• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA

WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

Oleh

Anis Purnamasari

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Patisipasi Warga Dalam Pengamalan Kearifan Lokal Di Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sampel berjumlah 72 responden. Teknik pokok pengumpulan data dengan menggunakan angket serta teknik penunjangnya adalah dokumentasi, dan wawancara. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi warga dalam kearifan lokal,

Bedasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: 1) faktor pengetahuan warga Wonosari kecamatan gadingrejo domain kategori sangat mengetahui/memahami dengan persentase 51,3% terhadap partisipasi dan pengamalan kearifan lokal. 2) faktor sikap dan kesadaran warga Wonosari Kecamatan Gadingrejo domain kategori cukup menyadari dengan persentase 50% terhadap partispasi dan pengamalan kearifan lokal.3) faktor waktu warga Wonosari Kecamatan Gadingrejo domain kategori kurang tepat waktu dengan persentase 43,05% terhadap partispasi dan pengamalan kearifan lokal.

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA

WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

(Skripsi)

Oleh

Anis Purnamasari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA

WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

Oleh

Anis Purnamasari

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Patisipasi Warga Dalam Pengamalan Kearifan Lokal Di Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sampel berjumlah 72 responden. Teknik pokok pengumpulan data dengan menggunakan angket serta teknik penunjangnya adalah dokumentasi, dan wawancara. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi warga dalam kearifan lokal,

Bedasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: 1) faktor pengetahuan warga Wonosari kecamatan gadingrejo domain kategori sangat mengetahui/memahami dengan persentase 51,3% terhadap partisipasi dan pengamalan kearifan lokal. 2) faktor sikap dan kesadaran warga Wonosari Kecamatan Gadingrejo domain kategori cukup menyadari dengan persentase 50% terhadap partispasi dan pengamalan kearifan lokal.3) faktor waktu warga Wonosari Kecamatan Gadingrejo domain kategori kurang tepat waktu dengan persentase 43,05% terhadap partispasi dan pengamalan kearifan lokal.

(4)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA

WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

Oleh

Anis Purnamasari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA WONOSARI

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

Nama Mahasiswa : Anis Purnamasari Nomor Pokok Mahasiswa : 0853032004

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd. NIP 19531018 198112 2 001 NIP 19870602 2008812 2001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan IPS Pendidikan PKn

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, ...

Sekretaris :Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Holilulloh, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian: 31 Oktober 2012

(7)

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah :

Nama : Anis Purnamasari

NPM : 0853032004

Program Studi : PPKn

Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP Unila

Alamat : Jln. Raya Wonosari RT/RW 002/002

Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Oktober 2012

Anis Purnamasari NPM 0853032004

(8)

Penulis bernama Anis Purnamasari, dilahirkan di Jembangan, pada tanggal 19 Mei 1989 yang merupakan putri ke-1 dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Saeful Anwar dan Ibu Heni.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:

1. Sekolah Dasar diselesaikan di SD Negeri 4 Wonosari, Kecamatan Gadingrejo pada Tahun 2001.

2. SMP diselesaikan di SMP PATRIA Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo pada Tahun 2004.

3. SMA diselesaikan di MAN Pringsewu Kecamaatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu pada Tahun 2007.

Pada tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri ( UM ).

(9)

Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedikit

saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa

dikembalikan seperti semula

( penulis )

Hidup tidak menghadirkan barang sesuatupun

kepada manusia

tanpa bekerja keras

(Anton Jauhari)

(10)

Berlandaskan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karunianya dalam penyelesaian skripsi ini. Sebentuk

karya kecil ini ku persembahkan sebagai tanda bukti dan cintaku

kepada:

Teristimewa kedua orang tua ku tercinta Bapak Saeful Anwar dan

Ibu Heni dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan

mendoakan keberhasilanku.

Kedua Adikku Deni Irawan dan Ilham Riski Hidayatulloh dengan

setia mendoakanku dan menantikan keberhasilanku

Seseorang yang kelak akan menjadi pendamping hidup ku dengan

setia memotifasi keberhasilanku

Dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat

dan perhatian kepadaku.

Almamater tercintaku Universitas Lampung

(11)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Warga Dalam Pengamalan Kearifan Lokal Di Desa Wonsari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2012

. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selama proses penelitian ini, peneliti mengucap syukur dan terima kasih atas segala kesulitan menuju tahap penyelesaian, dari proses bimbingan, bantuan moril dan materiil, motivasi serta dorongannya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga semua dapat terlewati dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Zulyaden Abdulhay selaku Pembimbing Akademik, Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, selaku Pembimbing I, Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II, Bapak Hermi Yamzi, S. Pd, Pembahas II dan Bapak Drs. Holilulloh, M. Si, selaku Ketua Program Studi PPKn dan Pembahas I.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(12)

4. Bapak Drs. H. Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Kepala Desa Wonosari yang telah memberi izin penelitian dan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

8. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Saeful Anwar dan Ibu Heni terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, dan dukungan moral yang telah diberikan.

9. Kedua adikku Deni Irawan dan Ilham Riski Hidayatulloh yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan mendoakan keberhasilanku.

10. Seseorang yang sangat mencintaiku, Anton Jauhari

11. Keluarga angkatku, Bapak HorizoN, Ibu Leza, Leza, Yunda, Yepy, Udo, Bibi, Wawan, Agung.

(13)

13. Saudara-saudaraku sekeluarga besar yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil kepadaku, semoga kebaikan yang telah kalian berikan akan mendapatkan balasan dari Tuhan, amin.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/I serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Tuhan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2012 Penulis,

Anis Purnamasari

DAFTAR ISI

(14)

HALAMAN PENGESAHAN... v 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Pembatasan Masalah ... 10

1.4. Perumusan Masalah ... 11

1.5. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 11

1.5.1. Tujuan Penelitian ... 11

1.5.2. Kegunaan Penelitian... 11

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

1.6.1. Ruang Lingkup Ilmu ... 12

1.6.2. Ruang Lingkup Objek ... 12

1.6.3. Ruang Lingkup Subjek ... 13

1.6.4. Ruang Lingkup Lokasi ... 13

1.6.5. Ruang Lingkup Waktu ... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Teori ... 14

2.1.1. Pengertian Partisipasi ... 14

2.1.2. Pengertian Kearifan Lokal ... 15

2.2. Teori Pengaruh ... 19

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi warga dalam pengamalan kearifan lokal ... 20

2.3.1. Faktor Pengetahuan ... 20

2.3.2. Faktor Sikap dan Kesadaran... 21

2.3.3. Faktor Waktu... 24

2.4. Kerangka Pikir ... 25

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 26

3.2. Populasi Dan Sampel ... 27

3.2.1. Populasi ... 27

3.2.2. Sampel ... 29

3.3. Variabel Penelitian ... 30

3.3.1. Variabel Bebas ... 30

3.3.2. Variabel Terikat... 30

3.4. Definisi Oprasional Variabel dan Pengukuran ... 31

3.4.1. Variabel X ... 31

3.4.2. Variabel Y ... 31

(15)

3.5.1. Teknik Pokok ... 32

1. Angket ... 32

3.5.2. Teknik Penunjang ... 32

1. Dokumentasi ... 32

2. Wawancara ... 33

3.6. Validitas dan Uji Reliabilitas ... 33

3.6.1. Validitas ... 33

3.6.2. Uji Reliabilitas ... 34

3.7. Teknik Analisis Data ... 35

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Langkah-langkah Penelitian ... 37

4.1.1. Persiapan pengajuan Judul ... 37

4.1.2. Penelitian Pendahuluan ... 37

4.1.3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 38

4.1.4. Pelaksanaan Penelitian ... 38

a. Persiapan Administrasi... 38

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 39

c. Penelitian Di Lapangan ... 39

d. Melaksanakan Uji Coba Angket ... 40

e. Pengelolaan dan Analisis Data ... 40

4.1.5. Pelaksanaan Uji Coba Soal Angket... 40

a. Analisis Validitas Soal Angket ... 40

b. Analisis Uji Reliabilitas Angket ... 40

4.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45

4.2.1. Sejarah Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo ... 45

4.2.2. Demografi Desa Wonosari ... 46

a. Batas Wilayah Desa ... 46

b. Luas Wilayah Desa ... 46

c. Orbitasi ... 47

d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.2.3. Keadaan Sosial Desa Wonosari ... 47

4.2.4. Keadaan ekonomi... 49

4.2.5. Profil Desa Wonosari ... 53

4.2.6. Misi dan Visi Desa Wonosari ... 55

a. Visi Desa ... 55

b. Misi Desa ... 56

4.3. Deskripsi Teori... 64

4.3.1. Pengumpulan Data ... 64

4.3.2. Teknik Analisis Data... 65

4.3.3. Penyajian Data Faktor Pengetahuan ... 65

4.3.4. Penyajian Data Faktor Sikap dan Kesadaran ... 68

4.3.5. Penyajian Data Faktor Waktu ... 70

4.4. Pembahasan... 73

V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 77

(16)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data hasil observasi mengenai keikutsertaan warga dalam

pelestarian kearifan local... 4 Tabel 3.1. Data Penduduk (Kepala Keluarga) di empat dusun di desa

(17)

Tabel 4.1. Distribusi hasil uji coba angket pada 10 responden di

luar sample untuk item ganjil (X) ... 41

Tabel 4.2. Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar sampel Tahun 2011/2012 Untuk Item Genap (Y) ... 42

Tabel 4.3. Tabel kerja hasil antara item ganjil (X) dengan item genap (Y)... 43

Tabel 4.4. Daftar nama kepala desa Wonosari... 46

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Indikator Faktor Pengetahuan... 67

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indikator Faktor Sikap dan Kesadaran ... 69

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Indikator Faktor Waktu ... 72

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Pendahuluan 2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Keterangan Penelitian dari Dekan

4. Surat Keterangan dari Kepala Desa Wonsari Kecamatan Gadingrejo 5. Kisi-kisi Angket

6. Angket Penelitian 7. Kunci Jawaban Angket

8. Tabel. Sebaran Angket Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Warga dalam Pengamalan Kearifan lokal di Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2012

9. Tabel . Distribusi sebaran angket tentang faktor pengetahuan

(19)
(20)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA

WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

(Skripsi)

Oleh

Anis Purnamasari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(21)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA

WONOSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

Oleh

Anis Purnamasari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(22)

DAFTAR GAMBAR

(23)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1 1.2. Identifikasi Masalah ... 10 1.3. Pembatasan Masalah ... 10 1.4. Perumusan Masalah ... 11 1.5. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 11 1.5.1. Tujuan Penelitian ... 11 1.5.2. Kegunaan Penelitian... 11 1.6. Ruang Lingkup Penelitian ... 12 1.6.1. Ruang Lingkup Ilmu ... 12 1.6.2. Ruang Lingkup Objek ... 12 1.6.3. Ruang Lingkup Subjek ... 13 1.6.4. Ruang Lingkup Lokasi ... 13 1.6.5. Ruang Lingkup Waktu ... 13 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teori ... 14 2.1.1. Pengertian Partisipasi ... 14 2.1.2. Pengertian Kearifan Lokal ... 15 2.2. Teori Pengaruh ... 19 2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi warga dalam

(24)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ... 26 3.2. Populasi Dan Sampel ... 27 3.2.1. Populasi ... 27 3.2.2. Sampel ... 29 3.3. Variabel Penelitian ... 30 3.3.1. Variabel Bebas ... 30 3.3.2. Variabel Terikat... 30 3.4. Definisi Oprasional Variabel dan Pengukuran ... 31 3.4.1. Variabel X ... 31 3.4.2. Variabel Y ... 31 3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 32 3.5.1. Teknik Pokok ... 32 1. Angket ... 32 3.5.2. Teknik Penunjang ... 32 1. Dokumentasi ... 32 2. Wawancara ... 33 3.6. Validitas dan Uji Reliabilitas ... 33 3.6.1. Validitas ... 33 3.6.2. Uji Reliabilitas ... 34 3.7. Teknik Analisis Data ... 35 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(25)

4.3. Deskripsi Teori... 64 4.3.1. Pengumpulan Data ... 64 4.3.2. Teknik Analisis Data... 65 4.3.3. Penyajian Data Faktor Pengetahuan ... 65 4.3.4. Penyajian Data Faktor Sikap dan Kesadaran ... 68 4.3.5. Penyajian Data Faktor Waktu ... 70 4.4. Pembahasan... 73 V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 77 B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA

(26)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data hasil observasi mengenai keikutsertaan warga dalam

pelestarian kearifan local... 4 Tabel 3.1. Data Penduduk (Kepala Keluarga) di empat dusun di desa

Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu... 28 Tabel 3.2. Data Pengambilan Sampel ... 29 Tabel 4.1. Distribusi hasil uji coba angket pada 10 responden di

luar sample untuk item ganjil (X) ... 41 Tabel 4.2. Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad, Asrori Muhammad, 2008. Psikologi Remaja. Bumi Aksara. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2004. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Asep Ruhimat, dkk. 2011. Ensiklopedia Kearifan Lokal. Perpustakaan Nasional: Tiga Serangkai.

Azwar, Saifuddin, 2000.Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

, 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadari Nawawi, 2003.Metode Penelitian.Ghalia. Jakarta.

I Ketut Gobyah, 2012. http://www.

balipos.co.id, didownload 2/6/2012

Koentjaraningrat.2006.Pengantar Antropologi-Jilid1, cetakan ketiga, Jakarta:Rineka Cipta.

Keraf, S. A., (2002),Etika Lingkungan, Buku Kompas, Jakarta. Palgunadi Tatit Setyawan, 2012.

http://kafeilmu.com didownload 12/4/2012

Randi.Pengertian Sikap.http://creasoft.files.wordpress.com. 10 juli 2012.

Sani, Abdul. 2002.Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta:Bumi Aksara Satropoetro, Santoso, R.A 1986. Partisipasi, Komunikasi dan Pembangunan

Nasional. Penerbit Alumni. Bandung.

Menurut Scott dan Mitchell (2011: 1)Pengertian Pengaruh.

http://suchideppyanita.blogspot.com/2011/10/pengertian-pengaruh.html didownload 25 juli 2012

(28)

Sokanto, Soerjono dkk. 2004. Kesadaran Hukum dan Keputusan Hukum. PT. Rajawali. Jakarta.

Sudjana, 1996. Metode Statika. Tarsito: Bandung. 292 hal

Suryabrata, Sumadi. 2010.Metodologi Penelitian. Jakarta:Raja Grafindo Persada Unnes.Psikologi Pengertian Sikap dan Prilaku.

http://psikologi-unnes.blogspot.com. 10 juli 2012

(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teoritis

2.1.1. Pengertian Partisipasi

atau keadaan mengambil bagian dalam suatu aktivitas untuk mencapai suatu

keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorong dirinya untuk memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan dan

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan partisipasi adalah keikutsertaan atau keterlibatan seseorang secara mental dan emosi dalam suatu kegiatan atau aktivitas untuk mengambil bagian dan memberikan sumbangan bagi tercapainya suatu tujuan dan member tanggung jawab diantara mereka.

(30)

spontan dengan kesadaran disertai dengan penuh tanggung jawab terhadap

Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara spontan dengan kesadaran disertai dengan rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama. Keterlibatan seseorang ini bukan hanya secara jasmani/fisik saja akan tetapi melibatkan pikiran dan perasaan.

Partisipasi adalah keterlibatan seseorang warga dalam suatu kegiatan untuk ikut serta adil dalam suatu kegiatan proses pemilihan penguasa yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum.

2.1.2. Pengertian Kearifan Lokal

Pengertian Kearifan Lokal itu sendiri jika dilihat dari katanya, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Lokal berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

(31)

kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Dengan demikian kearifan lokal (local wisdom) pada suatu masyarakat dapat dipahami sebagai nilai yang dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

I Ketut Gobyah (2003:112) mengatakan:

Kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai-nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meski pun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal.

(32)

apabila terjadi pemaksaan oleh penguasa. Bila demikian maka ia tidak tumbuh secara alamiah tetapi dipaksakan.

Secara filosofis, kearifan lokal dapat diartikan sebagai sistem pengetahuan masyarakat lokal/pribumi (indigenous knowledge systems) yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan itu bertujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari (daily problem solving).

Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya tertentu (budaya lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu (masyarakat lokal). Dengan kata lain, kearifan lokal bersemayam pada budaya lokal (local culture). Budaya lokal (juga sering disebut budaya daerah) merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk membedakan suatu budaya dari budaya nasional (Indonesia) dan budaya global.

Di Indonesia istilah budaya lokal juga sering disepadankan dengan budaya etnik/ subetnik. Setiap bangsa, etnik, dan sub etnik memiliki kebudayaan yang mencakup tujuh unsur, yaitu: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.

(33)

pemenuhan kebutuhan mereka. Dengan pengertian-pengertian tersebut, kearifan lokal bukan sekedar nilai tradisi atau ciri lokalitas semata melainkan nilai tradisi yang mempunyai daya-guna untuk untuk mewujudkan harapan atau nilai-nilai kemapanan yang juga secara universal yang didamba-damba oleh manusia.

Berdasarkan definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi.

Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat. Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal.

2.2. Teori Pengaruh

Menurut Wiryanto (2012:1)

maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan,

(34)

berdasarkan pendapat apakah kekuasaan dan pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya merupakan konsep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.

Menurut Scott dan Mitchell (2011: 1) pengaruh merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok orang digerakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan .

Sumber-sumber pengaruh untuk perseorangan atau kelompok dalam organisasi terdapat pada status jabatan, system pengawasan atau balas jasa dan hukuman, pengawasan finansial (anggaran), pemilikan informasi dan penguasaan saluran komunikasi. Seseorang bersedia menjalankan permintaan orang yang dapat mempengaruhinya secara efektif karena merasa dirinya puas kalau memang dapat melaksanakan apa yang diminta oleh orang berpengaruh tersebut. Motivasi seseorang dapat bersifat dari tercapainya hasil-hasil yang maksimum, diperolehnya imbalan material atau perasaan disukai atau diterima oleh orang lain. Jadi, seseorang menjadi secara otomatis menuruti apa yang diminta oleh orang yang berpengaruh tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih.

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Warga dalam Pengamalan Kearifan Lokal

(35)

2.3.1. Faktor Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secaraProbabilitas Bayesianadalahbenaratauberguna.

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipimasakanyang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki, yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.

2.3.2. Faktor Sikap dan Kesadaran

(36)

Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka diperolehnya informasi mengenai sikap seseorang adalah penting sekali. Sikap dapat memberikan arah kepada tingkah atau perbuatan seseorang tersebut untuk menyenangi dan menyukai sesuatu atau sebaliknya.

Sikap merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena adanya sikap pada diri seseorang akan memberikan warna dan corak pada tingkah laku atau perbuatan seseorang tersebut. Selanjutnya menurut Syaifuddin (2008:21), sikap diartikan sebagai kesiapan merespon yang sifatnya positif, negatif atau netral terhadap objek atau sutuasi secara konsisten. Sikap positif maupun sikap negatif ini tentu. Selain itu Walgito memberikan pengertian sikap adalah keadaan dalam diri manusia yang menggerakan untuk bertindak, menyertai manusia dengan perasaan-perasaan tertentu dalam menganggapi objek dan terbentuknya atas dasar pengalaman-pengalaman. (Walgito, 1999:52).

(37)

pengetahuan yang mereka dapatkan, se tentang proses perkembangan kognitif manusia.

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang palaing menunjang yaitu (Azwar S 2000:23):

1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial. 2. Komponen efektif merupakan perasaan yang menyangkut

aspek emosional.

3. Komponen konatif merupakan aspek kecendrungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak/bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

Definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecendrungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.

Ciri-ciri sikap adalah menurut Gerungan (2004:163):

1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. 2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan

sikap dapat berubah pada oerang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiassa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

(38)

5. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.

Kesadaran adalah keinsafan atau keadaan mengerri/hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang (Dekdikbud,1994:310)

Seojono Soekanto (2004:27-28) mengemukakan bahwa ciri-ciri mayarakat pada umumnya adalah sebagai berikut :

1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.

2. Bercampur atau bergaul dalam waktu cukup lama. 3. Sadar bahwa mereka merupakan saru kesatuan. 4. Merupakan suatu sistem hidup bersama.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan tingkah kesadaran masyarakat adalah keinsafan/keadaan dimana seseorang menyadari akan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan tanpa suatu paksaan dari pihak lain.

2.3.3. Faktor Waktu

(39)

Namun tidak demikian dengan penduduk di desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Banyak dari mereka yang mempunyai pendidikan tinggi namun mereka tetap aktif dalam pelaksanaan gotong royong /sambatan di desa Wonosari. Mereka mengutamakan sambatan sebagai ajang dilahturahmi dan membangun desa agar tetap terjaga.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya sambatan di desa Wonosari tidak mengalami pergeseran yang disebabkan oleh faktor waktu, faktor sikap pelestarian budaya, faktor persepsi individu dan kelompok serta faktor pendidikan. Mereka menghendaki budaya seperti ini akan terus berjalan hingga ke anak cucu mereka nanti.

2.4. Kerangka Pikir

(40)
(41)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode dalam suatu penelitian sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada pada saat penelitian dilaksanakan. Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan diperlukan metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Hal ini berguna untuk memperoleh keakuratan data dan pengembangan pengetahuan serta menguji suatu kebenaran didalam pengetahuan tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 2003: 63). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi.

(42)

2

penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data secara objektif serta penelitian ini berusaha menggambarkan dan menginterprrestasi objek sesuai dengan apa adany. Penelitian deskriptif pada umumny di lakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang di teliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan.

Pertama, dari pengamatan empiris di dapat bahwa sebagian besar penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Berdasarkan referensi di atas, maka penggunaan metode deskriptif sangat tepat dalam penelitian yang peneliti laksanakan karena sasaran dan kajianny adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prinsip kearifan local di desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu dan menggambarkan serta menganalisis masalah yang ada sesuai kenyataan berdasarkan data-data dilapangan.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

(43)

3

Ditinjau dari penelitia di atas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Pringsewu ang terdiri dari tiga dusun I, II, III dan dusun IV data bulan januari sampai dengan Juni 2012.

Tabel 3.1. Data Penduduk (Kepala Keluarga) di empat dusun di desa Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu.

NO DUSUN

Kepala Keluarga (KK)

1 Dusun I 221

2 Dusun II 205

3 Dusun III 162

4 Dusun IV 140

JUMLAH 728

Sumber: Data dokumen Pekon Wonosari

Berdasarkan tabel di atas, jumlah kepala keluarga yang ada di empat dudun desa/ pekon Wonosari kecamatan Gadingrejo Kebupaten Pringsewu tahun 2012 berjumlah 728kepala keluarga.

3.2.2. Sampel

(44)

4

dari 100 lebih baik di ambil semuany sehingga penelitianny merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat di ambil antara 10-15% atau

20-Berdasarkan teori tersebut, maka penelitian ini adalah diambil 10% dari jumlah populasi. Dengan demikian jumlah populas sample dalam penelitian ini diambil secara random sampling dan dapat dilihat dalam table sebagai berikut:

Tabel 3.2. Data Pengambilan Sampel

NO DUSUN

Kepala Keluarga (KK)

1 Dusun I 22

2 Dusun II 20

3 Dusun III 16

4 Dusun IV 14

JUMLAH 72

Sumber: Data dokumen Pekon Wonosari

jadi, jumlah sample berdasarkan table diatas adalah 72 kepala keluarga dari IV (empat) dusun yang ada di desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu tahun 2012.

(45)

5

tentang konsep yang terjadi pada judul, selanjutny dideskripsikan dimensi yang dapat di ukur atau dapat diambil

masing-Variabel dalam penelitian ini adalah

3.3.1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dilaksankannya prinsip kearifan lokal di desa Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu. (Variabel X).

3.3.2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah dilaksankannya prinsip kearifan lokal.(Variabel Y).

3.4 Definisi Oprasional Variabel dan Pengukurannya

3.4.1. Variabel X

Definisi oprasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas

sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi

(46)

6

Faktor faktor penyebab di laksanakannya kearifan lokal di Desa

Wonosari khususnya gotong royong/sambatan adalah sikap dan

kesadaran masyarakat.

1. Faktor pengetahuan masyarakat terhadap kearifan lokal

2. Faktor sikap kesadaran masyarakat terhadap kearifan lokal

3. Faktor waktu masyarakat terhadap kearifan lokal.

3.4.2. Varibel Y

Definisi dari variabel yang mempengaruhi oleh variabel bebas dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah besarnya

pelaksanaan budaya sambatan dengan ukuran:

1. Dilaksanakan sepenuhnya

2. Dilaksanakan hanya sebagian

3. Tidak dilaksanakan sama sekali

3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pokok

1. angket

(47)

7

desa Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu tahun 2012.

Angket yang akan digunakan adalah angket tertutup dan digunakan karena data yang diperlukan berupa skor nilai untuk mendapatkan data utama kemudian dianalisis.

Menurut Muhammad Natsir (1988:403) skor yang diberikan adalah: 1. Untuk jawaban sesuai dengan yang diharapkan diberikan skor 3.

2. Untuk jawaban kurang sesuai dengan yang diharapkan diberikan skor 2. 3. Untuk jawaban tidak sesuai dengan yang diharapkan diberikan skor 1.

3.5.2. Teknik Penunjang 1. Teknik Dokumentasi

yaitu suatu pengambilan data yang diperoleh dari informasi-informasi dan dokumen-dokumen yang digunakan untuk mendukung keterangan-keterangan ataupun fakta-fakta yang berhubungan dengan objek penelitian. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data primer berupa dokumentasi data jumlah warga dan program kearifan lokal yang ada.

2. Teknik Wawancara

(48)

8

memperoleh data dan informasi secara langsung pada objek penelitian.

3.6. Validitas Alat Ukur dan Uji Reliabilitas

3.6.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Uji validitas dengan cara konsultasi kepada dosen pembimbing,yang kemudian diambil revisinya. Validitas adalah ketepatan alat ukur yang digunakan ditinjau dari standar yang berlaku saat digunakan. Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini mak alat ukur yang digunakan harus valid, maksudnya alat ukur tersebut harus dapat mengukur secara tepat. Dalam hal ini alat ukur yang dimaksud adalah angket yang disajikan berdasarkan konstruksi teoritisny peneliti mengadakan uji coba dengan melihat indicator variabel X yang kemudian dikontruksikan menjadi item-item pertanyaan.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Penelitian yang menggunakan uji coba angket, dalam pelaksanaannya memerlukan suatu alat pengumpulan data yang harus diuji reliabilitas nya. Menurut Suharsimi Arikanto (19

(49)

9

pengukuran. Suatu alat ukur dikatakan reiabel apabila alat ukur tersebut menunjukan hasil yang dapat dipercaya untuk digunakan sbagai alat pengumpula data karena instrument itu baik.

Untuk menguji alat ukur tersebut dilakukan dengan teknik belah dua dan dengan cara seagai berikut:

1. Angket diserahkan keseluruhan kepada para remaja(responden).

2. Mengkorelasikan nomor pertanyaan x dan y dalam rumus Product Momen yaitu:

rxy = Hubungan variable X dan Y x = Variabel bebas

y = Variabel terikat N = Jumlah responden

(Sutrisno Hadi, 1986:57)

Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus Sperman Brown, yaitu: rgg

rxy = koefisien reliabilitas seluruh item rgg = koefisien korelasi item x dan y

(50)

10

0,90-1,00 = reliabilitas sangat cukup 0,50-0,89 = reliabilitas cukup

0,00-0,49 = reliabilitas tidak cukup

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis dan menarik kesimpulan tentang masalah yang akan di teliti. Penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui dampak dari suatu perlakuan yaitu mencobakan sesuatu, lalu dicermati akibat dari perlakuan tersebut.

Untuk mengolah dan menganalisis data, akan digunakan teknik analisis data dengan rumus:

(51)

11

P = x100%

N F

Keterangan:

P = Besarnya persentase

(52)

Motto

Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedikit

saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa

dikembalikan seperti semula

( penulis )

Hidup tidak menghadirkan barang sesuatupun

kepada manusia

(53)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat yang terdiri dari berbagai macam individu tentunya mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Itulah yang membedakan masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Mulai dari kebiasaan, adat istiadat, agama bahkan ciri-ciri biologis yang mereka miliki.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi (Koentjaraningrat 2006:144). Pengertian lain mengenai masyarakat dikemukakan oleh J.L Gillin dan J.P Gillin dalam buku Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan yang diterjemahkan oleh Abdul Sani, menyatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan yang sama (Abdul Sani, 2002:32).

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang mempunyai ciri-ciri yang berbeda saling berinteraksi satu sama lain dapat menghasilkan ikatan yang kuat karena latar belakang yang sama.

(54)

berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Hal ini disebabkan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia akan hidup secara berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Kelompok manusia yang hidup berdampingan itu juga biasa disebut dengan kehidupan bermasyarakat.

Berada dalam kehidupan bermasyarakat tentu tidak mudah untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis. Setiap anggota masyarakat perlu saling menghormati dan menghargai. Oleh karena itu, manusia diharapkan mampu mengelola kehidupan bermasyarakat dengan baik.

Kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang dan kehidupan yang penuh kedamaian dan suka cita tentunya selalu diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan lokal masyarakat di beberapa wilayah, untuk mewujudkan masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang, masyarakat telah memiliki suatu nilai kearifan lokal setempat yang selalu ditaati oleh anggota masyarakat tersebut.

Kearifan lokal masyarakat adalah masyarakat yang dimana memiliki segenap kearifan lokal, kearifan tersebut meliputi prinsip kehidupan, adat istiadat, mitos dan pantangan, serta kekayaan kuliner, menurut pendapat Asep Ruhimat, dkk. (2011:13).

(55)

organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.

Secara umum, kearifan lokal (dalam situs Departemen Sosial RI) dianggap pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dengan pengertian-pengertian tersebut, kearifan lokal bukan sekedar nilai tradisi atau ciri lokalitas semata melainkan nilai tradisi yang mempunyai daya-guna untuk mewujudkan harapan atau nilai-nilai kemapanan yang juga secara universal yang didamba-damba oleh manusia.

Kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi.

(56)

seorang warga mempunyai pekerjaan yang membutuhkan tenaga banyak orang misalnya pada saat mendirikan rumah maka warga sekitar (para tetangga) dengan sukarela akan membantu untuk mengerjakan pembangunan rumah tersebut.

Di desa Wonosari, Sambatan sudah mulai jarang ditemukan. Warga lebih memilih untuk mempekerjakan dan membayar buruh dibandingkan melakukan gotong royong (sambatan) dengan warga lain.

Tabel 1.1. Data hasil observasi mengenai keikutsertaan warga dalam pelestarian kearifan local

No Aspek yang Diamati Jumlah (Orang)

2011 2012

1 Gotong Royong 500 470

2 Pelestarian Hutan Jati 200 100

3 Kuda Kepang 30 25

4 Anyaman Bambu 150 70

Jumlah 880 665

Sumber: Data penduduk pekon Wonosari Pringsewu.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa adanya pengurangan jumlah warga yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kearifan lokal yang ada di desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu tahun 2011 sampai tahun 2012. Jumlah ini menandakan semakin berkurangnya partisipasi warga dalam pengembangan budaya yang ada di desa tersebut. Salah satunya adalah gotong royong desa, dimana data yang di dapat dari desa setiap tahunnya mengalami pengurangan.

(57)

Adapun tujuan dari pada gotong royong adalah untuk menumbuhkembangkan sikap warga dalam berpartisipasi wujud pengamala kearifan lokal yang ada di desa, mengarahkan, membimbing dan memperkenalka kepada generasi selanjutnya untuk lebih positif serta kesadaran dalam bergotong royong.

Peran serta masyarakat adalah suatu bentuk bantuan masyarakat dalam hal pelaksanaan upaya pengembangan diri secara moralitas sehingga tercapai keadaan yang baik yang optimal. Pandangan masyarakat akan pentingnya gotong royong sangat dibutuhkan sekarang ini karena peran serta masyarakat adalah proses untuk menumbuhkan dan meningkatkan tanggung jawab individu, keluarga terhadap kesehatan/kesejahteraan dirinya, keluarganya dan masyarakat dan mengembangkan kemampuan untuk berkontribusi dalam pembangunan kesehatan, sehingga individu/keluarga tumbuh menjadi perintis pembangunan(agent of development)yang dilandasi semangat gotong royong. Selain gotong royong ada juga kegiatan sosial masyarakat seperti pengembangan hutan jati, kelestarian kuda kepang dan anyaman bambu.

(58)

Orang-orang Indonesia telah berpaling ke lahan-lahan hutan untuk memperoleh uang secara mudah-baik untuk sekedar menyambung hidup, maupun untuk memperoleh keuntungan besar secara cepat. Namun, kehancuran hutan ternyata telah berbalik membawa kerugian dan kesengsaraan berlipat pada penduduk negeri ini sendiri. Pengelolaan hutan Indonesia sebenarnya dulu merujuk pada sistem warisan Pemerintah Kolonial. Sistem pengelolaan warisan itu (yang semula dikembangkan untuk hutan jati di Jawa), lebih untuk menghasilkan keuntungan bagi negara dari penjualan hasil kayu. Hal tersebut, pada satu sisi, menjadikan pemerintah memiliki wewenag besar dalam mengatur dan mengendalikan pemanfaatan hutan. Hanya pihak-pihak yang diberikan izin oleh pemerintah boleh memasuki dan memanfaatkan hasil hutan. Biasanya, pihak-pihak tersebut terbatas pada perusahaan swasta atau perusahaan negara.

Pada sisi lain, masyarakat menganggap hutan merupakan kekayaan bersama bangsa ini. Dengan demikian, masyarakat seharusnya dapat ikut memanfaatkan hutan secara langsung. Lebih jauh, masyarakat seharusnya mempunyai hak untuk ikut terlibat dalam pengelolaan hutan. Apalagi, jika mereka memang tinggal di dalam atau sekitar hutan, sehingga kehidupan mereka bersinggungan langsung dengan (bahkan tak terpisahkan dari) keberadaan hutan.

(59)

masih terus berlangsung meskipun sekarang peminatnya sudah berkurang terutama dikalangan generasi muda sebagian besar masyarakatnya masih belum mengerti dan mampu mengembangkan klestarian hutan jati yang ada di desa tersebut. Masyarakat menganggap pelestarian hutan jati sangat sulit dilakukan meskipun dilakukan bersama-sama.

Selain pelestarian hutan jati ada juga jenis kearifan lokal yang masih dibudayakan oleh masyarakat Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu yaitu permainan kuda kepang dimana permainan kuda kepang ialah sejenistarianpahlawan berkuda yang berasal dariJawa.

Kuda kepang biasanya dipersembahkan di tempat terbuka atau di atas pentas yang besar. Sebelum tarian dimulai, pawing kuda kepang akan membakar kemenyan dan membaca jampi untuk memberikan tenaga kepada kuda-kuda. Beliau menggunakan telur mentah, bunga, rumput, dan air untuk persembahan.

(60)

modernisasi dan menganggap kuda kepang sangat kampungan dan kurang mendidik. Dan salah satu kearifan local yang lain adalah anyaman bambu.

Anyaman merupakan seni yang mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan masyarakat Melayu. Menganyam bermaksud proses menjaringkan atau menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan tumbuh-tumbuhan yang boleh dianyam ialah lidi, rotan, akar, bilah, pandan, mengkuang dan beberapa bahan tumbuhan lain yang dikeringkan.

Menganyam adalah salah satu seni tradisi tertua di dunia. Konon kegiatan itu ditiru manusia dari cara burung menjalin ranting-ranting menjadi bentuk yang kuat.

Menganyam melakukannya dengan penuh keseriusan, agar pola tikar tidak salah. Kelak, kalau sudah terbiasa, mereka mungkin akan melakukannya sambil mengobrol, seperti halnya para penganyam tikar di desa: menganyam adalah sebuah kegiatan sosial, tempat bertukarnya cerita. Seni anyaman di percaya bermula dan berkembangnya tanpa menerima pengaruh luar. Penggunaan tali, akar, dan rotan merupakan asas pertama dalam penciptaan kerajinan tangan anyaman. Bahan-bahan itu tumbuh liar di hutan-hutan, kampung-kampung, dan kawasan sekitar pantai.

(61)

nelayan, anyaman di bentuk menjadi topi, bakul, tudung saji, tikar, dan aneka rupa yang di bentuk untuk digunakan sehari-hari.

Selain dari tumbuhan pandan dan bengkuang, anyaman juga dapat di buat dari tumbuhan jenis palma dan nipah. Berdasarkan bahan dan rupa bentuk anyaman yang dihasilkan. Seni anyaman merupakan daya cipta dari sekelompok masyarakat luar istana yang lebih mengutamakan nilai kegunaannya.

Pada zaman dulu merupakan kreativitas masyarakat desa yang kini kurang banyak peminatnya, warga cenderung mencari kegiatan atau usaha lain seperti usaha kelontongan dan anak-anak muda desa sebagian besar hidup diperantauan sehingga kegiatan anyaman bambu kurang diminati dan hanya sedikit dari masyarakat desa yang masih mempertahankan budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Wujud kearifan lokal yang ada di desa Wonosari masih dipertahankan meskipun kurang berpartisipasinya generasi muda dalam mengembangkan dan melestarikan kearifan local yang ada di desa.

-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Warga dalam Pengamalan Kearifan Lokal di Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabup

(62)

Berdasarkan latar belakang masalah yang mempengaruhi partisipasi warga dalam pengamalan kearifan local di desa wonosari kecamatan gadingrejo kabupaten pringsewu, adalah sebagai berikut:

1) Pandangan masyarakat terhadap pentingya gotong royong.

2) Masih rendahnya partisipasi masyarakat akan pengembangan hutan jati. 3) Rendahnya partisipasi masyarakat akan kelestarian kuda kepang

4) Kurangnya sosialisasi warga mengembangakan kreatifitas pada anyaman bambu

5) Kepedulian generasi muda di desa Wonosari terhadap kearifan lokal.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi warga dalam pengamalan kearifan lokal di desa Wonosari kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2012.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi warga dalam pengamalan kearifan lokal

1.5. Tujuan dan Keguanaan Penelitian

(63)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi partisipasi warga dalam pengamalan kearifan lokal di desa Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten

1.5.2. Kegunaan Penelitian

1) Secara Teoriti

Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikan, khususnya pendidikan moral pancasila yang berhubungan erat akan budaya pengamalan kearifan lokal.

2) Secara Praktis

a. Bagi Masyarakat

Memberikan suatu pengetahuan dan informasi kepada seluruh masyarakat khususnya warga yang berada di desa Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu.

b. Bagi Pemerintah Desa

Memberikan masukan bagi pemerintah desa agar senantiasa mendorong dan mengajak warga untuk melestarikan adat budaya yang ada sejak zaman dahulu.

(64)

Sebagai sarana pengembangan kegiatan yang sudah ada dan menciptakan lingkungan yang sehat serta dinamis sebagai wujud kearifan lokal.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

1.6.1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup pendidikan, khusunya Pendidikan PKn, dalam kajian nilai-nilai kearifan lokal.

1.6.2. Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang berada di desa Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu.

1.6.3. Ruang Lingkup Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dilaksanakanya prinsip kearifan lokal

1.6.4. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah desa Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu.

1.6.5. Ruang Lingkup Waktu

(65)
(66)

Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PARTISIPASI WARGA DALAM PENGAMALAN KEARIFAN LOKAL DI DESA WONOSARI

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

Nama Mahasiswa : Anis Purnamasari Nomor Pokok Mahasiswa : 0853032004

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd. NIP 19531018 198112 2 001 NIP 19870602 2008812 2001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan IPS Pendidikan PKn

(67)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, ...

Sekretaris :Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Holilulloh, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(68)

PERSEMBAHAN

Berlandaskan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karunianya dalam penyelesaian skripsi ini. Sebentuk

karya kecil ini ku persembahkan sebagai tanda bukti dan cintaku

kepada:

Teristimewa kedua orang tua ku tercinta Bapak Saeful Anwar dan

Ibu Heni dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan

mendoakan keberhasilanku.

Kedua Adikku Deni Irawan dan Ilham Riski Hidayatulloh dengan

setia mendoakanku dan menantikan keberhasilanku

Seseorang yang kelak akan menjadi pendamping hidup ku dengan

setia memotifasi keberhasilanku

Dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat

dan perhatian kepadaku.

(69)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Anis Purnamasari, dilahirkan di Jembangan, pada tanggal 19 Mei 1989 yang merupakan putri ke-1 dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Saeful Anwar dan Ibu Heni.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:

1. Sekolah Dasar diselesaikan di SD Negeri 4 Wonosari, Kecamatan Gadingrejo pada Tahun 2001.

2. SMP diselesaikan di SMP PATRIA Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo pada Tahun 2004.

3. SMA diselesaikan di MAN Pringsewu Kecamaatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu pada Tahun 2007.

(70)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Warga Dalam Pengamalan Kearifan Lokal Di Desa Wonsari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2012

. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selama proses penelitian ini, peneliti mengucap syukur dan terima kasih atas segala kesulitan menuju tahap penyelesaian, dari proses bimbingan, bantuan moril dan materiil, motivasi serta dorongannya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga semua dapat terlewati dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Zulyaden Abdulhay selaku Pembimbing Akademik, Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, selaku Pembimbing I, Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II, Bapak Hermi Yamzi, S. Pd, Pembahas II dan Bapak Drs. Holilulloh, M. Si, selaku Ketua Program Studi PPKn dan Pembahas I.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih :

(71)

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. H. Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Kepala Desa Wonosari yang telah memberi izin penelitian dan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

8. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Saeful Anwar dan Ibu Heni terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, dan dukungan moral yang telah diberikan.

9. Kedua adikku Deni Irawan dan Ilham Riski Hidayatulloh yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan mendoakan keberhasilanku.

10. Seseorang yang sangat mencintaiku, Anton Jauhari

11. Keluarga angkatku, Bapak HorizoN, Ibu Leza, Leza, Yunda, Yepy, Udo, Bibi, Wawan, Agung.

(72)

Setiawan, Nopriadi, Wulan, Dewi, Ayu Sepsita, terima kasih buat kebersamaan, yang selalu ada dalam suka maupun duka.

13. Saudara-saudaraku sekeluarga besar yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil kepadaku, semoga kebaikan yang telah kalian berikan akan mendapatkan balasan dari Tuhan, amin.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/I serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Tuhan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2012 Penulis,

(73)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah :

Nama : Anis Purnamasari

NPM : 0853032004

Program Studi : PPKn

Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP Unila

Alamat : Jln. Raya Wonosari RT/RW 002/002

Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Oktober 2012

(74)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil analisis data instrument penelitian berupa angket, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa -faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Warga Dalam Pengamalan Kearifan Lokal Di Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu T

1. Berdasarkan indikator pengetahuan, sebanyak 37 (51,3%) dari 72 responden termasuk katagori sangat mengetahui, hal ini dapat dilihat bahwa mereka mengerti dan memahami warisan budaya serta telah berpartisipasi dalam melestarikan warisan budaya tersebut.

2. Berdasarkan indikator sikap dan kesadaran, sebanyak 36 ( 50% ) dari 72 responden termasuk dalam katagori cukup menyadari dalam sikap dan kesadaran, hal ini dapat dilihat bahwa mereka mengerti dan paham bahwa menjaga kearifan lokal di desanya merupakan tanggung jawab yang dimiliki semua warga serta sudah berpartisipasi dalam pengamalan kearifan lokal di desanya.

(75)

8

frekuensi warga tersebut sangat minim dan jarang mengikuti kegiatan yang ada di desanya di sebabkan karena kesibukannya dalam bekerja dan sebagainya.

B. Saran

Bedasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak aparat desa khususnya Desa Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu untuk lebih sering lagi bersosialisasi, berpartisipasi, menciptakan kesadaran masyarakat dan untuk lebih tepat waktu supaya dapat menciptakan kearifan lokal dan dapat menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah salah satunya yaitu gotong royong.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir
Tabel 3.1.  Data Penduduk (Kepala Keluarga) di empat dusun di desa
Tabel 3.2. Data Pengambilan Sampel
Tabel 1.1. Data hasil observasi mengenai keikutsertaan warga dalam

Referensi

Dokumen terkait

1 Proposal penelitian adalah dokumen yang berisi konsep rencana penelitian.. 2 KTI adalah dokumen yang disusun oleh mahasiswa berisi tulisan ilmiah yang merupakan

Badan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Boyolali yang dibentuk menurut Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata

Adapun strategi politik yang dilakukan Partai Amanat Nasional untuk mendapat kursi dan juga bisa memenangkan pemilu legislatif 2014 di Kabupaten Bima ada

Kemampuan Ekstrak Daun Sembung Rambat ( Mikania micrantha H.B.K) Sebagai Bioherbisida Gulma.. Melastoma affine

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Pengaruh penambahan tepung limbah penetasan dalam pakan terhadap konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan burung puyuh (Coturnix coturnix japonica)..

Dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8, terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan, atau