• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT UKIRAN MOTIF HIAS TRADISIONAL PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN SISWA KELAS IX SMP SWASTA HANG TUAH-1 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT UKIRAN MOTIF HIAS TRADISIONAL PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN SISWA KELAS IX SMP SWASTA HANG TUAH-1 MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT UKIRAN MOTIF HIAS

TRADISIONAL PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN

SISWA KELAS IX SMP SWASTA HANG TUAH-1 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

HIDNY LESTARI

5113143017

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Hidny Lestari, (Nim. 5113143017). Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan.Skripsi, Medan : Fakultas Teknik UNIMED.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa angka atau nilai untuk mengetahui Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP di SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proposional Random Sampling yang berjumlah 46siswa.

Data penelitian ini dijaring melalui lembar pengamatan untuk Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Berdasarkan hasil uji kesepakatan pengamat pada Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional ditemukan bahwa Fo=-56,37 dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf

signifikan 5% dan dk = 4 : 225, diperoleh Ftabel= 2,41, sehingga diketahui Fo< Ft

(-56,37< 2,41). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima observer (pengamat) atau dapat diartikan bahwa butir-butir komponen tentang Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional dapat digunakan untuk menjaring data penelitian.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana. Dalam penulisan ini,

penulis tidak lepas dari hambatan dan rintangan. Namun dengan usaha yang

maksimal yang sesuai dengan kemampuan beserta bantuan dari berbagai pihak,

penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih serta

penghargaan yang sebesar-besarnya teristimewa ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua Saya Bapak Hardial, S.E dan Ibu Nelty yang selalu mendoakan

dan memberikan dukungan kepada penulis dengan segala cinta dan kasih

sayangnya dan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan serta

fasilitas sehingga skripsi ini dapat disusun. Oleh karena itu penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Ibu wakil dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK

(7)

5. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Progran Studi Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga.

6. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan bantuan berupa

semangat, arahan, bimbingan dengan sabar, sehingga semua kesulitan

dapat teratasi.

7. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

8. Ibu Dra. Flora Hutapea, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

9. Ibu Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah

banyak memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah

sempurna.

10.Kepada Bapak Kepala Sekolah beserta Guru-Guru dan Staf Pegawai di

SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan yang telah membantu dan memfasilitasi

penulis sehingga dalam persyaratan skripsi dapat terlaksana dengan baik.

11.Kepada abang saya Haidi Hardy serta kedua adik saya Hilmi Hakim dan

Husna Lalita serta seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan,

memberikan semangat dan dukungan kepada Penulis.

12.Kepada Heri Sati Siregar terima kasih atas motivasi terbesarnya selama

(8)

13.Kepada seluruh teman PKK 2011 khususnya Iga, Lavenia, Aliya, Melati,

Ririn, Tia, Ama, Lia, Dini yang telah memberikan sumbangan pikiran

kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

14.Kepada seluruh teman kerja Moeslim Ponsel Bromo yang memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis.

Medan, Juni 2016

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN . ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pengertian Analisis... 8

2. Pengertian Kemampuan Membuat Ukiran Hiasan Sabun ... 8

3. Motif Tradisional Melayu ... 12

4. Unsur-unsur Desain ... 18

5. Ukiran Sabun ... 26

(10)

B. Peneltian Relevan ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 28

D. Pertanyaan Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Definisi Operasional ... 31

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

E. Metode Penelitian ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 34

G. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data ... 39

B. Deskriptif Data Penellitian ... 39

C. Pembahasan Penelitian ... 49

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(11)

DAFTAR TABEL

1. Jumlah Populasi ... 32

2. Sampel ... 33

3. Kisi-kisi Pengamatan Hasil Pembuatan Ukiran Dengan Motif Roda Sula ... 35

4. Distribusi Frekuensi Data Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional ... 39

5. Hasil Persentase Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional ... 42

6. Kemampuan Siswa Pada Jarak Penempatan Motif ... 42

7. Kemampuan Siswa Pada Ukuran Bentuk Setengan Lingkaran ... 43

8. Kemampuan Siswa Pada Kedalaman Ukiran Motif ... 44

9. Kemampuan Siswa Pada Kedalaman Ukiran Motif 7 Mata Sula ... 45

10.Kemampuan Siswa Pada Jumlah Motif 7 Mata Sula ... 46

11.Kemampuan Siswa Pada Kerapian Motif ... 46

12.Kemampuan Siswa Pada Keberihan Dari Noda ... 47

13.Kemampuan Siswa Pada Kebersihan Dari Sisa-Sisa Potongan Sabun ... 48

(12)

DAFTAR GAMBAR

1. Contoh Gambar Ukiran Sabun ... 12

2. Contoh Gambar Ukiran Sabun ... 12

3. Motif Sinar Matahari Pagi ... 15

4. Motif Roda Bunga ... 16

5. Motif Roda Bunga dan Burung ... 17

6. Motif Naga Berjuang ... 17

7. Motif Roda Sula ... 18

8. Garis ... 19

9. Arah Horizontal ... 21

10.Arah Vertikal ... 21

11.Arah Diagonal ... 21

12.Bentuk Geometris ... 22

13.Bentuk Organis ... 23

14.Bentuk Bidang ... 24

15.Bentuk Tekstur ... 25

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Kisi-kisi Pengamatan ... 55

2. Lembar Pedoman Pengamatan ... 56

3. Data Penilaian Kemampuan Membuat Ukiran Sabun Motif Hias Tradisional. ... 60

4. Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan ... 62

5. Uji Kesepakatan Pengamat ... 63

6. Rekapitulasi Skor Penelitian ... 66

7. Rata-rata Setiap Indikator Penilaian ... 68

8. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 69

9. Deskripsi Data Penelitian ... 72

10.Silabus ... 75

11.RPP ... 79

12.Tes Awal ... 83

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keseluruhan aspek kehidupan erat hubungannya dengan pendidikan sebab

semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara

sadar lewat proses belajar melalui kegiatan ilmiah. Pada hakikatnya kebudayaan

nasional harus digali, dibina dan dikembangkan demi pembangunan dalam

bidang kebudayaan.

Perkembangan kebudayaan masa sekarang perlu diarahkan dalam bentuk

kepribadian Indonesia, yang bermula dari dasar-dasar tradisional sehingga

menjadi komposisi kebudayaan yang bersifat nasional. Oleh karena itu

perkembangan kebudayaan ini, kuranglah baiknya kalau semata-mata meniru

bentuk-bentuk kebudayaan asing yang akhirnya menghapuskan bentuk

kebudayaan sendiri. Hal ini berarti bahwa kedudukan seni tradisional sangat kuat

bagi proses penciptaan suatu hasil karya seni.

Kebudayaan atau kesenian kuno yang terdapat di Sumatera Utara berasal

dari masa sebelum datangnya kebudayaan Islam dan Kristen ke Indonesia, berarti

sebelum abad ke 13. Kebudayaan kuno seperti ini masih nampak pada

kebudayaan atau suku bangsa Batak dan Nias di Sumatera Utara. Sedangkan pada

suku bangsa Melayu pada daerah pesisir di Sumatera Utara pada umumnya tidak

nampak lagi, hal ini disebabkan pengaruh kebudayaan baru yaitu kebudayaan

Islam yang melarang pemakaian-pemakaian kebudayaan yang berbau roh nenek

(15)

2

lainnya yang dianggap berbau berhala menjadi hilang dari kebudayaan suku

bangsa Melayu. Kebudayaan Islam yang dibawa dari Arab telah menguasai

kebudayaan suku bangsa Melayu, akhirnya jenis motif yang terdapat pada suku

bangsa Melayu tidak begitu berbeda dengan motif Arab, Pengumpulan dan

Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara (1980).

Pernyataan di atas tentu memiliki kontribusi sangat penting untuk pendidik

dalam menyiapkan seperangkat materi pembelajaran dan strategi pembelajarannya

agar mempermudah dan memperlancar pemahaman siswa mengenai kebudayaan

tradisional sehingga diharapkan dapat memotivasi para siswa dalam mengikuti

pelajaran membuat ukiran motif hias tradisional.

Motif ukiran yang ada di Indonesia memiliki kekayaan corak yang

beraneka ragam. Bentuk-bentuk motif ukiran yang beraneka ragam tersebut

masing-masing memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan daerahnya. Untuk

mengenal dan mengetahui motif tradisional daerah tersebut, kita harus melihat

bentuk-bentuk dan ciri pada setiap jenis itu sendiri, Soepratno (1983). Adapun

perbedaan bentuk-bentuk motif ukiran tradisional pada garis besarnya berbentuk

cembung, cekung dan miring.

Kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, Suratno (2005). Selanjutnya kemampuan

tersebut digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut kecakapan,

kekuatan dan bakat tertentu. Dalam upaya meningkatkan kemampuan,

(16)

latihan-3

latihan atau praktek sehingga dapat mengerjakan sesuatu. Kemampuan dalam

membuat hiasan ukiran dapat diperoleh melalui proses pembelajaran dan

pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

mempunyai sikap dan perilaku kreatif dan inovatif. SMP Swasta Hang Tuah-1

Medan merupakan Sekolah Menengah Pertama yang mendidik siswa-siswinya

untuk berkarya, terutama dalam mata pelajaran keterampilan yang terdiri dari

beberapa sub pokok bahasan diantaranya membuat benda kerajinan dengan teknik

ukir. Dengan mempelajari teknik ukiran, maka siswa dituntut untuk mampu

membuat motif tradisional pada hiasan berbahan lunak seperti sabun sehingga

dapat menghasilkan suatu karya yang berbeda dengan yang lain serta memiliki

nilai estetika yang tinggi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil hiasan ukiran siswa pada

bahan sabun diharapkan bukan hanya sekedar dapat membuat motif pada sabun,

tetapi diharapkan siswa dapat menghasilkan motif dengan memperhatikan

ketepatan letak motif, proses pengukiran pada sabun yang memiliki nilai estetika

yang tinggi.

Hal ini sejalan dengan hasil tes awal yang dilakukan penulis, diperoleh

dari 46 orang, terdapat 16 orang (32%) yang mencapai KKM dan 30 orang (68%)

tidak mencapai KKM, dimana KKM pada mata pelajaran Keterampilan adalah 75.

Dimana siswa kurang memahami pengetahuan tentang teknik ukiran dengan motif

(17)

4

Hang Tuah-1 Medan pada mata pelajaran Keterampilan dengan sub pokok

bahasan membuat benda kerajinan dengan teknik ukir siswa dituntut harus

memiliki kemampuan dalam membuat hiasan ukiran dengan motif tradisional

serta modifikasi.

Faktor yang menyebabkan nilai siswa tidak mencapai KKM yaitu kurang

tersedianya fasilitas yang memadai untuk pembuatan ukiran sehingga proses

belajar membuat ukiran disekolah kurang efektif, tanpa adanya pengenalan,

pemaparan dan keterangan yang jelas mengenai alat dan bahan yang digunakan

dalam pembuatan ukiran secara langsung, siswa tidak mengetahui bagaimana

bentuk dan fungsi dari alat dan bahan tersebut. Siswa membutuhkan penjelasan

mengenai proses pengerjaan pembuatan ukiran dari setiap tahapan-tahapan, dan

kemudian membawa mereka hingga melaksanakan kegiatan praktek pembuatan

ukiran sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan siswa menjadi kreatif

untuk menghasilkan karya ukiranyang indah. Peneliti hendak melakukan

penelitian dengan membuat hiasan ukiran dengan motif tradisional, sehingga

siswa memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai motif tradisional

dalam membuat hiasan ukiran lainnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan

keterampilan siswa.

Teknik ukir dilakukan dengan cara menggambar bentuk motif yang akan

diukir, lalu di gambar kembali menggunakan kertas sablon pada bahan yang akan

diukir. Dalam menghias ukiran ini yang diperlukan bentuk dasar yang kokoh yang

(18)

5

bersihkan remah-remah pada bahan dasar dan mengusapnya dengan kertas

tissue/tangan secara perlahan. Kemampuan merupakan kekuatan ataupun

kesanggupan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

berdasarkan teknik, cara maupun sesuai dengan prosedur kerja yang telah

ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan motif yang unik, berkualitas tinggi dan

memiliki nilai estetika.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menganalisa bahwa terjadinya

kesenjangan antara prosedur pelaksanaan kerja pembuatan ukiran hiasan motif

tradisional dengan kenyataan pelaksanaan pembuatan ukiran hiasan motif

tradisional. Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah tersebut perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul, “Analisis Kemampuan Membuat

Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa

Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkanlatar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang teori ukiran.

2. Proses pembuatan ukiran motif hias tradisional kurang maksimal yang

mempengaruhi hasil ukiran motif hias tradisional pada mata pelajaran

Keterampilan siswa kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan.

3. Kemampuan siswa dalam menerapkan motif-motif hias tradisional kurang

(19)

6

4. Kesulitan siswa dalam menerima mata pelajaran keterampilan membuat

ukiran motif hias tradisional .

5. Hasil kemampuan membuat ukiran motif hias tradisional belum sesuai

dengan kompetensi.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dan untuk memberikan luang lingkup

yang jelas dan terarah serta keterbatasan waktu, dana. Maka masalah dibatasi

pada motif yang digunakan untuk membuat hiasan ukiran yaitu motif roda sula

suku melayu yang diterapkan pada media sabun herborist yang berukuran 8cm x

5,5cm.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :Bagaimanakah tingkat kemampuan membuat ukiran motif

roda sula suku melayu pada mata pelajaran keterampilan pada siswa kelas IX

SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui tingkat

kemampuan membuat ukiran motif roda sula suku melayu pada siswa kelas IX

SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan yang akan dilakukan, penelitian ini diharapkan dapat

(20)

7

1. Bahan masukan bagi siswa SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan bahwa

pentingnya meningkatkan pengetahuan terhadap motif melayu untuk

melestarikan budaya bangsa.

2. Sebagai bahan masukan kepada pihak pengelola SMP Swasta Hang

Tuah-1 Medan untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat ukiran motif

tradisional sehingga siswa menjadi kreatif.

3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang

pengetahuan motif dengan kemampuan membuat hiasan ukiran.

4. Sebagai bahan refrensi dan masukan bagi para pembaca pentingnya

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan

Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa

Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan” dapat ditarik kesimpulan bahwa

hasil praktek membuat ukiran motif roda sula pada siswa kelas IX cenderung

tinggi. Hal ini dilihat dari uji tingkat kecenderungan dari penilaian yang dilakukan

oleh kelima pengamat sebesar 100%. Jika dilihat dari rata-rata skor pada setiap

indicator adalah rata-rata terendah 2,46 pada indicator kebersihan dari sisa-sisa

potongan sabun dan tertinggi adalah 3,02 pada indicator jumlah 7 mata sula.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diajukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru diharapkan lebih memperhatikan penguasaan teori terlebih

dahulu kepada siswa tentang teori ukiran sehingga dalam melakukan

praktek, siswa benar-benar memahami tentang cara membuat ukiran

dengan benar.

2. Diharapkan kepada siswa untuk menguasai pembuatan ukiran sehingga

memiliki keterampilan yang baik dalam memalkukan praktek membuat

(22)

53

DAFTAR PUSTAKA

Affendi, Yusuf. (2003). Cara mudah menggambar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Irianto, Agus. (2010). Statistik konsep dasar, aplikasi, dan

pengembangannya.Kencana.

Poerwadarminta, W.J.S (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian pendidikan: jenis, metode, dan prosedur. Jakarta: Kencana.

Situmorang, Benyamin.(2013). Penelitian Pendidikan. Medan Estate : Unimed Press.

Soepratno, (1983).Ornamen ukir kayu tradisional jawa.Semarang.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sudjana.(2008). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjono, Anas.(2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rajawali Pres

Tris Neddy Santo, Rotua Magdalena Pardede Agung dan Dyah Citraria Liestyati. (2012). Menjadi seniman rupa. Solo: PT. Tiga Serangkai Putaka Mandiri. Arifah A. Riyanto. (2009). Dasar desain mode bus 132.Unversitas Pendidikan

Indonesia. Bandung.

Febri Yustisia Hutabarat, (2015). Analisis kemampuan membuat hiasan taplak meja dengan teknik suji fantasi siswa kelas XI Tata Busana SMK Awal Karya Pembangunan Galang.Abstrak Hasil Penelitian Unimed Medan, Medan.

Emeliana, (2015).Analisis kemampuan membuat batik ikat celup teknik gulung pada siswa jurusan kria tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.Abstrak Hasil

Penelitian Unimed Medan, Medan.

(23)

54

Zamiah, (2015).Analisis kemampuan menggambar motif gerga pada mata pelajaran desain produk pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Brastagi Kabupaten Karo.Abstrak Hasil Penelitian Unimed Medan, Medan.

Winarti.(2015). Komponen Keterampilan Sebagai Bahan Pembelajaran Muatan Lokal.Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 dari

https://win134.wordpress.com/2015/04/23/komponen-ketrampilan-sebagai-bahan-pembelajaran-muatan-lokal/.

Esih Sukesih. (2013). Pengertian, Defenisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli.Diakses pada 23 Oktober 2015 dari

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi Manajemen Resort dan Leisure. © Fathin Fauziah

Sesungguhnya, kedudukannya yang strategik berserta dengan sumber alam semulajadi yang dimiliki Hoi An dan polisi kerajaan Dinasti Awal Nguyen merupakan sebab utama menentukan Hoi

t elah diperiksa/ divalidasi dan hasilnya t elah m em enuhi kaidah ilm iah, norm a akademik d an norm a hukum sesuai dengan Perat uran M ent eri Pendidikan Nasional Nomor 17

Statuta FIFA sebagai bagian dari sistem hukum FIFA dengan karakteristik- karakteristiknya tersebut dengan demikian menjadi bagian dari Lex Sportiva dan merupakan

a. Relief Valve , digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian

Seorang guru yang mempunyai sikap yang baik atau cara mengajar yang baik dapat berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Minat belajar adalah kecenderungan hati dari individu

Kekurangan lainnya adalah, modul tidak dapat mengenali pola sebuah frasa kata jika kata dasar dari frasa kata tersebut tidak ada dalam KBBI. Daftar input frasa kata

Penelitian Camshaft Overlap Duration terhadap kinerja motor otto empat langkah satu silinder dilakukan untuk memperoleh perbandingan daya, torsi, konsumsi bahan