PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK
BAHAS AN KOLOI D
Oleh:
Nanda Aprita Y NIM 4123131062
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN KOLOID
Nanda Aprita Y (4123131062) Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dua model pembelajaran yaitu pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid di kelas XI IPA SMAN 14 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 14 Medan yang terdiri dari 6 kelas. Sampel penelitian secara Purpose sampling terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen 1 yang diajarkan dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Solving. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 18 soal yang telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t dua pihak. Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > t1/2 (10,56 > 1,005). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu: ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid. Dari hasil analisis data kedua model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa khususnya pada pokok bahasan Koloid.
Dari hasil penelitian maka dapat dilihat terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan kedua model pembelajaran yang berbeda sehingga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk diterapkan pada pokok bahasan lainnya.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pendekatan Keterampilan Proses Sains Dengan Model Pembelajaran Problem Solving Pada Pokok Bahasan Koloid” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada kedua
orang tua penulis yaitu ayahanda Yusman, SP dan ibunda Irma Sani Hrp yang
selama ini telah berjuang untuk pendidikan penulis. Tak lupa juga penulis
sampaikan terimakasih kepada sanak saudara yaitu adik penulis Nazaruddin
Yusman dan paman Alm. Taufik Sani Hrp yang selama ini telah berdoa dan
memberi dukungan kepada penulis.
Selanjutnya penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs.
Kawan Sihombing, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Hafni
Indriati Nst, M.Si , bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan bapak Drs. Jasmidi, M.Si
selaku dosen penguji skripsi penulis yang telah banyak memberikan masukan dan
saran kepada penulis. Serta bapak dan ibu guru di SMAN 14 Medan yang telah
banyak membantu penulis dalam proses penelitian.
Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah
banyak membantu penulis yaitu Muhammad Ali Sofian, keempat sahabat penulis
yaitu Putri, Fahmi, Rian dan Juwita, teman sekelas Kimia Dik C 2012, teman
sesama dosen pembimbing skripsi dan seluruh pihak yang terlibat dalam
membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
v
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan
Medan, Juni 2016
Penulis
Nanda Aprita Y
vi
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 4
1.6.Manfaat Penelitian 4
1.7.Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakekat Pembelajaran Kimia 6
2.1.1. Hakekat Pembelajaran Kimia 6
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar Kimia 7
2.2. Model Pembelajaran 8
2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 8
2.2.2. Pendekatan Keterampilan Proses Sains 8
2.2.2.1. Pengertian Keterampilan Proses Sains 8
2.2.2.2. Manfaat Keterampilan Proses Sains 9
2.2.2.3. Aspek-Aspek Keterampilan Proses Sains 9
vii
2.2.2.5. Kelemahan Pendekatan Keterampilan Proses Sains 12
2.2.3. Model Pembelajaran Problem Solving 12
2.2.3.1. Tahap Pembelajaran Probelm Solving 13
2.2.3.2. Kelebihan Pembelajaran Probelm Solving 15
2.2.3.3. Kekurangan Pembelajaran Probelm Solving 15
2.3. Materi Pokok 16
2.3.1. Sistem Koloid 16
2.3.1.1. Pengertian Sistem Koloid 16
2.3.2. Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari 17
2.3.3. Jenis-Jenis Koloid 17
3.2. Populasi dan Sampel 27
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 27
3.4. Instrumen Penelitian 28
3.5. Rancangan/Desain Penelitian 32
3.6. Teknik Pengumpulan Data 32
3.7. Teknik Analisis Data 35
viii
3.7.2. Standar Deviasi 35
3.7.3. Uji Normalitas 35
3.7.4. Uji Homogenitas 36
3.7.5. Uji Hipotesis 36
3.7.6. Peningkatan Hasil Belajar 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data instrumen penelitian 38
4.1.1. Validitas Item / Butir Soal 38
4.1.2. Reabilitas Tes 38
4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 39
4.1.4. Daya Pembeda 39
4.1.5. Distruktor 39
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 39
4.2.1. Hasil Belajar Siswa 39
4.2.2. Uji Normalitas 42
4.2.3. Uji Homogenitas 43
4.2.4. Uji Hipotesis 45
4.3. Pembahasan 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 48
5.2. Saran 48
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahapan Problem Solving 12
Gambar 2.2. Efek Tyndall 19
Gambar 2.3. Gerak Brown 20
Gambar 2.4. Elektroforesis 20
Gambar 2.5. Adsorpsi 21
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 34
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 41
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. perbandingan KPS dengan Problem solving 16
Tabel 2.2. Perbandingan Larutan, Koloid, dan Suspensi 17
Tabel 2.3. Jenis-Jenis Koloid 18
Tabel 4.1. Rangkuman Statistif Deskriptif Pretest Posttest 40
Tabel 4.2. Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar 41
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas 42
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 51
Lampiran 2. RPP 54
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal 72
Lampiran 4. Instrumen Tes 75
Lampiran 5. Penyelesaian Instrumen Tes 84
Lampiran 6. Uji Validitas Tes 89
Lampiran 7. Uji Reliabilitas 91
Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 93
Lampiran 9. Uji Daya Beda 95
Lampiran 10. Distruktor 97
Lampiran 11. Hasil Belajar & Rata-rata 99
Lampiran 12. Uji Normalitas 101
Lampiran 13. Uji Homogenitas 105
Lampiran 14. Uji Hipotesis 107
Lampiran 15. Peningkatan Hasil Belajar 109
Lampiran 16. Varian dan Standar Deviasi 111
Lampiran 17. Tabel Distribusi Chi Kuadrat 113
Lampiran 18. Tabel Distribusi t 114
Lampiran 19. Tabel Distribusi F 115
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan
meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berwawasan yang
diharapkan mampu untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang. Dalam
hal ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses
pembelajaran yang diusahakan dengan sengaja untuk mengembangkan
kepribadian dan segenap potensi siswa sehingga mereka dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional (Wardani,
2014).
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya,
2006).
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan hasil
kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep terorganisir tentang
alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah.
Namun pada saat ini sains (kimia) merupakan salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sekolah menengah. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya rumus perhitungan kimia yang memerlukan analisis perhitungan
matematis. Selain hal tersebut, perlu adanya variasi dalam mengajar agar siswa
dapat termotivasi dalam pembelajaran di dalam kelas (Setyowati, 2007).
Kenyataan di lapangan, siswa memandang pelajaran kimia sebagai
pelajaran yang sulit dipahami, tidak menarik, dan membosankan karena identik
2
siswa kurang berminat mendalami kimia dan menyebabkan hasil belajar kimia
siswa rendah.
Berdasarkan permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran
yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi
pelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakam untuk mengatasi masalah di atas
adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih
bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi
pengetahuan tersebut. Disini penulis memilih menggunakan pendekatan
Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving.
Dengan adanya pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model
pembelajaran Problem Solving diharapkan situasi pembelajaran kimia yang
menegangkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih
mudah mencapai kompetensi yang diharapkan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan keefektifan dari pendekatan
Keterampilan Proses Sains untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian
Putri (2015) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Pokok Koloid Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram Tahun Ajaran 2013/2014” menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar Kimia siswa.
Selanjutnya hasil penelitian dari Syafitri (2010) dengan judul “Analisis
Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Sistem Koloid” menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 83,1%.
Begitu juga dengan model pembelajaran Problem Solving, beberapa
penelitian telah menunjukkan keefektifannya dalam meningkatkan hasil belajar
kimia siswa diantaranya, penelitian Astuti (2013) yang berjudul “Analisis
Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi Pada Materi Koloid
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving” menunjukkan
3
Hijayatun (2013) dalam penelitiannya berjudul “Penerapan Metode
Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa” menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa sebesar 90,6%.
Pendekatan Keterampilan Proses Sains ataupun model pembelajaran
Problem Solving diharapkan dapat menuntun siswa untuk memperbaiki proses
belajar dan siswa lebih memahami akan materi kimia salah satunya yaitu materi
koloid.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan Model Pembelajaran Problem Solving pada Pokok Bahasan Koloid”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan pada penelitian antara lain :
1. Hasil belajar kimia sebagian siswa yang masih rendah, yaitu di bawah kriteria
ketuntasan minimal.
2. Siswa menganggap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit dan kurang
menarik terutama dalam rumus dan perhitungan.
3. Proses belajar mengajar di kelas yang masih menggunakan pengajaran yang
berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa tersebut.
4. Model atau metode yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang bervariasi
sehingga siswa kurang berpikir kritis dan imajinatif dalam pembelajara.
5. Selama kegiatan belajar mengajar di kelas, guru kurang maksimal dalam
4
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka diperlukan pembatan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Sampel penelitian adalah siswa SMAN 14 Medan kelas XI IPA sebanyak dua
kelas.
2. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran yang menggunakan
pendekatan Keterampilan Proses Sains dan Problem Solving pada materi Koloid.
3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes kognitif.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada
pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem
Solving pada pokok bahasan Koloid?
2. Berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang akan diteliti tersebut, adapun yang menjadi
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada
pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving
pada pokok bahasan Koloid.
2. Untuk besar peningkatan hasil belajar kimia siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru kimia untuk meningkatkan
5
2. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan pendekatan Keterampilan Proses
Sains dan model pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan hasil
belajar, semangat dan minat belajar siswa.
3. Bagi peneliti, (a) sebagai masukan untuk menambah wawasan tentang model
pembelajaran, (b) sebagai masukan agar dapat diterapkan di dalam kegiatan
belajar mengajar nantinya.
4. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan
penelitian dengan menggunakan model dan media yang sama.
1.7. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prilaku sebagai akibat dari proses belajar mengajar. Hasil
belajar dapat diukur melalui kegiatan penilaian.
2. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan
metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu
pengetahuan.
3. Problem Solving
Problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan
dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari
48 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis
maka peneliti menarik kesimpulan :
1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan
dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model
pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid di kelas XI
IPA SMAN 14 Medan.
2. Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan pada kedua kelas
eksperimen, pembelajaran dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains
lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan
peningkatan sebesar 70,3% dan rata-rata hasil belajarnya 80,67
dibandingkan dengan hasil belajar yang diajarkan dengan model
pembelajaran Problem Solving dengan peningkatan 51,5% dan rata-rata
hasil belajarnya sebesar 67,41.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan
pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model Pembelajaran Problem
Solving karena terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar kimia
siswa dan membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif seperti kerja sama,
motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel afektif
lainnya.
49
DAFTAR PUSTAKA
Afrida Yunia Arfiyani. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Vol. 3 No.10 ISSN 2337-9995
Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto. Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta
Astuti, Ratih Puji. (2013). Analisis Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi Pada Materi Koloid Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving.Vol-,No-, FMIPA UNLAM, Lampung.
Dahar, R. W., (2006), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Djamarah. Syaiful Bahri, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Gulo.W, (2002), Metode Penelitian, PT. Grasindo, Jakarta
Harjani. Tarti dkk, (2012), Kimia SMA Kelas XI, Masmedia, Sidoarjo
Hijayatun,S. (2013). Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa. ISSN NO 2252-6609, FMIPA UNNES, Semarang
Lawson,A.E, (1994), Science Teaching and The Development of Thinking, Belmont, Wadsworth
Purba.Michael, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
50
Rizaldi.Aldi, (2012), Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle), UPI, Bandung
Roestiyah N.K, (1991), Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta
Sanjaya.W, (2006), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sardiman, (1996), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Grafindo, Jakarta
Setyowati, (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Semarang Tahun 2006/2007 Pada Konsep Larutan Asam Basa Melalui Metode Quantum Teaching, FMIPA UNNES, Semarang
Silitonga.P.M, (2013), Metodologi Penelitain Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Silitonga.P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan
Situmorang, M., (2011), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Standar melalui Inovasi Materi Pembelajaran Muatan Lokal Provinsi Sumatera sesuai Tuntutan KTSP, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Sudirman, (1987), Ilmu Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung
Tim Dosen FMIPA, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
ii
RIWAYAT HIDUP
Nanda Aprita Y dilahirkan di Pematang Siantar pada 03 April 1995
yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Ayahanda Yusman,
S.P dan ibunda Irma Sani Hrp. Pada tahun 2000 penulis mulai bersekolah di
SD Negeri 112282 Aek Kanopan sampai dengan kelas 4 SD dan
menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD 118262 Aek Raso Cikampak
dikarenakan ikut orangtua berpindah tugas. Selanjutnya pada tahun 2006
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Rantau Selatan, Rantau
Prapat sampai dengan tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Rantau Utara, Rantau Prapat. Pada
tahun 2012 penulis diterima di Universitas Negeri Medan program studi
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui