ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT UKIRAN MOTIF HIAS
TRADISIONAL PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN
SISWA KELAS IX SMP SWASTA HANG TUAH-1 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
HIDNY LESTARI
5113143017
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
Hidny Lestari, (Nim. 5113143017). Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan.Skripsi, Medan : Fakultas Teknik UNIMED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa angka atau nilai untuk mengetahui Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP di SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proposional Random Sampling yang berjumlah 46siswa.
Data penelitian ini dijaring melalui lembar pengamatan untuk Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan. Berdasarkan hasil uji kesepakatan pengamat pada Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional ditemukan bahwa Fo=-56,37 dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf
signifikan 5% dan dk = 4 : 225, diperoleh Ftabel= 2,41, sehingga diketahui Fo< Ft
(-56,37< 2,41). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima observer (pengamat) atau dapat diartikan bahwa butir-butir komponen tentang Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional dapat digunakan untuk menjaring data penelitian.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana. Dalam penulisan ini,
penulis tidak lepas dari hambatan dan rintangan. Namun dengan usaha yang
maksimal yang sesuai dengan kemampuan beserta bantuan dari berbagai pihak,
penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih serta
penghargaan yang sebesar-besarnya teristimewa ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua Saya Bapak Hardial, S.E dan Ibu Nelty yang selalu mendoakan
dan memberikan dukungan kepada penulis dengan segala cinta dan kasih
sayangnya dan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan serta
fasilitas sehingga skripsi ini dapat disusun. Oleh karena itu penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Ibu wakil dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK
5. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Progran Studi Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga.
6. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan bantuan berupa
semangat, arahan, bimbingan dengan sabar, sehingga semua kesulitan
dapat teratasi.
7. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.
8. Ibu Dra. Flora Hutapea, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.
9. Ibu Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah
sempurna.
10.Kepada Bapak Kepala Sekolah beserta Guru-Guru dan Staf Pegawai di
SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan yang telah membantu dan memfasilitasi
penulis sehingga dalam persyaratan skripsi dapat terlaksana dengan baik.
11.Kepada abang saya Haidi Hardy serta kedua adik saya Hilmi Hakim dan
Husna Lalita serta seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan,
memberikan semangat dan dukungan kepada Penulis.
12.Kepada Heri Sati Siregar terima kasih atas motivasi terbesarnya selama
13.Kepada seluruh teman PKK 2011 khususnya Iga, Lavenia, Aliya, Melati,
Ririn, Tia, Ama, Lia, Dini yang telah memberikan sumbangan pikiran
kepada penulis hingga skripsi ini selesai.
14.Kepada seluruh teman kerja Moeslim Ponsel Bromo yang memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis.
Medan, Juni 2016
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN . ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Pengertian Analisis... 8
2. Pengertian Kemampuan Membuat Ukiran Hiasan Sabun ... 8
3. Motif Tradisional Melayu ... 12
4. Unsur-unsur Desain ... 18
5. Ukiran Sabun ... 26
B. Peneltian Relevan ... 28
C. Kerangka Berpikir ... 28
D. Pertanyaan Penelitian ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
C. Definisi Operasional ... 31
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
E. Metode Penelitian ... 33
F. Instrumen Penelitian ... 34
G. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data ... 39
B. Deskriptif Data Penellitian ... 39
C. Pembahasan Penelitian ... 49
BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
DAFTAR TABEL
1. Jumlah Populasi ... 32
2. Sampel ... 33
3. Kisi-kisi Pengamatan Hasil Pembuatan Ukiran Dengan Motif Roda Sula ... 35
4. Distribusi Frekuensi Data Analisis Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional ... 39
5. Hasil Persentase Kemampuan Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional ... 42
6. Kemampuan Siswa Pada Jarak Penempatan Motif ... 42
7. Kemampuan Siswa Pada Ukuran Bentuk Setengan Lingkaran ... 43
8. Kemampuan Siswa Pada Kedalaman Ukiran Motif ... 44
9. Kemampuan Siswa Pada Kedalaman Ukiran Motif 7 Mata Sula ... 45
10.Kemampuan Siswa Pada Jumlah Motif 7 Mata Sula ... 46
11.Kemampuan Siswa Pada Kerapian Motif ... 46
12.Kemampuan Siswa Pada Keberihan Dari Noda ... 47
13.Kemampuan Siswa Pada Kebersihan Dari Sisa-Sisa Potongan Sabun ... 48
DAFTAR GAMBAR
1. Contoh Gambar Ukiran Sabun ... 12
2. Contoh Gambar Ukiran Sabun ... 12
3. Motif Sinar Matahari Pagi ... 15
4. Motif Roda Bunga ... 16
5. Motif Roda Bunga dan Burung ... 17
6. Motif Naga Berjuang ... 17
7. Motif Roda Sula ... 18
8. Garis ... 19
9. Arah Horizontal ... 21
10.Arah Vertikal ... 21
11.Arah Diagonal ... 21
12.Bentuk Geometris ... 22
13.Bentuk Organis ... 23
14.Bentuk Bidang ... 24
15.Bentuk Tekstur ... 25
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Kisi-kisi Pengamatan ... 55
2. Lembar Pedoman Pengamatan ... 56
3. Data Penilaian Kemampuan Membuat Ukiran Sabun Motif Hias Tradisional. ... 60
4. Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan ... 62
5. Uji Kesepakatan Pengamat ... 63
6. Rekapitulasi Skor Penelitian ... 66
7. Rata-rata Setiap Indikator Penilaian ... 68
8. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 69
9. Deskripsi Data Penelitian ... 72
10.Silabus ... 75
11.RPP ... 79
12.Tes Awal ... 83
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keseluruhan aspek kehidupan erat hubungannya dengan pendidikan sebab
semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara
sadar lewat proses belajar melalui kegiatan ilmiah. Pada hakikatnya kebudayaan
nasional harus digali, dibina dan dikembangkan demi pembangunan dalam
bidang kebudayaan.
Perkembangan kebudayaan masa sekarang perlu diarahkan dalam bentuk
kepribadian Indonesia, yang bermula dari dasar-dasar tradisional sehingga
menjadi komposisi kebudayaan yang bersifat nasional. Oleh karena itu
perkembangan kebudayaan ini, kuranglah baiknya kalau semata-mata meniru
bentuk-bentuk kebudayaan asing yang akhirnya menghapuskan bentuk
kebudayaan sendiri. Hal ini berarti bahwa kedudukan seni tradisional sangat kuat
bagi proses penciptaan suatu hasil karya seni.
Kebudayaan atau kesenian kuno yang terdapat di Sumatera Utara berasal
dari masa sebelum datangnya kebudayaan Islam dan Kristen ke Indonesia, berarti
sebelum abad ke 13. Kebudayaan kuno seperti ini masih nampak pada
kebudayaan atau suku bangsa Batak dan Nias di Sumatera Utara. Sedangkan pada
suku bangsa Melayu pada daerah pesisir di Sumatera Utara pada umumnya tidak
nampak lagi, hal ini disebabkan pengaruh kebudayaan baru yaitu kebudayaan
Islam yang melarang pemakaian-pemakaian kebudayaan yang berbau roh nenek
2
lainnya yang dianggap berbau berhala menjadi hilang dari kebudayaan suku
bangsa Melayu. Kebudayaan Islam yang dibawa dari Arab telah menguasai
kebudayaan suku bangsa Melayu, akhirnya jenis motif yang terdapat pada suku
bangsa Melayu tidak begitu berbeda dengan motif Arab, Pengumpulan dan
Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara (1980).
Pernyataan di atas tentu memiliki kontribusi sangat penting untuk pendidik
dalam menyiapkan seperangkat materi pembelajaran dan strategi pembelajarannya
agar mempermudah dan memperlancar pemahaman siswa mengenai kebudayaan
tradisional sehingga diharapkan dapat memotivasi para siswa dalam mengikuti
pelajaran membuat ukiran motif hias tradisional.
Motif ukiran yang ada di Indonesia memiliki kekayaan corak yang
beraneka ragam. Bentuk-bentuk motif ukiran yang beraneka ragam tersebut
masing-masing memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan daerahnya. Untuk
mengenal dan mengetahui motif tradisional daerah tersebut, kita harus melihat
bentuk-bentuk dan ciri pada setiap jenis itu sendiri, Soepratno (1983). Adapun
perbedaan bentuk-bentuk motif ukiran tradisional pada garis besarnya berbentuk
cembung, cekung dan miring.
Kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, Suratno (2005). Selanjutnya kemampuan
tersebut digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut kecakapan,
kekuatan dan bakat tertentu. Dalam upaya meningkatkan kemampuan,
latihan-3
latihan atau praktek sehingga dapat mengerjakan sesuatu. Kemampuan dalam
membuat hiasan ukiran dapat diperoleh melalui proses pembelajaran dan
pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang
mempunyai sikap dan perilaku kreatif dan inovatif. SMP Swasta Hang Tuah-1
Medan merupakan Sekolah Menengah Pertama yang mendidik siswa-siswinya
untuk berkarya, terutama dalam mata pelajaran keterampilan yang terdiri dari
beberapa sub pokok bahasan diantaranya membuat benda kerajinan dengan teknik
ukir. Dengan mempelajari teknik ukiran, maka siswa dituntut untuk mampu
membuat motif tradisional pada hiasan berbahan lunak seperti sabun sehingga
dapat menghasilkan suatu karya yang berbeda dengan yang lain serta memiliki
nilai estetika yang tinggi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil hiasan ukiran siswa pada
bahan sabun diharapkan bukan hanya sekedar dapat membuat motif pada sabun,
tetapi diharapkan siswa dapat menghasilkan motif dengan memperhatikan
ketepatan letak motif, proses pengukiran pada sabun yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Hal ini sejalan dengan hasil tes awal yang dilakukan penulis, diperoleh
dari 46 orang, terdapat 16 orang (32%) yang mencapai KKM dan 30 orang (68%)
tidak mencapai KKM, dimana KKM pada mata pelajaran Keterampilan adalah 75.
Dimana siswa kurang memahami pengetahuan tentang teknik ukiran dengan motif
4
Hang Tuah-1 Medan pada mata pelajaran Keterampilan dengan sub pokok
bahasan membuat benda kerajinan dengan teknik ukir siswa dituntut harus
memiliki kemampuan dalam membuat hiasan ukiran dengan motif tradisional
serta modifikasi.
Faktor yang menyebabkan nilai siswa tidak mencapai KKM yaitu kurang
tersedianya fasilitas yang memadai untuk pembuatan ukiran sehingga proses
belajar membuat ukiran disekolah kurang efektif, tanpa adanya pengenalan,
pemaparan dan keterangan yang jelas mengenai alat dan bahan yang digunakan
dalam pembuatan ukiran secara langsung, siswa tidak mengetahui bagaimana
bentuk dan fungsi dari alat dan bahan tersebut. Siswa membutuhkan penjelasan
mengenai proses pengerjaan pembuatan ukiran dari setiap tahapan-tahapan, dan
kemudian membawa mereka hingga melaksanakan kegiatan praktek pembuatan
ukiran sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan siswa menjadi kreatif
untuk menghasilkan karya ukiranyang indah. Peneliti hendak melakukan
penelitian dengan membuat hiasan ukiran dengan motif tradisional, sehingga
siswa memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai motif tradisional
dalam membuat hiasan ukiran lainnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan siswa.
Teknik ukir dilakukan dengan cara menggambar bentuk motif yang akan
diukir, lalu di gambar kembali menggunakan kertas sablon pada bahan yang akan
diukir. Dalam menghias ukiran ini yang diperlukan bentuk dasar yang kokoh yang
5
bersihkan remah-remah pada bahan dasar dan mengusapnya dengan kertas
tissue/tangan secara perlahan. Kemampuan merupakan kekuatan ataupun
kesanggupan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
berdasarkan teknik, cara maupun sesuai dengan prosedur kerja yang telah
ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan motif yang unik, berkualitas tinggi dan
memiliki nilai estetika.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menganalisa bahwa terjadinya
kesenjangan antara prosedur pelaksanaan kerja pembuatan ukiran hiasan motif
tradisional dengan kenyataan pelaksanaan pembuatan ukiran hiasan motif
tradisional. Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah tersebut perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul, “Analisis Kemampuan Membuat
Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa
Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkanlatar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang teori ukiran.
2. Proses pembuatan ukiran motif hias tradisional kurang maksimal yang
mempengaruhi hasil ukiran motif hias tradisional pada mata pelajaran
Keterampilan siswa kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan.
3. Kemampuan siswa dalam menerapkan motif-motif hias tradisional kurang
6
4. Kesulitan siswa dalam menerima mata pelajaran keterampilan membuat
ukiran motif hias tradisional .
5. Hasil kemampuan membuat ukiran motif hias tradisional belum sesuai
dengan kompetensi.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah dan untuk memberikan luang lingkup
yang jelas dan terarah serta keterbatasan waktu, dana. Maka masalah dibatasi
pada motif yang digunakan untuk membuat hiasan ukiran yaitu motif roda sula
suku melayu yang diterapkan pada media sabun herborist yang berukuran 8cm x
5,5cm.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :Bagaimanakah tingkat kemampuan membuat ukiran motif
roda sula suku melayu pada mata pelajaran keterampilan pada siswa kelas IX
SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui tingkat
kemampuan membuat ukiran motif roda sula suku melayu pada siswa kelas IX
SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan yang akan dilakukan, penelitian ini diharapkan dapat
7
1. Bahan masukan bagi siswa SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan bahwa
pentingnya meningkatkan pengetahuan terhadap motif melayu untuk
melestarikan budaya bangsa.
2. Sebagai bahan masukan kepada pihak pengelola SMP Swasta Hang
Tuah-1 Medan untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat ukiran motif
tradisional sehingga siswa menjadi kreatif.
3. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang
pengetahuan motif dengan kemampuan membuat hiasan ukiran.
4. Sebagai bahan refrensi dan masukan bagi para pembaca pentingnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan
Membuat Ukiran Motif Hias Tradisional Pada Mata Pelajaran Keterampilan Siswa
Kelas IX SMP Swasta Hang Tuah-1 Medan” dapat ditarik kesimpulan bahwa
hasil praktek membuat ukiran motif roda sula pada siswa kelas IX cenderung
tinggi. Hal ini dilihat dari uji tingkat kecenderungan dari penilaian yang dilakukan
oleh kelima pengamat sebesar 100%. Jika dilihat dari rata-rata skor pada setiap
indicator adalah rata-rata terendah 2,46 pada indicator kebersihan dari sisa-sisa
potongan sabun dan tertinggi adalah 3,02 pada indicator jumlah 7 mata sula.
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi para guru diharapkan lebih memperhatikan penguasaan teori terlebih
dahulu kepada siswa tentang teori ukiran sehingga dalam melakukan
praktek, siswa benar-benar memahami tentang cara membuat ukiran
dengan benar.
2. Diharapkan kepada siswa untuk menguasai pembuatan ukiran sehingga
memiliki keterampilan yang baik dalam memalkukan praktek membuat
53
DAFTAR PUSTAKA
Affendi, Yusuf. (2003). Cara mudah menggambar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Irianto, Agus. (2010). Statistik konsep dasar, aplikasi, dan
pengembangannya.Kencana.
Poerwadarminta, W.J.S (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian pendidikan: jenis, metode, dan prosedur. Jakarta: Kencana.
Situmorang, Benyamin.(2013). Penelitian Pendidikan. Medan Estate : Unimed Press.
Soepratno, (1983).Ornamen ukir kayu tradisional jawa.Semarang.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Sudjana.(2008). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjono, Anas.(2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rajawali Pres
Tris Neddy Santo, Rotua Magdalena Pardede Agung dan Dyah Citraria Liestyati. (2012). Menjadi seniman rupa. Solo: PT. Tiga Serangkai Putaka Mandiri. Arifah A. Riyanto. (2009). Dasar desain mode bus 132.Unversitas Pendidikan
Indonesia. Bandung.
Febri Yustisia Hutabarat, (2015). Analisis kemampuan membuat hiasan taplak meja dengan teknik suji fantasi siswa kelas XI Tata Busana SMK Awal Karya Pembangunan Galang.Abstrak Hasil Penelitian Unimed Medan, Medan.
Emeliana, (2015).Analisis kemampuan membuat batik ikat celup teknik gulung pada siswa jurusan kria tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.Abstrak Hasil
Penelitian Unimed Medan, Medan.
54
Zamiah, (2015).Analisis kemampuan menggambar motif gerga pada mata pelajaran desain produk pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Brastagi Kabupaten Karo.Abstrak Hasil Penelitian Unimed Medan, Medan.
Winarti.(2015). Komponen Keterampilan Sebagai Bahan Pembelajaran Muatan Lokal.Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 dari
https://win134.wordpress.com/2015/04/23/komponen-ketrampilan-sebagai-bahan-pembelajaran-muatan-lokal/.
Esih Sukesih. (2013). Pengertian, Defenisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli.Diakses pada 23 Oktober 2015 dari