SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SEFTI ANDRIADY LUBIS
NIM. 2113351025
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Sefti Andriady Lubis, NIM. 2113351025.
NILAI ESTETIK VISUALISASI BONEKA SOUVENIR KARYA MILLI ART, Skripsi,Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan seni, Universitas Negeri
Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian nilai estetik visualisasi boneka souvenir karya Milli Art, Berdasarkan data mengenai bentuk boneka. Nilai estetik pngumpulan data melalui instrument penelitian, observasi, dokumentasi dan wawancara bertanya langsung dengan pengrajin, sampel penelitian sebanyak 10karya yang ada di Milli Art dengan menggunakan metode kualitatif seperti metode sampel jenuh
Hasil Penelitian ini menunjukan bentuk souvenir boneka dan prinsip-prinsip estetis, penataan rupa dan prinsip-prinsip souvenir. Objek dari penelitian ini adalah souvenir boneka dan nilai estetiknya yang dihadirkan oleh Milli Art.Bentuk boneka yang dihadirkan oleh Milli Art adalah representasi dari bentuk yang sebenarnya yang dijadikan sebagai boneka souvenir.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa bentuk yang dihadirkan mengandung prinsip-prinsip estetis, penataan rupa dan prinsip-prinsip-prinsip-prinsip souvenir pada boneka.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia yang telah diberikan-Nya bagi Penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pembuatan NILAI ESTETIK
VISUALISASI BONEKA SOUVENIR KARYA MILLI ART
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
perkuliahan pada program S-1 Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri
Medan.
Dalam Penulisan Skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan dan
permasalahan, namum berkat kesabaran dan dukungan serta dorongan dari
berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Maka pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum.Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Dr. Wahyu Tri Atmojo,M.Hum,Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Basyaruddin, M.Pd.Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Marice, M.Hum,Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Mesra, M.Sn. Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan.
7. Drs. Gamal Kartono, M.Si, Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa
iii
8. Drs. Zulkifli M. Sn, Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan meluangkan waktu demi terselesaikannya Skripsi ini.
9. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum, Pembimping Akademik
10.Dr. Daulat Saragi, M.Hum, sebagai penguji skripsi
11.Drs. Sugito, M.Pd, sebagai penguji skripsi
12.Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
13.Milli Art sebagai narasumberBoneka
14.Kedua Orang Tuayang sangat penulis cintai serta Adik Terima kasih
banyak atas dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis.
15.Sahabat-sahabat Andika SaputraS.Pd, Rantasmi, cahayati S.Pd, Anissa
Nur Fathiyyah S.Pd, Khairiza Novira S.Pd, Unitta Vita Omas Sianturi
S.Pd, kelas C 2011, kawan-kawan kos durung, Agnes Valentina, Febriani
Batubara, Trisna Delila, Radia Fitriserta teman-teman PPLT SMA Negeri
2Perbaungan 2014
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
demi kesempurnaan isi Skripsi ini penulis mengharapkan kritik dan masukan dari
pembaca demi tercapainya kualitas Skripsi yang lebih baik.
Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna untuk kemajuan dunia seni pada
umumnya dan seni rupa khususnya
Medan, September 2016 Penulis
LAMPIRAN 1
95
LAMPIRAN 2
Pertanyaan tanya jawab dengan narasumber
1. Apakah dari semua karya Milli Art berbentuk mini?
2. Apakah dalam penciptaan Milli Art memakai prinsip-prinsip souvenir?
3. Prinsip souvenir yang bagaimana yang dipakai oleh Milli Art
4. Apakah dalam penciptaan Milli Art memakai prinsip-prinsip estetis
5. Prinsip estetis yang bagaimana yang dipakai oleh Milli Art
6. Apakah dalam penciptaan Milli Art hanya memakai bahan kain flannel
7. Apakah ada bahan lain dalam penciptaan souvenir boneka
8. Apakah visual juga diperhitungkan dalam penciptaan Milli Art
9. Apakah ada kendala pada saat pembuatan souvenir boneka
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR, BAGAN danTABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Pembatasan Masalah ... 6
D.Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 9
A.Landasan Teoritis ... 9
1. Kajian Estetik ... 9
2. Unsur-unsur Visual Boneka Souvenir ... 13
3. Prinsip Penataan Rupa ... 16
4. Boneka Souvenir ... 19
5. Visualisasi Boneka ... 25
6. Profil Milli Art ... 26
B.Kerangka Konseptual ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A.Lokasi Penelitian ... 28
B.Waktu Penelitian ... 28
v
D.Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
1. Populasi Penelitian ... 29
2. Sampel Penelitian ... 30
E. Instrumen Penelitian... 31
F. Teknik Pengumpulan Data ... 31
1. Kajian Pustaka ... 32
2. Observasi ... 32
3. Dokumentasi ... 32
4. Wawancara/ Interview ... 32
G.Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A.Hasil Penelitian ... 35
B.Pembahasan ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 92
LAMPIRAN 1 ... 94
vi
Gambar 4. 1. Souvenir Boneka Doraemon ... 36
Gambar 4. 2. Garis pada Boneka Doraemon ... 37
Gambar 4. 3. Bidang Pada Boneka Doraemon ... 37
Gambar 4. 4. Tekstur pada Boneka Doraemon ... 38
Gambar 4. 5. Warna Pada Boneka Doraemon ... 38
Gambar 4. 6. Souvenir Boneka Couple ... 41
Gambar 4. 7. Garis Pada Boneka Couple... 42
Gambar 4. 8. Bidang Pada Boneka Couple ... 43
Gambar 4. 9. Tekstur Pada Boneka Couple ... 43
Gambar 4. 10. Warna Pada Boneka Couple ... 44
Gambar 4. 11. Souvenir Boneka Jepang ... 47
Gambar 4. 12. Garis Pada Boneka Jepang ... 48
Gambar 4. 13. Bidang Pada Boneka Jepang ... 48
Gambar 4. 14. Tekstur Pada Boneka Jepang ... 49
Gambar 4. 15. Warna Pada Boneka Jepang ... 49
Gambar 4. 16. Souvenir Boneka Binatang ... 52
Gambar 4. 17. Garis Pada Boneka Singa ... 53
Gambar 4. 18. Bidang Pada Boneka Singa ... 54
Gambar 4. 19. Tekstur Pada Boneka Singa ... 54
Gambar 4. 20. Warna Pada Boneka Singa ... 55
Gambar 4. 21. Souvenir Boneka Gigi ... 58
Gambar 4. 22. Garis Pada Boneka Gigi ... 59
Gambar 4. 23. Bidang Pada Boneka Gigi ... 59
Gambar 4. 24. Tekstur Pada Boneka Gigi ... 60
Gambar 4. 25. Warna Pada Boneka Gigi ... 60
Gambar 4. 26. Souvenir Boneka Hijab ... 63
vii
Gambar 4. 28. Bidang Pada Boneka Wisuda ... 64
Gambar 4. 29. Tekstur Pada Boneka HIjab ... 65
Gambar 4. 30. Warna Pada Boneka Wisuda ... 65
Gambar 4. 31. Souvenir Boneka Wisuda ... 68
Gambar 4. 32. Garis Pada Boneka Hijab ... 69
Gambar 4. 33. Bidang Pada Boneka Tekstur ... 69
Gambar 4. 34. Tekstur Pada Boneka Wisuda ... 70
Gambar 4. 35. Warna Pada Boneka Wisuda ... 70
Gambar 4. 36. Souvenir Boneka Puka-Puka ... 73
Gambar 4. 37. Garis Pada Boneka Puka-Puka ... 74
Gambar 4. 38. Bidang Pada Boneka Puka-Puka ... 74
Gambar 4. 39. Tekstur Pada Boneka Puka-Puka ... 75
Gambar 4. 40. Warna Pada Boneka Puka-Puka ... 75
Gambar 4. 41. Souvenir Boneka Winnie The Pooh ... 78
Gambar 4. 42. Garis Pada Boneka Winnie The Pooh ... 79
Gambar 4. 43. Bidang Pada Boneka Winnie The Pooh ... 79
Gambar 4. 44. Tekstur Pada Boneka Winnie The Pooh ... 80
Gambar 4. 45. Warna Pada Boneka Winnie The Pooh ... 80
Gambar 4. 46. Souvenir Boneka Kero-Kero ... 83
Gambar 4. 47. Garis Pada Boneka Kero-Kero ... 84
Gambar 4. 48. Bidang Pada Boneka Kero-Kero ... 84
Gambar 4. 49. Tekstur Pada Boneka Kero-Kero ... 85
Gambar 4. 50. Warna Pada Boneka Kero-kero ... 85
Gambar 2. 5 Ukuran ... 14
Gambar 2. 6 Tekstur ... 15
Gambar 2. 7 Warna ... 16
Gambar 2. 2 Jenis Boneka Dari Kain Flanel ... 23
Gambar 2. 3 Jenis Boneka Dari Limbah Goni ... 24
1 A. Latar Belakang Masalah
Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan manusia yang dapat dilihat
dari berbagai aspek kehidupan yang tumbuh di negara kita. Dalam bidang seni
kerajinan yang mempunyai kecendrungan diproduksi secara massal sangat tepat
apabila di dalam penggalian dan penuangan ide mengakar pada seni tradisi.
Bahkan tidak dipungkiri lagi, bahwa akar dari seni rupa yang berkembang di
Indonesia merupakan cerminan dari seni tradisi. Karya seni kerajinan digolongkan
kedalam kelompok seni rupa, karya seni kerajinan dalam proses penciptaan dan
pembuatannya tidak terlepas dari unsur-unsur desain seperti garis, bidang, warna,
dan tekstur, sehingga bentuk dan wujud dari sebuah karya seni kerajinan dapat
dilihat dan diraba
Namun demikian, pada perjalanannya yang panjang ada sebagian orang
yang memandang lain dan tidak memahami secara mendalam keberadaan seni
yang sudah mentradisi. Hal ini terjadi karena secara perlahan dominasi kebiasaan
luar mulai memasuki tradisi Indonesia. Bahkan sering sekali suatu kerajinan seni
merupakan konsep pemikiran orang luar, dan masyarakat Indonesia hanya
menjadi bagian produksinya belaka. Sehingga lambat-laun kerajinan Indonesia
justru akan kehilangan jati dirinya.
Upaya untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya, dapat dilakukan
2
kerajinan di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari interaksi antar sesama manusia
dalam suatu masyarakat yang akan berkembang menjadi salah satu kebutuhan
sosial. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mempertahan seni
kerajinan di Indonesia adalah dengan cara melekatkan seni tradisi pada setiap
karya seni kerajinan yang dihasilkan. Terlihat jelas, bahwa seni yang ada
kaitannya dengan seni tradisi eksistensinya masih tetap kuat dan membara
meskipun mendapatkan tekanan yang bertubi-tubi dari pengaruh luar. Terutama
dari tekanan bumi belahan barat yang pada dasarnya bukan merupakan bentuk
yang asli bagi Indonesia. Nilai tradisi yang hingga saat ini masih menjadi
pegangan hidup tetap memberikan angin segar dan manfaat positif karena
menjadikan spirit untuk berkarya sesuai dengan keinginan yang dikehendaki.
Cenderamata merupakan hadiah yang diberikan sebagai kenang-kenangan
atau sebagai pengingat suatu peristiwa.Pada masa sekarang cenderamata biasa kita
jumpai dalam acara perkawinan ataupun ulang tahun.Bahkan saat ini sudah
merambah pada event promosi suatu usaha, peringatan kematian, syukuran
kelahiran, syukuran hajatan dan sebagainya.Selain itu cenderamata dapat juga
merupakan suatu kerajinan yang dihasilkan suatu daerah dan dapat dijadikan
sebagai oleh-oleh bagi wisatawan. Adapun jenis cenderamata diantaranya: hiasan
lemari es, gantungan kunci, hiasan pensil, krans akar wangi, tempat pensil, hiasan
toples, frame foto, aneka kotak, bros, dan sebagainya
Pada dasarnya pengerajin menghasilkan karya seni sebagai bisnis
sekaligus kegiatan seni. Setiap karya seni dengan tujuan bisnis harus terkonsep
minat konsumen. Salah satu cara untuk menarik minat konsumen sendiri adalah
dengan cara mengaitkan kerajinan pada prinsip souvenir. Kerajinan yang telah
memenuhi prinsip souvenir berupa harga yang murah, berukuran kecil, ringan,
dan memiliki karakter. Jika hal tersebut sudah terpenuhi, mkemungkinan besar
suatu karya dapat dibisniskan dengan lancar.
Kerajinan yang dibuat dengan tujuan bisnis dapat dijadikan sebagai barang
souvenir. Souvenir sendiri merupakan salah satu produk seni kerajinan. Secara
makro dapat dikatakan, bahwa seni kerajinan yang orientasi produknya dalam
bentuk souvenir berakar dari seni-seni tradisi masa lampau. Produk seni kerajinan
yang diciptakan oleh para pengrajin merupakan warisan leluhur masa lampau.
Pengrajin dengan tekun dan gigih menekuni profesinya dengan mengandalkan
keterampilan tangan warisan leluhurnya. Sebagaimana dijelaskan oleh But
Muchtar (dalam Atmojo, 2011: 5), bahwa pada umumnya mereka memiliki
kebiasaan menirukan apa yang telah diwarisi secara turun temurun dengan kata
lain mengulang produk yang sama.
Souvenir merupakan salah satu produk pariwisata. Kegiatan pariwisata
tidak terlepas dengan kegiatan berbelanja; terutama berupa barang-barang
kerajinan/ souvenir. Salah satunya berupa kerajinan tangan. Dengan kata lain,
antara kerajinan/ souvenir dan pariwisata keduanya saling mendukung,
mengingat salah satu komponen penting dalam dunia pariwisata adalah hasil
kerajinan/ souvenir sebagai tanda mata wisatawan yang pernah berkunjung ke
daerah tertentu. dengan kata lain, souvenir dianggap dapat mewakili “citra” akan
4
Dalam kegiatan pariwisata, keberadaan barang kerajinan souvenir dapat
dipandang dari dua sudut; yakni souvenir sebagai barang semata (an sich) dan
proses pembuatan seouvenir itu sendiri. Sebagai “barang semata” souvenir hanya
akan memberikan arti bahwa wisatawan sudah pernah berkunjung di daerah
tersebut. Sering sekali ditemukan barang-barang souvenir di suatu wilayah
bukanlah berasal dari setempat/ sekitar objek itu berada. Meskipun demikian,
wisatawan sudah terpuaskan bila sudah memperoleh souvenir yang
diinginkannya tanpa memperdulikan keaslian dan originalitas barang yang
dibelinya. Berbeda halnya apabila seorang wisatawan telah melihat langsung
proses pembuatan barang souvenir. Keyakinan dan kepuasan tersebut pasti akan
lebih maksimal dari sebelum melihat proses pembuatan barang kerajinan/
souvenir.
Salah satu hasil dari kerajinan seni adalah boneka. Dalam
perkembangannya, boneka terus mengalami perubahan baik dari bentuk maupun
bahan pembuatannya. Jika zaman dahulu boneka dibuat dengan bahan kayu
ataupun kulit hewan seperti boneka kayu dan wayang. Kini semakin
berkembangnya kreasi pengerajin, boneka dibuat dengan menggunakan bahan
kain. Salah satunya menggunakan bahan kain flanel.
Boneka dengan bahan kain flanel kini mulai banyak bermunculan
dipasaran. Keberadaan kain flanel sebagai bahan utama untuk membuat boneka
kini telah semakin mudah untuk didapat, ditambah lagi harganya yang lebih
terjangkau bila dibandingkan menggunakan bahan lainnya. Kain flanel sendiri
membuat banyak pengerajin yang memilih kain flanel sebagai bahan dasar untuk
digunakan dalam pembuatan boneka.
Boneka merupakan salah satu karya seni hasil kerajinan yang pada saat ini
mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk souvenir. Salah satu souvenir
berupa boneka adalah boneka berbahankan kain flanel karya Milli Art. Boneka
karya Milli Art ini sudah terdaftar pada katalog “Produk Unggulan Kota Medan”.
dimana katalog tersebut berisikan bermagai macam jenis hasil karya pengerajin
dan dianggap sebagai suatu souvenir kota Medan.
Boneka karya Milli Art merupakan hasil kerajinan tangan indusri rumahan
(home industry). Karya seni yang dibuat dengan tujuan seni dan bisnis harus terikat pada prinsip visualisasi untuk tujuan seninya dan prinsip souvenir untuk
tujuan bisnisnya. Hal inilah yang menjadi permasalah yang akan dibahas oleh
penulis pada pembahasan berikutnya. Apakah boneka karya Milli Art dibuat
berdasarkan prinsip visualisasi suatu karya seni yang berupa garis, bidang,
volume, tekstur, bentuk, dan warna. Selanjutnya, apakkah boneka karya Milli Art
dibuat berdasarkan prinsip suatu souvenir berupa harganya yang murah,
ukurannya yang kecil dan ringan, dan memiliki spesifik (karakteristik). Hal inilah
yang membuat ketertarikan penulis untuk mengkaji apakah boneka karya Milli
Art sudah sesuai dengan prinsip seni rupa berupa visualisasi dan prinsip souvenir
yang nantinya hasil penulisan ini dibahas dalam bentuk tugas akhir (skripsi).
Berdasarkan hal yang telah dikemukakan, penulis ingin mengkaji
penampakan visual dan kaitannya dengan komsep souvenir yang digunakan
6
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, penulis bermaksud mengkaji boneka
karya Milli Art dengan judul : NILAI ESTETIK VISUALISASI BONEKA
SOUVENIR KARYA MILLI ART.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis, beberapa
permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Boneka karya Milli Art belum menunjukkan bentuk mini dari aslinya
2. Bentuk, warna, material, dan tekstur visual boneka karya Milli Art
3. Prinsip-prinsip souvenir karya Milli Art belum sepenuhnya memiliki standart
umum.
4. Bagaimana prinsip-prinsip estetis yang diterapakan oleh Milli Art
5. Penempatan dalam prinsip-prinsip souvenir boneka yang ada pada Milli Art
kurang sesuai.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah
dalam penelitian ini adalah: prinsip-prinsip estetis dsn prinsip-prinsip souvenir
boneka karya Milli Art.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dibatasi, maka masalah dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut adalah:
1. Bagaimanakah prinsip estetik yang diterapkan pada boneka karya Milli
2. Bagaimanakah prinsip-prinsip souvenir boneka yang diterapkan karya
Milli Art?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah:
1. Mengetahui prinsip-prinsip estetis yang terkandung pada boneka karya
Milli Art.
2. Mengetahui prinsip-prinsip souvenir yang dipakai dalam souvenir boneka
karya Milli Art.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan manfaatnya, penelitian ini dibagi atas dua manfaat yaitu
manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat-manfaat tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai kajian
visualisasi boneka souvenir karya Milli Art.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pengusaha Kerajinan
1) Menambah wawasan tentang pembuatan kerajinan sebagai suatu
souvenir.
2) Sebagai bahan perbandingan untuk lebih menghasilkan karya seni
yang lebih berkualitas.
8
1) Sebagai bahan referensi tentang karya seni khususnya boneka.
2) Sebagai pengetahuan baru mengenai kaitan bahan kerajinan dengan
barang souvenir.
c. Bagi Penulis dan Pihak Lain
1) Menambah wawasan tentang visualisasi boneka souvenir.
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian pada souvenir boneka yang diterapkan oleh
Milli Art, tentang prinsip-prinsip estetik dan prinsip-prinsip souvenir, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil dari analisis data tentang prinsip-prinsip estetik meliputi garis,
bidang, ukuran, tekstur, dan warna terkandung dalam pembuatan
boneka souvenir boneka yang diciptakan oleh Milli Art. Dalam
pembuatan boneka warna yang terkandung masih melihat aslinya, dan
belum berani berimprovisasi dengan warna lain, tekstur pada boneka ini
masih menggunakan kain flannel dimana kain flannel mempunyai
tekstur yang kasar, dan pengrajin belum berani memakai bahan lain
yang teksturnya lembut. Dalam ukuran serta bidang pada boneka,
pengrajin cenderung memakai ukuran yang standar dimana ukuran
lebih kurang 10 cm, dimana souvenir boneka tidak harus mempunyai
ukuran yang standar yaitu 10 cm, bahkan lebih dari ukuran standarpun
bisa asalakan tidak mengganggu kenyamanan.
2. Hasil dari analisis data tentang prinsip-prinsip souvenir meliputi, tiruan
dari aslinya, bentuk mini dari aslinya, penuh variasi, ditinggalkan nilai
sacral, dan murah harganya, terkandung dalam pembuatan boneka
91
dimana tidak diharuskan hanya tiruan dari aslinya hanya saja variasi
bentuk bisa dikombinasikan sehingga boneka lebih estetis dan
harmonis.
3. Hasil prinsip penataan rupa meliputi, aksentuasi, dominan, keutuhan,
irama, serta kesatuan. Pada boneka karya Milli Art kesatuan yang ada
pada boneka ini masih kestuan yang sama, pada kesatuan tidak
diharuskan sama, ketidaksamaan bisa menimbulkan keindahan, dan
mempersatu komposisi bentuk.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Tentang prinsip-prinsip estetik
Bagi pengrajin diharapkan bentuk lebih mendetail. Dan bentuk yang
dihadirkan dimengkombinasikan dengan bentuk lain
2. Tentang prinsip-prinsip souvenir
Bagi pengrajin diharapkan bentuk lebih bervariasi dalam menciptakan
boneka, dimana variasi meliputi aksesoris pakaian souvenir boneka
3. Tentang prinsip penataan rupa
Bagi pengrajin diharapkan penataan rupa pada souvenir boneka lebih kepada
92 Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2008, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media & FIP UNY.
Bambang Irawan, dan, Priscilla Tamara. 2013. GriyDasar-dasar Desain. Jakarta. Griya Kreasi
Dharsono. 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains Bandung.
Graburn, H. H, Nelson. 1976. Ethnic and Toourist Arts. England: Univeristy of
Herdiansyah. Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Misgiya, dkk. 1994. Upaya penciptaan Produk Souvenir Melalui Pemanfaatan Potongan-potongan Rotan Sisa Industry Mebel di Kecamatan Sunggal. IKIP Medan: Laporan
Sakdiah, Halimatus dan Atmojo, Tri Wahyu. 2009. Makna Warna dan Motif pada Kerajinan Kerawang di Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed. Vol.6 (No.01)
Sachari, Agus. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian. Desain, Arsitetektur, Seni Rupa dan Kriya. Jakarta: Erlangga
Sembiring, Dermawan dan Saragi, Daulat 2012. Esteika. Unimed Press
93
. 2014. Wawasan Seni. Penerbit: Unimed Press. Universitas Negeri Medan.
Subroto, dkk. 2008. Pemetaan Seni Cenderamata di Objek Wisata Sumatera Utara untuk Pengembangan Desain Cenderamata Berbasis Etnik Sumatera Utara. Jurnal Seni Rupa Unimed. Vol.5 No.2 Medan 14
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendeketan,
Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung. Alfabeta
Soedarso, Sp 1988. Tinjauan Seni, Sebuah Pengantar untuk Apressiasi Seni. Yogyakarta: Saku Dayar Sana
Susanto, Mikke. 2012. DIKSIRUPA Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Bali: Dicti Art Lab. Yogyakarta & Jagad Art.
Tjiptadinata Effendi,. 2006. Meraih Sukses dengan Pencerahan Diri Kunci Keberhasilan Menikmati Hidup. Jakarta: elex media komputindo https://id.m.wikipedia.org/wiki/boneka Diakses pada 23 Maret 2016
https://azizahflanel.wordpress.com/2012/06/05/definisi-kain-flanel/ Diakses pada 22 Maret 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Boneka Diakses pada 31 Maret 2016
http://hermansusantogamasera.blogspot.co.id/2014/04/estetika_15.html
http://ruangbsi.blogspot.co.id/2014/03/nilai-estetik.html
https://myeducationcentre.wordpress.com/2013/06/21/tekstur/, makarios; senin, 01 November 2015; 16:15
http://nazurahaini.blogspot.co.id/2013/03/nirmana-dwimatra-tekstur-semucat.html, arum; senin, 01 November 2015; 16:25