• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL KARTINI JEPARA NGANJUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL KARTINI JEPARA NGANJUK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

MEUBEL KARTINI JEPARA NGANJUK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh

Amanda Wati 201010160311344

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

MEUBEL KARTINI JEPARA NGANJUK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh

Amanda Wati 201010160311344

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN

PADA PERUSAHAAN MEUBEL KARTINI JEPARA NGANJUK

Yang disiapkan dan disusun oleh:

Nama :Amanda Wati

M

:

201

0

10160

3

11344

Jurusan

:

Manaj

eme

n

Telah dipertahankan di depan penguji pada

dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengRapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pa(la Universitas Muhammad iyah Malang.

Susunan Tim Penguji :

Penguji I

Penguji II

Penguji ill

Penguji IV

Drs. Wiyono, M.M

Ora. Ema Retna Rahadjeng, M.M.,AFP. Ora.Dewl Nurjannah,M.M., AFP.

Drs.Warsono, M.M.

Ketua

J

urusan,
(5)

FAIUlTAS EIONONI DAN BISNIS

Manajemen -Akuntansl -llmu Ekonoml Pembangunan - D-Ill Keuanpn dan Perbankan ·

(Terakredltasl)

Jl. Raya TJogomas No. 246 Malang, Telp. 0341-464318, Psw.211-215, Fax 0341-460435 Website:http://feb.umm.ac.ld Email: feb@umm.ac.ld

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Panitia Ujian Tugas AkhiriSkripsi Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang pada :

Hari I Tanggal

Tempat

Kamis 06 Nopember 2014

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Telah mengadakan Ujian Tugas AkhiriSkripsi atas nama mahasiswa :

Nama No. lnduk Program Studi

Judul Skripsi

AMANDAWATI

201010160311344

MANAJEMEN

Penyususnan Rencana Keuangan pada Perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk

Dengan susunan penguji sebagai berikut :

No. Nama Dosen Penguji Nilai Tans{a Tangan

1. Drs. Wiyono, M.M.

70

1//7

2. Ora. Erna Retna Rahadjeng, M.M.

7o

2-3. Ora. Dewi Nurjannah, M.M.

]3

.

4. Drs. Warsono, M.M.

·

72.

rJ'Lf

Nilai rata-rata

Dinyatakan

Katagori

Mengetahui

a.n. Dekan FE-UMM,

Pembantu Dekan I,

Dr. ldah Zuhroh, M.M.

71,

g /

B

Lulus 1.:riaalt Lt::tltts *)

Layak I Tidak Layak *)

Untuk dipublikasikan dan dimuat Web UMM

Malang, 06 Nopember 2014

Ketua Tim Penguji,

(6)

/

Ji)

,.

2)/

j

,/

1}

-UNIVERSITAS MUHKMMADIY AH MALANG

FAKULTAS EKONOMI

DAN

BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Jl. Raya Tlogomas 246 Telp.0341-464318 Pes.214 Ma lang, 65144

DAFTAR PERUBAHAN DRAF

Nama Mahasiswa AMANDAWATI

NIM 201010160311344

No. Perubahan-Perubahan yang Harus Dilakukan Halaman Keterangan

i

L.2H .x<

jc;

k

tr?f1 cj

:;)_ .

K

p 9_04'1 .

/

.:b

PU\

.

4.

G'

s.

D

-

c

o/

H

;:ZUt

(,<

t-z- "..).._

·

-rv, q .

,.-It

'

v

-z.9a..n

h

C{

c;_

y

Li

s

'-....)

1.{2..--<6-( V -x o "

c(

/

r

&

7

'j>-z_.

I

"

r

v

;

/

'-\

c

(\

'

-0

i>

4

c3for -

.

/1 /1 fl ,. I

'A

---

!) 5'-

-

t

j

/7

{;

Q

/

/

_;{))

r

I

J

if

I

"'

11

I

I

I
(7)

KARTU K

.

ENDALl BIMBINGAN SKRIPSI

-NAMA : .,A.I)\ (I. ...

. Jf:

...

...

...

.

....

.

..

..

...

..

NlM

I

IPK

I

Koment

:

?J. t. .t?

.

l':7.1.1.

....

..

./

...

...

....

....

.

...

..

I

..

i g.?' J\ : .......

Tgl. SK Bimbingan . ... .... ... .

Alamat I Tip. / HP. :

.P, l:l.

·

..

f

.

...

..

t

.

,...

f)

.

:..

t. f

...

. .l.r.

.

:

..

..

1 <_\J j

..

.

lfl-

..

+

..

f. .

:

...

.)':\

.

.0!1J f.

.

·

.

.

...

.

Judul Skripsi

Tanggal Revisi I Perbaikan Paraf

(8)
(9)
(10)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawahini:

Nama Nim Jurusan Fak:ultas

:Amanda Wati

:201010160311344

: Manajemen :Ekonomi

UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benamya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul "PenyusunanRencanaKeuanganPada

PerusahaanMeubeiKartini Jepara Nganjuk."

Adalah basil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak: terdapat karya ilmiah yang tidak: pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di

suatu Perguruan Tinggi dan tidak: terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutif dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DffiATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS

ROYALTY NON EKSKLUSlF.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dipergunak:an sebagaimana

mestinya.

Malang, 22 Oktober 2014

(11)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Penyusunan Rencana Keuangan Pada Perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program sarjana Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi Perncanaan Keuangan pada perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk, Ramalan Penjualan, Tingkat Pertumbuhan, Laporan Laba Rugi Proforma, Laporan Neraca Proforma, AFN, Analisis Rasio Keuangan Proforma untuk mengetahui laporan keuangan proforma serta mengetahui rancana kinerja tahun 2014 dan 2015 pada perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr.Marsudi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas segala bantuan, dorongan dan semangat untuk para mahasiswa.

(12)

4. Drs. Warsono ,M.M selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan masukan dan arahan serta bimbingan dalam menyesaikan Skripsi ini.

5. Drs. Dewi Nurjanah, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan dan arahan serta bimbingan dalam menyesaikan Skripsi ini.

6. Bapak Supriadi, selaku pimpinan Perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk beserta staf dan karyawan yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam mengumpulkan data serta informasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kedua orang tua dan kedua kakak penulis yang selalu mengiringi setiap langkah dalam pencapaian setiap harapan dengan do’a dan biaya.

8. Radina, Fitriana, Alfitri S,E, Anniza, Uun S.E, dan Sherly S.E yang senantiasa membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam mengerjakan Skripsi ini.

9. Segenap keluarga besar Manajemen ANGKATAN 2010 terutama kelas G yang mana setiap kesulitan besar dan kecil kami selalu bisa melewatinya.

Semoga budi baik Bapak, Ibu dan saudara semua menyadari pengetahuan yang dimiliki sangat terbatas, sehingga Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan sebagai acuan perbaikan untuk generasi yang akan datang. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian khususnya mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, Oktober 2014 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A.Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B.Landasan Teori ... 7

1.Perencanaan Keuangan ... 7

2.Peramalan Penjualan ... 10

3.Laporan Keuangan Proforma ... 16

4.AFN ...20

5.Analisis Rasio Keuangan Proforma ... 23

C.Kerangka Pikir Penelitian ... 31

BAB III. METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian. ... 36

B. Definisi Operasional variable ...36

C. Data dan Sumber Data ...36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

(14)

Halaman

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 41

A. Gambaran Umum Perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk ...41

1. Sejarah Singkat Perusahaan. ... 41

2. Lokasi Perusahaan ... 43

3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan. ...44

B. Analisis Data. ... 47

1. Hasil Ramalan Penjualan ... 48

2. Hasil Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penjualan. ...50

3. Laporan Keuangan Proforma ... 52

a. Memproyeksi Laba Rugi ... 52

b. Memproyeksikan Neraca ...54

4. AFN. ... 59

5. Analisis Rasio Keauangan Proforma. ...59

C. Pembahasan Hasil Analisis Data. ... 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan. ...68

B. Saran. ... 69 DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Penjualan Bersih Tahun 2009 sampai tahun 2013 ... 3

Tabel 3.1 : Komponen Laporan Laba Rugi Proforma ... 27

Tabel 3.2 : Komponen Laporan Neraca Proforma ... 28

Tabel 3.3 : Komponen Laporan Laba Rugi Proforma ... 34

Tabel 3.4 : Komponen Laporan Neraca Proforma ... 35

Tabel 4.1 : Perhitungan Ramalan Penjualan Tahun 2009-2015 ... 43

Tabel 4.2 : Perhitungan Pertumbuhan Penjualan Tahun 2009-2015 ... 47

Tabel 4.3 : Laporan Laba Rugi Proforma Tahun 2014 ... 49

Tabel 4.4 : Laporan Laba Rugi Proforma Tahun 2015 ... 50

Tabel 4.5 : Perhitungan Tingkat Aktiva atau Pasiva Tahun 2008-2013 ... 51

Tabel 4.6 : Laporan Neraca Proforma Tahun 2014 ... 53

Tabel 4.7 : Laporan Neraca Proforma Tahun 2015 ... 54

Tabel 4.8 : Analisis Ramalan Keuangan Proyeksi Tahun 2013-2014 ... 56

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Kerangka Pikir ... 25 Gambar 4.1 : Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Meubel Kartini Jepara

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Ramalan Penjualan Perusahaan Meubel Kartini Jepara

Nganjuk Tahun 2014 – 2015 ... 69 Lampiran 2 : Pertumbuhan Penjualan Perusahaan Meubel Kartini Jepara

Nganjuk Tahun 2009-2015 ... 71 Lampiran 3 : Perhitungan Laporan Keuangan Proforma... 75 Lampiran 4 :Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Aktiva atau Pasiva

Perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk tahun 2009-2015 ... 79 Lampiran 5 :Perhitungan Laporan Keuangan Proforma Dengan

Menggunakan Presentase Total Aktiva (Common Size) Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Aktiva atau Pasiva Tahun

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Studi Pendekatan Praktik. Edisi Revisi Enam. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Brigham, Eugene F. dan Huoston, Joel F. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta

Brigham, Eugene F. dan Huoston, Joel F. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta

Harahap, Sofyan, 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

www.rencanakeuangan.htm diakses 5/06/2014

www.ramalandanperencanaankeuangan.htm 5/06/2014

www.manajemenperencanaankeuangan.htm 5/06/2014

Kusumawati, Wijaya. 2007. Penyusun Rencana Keuangan Peusahaan Meubel Lindah Pasuruan. Universitas Muhammadiyah Malang.

M. Muslich, S. E, M. B. A. 2004. Manajemen Keuangan Modern (Analisis Perencanaan dan Kebijakan) , PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafi Mamduh & Halim Abdul. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit: AMP-YKPN.

Yogyakarta.

Ridwan Sundjaja & Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi, Penerbit: Erlangga, Jakarta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan aplikasi. Edisi Pertama. Ekonisia, Yogyakarta.

Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D. 2007. Pengantar Akuntansi. Edisi Tujuh. Salemba Empat. Jakarta.

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Papan atau perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan keberadaannya wajib dipenuhi oleh manusia. Kondisi tersebut menjadikan peranan perusahaan meubel menjadi penting, hal tersebut dikarenakan fungsi produk yang ditawarkan yaitu sebagai pelengkap atas kebutuhan akan papan atau perumahan. Pelengkap atas kebutuhan papan atau perumahan tersebut erat kaitannya dengan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan meubel yaitu berupa meja, kursi, almari dan perabotan rumah tangga yang lain.

Kenyataan tersebut dapat membuktikan betapa pentingnya perusahaan meubel dalam kehidupan manusia. Dibeberapa negara besar bahkan permintaan akan furniture meningkat tajam. Mulai dari kursi, lemari dan yang berada pada tingkat teratas dengan desain yang unik dan klasik, sedangkan dalam negeri peminatnya lebih banyak dengan desain modern.

(20)

2

Tingkat permintaan yang tinggi terhadap meubel dari tahun ke tahun semakin meningkat, bahkan di tahun 2013 kemarin, permintaan akan meubel jauh melebihi tingkat pertumbuhan penduduk serta tingkat pertumbuhan rumah tangga baru di Indonesia. Hal ini berarti bahwa meubel dibutuhkan bukan hanya karena fungsinya saja akan tetapi sudah masuk pada pemenuhan kebutuhan selera. Furniture ini telah menjadi produk mode, fashion, dan gaya hidup. Di lain pihak ketersediaan barang mebel ini juga sudah sedemikian tingginya sehingga kapan saja, dimana saja, dan pada tingkat harga berapa saja, masyarakat dengan mudah dapat memperolehnya.

Perusahaan meubel Kartini Jepara Nganjuk merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan produk meubel di wilayah Kabupaten Nganjuk, yang berdiri tepatnya tanggal 14 Juli 1995. Awalnya perusahaan ini merupakan usaha kecil-kecilan dan hanya didukung dengan peralatan pertukangan yang masih sederhana. Pemilik perusahaan yang selalu berusaha untuk mengembangkan usaha yang telah dilakukan.

Dalam perkembangan perusahaan meubel Kartini Jepara Nganjuk memiliki kinerja keuangan yang baik, hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil penjualan bersih selama enam tahun terakhir. Adapun secara lengkah data mengenai penjualan bersih perusahaan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Penjualan Bersih Tahun 2008 Sampai 2013 Pada Perusahaan meubel Kartini Jepara Nganjuk (Dalam Rupiah)

No Tahun Penjualan Bersih Keuntungan

1 2008 6.835.500.600 123.540.000

2 2009 6.954.005.600 389.917.700

3 2010 7.119.978.499 359.251.512

4 2011 7.657.970.661 458.422.331

5 2012 8.101.852.275 389.594.971

6 2013 8.691.867.133 511.060.609

(21)

3

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 maka dapat diketahui bahwa selama lima tahun terakhir Perusahaan meubel Kartini Jepara Nganjuk memiliki peningkatan penjualan bersih. Hasil tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan atas kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan, adanya peningkakatan tersebut juga membuktikan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan atas faktor-faktor produksi secara maksimal.

Dalam aktivitasnya selama ini perusahaan belum melakukan perencanaan keuangan secara tepat, di mana dalam melakukan pengendalian atas keuangan perusahaan hanya berdasarkan perkiraan saja dari pemilik perusahaan. Kondisi tersebut apabila tidak dengan segera dilakukan langkah perbaikan maka akan menjadi suatu hambatan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Secara umum perusahaan selalu berusaha untuk berkembang dalam melakukan kegiatan usaha yang dilakukan, untuk mewujudkan tujuan tersebut maka peningkatan volume penjualan menjadi hal wajib yang harus dilakukan oleh perusahaan. Demikian halnya pada perusahaan meubel, dimana dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan maka maksimalisasi keuntungan menjadi tujuan yang harus direalisasikan. Usaha peningkatan penjvualan dan berusaha untuk meminimalisasi jumlah biaya produksi dengan sendirinya perusahaan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

(22)

4

Ramalan keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian efektif keuangan.

Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan keuangan adalah peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis hasil laporan keuangan proforma perusahaan meubel. Dengan demikian penulis mengangkat judul “Penyusunan Rencana Keuangan pada Perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang penulis himpun yaitu:

a. Bagaimana hasil laporan keuangan proforma pada perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk pada tahun 2014 dan 2015?

(23)

5

C. Batasan Masalah

Batasan masalah perlu dilakukan agar pokok permasalahan tidak melebar dari yang sudah ditentukan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada data keuangan tahunan berupa neraca dan laporan laba rugi yaitu mulai tahun 2008 sampai tahun 2013, serta metode peramalan yang digunakan adalah metode trend, rasio pengukuran kinerja menggunakan rasio kunci.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui hasil laporan keuangan proforma tahun 2014. b. Kinerja tahun 2014 pada perusahaan meubel Kartini Jepara Nganjuk. 2. Kegunaan Penelitian

a.Bagi Perusahaan Meubel Kartini Jepara Nganjuk

Hasil dari penelitian dapat digunakan oleh pihak manajemen sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana keuangan dan di masa mendatang pada perusahaan mebel Kartini Jepara Nganjuk.

b.Bagi Peneliti Selanjutnya

(24)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Penelitian Terdahulu

Berkaitan dengan topik kajian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini maka penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai referensi. Penelitian pertama, adalah penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati, penellitian ini dilakukan pada tahun 2007 dengan objek penelitian pada perusahaan meubel yang bergerak pada bidang pengkreditan diperoleh kesimpulan bahwa nilai penjualan estimasi sebesar Rp 9.042.413.886,00 atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,03%.

Berdasarkan hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan tersebut, maka besarnya laba estimasi tahun 2007 sebesar Rp544.778.029,00. Adapun dalam rangka untuk merealisasikan atas penigkatan pejualan tahun 2007, maka perusahaan meubel Lindah Pasuruan membutuhkaan nilai aset sebesar Rp 9.203.961.891,00. Berdasarkan hasil perhitungan maka besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar Rp 39.747.289,00.

B. Landasan Teori

1. Perencanaan keuangan

(25)

7

perencanaan dapat menghasilkan suatu ramalan atau prediksi yang akurat (Brigham dan Houston 2006:186)

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang akan datang.

Perencanaan meupakan salah satu fungsi manajemen berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan yang dibuat baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuan yang efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan digunakan untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan oleh perusahaan. Mengetahui jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode mendatang.

Proses perencanaan keuangan

Proses perencanaan keuangan dimulai dari rencana keuangan jangka panjang (strategi). Perencanaan jangka panjang pada akhirnya menjadi pedoman bagi penyusunan rencana jangka pendek (operasinal) dan anggaran (Sundjaja dan Barlian, 2003:162)

(26)

8

strategi yng berintegrasi dengan rencana produksi, rencana pemasaran dan rencana lainnya dengan menggunakan asumsi umum dan tujuan yang diarahkan perusahaan untuk mencapai sasaran strategis peruasahaan. Periode rencana keuangan jangka panjang berkisar antara 2 tahun sampai 10 tahun.

Rencana keuangan jangka pendek (operasional) adalah rencana kegiatan keuangan jangka pendek dan antisipasi pengaruh keuangan dari kegiatan itu. Peridose rencana meliputi 1 tahun sampai 2 tahun. Yang menjadi input dari rencana keuangan jangka pendek adalah ramalan penjualan, data operasi dan finansial, kemuan yang menjadi output dari rencana keuangan jangka pendek adalah sejumlah budget operasional, budget kas dan laporan keuangan pro forma. Menurut (Brigham dan Houston 2001:150) bahwa manfaat keuangan adalah sebagai bahan pertimbangan pembuatan keputusan mengenai keuangan, sebagai dasar penilaian mengenai apakah rencana yang akan dijalankan oleh perusahaan mempunyai prospek yang baik atau tidak, dan sebagai standar mengenai kinerja yang akan mendatang.

2. Peramalan Penjualan

Menurut Weygandt (2007:973) bahwa ramalan penjualan adalah kegiatan yang bertujuan untuk meramalkan pejualan yang potensial dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Pejualan dibagi atas beberapa faktor yaitu kondisi ekonomi global, tren industri, studi pasar, keadaan masa lampau, perubahan harga dan perkembangan teknologi.

(27)

9

perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian keadaan di masa lalu.

Peramalan (forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada

umumnya berada diluar kendali manajemen” (Zulian, 2000:36).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa peramalan merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuat suatu perkiranaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dalam rangka untuk mewujudkan tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. Kedua yaitu peramalan yang obyektif , yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan metode-metode dalam penganalisaan tersebut.

Menurut Zulian (2000:37): “Metode peramalan permintaan atau penjualan dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode

kualitatif”. Metode kuantitatif dibagi ke dalam deret berkala atau runtun waktu

(time series) dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dibagi menjadi metode eksploratoris dan normatif.

Ada beberapa cara trend yang digunakan untuk menentukan ramalan penjualan menggunakan metode trend linier adalah sebagai berikut:

(28)

10

Metode ini sering digunakan oleh perusahaan karena dianggap paling gampang dan mudah untuk dipraktikan. Pada waktu data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus.

Rumus persamaan: Y= a+Bx

Keterangan:

Y= Variabel Dependen

a= Intersep ( titik potong kurva terhadap sumbu) b= Kemiringan (Slape) Kurva Linier

X= Variabel Independent Sedangkan koefisennya adalah

dan

b. Metode Kuadratik

Metode kuadratik merupakan trend non linier dan jika digambar berbentuk garis lengkung. Metode ini biasanya digunakan untuk analisa dan historis di mana jika digambarkan akan membentuk garis tidak lurus atau berbentuk parabola.

Persamaan dari metode kuadratik ini adalah:

Y’=A+B+C

Keterangan:

Y’= variabel yang akan diramalkan, dalam bab ini asdalah ramalan penjualan

produk perusahaan.

(29)

11

X= unit waktu atau periode, yang dapat dinyatakan dalam satu minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya tergantung kepada kesesuaian yang ada dalam perusahaan.

Sedangkan koefisiennya adalah:

A=

B=

C= ( ) ( )

c. Metode Eksponensial Sederhana (Simple Exponensial)

Metode eksponensial digunakan jika data historis digambar menjadi kurve cenderung berbentuk naik turun akan tetapi kenaikan serta penurunannya tidak terlalu drastis atau tajam. Metode eksponensial ini mempunyai persamaan fungsi adalah sebagai berikut:

Log Y’= log a+ log b X

Syarat ∑x= 0, berarti dalam menentukan prediksinya (x) sama dengan

metode least square yaitu 0 (nol) dari sebuah perusahaan x menyusun peramalan penjualan produk perusahaan keperluan penyusunan laporan ini menajemen akan berusaha untuk dapat mengetahui berapa produk nasional bruto pada waktu yang akan diteliti. Maka koefisien a dan b dapat dicari dengan:

Log a =

Log b =

(30)

12

dapat digunakan untuk melakukan pengawasan peramalan (Forecast Control)

yaitu:

1) Kuadrat terkecil

Metode pengawasan ramalan ini, digunakan untuk mencari nilai terkecil dari beberapa metode trend seperti trend linier, kuadratik dan ekponensial yang dipakai oleh data historis yang sama, yaitu dengan cara hasil penjualan riil dihurangi dengan hasil penjualan ramalan selanjutnya mengudratkannya, dan pada akhirnya menjumlahkan seluruh hasil dari proses tersebut untuk setiap tahunnya, sehingga rumusnya adalah sebagai berikut

Kuadrat terkecil = ∑(Y-Y’)2

2) Metode kesalahan rata-rata mutlak

Metode kesalahan rata-rata mutlak (AAE) adalah satu rata-rata selisih absolute antara lain ramalan penjualan dengan nilai senyatanya (riil). Metode ini dicari dengan cara menjumlahkan selisih antara ramalan dengan nilai rill tanpa memperhatikan tanda positif atau negatif ( absotule), selanjutnya dari selisih tersebut dibagi dengan banyaknya waktu atau periode dalam jumlah n. Maka rumusnya adalah sebagai berikut:

AAE =

Keterangan:

AAE = Average Absolute Error

Y = Data riil (penjualan riil)

(31)

13

N = Jumlah periode atau waktu dari data ramalan I I = Harga Mutlak

3) Metode Kesalahan Rata-Rata Akar

Metode RASE ini cara menghitungnya dengan jalan menjumlahkan kuadrat kesalahan atau selisih nilai riil dan nilai ramalan, kemudian membagi jumlah tersebut dengan banyaknya waktu ramalan dan kemudian manarik akarnya, atau dapat dengan rumus sebagai berikut:

RASE =√ Keterangan:

RASE = Root Average Square Error

Y = Data riil

Y’ = Data Ramalan

N = Jumlah waktu data ramalan

Meramalkan laporan keuangan juga disebut dengan laporan keuangan proforma yang mempunyai empat fungsi yaitu sebagai berikut:

(32)

14

3. Laporan Keuangan Pro Forma

Laporan pro forma merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan (Sundjaja dan Barlian, 2003:171). Pro forma ini digunakan untuk menjadi dasar untuk membandingkan dan menganalisa informasi yang diperlukan oleh manajemen.

Penyusunan laporan keuangan proforma memeerlukan banyak asumsi seperti tingkat pertumbuhan penjualan, perilaku biaya dari sejumlah pos rekening, tingkat investasi pada modal kerja, aktiva tetap dan lain-lain. Pengambil keputusan ingin melihat sensitivitas laporan keuangan proforma terhadap perubahan-perubahan asumsi dan pengaruh asumsi-asumsi terhadap laporan keuangan proforma.

Prosedur penyusunan laporan keuangan proforma menurut Mamduh (2000:239) meliputi beberapa langkah adalah memproyeksikan penjualan untuk sejumlah periode pada masa mendatang, memproyeksikan biaya operasional (harga pokok penjualan, biaya penjualan dan adminitrasi, biaya pajak di luar bunga) dan kemudian menurunkan proyeki pendapatan operasional., memproyeksikan total aset, hutang, dan saham yang diperlukan mendukung tingkat

(33)

15

keputusan yang akan diambil baik mengenai marketing, produk, research, pengembangan dan membuat penilaian bagaimana pengaruhnya terhadap profit.

Suatu perusahaan khususnya pada bagian manajer keuangan seharusnya menggunakan laporan keuangan proforma untuk menganalisa sumber dan penggunaan kas dan juga menggunakan sebagai kinerja. Bermacam – macam rasio dapat dihitung berdasarkan laporan laba rugi pro forma dan laporan neraca pro forma.

Menurut (Sundjaja dan Barlian, 2003:173) Pada laporan keuangan Proforma terdri dari dua susuan laporan keuangan yaitu :

a. Laporan Laba Rugi Proforma

Dalam menyiapkan laporan laba rugi proforma, pertama-tama penjualan perbulan harus dihitung. Riset pemasaran, penjualan indusri, dan sejumlah pengalaman percobaan dapat memberikan dasar untuk angka-angka ini. Teknik-teknik ramalan seperti survei tujuan pembeli, gabungan dari pendapat tim penjualan, pendapat ahli, atau rangkaian waktu dapat digunakan untuk pemproyeksikan penjualan.

Laporan laba rugi proforma memberikan sebuah perkiraan penjualan pada tahun pertama (berdasarkan bulan) dan memproyeksikan beban operasi setiap bulan. Arus kas tidak sama dengan keuntungan. Arus kas mencerminkan perbedaan antara kas yang diterima secara aktual dan pengeluaran-pengeluaran kas.

(34)

16

Dalam menyiapkan laporan laba rugi proforma, pertama-tama penjualan per bulan harus dihitung. Riset pemasaran, penjualan industri, dan sejumlah pengalaman percobaan dapat memberikan dasar untuk angka-angka ini. Teknik-teknik ramalan seperti survai tujuan pembeli, gabungan dari pendapat tim penjual, pendapat ahli, atau rangkaian waktu dapat digunakan untuk memproyeksikan penjualan.

b. Laporan Neraca Proforma

Perusahaan juga harus menyiapkan sebuah neraca yang diproyeksikan menggambarkan kondisi bisnis pada akhir tahun pertama. Neraca tersebut membutuhkan laporan-laporan pendapatan dan arus kas proforma untuk membantu menyediakan sejumlah angka secara tepat.

Neraca proforma (proforma balance sheet) mencerminkan posisi bisnis pada akhir tahun pertama. Neraca ini merangkum aset, kewajiban dan nilai bersih dari pengusaha. Setiap transaksi bisnis memengaruhi neraca, tetapi karena masalah waktu dan biaya serta kebutuhan, merupakan suatu hal yang umum untuk menyiapkan neraca pada jangka waktu periodik. Jadi, neraca adalah sebuah gambaran bisnis pada momen tertentu dalam suatu waktu dan tidak meliputi suatu periode waktu.

4. AFN

(35)

17

penjualan yang diramalkan. Kedua adalah mengurangi jumlah tersebut dengan dana spontan yang akan dihasilkan operasi.

Perusahaan mendapatkan AFN dengan cara meminjam dari bank, menerbitkan sekuritas dan atau keduanya. Makin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan, makin besar kebutuhannya akan tambahan pembiayaan, makin besar rasio pembayaran dividennya, makin besar kebutuhannya akan dana tambahan. Aktivitas utama manajer keuangan adalah melakukan analisa dan perencanaan keuangan, membuat putusan investasi, membuat putusan pendanaan, dan membuat putusan dividen. Aktivitas analisis dan perencanaan keuangan berkaitan dengan pengawasan kondisi keuangan organisasi, melakukan evaluasi kenaikan atau penurunan kapasitas produksi, dan menentukan berapa besar dana yang dibutuhkan untuk membiayai aktivitas organisasi.

Analisis ini dilakukan berdasarkan neraca dan laporan laba-rugi perusahaan. Aktivitas lainnya, adalah melakukan putusan investasi. Aktivitas putusan investasi yang dilakukan oleh manajer keuangan adalah menentukan tipe dan komposisi asset organisasi, baik berupa asset lancar maupun asset tetap. Aktivitas ini berkaitan dengan mengelola tingkat optimal dari tipe-tipe asset lancar, serta pembelian dan penggantian asset tetap.

Putusan selanjutnya adalah putusan pembiayaan. Putusan pembiayaan berkaitan dengan komposisi untuk pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang yang paling tepat. Selain itu juga menentukan sumber dana secara efektif, termasuk biaya (interest rate) dan required return dari aliran dana tersebut.

(36)

18

a. Peningkatan proyeksi penjualan yang telah direncanakan dalam tahun depan tidak dapat tercapai sesuai dengan keinginan manajer.

b. Aktivitas organisasi seperti pengelolaan asset tidak optimal.

c. Manajer sulit menentukan komposisi pembiayaan, mana pembiayaan jangka pendek dan mana pembiayaan jangka panjang.

d. Kapasitas produksi seperti yang diharapkan tidak dapat tercapai. e. Rasio pembayaran dividen kepada para pemegang saham tidak optimal

Perhitungan AFN memiliki dua pendekatan, pendekatan yang pertama yaitu mencari AFN dengan selisih antara aktiva dan pasiva, sedangkan pendekatan yang kedua mencari AFN dengan rumus. AFN dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut ( Brigham dan Houston, 2006;275)

AFN = ( Keterangan:

AFN = dana tambahan yang diperlukan

= aktiva yang terkait secara langsung pada penjualan, sehingga harus naik jika penjualan dinaikkan.

= penjualan selama setahun.

= presentase aktiva yang dibuuhkan terhadap penjualan

= kewajiban meningkat secara spontan , biasanya lebih kecil dibandingkan total kewajiban (L).

(37)

19

= total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun depan.

= perubahan penjualan = - .

M = marjin laba, atau laba per $1 penjualan.

RR = rasio retensi adalah persatase dari laba bersih ditahan.

5. Analisis Rasio Keuangan Proforma

Analisis laporan keuangan penting dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Informasai ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai manajemen perusahaan di masa yang lalu, dan juga untuk bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan ke depan. Salah satu cara memperoleh informasi yang bermanfaat dari laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antar akun pada laporan keuangan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis laporan keuangan menurut Mamduh (2000:70) yaitu: Pertama, analisis juga harus juga mengidentifikasi adanya trend-trend tertentu dalam laporan keuangan. Untuk itu laporan keuangan liam atau enam tahun mungkin bisa digunakan untuk melihat munculnya trend tertentu. Kedua, Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya. Untuk itu diperlukan pembanding yang bisa digunakan untuk melihat baik tidaknya angka yang dicapai oleh perusahaan.

(38)

20

informasi lain. Informasi yang diperlukan bisa diperoleh melalui analisis mendalam laporan keuangan. Informasi tambahan di luar laporan keuangan diperlukan, informasi tambahan ini bisa memberi analisis yang lebih banyak lagi.

Beberapa tujuan analisis keuangan Mamduh (2000:6-8) Pertama, investasi pada saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Investor bisa membeli, menahan, dan kemudian menjual saham tersebut, membeli dan menahan saham berarti investor memiliki perusahaan tersebut dan berhak atas laba perusahaan, meskipun juga berarti berhak atas rugi yang diperoleh perusahaan. Menjual saham berarti melepas kepemilikan perusahaan dengan demikian melepas hak-hak yang melekat pada saham.

Kedua, pemberian kredit merupakan menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang bekaitan dengan pinjaman tersebut. Pihak peminjam memperoleh keuntungan dari bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut. Pihak peminjam juga harus memperoleh kembali pinjaman pokoknya, dengan dibayar langsung pada akhir periode pinjaman (pada waktu jatuh tempo) atau dibayar dengan angsuran.

Ketiga adalah kesehatan pemasok (supplier), perusahaan yang tergantung

pada “supply” pemasok akan mempunyai kepentingan pada pemasok tersebut.

Perusahaan ingin memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus menerus, analisis dari pihak perusahaan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.

(39)

21

dengan dilakukan penyederhanaan tersebut sehingga lebih mudah atau dapat menilai secara cepat hubungan antara pos dengan pos yang lainnya dan juga dapat membandingkannya dengan rasio lain,dengan itu kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. Analisis keuangan tersebut merupakan alat utama yang digunakan untuk memprediksi tingkat perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.

Informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan interprestasi dari laporan keuangan, yakni dengan menghubungkan elemen yang ada pada laporan keuangan seperti elemen-elemen dari berbagai aktiva satu dengan yang lainnya, elemen-elemen-elemen-elemen pasiva satu dengan yang lainnya, elemen pasiva dengan aktiva, elemenelemen neraca dengan elemen laba rugi, akan bias diperoleh banyak gambaran mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan.

Menurut Sofyan (2006:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Menurut Muslich (2004:47), analisis rasio merupakan alat analisis yang berguna apabila apabila dibandingkan dengan rasio standar (google.com). Berikut adalah jenis-jenis rasio keuangan, yaitu :

a. Rasio Likuiditas

(40)

22

Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi perusahaan.

Rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Ukuran rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur, yaitu (Sutrisno, 2009:216):

1) Current Ratio

Menurut Mamduh (2000:77) Ccurrent ratio atau rasio lancar adalah mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalm waktu satu tahun atau satu siklus bisnis)

Ccurrent ratio adalah rasio yang membandingkan antara antara aktiva yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva di sini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Hutang jangka panjang meliputi hutang dagang,hutang wesel, hutang bank. b. Rasio Solvabilitas

Menurut Mamduh (2000:81) rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka perusahaan dengan demikian memfokuskan pada neraca.

(41)

23

kekayaan perusahaan mampu untuk mendukung kegiatan perusahaan tersebut. Ukuran rasio solvabilitas terdiri dari tiga alat ukur, yaitu:

1) Total Debt to Total Asset Ratio

Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio hutang (debt ratio), mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang.Yang dimaksud dengan hutang adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang.Kreditor lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanandananya menjadi semakin baik.

c. Rasio Aktivitas

Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegitan tertentu Mamduh (2000:78). Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva produktif. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

Rasio ini mengukur efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan. Besar kecilnya rasio aktivitas dpat diukur dengan cara, yaitu (Sudana, 2011:22):

1) Inventory Turnover

(42)

24

2) Receivable Turnover

Semakin tinggi perputaran piutang, berarti semakin efektif dan efisien manajemen piutang yang dilakukan oleh perusahaan, dan sebaliknya.

3) Perputaran Jumlah Aset (Total Assets Turnover)

Rasio yang mengukur efektivitas penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar rasio ini berarti semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan.

d. Rasio Profitabilitas

Menurut Mamduh (2000:84-85) rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Rasio ini sering disebut Return On Equity (ROE) rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.

Rasio profitabilitas merupakan hal yang penting untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan karena dengan profitabilitas manajemen dapat mengukur kemampuan dan kesuksesan perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Rasio profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh pendapatan diatas biaya-biaya yang diperhitungkan. Untuk mengetahui tingkat Profitabilitas suatu perusahaan dapat di ukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, yaitu :

a) Return On Assets (ROA) juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimuliki oleh perusahaan.

(43)

25

c) Return on Investment (ROI) adalah untuk mengetahui sampai seberapa

jauh aset yang digunakan dapat menghasilkan laba.

d) NOPAT per total modal operasi, merupakan rasio laba kotor setelah dikurangi pajak. Besarnya hasil perhitungan laba operasi bersih menunjukkan seberapa besar laba setelah total operasi perusahaan.

e) Profit Margin

Rasio ini menggambarkan upaya untuk menekankan biaya sekecil mungkin guna mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan membagi EAT dengan total pendapatan.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono (2003:49). Dalam penelitian ini digunakan dasar penentuan variabel dari bentuk perencanaan keuangan yang meliputi ramalan penjualan dan analisis laporan keuangan proforma yaitu laporan laba rugi pro forma dan laporan neraca proforma beserta rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas, dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini.

[image:43.595.113.463.567.734.2]

Gambar 1.1 : Kerangka Pikir

Perencanaan Keuangan Perusahaan

Ramalan Penjualan

Analisis Laporan Keuangan Proforma a. Laba rugi proforma b. Neraca proforma

AFN

Analisis Kinerja Ramalan (Rasio Kunci) Baik

Gambar

Tabel 1.1 Penjualan Bersih Tahun 2008 Sampai 2013 Pada Perusahaan meubel Kartini Jepara Nganjuk (Dalam Rupiah)
Gambar 1.1 : Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Kader Manik: Analisis Laporan Arus Kas Dalam Mendukung Penyusunan Laporan Keuangan pada CV... Kader Manik: Analisis Laporan Arus Kas Dalam Mendukung Penyusunan Laporan Keuangan

Penelitian yang dicapai dalam sistem penyusunan laporan keuangan pada badan pelaksana Konsuil yaitu meliputi (a) laporan posisi keuangan, (b) laporan aktivitas, (c) laporan arus

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya estimasi dalam penyusunan ramalan laporan keuangan pada perusahaan rokok Mashyur Malang pada tahun 2005 dan untuk mengetahui

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk

Setelah proyek dijalankan, akhirnya Natasyia Collection memiliki format laporan keuangan meliputi laporan pengeluaran dan pemasukan, laporan laba rugi dan laporan

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT.. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang

Analisis Common-Size laporan keuangan merupakan analisis yang menyajikan laporan keuangan sebuah perusahaan dalam bentuk persentase atas akun dasar. Tujuan pembentukan

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pelatihan dalam penyusunan laporan keuangan pada Koperasi Agro Tamang Makmur dalam bentuk pemberian materi penyusunan pembukuan dasar,