• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKUSI BUZZ GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X TITL SMK N 2 DOLOKSANGGUL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKUSI BUZZ GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X TITL SMK N 2 DOLOKSANGGUL."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKUSI

BUZZ GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR

DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

SISWA KELAS X TITL SMK N 2

DOLOKSANGGUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persayaratan

Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh :

PUTRI ERNAWATY MUNTHE

5123331028

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK

ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Putri E Munthe, Nim 5123331028. Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi Buzz Group Terhadap Hasil Belajar Dasar Listrik Dan Elektronika Siswa Kelas X TITL SMK N 2 Doloksanggul. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan. 2017

Pembelajaran yang dilakukan di sekolah adalah pembelajaran konvensional yang pada dasarnya menimbulkan kebosanan bagi siswa secara umum. Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar untuk mengasah kemampuan belajar serta melatih rasa tanggung jawab dalam dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran diskusi

buzz group terhadap hasil belajar dasar listrik dan elektronika siswa kelas X TITL

SMK N 2 Doloksanggul.

Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Doloksanggul pada tahun ajaran 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TITL SMK N 2 Doloksanggul. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random sampling, yaitu kelas eksperimen yang diajari dengan metode pembelajaran buzz

group adalah kelas X TITL 2 dan kelas X TITL 1 menjadi kelas kontrol (kelas

yang diajari dengan metode pembelajaran konvensional).

Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil belajar dasar listrik dan elektronika. Skor rata-rata post test siswa pada kelas eksperimen sebesar 22,58 dan kelas kontrol sebesar 18,90. Untuk uji normalitas dengan taraf signifikan 0,05 pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung sebesar 0,0767 dan Ltabel sebesar

0,1591 karena Lhitung < Ltabel atau 0,0767 < 0,1591 maka sampel pada kelas eksperimen pada kategori normal, uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh

Lhitung sebesar 0,1332 dan Ltabel = 0,1591 karena Lhitung < Ltabel atau 0,1332 <

0,1591, maka sampel pada kelas kontrol dikategorikan Normal. Uji homogenitas

diperoleh Fhitung sebesar 1,34 dan Ftabel sebesar 1,84 karena Fhitung < Ftabel maka seluruh varian homogen. Hasil uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf signifikan 0,05 menunjukkan thitung = 4,699 dan ttabel = 1,671. Nilai thitung > ttabel berarti hipotesis diterima dan disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran diskusi buzz group lebih tinggi dari hasil belajar yang diajar dengan metode konvensional.

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 10

1. Hakekat Hasil Belajar ... 10

a. Pengertian Belajar ... 10

b. Pengertian Hasil Belajar ... 12

2. Hakekat Metode Pembelajaran ... 14

a. Pembelajaran Partisipatif ... 15

b. Metode Pembelajaran Buzz Group ... 17

c. Metode Pembelajaran Konvensional ... 22

d. Perbedaan Metode Buzz Group dan Metode Konvensional ... 25

3. Kompetensi Dasar Merumuskan Sifat Komponen Pasif Rangkaian Listrik Arus Searah ... 26

B. Penelitian Yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 31

(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 36

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 40

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 42

E. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53

B. Uji Kecenderungan Data Hasil Penelitian... 55

C. Uji Persyaratan Analisis ... 56

D. Pengujian Hipotesis ... 57

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Implikasi ... 62

C. Saran ... 62

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat-Nya yang telah mencurahkan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi Buzz Group Terhadap Hasil Belajar Dasar Listrik dan

Elektronika Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul”. Skripsi ini diajukan sebagai

sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Salman Bintang selaku sekretaris jurusan di jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.

6. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberi saran, petunjuk dan koreksi selama penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd selaku Dosen Narasumber yang telah memberi saran, petunjuk dan koreksi selama penyusunan skripsi ini.

8. Dr. Muhammad Amin, S.T., M.Pd selaku Dosen Narasumber yang telah memberi saran, petunjuk dan koreksi selama penyusunan skripsi ini.

9. Pegawai dan staf jurusan dan fakultas.

10.Kepala sekolah, wakil kepala sekolah SMK N 2 Doloksanggul secara khusus Ibu Surya Tampubolon S.T, yang telah banyak membantu dan memberikan masukan kepada saya.

(9)

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini dikemudian hari. Saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan akhir kata saya mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2016

Penulis,

Putri Ernawaty Munthe

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 10

1. Hakekat Hasil Belajar ... 10

a. Pengertian Belajar ... 10

b. Pengertian Hasil Belajar ... 12

2. Hakekat Metode Pembelajaran ... 14

a. Pembelajaran Partisipatif ... 15

b. Metode Pembelajaran Buzz Group ... 17

c. Metode Pembelajaran Konvensional ... 22

d. Perbedaan Metode Buzz Group dan Metode Konvensional ... 25

3. Kompetensi Dasar Merumuskan Sifat Komponen Pasif Rangkaian Listrik Arus Searah ... 26

B. Penelitian Yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 31

(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 36

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 40

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 42

E. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53

B. Uji Kecenderungan Data Hasil Penelitian... 55

C. Uji Persyaratan Analisis ... 56

D. Pengujian Hipotesis ... 57

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Implikasi ... 62

C. Saran ... 62

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Buzz Group dan Konvensional ... 26

Tabel 2.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 27

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 36

Tabel 3.2 Instruksi Kerja Guru Metode Buzz Group ... 39

Tabel 3.3 Instruksi Kerja Guru Metode Konvensional ... 40

Tabel 3.4 Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar ... 44

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ... 46

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Daya Beda Soal ... 46

Tabel 3.7 Klasifikasi Taraf Kesukaran ... 48

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Tes Belajar ... 49

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 54

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 50

Tabel 4.3 Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 55

Tabel 4.4 Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 56

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data ... 57

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data ... 57

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 66

Lampiran 2 RPP Metode Buzz Group ... 73

Lampiran 3 RPP Metode Konvensional ... 79

Lampiran 4 Uji Instrumen Tes Hasil Belajar ... 88

Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ... 92

Lampiran 6 Materi... 93

Lampiran 7 Sebaran Data Uji Coba Instrumen ... 101

Lampiran 8 Validitas tes ... 102

Lampiran 9 Reliabilitas Tes ... 105

Lampiran 10 Daya Pembeda Soal ... 107

Lampiran 11 Tingkat Kesukaran Soal... 109

Lampiran 12 Data Hasil Belajar Siswa ... 111

Lampiran 13 Rata-rata, Modus, Median dan Standar Deviasi ... 113

Lampiran 14 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 118

Lampiran 15 Uji Normalitas ... 120

Lampiran 16 Uji Homogenitas ... 125

Lampiran 17 Uji Hipotesis ... 127

Lampiran 18 Tabel Liliefors ... 130

Lampiran 19 Tabel Uji t ... 131

Lampiran 20 Tabel z ... 134

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang, tidak terkecuali pada bidang pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Secara umum SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab menciptakan keluaran peseerta didiknya agar memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidang tertentu. Untuk menciptakan keluaran SMK yang memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidangnya, perlu adanya pendidikan yang mantap. Dalam hal ini, peranan pendidik sangat berpengaruh besar dalam perkembangan peserta didik.

(16)

2

Pembelajaran yang berjenjang dan berkesinambungan akan menimbulkan proses belajar yang efektif. Efektivitas belajar dapat ditingkatkan dengan mencipatakan keinginan belajar siswa. Keinginan belajar siswa dapat timbul karena rasa tertarik yang mendalam terhadap sesuatu objek, atau mungkin disebabkan oleh kebutuhan terhadap suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu, atau dapat tumbuh dari dorongan atau motivasi dari orang lain (Suprijanto, 2007:16).

Keberhasilan proses belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1) faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam yang belajar (siswa) dan 2) faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri yang belajar (siswa). Oleh karena itu seorang guru harus mampu memberi pengaruh yang baik terhadap lingkungan belajar siswa agar peserta didik mampu mencapai hasil belajar yang diinginkan (Suryosubroto 2000:17).

(17)

3

rangkaian listrik guru bidang studi menggunakan metode konvensional. Hal ini mengakibatkan siswa yang berkemampuan tinggi lebih aktif dalam menerima materi pelajaran sehingga siswa tersebut aktif memberikan konstribusi ide dan pemikiran dalam proses pembelajaran. Berbeda dengan siswa yang berkemampuan rendah, siswa tersebut kurang mampu memberikan kontribusi ide dan pemikiran, sehingga tanpa disadari siswa tidak dapat menguasai materi pelajaran yang diajarkan.

SMK N 2 Doloksanggul adalah salah satu sekolah menengah kejuruan negeri di Doloksanggul yang berada di Jl. Sidikalang KM. 2. Sekolah ini masih menerapkan kurikulum KTSP akan tetapi sekolah ini sudah siap menerima kurikulum 2013 seperti yang direncanakan pemerintah di tahun ajaran 2016/2017. Karena sebelumnya di sekolah ini kelas X telah menjadi percontohan untuk kurikulum 2013. Mata pelajaran memahami rangkaian listrik ada dalam KTSP namun dalam kurikulum 2013 mata pelajaran ini akan digabung bersama mata pelajaran yang lain menjadi dasar listrik dan elektronika.

(18)

4

dan keaktifan siswa dalam bertanya karena tuntutan dari materi dalam pelajaran tersebut.

Melalui wawancara yang dilakukan bersama guru bidang studi Ibu Tampubolon bahwa hasil yang dicapai siswa yang lulus mata pelajaran rangkaian listrik hanya 54% atau 18 orang siswa dari 33 orang siswa, dimana kriteria ketuntasan yang ditetapkan sekolah adalah 70. Tentu ini jauh dari hasil yang diharapkan.

Dalam pembelajaran memahami rangkaian listrik telah banyak digunakan metode dan pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran tersebut. Salah satu adalah membentuk siswa ke dalam kelompok diskusi yang sangat banyak keuntungannya bagi siswa. Namun kenyataannya walaupun sudah disadari siswa mendapatkan banyak keuntungan dari diskusi yang mengaktifkan mereka, tidak banyak guru yang melakukannya. Seringkali metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung terbatas pada penyampaian ceramah, pemberian contoh soal, latihan dan diakhri dengan pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah. Banyak guru masih menggunakan pendekatan tradisional sehingga proses pembelajaran hnaya berlangsung satu arah dimana guru menerangkan dan siswa mendengar atau mencatat, sehingga sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa.

(19)

5

Keberhasilan belajar menurut metode ini bukan semata-mata ditentukan oleh individu secara utuh, melainkan akan semakin baik apabila dilakukan bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Metode ini akan mampu mengatasi kemampuan siswa yang rendah di bagian berhitung dengan dibantu oleh siswa yang mampu. Selain itu metode pembelajaran partisipatif dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep pelajaran yang sulit serta dapat menumbuhkan kerjasama, berpikir kritis, kemauan untuk membantu teman serta keterampilan sosial dalam menjalin komunikasi antar siswa maupun dengan guru.

(20)

6

kemampuan yang berbeda akan saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya.

Apabila dibandingkan dengan metode yang digunakan saat ini di sekolah, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar karena metode cenderung hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Dengan kata lain proses belajar mengajar hampir sepenuhnya dipegang oleh guru. Pada metode diskusi kelompok Buzz Group, metode yang digunakan lebih pengalih tugasan guru terhadap siswa dimana siswa akan dipancing untuk menggali kemampuan berpikir siswa baik individu dan kelompok selain itu siswa dapat saling membantu siswa yang kurang mengerti. Dengan begitu, perbandingan antara metode diskusi Buzz Group dan metode ceramah dapat dilihat dari proses dan hasil belajarnya.

(21)

7 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah berikut ini: 1. Pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan pembelajaran

konvensional dengan metode ceramah menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar.

2. Kurangnya keterlibatan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Hasil belajar siswa rendah dan rata-rata ketuntasan di bawah nilai kriteria ketuntasan minimum.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perlu pembatasan masalah untuk lebih memfokuskan penelitian terhadap masalah yang ada, maka batasan masalah yang dicakup adalah sebagai berikut:

1. Metode belajar yang diteliti dibatasi pada metode pembelajaran Buzz

Group dan metode pembelajaran konvensional.

2. Hasil belajar belajar yang diteliti adalah hasil belajar kelas X TITL pada kompetensi dasar menganalisis bahan-bahan komponen listrik elektronika dan menganalisis sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah tahun ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(22)

8

sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah menggunakan metode pembelajaran Buzz Group?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X TITL pada kompetensi dasar menganalisis bahan-bahan komponen listrik elektronika dan menganalisis sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah menggunakan metode pembelajaran konvensional?

3. Apakah hasil belajar siswa kelas X TITL pada kompetensi dasar menganalisis bahan-bahan komponen listrik elektronika dan menganalisis sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah menggunakan metode pembelajaran Buzz Group lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional di kelas X TITL SMK N 2 Doloksanggul?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X TITL pada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika menggunakan metode pembelajaran Buzz

Group.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X TITL pada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika menggunakan metode pembelajaran konvensional.

(23)

9

pembelajaran Buzz Group lebih tinggi dibandingan dengan hasil belajar yang di ajar dengan metode pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh metode diskusi kelompok Buzz Group sebagai metode belajar yang dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi pelajaran dengan meningkatkan keaktifan belajar siswa dan dapat mencapai nilai KKM yang ditentukan.

2. Memberikan motivasi belajar yang baru bagi siswa dalam mempelajari dasar listrik dan elektronika.

3. Memberikan wawasan baru bagi sekolah yaitu sebagai bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan prosedur belajar mengajar mata pelajaran dasar listrik dan elektronika.

(24)

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa kelas X TITL pada kompetensi dasar Menganalisis Sifat Elemen Pasif Dalam Rangkaian Listrik Arus Searah yang menggunakan metode pembelajaran diskusi Buzz Group memiliki skor rata-rata 22,58 dengan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 28 dan skor terendah adalah 17. Setelah melihat kecenderungan datanya, kategori hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode Buzz Group adalah 16 siswa pada kategori tinggi dan 15 siswa pada kategori cukup.

2. Hasil belajar siswa kelas X TITL pada kompetensi dasar Menganalisis Sifat Elemen Pasif Dalam Rangkaian Listrik Arus Searah yang menggunakan metode pembelajaran konvensional memiliki skor rata-rata 18,90 dengan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 25 dan skor terendah adalah 14. Kecenderungan data pada kelas yang diajarkan dengan model konvensional adalah ada 4 siswa pada kategori tinggi, 24 siswa pada kategori cukup dan 3 siswa pada kategori kurang.

(25)

62

metode pembelajaran diskusi tipe Buzz Group lebih tinggi dari metode pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat tingkat kecenderungan hasil belajar siswa dimana pada kelas eksperimen ada 16 siswa pada kategori tinggi dan 15 siswa lainnya pada kategori cukup, sedangkan pada kelas kontrol diketahui bahwa ada 4 siswa pada kategori tinggi, 24 siswa pada kategori cukup dan 3 siswa pada kategori kurang. Selain itu, dapat dibuktikan dengan hasil Uji t yaitu bahwa thitung >

ttabel ( 4,699 > 1,671 ), artinya Ha diterima. B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut:

1. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi Kepala sekolah SMK N 2 Doloksanggul untuk meningkatkan keterampilan mengajar dengan mengguankan metode buzz group agar dapat mendukung hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika.

2. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, mka perlu dilakukan pendekatan penerapan metode pembelajaran diskusi buzz group terhadap guru SMK N 2 Doloksanggul guna mendukung hasil belajar siswa khususnya hasil belajar siswa pada dasar listrik dan elektronika.

C. Saran

(26)

63 1. Bagi sekolah

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar sebaiknya menggunakan metode pembelajaran diskusi buzz group, untuk menciptakan suasana yang berbeda di dalam kelas untuk memampukan siswa lebih mudah menerima pelajaran dengan suasana yang menyenangkan bagi mereka.

2. Bagi guru

a. Kepada guru-guru terkhusus pada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika dapat menjadikan pembelajaran diskusi buzz group sebagai salah satu alternatif dalam memilih metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dasar listrik dan elektronika.

b. Sebelum memulai pembelajaran sebaiknya dilakukan persiapan yang baik dan terlebih dahulu memperkenalkan metode pembelajaran ini kepada siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif.

3. Bagi Peneliti

(27)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dimyati dan Moedjiono. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Dirjen Dikti: Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Djajadisastra (1983). Teknik Belajar Mengajar. Bandung. Rosdakarya.

Djamarah dan Syaiful Bahri. (1999). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fitrhiyati. (2012). Efektivitas Pembelajaran Partisipatif dengan Teknik Kelompok

Buzz (Buzz Group) pada Pembelajaran Fisika Materi Pokok Suhu dan Kalor

terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas X Semester Genap di MAN 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Medan. Unimed. Gilstrap dan Martin. (1975). Current Strategies For Teachers. California:

Goodyear Publishing Company,Inc.

Hasibuan.J.J dan Moedjiono. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Rosda Karya.

Hisyam, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani.

Idonbio. (2009). Karakteristik Metode Konvensional. Diakses pada 04 Juli 2016 dari muhammadkholik.wordpress.com/2009/11/08/metode

Jainal. (20018). Pengaruh Teknik Pembelajaran Buzz (Buzz Group) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Besaran Dan Satuan Di SMA N 1 Doloksanggul Kelas X Semester Ganjil T. 2008/2009. Skripsi. Medan. Unimed.

Lynawati. (2009). Pengaruh Teknik Kelompok Buzz (Buzz Group) Dalam Pembelajaran Partisipatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Di SMA Swasta Raksana Medan Kelas X Semester Ganjil T.P 2009/2010. Skripsi. Medan.Unimed.

Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Percival, F dan Hendry. (1984). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bina Pustaka. Rahardja,W. (2002) Strategi Belajar Mengajar dan Keterampilan Mengajar (Alih

(28)

65

Reigeluth, C.M. (1983). Desain Instruksional Teori dan Model-Model (Alih Bahasa: Ary Nilandari). Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Semiawan, Conny. (1997). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, Nana. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan Remaja. Bandung: Rosdakarya.

Suparman dan Nuraini. (2003). Analisis Pembelajaran. Jakarta. Rajawali.

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Surjadi, A. (1989). Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: Mandar Maju.

Suryosubroto. (2000). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Thiyo. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Buzz

Groups Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Rangkaian Listrik Di SMK Negeri 1 Bendo Magetan. Skripsi. Semarang. Unes.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Friedman didapatkan nilai ρ value sebesar 0,000 (&lt;0,05), sehingga Ho ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan

LKS berbasis PMR yang dikembangkan sangat efektif digunak- an di SMP/MTs. Selain data hasil tes setelah mengalami pembelajaran den- gan menggunakan LKS, pada tahap ini diperoleh

Gambar 4.31 Sampel gas yang ditampung dalam plastik dengan (a) tampungan plastik masih menempel pada instalasi, (b) perbedaan hasil gas sesuai persentase bekatul

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan karagenan, tepung terigu dan sumber jenis serat yang tepat pada pembuatan edible straws, sehingga dihasilkan

M. Namun pada saat ini banyak siswa yang belum bisa memikirkan arah dalam merencanakan karir. Harapan keberhasilan dalam mencapai karir belum diimbangi dengan pengetahuan

Dalam konteks implementasi, kearifan lokal sunda ini diterapkan dengan baik di beberapa daerah yang didominasi masyarakat sunda (JawaBarat-Banten) Melalui proses

Hukum kesehatan yang Ideal bagi bidan untuk menggunakan ultrasonografi dalam praktek mandiri yaitu diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan

Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada jumlah hasil tangkapan yang nyata pada jumlah hasil tangkapan pada jaring rampus yang menggunakan mesh