Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN VISUAL KEMASAN BUMBU MASAK (Studi Kasus Merek Bumami)
DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2011-2012
Oleh :
Irfan Julyawan 52109006
Program Studi Desain Grafis
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
bstrak
Bumami adalah salah satu perusahaan industri rumahan yang mengolah rempah-rempah menjadi bumbu masakan yang dikemas secara instan. Produksi Bumami ini sudah berjalan puluhan tahun dan dikelola oleh Rukmana Kono Kidin. Tempat produksi Bumami ini berada di jalan Mukodar Raya No 6A Cimahi Selatan, awalnya produk Bumami hanya memproduksi satu bumbu masakan yaitu merica bubuk, tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan produk Bumami ini mencoba memproduksi bumbu-bumbu masakan yang lainnya seperti cabe, cengek, kemiri, ketumbar, lada atau merica, pala, asem dan ebi. Dari semua rempah-rempah yang diolah menjadi bumbu masak belum semua produk yang di kemas menggunakan identitas visual kemasan Bumami, hanya merica bubuk atau super lada juga tepung rawit dan cabe bubuk saja karena super lada dan tepung rawit dan cabe bubuk adalah salah satu produk unggulan dari produksi Bumami.
Produk-produk lainya seperti kemiri, ketumbar, pala, asem, ebi dan merica biji belum menggunakan identitas visual kemasan Bumami, karena produk tersebut masih menggunakan merek lama seperti abc, tiga roda dan pohon palem. Perusahaan dapat menarik minat pembeli jika semua produk dikemas dengan baik dan memberikan informasi yang cukup bagi calon pembeli, tujuannya agar produk dapat diterima oleh kalangan menengah keatas dan memperluas wilayah penjualannya seperti swalayan dan supermarket
Abstract
✂✄ ☎ami is one of the homad company which is produce spices became the flavour for many food and packed with instan. Production of Bumami has been stand for a long time ago by Rukmana Kono Kidin. The place of Bumami is in Mukodar street No. 64, south Cimahi, for the first time Bumami just produce one spice, that is white pepper powder, but now the product has been develop. Bumami trying to produce the other spices, such as, chili, little chili, candle nut, coriander, paper, nutmeg and little shrimp. From all the spices there are several spices which not yet use packed with Bumami visualization, only pepper powder or paper powder and little chili powder or chili powder because there are one of the best product of Bumami.
The other product like candlenut, coriander, nutmeg, sour, dried shrimp and peppercorns has not use the visual identity Bumami, because the product as bellow still used old brand like ABC, Tiga Roda and Pohon Palem. The company can interest the buyer if all of the products has well the packed and give enough the information, the purpose is for the products can be accepted by midlle class to upper class and develove the area selling the products like supermart.
✞ ✟✠ ✟✡☛☞ ✌✟☞ ✠ ✟✍
✎✏ ✑✝ ✒✓✔ ✏ ✕✏ ✖sy ✗ ✘✔✏ ✙✝s ✗✓✔✑✓t✕✓✔ ✕✘✚ ✓ ✒✝✖✓t ✛✙✙✓✚ ✜WT, karena berkat dan Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir tentang Media Identitas
yang berjudul Perancangan Visual Kemasan Bumbu Masak dengan studi kasus
✢ ✣✤✣ ✥✦✧ ★✩ ★✪.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir, jurusan
Desain Komunikasi Visual di Universitas komputer Indonesia. Penulis menyadari,
di dalam menyusun laporan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan. Untuk
itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun sebagai bahan
perbaikan penulis di masa yang akan datang. Semoga hasil penulisan laporan
Tugas Akhir ini juga bisa dijadikan referensi dikemudian hari.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis banyak mendapat masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimah kasih
kepada semua yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga
Allah SWT selalu tetap memberikan rahmat dan hidayahNya Amin.
Bandung, Juli 2012
DAFTAR ISI
I.2 Identifikasi Masalah ………. 3
Latar Belakang Masalah ………
II.1.2 prinsip Dasar Desain Kemasan... 7
II.1.3 Faktor Desain Kemasan...
II.3.4 Segmentasi Khalayak Sasaran... 21
B III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Strategi Perancangan... III.1.1 Pendekatan Komunikasi... 22
BAB I IV.1
DAFT R PUSTAKA... ... 38 DAFT
Lampir
khir... 40 La
III.2.4 Ilustrasi... 26 III.2.5 Warna... ... 27 V TEKNIS PRODUKSI MEDIA
Teknis Produksi... 28 IV.1.1 Teknis media... 28 A
AR LAMPIRAN
an 1 Sketsa Manual Kemasan... 39 Lampiran 2 lembar Bimbingan Mk Tugas A
D♣ qrs q t ♣✉✈ s✇ s① s ② sq ③s qr s④ s, t ♣✉① ⑤ s ④s q ③s t ♣✉ sq⑥ s qr sq ⑦ ④♣q⑧⑦ ⑧ s✇ t✉⑨ ④⑤ ⑩ t s ④s
Bagaimana merancang visual baru untuk target kalangan menengah keatas terkait
kemasan yang informatif dan berguna untuk meningkatkan penjualan produk
yang ada di perusahaan industri rumahan Bumamidan memiliki nilai jual melalui
identitas kemasan dan informasi yang lebih baik agar dapat diterima oleh
masyarakat luas, melalui perancangan kemasan secara visual.
❹ ❺➒➓ ➑juan Perancangan
Berdasarkan Fokus Masalah diatas, adapun tujuan dari perancangan identitas
produk terkait kemasan, yaitu :
Merancang kemasan produk Bumami yang diharapkan mampu
memperlihatkan keunggulan produk sehingga dapat meningkatkan penjualan
untuk kalangan menengah keatas dan kalangan menengah kebawah
➔ →➔➣ ➣
↔↕➙→➛→➜➔➝➙➔➝➙→➛→↔➔➝➙→➙➣
➣➣➞➟↔➠ ➡➢ ➤➢ ➥
Kemasan telah dikenal sejak jaman manusia purba. Orang-orang primitive
menggunakan kulit binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah-buahan
yang dipungut dari hutan. Kemudian 8.000 tahun yang lalu, bangsa Cina membuat
aneka ragam keramik untuk mewadahi benda padat ataupun cair. Orang-orang
Indonesia kuno membuat wadah dari bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang
abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik
dan kaca. Tetapi pada
jaman itu, kemasan masih menggunakan bahan bahan dari alam dan lebih berfungsi
untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang
dapat merusak barang. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang
mudah dibawa selama dalam perjalanan.
Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi
barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan
jaman yang semakin maju, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional dan
peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam
persaingan pasar. Peranan kemasan baru dirasakan pada tahun 1950-an di seluruh
dunia, saat banyak munculnya ➦➧➨ ➩➫ ➭➯➫ ➲ ➩ ➳ atau pasar swalayan, di mana kemasan harus “dapat menjual” produk-produk di rak-rak toko. Tetapi pada saat itupun
kemasan hanya berfungsi memberikan informasi memberitahu kepada konsumen
tentang apa isi atau kandungan di dalam kemasan tersebut. Baru pada tahun 1980-an
di mana persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling
berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan
dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Disini kemasan harus
konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan pada saat jual
beli terjadi.(http://puslit.petra.ac.id/journals/design/)
Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Karena itu kemasan
harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif. Pertarungan
produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata,
tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk memberikan➵ ➸➺➻ ➼➺ ➽➾➚
➪ ➵ ➽➵➶➼ ➻ kepada konsumen. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain kemasan.
(Cenadi, Christine S. 1999.)
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi
wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu
merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan
pembungkusan, yaitu:
Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang
dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang
disebabkan oleh cuaca.
Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah
pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara
perusahaan membedakan produknya.
Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan
kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik
perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi
kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman.
Pengertian kemasan dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil mengemas; bungkus
bersih, beres, kuat. Mengemas adalah mengatur rapi-rapi; membungkus ringkas;
memberes-bereskan. Sedangkan pengemasan adalah suatu proses, cara perbuatan
mengemasi.
➹➹ ➘➴➘➴➷ ➬➮ ➱✃❐❒❮ ❰Ï✃Ï➮
Hermawan Kartajaya (1996) seorang pakar di bidang pemasaran mengatakan bahwa
teknologi telah membuat packaging berubah fungsi, dulu orang bilang “Packaging
protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).” Sekarang, “Ð ÑÒ Ó ÑÔÕ ÖÔ
× Ø Ù Ù× ÚÛÑÜ ÕÜ ÝÞß Ü ØÒÜ× (Kemasan menjual apa yang dilindungi).” Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk
yang dikemasnya.
Totok Amrin (1999) berpendapat bahwa Beberapa fungsi kemasan adalah sebagai
berikut:
Sebagai wadah bagi produk yang bersangkutan
Melindungi produk. Pengemasan yang baik diharapkan dapat tetap menjaga keutuhan bentuk fisik, aroma, maupun tekstur produk dari awal pemasaran
hingga sampai ke tangan konsumen.
Mengamankan produk. Produk yang dikemas dengan sempurna biasanya akan terhindar dari kebocoran dan tumbuhnya jamur sehingga kebersihan dan
kesehatan produk tetap terjaga.
Menjaga keawetan produk. Kemasan berperan dalam menekan faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan produk, baik faktor alam, bakteri perusak,
maupun keteledoran manusia sendiri. Misalnya, penyimpanan produk
ditempat yang kurang baik.
Memuat informasi mengenai produk yang bersangkutan, meliputi komposisi bahan, kandungan gizi, cara penyajian, dan sebagainya. Di samping itu,
kemasan juga dapat mencegah penggantian isi dengan produk-produk saingan
Memudahkan distribusi. Barang/produk yang telah dikemas akan mempunyai jangkauan pasar yang lebih luas karena para pedagang besar dan pengecer
biasanya juga akan lebih senang memasarkan produk yang telah dikemas
dengan baik.
Memudahkan konsumen dalam membeli, membawa, dan menikmatinya. Pengemasan produk dalam berbagai variasi ukuran/volume juga memudahkan
konsumen untuk memilih, disesuaikan dengan keinginan dan kekuatan daya
beli.
Merupakan alat penjualan/promosi bagi produk di dalamnya. Produk yang dikemas dengan baik biasanya akan menarik perhatian konsumen untuk
segera mengamati dan apabila memang cocok akan terjadi transaksi. Oleh
karena itu, pemilihan bahan-bahan kemasan, jenis dan ukuran huruf, tulisan,
corak dan warna, serta bentuk kemasan itu sendiri sangat penting
diperhatikan.
Meningkatkan laba perusahaan. Dengan mengemas produk semenarik mungkin diharapkan lebih banyak konsumen akan membeli produk tersebut
àà áâá ãä å æç è æéê ë èëåê ì èëæçíì îë èëç
Keseimbangan
Keseimbangan adalah konvergensi elemen-elemen atau bagian-bagian untuk
menciptakan suatu desain yang membuat penampilan ”keseluruhan”.
Keseimbangan visual bisa diciptakan secara simetris maupun asimetris.
Kontras
Kontras dicipktakan ketika elemen-elemen ditempatkan sedemikian rupa
sehingga menekkankan perbedaan. Kontras bisa berupa bobot, ukuran, skala,
warna, nilai, atau dinamika positif dan negative suatu ruang.
Intensitas
Intensitas adalah keseimbangan antar elemen yang bersebrangan. Suatu tata
letak yang menggunakan prinsip intensitas dapat menstimulasi ketertarikan
Positif dan Negatif
Positif dan negative menagacu pada hubungan yang berlawanan antar
elemen-elemen desain dalam suatu komposisi. Obyek atau elemen-elemen menunjukan bagian
positif, dan ruangan atau linkungan dimana elemen berada menjadi bagian
negatif.
Nilai
Nilai diciptakan oleh terang atau gelapnya warna. Menerapkan prinsip nilai
merupakan cara yang berguna untuk mengontrol perhatian pengamat melalui
kontras terang atau gelap.
Bobot
Bobot mengacu pada ukuran, bentuk, warna visual dalam kaitannya dengan
elemen-elemen lain.
Posisi
Posisi adalah penempatan elemen-elemen dalam kaitannya anatara satu
elemen dengan elemen lainnya dalam format visual. Posisi menciptakan poin
focus yang selanjutnya mengarahkan mata pengamat.
Urutan (alignment)
Pengurutan adalah penyusunan elemen-elemen dalam pengelompokan yang
logis yang nyaman bagi presepsi manusia secara visual mendukung alur
informasi.
Hirarki
Hirarki diciptakan dengan pengorganisasian elemen-elemen visual dalam
tahap-tahap atau tingkatan urutan kepentingan. Tingkat dominasi yang
diberikan ke elemen dapat dikomunikasikan secara visual melalui ukuran,
bobot, nilai, posisi, urutan dan skala.
Tekstur
Suatu komposisi dua dimensi dapat mengkomunikasikan tekstur melalui
pemakaian gaya desain. Tekstur bias memberikan suatu kedalaman komposisi
ïï ðñð òó ôõö÷ øù ú û ôü ýþú ÿôû ôý
Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus
mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai
berikut.
Faktor pengamanan
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang
dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar
matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya,
kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.
Faktor ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga
biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk ✁ ✂ ✄☎ ☎ atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan
lain-lain.
Faktor pendistribusian
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer
sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan
dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus
direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai
menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.
Faktor komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk,
citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah
dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh
sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi
“tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka
fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.
✆✆ ✝✞✟✠ ✡☛ ✠☞✌✍✎ ✏ ✡✑ ✌✒
✆✆ ✝✞✝ ✓✔ ✏✍ ✕ ✏✖ ✗✘✌✍ ✟✠ ✡☛ ✠☞✌ ✍✎ ✏ ✡✑✌ ✒
Bumbu atau “Herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan
sebagai penyedap dan pebangkit selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari
tumbuh – tumbuhan yang berasal dari daerah dingin, dan biasanya digunakan dalam
keadaan masih segar. Rempah atau “Spices” adalah tanaman atau bagian dari
tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan
selera makan. Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak
dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk memberi rasa pada makanan.
Rempah dapat juga dikatakan sebagai bumbu kering. Pada hakikatnya bumbu dan
rempah keduanya memberi dan meningkatkan rasa dan aroma pada makanan,
misalnya merica (spices)
(http://qym7882.blogspot.com/2009/03/bumbu-dan-rempah.html)
✆✆ ✝✙✟✠ ✡✌ ✡✘
✆✆ ✝✙✝ ✓✚ ✏j✌✖ ✌✒
Distributor Bumami adalah industri rumah tangga sekaligus distributor yang bergerak
dalam kegiatan jual beli, dalam bentuk olahan. Distibutor Bumami menyediakan
berbagai hasil bumi dalam dan menjualnya dalam bentuk bentuk eceran dan kiloan.
Distributor bumami yang terletak di Jl. Mukodar raya no.6A Cimahi Selatan ini
didomonasi oleh komoditas lada atau merica yang dalam kegiatan produksinya
diproses secara manual atau masih banyak menggunakan tenaga manusia. Berawal
dari seorang kepala keluarga yang bekerja sebagai pedagang bumbu, awalnya
Rukman mencoba mengemas dan memasarkan merica bubuk dalam bentuk eceran
Rp. 100 dengan merek dagang berbeda beda seperti abc dan tiga roda.
Produk yang dijual ke berbagai pasar di kota Bandung serta warung kecil di sekitar
konsumen pengguna produk merica. Usaha Rukaman mengalami perkembangan yang
cukup baik selama ini, pada akhirnya beliau menyediakan berbagai macam merica,
mulai dari merica biji dan merica bubuk. Seiring dengan berkembangnya usaha ini
keuntungan yang sedikit demi sedikit dikumpulkan dapat meperbesar modal
sebelumnya, selain itu konsumen semakin bertambah banyak. Dengan bertambahnya
konsumen yang minat dengan produk beliau maka mulai menyediakan produk yang
di buat menggunakan kemasan dan demi memberikan kepercayaan kepada konsumen
usaha ini pun di daftarkan kepada pihak yang terkait seperti ijin usaha dan terdaftar di
departemen kesehatan.
✛✛ ✜✢✜ ✣✤ ✥ ✦✧ ★✩✪✩ ✩✫✬✧ ✭✩ ✭✮
Jumlah pegawai distributor bumami yaitu sebanyak 14 orang dan jumlah
pedagangnya sebanyak 20 orang sebagai penjual produk Bumami kesemua grosir dan
ritel, baik itu daerah kota Bandung atau pun luar kota Bandung seperti Garut,
Purwakarta, Cianjur, Sukabumi dan kota lainya. Penjualan produk Bumami
menggunakan kendaraan sepeda motor, tetapi ada juga yang menggunakan mobil
untuk daerah yang cukup jauh dan membawa produk Bumami yang cukup banyak.
Dalam menjalankan usahanya produk bumami ini di pimpin oleh satu orang, jadi
segala keputusan diatur oleh kebijakan pimpinan baik itu pengadaan barang,
mengawasi kegiatan operasional bekerja, dan jual beli barang / produk untuk
memastikan pencapaian target operasional yang telah di tentukan baik dari segi
penjualan, keuntungan, dan lainnya.
Pimpinan yang mengelola seluruh kegiatan di tempat produksi meliputi kegiatan
operasional dan SDM. Untuk memastikan pencapaian target penjualan, laba dan
pengendalian biaya operasional sesuai dengan aturan yang di tetapkan. Tugas
pimpinan berperan pula sebagai pelaku pengembangan pasar, menyusun rencana
kerja dan anggaran, mengontrol biaya operasional, mengawasi pengadaan dan tingkat
Dalam kegiatan usahanya Bumami mempekerjakan pegawai sebagai bagian dari
usaha tersebut, tugas pegawai ialah mengemas merica baik jenis olahan ataupun jenis
biji, serta mengemas semua produk dari Bumami. Setelah melaksanakan tugasnya
dalam satuhari, biasanya pegawai langsung memberikan laporan kepada pimpinan
bumami. Laporan tersebut mengenai banyak produk yang sudah di kemas dalam satu
hari. Kegiatan bekerja umumnya dilaksanakan pada jam 8 pagi samapi jam 4 sore.
System yang diterapkan dalam penggajian oleh distributor Bumami adalah system
borongan. Besar gaji yang diberikan kepada pegawai dihitung berdasarkan seberapa
banyak pegawai dalam menghasilkan barang dalam mengemas produk Bumami.
Pemberian gaji biasanya dilaksanakan dalam satu minggu satu kali.
Selain pegawai peranan pedagang pun sangat penting, dari seluruh pedagang
distributor Bumami, 17 orang pedagang terdiri dari laki-laki, dan 3 orang perempuan.
Tugas pedagang ialah menyalurkan produk Bumami yang sudah siap untuk
dipasarkan kepada konsumen distributor Bumami di lapangan, baik itu kepada
pedagang grosir pasar kota Bandung, daerah pasar luar kota Bandung, ataupun
warung-warung di kota Bandung dan sekitarnya. Pedagang yang hendak berjualan
langsung dilayani oleh pimpinan Bumami untuk menyediakan produk yang
dibutuhkannya.
Pedagang dalam usaha distributor Bumami dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
pedagang lama dan pedagang baru. Bedanya pedagang baru dan pedagang lama yaitu
dalam segi pembayaran. Pedagang lama dalam pengambilan produk Bumami di catat
dalam pembukuan dan pedagang lama membayar produk Bumami setelah selesai
kegiatan penjualan dilaksanakan. Berbeda dengan pedagang baru, pedagang yang
baru tersebut melaksanakan pembayaran produk Bumami harus secara tunai atau saat
pedagang tersebut mengambil produk Bumami. Pembagian golongan tersebut
Dalam kegiatan usahanya, pimpinan Bumami sudah menerapkan harga pokok suatu
produk. Jadi besarnya keuntungan pedagang tergantung kepada seberapa besar
perbedaan harga jual dengan harga pokok yang di terapkan pedagang kepada
konsumen tingkat pedagang di pasar ataupun ritel-ritel di daerah. Pedagang biasanya
sudah mempunyai daerah masing masing untuk menjual produk dari distributor
Bumami, dalam eceran Rp. 100, Rp. 500, Rp.1000 .
Alur rantai distribusi
Dalam menjalankan roda usahanya, distributor Bumami memperoleh merica
dan hasil bumi lainnya dari agen besar. Agen yang menjadi mitra bisnis paling
utama untuk komoditas merica ialah PD. Mawar Jaya yang berada di Jakarta.
Produk Bumami
Komoditas utama dari produk Bumami adalah cabe, cengek, kemiri,
ketumbar, lada atau merica, pala, asem dan ebi.
Gambar II.1 Produk bumbu Bumami, asem
Gambar II.2 Produk bumbu Bumami, ebi
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II.3 Produk bumbu Bumami, kemiri
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II.4 Produk bumbu Bumami, ketumbar
Gambar II.5 Produk bumbu Bumami, pala
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II.6 Produk bumbu Bumami, rawit dan cabe bubuk
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II.7 Produk bumbu Bumami, cabe
Gambar II.8 Produk bumbu Bumami, merica atau lada bubuk
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II.9 Produk bumbu Bumami, merica biji
Sumber : Dokumen pribadi
✯✯ ✰✱✰✱✲ ✳✴✵ ✶ ✷ ✴✸✴✷ ✴✵ ✴✹
Bumbu masak Bumami memiliki kemasan sama halnya dengan perusahaan lain yang
bergerak dalam bidang yang sama, namun beberapa kemasan seperti kemiri,
ketumbar, pala, asem dan ebi belum menggunakan identitas visual Bumami, karena
produk tersebut masih menggunakan merek lama seperti abc, tiga roda dan pohon
palem. Produk Bumami memiliki keunggulan seperti banyaknya variant bumbu,
bumbunya 100% alami dan harganya yang murah. Hal tersebut tidak tersampaikan
pada kemasaanya padahal hal tersebut adalah sesuatu yang memberi nilai jual
produknya.
Dari semua rempah-rempah yang diolah menjadi bumbu masak belum semua produk
rawit dan cabe bubuk adalah salah satu produk unggulan dari produksi Bumami.
Produk produk lainya seperti kemiri, ketumbar, pala, asem, ebi dan merica biji belum
menggunakan identitas visual kemasan Bumami, karena produk tersebut masih
menggunakan merek lama seperti abc, tiga roda dan pohon palem.
Gambar II.10 Kemasan Produk unggulan Bumami
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar II.11 Kemasan tidak menggunakan identitas visual Bumami
Gambar II.12 Visual Kemasan Bumami, Merica biji dan Pala
Sumber : Dokumen pribadi
Keterangan:
Warna merah pada visual kemasan bumami adalah kemasan masih
menggunakan merek lama yaitu merek pohon palem dan tiga roda dan tidak
ada identitas Bumami sehingga konsumen sulit untuk mengetahui produk
tersebut berasal dari perusahaan Bumami.
Warna biru pada visual kemasan Bumami adalah kemasan tidak ada informasi tentang penggunaan produk sehingga konsumen tidak tahu kegunaan dan
keunggulan dari isi produk tersebut dan masih sederhana tanpa identitas
Gambar II.13 Visual Kemasan Bumami, ebi
Sumber : Dokumen pribadi
Keterangan:
Warna merah pada visual kemasan bumami adalah kemasan masih
menggunakan merek lama yaitu merek ABC dan tidak ada identitas Bumami
sehingga konsumen sulit untuk mengetahui produk tersebut berasal dari
perusahaan Bumami.
Warna biru pada visual kemasan Bumami adalah visual kemasan memakai merek lama yaitu ABC, tidak ada informasi tentang produk sehingga
Gambar II.14 Visual Kemasan Bumami, Ketumbar
Sumber : Dokumen pribadi
Keterangan:
Warna merah pada visual kemasan bumami adalah kemasan masih menggunakan merek lama yaitu merek tiga roda dan tidak ada identitas
Bumami sehingga konsumen sulit untuk mengetahui produk tersebut berasal
dari perusahaan Bumami, tidak ada informasi tentang produk sehingga
konsumen tidak tahu kegunaan dari isi produk tersebut
Gambar II.15 Visual Kemasan Bumami, Kemiri dan Asem
Sumber : Dokumen pribadi
Keterangan:
pada visual kemasan kemiri dan asem adalah kemasan tidak ada identitas
dari perusahaan Bumami, tidak ada informasi tentang produk sehingga
konsumen tidak tahu kegunaan dari isi produk tersebut
✺✺ ✻✼✻ ✽✾✿ ❀❁✿ ❂ ❃❄❅❆ ❇❈ ❄❉ ❄❊❄ ❇❅❄ ❅❄❋ ❄❂
Aspek Demografis
Gender : pria dan wanita
Pekerjaan : semua kalangan
Status Sosial : menengah kebawah dan keatas, ibu rumah tangga, restoran makanan, semua orang yang suka memasak
Agama : semua golongan
Aspek Geografis
Primary : Kota Bandung
Secondary : Tasik, Garut, Cianjur
Aspek psikografis
Gaya Hidup
Mempunyai gaya hidup suka memasak
Kepribadian Suka bersosialisasi
Behaviour
❶❶❶❷ ❸❷2 ❹tr❺ ❻ ❼gi ❽r❼❺ ❻ ❾❿
Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau media promosi yang
dibuat oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh
masyarakat luas, maka media pendukungnya meliputi :
➹➭ ➢➲➶ ➯ ➢➠ ➧
X-Banner
Merupakan salah satu media untuk membatu perusahaan dalam memberi informasi kepada setiap orang yang melihatnya, tentang produk apa saja yang ada atau dikeluarkan oleh perusahaan.
Flyer
Merupakan salah satu media promosi yang cukup efektif untuk memberi
informasi kepada setiap orang, tentang keberadaan Bumami dan varian
produk yang diproduksinya.
Poster
Untuk memberitahukan perubahan visual kemasan kepada kalangan
masyarakat menengah kebawah sehingga masyarakat mengetahui visual
kemasan yang baru dari produk Bumami
Seragam pegawai
Untuk memberitahukan kepada masyarakat dengan identitas yang
digunakan oleh para pegawai tentang keberadaan Bumami
Hanger paper
Digunakan untuk memajang kemasan serta memberikan informasi tentang
berbagai macam produk Bumami
Stiker rak display
Agar produk Bumami terlihat dari jauh dan menarik perhatian konsumen
Kemasan sekunder
Digunakan untuk wadah atau kemasan Bumami yang berjumlah lebih dari
satu.
➬➬➬➮ ➱➮ ✃❐tr❒ ❮ ❰gi Ïistribusi
Bulan
Media Maret April Mei Juni Juli Agustus Keterangan
Kemasan Target bulan puasa dan hari lebaran
Hanger
Kemasan diluncurkan setiap bulan dari maret hingga agustus dikarenakan produk dijual setiap hari
poster, flyer, flag chain, hanger paper,seragam, kemasan sekunder, x banner diluncurkan pada bulan maret agar masyarakat mengetahui kemasan baru Bumami
Poster dan diluncurkan pada bulan maret dan april agar masyarakat kalangan menengah kebawah mengetahui perubahan kemasan Bumami dan dapat dibeli di supermarket dan swalayan, pada bulan juli dan agustus poster diluncurkan kembali untuk mengingatkan kembali karena bersamaan dengan bulan puasa dan hari lebaran
Flyer diluncurkan kembali pada bulan juni agar mengingatkan kembali konsumen dan juga bertepatan dengan puasa di bulan juli
X banner diluncurkan pada bulan maret dan april agar konsumen mengetahui aneka macam produk Bumami yang dapat dibeli diswalayan dan supermarket dan diluncurkan kembali pada bulan juli dan agustus untuk mengingatkan kembali dan juga bertepatan dengan bulan puasa dan hari lebaran
ÐÐ Ð ÑÒÓÔÕ Ö× ØÙ Ú ÖÛ ÜÝ
Ð ÐÐÑÒÑÞßÔàmÜáâ×Ö ÜÚn
Format perancangan ulang kemasan Bumami lebih mengesankan kemasan yang
meliputi perubahan visual kemasan, bentuk tipografi, dan perubahan warna kemasan
yang disesuaikan dengan isi dari produk namun tidak menghilangkan image produk
yang sebelumnya
ã ãã ä2ä2 Tå æåçèå ét ê ë ìíî ïðñ
Lòó ôõö yang digunakan pada setiap media yaitu portrait , disesuaikan dengan
media yang digunakan dimana secara keseluruhan dapat membentuk sebuah
lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang utuh
agar enak dipandang.
÷÷ ÷ øù øúûüuru
Jenis huruf yang digunakan adalah Ariston, Hot pizza, Script MT bold dan
arial. Huruf Ariston, Hot pizza dan Script MT bold adalah jenis huruf berkait
(ý þ ÿ✁) mempunyai sifat anggun, tradisional dan mewah. Menggunakan huruf arial karena huruf ini mudah terbaca.
Ilustrasi yang akan digunakan adalah foto produk yang di sesuaikan dengan
Warna warna yang akan digunakan adalah warna-warna yang sesuai dengan
isi dari produk,
Warna hijau pada kemasan kemiri mempunyai arti alami
Warna merah pada kemasan ketumbar mempunyai arti dapat menarik perhatian dan meningkakan nafsu makan
Warna orange pada kemasan asem karena mempunyai arti segar
Warna kuning pada kemasan ebi mempunyai arti dapat menarik perhatian
✠ ✡✠☛☞
✌ ✍✎✏ ☛✑✒ ✓ ✔✕ ✖ ✎✑ ☛✗✍✕ ☛ ✡
☛☞.1 ✌✘ ✙✚i✛✒✜ ✢✣✤✙✛ ✥
✦ ✧ ★✩✪ ★ p✧✫r✬✫n n✭✫n✪ ✮✧✪tnt✫s ✯✪ ✰ ✱✫ ✲ ★✧ ✳✫✰ ✫n✴ ✱✳✫ ✳✪ ✵✫ ✪ ★ ✶✫✮ ✫ ✳✧ ✮✪ ✫ u
t
✫ ✳✫ ✷u✭✫ ✳✧ ✮✪ ✫ ✶✧ ✩✮ ✱★un✭ ✳✧n✭✭✱✩✫ ★✫n✰ ✸✹✫wt✧r ✺✧orl ✻✫rw✼ ✽ ✮✫ ✩ ✾✮✸✵✧✿ ❀✸❁ ✸✰❀✸✶✺❂❃❄
☛☞.1.1. ✌✘ ✙✚i✛✗✘ ✣i❅
❆✧ ✮✪✫✱❁✫ ✳✫
❇❈❉❊ ❈❋●❍ ■❏❍❑▲ ▼ ❈◆❖P❉ ❈▲ ❈◗❘▼ ❉❈❉❑ ❙❚P ❉❑❋❑ ❯▼ ❉❊P❋❱❲❳❚▼ ❉P◗❨❋❑❊ ❈❩❑
❬★✱❭✫ ✩ ❪❫❴❵✬✳
❆✫ ❁✧❭✪ ✫✲ ❪✶✲ ✫✰❁✪ ✬✶✸✲ ❛✧ ✰❁✧❭❜✲ ✫ ✳✪ ✩✫ ✰✪✸✶✶
❝❞❡❢❞❣❤ ✐❥ ❦✐❧ ♠♥❞♦♣q❡❞ ♠❞ rs♥❡❞❡❧ t✉q✈♥❡❢ ❞❣ ✇♥❡❢q❣①②③✉♥❡q r④❣❧❢❞⑤❧
⑥ ⑦⑧⑨⑩ ❶ ❷❸❹❺❻ ❼
❽⑩ ❾❿ ⑨➀ ⑩ ➁ ❷➂ ➁⑩ ➃ ❾➀ ❻➂ ➄ ➁➅❿ ➃ ❾❿ ⑨ ➆➁⑩ ❼➀ ❶⑩ ➃➀➄➂➂
➇❿ ⑦❶➀ ➃➂⑨ ➄➈⑧⑦➃➀ ❷❻ ❿ ❾⑩ ⑦➄➉➉➃❿ ❾
➍ ➎ur➏n ➐➑➒➓➔ →
➣➏ ↔↕ ➙➛ ➏ ➜ ➐➝ ➜➏ ➞ ↔➛ ➔➝ ➟ ➜➠↕ ➞ ↔↕ ➙ ➡➜➏ →➛ ➢➏ ➞➛➟➝➝
➤ ↕ ➎➢➛ ➞➝➙ ➟➥➦ ➎➞➛ ➐➔ ↕ ↔➏ ➎➟➧➧➞↕ ↔
➨➩➫ ➭➩ ➯➲➳➵ ➸➳➺➻ ➼➩ ➽➾ ➚➫➩ ➻➩ ➪➶➼➫➩➫➺➹➘➩ ➽➩ ➴➼➫ ➭➚➯➷➬➮➱➼➫ ➚➪➘➯➺➭➩✃➺
➍ ➎➦ ➙➏ ➢ ➐➑➒➓➔ →
➣➏ ↔↕ ➙➛ ➏ ➜ ➐➝ ➜➏ ➞ ↔➛ ➔➝ ➟ ➜➠↕ ➞ ↔↕ ➙ ➡➜➏ →➛ ➢➏ ➞➛➟➝➝
❐❒❮ ❰❒ÏÐÑÒ ÓÑÔ Õ Ö❒×ØÙ❮❒ Õ❒ ÚÛÖ❮❒❮ ÔÜ❒ ÕÙ❮ Ý Ö❮ ❰ÙÏÞßàá Ö❮Ù ÚâÏÔ❰❒ãÔ
ä åæçè é êëìíî ï
ðè ñò çó è ô êõ ôè ö ñó îõ ÷ ôøò ö ñò ç ùôè ïó éè öó÷õõ
úò åéó öõç ÷ûæåöó êî ò ñè å÷üüöò ñ
þÿ ✁✂r ✄☎okum✂n pri✁✆✝ ✞
✟ ✠ur✡n ☛☞✌✍✎ ✏
✑✡ ✒✓ ✔✕ ✡ ✖ ☛✗ ✖✡ ✘ ✒✕ ✎✗ ✙ ✖✚✓ ✘ ✒✓ ✔ ✛✖✡ ✏✕ ✜✡ ✘✕✙✗ ✗
✢ ✓ ✠✜✕ ✘✗✔ ✙✣✤ ✠✘✕ ☛✎ ✓ ✒✡ ✠✙✥✥✘✓ ✒
✑ ✓ ✣✕✡✗ ✓ ✜ ✣✤ ✠✤ ✜✦
✧✆ ✁✆ ★✩✪✫ ✬✭✮✯ ✰✂★ þÿ ✁✂★✄☎ ✮✱ÿ ✂✲✳★✞✁✆✝✞
✟✠✤✔✡ ✜ ☛✴✵✛✍✌✶✴✛✷✎ ✏
✑ ✡ ✒✓ ✔✕ ✡ ✖ ☛✸✔ ✒✗✡ ✗✓ ✔✹✴ ✷✦✔✡ ✏
✺✻✼✽ ✻✾✿❀❁ ❂❃❄ ❅❆ ✾ ❇❈✼✽❆ ✾❉❊❋●❈✼❆❍■✾❏✽✻❑ ❏
▲▼◆ ❖P◗ ❘❙❚ ❯❱❲ ❳❨❩❙ ❯❬❲ ❳
❭ P❪ ❫ ❖❴ P❵ ❘❛ ❖❪❜P ❜❫ ❖❙ ❩❬❝ ❖P ❳
✐❥❦ ❧❥ ♠♥♦♣ qrs❥t✉✈❥ ✇① ②③❦ ❧④♠⑤⑥⑦⑧③❦④①⑨♠✇❧❥⑩✇
❶❷❸ ❹❺❻ ❼❽❾ ❿➀➁➂➃
➄ ❺➅ ➆ ❹➇ ❺➈ ❼➉ ❹➅➊❺ ➊➆ ❹➋❽❾ ➌ ❹❺➃
➍ ➆❷❻ ➇➎➊ ❹➏➐❸ ❷➎➇ ❼➑ ➆➅ ❺❷➏ ➒ ➒➎ ➆➅
➣↔ur↕n ➙➛, ➜ ➛↕t➝r➞↕➟ ➙➠➡ ➢➞rt ➤ ➞↔➝ ➠ ➝↔➥➞s pr➦➧➨↔➩➞ ➙➡↕➫➟on
➭ ➯➲➳ ➯➵➸➺➻ ➼➼➽➾➯➚➚ ➪➵ ➶➹➲➳➪➵➘➴➷➬➹➲➪➚➮➵➱➳➯✃ ➱
➣↔ ➨❐↕➥ ➙❒❮ ❰Ï ÐÑ❮❰Ï Ð ➛↕Ò➝❐➞↕➟ ➙Ó➝❐Ò ↕➩Ô➝❐ Ð↕➥
➠ ➝↔➥➞➩Õ ❐➦➧➨↔➩➞ ➙Ö➞×➞Ò ↕➟ Ø ❐➞➥ Ò➞➥×
ÜÝurÞn ßàá âãäåæ âã çÞè é êëÞì ßíî ïì éäàðæñ êÞã
òéÝóëôï êõíîÝôë ßöéèÞÝõ ÷ ÷ôéè
ø ùú ûùüýþÿ ✁✂✄úù☎ ù✆☎✄✂✝ ✆✞ ✄ü ✟✝ú û✄ü✠✡☛✂✝ú ✄✆☞ü✌ûù✞✌
ÜÝî êÞó ßðâãäá✍✎âã
çÞè é êëÞì ßïìÞôè ëÝ
òéÝóëôï êõíîÝôë ßâéèÞÝõ ÷÷ôéè
✔✕ur✖n ✗✘✙ ✚✛✜✘✘ ✚✛
✢✖✣ ✤ ✥✦✖✧ ✗★✣ ✦✕✤✥✚✥✩✛✩✪✖✫✦✫✬ ✥✖✭✩✖✥✪
✵✶✷✸ ✶✹✺✻✼✸ ✶✽✶
✾ ✿❀✿
❁❂ ❃❄❂ ❅❆❂ ❂ ❇❈❉ ❊❋ ●❋ ❍❈■ ❏❑▲ ▼▲ ◆❖P ◗❘ ❙❚ ❈❯❱❲ ❄❂ ❳❨❂❇❩❱❬❭❇❃❄❭❪❫❴❄❃❬❄❨❃❄❬❄❈
❵ ❫❭❃❇❄❂ ❄❅ ❆❂ ❇❈❉ ❊❋❋❛❍❈❜❏❘ ❏ ▼▲❝◆■ ❏❑▲ ▼▲◆❞❡❏❢❣◗❡❏❢❤▲◆ ❘ ❙◆✐❈❥❄❂❲❫❂❦❳ ❨❂ ❇❩❱❬ ❭❇❃❄❭❵ ❧❴ ♠ ❫❃❱❬❁❂ ❲❧❂❱❭❇❄❈
♥❇❭❂❄♦❄❃❇❅♣ ❬❇❈❉ ❊❋●● ❍❈❖❏P ▲◆q▲◆✐▲ ◆r❏ ▼▲❝◆■❏❑ ▲ ▼▲◆s▲❢❙T▲ ❙❢❝❘❈❥❄❂❲❫❂❦❳ ❨❂ ❇❩❱❬ ❭❇❃❄❭❵ ❧❴ ♠ ❫❃❱❬❁❂ ❲❧❂❱❭❇❄❈
t ✉✈ ✇✉①
②❧③❫❴❱❂④❬❇⑤ ❄❲❇❈❊ ✴⑥❱⑤❬❫❄❬❇❈❊❋ ● ❊
⑦✿①⑧✉⑨
⑩❱❂❄❲ ❇❅ ⑩ ❶❬❇❭❃❇❂ ❱❪❫❶❄❬❃❧❈❉●❷ ❷❷❍❈❸❹ ❺❻ ❺❻❼ ❻❼❽❹❻❾ ❼s ❿❹ ➀ ❻s❻❼❽❻➁ ❻➀❽u❼❾ ❻➂❹➀ ❻s❻ ❺❻❼
➃❱❬❴❄♦❄❂❵❄❬❃❄➄ ❄➅❄ ❈❉●❷ ❷ ➆ ❍f❙◆✐▼❝❚❏❑▲ ▼▲◆
❶ ❃❃♠❳➇➇➈➅❴ ➉✴ ✴❊ ❈⑤➊❧❦ ❭ ♠ ❧❃❈➋❧❴➇❊❋❋ ❷➇❋ ✳➇⑤❫❴⑤❫➌❲❄❂➌❬❱❴ ♠❄❶ ❈❶❃❴ ➊
❶ ❃❃♠❳➇➇ ♠❫ ❭➊❇❃❈♠❱ ❃❬❄❈❄➋❈ ❇❲➇➄❧❫ ❬❂❄➊❭➇❲ ❱❭❇❦❂➇
❵ ➊❇❴ ➋❶❫➋③❄❂❲❵ ❬❄❭❧❩❱➋❈❉❊❋ ❋➉➍❖P❝◆ ▼❝➎r▲ ▼▲ Pr❏ ▼▲❝◆■❏❑▲▼▲ ◆
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Irfan Julyawan
Tempat/ Tgl Lahir : Cimahi, 12 juli 1987
Usia : 25 tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Kewarganegaraan : WNI
Agama : Islam
Alamat : JL. Jendral Sudirman
Gg. Manunggal 2c
Telp : 085624983738
PENDIDIKAN FORMAL
2009 – : UNIKOM
2003 – 2006 : SMA ANGKASA
2000 – 2003 : SLTP ANGKASA
1994 – 2000 : SDN GARUDA 1
Demikian, segala yang tertulis di atas adalah yang sebenar-benarnya dan selengkap-lengkapnya.
Bandung, 25 juli 2012