• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku 5 KS Dasus Pedoman Pemilihan OK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku 5 KS Dasus Pedoman Pemilihan OK"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEDOMAN PEMILIHAN

KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN

BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS

TAHUN 2017

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Kepala sekolah merupakan bagian dari tenaga kependidikan yang memiliki posisi strategis dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tugas utamanya, kepala sekolah harus memiliki kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, supervisi dan kompetensi kewirausahaan. Kondisi keterbatasan lingkungan pendidikan di daerah khusus menuntut kepala sekolah untuk memiliki dedikasi yaitu lebih banyak berkorban dengan, tulus, dan mampu bertahan dalam melaksanakan tugas kewajibannya dengan segala kondisi. Untuk mengapresiasi dan memberikan penghargaan pengabdian dan dedikasi kepala sekolah yang ditugaskan di daerah khusus. Pemerintah berkewajiban untuk memberikan penghargaan kededikasiannya dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai kepala sekolah.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk lebih memberdayakan kepala sekolah di daerah khusus. Dalam rangka implementasi kebijakan tersebut maka diberikan penghargaan kepada Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus Tahun 20176. Penghargaan tersebut diberikan kepada kepala sekolah atas dedikasi yang tinggi, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, serta menciptakan karya yang bermanfaat dalam memecahkan permasalahan pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah.

Pedoman ini merupakan acuan dasar bagi Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi serta Panitia Nasional, dalam menyelenggarakan pemilihan kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus tahun 2017.

Kami mengharapkan kerjasama dari semua pihak terkait agar pelaksanaan pemilihan Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi di daerah khusus pada tahun 2017 lebih berkualitas, baik penyelenggaraan maupun hasilnya, sehingga upaya ini dapat mempercepat tercapainya standar mutu pendidikan nasional.

Jakarta, Februari 2017 Direktur Pembinaan

Tenaga Kependidikan Dikdasmen,

(5)

KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Landasan Hukum 2

C. Tujuan 3

D. Hasil yang Diharapkan 4

C. Manfaat 4

BAB II PENGERTIAN, AZAS, SASARAN DAN PERSYARATAN PESERTA 5

A. Pengertian 5

B. Azas-azas 6

C. Sasaran 7

D. Persyaratan Peserta 7

E. Penilaian 8

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN 11

A. Tahapan Pemilihan 11

B. Alur Pemilihan 11

C. Pihak Terkait 12

D. Penghargaan dan Pembiayaan 14

E. Waktu, Tempat dan Kegiatan 15

F. Panitia 15

G. Dokumen Peserta 16

H. pengiriman Dokumen Peserta 18

BAB III PENUTUP 19

LAMPIRAN DAFTAR DAERAH KHUSUS (TERDEPAN, TERLUAR

DAN TERTINGGAL 20

A. Daftar Daerah Tertinggal 20

B. Daftar Daerah Terdepan dan Terluar (Perbatasan) 23

C. Daerah yang Mempunyai Pulau Terluar (Bappenas) 25

D. Proporsi Jumlah Peserta dari Setiap Provinsi 26

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arah kebijakan pemerintah dalam pembangunan nasional saat ini, salah satunya adalah pembangunan daerah khusus yang meliputi daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan lain, daerah yang mengalami bencana alam dan bencana sosial atau daerah yang berada dalam keadaan darurat. Prinsip “membangun dari pinggiran” yang diterapkan pemerintahan saat ini menunjukkan bahwa daerah khusus yang menjadi prioritas pembangunan.

Warga negara yang berdomisili di daerah khusus, berhak mendapat pelayanan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menuntut konsekuensi kepala sekolah untuk menghadapi tantangan, berjuang dan memberikan dedikasi yang lebih tinggi. Kepala sekolah di daerah khusus memiliki peran sangat strategis sekaligus bertanggungjawab atas ketercapaian tujuan pendidikan nasional.

Kepala sekolah merupakan bagian dari tenaga kependidikan yang memiliki posisi strategis dalam rangka pembangunan nasional melalui peningkatan mutu satuan pendidikan. Tugas pokok kepala sekolah adalah :1) Usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah; 2) Peningkatan kualitas sekolah berdasarkan delapan standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan; 3) Perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut pengawasan pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dalam upaya pembinaan dan bimbingan kepada guru; 4) usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah.

(7)

Walaupun sekolah berada di daerah yang memiliki keterbatasan kondisi lingkungan, dituntut juga menyelenggarakan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas. Hal tersebut menuntut konsekuensi kepala sekolah untuk berinovasi dalam berjuang menghadapi tantangan, hambatan dan memiliki dedikasi yang lebih tinggi. Kepala sekolah di daerah khusus memiliki peran sangat strategis sekaligus bertanggungjawab atas ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Dalam upaya memotivasi dedikasi dan prestasi kepala sekolah di daerah khusus, kepala sekolah yang dimaksud perlu diberi penghargaan.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki kebijakan pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berdedikasi yang bertugas di daerah khusus. Berdedikasi ditandai dengan pencapaian atas pengabdian, kesetiaan pada lembaga, prestasi kerja, berjasa pada bangsa dan negara, maupun menciptakan karya yang bermanfaat, inovatif, dan kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Penghargaan bagi kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus tersebut merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam mengapresiasi kepala sekolah yang telah melaksanakan tugasnya dengan penuh pengabdian dalam memimpin satuan pendidikan, guna mencerdaskan generasi bangsa di daerah khusus. Penghargaan ini juga merupakan ungkapan terima kasih atas kinerja kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus yang selalu meningkatkan komitmen diri, prestasi kerja, kemampuan profesional, mempertinggi harkat dan martabat diri, serta dalam rangka memperkuat rasa persatuan dan kesatuan nasional melalui jalur pendidikan.

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus sangat penting dilakukan, untuk itu diperlukan pedoman yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pemilihan kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus mulai dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi yang tersebar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan;

(8)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan;

9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Tujuan

Pedoman pemilihan kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus ini disusun untuk:

1. Sebagai acuan bagi calon peserta, sekolah, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di Daerah Khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

(9)

D. Hasil yang Diharapkan

Ditetapkannya kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus terbaik I, II, dan III di tingkat kabupaten, provinsi dan Nasional Tahun 2017 sesuai dengan kriteria dan prosedur yang ditetapkan.

E. Manfaat

1. Kesiapan calon peserta, penyelenggara, tim penilai dalam mempersiapkan, menyelenggarakan dan menilai pemilihan kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus;

2. Meningkatnya motivasi kerja kepala sekolah pada aspek pengabdian dan prestasi dalam pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus; 3. Meningkatnya harkat dan martabat kepala sekolah yang bertugas di daerah

khusus sebagai tenaga kependidikan yang dihormati dan dihargai oleh pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan;

(10)

BAB II

PENGERTIAN, AZAS, SASARAN DAN

PERSYARATAN PESERTA

A. Pengertian

1. Daerah khusus adalah kondisi wilayah dan masyarakat yang memiliki keterbatasan sarana dan prasarana, akses informasi, akses transportasi dan keterbatasan lainnya yang ditetapkan oleh aturan yang berlaku, yaitu Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019, Daftar Daerah Tertinggal dan Perbatasan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) berdasarkan surat Nomor 2421/Dt.7.2/04/2015 tanggal 21 April 2015, Peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkaitan dengan Daerah Khusus, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) berkaitan dengan Daerah Khusus, atau Surat Keputusan Bupati berkaitan dengan penetapan sebagai Daerah Khusus.

2. Kepala Sekolah Daerah Khusus adalah adalah kepala sekolah yang ditugaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten untuk satuan pendidikan dasar atau oleh Kepala Dinas Provinsi untuk satuan pendidikan menengah dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada sekolah yang dipimpinnya dan berlokasi di daerah khusus

Sekolah Daerah Khusus: adalah sekolah yang berada di lokasi daerah khusus baik jenjang pendidikan dasar maupun menengah;

3. Kepala Sekolah Berdedikasi: adalah kepala sekolah yang melaksanakan tugas dan pengabdian dengan penuh komitmen, motivasi, tanggungjawab, kreatif, inovatif, menciptakan karya nyata yang bermanfaat, berjasa padabangsa dan negara, setia terhadap tugas pada sekolah yang dipimpin, tangguh dalam menghadapi tantanga, serta selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai kualitas layanan pendidikan di daerah khusus;

(11)

B. Asas-asas

1. Profesionalitas

Penghargaan terhadap profesionalitas kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus yang menjalankan tugas dan kewajiban sebagai kepala sekolah dalam bentuk ketahananmalangan diri, ketangguhan, kinerja tinggi, kesetiaan pada sekolah yang dipimpinnya, visioner, berjasa pada bangsa dan negara, kreatif, inovatif dalam menciptakan karya nyata termasuk menanamkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia kepada warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah.

2. Keadilan

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus harus bebas dari kepentingan kelompok atau golongan berdasarkan suku, agama, ras, daerah, pelaksanaan pemilihan sepenuhnya didasarkan atas pertimbangan keadilan berdasarkan dedikasi, prestasi, pengabdian, dan loyalitas dalam mewujudkan satuan pendidikan yang berkualitas dan tidak deskriminatif.

3. Akuntabilitas

Pemberian penghargaan berazaskan hasil penilaian yang obyektif, jujur, dan transparan dengan mengikutsertakan bukti-bukti akurat dan unsur-unsur terkait lainnya yang dapat dipertanggunggugatkan.

4. Arus Bawah (Bottom Up)

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah daerah khusus berazaskan pada kepercayaan atas kemampuan melakukan penilaian secara obyektif oleh berbagai pihak (stakeholders) yang langsung mengamati dan mengikuti kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan profesi dan pengabdiannya di sekolah/masyarakat.

5. Motivasi dan promosi

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus difokuskan pada aspek- aspek yang berhubungan dengan pekerjaan dan tanggungjawab kepala sekolah dalam rangka meningkatkan motivasi keprofesian, kinerja, pengabdian, kesetiaan, disiplin, dedikasi dan loyalitas, agar berfungsi dalam pemberian peluang dan kesempatan promosi. 6. Keseimbangan

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus harus seimbang antara apa yang telah dilakukan dengan bentuk penghargaan yang diterima di daerah khusus.

7. Demokrasi

(12)

kepala sekolah untuk berkompetisi dalam suasana kebebasan untuk mengimplementasikan profesionalitasnya, melalui kreativitas, inovasi, inisiatif, prakarsa, dan kepeloporan dalam bekerja, sepanjang tidak melanggar ketentuan dan peraturan yang berlaku.

8. Kebermanfaatan

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus sebagai bentuk kinerja yang berdayaguna untuk menyelesaikan permasalahan satuan pendidikan di daerah khusus. 9. Keberlanjutan

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus dilakukan secara terus menerus oleh kabupaten/provinsi dan pemerintah pusat dalam upaya membangun budaya kerja untuk meningkatkan mutu pendidikan. 10. Layak dan wajar

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus layak dan wajar, bagi kepala sekolah yang memiliki dedikasi tinggi. 11. Transparansi

Pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus dilaksanakan secara terbuka sesuai dengan kaidah-kaidah aturan yang berlaku.

12. Independen

Pelaksanaan pemilihan dan pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tidak diintervensi untuk kepentingan kelompok/golongan atau pihak manapun.

C. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah kepala sekolah yang bertugas pada satuan pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK yang berlokasi di daerah khusus.

D. Persyaratan Peserta

1. Persyaratan Umum:

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Setia serta taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, bangsa dan negara.

c. Memiliki moralitas, kepribadian demokratis, menghargai perbedaan, dan berperilaku baik.

(13)

e. Mencintai tugas dan tanggungjawab sebagai kepala sekolah di daerah khusus.

2. Persyaratan Khusus:

a. Bertugas dan/atau memberi layanan sebagai kepala sekolah di daerah khusus sekurang-kurangnya dua tahun terakhir secara terus menerus yang dibuktikan dengan Surat keputusan pengangkatan sebagai kepala sekolah dari bupati dan/atau Surat Penugasan dari Kepala Dinas Pendidikan sebagai kepala sekolah di daerah khusus.

b. Memiliki kualiikasi akademik sekurang-kurangnya Sarjana (S1) atau

diploma IV (D-IV) dibuktikan dengan fotocopy ijazah yang dilegalisir; c. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dibuktikan dengan surat keterangan/pernyataan dari Dinas Pendidikan Kabupaten dan/atau Provinsi setempat;

d. Berbadan sehat dibuktikan oleh Surat Keterangan dokter pemerintah. e. Menunjukkan kinerja yang baik dalam bertugas, dibuktikan dengan

fotocopy hasil penilaian prestasi kerja dua tahun terakhir yang dilegalisir. f. Memiliki kepribadian dan hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar dan peserta didik selama bertugas di daerah khusus, dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala desa/suku atau sebutan lain; g. Merupakan utusan terbaik I di Tingkat Provinsi, dibuktikan dengan Surat

Keterangan/Keputusan dari Gubernur atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi setempat;

h. Belum pernah menjadi inalis Kepala Sekolah Berdedikasi di daerah

khusus tingkat nasional.

i. Tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat addiktif, dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

j. Tidak merokok di lingkungan sekolah, dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai dari yang bersangkutan.

E. Penilaian

1. Aspek Penilaian

Aspek penilaian pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus terdiri atas:

a. Masa pengabdian sebagai kepala sekolah di daerah khusus. b. Penguasaan dimensi komptensi kepala sekolah

(14)

2. kemampuan meningkatkan kualitas sekolah berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).

3. Menindaklanjuti pengawasan pembelajaran 4. Mengembangkan profesionalisme diri. 2. Teknik Penilaian

Penilaian pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus dilakukan dengan teknik:

a. Tes tertulis

b. Penilaian dokumen kelengkapan administrasi c. Penilaian naskah pengalaman nyata

d. Presentasi pengalaman nyata

e. Wawancara pengalaman nyata dan deskripi pengabdian 3. Kelengkapan Dokumen Penilaian

Dokumen penilaian yang harus dilengkapi peserta pemilihan kepala pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus meliputi: a. Kelengkapan dokumen terdiri atas:

1. Fotocopy hasil Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PPKPNS) minimal 2 tahun terkhir yang sudah dilegalisir;

2. Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisir;

3. Surat keterangan/pernyataan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota setempat;

4. Surat Keterangan sehat dari dokter pemerintah;

5. Fotocopy hasil Penilaian Kinerja Kepala Ssekolah (PKKS) 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir;

6. Surat keterangan berkepribadian dan hubungan sosial yang baik dari kepala desa/suku atau sebutan lain

7. Surat Keputusan Gubernur atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi tentang Penetapan sebagai kepala sekolah daerah khusus terbaik I di Tingkat Provinsi;

8. Surat Keterangan belum pernah menjadi inalis Kepala Sekolah

Berdedikasi di daerah khusus tingkat nasional.

9. Surat keterangan dari yang berwenang yang menyatakan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya;

10. Surat pernyataan diri bermaterai yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak merokok di lingkungan sekolah.

b. Naskah pengalaman nyata

1. Dokumen laporan pengalaman nyata yang sesuai dengan sistematika. 2. Dokumen pendukung pengalaman nyata (foto, video dan data pendukung

(15)

Sistematika Penyusunan Naskah Pengalaman Nyata

1. Analisis Situasi dan Rasional

Berisi penjelasan tentang (a) keadaan wilayah dan sekolah dari segi

geograis, sosial, ekonomi, sarana transportasi, jumlah anak usia sekolah dan tingkat pendidikan masyarakat, (b) proile sekolah binaan

dan (c) alasan-alasan pentingnya pengalaman nyata yang ditulis. 2. Permasalahan dan Penyelesaian

Bagian ini berisi tentang tantangan dan masalah yang dihadapi di sekolah binaan ketika melaksankan tugas pokok pengawasan dan upaya-upaya penyelesaiannya yang inovatif.

3. Tujuan

Menjelaskan ketepatan tujuan penulisan pengalaman nyata. 4. Sasaran

Berisi penjelasan tentang subyek yang dikenai kegiatan dan pihak terlibat dalam melaksanakan tugas pengawasan.

5. Manfaat

Menjelaskan kebermaknaan pengalaman nyata bagi sekolah, guru, kepala sekolah, peserta didik dan masyarakat.

6. Uraian Kegiatan

Berisi deskripsi kegiatan/program yang telah dilaksanakan, berikut langkah-langkah nyata dalam upaya menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi di sekolah binaan.

7. Waktu, Tempat dan biaya

Kesesuaian waktu, tempat pelaksanaan, wilayah penugasan dan biaya 8. Hasil dan dampak

Perubahan yang terjadi pada sekolah binaan, guru, kepala sekolah, siswa dan orangtua/masyarakat

9. Kesimpulan, rekomendasi, dan tindak lanjut

Berisi kesimpulan, rekomendasi, dan harapan masa depan atau implikasi yang dirumuskan dengan jelas yang saling berkaitan

10. Bukti-bukti Pendukung

(16)

BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN

A. Tahapan Pemilihan

1. Tingkat Kabupaten untuk Satuan Pendidikan SD dan SMP.

a. Peserta tingkat kabupaten yaitu Kepala Sekolah berprestasi dan berdedikasi berstatus PNS dan bukan PNS

b. Penetapan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikas dan penerima penghargaan yaitu kepala sekolah di daerah khusus hasil pemilihan terbaik dan ditetapkan dengan surat keputusan pemerintah kabupaten. c. Pemilihan tingkat Kabupaten dilaksanakan pada bulan April - Mei 2017. 2. Tingkat Provinsi

a. Peserta tingkat provinsi adalah kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi terbaik dari setiap kabupaten pada satuan pendidikan SD dan SMP. b. Peserta Kepala Sekolah berprestasi dan berdedikasi SMA/SMK yang

terlipih melalui seleksi tingkat provinsi.

c. Penetapan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi dan penerima penghargaan yaitu kepala sekolah di daerah khusus hasil pemilihan terbaik I, II, III ditetapkan dengan surat keputusan Gubernur atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

d. Pemerintah Provinsi mengusulkan hanya satu orang perwakilan yang merupakan terbaik hasil pemilihan di tingkat provinsi dari satuan pendidikan dasar/menengah untuk pemilihan Kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus ke tingkat Nasional.

e. Pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat provinsi dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2017.

3. Tingkat Nasional

Peserta tingkat nasional berasal dari kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus diusulkan pemerintah provinsi merupakan satu orang terbaik hasil pemilihan pada setiap satuan pendidikan dasar/menengah.

B. Alur Pelaksanaan

(17)

SEKOLAH DAERAH KHUSUS

Menyiapkan Dokumen dan pengalaman nyata

untuk mengikuti Proses Pemilihan.

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

• Memilih Peserta

terbaik (SD, SMP) Tingkat Kabupaten.

• Mengirimkan satu

orang terbaik peringkat I ke Tingkat Provinsi.

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

• Menerima peringkat I

KS (SD, SMP).

• Menyeleksi bersamaan

dengan seleksi peringkat I KS (SMA/ SMK) tingkat provinsi

• Mengirimkan satu

orang terbaik (SD, SMP, dan SMA/SMK) ke Tingkat Nasional.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN

• Menerima peserta

terbaik Tingkat Provinsi (SD, SMP, dan SMA/SMK) yang diusulkan pemerintah provinsi.

• Menyeleksi KS (SD,

SMP, dan SMA/SMK) tingkat nasional.

• Menetapkan peringkat

I, II, dan III KS (SD, SMP, dan SMA/SMK) hasil pemilihan tingkat nasional.

Alur Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi Daerah Khusus

No.

1.

2.

Pihak Uraian Kegiatan

Kepala sekolah menyiapkan data/dokumen (bukti isik)

yang dibutuhkan untuk mengikuti pemilihan kepala sekolah berdedikasi.

Khusus untuk satuan pendidikan SD dan SMP 1. Menyosialisasikan kegiatan pemilihan Kepala

sekolah berdedikasi di daerah khusus kepada kepala sekolah yang masuk dalam kategori daerah khusus. 2. Menerima usulan nama peserta pemilihan Kepala

sekolah berdedikasi di daerah khusus yang direkomendasi pengawas sekolah.

3. Melakukan seleksi dan veriikasi administrasi sesuai

yang dipersyaratkan. Sekolah

(18)

4. Menetapkan Tim Penilai Kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari unsur: (1) Dinas Pendidikan , (2) Pengawas Sekolah/Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) (3) Akademisi LPTK; (4) Dewan Pendidikan. (5) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI). Menyelenggarakan kegiatan pemilihan sesuai dengan pedoman pemilihan yang ditetapkan. 5. Menetapkan hasil pemilihan berdasarkan keputusan

Tim Penilai tingkat kabupaten.

6. Mengusulkan satu orang kepala sekolah terbaik ke tingkat kabupaten untuk mengikuti pemilihan ke tingkat provinsi.

1. Menyosialisasikan kegiatan pemilihan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. 2. Menerima usulan nama peserta pemilihan Kepala

sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus yang ditetapkan oleh bupati atau kepala dinas pendidikan kabupaten untuk SD dan SMP. 3. Menerima usulan nama peserta pemilihan Kepala

sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus SMA/SMK yang direkomendasi pengawas sekolah.

4. Melakukan seleksi dan veriikasi administrasi tingkat

nasional sesuai dengan persyaratan.

5. Menetapkan Tim Penilai Pemilihan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tingkat provinsi yang terdiri dari unsur: (1) Dinas Pendidikan, (2) Pengawas Sekolah/Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) (3) Akademisi LPTK; (4) LPMP/ P4TK (5) Dewan Pendidikan. (6) Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI).

6. Menyelenggarakan kegiatan pemilihan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus (SD, SMP, dan SMA/SMK) sesuai dengan pedoman pemilihan yang ditetapkan.

7. Menetapkan hasil pemilihan berdasarkan keputusan Tim Penilai Kepala sekolah berprestasi dan

berdedikasi di daerah khusus (SD, SMP, dan SMA/ SMK) tingkat provinsi dalam bentuk surat keputusan gubenur/kepala dinas pendidikan provinsi.

(19)

8. Mengusulkan satu orang peserta terbaik tingkat provinsi (SD, SMP, dan SMA/SMK) untuk mengikuti pemilihan Kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus ke tingkat nasional.

1. Menyiapkan pedoman dan panduan pemilihan Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi Daerah Khusus.

2. Menyosialisasikan kegiatan pemilihan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus kepada dinas pendidikan provinsi.

3. Menerima usulan nama peserta pemilihan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus yang mewakili setiap provinsi.

4. Melakukan seleksi dan veriikasi administrasi tingkat

nasional sesuai dengan persyaratan.

5. Menetapkan Tim Penilai Pemilihan Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tingkat nasional yang berasal dari unsur: (1) widyaiswara bidang pendidikan; (2) akademisi (LPTK); (3) praktisi pendidikan; (4) Dewan

pendidikan; dan (5) Organisasi Profesi Pendidikan. 6. Menyelenggarakan kegiatan pemilihan Kepala

sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus sesuai pedoman penilaian yang ditetapkan. 7. Menetapkan hasil pemilihan berdasarkan keputusan

Tim Penilai Kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tingkat nasional. 4. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

D. Penghargaan dan Pembiayaan

1. Tingkat Kabupaten

a. Biaya Pemilihan dan penentuan calon Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi di Daerah Khusus penerima penghargaan di tingkat Kabupaten ditanggung oleh pemerintah kabupaten atau Dinas Pendidikan Kabupaten. b. Pemerintah Kabupaten/memberikan penghargaan kepada Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi di Daerah Khusus terbaik I, II dan III tingkat

kabupaten, berupa sertiikat/piagam penghargaan dan hadiah lainnya.

2. Tingkat Provinsi

(20)

Berdedikasi di daerah khusus penerima penghargaan di tingkat provinsi ditanggung oleh Pemerintah Provinsi atau Dinas Pendidikan Provinsi b. Pemerintah Provinsi memberikan penghargaan kepada Kepala Sekolah

berprestasi dan Berdedikasi di daerah khusus terbaik I, II dan III tingkat provinsi. c. Kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus terbaik tingkat provinsi

berhak untuk mengikuti pemilihan Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi di Daerah Khusus tingkat nasional.

3. Tingkat Nasional

a. Biaya transportasi pulang pergi dari tempat tugas yang bersangkutan dan akomodasi selama di Jakarta ditanggung oleh Anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan kepada terbaik I, II, dan III.

E. Waktu, Tempat, dan Kegiatan

No.

1.

2.

3.

Tingkat Kegiatan dan Waktu

• Pemilihan Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi

di Daerah Khusus tanggal Mei 2017.

• Monitoring pelaksanaan Pemilihan Kepala Sekolah

berprestasi dan Berdedikasi di Daerah Khusus oleh provinsi di setiap Kabupaten pada bulan Mei 2017.

• Pemilihan Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi di

Daerah Khusus dari setiap Kabupaten pada bulan Juni 2017.

• Monitoring pelaksanaan Kepala Sekolah berprestasi

dan Berdedikasi di Daerah Khusus oleh Kemendikbud di setiap Provinsi antara Bulan Juni/Juli 2017.

• Batas akhir penerimaan portofolio dan persyaratan

administrasi peserta di Kemendikbud tanggal Juli 2017.

• Pemilihan Kepala Sekolah berprestasi dan Berdedikasi

di Daerah Khusus pada tanggal Agustus 2017. Kabupaten

Provinsi

Nasional

F. Panitia

1. Tingkat Kabupaten

(21)

2. Tingkat Provinsi

Panitia Pemilihan kepala sekolah berdedikasi tingkat provinsi terdiri unsur Dinas Pendidikan yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

3. Tingkat Nasional

Panitia Pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional terdiri unsur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

G. Dokumen Peserta

1. Tingkat Kabupaten

Dokumen Peserta dikirim ke dinas pendidikan kabupaten terdiri atas: a. Dokumen Portofolio

b. Deskripsi pengabdian c. Pengalaman nyata

Dokumen laporan pengalaman nyata yang dilengkapi dokumen pendukung (foto, video dan data pendukung lainnnya) yang disusun dengan sistematika.

d. Surat keterangan/pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dari Dinas Pendidikan Kabupaten dan/atau Provinsi setempat;

f. Surat Keterangan sehat dari dokter pemerintah.

g. Fotocopy hasil penilaian prestasi kerja dua tahun terakhir dan dilegalisir. h. Surat keterangan memiliki kepribadian dan hubungan sosial yang baik

dari kepala desa/suku atau sebutan lain;

i. Surat keterangan belum pernah menjadi inalis Kepala Sekolah berprestasi

dan Berdedikasi daerah khusus tingkat kabupaten.

j. Surat keterangan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif, dari instansi yang berwenang.

k. Surat pernyataan tidak merokok di lingkungan sekolah dari yang bersangkutan, diketahui oleh atasan langsung bermeterai.

2. Tingkat Provinsi

Dokumen Peserta dikirim ke dinas pendidikan provinsi terdiri atas: a. Dokumen Portofolio

(22)

c. Pengalaman nyata

d. Surat keputusan penetapan terbaik I di tingkat kabupaten dan surat pengantar dokumen portofolio dari dinas pendidikan kabupaten.

e. Surat keputusan bupati yang menetapkan sebagai sekolah daerah khusus. f. Surat keputusan bupati/gubernur tentang penugasan kepala sekolah di

daerah khusus

g. Surat keterangan/pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dar h. Dinas Pendidikan Kabupaten dan/atau Provinsi setempat;

i. Surat Keterangan sehat dari dokter pemerintah.

j. Foto copy hasil penilaian prestasi kerja dua tahun terakhir dan dilegalisir. k. Surat keterangan memiliki kepribadian dan hubungan sosial yang baik

dari kepala desa/suku atau sebutan lain;

l. Surat keterangan belum pernah menjadi inalis Kepala sekolah berdedikasi

di daerah khusus tingkat provinsi.

m. Surat keterangan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat addiktif, dari instansi yang berwenang.

n. Surat pernyataan tidak merokok di lingkungan sekolah dari yang bersangkutan, diketahui oleh atasan langsung bermeterai.

3. Tingkat Nasional

Dokumen Peserta dikirim oleh dinas pendidikan provinsi ke tingkat nasional terdiri atas:

a. Kelengkapan administrasi sebagaimana tercantum pada persyaratan khusus peserta.

b. Dokumen peserta pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus yang dikirimkan sebagai berikut :

1. Dokumen Portofolio 2. Deskripsi pengabdian 3. Karya pengalaman nyata

4. Surat keputusan penetapan terbaik I di tingkat provinsi dan surat pengantar dokumen portofolio dari dinas pendidikan provinsi.

5. Surat keputusan bupati yang menetapkan sebagai sekolah daerah khusus. 6. Surat keputusan bupati/gubernur tentang penugasan kepala sekolah

di daerah khusus.

(23)

8. Surat Keterangan sehat dari dokter pemerintah.

9. Foto copy hasil penilaian prestasi kerja dua tahun terakhir dan dilegalisir.

10. Surat keterangan memiliki kepribadian dan hubungan sosial yang baik dari kepala desa/suku atau sebutan lain;

11. Surat keterangan belum pernah menjadi finalis Kepala Sekolah Berdedikasi daerah khusus tingkat nasional

12. Surat keterangan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan zat addiktif, dari instansi yang berwenang.

13. Surat pernyataan tidak merokok di lingkungan sekolah dari yang bersangkutan, diketahui oleh atasan langsung bermeterai.

H. Pengiriman Dokumen Peserta

Pengiriman dokumen pesertapemilihan tingkat nasional oleh Dinas Pendidikan Provinsi ke Panitia Tingkat Nasional, terdiri atas:

1. Dokumen kelengkapan administrasi sebagaimana tercantum pada persyaratan khusus peserta.

2. Naskah Pengalaman Nyata beserta data pendukung.

Pengiriman dokumen dan naskah dari tingkat provinsi paling lambat tanggal Juli 2017 ke alamat sebagai berikut:

Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Up. Kasubdit Pendidikan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus dan

Satuan Pendidikan Indonesia Luar Negeri (PKPLK &SPILN)

Komplek Kemdikbud Gedung D Lantai 14 Jl. Jend. Sudirman Pintu 1,

Senayan Jakarta 10270 Telp. (021) 57974112

Email: pklksiln.tendik@kemdikbud.go.id

(24)

BAB IV

PENUTUP

Pedoman pemilihan kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus disusun sebagai acuan bagi calon peserta, sekolah, kabupaten/provinsi, kemendikbud, dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan pemilihan kepala sekolah berdedikasi tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di Daerah Khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan pemilihan kepala sekolah

berdedikasi di daerah khusus bertujuan untuk mendapatkan proil kepala sekolah

berdedikasi terbaik guna peningkatan mutu pendidikan di daerah khusus. Sehubungan dengan hal itu, pemerintah memberikan penghargaan.

Pemberian penghargaan dari pemerintah kepada kepala sekolah berdedikasiyang bertugas di daerah khusus merupakan ungkapan terima kasih atas jasa dan pengabdiannya dalam rangka pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan di daerah khusus.

(25)

LAMPIRAN

DAFTAR DAERAH KHUSUS (TERDEPAN, TERLUAR, DAN

TERTINGGAL)

Berdasarkan surat nomor: 2421/Dt.7.2/04/2015 Tanggal 21 April 2015 yang ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), daftar Daerah Tertinggal dan Perbatasan adalah sebagai berikut:

1 Aceh Singkil 1 Nias

2 Nias Selatan 3 Nias Utara 4 Nias Barat

1 Kepulauan Mentawai 2 Solok Selatan

3 Pasaman Barat

1 Musi Rawas

2 Musi Rawas Utara 1 Seluma

1 Lampung Barat

2 Pesisir Barat 1 Bondowoso

1 Lombok Barat

2 Lombok Tengah

3 Lombok Timur

4 Sumbawa 5 Dompu 6 Bima

A. Daftar Daerah Tertinggal

No. No.

PROVINSI KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL

(26)

7 Sumbawa Barat

8 Lombok Utara

1 Sumba Barat

2 Sumba Timur

3 Kupang

4 Timor Tengah Selatan 5 Timor Tengah Utara 6 Belu 12 Manggarai Barat

13 Sumba Tengah

14 Sumba Barat Daya 15 Nagekeo

16 Manggarai Timur 17 Sabu Raijua 18 Malaka

8 Kayong Utara

1 Seruyan

1 Hulu Sungai Utara

1 Mahakam Hulu

1 Nunukan

1 Banggai Kepulauan

2 Donggala 3 Toli-Toli 4 Buol

(27)

6 Tujo Una-Una 7 Sigi

8 Banggai Laut 9 Morowali Utara 1 Jeneponto 1 Konawe 2 Bombana

3 Konawe Kepulauan

1 Boalemo 2 Pohuwato 3 Gorontalo Utara 1 Polewali Mandar

2 Mamuju Tengah

1 Maluku Tenggara Barat

2 Maluku Tengah

3 Buru

4 Kepulauan Aru

5 Seram Bagian Barat 6 Seram Bagian Timur 7 Maluku Barat Daya 8 Buru Selatan 1 Halmahera Barat 2 Kepulauan Sula 3 Halmahera Selatan

4 Halmahera Timur

5 Pulau Morotai 6 Pulautaliabu

1 Teluk Wondama

(28)

4 Kepulauan Yapen

5 Biak Numfor

6 Paniai

7 Puncak Jaya

8 Boven Digoel 9 Mappi 10 Asmat 11 Yahukimo

12 Pegunungan Bintang 13 Tolikara

14 Sarmi 15 Keerom 16 Waropen 17 Supiori

18 Mamberamo Raya

19 Nduga 20 Lanny Jaya

21 Mamberamo Tengah

22 Yalimo 23 Puncak Jaya 24 Dogiyai 25 Intan Jaya 26 Deiyai

1 Aceh Besar

1 Rokan Hilir

2 Kota Dumai

3 Bengkalis

4 Kepulauan Meranti 5 Pelalawan

6 Indragiri Hilir 1 Karimun

2 Kota Batam

3 Bintan

B. Daftar Derah Terdepan dan Terluar (Perbatasan)

No. No.

1.

2.

PROVINSI KABUPATEN DAERAH PERBATASAN

Aceh

Riau

(29)

4 Kepulauan Anambas 5 Natuna

1 Serdang Bedagai

1 Kota Kupang

2 Timor Tengah Utara 3 Belu

1 Mahakam Hulu

2 Berau

1 Kepulauan Sangihe

2 Kepulauan Talaud 1 Maluku Tenggara Barat

2 Kepulauan Aru

3 Maluku Barat Daya 1 Pulau Morotai 1 Keerom

2 Pegunungan Bintang 3 Supiori

4 Kota Jayapura

5 Merauke 6 Boven Digoel

(30)

1 Kab. Aceh Barat 2 Kab. Aceh Besar 3 Kab. Aceh Utara

4 Kota Sabang

1 Kab. Pandeglang

1 Kab. Bengkulu Utara 1 Kab. Tasikmalaya 1 Kab. Cilacap

1 Kab. Jember

2 Kab. Trenggalek

1 Kab. Berau

1 Kab. Nunukan

1 Kab. Bintan 2 Kab. Karimun

3 Kab. Kepulauan Riau

4 Kab. Natuna

5 Kota Batam

1 Kab. Lampung Barat 1 Kab. Maluku Tenggara 2 Kab. Maluku Tenggara Barat 1 Kab. Halmahera

1 Kab. Lombok Barat 1 Kab. Alor

2 Kab. Kupang

3 Kab. Rote Ndao 4 Kab. Sumba Timur 1 Kab. Irian Jaya Timur 2 Kab. Biak Numfor

3 Kab. Merauke

4 Kab. Sarmi

1 Kab. Sorong

1 Kab. Tolitoli

1 Kab. Bolaang Mongondow

2 Kab. Kepulauan Sangihe 3 Kab. Kepulauan Talaud 1 Kab. Kepulauan Mentawai 1 Kab. Deli Serdang

2 Kab. Nias

C. Daerah Yang Mempunyai Pulau Terluar (Bappenas)

(31)

D. Proporsi Jumlah Peserta dari Setiap Provinsi

Berdasarkan surat keputusan di atas dan kuota yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017, ditentukan proporsi jumlah peserta kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus dari setiap provinsi sebagai berikut:

1 Aceh 1 1 4 6 1 1 1 3

Proporsi Jumah Peserta per Provinsi

Gambar

Gambar 1.Alur Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi dan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: Untuk memahami dan menganalisis efektivitas pelaksanaan pemilihan Lurah Desa di Kabupaten Sragen berdasarkan Peraturan Daerah

TARIF (Rp) 10.. Laboratorium Kimia dan Teknik Lingkungan a.. Agregat kasar untuk campuran beton dan semen Per paket 465.000,00 i. Agregat halus untuk campuran beton dan semen

Faktor yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan adalah indikator Petugas dan yang menjadi prioritas kedua adalah Fasilitas Dan Kenyamanan Gedung

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diakukan pada PDAM Tirta Musi Palembang, hasil akhir dari semua kegiatan dan tahapan- tahapan pengembangan sistem yang

Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela modal intelektual, sedangkan tingkat leverage,

Variabel yang diteliti dioperasionalkan dalam beberapa variabel utama, yaitu: 1) Penilaian kinerja (X1) adalah suatu proses untuk mengukur kinerja karyawan dengan

Protein yang tinggi maupun rendah yang terkandung dalam ransum dengan serat yang rendah akan menghasilkan tulang yang banyak dan daging pada karkas yang