• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PENGUSAHA ETNIS TIONGHOA DALAM PERDAGANGAN ELEKTRONIK,OBAT-OBATAN DAN RESTAURAN DI KOTA MEDAN, KECAMATAN MEDAN KOTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN PENGUSAHA ETNIS TIONGHOA DALAM PERDAGANGAN ELEKTRONIK,OBAT-OBATAN DAN RESTAURAN DI KOTA MEDAN, KECAMATAN MEDAN KOTA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

“Peranan Pengusaha Etnis Tionghoa Dalam Perdagangan

Elektronik,Obat-Obatan Dan Restauran Di Kota Medan, Kecamatan

Medan Kota (1967-1980)”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

M. RASYID HABIBI

3103121046

(2)
(3)
(4)
(5)

“Peranan Pengusaha Etnis Tionghoa dalam perdagangan

elektronik,obat-obatan dan restauran di kota medan, kecamatan

Medan Kota (1967-1980)”

M.RASYID HABIBI (NIM 3103121046)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui latar belakangan kedatangan masyarakat Tionghoa ke kota Medan, 2) Untuk mengetahui bentuk peranan masyarakat Tionghoa dalam kegiatan perdagangan elektronik,obat-obatan dan restauran di Kota Medan pada tahun (1967-1980), 3) Untuk mengetahui Faktor Etnis Tionghoa berdagang di Kota Medan.Untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sejarah dengan metode penelitian lapangan (field research),pengumpulan data,dan dokumentasi. Dari penelitianyang dilakukan maka di peroleh hasil bahwa Kedatangan masyarakat Tionghoa di Kota Medan tidak terlepas dari sejarah kedatangan orang-orang Tionghoa ke Sumatera Timur. Pembukaan perkebunan-perkebunan oleh bangsa Eropa di wilayah Sumatera Timur merupakan titik awal masuknya orang Tionghoa ke Sumatera Timur. Kebutuhan akan tenaga kerja menjadi penyebab banyaknya orang Tionghoa didatangkan dari luar Sumatera untuk bekerja di perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur.Masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Medan memang memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian di Kota Medan. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan mereka di Kota Medan telah memberi kemudahan bagi masyarakat Kota Medan umumnya untuk mendapatkan kebutuhan hidup.Dalam kehidupan bermasyarakat, hubungan sosial antara masyarakat Tionghoa dengan masyarakat pribumi Kota Medan terjalin cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dan situasi kondisi keamanan yang ada di Kota Medan. Masyarakat Tionghoa mampu menjalin komunikasi yang cukup baik sehingga berhasil bertahan di Kota Medan dalam kurun waktu yang cukup lama.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat

dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik, skripsi

berjudul. “Peranan Pengusaha Etnis Tionghoa dalam perdagangan elektronik,obat

-obatan dan restauran di kota medan, kecamatan Medan Kota (1967-1980)”disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ibu Nurmala Berutu, M.Pd.

3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku ketua jurusan pendidikan sejarah

dan Dosen Pembimbing Akademi.

4. Ibu Drs.Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak

awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, MSi sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran yang membangun mulai dari rencana

penelitian sampai selesai dalam penelitian ini.

6. Ibu Hafnita Sari Lubis, M.Si sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran yang membangun mulai dari rencana

penelitian sampai selesai dalam penelitian ini.

7. Ayahanda penulis Sugiatno dan ibunda penulis Erliana manurung yang

telah banyak memberikan doa, kasih saying tiada henti serta dukungan

baik materil maupun imateril kepada penulis demi penyelesaian studi

penulis, yang telah memotivasi penulis dari kecil unruk selalu semangat

belajar mengejar cita-cita dan bimbingannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan studinya di UNIMED. Tidak lupa juga penulis ucapkan

(7)

serta Halim Nugrahayang telah memberikan motivasi, semangat dan

keceriaan kepada penulis selama studi di Unimed.

8. Kepada sahabat seperjuangan Mukhrizal, ihsan batubara, Rio agus

syahputra, Ika safitri, Monatia sari, Abdul Muis, dan Ayu yang

bersama-sama dalam menjalani perkuliahan dalam suka maupun duka sejak awal

hingga saat ini, dan kepadaseluruh rekan B Reg 2010. Dan yang

teristimewa kepada Widya Tari Rhamadani yang telah memberikan

semangat dan dorongan kepada saya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Terima kasih juga untuk teman-teman yang

tidak sempat disebutkan namanya. Penulis telah berupaya semaksimal

mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih

banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya skripsi

ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi masalah ... 1

C. Pembatasan masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori... 7

BAB IV HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Letak geografis...21

1. Kecamatan Medan Kota ... 21

2. Kondisi Penduduk...22

(9)

C. Peranan Pengusaha Tionghoa Dalam Kegiatan Perdagangan

elektronik,obat-obatan dan restauran di Kota Medan Kecamatan Medan

Kota (1967-1980)... 27

1. Perkembangan Sosio-Ekonomi Etnis Cina pada Masa Orde Baru ... 27

2. Kebijakan Orde Baru berpengaruh terhadap keberadaan orang tionghoa di Kota medan 1967-1980 ... 33

a. Bidang Ekonomi. ... 33

b. kebijakan dalam bidang pendidikan dan budaya ... 36

c. Kebijakan Kewarganegaraan ... 39

3. Kegiatan Ekonomi Masyarakat Tionghoa di Kota Medan ... 41

4. Strategi Ekonomi Masyarakat Tionghoa ... 48

D. Faktor Pengusaha Etnis Tionghoa Melakukan Perdagangan Elektronik ,Obat-obatan dan Restauran di Kota Medan Kecamatan Medan Kota a. Faktor Pendorong Melakukan Perdagangan ... 56

1. Pedagang Elektronik ... 58

2. Pedagang Obat-obatan ... 58

3. Restauran Tionghoa ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 62

1. Kesimpulan... ... 62

2. Saran... ... 65

DAFTAR PUSTAKA... ... 66

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak

lahirnya orde baru sampai sekarang ini, kita perlu memperhatikan pokok-pokok

pikiran yang mendasari pola perkembangan ekonomi pada masing-masing era

tersebut, termasuk kebijakan-kebijakan yang di tempuh. Pada dasarnya setiap

pemerintahan di dunia (termasuk pemerintahan di indonesia) selalu bertujuan

mengembangkan perekonomiannya sedemikian rupa sehingga taraf hidup bangsa

yang bersangkutan meningkat. Taraf hidup yang lebih baik atau lebih tinggi itu di

cerminkan oleh dua kata penting yaitu masyarakat yang adil (equity) dan makmur

(growth). Jadi setiap masyarakat tentu menghendaki tercapainya tujuan universal

dari setiap pembangunan yaitu “growth and equity”. (Suparmoko, 2002:1).

Sekitar tahun 1958-1965 Indonesia tengah di hadapkan pada masa-masa

yang sulit. Keadaan inflasi yang kronis dan masalah lain di bidang politik dan

ekonomi memaksa pemerintah harus bekerja keras untuk memecahkan masalah

tersebut. Hal ini kemudian berujung pada terjadinya inflasi yang menyebabkan

keadaan ekonomi Indonesia semakin tidak terkendali.

Sesudah pertengahan tahun 1966 peralihan kekuasaan politik

berangsur-angsur terjadi dari Soekarno ke tangan Soeharto, kekuasaan soeharto inilah yang

disebut dengan Orde Baru. pada awalnya Orde baru mewarisi kondisi

(11)

(600%) per tahun pada tahun 1966 disamping kemunduran ekonomi dan

pengangguran yang parah (Suparmoko, 2002:2). Soeharto dengan sejumlah team

penasehat ekonominya dan dengan bantuan misi IMF, menyusun suatu program

jangka pendek yang disebut Repelita (Rencana pembangunan lima tahun) untuk

melakukan stabilisasi dan rehabilitasi.

Penyusunan dan penerapan kebijakan ekonomi merupakan suatu masalah

utama yang dihadapi oleh Soeharto di awal masa pemerintahannya. Ketakutan dan

permusuhan tradisional menjauhkan pengembangan sikap yang lebih liberal

terhadap masyarakat pengusaha swasta yang dinamis keturunan Tionghoa.

Tindakan rezim Orde Baru yang melarang penggunaan bahasa dan aksara

tionghoa serta larangan merayakan ritual agama,budaya dan tradisi tionghoa serta

penggantian istilah Tionghoa dengan peyoratif Cina ditambah dibentuknya Badan

Koordinasi Masalah Cina (BKMC) menimbulkan rasa takut dan enggan sebagian

besar etnis Tionghoa untuk memasuki Wilayah politik. Mereka perlahan-lahan di

giringuntuk memasuki wilayah bisnis semata dan di kurung disana untuk tiga

puluh dua tahun lamanya sampai runtuhnya rezim tersebut. Celakanya rezim orde

baru memelihara segelintir pengusaha tionghoa untuk dijadikan kroni mereka

dalam menumpuk kekayaan dengan mengembangkan sistem percukongan yang

(12)

Kedatangan imigran-imigran china ke pantai timur sumatera telah menjadi

perhatian sebagai suatu kejadian yang menarik. bangsa ini datang kesumatera

timur sebagai kuli namun seiring berjalannya waktu mereka telah merdeka dan

sejak mulai abad ke-20 telah berhasil memonopoli jumlah ekonomi daerah ini.

Sebelum pertengahan abad ke-19, Etnis Tionghoa hanya memainkan

sedikit peranan di pantai timur sumatera. Armada Tionghoa telah mengunjungi

kompai (dekat teluk haru) pada tahun 662 M yang mana mereka namakan

“kien-pi” atau “kam-piet” dan terakhir kerajaan haru (aru) atau deli sekarang, yang mana

di sebut “alu” atau “yalu” oleh etnis china, mengirim satu delegasi ke kublai khan

dalam tahun 1282 M. Pada akhir abad ke-8 terjadi perang saudara di china dan

pedagang china menderita. luckman sinar, (2010:1).

Bila di dasarkan pada tarikh sejarah kebudayaan indonesia, migrasi dan

kontak masyarakat tradisional di Nusantara dengan orang-orang cina sudah di

mulai sejak awal abad Masehi. Pada permulaan abg itu, jung (perahu) Cinz dari

masa dinasti Han (206 SM-221SM) sudah melayari lautan dan menyinggahi

pulau-pulau utama di Nusantara, berdagang dan menjalin hubungan damai dengan

penguasa setempat. Namun baru dua abad sesudahnya catatan mengenai lalulintas

pelayaran, aktifitas perdagangan, diplomasi dan keberadaan orang Cina di

Nusantara diketahui melalui catatan Fa Hsien. Fa Hsien seorang paderi

pengembara legendaris pernah tiga tahun tinggal di jawa (411-414), selama

berkelana ia menuliskan pengalamannya. Fa Hsien dan catatan yang di

(13)

sekaligus menjadi rujukan untuk menentukan masa awal kedatangan orang cina ke

Nusantara. Hamdani, (2013:21)

Sejarah dagang Etnis Tionghoa menunjukkan begitu banyaknya perubahan

besar yang penting telah terjadi. Bandingkan antara sejarah awal kedatangan Etnis

Tionghoa dan kedudukannya saat ini. Kita akan melihat, antara generasi pertama

yang mula-mula datang dengan generasi selanjutnya terdapat perbedaan yang

cukup besar. Namun di balik perbedaan itu, mereka memiliki suatu kesamaan.

Mereka sama-sama memiliki semangat untuk meningkatkan taraf hidup dan

keyakinan pada perdagangan sebagai mekanisme untuk mengukuhkan kedudukan

ekonomi pribadi, keluarga, komunitas, dan bangsa. Ann Wan seng(2006:3).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Peranan Pengusaha Etnis Tionghoa dalam perdagangan elektronik,obat -obatan dan restauran di kota medan, kecamatan Medan Kota (1967-1980)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini dapat di

identifikasikan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Keberadaan masyarakat etnis Tionghoa di kota Medan

2. Faktor Pengusaha Etnis Tionghoa melakukan perdagangan Elektronik,

(14)

4. Interaksi sosial masyarakat Kota Medan dengan masyarakat Tionghoa

dalam aktivitas perdagangan di Kota Medan.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan masalah serta keterbatasan peneliti untuk

meneliti keseluruhan permasalahan di atas, maka dari berbagai masalah yang di

identifikasi, penulis hanya membatasi masalah pada : Peranan pengusaha Etnis

Tionghoa dalam kegiatan perdagangan elektronik,obat-obatan dan restauran di

kota Medan (Kecamatan Medan Kota pada tahun 1967-1980).

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latar belakang kedatangan masyarakat Tionghoa di Kota

Medan?

2. Apa faktor pengusaha Etnis Tionghoa melakukan perdagangan

elektronik,obat-obatan dan restauran di Kota Medan?

3. Bagaimana peranan pengusaha Tionghoa dalam kegiatan perdagangan

elektronik,obat-obatan dan restauran di Kota Medan (1967-1980)

E. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah

(15)

1. Untuk mengetahui latar belakangan kedatangan masyarakat Tionghoa ke

kota Medan.

2. Untuk mengetahui bentuk peranan masyarakat Tionghoa dalam kegiatan

perdagangan elektronik,obat-obatan dan restauran di Kota Medan pada

tahun (1967-1980).

3. Untuk mengetahui Faktor Etnis Tionghoa berdagang di Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Memberi informasi perkembangan kegiatan perekonomian dan

perdagangan terutama bagi masyarakat Kota Medan pada umumnya.

2. Memberi informasi tentang faktor pendukung Etnis Tionghoa berdagang

di Kota Medan

Memberi wawasan baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama di

(16)

BAB V

KES1MPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kedatangan masyarakat Tionghoa di Kota Medan tidak terlepas dari

sejarah kedatangan orang-orang Tionghoa ke Sumatera Timur. Pembukaan

perkebunan-perkebunan oleh bangsa Eropa di wilayah Sumatera Timur

merupakan titik awal masuknya orang Tionghoa ke Sumatera Timur.

Kebutuhan akan tenaga kerja menjadi penyebab banyaknya orang

Tionghoa didatangkan dari luar Sumatera untuk bekerja di

perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur.

2. Salah satu perkebunan setelah dibukanya perkebunan tembakau deli oleh

J. Nienhuys yang sampai ke daerah Labuhanbatu Selatan dan Kota Medan

ialah perkebunan karet milik PT. London Sumatera Indonesia, Tbk.

Berdirinya perkebunan tersebut telah berhasil meluaskan wilayahnya

hingga ke Kota Medan.

3. Mengenai tahun kedatangan orang Tionghoa di Kota Medan tidak dapat

diketahui secara pasti, bahkan sumber-sumber yang ditemukan juga tidak

mencatat waktu kapan orang Tionghoa masuk ke Kota Medan. Akan

tetapi, tulisan angka tahun pada salah satu bangunan ruko tua yang

(17)

kesimpulan bahwa, pada tahun 1933 atau angka tahun yang tertera pada

bangunan tersebut menunjukkan bahwa pada tahun tersebut sudah terdapat

orang Tionghoa yang bekerja sebagai pedagang atau semacamnya yang

mendiami bangunan yang terbuat dari beton tersebut. Adapun alasannya

ialah melihat bentuk fisik bangunan tersebut yang bertingkat dan

berdempetan dengan bangunan yang ada disekitarnya mirip dengan

bangunan-bangunan peninggalan orang Tionghoa yang ada di sepanjang

wilayah Sumatera Timur. Mulai dan Medan, Tebing Tinggi, Rampah dan

Rantau Prapat, bentuk bangunannya persis sama yaitu berbentuk ruko

(rumah Toko).

4. Pemerintah juga memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap

keberadaan masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Sejak kedatangannya ke

Kota Medan, masyarakat Tionghoa sempat terusir dan keluar dari Kota

Medan karena kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kemudian

kembali lagi karena kebijakan yang juga dikeluarkan pemerintah.

Kebijakan yang menyebabkan orang Tionghoa keluar dari Kota Medan

yaitu PP No.10 tahun 1959. Kebijakan ini menyebabkan sebagaian besar

pedagang Tionghoa terpaksa keluar dan meninggalkan Kota Medan.

Kemudian kebijakan ekonomi pada masa orde baru yang dikeluarkan pada

(18)

ekonomi Indonesia dan menyatakan bahwa ekonomi Indonesia telah stabil.

Dampaknya ialah pemerintah kemudian melakukan peninjauan kembali

peranan orang Tionghoa dibidang perekonomian terutama untuk batasan

menengah kebawah. Sehingga pemerintah kemudian memberlakukan

kembali Kepres No. 14 tahun 1974 dengan tujuan untuk membangun

ekonomi rakyat yang jauh tertinggal.

5. Masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Medan memang memiliki peranan

penting dalam kegiatan perekonomian di Kota Medan. Hal ini dibuktikan

dengan keberadaan mereka di Kota Medan telah memberi kemudahan bagi

masyarakat Kota Medan umumnya untuk mendapatkan kebutuhan yang

tidak diperoleh dan kegiatan pertanian dan perkebunan yang diusahakan

oleh penduduk. Meskipun tidak semua pedagang yang ada di Kota Medan,

tetapi dapat dikatakan bahwa kegiatan perekonomian Kota Medan pada

saat itu masih tetap didominasi oleh orang-orang Tionghoa.

6. Dalam kehidupan bermasyarakat, hubungan sosial antara masyarakat

Tionghoa dengan masyarakat pribumi Kota Medan terjalin cukup baik.

Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dan situasi kondisi keamanan yang ada

di Kota Medan. Masyarakat Tionghoa mampu menjalin komunikasi yang

cukup baik sehingga berhasil bertahan di Kota Medan dalam kurun waktu

(19)

B. SARAN

Adapun usul yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Sedikitnya sumber yang menyangkut tentang sejarah masyarakat Tionghoa

di Sumatera Utara khususnya Kota Medan, kiranya menjadi masukan

tersendiri bagi para penulis lain untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang

sejarah masyarakat Tionghoa di Sumatera Utara.

2. Melihat dominasi masyarakat Tionghoa dalam kegiatan perdagangan dan

perekonomian di Indonesia khususnya di Kota Medan, kiranya menjadi

catatan untuk kita semua bahwa, apabila kita tidak segera keluar dan

ketergantungan terhadap pengusaha-pengusaha Tionghoa yang ada di

Indonesia ini, maka dalam beberapa dekade kedepan mungkin Indonesia

akan hilang dan menjadi warga asing di Negeri sendiri. Hal ini

dikarenakan monopoli bisnis yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa

lambat laun akan menyingkirkan bangsa ini dari tanah kelahirannya

(20)

Daftar Pustaka

Abdurahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media

Sjamsudin. Helius. 2007. Metodologi Sejarah, yogyakarta: penerbit ombak

Soekanto, Soerjono. 1990. sosiologi, suatu pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo

, persada

Suparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik : Untuk Keuangan dan Pembangunan

Daerah. Yogyakarta : Andi

Seng, Ann Wan. 2006. Rahasia bisnis oarang China, jakarta : PT Mizan Publika.

Sinar, Lukman. 2010. Kedatangan imigran-imigran China ke pantai Timur Sumatera abad ke-19, Sumut:Forkala

Kansil, C.S.T. 1979. Hukum dagang Indonesia, Jakarta : Aksara baru

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar ilmu antropologi, Jakarta : Rieneka cipta

Cheong, Yong Mun. 1999. Eksplorasi Sejarah India, Asia tenggara dan Cina, Singapore:Federal Publications

Hamdani, Nasrul. 2013. Komunitas Cina di Medan dalam lintasan tiga kekuasaan 1930-1960, Jakarta: LIPI Press

Tan, Mely G. 1981.Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia, Jakarta: PT grandmedia.

Hoon, Chang-Yau. 2012. Identitas Tionghoa pasca-Suharto”Budaya, Politik dan Media”,Jakarta:LP3ES.

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan tersebut akan diuraikan sebagai berikut , (10a) dengan , , (10b) , , , (10c) , , , (10d) melambangkan present value yang diharapkan dari penerimaan dalam Periode-1

Evaluasi Pembangunan Pasca Otonomi Daerah di Sulawesi Selatan, Kerjasama Bappeda Propinsi Sulsel dengan Lembaga Penelitian Unhas,

Aspek sosial mendapatkan perhatian yang cukup dalam pendidikan Islam, agar peserta didik mampu dan pandai menempatkan diri pada lingkungannya, tolong menolong dan

Tidak dianjurkan untuk menceritakan bisnis kepada mitra kerja mengenai hal apa yang sedang berusaha Anda bangun di samping pekerjaan kantor yang Anda lakukan.. Akan ditemui lebih

[r]

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perubahan berbagai parameter kualitas air meliputi suhu, derajat keasaman, oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat, total

(2004) yaitu ketersediaan (a) pencarian layanan dan sumber-sumber (resource discovery ), (b) personalisasi dan kustomisasi, (c) common search interfaces , (d) pencarian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengumuman right issue terhadap likuiditas, volume perdagangan dan return saham.. Target sampel dalam