• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Kesantunan Berbahasa Pada Penutur Mahasiswa Di Lingkungan Tempat Kos Uma Joempa”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“Kesantunan Berbahasa Pada Penutur Mahasiswa Di Lingkungan Tempat Kos Uma Joempa”."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KESANTUNAN BERBAHASA PADA PENUTUR

MAHASISWA DI LINGKUGAN TEMPAT KOS UMA JOEMPA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Malang sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Oleh :

Susanti 201010080311003

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

i

KESANTUNAN BERBAHASA PADA PENUTUR

MAHASISWA DI LINGKUGAN TEMPAT KOS UMA JOEMPA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Malang sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Oleh: Susanti (201010080311003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul Kesantunan Berbahasa Pada Penutur Mahasiswa di

Lingkugan Tempat Kos Uma Joempa: Sebuah Analisi kesantuna berbahasa

dengan pendekatan kualitatif dan deskriptif ini telah di setujui oleh Dosen

pembimbing skripsi pada tanggal 06 Februari 2016.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Tanggal, 06 Februari 2016

Mengesahkan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

Dewan Penguji

1) Drs. Ajang Budiman, M. Hum ………

2) Drs. Joko Asihono ………

3) Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd ………...

(5)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawa ini:

Nama : Susanti

Nim : 201010080311003

Jurusan : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul: Kesantunan Berbahasa Pada Penutur Mahasiswa

di Lingkugan Tempat Kos Uma Joempa

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat

karya ilmiah yang pernah di ajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau pun

keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan dengan

unsur-unsur PLAGIAT, saya bersediah TUGAS AKHIR INI

DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH

DIBATALKAN, serta diproses sesuai hukum yang berlaku.

(6)

v

’’ALLAH TIDAK AKAN MEMBEBANI SESEORANG MELALINKAN SESUAI DENGAN KESANGGUPANNYA (Q.S.AI-baqaqoroh : 286)

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat,

taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Kesantunan Berbahasa Pada Penutur Mahasiswa di Tempat Kos Uma Joempa” ini dengan tepat waktu.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra

Indonesai, dan Daerah pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis sadar, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, baik bantuan yang berupa moril maupun spiritual yang

penulis dapat. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

dan rasa hormat atas segala bimbingan, pengarahan, serta dorongan yang telah

diberikan kepada penulis, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan rasa

terima kasih kepada:

1. Drs. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Poncojari Wahyono. M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dra Tuti Kusniarti M.Si, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia dan Daerah yang tidak lelah mencurahkan segenap

perhatian dan bimbingan kepada kami.

4. Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd. Dan Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si selaku

Dosen Pembimbing pembuatan skripsi ini. Terimakasih atas segala

kesabaran, keiklasan dan waktu yang Ibu dan Bapak Dosen luangkan selama

proses membimbing saya untuk menyelesaikan tugas akhir saya. Semoga

Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikannya. Amin

5. Seluruh Dosen Pendidikan Bahasa sastra Indonesia dan daerah yang telah

(8)

vii

6. Terimaksasih kepada lingkungan Desa Tegal Gondo Garanglo mengizinkan

saya izin untuk meneliti ketidaksantuna berbahsa dilingkungan masyarakat

Uma Joempa

7. Ayah dan ibu (M.nur, Husain, ST Maryam, ST kalisom ) tercinta yang telah

membimbing dan mendidik saya seperti sekarang ini.

8. Kakak (Akbar Husan, Jasmin Husan) dan adik (Sinta, Doa) yang selalu

memberikan dukungan selama menimbah ilmu

9. Teman-teman sesama orda (Organisasi daerah ) Dompu, kalampa kksm,

kklm

10. Terimakasih untuk kakak dan adik orda yang member semangat dan motifasi

11. (Harjulina, Tohar , Nisa, Desi , Sumlus salam, Sefa, Kiven Nur, Ayu, Herri,

Gufron, Ahmad)

12. Teman–teman jurusan pendidikan bahasa Indonesia angkatan 2010, kelas A,

B, dan C yang telah bersediah menjadi sahabat berfikir sering diskusi

tentang ilmu yang kami dapat di meja perkuliahan.

13. Kepada seluruh pihak yang terkait, baik atas nama perorangan atau pun

lembaga yang turut serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Kami menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu kami menyampaikan terimakasih atas saran dan

kritikan yang diberikan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dicatat

sebagai amal kebaikan

Malang, 06 Februari 2016

(9)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI 2.1 Sosiopragmatik ... 11

2.4.3 Faktor-Faktor Kesantunan ... 22

2.4.3.1 Faktor Sosial ... 25

2.4.3.2 Faktor Nonlingustik ... 26

2.4.3.3 Faktor Situsasional ... 27

(10)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Bentuk Pilihan Dan Penggunaan Kata Yang menggambarkan Kesantunan Berbahasa Di Lingkungan Tempat Kos Uma Joempa ... 39

4.2 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kesantuna Dalam Berbahasa ... 46

4.2. 1. Sifat bawaan penutur atau faktor kedaerahan penutur 46

4.2.2. Penutur dan mitra tutur memiliki pendapat yang sama 48 4.2.3. Faktor status sosial dan jabatan ... 49

4.2.4. Penutur memberikan pujian terhadap mitra tutur .. 51

4.2.5. Dorongan rasa emosi penutur ... 52

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.4 Indikator Prinsip Kesantunan ... 35

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Data Wawancara ... 63

LAMPIRAN 2 Foto Penelitian ... 78

LAMPIRAN 3 Tabel Korpus Data ... 80

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Aazwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian: Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Akmal. 2006. Indonesia (super) ego. http : // opini pribadi. Blogspot. Com

Bagus, Indonesia. 2006. Calo. http : // opini pribadi. Blogspot. Com.

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Chaer, Abdul & Agustina, Leoni. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan awal Edisi Revisi.Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul & Agustina, Leoni. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, Alwi. 1995. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta : PT. Gramedia

Masyhuri, Zainuddin. 2008. Metodelogi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Yogyakarat : Pustaka Pelajar..

Pranowo. 2012. BerbahasaSecaraSantun : Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rahardi, Kunjana. 2005. PRAGMATIK, Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga

Ruhendi Saefullah, Aceng. 2001. Perwujudan Prinsip Kerjasama dalam Teks Wawancara. Tesis. Jakarta : Universitas Indonesia

Ruhendi Saefullah, Aceng. 2003. Pragmatik Dari Morris Sampai Van Dijk Dan

Perkembangannya Di Indonesia. Jurnal @rtikulasi volume 3. Bandung

: FPBS

Sumarsono, dan Paina Partama. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajardan Sabda.

Sumarsono. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung : Angkasa.

(14)

1 BAB l PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam menuangkan ide

pokok pikiran, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, ketika dalam

menggunakan gagasan yang perlu diperhatikan bukan bentuk kebahasaan

tetapi pemahaman. Dengan adanya pemahaman maksud dan tujuan akan

tersampaikan secara jelas (Chaer,2010:3). Bahasa yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa

tulisan. Bahasa tulisan dapat diartikan hubungan tidak langsung, sedangkan

bahasa lisan dapat diartikan hubungan langsung. Hubungan langsung akan

terjadi sebuah percakapan antara individu maupun antara kelompok.

Percakapan yang terjadi mengakibatkan adanya peristiwa tutur dan tindak

tutur.

Tuturan dapat diartikan sebagai perbuatan berbahasa yang

dimungkinkan dan diwujudkan sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaian

unsur-unsur yang dapat dikatakan perbuatan yang menghasilkan bunyi bahasa

secara beraturan sehingga menghasilkan ujaran yang bermakna. Peristiwa

tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala

individual, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan berbahasa,

penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Peristiwa tutur dilihat pada makna

(15)

2

merupakan dua gejala yang terjadi pada satu proses yang diakibatkan oleh

gejala-gejala situasi yang sedang terjadi sehingga tercipta proses komunikasi.

Mahasiswa merupakan seorang terpelajar dalam melakukan aktifitas

interaksi dalam bermasyarakat dengan menggunakan bahasa. Mahasiswa

adalah seorang pelajar yang menuntut ilmu pengetahuan atau yang sedang

menempuh studi strata satu di malang. Di lingkungan Tempat Kos Uma

Jomepa di Desa Tegal Gondo Karang Ploso Malang, dimana terjadi peristiwa

tutur yang dituturkan oleh mahasiswa, dengan mahasiswa lainnya bertutur

kata “tidak menyenangkan “ memberi kesan kepada masyarakat yang tidak

baik. Sebagian Mahasiswa menganggap itu biasa, sehingga bertutur dengan

kata-kata kasar. Mahasiswa tersebut tidak memberikan contoh bertutur kata

dengan baik bagi orang lain. Hal ini akan terjadi perselisihan antara sesama

mahasiswa sendiri dan masyarakat. Maka timbulnya kemarahan dengan

kata-kata makian atau kata-kata-kata-kata kasar secara diam-diam (sarkasme) yang keluar

dari mulut para mahasiswa tersebut kepada mahasiswa lainnya. Sarkasme

yang keluar dari mulut mahasiswa-mahasiswa tersebut biasanya adalah

nama-nama binatang ‘asuh’, ‘monyet’, ‘jangrik’ dan sebagainya, yang dilontarkan

oleh mahasiswa sebagai gambaran meluapnya kemarahan dan tidak

menggambarkan kesantunan.

Pendengar yang merasa tersinggung, tidak menerima perkataan yang

dilontarkan mahasiswa tersebut membalas dengan makian yang lebih kasar,

(16)

3

menjadi ricuh (memanasnya suasana). Peristiwa tutur adalah terjadinya atau

berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih dalam

satu bentuk ujaran atau yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan

tutur dengan satu pokok tuturan di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu.

Jadi, interaksi yang berlangsung antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya

pada waktu tertentu dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa dapat ditemukan dalam acara

diskusi di ruang tamu Tempat Kos Uma Joempa Desa Tegal Gondo Karang

Ploso Malang. Menurut Hymes (1972:285), seorang pakar sosiolinguistik

terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur harus memenuhi delapan komponen

yang bila huruf–huruf pertamanya dirangkaikan akan menjadi akronim berbicara. Peristiwa fenomena atau kebahasaan yang penulis dapatkan adalah

tuturan yang diucapkan oleh salah satu mahasiswa dengan sahabatnya di

lingkungan tempat Kos Uma Joempa :

“bro kemarin kamu bilang apa ama cewekku? penutur (1) ‘Jangrik koyo awakmu berani ae ama aku! penutur (2) “asuh. Kamu sudah menghina cewekku di tempat umum! penutur (1) iya, terus kamu mau apa? Aku nga takut ama kamu! penutur (2) anjing, bukanya minta maaf , tapi kamu malah nantang aku! penutur (1) Eh…dasar kamu monyet”.

Peristiwa kebahasaan di atas adalah penggalan beberapa kalimat yang

merupakan gambaran yang tidak mengikuti prinsip-prinsi kesantunan

berbahasa yang diucapkan oleh mahasiswa dengan sahabat di tempat kosnya

(17)

4

kebahasaan yang terjadi pada mahasiswa Malang yang berada di tempat Kos

Uma Joempa di Desa Tegal Gondo Kacamatan Karang Ploso Kabupaten

Malang yang melibatkan barbagai kalangan seperti mahasiswa di barbagai

suku yang memiliki perbedaan status sosial. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kata-kata kasar. Sarkasme bisa memancing kemarahan orang

yang ditujukan, tapi terkadang tidak berpengaruh karena sudah menjadi hal

yang wajar untuk keduanya.

Dilihat dari sudut pandang penuturnya, bahasa berfungsi personal atau

pribadi sebagai fungsi emotif. Maksudnya penutur menyatakan sikap terhadap

yang telah dituturkannya. Penutur bukan mengungkapkan emosi lewat bahasa,

tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan tuturannya.

Pendenga dapat menduga apakah penutur sedih, marah, atau gembira.

Sedangkan dilihat dari segi pendengar atau lawan bicara, maka bahasa itu

berfungsi direktif, yaitu mengatur tingkah laku pendengar menyebutkan

sebagai fungsi instrumental; dan fungsi retorikal. Bahasa tidak membuat

pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan

yang dibicarakan, artinya pendegar akan melakukan yang sesuai dengan apa

yang sudah dilontarkan oleh pembicara, sebab pembicara yang memberi

stymulus sehingga pendengar merespon apa yang di lontarkan oleh pembicara.

Hal ini dapat dilakukan oleh penutur dengan menggunakan kalimat-kalimat

yang menyatakan perintah, imbauan, permintaan maupun rayuan. Dapat

dilihat dari segi kontak antara penutur dan pendengar maka bahasa berfungsi

(18)

5

perasaan bersahabat, atau solidaritas nasional yang saling mendukung dalam

segala hal dan tercermin dalam bahasanya masing-masing.

Dalam dunia pendidikan bahasa yang digunakan dalam komunikasi

yang beragam terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan di

sebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, karena interaksi social

orang Bima yang beragam. Dapat disebabkan oleh mahasiswa yang berasal

dari berbagai daerah yang ada di Indonesia sehingga dapat di tinjau dari sudut

pandang penuturnya, ragam dapat diperinci menurut patokan daerah,

pendidikan, dan sikap penutur. Sarkasme adalah sejenis majas yang

mengandung olok-olok atau sindiran pedas dengan menyakiti hati

(Purwadarminta dalam Tarigan, 1990:92). Apabila dibandingkan dengan ironi

dan sinisme, maka sarkasme ini lebih kasar. Sarkasme adalah gaya sindiran

terkasar. Memaki orang dengan kata-kata kasar dan tak sopan di telinga dan

biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Bahasa adalah aktivitas sosial, seperti aktivitas sosial lainnya yang

dalam kegiatan bahasa bisa terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya.

Dalam berbicara, pembicara dan lawan bicara sama-sama menyadari bahwa

ada kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasa dan

interpretasi terhadap tindakan, ucapan lawan bicaranya. Setiap peserta tindak

tutur bertanggung jawab terhadap tindakan dan penyimpangan terhadap

kaidah kebahasaan di dalam interaksi sosial.

Dalam bahasa terdapat etika komunikasi dan dalam etika komunikasi

(19)

6

kesusilaan yang memuat ajaran tentang baik dan buruknya perbuatan. Jadi,

perbuatan itu dinilai sebagai perbuatan yang baik atau buruk itu tercermin dari

prilaku dan pilihan bentuk dan kata-kata dalam berbahasa yang digunakan

dalam aktifitas komunikasi. Etika diartikan sebagai ilmu yang membicarakan

masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, dimana yang dinilai baik dan

mana yang tidak baik. Etika digunakan dengan kata moral, susila, budi pekerti

dan akhlak (Burhanudin Salam, 2001:102).

Sasaran etika khusus kepada tindakan manusia yang dilakukan secara

sengaja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesantunan berbahasa di

lingkungan Tempat Kos Uma Joempa yang mengandung etika dan tidak

beretika. Terlepas dengan adanya pola komuniksi berbahasa yang diucapkan

santun atau tidak santun, baik berupa olok-olok atau sindiran yang

menyakitkan hati. Tuturan yang diucapkan oleh mahasiswa yang tidak

mengandung unsur kesantunan berbahasa. Misalnya, mudah marah,

kata-katanya kasar, dan bersifat pemarah. Hal ini sudah menjadi suatu kebiasaan

yang membentuk tradisi sehingga terbentuk budaya dan ragam bahasa yang

tidak santun ini menjadi hal yang lazim diucapkan. Sarkasme tersebut justru

menjadikan keakraban dan jelas bahwa sasaran etika khusus kepada

tindakan-tindakan manusia yang dilakukan secara sengaja. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa kesantunan berbahasa di lingkungan Tempat Kos Uma

Joempa yang mengandung etika dan tidak beretika dalam berkomunikasi

terlepas dengan adanya pola berbahasa yang diucapkan kasar, baik berupa

(20)

7

diucapkan oleh mahasiswa yang tidak mengandung unsur kesantunan

berbahasa. Misalnya, mudah marah, kata-katanya kasar, dan bersifat pemarah.

Hal ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang membentuk tradisi sehingga

terbentuk budaya dan ragam bahasa yang tidak santun ini menjadi hal yang

lazim diucapkan dan menjadikan keakraban tampa sekat strata, sehingga

mereka yang menggunakan ragam bahasa tersebut dapat menikmatinya

dengan senang dan bangga hati.

Fenomena kebahasaan tentu saja menarik dikaji karena dapat

menambah wawasan keilmuan lingustik saat ini. Penulis memilih analisis

kesantunan berbahasa pada penutur mahasiswa Malang yang bertempat

tinggal di Kos Uma Joempa berdasarkan pertimbangan bahwa ragam bahasa

yang kasar kerap kali menjadi instrumen komunikasi dalam pergaulan

sebagian mahasiswa Indonesia, dikalangan yang terdidik, karena penelitian

mengenai kesantunan berbahasa ini masih jarang dilakukan, maka penulis

tertarik untuk menelitinya. Sepengetahuan penulis, ada beberapa yang sudah

meneliti tentang kesantunan berbahasa, diantaranya Ai Sulastri (2004) dengan

judul ‘Gejala Disfemisme (Bentuk Penghalusan) Dalam Bahasa Indonesia’.Hasil penelitian ini adalah kekasaran berbahasa dalam bahasa

Indonesia. Para pemakai bahasa kasar semakin merasa nyaman dengan apa

yang mereka lontarkan. Selain Ai Sulastri juga ada Lela Febrianti (2006),

dengan judul ‘Sarkasme dilingkugan Tempat Kos Uma Joempa’. Hasil dari

(21)

8

orang dewasa saja, tetapi sudah menjalar ke beberapa kalangan mahasiswa

yang bahasanya dirasakan kasar.

Dari beberapa sumber yang di sebutkan, dapat diketahui bahwa

penelitian tentang ‘Kesantunan Berbahasa Pada Penutur Mahasiswa di

Lingkungan Tempat Kos Uma Joempa di Desa Tegal Gondo Karang Ploso

Malang’ belum dilakukan secara khusus. Melalui penelitian ini akan

melakukan telaah terhadap tuturan para Mahasiswa penghuni Kos Uma

Joempa yang mengandung Kesantunan berbahasa dengan memperhatikan

aktifitas interaksi sesama mahasiswa.

1. 2 Batasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, terbatas pada hal-hal

berikut ini:

a) Bentuk pilihan dan penggunaan kata yang menggambarkan kesantuna

berbahasa pada penutur mahasiswa di lingkungan tempat kos Uma

Joempang.

b) Faktor-faktor yang menyebabkan kesantunan berbahasa pada tuturan

mahasisawa dalam berbahasa.

1.3 Rumusan Masalah

a) Bagaimana bentuk pilihan dan penggunaan kata yang menggambarkan

kesantuna berbahasa di lingkugan tempat Kos Uma Joempa?

(22)

9

1. 4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1). Umum

a) Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bentuk pilihan dan

penggunaa kata yang menggambarkan kesantunan tindak tutur

yang digunakan oleh mahasiswa malang di Kos Uma Joempa.

b) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan kesantunan dalam berbahasa.

2). Khusus

Mendeskripsikan bentuk pilihan dan penggunaan kata yang

menggambarkan kesantunan berbahasa dalam tindak tutur melalui

gambaran kegiatan berbahasa yang menyesuaikan konteks dan situasi, dan

dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebakan kesantunan dalam

bertutur.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:

a) Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran pada

mahasiswa untuk mengapliksikan teori tindak tutur dan kesantunan

berbahasa dan sebagai kajian linguistik, dalam tindak tutur berbahasa,

hasil dari penelitian diharapkan dapat memperkaya data tentang penelitian

(23)

10

b) Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

nilai-nilai kesantunan dalam berbahasa serta merubah prilaku atau etika

berbahasa yang lebih baik, sehingga dapat dipraktekan dalam kehidupan

Gambar

Tabel 3.5.1  Instrumen Penjaring Data Penelitian  ........................................
gambaran  kegiatan berbahasa yang menyesuaikan konteks dan situasi, dan

Referensi

Dokumen terkait

Kendala utama perbaikan lahan akibat tsunami adalah sistem drainase yang buruk, jaringan irigasi yang tidak berfungsi, salinitas yang masih tinggi, dan ketebalan

• Dalam Teori hak, PT Freeport Indonesia sangat tidak etis dimana kewajiban terhadap para karyawan tidak terpenuhi karena gaji yang diterima tidak layak

Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam penyelesaian konflik pengelolaan tambang pasir besi di Pesisir Kulon Progo.. Mengurai Konflik tambang Pasir Besi Kulon Progo,

dan dapat pula mengembangkan ide pokok paragraf dan ide pokok isi bacaan secara keseluruhan dengan cara menghubungkannya dengan skemata atau pengalaman yang

Dimana untuk variabel Hard Skill, Pelatihan Terhadap Kinerja secara bersama-sama, maka dengan melihat nilai R square dapat diketahui besarnya pengaruh Hard Skill, Pelatihan

Sehingga mahasiswa juga mendapatkan pengalaman kerja di lapangan.Kami diberi kesempatan melaksanakan Kerja Praktik di Proyek Mixed Use Kebayoran Icon atas ijin yang diberikan

Dalam penanganan kegiatan administrasi selama ini, informasi yang ada pada SMA Ta’miriyah Surabaya mengenai data kehadiran siswa, data nilai-nilai siswa, data

Dengan menggunakan reaktor dan katalis tersebut dilakukan suatu proses reaksi secara kontinyu untuk mengetahui pengaruh waktu reaksi dan laju alir terhadap