BIODATA PENULIS
A. Data pribadi
Nama : Putri Dewintari
Tempat, Tanggal Lahir : Palopo, 24 November 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Wanita
Kota Asal : Sumedang, Provinsi Jawa Barat
Alamat di Bandung : Jl. Sekeloa Utara Gang Amat 1 No 79, Kec.
Coblong, Bandung
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Telepon/HP : 081342158986
2005-2008 : SMP N 1 Palopo
2008-2011 : SMA N 3 Palopo
2011-2016 : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Studi
Teknik Informatika Universitas Universitas
Komputer Indonesia
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung, 24 Agustus 2016
PENGELOLAAN MATERI AJAR DENGAN PENDEKATAN
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
DI SMA NEGERI 1 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
PUTRI DEWINTARI
10111251
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
“Pengelolaan Materi Ajar Dengan Pendekatan Knowledge Management System Di SMA Negeri 1 Bandung”. Adapun tujuan dari penyususnan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi
strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer
Indonesia.
Dengan Selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua penulis bapak Drs. Ghazalba dan ibu Ahdiyani, Tante
Dian, Tante Dian, adik-adik penulis Muthmainnah, Muh. Miftaahuddin,
dan Nabila Mahaputri yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih
sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Utama Dewi Widianti, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing
yang selama ini telah banyak memberikan pengarahan serta masukan yang
berharga, kritik, dan pengalaman berkesan selama masa bimbingan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom.,M.T selaku dosen wali penulis yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan dukungan bagi
penulis.
4. Ibu Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom selaku dosen penguji seminar
dan penguji satu pada saat sidang yang juga membimbing saya, terima
kasih atas arahan dan masukannya.
5. Ibu Rani Susanto, S.Kom.,M.Kom selaku dosen penguji tiga pada saat
sidang yang juga membimbing saya, terima kasih atas arahan dan
masukannya.
6. Bapak ibu dosen yang selama ini membimbing dalam menempuh berbagai
iv
7. Bapak Widayana, S.Pd selaku nara sumber, Bapak Agung Purnomo selaku
ketua divisi ICT dan semua staff pegawai SMA Negeri 1 Bandung yang
sudah membantu dan memberikan respon positif selama penelitian
dilaksanakan.
8. Fauziah dan Hadyan Fadillah yang selalu ada dan memberikan semangat
yang sangat berarti bagi penulis.
9. Santi Ade Suryani dan Tanti Iryanti yang yang selalu ada dan setia
menemani serta memberikan semangat yang sangat berarti bagi penulis.
10.Teman-teman Exactautis SMAN 3 Palopo angkatan 2011 selalu
memberikan dukungan dan semangat.
11.Teman-teman IF-6 angkatan 2011 Universitas Komputer Indonesia yang
selalu memberikan dukungan dan semangat.
12.Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi dan
bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi,
namun tidak sempat dicantumkan namanya satu persatu
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Semoga semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang berlipat dari Allah SWT. Amin.
Bandung, Juli 2016
v
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.3.1 Maksud ... 3
1.3.1 Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 11
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA ... 13
2.1 Profil Instansi ... 13
2.1.1 Sejarah Instansi ... 13
vi
2.1.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung... 15
2.2 Landasan Teori ... 24
2.2.1 Pengertian Data ... 24
2.2.2 Pengertian Informasi ... 24
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 24
2.2.4 Pengertian Pengetahuan ... 25
2.2.5 Pengertian Web ... 31
2.2.6 Algoritma Rabin-Krap ... 32
2.2.7 Pengertian HTML ... 34
2.2.8 Pengertian PHP ... 35
2.2.9 Pengertian MySql ... 36
2.2.10 Analisis SWOT ... 35
2.2.11 Skala Pengukuran ... 44
BAB 3ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 47
3.1 Analisis Sistem ... 47
3.1.1 Analisis Masalah ... 47
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 47
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 55
3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 56
3.2.1 Analisis Jaringan ... 56
3.2.2 Analisis Peranngkat Keras ... 58
3.2.3 Analisis Perangkat Lunak ... 58
vii
3.4 Analisis Arsitektur dan Desain KM ... 71
3.4.1 Arsitektur Model Knowledge Management ... 71
3.4.2 Arsitektur Knowledge Management dan Infrastruktur ... 73
3.5 Analisis Metode KM ... 75
3.5.1 Model Konversi Knowledge ... 75
3.5.2 Knowledge Taxonomy ... 77
3.5.3 Penerapan Text Mining dan Rabin Karp ... 79
3.6 Analisis Desain Tim KM ... 108
3.7 Analisis Basis Data ... 109
3.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 112
3.8.1 Diagram Konteks ... 112
3.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 113
3.8.3 Spesifikasi Proses ... 125
3.8.4 Kamus Data ... 134
3.9 Perancangan Sistem ... 144
3.9.1 Tabel Relasi ... 144
3.9.2 Struktur Tabel... 145
3.9.3 Perancangan Struktur Menu ... 149
3.9.4 Perancangan Antar Muka ... 152
viii
3.9.6 Perancangan Jaringan Semantik ... 175
3.9.7 Perancangan Prosedural ... 178
BAB 4IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 187
4.1 Implementasi Sistem ... 187
4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 187
4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 187
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 188
4.1.4 Implementasi Basis Data ... 193
4.2 Pengujian Sistem ... 195
4.2.1 Skenario Pengujian Blackbox ... 195
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 196
4.2.3 Kesimpulan Pengujian Blackbox ... 213
4.2.4 Pengujian Beta ... 213
4.2.5 Skenario Pengujian Beta ... 213
BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN ... 223
BAB 5 ... 223
5.1 Kesimpulan ... 223
5.2 Saran ... 223
224
DAFTAR PUSTAKA
[1] (2016, Maret) SMAN 1 Bandung. [Online]. http://www.sman1bdg.sch.id
[2] Witarto, Memahami Sistem Informasi. Bandung: Penerbit Informatika
Bandung, 2004.
[3] A. B. Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang:
Graha Ilmu, 2005.
[4] Paul L. Tobing, Knowledge Management Konsep, Arsitektur dan
Implementasi. Jakarta: Graha Ilmu , 2007.
[5] Ronald Maier, Knowledge Management System Informatian and
Communications Technologies for Knowledge Management. German:
Springer, 2007.
[6] Salmuasih and Andi Sunyoto, "Implementasi Algoritma Rabin Karp untuk
Pendeteksian Plagiat Dokumen Teks Menggunakan Konsep Similarity,"
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013, Juni 2013.
[7] Bunafit Nugroho, Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta: Andi,
2005.
[8] F Rangkuwati, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.
[9] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&
D. Bandung: Alfabeta, 2010.
[10] Azhar Firdaus , Ernawati, and Arie Vatresia, "Aplikasi Pendeteksi
Kemiripan Pada Dokumen Teks Menggunakan Algoritma Nazief & Adriani
dan Metode Cosine Similarity ," Jurnal Teknologi Informasi, vol. 10, no.
ISSN 1414-9999, April 2014.
[11] M.A. Inneke Pakereng and Teguh Wahyono, Sistem Basis Data (Konsep
dan Pendekatan Praktikum). Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu, 2004.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
SMA Negeri 1 Bandung adalah sekolah menengah yang didirikan pada tahun
1950 dan pada tahun 2008 sudah terakreditasi "A". SMA Negeri 1 Bandung yang
terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 93 Bandung, memiliki areal 8.450 m2 dan luas
bangunannya 3.790 m2, sampai tahun 2011/2012 memiliki sarana dan prasarana
sebagai berikut : 29 ruang belajar, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakasek,
Ruang Staf Wakasek, Ruang Guru, Ruang Tata Laksana, Ruang Pengolahan Data,
Ruang Perpustakaan, Ruang BK, Ruang Laboratorium, Ruang Multimedia,
RuangAula dan Masjid. Saat ini SMA Negeri 1 Bandung melayani sekitar 1.136
peserta didik dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas.
Materi ajar merupakan salah satu alat bagi guru untuk melakukan proses
belajar mengajar. Materi ajar disusun serta disesuaikan isinya berdasarkan silabus
dan standar kurikulum yang digunakan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
dengan Bapak Wida selaku Wakasek Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Bandung
beliau menjelaskan bahwa terdapat permasalahan dalam pengelolaan materi ajar
saat ini yaitu materi ajar serta pengetahuan yang ada di dalamnya masih dimiliki
oleh masing-masing guru dan belum menjadi milik sekolah, penyimpanan serta
penyebaran (sharing) materi ajar di lingkungan guru masih membutuhkan waktu
yang lama karena materi ajar tidak tersimpan dalam suatu pohon pengetahuan
dalam suatu sistem, sehingga ketika ada guru yang pindah pengetahuan guru
terkait materi ajar dan pengalaman mengajarnya juga terbawa keluar karena tidak
tersimpan di sekolah. Masalah lainnya adalah ketika ada pelatihan atau seminar
yang tidak semua guru dapat mengikuti, karena media untuk sharing pengatahuan
yang kurang memadai mengakibatkan pengetahuan guru menjadi tidak merata.
Hal ini dikarenkan guru yang tidak mengikuti pelatihan tidak mengetahui
pengetahuan apa yang didapatkan dari pelatihan tersebut, yang pada akhirnya
Tidak tersimpannya materi ajar ini dalam suatu sistem juga menyulitkan bagian
kurikulum untuk melakaukan monitoring materi ajar. Sulitnya proses monitoring ini
menyebabkan bagian kurikulum tidak mengetahui apakah materi ajar yang disiapkan
oleh guru sudah sesuai dengan silabus dan standar kurikulum yang digunakan oleh
sekolah.
Materi ajar merupakan pengetahuan bagi sekolah yang dapat diproses, diolah dan
didistribusikan dengan memanfaatkan knowledge management system. Knowledge
Management System merupakan suatu sistem yang mampu melakukan klasifikasi
terhadap pengetahuan yang ada, bagaimana pengetahuan tersebut mudah digunakan
(Disseminate Knowledge), bagaimana menyimpan pengetahuan (Store Knowledge),
bagaimana memelihara pengetahuan (Manage Knowledge), bagaimana menciptakan
pengetahuan (Create Knowledge), bagaimana memperbaharui pengetahuan (Capture
Knowledge) dan bagaimana pengetahuan yang ada disusun dalam suatu pohon
pengetahuan (Refine Knowledge). Dalam hal ini portal knowledge management
system merupakan salah satu wahana untuk mempermudah dan mempercepat proses
berbagi pengetahuan, keahlian, pengalaman dan kolaborasi terkait materi ajar antar
guru dengan pendekatan knowledge management system.
Berdasarkan permasalahan terkait dengan pengelolaaan materi ajar di SMA
Negeri 1 Bandung diatas maka diusulkan sistem informasi dengan pendekatan
Knowledge Management sebagai wahana sharing materi bagi guru dan monitoring
materi terhadap keseusaiannya dengan silabus dan kurikulum.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang ada, adalah
bagaimana membuat media pengelolaan materi ajar dengan pendekatan knowledge
3
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun Knowledge
Management System di SMA Negeri 1 Bandung.
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Memudahkan guru di SMA Negeri 1 Bandung untuk mengelolah
pengetahuan yang ada di dalam materi ajar serta pengalaman mengajar
dan materi hasil pelatihan yang telah diikuti.
2. Membantu bagian kurikulum dalam proses monitoring kesesuaian materi
ajar dengan silabus yang mengacu pada standar isi kurikulum KTSP 2006
yang digunakan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ada dalam pembangunan sistem informasi yang
menerapkan knowledge management di SMA Negeri 1 Bandung adalah sebagai
berikut :
1. Sistem informasi yang dibangun merupakan pengelolaan bahan ajar dengan
pendekatan knowledge management system di SMA Negeri 1 Bandung.
2. Mefokuskan pada penyimpanan pengetahuan eksplisi dan tacit.
3. Standar silabus mengacu pada kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1
Bandung yaitu Standar Isi KTSP 2006.
4. Penggunaan algoritma Rabin Karp dalam proses monitoring untuk mengukur
tingkat similaritas antara materi dan silabus.
5. Dalam proses stemming materi dan silabus menggunakan algoritma Nazief dan
Adriani .
6. Penggunaanya dibatasi hanya untuk materi pelajaran kelas X.
8. Sistem informasi knowledge management system berbasis web dengan
menggunakan bahasa pemograman PHP dan database yang digunakan MySql.
9. Model analisis yang digunakan adalah analisis tersturktur yang meliputi ERD
(Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).
10.Mendukung format file Text dalam pengelolaan materi ajar.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi di
SMA Negeri 1 Bandung dengan menggunakan pendekatan Knowledge Management
adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang yaitu metode
yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang
diperlukan secara sistematis, faktual dan akurat. Tahapan yang dilakukan adalah
Gambar 1. 1 Metodologi Penelitian
7
Adapun keterangan dari langkah-langkah yang terdapat pada gambar 1.1 adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Langkah pertama dari metodologi penelitian adalah melakukan identifikasi
masalah yang ada di SMA Negeri 1 Bandung. Dengan mengidentifikasi masalah
maka akan tergambar masalah-masalah secara umum yang ada di SMA Negeri 1
Bandung.
2. Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data ini dibagi tiga pengumpulan ada, yaitu Observasi,
wawancara, dan kajian literatur.
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi berupa data sekunder. Data
sekunder hasil dari studi lapangan ke SMA Negeri 1 Bandung ini berupa data
atau dokumen yang berkaitan dengaan profil SMA Negeri 1 Bandung, Visi, Misi,
Moto dan struktur organisasi.
b. Wawancara
Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum Bapak Wida, terkait masalah yang akan dijadikan penelitian.
c. Studi literatur
Studi literatur ini merupakan mencari dan mempelajari literatur yang berkaitan
dengan Knowledge Management System, melalui buku,buku, jurnal, internet dan
paper
3. Analisa Sistem
Tahap analisis sistem yang akan dibangun memberikan gambaran umum
a. Analisis masalah
Analisis masalah yang ada berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan.
b. Analisis sistem yang sedang berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan seperti, prosedur pembuatan RPP, prosedur
penggantian guru yang tidak masuk, prosedur hasil pelatihan dan prosedur
pembuatan materi.
c. Analisis aturan bisnis yang sedang berjalan
Analisis aturan bisnis yang sedang berjalan terhdap sistem yang sedang berjalan.
d. Analisis aturan bisisnis berdasarkan kebutuhan
Analisis aturan bisnis yang akan dibangun terhadap sistem yang sedang berjalan.
4. Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Pada tahapan ini peneliti menganalisis kebutuhan non fungsional yang
dibutuhkan untuk pembangunan Knowledge Management System meliputi : Analisis
Jaringan, Analisis Kebutuhan Perangkat Keras, Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak,
Analisis Pengguna.
5. Penyelarasan KM dengan Strategi bisnis
Langkah ini, melakukan penyelarasan Knowledge Management dengan
strategi bisnis yang ada di SMA Negeri 1 Bandung. Penyesuian knowledge dengan
strategi bisnis SMA Negeri 1 Bandung sudah tercantum pada misi Melaksanakan
pendidikan dan pembelajaran, bimbingan dan konseling, Serta layanan administrasi
secara efektif dan efesien, profesional, akuntabel dan berdaya saing yang berbasis
Information and Communication Technology. Hasil dari tahap analisis ini merupakan
merekomendasikan penyesuian KM dengan strategi bisnis yang akan digunakan
untuk membuat KM dan digunakan pada tahap berikutnya, tool analisis yang
digunakan untuk penyesuian KM dengan strategi bisnis menggunakan identifikasi
9
6. Arsitektur dan Desain KM
Langkah ini merancang infrastruktur yang akan menjadi bagian dari arsitektur
Knowledge Management System yang akan dibangun. Infrastruktur KM yang akan
dibuat akan disesuaikan dengan hasil analisis infrsatruktur dan penyesuian KMS
dengan strategi bisnis sehingga dapat digunakan pada tahap berikutnya. yang ada di
SMA Negeri 1 Bandung.
7. Desain Tim Knowledge Management
Pada tahapan ini membuat tim yang akan merancangan, membangun,
mengimplemntasikan, dan menjalankan Knowledge Management ketika sudah
dibangun.
8. Analisiss Basis Data
Pada tahap analisis basis data yang akan menganalisis data yang yang akan
diterapkan dalam sistem dan menjelaskan data yang diperlukan menggunakan ERD.
9. Analisis Kebutuhan Fungsional
Pada tahapan ini menganalisis kebutuhan fungsional yang dibutuhkan untuk
pembangunan Knowledge Management System. Analisis kebutuhan fungsional
meliputi: Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Spesifikasi Proses, Kamus Data.
10. Perancangan Sistem
Tahapan perancangan sistem merupakan tahap merancang sistem setelah
melakukan analisis sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem terdiri dari:
1. Perancangan tabel relasi
2. Perancangan struktur tabel
4. Perancangan anatarmuka
5. Perancangan pesan
6. Perancangan jaringan semantik
7. Perancangan prosedural
11. Implementasi Sistem
Tahap implementasi merupakan tahap menerapkan sistem yang telah dirancang
dan dapat dioperasikan secara optimal sesuai kebutuhan. Implementasi sistem terdiri
dari:
1. Implementasi perangkat lunak
2. Implementasi perangkat keras
3. Implementasi basis data
4. Implementasi antarmuka
12. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan dengan tujuan untuk meniadakan kesalahan – kesalahan pada sistem yang dibangun, selain itu untuk menilai sistem apakah sistem
yang dibangun. Pengujian sistem meliputi:
1. Pengujian black box
2. Pengujian beta
13. Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merumuskan kesimpulan yang ditarik dari tujuan penelitian dan saran
terhadap sistem yang telah dibangun. Penelitian dianggap berhasil apabila kesimpulan
yang dirumuskan telah sesuai dengan tujuan penelitian.
14. Aplikasi KMS SMA Negeri 1 Bandung
Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi KMS untuk SMA Negeri 1 Bandung
11
1.6 Sistematika Penulisan
Gambaran secara umum dari isi laporan tugas akhir ini akan dijelaskan pada
sistematika penulisan dari laporan tugas akhir sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan
laporan tugas akhir, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, maksud dan
tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi pembahasan mengenai profil SMA Negeri 1 Bandung, yang
meliputi sejarah, struktur organisasi, visi dan misi instansi, dan teori–teori yang
berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi pembahasan analisis dan perancangan sistem . Analisis dan
perancangan sistem merupakan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan
rancangan sistem yang baik dan sesuai dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal
dari analisis adalah menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem mulai dari kebutuhan
pengguna, kebutuhan non fungsional, dan kebutuhan fungsional. Tahap perancangan
aplikasi yaitu perancangan database dan perancangan antarmuka.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi pembahasan implementasi sistem. Implementasi sistem merupakan
tahap penerjemahan kebutuhan pembangunan aplikasi ke dalam representasi
perangkat lunak sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. Setelah
kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan
pengembangan sistem.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan mengenai seluruh hasil tugas akhir yang dilaksanakan
di SMA Negeri 1 Bandung, serta saran untuk keperluan pengembangan aplikasi
13 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Instansi
SMA Negeri 1 Bandung adalah sekolah menengah yang didirikan pada
tahun 1950 dan pada tahun 2008 sudah terakreditasi "A". SMA Negeri 1
Bandung yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 93 Bandung.
2.1.1 Sejarah Instansi
Pada tahun-tahun setelah pengakuan kedaulatan, di Bandung telah berdiri
sebuah SMA yang dikenal dengan sebutan SMA PARKI (Pasundan). Sekolah ini
menempati sebuah bangunan di Jalan Pasundan, kemudian pindah ke Jalan
Sumatera 36A Bandung (sekarang gedung tersebut dipakai oleh SMP Negeri 5
Bandung). Tahun pelajaran 1950/1951 atau tepatnya tanggal 1 Agustus 1950,
SMA PARKI menjadi SMA Negeri. Sejak itu SMA PARKI menjadi SMA
NEGERI III A/B Bandung (Pada waktu itu ada tiga SMA Negeri di Bandung,
yaitu SMA II B/C dan SMA II B/C di Jl. Belitung, dan SMA III A/B Jl. Sumatera
36A Bandung) dengan dua jurusan, yaitu bagian A dan Bagian B.
Kemudian pada tahun ajaran 1953/1954, berdasarkan surat keputusan dari
pemerintah. Kepemerintahan Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan bahwa
SMA III dibagi dua, yaitu, SMA IIIA Bagian Bahasa dipimpin oleh Pak MI.
Kartadipradja dan SMA IIIB Bagian Ilmu Pasti dipimpin oleh Pak Tjetje
Djajadisastra. Tiga tahun kemudian tepatnya bulan Agustus 1956, sekolah
mendapat pergantian nama SMA Negeri IIIA menjadi SMA Negeri IA, sedangkan
SMA Negeri IIIB menjadi SMA Negeri IVB. Selanjutnya pada tanggal 1 Agustus
1958 SMA IA dipindahkan ke daerah Bandung Utara, menempati sebuah gedung
Lyceum di Jl. Dago. Sedangkan SMA IVB berubah status menjadi SMA Negeri
SMA Negeri 1 Bandung yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 93
Bandung, memiliki areal 8.450 m2 dan luas bangunannya 3.790 m2, sampai tahun
2011/2012 memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut, 29 Ruang Belajar, 1
Ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Wakasek, 1 Ruang Staf Wakasek, 1 Ruang Guru,
1 Ruang Tata Laksana, 1 Ruang Pengolah Data, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Ruang
BK, 4 Ruang Laboratorium, 1 Ruang Multimedia, 1 Ruang Aula, 2 Ruang WC
Guru, 10 Ruang WC Siswa, dan 1 Ruang Mesjid.
Adapun prestasi akademik yang pernah diraih oleh SMA Negeri 1
Bandung adalah Juara I tingkat Internasional APEC Future Education Festival di
Gyeongju Korea Selatan pada tahun 2012, Juara II Olimpiade Fisika tingkat
Nasional pada tahun 2011, Juara I ASEAN Science Enterprise Challenge pada
tahun 2010, Juara Tkt. Provinsi Olimpiade Kebumian, Juara 1 Honda DBL pada
tahun 2010, Juara II Masjid Mushola Award pada tahun 2010 [1].
2.1.2 Visi dan Misi Instansi
SMA Negeri 1 Bandung sama seperti instansi pada umumnya juga
memiliki visi dan misi untuk mengembangkan sekolah kedepannya. Visi dan Misi
SMA Negeri 1 Bandung adalah sebgai berikut :
Visi :
Mewujudkan sumber daya manusia yang berprestasi dan berbedi pekerti
baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Misi :
a) Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Meningkatkan rasa kebangsaan dan nasionalisme.
c) Mengembangkan seni budaya lokal dan nasional.
d) Meningkatkan pengetahuan dan perilaku yang berwawasan
lingkungan.
e) Melaksanakan kegiatan pelatihan, penyetaraan kualifikasi guru dan
15
f) Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran, bimbingan dan
konseling, Serta layanan administrasi secara efektif dan efesien,
profesional, akuntabel dan berdaya saing yang berbasis Information
and Communication Technology (ICT) [1].
2.1.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung
Struktur Organisasi pada SMA Negeri 1 Bandung dapat dilihat pada
17
Berdasarkan struktur organisasi tersebut berikut penjabaran masing masing tugas di SMA Negeri 1 Bandung
A. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator Manager,
Administrator dan Supervisor, Pemimpin atau leader, Inovator, Motivator.
a. Kepala Sekolah sebagai edukator
Kepala Sekolah sebagai Edukator bertugas melaksanakan proses
belajar mengajar secara efektif dan efisien.
b. Kepala Sekolah selaku manager Mempunyai tugas :
1. Menyusun perencanaan
2. Mengorganisasi kegiatan
3. Mengarahkan kegiatan
4. Mengkoordinasikan kegiatan
5. Melaksankan pengawasan
6. Melakukan evalusi terhadap kegiatan
7. Menentukan kebijaksanaan
8. Mengadaka rapat
9. Mengambil keputusan
10. Mengatur proses belajar mengajar
11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana,
prasarana dan keuangan (RAPBS)
12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
13. Mengatur hubungan siswa dengan masyarakat dan instansi terkait.
c. Kepala Sekolah selaku administrator Bertugas menyelenggarakan Administrasi :
1. Perencanaan 11.Perpustakaan
2. Pengorganisasian 12.Laboratorium
3. Pengarahan 13.Ruang keterampilan/kesenian
5. Pengawasan 15.keuangan
6. Kurikulum 16.UKS
7. Kesiswaan 17. OSIS
8. Ketatausahaan 18. Serba Guna
9. Ketenangan 19. Media
10. Kantor 20. 7 K
d. Kepala Sekolah selaku supervisor
Bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :
1. Proses belajar mengajar (PBM)
2. Kegiatan bimbingan dan konseling
3. Kegiatan ekstrakurikuler
4. Kegiatan ketatausahaan
5. Kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait
6. Sarana dan Prasarana
7. Kegiatan OSIS
8. Kegiatan 7 K
e. Kepala Sekolah selaku pemimpin/leader 1. Dapat dipercaya jujur dan bertanggung jawab
2. Memahami kondisi Guru, Karyawan dan Siswa
3. Memiliki Visi dan Memahami Misi dan ekstern sekolah
4. Membuat mencari dan memilih gagasan baru
f. Kepala Sekolah sebagai inovator 1. Melakukan pembaharuan dibidang :
a. KBM
b. BK
c. Ekstrakurikuler
19
2. Melakukan pembinaan guru dan karyawan
3. Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di KOMITE
SEKOLAH dan Masyarakat.
g. Kepala Sekolah sebagai motivator
1. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja
2. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM/BK
3. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk Praktikum
4. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar
5. Mengatur halaman/lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur
B. Komite Sekolah
Adapun tugas komite sekolah adalah :
a. Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai dengan program yang
ditetapkan
b. Bersama pihak sekolah menyusun dan menetapkan standar pelayanan
pembelajaran di sekolah
c. Bersama pihak sekolah merumuskan dan menetapkan visi misi sekolah
C. Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan Ketatausahaan
sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
2. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
3. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
4. Penyusunan data penyajian data/statistika sekolah
5. Mengkoordinasi dan melaksanakan 7K
6. Pelayanan adm kepegawaian dan kesiswaan
D. WKS Kurikulum
1. Menyusun program kerja
2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
4. Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester), program
satuan pelajaran dan persiapan mengajar penjabaran dan penyesuain
kurikulum
5. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan
kelengkapan mengajar.
6. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler
7. Mengatur pelaksanaan program penilaina kriteria kenaikan kelas, kriteria
kelulusan dan laporan kemajuan belajar
8. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai kemajuan belajar
9. Mengatur pembangan mgmpp dan koordinator mata pelajaran
10.Mengatur mutasi siswa
11.Melakukan supervisi administrasi dan akademis
12.Menyususn laporan
13.Menyusun jadwal ujian semester dan daftar pengawas
14.Menyusun kelengkapan administrasi
E. WKS Kesiswaan
1. Menyusun program kerja
2. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
3. Mengatur dan mengkoordinasikan, pelaksanaan 7K (Keamanan,
Kebersihan, Ketertiban, Kekekurangan, Kesehatan, dan Kerindangan
4. Mengatur dan membina program kegiatan kegiatan OSIS meliputi :
Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli keamanan Sekolah
(PKS), Paskibra.
21
6. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
7. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi
8. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapatkan beasiswa
9. Menyusun tata tertib sekolah
10.Mengatur pengisian buku induk, mutasi dan klaper
11.Mengatur penerbitan majalah dinding
12.Membuat papan statistik siswa
13.Membuat buku kasus
14.Menyusun program PSB (Penyusunan Kelas dan MOS)
F. WKS HUMAS
1. Menyusun program kerja
2. Membuat surat menyurat
3. Membuat proposal (kerjasama, bantuan, dll)
4. Mengatur dan mengembangkan hubungan dan peran dengan KOMITE
SEKOLAH
5. Menyelenggarakan bakti sosial, karya wisata
6. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan sekolah (gebyar
pendidikan)
7. Menyususn daftar mutasi siswa
8. Menyusun laporan
G. WKS Sarana
1. Merencanakan kebutuhan prasarana untuk menunjang proses belajar
mengajar
2. Merencanakan program pengadaannya
3. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana
4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
5. Mengatur pembukuan
6. Menyusun laporan
H. Koordinator BK
Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai
berikut :
1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan konseling
2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang
dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada para siswa agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar.
4. Memberikan saran dan bimbingan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang
sesuai.
5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
6. Menyusun statistika hasil penilaian bimbingan dan konseling
7. Melaksanakan kegiatan analisis evaluasi hasil evaluasi belajar
8. Menyususn dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan
konseling.
9. Menyusun buku kasus siswa
10.Membuat buku pribadi siswa
I. Koordinator LAB
Koordinator Lab mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengadaan bahan dan alat dalam pengelolaan lab
2. Merencanakan penggunaan lab
3. Menyiapkan alat menjelang siswa melaksanakan kegiatan praktikum
4. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan lab
5. Mengatur penyimpan dan daftar alat-alat lab
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan lab secara berkala kepada
23
J. Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai ugas
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :
1. Membuat perangkat pengajaran :
a. AMP dan LKS
b. Program mingguan guru dan program tahunan/semester
c. Program satuan pelajaran dan program rencana pengajaran
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,
ulangan umum, UAS
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian dan mengisi daftar nilai
siswa
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan)
kepada guru lain dalam proses belajar mengajar
7. Membuat alat pelajaran/alat peraga
8. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
9. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
10.Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
11.Mengadakan pengembangan program pengajaran yng menjadi tanggung
jawabnya
12.Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
13.Mengisi dan meneliti daftar siswa sebelum memulai pelajaran
14.Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum
15.Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.
K. Siswa
Siswa/siswi mempunyai tugas untuk bertanggung jawab dan menaati
2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang
akan dilakukan. Landasan teori ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar
yang kokoh. Teori yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang
pengetahuan yang mendukung pembangunan pengembangan program.
2.2.1 Pengertian Data
Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk
gambar, kata dan atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan reprentaasi yang
dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi. Karakteristiknya data
bukanlah fakta, namun reprentasi dari fakta. Sederhananya data adalah catatan
tentang fakta. Data yang baik adalah yang sesuai dengan faktanya [2].
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara,
tergantung dengan waktu tertentu, mampu memberi kejutan atau surprise pada
yang menerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan dari informasi disebut nilai
informasi. “Informasi” yang tidak punya nilai biasanya karena data yang tidak
lengkap atau kadaluarsa.
Karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami
perubahan dari kondisi (state) belum mengetahui menjadi kondisi (state)
mengetahui. Perubahan ini mengandung unsur tidak terduga. Informasi yang
benar dan baru, dapat mengoreksi atau mengkonfirmasi informasi sebelumnya.
Informasi data juga dikatakan data yang telah diproses, yang mempunyai nilai
tentang tindakan atau kepuasan.
Manfaat informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastiaan. Hal ini
sangat berguna untuk proses pengambilan keputusan [2]
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD ( sistem
pengolahan dat), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan
25
mengumpulkan data(data gathering), mengelola data yang tersimpan,
menyebarkan informasi [3].
2.2.4 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah rangkaian informasi dan data, yang membentuk
jaringan sematik didalam ingatan seseorang. Jaringan semantic tersebut biasa
dibentuk oleh relasi logika atau intuisi berdasarkan pengalaman maupun proses
belajar. Pengetahuan juga dikatakan sebagai hasil prose psikologi yang berasal
dari persepsi ditambah oleh proses belajar dan proses pembentukan alasan.dia
merupakan tindakan atau pernyataan tentang hal yang diketahui, dengan
dukungan persepsi yang jelas terhadap suatu fakta dan kebenaran [4].
2.2.4.1Siklus Pengetahuan
Knowledge atau pengetahuan terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge
dan explicit knowledge. Tacit Knowledge merupakan knowledge yang diam di
dalam benak manusia dalam bentuk intuisi, judgement, skill, values dan belief
yang sangat sulit diformalisasikan dan di share dengan orang lain. Sedangkan
explicit knowledge adalah knowledge yang dapat atau sudah terkodifikasi dalam
bentuk dokumen atau bentuk berwujud lainnya sehingga dapat dengan mudah
ditransfer dan didistribusikan dengan menggunakan berbagai media. Explicit
knowledge dapat berupa formula, kaset, cd, video dana audio, spesifikasi produk
atau manual.
Kedua jenis knowledge tersebut dapat dikonversi melalui empat jenis
proses konversi, yaitu: Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi.
Keempat jenis proses ini disebut SECI Process ( S: Socialization, E :
Externalization, C: Combination, dan I : Internalization) diseoerti yang
digambarkan pada gambar 2-2 yaitu [4]:
Gambar 2. 2 SECI Process
1) Sosialiasi merupakan proses sharing dan penciptaan tacit knowledge
melalui interaksi dan pengalaman langsung.
2) Eksternalisasi merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi
explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi.
3) Kombinasi merupakan proses konversi explicit knowledge menjadi
explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian
explicit knowledge dan informasi.
4) Internalisasi merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang
dilakukan oleh anggota organisasi terhadap explicit knowledge yang
disebarkanke seluruh organisasi, melalui pengalaman sendiri sehingga
,emjadi tacit knowledge anggota organisasi [4].
2.2.4.2Pengertian Knowledge Management System
Knowledge Management System merupakan suatu management
pengetahuan yang dikembangkan menggunakan teknologi informasi untuk
menunjang kemampuan sebuah organisasi atau perusahaan, yang memerlukan
knowledge dan teknologi sebagai faktor daya saing yang sangat penting. Pada saat
perusahaan sedang berkembang dibutuhkan tingkat pengetahuan yang sangat luas
27
Kompetisi yang semakin ketat menyebabkan perlu adanya perubahan
paradigma dari resource-based competitiveness menjadi knowledge-based
competitiveness. Kedua konsep tersebut berbeda, pada konsep pertama bertumpu
pada keunggulan sumber daya alam lokasi dan geografis. Konsep kedua
berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan sumber
daya manusia perusahaan untuk menigkatkan perkembangan sumber daya
manusia perusahaan, perlu adanya suatu system aplikasi dengan menggunakan
teknologi informasi untuk mengelola dan mengembangkan knowledge yang
dimiliki oleh perusahaan [4].
2.2.4.3Manajemen Pengetahuan
Manajemen Pengetahuan (knowledge management) terdiri dari sejumlah
praktik yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan,
merepresentasikan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
menciptakan kesadaran, serta pembelajaran. Menururt (Rainer, 2006) manajemen
pengetahuan adalah proses organisasi untuk membantu identifikasi, memilih,
mengatur, menyebarkan, mentransfer, dan menerapkan informasi dan keahlian
penting dari organisasi dengancara yang tidak terstuktur. Pengelolaan
pengetahuan (knowledge) mampu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan ke segala macam kegiatan dan menyatukan
pengalaman baru dengan informasi [4].
2.2.4.4Tujuan Manajemen Pengetahuan
Tujuan dari sistem manajemen pengetahuan (knowledge management)
adalah agar organisasi menyadari pengetahuan individual dan kolektif dapat
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan efektif. Sistem manajemen
pengetahuan (knowledge management system) mengacu pada penggunaan
teknologi informasi moder, misalnya internet dan intranet untuk membuat
manajemen pengetahuan intra dan antar perusahaan lebih sistematis, kuat dan
dalam menghadapi pergantian karyawan dan pengurangan pegawai, dengan model
keahlian manusia sehingga organisasi dapat diakses secara luas [4].
2.2.4.5Siklus Manajemen Pengetahuan
Siklus sistem manajemen pengetahuan (knowledge management)
fungsional mengikuti enam langkah. Alasan mengapa sistem bersiklus adalah
bahwa pengetahuan disempurnakan secara dinamis sepanjangwaktu. Siklus
manajemen pengetahuan antara lain menciptakan, menangkap, menyempurnakan,
menyimpan mengelola, dan menyebarkan.
a. Menciptakan pengetahuan, pengetahuan diciptakan ketika orang menentukan
cara baru dalam melakukan sesuatu atau mengembangkan metode-metode,
dan kadang-kadang pengetahuan eksternal juga dimasukan.
b. Menangkap pengetahuan, pengetahuan harus diidentifikasi nilainya dan
disajikan dengan cara yang logis.
c. Menyempurnakan pengetahuan, pengetahuan baru harus ditempatkan dalam
konteks agar dapat ditindaklanjuti.
d. Menyimpan pengetahuan, pengetahuan yang bermanfaat harus disimpan
dalam format yang logis dalam tempat penyimpanan pengetahuan agar pihak
lain di organisasi dapat mengaksesnya.
e. Mengelola pengetahuan, pengetahuan baru dijaga kekiniannya. Pengetahuan
harus ditinjau kembali untuk memverifikasi agar tetap relevan dan akurat.
f. Menyebarkan pengetahuan, pengetahuan harus tersedia dalam format yang
bermanfaat bagi setiap orang di organisasi yang membutuhkannya dimana
29
Gambar 2. 3 Siklus Manajemen Pengetahuan [4]
2.2.4.6Faktor-Faktor Penting Dalam Implementasi KM
a. Manusia
Pada hakekatnya knowledge yang berada didalam pikiran manusia
merupakan tacit knowledge. Disamping sebagai sumber knowledge, manusia
pada hakekatnya juga merupakan pelaku dari proses-proses yang ada didalam
KM. Jika proses knowledge sharing/transfer dan knowledge creation tidak
dapat berjalan maka berjalan, maka persoalan utamanya adalah karena tidak
adanya kemauan dan kemampuan manusia untuk melakukannya.
b. Leadership
Untuk suksesnya implemetasi KM, para pemimpin harus mengerahkan
kapsitas intelektual dan sumber daya yang dibawah kendalinya dalam
menginspirasi, menyususn dan terjun lansung mengkonduktori implementasi
KM untuk mewujudkan visinya.
c. Teknologi
Tujuan utama dari penggunaan internet dalam KM adalah untuk
medistribusikan knowledge melalui internet/intranet yang memungkinkan
knowledge yang dimilki perusahaan dan karyawannya tersebar secara
d. Organisasi
Fokus utama manajemen pengetahuan adalah bagaimana sebuah organisasi
memiliki pengetahuan yang khas dan menjadi core competence. Oleh karena
itu sebuah organisasi harus secara terus-menerus menciptakan pengetahuan
baru. Organisasi yang ingin mengimplementasikan manajemen pengetahuan
harus mempersiapkan rancangan fungsi, proses, menata ulang mekanisme
kordinasi, interaksi dan aliran informasi atau pengetahuan.
e. Learning
Menurut Garvin definisi learning organization adalah sebagai keterampilan
organisasi dalam lima aktivitas utama :
a. Penyelarasan masalah
b. Menguji cobaan pendekatan baru
c. Balejar dari praktik terbaik
d. Transfer pengetahuan secara capat dan efisien ke seluruh organisasi
Proses pembelajaran menjadi sangat penting dalam manajemen pengetahuan,
karena melalui proses ini diharapkan mucul ide-ide, inovasi dan pengetahuan
baru. Learning Orgaanization dilakukan melalui disiplin atau pilar personal
mastery, mental models, shared vision, team thinking, dan systems thinking.
2.2.4.7Knowledge Management System
Knowledge Management System (KMS) adalah sebuah sistem yang
didesainuntuk mengatur pengetahuan organisasi. Dan memandang sebuah KMS
sebagai sistem yang diciptakan untuk memfasilitasi proses menangkap (capturing)
pengetahuan, menyimpan, memanggil dan menggunakan kembali pengetahuan
tersebut. Tujuan utama dari knowledge management system adalah untuk
mendukung dinamika pembelajaran organisasional dan keefektifan organisasi
tersebut. sistem manajemen pengetahuan diterapkan untuk mengelola
pengetahuan yang dijelaskan sebagai informasi personal terkait dengan fakta,
31
KMS, pengetahuan atau knowledge adalah informasi yang bermakna untuk
dikelola, diakumulasi, dan ditanam dalam konteks penciptaan dan penerapan.
Konteks internal dari pengetahuan menjelaskan tentang keadaan dari penciptanya,
misalnya penulis, tanggal pembuatan, asumsi atau tujuan penciptaan. Konteks
eksternal berkaitan dengan pemulihan dan penerapan pengetahuan. Konteks
tersebut mengkategorikan pengetahuan, yang berhubungan dengan pengetahuan
lain, menjelaskan hak akses, pembatasan penggunaan, dan keadaan serta umpan
balik dari penggunaan kembali [5].
2.2.5 Pengertian Web
Web atau lengkapnya WWW (World Wide Web) adalah sebuha koleksi
keterhubungan dokumen-dokumen yang disimpan di internet dan diakses
menggunakan protocol (HTTP/Hypertext Transfer Protocol). Intinya bahwa
pengguna internet bisa memanfaatkan berbagai macam fasilitas informasi dengan
biaya murah tanpa harus datang secara langsung ketempatnya. Informasi atau
dokumen yang dapat diakses dapat berupa data teks, gambar atau image, animasi,
video, suara, atau kombinasi diantaranya dan bahkan komunikasi bisa dilakukan
secara langsung dengan suara dan video sekaligus. WWW tidak hanya berfungsi
sebagai media untuk mencari informasi, tetapi web sudah banyak digunakan
secara komersial oleh hamper semua perusahaan-perusahaan di seluruh dunia
untuk mengiklankan usaha mereka. Web saat ini telah semakin dinamis, interaktif
dan cerdas dengan Bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk menutupi
kekurangan yang terdapat pada HTML sebagai bahasa standar untuk web. Kalau
dulu suatu web hanya dapat menyajikan informasi, saat ini suatu web telah
berinteraksi dengan pengguna melalui pengisian form, validasi input atau
transaksi online. Untuk mengakses web, dapat digunakan web browser seperti
2.2.6 Algoritma Rabin-Krap
String matching atau pencocokan string adalah subjek yang penting dalam
kaitannya dengan text-processing. Penggunaan string matching mencakup
pencarian pola dalam DNA sequence, search engine internet, menemukan
halaman web yang relevan pada query, dapat pula dimanfaatkan untuk mendeteksi
adanya plagiarisme karya tulis. Termasuk dalam algoritma string matching
diantaranya algoritma Naive, algoritma Rabin Karp, algoritma Finite Automaton,
dan algoritma Knuth Morris Pratt .
Algoritma Rabin Karp ditemukan oleh Michael O. Rabin dan Richard M.
Karp. Algoritma ini menggunakan metode hash dalam mencari suatu kata. Teori
ini jarang digunakan untuk mencari kata tunggal, namun cukup penting dan sangat
efektif bila digunakan untuk pencarian jamak [6]
2.2.6.1Prinsip Kerja Algoritma Rabin Karp
Rabin Karp merepresentasikan setiap karakter ke dalam bentuk desimal
digit (digit radix-d) ∑ = {0, 1, 2, 3, …, d}, dimana d = |∑|. Sehingga didapat masukan string k berturut-turut sebagai perwakilan panjang k desimal. Karakter
string 31415 sesuai dengan jumlah desimal 31,415. Kemudian pola p di-hash
menjadi nilai desimal dan string direpresentasikan dengan penjumlahan digit-digit
angka menggunakan aturan Horner's, misal :
{ A, B, C, ..., Z } → { 0, 1, 2, ..., 26 }
1) BAN → 1 + 0 + 13= 14 2) CARD → 2 + 0 + 17 + 3 = 22
Untuk pola yang panjang dan teks yang besar, algoritma ini menggunakan
operasi mod, setelah dikenai operasi mod q, nilainya akan menjadi lebih kecil dari
q.
Tetapi tidak semua nilai hash yang cocok berarti polanya cocok. Hal ini
sering terjadi pada beberapa kasus, ini disebut spurious hits. Kemungkinan
terjadinya diantaranya karena:
a) Operasi mod terinterfensi oleh keunikan nilai hash (nilai mod q biasanya
33
14 mod 13 = 1
27 mod 13 = 1
b) Informasi hilang setelah penjumlahan
BAN → 1 + 0 + 13 = 14 CAM → 2 + 0 + 12 = 14
Sedangkan pseudocode dan rumus matematis yang digunakan
adalah sebagai berikut [6] :
dimana
ts = nilai desimal dengan panjang m dari substring T [s+ 1 .. s + m],
untuk s = 0,
ts+1 = nilai desimal
d = radix desimal (bilangan basis 10)
RABIN-KARP-MATCHER (T, P, d, q)
n = T.length
m = P.length
h = dm-1 mod q
p = 0
t0 = 0
for i = 1 to m // preprocessing
p = (dp + P[i]) mod q
t0 = (dt0 + T[i]) mod q
for s = 0 to n – m
if p == ts // matching
ts+1= (d (ts– T [s + 1] h) + T [s + m + 1] mod q
h = dm-1
n = panjang teks
m = panjang pola
q = nilai modulo
Gambar 2. 4 Algoritma Rabin Karp
Pengurangan dengan T[s+1]*h adalah untuk menghilangkan high-order
digit dari ts, mengalikan hasilnya dengan 10 untuk menggeser satu digit angka ke
kiri, dan menambahkan low-order digit dengan T [s + m + 1]. Misalnya, jika m =
5 dan ts = 31415, maka kita ingin menghapus high-order digit T [s +1] = 3,
masukkan low-order digit baru (anggap T [s +5 +1] = 2) dan modulo = 3 untuk
memperoleh
ts +1 = (10 (31415 - 3 * 10000)) + 2 mod 13
= 14152 mod 13
= 8
2.2.7 Pengertian HTML
HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa yang digunakan
35
pda suatu platform tertentu (platform independent). Dokumen HTML adalah suatu
dokumen teks biasa, dan disebut sebagai markup language karena mengandung
tanda-tanda (tag) tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks
dan tingkat kepentingan dari teks tersebut adalah suatu dokumen. Pada dokumen
HTML yang termasuk sistem hypertext, tidak harus membaca dokumen tersebut
secara urut dari atas ke bawah atau sebaliknya, tetapi dapat menuju pada topik
tertentu secara langsung dengan menggunakan teks penghubung yang akan
membawa ke suatu topik atau dokumen lain secara langsung.
HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen
teks yaitu SGML (Standart Generalized Markup Language). Sejak awal
perkembangan sampai sekarang ini telah tersedia bermacam-macam level (versi)
HTML, ada HTML level 1.0, HTML 2.0, HTML 3.0 dan HTML 4.0 [3]
2.2.8 Pengertian PHP
Hypertext Prepocessor (PHP) adalah salah satu Bahasa Server-side yang
didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara Bahasa HTML
dank arena Bahasa Server-side, mahak Bahasa PHP akan dieksekusi di server,
sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML,
dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk dalam Open Source Product,
dapat merubah source code dan mendistribusikannya secara bebas. PHP dapat
ebrjalan diberbagai web server seperti IIS, Apache. PWS dan lain-lain. Adapun
kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu [12] :
1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi
2. PHP dapat berjalan dalam web werver yang berbeda dan dalam sistem operasi
yang berbeda. PHP dapat berjalan disistem operasi UNIX, Windows98,
Windows NT dan Macintosh.
3. PHP diterbitkan secara gratis.
4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server,
Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
5. PHP adalah termasuk Bahasa embedded (bisa ditempel atau diletakan dalam
tag HTML)
2.2.9 Pengertian MySql
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima
dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi-user serta menggunakan
perintah dasar SQL. MySQL adalah sebuah database server yang dapat juga
berperan sebagai client sehingaa disebut database client/server, yang pen source
dengan kemampuan dapat berjalan di OS manapun dengan platform Windows
maupun Linux. Selain itu database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding
database lain, antara lainnya adalah :
1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS).
2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS).
3. MySQL merupakan sebuah database server.
4. MySQL merupakan sebuah database client.
5. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan
atau Multi-Threading.
6. MySQL mampu menyimpan data dalam kapasitas yang besar.
7. Database MySQL menggunakan enkripsi password hingga cukup aman.
8. MySQL merupakan database yang multi-user.
9. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci pertabel dan dalam 1 kunci
memungkinkan berisi belasan field.
10.MySQL mendukung field yang dijadikan sebgai kunci primer dan kunci
Uniq atau Unique.
11.MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel dan peng-update-an
tabel [7].
2.2.10 Analisis SWOT
SWOT merupakan pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai
instrumen dalam pemilihan strategi dasar. Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
37
Analisis SWOT dilakukan guna mengetahui kondisi perusahaan saat ini.
Analisis SWOT merupakan strategi organisasi meliputi strategi lingukan internal
dan lingkungan eksternal. Analisis strategi lingkungan internal yang berada di
dalam lingkungan perusahaan meliputi strenght (kekuatan) dan weakness
(kelemahan). Analisis strategi lingkungan eksternal yang berada di luar
lingkungan perusahaan melitupi opportunity (peluang) dan threats (ancaman).
Langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT yaitu, menentukan faktor
internal, menentukan faktor eksternal, membuat matrik faktor strategi internal,
membuat matrik internal-eksternal, membuat matrik posisi startegi dan evaluasi
tindakan , matrik SWOT, matrik faktor penentu keberhasilan dan pemilihann
alternatif sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada didalam organisasi, faktor
internal terdiri dari kekuatan organisasi, dan kelemahan organisasi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada diluar organisasi, faktor
internal terdiri dari peluang organisasi, dan ancaman organisasi
3. Matrik faktor strategi internal
Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai
prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada
untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor
Strategis Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun tabel
Faktor-faktor Strategis Internal (InternalStrategic Factors AnalysisSummary/IFAS).,
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis koperasi. (semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi koperasi yang
bersangkutan, variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai +4 dengan
membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing
utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0
(poor).
e. Jumlah skor pembobotan ( pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi koperasi yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana koperasi tertentu bereaksi terhadap
39
Tabel 2. 1 Matrik faktor strategi internal (IFAS)
Faktor –faktor strategi
internal Bobot Rating
Skor
4. Matrik faktor strategi eksternal
Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan
kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja
organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya
susun tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors
AnalysisSummary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis koperasi. (semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi koperasi yang
bersangkutan, variabel yang bersifat positif ( semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai +4 dengan
membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing
utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0
(poor).
e. Jumlah skor pembobotan ( pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi koperasi yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana koperasi tertentu bereaksi terhadap
faktor-faktor strategis internalnya.
Tabel 2. 2 Matrik faktor strategi eksternal (EFAS)
41
5. Membuat matrik posisi startegi dan evaluasi tindakan
Matriks ini merupakan kerangka empat sudut pandang yang menunjukkan
apakah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling
sesuai untuk suatu perusahaan tertentu. Sumbu-sumbu matrik SPACE
menunjukkan dua dimensi internal dan keunggulan kompetitif dan dua
dimensi eksternal dan kekuatan industri.
Tabel 2. 3 Selisih Indikator Internal - Eksternal No Indikator Nilai
1 Kekuatan Jumlah Nilai bobot
(a)
2 Kelemahan Jumlah Nilai bobot
(b)
Selisih a-b (X)
4 Peluang Jumlah Nilai bobot
(a)
5 Ancaman Jumlah Nilai bobot
(b)
Selisih a-b (Y)
Hasil selisih X dan Y akan dimaksukan di matrik kuadrat untuk
Gambar 2. 5 Matrik Kuadrat SWOT
Dari Gambar 2.5 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran
SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk
terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
2. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
43
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi
disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang
yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
4. Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan
strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi
diri.
6. Matrik SWOT
Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dapat dihasilkan
empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya masing-masing,
yakni sebagai berikut:
Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari matriks
tiga dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan
karakteristiknya masing-masing, yakni sebagai berikut:
1. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan
sekaligus memanfaatkan peluang yang ada.
2. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi
kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan
peluang yang ada.
3. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu menonjolkan kekuatan
guna mengatasi ancaman yang mungkin timbul.
4. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta
meminimalkan dampak dari ancaman yang ada [8].
2.2.11 Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif . Macam-macam skala pengukuran dapat berupa
skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio, dari skala
pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan ratio.
Skala yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan
sosila antar alain adalah:
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantic Defential
Kelima jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan
mendapatkan data interval atau rasional. Skala likert digunakan untuk mengukur