• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pembelajaran Biologi Materi Evolus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Media Pembelajaran Biologi Materi Evolus"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Museum Manusia Purba Sangiran

The Homeland of Java Man

Disusun oleh :

Mahasiswa Pendidikan

Biologi

(2)

Museum Sangiran

(3)

AHLI TEORI EVOLUSI

Thomas Huxley (1825-1895)

Menerbitkan buku berjudul Man’s

Place In Nature yang menjelaskan

Teori Darwin berdasarkan bukti

tambahan yang sangat mendukung

dengan cara sederhana sehingga mudah

dipahami setiap orang.

Ernst Haeckle (1834-1919)

Menyatakan bahwa proses evolusi tercermin

(4)

Gregor J. Mendel (1822-1884)

Ia menyimpulkan keragaman fauna dan flora

disebabkan perubahan unsur penentu keturunan yang

ia sebut gene. Unsur ini biasanya ada berpasangan

dalam sel. Tetapi pada sel-sel, untuk penentu

keturunan. Kedua unsur ini terpisah. Pendapat ini

dikenal sebagai Hukum Pemisahan Mendel (Hukum

Segregasi).

Dalam proses perkawinan, unsur gene yang berbeda

tidak akan lebih menjadi satu. Tetapi bertukar ciri

saja, sehingga menghasilkan variasi makhluk yang

baru. Prinsip ini menjadi hokum kedua Mendel yang

disebut Hukum Keragaman Bebas (Independent

Assortment) karena prinsip ini terjadi keberagaman

makhluk hidup di dunia.

(5)

M u s e u m 

Purbakala 

Sangiran

(6)

G E O L O G I

Sangiran

(7)

Sangiran di masa lalu

Berupa lautan terbuka. Wilayah pegunungan kapur kendeng sudah mulai terangkat. Akibat benturan lempeng indo-Australia dengan Eurasia membuat sangiran menjadi lautan dangkal dan terbentuk hutan bakau. Membentuk Formasi Kalibeng: lapisan marla pasiran di bagian bawah dan lempeng kebiruan di atas

2.4 juta tahun yang

lalu

Sangiran sudah menjadi daratan akibat aktivitas vulkanik dan material yang dikeluarkannya. Hutan bakau bergeser ke utara dan menyisakan rawa belakang (Back swamp) dengan endapan lempung hitam. Disebut dengan Formasi Pucangan

Rawa belakang meluas mendesak hutan bakau di utara. Pegunungan Kending semakin terangkat dan mengalami erosi menyebabkan material kapurnya memenuhi selat dan laut dangkal antara Sangran dengan Pegunungan Kending. Terbentuk lapisan aglomerat kapur (Grenzbank). Kemudian Sangiran bergabung dengan Pegunungan Kending menjadi daratan (0.9 juta tahun lampau) dan manusia purba sudah eksis di Sangiran waktu itu.

(8)

GEOLOGI SANGIRAN

• Kawasan sangiran tersusun oleh batuan yang berumur pleistosen dengan morfologi berupa daerah berbukit-bukit rendah yang mana dijumpai singkapan endapan laut dangkal, endapan rawa, endapan sungai, dan endapan vulkanis rombakan seperti endapan lahar dan endapan tuff.

(9)

– Kawasan

sangiran

merupakan suatu kubah

yang mana perlapisan

batuan di bagian tengah

berada di atas sebagai

puncak, sedangkan

sisi-sisi

lainnya

memiliki

kemiringan ke arah luar.

Kubah ini memiliki bentuk

memanjang dari arah

utara timur laut menuju

selatan barat daya.

(10)

Pada saat ini sangiran dikenal dengan

kubah sangiran (sangiran dome), namun

struktur tersebut sudah tidak terlihat akibat

adanya erosi dari sungai di bagian utara

dan bagian selatan, yakni sungai Brangkal

dan sungai cemoro yang keduanya

memotong

kubah

secara

anteseden

dengan arah aliran dari barat ke timur.

(11)

KAWASAN SANGIRAN 

TERSUSUN ATAS : 

BATUAN BERUMUR PLEISTOSEN

Batuan-batuan

ini

memiliki

morfologi

sebagai :

1. Endapan laut dangkal

2. Endapan rawa

3. Endapan sungai

(12)

FOSIL YANG DITEMUKAN 

50% dari temuan fosil di dunia

dan

65%

dari

temuan

di

Indonesia. Untuk jenis hominid

purba yang diduga sebagai asal

evolusi

manusia,

Sangiran

(13)

EMPAT FORMASI BATUAN 

PADA SANGIRAN :

1.Formasi Kalibeng

2.Formasi Pucangan

3.Formasi Kabuh

(14)

KOLEKSI MUSEUM 

SANGIRAN 

– Koleksi fosil manusia :

1. Australopithecus africanus

2. Pithecanthropus mojokertensis (Pithecantropus

robustus)

3. Meganthropus palaeojavanicus

4. Pithecanthropus erectus

5. Homo soloensis

(15)

– Koleksi fosil hewan bertulang

belakang :

1. Elephas namadicus (gajah)

2. Stegodon trigonocephalus (gajah)

3. Mastodon sp (gajah)

4. Bubalus palaeokarabau (kerbau)

5. Felis palaeojavanica (harimau)

6. Sus sp (babi)

7. Rhinocerus sondaicus (badak)

8. Bovidae (sapi, banteng)

9. Cervus sp (rusa dan domba)

10. Crocodillus sp (buaya)

11. Ikan dan kepiting

12. Gigi ikan hiu

13. Hippopotamus sp. (Kuda nil),

K

(16)

K

O

L

E

K

SI

 M

U

SE

U

M

 

SA

N

G

IR

A

N

 

– Koleksi hewan air :

1. Mollusca (kelas Pelecypoda dan

Gastropoda )

2. Chelonia sp (kura-kura)

3. Foraminifera.

– Koleksi batu-batuan :

1. meteorit/taktit

2. Kalesdon

3. Diatome

– Koleksi fosil alat bantu dari batu :

1. serpih dan bilah

2. serut dan gurdi

3. kapak persegi

4. bola batu

(17)

Evolusi Tengkorak Manusia

Ramapithecus

Ramapithecus

adalah primate

paling purba dengan tinggi

tidak

lebih dari 1 meter. Temuan

beberapa gigi serta sejumlah

kapingan rahang atas dan

bawah

(18)

Australopithecus

africanus

Selain memakan tumbuhan

dan buah, Australopithecus

africanus

juga

telah

menjadi pemakan daging

sehingga

mereka

merupakan

spesies

pertama yang melakukan

perburuan binatang besar.

Temuan tulang binatang

yang berasosiasi langsung

dengan

fosil

Australopithecus

(19)

Australopithecus boisei dan Australopithecus robustus

(20)

Homo habilis

 

Homo habilis

merupakan

manusia purba pertama

yang

memiliki

kebudayaan.

Mereka

mampu

menciptakan

alat-alat

bantu dengan teknologi

sederhana

di

lembah

Olduvai.

(21)

Homo erectus

 

–  

Homo erectus adalah manusia penjelajah pertama di

dunia.

Homo erectus

mampu menyebar ke berbagai belahan

dunia dan beradaptasi dengan baik di iklim

Plestosen.

Selama 1,5 juta tahun telah terjadi 3 tingkat evolusi

Homo erectus

di Jawa.

Sangiran telah memberikan 2 bukti tahap evolusi

yang paling tua yaitu

Homo erectus arkaik

(1,5-1jt

tahun yang lalu) dan

Homo erectus

tipik.

Satu tingkatan lebih muda yaitu

Homo erectus

(22)

Cro­Magnon

– Manusia

Cro-Magnon

adalah seniman

ulung

pertama,

meninggalkan

warisan kaya dalam bentuk lukisan

gua, pahatan dan patung ukir.

– Manusia

Cro-Magnon

merupakan

sekelompok manusia pemburu dan

peramu

yang

kemungkinan

memasuki

Eropa

dari

Timur Tengah

d

an akhirnya menggantikan manusia

Neanderthal.

– Kelompok ini mengumpulkan

buah-buahan

dan

akar-akaran

serta

berburu hewan liar, mereka hidup di

dalam

gua-gua

dan

kemah

sederhana.

(23)

Homo sapiens

Homo sapiens

berasal

dari Bahasa Latin yang

berarti "manusia yang tahu",

sebuah spesies primata dari

golongan

mamalia

yang

dilengkapi

otak

berkemampuan tinggi.

Homo

sapiens

merupakan manusia

purba modern yang memiliki

bentuk tubuh yang sama

dengan manusia sekarang.

Homo sapiens

disebut pula

manusia berbudaya karena

peradaban mereka cukup

tinggi dibandingkan dengan

manusia purba sebelumnya.

Diduga, mereka inilah yang

menjadi

nenek

moyang

bangsa-bangsa di dunia.

Fosil

Homo sapiens

di Indonesia ditemukan di Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur, oleh Von Rietschoten pada tahun 1889. Fosil ini merupakan fosil pertama yang ditemukan di Indonesia, yang diberi nama Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak. Fosil ini kemudian diteliti ulang oleh Eugene Dubois. Manusia purba ini memiliki tinggi badan 130-210 cm, berat badan 30-150 kg, dan volume otak 1350-1450 cc.

Homo Wajakensis

diperkirakan hidup antara 25.000 – 40.000 tahun yang lalu.

Homo

Wajakensis

(24)
(25)

Terdapat 3 jenis gajah yang pernah hidup di Sangiran

antara 1 juta hingga 200.000 tahun yang lalu yaitu

(26)

3 Jenis Gajah

Mastodon

Jenis gajah paling primitif di Sangiran. Gigi geraham Mastodon

bertipe Bunodont.

Stegodon

Memiliki gading berbentuk membulat dan agak melengkung. Gigi

Stegodon bertipe brachyodont, jenis gigi yang sesuai untuk

melumat jenis dedaunan yang lembut.

Elephas

(27)

– Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae). Buaya berbeda dengan aligator, kaiman maupun gavial. Meskipun demikian kesemuanya masih kerabat yang berbeda suku. Buaya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lain, tetapi ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara

– Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.

– Koleksi fosil reptilia sangiran yakni Gavialidae dan Crocodylidae jenis family dari buaya Gavialidae yang ada di Sangiran adalah Gavialis bengawensis. Ukuran tubuhnya 3,5 –6,2 m dengan berat 159 – 181 kg. Sedangka familia Crocodylidae adalah Crocodylus sp., panjangnya mencapi 6,2 m dan berat lebih dari 1200 kg.

(28)

– Tubuh buaya yang "streamline" memungkinkan untuk berenang cepat.

Buaya melipat kakinya ke belakang melekat pada tubuhnya, untuk

mengurangi hambatan air dan memungkinkan menambah kecepatan

pada saat berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang,

yang meskipun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang

cepat, selaput ini amat berguna ketika harus mendadak berbalik atau

melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang.

Kaki berselaput juga merupakan keuntungan ketika buaya perlu

bergerak atau berjalan di air dangkal. Sedangkan, saat di darat buaya

mampu berjalan cepat dengan jarak pendek.

(29)

B. Banteng purba 

Memiliki  tanduk  yang  relatif  pendek  dan  melengkung kedepan.

C. Rusa purba 

Memiliki tanduk bercabang (tanduk rangga) D. Kerbau purba 

Memiliki  tanduk  yang  panjang  dan  mengarah  ke  belakang

E. Badak purba

Hidup  sekitar  700.000  tahun  yang  lalu  dan  merupakan  mamalia  terberat  kedua  setelah  gajah  (berat sekitar 3,6 ton)

F. Harimau purba 

Hidup  500.000  tahun  silam  pada  saat  kondisi  sangiran berupa padang sabana yang luas

G. Babi purba 

(30)

Homo erectus

Ditemukan tahun 1930 di Jawa oleh tim peneliti

Russel L Cionchon, paleoantropolohi Univ. Iowa

Terdapat 14 fosil homo erectus yang ditemukan di

Ngandong, Jateng

di duga Homo erectus hidup pada akhir masa ice

age bersamaan dengan homo sapiens dan homo

floresiensis

- Memiliki karakteristik :

tinggi 1,66-1,88 meter

hidup terisolasi

(31)

Rekam Jejak dan Kehidupan 

Homo erectus

– Berdasarkan penelitian, jumlah temuan fosil di Sangiran mewakili 65%

dari seluruh fosil di Indonesia dan 50% untuk seluruh dunia.

– Temuan fosil artefak yang banyak memudahkan dalam mengenali

kebudayaan pada masa itu.

– Homo erectus bukan manusia pertama (yang pertama Homo habilis di

Afrika). Homo erectus menjelajahi dunia seperti wilayah eropa dan asia.

Tidak hanya ke daerah sabana dan tropis, namun juga ke daerah

subtropics.

– Agar dapat menyeberangi lautan, mereka beradaptasi dan

mengembangkan teknologi pelayaran kuno, seperti penggunaan rakit

sederahana.

(32)

Tipe ini

merupakan tipe yang

paling tua, ditemukan pada

lapisan lempung hitam Formasi

Pucangan dan grenzbank di

sangiran, serta pasir vulkanik di

utara Perning (Mojokerto). Tipe

ini menunjukkan tipe yang

paling arkaik dan kekar dengan

volume otak sekitar 870 cc

.

(33)

– Tipe ini lebih maju dibandingkan

dengan tipe arkaik, merupakan

bagian terbanyak dari Homo erectus

di

Indonesia,

sebagian

besar

ditemukan di Sangiran, dan lainnya

ditemukan

di

Trimil

(Ngawi),

Kedungbrubus (Madiun), patiayam

(Kudus), dan sejak tahun 2011

ditemukan pula di Semedo (Tegal).

Konstruksi

tengkoraknya

lebih

ramping, meskipun dahi masih

landai dan agak tonggos, Kapasitas

otak sekitar 1000 cc.

(34)

– Jenis progresif merupakan jenis

yang paling maju, sebagian

besar ditemukan pada endapan

alluvial di Ngandong (Blora),

Selopuro (Ngawi), dan pasa

endapan

vulkanik

di

Sambungmacan

(Sragen).

Volume otak sudah mencapai

1100 cc, dengan atap

tengkorak yang lebih tinggi

dan lebih membundar.

(35)
(36)

Karakteristik 

dan kehidupan 

manusia purba

1. Volume otak

: Lebih kecil dari manusia

modern dengan pemikiran yang primitive.

2. Tempat

tinggal

:

Di

gua-gua

dan

pepohonan tinggi serta nomaden

3. Makanan

: Tumbuhan dan daging hewan

yang ada di alam

4. Perkakas

: Dari batu tak beraturan

(semakin lama menjadi semakin halus dan

efektif. Digunakan untuk berburu dan juga

untuk keperluan ritual agama.

5. Cara mengolah makanan

: Langsung

dari alam. Mengalami kemajuan ketika

sudah mengenal api.

(37)

Taha

Perk

emba

ngan 

Evol

usi 

Manu

sia 

Purb

(38)

Tahap Proconsul

(39)

Tahap Dryopithecus

Dryopithecusi,

yakni

kera raksasa yang hidup

sekitar 15-10 juta tahun

yan lalu. Dryopithecus

memiliki bentuk badan

yang cukup besar serta

sangat

gemar

(40)

Tahap Oreopithecus

Oreopithecus

merupakan salah satu

fosil kera yang terbaik.

Oreopithecus

diperkirakan memiliki

berat

30-35

kg,

memiliki

moncong

(41)

Tahap Ramapithecus

(42)

Tahap Australopithecus africanus

Australopithecus

africanus

(43)

Tahap Australopithecus robustus

Australopithecus

(44)

Tahap Australopithacus Boisei

(45)

Tahap Homo habilis

(46)

Tahap Homo Erectus

(47)

Tahap 

Homo sapiens 

Purba

(48)

Tahap Manusia neanderthal 

Munculnya

Homo

sapiens

neanderthalesis

(manusia

lembah

(49)

Tahap Manusia Cro­magnon

(50)

Tahap Manusia modern

(51)

Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern

Manusia purba berjalan tegak dengan kaki. Hal ini membuktikan bahwa manusia

purba memiliki cara jalan nan tak jauh dengan kita. Karena manusia purba juga

berjalan menggunakan kaki seperti kita.

Manusia purba memiliki volume otak nan tentunya lebih besar jika dibandingkan

dengan primata lainnya. Hal ini pun juga tak jauh beda dengan keadaan kita sekarang.

Namun mungkin perbedaannya, mungkin pada jaman dahulu manusia purba belum

menggunakan otaknya semaksimal mungkin seperti manusia pada jaman sekarang.

Manusia purba juga mengenal bahasa atau dapat dikatakan dapat berbicara. Kita pun

sebagai manusia nan hayati di jaman nan serba modern ini juga mengenal bahasa dan

dapat berbicara. Hal ini juga membuktikan bahwa manusia purba tak jauh beda

dengan kita.

Kehidupan manusia purba biasanya berkelompok serta mereka mengenal pembagian

tugas atau pembagian kerja. Hal ini pun tak jauh beda dengan apa nan terjadi dalam

kehidupan kita saat ini.

(52)

Ruang Pameran 2 

 

Teori Big Bang

Big Bang (terjemahan bebas: Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar) dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.

Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.

Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin. Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi.

(53)

Zaman Triassic

(248­208 juta tahun yang lalu)

– Pada zaman Triassic inilah mulai munculnya dinosaurus pertama, seperti Coelophysis, dinosaurus yang licik dan cepat yang hidup dan berburu dalam kawanan. Banyak dinosaurus di zaman Triassic ini adalah karnivora (pemakan daging). Mereka berdiri dengan dua kaki dan sangat cepat menggunakan kakinya pada saat mereka berburu makanan. Mereka memiliki mulut besar yang dipenuhi dengan gigi yang besar dan tajam. Mereka membutuhkan gigi-gigi ini dan juga cakar mereka yang kuat sebagai senjata untuk membunuh, kemudian memakan mangsa mereka. Salah satu dinosaurus di zaman Triassic, Herrerasaurus, adalah leluhur awal dari dinosaurus yang paling menakutkan: Tyrannosaurus rex. Dengan adanya dinosaurus seperti ini, dunia di zaman Triassic adalah tempat yang sangat berbahaya.

– Dinosaurus diatas bukan hanya satu-satunya reptil besar di zaman itu. Satu pemangsa menakutkan di zaman Triassic lainnya adalah

(54)

Zaman Jurassic

(208 ­ 145 juta tahun yang lalu)

– Berlangsung antara 208 - 145 juta tahun

yang lalu. Pada zaman ini,

Amonit

dan

Belemnit

sangat

umum.

Reptilia

meningkat

jumlahnya.

Dinosaurus

menguasai

daratan,

Ichtiyosaurus

berburu di dalam lautan dan

Pterosaurus

(55)

Zaman Kapur 

(145­65 juta tahun lalu)

– Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia

terbang hidup pada zaman ini. Mamalia

berari-ari muncul pertama kalinya. Pada

akhir

zaman

ini

Dinosaurus,

Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus,

– Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan

(56)

Zam

an 

Tersi

er

(70­2 

juta 

tahu

yang 

(57)

Zaman Paleogen

– Kondisi awal terbentuknya sebuah cekungan.

– Suplai sedimen yang mengisi cekungan disebut cekungan

pra-tersier.

– Untuk di daerah

fore-arc

atau sepanjang zona tumbukan

kerak samudera (Samudera Hindia) dan kerak benua (Indo

-Asia) berupa laut tengah hingga dalam (zona batial) hingga

terendapkan

batulempung

hingga

batupasir

halus

Contohnya yang terjadi pada daerah Banjarnegara – Purbalingga.

– Terjadi longsoran -longsoran bawah laut yang mengakibatkan

(58)

Formasi Worawari

– Tersusun oleh matriks lempung dan bongkah - bongkah

batugamping numulit, batupasir kasar - sangat kasar, serta

konglomerat

– Pada umur N3 terjadi pengangkatan yang diikuti oleh

pendangkalan dan akhirnya diikuti proses erosi

(59)

Thrust Fold Belt System

(60)

Bukti Pendukung

Interpretasi Cekungan

Back-arc basin

(61)
(62)

Periode Palaeseon

– 65 dan 55,5 juta tahun yang lalu

– Diambil dari bahasa Yunani “

palaois

” yang berarti tua dan “

ceno

” yang berarti baru

– Mengindikasikan kemunculan flora dan fauna jenis baru yang dihubungkan dengan jenis yang lebih tua dari masa Kretaceous – Merupakan sebuah tempat

yang lebih layak huni, dengan tipe cuaca tropis dan subtropis sampai ke daerah kutub

– Pola curah hujan dramatis setelah kepunahan dinosaurus, dengan tingkat curah yang lebih tinggi sepanjang tahun.

– Kebanyakan mamalia berukuran kecil, memakan serangga-serangga kecil, nokturnal, saat itu dinosaurus mendominasi kehidupan di daratan – Ketika dinosaurus menghilang 65

juta tahun yang lalu, menjadi titik awal kesuksesan besar dari kehadiran mamalia

– Hanya 10 juta tahun kemudian, pada periode akhir Paleosen, mamalia telah menduduki sebagian besar bagian kosong ekologis

– Pada periode Paleosen terdapat banyak kelompok yang termasuk dalam kategori “archaik”

– Secara anatomi mamalia masih dalam tingkat primitif jika dibandingkan dengan sekarang

– Menunjukkan tahap awal spesialisasi:

- Optimalisasi gigi untuk beradaptasi dengan jenis makanan tertentu - Adaptasi tungkai-tungkai agar dapat berlari kencang

– Di mana dan kapan primata pertama—grup manusia berada—muncul masih menjadi pertanyaan

(63)

EOSEN

– Eosen adalah suatu kala

pada skala waktu geologi

yang berlangsung 55,8 ±

0,2 hingga 33,9 ± 0,1 juta

tahun

yang

lalu

yang

merupakan kala kedua pada

periode Paleogen di era

Kenozoikum.

– Awal Eosen ditandai dengan

kemunculan

mamalia

modern

pertama.

Akhir

Eosen

adalah

suatu

kepunahan massal yang

disebut

Grande Coupure,

yang mungkin berhubungan

dengan satu atau lebih

bolide (meteor besar) yang

ditemukan di Siberia dan

Chesapeake Bay. S.

Hipotesis Darwin tentang seleksi alam yang dihubungkan dengan teori evolusi modern menyatakan bahwa evolusi melalui seleksi alam membutuhkan :

- Variasi. Masing - masing anggota suatu populasi memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain.

- Pewarisan. Banyak perbedaan – perbedaan di antara anggota populasi merupakan bahan genetika yang diwariskan.

- Perbedaan dalam adaptasi.

Sebagian dari perbedaan individu berakibat pada baik atau buruknyakemampuan adaptasi individu tersebut terhadaplingkungan.

(64)

ADAPTASI

(65)

Variasi

(66)
(67)

Pendapat para ahli tentang proses evolusi

manusi dan peran homo erectus dalam proses

evolusi mengalami perubahan dari zaman ke

zaman sejalan dengan perkembangan hasil

penelitian terbaru. Selain itu tidak jarang

diantara para ahli terdapat perbedaan dalam

menafsirkan

fosil

manusia

purba

yang

ditemukan

1. Homo erectus nenek moyang langsung

Homo sapiens

Proses evolusi manusia menurut Don Johan dan

Tim White yang dianggap mewakili alur evolusi

yang paling sederhana. Disini, Homo erectus

berperan sebagai salah satu matarantai yang

menempati rangkaian evolusi yang segaris

langsung menjadi manusia modern.

2. Homo erectus punah di Asia Timur Proses

evolusi

(68)

RU

AN

PA

ME

RA

N 3

Diorama keh

idupan

Homo erectu

s

(69)

T E R I M A K A S I H

by :

Referensi

Dokumen terkait

Justo un mes antes de cumplir los 19 años, Gauss se decantará definitivamente por las matemáticas y hará su primera anotación en su diario de notas, un pequeño cuaderno de 19

inggris  soul  soul atau atau  spirit   spirit    adalah unsur immateri dalam diri manusia. Jiwa tidak dapat   adalah unsur immateri dalam diri manusia. Jiwa tidak

Dilakukannya sebuah penelitian sudah pasti untuk mencari sebuah pemecahan masalah dari ssuatu yang salah yang ditemukan dalam lapangan. Dalam penelitian ini

elektronik/internet pada tanggal 16 Desember 2011; Bahwa hal yang sama juga terjadi pada objek sengketa dalam perkara a quo sesuai dengan bukti yang diajukan

Terangkan dan sediakan gambarajah-gambarajah yang diperlukan untuk semua proses pemindahan haba dan keseimbangan tenaga secara keseluruhan yang berlaku pada satelit di angkasa... [a]

Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam

Dengan rahmat dan hidayah dari Allah Swt serta syafaat Rasulullah Saw, penulisan laporan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Agrowisata Di Desa Sumber Mujur