• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERMAIN KATA -KATA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PELANGI DUSUN I DESA LENGAU SEPRANG KEC. TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BERMAIN KATA -KATA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PELANGI DUSUN I DESA LENGAU SEPRANG KEC. TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BERMAIN KATA – KATA TERHADAP

KETERAMPILAN BERBICARA ANAK

USIA 5-6 TAHUN DI TK PELANGI

DSN I DESA LENGAU SEPRANG

KEC.TANJUNG MORAWA

T.A 2015/2016

Skripsi

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

DWINA RAHAYU

NIM 1103113015

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

DWINA RAHAYU. NIM 1103113015. PENGARUH BERMAIN KATA -KATA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PELANGI DUSUN I DESA LENGAU SEPRANG KEC. TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI JURUSAN PG PAUD. PROGRAM STUDI PG PAUD. FIP-UNIMED TAHUN 2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Bermain Kata - Kata Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun di TK Pelangi Dusun I Desa Lengau Seprang Kec.Tanjung Morawa T.A. 2015/2016”.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak mendapat kendala, berkat bantuan yang tak ternilai dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu dengan kesempatan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.

3. Wakil Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Wakil Dekan II, Bapak Drs.Aman Simaremare, M.S, dan Wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

(6)

5. Ibu Prof.Dr.Anita Yus, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Aman Simaremare M.S, Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd dan Ibu

Dra.Sariana Marbun, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada penulis demi sempurnanya skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Ibu Tri Asih, selaku Kepala TK Pelangi yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian eksperimen di sekolah tersebut. Bapak/Ibu guru dan pegawai di TK Pelangi

9. Seluruh dosen dan pegawai FIP UNIMED yang tidak disebutkan namanya satu persatu.

10. Teristimewa penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ibunda tercinta (Almh) Ibu Tuti Sri Ayuningsih yang selalu memberikan segalanya yang terbaik untuk saya hingga akhir hayatnya dan ibu mertua saya Ibu Supinah, ibu angkat saya Ibu Tri Asih yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang, memberikan motivasi dan serta tak henti-hentinya mendoakan anak-anaknya untuk mencapai cita-cita.

(7)

12. Teruntuk Bapak Suprianto, Mas Aga Prima Hardika AMd dan Adik-adik saya Ade Triansyah, Fanita Khairuni, Sakinah, Mesra, Kakak Regina, Kakak Dina yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa serta semangat kepada penulis.

13. Untuk Sahabat-sahabat terbaikku Gita Dwi Yustika, Etty Rahmadhani Panjaitan, Almh. Siska Wulandari Daulay, Yeni Febrimasari, Kakak Ruth N Manullang, Kakak Dian Tri Astuti, Ade Nur Fatimah, Ayu Fatimah dan teman – teman PG-PAUD 2010 kelas B Reguler yang selalu memberikan semangat dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Untuk Rekan Kerja sekaligus keluargaku Bunda Siti Aisyah, Bunda Iyus, Bunda Cintya Wulandari yang membantu saya hingga skripsi selesai.

15. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang lebih baik lagi. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini.

Medan, Februari 2016

Penulis,

(8)
(9)

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitan ... 16

3.2 Jenis Penelitian ... 16

3.3 Populasi dan Sampel ... 16

3.4 Variabel Penelitian ... 17

3.5 Definisi Operasional ... 18

3.6 Desain Penelitian ... 18

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.8 Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 27

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 29

4.2.1 Uji Normalitas Data ... 30

4.2.2 Uji Homogenitas ... 31

4.2.3 Uji Hipotesis ... 32

4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 34

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 37

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aktivitas Guru dan Anak dalam Bermain Kata - kata... 13

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 18

Tabel 3.2 Kisi – kisi Lembar Observasi Keterampilan Berbicara ... 21

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 26

Tabel 4.1.1 Data Keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen ... 27

Tabel 4.1.2 Data Keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ... 28

Tabel 4.2 Uji Normalitas Kelas Kontrol ... 30

Tabel 4.3 Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 30

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp 1 Pedoman Observasi Keterampilan Berbicara Anak ... 40 Lamp 2 Tabel Data Induk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 41 Lamp 3 Menhitung Mean dan Standar Deviasi Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ... 42 Lamp 4 Tabulasi Data Perbandingan Kelas Kontrol (X1) dan Kelas Eksperimen

(X2) ... 44 Lamp 5 Perhitungan Mean (Rata-rata), Simpangan Baku, Dan Varians kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 45 Lamp 6 Media Kartu Kata... 47 Lamp 7 Foto Penelitian ... 50 Rencana Kegiatan Harian

Surat Izin Penelitian

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda – beda. Masing – masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya sejak lahir. Bakat dan potensi tersbut perlu dikembangkan dengan baik agar berkembang secara optimal, hal ini penting dilakukan diantaranya dengan memberikan pendidikan sejak anak usia dini.

Usia prasekolah atau usia TK merupakan masa peka bagi anak. Pada masa peka ini akan terjadi pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, social, emosional, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai – nilai agama. Hal tersebut tercantum dalam Undang – Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (14) dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak ia lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih lanjut.

Terdapat enam aspek perkembangan anak yang dikembangkan di Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu aspek nilai – nilai agama dan moral, aspek fisik motorik, aspek kognitif, aspek social emosional, aspek bahasa, dan aspek seni. Keenam aspek ini dikembangkan melalui rancangan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru ataupun pendidik yang ada di PAUD.

(14)

alat untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam hubungan antar manusia. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan dan mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Kemampan untuk mengungkapkan pikiran disebut dengan berbicara. Pada bayi bicara untuk mengungkapkan keinginan ataupun perasaan berupa tangisan. Kemudian semakin tumbuh dan berkembang bicara anak mulai jelas dan sesuai dengan apa yang diungkapkan. Kemampuan anak berbicara akan menuju pada keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara bagi anak harus dirangsang dari sejak dini, misalnya melalui komunikasi orangtua dengan anak. Melalui rangsangan yang diberikan orangtua dengan cara mengajak anak berkomunikasi maka semakin banyak kata-kata yang didengar anak dan semakin cepat ia mengembangkan kosa kata yang beragam. Orangtua dapat mengasah kemampuan berbicara anak dengan menjalin hubungan yang baik dengan si anak dengan menanyakan tentang kegiatan yang anak lakukan dan mendengarkan ceritanya. Begitu juga dengan guru sebagai pendidik harus senantiasa mengajak anak berkomunikasi agar hubungan antara guru dan anak dapat terjalin dengan baik karena perkembangan bicara anak bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak selama masa perkembangan dan ditentukan oleh lingkungan anak itu sendiri.

Pada usia 5-6 tahun kosa kata anak semakin bertambah dan kemampuan bicara anak semakin berkembang. Seperti yang dikemukakan oleh Dewi (2005:17), terdapat beberapa aspek perkembangan bicara pada anak usia 5-6 tahun, diantaranya: anak dapat bicara lancar menggunakan kalimat sederhana, bercerita tentang kejadian yang terjadi disekitarnya secara sederhana, menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, dimana, berapa, bagaimana, dan sebagainya, menceritakan kembali isi cerita sederhana yang sudah diceritakan guru, dan memberikan keterangan / informasi tentang sesuatu hal.

(15)

yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan dan pemikirannya, hal ini tampak pada saat anak ditanya oleh guru anak hanya diam, anak belum mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang suatu hal, anak terbata-bata saat menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan berbicara anak belum begitu berkembang.

Selain itu guru kurang merangsang anak agar terbiasa berbicara misalnya ketika anak hanya diam saat ditanya, biasanya guru akan mengalihkan pertanyaan ke anak lain dan tidak merangsang anak untuk menjawab pertanyaan. Sehingga kemampuan berbicara yang dimiliki anak tidak berkembang.

Banyak cara yang dapat dilakukan baik oleh guru maupun orangtua dalam membantu anak agar terampil berbicara, antara lain dengan menggunakan media misalnya gambar seri, dengan bermain peran, dengan metode bercakap-cakap, dengan metode bercerita, metode Tanya jawab, bermain dan sebagainya. Seperti yang diungkapkan Suhartono (2005:138) bahwa aspek-aspek kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia di TK yaitu dengan cara merangsang minat anak untuk berbicara, latihan menggabungkan bunyi bahasa, memperkaya perbendaharaan kata, mengenalkan kalimat melalui bercerita dan nyanyian, dan mengenalkan lambang tulisan.

Bermain sambil belajar sangat sesuai dengan karakteristik kurikulum untuk anak usia dini. Bermain disebutkan dalam kurikulum merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran pada anak usia dini. Salah satu cara dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak dapat dilakukan dengan cara bermain. Melalui bermain, anak diajak untuk berekplorasi, menemukan, dan memanfaatkan objek – objek yang berada didekat anak.

(16)

anak dalam menjawab pertanyaan ataupun menebak kata yang dimaksud oleh guru. Akan tetapi bermain kata – kata tersebut belum pernah dilakukan oleh guru ditempat saya mengajar, yaitu TK Pelangi Dusun I Desa Lengau Seprang Kec. Tanjung Morawa.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen yang berjudul “Pengaruh Bermain Kata – Kata Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5 – 6 Tahun Di TK Pelangi Dusun I Desa Lengau Seprang Kec.Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2015/2016”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut :

1. Masih ada sebanyak 18 orang anak yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan dan pemikirannya.

2. Kemampuan berbicara anak belum begitu berkembang, hal ini tampak pada saat anak ditanya oleh guru, anak hanya diam.

3. Guru kurang merangsang anak agar terbiasa berbicara misalnya ketika anak hanya diam saat ditanya, biasanya guru akan mengalihkan pertanyaan ke anak lain dan tidak merangsang anak untuk menjawab pertanyaan.

(17)

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi masalah dalam penelitian ini, yaitu “Bermain Kata – Kata dan Keterampilan Berbicara Anak Usia 5 – 6 Tahun di TK Pelangi Dusun I Desa Lengau Seprang Kec.Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh bermain kata – kata terhadap keterampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Pelangi Dusun I Desa Lengau Seprang Kec.Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2015/2016?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bermain kata – kata terhadap keterampilan berbicara anak usia 5 – 6 tahun di TK Pelangi Dusun I Desa Lengau Seprang Kec. Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2015/2016.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun secara praktis.

(18)

b. Manfaat Praktis

1) Manfaat bagi guru, Sebagai bahan masukan untuk lebih cermat dalam memilih permainan yang akan dimainkan pada anak yang dapat merangsang keterampilan berbicara anak.

2) Manfaat bagi sekolah, Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk melahirkan anak-anak cerdas dan memiliki kemampuan berbicara yang baik, serta dapat menyediakan sarana yang diperlukan anak untuk merangsang perkembangan anak dalam belajar.

3) Manfaat bagi peneliti, menambah wawasan bagi peneliti, guru maupun calon guru tentang pentingnya mengembangkan kemampuan anak dalam berbicara sebagai modal awal anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan bermain kata kata dapat mempengaruhi keterampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Pelangi, yaitu :

1. Pembelajaran melalui bermain kata - kata dapat meningkatkan keterampilan berbicara, diantaranya melalui tekanan : kesesuaian intonasi, ekspresi dan gerak tubuh anak saat mengungkapkan gambar, tata bahasa dan kosa kata: kesesuaian pemilihan kata, menyusun kalimat dan kejelasan artikulasi, kelancaran : kelancaran saat menyampaikan kalimat, saat menjawab tentang gambar, dan kepercayaan diri anak, pemahaman : kemampuan anak menjawab pertanyaan, memahami kata serta kalimat, dan berpikir kritis dalam merespon gambar.

2. Keterampilan berbicara anak yang dibelajarkan dengan bermain kata – kata lebih baik dibandingkan dengan keterampilan berbicara anak yang dibelajarkan dengan menggunakan metode Tanya jawab.

3. Dari hasil uji hipotesis diperoleh

t

hitung >

t

tabel yaitu 13,31 > 1,0717 pada taraf nyata α =0,05. Dengan demikian bermain kata - kata dalam pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berbicara anak usia 5 – 6 tahun di TK Pelangi Dussn I Desa Lengau Serang Kec. Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2015/2016.

5.2 Saran

(20)

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan mampu dan terampil dalam merancang pembelajaran yang aktif dan inovatif untuk melatih keterampilan berbicara anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan bermain kata – kata yang menarik, mendidik dan menambah wawasan anak.

2. Bagi kepala sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengikuti lokakarya yang berhubungan dengan perbaikan proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bermain kata - kata.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, Rosmala. 2005. Anak Berkebutuhan khusus. Medan: Program Pasca Sarjana UNIMED Dhieni, Nurbiana dkk, 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : universitas Terbuka Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Rineka Cipta Montolalu, B.E.F. 2011. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Rifa, Iva. 2012. Koleksi Games Edukatif Di Dalam Dan Di Luar Sekolah. Jakarta: Flashbooks

Ramadhan, Azwina D. 2013. Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Bermain Kata – Kata di PAUD Sanggar Anak Bangsa LAB FIP UNIMED

T.A 2012/2013. Medan: FIP UNIMED

Saddhono, Kundharu - Slamet, ST. Y. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.

Salimah. 2011. Dampak Penerapan Bermain Dengan Media Gambar Seri Dalam

Mengembangkan Keterampilan Berbicara dan Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini. (Online). Jurnal.upi.edu/file/18-salimah.pdf (diakses pada 30 Agustus 2015, 5.35 PM)

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta : Kencana Sardjono. 2005. Terapi Wicara. Jakarta: Depdiknas.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta

(22)

Tamara, Dayu. 2014. Penerapan Metode Bercerita Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak kelompok A di TK Pertiwi Keprabon Polanharjo Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Online). Eprints.ums.ac.id/naskah_publikasi.pdf (diakses pada 30 Agustus 2015, 5.43PM) Tarigan, Henry Guntur. 2007. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Wigayuwiva. 2014. Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Media Gambar Berseri di Kelompok B3Taman Kanak Kanak Pertiwi 1 Kota Bengkulu. Bengkulu: Universitas Bengkulu (Online). Repository.unib.ac.id/I,II,III,II-14wig. (diakses pada 30 Agustus 2015 6.02PM)

(23)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama :DwinaRahayu b. NIM : 1103113015

c. Tempat/Tanggal Lahir :PangkalanBerandan, 26 Desember 1992 d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat :Dusun I DesaLengauSeprangKec. Tanjung Morawa

II. NAMA ORANGTUA

a. Nama Ayah :EndriRomianto

b. Nama Ibu : (Almh) Tuti Sri Ayuningsih c. Pekerjaan Orang tua

- Ayah : Wiraswasta

- Ibu : Ibu Rumah Tangga Alamat Orang tua :Jl. Tunas BK 551A P.Susu d. Anak Ke : 1 (satu) dari 2 (dua) bersaudara

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

a. Pendidikan SD :SD Negeri No.050747 Babalan (1998-2004) b. Pendidikan SMP : SMP Negeri 2 Babalan (2004-2007)

Gambar

Tabel 2.1 Aktivitas Guru dan Anak dalam Bermain Kata - kata.....................      13
Gambar 4.1  Diagram Keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen .................      28

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru pendidikan jasmani antara lain kemampuan mengelola proses pembelajaran, membangkitkan motivasi dan memberikan

[r]

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif komparatif untuk membandingkan data kuantitatif dari kondisi prasiklus, siklus I, siklus II,

mengerjakan tugas kelompok yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya, yakni tentang observasi dan wawancara terhadap penjual kerajinan bahan Alam khas daerah

Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif secara kualitatif karena fokus dari penelitian ini adalah relationship marketing yang terbangun antara pihak penyelenggara

Namun pengenalan fungsi angka, fungsi jarum jam sebagai penunjuk lama atau kapan keberlangsungan suatu kegiatan dilakukan, yang dikenal sebagai waktu, seringkali

Standar deviasi untuk kinerja sosial adalah 2.639 menunjukkan bahwa data pengungkapan kinerja sosial pada perusahaan sampel menyebar di jauh dari nilai mean sehingga dikatakan

Pengolahan limbah kotoran unggas yang biasa dilakukan adalah pengolahan limbah kotoran menjadi pupuk, namun yang akan diperkenalkan pada kegiatan pengabdian ini