ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SIKAP LILIN DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS 5
SDN MARGA LESTARI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh SULISTIYO
Penddidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajaran gerak dasar sikap lilin dengan metode pembelajarn modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SD N Marga Lestari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan alat bantu matras, dan siklus kedua dengan penggunaan bantuan teman.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SD N Marga Lestari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar sikap lilin yang meliputi posisi awalan, pelaksanaan dan sikap akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar sikap lilin melalui penggunaan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun
peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 55,00 %, siklus kedua sebesar 95,00 %.
E✁✂ ✁✄☎A✆A✁ ☎E✆E✝A✞ ✂ ✟A✁ ✄E✝A☎ DA✠A✝ ✠ ✂☎A ✟✂ ✟ ✂✁ DE✁✄A✁ A✟A✆ BA✁✆✡ ADA ✠ ✂✠☛☞ ☎E✟A✠ 5
✠D✁ ✞A✝ ✄A ✟E✠ ✆A✝ ✂✟A✞ ✡ ✁ ✄ ✠E✟A✆A✁ ✆A✌✡ ✁ E✟A✍☞✝A✁2011/2012
✎l✏h
✠✡ ✟ ✂✠ ✆ ✂✑✎
✒✓ ✔✕✖✗ ✕
✒✘✙ ✚✛ ✚✕✒✚✜ ✚✢✒✚✣✤✒✥ ✚✔✚✣ Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SIKAP LILIN DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS 5
SDN MARGA LESTARI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
✦✧★ ✩✪✫ ✬✪✭
OLEH SULISTIYO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
❾❿➀➁❿➂➁❿ ➃➄ ➅
➆➇ ➈el Halaman
➉➊ ➋nstrum➌nt ➍➌➎➌l➏t➏➐n ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➉➑ ➒➊ ➂➌➓ ➐➔ ➏tul➐→ ➏❿➎ ➐l➏→ ➏s ➣➐→ ➏l ➍➌↔➌m➐↕ ➐l r➐n➙➌r➐➓❾➐→ ➐r ➛ ➏➓ ➐p l➏l➏n
➍ ➐➜ ➐➁➌s ❿w➐ l ➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➒➝ ➞➊ ➂➌➓ ➐➔ ➏tul➐→ ➏❿➎ ➐l➏→ ➏s ➣➐→ ➏l ➍➌↔➌m➐↕ ➐l r➐n➙➌r➐➓❾➐→ ➐r ➛ ➏➓ ➐p l➏l➏n
➍ ➐➜ ➐➁➌s➛ ➏➓ ➟us ➉ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➒➠ ➝➊ ➂➌➓ ➐➔ ➏tul➐→ ➏❿➎ ➐l➏→ ➏s ➣➐→ ➏l ➍➌↔➌m➐↕ ➐l r➐n➙➌r➐➓❾➐→ ➐r ➛ ➏➓ ➐p l➏l➏n
➍ ➐➜ ➐➁➌s➛ ➏➓ ➟us ➒ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➊➊➊➊ ➒➡ ➠➊ ❾➌ →➓➢➏➔→ ➏➣➐→ ➏l ➍➌➎ ➌l➏t➏➐n➁➏➎➜➐➓➐n➤➌➐ls ➥➍➁➤➦➍➌m↔➌l➐↕ ➐r➐n➙➌r➐➓
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :➨➩➫u➭➯ ➲➳➵ ➸➳➺➻ ➸➺ ➼➭➽➾➚ ➼➪➽ ➶r ...
Penguji
Bukan Pembimbing :➹r➵➽ ➘➳yono ➼➪➽➾➚ ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
➹➽r➨ ➳➽ ➴uj➺n➷➬➺➮ ➱➺➻➼➪➽➭ ➳ ✃❐➾ ➽❒ ❮❰ ÏÏ Ð❒ Ñ❒ ❮ ÒÑÏ Ð❒ÏÏ Ð
ØÙ ÚÛÜÝÞ ÝÝÛ
Bahwa ß àya yaá âãäå æaá ç àæaá âaáç èãàwah iáèé
Naêa é Sëìiß æiyo
NPM éíî íï îð ñî òí
Däá âaáèá èêäáyaæakaáã àhwa ßóåiôß èç äá â aáõëçëì Päáèáâkaæaá öä æäåaêôèlaá Gäåak Daß àå Sikaô LiliáDäá âaá÷laæ Baá æëøaçà Siß ùa KälaßúûD N Maå âa Läß æaåi Laêôëá â Sälaæaá Tahëáøälajaåaá ò îí íüò îí ò”aç àlah ãäáàå-ãäáaå haß èl kaåya ôäá ëìißãäå ç àß àåkaáôäá äliæiaáyaá âç èlakß àá àkaáôàça æaáâ âal 3 Mäi ß àêôài ç äáâaáí ðMäiò îí ò ýûkåiôß è iáèãëóàáþàß èl ôìaâiaæ, aæaëôëáþaß èl kaåya oåaá â laiáý
Dä êikiaáôäåáyaæaaá èáèôäá ëìißãë àæçäá â àáß ä ãä á à å-ãäáaåáya , aôàã èla
çèkä ê ëçèaáþàåi æäåjaç è käß àlahaá ÿôäá ëìißãäå ßäçèa êäáäåiêa ßaáóß è akaçä êik ß ä ãàâaiêaáà yaá â ãäålakëç è Uá èväåß èæaßLaêôëá âý
Baá çaå Laêôëá â, Säôæä êãäåò îí ò
✁ ✂✁ ✄☎✆✝✞ ✆kr :✟✠✡ ✆✡☛k☞✌☞ ✡✍ ✠✌ ✠✎☞ ✏ ✝✆l☞ ✡✑✠✎☞k ✒☞✞ ☞✎☎ik☞ ✝
✓ili✡✒✠✡☛☞ ✡Al☞✌✔ ☞ ✡✌✁✟☞ ✂☞ ☎i✞ ✕☞✍ ✠l☞✞✖☎ ✒✗✘☞✎ ☛☞ ✓ ✠✞ ✌☞✎i ✓☞ ✏✝✁ ✡ ☛☎✠l☞✌☞ ✡ ✙☞h✁ ✡✟✠l☞j☞✎☞ ✡ ✚✛ ✜ ✜✢2012 ✗☞ ✏☞✘☞h☞✞ ✆✞ ✕☞ :☎✁✄i✞✌i✣o
✗o✏o✎✟okok ✏☞h☞✞ ✆✞ ✕☞ : 101✤0✥8021
✟✎o☛✎☞ ✏☎✌✁✂✆ : ✟✠✡ ✂✆✂ ✆k☞ ✡ ☞✞ ✏☞ ✡ ✆ ✁✎ ✁✞ ☞ ✡ : ✦l✏✁✟✠✡ ✂✆✂ ✆k☞ ✡
✧☞k✁✄✌☞✞ : ✍ ✠☛✁ ✎✁ ☞ ✡✂☞ ✡✦l✏✁✟✠✡✂ ✆✂✆k☞ ✡
★✩ ✪YETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or
qkhir katarstnulis mt✉✈ ✉yn ri ✇ ✉hw✉ skripsi ini m✉sih j✉uh✈✉ri ①t② t✉✉③ rrnupm ✉k✉n ttt✉pi ② t ✈④kit ⑤ ✉r✉⑥ ✉n②t⑦ ✉mo skripsi y✉⑦n st ✈trh✉③ ✉ ini ✈✉⑥✉t ✇t⑦r✉nu✈ ✉n✇ trm✉③⑧ ✉✉t ✇✉⑦i kit✉
② t⑨✉⑩m qmii③⑩
❶ ✉② ✉l✉m⑨✉l✉④kum❶r⑩ ❶✇⑩
❷✉nd✉r ❸✉mpung, ❹ul④ ❺❻ ❼❺ stnul④s
❾❿ ➀➁➂➃➄➅ ➆➇ ➆➄➂
➄❿ ➇➈➉ ➈➊➋ ➌➍➈➎ ➈➏➐
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Di negara-negara yang baru berkembang pendidikan merupakan hal yang sangat penting,
karena baik tidaknya hasil pendidikan tersebut akan dapat berpengaruh pada kemajuan
suatu bangsa dan Negara. Indonesia adalah negara sedang berkembang di mana sedang
giat-giatnya membangun di segala bidang, termasuk di dalamnya bidang pendidikan.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan pengelolaan pendidikan dilaksanakan secara terdesentralisasi.
Globalisasi menuntut penyelenggaraan pendidikan yang demokratis dan akuntabel untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional sehingga dapat bersaing dengan hasil
pendidikan negara-negara maju.
Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan
menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah peningkatan kualitas
manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan
tujuan pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di sekolah.
Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas
jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata
pelajaran ini adalah membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan
melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan
berbagai aktivitas jasmani Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan
jasmani di sekolah salah satunya yaitu senam lantai dan salah satunya sikap lilin.
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas
(rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa kelas V SD N Marga Lestari
Lampung Selatan,bahwa keterampilan gerak dasar sikap lilin masih dalam kategori
rendah, Hal ini dilihat pada saat siwa melakukan, siswa masih belum bisa menerapkan
teknik gerak dasar yang benar hal ini diduga karena siswa masih takut untuk melakukan
gerak dasar sikap lilin, srhigga hasil beaalajar siswa masih rendah. Bertitik tolak dari
uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang Peningkatan
Keterampilan Gerak Dasar Sikap Lilin Dengan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SD N
Marga Lestari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 .
➑. ➒ ➓➔nt→➣ →k↔↕ →➙ ↔↕ ↔➛↔➜
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan keterampilan gerak dasar sikap lilin.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar sikap lilin.
C➝ ➞ ➟➠ ➟➡ ➟➢➤ ➟ ➡ ➟➥➟➦
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada Peningkatan
Keterampilan Gerak Dasar Sikap Lilin Dengan Alat Bantu pembelajaran Pada Siswa
Kelas V SD N Marga Lestari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012 .
D➝ Ru➧u➡ ➟➢➤ ➟ ➡➟ ➥➟➦
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah Keterampilan Gerak Dasar sikap lilin Dapat Ditingkatkan Dengan Menggunakan
alat bantu Penbelajaran Pada Siswa Kelas V SD N Marga Lestari Lampung Selatan
Tahun Pelajaran 2011/2012?
E➝ ➨u➩u➟➢
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Meningkatkan keberanian siswa Kelas V SD N Marga Lestari Lampung Selatan
Tahun Pelajaran 2011/2012 untuk melakukan gerak dasar sikap lilin dengan benar.
b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar sikap lilin pada siswa Kelas V SD N
Marga Lestari Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak dasar sikap
lilin pada siswa Kelas V SD N Marga Lestari Lampung Selatan Tahun Pelajaran
➫. ➭➯ ➲➳➯➯ ➵
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
➯ ➸ ➺➻➲u➼➽s
Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu biomekanik
dalam menunjang peningkatan pembelajaran senam lantai salah satunya sikap lilin.
➾➸ ➚➽sw➯
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar sikap lilin
dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar sikap lilin.
c➸ ➭➯➪➯➶➽➯sw➺➻➲➹➯➶ ➘➻s ➚ ➴➷➯ ➼➯➬ J➯➾➯➵➯ ➲
Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar
sikap lilin dalam pembelajaran senam lantai.
➮ ➸ ➺r➱✃r➯➬➚➮ ➽tu ➺➻➲➮ ➽➮ ➽k➯ ➲ J➯➶ ➬➯ ➲➽➮➯➲ K➻➶➻➪➯ ➵➯ ➲
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian dalam
pengembangan ilmu pembelajaran senam lantai.
G➸ Ru➯ ➲✃ ❐➽➲✃kup ➺➻➲ ➻➼➽t➽➯ ➲ ➸
Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak
Sikap lilin dalam pembelajaran senam.
Subyek peneliti : Siswa Kelas V SD N Marga Lestari Lampung Selatan Tahun
Pelajaran 2010/2011.
❒❒ ❮ ❰❒ ÏÐ ÑÒAN Ó ÒÔ❰AÕA
A❮ ÓÖ×dØdØÙÚ×ÐÚÛÜ Ú× Ø
ÝÞßà áàáâ ãßäãåæ ãß áæÞçè ãâãßu åãéãêå ãtuæãtãèÞéãäãç ãßàãéãæâ ëçáâëéëæà áå Þâ ì éãêí îãtãèÞéãäãç ãßáßáïÞçì ç Þãßðãå áè ãàãè Þé ãâ å ãßã ãßæ áå áèÞßàáàáâ ãßæÞéãéë áãâðáñátãå äãåæãßáàãßè Þæïáãå ããßèÞç áéãâëêáà ëèå Þêãtå Þêãç á-ê ãç á. òë äëãßã ßóy áßó áßà áôãèãá à ãéãææ ãtãèÞéãäãç ãßáß áãàãéãêõæÞæïãßðuè Þå Þçãt à áàáâëßðë ââ Þå Þóãçãßäãåæãßáàãß â Þå Þêããßt æ Þé ãéë áèÞß óÞß ãéãßàãßè Þß ãßãæãßåáâãèèìåááöt å ÞçtãâÞæ ãæ èëãßóÞç ãâàãå ãç à ãßïÞçïãó ãáãâðáñátãåäãåæ ãß á (Depdikbud, 1993 : 1).
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya kegiatan
pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan budaya. Dari aspek
biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia yang terwujud dalam struktur
jasmani yang perlu dipahami sebagai pola perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan
budaya seorang pelatih atau guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk
mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang berdaya guna dan berhasil guna.
Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar (Depdikbud, 1993: 1)
menjelaskan :
Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan
system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan .
Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah pemahaman tentang karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor,
kognitif, dan afektif. Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu
program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada ketiga domain
tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi bisa disebut pendidikan
jasmani.
Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran senam lantai. Senam
lantai merupakan suatu keterampilan yang mampu mengembangkan potensi manusia
baik secara fisik maupun mental dan dapat diberikan kepada peserta didik baik secara
formal, informal, maupun non formal.
÷ ø ùúûü ýü þ
Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan berbagai
pengalaman tentang ilmu pengtahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering
diartikan penambahan pengetahuan.
Menurut Oemar Hamalik (2003:V7), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran.
Adapun ciri kegiatan yang disebut belajar adalah sebagai berikut (Noehi, Nasution,
a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang
belajar, baik aktual maupun potensial
b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku
yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya
interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencakup
pengatahuan, ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;
Belajar dalam arti luas adalah suatu proses perubahan individu yang diyatakan dalam bentuk penguasaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang study atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi .
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara
berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar.
ÿ ✁ ✂r✄☎
Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu
dan dalam prosesnya melibatkan SSP, otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas
utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan
menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari
kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa
sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk keterampilan.
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau
memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan
arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak
perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.
Gerak dasar dalam sikap lilin adalah keterampilan gerak yang dilakukan baik yang
berkaitan dengan aktivitas dasar itu mencakup gerakan lokomotor dan keterampilan
manipulative.
✆✝ A✞✟ ✠ B✟ ✡tu☛p☞r✟ ✌✟ ✍
Alat bantu (peraga) adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan
pendidikan, alat peraga sangat penting dengan adanya alat peraga ini maka bahan
dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat tersebut berguna agar bahan pelajar yang
disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam
proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar
proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta
efesien. Di bawah ini merupakan pengertian alat peraga menurut:
a. Tayar Yusuf (198V : V2) Alat peraga adalah alat yang dapat
memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut,
sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati
dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan pelajar itu.
b. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) dalam Nirvan Diana (1992:2)
bahwa media merupakan alat Bantu yang diperlukan oleh guru dan siswa agar
dapat memperjelas materi dan dapat lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Menurut Ag. Suejono ( 1964:79) alat peraga dua dimensi hanya menggunakan dua
ukuran panjang dan lebar, umpamanya: gambar, bagan, dan grafik, sedangkan alat
umpamanya : biasa menggunakan barang tiruan yang mempunyai bentuk seperti
barang sesungguhnya . Alat peraga yang di proyeksi adalah alat yang menggunakan
proyektor sehingga gambar nampak pada layar: a. Filem dan Televisi b. Slide dan
Flem strip.
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan matras sebanyak tiga
buah, serta siswa itu sendiri yaitu membantu teman yang melakukan sikap lilin.
✎✏ A✑✒ ✓ B✔ ✑✒ ✕✒ ✖
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk
mengerjakan sesuatu . Alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang
digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru
dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi tersebut agar mudah
dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran yang digunaka
adalah tiga buah matras tujuan untuk meningkatkan keberanian siswa untuk
melakukan sikap lilin dan meningkatkan pembelajaran kemudian memperoleh hasil
yang lebih baik dan dicapai dengan sebaik-baiknya.
5✏ ✗✔✔t✒✘r p✙✑✒✚✛✔✒✜r ✢✒✣✒✖
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan
tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi
dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan
dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3)
Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang digunakan untuk
memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke
atas misalnya: jalan, lompat dan berguling . Gerak non lokomotor adalah
keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya
membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan menarik . Sedangkan gerak
manipualtif adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan
kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif ini
bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya melempar, menangkap
dan menendang.
✤✥ B✦✧★ ✩★ ✪✫otor✬✭
Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Seorang yang
ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu mengembangkan unsur
gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih. Lutan
(1998) mengatakan belajar adalah sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai
akibat latihan atau pengalaman masa yang lampau . Berkaitan dengan belajar
keterampilan motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman
yang relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut Lutan
belajar motorik adalah seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau
pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam prilaku terampil .
Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:
a. Tahap kognitif merupakan tahap awal dalam belajar motorik dalam tahap ini
peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan, kemudian
b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik
melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan prilaku gerak menjadi
permanen, selama latihan peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik
untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.
c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin tepat dan
penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut girimijoyo dalam priyono
mengatakan Secara psikologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri peserta
didik telah terjadi suatu kondisi refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga
mendekati pola gerak reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur
unit yang benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan .
✮✯ ✰✱n✲ ✳✴✲ ✵t✲ ✶
Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan
denga istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasan
matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas, sebab pada
waktu melakukan gerakan atau latihannya pesenam tidak boleh menggunakan alat atau
suatu benda, salah materi pembelajaran senam lantai adalah sikap lilin.
✷✯ ✰✶✸✲✹✴✶✺✶✵
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas
(rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
Tidur telentang.
Lengan di samping badan.
Pandangan ke atas,
Kedua tangan memegang pinggang merapat lantai atau matras.
b. Gerakan
Kedua kaki rapat.
Diangkat lurus ke atas.
Punggung, tungkai, serta jari-jarinya lurus ke atas.
Sedangkan yang menjadi landasan adalah seluruh pundak.
Kedua lengan membantu mendorong pinggul bagian belakang.
Siku menempel pada lantai atau matras.
1
✻✻ ✻ ✼ ✽✾ ✿ ❀❁ ❀L❀❂✻❃✾ ❄✾L✻ ✿✻ ❅❄
❅✼ ✽❆t❇❈ ❆❃❆n❆l❉t❉❊❋
Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan
dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti
tindak kelas(●l❍ ■❏ ❑ ❑▲❍ ▼tion r◆s◆❍ ❏▼h)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata
yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di
terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk
pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu
dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3)
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang
kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam
bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas
2
Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut:
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.
b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan
beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,
pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.
Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral
adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:
Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:10V)
Keterangan gambar di atas :
Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
3
Tindakan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
oleh suatu tindakan.
Refleksi
adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan.
Perbaikan rencana
Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila
tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.
❖. P◗❘❙ ❚❙n ❯◗n◗l❱t❱❙❚
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua
kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan
kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling
berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus
penelitian sebelumnya.
❲❳ ❨u❩❬◗k❯◗◗nl❱t❱❙❚
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Marga Lestari
4
❭. ❪ ❫mp❴❵❛❴❜❝ ❴❞tu
a. Tempat penelitian
Di SD N Marga Lestari Lampung Selatan.
b. Pelaksanaan penelitian
Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan
Terdapat dua siklus (dua kali pertemuan).
❡❢ ❣❜str❫num❤❫n❫l✐t✐❴❜
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK
(penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham
dalam Muhajir (1997;V8) dijelaskan Alat untuk ukur instrument dalam PTK
dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi
untuk memecahkan masalah yang dihadapi
Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar
sikap lilin, bentuk indikatornya adalah: (1) sikap awal(2) gerakan.(3) Sikap
5
Sedangkan yang menjadi landasan adalah
seluruh pundak.
Dibantu oleh kedua lengan yang
mendorong pinggul bagian belakang.
Siku menempel pada lantai atau matras
❺ ⑦⑧k⑨ ⑩⑤❿⑧kr Kembali kesikap semula
6
➂. ➃ ➄knik➅n➆lisis ➇ ➆➈➆
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya
data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian
dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk melihat
kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
%
F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
➉. ➊ros➄s ➊➄➋➄ml➆➌➆➍➆➎➏➄t➄➆r➐mp➆➎l ➂ ➄r➆➑➇ ➆➒➆➍ ➒ ➐k➆➓ l➐l➐n
➔ → ➣➐klus ➊➄rt➆m➆ ➆ → ↔➄n↕➆➎➆
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti,
penutup.
2. Menyiapkan alat-alat berupa matras dan instrumen yang dibutuhkan
untuk mengobservasi tindakan.
7
➙. ➛in➜➝k➝ ➞
1. Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang sikap lilin setelah itu siswa
diberi cuntoh gerakan sikap lilin yang benar siswa disuruh mencoba
terlebih dahulu.
2. Siswa melakukan gerak dasar sikap lilin dengan matras mula mula
dengan tiga lapis ini bertujuan untuk mengurangi ketakutan siswa
melakukan sikap lilin sehingga siswa dapat melakukan secara
berulang-ulang tanpa ada rasa takut akan jatuh sakit.
3. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian.
➟➠ ➡➙➢➤r➥➝➢➦
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu
pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi
➜➠ ➧➤➨➤lk➢➦
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua
➩➠ ➫➦klus k➤➜u➝ ➝➠ ➧➤n➟➝➞➝
1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes sikap
lilin.
2. Menyiapkan alat berupa matras dan yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dan instrumen yang dibutuhkan untuk
mengobservasi tindakan.
3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan
8
➭. ➯in➲➳ ➵➳ ➸
1) Siswa dibariskan dan diperintahkan nencari pasangan untuk
melakukan sikap lilin.
2) Siswa melakukan gerak dasar sikap lilin secara berpasangan, satu
siswa melakukan sikap lilin dan siswa satunya membenarkan
posisi kaki agar dapat lurus keatas, terus bergantian dan berulang
ulang.
3) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.
4) Siswa melakukan sikap lilins dengan benar.
➺➻ ➼➭➽➾➚➳➽➪r
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan
waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase
keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.
➲➻ ➶➾➹➾lk➽➪
1. Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes sikap lilin dan
➘ ➴
➷➬➮ ➱✃❐ ❒ ❮❰Ï ÐÑÒ ÐÑ✃ ÐÓÐÑ
Ð➬ ➮ ÔÕÖ ×ØÙÚÛ Ü
ÝÞß àáâ áßã áäåáâ æçèÞä Þ çæé æáä êëáãáâ æë è ì çáäàáß æèÞäÞ çæéæáä æä æá àá çá åí
➴î ïÞäðáä ñÞäððìäá áäá çá éòáä éìëá éßáâàáèá éë Þëè Þßòá æã æàáäë Þä æäðã á éãáä ðÞßáãàáâ áßâæãáèçæçæä è á àáó æâôáõÞçáâ öóï÷øáßðáùÞâéáß æùáë è ìäð óÞ çá éáä úá å ìäñÞ çáûáßáä ü ý ➴➴þüý➴ü î
üî ïÞäðáä ñÞäððìäá áä òáäéìáë éÞëáäàáè á éë ÞëèÞ ßòá æãæàáäë Þä æäðãá éã áä ðÞßáãàáâ áßâæãáèçæçæä è á àáó æâôáõÞçáâ öóï÷øáßðáùÞâéáß æùáë è ìäð óÞ çá éáä úá å ìäñÞ çáûáßáä ü ý ➴➴þüý➴ü î
ÿ➬✃Û Û Ü
ÝÞßàáâ áßã áäãÞâæëèìçáäà æá éáâë áãáàáèá éàæáûìã áäâáß áäâ Þòáðá æòÞß æãìéí
☎ ✆
✆✝ ✞✟✠✡ ☛☞✌sw✍ ✎el✍s ✏✑✒✓✔✍rg✍✕est✍ri ✕✍mpung ✑el✍t✍n✖✍hun ✗el✍j✍r✍n ✆✘ ✙ ✙✚✆✘ ✙ ✆✍g✍r sel✍lu ✛erup✍y✍ meningk✍tk✍n ger✍k d✍s✍r sik✍p lilin✝
✭ ✭
✮✯✰✱ ✯✲ ✳✴✵✱✯✶ ✯
✷✸✹✺✻✼ ✽(✾ ✿ ✿❀)✽Belajar Gerak (makalah)✽❁❂❃ ❄❅✼ ❆, ❇❅ ❈ ❉❆❊ ❆✼ ❋❆✽
✷❃ ❅❃✹●✻❍✽✾ ✿ ✿■✽Format Penulisan Karya Ilmiah✽❏❃ ✹❑❂✼❍✹❋❆❍▲❆●❄ ✻❃ ❈▼◆❆❃❖❆✼ ▲❆●❄✻❃ ❈ ✽
✷✼ ✹❊ ✻❃❋❅P◗◗ ✽✾✿✿ ❀✽ Penelitian Tindakan Kelas✽ ❘❙ ✽◆✻●✹✷❊❍❆✼ ❆✽ ❚ ❆❊❆✼ ❋❆✽
✷✼ ✹❊ ✻❃❋❅ ❯❱ ✻❲ ❆✼❍✹●✹✽✾ ✿ ✿❀ ✽Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek✽ ❚ ❆❊ ❆✼ ❋❆▼❘❙ ✽❳✹❃❂ ❊ ❆❨✹❄ ❋❆✽
❚ ✻❩ ✹✹❖✹✷❖❂ ✽✾ ✿❬ ✿ ✽Bentuk Metode Latihan Senam Artistik✽❏❃✹❑❂✼❍✹❋❆❍ ▲❆●❄✻❃❈✽◆❆❃❖❆✼▲❆●❄ ✻❃❈ ✽
▲✻ ❋❆❃❳✻❍✸✹❖❆❃✷❈ ✻❃ ❈❱ ✻ ❲❂✼●❆❃ ✽(✾✿✿ ✿)✽Perencanaan Pembelajaran
Penjaskes, P❂ ❄❖✹❊❩ ✻❖❯❚ ❆❊❆✼ ❋❆✽
❁ ❆❲❂❃❖✼ ❆ ✷❈ ✻❍✽✾ ✿ ✿❬✽Pembelajaran Senam✽P❂ ❄❖✹❊❃❆❍✽❚ ❆❊ ❆✼ ❋❆✽
❁ ❆❲❂❃❖✼ ❆ ✷❈ ✻❍✽✾ ✿ ✿✾✽Pembelajaran Senam Disekolah Dasar✽P❂ ❄❖✹❊❃❆❍✽ ❚ ❆❊ ❆✼ ❋❆✽
❁ ❆❲❂❃❖✼ ❆ ✷❈ ✻❍✽✾ ✿ ✿✾✽Pembelajaran Senam Disekolah Dasar✽P❂ ❄❖✹❊❃❆❍✽ ❚ ❆❊ ❆✼ ❋❆✽
❁ ✻ ❲❆❭✹✼, ✾✿✿✭✽Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani✽◆❆❃❖✻❃❈▼❇ ✻❖❲✹❍❋✹✼❆✽
❵❛
❜❝❞ ❡❢❣❤ ✐ (❥ ❦ ❦❧) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan
Peneliti Pemuda.
④⑤