• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Materi Ajar Dengan Pendekatan Knowledge Management System Di SMA Negeri 1 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Materi Ajar Dengan Pendekatan Knowledge Management System Di SMA Negeri 1 Bandung"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

BIODATA PENULIS

A. Data pribadi

Nama : Putri Dewintari

Tempat, Tanggal Lahir : Palopo, 24 November 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Wanita

Kota Asal : Sumedang, Provinsi Jawa Barat

Alamat di Bandung : Jl. Sekeloa Utara Gang Amat 1 No 79, Kec.

Coblong, Bandung

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Telepon/HP : 081342158986

(5)

2005-2008 : SMP N 1 Palopo

2008-2011 : SMA N 3 Palopo

2011-2016 : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Studi

Teknik Informatika Universitas Universitas

Komputer Indonesia

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, 24 Agustus 2016

(6)

PENGELOLAAN MATERI AJAR DENGAN PENDEKATAN

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

DI SMA NEGERI 1 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

PUTRI DEWINTARI

10111251

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

Pengelolaan Materi Ajar Dengan Pendekatan Knowledge Management System Di SMA Negeri 1 Bandung”. Adapun tujuan dari penyususnan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi

strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer

Indonesia.

Dengan Selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis bapak Drs. Ghazalba dan ibu Ahdiyani, Tante

Dian, Tante Dian, adik-adik penulis Muthmainnah, Muh. Miftaahuddin,

dan Nabila Mahaputri yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih

sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Utama Dewi Widianti, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing

yang selama ini telah banyak memberikan pengarahan serta masukan yang

berharga, kritik, dan pengalaman berkesan selama masa bimbingan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom.,M.T selaku dosen wali penulis yang

telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan dukungan bagi

penulis.

4. Ibu Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom selaku dosen penguji seminar

dan penguji satu pada saat sidang yang juga membimbing saya, terima

kasih atas arahan dan masukannya.

5. Ibu Rani Susanto, S.Kom.,M.Kom selaku dosen penguji tiga pada saat

sidang yang juga membimbing saya, terima kasih atas arahan dan

masukannya.

6. Bapak ibu dosen yang selama ini membimbing dalam menempuh berbagai

(8)

iv

7. Bapak Widayana, S.Pd selaku nara sumber, Bapak Agung Purnomo selaku

ketua divisi ICT dan semua staff pegawai SMA Negeri 1 Bandung yang

sudah membantu dan memberikan respon positif selama penelitian

dilaksanakan.

8. Fauziah dan Hadyan Fadillah yang selalu ada dan memberikan semangat

yang sangat berarti bagi penulis.

9. Santi Ade Suryani dan Tanti Iryanti yang yang selalu ada dan setia

menemani serta memberikan semangat yang sangat berarti bagi penulis.

10.Teman-teman Exactautis SMAN 3 Palopo angkatan 2011 selalu

memberikan dukungan dan semangat.

11.Teman-teman IF-6 angkatan 2011 Universitas Komputer Indonesia yang

selalu memberikan dukungan dan semangat.

12.Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi dan

bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi,

namun tidak sempat dicantumkan namanya satu persatu

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semoga semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan

yang berlipat dari Allah SWT. Amin.

Bandung, Juli 2016

(9)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.1 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 11

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Profil Instansi ... 13

2.1.1 Sejarah Instansi ... 13

(10)

vi

2.1.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung... 15

2.2 Landasan Teori ... 24

2.2.1 Pengertian Data ... 24

2.2.2 Pengertian Informasi ... 24

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 24

2.2.4 Pengertian Pengetahuan ... 25

2.2.5 Pengertian Web ... 31

2.2.6 Algoritma Rabin-Krap ... 32

2.2.7 Pengertian HTML ... 34

2.2.8 Pengertian PHP ... 35

2.2.9 Pengertian MySql ... 36

2.2.10 Analisis SWOT ... 35

2.2.11 Skala Pengukuran ... 44

BAB 3ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 47

3.1 Analisis Sistem ... 47

3.1.1 Analisis Masalah ... 47

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 47

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 55

3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 56

3.2.1 Analisis Jaringan ... 56

3.2.2 Analisis Peranngkat Keras ... 58

3.2.3 Analisis Perangkat Lunak ... 58

(11)

vii

3.4 Analisis Arsitektur dan Desain KM ... 71

3.4.1 Arsitektur Model Knowledge Management ... 71

3.4.2 Arsitektur Knowledge Management dan Infrastruktur ... 73

3.5 Analisis Metode KM ... 75

3.5.1 Model Konversi Knowledge ... 75

3.5.2 Knowledge Taxonomy ... 77

3.5.3 Penerapan Text Mining dan Rabin Karp ... 79

3.6 Analisis Desain Tim KM ... 108

3.7 Analisis Basis Data ... 109

3.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 112

3.8.1 Diagram Konteks ... 112

3.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 113

3.8.3 Spesifikasi Proses ... 125

3.8.4 Kamus Data ... 134

3.9 Perancangan Sistem ... 144

3.9.1 Tabel Relasi ... 144

3.9.2 Struktur Tabel... 145

3.9.3 Perancangan Struktur Menu ... 149

3.9.4 Perancangan Antar Muka ... 152

(12)

viii

3.9.6 Perancangan Jaringan Semantik ... 175

3.9.7 Perancangan Prosedural ... 178

BAB 4IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 187

4.1 Implementasi Sistem ... 187

4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 187

4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 187

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 188

4.1.4 Implementasi Basis Data ... 193

4.2 Pengujian Sistem ... 195

4.2.1 Skenario Pengujian Blackbox ... 195

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 196

4.2.3 Kesimpulan Pengujian Blackbox ... 213

4.2.4 Pengujian Beta ... 213

4.2.5 Skenario Pengujian Beta ... 213

BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN ... 223

BAB 5 ... 223

5.1 Kesimpulan ... 223

5.2 Saran ... 223

(13)

224

DAFTAR PUSTAKA

[1] (2016, Maret) SMAN 1 Bandung. [Online]. http://www.sman1bdg.sch.id

[2] Witarto, Memahami Sistem Informasi. Bandung: Penerbit Informatika

Bandung, 2004.

[3] A. B. Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang:

Graha Ilmu, 2005.

[4] Paul L. Tobing, Knowledge Management Konsep, Arsitektur dan

Implementasi. Jakarta: Graha Ilmu , 2007.

[5] Ronald Maier, Knowledge Management System Informatian and

Communications Technologies for Knowledge Management. German:

Springer, 2007.

[6] Salmuasih and Andi Sunyoto, "Implementasi Algoritma Rabin Karp untuk

Pendeteksian Plagiat Dokumen Teks Menggunakan Konsep Similarity,"

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013, Juni 2013.

[7] Bunafit Nugroho, Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta: Andi,

2005.

[8] F Rangkuwati, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

[9] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&

D. Bandung: Alfabeta, 2010.

[10] Azhar Firdaus , Ernawati, and Arie Vatresia, "Aplikasi Pendeteksi

Kemiripan Pada Dokumen Teks Menggunakan Algoritma Nazief & Adriani

dan Metode Cosine Similarity ," Jurnal Teknologi Informasi, vol. 10, no.

ISSN 1414-9999, April 2014.

[11] M.A. Inneke Pakereng and Teguh Wahyono, Sistem Basis Data (Konsep

dan Pendekatan Praktikum). Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu, 2004.

(14)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMA Negeri 1 Bandung adalah sekolah menengah yang didirikan pada tahun

1950 dan pada tahun 2008 sudah terakreditasi "A". SMA Negeri 1 Bandung yang

terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 93 Bandung, memiliki areal 8.450 m2 dan luas

bangunannya 3.790 m2, sampai tahun 2011/2012 memiliki sarana dan prasarana

sebagai berikut : 29 ruang belajar, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakasek,

Ruang Staf Wakasek, Ruang Guru, Ruang Tata Laksana, Ruang Pengolahan Data,

Ruang Perpustakaan, Ruang BK, Ruang Laboratorium, Ruang Multimedia,

RuangAula dan Masjid. Saat ini SMA Negeri 1 Bandung melayani sekitar 1.136

peserta didik dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas.

Materi ajar merupakan salah satu alat bagi guru untuk melakukan proses

belajar mengajar. Materi ajar disusun serta disesuaikan isinya berdasarkan silabus

dan standar kurikulum yang digunakan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan

dengan Bapak Wida selaku Wakasek Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Bandung

beliau menjelaskan bahwa terdapat permasalahan dalam pengelolaan materi ajar

saat ini yaitu materi ajar serta pengetahuan yang ada di dalamnya masih dimiliki

oleh masing-masing guru dan belum menjadi milik sekolah, penyimpanan serta

penyebaran (sharing) materi ajar di lingkungan guru masih membutuhkan waktu

yang lama karena materi ajar tidak tersimpan dalam suatu pohon pengetahuan

dalam suatu sistem, sehingga ketika ada guru yang pindah pengetahuan guru

terkait materi ajar dan pengalaman mengajarnya juga terbawa keluar karena tidak

tersimpan di sekolah. Masalah lainnya adalah ketika ada pelatihan atau seminar

yang tidak semua guru dapat mengikuti, karena media untuk sharing pengatahuan

yang kurang memadai mengakibatkan pengetahuan guru menjadi tidak merata.

Hal ini dikarenkan guru yang tidak mengikuti pelatihan tidak mengetahui

pengetahuan apa yang didapatkan dari pelatihan tersebut, yang pada akhirnya

(15)

Tidak tersimpannya materi ajar ini dalam suatu sistem juga menyulitkan bagian

kurikulum untuk melakaukan monitoring materi ajar. Sulitnya proses monitoring ini

menyebabkan bagian kurikulum tidak mengetahui apakah materi ajar yang disiapkan

oleh guru sudah sesuai dengan silabus dan standar kurikulum yang digunakan oleh

sekolah.

Materi ajar merupakan pengetahuan bagi sekolah yang dapat diproses, diolah dan

didistribusikan dengan memanfaatkan knowledge management system. Knowledge

Management System merupakan suatu sistem yang mampu melakukan klasifikasi

terhadap pengetahuan yang ada, bagaimana pengetahuan tersebut mudah digunakan

(Disseminate Knowledge), bagaimana menyimpan pengetahuan (Store Knowledge),

bagaimana memelihara pengetahuan (Manage Knowledge), bagaimana menciptakan

pengetahuan (Create Knowledge), bagaimana memperbaharui pengetahuan (Capture

Knowledge) dan bagaimana pengetahuan yang ada disusun dalam suatu pohon

pengetahuan (Refine Knowledge). Dalam hal ini portal knowledge management

system merupakan salah satu wahana untuk mempermudah dan mempercepat proses

berbagi pengetahuan, keahlian, pengalaman dan kolaborasi terkait materi ajar antar

guru dengan pendekatan knowledge management system.

Berdasarkan permasalahan terkait dengan pengelolaaan materi ajar di SMA

Negeri 1 Bandung diatas maka diusulkan sistem informasi dengan pendekatan

Knowledge Management sebagai wahana sharing materi bagi guru dan monitoring

materi terhadap keseusaiannya dengan silabus dan kurikulum.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang ada, adalah

bagaimana membuat media pengelolaan materi ajar dengan pendekatan knowledge

(16)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun Knowledge

Management System di SMA Negeri 1 Bandung.

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Memudahkan guru di SMA Negeri 1 Bandung untuk mengelolah

pengetahuan yang ada di dalam materi ajar serta pengalaman mengajar

dan materi hasil pelatihan yang telah diikuti.

2. Membantu bagian kurikulum dalam proses monitoring kesesuaian materi

ajar dengan silabus yang mengacu pada standar isi kurikulum KTSP 2006

yang digunakan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang ada dalam pembangunan sistem informasi yang

menerapkan knowledge management di SMA Negeri 1 Bandung adalah sebagai

berikut :

1. Sistem informasi yang dibangun merupakan pengelolaan bahan ajar dengan

pendekatan knowledge management system di SMA Negeri 1 Bandung.

2. Mefokuskan pada penyimpanan pengetahuan eksplisi dan tacit.

3. Standar silabus mengacu pada kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1

Bandung yaitu Standar Isi KTSP 2006.

4. Penggunaan algoritma Rabin Karp dalam proses monitoring untuk mengukur

tingkat similaritas antara materi dan silabus.

5. Dalam proses stemming materi dan silabus menggunakan algoritma Nazief dan

Adriani .

6. Penggunaanya dibatasi hanya untuk materi pelajaran kelas X.

(17)

8. Sistem informasi knowledge management system berbasis web dengan

menggunakan bahasa pemograman PHP dan database yang digunakan MySql.

9. Model analisis yang digunakan adalah analisis tersturktur yang meliputi ERD

(Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).

10.Mendukung format file Text dalam pengelolaan materi ajar.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi di

SMA Negeri 1 Bandung dengan menggunakan pendekatan Knowledge Management

adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang yaitu metode

yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang

diperlukan secara sistematis, faktual dan akurat. Tahapan yang dilakukan adalah

(18)
(19)

Gambar 1. 1 Metodologi Penelitian

(20)

7

Adapun keterangan dari langkah-langkah yang terdapat pada gambar 1.1 adalah

sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama dari metodologi penelitian adalah melakukan identifikasi

masalah yang ada di SMA Negeri 1 Bandung. Dengan mengidentifikasi masalah

maka akan tergambar masalah-masalah secara umum yang ada di SMA Negeri 1

Bandung.

2. Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data ini dibagi tiga pengumpulan ada, yaitu Observasi,

wawancara, dan kajian literatur.

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi berupa data sekunder. Data

sekunder hasil dari studi lapangan ke SMA Negeri 1 Bandung ini berupa data

atau dokumen yang berkaitan dengaan profil SMA Negeri 1 Bandung, Visi, Misi,

Moto dan struktur organisasi.

b. Wawancara

Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan Wakil Kepala Sekolah bidang

Kurikulum Bapak Wida, terkait masalah yang akan dijadikan penelitian.

c. Studi literatur

Studi literatur ini merupakan mencari dan mempelajari literatur yang berkaitan

dengan Knowledge Management System, melalui buku,buku, jurnal, internet dan

paper

3. Analisa Sistem

Tahap analisis sistem yang akan dibangun memberikan gambaran umum

(21)

a. Analisis masalah

Analisis masalah yang ada berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan.

b. Analisis sistem yang sedang berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan seperti, prosedur pembuatan RPP, prosedur

penggantian guru yang tidak masuk, prosedur hasil pelatihan dan prosedur

pembuatan materi.

c. Analisis aturan bisnis yang sedang berjalan

Analisis aturan bisnis yang sedang berjalan terhdap sistem yang sedang berjalan.

d. Analisis aturan bisisnis berdasarkan kebutuhan

Analisis aturan bisnis yang akan dibangun terhadap sistem yang sedang berjalan.

4. Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Pada tahapan ini peneliti menganalisis kebutuhan non fungsional yang

dibutuhkan untuk pembangunan Knowledge Management System meliputi : Analisis

Jaringan, Analisis Kebutuhan Perangkat Keras, Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak,

Analisis Pengguna.

5. Penyelarasan KM dengan Strategi bisnis

Langkah ini, melakukan penyelarasan Knowledge Management dengan

strategi bisnis yang ada di SMA Negeri 1 Bandung. Penyesuian knowledge dengan

strategi bisnis SMA Negeri 1 Bandung sudah tercantum pada misi Melaksanakan

pendidikan dan pembelajaran, bimbingan dan konseling, Serta layanan administrasi

secara efektif dan efesien, profesional, akuntabel dan berdaya saing yang berbasis

Information and Communication Technology. Hasil dari tahap analisis ini merupakan

merekomendasikan penyesuian KM dengan strategi bisnis yang akan digunakan

untuk membuat KM dan digunakan pada tahap berikutnya, tool analisis yang

digunakan untuk penyesuian KM dengan strategi bisnis menggunakan identifikasi

(22)

9

6. Arsitektur dan Desain KM

Langkah ini merancang infrastruktur yang akan menjadi bagian dari arsitektur

Knowledge Management System yang akan dibangun. Infrastruktur KM yang akan

dibuat akan disesuaikan dengan hasil analisis infrsatruktur dan penyesuian KMS

dengan strategi bisnis sehingga dapat digunakan pada tahap berikutnya. yang ada di

SMA Negeri 1 Bandung.

7. Desain Tim Knowledge Management

Pada tahapan ini membuat tim yang akan merancangan, membangun,

mengimplemntasikan, dan menjalankan Knowledge Management ketika sudah

dibangun.

8. Analisiss Basis Data

Pada tahap analisis basis data yang akan menganalisis data yang yang akan

diterapkan dalam sistem dan menjelaskan data yang diperlukan menggunakan ERD.

9. Analisis Kebutuhan Fungsional

Pada tahapan ini menganalisis kebutuhan fungsional yang dibutuhkan untuk

pembangunan Knowledge Management System. Analisis kebutuhan fungsional

meliputi: Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Spesifikasi Proses, Kamus Data.

10. Perancangan Sistem

Tahapan perancangan sistem merupakan tahap merancang sistem setelah

melakukan analisis sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem terdiri dari:

1. Perancangan tabel relasi

2. Perancangan struktur tabel

(23)

4. Perancangan anatarmuka

5. Perancangan pesan

6. Perancangan jaringan semantik

7. Perancangan prosedural

11. Implementasi Sistem

Tahap implementasi merupakan tahap menerapkan sistem yang telah dirancang

dan dapat dioperasikan secara optimal sesuai kebutuhan. Implementasi sistem terdiri

dari:

1. Implementasi perangkat lunak

2. Implementasi perangkat keras

3. Implementasi basis data

4. Implementasi antarmuka

12. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan dengan tujuan untuk meniadakan kesalahan – kesalahan pada sistem yang dibangun, selain itu untuk menilai sistem apakah sistem

yang dibangun. Pengujian sistem meliputi:

1. Pengujian black box

2. Pengujian beta

13. Kesimpulan dan Saran

Tahap ini merumuskan kesimpulan yang ditarik dari tujuan penelitian dan saran

terhadap sistem yang telah dibangun. Penelitian dianggap berhasil apabila kesimpulan

yang dirumuskan telah sesuai dengan tujuan penelitian.

14. Aplikasi KMS SMA Negeri 1 Bandung

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi KMS untuk SMA Negeri 1 Bandung

(24)

11

1.6 Sistematika Penulisan

Gambaran secara umum dari isi laporan tugas akhir ini akan dijelaskan pada

sistematika penulisan dari laporan tugas akhir sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan

laporan tugas akhir, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, maksud dan

tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi pembahasan mengenai profil SMA Negeri 1 Bandung, yang

meliputi sejarah, struktur organisasi, visi dan misi instansi, dan teori–teori yang

berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan analisis dan perancangan sistem . Analisis dan

perancangan sistem merupakan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan

rancangan sistem yang baik dan sesuai dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal

dari analisis adalah menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem mulai dari kebutuhan

pengguna, kebutuhan non fungsional, dan kebutuhan fungsional. Tahap perancangan

aplikasi yaitu perancangan database dan perancangan antarmuka.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan implementasi sistem. Implementasi sistem merupakan

tahap penerjemahan kebutuhan pembangunan aplikasi ke dalam representasi

perangkat lunak sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. Setelah

(25)

kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan

pengembangan sistem.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan mengenai seluruh hasil tugas akhir yang dilaksanakan

di SMA Negeri 1 Bandung, serta saran untuk keperluan pengembangan aplikasi

(26)

13 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Instansi

SMA Negeri 1 Bandung adalah sekolah menengah yang didirikan pada

tahun 1950 dan pada tahun 2008 sudah terakreditasi "A". SMA Negeri 1

Bandung yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 93 Bandung.

2.1.1 Sejarah Instansi

Pada tahun-tahun setelah pengakuan kedaulatan, di Bandung telah berdiri

sebuah SMA yang dikenal dengan sebutan SMA PARKI (Pasundan). Sekolah ini

menempati sebuah bangunan di Jalan Pasundan, kemudian pindah ke Jalan

Sumatera 36A Bandung (sekarang gedung tersebut dipakai oleh SMP Negeri 5

Bandung). Tahun pelajaran 1950/1951 atau tepatnya tanggal 1 Agustus 1950,

SMA PARKI menjadi SMA Negeri. Sejak itu SMA PARKI menjadi SMA

NEGERI III A/B Bandung (Pada waktu itu ada tiga SMA Negeri di Bandung,

yaitu SMA II B/C dan SMA II B/C di Jl. Belitung, dan SMA III A/B Jl. Sumatera

36A Bandung) dengan dua jurusan, yaitu bagian A dan Bagian B.

Kemudian pada tahun ajaran 1953/1954, berdasarkan surat keputusan dari

pemerintah. Kepemerintahan Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan bahwa

SMA III dibagi dua, yaitu, SMA IIIA Bagian Bahasa dipimpin oleh Pak MI.

Kartadipradja dan SMA IIIB Bagian Ilmu Pasti dipimpin oleh Pak Tjetje

Djajadisastra. Tiga tahun kemudian tepatnya bulan Agustus 1956, sekolah

mendapat pergantian nama SMA Negeri IIIA menjadi SMA Negeri IA, sedangkan

SMA Negeri IIIB menjadi SMA Negeri IVB. Selanjutnya pada tanggal 1 Agustus

1958 SMA IA dipindahkan ke daerah Bandung Utara, menempati sebuah gedung

Lyceum di Jl. Dago. Sedangkan SMA IVB berubah status menjadi SMA Negeri

(27)

SMA Negeri 1 Bandung yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 93

Bandung, memiliki areal 8.450 m2 dan luas bangunannya 3.790 m2, sampai tahun

2011/2012 memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut, 29 Ruang Belajar, 1

Ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Wakasek, 1 Ruang Staf Wakasek, 1 Ruang Guru,

1 Ruang Tata Laksana, 1 Ruang Pengolah Data, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Ruang

BK, 4 Ruang Laboratorium, 1 Ruang Multimedia, 1 Ruang Aula, 2 Ruang WC

Guru, 10 Ruang WC Siswa, dan 1 Ruang Mesjid.

Adapun prestasi akademik yang pernah diraih oleh SMA Negeri 1

Bandung adalah Juara I tingkat Internasional APEC Future Education Festival di

Gyeongju Korea Selatan pada tahun 2012, Juara II Olimpiade Fisika tingkat

Nasional pada tahun 2011, Juara I ASEAN Science Enterprise Challenge pada

tahun 2010, Juara Tkt. Provinsi Olimpiade Kebumian, Juara 1 Honda DBL pada

tahun 2010, Juara II Masjid Mushola Award pada tahun 2010 [1].

2.1.2 Visi dan Misi Instansi

SMA Negeri 1 Bandung sama seperti instansi pada umumnya juga

memiliki visi dan misi untuk mengembangkan sekolah kedepannya. Visi dan Misi

SMA Negeri 1 Bandung adalah sebgai berikut :

Visi :

Mewujudkan sumber daya manusia yang berprestasi dan berbedi pekerti

baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Misi :

a) Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Meningkatkan rasa kebangsaan dan nasionalisme.

c) Mengembangkan seni budaya lokal dan nasional.

d) Meningkatkan pengetahuan dan perilaku yang berwawasan

lingkungan.

e) Melaksanakan kegiatan pelatihan, penyetaraan kualifikasi guru dan

(28)

15

f) Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran, bimbingan dan

konseling, Serta layanan administrasi secara efektif dan efesien,

profesional, akuntabel dan berdaya saing yang berbasis Information

and Communication Technology (ICT) [1].

2.1.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung

Struktur Organisasi pada SMA Negeri 1 Bandung dapat dilihat pada

(29)
(30)

17

Berdasarkan struktur organisasi tersebut berikut penjabaran masing masing tugas di SMA Negeri 1 Bandung

A. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator Manager,

Administrator dan Supervisor, Pemimpin atau leader, Inovator, Motivator.

a. Kepala Sekolah sebagai edukator

Kepala Sekolah sebagai Edukator bertugas melaksanakan proses

belajar mengajar secara efektif dan efisien.

b. Kepala Sekolah selaku manager Mempunyai tugas :

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasi kegiatan

3. Mengarahkan kegiatan

4. Mengkoordinasikan kegiatan

5. Melaksankan pengawasan

6. Melakukan evalusi terhadap kegiatan

7. Menentukan kebijaksanaan

8. Mengadaka rapat

9. Mengambil keputusan

10. Mengatur proses belajar mengajar

11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana,

prasarana dan keuangan (RAPBS)

12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

13. Mengatur hubungan siswa dengan masyarakat dan instansi terkait.

c. Kepala Sekolah selaku administrator Bertugas menyelenggarakan Administrasi :

1. Perencanaan 11.Perpustakaan

2. Pengorganisasian 12.Laboratorium

3. Pengarahan 13.Ruang keterampilan/kesenian

(31)

5. Pengawasan 15.keuangan

6. Kurikulum 16.UKS

7. Kesiswaan 17. OSIS

8. Ketatausahaan 18. Serba Guna

9. Ketenangan 19. Media

10. Kantor 20. 7 K

d. Kepala Sekolah selaku supervisor

Bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :

1. Proses belajar mengajar (PBM)

2. Kegiatan bimbingan dan konseling

3. Kegiatan ekstrakurikuler

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait

6. Sarana dan Prasarana

7. Kegiatan OSIS

8. Kegiatan 7 K

e. Kepala Sekolah selaku pemimpin/leader 1. Dapat dipercaya jujur dan bertanggung jawab

2. Memahami kondisi Guru, Karyawan dan Siswa

3. Memiliki Visi dan Memahami Misi dan ekstern sekolah

4. Membuat mencari dan memilih gagasan baru

f. Kepala Sekolah sebagai inovator 1. Melakukan pembaharuan dibidang :

a. KBM

b. BK

c. Ekstrakurikuler

(32)

19

2. Melakukan pembinaan guru dan karyawan

3. Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di KOMITE

SEKOLAH dan Masyarakat.

g. Kepala Sekolah sebagai motivator

1. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

2. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM/BK

3. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk Praktikum

4. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

5. Mengatur halaman/lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

B. Komite Sekolah

Adapun tugas komite sekolah adalah :

a. Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai dengan program yang

ditetapkan

b. Bersama pihak sekolah menyusun dan menetapkan standar pelayanan

pembelajaran di sekolah

c. Bersama pihak sekolah merumuskan dan menetapkan visi misi sekolah

C. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan Ketatausahaan

sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

2. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

3. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

4. Penyusunan data penyajian data/statistika sekolah

5. Mengkoordinasi dan melaksanakan 7K

6. Pelayanan adm kepegawaian dan kesiswaan

(33)

D. WKS Kurikulum

1. Menyusun program kerja

2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

4. Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester), program

satuan pelajaran dan persiapan mengajar penjabaran dan penyesuain

kurikulum

5. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan

kelengkapan mengajar.

6. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler

7. Mengatur pelaksanaan program penilaina kriteria kenaikan kelas, kriteria

kelulusan dan laporan kemajuan belajar

8. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai kemajuan belajar

9. Mengatur pembangan mgmpp dan koordinator mata pelajaran

10.Mengatur mutasi siswa

11.Melakukan supervisi administrasi dan akademis

12.Menyususn laporan

13.Menyusun jadwal ujian semester dan daftar pengawas

14.Menyusun kelengkapan administrasi

E. WKS Kesiswaan

1. Menyusun program kerja

2. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

3. Mengatur dan mengkoordinasikan, pelaksanaan 7K (Keamanan,

Kebersihan, Ketertiban, Kekekurangan, Kesehatan, dan Kerindangan

4. Mengatur dan membina program kegiatan kegiatan OSIS meliputi :

Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli keamanan Sekolah

(PKS), Paskibra.

(34)

21

6. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah

7. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi

8. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapatkan beasiswa

9. Menyusun tata tertib sekolah

10.Mengatur pengisian buku induk, mutasi dan klaper

11.Mengatur penerbitan majalah dinding

12.Membuat papan statistik siswa

13.Membuat buku kasus

14.Menyusun program PSB (Penyusunan Kelas dan MOS)

F. WKS HUMAS

1. Menyusun program kerja

2. Membuat surat menyurat

3. Membuat proposal (kerjasama, bantuan, dll)

4. Mengatur dan mengembangkan hubungan dan peran dengan KOMITE

SEKOLAH

5. Menyelenggarakan bakti sosial, karya wisata

6. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan sekolah (gebyar

pendidikan)

7. Menyususn daftar mutasi siswa

8. Menyusun laporan

G. WKS Sarana

1. Merencanakan kebutuhan prasarana untuk menunjang proses belajar

mengajar

2. Merencanakan program pengadaannya

3. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana

4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian

5. Mengatur pembukuan

6. Menyusun laporan

(35)

H. Koordinator BK

Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai

berikut :

1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan konseling

2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang

dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.

3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada para siswa agar lebih

berprestasi dalam kegiatan belajar.

4. Memberikan saran dan bimbingan kepada siswa dalam memperoleh

gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang

sesuai.

5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

6. Menyusun statistika hasil penilaian bimbingan dan konseling

7. Melaksanakan kegiatan analisis evaluasi hasil evaluasi belajar

8. Menyususn dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan

konseling.

9. Menyusun buku kasus siswa

10.Membuat buku pribadi siswa

I. Koordinator LAB

Koordinator Lab mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengadaan bahan dan alat dalam pengelolaan lab

2. Merencanakan penggunaan lab

3. Menyiapkan alat menjelang siswa melaksanakan kegiatan praktikum

4. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan lab

5. Mengatur penyimpan dan daftar alat-alat lab

6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan lab secara berkala kepada

(36)

23

J. Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai ugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

1. Membuat perangkat pengajaran :

a. AMP dan LKS

b. Program mingguan guru dan program tahunan/semester

c. Program satuan pelajaran dan program rencana pengajaran

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,

ulangan umum, UAS

4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian dan mengisi daftar nilai

siswa

5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

6. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan)

kepada guru lain dalam proses belajar mengajar

7. Membuat alat pelajaran/alat peraga

8. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

9. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

10.Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

11.Mengadakan pengembangan program pengajaran yng menjadi tanggung

jawabnya

12.Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

13.Mengisi dan meneliti daftar siswa sebelum memulai pelajaran

14.Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum

15.Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.

K. Siswa

Siswa/siswi mempunyai tugas untuk bertanggung jawab dan menaati

(37)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang

akan dilakukan. Landasan teori ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar

yang kokoh. Teori yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang

pengetahuan yang mendukung pembangunan pengembangan program.

2.2.1 Pengertian Data

Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk

gambar, kata dan atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan reprentaasi yang

dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi. Karakteristiknya data

bukanlah fakta, namun reprentasi dari fakta. Sederhananya data adalah catatan

tentang fakta. Data yang baik adalah yang sesuai dengan faktanya [2].

2.2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara,

tergantung dengan waktu tertentu, mampu memberi kejutan atau surprise pada

yang menerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan dari informasi disebut nilai

informasi. “Informasi” yang tidak punya nilai biasanya karena data yang tidak

lengkap atau kadaluarsa.

Karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami

perubahan dari kondisi (state) belum mengetahui menjadi kondisi (state)

mengetahui. Perubahan ini mengandung unsur tidak terduga. Informasi yang

benar dan baru, dapat mengoreksi atau mengkonfirmasi informasi sebelumnya.

Informasi data juga dikatakan data yang telah diproses, yang mempunyai nilai

tentang tindakan atau kepuasan.

Manfaat informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastiaan. Hal ini

sangat berguna untuk proses pengambilan keputusan [2]

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD ( sistem

pengolahan dat), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan

(38)

25

mengumpulkan data(data gathering), mengelola data yang tersimpan,

menyebarkan informasi [3].

2.2.4 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah rangkaian informasi dan data, yang membentuk

jaringan sematik didalam ingatan seseorang. Jaringan semantic tersebut biasa

dibentuk oleh relasi logika atau intuisi berdasarkan pengalaman maupun proses

belajar. Pengetahuan juga dikatakan sebagai hasil prose psikologi yang berasal

dari persepsi ditambah oleh proses belajar dan proses pembentukan alasan.dia

merupakan tindakan atau pernyataan tentang hal yang diketahui, dengan

dukungan persepsi yang jelas terhadap suatu fakta dan kebenaran [4].

2.2.4.1Siklus Pengetahuan

Knowledge atau pengetahuan terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge

dan explicit knowledge. Tacit Knowledge merupakan knowledge yang diam di

dalam benak manusia dalam bentuk intuisi, judgement, skill, values dan belief

yang sangat sulit diformalisasikan dan di share dengan orang lain. Sedangkan

explicit knowledge adalah knowledge yang dapat atau sudah terkodifikasi dalam

bentuk dokumen atau bentuk berwujud lainnya sehingga dapat dengan mudah

ditransfer dan didistribusikan dengan menggunakan berbagai media. Explicit

knowledge dapat berupa formula, kaset, cd, video dana audio, spesifikasi produk

atau manual.

Kedua jenis knowledge tersebut dapat dikonversi melalui empat jenis

proses konversi, yaitu: Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi.

Keempat jenis proses ini disebut SECI Process ( S: Socialization, E :

Externalization, C: Combination, dan I : Internalization) diseoerti yang

digambarkan pada gambar 2-2 yaitu [4]:

(39)

Gambar 2. 2 SECI Process

1) Sosialiasi merupakan proses sharing dan penciptaan tacit knowledge

melalui interaksi dan pengalaman langsung.

2) Eksternalisasi merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi

explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi.

3) Kombinasi merupakan proses konversi explicit knowledge menjadi

explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian

explicit knowledge dan informasi.

4) Internalisasi merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang

dilakukan oleh anggota organisasi terhadap explicit knowledge yang

disebarkanke seluruh organisasi, melalui pengalaman sendiri sehingga

,emjadi tacit knowledge anggota organisasi [4].

2.2.4.2Pengertian Knowledge Management System

Knowledge Management System merupakan suatu management

pengetahuan yang dikembangkan menggunakan teknologi informasi untuk

menunjang kemampuan sebuah organisasi atau perusahaan, yang memerlukan

knowledge dan teknologi sebagai faktor daya saing yang sangat penting. Pada saat

perusahaan sedang berkembang dibutuhkan tingkat pengetahuan yang sangat luas

(40)

27

Kompetisi yang semakin ketat menyebabkan perlu adanya perubahan

paradigma dari resource-based competitiveness menjadi knowledge-based

competitiveness. Kedua konsep tersebut berbeda, pada konsep pertama bertumpu

pada keunggulan sumber daya alam lokasi dan geografis. Konsep kedua

berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan sumber

daya manusia perusahaan untuk menigkatkan perkembangan sumber daya

manusia perusahaan, perlu adanya suatu system aplikasi dengan menggunakan

teknologi informasi untuk mengelola dan mengembangkan knowledge yang

dimiliki oleh perusahaan [4].

2.2.4.3Manajemen Pengetahuan

Manajemen Pengetahuan (knowledge management) terdiri dari sejumlah

praktik yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan,

merepresentasikan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,

menciptakan kesadaran, serta pembelajaran. Menururt (Rainer, 2006) manajemen

pengetahuan adalah proses organisasi untuk membantu identifikasi, memilih,

mengatur, menyebarkan, mentransfer, dan menerapkan informasi dan keahlian

penting dari organisasi dengancara yang tidak terstuktur. Pengelolaan

pengetahuan (knowledge) mampu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan

mengaplikasikan pengetahuan ke segala macam kegiatan dan menyatukan

pengalaman baru dengan informasi [4].

2.2.4.4Tujuan Manajemen Pengetahuan

Tujuan dari sistem manajemen pengetahuan (knowledge management)

adalah agar organisasi menyadari pengetahuan individual dan kolektif dapat

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan efektif. Sistem manajemen

pengetahuan (knowledge management system) mengacu pada penggunaan

teknologi informasi moder, misalnya internet dan intranet untuk membuat

manajemen pengetahuan intra dan antar perusahaan lebih sistematis, kuat dan

(41)

dalam menghadapi pergantian karyawan dan pengurangan pegawai, dengan model

keahlian manusia sehingga organisasi dapat diakses secara luas [4].

2.2.4.5Siklus Manajemen Pengetahuan

Siklus sistem manajemen pengetahuan (knowledge management)

fungsional mengikuti enam langkah. Alasan mengapa sistem bersiklus adalah

bahwa pengetahuan disempurnakan secara dinamis sepanjangwaktu. Siklus

manajemen pengetahuan antara lain menciptakan, menangkap, menyempurnakan,

menyimpan mengelola, dan menyebarkan.

a. Menciptakan pengetahuan, pengetahuan diciptakan ketika orang menentukan

cara baru dalam melakukan sesuatu atau mengembangkan metode-metode,

dan kadang-kadang pengetahuan eksternal juga dimasukan.

b. Menangkap pengetahuan, pengetahuan harus diidentifikasi nilainya dan

disajikan dengan cara yang logis.

c. Menyempurnakan pengetahuan, pengetahuan baru harus ditempatkan dalam

konteks agar dapat ditindaklanjuti.

d. Menyimpan pengetahuan, pengetahuan yang bermanfaat harus disimpan

dalam format yang logis dalam tempat penyimpanan pengetahuan agar pihak

lain di organisasi dapat mengaksesnya.

e. Mengelola pengetahuan, pengetahuan baru dijaga kekiniannya. Pengetahuan

harus ditinjau kembali untuk memverifikasi agar tetap relevan dan akurat.

f. Menyebarkan pengetahuan, pengetahuan harus tersedia dalam format yang

bermanfaat bagi setiap orang di organisasi yang membutuhkannya dimana

(42)

29

Gambar 2. 3 Siklus Manajemen Pengetahuan [4]

2.2.4.6Faktor-Faktor Penting Dalam Implementasi KM

a. Manusia

Pada hakekatnya knowledge yang berada didalam pikiran manusia

merupakan tacit knowledge. Disamping sebagai sumber knowledge, manusia

pada hakekatnya juga merupakan pelaku dari proses-proses yang ada didalam

KM. Jika proses knowledge sharing/transfer dan knowledge creation tidak

dapat berjalan maka berjalan, maka persoalan utamanya adalah karena tidak

adanya kemauan dan kemampuan manusia untuk melakukannya.

b. Leadership

Untuk suksesnya implemetasi KM, para pemimpin harus mengerahkan

kapsitas intelektual dan sumber daya yang dibawah kendalinya dalam

menginspirasi, menyususn dan terjun lansung mengkonduktori implementasi

KM untuk mewujudkan visinya.

c. Teknologi

Tujuan utama dari penggunaan internet dalam KM adalah untuk

medistribusikan knowledge melalui internet/intranet yang memungkinkan

knowledge yang dimilki perusahaan dan karyawannya tersebar secara

(43)

d. Organisasi

Fokus utama manajemen pengetahuan adalah bagaimana sebuah organisasi

memiliki pengetahuan yang khas dan menjadi core competence. Oleh karena

itu sebuah organisasi harus secara terus-menerus menciptakan pengetahuan

baru. Organisasi yang ingin mengimplementasikan manajemen pengetahuan

harus mempersiapkan rancangan fungsi, proses, menata ulang mekanisme

kordinasi, interaksi dan aliran informasi atau pengetahuan.

e. Learning

Menurut Garvin definisi learning organization adalah sebagai keterampilan

organisasi dalam lima aktivitas utama :

a. Penyelarasan masalah

b. Menguji cobaan pendekatan baru

c. Balejar dari praktik terbaik

d. Transfer pengetahuan secara capat dan efisien ke seluruh organisasi

Proses pembelajaran menjadi sangat penting dalam manajemen pengetahuan,

karena melalui proses ini diharapkan mucul ide-ide, inovasi dan pengetahuan

baru. Learning Orgaanization dilakukan melalui disiplin atau pilar personal

mastery, mental models, shared vision, team thinking, dan systems thinking.

2.2.4.7Knowledge Management System

Knowledge Management System (KMS) adalah sebuah sistem yang

didesainuntuk mengatur pengetahuan organisasi. Dan memandang sebuah KMS

sebagai sistem yang diciptakan untuk memfasilitasi proses menangkap (capturing)

pengetahuan, menyimpan, memanggil dan menggunakan kembali pengetahuan

tersebut. Tujuan utama dari knowledge management system adalah untuk

mendukung dinamika pembelajaran organisasional dan keefektifan organisasi

tersebut. sistem manajemen pengetahuan diterapkan untuk mengelola

pengetahuan yang dijelaskan sebagai informasi personal terkait dengan fakta,

(44)

31

KMS, pengetahuan atau knowledge adalah informasi yang bermakna untuk

dikelola, diakumulasi, dan ditanam dalam konteks penciptaan dan penerapan.

Konteks internal dari pengetahuan menjelaskan tentang keadaan dari penciptanya,

misalnya penulis, tanggal pembuatan, asumsi atau tujuan penciptaan. Konteks

eksternal berkaitan dengan pemulihan dan penerapan pengetahuan. Konteks

tersebut mengkategorikan pengetahuan, yang berhubungan dengan pengetahuan

lain, menjelaskan hak akses, pembatasan penggunaan, dan keadaan serta umpan

balik dari penggunaan kembali [5].

2.2.5 Pengertian Web

Web atau lengkapnya WWW (World Wide Web) adalah sebuha koleksi

keterhubungan dokumen-dokumen yang disimpan di internet dan diakses

menggunakan protocol (HTTP/Hypertext Transfer Protocol). Intinya bahwa

pengguna internet bisa memanfaatkan berbagai macam fasilitas informasi dengan

biaya murah tanpa harus datang secara langsung ketempatnya. Informasi atau

dokumen yang dapat diakses dapat berupa data teks, gambar atau image, animasi,

video, suara, atau kombinasi diantaranya dan bahkan komunikasi bisa dilakukan

secara langsung dengan suara dan video sekaligus. WWW tidak hanya berfungsi

sebagai media untuk mencari informasi, tetapi web sudah banyak digunakan

secara komersial oleh hamper semua perusahaan-perusahaan di seluruh dunia

untuk mengiklankan usaha mereka. Web saat ini telah semakin dinamis, interaktif

dan cerdas dengan Bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk menutupi

kekurangan yang terdapat pada HTML sebagai bahasa standar untuk web. Kalau

dulu suatu web hanya dapat menyajikan informasi, saat ini suatu web telah

berinteraksi dengan pengguna melalui pengisian form, validasi input atau

transaksi online. Untuk mengakses web, dapat digunakan web browser seperti

(45)

2.2.6 Algoritma Rabin-Krap

String matching atau pencocokan string adalah subjek yang penting dalam

kaitannya dengan text-processing. Penggunaan string matching mencakup

pencarian pola dalam DNA sequence, search engine internet, menemukan

halaman web yang relevan pada query, dapat pula dimanfaatkan untuk mendeteksi

adanya plagiarisme karya tulis. Termasuk dalam algoritma string matching

diantaranya algoritma Naive, algoritma Rabin Karp, algoritma Finite Automaton,

dan algoritma Knuth Morris Pratt .

Algoritma Rabin Karp ditemukan oleh Michael O. Rabin dan Richard M.

Karp. Algoritma ini menggunakan metode hash dalam mencari suatu kata. Teori

ini jarang digunakan untuk mencari kata tunggal, namun cukup penting dan sangat

efektif bila digunakan untuk pencarian jamak [6]

2.2.6.1Prinsip Kerja Algoritma Rabin Karp

Rabin Karp merepresentasikan setiap karakter ke dalam bentuk desimal

digit (digit radix-d) ∑ = {0, 1, 2, 3, …, d}, dimana d = |∑|. Sehingga didapat masukan string k berturut-turut sebagai perwakilan panjang k desimal. Karakter

string 31415 sesuai dengan jumlah desimal 31,415. Kemudian pola p di-hash

menjadi nilai desimal dan string direpresentasikan dengan penjumlahan digit-digit

angka menggunakan aturan Horner's, misal :

{ A, B, C, ..., Z } → { 0, 1, 2, ..., 26 }

1) BAN → 1 + 0 + 13= 14 2) CARD → 2 + 0 + 17 + 3 = 22

Untuk pola yang panjang dan teks yang besar, algoritma ini menggunakan

operasi mod, setelah dikenai operasi mod q, nilainya akan menjadi lebih kecil dari

q.

Tetapi tidak semua nilai hash yang cocok berarti polanya cocok. Hal ini

sering terjadi pada beberapa kasus, ini disebut spurious hits. Kemungkinan

terjadinya diantaranya karena:

a) Operasi mod terinterfensi oleh keunikan nilai hash (nilai mod q biasanya

(46)

33

14 mod 13 = 1

27 mod 13 = 1

b) Informasi hilang setelah penjumlahan

BAN → 1 + 0 + 13 = 14 CAM → 2 + 0 + 12 = 14

Sedangkan pseudocode dan rumus matematis yang digunakan

adalah sebagai berikut [6] :

dimana

ts = nilai desimal dengan panjang m dari substring T [s+ 1 .. s + m],

untuk s = 0,

ts+1 = nilai desimal

d = radix desimal (bilangan basis 10)

RABIN-KARP-MATCHER (T, P, d, q)

n = T.length

m = P.length

h = dm-1 mod q

p = 0

t0 = 0

for i = 1 to m // preprocessing

p = (dp + P[i]) mod q

t0 = (dt0 + T[i]) mod q

for s = 0 to n – m

if p == ts // matching

ts+1= (d (ts– T [s + 1] h) + T [s + m + 1] mod q

(47)

h = dm-1

n = panjang teks

m = panjang pola

q = nilai modulo

Gambar 2. 4 Algoritma Rabin Karp

Pengurangan dengan T[s+1]*h adalah untuk menghilangkan high-order

digit dari ts, mengalikan hasilnya dengan 10 untuk menggeser satu digit angka ke

kiri, dan menambahkan low-order digit dengan T [s + m + 1]. Misalnya, jika m =

5 dan ts = 31415, maka kita ingin menghapus high-order digit T [s +1] = 3,

masukkan low-order digit baru (anggap T [s +5 +1] = 2) dan modulo = 3 untuk

memperoleh

ts +1 = (10 (31415 - 3 * 10000)) + 2 mod 13

= 14152 mod 13

= 8

2.2.7 Pengertian HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa yang digunakan

(48)

35

pda suatu platform tertentu (platform independent). Dokumen HTML adalah suatu

dokumen teks biasa, dan disebut sebagai markup language karena mengandung

tanda-tanda (tag) tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks

dan tingkat kepentingan dari teks tersebut adalah suatu dokumen. Pada dokumen

HTML yang termasuk sistem hypertext, tidak harus membaca dokumen tersebut

secara urut dari atas ke bawah atau sebaliknya, tetapi dapat menuju pada topik

tertentu secara langsung dengan menggunakan teks penghubung yang akan

membawa ke suatu topik atau dokumen lain secara langsung.

HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen

teks yaitu SGML (Standart Generalized Markup Language). Sejak awal

perkembangan sampai sekarang ini telah tersedia bermacam-macam level (versi)

HTML, ada HTML level 1.0, HTML 2.0, HTML 3.0 dan HTML 4.0 [3]

2.2.8 Pengertian PHP

Hypertext Prepocessor (PHP) adalah salah satu Bahasa Server-side yang

didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara Bahasa HTML

dank arena Bahasa Server-side, mahak Bahasa PHP akan dieksekusi di server,

sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML,

dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk dalam Open Source Product,

dapat merubah source code dan mendistribusikannya secara bebas. PHP dapat

ebrjalan diberbagai web server seperti IIS, Apache. PWS dan lain-lain. Adapun

kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu [12] :

1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi

2. PHP dapat berjalan dalam web werver yang berbeda dan dalam sistem operasi

yang berbeda. PHP dapat berjalan disistem operasi UNIX, Windows98,

Windows NT dan Macintosh.

3. PHP diterbitkan secara gratis.

4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server,

Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

5. PHP adalah termasuk Bahasa embedded (bisa ditempel atau diletakan dalam

tag HTML)

(49)

2.2.9 Pengertian MySql

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima

dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi-user serta menggunakan

perintah dasar SQL. MySQL adalah sebuah database server yang dapat juga

berperan sebagai client sehingaa disebut database client/server, yang pen source

dengan kemampuan dapat berjalan di OS manapun dengan platform Windows

maupun Linux. Selain itu database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding

database lain, antara lainnya adalah :

1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS).

2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS).

3. MySQL merupakan sebuah database server.

4. MySQL merupakan sebuah database client.

5. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan

atau Multi-Threading.

6. MySQL mampu menyimpan data dalam kapasitas yang besar.

7. Database MySQL menggunakan enkripsi password hingga cukup aman.

8. MySQL merupakan database yang multi-user.

9. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci pertabel dan dalam 1 kunci

memungkinkan berisi belasan field.

10.MySQL mendukung field yang dijadikan sebgai kunci primer dan kunci

Uniq atau Unique.

11.MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel dan peng-update-an

tabel [7].

2.2.10 Analisis SWOT

SWOT merupakan pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai

instrumen dalam pemilihan strategi dasar. Analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan

peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

(50)

37

Analisis SWOT dilakukan guna mengetahui kondisi perusahaan saat ini.

Analisis SWOT merupakan strategi organisasi meliputi strategi lingukan internal

dan lingkungan eksternal. Analisis strategi lingkungan internal yang berada di

dalam lingkungan perusahaan meliputi strenght (kekuatan) dan weakness

(kelemahan). Analisis strategi lingkungan eksternal yang berada di luar

lingkungan perusahaan melitupi opportunity (peluang) dan threats (ancaman).

Langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT yaitu, menentukan faktor

internal, menentukan faktor eksternal, membuat matrik faktor strategi internal,

membuat matrik internal-eksternal, membuat matrik posisi startegi dan evaluasi

tindakan , matrik SWOT, matrik faktor penentu keberhasilan dan pemilihann

alternatif sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada didalam organisasi, faktor

internal terdiri dari kekuatan organisasi, dan kelemahan organisasi

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada diluar organisasi, faktor

internal terdiri dari peluang organisasi, dan ancaman organisasi

3. Matrik faktor strategi internal

Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai

prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada

untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor

Strategis Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun tabel

Faktor-faktor Strategis Internal (InternalStrategic Factors AnalysisSummary/IFAS).,

(51)

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis koperasi. (semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi koperasi yang

bersangkutan, variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang

masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai +4 dengan

membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing

utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang

nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0

(poor).

e. Jumlah skor pembobotan ( pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi koperasi yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana koperasi tertentu bereaksi terhadap

(52)

39

Tabel 2. 1 Matrik faktor strategi internal (IFAS)

Faktor –faktor strategi

internal Bobot Rating

Skor

4. Matrik faktor strategi eksternal

Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan

kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja

organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya

susun tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors

AnalysisSummary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis koperasi. (semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

(53)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi koperasi yang

bersangkutan, variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang

masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai +4 dengan

membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing

utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang

nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0

(poor).

e. Jumlah skor pembobotan ( pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi koperasi yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana koperasi tertentu bereaksi terhadap

faktor-faktor strategis internalnya.

Tabel 2. 2 Matrik faktor strategi eksternal (EFAS)

(54)

41

5. Membuat matrik posisi startegi dan evaluasi tindakan

Matriks ini merupakan kerangka empat sudut pandang yang menunjukkan

apakah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling

sesuai untuk suatu perusahaan tertentu. Sumbu-sumbu matrik SPACE

menunjukkan dua dimensi internal dan keunggulan kompetitif dan dua

dimensi eksternal dan kekuatan industri.

Tabel 2. 3 Selisih Indikator Internal - Eksternal No Indikator Nilai

1 Kekuatan Jumlah Nilai bobot

(a)

2 Kelemahan Jumlah Nilai bobot

(b)

Selisih a-b (X)

4 Peluang Jumlah Nilai bobot

(a)

5 Ancaman Jumlah Nilai bobot

(b)

Selisih a-b (Y)

Hasil selisih X dan Y akan dimaksukan di matrik kuadrat untuk

(55)

Gambar 2. 5 Matrik Kuadrat SWOT

Dari Gambar 2.5 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran

SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk

terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal.

2. Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda

(56)

43

bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi

disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

3. Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat

berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,

strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang

yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4. Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi

tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan

strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin

terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi

diri.

6. Matrik SWOT

Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dapat dihasilkan

empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya masing-masing,

yakni sebagai berikut:

(57)

Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari matriks

tiga dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan

karakteristiknya masing-masing, yakni sebagai berikut:

1. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan

sekaligus memanfaatkan peluang yang ada.

2. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi

kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan

peluang yang ada.

3. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu menonjolkan kekuatan

guna mengatasi ancaman yang mungkin timbul.

4. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta

meminimalkan dampak dari ancaman yang ada [8].

2.2.11 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif . Macam-macam skala pengukuran dapat berupa

skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio, dari skala

pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan ratio.

Skala yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan

sosila antar alain adalah:

1. Skala Likert

2. Skala Guttman

3. Rating Scale

4. Semantic Defential

Kelima jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan

mendapatkan data interval atau rasional. Skala likert digunakan untuk mengukur

Gambar

Gambar 2. 2 SECI Process
Gambar 2. 3 Siklus Manajemen Pengetahuan [4]
Gambar 2. 4 Algoritma Rabin Karp
Tabel 2. 1 Matrik faktor strategi internal (IFAS)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data yang digunakan untuk menggali data mengenai pengalaman pasien ketika terjadi intoksikasi obat pada pengguna zat adiktif menggunakan metode in dept

Jumlah Kaunselor Sekolah Mengikut Pecahan Negeri Pecahan Bilangan Kaunselor Mengikut Pejabat Pendidikan Daerah Saiz sampel berdasarkan populasi Taburan Item Soal Selidik

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah (1) kemampuan berpikir kreatif siswa berbeda signifikan antara siswa dengan

Yang benar-benar dirasakan oleh almarhum ialah bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, berdasar Islam, menuju terwujudnya masayarakat utama, adil dan makmur yang

2017, maka bersama ini kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kabupaten Lamandau mengundang Direktur Utama/Direktur/Wakil Direktur/Kuasa Direktur

Sample data that used in this research taken from UCI Machine Learning Repository, those are Wisconsin Diagnostic Breast Cancer Dataset, Cleveland Heart Disease Dataset, Fisher

Komputerisasi telah berkembang, yang semula penjualan suku cadang masih dilakukan dengan cara sistem manual yaitu dengan cara konsumen datang langsung ke lokasi maka

Studi kepustakaan melalui pencarian dan pembelajaran dari berbagai buku literature, artikel, internet, maupun media informasi lainnya untuk mengetahui fitur yang dapat