• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN TEKNIK PENGOBATAN TRADISIONAL PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA BULU SOMA KECAMATAN BATANG NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN TEKNIK PENGOBATAN TRADISIONAL PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA BULU SOMA KECAMATAN BATANG NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN TEKNIK

PENGOBATAN TRADISIONAL PENDERITA GANGGUAN JIWA

DI DESA BULU SOMA KECAMATAN BATANG NATAL

KABUPATEN MANDAILING NATAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Antropologi

OLEH:

NURHANI NASUTION 3112122004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Nurhani Nasution, NIM.3112122004. Tahun 2016. Judul Skripsi Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Teknik Pengobatan Tradisional Penderita Gangguan Jiwa di Desa Bulu Soma Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal

Penelitian mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Teknik Pengobatan Tradisional Penderita Gangguan Jiwa di Desa Bulu Soma Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal bertujuan untuk mengetahui penyebab seseorang bisa mengalami gangguan jiwa yang telah menjadi pasien pengobatan tradisional, untuk mengetahui latar belakang berdirinya asrama penderita gangguan jiwa, untuk mengetahui teknik pengobatan tradisional terhadap penderita gangguan jiwa.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan dengan melakukan deskriptif wawancara, observasi, studi pustaka serta penelusuran data secara online.

Hasil yang didapat dalam penelitian tersebut adalah: (a) Hampir 90 % dari hasil penelitian yang dilakukan penulis bahwa penyebab pasien yang datang untuk berobat itu karena alasan mengkonsumsi narkoba. (b)Latar belakang berdirinya asrama untuk para penderita gangguan jiwa yang ada di Desa Bulu Soma itu berawal dari adanya keluarga bapak Nukman yang mengalami gangguan jiwa dan di berikan obat-obatan tradisional sehingga sembuh kembali seperti semula. (c) Teknik pengobatan tradisonal terhadap penderita gangguan jiwa di Desa Bulu Soma Kecamatan Batang Natal terdiri dari ramuan berupa bahan-bahan tradisional yang terdapat di hutan dekat kampung itu sendiri. Adapun cara pengobatnnya itu adalah dengan dua cara yaitu yang pertama dengan memberikan obat yang dibakar dan yang kedua dengan memberikan obat yang diminum dan itu semua merupakan ramuan tradisional dari Bapak Nukman. (d) Persepsi ataupun pandangan masyarakat tentang keberadaan asrama untuk pengobatan tradisional terhadap penderita gangguan jiwa yang ada di Desa Bulu Soma adalah masyarakat menganggap bahwa itu merupakan hal yang baik dan positif.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang mana telah

memberikan kesehatan dan karunia-Nya kepada penulis serta kekuatan untuk

menyelesaikan skripsi : Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Teknik

Pengobatan Tradisional Penderita Gangguan Jiwa di Desa Bulu Soma

Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal. Tidak lupa penulis

mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW.

Penyelesaian tulisan ini terlepas bantuan dari berbagai pihak yang terkait

secara langsung maupun tidak langsung, terutama dan teristimewa

dipersembahkan kepada kedua orang tua. Kepada Almarhum Ayah Alimasir

Nasution dan Ibu Nurmawati Lubis tercinta yang senantiasa memberikan rasa

sayang, didikan, materi serta doa yang selalu di panjatkan pada Allah kepada

penulis.

Skripsi ini disusun oleh penulis guna memenuhi salah satu syarat untuk

meneyelesaikan pendidikan Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan

Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan. Penulis

berharap, dengan adanya skripsi ini dapat menambah referensi para pembaca

secara khusus Mahasisiswa Pendidikan Antropologi dan secara umum bagi

(7)

iii

melibatkan banyak pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan beserta jajarannya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Antropolgi.

4. Ibu Sulian Ekomila, S.Sos, MSP selaku Dosen Pembimbing Skripisi

yang telah memberikan arahan serta masukan yang sangat berarti

dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak penulis ucapkan

kepada ibu atas waktunya untuk memberikan saran, nasehat dan

bimbingan kepada penulis.

5. Ibu Supsiloani M,Si selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran yang

membangun kepada penulis mulai perkuliahan hingga penyelesaian

skripsi.

6. Bapak Drs. Tumpal Simarmata, M.Si selaku dosen penguji II yang

telah memberikan bimbingan serta kritik dan saran yang membangun

kepada penulis.

7. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, M.Si selaku dosen Penguji III yang telah

memberikan bimbingan serta kritik dan saran yang membangun

(8)

iv

8. Seluruh Dosen Pendidikan Antropologi yang telah membagikan

ilmunya kepada penulis.

9. Teristimewa kepada keluarga besar penulis, Ibu yang sudah

memberikan kasih dan sayang kepada penulis mulai dari kecil sampai

sekarang, Almarhum Ayah, saudara penulis yaitu kak Arnida

Nasution, kak Norma Nasution, adik Rohima Nasution dan Abang ipar

serta keponakan penulis yang telah memberikan dukungan, semangat

serta perhatian kepada penulis. Tanpa cinta dari keluarga

mungkinskripsi ini tidak dapat diselesaikan.

10.Kepada abang Mukhlis terima kasih banyak penulis ucapkan untuk

semua waktunya yang tidak pernah bosan dan menyerah untuk

memberikan dukungan, semangat, kepada penulis. Ketika penulis

merasa jenuh da putus asa tetapi abang selalu menyemangati penulis.

11.Kepada sahabat-sahabat saya juga Dini Adilla Lubis, Yuyun Trisna

Yuningsih, Sabda Marbun, Rosida Yanti terima kasih untuk waktu

kalian selama perkuliahan telah menjadi teman buat penulis yang

selalu memberikan semangat bagi penulis hingga penyusunan skripsi

ini. Terima kasih juga buat teman teman semua angkatan 2011 yang

tidak dapat disebut satu persatu. Kepada kak Ayu Febriani juga terima

kasih atas bantuannya selama dalam penyusuna berkas mulai dari

proposal hingga sampai skripsi ini.

12.Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak yang terkait dalam proses

(9)

v

dukun yang memiliki pengetahuan dalam pengobatan tradisional

penderita gangguan jiwa yang tidak mengharapkan imbalan dari

penulis, juga terima kasih kepada abang Lali yang setia menemani

penulis saat dalam mlekukan penelitian, dan juga kepada seluruh

masyarakat Desa Bulu Soma.

13.Kepada sahabat terimakasih penulis ucapkan kepada Nuranni

Handayani Nst ( Kahanggi penulis) yang telah banyak membantu

dalam perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini. Penulis berharap

kita akan bisa berteman hingga kita tua nantinya walaupun jarak yang

memisahkan kita. Kepada adik-adik saya terima kasih kepada Ayunita

Lubis dan juga Yusniarti Pulungan

14.Kepada teman-teman ppl SMA N 1 Air putih Kabupaten Batu Bara

terima kasih atas kebersamaannya selama 3 bulan, terima kasih

kepada kak Raideni Kaloko, Syifa Manik, Ana Kombih, Rani, Novi,

Meilan, Swanni, Kak Bina, Tika, Pak Lubis, Itok Azrai Pak Raihan,

Pak Day, Bang Fandhi(alm), dan Bnag Tondi selaku ketua ppl.

15.Kepada pihak sekolah SMA N.1 Air Putih terima kasih telah

memberikan penulis nilai yang bagus sehingga bisa melanjutakan mata

kuliah sampai skripsi ini, kepada ibu Pitta Uli Sihombing selaku

pamong, dan juga murid-murid SMA N.1 Air Putih.

Medan, Januari 2016

(10)

vi

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Pembatasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 5

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Lembaga ... 13

2.3 Kerangka Konseptual ... 15

2.3.1 Masyarakat ... 15

2.3.2 Pengobatan Alternatif ... 16

2.3 3 Penderita Gangguan Jiwa ... 17

2.4 Kerangka Berpikir ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 19

3.2Lokasi Penelitian ... 20

(11)

vii

3.3.1 Subjek Penelitian... 20

3.3.2 Objek Penelitian ... 21

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.4.1 Observasi ... 22

3.4.2 Wawancara ... 23

3.4.3 Dokumentasi ... 24

3.4.4 Studi Pustaka ... 24

3.5Teknik Analisis Data ... 25

3.5.1 Mengumpulkan Hasil Data ... 25

3.5.2 Mengelompokkan Data ... 25

3.5.3 Menginterpretasi Data ... 25

3.5.4 Membuat Kesimpulan ... 26

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 27

4.1.1 Sejarah Singkat Desa Bulu Soma ... 27

4.1.2 Luas dan Kondisi Geografis ... 28

4.1.3 JumlahPenduduk ... 30

4.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 36

4.2.1 Latar Belakang Pengobatan Tradisional Penderita Gangguan Jiwa ... 36

4.2.2 Teknik Pengobatan Tradisional Penderita Gangguan Jiwa ... 42

4.2.3 Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Teknik Pengobatan Tradisional Penderita Gangguan Jiwa ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 67

(12)

viii

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Nama Desa Di Kecamatan Batang Natal ... 29

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Asrama Pasien Penderita Gangguan Jiwa ... 38

Gambar 2. Sertifikat Pendirian Asrama ... 39

Gambar 3. Pasien Penderita Gangguan Jiwa... 44

Gambar 4. Formulir Isian Untuk Pasien ... 52

Gambar 5. Obat Yang Dihisap ... 54

Gambar 6. Obat Yang Diminum ... 56

Gambar 7. Ibu Asnani Bersama Anaknya ... 61

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau istilah

ilmiah, saling beriteraksi. Suatu kesatuan manusia pada umumnya mempunyai

sarana agar dapat saling berinteraksi. Adanya sarana untuk berinteraksi

menyebabkan warga dari suatu kelompok manusia itu saling berhubungan antara

satu dengan yang lain. Mula-mula, dia berhubungan dengan orang tuanya dan

semakin meningkat umumnya, semakin luas pula daya cakup pergaulannya

dengan manusia lain di dalam masyarakat tersebut. Lama-kelamaan akibat proses

interasksi tersebut dia mulai menyadari, bahwa kebudayaan dan peradaban yang

dialami dan dihadapinya merupakan hasil pengalaman masa-masa yang silam.

Pada konteks berinteraksi hubungan antar manusia dengan manusia lain,

yang agaknya paling penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat

hubungan-hubungan tadi. Reaksi tersebutlah yang menyebabkan tindakan seseorang menjadi

bertambah luas. Ada kecenderungan manusia dalam memberikan reaksi untuk

menghasilkan keseresaian dengan tindakan-tindakan orang lain. Manusia

merupakan makhluk yang bersegi jasmaniah (raga) dan rohaniah (jiwa). Segi

rohaniah manusia terdiri dari pikiran dan perasaan. Apabila diserasikan akan

menghasilkan kehendak yang kemudian menjadi sikap tindak. Sikap tindak itulah

yang kemudian menjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia (Soekanto

2002:117)

(16)

2

Menurut Soerjono Soekanto dalam sosiologi suatu pengantar (2002:114)

“dalam menghadapi alam sekeliling, manusia harus hidup berkawan dengan

manusia-manusia lain dan pergaulan tadi mendatangkan kepuasan bagi jiwanya.

Apabila manusia hidup sendirian, misalnya dala keadaan terkurung di dalam

sebuah ruangan yang tertutup sehingga dia tak dapat mendengarkan suara orang

lain atautak dapat melihat orang lain, maka akan terjadi gangguan dalam

perkembangan jiwanya”.

Sebagai contoh, penderita gangguan jiwa yang pada umumnya di rawat di

rumah sakit jiwa tetapi orang yang mempunyai saudara atau keluarga yang

menderita gangguan jiwa tersebut lebih memilih untuk pergi ke dukun. Tempat

tersebut memang menampung penderita gangguan jiwa dan tinggal di tempat yang

telah disediakan.

Pada salah satu Desa yang ada di Kecamatan Batang Natal yaitu di Desa

Bulu Soma terdapat suatu pengobatan tradisional terhadap penderita gangguan

jiwa dan keluarga pasien yang berobat memilih untuk meninggalkan pasien

tinggal di asrama selama pengobatan tersebut berlangsung. Pengobatan yang

dilakukan tersebut tidak melakukan pengurungan terhadap pasien dan pasien

diberikan kesempatan untuk bisa bergaul di masyarakat Desa Bulu Soma banyak

pasien yang berkeliling di kampung itu dan mereka tidak pernah mau

mengganggu penduduk yang tinggal di Desa itu. Masyarakat juga bisa menerima

keberadaan penderita gangguan jiwa yang ada di Desa mereka dan tidak pernah

(17)

3

Ini merupakan hal yang sangat berbeda dengan yang biasanya karena pada

umumnya orang yang menderita gangguan jiwa itu dirawat di rumah sakit jiwa

tetapi perawatan menggunakan pengobatan tradisional yang dilakukan dengan

keahlian yang dimiliki oleh seseorang yang sering disebut dengan dukun atau datu

di Desa Bulu Soma.

Ilmu jiwa sosial, merupakan cabang ilmu jiwa yang pada hakikatnya

meneliti perilaku manusia sebagai individu. Ilmu jiwa menyelidiki tingkat

kepandaian seseorang, kemampuan-kemampuannya, daya ingatannya,

idaman-idaman dan perasaan kecewanya, keberesan jiwanya dan sebagainya. Ilmu jiwa

sosial juga memusatkan perhatiannya terhadap individu, akan tetapi tekanannya

diletakkan pada perilaku individu dalam kehidupan bersama, bagaimana

pergaulannya, bagaimana pembentukan kepribadiannya dalam suatu lingkungan

dan sebagainya.

Salah satu alasan mengapa beberapa penderita gejala penyakit yang cukup

berat namun tidak meminta pertolongan dokter ialah karena mereka dapat

bertoleransi dengan rasa sakit dan meragukan bahwa rasa sakit itu akan membawa

akibat negatif pada kehidupannya. Beberapa keluarga sanggup bertoleransi

dengan kerugian-kerugian yang disebabkan oleh adanya anggota keluarga yang

(18)

4

Penting juga untuk mempertimbangkan gejala gangguan kepribadian

mana yang relatif konstan di semua kultur dan mana yang terkait kultur tertentu.

Gangguan yang berkaitan dengan alkohol diasosiasikan dengan level pendidikan

rendah, status sosioekonomi rendah, dan tingkat pengangguran yang tinggi. Sesuai

dengan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk membuat tulisan

mengenai “ Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Teknik Pengobatan

Tradisional Penderita Gangguan Jiwa Di Desa Bulu Soma Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah

dalam kegiatan penelitian ini adalah diantaranya :

1. Perilaku dukun dalam proses pengobatan penderita gangguan jiwa di Desa

Bulu Soma

2. Bahan yang digunakan dalam proses pengobatan penderita gangguan jiwa

di Desa Bulu Soma

3. Proses pengobatan yang dilakukan terhadap penderita gangguan jiwa di

Desa Bulu Soma

4. Pandangan masyarakat Bulu Soma terhadap pengobatan penderita

gangguan jiwa yang tinggal di lingkungan sekitarnya

5. Latar belakang berdirinya asrama untuk pengobatan penderita gangguan

(19)

5

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang kompleks, keterbatasan waktu, pengetahuan,

tenaga, dana, dan untuk mengarahkan masalah penelitian dibatasi untuk

mengetahui “Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Teknik Pengobatan Tradisional Penderita Gangguan Jiwa Di Desa Bulu Soma Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan yang dikemukakan di atas dalam penelitian ini,

maka masalah yang akan diteliti ini di rumuskan sebagi berikut :

1. Bagaimana latar belakang berdirinya asrama untuk pengobatan tradisional

penderita gangguan jiwa di Desa Bulu Soma ?

2. Bagaimana teknik pengobatan tradisional penderita gangguan jiwa di Desa

Bulu Soma?

3. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan teknik pengobatan

penderita gangguan jiwa di Desa Bulu Soma ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah:

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya asrama untuk

pengobatantradisional penderita gangguan jiwa di Desa Bulu Soma

2. Untuk mengetahui teknik pengobatan penderita gangguan jiwa di Desa

(20)

6

3. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan teknik

pengobatan tradisional penderita gangguan jiwa

1.6 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar informasi untuk mengajukan

saran dan rekomendasi kepada dihak lain khususnya pendidikan

antropologi yang ingin melakukan penelitian lanjutan

2. Penelitian ini juga diharapkan agar dapat menambah informasi dan

pengetahuan masyarakat tentang keberadaan pengobatan tradisional

penderita gangguan jiwa.

3. Bagi peneliti diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan dan

memperluas wawasan tentang pengobatan tradisional penderita gangguan

(21)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang berdirinya asrama untuk para penderita gangguan jiwa

yang ada di Desa Bulu Soma itu berawal dari adanya keluarga bapak

Nukman yang mengalami gangguan jiwa dan di berikan obat-obatan

tradisional sehingga sembuh kembali seperti semula. Hal ini menjadi

motivasi kepada bapak Nukman untuk membantu banyak orang yang

mengalami gangguan jiwa terutama yang tidak mampu untuk berobat ke

rumah sakit.

2. Pasien penderita gangguan jiwa datang untuk mendapatkan pengobatan

tradisional itu tidak hanya berasal dari daerah Mandailing saja tetapi

berasal dari berbagai daerah umumnya Indonesia dan khususnya berasal

dari Sumatera Utara.

3. Pasien penderita gangguan jiwa yang menjalani pengobatan tradisional

yang ada di Desa Bulu Soma dari mulai asrama berdiri sampai sekarang

hampir 95% itu disebabkan karena mengkonsumsi narkoba.

4. Teknik pengobatan tradisonal terhadap penderita gangguan jiwa di Desa

Bulu Soma Kecamatan Batang Natal terdiri dari ramuan berupa

bahan-bahan tradisional yang terdapat di hutan dekat kampung itu sendiri.

(22)

68

Adapun cara pengobatnnya itu adalah dengan dua cara yaitu yang

pertama dengan memberikan obat yang dibakar dan yang kedua dengan

memberikan obat yang diminum dan itu semua merupakan ramuan

tradisional dari Bapak Nurman

5. Persepsi ataupun pandangan masyarakat tentang keberadaan asrama

untuk pengobatan tradisional terhadap penderita gangguan jiwa yang

ada di Desa Bulu Soma adalah masyarakat menganggap bahwa itu

merupakan hal yang baik dan positif.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis kemudian merumuskan

beberapa hal yang diharapkan menjadi saran ataupun masukan yaitu :

1. Hendaknya kepada pemerintah Mandailing Natal memberikan perhatian

lebih dan memberikan dana bantuan kepada para penyembuh tradisional

khususnya penyembuh penderita gangguan jiwa yang ada di Desa Bulu

Soma.

2. Diharapkan kepada masyarakat agar tidak memandang rendah terhadap

penderita gangguan jiwa dan sebaiknya tetap memandang positif

terhadap keberadaan pengobatan tradisional penderita gangguan jiwa

yang dapat membantu banyak orang

3. Diharapkan adanya kerja sama antara pengobatan modern dengan

pengobatan tradisional agar saling melengkapi karena masing-masing

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdulsyani, 2012. Sosiologi skematika, teori, dan terapan.Jakarta:PT Bumi

Aksara

Anderson. Foster, 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia

Bungin,M.Burhan, 2007. Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Eric R. Shiraev, David A.Levy, 2012. Psikologi Lintas Kultural. Jakarta: Kencana

Gunawan, Ari, 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Hidajat, 1977, Masyarakat & Kebudayaan Cina Indonesia. Bandung: Tarsito

Koentjaraningrat, 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Koentjaraningrat, 2007. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas

Indonesia

Lawrence. Daniel, 2010. Psikologi Kepribadian Teori & Penelitian. Jakarta:

Kencana

Moleong Lexy, 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya

(24)

Muzaham Fauzi, 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta:

Universitas Indonesia

Shadily, Hassan, 1983. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina

Aksara dan Rineka Cipta

Soekanto Soerjono, 2007. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Soekanto Soerjono, 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Spradley, 2006. Metode Penelitian Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suwardi. Basrowi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Sumber Skripsi:

Ilham, 2012. Eksistensi Pengobatan Dukun Patah Tulang Pada Masyarkat Gayo

Di Desa Gelelungi Kec. Pegasih Kab. Aceh Tengah. Unimed. SKRIPSI

Riadi, 2013. Etnobotani Tumbuhan Rempah Dalam Tradisi Kuliner Etnis

Mandailing Di Desa Aek Godang Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten

Padang Lawas Utara. Unimed.. SKRIPSI

Yeni Elva, 2012. Studi Etnobotani Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di

Desa Jaranguda Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Unimed.

(25)

Yusuf, 2014. Pengobatan Pijat Refleksi Dalam Pemeliharaan Kesehatan Ibu Dan

Anak Di Desa Saroha Kanagarian Ujung Gading Kabupaten Pasaman.

Unimed. SKRIPSI

Digilib.Unimus.ac.id diakses Rabu 15 April 2015 14.19

http://www.a-pdf.com/?product-spilit-demo diakses Senin 17/05/2015 07.58

library.um.ac.id diakses Minggu 13/04/2015 18.10

Natalia.ejournal.litbang.depkes.go.id diakses pada Senin 17/05/2015 08.14

Unpad.ac.id diakses Senin 14 April 2015 17.27

Gambar

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................................
Gambar 1. Asrama Pasien Penderita Gangguan Jiwa ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah yang tepat untuk menyidipkan video dalam power point adalah... klik menu file – klik sound from file- pilih menu movie

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian sebagai berikut : 1). Terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar

Perubahan isi perjanjian juga dilakukan oleh Bapak Mahdi sebagai pihak yang menyewakan dengan pihak penyewa yaitu Bapak Fadhil dan Muhammad Jamin. Pembayaran sewa

Fase-fase mitosis pada penelitian yang dilakakukan telah ditemukan fase profase, prometafase, metaphase, anaphase dan telofase pada preparat akar markisa ungu

[r]

[r]

Denpasar, 21 December 2007 - StarOne Indosat has once again proven its reliability on internet access services through 100 Hours Nonstop Internet Access Trial which conducted

Tenaga Administrasi adalah seorang lulusan SMK atau akademi yang sudah berpengalaman dalam urusan Administrasi Konsultansi, Tugas dan tanggung jawab seorang Administrasi adalah