ID
OR
DENTIFIK
RGAN PE
BELIBI
BE
UKASI MO
NCERNA
IS KEMB
ELIBIS B
N PROGRA FAKU UNIVERSIORFOLO
AAN SER
BANG
(DeBATU (
DenSKRIP Oleh NUGRAHA 0803060 AM STUDI ULTAS PE ITAS SUM 2013
GI DAN M
RTA SIFA
endrocygna ndrocygna j PSI : A SIWI 041 PETERNA ERTANIAN MATERA U 3MORFOM
AT KUAL
IDENT
TIFIKASI
PENCE
BELIBI
BE
Skripsi s
UI MORFO
ERNAAN
IS KEMB
ELIBIS B
Nsebagai sal
gelar sarja
Univer
PROGRA FAKU UNIVERSIOLOGI D
SERTA S
BANG
(DeBATU (
DenSKRIP
Oleh NUGRAHA
0803060
lah satu sy
ana di Fak
rsitas Sum
AM STUDI ULTAS PE ITAS SUM 2013DAN MOR
SIFAT K
endrocygna ndrocygna j PSI : A SIWI 041yarat untuk
kultas Pert
matera Uta
PETERNA ERTANIAN MATERA U 3RFOMET
KUALITA
Judul Penelitian : Identifikasi Morfologi dan Morfometri Organ Pencernaan serta Sifat Kualitatif Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan Belibis Batu (Dendrocygna javanica)
Nama : Nugraha Siwi NIM : 080306041 Program Studi : Peternakan
Disetujui Oleh, Komisi Pembimbing
(Ir. Tri Hesti Wahyuni M.Sc) (Hamdan S.pt. M.Si) Ketua Anggota
Mengetahui
(Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si ) Ketua Program Studi
ABSTRAK
NUGRAHA SIWI, 2013. “Identifikasi Morfologi dan Morfometri serta Sifat Kualitatif Warna bulu pada Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan Belibis Batu (Dendrocygna javanica)”. Dibimbing oleh TRI HESTI WAHYUNI dan HAMDAN.
Identifikasi terhadap morfologi, morfometri dan sifat kualitatif warna bulu merupakan dasar dari beberapa proses seleksi dan pemulian burung belibis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penciri utama ukuran dan bentuk serta sifat kualitatif warna bulu belibis kembang (Dendrocygna arcuata) dan belibis batu (Dendrocygna javanica) juga terhadap domestikasi. Belibis kembang yang diteliti sebanyak 10 ekor dan belibis batu yang diteliti sebanyak 10 ekor. Data dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama dengan bantuan Software Statistical Package Sosial Science (SPSS) untuk menentukan penciri utama ukuran dan bentuk organ tubuh kedua jenis belibis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penciri utama ukuran organ luar belibis kembang (dendrocygna arcuata) adalah panjang sayap dan penciri bentuk organ luar adalah panjang jari ketiga. Penciri utama ukuran panjang organ dalam saluran pencernaan adalah panjang usus kecil dan penciri utama bentuk adalah panjang usus besar. Penciri utama ukuran dan betuk pada berat organ pencernaan adalah berat hati.
Penciri utama ukuran organ luar pada belibis batu (dendrocygna javanica)
adalah panjang tibia dan penciri bentuk organ luar adalah panjang sayap. Penciri utama ukuran pada panjang organ dalam saluran pencernaan adalah panjang usus kecil dan penciri utama bentuk adalah panjang usus besar. Penciri utama ukuran pada berat organ pencernaan adalah berat ventrikulus dan penciri utama bentuk adalah berat usus kecil.
Sifat kualitatif warna bulu pada kedua jenis belibis terdapat perbedaan dan kesamaan. Belibis kembang memiliki garis hitam tebal dari atas kepala sampai leher dan warna bulu putih yang tebal pada bagian tubuh belakang sampai ekor. Belibis batu memiliki warna merah maroon mencolok pada bulu bagian dada.
Kata kunci : belibis, morfologi, morfometrik, sifat kualitatif.
ABSTRACT
NUGRAHA SIWI , 2013. "Identification of Morphology and Morphometry and Qualitative properties on Wanderling Whisling Duck (Dendrocygna arcuata) and Lesser Whistling Duck (Dendrocygna javanica)". Guided by TRI HESTI WAHYUNI and HAMDAN.
Identification of morphologiy, morphometric and the qualitative nature of coat color is the basis of a selection process and breeding grouse. This research aims to identify the main identifier on size and shape as well as the qualitative nature of wanderling whistling duck (Dendrocygna arcuata) and lesser whistling duck (Dendrocygna javanica) also to domestication. Wanderling whistling duck examined as many as 10 tails and lesser whistling duck examined as many as 10 tails. Data were analyzed using Principal Component Analysis to aid Software Statistical Package of Social Science ( SPSS ) to determine the size and shape of the main identifier organs both types of whistling duck.
The results showed that the primary outside organ size of wanderling whisling duck (Dendrocygna arcuata) is the length of the wing and the identifier is the long form of the organ beyond the third finger. The main identifier length of the organ in the digestive tract is a long small intestine and the main identifier is the long form of the large intestine. The main identifier of size and weight the organ in the digestive tract as liver.
The main identifier outside organ size of lesser whistling duck (Dendrocygna javanica) is the length of the tibia and the identifier is the long form of the organ outside the wing. The main identifier the size of the organ in the digestive tract length is the length of the small intestine and the main identifier is the long form of the large intestine. The main identifier on the size of the weight of the organ in the digestive tract is the ventrikulus weight and shape are the main identifiers small intestine.
Qualitative nature of coat color in both types of grouse there are differences and similarities. Wanderling whistling duck has a thick black line from the head to the neck and a thick white coat color on the back of the body to the tail. Lesser whistling duck has a striking maroon red color on the chest feathers.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 07 Februari 1990 di Medan, anak dari Bapak Hendro Suketi dan Ibu Dra. Cut Erma Sumarni. Penulis merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara. Tahun 2008 lulus dari SMA Negeri 15 Medan dan pada tahun yang sama diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Peternakan bidang Minat dan Bakat periode 2009 - 2011, sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bidang minat Kepemudaan periode 2010 - 2011, sebagai wakil ketua Himpunan Masiswa Muslim Peternakan (HIMMIP) periode 2010 - 2011, ketua Ikatan Mahasiwa Peterbakan (IMAPET) periode 2011 - 2012, sebagai pemain tim sepak bola peternakan di liga pertanian periode 2008 - 2013 dan panitia penyambutan studi banding mahasiswa Universitas Putra Malaisya.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini berjudul “IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN MORFOMETRI ORGAN DALAM SERTA SIFAT KUALITATIF BELIBIS KEMBANG (Dendrocygna arcuata) DAN BELIBIS BATU (Dendrocygna javanica)“.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua atas doa, semangat dan pengorbanan material maupun moril yang telah diberikan selama ini. Kepada Ibu Ir. Tri Hesti Wahyuni M.Sc selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Hamdan S.Pt, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dan semua pihak yang ikut membantu.
Semoga skripsi ini dapat membantu memberikan informasi dan bermanfaat bagi penelitian dan ilmu pengetahuan serta pelaku usaha bidang peternakan.
Medan, November 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Tujuan Penelitian ... 3
Kegunaan Penelitian ... 3
TINJAUAN PUSTAKA Belibis kembang ... 4
Belibis batu ... 5
Habitat ... 6
Morfologi ... 6
Saluran pencernaan ... ... 7
Sifat kualitatif... ... 8
Analisis komponen utama... ... 9
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ... 11
Bahan dan Alat Penelitian ... 11
Metode Penelitian ... 11
Parameter Penelitian... ... 15
Analisa Data... ... 15
HASIL DAN PEMBAHASAN Ukuran-ukuran linear belibis kembang (dendrocygna arcuata) ... 17
Ukuran-ukuran linear belibis batu (dendrocygna javanica) ... 21
Ukuran dan bentuk tubuh belibis kembang dan belibis batu berdasarkan Analisis Komponen Utama ... 23
Sifat kualitatif warna bulu pada belibis kembang dan belibis batu ... .. 29
Kerumunan (sebaran) data... ... 31
KESIMPULAN DAN SARAN... ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35
DAFTAR TABEL
Hal.
1. Ukuran-ukuran Linear organ luar belibis kembang ... 14
2. Ukuran-ukuran Linear panjang organ dalam belibis kembang... ... 15
3. Ukuran-ukuran Linear berat organ dalam belibis kembang... ... 16
4. Ukuran-ukuran Linear organ luar belibis batu... ... 17
5. Ukuran-ukuran Linear panjang organ dalam belibis batu ... 18
6. Ukuran-ukuran Linear berat organ dalam belibis batu... ... 19
7. Persamaan ukuran dan bentuk organ luar belibis kembang... ... 20
8. Persamaan ukuran dan bentuk panjang organ dalam saluran pencernaan belibis kembang... ... 21
9. Persamaan ukuran dan bentuk berat organ dalam saluran pencernaan belibis kembang... ... 22
10. Rekapitulasi penciri utama ukuran dan bentuk organ luar dan organ dalam saluran pencernaan belibis kembang... ... 22
11. Persamaan ukuran dan bentuk organ luar belibis batu... ... 23
12. Persamaan ukuran dan bentuk panjang organ dalam saluran pencernaan belibisbatu... ... 24
13. Persamaan ukuran dan bentuk berat organ dalam saluaran pencernaan belibis batu... ... 24
14. Rekapitulasi penciri utama ukuran dan bentuk organ luar dan organ dalam saluran pencernaan belibis batu... ... 25
DAFTAR GAMBAR
Hal.
1. Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) ... 26 2. Belibis Batu (Dendrocygna javanica) ... 26 3. Kerumunan (sebaran) data organ luar
Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan
Belibis Batu (Dendrocygna javanica) ... 31 4. Kerumunan (sebaran) data panjang organ dalam
Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan
Belibis Batu (Dendrocygna javanica) ... 32 5. Kerumunan (sebaran) data berat organ dalam
Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
ABSTRAK
NUGRAHA SIWI, 2013. “Identifikasi Morfologi dan Morfometri serta Sifat Kualitatif Warna bulu pada Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan Belibis Batu (Dendrocygna javanica)”. Dibimbing oleh TRI HESTI WAHYUNI dan HAMDAN.
Identifikasi terhadap morfologi, morfometri dan sifat kualitatif warna bulu merupakan dasar dari beberapa proses seleksi dan pemulian burung belibis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penciri utama ukuran dan bentuk serta sifat kualitatif warna bulu belibis kembang (Dendrocygna arcuata) dan belibis batu (Dendrocygna javanica) juga terhadap domestikasi. Belibis kembang yang diteliti sebanyak 10 ekor dan belibis batu yang diteliti sebanyak 10 ekor. Data dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama dengan bantuan Software Statistical Package Sosial Science (SPSS) untuk menentukan penciri utama ukuran dan bentuk organ tubuh kedua jenis belibis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penciri utama ukuran organ luar belibis kembang (dendrocygna arcuata) adalah panjang sayap dan penciri bentuk organ luar adalah panjang jari ketiga. Penciri utama ukuran panjang organ dalam saluran pencernaan adalah panjang usus kecil dan penciri utama bentuk adalah panjang usus besar. Penciri utama ukuran dan betuk pada berat organ pencernaan adalah berat hati.
Penciri utama ukuran organ luar pada belibis batu (dendrocygna javanica)
adalah panjang tibia dan penciri bentuk organ luar adalah panjang sayap. Penciri utama ukuran pada panjang organ dalam saluran pencernaan adalah panjang usus kecil dan penciri utama bentuk adalah panjang usus besar. Penciri utama ukuran pada berat organ pencernaan adalah berat ventrikulus dan penciri utama bentuk adalah berat usus kecil.
Sifat kualitatif warna bulu pada kedua jenis belibis terdapat perbedaan dan kesamaan. Belibis kembang memiliki garis hitam tebal dari atas kepala sampai leher dan warna bulu putih yang tebal pada bagian tubuh belakang sampai ekor. Belibis batu memiliki warna merah maroon mencolok pada bulu bagian dada.
Kata kunci : belibis, morfologi, morfometrik, sifat kualitatif.
ABSTRACT
NUGRAHA SIWI , 2013. "Identification of Morphology and Morphometry and Qualitative properties on Wanderling Whisling Duck (Dendrocygna arcuata) and Lesser Whistling Duck (Dendrocygna javanica)". Guided by TRI HESTI WAHYUNI and HAMDAN.
Identification of morphologiy, morphometric and the qualitative nature of coat color is the basis of a selection process and breeding grouse. This research aims to identify the main identifier on size and shape as well as the qualitative nature of wanderling whistling duck (Dendrocygna arcuata) and lesser whistling duck (Dendrocygna javanica) also to domestication. Wanderling whistling duck examined as many as 10 tails and lesser whistling duck examined as many as 10 tails. Data were analyzed using Principal Component Analysis to aid Software Statistical Package of Social Science ( SPSS ) to determine the size and shape of the main identifier organs both types of whistling duck.
The results showed that the primary outside organ size of wanderling whisling duck (Dendrocygna arcuata) is the length of the wing and the identifier is the long form of the organ beyond the third finger. The main identifier length of the organ in the digestive tract is a long small intestine and the main identifier is the long form of the large intestine. The main identifier of size and weight the organ in the digestive tract as liver.
The main identifier outside organ size of lesser whistling duck (Dendrocygna javanica) is the length of the tibia and the identifier is the long form of the organ outside the wing. The main identifier the size of the organ in the digestive tract length is the length of the small intestine and the main identifier is the long form of the large intestine. The main identifier on the size of the weight of the organ in the digestive tract is the ventrikulus weight and shape are the main identifiers small intestine.
Qualitative nature of coat color in both types of grouse there are differences and similarities. Wanderling whistling duck has a thick black line from the head to the neck and a thick white coat color on the back of the body to the tail. Lesser whistling duck has a striking maroon red color on the chest feathers.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertambahan penduduk yang semakin pesat di Indonesia dewasa ini menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan konsumsi dan selera dalam makanan, ini mengakibatkan munculnya ide-ide dalam menghidangkan makanan termasuk dari unggas. Unggas merupakan salah satu penghasil protein hewani yang baik untuk di konsumsi masyarakat.
Ternak unggas yang telah didomestifikasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu unggas air dan unggas darat berdasarkan bentuk cakarnya. Cakar pada unggas darat berbentuk jari-jari yang terpisah, sedangkan pada unggas air memiliki selaput renang yang menghubungkan jari-jarinya.
Kontribusi ternak unggas terhadap penyediaan daging sebesar 1.335.143 ton atau 64,46% dari jumlah total daging nasional. Kebutuhan daging sebagai sumber protein menjadi meningkat, sehingga perlu dilakukan terobosan pencarian hewan satwa liar yang mempunyai potensi sebagai alternatif penghasil daging. Eksplorasi dan pemburuan hewan liar dapat dijadikan sumber pangan, untuk menambah penghasilkan dan memenuhi kebutuhan protein hewani, sehingga perlu dilakukan pelestariannya berupa penangkaran dan budidaya jenis-jenis hewan tertentu. Pemanfaatan jenis-jenis-jenis-jenis hewan liar yang dianggap langka saat ini, dapat dilakukan dengan usaha peternakan yang berpedoman pada prinsip-prinsip pelestarian.
belibis termasuk burung yang memiliki kaki berselaput dan jarang untuk melakukan terbang. Aktivitas mobilitas di daerah teresterial, hanya digunakan untuk mencari makan dan menghindari lawan, bertelur dan aktivitas lainnya. Pergerakan berjalan sangat lambat, namun sangat cepat saat berada di air, sehingga dalam mobilitas dari hewan ini sangat kecil untuk daerah teresterial.
Indonesia memiliki beberapa tempat untuk hidup burung belibis. Belibis kembang (Dendrocygna arcuata) dan belibis batu (Dendrocygna javanica) merupakan jenis belibis yang hidup di Indonesia dan mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan, daerah persinggahan burung belibis ini berada di pulau Kalimantan, pulau Sumatera dan pulau Jawa. Masyarakat di Kalimantan sudah lama mengkonsumsi belibis sebagai makanan dan peredaran penjualan belibis di pulau tersebut mulai diawasi karena masyarakat masih sedikit melakukan pengembangbiakkan sedangkan pemburu liar masih menangkapi langsung dari alam tanpa ada pengawasan. Berdasarkan data (2006), jumlah belibis yang ditangkap di Danau Mahakam Kalimantan Timur (2004) berkisar antara 120.000-165.000 ekor dan dari jumlah tersebut sekitar 95% atau sebanyak 114.000 – 156.000 ekor dipasarkan di Banjarmasin. Eksistensi dan potensi hewan ini belum banyak terungkap, walaupun sebagian besar masyarakat telah mengenalnya sebagai itik liar Indonesia tercatat sebanyak 15 macam, dua di antaranya mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan, yaitu belibis batu (Dendrocygna javanica) dan belibis kembang (Dendrocygna arculata).
Penelitian dengan judul Morfologi dan Morfometri Organ dalam serta Sifat Kualitatif pada Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) dan Belibis batu
kemampuan burung belibis dalam memenuhi konsumsi masyarakat akan daging unggas yang ada di Indonesia.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat potensi dari belibis kembang (Dendrocygna arcuata) dan belibis batu (Dendrocygna javanica ) sebagai ternak harapan yang baik untuk di domestifikasi dengan mengidentifikasi morfometri eksterior dan organ dalam serta melihat sifat kualitatif sebagai pembanding antara kedua sub spesies ini.
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata)
Belibis kembang bisa dijumpai mencari mangsa di daerah tambak dekat pantai, di rawa-rawa dan juga di daerah sekitar danau yang terdekat di pegunungan. Makanannya berupa binatang-binatang kecil yang hidup di air, tanaman air dan juga biji-bijian. Sebuah sarang belibis kembang dapat berisi telur sampai sebanyak 9 butir. Anaknya seperti anak-anak itik peliharaan, sehari setelah ditetaskan sudah pandai berenang beriringan meninggalkan sarang bersama induknya mencari makan.
Klasifikasi pada Burung Belibis Kembang : Kerajaan :Animalia
Filum :Chordata Kelas :Aves
Ordo :Anseriformes Famili :Anatidae Genus :Dendrocygna
Spesies :Dendrocygna arcuata (Wikipedia_belibis kembang, 2007).
Belibis Kembang yang dalam bahasa latin disebut Dendrocygna arcuata
mengeluarkan suara seperti siulan. Karena belibis ini pandai bersiul, orang Inggris menyebutnya ”Itik Bersiul”. Belibis jenis ini dikenal sebagai burung pengembara yang suka berpindah-pindah tempat. Kalau sedang berpindah tempat, tidak jarang mereka terbang pada malam hari, tinggi di angkasa gelap. Apa maksud mereka terbang di malam hari, hanya mereka yang tahu (Mahardjo et al, 1976).
Belibis Batu (Dendrocygna javanica)
Klasifikasi pada Burung Belibis Batu : Kerajaan :Animalia
Filum :Chordata Kelas :Aves
Ordo :Anseriformes Famili :Anatidae Genus :Dendrocygna
Spesies :Dendrocygna javanica.
mangrove, sawah. Persebaran di India, Cina selatan, Asia tenggara, Sunda besar, Sumatera, Kalimantan dan Jawa
(Semarang Bird Web, 2009).
Habitat
Burung Belibis adalah salah satu burung yang memiliki habitat lebih dekat di air, kemampuannya yang dapat berenang di air disebabkan karena burung belibis termasuk burung yang memiliki kaki berselaput dan jarang untuk melakukan terbang. Aktivitas mobilitas di daerah teresterial hanya digunakan untuk mencari makan dan menghindari lawan, bertelur dan aktivitas lainnya. Pergerakan berjalan sangat lambat, namun sangat cepat saat berada di air, sehingga dalam mobilitas dari hewan ini sangat kecil untuk daerah teresterial (Faris vio, 2011)
Morfologi
Morfologi adalah ilmu tentang anatomi berupa ukuran ataupun bentuk bersama sifat eksternal suatu inividu. Ilmu ini menunjukkan perbedaan bentuk dan ukuran suatu species dalam populasi atau kelompok. Morfologi menunjukkan perbedaan bentuk spesies dalam populasi khususnya pada poliformisme. Dalam hal ini mencakup bentuk, kerangka dan konformasi tubuh
(Wikipedia_morphometrics, 2010).
digunakan untuk mengukur ciri-ciri khusus dan hubungan varisai dalam suatu taksonomi suatu populasi hewan (ternak). Variasi morfometri suatu populasi pada kondisi geografi yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan struktur genetik dan kondisi lingkungan.
Tarsometatarsus dibentuk dari gabungan antara tulang tarsal dan tulang metatarsal jari kedua, ketiga dan keempat (Mc Lelland, 1990). Sayap digunakan burung untuk keseimbangan. Tulang sayap terdiri dari humerus, radius, ulna dan tulang lengan. Humerus merupakan tulang sayap terbesar. Radius adalah tulang lengan bagian bawah. Ulna memiliki ukuran lebih besar, dengan panjang hamper sama dengan radius (Cambpell dan Lack, 1985).
Menurut Sisson dan Grossman (1975), jari ketiga adalah jari terbesar dan biasanya memiliki dua ruas phalanges. Campbell dan Lack (1985) menyatakan bahwa maxilla adalah tulang berbentuk bulat yang sering disebut juga mandibula atas dan memiliki zat tanduk. Pada saaat ini pengertian mandibula dibatasi hanya pada bagian bawah paruh.
Saluran Pencernaan
esophagus. Perut pada itik terdiri atas perut kelenjar (proventikulus) dan perut muskulular (ventrikulus), sebagi alat penghancur makanan. Bangsa itik mengenali makanan semata-mata hanya dari indra penglihatan saja, sedangkan indra penciuman dan indra perasaaan tidak berperan (Srigandono, 1997).
Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang dikenal sebagai tembolok, proventrikulus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan yang berhubungan dengan gizard atau empedal. Sedangkan gizard sendiri berada di ventrikulus bagian atas usus halus.Small intestine atau usus halus memanjang dari ventriculus sampai large intestinum dan terbagi atas tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Ceca atau usus buntu terletak diantara small intestine (usus kecil) dan large intestine (usus besar) dan pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja. Large intestine berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter small intentine dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka (Suthama, 2005).
Sifat Kualitatif
Sifat kualitatif Warna bulu pada unggas dapat dilihat berdasarkan warna bulunya sendiri dan pola warna bulu itu sendiri. Warna bulu dihasilkan oleh adanya pigmen dengan ukuran stranul pigmen yang menyusunnya dan dipengaruhi oleh hormon-hormon yaitu tiroid dan gonad. Bentuk dan warna struktur bulu ini ada yang mematah, menyerap, membengkok atau memantulkan cahaya. Pola warna bulu adalah hasil determinasi oleh adanya sel dalam sel bulu yang kemudian dimodifikasi oleh sekresi dari kelenjar endokrin. Pola ini bervariasi di dalam bagian-bagian tubuh unggas itu sendiri baik pada kaki, leher, dada, sayap, ekor, maupun pungungnya. Pada beberapa spesies unggas, pola warna bulu dapat digunakan untuk mengidentikasi perbedaan jenis kelamin antara jantan dan betina (Noor, 1996).
Analisis Komponen Utama
Analasis Komponen Utama (AKU) dapat digunakan untuk menganalisis konformasi tubuh unggas (Nishida et al., 1982). AKU bertujuan untuk mengurangi jumlah data yang dapat menerangkan keragaman total sistem dari seluruh data. Data yang dapat menerangkan keragaman total system disebut komponen utama, yang disajikan dalam bentuk matrik dengan ukuran yang lebih kecil (Gaspersz, 1992).
menyatakan bahwa analisis komponen utama sering digunakan sebagai penentu diskriminasi diantara populasi ternak.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan data dan pembedahan di laboratorium Anatomi dan Fisiologi ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, sampel didapatkan dari beberapa tempat di sumatera utara, mulai dari rumah makan burung, penjual di pinggir jalan dan pemburu khusus pengambilan sampel di Kota Datar Langkat, Pantai Labu Deli Serdang dan rumah makan belibis yang berada di daerah jalan Binjai Km 13,2 pelaksanakan penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2012 bulan sampai Februari 2013.
Bahan dan Alat Bahan
Belibis kembang (Dendrocygna arcuata) 5 ekor jantan 5 ekor betina, dan belibis batu (Dendrocygna javanica) 5 ekor jantan dan 5 ekor betina sebagai objek penelitian.
Alat
Jangka sorong dan pita ukur sebagai alat pengukur. Kamera sebagai alat dokumentasi. Timbangan sebagai alat pengukur berat. Pisau sebagai alat untuk memotong dan membedah.
Metode Penelitian
dalam serta sifat kualitatif yang ada pada belibis jantan dan betina secara deskriptif.
Pengumpulan Data
Organ tubuh luar yang diukur adalah panjang tarsometatarsus, keliling tarsometatarsus, panjang tibia, panjang femur, panjang sayap, panjang jari ketiga dan panjang maxilla. Organ dalam saluran pencernaan yang diukur adalah panjang paruh, panjang oesophagus, panjang ventrikullus, panjang usus kecil dan panjang usus besar sedangkan organ dalam saluran pencernaan yang diukur dengan berat adalah berat oesophagus, berat tembolok, berat ventrikullus berat usus kecil, berat usus besar, berat kloaka dan berat hati.
a. Panjang Tarsometatarsus
Panjang tulang tarsometatarsus diwakili oleh sebuah tulang yang dibentuk persatuan metatarsal yang kedua, ketiga dan keempat. Pengukuran tulang tarsometatarsus dengan menggunakan jangka sorong.
b.Keliling Tarsometatarsus
Keliling tulang tarsometatarsus diukur dengan menggunakan pita ukur pada bagian tengah tulang tarsometatarsus. Dilakukan pada tepat di bagian tengah tulang tarosmetatarsus dengan mengukur panjangnya terlebih dahulu dan mengambil garis tengah untuk mengukur keliling tulang tarsometatarsus.
c.Panjang Tibia
d.Panjang Femur
Tulang femur terletak diatas tulang persendian patella dengan bentuk yang agak melengkung. Pengukuran dilakukan pada femur menggunakan jangka sorong dengan meraba ujung bagian pangkal atas dan ujung pangkal bawah tulang femur.
e.Panjang Sayap
Pengukuran panjang sayap dilakukan dengan jangka sorong. Pengukuran dilakukan dari ujung tulang sayap yang terkait dengan tulang belakang sampai ujung tulang sayap phalanges.
f.Panjang Jari Ketiga
Pengukuran jari ketiga dilakukan hanya pada jari terpanjang dari empat buah tulang phalanges yang ada pada tulang jari. Pengukuran pada jari terpanjang dilakukan dengan menggunakan jangka sorong.
g. Panjang Maxilla
Panjang maxilla adalah panjang dari paruh bagian atas pada unggas dengan pengukuran menggunakan jangka sorong. Panjang maxilla lebih pendek dari panjang mandibula pada belibis.
h. Panjang Paruh
Panjang paruh yang diukur pada penelitian ini adalah panjang dari paruh bagian bawah (mandibulla) yang menggunakan jangka sorong dalam pengukuran.
i. Panjang dan Berat Oesophagus
j. Panjang dan Berat Proventrikullus
Pengukuran pada Ventrikullus dilakukan dengan menghitung panjang dan beratnya. Panjang diukur dengan pita ukur dan berat ditimbang dengan timbangan diagram.
k. Berat Tembolok
Tembolok yang ada di timbang dengan timbangan diagram. Diambil dari bagian leher pada belibis di dekat saluran kerongkongan (oesophagus).
l. Berat Ventrikulus
berat ventrikulus dipisahkan dengan bagian proventrikulus dengan memotong di ujung bagian pangkal antara pertemuan ventrikulus dengan proventrikulus. Ventrikulus hanya diukur beratnya saja karena tidak ada bentuk ventrikulus tidak mengindikasikan untuk mengukur panjangnya.
m. Panjang dan Berat Usus Kecil
Usus kecil dipotong kemudian diukur dari bagian pangakal yang mencakup duodenum, jejunum dan ileum dengan pita ukur. Berat seluruh usus kecil diukur dengan timbangan diagram.
n. Panjang dan Berat Usus Besar
Pangkal usus besar diukur dari ujung sekum sampai ujung yang bersambung ke rectum dan panjangnya diukur dengan menggunakan pita ukur. Berat usus besar diukur dengan timbangan diagram.
o. Berat Kloaka
p. Berat Hati
Bagian hati diambil sebagai bagian asesoris yang diukur dengan timbangan diagram. Hati merupakan organ asesoris yang mencakup dalam saluran pencernaan yang berfungsi sebagai penetral racun yang membantu pada organ saluran pencernaan.
q. Warna Bulu Parameter Penelitian
Parameter yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Morfologi organ tubuh luar (panjang tarsometatarsus, keliling tarsometatarsus, panjang tibia, panjang femur, panjang sayap, panjang jari ketiga, panjang maxilla).
2. Organ pencernaan (paruh, oesophagus, crop, proventrikulus, ventikulus, usus kecil, usus besar,kloaka dan hati).
3. Sifat kualitatif warna bulu. Analisis Data
Data yang diperoleh awalnya dihitung nilai rataan, standart devisiasi (SD), dan koefisien keragaman (KK) dari setiapa peubah yang diamati dengan menggunakan Spss 18. Sedangkan data ukuran tubuh belibis yang sudah dianalisis dengan Spss 18 kemudian diolah lagi dengan menggunakan Analisis Komponen Utama (AKU). Pengolahan data dengan menggunakan AKU dilakukan berdasarkan pengelompokan berdasarkan jenis kelamin dari belibis dengan model matematika sebagai berikut (Gaspersz, 1992):
Keterangan : Yp = komponen utama ke-p
a1p, a2p, ... anp = vektor ciri/vektor Eigen ke-1,...., n pada komponen utama ke-p
X1, X2,...,Xn = peubah-peubah yang diamati yaitu :
(panjang tarsometatarsus, keliling tarsometarsus, panjang tibia, panjang femur, panjang sayap, panjang jari ketiga panjang maxilla).
Model matematika yang digunakan untuk menganalisis morfometrik organ dalam adalah sebagai berikut:
Yp = a1pX1 + a2pX2 + a3pX3 + a4pX4 + ....+ anpXn
Keterangan :
Yp = komponen utama ke-p
a1p, a2p, ... anp = vektor ciri/vektor Eigen ke-1,...., n pada komponen utama ke-p
X1, X2,...,Xn = peubah-peubah yang diamati yaitu:
Organ pencernaan (Organ - organ pencernaan terdiri dari: (paruh, oesophagus, crop, provrntrikulus, ventrikulus, usus halus, usus besar dan kloaka) dan organ asesories yang terdiri dari hati .
Sedangkan untuk melihat sifat kualitatif warna bulu pada belibis ini digunakan rumus frekuensi relative (Fr). Persamaannya adalah:
Fr = %
Fr = frekuensi relative %
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran-ukuran linear pada Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata)
[image:30.595.105.515.394.665.2]Data di olah dengan menggunakan program spss 18. Pengukuran organ tubuh bagian luar dilakukan kepada 10 ekor belibis kembang (Dendrocygna arcuata) yaitu masing-masing 5 ekor belibis kembang jantan dan 5 ekor belibis kembang betina. Beberapa bagian tubuh bagian luar menunjukkan hasil yang berbeda tidak jauh dari perbandingan antara belibis kembang jantan dan belibis kembang betina. Ukuran-ukuran tubuh luar belibis kembang dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1.Ukuran-ukuran linear organ luar belibis kembang (Dendrodygna arcuata)
Ket : X = Rataan, SD = Standart Devisiasi, KK = Koefisien Keragaman, n = Jumlah sampel
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat perbedaan ukuran-ukuran linear organ tubuh bagian luar dari belibis kembang. Koefisien keragaman terendah organ luar
Variabel Jantan (n = 5 ekor)
Betina (n = 5 ekor) Hasil
pengukuran X ± SD (cm)
KK (%)
Hasil pengukuran X ± SD (cm)
KK (%)
Panjang Tarsometatarsus (X1)
Keliling
Tarsometatarsus (X2)
Panjang tibia(X3)
Panjang femur(X4)
Panjang sayap(X5)
Panjang jari ketiga(X6)
Panjang maxilla(X7)
6,28 ± 0,25
2,9 ± 0,15
8,94 ± 0,28
5,14 ± 0,18
15,92 ± 0,35
6,04 ± 0,09
4,39 ± 0,14
3,96 5,45 3,22 3,53 2,19 1,08 3,26
5,92 ± 0,13
2,72 ± 0,16
8,58 ± 0,27
4,58 ± 0,17
15,69 ± 0,35
5,6 ± 0,15
4,2 ± 0,08
belibis kembang jantan terletak pada panjang jari ketiga yaitu 1,08% dan koefisien keragaman tertinggi terletak pada keliling tarsometatarsus yaitu 5,45%. Koefisien keragaman terendah pada belibis kembang betina terletak pada panjang sayap yaitu 1,2% dan koefisien keragaman tertinggi terletak pada keliling tarsometatarsus yaitu 6,04%. Hal ini menunjukkan kesamaan dari koefisien keragaman tertinggi dari organ tubuh luar belibis kembang antara jantan dan betina yaitu pada keliling tarsometatarsus.
Ukuran panjang organ pencernaan juga memperlihatkan perbedaan antara jantan
dan betina dapat. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ukuran panjang organ dalam
[image:31.595.109.517.400.608.2]saluran pencernaan. Perbedaan dapat dilihat dari Tabel 2.
Tabel 2. Ukuran panjang organ saluran pencernaan
belibis kembang (Dendrudygna arcuata)
Variabel
Jantan (n = 5 ekor)
Betina (n = 5 ekor
X ± SD (cm)
KK
(%) X ± SD (cm)
KK (%) Paruh (X1) 4,22 ± 0,14 3,53 3,94 ± 0,17 4,47
Panjang Oesophagus (X2)
4,25 ± 0,13 3,08 4,6 ± 0,106 2,32 Panjang
Proventrikulus (X3)
5,28 ± 0,22 4,31 5,12 ± 0,207 4,06 Panjang Usus
Kecil (X4)
28,4 ± 1,04 3,69 27,66 ± 1,23 4,46 Panjang Usus
Besar (X5)
7,6 ± 0,23 2,89 7,6 ± 0,16 2,23 Ket : X = Rataan, SD = Standart devisiasi, KK = Koefisien Keragaman , n = Jumlah sampel
Koefisien keragaman terendah pada organ pencernaan yang diukur dengan satuan
panjang (cm) belibis kembang jantan terdapat pada panjang Usus besar yaitu 2,89% dan
koefisien keragaman tertinggi terdapat pada panjang proventrikulus yaitu 4,31%,
sedangkan pada belibis kembang betina koefisien keragaman terendah juga terdapat pada
yaitu 4,47% ini menunjukkan kesamaan koefisien keragaman terendah pada panjang
organ pencernaan belibis kembang jantan dan belibis kembang betina memiliki kesamaan
di koefisien terendah yaitu pada panjang usus besar.
Beberapa organ pencernaan yang tidak dapat diukur dengan satuan panjang (cm).
Organ dalam saluran pencernan juga memiliki berat masing-masing yang dapat
membedakan ukuran dan bentuk, perbedaan berat masing-masing organ dalam saluran
[image:32.595.108.516.305.719.2]pencernaan dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Ukuran berat organ saluran pencernaan
belibis kembang (Dendrudygna arcuata)
Variabel
Jantan (n = 5 ekor)
Betina (n = 5 ekor)
X ± SD (gr)
KK (%)
X ± SD (gr)
KK (%) Berat
Oesophagus (X1)
1,56 ± 0,11 7,3 1,58 ± 0,09 5,78
Berat Tembolok (X2)
0,268 ± 0,03 13,03 0,286 ± 0,02 8,42
Berat
Proventrikulus (X3)
0,96 ± 0,04 4,49 0,896 ± 0,27 3,01
Berat
Ventrikulus (X4)
19,2 ± 0,43 2,25 18,73 ± 0,31 1,69
Berat Usus Kecil (X5)
5,2 ± 0,22 4,30 4,92 ± 0,248 5,06
Berat Usus Besar (X6)
3,52 ± 0,25 7,35 3,3 ± 0,21 6,42
Berat Kloaka (X7)
1,81 ± 0,04 2,62 1,808 ± 0,026 1,48
Berat Hati (X8) 10,65 ± 0,50 4,75 10,14 ± 0,32 3,24
Koefisien keragaman organ pencernaan yang di hitung dari beratnya pada belibis
kembang jantan dan belibis kembang betina menunjukkan koefisien keragaman terendah
yang sama pada berat kloaka yaitu, 2,62% sedangkan pada belibis kembang betina yaitu,
1,48% dan koefisien keragaman tertinggi juga menunjukkan hasil keragaman yang sama
pada belibis kembang jantan dan betina yang terdapat pada berat tembolok. Pada belibis
kembang jantan yaitu, 13,03% dan pada belibis kembang betina yaitu, 8,42% ini
menunjukkan bahwa terdapat kesamaan pada koefisien keragaman berat organ dalam
saluran pencernaan belibis kembang.
Ukuran-ukuran linear pada Belibis Batu (Dendrocygna javanica)
[image:33.595.110.516.508.745.2]Pengukuran organ tubuh bagian luar dilakukan kepada 10 ekor belibis batu (Dendrocygna javanica) yaitu masing-masing 5 ekor belibis batu jantan dan 5 ekor belibis batu betina. Beberapa bagian tubuh bagian luar menunjukkan hasil yang berbeda tidak jauh dari perbandingan antara belibis batu jantan dan belibis kbatu betina. Ukuran-ukuran tubuh luar belibis batu dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Ukuran linear organ tubuh luar belibis batu (Dendrocygna javanica)
Variabel Jantan (n = 5 ekor)
Betina (n = 5 ekor)
Hasil pengukuran
X ± SD (cm)
KK (%)
Hasil pengukuran X ± SD (cm)
KK (%) Panjang
Tarsometatarsus (X1)
4,7 ± 0,45 9,63 4,22 ± 0,27 6,36
Keliling
Tarsometatarsus (X2)
2,3 ± 0,18
8,13
2,2 ± 0,18
8,5
Panjang tibia(X3)
7,74 ± 0,47
6,10
7,1 ± 0,18
2,63
Panjang femur(X4)
4,4 ± 0,43
9,77 4,22 ± 0,45 10,65
Panjang sayap(X5)
13,96 ± 0,37
Panjang jari ketiga(X6)
5,42 ± 0,29
5,44 5,02 ± 0,35 7,09
Panjang maxilla(X7)
4,16 ± 0,19 4,68 3,98 ± 0,23 5,92 Ket : X = Rataan, SD = Standart devisiasi, KK = Koefisien Keragaman , n = Jumlah sampel
Data pada Table 4 menunjukkan koefisien keragaman pada organ tubuh luar belibis batu antara belibis batu jantan dan belibis batu betina memiliki kesamaan. Koefisien keragaman tertinggi terdapat pada panjang femur. Pada belibis batu jantan yaitu, 9,77% dan belibis batu betina yaiutu, 10,65%, sedangkan koefisien keragaman terendah terdapat bpada panjang sayap. Pada belibis batu jantan yaitu, 2,66%, dan belibis kembang betina 2,59%. Kesamaan ini menunjukkan perbedaan organ tubuh luar tidak sepenuhnya dapat menjadi patokan dalam menunjukkan perbedaan belibis jantan dan betina pada spesies belibis batu.
Panjang organ pencernaaan belibis batu memiliki perbedaan dengan organ
luarnya. Panjang organ dalam dapat memperlihatkan beberapa perbedaan antara belibis
[image:34.595.108.511.83.144.2]jantan dan belibis betina. Ini dapat dilihat dari Table 5 di bawah ini.
Tabel 5. Ukuran panjang organ saluran pencernaan belibis batu (Dendrocygna Javanica)
Variabel
Jantan (n = 5 ekor)
Betina (n = 5 ekor
X ± SD (cm)
KK
(%) X ± SD (cm)
KK (%) Paruh (X1) 3,78 ± 0,22 5,89 3,77 ± 0,21 5,76
Panjang Oesophagus (X2)
4,53 ± 0,18 3,98 4,16 ± 0,2 5,03
Panjang Proventrikulus (X3)
4,9 ± 0,21 4,38 4,43 ± 0,23 5,32
Panjang Usus Kecil (X4)
26,87 ± 1,13 4,22 25,58 ± 0,83 3,26
Panjang Usus Besar (X5)
7,6 ± 0,15 2,07 7,25 ± 0,33 4,62
Pengukuran pada belibis batu jantan dan belibis batu betina sebanyak masing-masing 5 ekor memperlihatkan Panjang paruh pada belibis batu jantan dan belibid batu betina menunjukkan kesamaan koefisien keragaman tertinggi dalam pengukuran panjang organ pencernaan. Belibis batu jantan menunjukkan koefisien keragaman yaitu, 5,89%, dan belibis batu betina yaitu, 5,76%, tetapi koefisien terendah pada belibis batu jantan dan betina tidak menunjukkan kesamaan. Koefisien keragaman terndah belibis batu jantan terdapat pada usus besar yaitu, 2,07%, sedangkan pada belibis batu betina koefisien keragaman terndah terdapat pada panjang usus kecil yaitu, 3,26%.
[image:35.595.111.515.454.742.2]Perbedaaan berat organ dalam saluran pencernaan memiliki beberapa penentu. Pengukuran berat organ dalam saluran pencernaan pada belibis batu dapat dilihat dari Table 6 dibawah ini.
Tabel 6. Ukuran berat organ saluran pencernaan belibis batu
Variabel
Jantan (n = 5 ekor)
Betina (n = 5 ekor)
x ± SD (gr)
KK
(%) x ± SD (gr)
KK (%) Berat
Oesophagus (X1)
1,55 ± 0,02 1,67 1,35 ± 0,06 5,03
Berat Tembolok (X2)
0,25 ± 0,01 3,74 0,22 ± 0,02 9,45
Berat
Proventrikulus (X3)
0,89 ± 0,03 3,58 0,73 ± 0,06 9,04
Berat
Ventrikulus (X4)
18,74 ± 0,32 1,52 17,85 ± 0,44 2,49 Berat Usus
Kecil (X5)
4,48 ± 0,23 5,31 4,33 ± 0,25 5,77
Berat Usus Besar (X6)
3,23 ± 0,12 3,87 2,93 ± 0,23 7,99
Berat Kloaka (X7)
Berat Hati (X8) 7,10 ± 0,13 1,83 0,94 ± 0,14 2,08
Ket : X = Rataan, SD = Standart devisiasi, KK = Koefisien Keragaman , n = Jumlah sampel
Berat organ pencernaan pada belibis batu jantan dan belibis batu betina pada
Table 6 memperlihatkan perbedaan. Koefisien keragaman tertinggi pada belibis batu
jantan terdapat pada berat usus kecil yaitu, 5,31%, sedangkan koefisien keragaman
tertinggi pada belibis batu betina terdapat pada berat tembolok yaitu, 9,45%. Koefisien
keragaman tertinggi ini menunjukkan keragaman yang tinggi pada berat organ
pencernaan pada belibis batu. Koefisien terendah pada belibis batu jantan terdapat pada
berat kloaka yaitu, 0,76%, sedangkan pada belibis batu betina terdapat pada berat hati
yaitu, 2,08 perbedaan keragaman ini terlihat pada masing-masing berat organ dalam
belibis batu.
Ukuran dan Bentuk tubuh Belibis kembang (Dendrocygna arcuata) dan Belibis Batu (Dendrocygna javanica) berdasarkan Analisis Komponen Utama
Hasil olahan data berdasarkan Analisis Komponen utama (AKU) menghasilkan perbedaan morfologi dan morfometrik organ dalam saluran pencernaan pada belibis kembang (Dendrocygna arcuata) dan belibis batu
(Dendrocygna javanica). Persamaan ini dibuat berdasarkan nilai score component coefisien matriks yang didapat dari hasil olahan data.
a. Persamaan ukuran dan bentuk tubuh dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis kembang (Dendrocygna arcuata)
[image:36.595.108.518.674.758.2]Dalam persamaan ukuran dan bentuk organ luar dengan keragaman total dan nilai Eigen dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Persaman ukuran dan bentuk tubuh organ luar dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis kembang
Persamaan Keragaman total (%)
Nilai Eigen Ukuran = 0,188 X1 + 0,078 X2 + 0,253 X3 + 0,130 X4 +
0,260 X5 + 0,161 X6 + 0,053 X7
87,36 0,37
Bentuk = 0,006 X1 - 0,015 X2 - 0,228 + 0,241 X4 - 1,097 X5 + 0,947 X6 + 0,180X7
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa keragaman total ukuran tubuh sebesar 87,56% yang menunjukkan nilai keragaman tertinggi. Nilai Eigen pada persamaan ukuran tubuh menunjukkan nilai sebesar 0,37. Penciri utama ukuran organ tubuh luar belibis kembang terdapat yaitu pada X5 (panjang sayap) dengan nilai vektor Eigen sebear 0,260. Keragaman total pada bentuk tubuh sebesar 86,20% dan nilai Eigen pada bentuk tubuh sebesar 6,03. Penciri utama bentuk tubuh organ luar belibis kembang adalah pada X6 (panjang jari ketiga) dengan nilai vektor Eigen 0,947.
[image:37.595.110.521.471.574.2]Persamaan keragaman total dan nilai Eigen pada organ dalam saluran pencernaan yang diukur dari satuan panjang (cm) pada belibis kembang memiliki perbedaaan dengan organ luar dari belibis kembang. Persamaan ini dapat dilihat dari Tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Persamaan ukuran dan bentuk panjang organ pencernaan dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis kembang
Persamaan Keragaman total (%)
Nilai Eigen Ukuran = 0,024 X1 + 0,006 X2 + 0,019 X3 + 0,942 X4
+ 0,039 X5
93,13 1,39
Bentuk = 0,366 X1 + 0,007 X2 + 0,532 - 0,983 X4 + 0,569 X5
53,14 2,65
organ dalam pada belibis kembang adalah X5 (panjang usus besar) yaitu 0,589. Peningkatan ukuran panjang usus kecil akan menaikkan ukuran organ dan peningkatan panjang usus besar pada bentuk panjang organ dalam saluran pencernaan belibis kembang.
[image:38.595.116.515.402.487.2]Bentuk organ pencernaan tidak semua dapat diukur dengan satuan panjang. Saluran pencernaan yang tidak dapat diukur dengan saluran panjang diukur menggunakan satuan berat (g). Berat organ dalam saluran pencernaan juga menunjukkan keragaman total dan nilai Eigen yang juga berbeda dengan organ pencernaan yang diukur dengan satuan panjang. Keragaman total dan nilai Eigen dapat dilihat dari Table 9 di bawah ini.
Tabel 9. Persamaan ukuran dan bentuk berat organ pencernaan dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis kembang
Persamaan Keragaman total (%)
Nilai Eigen Ukuran = 0,013 X1 + 0,001 X2 + 0,005 X3 + 0,358 X4 +
0,133 X5 + 0,115 X6 + 0,002 X7 + 0,489 X8
79,93 0,46
Bentuk = 0,056 X1 + 0,002 X2 - 0,009 X3 - 1,102 X4 + 0,533 X5 + 0,370 X6 + 0,001 X7 + 0,792 X8
69,02 5.04
Berdasarkan hasil data pada Tabel 9 menunjukkan keragaman total ukuran tubuh pada berat organ pencernaan sebesar 79,93% dengan nilai Eigen 0,46. Penciri utama terdapat pada X8 (berat hati) yaitu dengan vektor eigen sebesar 0,489. Keragaman total bentuk tubuh pada berat organ saluran pencernaan sebesar 69,02% dengan nilai Eigen 5,04. Penciri utama terdapat pada X4 (berat hati) yaitu dengan vektor eigen 0,792%.
Tabel 10. Rekapitulasi hasil data penciri utama ukuran dan organ tubuh pada belibis kembang
Ukuran dan Bentuk Penciri Ukuran X ± SD
Penciri Bentuk X ± SD
15,81 ± 0,29 5,82 ± 0,26 Panjang Organ
Pencernaan(cm)
Panjang usus kecil 28,03 ± 1,14
Panjang usus besar 7,78 ± 0,27 Berat Organ
Pencernaan (g)
Berat hati 10,39 ± 0,48
Berat hati 10,39 ± 0,48
Berdasarkan Tabel 10 rekapitulasi, dapat dilihat peningkatan bobot tubuh menunjukkan ukuran dan bentuk tubuh pada belibis kembang korelasi yang positif pada ukuran dan bentuk organ tubuh.
b. Persamaan ukuran dan bentuk tubuh dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis batu (Dendrocygna javanica)
[image:39.595.108.514.444.528.2]Persamaan ukuran dan bentuk tubuh organ luar dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis batu (Dendrocygna javanica) di tampilkan pada Tabel 11 di bawah ini.
Tabel 11. Persamaan ukuran dan bentuk organ luar dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis batu
Persamaan Keragaman total (%)
Nilai Eigen Ukuran = 0,250 X1 + 0,034 X2 + 0,297 X3 + 0,205 X4 +
0,105 X5 + 0,181 X6 + 0,056 X7
77,36 0,72
Bentuk = - 0,251 X1 - 0,053 X2 - 0,537 + 0,679 X4 + 0,787 X5 - 0,224 X6 - 0,067 X7
71,23 4,98
panjang tibia akan meningkatkan ukuran tubuh organ luar dan peningkatan bentuk tubuh pada organ luar dapat meningkat dengan penambahan panjang sayap.
Keragaman total dan nilai Eigen juga dapat dilihat dari panjang organ pencernaan. Persamaan keragaman total dan nilai Eigen pada panjang organ pencernaan pada belibis batu memiliki perbedaaan dengan organ luar dari belibis batu. Bagian organ dalam yang dapat diukur dengan satuan panjang dalam penelitian ini yaitu : paruh, Oesophagus, proventrikulus, usus kecil dan usus besar. Persamaan ini dapat dilihat dari Tabel 12 yang ada di bawah ini.
Tabel 12. Persamaan ukuran dan bentuk panjang organ pencernaan dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis batu
Persamaan Keragaman total (%)
Nilai Eigen Ukuran = 0,026 X1 + 0,042 X2 + 0,059 X3 + 0,834 X4
+ 0,056 X5
96,84 1,61
Bentuk = -0,486 X1 + 0,493 X2 + 1,486 X3 - 1,705 X4 + 0,359 X5
86,61 4,33
Persamaan ukuran dan bentuk berat organ dalam saluran pencernaan belibis batu dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini.
Tabel 13. Persamaan ukuran dan bentuk berat organ pencernaan dengan keragaman total dan nilai Eigen pada belibis batu
Persamaan Keragaman total (%)
Nilai Eigen Ukuran = 0,027 X1 + 0,001 X2 + 0,020 X3 + 0,743 X4 +
0094 X5 + 0,114 X6 + 0,002 X7 + 0,048 X8
90,20 0,46
Bentuk = -0,036 X1 + 0,001 X2 - 0,005 X3 - 1,136 X4 + 0,897 X5 + 0,370 X6 + 0,005 X7 + 0,224 X8
83,74 6,69
Keragaman total ukuran tubuh pada berat organ pencernaan belibis batu sebesar 90,20% dengan nilai Eigen sebesar 0,46. Penciri utama ukuran tubuh pada berat organ dalam saluran pencernaan terdapat pada X4 (berat ventrikulus) dengan vektor eigen
sebesar 0,743. Bentuk tubuh berat organ dalam saluran pencernan memiliki keragaman
total sebesar 83,74% dengan nilai Eigen 6,69. Penciri utama pada bentuk tubuh berat
organ dalam saluran pencernaan terdapat pada X5 (berat usus kecil) dengan vector eigen
0,897. Hasil pengukuran persamaan ini menunjukkan bahwa peningkatan berat usus kecil
dapat menambah ukuran tubuh berat organ dalam saluran pencernaan dan peningkatan
bentuk tubuh pada berat organ dalam saluran pencernaan ditunjukkan dengan menaikkan
berat usus besar.
Berdasarkan Tabel 14 pengukuran organ luar, panjang dan berat organ pencernaan maka akan diperoleh hasil rekapitulasi penciri utama ukuran dan bentuk yang dapat dilihat dari Tabel 14 di bawah ini.
Tabel 14. Rekapitulasi hasil data penciri utama ukuran dan organ tubuh pada Belibis batu
Ukuran dan Bentuk Penciri Ukuran X ± SD
Penciri Bentuk X ± SD Organ Luar Panjang tibia
15,81 ± 0,29
Panjang sayap 5,82 ± 0,26 Panjang Organ
Dalam(cm)
Panjang usus kecil 28,03 ± 1,14
Pe jantan dan hal ini ber hasil peng Sifat kual belibis ba Sa memperlih antara bel Berdasark antara bel 5 ekor bel batu jantan ini bisa d kepala sam bagian uju dan gamba
ningkatan n betina den rdasarkan d golahan data
litatif warn atu (Dendro
ampel beli hatkan perb libis kemba kan Gambar ibis jantan libis kemba n 5 ekor be di bandingk
mpai leher, ung tubuh s
ar 2 belibis
Gamb
bobot tubu ngan meliha ari tabel rek a terhadap 5
na bulu pad
ocygna java
bis kemba bedaan vari
ng dan beli 1 dan 2 dib dan betina ang jantan 5
libis batu be kan dengan
, bagian da sampai baw
batu di alam
ar1.Belibisk
18,30 ± 0 uh dapat m at skor ukur
kapitulasi y 5 ekor belib
da belibis k
anica)
ang dan iasi warna ibis batu ba ibawah ini m
dari kedua 5 ekor belib
etina. Perbe n melihat k ada, pola lin wah ekor. B
m liar.
kembang 0,58 menujukkan
ran dan ben yang menunj
is jantan da
kembang (D
belibis b bulu. Warn anyak mem menunjukka sampel pen bis kemban edaan antara ketebalan ga ngkaran di Berikut gam 4,4 n perbedaan ntuk tubuh p jukkan kore n 5 ekor be
Dendrocygn
atu yang na bulu ya miliki kesam an warna bu nelitian, dar ng betina da
a kedua jen aris pada b
bagian ata mbar 1 dari b
41 ± 0,24 n antara b pada belibis elasi positif elibis betina
na arcuata)
telah di ang dapat d maan warna ulu yang ser ri masing-m an 5 ekor b nis sampel b bagian bulu as punggung belibis kem belibis s batu f pada .
) dan
Be membuat pada bagi warna bulu Tabel 15. Sifat kuali Bagian ke - coklat be tebal - coklat be tipis (puca Bagian pa - hitam Bagian leh - coklat be - coklat Bagian da - cokalt te - merah m Bagian pu - berbintik lingkar ku lebih bany - berbintik lingkar ku lebih sedik Bagian say - hitam da Bagian ek - hitam da
Gamb
eberapa bag kesulitan m ian paruh,
u ini telah d Karakterist itatif epala : ergaris hitam ergaris hitam at) aruh : her : ergaris hitam ada : rang maroon unggung : k hitam gari uning jumlah
yak
k hitam gari uning jumlah
kit yap : an merah ma kor :
an putih
ar 2. Belibi
gian bulu p membedaka bagian say disusun pad ik sifat-sifa Be Jan m m m is h is h aroon s batu pada kedua an masing-m yap, bagian da Tabel 15 at kualitatif w
elibis kemb antan Be
5 - 5 5 5 - - 5 5 5 jenis belib masing bel punggung di bawah in warna bulu bang etina Jan 5 - 5 5 5 - - 5 5 5
bis ini ada libis kesam dan kaki. ni. Belis batu ntan Bet - 5 -5
5 5
- 5 -5 - 5 -5 5 - 5
-5 5
-
-kesamaan maan pola w
Perbedaan Frek tina rela (% - 5 1 10
5 1
- 5 1 1 - 5 1 1 5 - 1 1
5 1
[image:43.595.114.516.373.760.2]- hitam dan merah maroon - - 5 5 100 Bagian kaki :
- hitam 5 5 5 5 100
Berdasarkan Tabel 15 di atas dari 20 ekor belibis yang terdiri dari : 5 ekor belibis kembang jantan, 5 ekor belibis kembang betina, 5 ekor belibis batu jantan dan 5 ekor belibis batu betina dapat dilihat perbedaan dan persamaan warna bulu dari kedua jenis belibis ini.
Kerumunan Data
[image:44.595.123.507.431.749.2]Gambar 3. Grafik Kerumunan (sebaran) organ luar belibis kembang dan belibis batu
Pada Gambar 3 grafik kerumunan organ luar menunjukkan perbedaan antara kerumunan organ luar kedua jenis belibis. Pada kelompok kerumunan di kanan bawah grafik menunjukkan ukuran yang lebih besar pada penciri utama belibis kembang sedangkan pada kelompok dikiri atas grafik menunjukan bentuk yang lebih besar pada penciri utama belibis batu. Skor ukuran tubuh belibis kembang lebih besar dibandingkan skor ukuran tubuh belibis batu sedangkan skor bentuk tubuh belibis batu lebih besar dibandingkan belibis kembang.
[image:45.595.123.510.414.730.2]Sumbu X merupakan ukuran tubuh dan sumbu Y merupakan skor bentuk tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh pada gambar diperoleh berdasarkan persamaan komponen utama yang diturunkan berdasarkan masing-masing sampel belibis yang diamati.
Pa scatter plo panjang or bentuk tub Gambar 5 Pa dapat dilih kembang belibis kem belibis kem anjang Orga
ot yang di rgan pencer buh belibis k
. Grafik ker belibis kem ada Gambar
hat. Skor uk lebih besar mbang yang mbang dan an pencerna olah denga rnaan diatas kembang le rumunan (se mbang dan r 5 grafik k kuran dan b r dibandingk g jauh lebih
belibis batu aan kedua je an SPSS 1 s. Pada graf ebih besar d
ebaran) data belibis batu kerumunan
bentuk tubu kan belibis h berat diban
u
enis belibis 8 pada Ga fik dapat dil dari belibis b
a berat orga u
berat organ uh pada ber
batu ini da ndingkan be
dapat dilih ambar 4 gr lihat bahwa batu.
an pencernaa
n dalam ked at organ pe apat dilihat elibis batu.
hat dalam b rafik kerum
skor ukura
an
dua jenis b encernaan b dari berat h
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penciri utama ukuran organ luar belibis kembang (Dendrocygna arcuata)
adalah panjang sayap dan penciri bentuk organ luar adalah panjang jari ketiga. Penciri utama ukuran panjang organ dalam saluran pencernaan adalah panjang usus kecil dan penciri utama bentuk adalah panjang usus besar. Penciri utama ukuran dan bentuk pada berat organ pencernaan adalah berat hati.
Penciri utama ukuran organ luar pada belibis batu (Dendrocygna javanica)
adalah panjang tibia dan penciri bentuk organ luar adalah panjang sayap. Penciri utama ukuran pada panjang organ dalam saluran pencernaan adalah panjang usus kecil dan penciri utama bentuk adalah panjang usus besar. Penciri utama ukuran pada berat organ pencernaan adalah berat ventrikulus dan penciri utama bentuk adalah berat usus kecil.
Sifat kualitatif warna bulu pada kedua jenis belibis terdapat perbedaan dan kesamaan. Belibis kembang memiliki garis hitam tebal dari atas kepala sampai leher dan warna bulu putih yang tebal pada bagian tubuh belakang sampai ekor. Belibis batu memiliki warna merah maroon mencolok pada bulu bagian dada. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, B. T., 1993. Manual Kesehatan Unggas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Gasperz, V., 1992. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Jilid 2. Tarsito. Bandung.
Hardjosubroto, W., 1994. Aplikasi Pemuliabiakan di Lapangan. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Jasin. 1984. Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Gramedia Pustaka Utama. Kimball, J., 1983.Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Mc Lelland, J., 1990. Avian Anatomy. Wolfe Publishing Ltd., London.
Morison, E.D., 1976. Multivariate Statistical Method 2nd Ed. Mc Graw Hill Book Company, Inc., New york.
Mulyono , R.H. dan R.B, Pangestu., 1996. Analisis statistik Ukuran-Ukuran Tubuh dan Analisis Karakter-Karakter Genetik Eksternal pada Ayam Kampung, Ayam Pelung dan Ayam Kedu. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Nishida, T., Y, Hayashi., Hashiguci, and S.S, Mansjoer., 1982. Distribution and Identitification of Jungle Fowl in Indonesia. The Origin and Phylogeny of Indonesia Native Livestock.
Noor, R.R., 1996. Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Romdhani, S. 2004. Face Rekognition using Prinsipal Component Analisys. http.;// www. Elec. Gla.ac. uk-romdhani.
Semarang Bird Web (SBW)., 2009. Belibis Batu. http://www.bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_belibis_batu.htm. [diakses pada tanggal 23 Maret 2009].
Srigandono, B., 1986. Ilmu Unggas Air.Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sukiya.. 2003. Biologi Vertebrata.Universitas Negeri Yogyakarta : JICA. Suthama, N. 2005. Kapasitas ribosomal saluran pencernaan pada ayam Kedu. J.
Tzeng, T.D., C.S, Chiu., S.Y, Yeh., 2000. Morphometric Variation in Redspot Prawn (Metapenaeopsis barbata) in Defferent Geographick Waters of Taiwan. Institute of Oceanography, National Taiwan University. Taypei 106, Taiwan ROC.
Wahyu., J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Warwick, E.J., J.M Astuti, W. Hardjosubroto., 1990. Pemuliaan Ternak. UGM Press. Yogyakarta.
Wikipedia., 2007. Belibis kembang. http://wikipedia.co.id/03/2007/burung_belibis_kembang/ [diakses pada
tanggal 27 april 2009].
Wikipedia., 2012. Morphometrics. http://en.wikipedia.org./morphometrics/ [diakses pada tanggal 13 Februari 2012 ].
LAMPIRAN
1. Tabel bobot badan belibis kembang dan belibis batu
a. Tabel bobot badan belibis kembang (Dendrocygna arcuata)Sampel Bobot badan (g)
Jantan Betina
1 542 535
2 562 547
3 556 530
4 560 542
5 529 545
Koefisien Kergagaman
549.8 ± 14.01 3925.14 %
539.8 ± 7.12 7581.04 %
b. Tabel bobot badan belibis batu (Dendrocygna javanica) Sampel Bobot badan (g)
Jantan Betina
1 389 379 2 397 384 3 380 372 4 390 350 5 405 385 Koefisien
Keragaman
392.2 ± 9.36 4188.01
Gambar 5 belibis bat
2. Tabel
belibi
a. Tabel M jantan Morfologi Panjang Tarsometa Keliling Tarsometa Panjang T Panjang F Panjang S . Pengukura tul hasil pen
s kemban
Morfologi or i atarsus atarsus Tibia Femur ayapan bobot be
ngukuran
ng dan bel
rgan tubuh l
1 6.2 2.9 8.8 5.1 15.6 elibis kemba
n organ lu
libis batu
luar pada beU 2 2 6.5 9 3.1 9.1 5.2 6 16.3 ang Ga
uar dan or
u
elibis kemb
Ukuran (cm 3 6.3 2.8 9.2 5.1 3 16.1
ambar 6. Pe
rgan penc
ang (Dendr m) 4 6.5 3 9.1 5.4 16. engukuran bcernaan
rocygna arc5 5
2
1 8
4 4
Panjang Jari Ketiga 6.1 6 6.1 6.1 5.9
Panjang Maxilla
4.4 4.35 4.4 4.6 4.2
b. Tabel Morfologi organ tubuh luar pada belibis kembang (Dendrocygna arcuata) betina
Morfologi Ukuran (cm)
1 2 3 4 5
Panjang
Tarsometatarsus
5.9 6 5.8 5.8 6.1
Keliling
Tarsometatarsus
2.8 2.8 2.6 2.5 2.9
Panjang Tibia 8.6 8.8 8.4 8.3 8.8
Panjang Femur 4.9 5 4.7 4.65 5
Panjang Sayap 15.7 15.85 15.5 15.5 15.9
Panjang Jari Ketiga 5.8 5.4 5.5 5.7 5.6 Panjang Maxilla 4.2 4.25 4.15 4.1 4.3
c. Tabel Morfologi organ tubuh luar pada belibis batu (Dendrocygna javanica) jantan
1 2 3 4 5 Panjang
Tarsometatarsus
4.5 4.6 4.5 4.4 5.5
Keliling
Tarsometatarsus
2.3 2.1 2.3 2.2 2.6
Panjang Tibia 7.4 7.9 7.4 7.5 8.5
Panjang Femur 4.1 4.7 4 4.2 5
Panjang Sayap 14.1 13.8 13.5 13.9 14.5
Panjang Jari Ketiga 5.2 5.5 5.2 5.3 5.9
Panjang Maxilla 4.1 4.1 4.3 3.9 4.6
d. Tabel Morfologi organ tubuh luar pada belibis batu (Dendrocygna javanica) betina
Morfologi Ukuran (cm)
1 2 3 4 5
Panjang
Tarsometatarsus
4.2 4.5 4.2 3.8 4.4
Keliling
Tarsometatarsus
Panjang Tibia 7.1 7.2 7.1 6.8 7.3
Panjang Femur 4 4.2 4 3.9 5
Panjang Sayap 13.9 14.5 13.7 13.7 14.3
Panjang Jari Ketiga 5.1 5.3 5.1 4.4 5.2 Panjang Maxilla 3.96 4.2 4 3.6 4.15
e. Tabel morfometri panjang organ pencernaan belibis kembang (Dendrocygna arcuata) jantan
Morfologi Ukuran (cm)
1 2 3 4 5
Panjang Paruh 4.21 4.25 4.14 4.45 4.05 Panjang Oesophagus 4.71 4.6 4.44 4.52 4.35 Panjang
Proventrikulus
5.5 5.1 5.3 5.5 5
Panjang Usus kecil 28.3 30.2 27.9 28.1 27.5 Panjang Usus Besar 8.2 8.1 7.9 8 7.6
f. Tabel morfometri panjang organ pencernaan belibis kembang (Dendrocygna arcuata) betina
Morfologi Ukuran (cm)
1 2 3 4 5
Panjang Paruh 4 4.05 3.75 3.77 4.15
Panjang Proventrikulus
5.2 5.25 4.9 4.9 5.35
Panjang Usus kecil 27.9 28.2 26.7 26.2 29.3 Panjang Usus Besar 7.5 7.7 7.5 7.45 7.85
g. Tabel morfometri panjang organ pencernaan belibis batu (Dendrocygna javanica) jantan
Morfologi Ukuran (cm)
1 2 3 4 5
Panjang Paruh 3.72 3.72 4.02 3.67 4.2
Panjang Oesophagus 4.5 4.44 4.7 4.3 4.73
Panjang Proventrikulus
4.9 4.85 4.95 4.6 5.2
Panjang Usus kecil 26.75 25.97 27.35 25.75 28.56 Panjang Usus Besar 7.6 7.49 7.65 7.45 7.85
h. Tabel morfometri panjang organ pencernaan belibis batu (Dendrocygna javanica) betina
Morfologi Ukuran (cm)
1 2 3 4 5
Panjang Oesophagus 4.12 4.45 4.09 3.89 4.27
Panjang Proventrikulus
4.65 4.7 4.3 4.15 4.35
Panjang Usus kecil 25.65 26.37 25.55 24.22 26.14 Panjang Usus Besar 7.25 7.6 7.3 6.7 7.4
i. Tabel morfometri berat organ pencernaan belibis kembang (Dendrocygna arcuata) jantan
Morfologi Ukuran (g)
1 2 3 4 5
Berat Oesophagus 1.7 1.6 1.5 1.6 1.4
Berat Tembolok 0.31 0.29 0.27 0.25 0.22
Berat
Proventrikulus
0.97 0.97 1.02 0.95 0.9
Berat Ventrikulus 19.27 19.18 19.89 18.92 18.76
Berat Usus Kecil 5.2 5.5 5.3 5.1 4.9
Berat Usus Besar 3.8 3.6 3.3 3.7 3.2
j. Tabel morfometri berat organ pencernaan belibis kembang (Dendrocygna arcuata) betina
Morfologi Ukuran (g)
1 2 3 4 5
Berat Oesophagus 1.62 1.66 1.45 1.52 1.65
Berat Tembolok 0.28 0.3 0.26 0.27 0.32
Berat
Proventrikulus
0.9 0.91 0.88 0.86 0.93
Berta Ventrikulus 18.87 18.98 18.44 18.35 19.03
Berat Usus Kecil 4.9 5 4.7 4.7 5.3
Berat Usus Besar 3.3 3.4 3.1 3.1 3.6
Berat Kloaka 1.82 1.83 1.79 1.77 1.83 Berat Hati 10.2 10.4 9.8 9.8 10.5
k. Tabel morfometri berat organ pencernaan belibis batu (Dendrocygna javanica)
jantan
1 2 3 4 5 Berat Oesophagus 1.55 1.53 1.57 1.53 1.59
Berat Tembolok 0.261 0.252 0.265 0.248 0.272
Berat Proventrikulus 0.87 0.92 0.91 0.85 0.92
Berat Ventrikulus 18.53 18.98 18.84 18.37 19.02
Berat Usus Kecil 4.54 4.27 4.63 4.22 4.78
Berat Usus Besar 3.2 3.17 3.28 3.09 3.42
Berat Kloaka 1.85 1.85 1.83 1.82 1.85 Berat Hati 7.08 7.03 7.12 6.98 7.32
l. Tabel morfometri berat organ pencernaan belibis batu (Dendrocygna javanica)
betina
Morfologi Ukuran (g)
1 2 3 4 5
Berat Oesophagus 1.32 1.45 1.32 1.29 1.41 Berat Tembolok 0.23 0.25 0.21 0.195 0.23
Berat Proventrikulus 0.718 0.85 0.705 0.68 0.72
Berat U
Berat U
Berat K Berat H
3. Pengu
Panjang T
Panjang T
Usus Kecil
Usus Besar
Kloaka Hati
ukuran or
Tarsometatar
Tibia
rgan luar
rsus
4.41
3.02
1.8 6.95
dan orga
2 4.52
2 3.14
1.84 5 7.08
an dalam
Ke
Pa
4.39
2.89
1.81 6.95
eliling Tarso
anjang Femu 3.9
2.55
1.74 6.7
ometatarsus
ur
4.473
3.08
1.825 7.02
Panjang S
Panjang M
Panjang P ayap
Maxilla
Proventrikulus
Pa
Pa
Pa
anjang Jari K
anjang Paruh
anjang Usus Ketiga
h (mandibu
s kecil
Raw Panjang U
4. Hasil
A. Organ Panjang Ta Keliling Tars Panjang Tib Panjang Fe Panjang Sa Panjang Jar Panjang Ma Compo ent 1 2 3 4 5 6 Usus Besarolahan da
luar belibi rsomettarsus sometatarsus bia mur yap ri Ketiga axilla Total Varia on Total .37 .03 .01 .00 .00 .00ata Anali
is kembang Descriptive Mean 6.1 2.8 8.76 4.9 15.8 5.82 4.2 ance Explaine Initial Eig% of Vari
71 8
33 10 05 04 01 Berat Klo
sis Komp
g (DendrocyStatistics
n Std. De
000 100 600 950 050 200 950 ed genvaluesa
ance Cum
87.369 7.726 2.394 1.272 .917 .261 aka
ponen Uta
ygna arcuaeviation An
.26667 .17920 .30984 .22417 .29102 .26162 .14804 mulative % 87.369 95.095 97.489 98.761 99.678 99.939
ama (AKU
ata) alysis N 10 10 10 10 10 10 10 Extractio Total .371 .033 Berat hatiU)
on Sums of S
% of Varian
87
7
i
quared Loadin
nce Cumu
7 .000 .061 100.000
Rescaled 1 .371 87.369 87.369 6.034 86.202 86.202
2 .033 7.726 95.095 .490 6.995 93.197
3 .010 2.394 97.489
4 .005 1.272 98.761
5 .004 .917 99.678
6 .001 .261 99.939
7 .000 .061 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Score Coefficient Matrixa
Component
1 2
Panjang Tarsomettarsus .188 .006
Keliling Tarsometatarsus .078 -.015
Panjang Tibia .253 -.228
Panjang Femur .130 .241
Panjang Sayap .206 -1.097
Panjang Jari Ketiga .161 .947
Panjang Maxilla .053 .180
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Scores.
B. Panjang Organ pencernaan belibis kembang (Dendrocygna arcuata)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation Analysis N
Panjang Paruh 4.0820 .21196 10
Panjang Oesophagus 4.5650 .12483 10
Panjang Proventrikullus 5.2000 .22236 10
Panjang Usus Kecil 28.0300 1.147