Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN DESAIN KEMASAN TAHU TAUHID
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh
Tri Lisnawati
Nim :
51907175 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
▸ Baca selengkapnya: para pendesain pada produk a memberikan spesifikasi tentang desain kemasan yang mencakup
(2)i
Kata Pengantar
Bismillaahirahmaanirahiim,
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Karena
atas izin beserta rahmat dan ridha-Nya lah penulis telah dapat
menyelesaikan penulisan laporan pengantar proyek tugas akhir yang
berjudul “ Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid ”.
Penulis merasa bersyukur karena banyak pihak-pihak yang membantu
dan mendukung penulis dalam penyelesaian laporan penelitian ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
• Bpk. Boy selaku narasumber sekaligus pemilik dari Tahu Tauhid
• Bpk. Iyeng, selaku pengawas Tahu Tauhid II.
• Drs. Asep Kadarisman, M.Sn selaku dosen pembimbing, yang
telah memberikan kesempatan dan membimbing pada penulis
untuk menyelesaikan laporan dengan sebaik-baiknya.
• Mohammad Khalifagypan, yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari para
pembimbing untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap
semoga Laporan Penelitian Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua,
khususnya bagi Penulis.
Bandung, Juli 2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak potensi.
Sumber Daya Manusia yang cukup memadai, yang membuat masyarakat
Indonesia berfikir menjadi lebih kreatif untuk membuka suatu usaha. Salah
satu usaha yang dikembangkan oleh masyarakat Indonesia adalah usaha
dalam bidang industri makanan. Hampir di setiap kota atau provinsi di
Indonesia mempunyai peluang usahanya masing-masing. Kota Bandung
merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki
perkembangan yang pesat seperti halnya kota Jakarta. Kelebihan kota
Bandung dibandingkan dengan kota – kota lainnya adalah banyak memiliki
potensi yang sekaligus dapat menjadi identitas kota.
Makanan yang terdapat di Kota Bandung cukup terkenal di Indonesia,
karena banyak makanan yang dihasilkan cukup unik, dan banyak makanan
tradisional yang divariasikan menjadi makanan yang lebih menarik. Sebut
saja salah satunya adalah tahu. Tahu adalah makanan yang terbuat dari
fermentasi kacang kedelai dan kemudian diambil sarinya. Pada saat ini tahu
dikonsumsi oleh masyarakat tidak hanya sebagai makanan pokok tetapi
sebagai makanan ringan. Banyak produsen tahu yang mulai bermunculan.
Salah satunya di Lembang terdapat salah satu industri tahu yang cukup
2
Semua perusahaan apapun bidangnya tentu menginginkan produk atau
jasanya selalu di ingat dan digunakan oleh masyarakat atau konsumen.
Setiap perusahaan harus memiliki nilai lebih di mata masyarakat, kelebihan
atau keunikan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, terutama yang
bergerak di bidang yang sama. Masyarakat akan lebih mudah ingat kepada
perusahaan yang memiliki kelebihan atau keunikan, dan kelebihan tersebut
harus bisa menampilkan citra yang baik terhadap perusahaan sehingga
konsumen tertarik untuk menggunakan barang ataupun jasa yang di
tawarkan oleh perusahaan tersebut.
Hal tersebut dapat di bentuk oleh perusahaan melalui produk atau jasa
yang ditawarkan. Dalam hal ini pembuatan desain kemasan juga berfungsi
sebagai media promosi yang tidak dapat diabaikan. Dikarenakan desain
kemasan yang ada pada umumnya, khususnya pada produk tahu hampir
semua sama. Visual yang ada pada kemasan harus mampu menyampaikan
pesan dan kesan yang akan memberikan keuntungan besar dan popularitas
bagi perusahaan di masa depan.
Tahu Tauhid adalah salah satu home industry yang bergerak dalam
bidang pembuatan tahu dimana kedelai merupakan salah satu bahan baku
utamanya. Tahu Tauhid didirikan pada tahun 1985 oleh Bpk H.Oteng (Alm),
Setelah ± 20thn Bpk H. Oteng meninggal, pabrik tahu ini di teruskan oleh ke
2 anaknya. Dalam perkembangannya Pabrik Tahu Tauhid ini semakin lama
kemajuannya semakin pesat dari yang awalnya hanya memproduksi tahu,
3
Susu Tauhid, Yoghourt Tauhid, Tempe Tauhid. Tidak hanya itu Tahu Tauhid
pun telah memiliki dua toko dari yang awalnya hanya satu toko. Tahu Tauhid
tidak ada membuka cabang lain selain di Lembang. Tahu Tauhid I (pusat)
yang terletak di jl. Cijeruk No.113, dan Tahu Tauhid II (cabang) di jl.
Sesko-AU No.20 Lembang, Bandung. Tahu Tauhid juga telah memasarkan produk
nya ke supermarket – supermarket di sekitar Lembang dan juga kota
Bandung. Tahu Tauhid memiliki kemasan sama halnya dengan perusahaan
lain yang bergerak dalam bidang yang sama, tetapi masih kurangnya
pengaplikasian visual identitas perusahaan pada setiap kemasan dan juga
spesifikasi produk yang tidak dicantumkan pada setiap kemasan, yang
membuat masyarakat kurang menyadari Tahu Tauhid memiliki
bermacam-macam varian tahu.
Dengan melihat hal ini maka tidaklah berlebihan jika dilakukan
pembenahan ulang dengan membuat desain kemasan dengan identitas
perusahaan dan juga spesifikasi produk pada setiap kemasan yang hanya
dikhususkan pada satu produk saja yaitu Tahu. Dan membuat merek Tahu
Tauhid yang dapat mewakili produk tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
4
- Identitas visual kurang teraplikasi dengan baik pada setiap
kemasan.
- Kurangnya pengaplikasian identitas visual pada media promosii
dan juga media pendukung lainnya.
- Tidak semua produk di sertakan identitas perusahaan sehingga
tidak ada informasi yang jelas tentang perusahaan tersebut.
1.3
Fokus Permasalahan
Berdasarkan pada uraian masalah yang dikemukakan diatas, dalam
upaya menjelaskan ruang lingkup permasalahan yang dihadapi, maka
dikemukakan fokus permasalahan sebagai berikut : Bagaimana membuat
suatu desain kemasan yang informatif dan berguna untuk meningkatkan
penjualan produk yang ada di Tahu Tauhid, serta membuat aturan dan
panduan yang jelas agar identitas Tahu Tauhid terbentuk dengan baik dan
dapat memberi pengaruh positif kepada perusahaan.
1.4 Tujuan Perancangan
- Menciptakan ingatan yang kuat dimasyarakat terhadap Identitas
perusahaan, salah satunya dengan desain kemasannya.
- Dengan dibuatnya merek produk dan visual kemasan produk
membuat masyarakat mengetahui bahwa tahu tauhid memiliki
5
BAB II
TINJAUAN UMUM
DESAIN KEMASAN TAHU TAUHID
2.1 Desain Kemasan
Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Karena
itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan
respon positif. Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan
kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk
mendapatkan nilai tambah untuk memberikan emotional benefit kepada
konsumen. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi
persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain
kemasan. (Cenadi, Christine S. 1999.)
“Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang
dijual).” but now (tetapi sekarang), “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi).” (Kartajaya, 1996 ),
2.1.1 Definisi Desain Kemasan
Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk,
struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain
dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain
6
mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan
sebuah produk dipasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku
sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian
atau fungsi produk konsumsi secara unik. (Klimchuck and Krasovec,
2007)
2.1.2 Prinsip Dasar Desain - Keseimbangan
Keseimbangan adalah konvergensi elemen-elemen atau
bagian-bagian untuk menciptakan suatu desain yang
membuat penampilan ”keseluruhan”. Keseimbangan visual bisa diciptakan secara simetris maupun asimetris.
- Kontras
Kontras dicipktakan ketika elemen-elemen ditempatkan
sedemikian rupa sehingga menekkankan perbedaan.
Kontras bisa berupa bobot, ukuran, skala, warna, nilai, atau
dinamika positif dan negative suatu ruang.
- Intensitas
Intensitas adalah keseimbangan antar elemen yang
bersebrangan. Suatu tata letak yang menggunakan prinsip
intensitas dapat menstimulasi ketertarikan visual dengan
memberikan penekanan lebih pada salah satu elemen.
7
Positif dan negative menagacu pada hubungan yang
berlawanan antar elemen-elemen desain dalam suatu
komposisi. Obyek atau elemen menunjukan bagian positif,
dan ruangan atau linkungan dimana elemen berada menjadi
bagian negatif.
- Nilai
Nilai diciptakan oleh terang atau gelapnya warna.
Menerapkan prinsip nilai merupakan cara yang berguna
untuk mengontrol perhatian pengamat melalui kontras
terang atau gelap.
- Bobot
Bobot mengacu pada ukuran, bentuk, warna visual dalam
kaitannya dengan elemen-elemen lain.
- Posisi
Posisi adalah penempatan elemen-elemen dalam kaitannya
anatara satu elemen dengan elemen lainnya dalam format
visual. Posisi menciptakan poin focus yang selanjutnya
mengarahkan mata pengamat.
- Urutan (alignment)
Pengurutan adalah penyusunan elemen-elemen dalam
pengelompokan yang logis yang nyaman bagin presepsi
manusia secara visual mendukung alur informasi.
8
Hirarki diciptakan dengan pengorganisasianelemen-elemen
visual dalam tahap-tahap atau tingkatan urutan
kepentingan. Tingkat dominasi yang diberikan ke elemen
dapat dikomunikasikan secara visual melalui ukuran, bobot,
nilai, posisi, urutan dan skala.
- Tekstur
Suatu komposisi dua dimensi dapat mengkomunikasikan
tekstur melalui pemakaian gaya desain. Tekstur bias
memberikan suatu kedalaman komposisi atau dapat
mensimulasikan kualitas fisik seperti halus, kasar, atau
berbutir.
(Klimchuck and Krasovec, 2007)
2.1.3 Segi Fungsional Kemasan
Faktor faktor yang mempengaruhi segi fungsional kemasan :
2.1.3.1 Faktor Pengamanan
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai
kemungkinan yang dapat menjadi penyebab
timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar
matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan
lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup
9
2.1.3.2 Faktor Ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk
pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi
proporsi manfaatnya. Oleh karena itu sebaiknya
hindari biaya pembuatan kemasan yang lebih besar
dari harga produk.
2.1.3.3 Faktor Distribusi
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke
distributor atau pengecer sampai ke tangan
konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan
penyimpanan dan pemajangan perlu
dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus
direncanakan dan dirancang sedemikian rupa
sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak
atau tempat pemajangan.
2.1.3.4 Faktor Komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan
dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga
bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah
dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk
kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat
“diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur”
10
baik; maka fungsi kemasan sebagai media
komunikasi sudah gagal.
2.1.3.5 Faktor Ergonomi
Kemasan seharusnya memperhatikan kenyamanan
konsumen. Kenyamanan tersebut meliputi
kemudahan membawa, membuka, menutup,
menjinjing produk dan sebagainya. Tingkat ergonomi
kemasan akan mempengaruhi aspek pemasaran
produk.
2.1.3.6 Faktor Estetika
Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik
visual yang mencakup pertimbangan penggunaan
warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata
letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah
untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
2.1.3.7 Faktor Identitas
Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan
kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah
dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang
11
2.1.4 Kemasan Sebagai Alat Pemasaran
Kemasan merupakan bagian yang penting dari aspek
pemasaran. Jadi tidak benar jika menempatkan kemasan
sebagai sebagai renacan terakhir pemasaran. Kemasan harus
ditujukan pada suatu pasar yang spesifik, maka diperlukan riset
mengenai pasar tertentu untuk mengetahui seperti apa
kemasan yang menarik dan cocok untuk pasar tersebut.
Kemasan harus ideal agar dalam pendistribusiannya,
distributor tidak mengalami kesulitan seperti kemasan rusak,
memakan banyak tempat dan lain sebagainya.
2.1.5 Kemasan Sebagai Media Komunikasi
Kemasan harus dapat memberikan informasi yang jelas
dan kredibel, bisa dipercaya tentang produk tersebut dan
penggunannya. Bila perlu juga menyebutkan apa yang
seharusnya di hindari oleh konsumen. Kemasan juga memberi
informasi tentang isi, dan kapan sebaiknya produk tersebut di
gunakan.
2.1.6 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen
Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi
konsumen untuk memberikan respons positif tanpa
12
yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya
lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat
daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara
psikologis tanpa disadarinya.
2.1.7 Kemasan Sebagai Brand / Merek
Tidak hanya sebagai wadah atau pembungkus produk,
saat ini kemasan juga bisa menjadi sebuah brand. Maksudnya
adalah kemasan berungsi juga sebagai tanda, symbol, atau
desain atau kombinasinya yang bertujuan untuk
mengidentifikasi produk dan menajdi pembeda dengan produk
– produk saingan.
2.1.8 Kemasan Sebagai Identitas Merek
Kemasan berfungsi sebagai identitas merek tertentu.
Apa yang ada pada sebuah kemasan secara tidak sadar telah
menghasilkan sebuah citra kepada konsumen yang akhirnya
menjadi identitas dari produk tersebut.
2.1.9 Tujuan Desain Kemasan
Tujuan Desain Kemasan adalah khusus untuk
masing-masing produk atau merek tertentu. Desain Kemasan bisa
13
- Menampilkan atribut unik sebuah produk
- Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk
- Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek
produk
- Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini
produk
- Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai
dengan kategori
- Menggunakan material baru dan mengembangkan
struktur inovatif untuk mengurangi biaya, lebih ramah
lingkungan, atau meningkatkan fungsionalitas.
(Klimchuck and Krasovec, 2007)
2.2 Tahu
2.2.1 Definisi Tahu
14
Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan dan diambil sarinya. Tahu berasal dari Cina, seperti
halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Sebagaimana tempe, tahu
dikenal sebagai makanan masrakyat Indonesia. Beraneka ragam jenis
tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat
pembuatannya, misalnya tahu Sumedang, tahu Kediri, Tahu Cina, dan
Tahu Bandung.(www.wikipedia.org)
Tahu mengandung protein, karbohidrat, lemak dan air. Dalam
tahu kadar protein yang dikandungnya lebih tinggi dikarenakan tahu
terbuat dari kacang kedelai. Kedelai mengandung protein 35 %
bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43
%. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang
hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai
kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein
susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan
daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein
sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang
berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi:
tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses
pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya
merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan
cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali
15
Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang
terkandung dalam kedelai dengan menggunakan air sebaagai
pelarutnya. Setelah protein tersebut larut, diusahakan untuk
diendapkan kembali dengan penambahan bahan pengendap sampai
terbentuk gumpalan-gumpalan protein yang akan menjadi tahu. Salah
satu cara pembuatan tahu ialah dengan menyaring bubur kedelai
sebelum dimasak, sehingga cairan tahu yang sudah terpisah dari
ampasnya ( Tri Radiyati et.al. 1992)
2.3 Tahu Tauhid
16
Tahu Tauhid didirikan pada tanggal 21 oktober 1985
oleh Bpk H.Oteng (alm). Setelah ± 20thn Bpk H. Oteng meninggal pabrik
tahu ini di teruskan oleh anaknya yaitu Boy dan Furqon, ST sampai saat ini.
Dahulu nama Tahu Tauhid adalah Tahu Lembang namun nama
tersebut dirubah pada tahun 1990 sekaligus pada tahun tersebut Tahu
Tauhid memiliki bangunan permanen yang sekarang merupakan menjadi
pusat pabrik Tahu Tauhid tersebut yang berada di jln. Cijeruk 113, Lembang
Bandung. Pabrik Tahu Tauhid ini salah satu pabrik tahu yang masih bertahan
hingga saat ini dan juga merupakan salah satu tahu yang cukup dikenal oleh
masyarakat Bandung khususnya di Lembang. Dalam perkembanganya
Pabrik Tahu Tauhid ini semakin lama kemajuan nya semakin pesat dari yang
awalnya hanya terdapat satu toko, tetapi saat ini Tahu Tauhid Lembang telah
menambah cabangnya yaitu Tahu Tauhid II yang terletak di jln. Sesko AU
17
Gambar 2.3 Tahu Tauhid II (pusat) Sumber : Dokumentasi pribadi
2.3.1 Geografis Tahu Tauhid
Secara geografis Tahu Tauhid terletak didaerah yang cukup
strategis, yaitu Jln. Cijeruk 113 (Tahu Tauhid I/pusat) dan di Jln.
Sesko-AU No.20 (Tahu Tauhid II/cabang) Lembang, Bandung.
Tempat yang cukup strategis karena lokasi Tahu Tauhid dekat
dengan tempat wisata yang ada di Lembang, Bandung.
2.3.2 Identitas Tahu Tauhid
Tahu Tauhid adalah salah satu ciri khas makanan yang dimilki
oleh kota Bandung. Dalam perkembangannya, tahu tidak hanya
digunakan sebagai makanan pokok bagi masyarakat, tetapi juga tahu
kini telah banyak digunakan sebagai makanan cemilan yang digemari
18
Target audience adalah semua kalangan. Letaknya yang cukup
strategis dekat dengan tempat rekreasi yang berada di Lembang,
membuat Tahu Tauhid ini hampir tak pernah sepi dari pengunjung.
Pada umumnya pengunjung yang datang ketempat ini adalah
wisatawan yang sedang berlibur seperti dari Kota Jakarta, Kota
Surabaya, Pulau Jambi, dan Kota Bandung sendiri. Tahu Tauhid
sendiri dikenal oleh masyarakat melalui mouth to mouth, atau dari
pembicaraan yang dilakukan oleh mereka yang pernah datang
mengunjungi Tahu Tauhid.
2.3.3 Identifikasi Data Lapangan
Perusahaan (The Company)
19
- Weekday : 07.00 – selesai *
- Weekend : 07.00 – selesai *
2.3.4 Informasi Tentang Produk (The Pruduct)
Klasifikasi Produk :
1. Tahu Kuning 2. Tahu Goreng
3. Tahu Pedas 4. Tahu Keju
5. Tahu Crispy 6. Risoles Tahu
2.3.5 Pemasaran (The Market) 2.3.5.1 Posisi Pasar
Tahu Tauhid berusaha menampilkan sesuatu yang
nyaman bagi para pengunjung, dikarenakan rata-rata
pengunjung yang datang kesini adalah pengunjung yang habis
berlibur dan mampir untuk beristirahat dan membeli oleh-oleh
khas Bandung yang tersedia di Tahu Tauhid. Dengan keadaan
seperti ini menjadikan Tahu Tauhid tidak pernah sepi dari
pengunjung baik hari biasa ataupun hari libur.
2.3.5.2 Potensi Pasar
Tahu Tauhid Lembang mencoba memberi kepuasan
selain di bidang pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga
dapat menjadi tempat peristirahatan sejenak bagi para
20
dari Jakarta, Bandung dan sekitarnya menjadikan Tahu Tauhid
ini merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk
beristirahat dari kelehahan setelah melakukan aktifitas. Lokasi
yang dekat dengan tempat wisata menjadikan Tahu tauhid ini
memiliki peluang yang cukup bagus, dimana tempat khusus
membeli oleh-oleh khas Bandung, khususnya Tahu Tauhid
sendiri menjadi tempat peristirahatan merupakan kebutuhan
yang kini semakin diharapkan, dewasa ini.
2.3.6 Segmentasi Pemasaran
Untuk mencapai target konsumen, sebuah perusahaan harus
memfokuskan diri pada segmen yang ingin dicapai. Dalam hal ini
Tahu Tauhid memfokuskan diri dengan mencapai target pasar pada
semua kalangan, walaupun rata-rata pengunjung yang datang adalah
kalangan menengah keatas, tetapi tidak menutup kemungkinan
pengunjung yang datang dari kalangan menengah kebawah. Karena
dapat dilihat dari segi harga yang cukup relative terjangkau oleh
semua kalangan.
2.3.7 Pembeli (The Customer)
Target Audience dari Tahu Tauhid Lembang adalah sebagai
berikut :
21
- Usia: 25 tahun–30 tahun ( keluarga )
- Jenis Kelamin: Pria dan Wanita
- Ekonomi: Semua Kalangan
- Geografis
Primary: Kota Bandung
Secondary: Kota Jakarta
- Psikografis
- Gaya Hidup
Mempunyai gaya hidup yang modern, suka refreshing, dan
berwisata kuliner.
- Kepribadian
Suka bersosialisasi, dan menyukai hal-hal yang berbau
intertaiment.
- Behaviour
Kesempatan Penggunaan: Menyukai sesuatau yang dapat
bebas pilih oleh konsumen melalui daftar menu.
Manfaat Yang Dicari: Tempat membeli oleh-oleh atau
makanan sekaligus tempat beristirahat yang cukup nyaman.
Tingkat Pemakaian: Kalangan masyarakat yang belum
pernah mengkonsumsi hingga yang sering menkonsumsi.
Tahap Kesiapan Pengunjung: Masyarakat yang menyadari
22
2.3.8 Pesaing (The Competitor)
Salah satu pesaing Tahu Tauhid adalah Tahu Cibuntu. Tahu
Cibuntu berdiri pada tahun 1965. Di Cibuntu ini merupakan kawasan
industry tahu, hampir semua penduduk yang berada didaerah cibuntu
ini menjadi produsen tahu. Tahu cibuntu sendiri hanya memiliki satu
jenis tahu yaitu tahu mentah (kuning).
2.4 Analisa Produk
2.4.1 Tinjauan Aspek USP
Desain Kemasan yang ada pada Tahu Tauhid kurang
teraplikasi dengan baik, dari segi visual maupun kosistensinya
misalnya logo, merek, dan informasi yang tidak semua ada
pada setiap kemasan .
2.4.2 Tinjauan Aspek Positioning
Dalam Tahu Tauhid tidak mempunyai tagline, ataupun
slogan yang dikeluarkan, sehingga positioning pun tidak
tersampaikan dengan baik dibenak konsumen, disini
positioning yang akan disampaikan berupa “ Varian Tahu “, dikarenakan dengan tagline tersebut secara tidak langsung
memberi sebuah informasi jika Tahu Tauhid memiliki beraneka
23
2.5 Analisa Pemasaran
2.5.1 Tinjauan 4P (Product, Price, Place, Promotion)
a. Pruduct (Produk)
Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan pada pasar sasaran.
Tinjauan: menawarkan produk berupa jasa yang meliputi
penjualan makanan dan minuman.
b. Price (Harga)
Merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh
konsumen untuk mendapatkan produk yang ditawarkan.
Tinjauan harga yang ditawarkan berkisar Rp.
5000/bungkus – Rp. 27.500/bungkus. c. Place (Tempat)
Menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan
tersedia bagi konsumen.
Tinjauan: Suatu usaha yang menawarkan jasa yang ada di
Tahu Tauhid, berupa berbagai macam makanan maupun
minuman. Tempat yang cukup strategis dan dekat dari
tempat wisata merupakan salah satu alasan pengunjung
datang ke Tahu Tauhid.
24
Pemilik Tahu Tauhid tidak melakukan promosi sama sekali
terhadap masyarakat baik yang sudah mengetahui
keberadaan Tahu Tauhid atau yang belum mengetahui.
2.6 Analisa Corporate Identity Tahu Tauhid 2.6.1 Logo
Logo yang ada hanya berupa tulisan atau logotype nama
“ T ” berwarna merah yang cukup mewakili Tahu Tauhid, tetapi
pengaplikasian logo pada setiap media promosi berbeda-beda.
2.6.2 Merek
Tahu Tauhid adalah nama merek produk tahu, namun
belum visual yang terdapat pada merek masih terlihat kurang.
2.6.3 Kemasan
Kemasan yang ada di Tahu Tauhid cukup memadai,
tetapi masih kurangnya pengaplikasian identitas perusahaan
pada setiap kemasan menjadikan informasi kurang
tersampaikan dengan baik.
2.6.4 Perlengkapan Stationery
Perlengkapan yang sudah ada berupa daftar menu,
25
perusahaan pada media-media tersebut bahkan ada beberapa
media promosi yang tidak teraplikasi dengan baik, atau tidak
mencantumkan Identitas perusahaan.
2.7 Analisa Permasalahan
2.7.1 Analisa SWOT Kemasan
Gambar 2.4 Kemasan Tahu Tauhid Sumber : Dokumentasi pribadi
Kekuatan
- Kemasan mudah ditemukan di pasaran
- Biaya Produksi kemasan yang terjangkau
Kelemahan
- Kemasan yang ada kurang dapat mengkomunikasikan
26
- Tidak adanya daya tarik visual yang terdapat pada
setiap kemasan.
- Identitas perusahaan ataupun produk belum
teraplikasikan dengan baik.
Peluang
- Setiap produk varian tahu memiliki kemasan yang
berbeda.
- Harga yang cukup terjangkau bagi semua kalangan.
Ancaman
- Mulai bermunculannya kemasan yang menarik.
- Produk Tahu Tauhid hanya terdapat di Lembang dan
27
When
- Berdiri Pada tanggal 21 Oktober 1985
Who
- Pemilik: Boy dan Furqon, ST
- Konsumen diluar maupun dalam kota
Demografi
Usia: 25 tahun–30 tahun ( keluarga ) Jenis Kelamin: Pria dan Wanita
Ekonomi: Semua Kalangan
Geografis
Primary: Kota Bandung
Secondary: Kota Jakarta
Psikografis
Gaya Hidup
Mempunyai gaya hidup yang modern, suka
refreshing, dan berwisata kuliner.
Kepribadian
Suka bersosialisasi, dan menyukai hal-hal yang
berbau intertaiment.
Behaviour
Kesempatan Penggunaan: Menyukai sesuatu yang
dapat bebas pilih oleh konsumen melalui daftar
28
Manfaat Yang Dicari: Tempat membeli oleh-oleh atau
makanan sekaligus tempat beristirahat yang cukup
nyaman.
Tingkat Pemakaian: Kalangan masyarakat yang
belum pernah mengkonsumsi hingga yang sering
menkonsumsi.
Tahap Kesiapan Pengunjung: Masyarakat yang
menyadari adanya Tahu Tauhid.
How
- Dicantumkannya Spesifikasi Produk, dan
informasi penting pada setiap kemasan.
- Setiap varian tahu memiliki kemasan yang
29
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk
gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Pengertian yang akan
disampaikan kepada masyarakat adalah memberitahukan keberadaan Tahu
Tauhid, yang menyediakan berbagai macam jenis macam jenis varian tahu.
Hal tersebut dikomunikasikan kedalam sebuah visual sebuah desain
kemasan yang baik pada setiap kemasan tahu yang ada, sehingga
b) Tahu mentah ( kuning ) merupakan produk utamanya.
c) Pemilik perusahaan bernama Boy dan Furqon, ST.
d) Produk terbuat dari bahan – bahan pilihan. e) Perusahaan berdiri sejak 1985.
f) Dikonsumsi untuk oleh-oleh atau makanan pokok.
30
Tujuan komunikasi perancangan :
a) Memberikan sebuah visual pada kemasan agar dapat
memperkuat perusahaan.
b) Memberikan kesan keunikan dan kelebihan pada Tahu
Tauhid.
3.1.2 Tema/Pesan Utama
Pesan utama dalam perancangan Desain Kemasan Tahu
Tauhid adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat atau
konsumen bahwa Tahu Tauhid menyediakan berbagai jenis varian
tahu, tahu yang bebas formalin, dan pewarna dengan kemasannya
yang cukup berbeda.
- Positioning
Untuk dapat menempatkan produk perusahaan di
benak/pikiran masyarakat sebagai target sasaran merupakan
suatu hal yang penting karena ini berhubungan dengan citra
perusahaan tersebut. Dengan produk yang bermanfaat dan
berkualitas bagi masyarakat, maka diperlukan desain kemasan
yang cukup baik dapat menunjukan kekuatan karakter
perusahaan sehingga menimbulkan suatu kebanggaan bagi
31
3.2 Analisa Visual
Pada kemasan dan logo Tahu tauhid secara keseluruhan visual
Nampak jelas namun dari hasil penelitian ditemukan tidak konsistennya
pengaplikasian visual pada kemasan, dan tidak adanya spesifikasi produk
yang dikeluarkan.
3.3 Strategi Kreatif
Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid , dimulai dengan
3.3.1 Pendekatan Kreatif 3.3.1.1 Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yang dilakukan dalam perancangan
kemasan Tahu Tauhid ini dengan membuat merek dagang
yaitu dengan cara membuat merek Tahu Tauhid,
sub-merek, dan juga tagline.
3.3.1.2 Pendekatan Visual
Dengan cara memadukan berbagai macam warna, warna
yang dominan adalah warna merah. Sedangkan warna
pada kemasan digunakan warna merah dan coklat.
3.4 Strategi Media
Media yang akan digunakan meliputi :
32
Media utama yang di gunakan dalam Perancangan
Desain Kemasan Tahu Tauhid adalah Kemasan produk Tahu
Tauhid.
3.4.2 Media pendukung
Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau
media promosi yang dibuat oleh perusahaan untuk
mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat
luas.
- Media Promosi
a. Display
Merupakan salah satu media yang membantu penempatan
kemasan, display tersebut akan disimpan datas meja
sehingga konsumen dapat melihat contoh kemasan yang
dimiliki tahu tahu tauhid.
b. Brosur
Merupakan salah satu media promosi yang cukup efektif
untuk memberi informasi kepada setiap orang, tentang
keberadaan Tahu Tauhid, dan varian tahu yang ada
didalamnya.
c. Iklan Cetak (Tabloid)
Media ini sering dipakai oleh perusahaan atau industri
33
dijual. Sehingga sangat efektif dalam menyampaikan suatu
informasi terhadap target audience yang dituju.
d. X-Banner
Media yang merupakan membatu perusahaan untuk
memberi informasi kepada setiap orang yang melihatnya,
tentang produk apa saja yang ada atau dikeluarkan oleh
perusahaan.
e. Mobil box
Salah satu media promosi yang cukup efektif untuk
menginformasikan kepada setiap orang yang berada dijalan
yang belum mengetahui keberadaan Tahu Tauhid.
- Stastionery
1. Daftar Menu
Media yang menginformasikan produk yang dijual
kepada konsumen, media ini merupakan salah satu
sarana yang mempermudah konsumen mengetahui atau
mencari produk yang dibutuhkannya.
2. Kalender
Merupakan media yang dapat diletakkan di perusahaan,
agar mempermudah mengingat sesuatu sekaligus media
34
- Seragam
1. Seragam
Merupakan salah satu media yang digunakan pegawai.
Memudahkan membedakan antara konsumen dan
pegawai.
2. Celemek
Salah satu media yang digunakan oleh pegawai untuk
membedakan antara koki dan pegawai biasa.
3.5 Konsep Visual
3.5.1 Layout Kemasan
35
Merek
Sebuah nama, tanda kepemilikan dan representasi produk dan
tempat. Merek disini adalah Tahu Tauhid.
Sub - nama Merek (teks sekunder)
Berupa Ragam atau macam yang dikeluarkan oleh merek
tersebut. Misalnya : Tahu Mentah, Tahu Keju, Risoles Tahu,
Tahu Crispy, dan Tahu Pedas.
Layout
Layout yang digunakan berupa ilustrasi dari merek produk
tersebut, dan diperbanyak kemudian warna oppacity diturunkan
50%, dikarenakan agar layout tersebut tidak menjadi suatu
yang dominan, dengan di perbanyaknya ilustrasi merek
tersebut akan menimbulkan sebuah motif tersendiri yang
berkesan tadisional.
Informasi
Informasi yang dicantumkan berupa alamat pembuatan produk,
atau alamat perusahaan tersebut dan juga informasi mengenai
pihak-pihak terkait misalnya izin Departemen Kesehatan atau
Departemen terkait.
Komposisi
Penggunaan teks komposisi harus memiliki tingkat keterbacaan
yang cukup tinggi, teks komposisi berupa keterangan
36
Berat
Menyatakan isi produk atau banyaknya produk dalam
kemasan.
Tanggal Kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa merupakan salah satu bagian yang
terpenting dalam kemasan makanan, tetapi dalam
produk-produk tertentu mendapat ketentuan-ketentuan khusus seperti
pada bisnis kecil, atau makanan siap saji.
3.5.2 Merek
Merek yang digunakan disini adalah Tahu Tauhid. Membuat
sebuah merek yang sesederhana mungkin sesuai dengan
target market Tahu Tauhid yaitu semua kalangan, sehingga
membuat suatu merek yang cukup memasyarakat.
3.5.2.1 Ilustrasi Merek
37
Gambar 3.3 Ilustrasi proses merek
Merek Tahu Tauhid
Merek Tahu Tauhid sendiri melambangkan sebuah
pengsederhanaan gambar dari sebuah mahkota, yang berarti tahu
tauhid memiliki sebuah keunggulan dari produk tersebut.
Ilustrasi kedelai yang berkecambah dan disederhanakan dari bentuk
aslinya yang mengartikan kedelai sebagai salah satu bahan utama
dalam pembuatan produk tersebut. ilustrasi pita adalah
melambangkan suatu kualitas, ataupun jaminan dari suatu produk
termasuk Tahu Tauhid ini selain itu pita juga merupakan mudah
menerima pendapat, saran serta kritik orang lain dan juga bisa
menjadi seutas tali sebagai pengikat persaudaraan antara konsumen
dan produsen. Sebuah titik dua merupakan sebuah keseimbangan
38
merupakan keseimbangan antara rasa yang dimiliki produk tersebut
sesuai dengan harga yang dikeluarkan.
3.1.1.1 Sub-Nama Merek
Gambar 3.4 Sub-Nama Merek
Berupa Ragam atau macam yang dikeluarkan oleh merek
tersebut. Misalnya : Tahu Mentah, Tahu Keju, Risoles Tahu, Tahu
Crispy, dan Tahu Pedas. Tipografi yang digunakan pada sub Merek
tersebut pun memiliki ketebalan dan kejelasan agar lebih mudah
dimengerti oleh konsumen.
3.5.3 Tagline
Tagline yang ditampilkan pada merek tersebut merupakan
tagline yang dapat mewakili keadaan yang ada dalam tahu tauhid, yaitu
“ Varian Tahu ” di tahu tauhid terdapat berbagai macam varian tahu,
dimana masih bnyak orang yang belum mengetahui hal tersebut
3.5.4 Studi Tipografi Font Merek
39
Maagkrap
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!`@#$%*|\?:;"
Pemilihan tipografi pada tulisan Tahu Tauhid ini dipilih
tipograpy Maagkrap, dikarenakan tipografi tersebut mewakili
karakteristik dari tahu sendiri, yaiu tidak tajam, lembut.
Font Sub- Nama Merek
Tahu Pedas
Tw Cen MT Condensed Extra Bold
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!`@#$%*|\?:;"
Tipografi yang digunakan pada sub Merek tersebut pun memiliki
ketebalan dan kejelasan agar lebih mudah dimengerti oleh konsumen.
Font Tagline
Varian Tahu
Celine Dion Handwrit
40
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!`@#$%*|\?:;
Tagline "Varian Tahu" menggunakan tipografi Celine dion Handwirt,
dikarenakan font tersebut mewakili sesuatu yang tradisional.
Font Informasi
DINKES P-IRT NO.215321701043
Berlin Sans FB
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!`@#$%*|\?:;
Tipografi yang digunakan dalam teks-teks yang terdapat pada
kemasan adalah Berlin Sans FB, karena tipografi tersebut memiliki
tingkat keterbacaan yang cukup tinggi.
3.5.5 Fotografi
Data-data gambar menu varian tahu berupa fotografi sebagai
elemen pendukung dalam pembuatan media pendukung yang
41
3.5.6 Warna
Warna yang digunakan pada merek berwarna merah dan
transparant dan pada sub merek alah warna-warna yang mewakili dari
rasa produk tersebut, sedangkan warna yang digunakan pada
kemasan warna adalah warna coklat kertas dan bening seperti warna
yang ada pada kemasan tahu pada umumnya.
42
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI
4.1 Media Utama
Media utama yang digunakan adalah sebuah desain kemasan Tahu
Tauhid. Ada beberapa macam desain kemasan tahu, dikarenakan melihat
produk dan tingkat keamanannya. setelah itu desain dibuat dengan sketsa
manual kemudian dilanjutkan kedalam sketsa digital dengan layout kemasan
dan ukuran kemasan menggunakan Adobe Illustrator CS3, Adobe Photoshop
CS3 dan menggunakan CorelDraw 13. Proses terakhir adalah percetakan
semua artwork dengan printer, untuk kemudian dibuat dummy.
4.1.1 Kemasan Kertas
43
Ukuran : 36 x 2,5 x 26 cm
Material : Kertas Samsons
Teknis Produksi : Cetak Offset
4.1.2 Kemasan Dus (Box)
Gambar 4.2 Kemasan Dus (Box) ( Tahu Keju dan Risoles Tahu )
Ukuran : 11,2 x 7 x 11 cm
Material : Duplek
44
4.1.3 Kemasan Bosang/Rotan
Gambar 4.3 Kemasan Bosang/Rotan ( Tahu goreng )
Ukuran : 39.4 x 28.6 cm
Material : Kertas Minyak/Kertas nasi
Teknis Produksi : Sablon Kertas
Ukuran : 7 x 5 cm
Material : Kertas Minyak/Kertas nasi
45
4.1.4 Kemasan Mika
Gambar 4.4 Kemasan Mika ( Tahu Mentah/Tahu Kuning)
Ukuran : 5.5 x 14,5 cm
Material : Stiker Cormo
Teknis Produksi : Digital printing
4.1.5 Kemasan Plastik
46
Ukuran : 14 cm X 19cm
Material : Plastik
Teknis Produksi : Sablon Plastik
4.1.6 Kemasan Kantong Plastik ( Kresek )
Gambar 4.6 Kemasan Kantong Plastik (Kresek)
Ukuran : 36cm x 24cm x40 cm
Material : Plastik Putih ( HD pon )
47
4.2 Media Pendukung 4.2.1 Display
Gambar 4.7 Display
Ukuran : 56 x 40 x 51cm
Material : Duplek 3ml, karton asturo (merah)
Teknis Produksi : Manual
48
Gambar 4.8 Iklan Tabloid
Ukuran : Tabloid (15.9 x 8 cm)
Material : Kertas
Teknis Produksi : Cetak Offset
4.2.3 Brosur
49
Ukuran : A5 (14,8 x 21.0 cm)
Material : Art Papper 80 gram
Teknis Produksi : Cetak Offset
4.2.4 X-Banner
Gambar 4.10 X-Banner
Ukuran : 60 x 160 cm
Material : Flexi Indoor
50
4.2.5 Daftar Menu
Gambar 4.11 Daftar Menu
Ukuran : A3 ( 29.7 x 42 cm )
Material : Art Papper
51
4.2.6 Kalender
Gambar 4.12 Kalender
Ukuran : 21.5 x 15.5 cm
Material : Art Papper
Teknis Produksi : Digital Printing
4.2.7 Seragam
52
Material : Polo Shirt
Teknis Produksi : Obras
4.2.8 Celemek
Gambar 4.14 Celemek
Material : Katun
53
4.2.9 Mobil Box
Gambar 4.15 Mobil Box
4.1.1 Display Kemasan
42
BAB IV
Daftar Pustaka
Kartajaya, Hermawan. (1996). Marketing Plus 2000 Siasat
Memenangkan Persaingan Global. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Rosner Klimchuck, Marionne & A. Krasovec Sandra. (2007). Desain
Kemasan. Jakarta. Erlangga.
Wirya, Irwan. (1999). Menang Bersaing Melalui Kemasan. Jakarta.
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sumber Lain :
Cenadi, Christine S. (1999). Elemen-elemen dalam Desain
Komunikasi Visual. Surabaya. Jurnal Nirmana volume 1 nomor 1,
Unversitas Kristen Petra.
Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –
Universitas Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/journals/design
[20 Juni 2011]
Tri Radiyati et.al. (1992). Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG
Puslitbang Fisika Terapan – LIPI.
Pengertian Tahu. Tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA
Tri LisnawatiALAMAT
Jl. Surapati, Sukaluyu I No.56Rt. 04/ Rw. 06, Kel.Cihaurgeulis, Bandung. Telp. +62 85722336752
TEMPAT, TGL
LAHIR
Bandung, 05 Juli 1990
STATUS
Belum MenikahPENDIDIKAN
2007 - 2011 S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM), BANDUNG
2002 - 2007 SMA PGII 1 Bandung
2001 - 2004 SMP PGII 1 Bandung
1995 - 2001 SDN Cihaurgeulis II Bandung
PENGALAMAN BERORGANISASI
2007 Bendahara, Panitia Pameran (Never Sleep) karya-karya Mahasiswa Desain
Komunikasi Visual UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) 2007
KEMAMPUAN SPESIFIK
Tugas Akhir (TA)
Perancangan Desain Kemasan Tahu Tauhid Lembang
Komputer MS Office (Ms Word, Ms Excel, Ms PowerPoint) Adobe Photoshop,
Adobe Premiere, Macromedia Flash
2000-2001
2007
Cinderella English Course, Bandung
Villa Merah, Bandung
Hormat saya,
Tri Lisnawati