• Tidak ada hasil yang ditemukan

PA : Peranan Sekretaris Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PA : Peranan Sekretaris Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SEKRETARIS

BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

KABUPATEN SIDOARJO

PROYEK AKHIR

Nama

: CICILIA WAHYU RISTANTI

NIM

: 08.39015.0012

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

i

PERANAN SEKRETARIS

BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

KABUPATEN SIDOARJO

PROYEK AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Ahli Madya Komputer

Oleh:

Nama

: CICILIA WAHYU RISTANTI

NIM

: 08.39015.0012

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(3)

ii

PERANAN SEKRETARIS

BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

KABUPATEN SIDOARJO

dipersiapkan dan disusun oleh Cicilia Wahyu Ristanti

NIM : 08.39015.0012

Telah diperiksa, diuji dan disetujui oleh Dewan Penguji pada : Juni 2011

Susunan Dewan Penguji Pembimbing

I. Marya Mujayana, S.S NIDN: 0727038201

__________________________

II. Widji Ambarwati, S.Sos NIK: 19720804 199803 2 007

__________________________

Penguji

I. Titik Lusiani, M.Kom, OCA NIDN: 0714077401

_________________________

II. Ristanti Akseptori, S.S NIDN: 0717028601

__________________________

Proyek Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Titik Lusiani, M.Kom, OCA

Kepala Prodi DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

(4)

viii

ABSTRAK

Sekretaris memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan ataupun sebuah instansi pemerintah untuk menangani tugas-tugas yang berhubungan dengan administrative dan juga sebagai citra perusahaan dan laporan Proyek Akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami Peranan Sekretaris pada Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo yang meliputi bagaimana menangani surat masuk dan keluar, menangani rapat intern, menerima telepon dan mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan adalah observasi, interview dan studi literature selama 3 bulan. Berdasarkan observasi, interview dan studi literature didapatkan bahwa peranan sekretaris Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga kabupaten Sidoarjo meliputi penanganan surat masuk dan keluar, menyiapkan rapat intern, menerima telepon dan mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan.

(5)

x

ABSTRAK ...

viii

ABSTRACT

...

ix

DAFTAR ISI ...

x

DAFTAR GAMBAR ...

xiv

DAFTAR TABEL ...

xv

BAB 1

PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang Masalah ...

1

1.2 Perumusan Masalah ...

2

1.3 Pembatasan Masalah ...

2

1.4 Tujuan ...

2

1.5 Manfaat ...

3

1.6 Sistematika Penulisan ...

3

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...

5

2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Kabupaten Sidoarjo ...

5

2.1.1 Sejarah Dinas Pekerrjaan Umum Bina Marga

Kabupaten Sidoarjo ...

5

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ...

6

2.1.3 Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Kabupaten Sidoarjo ...

7

(6)

xi

2.1.7

Kegiatan ...

12

2.1.8

Logo Perusahaan ...

13

2.1.9

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Kabupaten Sidoarjo ...

13

2.1.10 Urutan Struktur Organisasi ...

15

2.2 Gambaran Umum Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo ...

16

2.2.1

Struktur Organisasi Bagian Tata Usaha Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo ....

17

2.2.2

Tugas dan Tanggung Jawab Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian ...

18

2.2.3

Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir ...

18

2.2.4

Lokasi Pekerjaan Umum Bina Marga Sidoarjo ...

19

BAB III

LANDASAN TEORI ...

20

3.1 Sekretaris...

20

3.1.1

Pengertian Sekretaris ...

20

3.1.2

Macam-macam Tugas Sekretaris ...

22

3.2 Surat ...

25

3.2.1

Fungsi Surat ...

26

3.2.2

Penggolongan Surat ...

27

3.2.3

Penanganan Surat Masuk dan Keluar ...

29

(7)

xii

3.4 Perjalanan Dinas ...

36

3.4.1

Macam-macam Perjalanan Dinas ...

37

3.5 Bertelepon ...

39

3.5.1

Pengertian Hubungan Telepon ...

40

3.5.2

Macam Pesawat Telepon dan Hubungan Telepon ...

40

3.5.3

Etiket Bertelepon ...

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN ...

45

4.1 Penanganan Surat Masuk ...

45

4.1.1 Arus Penanganan Surat Masuk ...

46

4.1.2 Penggolongan Surat ...

47

4.1.3 Mengklasifikasi Surat Masuk ...

48

4.1.4 Pembukaan Amplop ...

49

4.1.5 Pengagendaan Surat Masuk ...

50

4.1.6 Pendisposisian Surat Masuk ...

52

4.1.7 Pengarsipan Surat Masuk Secara Manual ...

55

4.2 Sistem Penanganan Surat Masuk Sekretaris Bagian Umum

Dan Kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Sidoarjo...

59

4.2.1

Arus Penanganan Surat Keluar ...

59

4.2.2

Pembuatan Surat Keluar ...

60

(8)

xiii

4.3.1 Memeriksa Ruangan Rapat ...

70

4.3.2

Penutupan Rapat ...

71

4.4 Menangani Surat Perjalanan Dinas ...

74

4.5 Menerima Telepon ...

76

BAB V

PENUTUP ...

78

5.1

Kesimpulan ...

78

5.2

Saran ...

79

DAFTAR PUSTAKA

(9)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan

teknologi selalu menuntut orang-orang yang menggeluti profesi sekretaris untuk

selalu menyesuaikan diri dan memperlebar wawasan. Tingkat kompetensi

sekretaris yang kini dimiliki perlu ditingkatkan sehingga sehingga dapat

meningkatkan daya saing dengan tenaga-tenaga sekretaris yang tidak mustahil

akan sangat diseleksi dalam tes masuk ke Instansi Pemerintah untuk dapat

menghandle pekerjaan yang dalam instansi pemerintah ini.

Peranan Sekretaris Bagian Umum dan Kepegawaian pada Dinas

pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo membantu pekerjaan pimpinan.

Yang pada dasarnya tugas sekretaris pada Bagian Umum dan kepegawaian

meliputi tugas rutin, tugas insidentil, dan juga tugas kreatif. Tugas rutin seorang

sekretaris meliputi korespondensi, menerima tamu, menerima telepon, hingga

kearsipan. Tugas insidentil meliputi mempersiapkan rapat, mengatur pertemuan

pimpinan dengan relasi, mengurus perjalanan dinas, dan sebagainya. Sedangkan

tugas kreatif sekretaris meliputi mengirimkan bunga atau surat ucapan kepada

rekan pimpinan, membuat kliping, dan sebagainya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, maka dapat dirumuskan

(10)

Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

Sidoarjo”

1.3 Batasan Masalah

Melalui perumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah agar setiap masalah yang dipaparkan dan

diselesaikan. Sehingga batasan masalah pada Tata Usaha Dinas Pekerjaan Umum

Bina Marga Kabupaten Sidoarjo, yaitu: Membahas peranan sekretaris Bagian

Umum dan Kepegawaian dengan menangani tugas seperti:

a. Menangani surat masuk dan surat keluar

b. Menangani notulen rapat intern

c. Menerima telepon

d. Menangani perjalanan dinas pimpinan

1.4 Tujuan

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas maka tujuan yang akan

dicapai dalam laporan ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dan memahami secara detail dan sistematis peranan Sekretaris

Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Kabupaten Sidoarjo khususnya:

a. Menerima dan mengagendakan surat masuk dan keluar secara manual dan

elektronik

b. Mengarsip surat masuk dan surat keluar pada divisi Sekretaris

c. Menyiapkan notulen rapat intern

d. Menerima telepon

(11)

1.5 Manfaat

Penulisan laporan Proyek Akhir ini diharapkan bermanfaat dalam

memberikan wawasan bagaimana cara mengelolah surat masuk dan keluar,

mempersiapkan rapat intern, menerima telepon dan menangani surat perjalanan

dinas pimpinan pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga kabupaten Sidoarjo,

memberikan kontribusi berupa saran-saran yang membangun.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

xpenulisan yang sesuai dengan pelaksanaan proyek akhir, yang digunakan dalam

pengumpulan data yang sebenarnya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Misi Instansi Pemerintah, logo Instansi Pemerintah, lokasi Instansi Pemerintah,

stuktur organisasi, tanggung jawab, tugas dan wewenang, gambaran umum tempat

proyek akhir, jadwal pelaksanaan proyek akhir, serta lokasi dan tempat

pelaksanaan proyek akhir pada divisi Sekretaris Bagian Umum dan Kepegawaian

pada Dinas pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo.

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan membahas mengenai teori - teori yang berhubungan langsung

dengan hal yang dikerjakan di divisi Sekretaris Bagian Umum dan Kepegawaian

pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo. Teori-teori

penunjang yang digunakan adalah berbagai buku untuk mendukung pelaksanaan

(12)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan masalah sesuai

data yang sebenarnya pada divisi Sekretaris Bagian Umum dan Kepegawaian

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dan saran keseluruhan

pelaksanaan proyek akhir yang dilaksanakan di divisi Sekretaris Bagian Umum

(13)

5

2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

Sidoarjo

2.1.1 Sejarah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

Untuk mencapai tujuan serta cita-cita dalam berbangsa dan bernegara

bagi setiap pemerintahan diperlukan satu prasyarat yaitu terselenggaranya good

governance. Dalam upaya terselenggaranya hal tersebut d iperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan

legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo sebagai salah

satu perangkat daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo

yang sudah beberapa kali dirubah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 21

Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sidoarjo, bertekad

dan berkewajiban untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang melekat.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program, serta agar mampu

eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang

berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Kabupaten Sidoarjo harus terus menerus melakukan perubahan kearah

(14)

Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten

dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas yang berorientasi

kepada pencapaian hasil dengan menetapkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

dengan Program.

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

1. Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melaksanakan koordinasi,

pengawasan, evaluasi dan penyelenggaraan kegiatan bidang Pekerjaan Umum

Bina Marga

2. Sekertariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan,

pelaporan, umum, kepegawaian dan keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan dokumen

perencanaan program dan kebijakan teknis

b. Menerima dan mengkoordinasi tindaklanjut pelayanan permohonan

perijinan (front office) dan pengaduan masyarakat di bidang Pekerjaan

Umum Bina Marga

c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Dinas, serta melaksanakan

tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekertaris sesuai dengan bidang

tugasnya.

4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:

a. Melaksanakan pelayanan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan dan

dokumentasi

b. Melaksanakan pengelolaan barang

(15)

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekertaris sesuai dengan

bidang tugasnya.

Penetapan Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

Sidoarjo tidak terlepas dari Visi dan Misi Kabupaten Sidoarjo. Mengingat

Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu pintu gerbang perekonomian Jawa

Timur, maka pembangunan sarana transportasi sebagai pendukung jalur distribusi

dan pemasaran maupun sebagai pembuka jalur perdagangan sangat diperlukan

untuk dikembangkan, dan sejalan dengan hal tersebut Dinas Pekerjaan Umum

Bina Marga Kabupaten Sidoarjo mempunyai Visi, Misi, Strategi dan Kebijakan

sebagai berikut :

a. Mentaati keputusan / ketentuan

b. Mempererat hubungan baik antar sesama karyawan

Sasaran: Peran Instansi Pemerintah dan meningkatkan semangat pegawai (berupa

kedisiplinan dan pembiasaan)

2.1.3 Visi dan Misi Dinas Pekeerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

Sidoarjo

1. VISI

Terwujudnya sistem jaringan jalan yang mantap untuk menuju

masyarakat Sidoarjo yang Mandiri, Sejahtera dan Madani.

2. MISI

a. Meningkatkan sistem jaringan jalan yang secara profesional sebagai

pendorong pengembangan wilayah.

(16)

c. Meningkatkan sistem kerjasama dengan masyarakat dan swasta dalam

pengembangan jaringan jalan

3. TUJUAN

a. Meningkatkan pengembangan sistem jaringan jalan yang menuju

kawasan strategis dan antar Daerah

b. Meningkatkan sistem jaringan jalan yang menunjang pertumbuhan

ekonomi dan pengembangan wilayah

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta dalam

mengembangkan jaringan jalan.

4. KEBIJAKAN

a. Peningkatan Perencanaan sistem jaringan jalan baru menuju Kawasan

Industri, Jasa, Perumahan dan Pariwisata serta antar Daerah

b. Peningkatan pengembangan sistem jaringan jalan perkotaan dan jaringan

jalan strategis yang menunjang pertumbuhan ekonomi dan

pengembangan wilayah

c. pengembangan peraturan sistem kerjasama yang partisipatif dalam

pengembangan dan pengelolaan jaringan jalan.

5. SASARAN

a. Terciptanya sistem jaringan jalan yang menuju kawasan strategis antar

daerah

b. Terciptanya sistem jaringan jalan yang menunjang pengembangan

wilayah dan menumbuhkan ekonomi daerah

c. Terciptanya partisipasi masyarakat dan swasta dalam mengembangkan

(17)

2.1.4 Arah Kebijakan

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo sebagai unsur

pelaksanan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di bidang jalan dalam pelaksanaan

tugasnya agar dapat berperan secara maksimal dengan hasil produk yang dapat

dipertanggungjawabkan sangat dipengaruhi kondisi lingkungan organisasi

tersebut, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.

1. Lingkungan Internal

Didalam lingkungan internal kelembagaan/organisasi Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo mempunyai faktor – faktor kekuatan dan

faktor – faktor kelemahan dari sistim organisasi yang ada.

1. Faktor – faktor kekuatan ( Strengths ) :

a. Tersedianya sebagian Sumber Daya Manusia yang handal

b. Mempunyai aset berupa Jalan dan Jembatan

c. Tersedianya unit pengendali mutu dan peralatan pelaksanaan

d. Hubungan kerja yang baik dengan Istansi vertikal yang terkait

e. Tersedianya Peraturan, Perundangan dan Standarisasi

2. Faktor – Faktor Kelemahan ( Weaknesses ) :

a. Tidak konsistennya program penanganan

b. Struktur Sumber Daya Manusia yang tidak sesuai dengan kompensif yang

diperlukan

c. Kurangnya sarana dan prasarana operasional

d. Lemahnya pembinaan dan pengawasan

e. Sistim informasi belum memadai

(18)

2. Lingkungan Eksternal

Didalam lingkungan Ekternal organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Kabupaten Sidoarjo, maka keberhasilan tidak dapat terlepas dari

lingkungan Eksternal yang terkait langsung dan tidak langsung baik berupa

peluang maupun ancaman.

1. Faktor – faktor Peluang ( Opportunities ).

a. Terbukanya peluang kerjasama dengan Perguruan Tinggi

b. Tersedianya sarana Pendidikan dan Latihan ( Diklat )

c. Adanya dukungan masyarakat dan peran swasta dalam investasi jalan

d. Adanya teknologi penanganan jalan

e. Tersedianya Rekanan

f. Tersedianya Sumber Daya Manusia

2. Faktor – faktor Ancaman ( Threats )

a. Sebagaian rekanan kurang profesional

b. Sulitnya pengadaan tanah

c. Tidak disiplinnya pengguna lalu lintas

d. Sulitnya pemenuhan kebutuhan aspal produk dalam negeri

2.1.5 Program Utama

1. Program Peningkatan Kemampuan dan Keahlian Tenaga Kerja Konstruksi

Jalan dan Jembatan Sebagai pendukung pelaksanaan perencanaan

pembangunan dan peningkatan jalan & jembatan.

2. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan sebagai sarana pendukung

transportasi untuk jalur distribusi dan pemasaran maupun sebagai pembuka

(19)

sektor jasa angkutan dan mempermuda jalur distribusi demi memajukan

perekonomian daerah tersebut.

3. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh sebagai sarana

penunjang pengembangan wilayah dan memperluas luas jaringan jalan untuk

meningkatkan perekonomian daerah terpencil sekaligus sebagai pendukung

daerah perkotaan.

Dengan mempertimbangkan Analisa Lingkungan Intenal dan Ekstrnal

( ALI & ALE ), CSI Analysis serta penetapan urutan berdasarkan bobot dan

rantingnya, maka Faktor – faktor Kunci Keberhasilan ( Criitcal Succesful Factors

– CSFs ) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo dalam

mengembang tugas pokok dan fungsinya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan pembinaan teknis dan manajerial dalam pengendalian dan

pengawasan.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada seusai dengan

kompetensi yang diperlukan.

3. Mengembangkan sistem informasi yang menunjang program serta kegiatan

pembinaan jalan.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana alat untuk mendukung program

penanganan.

5. Meningkatkan kordinasi dengan instansi terkait dan berwenang.

6. Meningkatkan peran swasta dalam investasi jalan.

2.1.6 Program

Program Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo dalam

(20)

1. Peningkatan Kemampuan dan Keahlian Teknis Konstruksi Jembatan dan

Jalan

2. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang penanganan jalan dan jembatan

3. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

4. Peningkatan Jalan dan Jembatan

5. Pembangunan Jalan dan Jembatan

6. Pemantauan dan Pengawasan Pemanfaatan Jalan

2.1.7 Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program-program di atas adalah

sebagai berikut :

a. Pendidikan dan Pelatihan keahlian teknis konstruksi Jalan dan Jembatan

b. Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Komputer Program Autocad dan Desain

Grafis

c. Perbaikan Gedung Workshop

d. Pengadaan Alat Berat

e. Perencanaan Teknis Jembatan dan Jalan

f. Pengawasan Pembangunan, Peningkatan, dan Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan

g. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

h. Peningkatan Jalan dan Jembatan

i. Pembangunan Jalan dan Jembatan

(21)

2.1.8 Logo Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kab. Sidoarjo

2.1.9 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

Sidoarjo

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

Sidoarjo sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo No. 21 Tahun 2008.

[image:21.612.100.510.108.483.2]
(22)

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

Sidoarjo

[image:22.612.103.512.144.637.2]

Sekretaris

(23)

2.1.10 Urutan Struktur Organisasi

a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas

b. Unsur Staf : Bagian Umum dan Kepegawaian, terdiri dari:

1.Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

2.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3.Sub Bagian Keuangan.

c. Unsur Pelaksana : Bidang Bina Teknik, terdiri dari:

1. Seksi Perencanaan Umum dan Teknis.

2. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan.

3. Seksi Pengolahan Data.

d. Bidang Pembangunan dan Peningkatan, terdiri dari:

1. Seksi Pembangunan Jalan.

2. Seksi Peningkatan Jalan.

3. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jembatan.

e. Bidang Pemeliharaan, terdiri dari :

1. Seksi Pemeliharaan Jalan;

2. Seksi Pemeliharaan Jembatan;

3. Seksi Peralatan.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

1. Kepala UPT Dinas

2. Sub Bagian Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Jabatan Fungsional.

(24)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas dan fungsi kedinasan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2.2 Gambaran Umum Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu sub bagian yang merupakan

tempat yang dipilih untuk melaksanakan proyek akhir. Sebagai salah satu

perangkat Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan propinsi Jawa Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 9) juga sudah beberapa kali mengalami

perubahan Organisasi dan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41

tahun 2007 Nomor 89, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor

4741) yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Sidoarjo Nomor 21 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Sidoarjo.

Berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 21 tahun

2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sidoarjo tersebut,

ditetapkan kemudian Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 50 tahun 2008 tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Kabupaten Sidoarjo, dan sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah yang

mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah yang mempunyai

(25)

Marga, maka bertekad dan berkewajiban untuk melaksanakan tugas pokok dan

fungsi yang melekat.

2.2.1 Struktur Organisasi Bagian Tata Usaha Dinas Pekerjaan Umum Bina

[image:25.612.101.521.215.712.2]

Marga Sidoarjo

(26)

2.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Sub Bagian Umum dann Kepegawaian

Bagian Umum dan Kepegawian mempunyai tugas dan tanggung jawab

dalam Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sidoarjo antara lain:

1. Menyusun rencana kebutuhan anggaran

2. Mengelola administrasi keuangan

3. Menyusun laporan pengelolaan keuangan

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekertaris sesuai dengan bidang

tugasnya

2.2.3 Jadwal Pelaksanaan Proyek akhir

Pelaksanaan proyek akhir dilaksanakan pada:

Tanggal : 07 Maret 2011 – 31 Mei 2011

Hari : Senin – Jumat

Jam : 08.00 WIB – 15.30 WIB

Ketentuan proyek akhir dari Program Studi DIII Komputerisasi

Perkantoran dan Kesekretarian STIKOM Surabaya dimulai tanggal 7 Maret 2011

pelaksanaan proyek akhir itu dilakukan pada hari senin – jumat. Akan tetapi pada

hari tertentu saja mendapatkan dispensasi waktu proyek akhir yaitu pada hari

selasa dan kamis, dikarenakan saya masih mempunyai tanggungan kuliah.

Sehingga pelaksanaan proyek akhir dapat dilakukan secara maksimal yaitu

(27)

2.2.4 Lokasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sidoarjo

Lokasi dan tempat pelaksanaan proyek akhir adalah sebagai berikut:

Nama perusahaan : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

Alamat perusahaan : Jl. Sultan Agung No. 17A Sidoarjo

Telp : (031) 8921942

Fax : (031) 8921942

(28)

20

Adanya peran Sekretaris yang handal dan professional di dalam

bidangnya adalah merupakan modal dasar yang sangat menetukan kunci

keberhasilan dan kesuksesan dalam Instansi Pemerintah. Seperti halnya

pengagendaan dan penyimpanan berkas-berkas yang sangat penting yang tiba-tiba

diperlukan dapat di temukan dengan cepat dengan cara penyimpanan dan

pencacatan dengan benar. Untuk itu pihak Instansi Pemerintah harus benar-benar

dapat menempatkan seorang Sekretaris yang handal dan mempunyai semangat

kerja yang tinggi supaya semua pekerjaan yang ditangani oleh Sekretaris dapat

berhasil dengan baik.

3.1Sekretaris

3.1.1 Pengertian Sekretaris

Kata sekretaris berasal dari bahasa latin, secretum yang artinya rahasia

dan Orang yang memegang rahasia tersebut yang dinamai secretarium atau

secretarius. Dalam bahasa perancis disebut secretaire dalam bahasa Belanda

disebut secretaries dan dalam bahasa Inggris disebut secretary yang berasal dari

kata secret, artinya rahasia. Sesuai dengan arti asalnya maka seorang sekretaris

harus dapat menyimpan rahasia.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Sekretaris adalah orang atau

pegawai pengurus yang diserahi tulis-menulis. Yang pertama menurut H.W.

Fowler dan F.G. Fowler (1970), sekretaris adalah :

1. Orang yang berkarja pada orang lain untuk membantu dalam korespondensi,

(29)

2. Pengawai yan g ditunjuk oleh masyarakat / perusahaan / perserikatan untuk

mengerjakan korespondensi, warkat, terutama yang berurusan dengan

perusahaan.

Secara umum, sekretaris adalah orang yang membantu tugas - tugas

pimpinan mulai dari yang menerima dikte, mnegkonsep surat / korespondensi,

menerima telepon / tamu, memeriksa / mengingatkan pimpinan atas tugas / janji

yang telah dibuat, atau hal - hal lain yang dapat membuat kerja pimpinan semakin

efektif.

Menurut M. Braum dan Ramon C. Portugal (1954), mendefinisikan :

Secretary is an assistant to a chief who take dictation, prepares correspondence,

receivers, visitors, checks of his official engagements or appointments, and

performs many order related. Duties that increase the effectiveness of the chief

Seorang pembantu dari seorang kepala yang menerima pendiktean menyiapkan

surat-menyurat, menerima tamu-tamu, memeriksa atau mengingatkan kepalanya

mengenai kewajiban yang resmi atau perjanjiannya, dan melakukan banyak

kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan efektivitas dari kepala

itu.

Menurut Nasay dan Selden dalam Bratawidjaya, (1992:2) menyatakan

bahwa sekretaris ialah seorang pegawai kantor yang memiliki kedudukan lebih

bertanggung jawab daripada seorang stenographer dan tugas-tugasnya biasanya

penyalinan dikte; berurusan dengan masyarakat untuk menjawab telepon;

mengundang untuk pertemuan, membuat perjanjian, memelihara atau

mengarsipkan warkat-warkat, surat-surat dan lain-lain. Sekretaris sering bertindak

(30)

serupa juga disampaikan Bernhart dalam Sutarto, (1992:5) bahwa sekretaris

merupakan :

1. Seseorang yang melakukan korespondensi, memelihara warkat, dan lain-lain

2. Untuk perorangan atau organisasi.

3. Seorang Kepala pejabat pemerintah yang mengawasi dan memimpin suatu

4. Departemen pemerintahan tertentu : Menteri Luar Negeri

5. Sebuah perabotan untuk dipakai sebagai meja tulis

6. Sebuah meja dan rak buku.

Menurut Braum dan Ramon dari Portugal dalam Sutarto (1992:6)

menegaskan bahwa sekretaris ialah seorang pembantu dari seorang kepala yang

menerima pendiktean, menyiapkan korespondensi, menerima tamu, memeriksa

atau mengingatkan kepalanya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanji

annya, dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna

meningkatkan efektivitas kepala.

3.1.2 Macam-Macam Tugas Sekretaris

1. Tugas Rutin

Tugas yang harus dikerjakan setiap hari tanpa memerlukan Perintah

khusus atau pengawasan khusus. Misalnya tugas membuka surat, Menerima tamu,

menyiapkan surat / arsip, menerima telepon, menyusun dan Membuat jadwal

pimpinan. Tugas Khusus yaitu tugas yang diperintahkan oleh pimpinan dengan

Penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapat, perimbangan dan

Pengalamannya. Tugas tersebut diberikan karena adanya unsur kepercayaan

Bahwa sekretaris mampu menyimpan kerahasiaan tugas. Misalnya mengkonsep

(31)

menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian kado / cinderamata, mengurus

Perjanjian bisnis / dinas pimpinan dan sebagainya.

2. Tugas-Tugas Khusus

Tugas-tugas khusus yaitu tugas-tugas yang diperintahkan oleh pimpinan

dengan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapatnya, pertimbangan

dan pengalamannya. Tugas tersebut diberikan karena adanya unsur kepercayaan

bahwa sekretaris mampu menyimpan kerahasiaan tugas. Misalnya mengonsep

surat perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat-surat rahasia,

menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian.

3. Tugas Istimewa

Tugas istimewa yaitu tugas yang menyangkut keperluan pimpinan antara lain:

a. Membentulkan letak alat-alat tulis pimpinan beserta perlengkapan yang

diperlukan

b. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada para

relasinya

c. Bersama-sama atau mewakili seseorang menerima

sumbangan-sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya

d. Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari suatu badan

e. Memeriksa hasil pengumpulan dan uang atau uang muka dari instansi

yang diberikan sebagai dana kesejahteraan

f. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan selama

mengadakan pertemuan bisnis

g. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor yang perlu diperbaiki atau

(32)

4. Tugas Resepsionis

Tugas sebagai penerima tamu, antara lain :

a. Menerima dan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat

telepon

b. Menerima tamu yang akan bertemu dengan pimpinan

c. Mencatat janji-janji untuk pimpinan

d. Menyusun kerja sehari-hari pimpinan

5. Tugas Keuangan

Tugas keuangan yaitu tugas mengelola keuangan, antara lain :

a. Menangani urusan keuangan pimpinan dengan bank, misalnya

penyampaian/penyimpanan uang di bank

b. Membayar rekening-rekening, pajak, sumbangan dana atas nama

pimpinan

c. Mengurus kas kecil, yaitu mencatat dan menyediakan dana untuk

pengeluaran rutin sehari-hari yang jumlahnya relatif kecil

6. Tugas Sosial

Tugas sosial yaitu tugas amal dan kemasyarakatan, antara lain :

a. Mengurus rumah tangga kantor pimpinan

b. Mengatur penyelenggaraan resepsi untuk kantor beserta pengurusan

undangan

c. Menyumbang untuk amal, bakti social

7. Tugas Insidental

Tugas insidental yaitu tugas yang dilaksanakan pada waktu dan kedaan

(33)

a. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, pidato atau pernyataan

pimpinan

b. Membuat ikhtisar dari berita atau karangan yang termuat dalam surat

kabar, majalah, brosur yang ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan

c. Mengoreksi bahan cetakan seperti brosur, undangan, prospectus, formulir

dan daftar yang dikonsep pimpinan

d. Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan

e. Membantu penerbitan intern organisasi

8. Tugas-tugas sekretaris dalam Business Meeting

Tugas-tugas sekretaris dalam Business Meeting yaitu tugas sekretaris

dalam mengorganisir suatu pertemuan bisnis. Agar pertemuan dapat

membawa hasil maka pedomannya yaitu :

a. Waktu dan tempat harus dipastikan

b. Makan dan minum disediakan

c. Sediakan kertas kerja, brosur dan alat tulis

d. Waktu pertemuan hendaknya diatur bebas dari acara-acara lain

e. Jadwal pertemuan diatur secara baik agar pertemuan membawa kesan

yang menyenangkan

f. Pilihlah hari yang tepat, misalnya antara hari Selasa, Rabu dan Kamis

3.2 Surat

Menurut Bratawidjaja (1997), dalam suatu perusahaan tentunya selalu

berhubungan dengan adanya surat-menyurat baik surat masuk maupun surat

(34)

dokumentasi perusahaan di butuhkan pengarsipan surat yang nantinya akan

membantu proses pengerjaan karyawan.

menurut Saiman (2002:75), “Surat adalah alat komunikasi tertulis yang

berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak yang lainuntuk menyampaikan

warta atau pesan. Bahasa yang digunakan dalam surat harus menggunakan

kata-kata yang bersifat umum dan jelas, dapat dimengerti maksud dan tujuannya serta

tepat pada sasaran”.

Dalam surat resmi penggunaan kata-kata harus menggunakan bahasa

baku, lain halnya dengan surat tidak resmi anda bisa menggunakan bahasa tidak

baku atau bahasa sehari-hari.

Sedangkan menurut Lasahido (2006:4), “setiap tulisan yang berisi

pernyataan dari penulisnya dan di buat dengan tujuan penyampaian informasi

kepada pihak lain. dapat disebut sebagai surat.

3.2.1 Fungsi Surat

Menurut Sunarto dan Rahmawati, surat mempunyai beberapa fungsi

antara lain:

1. Menjadi bukti tertulis bahwa komunikasi tertulis sudah terjadi dan sudah

dilakukan

2. Menjadi wakil lembaga atau pribadi yang mengirimkannya

3. Menjadi pegangan untuk bertindak dan titik tolak kegiatan

4. Menjadi catatan atau dokumentasi historic dan bahan ingatan atas hal yang

sudah dibicarakan

Apabila, suatu perusahaan atau kantor terdiri dri banyak bagian dan

(35)

mendirikan suatu sentral unit untuk mengendalikan surat-surat masuk dan keluar

serta hal-hal penting lainnya. Kantor sentral sebagai pengendalian dapat dilakukan

dengan pemberian pengecapan surat-surat dan dokumen yang masuk dan keluar.

Dengan demikian, tidak akan terjadi kesimpangsiuran dan penaggung

jawaban surat-surat dan dokumen jelas adanya. Kegiatan demikian akan

memperkuat kedudukan pimpinan walaupun berada pada tempat yang berbeda.

Segala perintah pimpinan dapat berjalan dengan baik dan pegawai bawahan dapat

melaksanakan tugas-tugas dengan jelas sesuai jabatan dan fungsinya.

Hal ini, dapat dilaksanakan dengan adanya perintah-perintah tertulis yang

menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan kordinasi dalam seluruh kegiatan

kantor atau perusahaan pada tempat yang berbeda dan jauh dari kantor induk atau

perusahan induk.

Tugas dan tanggung jawab ini biasanya diberikan dengan memberikan

petunjuk-petunjuk lisan dan tertulis. Bila petunjuk-petunjuk tersebut mengenai

satuan dalam organisai, maka diyatakan dalam peraturan-peraturan, buku

pedoman atau surat penjelasan tugas.

3.2.2 Penggolongan Surat

Menurut Dewi (2009), surat adalah media komunikasi tertulis untuk

menyampaikan pesan kepada pihak lain yang memiliki persyaratan khusus. Surat

sangat beraneka ragam wujud, jenis, nama dan sifatnya. Agar lebih jelas, di bawah

ini surat di kelompokkan menurut wujud dan pemakaiannya.

1. Penggolongan surat menurut wujudnya

a. Surat bersampul adalah surat yang terdiri atas kertas-kertas surat beserta

(36)

berat maksimum tertentu sesuai dengan peraturan Perum Pos dan Giro.

Bila berat surat melebihi batas yang ditetapkan, perangkonya harus

ditambah sesuai dengan daftar biaya yang telah ditentukan.

b. Kartu Pos adalah surat yang berbentuk kartu dengan ukuran 10 cm x 15

cm yang dikeluarkan oleh Perum Pos dan Giro. Ada juga yang berukuran

lebih besar, antara lain 15 cm x 20 cm yang dikeluarkan oleh perusahaan

swasta. Karena ukurannya yang demikian terbatas itu, kartu pos hanya

berisi berita singkat. Kartu pos lazim dikirim tanpa amplop karena isinya

tidak bersifat rahasia

Warkat Pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan sampul dan

kertas surat. Kertas warkat pos dibuat sedemikian rupa sehingga bila dilipat akan

membentuk amplop

a. Telegram adalah tanda atau berita yang tercetak dari jarak jauh

b. Teleks adalah pertukaran berita yang tercetak dari jarak jauh

c. Memo dan nota adalah surat yang dipakai untuk keperluan intern suatu

organisasi.

2. Penggolongan surat menurut jenisnya

a. Surat Pribadi adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita

atau informasi yang dibuat atau dikirim oleh seseorang, baik kepada

perorangan juga maupun kepada organisasi atau lembaga.

b. Surat Dinas atau Resmi adalah alat komunikasi tertulis untuk

menyampaikan berita atau informasi yang berisi tentang hal-hal yang

berhubungan dengan kedinasan atau kegiatan dinas sebuah Instansi

(37)

c. Surat Dagang atau Niaga adalah alat komunikasi tertulis untuk

menyampaikan berita atau informasi yang berisi tentang hal-hal yang

berhubungan dengan penawaran barang-barang atau berhubungan dengan

kegiatan dagang.

3.2.3 Penanganan Surat Masuk dan Keluar

Sistem yang digunakan dalam hal pengarsipan surat di setiap perusahaan

atau Instansi Pemerintah sangat berbeda-beda begitu juga dengan jumlah arsip

sebuah perusahaan atau Instansi Pemerintah yang tentu tidak sedikit. Definisi

menurut Dewi (2009), arsip itu sendiri adalah setiap catatan tertulis baik dalam

bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai

sesuatu subjek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang digunakan untuk

membantu daya ingat orang (itu) pula. Sehingga akan memudahkan dalam

pencarian kembali bila suatu saat surat akan dibutuhkan.

Dalam perkembangannya, tampak bahwa penerbit surat dinas tidak hanya

instansi pemerintah. Sabariyanto (1998) mengemukakan bahwa dalam urusan

kedinasan biasa ditemukan surat izin untuk tidak masuk kerja. Surat semacam itu

tidak semata-mata mengutarakan masalah pribadi, tetapi lebih cenderung berisi

masalah kedinasan sebab pembuat surat adalah seorang PNS, masalah yang

dikemukakan dalam surat itu berkaitan dengan pekerjaannya, dan pengajuan izin

semacam itu didasari undang-undang. Oleh karena itu, surat izin semacam itu

pantas disebut sebagai surat dinas.

Pengurusan surat sering juga disebut dengan istilah Mail Handling, yang

merupakan kegiatan mengirimkan informasi tertulis dari satu tempat ke tempat

(38)

masuk dan mengirimkan surat keluar saja. Tetapi, kegiatan pengurusan surat juga

meliputi mengarahkan dan menyalurkan surat ke unit-unit kerja dalam lingkungan

suatu organisasi atau lembaga.

Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima oleh suatu instansi

pemerintah. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan,

pengelolaan surat masuk dipusatkan di bagian tata usaha atau sekretariat

pimpinan. Oleh karena itu, jika seorang PNS, dari bagian mana pun, menerima

surat masuk dari instansi luar maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah

menyerahkan surat masuk itu pada bagian tata usaha atau sekretariat.

Setelah surat-surat itu diterima oleh Bagian Penerimaan Surat, selanjutnya

surat itu diadakan pengolahan sebagai berikut :

1. Penyortiran surat

Langkah yang pertama-tama dilakukan oleh Bagian Penerimaan Surat

adalah memilah-milahkan surat. Surat dapat dipilah berdasarkan :

a. Unit Organisasi

Surat-surat dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan

dan kepada unit organisasi di mana surat itu ditujukan.

b. Macamnya

Surat-surat di dikelompokkan menurut kelompok surat dinas, wesel, giro,

surat pribadi, surat dinas, surat tercatat, dan sebagainya.

c. Klasifikasinya

Pemilahan selanjutnya, terutama surat-surat dinas dikelompokkan menurut

(39)

segera (diterima maksimal 2 x 24 jam), dan biasa (maksimal 5 hari harus

diterima).

d. Kualifikasinya

Selanjutnya surat dikelompokkan menurut surat sangat rahasia (kode SR =

membahayakan keselamatan negara), surat rahasia (kode R =

menimbulkan kerugian negara), surat terbatas/ konfidensial (kode K =

hanya diketahui pejabat tertentu), surat biasa (kode B ).

e. Urgensinya

Surat-surat dikelompokkan teleks, faksimile, telegram, radiogram, surat

kawat.

Pengelompokan semacam ini maksudnya untuk membantu memudahkan

dalam penanganan selanjutnya; yaitu selain dapat diketahui ke mana surat itu

harus disampaikan, tapi juga dapat diketahui surat-surat yang penyampaiannya

harus didahulukan.

2. Pembukaan sampul

dilakukan pembukaan sampul. Semua surat-surat yang bersampul

dibuka dengan teliti kecuali surat-surat rahasia dan surat-surat pribadi.

Langkah pembukaan surat yang paling baik hendaknya dilakukan

seperti berikut :

a. Surat yang bersampul tertutup memanjang, sebaiknya dibuka dengan

menggunakan pisau. Caranya yaitu letakkan surat itu di atas meja, bagian

penutup amplop ada di sebelah atas. Tindih surat dengan tangan kiri dan

(40)

pisau sampai memotong tutup sampul surat. Yakinkan agar surat di

dalam jangan sampai terpotong.

b. Sampul yang tertutup melebar, sebaiknya dibuka dengan menggunakan

gunting. Geserkan surat yang ada dalam sampul ke arah bagian yang

tidak akan digunting. Caranya yaitu dirikanlah amplop surat, kemudian

dihentak-hentakkan perlahan-lahan ke meja. Peganglah surat dengan

tangan kiri, selanjutnya dengan menggunakan tangan kanan, potonglah

bagian ujung sampul surat dengan gunting.

Saat ini telah tersedia alat pembuka amplop yang digerakkan secara

elektronik yakni pegawai hanya memasukkan ujung amplop yang akan dibuka,

letakkan secara perlahan dan pastikan tidak sampai merusak surat yang ada di

dalamnya. Alat tersebut akan membuka amplop surat tersebut dengan mudah dan

cepat.

3. Mengeluarkan surat dari sampul

Langkah berikutnya yaitu mengeluarkan surat-surat dari masing-masing

sampulnya yang telah dibuka. Mengeluarkan surat dari dalam sampulnya harus

dilakukan dengan hati-hati jangan sampai surat itu terkoyak atau robek karena ada

kemungkinan surat itu masih menyangkut kesampulnya. Cara yang baik,

lakukanlah seperti berikut :

a. Untuk surat yang sampulnya terbuka memanjang, renggangkanlah bagian

yang terbuka dengan ibu jari kedua tangan, dan ambillah surat dari dalam

sampulnya dengan jari-jari tangan kanan. Pastikan bahwa semua surat yang

(41)

b. Untuk surat yang sampulnya melebar, tekanlah kedua sisi sampul dengan

jari-jari tangan kiri hingga bekas mengguntingnya terbuka. Balikkan amplop surat

hingga bagian bekas mengguntingnya ada di bagian bawah, kemudian ambil

ah surat dari dalam sampul. Pastikan bahwa semua isi sampul telah

dikeluarkan dengan baik, jangan sampai ada yang tertinggal.

3.3 Rapat

Menurut Bratawidjaja, (1997) Rapat adalah pertemuan sejumlah orang di

suatu tempat dalam jangka waktu tertentu, untuk membahas sesuatu hal secara

bersama. Bila jumlah peserta cukup banyak, berasal dari berbagai tempat,

berlangsung dalam jangka waktu lama, dan membahas masalah yang

berjangkauan luas, rapat itu biasa disebut Konferensi (conference). Bila jumlah

peserta kecil, berasal dari lingkungan terbatas , berlangsung untuk jangka waktu

pendek, membicarakan masalah yang berjangkauan tidak luas, rapat itu biasa

disebut dengan pertemuan (meeting). Dalam uraaian lebih lanjut, hanya akan

dipakai kata rapat, yang berarti konferensi atau pertemuan.

3.3.1 Jenis Rapat

1. Rapat tidak resmi

Rapat tidak resmi adalah rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan

dengan stafnya serta diadakan di ruangan kantor pimpinan atau di ruang rapat

yang telah tersedia. Rapat tersebut adalah rapat kecil dan tidak menemukan

persiapan sebaik-baiknya. Sekretaris prlu menghubungi pimpinan unit lain untuk

memperoleh kepastian bisa tidaknya pimpinan yang dimaksud bersedia hadir pada

(42)

bahwa ruangan yang akan dipergunakan telah siap dengan siap dengan siap

dengan kursi dan semua peralatan rapat yang akan dipergunakan dalam rapat.

Pada rapat tidak resmi prosedurnya tidak terlalu terikat oleh aturan-aturan

seperti rapat resmi. Biasa nya hanya diskusi-diskusi saling tukar pendapat atau

informasi dan untuk mengakrabkan antara pimpinan dan stafnya. Dalam hal ini

sekretaris hanya membuat ringkasan sederhana hasil rapat yang menjadi

kesimpulan. Rapat-rapat kecil yang sifatnya tidak resmi ini diselenggarakan

secara periodik untuk mengadakan evaluasi kegiatan dan hal-hal yang dirasa perlu

dikonsultasikan bersama.

Dengan rapat-rapat kecil yang diselenggarakan secara periodik membawa

pengaruh besarterhadap pengaruh besar terhadap perkembangan organisasi,

karena adanya komunikasi dua arah antara pimpinan dan stafnya sehingga dapat

menghilangkan rasa saling curiga.

2. Rapat resmi

Rapat resmi biasanya diselenggarakan untuk membahas masalah-masalah

yang sangat penting . Dalam rapat resmi berlaku peraturan protocol yang akan

membantu kelancaran jalannya rapat. Apabila terdapat perbedaan pendapat

diantara anggota, peraturanya adalah pendapat mayoritas menjadi keputusan, akan

tetapi hak-hak minoritas dilindungi dengan membatasi pembahasan pada

pokok-pokok, dan lebih penting adalah memberikan jaminan bahwa semua peserta

diperlakukan sebaik-baiknya.

3.3.2 Tugas-Tugas Sekretaris Dalam Rapat

1. Memeriksa ruangan rapat untuk meyakinkan, apakah segala sesuatunya telah

(43)

2. Menghitung jumlah tempat duduk dan disesuaikan dengan jumlah peserta

yang diundang.

3. Letak tempat duduk disesuaikan dengan fungsi dari setiap peserta.

4. Memeriksa perlengkapan yang telah tersedia, termasuk bahan-bahan yang

telah diperlukan.

5. Sekretaris harus selalu ada di tempat dan tidak perlu jalan mondar-mandir.

Bila diperlukan sekretaris menugaskan beberapa orang untuk member

pelayanan kepada para peserta rapat.

6. Disamping itu sekretaris perlu pula menugaskan orang khusus untuk

merekam semua pembicaraan baik melalui tape recorder maupun maupun

dengan steno.

7. Apabila jumlah peserta yang hadir diperkirakan telah mencapai 80%-90%,

sekretaris perlu member laporan kepada pimpinan bahwa rapat akan segera

dimulai tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam

undangan rapat.

8. Hasil rekaman dan catatan perlu diedit kembali dan dipertimbangkan mana

yang di perlukan serta mana yang dibuang, sesuai dengan ketentuan rapat.

9. Hasil catatan rapat telah disusun perlu dibacakan kembali dihadapan peserta

rapat untuk mendapat tabahan, atau koreksi agar menjadi lebih sempurna.

10. Apabila dalam rapat terjadi pengambilan suara sekretaris perlu mencatat

nama-nama siapa yang setuju, disertai dengan hasil dan keputusan yang

diambil.

11. Membuat ucapan terima kasih dalam bentuk tulisan yang disampaikan kepada

(44)

semua pihak yang telah membantu sehingga rapat dapat diselenggarakan

dengan baik dan sukses.

3.4 Perjalanan Dinas

Menurut Rumsari dan Lukas, (1999) Perjalanan dinas pimpinan biasa

dilakukan karena berbagai pimpinan antara lain pelaksanaan pengawasan di

kantor cabang atau perusahaan cabang, seminar, diklat, tender, janji temu,

penjajakan kerja sama, menghadiri acara ceremonial, kegiatan social, dan

lain-lain.

Sehubungan dengan perjalanan dinas tersebut, pimpinan tidak perlu

mempersiapkan sendiri segala sesuatunya karena sekretaris sebagai tangan kanan

pimpinan memiliki tugas untuk mengurus kepergian pimpinan mulai dari

keberangkatan sampai dengan kepulangannya. Tidak menutup kemungkinan,

sekretaris tidak hanya mempersiapkan perjalanan dinas. Hal ini terjadi karena

sekretaris sering diminta untuk mengikuti perjalanan dinas pimpinan, termasuk

mengikuti acara pokok perjalanan dinas dan sering pula sekretaris diminta untuk

membuat laporan perjalanan dinas pimpinan setelah perjalanan dinas pimpinan

dilakukan.

Oleh karena itu segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan

dinaspimpinan telah dipersiapkan sekretaris, maka pimpinan dapat

mengkosentrasikan diri untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan

langsung dengan tujuan perjalanan dinas. Pimpinan tidak perlu memikirkan

bagaimana mengurus transportasi, akomodasi, dokumen-dokumen yang harus

dibawa, dan bagaimana pengelolaan keuangan selama perjalanan karena hal-hal

(45)

3.4.1 Macam-Macam Perjalanan Dinas

Perjalanan dinas pimpinan lewat udara dengan menggunakan fasilitas

pesawat udara hendaknya benar-benar dipertimbangkan tingkat efisiensinya dan

efektivitas. Pertimbangan mendesak atau tidak waktu dan urusan yang diperlukan

untuk menyelesaikan masalah serta kondisi keuangan perusahaan hendaknya

menjadi pertimbangan untuk memutuskan penggunaan alat transportasi pesawat

udara ini. Apabila pimpinan memiliki waktu yang cukup longgar untuk

menghadiri atau menyelesaikan suatu urusan tertentu dan memungkinkan untuk

ditempuh dengan menggunakan jasa angkutan darat saja karena menggunakan

armada darat ini dinilai relatif lebih ekonomis. Persiapan yang harus dilakukan

sekretaris sehubungan dengan perjalanan dinas pimpinan dengan menggunakan

pesawat udara domestik (lingkup dalam negeri) adalah melakukan pemesanan

tiket, disamping mempersiapkan surat tugas dan dokumen-dokumen yang

berkaitan langsung dengan tujuan perjalanan dinas. Sehubungan dengan hal ini,

sebaiknya sekretaris mempunyai daftar jenis pesawat beserta fasilitas yang

ditawarkan, tujuan, harga, dan waktu keberangkatan. Namun, apabila perjalanan

dinas ke luar negeri menggunakan pesawat udara, banyak hal yang harus

dipersiapan yang dilakukan sekretaris, antara lain harus mengurus passport, visa,

dan membayar fiscal.

A. Perjalanan dinas lewat darat

Perjalanan dinas lewat darat bisa dilakukan dengan menggunakan mobil

perusahaan, travel, bus, atau kerta api. Perjalanan dinas dengan menggunakan

mobil perusahaan dilakukan apabila jarak perusahaan dan tempat tujuan relative

(46)

jasa biro perjalanan ditetapkan apabila jarak perusahaan dengan tempat yang

dituju relatif jauh dan pimpinan tidak akan tertanggu kondisi kesehatan dan

vitalitasnya. Dengan demikian, pimpinan dapat mengikuti dan menjalankan tugas

sesuai dengan tujuan pokok perjalanan dinas perjalanan dinas tersebut dengan

baik.

Untuk perjalanan dinas lewat darat tidak memerlukan dokumen

perjalanan khusus, sehingga sekretaris hanya melakukan persiapan berupa

pemesanan tiket dan dokumen-dokumen yang berkaitan langsung dengan tujuuan

pokok perjalanan dinas. Namun, apabila pimpinan melakukan perjalanan dinas

lebih dari satu hari, sekretaris harus mempersiapkan akomodasi selama ditempat

tujuan, antara lain meliputi hotel tempat tujuan dan sebaliknya.

B. Perjalanan dinas lewat laut

Perjalanan dinas lewat laut dapat memanfaatkan berbagai fasilitas

pelayanana yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan armada laut. Adapun

persiapan dan tugas yang harus dilakukan sekretaris adalah mempersiapkan

dokumen perjalanan dinas dalam dinas dengan melakukan pemesanan dan

pembelian tiket untuk perjalanan dinas dalam negeri, sedangkan untuk perjalanan

dinas keluar negeri ditambahkan dokumen seperti passport , cisa, dan lain-lain.

Sekretaris juga harus menyiapkan akomodasi selama di tempat tujuan pokok

perjalanan dinas.

Walaupun perjalanan dinas dengan menggunakan armada laut ini bisa

ditempuh, namun untuk pimpinan yang bergerak dibidang bisnis yang

(47)

Pimpinan perusahaan terlalu lama walaupun pekerjaan dapat didelegasikan pada

bawahan.

C. Perjalanan Dinas lewat Udara

Saat melakukan perjalanan dinas keluar kota mungkin relative lebih rendah

apabila menggunakan jalur udara ataupun laut bila dibandiingkan dengan

menggunakan jasa layanan pesawat terbang . namun demikian, perusahaan

yang sudah cukup bonafide, alternative menggunakan jasa pesawat terbang

menjadi pilihannya karena untuk menjaga prestise perusahaan.

Persiapan yang harusa dilakukan sekretaris sehubungan dengan menggunakan

pesawat udara domestic (lingkup dalam negeri) adalah melakukan

pemesanan dan pembelian tiket, di samping mempersiapkan surat tugas dan

dokumen-dokumen yang berkaitan langsung dengan tujuan perjalanan dinas

pimpinan. Sehubungan dengan hal ini, sebaiknya sekretaris memiliki daftar

jenis pesawat beserta fasilitas yang ditawarkan, tujuan, harga, dan waktu

keberangkatan. Namun, apabila perjalanan dinas keluar negeri dengan

menggunakan pesawat udara, banyak hal yang harus dipersiapkan dan

dilakukan sekretaris, antara lain harus mengurus passport, visa dan

membayar fiscal.

3.5 Bertelepon

Menurut Rumsari (1997), komunikasi dalam suatu organisasi, baik yang

bersifat intern maupun ekstern, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.

Salah satunya berkomunikasi adalah dengan menggunakan teleon. Bagi seorang

sekretaris telepon merupakan piranti pokok. Dengan telepon, seorang sekretaris

(48)

informasi secara cepat, maka organisasiatau perusahaan dengan cepat

menindaklajuti atau melakukan tindakan antisipatif. Dengan demikian, telepon

menjadi sarana mutlak guna mendukung efektivitas da efisiensi kerja seorang

sekretaris.

3.5.1 Pengertian Hubungan Telepon

Hubungan telepon pada dasarnya merupakan salah satu sarana

komunikasi. Sebagai sarana komunikasi, telepon dipakai untuk menyampaikan

dan menerima informasi dengan cepat. Dikatakan “cepat” karena dengan telepon

baik komunikator (penyampai) maupun komunikasi (penerima) dapat

menyampaikan berita atau informasi pada saat yang sama, tidak perlu menunggu

berjam-jam, apalagi berhari-hari.

Hubungan dengan telepon termasuk bentuk komunikasi tidak langsung.

Antara komunikator dan komunikan secara fisik tidak bertatap muka, tetapi

diperantarai dengan suatu rangkaian elektronik yang disebut dengan pesawat

telepon. Pada bagian berikut akan membahas maca-macam pesawat telepon.

3.5.2 Macam Pesawat Telepon Dan Hubungan Telepon

Ditinjau dari peletakannya, ada macam-macam telepon yang digunakan

pada suatu organisasi, antara lain sebagai berikut:

1. Telepon meja (tablephone), yaitu telepon yang diletakkan di atas meja.

2. Telepon dinding (wallphone), telepon yang diletakkan pada dinding .

3. Telepon mobil, kapal, atau pesawat.

Sedangkan dari segi kapasitas atau kemampuan peralatan yang

(49)

1. Satu jalur telepon (single line phone) bisa dengan sistem tuts atau putar

angka. Jenis telepon ini banyak digunakan oleh masyarakat yang memiliki

fasilitas telepon rumah.

2. Telepon yang banyak tuts (multi button telephone), melalui pesawat ini

hubungan telepon masuk dapat diaturpenyampaiannya kepada orang yang

dipanggil. Jenis telepon ini banyak digunakan pada organisasi-organisasi.

3. Sistem hunting, yaitu satu nomor telepon dapat digunakan secara serentak

untuk beberapa saluran.

4. Telepon dengan pengeras suara (loudspeaking telephone), yaitu telepon

yang tidak perlu dipegang sewaktu berbicara.

Sementara itu, hubungan telepon, ditinjau dari segi jarak jangkauannya

dapat dibagi menjadi tiga.

1. Hubungan local (setempat), yaitu hubungan yang dilakukan pada satu lingkup

daerah tertentu, misalnya daerah Yogyakarta. Pada hubungan ini, anda tidak

perlu menggunakan atau memutar kode area tempat yang dituju.

2. Hubungan interlokal, yaitu hubungan telepon antara dua orang yang jaraknya

cukup jauh, misalnya antarkota atau antar provinsi, namun tetap dalam satu

Negara. Untuk melakukan hubungan ini, terlebih dulu seseorang harus

menekan atau memutar nomor kode wilayah tempat yang dituju. Misalnya,

jika anda di Medan ingin mengadakan hubungan telepon ke Surabaya, maka

anda harus menekan atau memutar terlebih dulu nomor 031 yaitu nomor kode

wilayah Surabaya. Setelah itu baru diikuti nomor telepon yang dituju.

3. Hubungan internasional yaitu hubungan telepon dari seseorang atau

(50)

lain. Permintaan hubungan telepon internasional dapat diadakan dengan

menekan atau memutar terlebih dahulu nomor 001 atau 008. Setelah itu tekan

nomor kode Negara, kode wilayah, baru kemudian nomor teleponyang

dituju. Dalam melakukan hubungan internasional, sekretaris harus

memperhatikan perbedaan waktu antarnegara, agar tidak menyalahi etiket

bertelepon.

3.5.3 Etiket Bertelepon

Banyak orang menyamarkan begitu saja kata “etika” dan “etiket”,

padahal keduanya berbeda. Etika adalah cabang filsafat yang yang

membahastingkah lakumanusia berdasarkan kaidah “baik-buruk,

benar-salah,tepat-tidak”. Sedangkan ‘etiket’ (bahasa Prancis Etiquette) adalah tata

karatma, sopan santun, atau tata pergaulan. Kalau etika membahas “ apa yang

benar, salah, jujur, adil, dan lain-lain,” maka etiket membahas “ apa yang sopan

dan pantas”. Etiket diterapkan, misalnya dalam percakapan, bertamu, berkunjung,

makan-minum, ,elayani atau menerima tamu, bertelepon dan seterusnya.

Bagaimana etiket bertelepon? Ketika anda menggunakan pesawat

telepon, anda memang tidak berhadapan dengan orang yang diajak

berkomunikasi. Dengan demikian, anda tidak perlu tampil dengan cantik dan

menarik, memakai busana yang up to date, juga tidak perlu menampakkan wajah

yang ramah dan senyum seperti layaknya menerima tamu, hal yang

terpentinghanyalah suara yang jelas, tegas, namun terkesan ramah, hangat, dan

bersahabat, juga tidak bernada emosi. Hindari suara yang penuh rayuan atau

bernada ringan. Dengan suara yang merdu didengar, tidak jarang orang menjadi

(51)

kesan pertama tentang diri anda. Walaupun begitu penampilan tetap tidak boleh

diabaikan, karena tugas sekretaris tidak hanya memerima atau menelepon

seseorang.

Anda memang tidak berhadapan langsung dengan orang yang anda ajak

bicara, akan tetapi etiket dalam bertelepon tidak boleh diabaikan. Adapun hal-hal

yang harus anda perhatikan sehubungan dengan etiket bertelepon adalah sebagai

berikut.

1. Jangan mulai dengan kata “halo”, tetapi langsung menyebutkan nama

organisasi atau perusahaan tempat anda berkerja. Kata “halo” hannya akan

membuang waktu dan tidak bertelepon bila seseorang tidak mengenal

penelepon begitu dekat, tetapi jika anda berada di tempat kerja, sebaiknya

kata tersebut tidak digunakan.

2. Jangan menggunakan pesawat telepon di tempat kerja untuk kepentingan

pribadi atau terlalu lama berbicara dengan si penelepon. Sekrretaris yang pada

umumnya wanita, sering tergoda oleh “hobi ngerumpi”. Dalam hal ini anda

harus mampu mampu menempatkann diri anda sebagai petugas kantor.

Sebaiknya dihindari percakapan melalui telepon apabila tidak begitu perlu.

Namun, apabila memang ada kepentingan pribadi yang begitu mendesak

untuk dibicarakan, anda dapat menggunakan hubungan telepon dengan

bijaksana. Artinya, bicara seperlunya tanpa mengganggu tugas pokok anda.

3. Berusahalah untuk mendengarkan lawan bicara anda, jangan melamun, atau

bersikap tidak tertuju pada pembicaraan. Kadang-kadang anda meminta

(52)

sungguh hal yang tidak sopan bila anda mengungkapkan hal demikian. Oleh

karena itu, konsentrasikan sejenak pada percakapan tersebut.

4. Jangan mengungkapkan kata-kata yang menyinggung prasaan, sebaiknya

berbicaralah dengan sikap yang menyenangkan. Mungkin anda mendapat

perlakuan kurang enak dari percakapan melalui telepon, tetapi sebaiknya anda

dapat menahan diri untuk tidak mengungkapkan kata-kata kasar, bahkan

sampai menyinggung perasaan penelpon. Bagaimanapun juga, seorang

sekretaris harus tetap ramah dan sopan di dalam percakapanlewat telepon.

5. Berusahalah untuk menanggapi maksud pembicara dengan cepat dan member

kesan bahwa orang yang anda ajak bicara diperhatikan selayaknya anda

berhadapan langsung dengannya.

6. Berbicaralah dengan tempo yang sedang, tidak terlalu cepat atau terlalu

lambat. Bila anda berbicara terlalu cepat, orang yang berkomunikasi dengan

anda sering tidak memahami isi pembicaraan anda. Tetapi bila anda berbicara

terlalu lambat, orang akan cepat bosan karena harus menuggu terlalu lama

untuk memahami maksud pembicaraan anda.

7. Apabila anda menelepon, anda harus siap menyebut nama dan jabatan orang

yang akan dituju, di samping pokok pembicaranya. Jangan sampai sesudah

menghubungi nomor tertentu, kemudian anda bertanya, “saya harus berbicara

dengan siapa ya?”

8. Apabila anda menelepon seseorang, anda dapat menanyakan apakah saat ini

memang waktu yang tepat untuk berbicara. Barangkali saat itu orang yang

anda tuju sedang sibuk, sehingga anda terpaksa mengganggunya di sela-sela

(53)

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peranan Sekretaris Bagian Umum Dan Kepegawaian pada Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo adalah melakukan beberapa

kegiatan kesekretariatan yang akan dijelaskan satu per satu berkenaan dengan

deskripsi tugas yang dilakukan. Tugas-tugas tersebut adalah penanganan surat

masuk dan surat keluar, menerima telepon, mempersiapkan rapat, mengurus untuk

perjalanan dinas.

4.1Penanganan Surat Masuk

Dalam menangani surat masuk pada Divisi Sekretaris Bagian Umum dan

Kepegawaian terdapat tahapan-tahapan yang harus diketahui sebelum proses

penanganan suratnya dimulai, karena tidak semua surat masuk yang datang untuk

pimpinan. Maka dari itu, perlu dilakukan dengan tahapan yang pertama dengan

menggolongkan surat masuk, mengklasifikasi surat masuk, pembukaan amplop,

pengagendaan surat masuk, pendisposisian surat masuk dan pengarsipan surat

(54)

4.1.1 Arus Penanganan Surat masuk

Keterangan:

1. Saat surat datang harus menggolongkan surat dulu apakah surat untuk

pimpinan atau bukan, apabila bukan maka surat tersebut harus kita golongkan

sendiri menurut bagiannya. Setelah itu, apabila surat masuk tersebut untuk

pimpinan maka catat lah pada buku besar agenda surat masuk.

2. Setelah itu tuliskan pada lembar disposisi, taruh lembar disposisi pada bagian

depan surat japit dengan klip diatasnya.

3. Serahkan pada pimpinan untuk ditindaklanjuti, apakah surat tersebut akan

[image:54.612.104.515.107.511.2]

diteruskan pada bagian lain atau tidak.

Gambar 4.1 Contoh Arus Surat Keluar

Sekretaris Agenda Surat Masuk

Lembar Disposisi

pimpinan Surat Masuk

(55)

4. Ambil kembali surat masuk tersebut setelah di acc oleh pimpinan dan siap

untuk diarsipkan.

4.1.2 Penggolongan Surat Masuk

Untuk menangani surat masuk, tugas pertama yang harus dilakukan

adalah mensortir/mengelompokkan surat-surat bagi pimpinan berdasarkan tingkat

kepentingan surat yang kebanyakan berupa surat-surat dinas dari perorangan.

Surat-surat yang penting dapat diketahui dengan cara :

Meneliti asal sumber surat tersebut. Sumber dapat dilihat dari isi

pengirim, alamat atau stempel pos. dari asal sumber ini, sekretaris dapat dengan

segera memperoleh tanda-tanda tentang penting atau tidaknya suatu surat, baik

yang bersifat dinas maupun pribadi.

Meneliti cara pengiriman surat. Cara pengiriman surat yang

dipergunakan oleh pengirim dapat juga memberikan petunjuk apakah sebuah surat

tergolong surat penting. Selama melaksanakan Proyek Akhir, sudah dilakukan

pengamatan bahwa surat-surat seperti berikut ini yang tergolong surat penting:

a. Surat dengan stempel segera

b. Surat dengan stempel kilat

c. Surat yang tanggal jatuh temponya sudah dekat. Padahal surat tersebut

baru sampai sekarang, tetapi misalnya besok paling lambat ditunggu

jawabannya. Surat jenis ini perlu segera ditindaklanjuti oleh pimpinan.

Setelah sem

Gambar

Gambar 2.1 Logo Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bagian Operasional
Gambar 2.3  Struktur Organisasi Bagian Sekertariat
Gambar 4.1 Contoh Arus Surat Keluar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang dan mengembangkan sebuah sistem informasi geografis mengenai penyebaran proyek pembangunan pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Rencana Kerja yang disingkat Renja mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, Renja sebagai penjabaran Renstra OPD untuk jangka waktu 1 (satu)