• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya 2013-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya 2013-2015)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

116

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Desi Siti Patimah

NIM : 21112281

Prodi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 21 Desember 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kp.Cirata RT 02 RW 01 Desa Ciroyom

Kec. Cipeundeuy Kab. Bandung Barat

Telp. : 087821389042

Email : desifa16@gmail.com

DATA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

Tahun 2000-2006 : SDN 1 Cisauheun

Tahun 2006-2009 : SMPN 1 Cipeundeuy

Tahun 2009-2012 : SMKN 1 Plered Purwakarta

Tahun 2012-2016 : Universitas Komputer Indonesia

Pendidikan Informal

(5)

PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DAN PENCAIRAN

TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya Periode

2013-2015)

THE INFLUENCE OF TAX COLLECTION AND

DISBURSEMENT OF TAX ARREARS

ON TAX REVENUE

(Cases Study on the Tax Office Pratama Majalaya Period 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Akuntansi Strata Satu

Oleh:

DESI SITI PATIMAH 21112281

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan

hidayah-Nya, serta tidak lupa sholawat serta salam selalu terlimpah bagi

junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di yaumul

akhir, sehingga dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap

Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya”, yang

disusun sebagai syarat menempuh Program Strata 1 guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi.

Penulis tidak bisa memungkiri bahwa dalam menyusun skripsi ini, penulis

menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan Dr. Ely Suhayati,

SE., M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu

guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat

berharga demi selesainya penyusunan penelitian ini, akhirnya dengan doa,

semangat ikhtiar penulis mampu melewatinya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE., Spec.,Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(7)

3. Dr.Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA Selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan

petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan penelitian ini.

5. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas

Komputer Indonesia.

6. Ayah dan Mamah, yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun

materil, juga atas do’a dan cinta kasihnya yang tiada henti untuk penulis.

7. Luki Wijaya yang telah memberikan dukungan dan do’a untuk penulis.

6. Teman-teman dari kelas AK-7 UNIKOM yang telah membantu memberikan

semangat penulis menyelesaikan usulan penelitian ini.

7. Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal

baik yang diberikan kepada penulis, mendapat ridho dari Allah SWT, Amin

Bandung, Agustus 2016

(8)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACK... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTRA TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 9

1.3Rumusan Masalah ... 9

1.4Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.4.1 Maksud Penelitian ... 10

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.5Kegunaan Penelitian... 10

1.5.1 Keguanaan Praktisi ... 10

(9)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Pajak ... 12

2.1.1.1 Pengertian Pajak ... 12

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 12

2.1.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 13

2.1.1.4 Asas Pemungutan Pajak... 14

2.1.2 Penagihan Pajak ... 14

2.1.2.1 Pengertian Penagihan Pajak ... 14

2.1.2.2 Dasar Penagihan Pajak ... 15

2.1.2.3 Tahapan dan Waktu Penagihan Pajak ... 17

2.1.2.4 Tindakan Penagihan Pajak ... 18

2.1.2.5 Indikator Penagihan Pajak ... 18

2.1.3 Pencairan Tunggakan Pajak ... 19

2.1.3.1 Pengertian Pencairan Tunggakan Pajak ... 19

2.1.3.2 Pengertian Tunggakan Pajak ... 19

2.1.3.3 Indikator Pencairan Tunggakan Pajak ... 20

2.1.3.4 Mekanisme Pencairan Tunggakan Pajak ... 20

2.1.4 Penerimaan Pajak ... 21

2.1.4.1 Pengertian Penerimaan Pajak ... 21

2.1.4.2 Sumber Penerimaan Pajak ... 22

(10)

vii

2.2 Kerangka Pemikiran ... 24

2.2.1 Hubungan antara Penagihan Pajak terhadap Pencairan Tunggakan Pajak ... 25

2.2.2 Hubungan antara Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak ... 26

2.2.3 Hubungan antara Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak ... 27

2.3 Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Metode Penelitian yang digunakan ... 29

3.2 Oprasionalisasi Variabel ... 31

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4 Populasi, Sempel dan Tempat Serta Waktu Penelitian ... 35

3.4.1 Populasi ... 35

3.4.2 Sampel ... 35

3.4.3 Tempat serta Waktu penelitian ... 36

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 36

3.4.3.2 Waktu Penelitian... 37

3.5 Metode Pengupulan Data ... 37

3.6 Metode Pengujian Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA ... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Analisis Deskriptif ... 50

(11)

Majalaya... 50

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Pencairan Tunggakan Pajak di KPP

Pratama Majalaya ... 56

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Penerimaan Pajak di KPP Pratama

Majalaya... 61

4.1.2 Analisis Verifikatif ... 67

4.1.2.1 Pengujian Normalitas Data ... 68

4.1.2.2 Hubungan Penagihan Pajak terhadap Pencairan Tunggakan

Pajak pada KPP Pratama Majalaya ... 69

4.1.2.3 Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada

KPP Pratama Majalaya ... 73

4.1.2.4 Pengaruh Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan

Pajak pada KPP Pratama Majalaya ... 74

4.1.2.5 Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak

terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Majalaya ... 74

4.2 Pembahasan ... 84

4.2.1Hubungan Penagihan Pajak terhadap Pencairan Tunggakan

Pajak pada KPP Pratama Majalaya ... 84

4.2.2 Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada

KPP Pratama Majalaya ... 86

4.2.3 Pengaruh Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan

(12)

ix

4.2.4 Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak

terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Majalaya ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Asri Harahap. 2004. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia :Perspektif Ekonomi Politik. Jakarta : Integritas Dinamika

Ai Nur Bayinah. 2015. Bayar Pajak Lebih Murah. Jakarta Selatan: Visimedia Pustaka.

Aisyah. 2013. Pengaruh Jumlah Wajib Efektif Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjungpinang Periode 2009-2012.

Universitas Maritim

Andi Marduati. 2012. Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap Pencairan Tunggakan Pajak. Universitas Hasanudin.

Andi Supangat. 2006. Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung : Pustaka.

Anik Rahmawati. 2010. Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak.

Bambang Brodjonegoro. 2015. “Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2015 Capai

81,5% dari Target”. Melalui <

http://bisnis.liputan6.com/read/2403217/realisasi-penerimaan-pajak-2015-capai-815-dari-target>

Diah Putri Pertiwi. 2014. Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap Efektifitas Pencairan Tunggakan Pajak : Studi Kasus KPP Pratama Bandung Karees Periode 2010-2013. Volume 18, Nomor 2.

Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: PT Refika Adimata

Diaz Priantara. 2012. Perpajakan Indonesia. Bogor: Mitra Wacana Media.

Erly Suandy. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Gunadi. 2007. Pajak Internasional. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

(14)

96

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro.

Irena Septia. 2014. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

John Hutagaol. 2007. Perpajakan : Isu isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ken Dwijugiasteadi. 2015. “Amankan Penerimaan Negara, Dirjen Pajak

Optimalkan Penagihan Pajak”.

Melalui< http://www.beritamoneter.com/amankan-penerimaan-negara-ditjen-pajak-optimalkan-penagihan-pajak/>

Liberti Pandiangan. 2011. Modernisasi Dan Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Yogyakarta: Andi

Mardiasmo. 2011. Perpajakan: Edisi Revisi 2011.Yogyakarta: Andi

Mudrajat Kuncoro. 2014. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Naresh K.Malhotra. 2012. Riset Pemasaran Edisi 4 (Jilid 1). Jakarta : PT. Indeks

Nidjo Sandjojo. 2011. Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Ninis Gusti Wulandari, dkk. 2015. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA). ISSN: 2337-5663. Volume: 3, Nomor: 1

Nyoman Dantes. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi

Panca Kurniawan. 2008. Penagihan Pajak di Indonesia

Putu Putra Mahendra dan I Made Sukartha. 2014. Penagihan Pajak Pada Penerimaan Pajak Penghasilan Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 633-643. ISSN : 2302 – 8556

(15)

Siti Resmi. 2013. Perpajakan : Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Supramono. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Timbul Hamonangan Simanguntak dan Imam Muklis. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Raih Asa Sukses.

Undang-Undang No.19 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa, pasal 1 angka (8).

Vergina dan Ratna Juwita. 2010. Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. STIE MDP

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia : Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia : Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Wirawan B. Ilyas dan Rudy Suhartono. 2012. Perpajakan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Warung Mahsar. 2012. “Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan”. Melalui < www.pajak.go.id >

(16)

91 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai penagihan pajak

dan pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak pada KPP Pratama

Majalaya yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, peneliti memperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak

pada KPP Pratama Majalaya. Peningkatan penagihan pajak yang dilihat

dari rata-rata jumlah surat paksa yang belum mampu mencapai target,

mempengaruhi pencairan tunggakan pajak yang mengalami penurunan.

2. Terdapat penagihan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP

Pratama Majalaya. Peningkatan penagihan pajak yang dilihat dari rata-rata

jumlah surat paksa belum optimal, sehingga mempengaruhi penerimaan

pajak yang tidak mencapai target.

3. Terdapat pencairan tunggakan pajak berpengaruh terhadap penerimaan

pajak di KPP Pratama Majalaya. Penurunan pencairan tunggakan pajak

yang dilihat dari rata-rata jumlah pencairan tunggakan pajak belum

mencapai target, sehingga mempengaruhi penerimaan pajak yang tidak

(17)

92

4. Terdapat penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak berpengaruh

terhadap penerimaan pajak pada KPP Pratama Majalaya. Peningkatan

penagihan pajak dapat dilihat dari jumlah rata-rata surat paksa dan

penurunan pencairan tunggakan pajak yang dilihat dari rata-rata jumlah

pencairan tunggakan pajak belum mampu mencapai target, sehingga

mempengaruhi penerimaan pajak yang tidak mencapai target. Hal tersebut

membuktikan bahwa jumlah realisasi penerimaan pajak belum sesuai

dengan target dikarenakan penagihan pajak yang tidak optimal dan jumlah

pencairan tunggakan pajak tidak mencapai target.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Praktis

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini bisa membantu pihak yang

terkait dalam mengevaluasi dan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk

meningkatkan penerimaan pajak melalui pengaruh penagihan pajak dan

pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak. Saran yang dapat

peneliti berikan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya adalah

sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pencairan tunggakan pajak melalui penagihan pajak,

disarankan kepada bagian penagihan di KPP Pratama Majalaya agar

memperhatikan faktor yang mempengaruhi penagihan pajak seperti jumlah

wajib pajak terutang. Penagihan pajak akan optimal bila didukung dengan

tahapan pelaksanaan penagihan yang baik, jangka penagihan yang sesuai,

(18)

93

bekerjasama dengan aparat/desa setempat agar tidak terjadi minimnya

informasi mengenai wajib pajak yang pindah ataupun wajib pajak baru,

dengan demikian surat paksa tidak akan diterbitkan karena tidak terjadi

tunggakan pajak, maka penagihan pajak sudah optimal.

2. Untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui penagihan pajak,

disarankan kepada bagian penagihan di KPP Pratama Majalaya agar

melakukan penyuluhan kepada wajib pajak menganai tatacara perpajakan

yang baik dan pentingnya membayar pajak, bekerjasama dengan

aparat/desa setempat agar tidak terjadi minimnya informasi mengenai

wajib pajak yang pindah ataupun wajib pajak baru, dengan demikian surat

paksa tidak akan diterbitkan karena tidak terjadi tunggakan pajak, maka

penagihan pajak sudah optimal.

3. Untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui pencairan tunggakan pajak,

disarankan kepada bagian penagihan di KPP Pratama Majalaya agar

melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak tentang peraturan-peraturan

perpajakan agar kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak meningkat

dan memberikan sanksi yang tegas kepada penanggung pajak yang tidak

melunasi utang pajaknya. Dengan demikian wajib pajak menjadi patuh

dalam melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak sehingga pajak

yang terutang akan menjadi lebih berkurang. Dengan demikian jumlah

pencairan tunggakan pajak dapat mencapai target dan penerimaan pajak

(19)

94

4. Untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui penagihan pajak dan

pencairan tunggakan pajak, disarankan kepada bagian penagihan di KPP

Pratama Majalaya untuk melakukan pengawasan yang baik terhadap wajib

pajak dengan cara memberikan pengetahuan akan pentingnya membayar

pajak dan melakukan pemeriksaan pajak agar dapat meningkatkan ketaatan

wajib pajak sehingga penerimaan pajak pun meningkat.

5.2.2 Saran Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi

Bagi pengembangan ilmu terkait pengaruh penagihan pajak dan pencairan

tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak penelitian ini diharapkan bisa

menjadi referensi dalam pengembangan ilmu di bidang akuntansi

khususnya pada bagian perpajakan.

2. Bagi Peneliti Lain

Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang

sama, dengan menambah indikator, metode yang sama tetapi unit analisis,

populasi dan sampel yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang

mendukung dan memperkuat teori dan konsep yang telah dibangun

(20)

PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya periode 2013-2015)

THE INFLUENCE OF TAX COLLECTION AND DISBURSEMENT OF TAX

ARREARSON TAX REVENUE

(Cases Study on the Tax Office Pratama Majalaya Period 2013-2015)

Oleh :

DESI SITI PATIMAH 21112281

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

This research was conducted at the Tax Office Pratama Majalaya, Tax Collection and Disbursement of Tax Arrears is one of the factors that influence Tax Revenue. A phenomenon that occurs in this research that tax collection is still not optimal, due to the taxpayer who has not paid his tax arrears resulting in disbursement of tax arrears does not reach the target and the impact on tax revenues that do not meet the target.

The purpose of this study is to determine how much influence partially and simultaneous Tax Collection and Disbursement of Tax Arrears of Revenue Tax Office Pratama Majalaya.

The method used in this research is descriptive and verification methods. The unit of analysis in this study is the Tax Office Pratama Majalaya. The population that was the object is forcibly report the number of letters issued, the report disbursement amount of tax arrears and tax revenues report on the Tax Office Pratama Majalaya for 36 months with the period 2013-2015, and the sample used is saturated samples. Statistical test used is path analysis and hypothesis testing using t test and f test.

The results showed that partially or simultaneous tax collection and disbursement of tax arrears affect the tax revenue on Tax Office Pratama Majalaya.

Keywords: Tax Collection, Disbursement of Tax Arrears, Tax Revenue

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan, pembangunan tersebut bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara adil, makmur dan merata, agar tujuan tersebut dapat terwujud maka dibutuhkan dana, yang salah satunya berasal dari penerimaan pajak, peranan pajak dalam penerimaan negara semakin besar terbukti dari adanya penerimaan negara yang berasal dari pajak hampir mencapai 80%, maka dari itu penerimaan negara sangat bergantung pada penerimaan dari sektor pajak (Supramono, 2010:1).

(21)

guna mengurangi jumlah tunggakan pajak yang berpengaruh terhadap penerimaan pajak baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu, untuk mensukseskan penerimaan pajak perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak, terutama para wajib pajak untuk membayar pajak, pajak yang terutang oleh Wajib Pajak harus dibayar atau dilunasi tepat pada waktunya, untuk memperingan Wajib Pajak maka pembayaran pajak dapat diangsur selama satu tahun berjalan, setelah jumlah pajak yang sesungguhnya terutang diketahui, maka kekurangannya setelah tahun pajak berakhir, oleh karena itu apabila setelah tanggal jatuh tempo pajak tersebut belum dilunasi maka timbul tunggakan pajak (Ai Nur Bayinah, 2015:4).

Tunggakan pajak merupakan jumlah piutang pajak yang belum lunas sejak dikeluarkannya ketetapan pajak, dan jumlah piutang pajak yang belum lunas yang sebelumnya dalam masa tagihan pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan dan Putusan Banding (Siti Resmi, 2013:40). Kewajiban masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakanya sebagai wajib pajak berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan, namun dalam kenyatanya masih dijumpai adanya tunggakan pajak dikarenakan wajib pajak tidak melunasi utang pajak sebagaimana mestinya, sehingga perkembangan jumlah tunggakan pajak dari waktu ke waktu menunjukan jumlah yang semakin membesar, peningkatan jumlah tunggakan pajak ini masih belum dapat diimbangi dengan kegiatan pencairannya, semakin tinggi pencairan tunggakan pajak semakin besar pula penerimaan pajak yang diperoleh (Suandy, 2011:128).

Untuk mengamankan penerimaan negara dan meminimalisir wajib pajak menunggak dalam pembayaran pajaknya, pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak melakukan tindakan penagihan pajak untuk mencairkan tunggakan pajak tersebut dengan kekuatan hukum yang memaksa berupa peraturan perundang-undangan, pencairan utang pajak merupakan salah satu tujuan penting dari pemberlakuan undang-undang ini, penagihan pajak yang efektif merupakan sarana yang tepat untuk mencapai target penerimaan pajak yang maksimal, apabila kekurangan pajak sebagaimana tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak tersebut sampai dengan jatuh tempo, maka penagihan pajak dianggap perlu untuk dilaksanakan sebagai salah satu upaya pencapaian penerimaan pajak, adapun dalam pelaksanaan penagihan pajak tersebut turut melibatkan peran aktif dari aparatur pajak (Diana Sari, 2013:264).

(22)

kepada masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya, dengan adanya tindakan penagihan pajak diharapkan wajib pajak dapat melunasi tunggakan pajaknya untuk meningkatkan penerimaan pajak negara, namun dalam kenyataannya pembayaran pajak masih terdapat banyak kelalaian, bahkan menghindar dalam melaksanakan pembayaran dan pelaporan pajak terutang oleh wajib pajak tertentu, pajak terutang yang lalai dilunasi oleh wajib pajak akan terakumulasi menjadi tunggakan pajak yang berpotensi mengurangi penerimaan pajak, sehingga cenderung dapat berisiko dalam berkurangnya pendapatan negara yang dapat mengakibatkan defisit APBN secara tidak langsung (John Hutagaol, 2007:323).

1.2 Rumusan Masalah

1. Seberapa besar hubungan penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya

2. Seberapa besar pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya

3. Seberapa besar pengaruh pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya

4. Seberapa besar pengaruh penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui Pengaruh Penagihan pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui besarnya hubungan penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan pajak

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pencairan tunggakan terhadap penerimaan pajak

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penagihan pajak dan pencairan tunggakan terhadap penerimaan pajak

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis penelitian ini adalah sebagai berikut :

(23)

1.5.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa/i yang melakukan penelitian di bidang penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak.

2. Diharapkan dapat menjadi pengembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat berguna untuk umum.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Penagihan Pajak

Adapun pengertian Penagihan Pajak menurut Gunadi (2011:48) yaitu sebagai berikut:

“Penagihan pajak adalah upaya menagih utang pajak yang belum dibayar

(tunggakan pajak) wajib pajak yang tercantum dalam ketetapan pajak”. Sedangkan menurut Diana Sari (2013:264) Penagihan pajak adalah :

“Serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan dan menjual barang yang

telah disita”.

2.1.1.1 Indikator Penagihan Pajak

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah surat paksa. 2.1.2 Pencairan Tunggakan Pajak

Menurut Yustinus Prastowo (2009:164) pencairan tunggakan pajak adalah :

“Pencairan tunggakan pajak adalah Pembayaran utang pajak sebesar yang

masih harus dibayar sesuai administrasi di kantor pajak”.

Sedangkan Menurut Waluyo (2013:64) pencairan tunggakan pajak adalah :

“Pencairan tunggakan pajak merupakan pembayaran yang dilakukan dengan

menggunakan Surat Setoran Pajak yang digunakan untuk pelunasan piutang pajak dan diajukannya keberatan atau banding sehingga mengakibatkan berkurangnya jumlah piutang pajak serta jika penanggung pajak sudah meninggal dunia dan berpindah tempat tinggal maka piutang pajak tersebut akan dihapuskan karena penanggung pajak sudah tidak ada atau tidak dapat ditemukan lagi”.

2.1.2.1 Indikator Pencairan Tunggakan Pajak

Adapun indikator pencairan tunggakan pajak adalah jumlah pencairan tunggakan pajak.

2.1.3 Penerimaan Pajak

Menurut Timbul dan Imam (2012:30) penerimaan pajak adalah :

”Penerimaan pajak adalah salah satu komponen penting bagi negara untuk

kemandirian dan pembiayaan pembangunan”.

(24)

2.1.1.2 Indikator Penerimaan Pajak

Adapun indikator penerimaan pajak adalah realisasi penerimaan pajak 2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Hubungan antara Penagihan Pajak terhadap Pencairan Tunggakan Pajak Hubungan Penagihan terhadap Pencairan Tunggakan Pajak menurut Ilyas dan Suhartono (2012:333) menyatakan:

“Kegiatan penagihan pajak dilaksanakan karena adanya jumlah tunggakan pajak yang belum dilunasi oleh wajib pajak dan belum bisa diimbangi dengan kegiatan pencairan tunggakan pajaknya sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya penerimaan pajak”.

Sedangkan Menurut Erly Suandy (2011:128) adalah sebagai berikut:

“Penagihan pajak sebagaimana yang diatur dalam UU adalah serangkaian tindakan agar

penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjualbarang-barang yang disita”.

2.2.2 Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak menurut Waluyo (2011:93) menyatakan :

“Kegiatan penagihan pajak atas utang pajak kepada wajib pajak bersifat terstruktur sehingga wajib pajak melunasi utang pajak dan biaya administrasinya, sehingga

dapat meningkatkan penerimaan pajak”.

Sedangkan menurut Asri Harahap (2004:96) adalah sebagai berikut:

“Dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak, upaya penagihan dilakukan dengan memperhatikan optimalisasi jumlah wajib pajak yang ditagih, agar dapat menghasilkan penerimaan pajak”.

2.2.3 Pengaruh Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Pengaruh Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak menurut John Hutagaol (2007:365) menyatakan :

“Pajak terutang yang tidak dilunasi oleh wajib pajak akan terakumulasi menjadi

tunggakan pajak yang berpotensi mengurangi penerimaan pajak, sehingga perlu dilakukannya pencairan tunggakan pajak agar penerimaan pajak bisa terealisasi”.

Sedangkan menurut Waluyo (2003:238) adalah sebagai berikut :

“Perkembangan jumlah tunggakan pajak dari waktu ke waktu menunjukan jumlah yang sangat besar, peningkatan jumlah tunggakan pajak ini belum diimbangi dan kegiataan pencairannya, namun dengan demikian secara umum penerimaan pajak di bidang perpajakan semakin meningkat terhadap tunggakan pajak maka perlu dilaksanakan penagihan”.

2.3 Hipotesis

H1 = Penagihan Pajak berhubungan terhadap Pencairan Tunggakan Pajak H2 = Penagihan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak

H3 = Pencairan Tunggakan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak H4 = Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak berpengaruh terhadap

(25)

III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan diambil kesimpulannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

3.2 Operasionalisai Variabel

Menurut Sugiono (2013:34) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah sebagai berikut :

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan judul yang dikumakan diatas, maka variable-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Variabel Bebas / Independent (X1 dan X2)

Menurut Sugiono (2013:61) menyatakan bahwa definisi variabel bebas adalah sebagai berikut :

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Maka, variabel bebas adalah varibel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya. Variabel independen pada penelitian ini adalah Penagihan Pajak (X1) dan Pencairan Tunggakan Pajak (X2).

b. Variabel Terikat / Dependent (Y)

Menurut Sugiono (2013:61) menyatakan bahwa variabel terikat adalah sebagai berikut :

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas”.

Maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah Penerimaan pajak. Opersional variabel diperlukan untuk menetukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari bagian penagihan dan bagian PDI pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Studi Pustaka (Library Research) dan Studi Dokumentasi

(Documentation Research)

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi

(26)

3.4.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 12 data bulanan x 3 tahun periode yaitu 36 buah sampel.

3.4.3 Tempat serta Waktu Penelitian 3.4.3.1Tempat Penelitian

Dalam penelitian penulis melaksanakan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya yang berlokasi di Jl. Peta No. 07 Bandung.

3.4.3.2Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan selesai. 3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dengan menggunakan uji normalitas data. Uji normalitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi secara normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan menggunakan metode kolmogorov-smirnov dengan kriteria pengujian jika nilai Sig. yang diperoleh lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi secara normal.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh anatara variabel bebas terhadap variabel terikat. Teknik analisis jalur digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 terhadap Y. Alasan peneliti menggunakan analisis jalur karena peneliti ingin memastikan seberapa besar peningkatan Penerimaan Pajak melalui Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak.

Dalam metode Analisis Jalur (Path Analysis) terdapat pengujian jalur yang terbagi pada Sub Struktur Pertama dan Sub Struktur Kedua, yaitu :

1) Pengujian Jalur Pada Sub Struktur Pertama

Hipotesis pertama yang akan diuji adalah hubungan Penagihan Pajak dengan Pencairan Tunggakan Pajak

2) Pengujian Jalur Pada Sub Struktur Kedua

Pada analisis jalur, Penagihan Pajka dan Pencairan Tunggakan Pajak berfungsi sebagai variabel independen (sebab) dan Penerimaan Pajak sebagai variabel dependen (akibat).

3.6 Metode Pengujian Data

(27)

IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Koefisien Korelasi

4.1.1 Hubungan Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Koefisien korelasi (ρX2X1) yang diperoleh adalah bertanda positif yang menujukan hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah, artinya semakin banyak jumlah surat paksa yang dikeluarkan oleh pihak KPP, akan berdampak pada semakin meningkatnya pencairan tunggakan pajak.

4.1.2 Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Koefisien korelasi antara penagihan pajak dengan penerimaan pajak adalah cukup kuat. Koefisien korelasi bertanda positif yang menunjukan hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah, artinya semakin banyaknya jumlah surat paksa yang dikeluarkan, akan berdampak pada semakin tingginya realisasi penerimaan pajak. 4.1.3 Pengaruh Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Koefisien korelasi antara pencairan tunggakan pajak dengan penerimaan pajak adalah cukup kuat. Koefisien korelasi bertanda positif yang menunjukan hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah, artinya semakin besar jumlah pencairan tunggakan pajak, akan berdampak pada semakin tingginya realisasi penerimaan pajak.

4.2 Koefisien Jalur

4.2.1 Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Koefisien jalur yang diperoleh secara simultan penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Pencairan Tunggakan Pajak pada KPP Pratama Majalaya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penagihan pajak berpengaruh terhadap pencairan tunggakan pajak. Hal ini menjawab fenomena untuk kondisi di lapangan bahwa pelaksanaan penagihan pajak belum optimal terhadap pencairan tunggakan pajak yang belum sesuai dengan target.

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marduati (2012) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa penagihan pajak berpengaruh secara signifikan terhadap pencairan tunggakan pajak pajak dan menurut Putu Putra Mahendra dan I Made Sukartha (2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajak, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak berpengaruh positif pada penerimaan pajak.

4.3.2 Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Majalaya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penagihan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Hal ini menjawab fenomena untuk kondisi di lapangan bahwa penagihan pajak belum optimal terhadap penerimaan pajak yang belum sesuai dengan target.

(28)

4.3.3 Pengaruh Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Majalaya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak. Hal ini menjawab fenomena untuk kondisi di lapangan bahwa pencairan tunggakan pajak tidak mencapai target terhadap penerimaan pajak yang realisasinya belum sesuai dengan target, tercermin pada permasalahan yang terjadi pada laporan penerimaan pajak.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wulandari, dkk (2015) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa pencairan tunggakan pajak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak.

4.3.4 Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Majalaya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Hal ini menjawab fenomena untuk kondisi di lapangan bahwa penagihan pajak tidak optimal dan pencairan tunggakan pajak tidak mencapai target terhadap penerimaan pajak yang realisasinya belum sesuai dengan target, karena banyaknya wajib pajak yang belum membayar kewajiban pajaknya, adanya wajib pajak yang melakukan penghindaran pajak dan adanya wajib pajak yang mangkir dalam pembayaran pajaknya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak pada KPP Pratama Majalaya yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak pada KPP

Pratama Majalaya. Peningkatan penagihan pajak yang dilihat dari rata-rata jumlah surat paksa yang belum mampu mencapai target, mempengaruhi pencairan tunggakan pajak yang mengalami penurunan.

2. Terdapat pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Majalaya. Peningkatan penagihan pajak yang dilihat dari rata-rata jumlah surat paksa belum optimal, sehingga mempengaruhi penerimaan pajak yang tidak mencapai target.

3. Terdapat pengaruh pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Majalaya. Penurunan pencairan tunggakan pajak yang dilihat dari rata-rata jumlah pencairan tunggakan pajak belum mencapai target, sehingga mempengaruhi penerimaan pajak yang tidak mencapai target.

(29)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Praktis

Saran yang dapat peneliti berikan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pencairan tunggakan pajak melalui penagihan pajak, disarankan kepada bagian penagihan di KPP Pratama Majalaya agar memperhatikan faktor yang mempengaruhi penagihan pajak seperti jumlah wajib pajak terutang. Penagihan pajak akan optimal bila didukung dengan tahapan pelaksanaan penagihan yang baik, jangka penagihan yang sesuai, memberika sanksi-sanksi tegas kepada wajib pajak yang lalai dan bekerjasama dengan aparat/desa setempat agar tidak terjadi minimnya informasi mengenai wajib pajak yang pindah ataupun wajib pajak baru, dengan demikian surat paksa tidak akan diterbitkan karena tidak terjadi tunggakan pajak, maka penagihan pajak sudah optimal.

2. Untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui penagihan pajak, disarankan kepada bagian penagihan di KPP Pratama Majalaya agar melakukan penyuluhan kepada wajib pajak menganai tatacara perpajakan yang baik dan pentingnya membayar pajak, bekerjasama dengan aparat/desa setempat agar tidak terjadi minimnya informasi mengenai wajib pajak yang pindah ataupun wajib pajak baru, dengan demikian surat paksa tidak akan diterbitkan karena tidak terjadi tunggakan pajak, maka penagihan pajak sudah optimal.

3. Untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui pencairan tunggakan pajak, disarankan kepada bagian penagihan di KPP Pratama Majalaya agar melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak tentang peraturan-peraturan perpajakan agar kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak meningkat dan memberikan sanksi yang tegas kepada penanggung pajak yang tidak melunasi utang pajaknya. Dengan demikian wajib pajak menjadi patuh dalam melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak sehingga pajak yang terutang akan menjadi lebih berkurang. Dengan demikian jumlah pencairan tunggakan pajak dapat mencapai target dan penerimaan pajak pun akan meningkat.

4. Untuk meningkatkan penerimaan pajak melalui penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak, disarankan kepada bagian penagihan di KPP Pratama Majalaya untuk melakukan pengawasan yang baik terhadap wajib pajak dengan cara memberikan pengetahuan akan pentingnya membayar pajak dan melakukan pemeriksaan pajak agar dapat meningkatkan ketaatan wajib pajak sehingga penerimaan pajak pun meningkat. 5.2.2 Saran Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi

Bagi pengembangan ilmu terkait pengaruh penagihan pajak dan pencairan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dalam pengembangan ilmu di bidang akuntansi khususnya pada bagian perpajakan.

2. Bagi Peneliti Lain

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Asri Harahap. 2004. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia :Perspektif Ekonomi Politik. Jakarta : Integritas Dinamika

Ai Nur Bayinah. 2015. Bayar Pajak Lebih Murah. Jakarta Selatan: Visimedia Pustaka.

Aisyah. 2013. Pengaruh Jumlah Wajib Efektif Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjungpinang Periode 2009-2012. Universitas

Maritim

Andi Marduati. 2012. Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap Pencairan Tunggakan Pajak. Universitas Hasanudin.

Andi Supangat. 2006. Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung : Pustaka.

Anik Rahmawati. 2010. Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak.

Bambang Brodjonegoro. 2015. “Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2015 Capai 81,5%

dari Target”. Melalui < http://bisnis.liputan6.com/read/2403217/realisasi-penerimaan-pajak-2015-capai-815-dari-target>

Diah Putri Pertiwi. 2014. Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap Efektifitas Pencairan Tunggakan Pajak : Studi Kasus KPP Pratama Bandung Karees Periode 2010-2013. Volume 18, Nomor 2.

Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: PT Refika Adimata

Diaz Priantara. 2012. Perpajakan Indonesia. Bogor: Mitra Wacana Media.

Erly Suandy. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Gunadi. 2007. Pajak Internasional. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Ida Zuraida, L.Y Hari Sih Advianto. 2011. Penagihan Pajak. Bogor: Ghalia Indonesia.

(31)

Irena Septia. 2014. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

John Hutagaol. 2007. Perpajakan : Isu isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ken Dwijugiasteadi. 2015. “Amankan Penerimaan Negara, Dirjen Pajak Optimalkan Penagihan Pajak”.

Melalui< http://www.beritamoneter.com/amankan-penerimaan-negara-ditjen-pajak-optimalkan-penagihan-pajak/>

Liberti Pandiangan. 2011. Modernisasi Dan Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Yogyakarta: Andi

Mardiasmo. 2011. Perpajakan: Edisi Revisi 2011.Yogyakarta: Andi

Mudrajat Kuncoro. 2014. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Naresh K.Malhotra. 2012. Riset Pemasaran Edisi 4 (Jilid 1). Jakarta : PT. Indeks

Nidjo Sandjojo. 2011. Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Ninis Gusti Wulandari, dkk. 2015. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.

Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA). ISSN: 2337-5663. Volume: 3, Nomor: 1

Nyoman Dantes. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi

Panca Kurniawan. 2008. Penagihan Pajak di Indonesia

Putu Putra Mahendra dan I Made Sukartha. 2014. Penagihan Pajak Pada Penerimaan Pajak Penghasilan Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 633-643. ISSN : 2302 – 8556

(32)

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Supramono. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Timbul Hamonangan Simanguntak dan Imam Muklis. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Raih Asa Sukses.

Undang-Undang No.19 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa, pasal 1 angka (8).

Vergina dan Ratna Juwita. 2010. Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. STIE MDP

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia : Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia : Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Wirawan B. Ilyas dan Rudy Suhartono. 2012. Perpajakan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Warung Mahsar. 2012. “Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan”. Melalui < www.pajak.go.id >

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang nyata antara peranan POKMAS dengan tingkat

[r]

Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap mahasiswa PSIK-UNITRI dalam memberikan tindakan pertolongan pertama gawat darurat

Untuk membangun sebuah fire hydrant supaya prinsip kerja fire hydrant dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan kontraktor dan engineering yang berpengalaman.

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W12, 2011 ISPRS Calgary 2011 Workshop, 29-31 August 2011,

Hal ini memicu keprihatinan mengingat bahasa dan budaya Jawa banyak mengandung nilai luhur yang berguna bagi bangsa dan negara.hal ini dikuatkan dengan pengalaman

[r]