PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VPN UNTUK AKSES
SERVER JARAK JAUH PADA KANTOR MPC (MAIL
PROCESSING CENTRE) PT. POS INDONESIA
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Komputer
Oleh:
ARON OCTAVIANUS SIAHAAN
12410200067
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
ix
3.5 Komputer Server dan Komputer Klien... 27
x
3.7.2 Fungsi Kabel UTP... 35
3.7.3 Jenis-Jenis Kabel UTP... 35
3.8 RJ45 (Registered Jack) ... 37
3.8.1 Pengertian RJ45... 37
3.8.2 Fungsi RJ45... 37
3.9 Internet... 38
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK... 39
4.1 Rancangan Topologi Jaringan Komputer... 39
4.2 Instalasi Router Mikrotik dengan Modem ADSL... 42
4.3 Konfigurasi VPN Server di Router Mikrotik... 51
4.4 Instalasi Modem ADSL Pada Home PC... 54
4.5 Konfigurasi VPN Klien di Home PC... 57
4.6 Pengujian... 63
BAB V PENUTUP... 67
5.1 Kesimpulan... 67
5.2 Saran... 68
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab satu penulis menjelaskan latar belakang mengapa penulis
membuat Perancangan dan Implementasi VPN (Virtual Private Network) Untuk
Akses Server Jarak Jauh Pada Kantor MPC (Mail Processing Centre) PT. Pos
Indonesia serta menjelaskan perumusan dan batasan masalah yang ada pada kerja
praktik dan menjelaskan tujuan dari kerja praktik.
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan pesat
sehingga proses pertukaran informasi dapat dilakukan dengan mudah dan praktis.
Seiring berjalannya waktu, permasalahan-permasalahan di dunia teknologi
informasi tetap muncul, seperti halnya ketika akan menghubungkan pengguna
ataupun jaringan lain yang berjauhan atau terpisah secara geografis serta adanya
kebutuhan seorang admin jaringan itu sendiri untuk melakukan akses dan kontrol
server tanpa harus mengakses server tersebut secara langsung dengan mudah dan
praktis melalui pemanfaatan perkembangan jaringan internet.
Beriringan dengan berkembangnya teknologi informasi, perkembangan
komputer saat ini juga telah berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun untuk
mempermudah pekerjaan manusia dalam hal mengolah data serta melakukan
koneksi dan komunikasi dengan perangkat lain dengan platform yang berbeda.
Sehubungan dengan kebutuhan seorang admin jaringan tersebut memberikan
perancangan dan implementasi VPN (Virtual Private Network) memungkinkan
dapat membangun koneksi pada jaringan public (internet) dengan hak dan
pengaturan seperti pada jaringan lokal dapat dijadikan pilihan sebagai
pengaksesan file serta kontrol jarak jauh (remote) pada server secara aman, mudah
dan praktis, serta dapat dilakukan dari mana saja melalui internet.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah-masalah sebagi berikut:
Bagaimana merancang jaringan komputer yang memberikan kemudahan bagi
admin jaringan untuk kontrol server dari jarak jauh melalui perangkat komputer
secara mudah dan praktis dengan menggunakan koneksi VPN?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah dan tidak menyimpang dari
permasalahan yang ada dan analisa yang dibuat lebih terfokus sehingga mencapai
kesimpulan yang tepat, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah.
Adapun batasan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Merancang dan membangun server yang dapat diakses melalui internet
dengan menggunakan koneksi VPN.
2. Konfigurasi VPN Server danVPN Client serta konfigurasi aplikasi untuk
3
1.4 Tujuan
Tujuan umum dari kerja praktik yang dilaksanakan mahasiswa adalah:
1. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman di dunia kerja sesuai bidang
keilmuan sebelum memasuki dunia kerja,
2. Menerapkan pengetahuan akademis, sehingga bisa memberikan kontribusi
dan solusi bagi perusahaan,
3. Memahami etika dan hubungan tata kerja dalam perusahaan (budaya dunia
kerja, kedisiplinan, kemampuan berorganisasi, kemampuan menghargai dan
menghormati, kepemimpinan serta kerjasama tim).
1.5 Kontribusi
Adapun kontribusi dari kerja praktik terhadap MPC (Mail Processing
Centre) PT. Pos Indonesia adalah membantu pengaksesan file server serta kontrol
server dari jarak jauh bagi admin jaringan.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang uraian mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan,
dan kontribusi dari kerja praktik terhadap instansi yang
BAB II : GAMBARAN UMUM MPC PT. POS INDONESIA Bab ini berisi sejarah dan perkembangan, pelayanan, logo
dan arti logo, visi, misi, dan struktur organisasi, MPC PT.
Pos Indonesia sebagai tempat kerja praktik.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori penunjang yang digunakan
sebagai acuan dalam kerja praktik tersebut.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang perancangan dan implementasi
VPN untuk akses server jarak jauh dan menampilkan
gambar yang telah dikerjakan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan kerja praktik
yang membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil
dari kerja praktik serta saran disesuaikan dengan hasil dan
5 BAB II
GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA
2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos
Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos
Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi
tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum
(perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Pos Indonesia memiliki Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S.
H. Nomor 117 pada tanggal 20 Juni 1995 yang juga telah mengalami perubahan
sebagaimana yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 89 pada tanggal
21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28 Oktober 1998.
Dunia perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602 pada saat
VOC menguasai bumi nusantara ini. Pada saat itu, perhubungan pos hanya
dilakukan di kota-kota tertentu yang berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung
Penginapan Kota sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat
atau paket untuknya di dalam gedung itu. Untuk meningkatkan keamanan
surat-surat dan paket-paket pos tersebut, Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff
mendirikan kantor pos pertama di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta). Pos
Era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels di VOC membuat sebuah
kemajuan yang cukup berarti di dalam pelayanan pos di nusantara. Kemajuan
tersebut berupa pembuatan jalan yang terbentang dari Anyer sampai Panarukan.
Jalan sepanjang 1.000 km ini sangat membantu dalam mempercepat pengantaran
surat-surat dan paket-paket antarkota di Pulau Jawa. Jalan yang dibuat dengan
metode rodi (kerja paksa) ini dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya
Pos). Dengan adanya jalan ini, perjalanan antara Provinsi Jawa Barat sampai
Provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa memakan waktu puluhan hari, bisa
ditempuh dalam jangka waktu kurang dari seminggu.
Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke
Indonesia pun mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos
di Indonesia pun akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst
atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang awalnya
berpusat di Welrevender (Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau
Burgerlijke Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat
pendudukan Jepang di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang.
Angkatan Muda PTT (AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut
dan kemudian secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati
sebagai Hari Bakti PTT atau Hari Bakti Parpostel.
Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri. Perubahan
tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara
terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi mejadi
7
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu kemudian berubah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah menjadi
perusahaan negara, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel)
mengalami pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro)
dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini bertujuan
untuk mencapai perkembangan yang lebih luas lagi dari masing-masing badan
usaha milik negara (BUMN) ini. Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro
dan PN Telekomunikasi ini memiliki legalitas hukum melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978
dikeluarkan untuk mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di
Indonesia ini (melalui PN Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan
tersebut, Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum Pos
dan Giro (Perum Pos dan Giro). Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah
keleluasaan pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia. Perubahan bentuk usaha dari
sebuah perusahaan negara menjadi perusahaan umum ini pun disempurnakan lagi
supaya bisa mengikuti iklim usaha yang sedang berkembang melalui keluarnya
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1984 mengenai tata cara pembinaan dan
pengawasan. Setelah beberapa tahun memberikan pelayanan dengan statusnya
sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia mengalami perubahan status atau bentuk
usaha lagi. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995,
Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT. Pos Indonesia (Persero). Hal ini bertujuan
sehingga bisa lebih baik dalam melayani masyarakat dan menghadapi
perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat persaingannya.
2.2 Pelayanan PT. Pos Indonesia
Dalam melaksanakan pelayanan pos di Indonesia, Pos Indonesia membagi
wilayah negara Indonesia sebelas daerah atau divisi regional dalam
pengoperasiannya. Pembagian divisi-divisi tersebut mencakup semua provinsi yang
ada di Indonesia. Setiap divisi meliputi satu atau beberapa provinsi yang menjadi
bagian dari divisi tersebut. Divisi-divisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Regional I Pusat Medan (meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara)
2. Regional II Pusat Padang (meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan
Sumatera Barat)
3. Regional III Pusat Palembang (meliputi Provinsi Bengkulu, Jambi, Lampung,
Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung)
4. Regional IV Pusat Jakarta (meliputi provinsi D. K. I. Jakarta, Banten, dan
sebagian Jawa Barat)
5. Regional V Pusat Bandung (meliputi sebagian Provinsi Jawa Barat)
6. Regional VI Pusat Semarang (meliputi Provinsi Jawa Tengah dan D. I.
Yogyakarta)
7. Regional VII Pusat Surabaya (meliputi Provinsi Jawa Timur)
8. Regional VIII Pusat Denpasar (meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur)
9. Regional IX Pusat Banjarbaru (meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan
9
10. Regional X Pusat Makassar (meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,
Maluku dan Maluku Utara)
11. Regional XI Pusat Jayapura (meliputi Provinsi Papua Barat, dan Papua).
Ekspansi wilayah pelayanan Pos Indonesia tidak hanya meliputi wilayah
Indonesia saja, tetapi juga sudah meliputi dunia internasional. Pelayanan dalam
skala internasional ini memungkinkan Pos Indonesia untuk melaksanakan salah
satu tujuannya untuk bisa go international. Ekspansi wilayah pelayanan Pos
Indonesia ini dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan badan-badan usaha di
negara lain yang berskala internasional, seperti Western Union.
Andil Pos Indonesia dalam melayani pelanggannya, baik di skala nasional
ataupun internasional, tidak terbatas hanya dalam dunia perposan, tetapi juga dalam
dunia keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia bisa dinikmati oleh
para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan telepon pun bisa
dinikmati di kantor-kantor Pos Indonesia. Berbagai kemudahan yang ditawarkan
dalam pelayanan Pos Indonesia terhadap pelanggannya merupakan suatu strategi
2.3 Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia 2.3.1 Logo
Gambar 2.1 Logo PT. Pos Indonesia
2.3.2 Arti Logo
Logo merupakan sebuah simbol yang menunjukkan citra, visi, dan misi dari pemilik logo tersebut. Apabila logo tersebut adalah milik sebuah
perusahaan, logo tersebut akan merefleksikan jati diri perusahaan tersebut.
Logo juga merupakan identitas suatu perusahaan yang menggambarkan
tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, serta ideologi yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut. Logo suatu perusahaan bisa saja berubah seiring dengan perubahan
diri dari perusahaan itu sendiri. Dalam perkembangan PT. Pos Indonesia
(Persero), logo yang mewakili diri Pos Indonesia pun berubah mengikuti
perubahan yang terjadi di dalam tubuh PT. Pos Indonesia (Persero) itu
sendiri. Perubahan logo yang mencerminkan hal-hal yang baru dan berubah
dari tubuh PT. Pos Indonesia (Persero) ini dapat kita telaah dan kita analisa.
Logo lama Pos Indonesia ini terdiri dari banner di atas yang bertuliskan ‘RI’
11
memberntuk sebuah lingkaran yang kemudian berujung kepada banner di
bawah yang bertuliskan ‘POS & GIRO’. Di dalam lingkaran yang terbentuk
dari kedua banner dengan padi dan kapas tersebut, kita mendapati sebuah
segilima yang di dalamnya terdapat gambar burung merpati yang
seolah-olah sedang terbang mengelilingi dunia. Di sisi luar dari segilima tersebut
dan di sisi dalam dari lingkaran, kita mendapati arsiran mendatar yang
berfungsi sebagai latar belakang atau background. Ide utama dari logo lama
ini adalah burung merpati pos yang telah lama menjadi simbol dunia
perposan. Bola dunia yang berada di belakang merpati tersebut
melambangkan perputaran dunia, kekekalan, dan adanya hubungan yang
terjalin antarnegara (hubungan yang bersifat internasional). Bentuk segilima
yang mengelilingi merpati pos tersebut melambangkan Pancasila, ideologi
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memiliki lima sila. Unsur padi
dan kapas yang menjadi simbol dari sila kelima dari Pancasila mewakili
tujuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencapai keadilan dan
kesejahteraan sosial untuk seluruh masyarakat Indonesia. Banner yang
bertuliskan ‘RI’ dan ‘POS & GIRO’ menunjukkan identitas pemilik logo,
yaitu Perum Pos dan Giro Republik Indonesia. Secara semantik, logo ini
menunjukkan profesionalitas pos yang diwakili oleh merpati dan bola dunia
namun terkurung oleh segilima yang mewakili Pancasila dan juga oleh
lingkaran padi dan kapas yang menggambarkan tujuan BUMN. Hal ini
menunjukkan bahwa Pos Indonesia bekerja secara profesional di dalam
memberikan pelayanan berskala internasional untuk
BUMN untuk menjunjung keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat
Indonesia. Logo ini juga melambangkan keteguhan dalam memegang
ideologi negara dengan adanya dua simbol yang mewakili Pancasila.
Setelah perubahan kelembagaan yang terjadi di dalam tubuh Pos Indonesia
(perubahan bentuk usaha dari perusahaan umum menjadi persero), logo Pos
Indonesia pun ikut berubah. Di dalam logo baru Pos Indonesia, kita
mendapati seekor merpati pos yang seolah-olah sedang terbang mengelilingi
dunia dengan kecepatan tinggi. Merpati pos ini tidak lagi terkurung oleh
segilima dan juga lingkaran padi dan kapas. Ukuran merpati yang lebih
besar daripada bola dunia melambangkan bahwa Pos Indonesia diharapkan
bisa menguasai (memimpin) usaha perposan di dunia internasional. Warna
dasar jingga yang terdapat di gambar merpati dan bola dunia menunjukkan
bahwa Pos Indonesia itu penting (warna jingga memiliki arti penting serta
perlu diperhatikan, seperti yang terdapat di pembatas-pembatas jalan,
pakaian pendaki gunung, seragam para penerbang, dan lain sebagainya).
Tulisan ‘POS INDONESIA’ dengan tipografi bold ini memberikan
ketegasan identitas perusahaan dan juga identitas negara. Tulisan ini berada
di bawah gambar merpati yang sedang mengelilingi dunia dengan kecepatan
tinggi karena logo ini ingin menunjukkan bahwa Pos Indonesia lebih
mengutamakan profesionalitas dalam pelayanan untuk
pelanggan-pelanggannya. Slogan Pos Indonesia ‘Untuk Anda kami ada’ yang ditulis
dengan huruf latin (tegak bersambung) memperlihatkan keluwesan,
13
2.4 Visi dan Misi PT. Pos Indonesia 2.4.1 Visi
Menjadi Perusahaan pos terpercaya
2.4.2 Misi
Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu
tepat waktu dan nilai terbaik
Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang
aman, nyaman dan menghargai kontribusi
Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha
yang menguntungkan dan terus bertumbuh
Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat
Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada
2.5 Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia
Pada tempat kerja praktik terdapat stuktur organisasi yang terdiri atas
beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
15
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 VPN (Virtual Private Network)
3.1.1 Pengertian VPN (Virtual Private Network)
VPN adalah singkatan Virtual Private Network, yaitu sebuah koneksi
private melalui jaringan publik atau internet, virtual network berarti jaringan
yang terjadi hanya bersifat virtual. Private yaitu jaringan yang terbentuk
bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang
dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan
publik. Jika menggunakan VPN kita seolah-olah membuat jaringan didalam
jaringan atau biasa disebut tunnel.
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server
yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Dapat digambarkan sebagai
berikut :
Untuk menghubungkan dua komputer secara private dengan jaringan
internet maka dapat digambarkan seperti ini:
Gambar 3.2 Site to Site VPN
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan
VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
3.1.2 Cara Kerja VPN (Virtual Private Network)
Secara sederhana cara kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah sebagai berikut:
VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung
antar PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN
Server atau sebuah Router.
Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan aplikasi VPN klien
mengontak Server VPN, VPN Server kemudian memverifikasi username
dan password dan apabila berhasil maka VPN Server memberikan IP
Address baru pada komputer klien dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel
17
Untuk selanjutnya komputer klien bisa digunakan untuk mengakses
berbagai resource (komputer atu LAN) yang berada dibelakang VPN
Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing
dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote
desktop dan lain sebagainya.
3.1.3 Keuntungan dan Manfaat VPN (Virtual Private Network) Beberapa keuntungan dari teknologi VPN diantaranya adalah:
Remote Access, dengan VPN kita dapat mengakses komputer atau jaringan
kantor dari mana saja selama terhubung ke internet
Keamanan, dengan koneksi VPN kita bisa berselancar dengan aman ketika
menggunakan akses internet publik seperti hotspot.
Menghemat biaya setup jaringan, VPN dapat digunakan sebagai teknologi
alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya
yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan
media jaringan public yang sudah ada tanpa perlu membangun jaringan
pribadi.
Koneksi internet (jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi. Hal ini
dapat kita maklumi karena pada dasarnya kita hanya "nebeng" koneksi
pada jaringan pihak lain sehingga otomatis kita tidak mempunyai kontrol
terhadap jaringan tersebut.
Perhatian lebih terhadap keamanan. Lagi-lagi karena faktor penggunaan
jaringan publik, maka kita perlu memberikan perhatian yang lebih untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan,
hacking dan tindakan cybercrime pada jaringan VPN.
3.2 Router Mikrotik
3.2.1 Pengertian Router Mikrotik
Gambar 3.3 Router Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal,
mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless,
19
Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan
untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan
membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang
kompleks sekalipun.
3.2.2 Fungsi Router Mikrotik
Berikut beberapa fungsi router mikrotik:
Pengaturan koneksi internet dapat dilakukan secara terpusat dan
memudahkan untuk pengelolaannya.
Konfigurasi LAN dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan PC
Mikrotik Router OS dengan hardware requirements yang sangat rendah.
Blocking situs-situs terlarang dengan menggunakan proxy di mikrotik.
Pembuatan PPPoE Server.
Billing Hotspot.
Memisahkan bandwith traffic internasional dan local, dan lainnya.
3.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Router Mikrotik
Kelebihan Router Mikrotik adalah mudah dalam pengoperasian.
Disebut mudah bila kita bandingkan dengan ROuter OS lain seperti Cisco dan
lainnya. Kemudahan pengoperasian Router berbasis Mikrotik OS salah
hanya melalui tampilan text yang biasa digunakan OS router lain, tapi juga
bisa dilakukan melalui sebuah aplikasi remote berbasis GUI bernama Winbox.
Kekurangan mikrotik adalah mikrotik mengeluarkan sertifikasi, namun
sertifikasi tersebut masih kurang populer dibanding dengan vendor lain seperti
cisco yang sudah diakui international Mungkin kurang bagus untuk
menangani jaringan sekala yang besar karena dukungan hardwarenya.
3.2.4 Fitur-Fitur Router Mikrotik
Berikut ini adalah beberapa fitur router mikrotik, antara lain:
21
Monitoring/Accounting
SNMP
MNDP
Tools
3.3 Switch
3.3.1 Pengertian Switch
Gambar 3.4 Switch Cisco 2960
Switch merupakan sebuah device yang digunakan sebagai repeater atau penguat untuk menghubungkan kabel-kabel UTP dari satu komputer ke
komputer yang lain.
Switch memiliki banyak port yang akan menghubungkan ke jaringan
komputer dan port – port tersebut akan berhubungan dengan konektor RJ 45.
Jaringan switch atau hub switching adalah perangkat jaringan
komputer yang menghubungkan segmen jaringan atau perangkat jaringan.
Switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir
sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering
3.3.2 Fungsi dan Kelebihan Switch
Fungsi Switch yaitu sebagai pembagi sinyal dan penguat sinyal pada
jaringan komputer. Switch dapat mengenali alamat data yang harus
ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan.
Switch mampu memeriksa dengan seksama setiap paket data yang
diterima
Switch mampu untuk menentukan tujuan dan sumber paket data yang
melaluinya
Switch memiliki kemampuan untuk mem-forward setiap paket data
dengan tepat
3.3.3 Cara Kerja Switch
Switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Cut through / Fast Forward
Switch Jenis ini hanya mengecek alamat tujuan saja (yang ada pada
header frame). Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan.
Kondisi ini akan dapat mengurangi Latency Time.
Kelemahannya tidak dapat mengecek frame yang error dan akan
diteruskan ke host tujuan.
Switch ini adalah yang tercepat di jenisnya.
23
Switch ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu
sebelum diteruskan ke host tujuan untuk di cek terlebih dahulu
melalui mekanisme CRC (Cyclic Redundancy Check). Jika
ditemukan error, maka frame akan “dibuang” dan tidak akan
diteruskan ke host tujuan.
Switch jenis ini adalah yang paling “dipercaya”.
Kelemahannya meningkatnya Latency Time akibat proses pengecekan.
Fragment free / Modified cut through
Sebuah metode yang mencoba untuk mempertahankan manfaat dari
Store and Forward dan Cut through / Fast Forward . Switch akan
memeriksa 64 byte pertama dari frame, di mana informasi
pengalamatan disimpan. Menurut spesifikasi Ethernet, tabrakan akan
terdeteksi selama 64 byte pertama dari frame, sehingga frame yang
berada dalam kesalahan karena tabrakan tidak akan diteruskan.
Dengan cara ini frame akan selalu mencapai tujuan yang
dimaksudkan. Pemeriksaan kesalahan dari data yang sebenarnya
dalam paket yang tersisa untuk perangkat akhir.
Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum yang dianggap penting
untuk menentukan apakan frame error atau tidak.
Switch ini memiliki performance yang cukup baik dan dapat
diandalkan.
Dirancang untuk beroperasi pada cut-through mode (cut-through
switching) normal, tetapi jika tingkat kesalahan sebuah pelabuhan
melompat terlalu tinggi, switch secara otomatis reconfigures
pelabuhan untuk dijalankan dalam mode store-and-forward.
Hal ini mengoptimalkan kinerja switch dengan menyediakan
kecepatan yang lebih tinggi dengan menggunakan Cut through / Fast
Forward jika tingkat kesalahan rendah, tapi kecepatan akan
menurun dengan menggunakan Store and Forward jika tingkat
kesalahan yang tinggi.
Adaptive switching biasanya secara port-by-port basis.
3.4 Modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
25
3.4.1 Pengertian dan Fungsi Modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Modem ADSL merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan komputer ataupun router ke saluran telepon sehingga dapat
mentransfer data maupun mengakses internet. Pada ADSL memiliki berbagai
macam jenis kecepatan, USB (Universal Serial Bus), router dan
perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalamnya. Seperti misalnya ada yang dapat
digunakan untuk 2 (dua) komputer dengan menggunakan USB dan ada juga
yang dapat digunakan hingga 4 (empat) komputer bahkan lebih dengan
menggunkan Ethernet LAN. Terdapat beberapa lampu indikator pada modem
ADSL yang fungsinya untuk mengetahui jalannya proses koneksi yang sedang
terjadi. Biasanya lampu yang terdapat pada modem ADSL diantaranya lampu
PPP, lampu Power dan lampu DSL. Tapi ada juga lampu tambahan jika
menggunakan koneksi Ethernet LAN dan USB. Lampu DSL dapat
menunjukan koneksi bahwa sudah sudah terhubung atau belum perangkat
pada line telepon dan lampu PPP dapat menunjukan adanya arus data saat
melakukan serching.
3.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Memiliki pembagian frekwensi menjadi 2 (dua) macam diantaranya
frekwensi tinggi untuk menghantarakna data dan frekwensi rendah untuk
menghantarkan suara maupun fax.
Untuk di Indonesia pelanggan yang menggunakan Spidiy, maka ADSL
membuat kegiatan ber-Internet menjadi lebih hemat. Sehingga dapat
melakukan akses internet tanpa mengkhawatirkan tagihan yang terlalu
mahal.
Layanan komunikasi antara data dan suara diberikan melalui 2 (dua) kanal
yang memang terpisah akan tetapi tetap pada satu kabel yang sama.
Koneksi ADSL selalu tersambung dengan internet setiap saat dan telepon
tetap dapat digunakan kapan saja.
Dan kecepatan internet yang selalu stabil.
Beberapa kekuranga ADSL, diantaranya yaitu:
Jarak dapat berpengaruh pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh
jarak antara modem dengan komputer atau saluran telepon dengan gardu
telepon, maka akan berpengaruh pada kecepatan dalam menakses internet.
Adanya load coils yang digunakan untuk memberi layanan ke
plosok-plosok daerah, sehingga load coils akan menggeser frekwensi suara ke
frekwensi yang biasanya digunakan ADSL. Hal ini dapat mengakibatkan
27
Adanya bridge tap yang merupakan kabel tidak berada pada jalur langsung
antara pelanggan dengan CO. Jadi bridge tap dapat menimbulkan noise
yang nantinya dapat mengganggu kinerja dari ADSL.
Kaerena seiring berkembangnya jaman penggunaan kabel fiber optik pada
saluran telepon digital sudah mulai digunakan. Hal ini tidak sesuai dengan
sistem teknologi ADSL yang masih menggunakan saluran analog (kabel
tembaga), sehingga pada saat ini masih cukup sulit mengirimkan sinyal
melalaui kabel fiber optik.
Kecepatan koneksi modem ADSL hingga saat ini masih sangat tergantung
dengan tiang telepon atau DSLAM dan tidak semua sistem operasi
komputer dapat menggunakan ADSL.
3.5 Komputer Server dan Komputer Klien 3.5.1 Pengertian Komputer Server
Komputer server merupakan komputer yang melayani permintaan komputer klien dengan menyediakan berbagai sumber daya seperti memori
yang lebih besar, hardisk dengan kapasitas tinggi, printer yang bisa digunakan
bersama dan lain-lainnya.
3.5.2 Fungsi Komputer Server Fungsi komputer server:
Menyediakan resource untuk digunakan bersama baik itu perangkat keras
maupun berupa aplikasi agar dapat digunakan semua komputer klien di
dalam jaringan
Bertanggung jawab mengatur lalu lintas data
Mampu mengatur hak akses level dalam jaringan, sehingga tidak semua
klien bisa membuka data yang disimpan di komputer server
Menyediakan database atau aplikasi yang dapat dijalankan di semua
komputer
Melindungi komputer klien dengan memasang firewall atau anti malware
di komputer server
3.5.3 Pengertian Komputer Klien
Komputer klien merupakan komputer yang digunakan untuk dapat
melakukan akses layanan dari komputer pusat atau server. Banyak orang yang
menyebutkan bahwa komputer klien sama dengan workstation. Secara garis
besarnya komputer klien merupakan bagian dari sistem yang sudah di rakit
sedemikian rupa dan sering digunakan dalam perkantoran untuk
mempermudah beragam pekerjaan.
3.5.4 Fungsi Komputer Klien
29
Komputer klien mampu untuk memberikan akses tercepat kepada
pengguna karena segala sistemnya hanya dilakukan oleh satu komputer
pusat atau server dan tidak akan di bebani dengan pengolahan ataupun
tugas - tugas lainnya. Secara sederhananya, fungsi komputer klien tidak
dapat melakukan tugas yang sama dalam waktu yang bersamaan.
digunakan sebagai salah satu sistem keamanan ataupun administrasi pada
perusahaan ataupun instansi pemerintahan karena dapat mudah di monitor
dan dibatasi aksesnya.
3.6 Topologi Jaringan Komputer
Berikut adalah jenis-jenis topologi jaringan komputer yang umum digunakan
beserta kelebihan dan kekurangannya, yaitu:
Topologi Bus
Topologi bus dapat dibilang topologi yang cukup sederhana jika dibandingkan
dengan topologi lainnya. Topologi ini umumnya digunakan pada instalasi jaringan
berbasis fiber optic, selanjutnya digabungkan dengan topologi star/topologi bintang
untuk menghubungkan client atau node.
Topologi bus hanya menggunakan satu kabel type coaxial disepanjang node
client. Basanya, ujung kabel coaxial tersebut umumnya diberikan T konektor yang
merupakan kabel end to end .
Kelebihan Topologi Bus:
Biaya instalasi yg dapat dibilang amat sangat murah lantaran hanya menggunakan
sedikit kabel.
Tambahan client/ workstation baru akan dilakukan dgn mudah.
Topologi yg amat sangat sederhana & gampang di aplikasikan
Kekurangan Topologi Bus:
Apabila salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, Hal
tersebut akan mengganggu computer workstation/ client lainnya.
Proses sending (mengirim) & receiving (menerima) data kurang efisien, bahkan
sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
Topologi yang sangat jadul dan susah dikembangkan.
Topologi Star
Topologi star atau topologi bintang Adalah semua node bergabung pada satu
titik, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Titik ini disebut sebagai titik pusat, hub,
atau switch, yang semua perangkat lain yang terpasang langsung, umumnya melalui
31
Gambar 3.7 Topologi Star
Kelebihan Topologi Star:
Jika salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini masih
dapat berjalan & tak mempengaruhi komputer/pc lainnya.
Bersifat fleksibel
Tingkat keamanan dapat dibilang cukup baik daripada topologi bus.
Kemudahan deteksi masalah cukup mudah bila terjadi kerusakan pada jaringan.
Selain itu, setiap node memiliki akses ke bandwidth penuh dari LAN, setidaknya
di lingkungan LAN switch.
Kekurangan Topologi Star
Apabila switch/ hub yangg notabenya sbg titik pusat mengalami masalah, maka
semua pc/komputer yg mengakses pada topologi ini pun mengalami masalah.
Cukup membutuhkan banyak kabel, sehingga biaya atau anggaran yangg
dikeluarkan dapat dibilang cukup mahal.
Topologi Ring
Topologi ring atau cincin adalah salah satu topologi jaringan yang
menghubungkan satu pc/komputer dengan pc/komputer yang lain dalam satu buah
rangkaian melingkar, serupa dengan cincin. Kebanyakan topologi ini cuma
memanfaatkan kartu LAN untuk menghubungkan komputer satu dengan pc/
komputer yang lain.
Gambar 3.8 Topologi Ring
Kelebihan Topologi Ring :
Mempunyai performa yang tambah baik daripada topologi bus.
Mudah diimplementasikan.
Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru dapat dibilang cukup mudah.
Anggaran instalasi lumayan murah.
Kekurangan Topologi Ring :
Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ sejumlah titik atau
node.
Troubleshooting lumayan rumit.
33
Pada topologi ini biasanya berjalan collision (tabrakan data).
Topologi Mesh
Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam
jaringannya menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data akan langsung
mencapai komputer tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch atau hub.
Gambar 3.9 Topologi Mesh
Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer
lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu
komputer lain.
Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya
karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus
memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.
Topologi Tree
Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi
star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung
terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang
lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah.
Gambar 3.10 Topologi Tree
Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga
mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan
lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat
rendah akan terganggu juga.
3.7 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
3.7.1 Pengertian Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
35
Kabel UTP adalah UTP singkatan dari “unshielded twisted pair” yaitu
jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari
plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan
juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang
saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna
berbeda. Atau definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai
untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang pada bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2
jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari kabel
UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis
yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis
ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.
3.7.2 Fungsi Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan
Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga
dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya
sebagai penghantar data.
CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung komunikasi
suara analog saja.
CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Cat1,
jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga
suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data sampai 4 megabit/detik.
CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2,
jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika dibandingkan
dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk
mendukung komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16
megabit/detik.
CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan kabel
UTP Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk mendukung
komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan sampai 100
37
CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP
dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium yang
sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai macam
aplikasi dalam 1 kabel (single cable). Maksimum data yang terkirim
sampai 10 Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz.
3.8 RJ45 (Registered Jack) 3.8.1 Pengertian RJ45
Gambar 3.12 Konektor RJ45
RJ 45 adalah konektor kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam
topologi jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya.
3.8.2 Fungsi RJ45
Fungsi konektor RJ 45 adalah penghubung atau konektor kabel ethernet yang digunakan dalam jaringan. Konektor RJ 45 biasanya terdapat
pada ujung kabel UTP (unshielded twisted pair) yang menghubungkannya ke
3.9 Internet
Internet (interconnection-networking) merupakan suatu jaringan komputer
yang besar, saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang
menghubungkan para pengguna komputer yang ada di diseluruh dunia, lewat jaringan
telepon, satelit ataupun bisa juga dengan sistem-sistem komunikasi yang lainnya.
Internet terbentuk oleh jutaan komputer yang saling terhubung bersama dari seluruh
dunia, yang memberi jalan bagi berbagai macam informasi (seperti: gambar, audio,
video, teks dan sebagainya) untuk dapat saling mengirim dan dinikmati
bersama-sama. Dapat disimpulkan fungsi Internet adalah merupakan suatu media komunikasi
39 BAB IV
DESKRIPSI KERJA PRAKTIK
Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan
screenshot hasil perancangan yang akan dikerjakan pada Kantor MPC (Mail
Processing Centre) Pt. Pos Indonesia.
4.1 Rancangan Topologi Jaringan Komputer
Tahap pertama yang akan dilakukan adalah perancangan topologi jaringan
komputer pada Kantor MPC (Mail Processing Centre) Pt. Pos Indonesia. Topologi
jaringan ini merupakan bentuk/struktur jaringan yang akan menghubungkan antar
komputer yang satu dengan komputer yang lain. Berikut topologi jaringan yang
akan dibangun pada Kantor MPC (Mail Processing Centre) Pt. Pos Indonesia.
Gambar 4.1 Rancangan Topologi Jaringan Komputer 192.168.1.1/24
192.168.88.1/24
Berikut adalah rincian bahan-bahan yang akan dibutuhkan sesuai
perancangan topologi jaringan yang akan dibangun pada Kantor MPC (Mail
Processing Centre) Pt. Pos Indonesia:
Router Mikrotik RB750G
Switch Cisco 2960 24 Port
Kabel LAN (UTP + RJ45)
Modem ADSL (Speedy)
Komputer atau PC Sebagai Server
Komputer atau PC Sebagai Klien
Sesuai topologi jaringan komputer yang telah dirancang, router mikrotik
(RB750G) akan difungsikan sebagai VPN Server yang akan menghubungkan
antar PC terutama bagi PC yang berfungsi sebagai VPN Klien. Switch cisco 2960
(24 Port) ini digunakan sebagai penghubung antar PC yang berada pada jaringan
lokal (Local Area Network) melalui media penghubung kabel UTP + RJ45 yang
akan berhubungan langsung pada tiap-tiap port switch. Modem ADSL (Speedy)
akan digunakan untuk menghubungkan komputer ataupun router ke internet agar
dapat melakukan pertukaran data, misalnya dalam hal ini penulis menggunakan
modem speedy yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia. Speedy
menggunakan saluran telepon yang dapat dipergunakan untuk menelepon
bersamaan dengan mengakses Internet.
Untuk memulai sebuah koneksi antara VPN Klien dengan VPN Server,
terlebih dahulu PC yang berfungsi sebagai VPN Klien akan mengontak VPN
Server, kemudian VPN Server akan memverifikasi username dan password pada
41
VPN Server akan memberikan IP address baru pada PC klien dan selanjutnya
sebuah koneksi/tunnel akan terbentuk. Untuk selanjutnya PC klien bisa digunakan
untuk mengakses berbagai resource (komputer atau LAN) yang berada dibelakang
VPN Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing
dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan
lain sebagainya.
Alur proses koneksi dari VPN pada sistem ini terpapar melalui flowchart
berikut:
4.2 Installasi Router Mikrotik dengan Modem ADSL (Speedy)
Berikut ini adalah installasi router mikrotik dengan modem ADSL speedy,
pada tahap ini bertujuan agar router mikrotik terhubung dengan internet sehingga
dapat melakukan proses pertukaran data antara server dengan klien.
1. Sambungkan modem speedy langsung ke PC, hal ini bertujuan untuk
melakukan setting terlebih dahulu pada modem untuk diubah menjadi Bridge
Mode.
2. Setelah modem disambungkan ke PC, kemudian mengakses modem speedy
melalui PC, buka web browser dan ketikkan IP modem speedy (misal:
192.168.1.1/24) di address bar lalu enter, masukkan username dan password
modem speedy.
3. Setelah Log in, masuk ke interface > interface > internet > Bridge Mode >
Save
43
4. Setelah selesai setting modem speedy menjadi Bridge Mode, langkah
selanjutnya adalah setting pada mikrotik.
5. Log in ke mikrotik dengan menggunakan winbox, buka winbox terus scan
mac-address mikrotik atau bisa langsung memasukkan IP address mikrotik,
lalu klik connect.
Gambar 4.4 Tampilan Log in WinBox
Connect To : 192.168.88.1 (IP default)
Login : admin
Password : kosong
6. Setelah berhasil log in ke mikrotik, selanjutnya mengganti nama kedua
interface menjadi LAN dan SPEEDY. Tujuannya adalah untuk memudahkan
identifikasi sehingga tidak terjadi salah setting interface.
7. Setting IP address untuk masing-masing interface
Gambar 4.6 Setting IP Address Interface LAN
Gambar 4.7 Setting IP Address Interface SPEEDY
LAN: 192.168.88.251/24
SPEEDY: 192.168.1.10/24
8. Selanjutnya setting IP DNS dengan IP DNS speedy: 202.134.1.10 dan
45
Gambar 4.8 Setting IP DNS Masing-masing Interface
9. Langkah selanjutnya adalah membuat Interface PPPoE Client. Caranya klik
menu Interface, pada simbol plus klik dan pilih “PPPoE Client”. Masukkan
Username dan Password Speedy.
10. Pada Option “General“, cukup menentukan interface yang 1 jalur dengan
Modem ADSL. Untuk nama dan type-nya menggunakan defaultnya saja.
Gambar 4.10 Menentukan Jalur Interface dengan Modem ADSL
11. kemudian menentukan Interface yang mengarah ke modem ADSL, yaitu
interface yang telah diberi nama “SPEEDY“. Lalu selanjutnya klik tab “Dial
Out” dan masukkan Username + Password Account Speedy.
Gambar 4.11 Menentukan Interface Yang Mengarah ke Modem ADSL
12. Apabila telah selesai melakukan setting PPPoE Client maka begitu selesai
47
Username dan Password ini benar maka selanjutnya akan tampak status
koneksi Mikrotik dan pada menu IP -> Address akan muncul sebuah IP
Address baru berupa IP Public (125.164.75.150) yang diberikan Telkom
Speedy kepada pelanggan berdasarkan Username & Password yang dimiliki.
Gambar 4.12 Check IP Public
13. Selanjutnya mengatur NAT ( Network Address Translation ) agar Klien dapat
terkoneksi ke Internet atau dapat mengakses internet. Caranya masuk ke
menu -> IP -> Firewall -> NAT ( seperti gambar dibawah ini ).
14. Buat 1 buah NAT Rule, pada “General” -> Chain = srcnat, -> OutInterface =
pppoe out1. Lalu pada option “Action” pilih -> Masquarade.
Gambar 4.14 Setting NAT Rule
49
15. Selanjutnya tambahkan 1 buah IP Route. Perhatikan pada sebelah IP Address
dari IP Public dibawah ini yaitu : Network = 125.164.72.1. Nah, IP Network
ini adalah IP Gateway Telkom Speedy yang melayani koneksi. Tambahkan 1
buah New Route, Destination : 0.0.0.0/0 lalu Gateway = = 125.164.72.1.
Gambar 4.16 Menambahkan IP Route
16. Sampai sini setting Mikrotik Router telah selesai. Tinggal test ping koneksi
dari Mikrotik kita. Lakukan test ke IP DNS Speedy : 202.134.1.0 dilanjutkan
test ping ke yahoo.com maupun ke websites yang lain. Jika ada reply maka
Gambar 4.17 Test Koneksi Mikrotik
17. Langkah berikutnya setting IP pada PC Client. IP Mikrotik interface ke LAN
merupakan IP Gateway untuk PC Client. IP DNS pada Client dapat
dimasukkan IP DNS Speedy secara langsung maupun IP DNS dari Mikrotik.
51
4.3 Konfigurasi VPN Server di Router Mikrotik
Berikut ini adalah konfigurasi VPN Server di Router Mikrotik:
1. Setelah mendapatkan IP Public dari speedy (125.164.75.150), selanjutnya kita
akan melakukan konfigurasi PPP >> PPTP SERVER. ( Point To Point
Tunneling Protocol ).
Gambar 4.19 Setting PPTP Server
2. Membuat New Interface PPTP Server.
3. Selanjutnya membuat sebuah Profile dengan nama VPS-VPN. Local Address
adalah IP Address yang digunakan sebagai VPN Gateway oleh Mikrotik (
yaitu IP Address Mikrotik LAN ). Remote Address adalah IP Address yang
akan diberikan kepada masing-masing VPN Klien dan IP Address inilah yang
dikenali dan berkomunikasi dengan PC yang lain.
Gambar 4.21 Setting Profilr PPP
Isi option diatas:
Local Address: 192.168.88.251 (IP ini adalah ip gateway yang digunakan
VPN Klien. IP ini secara dynamic menjadi IP Address VPN Server).
Remote Address: 192.168.88.252 (IP ini yang diterima di computer VPN
klien).
DNS Server: 192.168.88.251 (isi ip DNS server yang akan diterima VPN
klien).
Setelah selesai klik OK.
4. Selanjutnya klik PPTP SERVER. Option inilah yang menentukan Fitur PPTP
53
checkmark “ENABLE” lalu pilih Default Profile yang telah dibuat pada
langkah keenam.
Gambar 4.22 Check PPTP Server Berfungsi atau Tidak Berfungsi
5. Langkah selanjutnya adalah membuat User VPN di menu tab “SECREET”.
Setting Username, Password, Service : PPTP dan Profile VPS-VPN seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 4.23 Membuat User VPN
6. Sampai disini konfigurasi PPTP VPN Server telah selesai dibuat dan langkah
4.4 Instalasi Modem ADSL (Speedy) pada Home PC
Berikut adalah instalasi modem ADSL (Speedy) pada Home PC sebagai
VPN Klien yang bertujuan agar Home PC dapat terhubung dengan jaringan
internet sehingga dapat melakukan proses komunikasi terhadap VPN Server
melalui internet.
Pertama-tama hubungkan modem dengan komputer/laptop menggunakan
kabel UTP, pasang juga konektor ADSL (line telpon) ke modem serta kabel
power modem dan hidupkan modem TP-Link tersebut.
Oleh karena IP default modem adalah 192.168.1.1 maka ubah IP address
untuk komputer/laptop menjadi 192.168.1.2
Jalankan aplikasi browser, seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google
Chrome atau lainnya.
Ketik pada address bar, IP address default dari modem yaitu 192.168.1.1 dan
tekan ENTER maka akan muncul halaman login web base setting modem
TO-Link
Ketik username : admin dan password : admin kemudian klik OK. Setelah itu
akan muncul sebuah Halaman pada web base TP-Link modem setting.
55
Gambar 4.24 Tampilan Awal Setting Modem
Atur settingan virtual circuit sesuai dengan yang disarankan dari pihak
telkom, biasanya tergantung pada area masing-masing (misalnya : PVC1)
Statusnya menjadi Activated dan VPI : 8 dan VCA : 81 (ini untuk PVC1,
akan berbeda apabila PVCnya berbeda).
Encapsulation ISP pilih PPPoA/PPPoE
Masukkan user name serta password yang diterima dari Telkom
Setting Bridge Interfacenya Deactivated dan Connection Always On
(Recommended).
Klik menu LAN dan cek settingan sebagai berikut : IP Address : 192.168.1.1,
Subnet Mask : 255.255.255.0, Dinamic Route : RIP2-B Direction : None,
Multcast : Disable dan ICMP Scoop : Disable. DHCP : Enable, Starting IP
Address : 192.168.1.2 dan IP Pool Count : 50 (max : 254). Settingan yang
Gambar 4.25 Setting IP Address Modem
Klik menu Wireless untuk setting wireless modem sebagai berikut : Access
Point : Activated, Channel Indonesia. Yang lainnya biarkan default. Pada
Broadcast SSID pilih Yes dan SSID ketik Access Point Name (APN)
57
Setelah melakukan semua seting di atas, langkah terakhir adalah menyimpan
hail settingan di atas dengan menekan atau klik tombol Save.
4.5 Konfigurasi VPN Klien Pada Home PC
Berikut adalah konfigurasi VPN Klien pada Home PC:
1. Buka menu Network and Sharing Center. Lalu pilih menu Setup a New
Connection Network.
Gambar 4.27 Tampilan Menu Network and Sharing Center
2. Selanjutnya pilih menu Connect to a Network Place.
3. Pilih menu Create a New Connection.
Gambar 4.29 Tampilan Menu Connect to a Workplace
4. Lalu pilih Use my Internet connection (VPN).
Gambar 4.30 Menentukan Jenis Koneksi
5. Selanjutnya masukkan alamat IP Address atau Domain Name dari VPN
59
Gambar 4.31 Alamat IP VPN yang ingin dituju
6. Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini dan masukkan
Username + Password User VPN yang telah disiapkan sebelumnya.
Gambar 4.32 Tampilan Login koneksi VPN yang dituju
7. Perhatikan di status Network Connection telah muncul sebuah nama koneksi
VPN yang telah dibuat tadi, Klik nama koneksi VPN tersebut lalu pilih
properties.
8. Pada menu tab General edit IP address atau nama domain dari VPN Server.
Gambar 4.34 Edit IP Address atau Domain Name VPN Server
9. Pada menu tab Security, tentukan jenis VPN misalnya PPTP VPN tanpa
Enkripsi.
Gambar 4.35 Setting Jenis VPN
10. Selanjutnya pada menu tab Networking, cek setting pada Internet Protocol /
61
Gambar 4.36 Cek Protocol
11. Berikut adalah penjelasan pada menu tab IP Settings.
Jika Opsi Use default gateway on remote network diaktifkan maka apabila
VPN klien ini sudah terkoneksi ke VPN Server maka selanjutnya Gateway
yang di gunakan bukan lagi gateway dari koneksi local melainkan
mengunakan Gateway yang ada pada VPN Server.
Jika Opsi Use default gateway on remote network di Non-aktifkan maka
apabila Client ini sudah terkoneksi ke VPN Server maka Gateway yang di
gunakan”tetap” gateway dari koneksi local alias tidak mengunakan
Gateway yang ada pada VPN Server. Artinya VPN hanya di gunakan
sebagai jembatan untuk mengakses dan memanfaatkan resource yang ada
di jaringan LAN ( misalnya : FileServer, Email Server, WebServer,
Gambar 4.37 Advance TCP/IP Settings
12. Selanjutnya klik OK untuk menyelesaikan konfigurasi ini. Lalu cek status
network/interface dengan perintah ipconfig/all dari Command prompt.
Gambar 4.38 Cek Status Network/Interface dengan CMD
13. Kemudian melakukan test koneksi sebelum terkoneksi ke VPN Server,
misalnya dengan melakukan ping ke salah satu IP dari PC klien yang ada di
jaringan LAN. (status/hasil ping masih RTO dikarenakan memang belum
63
Gambar 4.39 Tes Koneksi dengan CMD
14. Sampai disini konfigurasi VPN Klien pada PC telah selesai dilakukan.
4.6 Pengujian
Setelah selesai melakukan konfigurasi terhadap VPN Server dan VPN
Klien maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian mengkoneksikan
VPN Klien ke VPN Server seperti berikut:
1. Buka Control Panel dari Start Menu, kemudian pilih ”View network status
and tasks” dibawah kategori “Network and Internet”.
Gambar 4.40 Tampilan Control Panel
Gambar 4.41 Tampilan Network and Internet
3. Pilih pada “Connect to a workplace“, kemudian pilih Next.
Gambar 4.42 Tampilan Menu Set Up a Connection or Network
4. Langkah selanjutnya, pilih “No, create a new connection“, kemudian Next.
65
5. Selanjutnya, pilih “Use my internet connection (VPN)“
Gambar 4.4 Menentukan Jenis Koneksi
6. Selanjutnya isikan username dan password, lalu klik Connect.
Gambar 4.45 Tampilan Login Koneksi VPN
7. Jika koneksi VPN Klien berhasil maka statusnya akan berubah menjadi
Connected seperti gambar dibawah ini.
8. Terakhir adalah melakukan test setelah VPN Klien terkoneksi ke VPN Server
misalnya dengan melakukan ping ke salah satu IP dari PC Klien yang ada di
jaringan LAN. Jika hasil ping berhasil atau menandakan reply berarti VPN
Klien telah berhasil terhubung ke VPN Server.
Gambar 4.47 Tes Koneksi dengan CMD
Time menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh paket dalam menempuh
perjalanan dari perangkat android sebagai client VPN sampai ke interface
mikrotik yang berfungsi sebagai server VPN. Sehingga nilai Time tersebut
menunjukkan kualitas dan kecepatan koneksi VPN, semakin kecil nilainya, maka
koneksi VPN tersebut semakin baik. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
kualitas koneksi VPN sangat tergantung dari kualitas koneksi dari provider yang
digunakan sebagai komunikasi data pada perangkat android yang digunakan
sebagai perangkat client VPN. Hal ini tentunya terpengaruh oleh letak dan kondisi
geografis tempat pengujian. yang dapat mempengaruhi kualitas sinyal yang
diperoleh. Namun selain dari sisi clinet VPN, kualitas koneksi dari provider yang
digunakan pada mikrotik sebagai server VPN juga dapat mempengaruhi kualitas
67 BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari perancangan
dan implementasi VPN untuk akses server jarak jauh pada Kantor MPC (Mail
Processing Centre) Pt. Pos Indonesia.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh selama melakukan kerja praktik di lingkungan
Kantor MPC (Mail Processing Centre) Pt. Pos Indonesia:
1. Implementasi VPN pada jaringan komputer Kantor MPC (Mail Processing
Centre) Pt. Pos Indonesia berhasil dilakukan.
2. Sistem ini dapat memberikan kemudahan bagi admin jaringan dalam melakukan
akses dan konfigurasi mikrotik dan server pada jaringan Kantor MPC (Mail
Processing Centre) Pt. Pos Indonesia secara remote melalui Home PC.
3. Kualitas dan kecepatan koneksi melalui VPN sangat bergantung pada provider
yang digunakan di Home PC.
4. Kualitas dan kecepatan koneksi melalui VPN sangat bergantung pada kondisi
koneksi internet dari provider yang digunakan oleh mikrotik sebagai server VPN.
5. IP Public yang diperoleh dari provider pada jaringan Kantor MPC (Mail
Processing Centre) Pt. Pos Indonesia masih dinamis, sehingga membutuhkan
5.2 Saran
Penelitian ini tentunya sangat banyak kekurangan yang ditemukan, maka
dapat diberikan saran-saran yang sekiranya dapat digunakan sebagai acuan
pembangunan sistem berikutnya. Saran-saran tersebut antara lain:
1. Penggunaan layanan yang dapat memperoleh IP public statis pada jaringan server
VPN nya, agar diperoleh kualitas koneksi yang lebih baik.
2. Penggunaan provider yang lebih stabil baik dari sisi signal maupun kualitas
koneksi yang digunakan pada perangkat android sebagai client VPN, agar
diperoleh kualitas koneksi yang lebih baik.
69
DAFTAR PUSTAKA
Fahrudin, A. N. (2015). Konfigurasi VPV PPTP Pada Mikrotik. Retrieved from:
http://omahjaringan.com/konfigurasi-vpn-pptp-pada-mikrotik/. (Diakses tanggal
06 Agustus 2015)
Ryan, N. G. (2010). Step by Step Membangun VPN Server dengan Mikrotik.
Retrieved from:
https://nathangustiryan.wordpress.com/2010/04/16/step-by-step-membangun-vpn-server-dgn-mikrotik/. (Diakses tanggal 16 April 2010)
Suharjo, I. (2011). Tutorial Mikrotik Dasar. Retrieved from:
http://www.pdfoz.net/preview/51967461.html. (Diakses tanggal 16 Januari 2015)
Mahardika, A. C. (2012). Setting VPN Client PPTP di Mikrotik. Retrieved from:
http://www.pdfoz.net/preview/51967461.html. (Diakses tanggal 28 September
2012)
Kristianto, H. (2015). Pengertian Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer.
Retrieved from:
http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2013/10/pengertian-macam-macam-topologi-jaringan-komputer.html. (Diakses tanggal 23 Februari