• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMATION SYSTEM THE MAJOR OF STUDENTS GRADE X IN THE SECOND SEMESTER FOR SENIOR HIGH SCHOOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INFORMATION SYSTEM THE MAJOR OF STUDENTS GRADE X IN THE SECOND SEMESTER FOR SENIOR HIGH SCHOOL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

INFORMATION SYSTEM THE MAJOR OF STUDENTS GRADE X IN THE SECOND SEMESTER FOR SENIOR HIGH SCHOOL

By

MARLINA SUSANTI

Determinate of majors in high school use psychological tests and grades. Psychological test and evaluation grades are used di_erently. This is certainly not an eective decision making, because the results of the psychological test will influence the teacher in means for giving academic report card. The thesis of this paper is that psychological testing and grades be combined in one system information rather than used separately to help students better choose a major. This system is created using PHP programming language. The design of this system follows the stages of design with methods of Rational Uni_ed Process, which consists of the steps inception, elaboration, construction, and transition. This system models decision making using Analytical Hierarchy Process. This system is used for decision making in natural science, social science, or language using the AHP method.

(2)
(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil dan pembahasan mengenai Sistem Informasi Penjurusan SMA kelas

X didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Telah dibuat sistem informasi penjurusan SMA kelas X yang berbasis web

dengan menggunakan metode Rational Uni_ed Process

2. Laporan dapat dicetak menjadi 2 jenis _le yang berekstensi pdf dan excel.

Laporan rekap penjurusan dalam bentuk gra_k serta laporan dapat dilihat

berdasarkan kelas dan tahun.

3. Aplikasi ini mempermudah pihak sekolah dalam menentukan jurusan siswa

berdasarkan nilai akademik dan tes psikotes yang terintegrasi.

64

65

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan disarankan :

1. Dalam pembuatan sistem ini masih terdapat kekurangan, khususnya dari

fak-tor interface. Sehingga dibutuhkan masukan-masukan yang sangat mendukung

bagi perkembangan dan kemajuan sistem selanjutnya

2. Untuk pengembangan sistem lebih lanjut sebaiknya ditambahkan kuota untuk

masing-masing kelas

3. Dalam pengisian data disarankan ada koordinasi yang baik antara guru

wa-likelas, guru bk dan admin sekolah

(4)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepanjang perkembangan pendidikan formal di Indonesia penjurusan di SMA

telah dilaksanakan sejak awal kemerdekaan yaitu tahun 1945 sampai sekarang, yang

dipilah menjadi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) dan Bahasa. Pergantian kurikulum dari tahun ke tahun, mulai dari

kuriku-lum 1968, kurikukuriku-lum 1975, kurikukuriku-lum 1984, kurikukuriku-lum 1994, sampai kurikukuriku-lum

yang dipakai saat ini tetap memberlakukan penjurusan sebagai bagian integral

un-tuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini bertujuan unun-tuk mewujudkan potensi anak

sesuai dengan kemampuannya pada masing-masing gugus ilmu pengetahuan.

Pen-jurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih mengarahkan siswa berdasarkan

minat dan kemampuan akademiknya.

Kecenderungan yang terjadi saat ini, banyak siswa yang tidak tahu minat dan

bakatnya serta jurusan yang akan dipilih. Keputusan para siswa terkadang

dipeng-aruhi oleh pendapat orang tua, teman atau _gur-_gur yang diidolakan. Dengan

hanya mendasar pendapat tersebut dan tanpa menelaah kemampuannya seorang

siswa bisa membuat keputusan yang sangat bertolak belakang dengan minat dan

bakatnya. Akibat yang buruk terjadi setelah itu, yaitu keenganan belajar dan

menu-runnya kualitas serta prestasi akademik karena siswa merasa salah dalam memilih

jurusan.

Berdasarkan panduan penyusunan laporan hasil belajar peserta didik,

me-nerangkan bahwa penjurusan dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X dan

(5)

1

2

bagian laporan hasil belajar juga diterangkan bahwa pengisian laporan hasil belajar

dilakukan secara manual atau terkomputerisasi.

Penjurusan di sekolah-sekolah menggunakan tes IQ, tes psikotes minat dan

bakat serta nilai akademik. Tes IQ digunakan sebagai ukuran kecerdasan siswa

terse-but. Tes bakat dan minat siswa sebelum memilih jurusan penting dilakukan untuk

mengetahui potensi yang dimilikinya. Hasil tes ini digunakan untuk mengarahkan ke

mana kelak masa depannya. Sedangkan dengan berdasarkan nilai akademik, siswa

cenderung akan memilih jurusan sesuai mata pelajaran yang disukai dan memiliki

nilai tertinggi pada rapornya.

Kedua cara pemilihan jurusan ini dilakukan secara terpisah. Oleh karena itu

pada tugas akhir ini dibuat bagaimana menjadikan kedua cara pemilihan jurusan

tersebut menjadi satu proses untuk mengambil keputusan penjurusan. Proses ini

dituangkan pada Sistem Informasi Penjurusan yang mencari kriteria-kriteria yang

diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan. Lalu membuat pemodelan

matematisnya dan keluaran yang akan dihasilkan dalam bentuk _le berekstensi pdf

berupa laporan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan

kriteria-kriteria penentuan jurusan berdasarkan panduan penyusunan laporan hasil belajar

peserta didik ke dalam bentuk Sistem Informasi Penjurusan.

1.3 Batasan Masalah

(6)

3

lah yang sudah disurvey.

2. Variabel tes psikotes didapatkan dari form lembaga psikotes.

3. Nilai tes IQ psikotes didapatkan dari hasil tes yang dilakukan oleh lembaga

psikotes.

4. Jika kelas tertentu sudah memenuhi kuota, maka pengaturan jumlah siswa

ditentukan melalui wawancara oleh guru BK. atau jika kelas tertentu sudah

memenuhi kuota, pengaturan dilakukan oleh guru BK secara manual.

5. Menggunakan PHP versi 5.2.8 dan MySQL versi 5.

6. Output yang dihasilkan berupa _le berekstensi pdf.

7. Sistem yang dibuat berbasiskan web.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian adalah mengembangkan Sistem Informasi Penjurusan

pada Sekolah Menengah Atas (SMA) agar mudah digunakan.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam menentukan penjurusan

karena menggunakan teknologi informasi.

2. Dengan adanya sistem ini dapat menghemat waktu guru dalam menentukan

jurusan yang akan diambil siswa berdasarkan dua cara pengambilan

keputu-san.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana membangun sebuah aplikasi mobile berbasis android yang dapat digunakan oleh mahasiswa, dosen dan TU untuk menerima atau menerima pesan mengenai

Jika perusahaan ingin menahan sebahagian besar dari pendapatannya sebagai laba ditahan, maka bagian pendapatan yang tersedia untuk dibagikan sebagai

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum kedatangan Islam Tradisi Pernikahan masyarakat Desa Bontosunggu banyak dipengaruhi oleh acara-acara sakral dengan tujuan

Analisis naratif adalah sebuah proses di mana peneliti mengumpulkan cerita sebagai data dan analisis tema umum untuk menghasilkan deskripsi yang berlaku untuk semua cerita

Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan (DAU, DBH dan

Surat Pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang di hentikan, dan/atau Direksi yang bertindak dan atas nama perusahaan tidak

BPR Mentari Terang Tuban, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kualitas kerja yang terdiri dari variabel restrukturisasi kerja, sistem imbalan, dan