• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN KOLOID."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK

BAHAS AN KOLOI D

Oleh:

Nanda Aprita Y NIM 4123131062

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN KOLOID

Nanda Aprita Y (4123131062) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dua model pembelajaran yaitu pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid di kelas XI IPA SMAN 14 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 14 Medan yang terdiri dari 6 kelas. Sampel penelitian secara Purpose sampling terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen 1 yang diajarkan dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Solving. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 18 soal yang telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t dua pihak. Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > t1/2 (10,56 > 1,005). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu: ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid. Dari hasil analisis data kedua model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa khususnya pada pokok bahasan Koloid.

Dari hasil penelitian maka dapat dilihat terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan kedua model pembelajaran yang berbeda sehingga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk diterapkan pada pokok bahasan lainnya.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pendekatan Keterampilan Proses Sains Dengan Model Pembelajaran Problem Solving Pada Pokok Bahasan Koloid” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada kedua

orang tua penulis yaitu ayahanda Yusman, SP dan ibunda Irma Sani Hrp yang

selama ini telah berjuang untuk pendidikan penulis. Tak lupa juga penulis

sampaikan terimakasih kepada sanak saudara yaitu adik penulis Nazaruddin

Yusman dan paman Alm. Taufik Sani Hrp yang selama ini telah berdoa dan

memberi dukungan kepada penulis.

Selanjutnya penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs.

Kawan Sihombing, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Hafni

Indriati Nst, M.Si , bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan bapak Drs. Jasmidi, M.Si

selaku dosen penguji skripsi penulis yang telah banyak memberikan masukan dan

saran kepada penulis. Serta bapak dan ibu guru di SMAN 14 Medan yang telah

banyak membantu penulis dalam proses penelitian.

Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah

banyak membantu penulis yaitu Muhammad Ali Sofian, keempat sahabat penulis

yaitu Putri, Fahmi, Rian dan Juwita, teman sekelas Kimia Dik C 2012, teman

sesama dosen pembimbing skripsi dan seluruh pihak yang terlibat dalam

membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

(5)

v

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan

Medan, Juni 2016

Penulis

Nanda Aprita Y

(6)

vi

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 4

1.6.Manfaat Penelitian 4

1.7.Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakekat Pembelajaran Kimia 6

2.1.1. Hakekat Pembelajaran Kimia 6

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar Kimia 7

2.2. Model Pembelajaran 8

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 8

2.2.2. Pendekatan Keterampilan Proses Sains 8

2.2.2.1. Pengertian Keterampilan Proses Sains 8

2.2.2.2. Manfaat Keterampilan Proses Sains 9

2.2.2.3. Aspek-Aspek Keterampilan Proses Sains 9

(7)

vii

2.2.2.5. Kelemahan Pendekatan Keterampilan Proses Sains 12

2.2.3. Model Pembelajaran Problem Solving 12

2.2.3.1. Tahap Pembelajaran Probelm Solving 13

2.2.3.2. Kelebihan Pembelajaran Probelm Solving 15

2.2.3.3. Kekurangan Pembelajaran Probelm Solving 15

2.3. Materi Pokok 16

2.3.1. Sistem Koloid 16

2.3.1.1. Pengertian Sistem Koloid 16

2.3.2. Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari 17

2.3.3. Jenis-Jenis Koloid 17

3.2. Populasi dan Sampel 27

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 27

3.4. Instrumen Penelitian 28

3.5. Rancangan/Desain Penelitian 32

3.6. Teknik Pengumpulan Data 32

3.7. Teknik Analisis Data 35

(8)

viii

3.7.2. Standar Deviasi 35

3.7.3. Uji Normalitas 35

3.7.4. Uji Homogenitas 36

3.7.5. Uji Hipotesis 36

3.7.6. Peningkatan Hasil Belajar 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data instrumen penelitian 38

4.1.1. Validitas Item / Butir Soal 38

4.1.2. Reabilitas Tes 38

4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 39

4.1.4. Daya Pembeda 39

4.1.5. Distruktor 39

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 39

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 39

4.2.2. Uji Normalitas 42

4.2.3. Uji Homogenitas 43

4.2.4. Uji Hipotesis 45

4.3. Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 48

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tahapan Problem Solving 12

Gambar 2.2. Efek Tyndall 19

Gambar 2.3. Gerak Brown 20

Gambar 2.4. Elektroforesis 20

Gambar 2.5. Adsorpsi 21

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 34

Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 41

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. perbandingan KPS dengan Problem solving 16

Tabel 2.2. Perbandingan Larutan, Koloid, dan Suspensi 17

Tabel 2.3. Jenis-Jenis Koloid 18

Tabel 4.1. Rangkuman Statistif Deskriptif Pretest Posttest 40

Tabel 4.2. Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar 41

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas 42

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas 44

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 51

Lampiran 2. RPP 54

Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal 72

Lampiran 4. Instrumen Tes 75

Lampiran 5. Penyelesaian Instrumen Tes 84

Lampiran 6. Uji Validitas Tes 89

Lampiran 7. Uji Reliabilitas 91

Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 93

Lampiran 9. Uji Daya Beda 95

Lampiran 10. Distruktor 97

Lampiran 11. Hasil Belajar & Rata-rata 99

Lampiran 12. Uji Normalitas 101

Lampiran 13. Uji Homogenitas 105

Lampiran 14. Uji Hipotesis 107

Lampiran 15. Peningkatan Hasil Belajar 109

Lampiran 16. Varian dan Standar Deviasi 111

Lampiran 17. Tabel Distribusi Chi Kuadrat 113

Lampiran 18. Tabel Distribusi t 114

Lampiran 19. Tabel Distribusi F 115

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan

meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berwawasan yang

diharapkan mampu untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang. Dalam

hal ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses

pembelajaran yang diusahakan dengan sengaja untuk mengembangkan

kepribadian dan segenap potensi siswa sehingga mereka dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional (Wardani,

2014).

Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya,

2006).

Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan hasil

kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep terorganisir tentang

alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah.

Namun pada saat ini sains (kimia) merupakan salah satu mata pelajaran yang

dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sekolah menengah. Hal ini disebabkan

oleh banyaknya rumus perhitungan kimia yang memerlukan analisis perhitungan

matematis. Selain hal tersebut, perlu adanya variasi dalam mengajar agar siswa

dapat termotivasi dalam pembelajaran di dalam kelas (Setyowati, 2007).

Kenyataan di lapangan, siswa memandang pelajaran kimia sebagai

pelajaran yang sulit dipahami, tidak menarik, dan membosankan karena identik

(13)

2

siswa kurang berminat mendalami kimia dan menyebabkan hasil belajar kimia

siswa rendah.

Berdasarkan permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran

yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi

pelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakam untuk mengatasi masalah di atas

adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih

bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi

pengetahuan tersebut. Disini penulis memilih menggunakan pendekatan

Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving.

Dengan adanya pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model

pembelajaran Problem Solving diharapkan situasi pembelajaran kimia yang

menegangkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih

mudah mencapai kompetensi yang diharapkan.

Beberapa penelitian telah menunjukkan keefektifan dari pendekatan

Keterampilan Proses Sains untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian

Putri (2015) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Pokok Koloid Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Mataram Tahun Ajaran 2013/2014” menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar Kimia siswa.

Selanjutnya hasil penelitian dari Syafitri (2010) dengan judul “Analisis

Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Sistem Koloid” menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 83,1%.

Begitu juga dengan model pembelajaran Problem Solving, beberapa

penelitian telah menunjukkan keefektifannya dalam meningkatkan hasil belajar

kimia siswa diantaranya, penelitian Astuti (2013) yang berjudul “Analisis

Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi Pada Materi Koloid

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving” menunjukkan

(14)

3

Hijayatun (2013) dalam penelitiannya berjudul “Penerapan Metode

Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa” menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa sebesar 90,6%.

Pendekatan Keterampilan Proses Sains ataupun model pembelajaran

Problem Solving diharapkan dapat menuntun siswa untuk memperbaiki proses

belajar dan siswa lebih memahami akan materi kimia salah satunya yaitu materi

koloid.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan Model Pembelajaran Problem Solving pada Pokok Bahasan Koloid”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan pada penelitian antara lain :

1. Hasil belajar kimia sebagian siswa yang masih rendah, yaitu di bawah kriteria

ketuntasan minimal.

2. Siswa menganggap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit dan kurang

menarik terutama dalam rumus dan perhitungan.

3. Proses belajar mengajar di kelas yang masih menggunakan pengajaran yang

berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa tersebut.

4. Model atau metode yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang bervariasi

sehingga siswa kurang berpikir kritis dan imajinatif dalam pembelajara.

5. Selama kegiatan belajar mengajar di kelas, guru kurang maksimal dalam

(15)

4

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka diperlukan pembatan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Sampel penelitian adalah siswa SMAN 14 Medan kelas XI IPA sebanyak dua

kelas.

2. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran yang menggunakan

pendekatan Keterampilan Proses Sains dan Problem Solving pada materi Koloid.

3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes kognitif.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada

pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model pembelajaran Problem

Solving pada pokok bahasan Koloid?

2. Berapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang akan diteliti tersebut, adapun yang menjadi

tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada

pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model pembelajaran Problem Solving

pada pokok bahasan Koloid.

2. Untuk besar peningkatan hasil belajar kimia siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru kimia untuk meningkatkan

(16)

5

2. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan pendekatan Keterampilan Proses

Sains dan model pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan hasil

belajar, semangat dan minat belajar siswa.

3. Bagi peneliti, (a) sebagai masukan untuk menambah wawasan tentang model

pembelajaran, (b) sebagai masukan agar dapat diterapkan di dalam kegiatan

belajar mengajar nantinya.

4. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan

penelitian dengan menggunakan model dan media yang sama.

1.7. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan prilaku sebagai akibat dari proses belajar mengajar. Hasil

belajar dapat diukur melalui kegiatan penilaian.

2. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan

metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu

pengetahuan.

3. Problem Solving

Problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan

dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari

(17)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis

maka peneliti menarik kesimpulan :

1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan

dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains dengan model

pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan Koloid di kelas XI

IPA SMAN 14 Medan.

2. Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan pada kedua kelas

eksperimen, pembelajaran dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains

lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan

peningkatan sebesar 70,3% dan rata-rata hasil belajarnya 80,67

dibandingkan dengan hasil belajar yang diajarkan dengan model

pembelajaran Problem Solving dengan peningkatan 51,5% dan rata-rata

hasil belajarnya sebesar 67,41.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,

diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan

pendekatan Keterampilan Proses Sains dan model Pembelajaran Problem

Solving karena terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar kimia

siswa dan membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan

mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif seperti kerja sama,

motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel afektif

lainnya.

(18)

49

DAFTAR PUSTAKA

Afrida Yunia Arfiyani. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Vol. 3 No.10 ISSN 2337-9995

Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto. Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta

Astuti, Ratih Puji. (2013). Analisis Keterampilan Mengelompokkan dan Inferensi Pada Materi Koloid Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving.Vol-,No-, FMIPA UNLAM, Lampung.

Dahar, R. W., (2006), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Djamarah. Syaiful Bahri, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Gulo.W, (2002), Metode Penelitian, PT. Grasindo, Jakarta

Harjani. Tarti dkk, (2012), Kimia SMA Kelas XI, Masmedia, Sidoarjo

Hijayatun,S. (2013). Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa. ISSN NO 2252-6609, FMIPA UNNES, Semarang

Lawson,A.E, (1994), Science Teaching and The Development of Thinking, Belmont, Wadsworth

Purba.Michael, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

(19)

50

Rizaldi.Aldi, (2012), Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle), UPI, Bandung

Roestiyah N.K, (1991), Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta

Sanjaya.W, (2006), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sardiman, (1996), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Grafindo, Jakarta

Setyowati, (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Semarang Tahun 2006/2007 Pada Konsep Larutan Asam Basa Melalui Metode Quantum Teaching, FMIPA UNNES, Semarang

Silitonga.P.M, (2013), Metodologi Penelitain Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan

Silitonga.P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan

Situmorang, M., (2011), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Standar melalui Inovasi Materi Pembelajaran Muatan Lokal Provinsi Sumatera sesuai Tuntutan KTSP, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Sudirman, (1987), Ilmu Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung

Tim Dosen FMIPA, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA Unimed, Medan

(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Nanda Aprita Y dilahirkan di Pematang Siantar pada 03 April 1995

yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Ayahanda Yusman,

S.P dan ibunda Irma Sani Hrp. Pada tahun 2000 penulis mulai bersekolah di

SD Negeri 112282 Aek Kanopan sampai dengan kelas 4 SD dan

menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD 118262 Aek Raso Cikampak

dikarenakan ikut orangtua berpindah tugas. Selanjutnya pada tahun 2006

penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Rantau Selatan, Rantau

Prapat sampai dengan tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Rantau Utara, Rantau Prapat. Pada

tahun 2012 penulis diterima di Universitas Negeri Medan program studi

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui

Gambar

Gambar 2.1. Tahapan Problem Solving
Tabel 2.1. perbandingan KPS dengan Problem solving

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Analisis data yang digunakan adalah (1) Matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal, mengetahui

Untuk mengelola informasi administrator, dosen dan mahasiswa diwajibkan melakukan proses login untuk melakukan input data; (7) administrator, dosen dan mahasiswa

By referring to the figure in Table 8, it can be concluded that if the increment of the Regional Minimum Wages set by the Local Government are really based on the Proper Living

sebeLumnya,  peoelitian  yang  meogkaji  peranan  penutupan  lahan  hulan  terhadap  aLi ran  suogai  dan ;  roses  sedimentasi pada  DAS  dilaksanakan p ada  DAS 

Untuk mengetahui proses kreatif yang dilakukan Plat Hitam Adv dalam merumuskan strategi kretif sehingga iklan yang dihasilkan dapat menarik, mudah dipahami dan dapat

asam laktat menghasilkan asam dalam waktu cepat sehingga menurunkan pH yang menyebabkan bakteri patogen tidak dapat tumbuh. ) yang terbentuk oleh BAL yang bersifat

ANALISA PENGARUH BIAYA KEAGENAN, RESIKO PERUSAHAAN DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN.. PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA