• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADAMATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 45MEDAN T.P 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADAMATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 45MEDAN T.P 2016/2017."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

DI KELAS VIII SMP NEGERI 45 MEDAN T.P 2016/2017

Oleh :

Charis Eirene Agnes Malau NIM. 4123341008

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

DI KELAS VIII SMP NEGERI 45 MEDAN T.P 2016/2017

Charis Eirene Agnes Malau (NIM 4123341008)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan Numbered Head Together di kelas VIII SMP N 45 Medan T.P 2016/2017. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil belajar siswa yang menggunakan model Teams Games Tournament pada materi sistem pencernaan pada manusia memiliki rata-rata lebih tinggi (77,07) dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan model Numbered Head Together (69,47). Hal tersebut dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan taraf kepercayaan α = 0,05. Dimana thit > ttab (2,39 > 1,99).

(4)

iv

THE COMPARISON OF STUDENT LEARNING USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

BY TYPE OF NUMBERED HEAD TOGETHET (NHT) ON HUMAN DIGESTIVE SYSTEM MATTERIAL IN

GRADE VIII SMP NEGERI 45 MEDAN A.Y 2016/2017

Charis Eirene Agnes Malau (NIM 4123341008)

ABSTRACT

This study purpose to determine the comparison of students learning achievement which using Teams Games Tournament learning model and Numbered Head Together learning model on human digestive system matterial in grade VIII SMP N 45 Medan A.Y 2016/2017. The population of this study was all of grade VIII. Sample of this study choose by applying purposive sampling. Students learning achievement with using Teams Games Tournament learning model on human digestive system matterial has higher average value (77,07) than average using students learning achievement with using Numbered Head Together. It proof by testing the hypothesis by using t-test and the level of confidence α = 0,05. Where tcount > ttable (2.39 > 1.99)

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dengan Tipe

Numbered Head Together pada Materi Sistem Pencernaan pada Manusia di Kelas VIII SMP Negeri 45 Medan T.P 2016/2017” disusun untuk memperoleh gelar

sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada Ketua Jurusan Biologi Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Sekretaris Jurusan

Biologi Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt serta Ibu Dr. Ely

Djulia, M.Pd sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Ibu Dr. Tumiur Gultom, SP, MP, Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si, dan Ibu Selvia

Dewi Pohan, S.Si, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan

dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi

ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Mhd. Yusuf

Nasution, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik serta kepada Bapak dan Ibu

Dosen maupun Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah

membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Mhd. Nizar, M.M, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 45 Medan, Ibu Umi Nadra,

S.Pd selaku guru bidang studi biologi dan Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 45

Medan yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peneliti

(6)

vi

Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada

akhir kepada Ayahanda Drs. Jaminer Malau dan Ibunda tercinta Lasnita

Hutapea, SS atas doa dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik

moril maupun materil yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian

studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada

abang dan adik tersayang Christian Andreas Malau, AMd dan Claudius Samuel

Malau serta sanak saudara penulis yang telah mendoakan dan memberi dukungan

kepada penulis.

Ucapan terima kasih yang terindah untuk para sahabat-sahabat yang telah

membantu Martati, Annisa, Lia, Ami, Silfia, Medina, Lulu, Evi, Elysa, Yosepha,

Mega, Ina, Lania, yang membantu proses penelitian sampai selesai, keluarga besar

PPLT 2015 SMA Negeri 1 Galang dan teman-teman pendidikan ekstensi A 2012.

Medan, April 2017

Penulis,

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 7

2.1.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 8

2.1.3.1. Faktor Internal 8

2.1.3.2. Faktor Eksternal 10

2.2. Pengertian Model Pembelajaran 11

(8)

viii

2.2.2. Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif 12

2.2.3. Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif 13

2.2.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) 14

2.2.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) 16

2.3. Sitem Pencernaan pada Manusia 17

2.4. Rumusan Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.2.1. Populasi Penelitian 30

3.2.2. Sampel Penelitian 30

3.3. Variabel Penelitian 31

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 31

3.5. Prosedur Penelitian 31 3.6. Instrumen Penelitian 33 3.6.1. Validitas Tes 34 3.6.2. Reliabilitas Tes 35 3.6.3. Tingkat Kesukaran Soal 36 3.6.4. Daya Pembeda Soal 37 3.7. Uji Prasyarat Data 38 3.7.1. Uji Normalitas 38

3.7.2. Uji Homogenitas 39 3.7.3. Uji Hipotesis 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 41

4.1.2. Deskripsi Data Penelitian 41

4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretes dan Postes Siswa Pada Kelas TGT

(9)

ix

4.1.3. Uji Prasyarat Data 43

4.1.3.1. Uji Normalitas 43

4.1.3.2. Uji Homogenitas 43

4.1.4. Uji Hipotesis 44

4.2. Pembahasan 44

4.2.1. Teams Games Tournament: Bersaing dalam Permainan Membuat

Siswa Lebih Cepat Memahami Konsep 44

4.2.2. Numbered Head Together: Berfokus pada Sub Materi Membuat Siswa

Lebih Mendalami Konsep 46

4.2.3. Perbandingan Model Pembelajaran Teams Games Tournament dengan

Model Pembelajaran Numbered Head Together 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 50

5.2. Saran 50

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sistem Pencernaan pada Manusia 18

Gambar 2.2.Susunan Gigi Susu dan Gigi Tetap 19

Gambar 2.3. Penampang Gigi 20

Gambar 2.4. Rongga Mulut dan Bagian-Bagiannya 22

Gambar 2.5. Posisi Faring pada saat Makan dan Bernapas 23

Gambar 2.6. Bagian-bagian Lambung 24

Gambar 2.7. Usus Halus Manusia 25

Gambar 2.8. Penampang Jonjot Usus 25

Gambar 2.9. Usus Besar Manusia 26

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 33

Gambar 4.1. Perbandingan Nilai Pretes Kelas TGT dan Kelas NHT 42

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif 13

Tabel 3.1. Rancangan (desain) Penelitian 31

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal 34

Tabel 3.3. Indeks Tingkat Kesukaran Soal 37

Tabel 4.1. Pengujian Normalitas Data Penelitian 43

Tabel 4.2. Pengujian Homogenitas Data Penelitian 43

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 53

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen I 54

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen II 64

Lampiran 4. Lembar Observasi Kelas Eksperimen I 78

Lampiran 5. Lembar Observasi Kelas Eksperimen II 82

Lampiran 6. Kisi–Kisi Instrumen 86

Lampiran 7. Instrumen Penelitian 87

Lampiran 8. Kunci Jawaban 94

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes 95

Lampiran 10. Perhitungan Excel Validitas 97

Lampiran 11. Perhitungan Realibilitas Tes 98

Lampiran 12. Perhitungan Excel Reliabilitas Soal 99

Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran 100

Lampiran 14. Perhitungan Excel Taraf Kesukaran Soal 102

Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Soal 103

Lampiran 16. Perhitungan Excel Daya Beda Soal 105

Lampiran 17. Uji Instrumen 106

Lampiran 18. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I 107

Lampiran 19. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians

Kelas Eksperimen I 109

Lampiran 20. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen II 111

Lampiran 21. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians

Kelas Eksperimen II 113

Lampiran 22. Uji Normalitas 115

Lampiran 23. Uji Homogenitas 121

Lampiran 24. Uji Hipotesis 124

Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian 127

(13)

xii

Lampiran 27. Tabel Wilayah Kurva Normal Luas 0 ke Z 134

Lampiran 28. Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors 135

Lampiran 29. Tabel Distribusi Nilai F 136

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, yaitu untuk menjamin

kelangsungan kehidupan dan perkembangan bangsa. Hal ini sebagaimana

tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang merumuskan

tentang Tujuan Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti yang luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan

dan kebangsaan.

Di dalam pendidikan, proses belajar mengajar terjadi bila ada interaksi

antara guru dan peserta didik. Guru mengajar dan peserta didik belajar.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar mereka yang

ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar adalah pemilihan dan

penggunaan model yang tepat untuk setiap materi pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap salah satu guru IPA SMP

Negeri 45 Medan diperoleh informasi bahwa kurangnya minat siswa dalam

belajar pada materi sistem pencernaan. Ini dapat dilihat dari hasil belajar IPA pada

materi Sistem Pencernaan tahun ajaran 2015/2016 masih belum memuaskan.

Sebanyak 60% dari jumlah siswa yang memiliki nilai dibawah KKM (75).

Rata-rata hasil ulangan harian masih dibawah nilai KKM yaitu 67.

Pada saat diadakan observasi selanjutnya, guru sedang melakukan KBM

(kegiatan belajar mengajar) di kelas VIIIA. Guru menerapkan model pembelajaran

kooperatif learning dengan bertujuan supaya siswa lebih aktif dengan membuat

kelompok diskusi. Namun pada saat proses pembelajaran berlangsung, yang

terjadi adalah hanya beberapa siswa yang aktif. Dilihat dari sedikitnya siswa yang

(15)

2

menjawab dan membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif. Banyak dari siswa

tersebut yang melakukan kesibukan sendiri contohnya dengan mengganggu

teman. Siswa masih belum optimal melakukan kerjasama dalam belajar. Padahal

sekarang ini, merupakan suatu tuntutan agar siswa dilatih untuk melakukan

kerjasama dalam mengatasi masalah.

Pada model kooperatif tipe TGT, siswa bekerja dalam tim mereka untuk

memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasasi pelajaran (Slavin, 2008).

Siswa dalam setiap kelompok memiliki tanggung jawab untuk menyumbang skor

saat turnamen, sehingga siswa termotivasi untuk menguasai materi pelajaran.

TGT sangat cocok untuk mengajar tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan

tajam dengan satu jawaban benar. Model ini dapat diterapkan pada materi sistem

pencernaan. Karena sistem pencernaan merupakan materi pelajaran yang di

dalamnya terdapat konsep yang saling berhubungan (berkaitan) dan banyak

mengandung istilah biologi.

Sedangkan berdasarkan pendapat Putriana (2009), pembelajaran tipe NHT

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, serta dapat mendorong siswa

untuk dapat meningkatkan semangat kerja sama, membantu memudahkan

menerima materi pelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir dalam

memecahkan masalah. Kegiatan yang dilakukan siswa dalam model ini juga dapat

meningkatkan penguasaan konsep dan istilah biologi pada materi Sistem

Pencernaan.

Ini dapat dibuktikan melalui penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa

peneliti sebelumnya, antara lain Leonard dan Kusumaningsih (2009), bahwa

pemahaman konsep siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas

eksperimen yang diberi pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami

peningkatan sebesar 43 %. Sedangkan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT pernah dilakukan oleh Rahmawati (2010),

bahwa penerapan model pembelajaran tersebut efektif dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia dibandingkan dengan

(16)

3

bahwa terdapat pengaruh positif penerapan model pembelajaran NHT pada materi

sistem pencernaan pada manusia.

Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam penggunaan model

pembelajaran tipe TGT dan NHT telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi sistem pencernaan pada manusia, sehingga penulis tertarik

membandingkan tipe TGT dengan tipe NHT, manakah yang lebih tinggi hasil

belajarnya, karena kedua tipe ini sama-sama memiliki tujuan untuk kerja sama

dalam kelompok dan mengajarkan tanggung jawab terhadap hasil belajar siswa

tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengajukan

suatu penelitian dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dengan Tipe Numbered Head Together pada Materi Sistem Pencernaan pada Manusia di Kelas VIII SMP Negeri 45 Medan T.P 2016/2017”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya minat dan keaktifan siswa saat proses pembelajaran

2. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak melebar, maka dibatasi pada

beberapa hal sebagai berikut:

1. Perbandingan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Tipe Numbered

Head Together (NHT)

2. Materi yang dipakai dalam penelitian ini adalah materi sistem pencernaan

(17)

4

3. Aspek yang dinilai dari kemampuan kognitif yaitu melalui pretes dan

postes.

1.4 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada

materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 45

Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada

materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 45

Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 45 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017?

1.5Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada

materi pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP

Negeri 45 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada

materi pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP

Negeri 45 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

3. Mengetahui perbandingan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

(18)

5

Head Together (NHT) pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 45 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan

biologi yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

a. Bagi Guru dan Sekolah

Dengan adanya hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan

yang berharga bagi guru dan pihak sekolah bahwa perlunya diberlakukan

variasi model pembelajaran pada setiap mata pelajaran khususnya mata

pelajaran IPA.

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam

menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap

masalah – masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.

c. Bagi Akademis

Dapat dijadikan perbandingan dan acuan bagi pembaca/akademis yang

akan mengadakan penelitian, khususnya model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT).

1.7Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini,

maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh oleh siswa setelah siswa

mengikuti pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan pada manusia

(19)

6

Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan kelompok

belajar yang tediri dari 4 atau 5 orang untuk bekerja sama dalam

menguasai materi yang diberikan guru.

3. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah suatu

model pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir

dan merespons serta saling bantu satu sama lain. Model ini terdiri dari

lima komponen utama, yaitu: 1)Penyajian Kelas, 2)Kelompok (team),

3)Game, 4)Tournamen, 5)Rekognisi Tim.

4. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.

Model ini terdiri dari fase berikut: 1)Fase 1: Penomoran, 2)Fase 2:

Mengajukan Pertanyaan, 3)Fase 3: Berpikir Bersama, 4)Fase 4:

(20)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournament adalah 77,07.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Numbered Head Together adalah 69,47.

3. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil Belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran tipe TGT, dimana thitung > ttabel (2,39 > 1,99).

5.2. Saran

Saran yang dikemukakan peneliti berdasarkan hasil dari penelitian ini,

yaitu:

1. Guru perlu mempertimbangkan model pembelajaran yang akan digunakan,

harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar pembelajaran dapat

berlangsung secara efektif.

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran TGT pada materi sistem

(21)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2013), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Bachtiar, (2016), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Tipe STAD, NHT dan TGT pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia, UIN Syarief Hidayatullah, Jakarta.

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Handayani, F., (2010), Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri I Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Bumi, Jurnal Kependidikan, 2, (2).

Harjani, S., (2013), Perbandingan Pembelajaran Teams Games Tournament dan Numbered Head Together dengan Media Gambar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Henry, G., Kuswanto., Tuti, H., (2009), IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Leonard., dan Kusumaningsih, K.D., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia, Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta.

Marlina, E., Fitria, L., dan Yuli, F., (2016), Perbandingan Hasil Belajar IPA Terpadu antara Model Pembelajaran Teams Games Tournament dengan model Numbered Heads Together di Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuk Linggau, STKIP-PGRI, Lubuk Linggau.

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

(22)

52

Putriana, M,S., (2009), Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Biologi pada Pokok Materi Ekosistem dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sidoharjo Tahun Pelajaran 2008/2009. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Rahmawati, I., (2010), Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Numbered Heads Together (NHT) Dan Think Pair Share (TPS) Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Gaya Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas VIII Semester 1 SMP N 1 Juwiring Tahun Ajaran 2009/2010, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sari, D.R., (2016), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dengan Numbered Heads Together pada Materi Koloid, Universitas Negeri Medan, Medan.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Sihombing, R.E., (2008), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester 1 SMP Katolik Tri Sakti 2 Medan T.P 2008/2009, Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P. M., (2014), Statistik, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R., (2010), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (2009), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresi, Kencana, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak metanol daun dan batang Kayu Gadis terhadap Artemia salina Leach dengan metode.. Brine Shrimp Lethality

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

[r]

Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa semester I A Program Studi

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan