• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TERATAI (TERJUN, AMATI, RANGKAI) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS OLEH SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 2 MEDAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TERATAI (TERJUN, AMATI, RANGKAI) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS OLEH SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 2 MEDAN 2016/2017."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TERATAI (TERJUN,

AMATI, RANGKAI) TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS PUISI BEBAS OLEH SISWA

KELAS VIII MTS NEGERI 2

MEDAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DEDEK HARIANTY SIRAIT

NIM 2122111004

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Dedek Harianty Sirait, NIM 2122111004. Pengaruh Penggunaan Teknik Teratai (Terjun, Amati, dan Rangkai) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Oleh Siswa Kelas VIII MTs Negeri 2 Medan 2016/2017. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik teratai (terjun, amati, dan rangkai) terhadap kemampuan menulis puisi bebas. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII MTs Negeri 2 Medan yang berjumlah 331 orang. Dari populasi ini diambil sampel yang terdiri dari 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas VIII MTs Negeri 2 Medan dan diperoleh sampel yaitu kelas VIII-5. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian one group pre-test post-pre-test design yang hanya dilakukan pada satu kelas saja.

Berdasarkan distribusi data yang diperoleh rata-rata pre-test sebesar 59,83 dengan standar deviasi 6,25 sedangkan rata-rata post-test sebesar 76,33 dengan standar deviasi 9,02. Hasil perhitungan uji normalitas data pre-test diperoleh harga Lhitung = 0,152 dan Ltabel = 0,161. Data tersebut

berdistribusi normal dengan Lhitung < Ltabel yaitu 0,124 < 0,161. Untuk

menguji homogenitas data dilakukan uji F. Hasil perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung = 2,26 dan Ftabel = 2,38. untuk α= 0,05 dengan dk= 30

orang. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel yaitu 2,26< 2,38 yang

membuktikan bahwa sampel berasal dari populasi homogen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh thitung = 11,33 dan ttabel = 2,04 sehingga dapat disimpulkan thitung >

ttabel yaitu 11,33 > 2,04 hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini

membuktikan bahwa teknik teratai berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis puisi cerpen oleh siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Medan 2016/ 2017.

(6)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Teknik Teratai (Terjun, Amati, Rangkai) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Oleh Siswa Kelas VIII Mts Negeri 2 Medan 2016/2017. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penelitian ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga Skripsi ini tersusun. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat baik hingga Skripsi ini selesai, 7. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

8. Drs. H. Sigalingging, M.Pd, Dosen Penguji

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

10. Drs.Musianto, M.A., Kepala Sekolah MTS Negeri 2 Medan, Yumianda, S.Pd., Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VIII 5, Pegawai Tata Usaha, serta Siswa kelas VIII 2 MTS Negeri 2 Medan yang telah membantu selama penelitian,

(7)

iii Sirait, Endang kesumawati Sirait, Trisnawaty Sirait, Iwan Syahputra Sirait dan Ickhsan Setawan Sirait

12. Yang teristimewa tak lupa penulis ucapkan kepada Abangda Arista Prana Pinem dan Kakanda Trisnawaty Sirait serta Farid Al-Faridzi Prana Pinem yang sudi kiranya membantu penulis dari segi apapun baik itu materi, doa dan dukungan untuk melancarkan tugas akhir ini,

13. Sahabat suka dan duka selama merantau untuk menimba ilmu di kota Medan, Irma Wulandari, Tusinah, dan Erlina yang telah menghibur juga memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis,

14. Sahabat-sahabat yang tidak pernah lelah menemani, membantu, serta mendukung penulis terkhusus kepada Sari Aziwirdah, Ira Novita Situmorang, Eva Kristina Br Ginting, Roulina Ningsih Br Aritonang, (Azure), Dian Novita Sari, Tity Wahyuni Dulay, Nur Rizqy Safitri, Sri Devi, Sery Muriyanis, Wahyu Rizky Indira, Darmina Pratiwi Barus, Siti Khoirunnisa (cimi-cimi), Dwi Yana Safitri, Lala Nur Mutia, Mahdalena Lubis, Yuslia Hendrayani,

15. Teman-teman PPLT Unimed MAN 1 Kisaran, terkhusus kepada Kak Bulan (Wulandari), dan Kak Meme (Jumita Sari) yang selalu memberi semangat, 16. Terkhusus Kepada abangda Syahdian Alamsyah Siregar, yang memberikan

dukungan doa, kedamaian hati, serta semangat tanpa batas dan jarak senantiasa memberikan dukungan yang luar biasa berupa perhatian dan doa yang begitu ikhlas,

17. Desi khairani Nasution, Evi, Lasma Panjaitan, Eva Catryn Sitohang, bang Yohanes Laoli sahabat yang senantiasa berjuang bersama dari awal hingga akhir proses ini,

18. Teman-teman seperjuangan kelas Dik Reguler C 2012.

Sebagai karya tulis tidak mustahil terdapat kekurangan pada Skripsi ini, baik dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya.

Oleh karena itu, kritik dan saran perbaikan sangatlah diharapkan. Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2016

(8)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A.KerangkaTeoretis ... 10

1. Hakikat Teknik Teratai ... 10

a. Pengertian Teknik Teratai ... 10

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Teknik Teratai ... 14

c. Kelebihan Teknik Teratai ... 16

d. Kelemahan Teknik Teratai ... 16

2. Hakikat Kemampuan Menulis Puisi ... 17

3. Hakikat puisi bebas ... 20

a. Pengertian Pengertian puisi ... 22

b. Unsur-unsur puisi ... 25

c. Ciri-ciri puisi ... 32

(9)

v

C.Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A.Lokasi dan Waktu Penelitian... 35

1. Lokasi Penelitian ... 35

2. Waktu Penelitian ... 35

B.Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi Penelitian ... 36

2. Sampel Penelitian ... 36

C.Metode Penelitian ... 37

D.Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 38

E. DesainPenelitian ... 39

F. InstrumenPenelitian ... 39

G.Jalannya Eksperimen ... 41

H.Organisasi Pengolahan Data ... 44

I. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A.Hasil Penelitian ... 48

1. Data Kemampuan Menulis Puisi Bebas ... 48

2. Uji Persyaratan Analisis ... 55

a. Uji Normalitas ... 56

b. Uji Homogenitas ... 57

c. Uji Hipotesis ... 58

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Simpulan ... 65

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(10)

vi DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas VIII MTs Negeri 2 Medan

TahunPembelajaran 2016/2017 ... 36

Tabel 3.2 Desain EksperimenOne Group Pre-test dan Post-test ... 39

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Menulis Puisi Bebas ... 41

Tabel 3.4 Keterangan Kategori Skor pada Tiap-tiap Aspek dalam

Penilaian Menulis Puisi Bebas ... 42

Tabel 3.5 Kategori Penilaian ... 43

Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test Post-test Design Pengaruh Teknik Teratai terhadap Kemampuan Menulis

puisi bebas ... 43

Tabel 4.1 Data Kemampuan Menulis Puisi Bebas Sebelum Menggunakan

Teknik Teratai (Pre-test) ... 48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 50

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 51

Tabel 4.4 Data Menulis Puisi Bebas Sebelum Menggunakan

Teknik Teratai (Post-Test) ... 51

(11)

vii

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Tets ... 54

Tabel 4.7 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test ... 55

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Pre-Test... 56

(12)

viii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester II ...68

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 70

Lampiran 3Pre-Test (Sebelum perlakuan) ... 80

Lampiran 4 Post-Test (Sesudah perlakuan) ... 81

Lampiran 5 Tabel Z Distribusi Normal ... 82

Lampiran 6 Nilai Kritis L ... 85

Lampiran 7 Tabel F ... 86

Lampiran 8 Tabel Distribusi t ... 88

Lampiran 9 Hasil Pre-Test ... 89

Lampiran 10 Hasil Post-Test ... 91

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan sangatlah menunjang keberhasilan berbahasa seseorang. Marahimin (2009: 9) Ada empat keterampilan berbahasa yang perlu kita kuasai untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Ada teknik-teknik tertentu untuk masing-masing keterampilan berbahasa ini, dan teknik-teknik ini perlu dikuasai agar komuniasi kita dengan orang lain itu bisa berjalan lancar, efektif dan efisien.

(14)

2

pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) bahwa kemampuan Menulis adalah salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya. Hal tersebut terjabarkan dalam standar kompetensi menulis khususnya kemampuan bersastra, yakni siswa diharapkan dapat mengekspresikan karya sastra yang diminati (puisi, prosa, dan drama) dalam bentuk sastra tulis yang kreatif serta dapat menulis kritik dan esai sastra berdasarkan ragam sastra yang telah dibaca (Depdiknas, 2006: 22). Pembelajaran menulis puisi di SMP dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasikan karya sastra. Hal itu berkaitan erat dengan latihan mempertajam penalaran, perasaan, daya khayal serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemikiran yang dianggap bahwa menulis puisi adalah hal yang sulit itu sudah seharusnya dihilangkan, terkhusus siswa SMP yang rata-rata berusia 12-14 tahun. Pada umumnya anak pada usia tersebut bisa menuangkan pikiran dan perasaan yang ada pada dirinya dalam bentuk puisi. Namun, kenyataannya masih banyak siswa yang belum mampu melaksanakan kegiatan tersebut secara optimal.

(15)

3

Kompetensi dasar: 16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai (diksi ) dan memperhatikan unsur persajakan (rima). Menulis puisi sangat tepat untuk pembelajaran menulis pada siswa kelas VIII (MTS), karena pada taraf ini siswa mulai melakukan ekspresi dan penjiwaan dirinya, membayangkan dalam pikiran kemudian dituangkan dalam puisi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007: 1219), menulis didefinisikan sebagai kegiatan melahirkan pikiran/ perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis adalah kemampuan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis termasuk kegiatan yang produktif dan ekspresif. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif. Puisi disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa lewat penataan bunyi, irama, dan pilihan kata dengan makna khusus. Puisi bebas adalah puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan sebagaimana puisi lama (seperti pantun, syair, seloka, gurindam, talibun, bidal, dsb), juga tidak dipengaruhi oleh puisi barat seperti puisi baru (distikon, terzina, kuatrain, kuin, dsb). Puisi bebas lebih menonjolkan isi daripada unsur lainnya seperti rima/persajakan, bahasa atau lainnya. (Seribu Pena Bahasa Indonesia, 2008 : 112).

(16)

4

kenyataannya menulis di sekolah-sekolah, termasuk menulis puisi masih jauh dari harapan.

Salah satu penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas yaitu pada kenyataannya, banyak siswa cenderung menghindari pembelajaran menulis puisi. Mereka menganggap kegiatan menulis puisi adalah kegiatan yang sulit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis puisi pada siswa, di antaranya adalah minat siswa yang masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan sebagaimana hasil wawancara dengan salah satu guru di MTS Negeri 2 Medan yaitu Ibu Nirmala, S.Pd. Bahkan penyebab lain dari kemampuan menulis puisi masih sangat rendah karena siswa masih kesulitan dalam mengekspresikan ide mereka ke dalam suatu tulisan, yaitu puisi yang indah. Selain itu penggunaan teknik yang kurang bervariatif menyebabkan kurangnya minat siswa dalam menulis puisi. Hal ini ditunjukkan dari seluruh siswa hanya Lebih dari 50% siswa mengeluh menerima tugas tersebut, dikarenakan siswa belum terbiasa menulis puisi

(17)

5

imajinatif. Peran seorang guru sangat penting karena untuk menjalankan sebuah pendekatan proses dan menghasilkan tulisan yang baik tidak semata-mata hanya hasil akhir siswa yang dinilai, tetapi lebih pada proses bagaimana tulisan (puisi) tersebut dihasilkan. Peran seorang guru sangat menentukan berhasil tidaknya pembelajaran menulis puisi pada siswa. Guru tidak hanya mengajarkan teori bagaimana cara menulis puisi yang baik dan menilai hasil akhir tulisan (puisi) siswa, tetapi guru juga harus berperan aktif membimbing dan mendampingi siswa dalam proses menulis puisi.

Guru sulit menerapkan bahan ajarnya kepada siswa. Kartini (2011:1) Dalam proses pembelajaran menulis puisi di sekolah-sekolah, sebagian besar guru hanya mengajarkan tentang teori-teori puisi dan bagaimana cara menulis puisi yang baik tanpa berusaha membimbing siswa dalam belajar menulis sebuah puisi. Para guru kebanyakan masih menggunakan cara pengajaran lama yang lebih menitikberatkan pada ceramah, tanya jawab, dan penugasan untuk siswa.

(18)

6

pikiran, maupun gagasannya kedalam bentuk puisi. Selain itu, proses belajar mengajar akan terasa lebih hidup dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas saja.

Sagoro (2008:10) Teknik teratai merupakan teknik mengajar yang bersumber pada metode konsektual. Dalam teknik ini terdapat tiga kegiatan dasar sesuai dengan dengan nama teknik tersebut. Teknik teratai ini terdapat tiga kegiatan dasar, sesuai dengan nama teknik tersebut. Ter; terjun, at; amati, ai; rangkai. Terjun mengandung pengertian melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan alam lingkungan. Amati mengandung pengertian, siswa melakukan pengamatan terhadap berbagai objek di alam sekitar. Rangkai, setelah siswa sudah selesai mengamati dan menentukan apa-apa saja yang akan dijadikannya sebagai bahan dalam pembuatannya puisi, selanjutnya Rangkai, siswa mulai menyususn dan merangkai hasil amatan yang telah dilakukan sebelumnya menjadi sebuah puisi. Teknik teratai tidak hanya menyuguhkan pembelajaran dengan menghubungkannya dengan kehidupan nyata, tetapi juga membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan dan siswa lebih kreatif dalam menuangkan ide-idenya. Dengan demikian, menulis puisi dengan menggunakan teknik pembelajaran teratai (terjun, amati, dan rangkai) dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya dalam menulis puisi.

(19)

7

dibuktikan dari hasil penelitiannya. Begitu Sulistiawati (2013:40) mengatakan bahwa penggunaan Teknik teratai adalah salah satu teknik mengajar yang menyenangkan dan mendapatkan nilai positif dan teknik ini sangat cocok dikaitkan sebagai salah satu penunjang keberhasilan dan cara untuk meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

Gambaran pemikiran diatas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh penggunaan teknik teratai (terjun, amati, rangkai) terhadap kemampuan menulis puisi bebas siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka teridentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Siswa mengalami kesulitan dalam mendapatkan ide dan menggunakan pilhan kata yang sesuai saat menulis puisi

2) Siswa kurang minat pada saat menulis puisi di karenakan Penggunaan teknik pembelajaran yang kurang bervariasi

3) Guru kurang inovatif dan kurang memotivasi menulis kepada siswa 4) Siswa memiliki kemampuan menulis puisi sangat rendah

5) Guru sulit menerapkan bahan ajarnya kepada siswa C. Pembatasan Masalah

(20)

8

dalam meningkatkan kemampuan puisi”. Dan di fokuskan pada permasalahan

tentang teknik teratai terhadap kemampuan menulis puisi bebas oleh siswa kelas VIII MTS Negeri Medan tahun Pembelajran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

a) Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII MTS Negeri Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 sebelum menggunakan teknik teratai ?

b) Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII MTS Negeri Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 setelah menggunakan ?

c) Apakah ada pengaruh teknik teratai terhadap kemampuan menulis puisi bebas terhadap siswa kelas VIII MTS Negeri Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini, yaitu:

1) Untuk mengetahuai kemampuan menulis puisi bebas siswa Kelas VIII MTS Negeri Medan 2016/2017 sebelum menggunakan teknik teratai. 2) Untuk mengetahuai kemampuan menulis puisi bebas siswa Kelas VIII

MTS Negeri Medan 2016/2017 setelah menggunakan teknik teratai. 3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh teknik teratai terhadap

(21)

9

F. Manfaat penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi teori pembelajaran menulis puisi serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, sebab penggunaan teknik pembelajaran tertentu dapat mempengaruhi pencapai tujuan pembelajaran serta membuat suasana belajar yang lebih variatif, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkatkan khususnya dalam puisi.

Secara praktis hasil penelitian inib bermanfaat sebagai berikut. 2) Secara praktis

a. Sebagai bahan masukkan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia termasuk peneliti dalam mengajar nantinya. Memalui teknik ini, guru akan lebih fokus meneliti kemampuan menulis puisi siswanya di dalam kelas ketika proses pembelajaran lebih lancar, terarah, dan tetap terkondisi

b. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran bahasa dan sastra indonesia, serta mendapatkan pengalaman baru belajar menulis puisi dengan teknik teratai dan mempermudah siswa dalam menuangkan pikiran dan perasaannya kedalam puisi

(22)

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam Bab IV dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis puisi bebas sebelum menggunakan teknik Teratai (Terjun, Amati,

dan Rangkai) siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017

termasuk dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata 59,83

2. Kemampuan menulis puisi bebas setelah menggunakan teknik Teratai Terjun, Amati,

dan Rangkai) siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017

termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 76,33

3. Kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Medan Tahun

2016/2017 memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini terbukti dengan pengujian

hipotesis, Thitung > Ttabel yaitu 11,33 > 2,04 yang membuktikan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima.

B. Saran

1. Untuk guru bidang studi bahasa Indonesia dapat menjadikan teknik Teratai (Terjun,

Amati, dan Rangkai) sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan

menulis puisi bebas karena teknik Teratai (Terjun, Amati, dan Rangkai) terbukti

berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas.

2. Penelitian mengenai penggunaan teknik Teratai (Terjun, Amati, dan Rangkai) pada

materi pelajaran bahasa Indonesia lainnya perlu dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa

Indonesia.

3. Sekiranya penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain meneliti

permasalahn yang relevan.

(23)

64

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Mukhsin. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Keterampilan Bahasa dan Apresiasi sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang).

Arif, Syamsul. 2014. Metode Penelitian. Medan: UNIMED.

Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Barus, Sanggup. 2010. PembinaanKompetensi Menulis. Medan: USU Press.

Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Burhan Nurgiyantoro. (2011). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Fermianto, Lucas. 2010. Belajar Mendengarkan. Yogyakarta: Pustaka Anggrek. Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hafis, Abdul. 2014. Pengaruh Teknik Teratai (Terjun, Amati Rangkai) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas XI SMK Willem Iskandar Panyabungan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Hidayati, Fathul. 2013 Keefektifan Metode Kontekstual Teknik Teratai (Terjun, Amati, Rangkai) Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta Tahun Pembelajaran 2012/2013. http://repository.upi.edu. Diakses januari 2016.

Keraf, Goryss. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : CV Yrama Widya.

Johnson, Elaine. 2009. Contextual Teaching & Learning: menjadikan Kegiatan

Belajar-mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Mizan Media Utama.

(24)

65

Kartini . 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas dengan Teknik Menulis Akrostik Pada Siswa Kelas Va Mi Semplak Pilar, Kabupaten Bogor1 Tahun Pembelajaran 2011/2012. http://repository.upi.edu. Diakses januari 2016.

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Meilany, Sri.2013.Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X-I SMAN 5 Madiun Kota Madiun Melalui Teknik Teratai (Terjun Amati, Rangkai) Tahun pembelajaran 2013/2014 http://repository.upi.edu. Diakses januari 2016. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenada Media.

Saefudin, dkk.2008. Seribu Pena Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta:Erlangga

Siahaan, Koko Juanda. 2012. Efektifitas Tenik Akrostik Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tanjungbalai Tahun Pembelajaran 2011/2012.

Sulistiawati, Lies. 2013 Penerapan Model Teratai Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas III SD Negeri Cibeunying Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pembelajaran 2013/2014 http://repository.upi.edu. Diakses januari 2016.

Sudijono, Anas.2008.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiono .2012. metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R &D . Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Waluyo, herman johanes. 2005. Apresiasi puisi. Jakarta : Erlangga

Gambar

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas VIII MTs Negeri 2 Medan
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Tets ...............................  54
Gambaran pemikiran diatas, mendorong penulis untuk melakukan

Referensi

Dokumen terkait

pengelola. Tantangan eksternal berasal dari anggota, pesaing bisnis dan kondisi ekonomi. BMT mengalami hambatan dalam mengelola strategi pertumbuhan bisnis maupun

Paket edukasi (pengaturan nutrisi, pengaturan aktivitas, aspek psikologis, serta latihan relaksasi otot progresif) dapat menurunkan keluhan fisik (mual, muntah,

Dalam ”Studi Pengembangan Model Tungku Pembakaran untuk Pembuatan Patung Keramik Monumental” ini, telah diteliti dan dieksplorasi berbagai kemungkinan dari aspek komposisi bahan

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang diarahkan untuk pengelolaan sampah. adalah Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 17 Tahun 2012

Pengadilan Negeri Wates yang bersidang di gedung Pengadilan Negeri tersebut Telah memeriksa dan menjatuhkan putusan pada hari KAMIS tanggal 8 juni 2017 NOMOR PERKARA NAMA NO

Dalam kaitanya dengan karakter bangunan yang dihuni oleh masyarakat Kampung Arab Pekojan Jakarta Barat, karakter atau gaya bangunan tersebut bukan merupakan karakter bangunan

Renstra PD Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu Kabupaten Musi Rawas tahun 2016 –2021 ini merupakan dokumen perencanaan jangka menengah PD untuk periode lima tahun yang

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN