• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI MENIKAH PADA MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIVASI MENIKAH PADA MAHASISWA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI MENIKAH PADA MAHASISWA

Oleh: DEVY YULISTIOWATI ( 01810236 )

Psychology

Dibuat: 2007-07-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: Motivasi Menikah, Mahasiswa

Individu dalam kehidupannya senantasa membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan secara fisik maupun psikis. Kehadiran orang lain akan mampu membawa dan meningkatkan rasa aman bagi individu khususnya bila menghadapi ketidakpastian dari luar, kebutuhan rasa aman dan pengakuan ini akan lebih terasa bila individu berada pada lingkungan yang seringkali berubah dan tidak ada jaminan kepastian terhadap masa depannya, untuk tetap mengabdikan kebutuhan ini individu akan mengadakan kontak dengan lingkungannya serta mengikat dirinya dalam norma-norma yang ada di masyarakat. Jenis-jenis ikatan yang ada dalam masyarakat sangat beragam baik untuk tujuan jangka pendek maupun untuk tujuan jangka panjang. Salah satunya adalah ikatan pernikahan.Pernikahan bertujuan membentuk sebuah rumah tangga atau keluarga yang sakinah dan setiap keluarga akan menghadapi berbagai macam masalah baik yang datang dari dalam keluarga itu sendiri maupun dari lingkungan luar.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan penyajian dan analisa data. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yang mertupakan prosedur yang pada dasarnya adalah cara untuk memperoleh informasi kualitatif sedemikian rupa sehingga informasi tersebut mempunyai arti.

Berdasarkan hasil penelitian ini terungkap bahwa mahasiswa mempunyai motivasi yang sangat beragam ketika memutuskan untuk menikah. Motivasi religi diambil untuk menghindari dosa pacaran, motivasi sosial diambil untuk mendapat pengakuan dari masyarakat terhadap suatu hubungan, motivasi psikologis diambil untuk mendapatkan rasa aman dan kehidupan yang lebih baik dan motivasi biologis diambil untuk memenuhi kebutuhan seksual.

Kesimpulan dari penelitian ini terdapat motivasi yang berbeda-beda pada penelitian ini. Pertama, motivasi sosial dimana perkawinan erat hubungannya dengan norma dan interaksi dalam

masyarakat, karena hanya melalui perkawinan hubungan seksual antara pria dan wanita di sahkan serta.Kedua, motivasi religi dimana dalam ajaran agama, hidup berumah tangga merupakan cara terbaik untuk beribadah dan beramal kebajikan. Ketiga, motivasi biologis dimana kebutuhan ini termasuk kebutuhan akan seks, pemenuhan kebutuhan seks dapat diterima oleh norma masyarakat Indonesia hanyalah melalui sebuah lembaga yang dinamakan perkawinan. Keempat, motivasi psikologis dimana ini merupakan kebutuhan untukmendapatkan perlindungan, rasa aman, dicintai dan mencintai.

Abstract

Individuals in life senantasa need others to meet the needs of physically and psychologically. The presence of other people will be able to bring and improve security for individuals, especially when

(2)

the individual is in an environment that often change and there is no guarantee of certainty of its future, to remain devoted to this need individual will make contact with its environment and bind itself in the existing norms in society. The types of bonding that exists in the community is very diverse both for short-term goals as well for the long term. One of them is aimed at forming a bond

pernikahan.Pernikahan household or family who sakinah and every family will face numerous problems

that come both from within the family itself or from the outside environment.

In this study the researcher used qualitative research methods research procedures which produce descriptive data in the form of words written or spoken of the people and behaviors that can be observed. Once all the data collected and then made the presentation and analysis of data. Analysis of the data used in this research is descriptive analysis of mertupakan procedure is basically the way to obtain qualitative information such that information is meaningful.

Based on the results of this study revealed that students have very diverse motivations when deciding to get married. Religious motivation is taken to avoid the sin of dating, social motivation is taken to get recognition from the community towards a relationship, the psychological motivation is taken to get a sense of security and a better life and biological motivation is taken to satisfy sexual needs.

In conclusion, there are different motivations in this research. First, social motivation in which the marriage is closely connected with the norms and interaction in society, because only through marriage

Referensi

Dokumen terkait

Kisaran Penerimaan, Biaya produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Pandan Wangi Pada Petani Lapisan Atas dan Petani Lapisan Bawah Pada Musim Tanam 2012 Per Luas Lahan

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa oleh karena itu dilakukan dengan tujuan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Oleh itu, dalam konteks kajian pembangunan modul pedagogi kelas berbalik berasaskan pembelajaran reflektif untuk politeknik premier ini menggunakan pendekatan kajian reka bentuk dan

mengalami masalah dengan Piranti LunakPerangkat Keras yang telah dibeli dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan menghubungi PIHAK KEDUA melalui

Penilaiam terhadap kualitas layanan ditinjau dari dimensi Affect of Service (faktor-faktor yang mempengaruhi layanan) yang meliputi emphaty (empati), responsiveness

Untuk menganalisa peforma tungku dapat ditinjau dari sejauh mana energi panas yang dihasilkan pada proses pembakaran dengan pemakaian media pembakaran, maupun

Korelasi  Alpha   yang mula  –    mula direkomendasikan oleh Tomlinson (1957)  berbeda dengan publikasi yang sekarang dimana pada sumbu horizontal kurvanya menggunakan nilai

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan pola asuh permisif orang tua terhadap kenakalan remaja di Balai Pemasyarakatan kelas 1 semarang menunjukkan bahwa