IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASEDLEARNING (PBL) TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJARDAN KARAKTER
SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM
Oleh :
Indriati Aulia NIM 4121131007
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR
DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM Indriati Aulia
(NIM 4121131007) ABSTRAK
Hasil penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar, mengetahui perkembangan karakter siswa, mengetahui persen peningkatan hasil belajar siswa, dan hubungan antara karakter dengan hasil belajar. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI SMAN 9 Medan. Populasi yakni seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari 4 (empat) kelas. Sampel ditetapkan dengan purposif sampling yakni mengambil 3 kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Pengambilan data untuk hasil belajar siswa diperoleh instrumen yang valid sebanyak 20 soal dan reliabel (0.838). Sedangkan, data untuk karakter rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab siswa diperoleh menggunakan data instrumen yang telah valid. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash, data yang diperoleh : Fhitung > Ftabel yakni Fhitung = 6, 192 dengan Ftabel =3,265. Untuk media yang lebih baik adalah PBL terintegrasi Macromedia Flash dibandingkan ketiga media lainnya yakni Macromedia Flash > Powerpoint > Peta Konsep dengan rata-rata nilai yang diperoleh : 76,667 > 72,33 > 71,17. Implemetasi model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint, dan Macromedia Flash dapat menumbuhkembangkan karakter dalam materi hidrolisis garam, maka didapat hubungan antara karakter dengan hasil belajar yakni model PBL terintegrasi Peta Konsep = 13,55%, Powerpoint = 20,88%, Macromedia Flash = 17,89%, sisanya dipengaruhi variabel yang lain. Kesimpulan dari penelitian ; ada perbedaan hasil belajar kimia menggunakan model PBL terintegrasi media serta adanya hubungan antara karakter dengan hasil belajar siswa.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan rahmat -Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi Media Pada Hasil Belajar dan Karakter Siswa dalam Materi Hidrolisis Garam”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penentuan judul sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Drs, Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing akademik (PA). Terima kasih kepada dosen penguji saya Ibu Dr. Ida Duma Riris ,M.Si., Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, M.Pd atas masukan yang sangat membangun dalam perbaikan skripsi saya. Ucapan terima kasih juga kepada guru-guru sekolah yang telah membantu dan mengizinkan untuk observasi di SMA Negeri 9 Medan. Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI SMA Negeri 9 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses observasi berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua saya Tarmono, S.H dan Zuraidah,S.Pd pemilik kasih tiada ujung yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Abangda (Wira Fadil) dan adik saya (Arif Gana) yang telah banyak membantu dan memotivasi saya.
iv
Kimia Reguler A 2012 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga kepada Keluarga Besar Organisasi Instansi/Lembaga yang telah mendidik saya diantaranya HMJ Kimia Unimed, FORSIMKA, LABORATORIUM KIMIA, .
Ucapan terima kasih juga kepada kakanda Nur Ilman Aceh yang sudah mengarahkan langkah-langkah saya dari awal observasi sampai saya seminar hingga penyelesaian skripsi saya ini, serta seluruh teman-teman, kakak, abang dan saudara/i yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan motivasi dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi penelitian ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini.
Medan, Juni 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
2.1.1. Model Problem Based Learning (PBL) 8 2.1.2. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) 8
2.2. Media Pembelajaran 9
2.2.1. Media Peta Konsep 14
2.2.2. Media Powerpoint 15
2.2.3. Media Macromedia Flash 16
2.3. Belajar dan Hasil Belajar 17
2.4. Pendidikan Karakter 18
2.5. Materi Hidrolisis Garam 19
2.5.1. Konsep Hidrolisis Garam 19
2.5.2. Sifat Garam larutan Garam 20
2.5.3. Jenis Larutan Garam 21
2.5.4. Penentuan Tetapan Hidrolisis (Kh) dan pH larutan Garam 22
2.6. Kerangka Berpikir 25
2.7. Hipotesis Penelitian 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Wakru Penelitian 29
3.4.2. Uji Validitas Item 32
3.7.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar Siswa 41
3.7.4. Pengukuran Karakter Siswa 42
3.7.5. Uji Hipotesis 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Syarat Tes Uji Coba 46
4.1.1. Validitas 46
4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 49
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Problem Based Learning (PBL) 9 Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validasi Isi 31
Tabel 3.2. Desain Penelitian 35
Tabel 3.3. Uji Chi Kuadrat 40
Tabel 3.4. Uji Anava Satu Jalur 42
Tabel 3.5. Koefisien Korelasi 43
Tabel 4.1. Validitas Tes Uji Coba 46
Tabel 4.2. Analisis Daya Pembeda Soal 47 Tabel 4.3. Taraf Kesukaran Soal Hasil Tes Uji Coba 48
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas 50
Tabel 4.5. Hasil Homogenitas Data 51
Tabel 4.6. Uji Anava Satu Jalur 52
Tabel 4.7. Uji Anava Satu Jalur menggunakan SPSS-16 53
Tabel 4.8. Uji Tukey 54
Tabel 4.9. Hasil Analisis Hipotesis II 56
Tabel 4.10. Koefisien Determinasi 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus 69
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 72 Lampiran 3. Lembar Analisis Masalah 103 Lampiran 4. Jawaban Lembar Analisis Masalah 107 Lampiran 5. Rubrik Lembar Pengamatan Karakter Siswa 112 Lampiran 6. Instrumen Tes Belum Valid 114
Lampiran 7. Instrumen Sudah Valid 124
Lampiran 8. Validasi Kisi-kisi Instrumen Tes 130
Lampiran 9. Kisi-kisi Validator 1 146
Lampiran 10. Kisi-kisi Validator 2 164
Lampiran 11 a. Tabel Validitas (Expert Judgement) 180 Lampiran 11 b. Tabel Validitas Hitung 181
Lampiran 12. Validitas Hitung 182
Lampiran 13. Tabel Reliabilitas 185
Lampiran 14. Reliabilitas Hitung 186
Lampiran 15 a. Tingkat Kesukaran 187
Lampiran 15 b. Tabel Tingkat Kesukaran 188
Lampiran 16 a. Daya Pembeda 189
Lampiran 16 b. Tabel Daya Pembeda 190
Lampiran 17. Tabel Distruktor 191
Lampiran 18. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 194
Lampiran 19. Data Hasil Karakter 195
Lampiran 20. Data Hasil Penelitian 199
Lampiran 21. Uji Normalitas 202
Lampiran 22. Uji Homogenitas 209
Lampiran 23. Uji Hipotesis 213
Lampiran 24. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 221
viii
Lampiran 26. Tabel F 224
Lampiran 27. Tabel Q Tukey 226
Lampiran 28. Tabel r- Product Moment 227 Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian 228
Lampiran 30. Surat 234
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan akan lebih berkualitas dengan diberlakukannya Kurikulum 2013. Hal ini tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Model yang tepat dalam pemberlakuan kurikulum 2013 yaitu pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan model pembelajaran inovatif yang memberi kondisi belajar aktif kepada peserta didik dalam kondisi dunia nyata (Yamin, 2011).
Oleh sebab itu pembelajaran kimia idealnya dilaksanakan sesuai hakikat sains yang menekankan pada proses mengamati, mengklasifikasi, mengukur, menyimpulkan, meramalkan dan mengkomunikasikan agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan membangun pengetahuannya sendiri dalam mencari pemecahan dari suatu masalah. Produknya berupa pemahaman mengenai konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori dasar kimia, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikannya pada hal yang lebih kompleks. Terlihat pada pembelajaran kimia yang memiliki konsep yang kompleks dan abstrak, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut (Devi, dkk, 2014).
Dalam pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, yang kemudian faktor-faktor bersumber pada dirinya atau di luar dirinya atau lingkungannya. Faktor yang bersumber pada dirinya sendiri itu seperti fisiologi dan psikologi ( minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif). Sedangkan dari luar dirinya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu lingkungan dan instrumental ( metode mengajar dan sarana sekolah). Untuk mencapai hasil optimal, diharapkan harus memiliki faktor-faktor tersebut (Jati, dkk, 2015).
2
interaksi antara pengajar, maka fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan komunikasi yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran (Fadliana, dkk, 2013).
Dengan konsepsi yang makin mantap fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dilihat dari kaidah pembelajaran dalam meningkatkan kadar hasil belajar yang tinggi karena ditunjang oleh penggunaan media pembelajaran, melalui media potensi indera peserta didik dapat diakomodasi sehingga kadar hasil belajar akan meningkat (Susilana dan Cepi, 2009).
Dari hasil observasi di sekolah SMA Negeri 9 Medan bahwa guru masih kurang dalam memanfaatkan model pembelajaran yang terintegrasi media, dan hanya terpaku pada salah satu media saja yaitu Powerpoint. Kemudian materi hidrolisis garam sedikit sulit dimengerti siswa karena guru yang kurang menggunakan media dalam penyampaian materi tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Fadliana, dkk (2013) mengenai PBL dengan media macromedia flash dan LKS menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran PBL dengan Macromedia flash dan LKS terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan asam basa dan garam dengan rerata nilai pada aspek kognitif 21,84 >18, sedangkan penelitian yang dilakukan Rofiqoh batubara (2013) dengan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa diajar mengunakan PBL dengan media peta konsep 51,781 % dibandingkan dengan tanpa media peta konsep dengan 39,966%.
Untuk penelitian yang dilakukan Teresa dan Wesly (2015) bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran problem learning dengan media powerpoint lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar tanpa menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning dengan media powerpoint terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 79,05%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 53,26%.
siswa, atau dengan kata lain mengijinkan mereka menemukan dan menyelesaikan masalah, serta mengkomunikasikan ide-ide dengan cara baru dan tepat (Nurhayati, dkk, 2013).
Ada tiga ciri utama pembelajaran berbasis masalah: (1) rangkaian aktivitas artinya menuntut siswa secara aktif terlibat berkomunikasi, mengembangkan daya pikir, mencari dan mengolah data serta menyusun kesimpulan ukan hanya sekedar mendengarkan, mencatat atau menghafal materi, (2) aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, (3) pemecahan masalah dilakukan dengan berpikir ilmiah. Dengan demikian dapat dilihat dari 3 ciri yang ada , akan muncul karakter rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab dari ketiga kegiatan-kegiatan tersebut (Wesly, 2015).
Berdasarkan uraian di atas Peneliti bermaksud mengambil penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi Media Pada Hasil Belajar dan Karakter Siswa Dalam Materi Hidrolisis Garam”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media pada hasil belajar dan karakter. Penelitian direncanakan akan dilakukan di lingkungan SMA N 9 MEDAN yang melibatkan Guru Kimia dan siswa SMA N 9 MEDAN kelas
XI pada Semester Genap.
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Guru yang kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran 2. Guru di sekolah kurang memanfaatkan media.
4
4. Kurangnya interaksi dan kerjasama antarsesama siswa dalam kegiatan belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis
5. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia khususnya pada materi pokok Hidrolisis Garam yang akan diajarkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media peta konsep, media powerpoint dan media macromedia flash.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada hidrolisis garam antara model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash?
2. Bagaimana karakter siswa yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash ?
3. Berapa % peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint
dan Macromedia Flash ?
4. Apakah ada hubungan karakter dengan hasil belajar siswa pada model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint
dan Macromedia Flash?
1.5. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya:
1. Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
2. Media yang digunakan adalah media peta konsep, media powerpoint dan media Macromedia Flash.
4. Karakter siswa yang diamati melalui lembar observasi sesuai dengan indikator standar pengukuran.
5. Materi pokok yang diajarkan adalah Hidrolisis Garam.
6. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI MIPA Semester Genap di SMA N 9 Medan.
1.6. Tujuan Penelitian
Adapun mengenai tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada hidrolisis garam antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan macromedia flash pada hidrolisis garam.
2. Untuk mengetahui karakter siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan macromedia flash pada hidrolisis garam.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan macromedia flash pada hidrolisis garam.
4. Untuk mengetahui ada hubungan karakter dengan hasil belajar siswa pada model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash.
1.7. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
6
3. Bagi peserta didik, media dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih semangat dan antusias.
4. Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA N 9 Medan.
1.8. Definisi Operasional
Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan pada penelitian pengembangan ini diantaranya:
1. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa diberikan masalah untuk dipecahkan secara bersama-sama.
2. Peta konsep merupakan media pembelajaran dimana konsep dijelaskan secara beruntut dari yang dasar hingga yang lebih kompleks.
3. Powerpoint adalah media pembelajaran yang berkaitan dengan aplikasi Microsoft Office untuk mempermudah mempersentasikan materi yang akan disampaikan menggunakan bantuan animasi dalam aplikasi tersebut.
4. Macromedia Flash adalah media animasi berbentuk visual yang dapat mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga tidak bersifat abstrak.
5. Karakter adalah sikap yang akan diobservasi dalam proses pembelajaran dalam penerapan model pembelajaran PBL terintegrasi media meliputi rasa ingin tahu, kerjasama, dan tanggung jawab.
6. Hasil belajar siswa adalah penilaian yang diukur menggunakan hasil skor pretest dan postest.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash dalam materi hirolisis garam. Hasil belajar yang lebih baik berdasarkan hasil analisis uji Tukey adalah Macro > PPT > Peta Konsep yakni model PBL terintegrasi Macromedia Flash dengan rata-rata = 76,67, Powerpoint = 72,33, Peta Konsep = 71,16.
2. Implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash dapat menumbuhkembangkan karakter pada ketiga kelas eksperimen seperti, rasa ingin tahu (70%, 66,11% dan 73,33%), kerjasama (68,33%, 67,77%, dan 73,88%), dan tanggung jawab (69,44%, 61,66%, dan 76,66%) siswa dalam materi hirolisis garam.
3. Persen peningkatan hasil belajar untuk ketiga kelas dari hasil persen gain yakni model PBL terintegrasi Peta Konsep = 59,5% , Powerpoint = 49,34% dan Macromedia Flash = 64,58% sehingga kelas eksperimen 3 yang memiliki tingkat persen yang lebih tinggi daripada kedua kelas eksperimen lainnya.
tanggung jawab, untuk Powerpoint karakter yang berkembang adalah kerjasama = 67,77 % dibandingkan rasa ingin tahu dan tanggung jawab, untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah tanggung jawab = 76,11% dibandingkan kerjasama dan rasa ingin tahu.
5.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru disarankan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi media sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab siswa khususnya dalam pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan lebih memperhatikan kelemahan model pembelajaran ini, dan dapat mengkolaborasikannya media dengan praktikum yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa lebih dapat mengkaitkan secara teori dalam media dengan nyata saat praktikum.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Aceh, N.I., (2014), Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa Dalam Hidrolisis, FMIPA, Unimed, Medan.
Adisusilo, S., (2014), Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan Vct Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, Rajawali Pers, Jakarta.
Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, PT. Prestasi Pustaka , Jakarta.
Arfiyani, A.Y., Haryono dan Mulyani,B., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X-5 SMA N 5 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (1) : 111-116.
Arifin, Z., (2014), Evaluasi Pembelajaran, PT Rosdakarya,Bandung.
Arikunto, S., (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2008), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Batubara, R.., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi,Skripsi,Fmipa, Unimed, Medan.
Dahria,M dan Ismawandi,S., (2009),Manfaat Powerpoint Dalam Persentasi Makalah,Jurnal Saintikom, 6 (1) : 252-275.
Devi, A., Mulyani,S., dan Haryono, (2014), Perbedaan Implementasi Pembelajaran Kimia Model Problem Based Learning (PBL) Materi Stoikiometri Kelas X MIA SMA Negeri di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (4) :126-135.
Dimyati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Fadliana,H.N., Redjeki.T., dan Nurhayati,N.D., (2013), Studi Komparasi
66
Gusbandono,T., Sukardjo., dan Utomo, S.B., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash Dan Plastisin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1 SMA N 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 102-109.
Jati, Y.B., Mulyani,S., dan Hastuti, B., (2015), Pembelajaran Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Menggunakan Peta Konsep dan Peta Pikiran Pada Materi Pokok Sistem Kolois Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (1) :104-112.
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., dan Wood, J.H., (1984), Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Khuswatun, (2013), Statistika Pendidikan, http://statistikapendidikan.com/wp-content/uploads/2013/05/ujivaliditas.khuswatun.pdf (diakses 14/02/2016).
Meltzer, D.E., (2002), The Relerationship Betweeen Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gain in Physic: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011, 1-6.
Minium, E.W., King, B.M., dan Bear, G., (2010), Statistical Reasoning in Psychology and Education Third Edition, John Wiley and Sons Inc, Canada.
Mustikasari, I., Utami, N.R., dan Supriyanto., (2012), Efektivitas Pemanfaatan Macromedia Flash Dengan Pendekatan Savi Materi Sistem Gerak Di SMA N 1 Kajen, Unnes Journal Of Biology Education, 1 (2) : 7-13.
Nasution, N.,(2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, UNIMED Jurnal Pendidkan Kimia, 15 (3) : 1-11.
Nurhayati, L., Martin,K.U., dan Redzeki,T., (2013),Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar pada Materi Minyak Bumi Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword,Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) :151-158.
Okoye, N.S dan Okechukwu, R.N., ( 2004), Effect Of Concept Mapping Problem Solving Teaching Strategies On Achievement In Biology Among Negerian Secondary School Students, Education, 131 (2): 288-294.
Purba, M., (2006), Kimia Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Sadirman, A.S, Rahardjo, R., Haryono,, A., dan Rahardjito., (2009) ,Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Rajawali Press, Jakarta.
Sani, RA., (2011), Pendidikan Karakter Di Pesantren, Citapustaka Media Perintis, Bandung.
Sastika, A.R., Susanti VH,E., dan Ashadi., (2013), Implementasi Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading Dan Composition) Yang Dilengkapi Media Macromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Ipa Semester Genap SMA N 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3) : 42-48.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P.M., (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Sirait,T dan Hutabarat, W., (2015), Pengaruh Model Pembelajran Problem Based Learning Dengan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Redoks, Jurnal Pendidikan, 7 (2) :1-7.
Situmorang, M., Purba,J., dan Tambunan, M., (2000), Efektifitas Media Peta Konsep Dalam Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU, pelangi pendidikan, 7 (1) : 31-35.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung
Sunardi, (2011), Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2, Yrama Widya, Bandung.
Susilana, R dan Cepi, R., ( 2009), Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan Dan Penilaian, CV Wacana Prima, Bandung.
68
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif : Konsep Landasan, Dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Utama, N.P., Z.A, N., dan Vionanda,D., (2012), Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Dimensi Tiga, Jurnal Pendidikan Matematika, 1 (1) : 51-59.
Watoni, A.H., (2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Widya, Bandung.