi dan persepsi kualitas memiliki pengaruh yang
positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Kota
Malang, sedangkan sikap konsumen memiliki pengaruh yang negatif keputusan
pembelian sepeda motor merek Honda di Kota Malang. Berdasarkan hasil uji
dominan yang dilakukan menunjukkan bahwa persepsi kualitas merupakan
variabel yang paling dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
merek Honda di Kota Malang, diikuti oleh variabel motivasi konsumen dan
sisanya dipengaruhi oleh sikap konsumen.
Wahyuni (2008) menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap
konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di
kawasan Surabaya Barat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
merek Honda di kawasan Surabaya Barat. Persepsi mberpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan
Surabaya Barat. Sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya Barat.
Sedangkan secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Akbar (2010) menganalisis pengaruh motivasi konsumen, persepsi
kualitas dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda
(Studi pada konsumen sepeda motor Honda di Semarang). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda (Studi pada konsumen sepeda motor Honda di Semarang).
Variabel motivasi memiliki pengaruh paling besar dibandingkan dengan variabel
persepsi dan sikap konsumen. Persepsi kualitas konsumen berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda (Studi pada
konsumen sepeda motor Honda di Semarang). Sikap konsumen berpengaruh
posotif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda (Studi
pada konsumen sepeda motor Honda di Semarang).
C. Penurunan Hipotesis
1. Pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta
Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan
didalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Kotler & Keller
(2009) menyatakan bahwa persepsi adalah proses di mana kita memilih,
mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan
gambaran dunia yang berarti. Menurut Robbins (2006) sikap adalah
pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,
21
Rizkyananda (2013) menunjukkan bahwa variabel motivasi konsumen,
persepsi kualitas dan sikap konsumen memiliki pengaruh secara simultan
atau serentak terhadap keputusan pembelian. Sehingga semakin tinggi
motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen, maka semakin
tinggi juga keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara silmultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di
Yogyakarta
2. Pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic
Honda di Yogyakarta
Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan di
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Selanjutnya
Kotler dan Keller (2009) Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu
mendorong seseorang bertindak.
Yogyakarta merupakan salah satu kota besar dimana sebagian besar
masyarakatnya merupakan masyarakat konsumtif khususnya terhadap
produk kendaraan bermotor yaitu sepeda motor merek Honda. Salah satu
yang mendorong masyarakat untuk membeli sepeda motor tersebut adalah
motivasi dari konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi motivasi konsumen terhadap
produk sepeda motor Honda, maka mengakibatkan semakin tinggi
kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor
matic Honda di Yogyakarta. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
3. Pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic
Honda di Yogyakarta
Kotler & Keller (2009) menyatakan bahwa persepsi adalah proses di
mana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk
menciptakan gambaran dunia yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung
pada rangsangan fisik, tetapi juga rangsangan terhadap bidang yang
mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Persepsi merupakan
salah satu faktor yang dianggap penting yang ikut menentukan keputusan
pembelian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Saputra dan Semuel
(2013) menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian dengan arah pengaruh positif, sehingga faktor persepsi
mempengaruhi keputusan pembelian. Sehingga semakin tinggi persepsi
konsumen terhadap produk sepeda motor Honda, maka semakin tinggi juga
23
matic Honda di Yogyakarta. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3: Persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
4. Pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor
matic Honda di Yogyakarta
Robbins (2006) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian
evaluatif berkaitan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa. Sikap
merupakan evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk
merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang
dinilai.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mawey (2013)
menunjukkan bahwa sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk. Sikap konsumen yang semakin baik
maka semakin tinggi kesediaan konsumen untuk membeli produk.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
D. Model Penelitian
H1 H2
g.
H3
H4
Gambar 2.2 Model Penelitian
Berdasarkan gambar 2.2 model penelitian dapat dilihat terdapat empat
variabel penelitian. Variabel-variabel tersebut yaitu motivasi, persepsi dan sikap
konsumen adalah sebagai variabel independen, keputusan pembelian sebagai
variabel dependen. Maka dalam penelitian ini akan menguji empat hipotesis,
guna mencari pengaruh keterkaitan antara masing-masing variabel independen
yaitu pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian, pengaruh persepsi
terhadap keputusan pembelian, pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian
dan pengaruh motivasi, persepsi dan sikap terhadap keputusan pembelian.
Motivasi (X1)
Persepsi (X2)
Sikap Konsumen (X3)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Obyek dan Subyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah sepeda motor matic Honda di Yogyakarta
dan subyek penelitian ini adalah konsumen pengguna sepeda motor matic Honda
di Yogyakarta.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah konsumen pengguna sepeda motor matic
Honda di Yogyakarta, sedangkan sampel penelitian ini adalah konsumen
pengguna sepeda motor matic Honda yang memenuhi kriteria yang ditetapkan
oleh peneliti.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Riduwan (2010), sampel adalah bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Pada penelitian ini,
teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling, dengan
metode purposive sampling yang merupakan cara penarikan sampel yang
dilakukan memilih objek penelitian berdasarkan kriteria yang ditetapkan
1. Konsumen yang membeli sepeda motor matic Honda dengan tahun produksi
2013-2015.
2. Konsumen yang memiliki sepeda motor matic Honda dari tahun 2013-2015.
3. Konsumen pengguna sepeda motor matic Honda di kecamatan Godean dan
kecamatan Gamping.
Supranto (2001) perhitungan ukuran sampel adalah jumlah pertanyaan
dalam kuesioner dikali (5) sampai (10). Perhitungan sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Jumlah pertanyaan x 10
= 14 x 10
= 140
Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 140 orang responden.
D. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut
Marzuki (2000), Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
data yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah penelitian. Dalam
penelitian ini, sumber data primer diperoleh langsung di lapangan dari jawaban
responden mengenai daftar pertanyaan (kuesioner).
27
E. Definisi Operasional
Variabel Independen :
1. Motivasi (X1)
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong
seseorang bertindak Kotler dan Keller (2009). Menurut Schiffman dan
Kanuk (2000) “Motivation can be described as the driving force within
individuals that impels them to action”. Artinya motivasi adalah kekuatan
pendorong dalam diri seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu
tindakan. Sedangkan menurut Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi
konsumen adalah keadaan didalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu
tujuan. Adanya motivasi dalam diri seseorang akan mengakibatkan suatu
dorongan yang mengarah pada suatu tujuan untuk mencapai kepuasan. Dari
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul karena
kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena
konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang
seharusnya dirasakan dan yang sesunguhnya dirasakan. Kebutuhan yang
dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
2. Persepsi (X2)
Kotler & Keller (2009) menyatakan bahwa persepsi adalah proses di
mana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk
menciptakan gambaran dunia yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung
pada rangsangan fisik, tetapi juga rangsangan terhadap bidang yang
mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Schiffman dan Kanuk
(2000) “perception is process by which an individuals selects, organizers
and interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the
world” atau dapat diartikan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang
memungkinkan seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan
menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu
gambaran yang berarti dan lengkap tentang dirinya.
3. Sikap (X3)
Sikap merupakan evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak
terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006) sikap adalah
pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,
orang atau suatu peristiwa.
Variabel Dependen :
4. Keputusan Pembelian (Y)
Menurut Kotler dan Keller (2002), keputusan pembelian adalah
29
suatu produk. Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, biasanya mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat.
F. Indikator Variabel Penelitian
Adapun ringkasan indikator variabel penelitian disajikan pada tabel 3.1,
adapun definisi variabel penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Penelitian
Definisi Operasional Indikator Sumber
Motivasi (X1)
Setiadi (2003)
mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan didalam pribadi seseorang
yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
a. Kualitas sepeda motor
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Indikator Sumber
Persepsi (X2)
Schiffman dan Kanuk
(2000) persepsi
merupakan suatu proses
yang memungkinkan
seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dirinya.
a. Daya tahan
kendaraan b. Daya tahan mesin c. Kendaraan stabil saat
digunakan untuk
pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa.
a. Penggunaan bahan bakar yang efesien b. Model yang menarik c. Rekomendasi dari
keluarga adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak membeli terhadap suatu produk.
a. Informasi tentang kualitas sepeda motor Honda yang sudah
memasyarakat b. Sparepart sepeda
31
G. Uji Kualitas Instrumen dan Data
1. Uji Validitas
Uji validitas berkaitan dengan ketepatan dan alat ukur. Instrumen
dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa
yang hendak diukur. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah
pengujian validitas konstruksi (construct validy). Menurut Sugiyono (2011),
instrumen mempunyai validitas konstruk jika indikator yang dikembangkan
dalam instrumen pengukur merupakan bagian dari variabel yang ingin
diukur berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan dan untuk
menguji validitas konstruksi, menggunakan teori yang relevan melalui
pendapat dari para ahli. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
metode kolerasi pearson dengan derajat kesalahan yang sebesar α = 5%. Jika
nilai signifikan yang diperoleh dari tiap indikator ˂ 0,05, maka dinyatakan
valid.
2. Uji reliabilitas
Arikunto (2006), reliabilitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.
Reliabilitas menunjuk pada tingkat tertentu. Uji reliabilitas ini menggunakan
uji Cronbach’s alpha, di mana suatu instrumen reliabel jika Cronbach’s
Rumus dari Cronbach’s alpha menurut Umar (2002) adalah sebagai berikut:
α = ( � �− ) (1
Ʃ�ƅ2 Ʃ��2)
Keterangan:
α = reliabilitas instrumen
κ = banyaknya butir pertanyaan
δ� = varians total
Ʃδ� = jumlah varians butir
3. Analisa Regresi Linear Berganda
Malhotra (2004), analisa regresi adalah prosedur statistik untuk
menganalisa hubungan antara variabel dependent dengan variabel
independent. Jika terdapat dua atau lebih variabel bebas maka menggunkan
analisa regresi liniear berganda. Dengan demikian dapat diketahui sejauh
mana hubungan sebab akibat atau pengaru antara variabel-variabel tersebut.
Malhotra (2004) menjelaskan bahwa rumus yang dapat digunakan
sebagai perhitungan analisa regresi liniear berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y = keputusan pembelian (variabel dependen)
a = konstanta
X1 = motivasi terhadap sepeda motor Honda (independent)
33
X3 = sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda (independent)
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2
b3 = koefisien regresi X3
e = error
4. Uji F
Uji F bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel
independen yang dimasukan ke dalam model secara simultan atau
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali 2006).
Adapun kriteria penentuan uji F adalah dengan tingkat signifikan 5%.
Apabila nilai signifikan F < α 0,05 maka terdapat pengaruh secara bersama
-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Kegunaan dari Uji F dalam penelitian ini adalah untuk menguji
hipotesis 1, apakah variabel motivasi (X1), persepsi (X2) dan sikap
konsumen (X3) secara silmultsn berpengaruh terhadap keputusuan
pembelian (Y) sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
5. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali 2006). Dasar pengambilan keputusan menurut (Ghozali
1) Jika nilai p-value (sig) > (0,05), maka Ho diterima berarti variabel
independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
2) Jika nilai p-value (sig) < (0,05), maka Ho ditolak berarti variabel
independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Kegunaan dari Uji t adalah untuk menguji apakah variabel motivasi
(X1), persepsi (X2) dan sikap konsumen (X3) secara parsial berpengaruh
terhadap keputusuan pembelian (Y) sepeda motor Honda di Yogyakarta.
6. Uji Koefisien Determinansi (R2)
Uji koefisien determinanasi (R2) pada intinya digunakan untuk
mengukur seberapa jauh model regresi dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali 2006). Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol (0) sampai dengan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
35
35 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian
Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang
cukup tinggi. Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah penduduk di
Yogyakarta adalah migrasi. Mengingat Yogyakarta sebagai kota pelajar, maka tidak
heran ada banyak sekali pelajar yang datang dari berbagai daerah untuk menuntut
ilmu di Yogyakarta. Dari banyaknya pelajar tersebut tidak sedikit dari mereka yang
memutuskan untuk menetap di Yogyakarta.
Banyak jumlah remaja yang mendominasi penduduk di Yogyakarta, maka
tidak mengherankan apabila penduduk di Yogyakarta sangat terbuka terhadap
perkembangan zaman dan juga teknologi. Salah satu produk yang berkembang
sangat pesat di Yogyakarta adalah sepeda motor khususnya sepeda motor matic
merek Honda. Dengan kondisi tersebut tentu Yogyakarta adalah salah satu pasar
potensial bagi perusahaan-perusahaan atau distributor sepeda motor salah satunya
adalah merek Honda.
Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna sepeda motor matic
Honda di Yogyakarta. Syarat menjadi subyek dalam penelitian konsumen yang
membeli sepeda motor matic Honda dengan tahun produksi 2013-2015, konsumen
yang memiliki sepeda motor matic Honda dari tahun 2013-2015, konsumen
pengguna sepeda motor matic Honda di kecamatan Godean dan kecamatan
Hal ini dimaksudkan agar subyek dirasa mampu menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan penilaian Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda di Yogyakarta
Profil responden dalam penelitian ini meliputi produk sepeda motor matic
Honda, jenis kelamin dan jurusan disajikan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Deskripsi Responden
Dasar Klasifikasi
Sub Klasifikasi Jumlah Persentase
(%)
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
> Rp 2.000.000 s/d Rp 3.000.000 > Rp 3.000.0000
Sales Promotion (Tawaran cash back, Undian, Pameran dagang)
Tabel 4.1 menunjukkan jenis kelamin responden kebanyakan adalah
perempuan sebesar 54,3%. Pekerjaan responden sebagian besar adalah pegawai
37
2.000.000 sebesar 54,3%. Keputusan konsumen membeli sepeda motor matic
Honda sebagian besar dipengaruhi faktor periklanan/advertising yaitu sebesar
55,7%.
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data
Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran kuesioner kepada
pengguna sepeda motor matic Honda di Kecamatan Godean dan Kecamatan
Gamping. Kuesioner dibagikan sendiri oleh peneliti sebanyak 140 kuesioner.
Pengisian kuesioner dilakukan saat itu juga dan dilakukan pengecekan
kelengkapannya sehingga terkumpul seluruhnya dan layak untuk dianalisis karena
telah diisi secara lengkap.
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product
Moment. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila dari hasil uji diperoleh nilai
Tabel 4.2.
Sumber: Lampiran 3
Tabel 4.2 menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh pada
masing-masing butir pertanyaan variabel motivasi, persepsi kualitas, sikap dan
keputusan pembelian < 0,05. Hal ini berarti seluruh butir pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian ini valid, sehingga tidak ada pertanyaan yang
39
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s
Alpha, suatu instrumen dikatakan reliabel atau andal apabila nilai koefisien
Cronbach’s Alpha≥ 0,6.
Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’sAlpha Keterangan
Motivasi (X1)
Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.3 menunjukkan nilai Cronbach’s
Alpha pada variabel motivasi sebesar 0,674; persepsi kualitas sebesar 0,646; sikap
sebesar 0,651 dan variabel keputusan pembelian sebesar 0,642 masing-masing lebih
besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrument yang dipakai
dalam variabel adalah handal.
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
Dalam penelitian ini kegunaan analisis regresi ganda untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh motivasi (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap (X3) terhadap
1. Analisis Regresi Berganda
Hasil perhitungan dengan program SPSS 15.00 diperoleh nilai koefisien
regresi sebagai berikut:
Tabel 4.4.
Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Variabel Penjelas Standardized
Coefficients
p-value
(sig.t)
Motivasi (X1) 0,219 0,006
Persepsi kualitas (X2) 0,238 0,001
Sikap Konsumen (X3) 0,354 0,000
F statistic 33,350
p-value (sig.F) 0,000
Adj R-square 0,411
Sumber: Lampiran 4
Hasil uji regresi pada Tabel 4.4 diperoleh persamaan regresi:
Y = 0,219 X1 + 0,238 X2 + 0,354 X3
1. Uji Signifikansi Simultan (uji Statistik F)
Hasil perhitungan pada Tabel 4.4 diperoleh nilai sig. F (0,000) < α (0,05),
artinya motivasi, persepsi kualitas dan sikap konsumen secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di
41
2. Uji Signifikansi Parsial (uji Statistik t)
a. Pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda
di Yogyakarta.
Variabel motivasi memiliki koefisien arah positif sebesar 0,219 dan p-value
sebesar 0,006 < α (0,05), artinya motivasi memiliki pengaruh positif (searah)
dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di
Yogyakarta. Semakin tinggi motivasi terhadap suatu merek, maka semakin
tinggi keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
Hipotesis 2 didukung/Supported.
b. Pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic
Honda di Yogyakarta.
Variabel persepsi kualitas memiliki koefisien arah positif sebesar 0,238 dan
p-value sebesar 0,001 < α (0,05), artinya persepsi kualitas memiliki pengaruh positif (searah) dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
matic Honda di Yogyakarta. Semakin tinggi persepsi konsumen terhadap
kualitas suatu merek, maka semakin tinggi keputusan pembelian sepeda
motor matic Honda di Yogyakarta. Hipotesis 3 didukung/Supported.
c. Pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic
Honda di Yogyakarta.
Variabel sikap konsumen memiliki koefisien arah positif sebesar 0,354 dan
matic Honda di Yogyakarta. Semakin tinggi sikap konsumen pada suatu
merek, maka semakin tinggi keputusan pembelian sepeda motor matic Honda
di Yogyakarta. Hipotesis 4 didukung/Supported.
3. Uji Koefisien Determinasi
Nilai adjusted R square sebesar 0,411 menunjukkan variabel-variabel
motivasi, persepsi kualitas dan sikap konsumen mampu menjelaskan variasi
keputusan pembelian sepeda motor matic Honda sebesar 41,1%. Sedangkan
sisanya sebesar 58,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
43
D. Pembahasan (Interpretasi)
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan motivasi, persepsi kualitas,
dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
matic Honda di Yogyakarta. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic Honda. Sebelum
melakukan pembelian konsumen akan berusaha menemukan perbedaan dan
keunggulan yang ditawarkan produk sepeda motor Honda dengan produk sejenis
dipasaran yang kemudian direalisasikan dalam bentuk keputusan pembelian.
Konsumen akan melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap
yang akan diambil selanjutnya yaitu dengan melakukan pembelian sepeda motor
matic Honda. Hasil penelitian ini sesuai dengan Rizkyananda (2013) yang
menunjukkan bahwa variabel motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap
konsumen memiliki pengaruh secara simultan atau serentak terhadap keputusan
pembelian.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di
Yogyakarta. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang
bertindak. Semakin tinggi motivasi konsumen terhadap produk sepeda motor
Honda, maka mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan
pembelian produk sepeda motor matic Honda di Yogyakarta. Hasil penelitian ini
sesuai dengan Wahyuni (2008) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan persepsi kualitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di
Yogyakarta. Persepsi kualitas keseluruhan dari produk sepeda motor matric Honda
dapat menentukan nilai dari produk tersebut dan berpengaruh secara langsung
kepada keputusan pembelian konsumen. Pengaruh langsung tersebut tercermin
dalam kemampuan konsumen dalam menemukan perbedaan dan keunggulan yang
ditawarkan produk sepeda motor Honda dengan produk sejenis dipasaran yang
kemudian direalisasikan dalam bentuk keputusan pembelian yang diambil oleh
konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan Sri Wahjudi Astuti dan I Gde Cahyadi
(2007) yang menunjukkan kesan kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda. Hasil penelitian ini sesuai dengan Saputra dan
Semuel (2013) yang menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian dengan arah pengaruh positif
Pengujian hipotesis keempat menunjukkan sikap berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
Sikap merupakan evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk
merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
Sikap konsumen yang semakin baik terhadap sepeda motor matic Honda, maka
semakin tinggi kesediaan konsumen untuk membeli produk. Hasil penelitian ini
sesuai dengan Mawey (2013) yang menunjukkan bahwa sikap konsumen
44 BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Motivasi, persepsi kualitas, dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
3. Persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian sepeda motor matic Honda di Yogyakarta.
4. Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda
motor matic Honda di Yogyakarta.
B. Saran
1. Produsen sepeda motor matic Honda hendaknya terus mengupayakan
terciptanya motivasi, persepsi kualitas, dan sikap karena terbukti faktor-faktor
ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Dengan adanya keterbatasan penelitian, diharapkan untuk penelitian selanjutnya
menambahkan jumlah sampel, mencari lebih luas ruang lingkup penelitian tidak
hanya pada pengguna sepeda motor matic Honda di Kecamatan Godean dan