• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KONFLIK PADA TIM KREATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN KONFLIK PADA TIM KREATIF"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KONFLIK PADA TIM KREATIF

SKRIPSI

LIA SUHARDINI

06810071

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

(2)

ii

MANAJEMEN KONFLIK PADA TIM KREATIF

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Psikologi

LIA SUHARDINI

06810071

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

1.Judul Skripsi : Manajemen Konflik Pada Tim Kreatif 2.Nama Peneliti : Lia Suhardini

3.NIM : 06810071

4.Fakultas : Psikologi

5.Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6.Waktu Penelitian : 10 Januari 2011

7.Tanggal Ujian : 29 April 2011

Malang, 24 Juni 2011

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji Pada tanggal 29 April 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Dra. Djudiyah, M.Si ( ) Anggota Penguji : 1. Hudaniah, S.Psi, M.Si ( ) 2. Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si ( )

Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

v

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda di bawah ini :

Nama : Lia Suhardini

Nim : 06810071

Fakultas / Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :

Manajemen Konflik Pada Tim Kreatif

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/ skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 24 Juni 2011

Ketua Program Studi Yang Menyatakan

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesikan skripsi dengan judul “Manajemen Konflik Pada Tim Kreatif”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dra. Djudiyah, M.Si, dan Bapak M. Shohib, S.Psi, M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Pihak Global TV yang telah memberikan izin dan fasilitas kepada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Tim Kreatif Global TV yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengambil data untuk kepentingan.

(7)

vii

7. Adik-adikku, Reza Haris, Bryan Alfadhori, Frandita Aditama yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skipsi ini.

8. Keluarga besar D.R.I dari angkatan 05, 06, 07, 08, dan 09 yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

9. Mas Nash dan Mas Teguh yang telah bersedia membantu penulis berdiskusi, memberikan masukan, dan memberikan banyak literatur serta motivasi.

10.Nur Amalina Dini, Hendra A.P, Shohiful Anwar yang telah menemani dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Teman-teman kelas B angkatan 2006, Ninuk, Eni, Vina, Wulan, Dewi, Gaby, Kiki, serta semua teman-teman kelas B yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu untuk masa kuliah yang begitu menyenangkan.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 24 Juni 2011

Penulis

(8)

INTISARI

Suhardini, Lia (2011). Manajemen Konflik Pada Tim Kreatif. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Dra. Djudiyah, M.Si (2) M. Shohib, S.Psi, M.Si

Kata kunci: Manajemen konflik, Tim kreatif

Dengan tingginya persaingan antar stasiun televisi maka sebuah stasiun televisi memerlukan sebuah tim yang dapat menghasilkan ide-ide yang kreatif sehingga dapat menghasilkan tayangan yang menarik. Tim tersebut biasanya disebut tim kreatif. Tim kreatif sendiri terdiri dari kumpulan orang dalam jumlah tertentu dengan karakteristik kepribadian yang berbeda yang melakukan interaksi satu sama lain, oleh sebab itu, tim kreatif berpotensi untuk mengalami konflik. Konflik sendiri memiliki dua dampak yaitu bersifat fungsional maupun bersifat disfungsional, yang masing-masing dari dampak konflik ini dapat memberikan pengaruh pada keberadaan dan kinerja tim tersebut. Oleh karena itu, diperlukan manajemen konflik yang tepat. Manajemen konflik yang tepat dapat memberikan dampak fungsional pada tim kreatif seperti kreatifitas yang muncul pasca konflik ketika konflik dimanajemen dengan tepat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai manajemen konflik pada anggota tim kreatif.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mengunakan menggunakan metode pengumpulan data berupa interview semi struktur. Subyek penelitian ini diambil dari anggota tim kreatif sebuah stasiun televisi Global di Jakarta yang berjumlah lima orang. Kelima subyek penelitian dipilih dengan cara purposive sampling. Dalam penelitian setiap subyek di berikan briefing awal mengenai rangkaian proses penelitian yang akan dilakukan, kemudian setelah itu setiap subyek diberikan wawancara. Setelah itu dilakukan de-briefing untuk menutup rangkaian proses penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tim kreatif memiliki tiga jenis konflik yaitu konflik tugas yaitu konflik yang terjadi dikarenakan perbedaan ide untuk membuat konsep sebuah tayangan, konflik proses yaitu konflik yang terjadi pada saat proses penyelesaian tugas, konflik hubungan yaitu konflik yang disebabkan pengambilalihan tugas antar anggota tim. Setiap subyek penelitian juga memiliki gaya manajemenen konflik yang berbeda antar satu sama lain. Dengan adanya perbedaan gaya manajemen individu yang berbeda dalam memanajemen konflik pada tim maka tim kreatif memilih manajemen konflik yang digunakan adalah negosiasi integratif. Negosiasi integratif dipilih oleh tim kreatif karena dianggap dapat menyelesaikan konflik secara lebih terbuka serta konflik menjadi lebih cepat terselesaikan. Selain itu negosiasi integratif terbukti memberikan dampak yang positif bagi tim kreatif dimana, ide-ide yang ada dapat disatukan maupun lahir ide baru dari tim kreatif.

(9)

ABSTRACT

Suhardini, Lia (2011). Management Conflict in Creative Team. Thesis, Psychology Faculty. Muhammadiyah University of Malang. Advisors : (1) Dra. Djudiyah, M.Si (2) M. Shohib, S.Psi, M.Si

Keywords : Management conflict, Creative team

With the high competition among the television station a television station requires a team that can generate creative ideas that can produce an interesting show. The team is usually called the creative team. Creative team itself consists of a collection of people within a certain amount with a different personality characteristics that interact with each other, therefore, the creative team has the potential for conflict. The conflict itself has two effects that are functional or dysfunctional, that each of the impact of this conflict can influence the existence and performance of the team. Therefore, it needs proper management of conflict. Appropriate conflict management can provide a functional impact on the creative team as a creativity that emerged post-conflict when conflict dimanajemen appropriately. Based on this background, the study aims to provide an overview of conflict management in the creative team members.

This study used descriptive qualitative research method by using the method of data collection in the form of semi-structure interview. Subject of this study were drawn from members of the creative team of a Global television station in Jakarta, amounting to five people. The five subjects selected by purposive sampling. In the study each subject is given the initial briefing on the circuit the process of research will be done, then after that every subject is given an interview. After de-briefing was conducted to study the process of closing the circuit.

Based on this research, it is known that the creative team has three types of conflict that task conflict is conflict that occurs because of differences in ideas to make the concept of a show, conflict processes, namely the conflict that occurs during the process of task completion, relationship conflict is conflict caused by the takeover of duties between team members. Each study subjects also had a different style of manajemenen conflict between each other. Given the differences in management styles of different individuals in management of the conflict on the team's creative team chose to use conflict management is an integrative negotiation. Integrative negotiation is selected by the creative team because they can resolve conflicts more openly and conflict become more quickly resolved. In addition integrative negotiations proved a positive impact for the creative team which, there are ideas that can be put together as well as new ideas born from the creative team.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Konflik ... 7

1. Definisi manajemen konflik ... 13

2. Macam-macam pendekatan dalam manajemen konflik.. 14

3. Teknik-teknik penyelesaian konflik... 17

4. Teknik stimulasi konflik ... 18

6. Perbedaan diantara tim kerja... 20

7. Macam-macam tim ... 21

(11)

xi BAB III METODE PENELITIAN

A.Rancangan Penelitian ... 24

B. Batasan Istilah ... 25

C. Subyek Penelitian ... 25

D.Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Lokasi dan Waktu Penelitian... 26

F. Prosedur Penelitian ... 26

G.Teknik Analisis Data ... 27

H.Keabsahan Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 29

1. Deskripsi subjek penelitian ... 29

2. Analisa data keseluruhan ... 74

B. Pembahasan ... 77

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(12)

xii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Ringkasan sumber konflik dari Whetten dan Cameron ... 9

Tabel 2.2 Dua tipe strategi negosiasi ... 16

Tabel 2.3. Perbedaan kelompok kerja dengan tim... 19

Tabel 4.1. Deskripsi data subyek ... 29

Tabel 4. 2. Gaya manajemen konflik subyek AY... 35

Tabel 4. 3. Rangkuman hasil analisa data subyek AY ... 37

Tabel 4. 4. Gaya manajemen konflik subyek AL ... 42

Tabel 4.5. Rangkuman hasil analisa subyek AL ... 44

Tabel 4. 6. Gaya manajemen konflik subyek AB ... 49

Tabel 4.7. Rangkuman hasil analisa subyek AB ... 52

Tabel 4. 8. Gaya manajemen konflik subyek RT ... 57

Tabel 4.9. Rangkuman analisa subyek RT ... 59

Tabel 4. 10. Gaya manajemen konflik subyek AF ... 64

Tabel 4. 11. Rangkuman hasil analisa subyek AF ... 66

Tabel 4. 12. Hasil Rangkuman keseluruhan analisa subyek ... 68

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 : Job Deskripsi Tim Kreatif ... 86

LAMPIRAN 2 : Guide Interview Manajemen Konflik ... 87

LAMPIRAN 3 : Hasil Wawancara subyek... 88

LAMPIRAN 4 : Guide Interview Kreatifitas ... 105

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, K.S, Whetten, D.A. 2002. Developing Management Skills. New jersey: Pearson education.inc

Damayanti (2003) diakses september 2010 dari eprints.lib.ui.ac.id/8697/1/74753-T%2012100-Pengaruh%20iklan.

Deskripsi pekerjaan tim kreatif Trans TV. Diakses 12 desember 2010 dari elib.unikom.ac.id/download.php?id=116357

Foundation coliation. 2001. Definisi pengelolaan konflik. Diakses 23 Desember 2010 dari

http://www.foundationcoalition.org/home/keycomponents/teams/conflict1 a.html

Friedman, R.A. 2000. The International Journal of Conflict Management 2000, Vol.11, No.1, pp. 32-55 1/23.What goes around comes around: the

impact of personal conflict style on work conflict and stress. Diperoleh

dari www.sage-pub.com( diakses november 2010)

Jan. 2010. Tayangan Ramadhan. Diakses September 2010 dari http://www.e-tainment.com

Johson, F. P, Johnson, D.W. 2006. Joining Together: group theory and group

skills. Boston: Pearson education.inc

Kompas. 2009. Mmunculnya persaingan antar program acara TV, Kompas, tanggal 4 Januari 2009, http://www.gclubstudio.org/artikel/acara-tv-music-pagi-live-show/ (diakses September 2010)

Levi, Daniel. 2001. Group Dinamic for Team. California: Sage Publication

Moleong, L.J. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Rosdakarya

Pace, R.W, Faules, D.F. 2000. Komunikasi organisasi. Bandung: PT.Rosdakarya.

(15)

84 Robbins, S. P. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Ross. 1988 . Definisi Manajemen Konflik. Diakses 23 Desember 2010 dari http://www.scribd.com/doc/22573910/Definisi-Manajemen-Konflik Satori, Djam’an & Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta

Syarif, Fuad (2008) Persaingan Antar Stasiun TV Tidak Sehat. Diakses 20 september 2010 dari

http://sivitaskpi06.wordpress.com/2009/05/02/persaingan-antar-stasiun-tv-tidak-sehat/

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang serba digital seperti sekarang ini, dimana segala informasi bisa didapatkan dengan cara yang cepat dan mudah. Hal ini juga mempengaruhi media untuk melakukan inovasi agar dapat mengikuti perkembangan jaman, termasuk media televisi.

Adapun perkembangan media televisi di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Berbagai stasiun televisi bermunculan, baik yang berskala lokal maupun nasional. Dengan banyaknya jumlah stasiun televisi maka sudah pasti memunculkan persaingan yang akan berdampak pada pemasukan yang di dapatkan oleh setiap stasiun televisi yang ada.

Menurut Syarif (2008) - Televisi di tanah air sudah menjadi Industri Penyiaran. Mau tidak mau, masing-masing stasiun berupaya menarik perhatian pemirsa dengan berbagai acara unggulan yang diminati masyarakat. Jika ada stasiun televisi yang tidak berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pemirsa, maka akan ditinggalkan.

Data lain yang dipaparkan oleh Damayanti(2003), sebanyak 20% airtime (waktu tayang televisi) dihabiskan untuk menayangkan iklan. Selebihnya (80%) adalah jenis program di luar iklan seperti tayangan musik, film, sinetron, telenovela, berita, olahraga dan yang lain. Dari data tersebut, industri televisi mengakumulasikan modal yang tidak kecil. Biaya besar, jelas dibutuhkan untuk bisa membangun sebuah stasiun. Risikonya pun sangat tinggi. Baik itu dari kacamata kalkulasi ekonomis, maupun dari aspek kreatif. Yakni, penciptaan program, yang harus sangat hati-hati, jangan sampai menyeret sensitivitas pemirsanya.

(17)

2

ditempuh oleh banyak stasiun dengan memutar film-film yang laris di pasaran. Selain itu dengan menjadi terdepan dalam menayangkan berita dalam kadar obyektivitas dan faktualitasnya yang tinggi akan turut menarik animo pemirsa untuk memilih stasiun televisi tersebut untuk ditonton. Strategi ini dinilai cukup jitu untuk bisa menarik animo pemirsa dan pemasang iklan.

Inovasi dengan mencoba mencari dan menemukan dinamika pemirsa televisi yang paling mutakhir, perlu dilakukan dalam sebuah persaingan televisi agar dapat memenangkan persaingan dan tetap eksis di dalamnya. Hal ini disebabkan selera pemirsa yang terus berubah dan bergerak, sangatlah membutuhkan respons program. Oleh karena itu, stasiun-stasiun televisi berlomba-lomba memunculkan acara-acara yang tergolong baru dan selalu diperbarui. Hal ini bertujuan agar para pemirsanya tidak merasa bosan serta turut menaikkan rating acara tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan stasiun televisi tersebut.

Seperti yang dipaparkan oleh Hartono dalam kompas (2009), dengan munculnya persaingan antar program acara TV, mengakibatkan para pemilik stasiun TV harus bekerja extra dan berlomba-lomba untuk lebih kreatif dan inovatif untuk menarik perhatian dan mempertahankan rating dan audience share yang sudah dimilikinya, karena jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan menyebabkan penurunan daya minat pemirsa untuk melihat acara yang disiarkan melalui stasiun TV tersebut.

Dari beberapa artikel yang telah dipaparkan diatas, bahwa memang terjadi persaingan antara stasiun televisi dalam menarik minat penontonnya melalui program-program acara yang disuguhkan.

(18)

3

diproduksi. Tim kreatif umumnya terdiri dari Creative director, pembuat naskah/copy writer, pengisi suara, mixingman/operator produksi yang semuanya itu saling berkaitan satu sama lainnya apabila salah satunya tidak ada pasti dalam pembuatannya tidak akan maksimal. (Deskripsi pekerjaan tim kreatif Trans TV)

Hal ini turut dipaparkan Riyono (2009) dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Kreativitas Pada Tim Kreatif Periklanan Di Yogyakarta. Kreativitas tim kreatif terbentuk karena adanya karakteristik kepribadian yaitu sifat terbuka dan fokus atau konsentrasi pada tugas, dari kedua karakteristik kepribadian akan menghasilkan humor yang imajinatif atau menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan orang lain dan kadang-kadang menghasilkan sesuatu tidak dibayangkan oleh orang lain menjadi karya yang kreatif. Humor yang imajinatif atau ide yang dihasilkan tiap individu itu akan didiskusikan pada saat brainstroming yang bertujuan untuk memunculkan petunjuk-petunjuk dan ide-ide untuk mencapai pemecahan masalah secara memuaskan.

Selain itu, keberadaan tim kreatif dianggap penting dalam sebuah organisasi maupun perusahaan karena keputusan yang kreatif penting untuk kelangsungan efektivitas organisasi, karena keberadaannya berpengaruh langsung terhadap produktivitas, memberi sumbangan dalam riset dan strategi pemunculan produk baru ataupun penyelesaian permasalahan.

Tim kreatif pada sebuah stasiun televisi merupakan sebuah tim yang memiliki jumlah anggota tertentu. Johnson dan Johnson( Walgito, 2008), tim adalah sebuah interaksi interpersonal yang terstruktur dalam mencapai sebuah tujuan.

Dimana setiap anggotanya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Perbedaan individu yaitu individu-individu membawa perbedaan latar belakang dalam peran organisasi mereka. Nilai-nilai mereka dan kebutuhan-kebutuhan yang sudah terbentuk dengan perbedaan proses sosialisasi, tergantung pada kebudayaan mereka dan tradisi yang ada di dalam keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman, dan seterusnya( Whetten dan Cameron, 2002).

(19)

4

kelompok adalah terjadinya interaksi antar anggota kelompok dan bagaimana pengaruh anggota kelompok kepada anggota yang lain(Walgito, 2008).

Ketika konflik muncul dalam sebuah tim, maka konflik tersebut dapat memberikan dampak kepada anggota tim serta pencapaian tujuan tim. Dengan mengetahui bagaimana sebaiknya konflik dimanajemen, hal ini akan membantu tim untuk memanajemen konflik dengan tepat sehingga konflik yang dialami oleh tim tersebut dapat memberikan dampak fungsional bagi tim tersebut maupun bagi perusahaan. Adapun dampak yang disebabkan oleh konflik, dibagi menjadi dua, yaitu: dampak fungsional dan dampak disfungsional(Robbins, 2008).

Dampak fungsional adalah dampak yang disebabkan oleh penyelesaian konflik yang bersifat konstruktif dimana ketika konflik terjadi hal ini dapat memperbaiki kualitas keputusan, merangsang kreativitas dan inovasi, mendorong minat dan keingin tahuan anggota-anggota kelompoknya, menyediakan media atau sarana untuk mengungkapkan masalah dan menurunkan ketegangan, serta menumbuhkan suasana yang mendorong evaluasi diri dan perubahan. Selain itu, konflik yang bersifat konstruktif akan mendorong diciptakan dan dikemukannya ide baru, mempromosikan peninjauan ulang atas tujuan dan kegiatan kelompok, serta meningkatkan kemampuan kelompok untuk menanggapi perubahan (Robbins, 2008).

Sedangkan dampak disfungsional yang dapat dialami oleh tim setelah terjadinya konflik adalah dampak yang disebabkan oleh penyelesaian konflik yang bersifat destruktif. Adapun dampak yang akan dirasakan di dalam kelompok adalah menimbulkan rasa tidak senang, yang menyebabkan ikatan bersama renggang, dan pada akhirnya dapat menuntun kepada kehancuran kelompok(Robbins, 2008).

Dengan adanya dampak yang disebabkan oleh konflik, maka diperlukan manajemen konflik untuk menyelesaikan konflik yang ada. Adapun definisi Manajemen konflik adalah pemanfaatan teknik-teknik resolusi dan dorongan untuk mencapai tingkat konflik yang diinginkan(Robbins, 2008).

(20)

5

perintah otoritatif, mengubah variabel manusia, mengubah variabel struktural(Robbins, 2008).

Selain gaya manajemen konflik pada tim, ada pula gaya manajemen konflik yang digunakan oleh individu. Menurut Thomas (dalam Peace dan Faules, 2000) terdapat lima pendekatan yang digunakan untuk memanajemen konflik, yaitu: memaksa (forcing), kompromi (compromising), kerjasama (collaborating), menghindar (avoiding), mengalah (accomodating). Perbedaan gaya manajemen konflik pada individu di dalam tim dapat mempengaruhi bagaimana manajemen konflik tim secara keseluruhan. Seperti yang dipaparkan oleh Friedman (2000) dalam penelitiannya mengenai dampak gaya konflik seseorang pada konflik kerja dan stress mengatakan konflik tidak hanya berawal dari lingkungan tetapi juga dari gaya setiap individu dalam menunjukkan ketidaksetujuannya. Cara menyampaikan respon individual mengenai ambiguitas, ketidaksetujuan, dan perselisihan dapat membantu mendefinisikan kehidupan organisasi yang didalamnya terdapat bentuk respon satu sama lain, dan yang paling penting adalah membantu terbentuknya pengalaman kerja individu di dalamnya. Kesadaran mengenai pendekatan yang paling potensial bisa membantu menyelesaikan konflik, seperti mengerti konsekunsi setiap pendekatannya yang dipilih bisa menyediakan karyawan yang siap sehingga mereka dapat membantu membentuk iklim kerja mereka sendiri.

Dari pemaparan-pemaparan diatas, terdapat penjelasan mengenai bagaimana penyelesaian konflik dapat mempengaruhi keadaan tim dalam pencapaian tujuan. Penjelasan teoretis inilah yang ingin diperiksa realitasnya dalam pengalaman nyata sebuah tim kreatif. Secara lebih spesifik, hal inilah yang menjadikan alasan peneliti ingin meneliti bagaimana gambaran anggota tim kreatif dalam memanajemen konflik. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu meneliti Manajemen Konflik pada Tim Kreatif.

B.Rumusan Masalah

(21)

6

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen konflik pada tim kreatif.

D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dalam keilmuan psikologi pada umumnya, serta psikologi industri dan organisasi dalam bidang sumber daya manusia serta psikologi sosial pada khususnya.

2. Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

pelayanan kepada masyarakat dengan mendayagunakan Aparatur Pemerintah Kelurahan secara berdaya guna dan berhasil guna maka dipandang perlu meninjau kembali Peraturan Daerah

Berdasarakan hasil penelitian dari wawancara dan observasi, dapat diketahui dan disimpulkan bahwa pada saat ini pengelola yang bertanggung jawab adalah pengelola

Como podemos intuir desde la descripción que Boyer hace del método, uno de los inconvenientes del mismo radicará en la dificultad de encontrar condiciones que garanticen que la

Item kuesioner keempat memiliki nilai rata-rata 4,09 yang berarti rata-rata responden menyatakan setuju apabila konsumen mudah berpindah ke toko lain apabila tidak

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dikemudian hari (Sugiyono, 2008).Dalam penelitian ini rumusan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil identifikasi golongan senyawa antioksidan pada ekstrak kasar buah pepino menunjukkan bahwa dalam ekstrak tersebut mengandung golongan senyawa asam

Informasi yang diperoleh pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai data awal dalam melakukan pemetaan habitat dasar perairan dangkal, terutama terumbu karang di

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik membuat sebuah jurnal dengan judul “Membangun Jaringan Tethering Dan Portable Hospot Wireless Tablet Samsung Android, Laptop