• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ulang Desain Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Ulang Desain Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Permasalahan

Desain kemasan tidak mempunyai ciri khas.

Aplikasi identitas perusahaan tidak konsisten pada

beberapa kemasan

Pada desain kemasan tidak mengkomunikasikan

keunggulan produk.

. Kurang tersampaikannya varian produk Tahu CHJ pada

konsumen

Kemasan Tahu Susu Mentah kurang tertutup rapat

Pembaharuan Kemasan untuk peningkatan penjualan

(3)

Profil

Tahun Didirikan : April tahun 2010

Pendiri : Asep Muhammad Mulyana. Nama CHJ Sejarah

Nama Pabrik : Lokasi didirikan

(4)

Solusi

͞

Bagaimana merancang sebuah media identitas produk terkait

kemasan yang informatif dan memaksimalkan fungsi kemasan

serta membuat aturan dan panduan yang jelas agar identitas Tahu

Cihanjuang CHJ terbentuk dengan baik dan dapat memberi

(5)

Media

Media utama yang digunakan dalam perancangan ini

meliputi beberapa media seperti, kertas kardus

(6)

Segmentasi

Aspek Demografis

-

Gender

: Pria dan Wanita

-

Pekerjaan

: Semua kalangan

-

Usia

: 18

50 tahun

Aspek Geografis

-

Primary

: Kota Bandung

-

Secondary

: Kota-kota besar luar Bandung

Aspek psikografis

(7)

Konsep Visual

Identitas

Dentitas visual menggunakan kecambah kacang kedelai yang

memiliki cabang dan sedang bertumbuh kembang, alasannya yaitu

karena pabrik Tahu CHJ ini baru didirikan pada awal tahun 2010.

Penambahan aksen melengkung pada setiap kemasan bermaksud

menselaraskan dengan kacang kedelai yang berbentuk oval.

(8)

Konsep Visual

Warna

Warna-warna yang akan digunakan pada perancangan

desain kemasan ini yaitu warna-warna yang senada warna

coklat untuk menciptakan kesan klasik pada kemasan dan

dominasi warna Hijau untuk member kesan kesegaran.

Tipografi

Huruf yang digunakan adalah huruf-huruf yang tidak terlalu

tegas agar dapat merangkum semua kalangan selain itu dipilih

huruf yang tidak terlalu tegas untuk menginformasikan bahwa

Tahu CHJ ini memiliki karakteristik yang lembut.

Brush Script Std Medium

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()

Maiandra GD

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

(9)

Media Utama

Tahu Susu Goreng

Ukuran : 16 x 16 x 34 cm

Material : Corgated Paper

Teknis Produksi : Cetak Offset

Tahu Susu Goreng

(10)

Media Utama

Tahu Susu Goreng

Ukuran : 14 x 6 x 21 cm

Material : Kertas Nasi

Teknis Produksi : Cetak Offset

Tahu Susu Mentah

Ukuran : 15 x 22 cm

Material : Plastik

(11)

Media Utama

Kerupuk Tahu

Ukuran : 15 x 25 cm

Material : Plastik

Teknis Produksi : Sablon Plastik

Nuget Tahu

Ukuran : 15 x 15 cm

Material : Plastik

(12)

Media Utama

Kantung Kresek

Ukuran : Kantong Kresek no 15

Material : Plastik

(13)

Media Pendukung

X Banner

Ukuran : 160 x 60 cm

Material : Albatros laminasi Dof

Teknis Produksi : Digital Printing

Gelas

Ukuran : 4,5 x 6 cm

Material : Gelas kaca

(14)

Media Pendukung

Spanduk

Ukuran : 300 x 100 cm

Material : Flexi Cina 280 gram

Outdor

Teknis Produksi : Digital Printing

Stiker

Ukuran : 12 x 7 cm; Diameter 8,5 cm;

8,5 x 7 cm

(15)

Media Pendukung

Seragam Pegawai

Ukuran : All Size

Material : T-Shirt Vike

Teknis Produksi : Bordir

Pin

Ukuran : Diameter 5,8 cm

Material : Art Paper 80 gram

(16)

Media Pendukung

Papan Nama Perusahaan

Ukuran : 80 x 70 cm

Material : Flexi Cina 280 gram Outdor

Teknis Produksi : Digital Printing

Papan Pemesanan

Ukuran : 40 x 60 cm

Material : White Board

(17)

Media Pendukung

Mobil Box

Ukuran : 2,8 x 1,8 x 1,5 cm

Material : Stiker

(18)
(19)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN TAHU CIHANJUANG CHJ

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2011/2012

Oleh:

Rike Purnamawati 52109004

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(20)

Abstrak

PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN TAHU CIHANJUANG CHJ

Oleh:

Rike Purnamawati 52109004

Program Studi Desain Grafis

Tahu Cihanjuang CHJ adalah sebuah pabrik tahu susu yang berdiri sejak bulan april tahun 2010, pabrik ini didirikan oleh Asep Muhammad Mulyana. Nama CHJ diambil dari nama kota Cihanjuang yaitu nama lokasi pabrik tahu itu didirikan tepatnya di Jl. Artabahana No.6 Rt.08 Rw.01 Cihanjuang Cibaligo.

Tahu CHJ memiliki kemasan sama halnya dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama, namun menurut beberapa konsumen kemasan Tahu CHJ memiliki kendala yaitu desain kemasannya yang kurang maksimal dan terlalu umum serta kurang konsistennya pengaplikasian visual identitas perusahaan pada setiap kemasan selain itu spesifikasi produk tidak dicantumkan pada setiap kemasan, hal itu menyebabkan konsumen kebingungan dengan identitas visual Tahu CHJ..

Dari permasalahann yang ada perlu adanya perancangan ulang identitas produk pada kemasan, tanpa menghilangkan keseluruhan dari image pabrik Tahu Cihanjuang CHJ yang sudah ada pada benak masyarakat. Dari hasil perancangan identitas visual idenntitas visual kemasan diharapkan dapat memperkuat citra perusahaan dibenak konsumen terkait identitas serta kemasan memiliki fungsi yang lebih maksimal dan pesan-pesan perusahaan dapat tersampaikan dengan baik.

(21)

Abstract

DESIGNPACKAGINGDESIGNREVIEW

CIHANJUANGCHJ TOFU

By:

RikePurnamawati

52109004

Study Programme GraphicDesign

Cihanjuang CHJ Tofu is adairy plant that stands out from the month of April of 2010, the factory was founded by Muhammad Asep Mulyana. CHJ name was taken from a city that is the name of the plant site Cihanjuang know it was set up exactly on Jl. Artabahana 6 Rt. 08 Rw. 01 Cihanjuang Cibaligo.

CHJ Tofu has packaged the same as other companies engaged in the same field, but according to several consumer packaged CHJ Tofu has packaging design constraints which are less than the maximum and too general and lack of consistent application of corporate visual identity in each package in addition to the specifications of the product is not listed in each package, it causes consumer confusion with CHJ Tofu visual identity.

Of the existing problem need tore design the identity of the production the packaging, without removing the whole of the image factory Cihanjuang Tofu CHJ existing in people's minds. Of the visual identity design packaging visual idenntity as expected to strengthen the company's image to mind related consumer identity and packaging have more leverage functions and message scan be conveyed with good company.

(22)

i KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir tentang Media Identitas yang berjudul “Perancangan Ulang Desain Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ”.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini, masih belum sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja yang membaca makalah ini, tentunya yang bersifat membangun bagi penyusun.

Akhir kata, penyusun mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT selalu tetap memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua Amin.

Bandung, Juli 2012

(23)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. ... i DAFTAR ISI ……… ... ii DAFTAR GAMBAR ……….. iv DAFTAR TABEL ………... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vii BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1 I.2 Identifikasi Masalah ………. 3 I.3 Fokus Masalah ………...…… 4 I.4 Tujuan Perancangan ………. 4 BAB II KEMASAN DAN OPINI KONSUMEN

II.1 Desain Kemasan ………. 5 II.1.1 Definisi Desain Kemasan ………... 6 II.1.2 Segi Fungsional Kemasan ………... 6 II.1.3 Kemasan Sebagai Media Komunikasi ………. 8 II.1.4 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen ……… 8 II.1.5 Kemasan Sebagai Brand/merek ………... 8 II.1.6 Kemasan Sebagai identitas Merek ………... 8 II.1.7 Tujuan Desain Kemasan ……….. 8 II.1.8 Kemasan Produk Pangan ………. 9 II.2 Produk Pangan Tahu ………... 14 II.3 Tahu Cihanjuang CHJ ……….. 15 II.3.1 Geografis Tahu CHJ ………. 16 II.3.2 Identitas Tahu CHJ……… 16

II.3.3 Identifikasi Produk 17

(24)

iii III.1 Strategi Perancangan………. 24 III.1.1 Pendekatan komunikasi ……… 24 III.1.2 Strategi Kreatif……….. ………... 26 III.1.3 Strategi Media………...……… 27 III.1.4 Strategi Distribusi ……… 30 III.2 Konsep Visual ……….. 31 III.2.1 Format Desain………... 31 III.2.2 Layout Kemasan ……..……… ………... 32 III.2.3 Huruf………..………... 35 III.2.4 Ilustrasi ……….………... ……….……….. 36 III.2.5 Warna……….... 40 BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Bandung dikenal sebagai salah satu kota kuliner, hal ini dapat terlihat dari banyaknya variasi dan inovasi kuliner yang ada di kota Bandung dan ini menjadi salah satu ciri khas kota Bandung. Salah satu kuliner terkenal di Bandung yaitu kuliner tahu. Tahu adalah makanan yang berbahan dasar kacang kedelai, tahu menjadi salah satu makanan keseharian bangsa Indonesia selain karena rasanya yang enak, kaya akan protein dan harga yang terjangkau. Ini menjadikan tahu sebagai makanan yang tak asing bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tahu pun banyak macamnya, seperti ; Tahu Bulat, Tahu Kuning, Tahu Sumedang, Tahu Pong, Tahu Susu, dan masih banyak lagi jenis tahu lainnya. Banyak juga produsen tahu yang terkenal di Bandung seperti; Tahu Yun Yi, Tahu Talaga, Tahu Lembang, Tahu Tauhid, Tahu Cibuntu, Tahu Sumedang dan Tahu Cihanjuang CHJ.

(26)

2

oleh pabrik Tahu Cihanjuang CHJ diantaranya ; Tahu Susu Mentah, Tahu Susu Goreng, Nuget Tahu dan Kerupuk Tahu, dan lain sebagainya.

Gambar I.1 Kemasan Produk Tahu Cihanjuang CHJ Sumber : Dokumen pribadi

Idealnya sebuah pabrik Tahu Cihanjuang CHJ memiliki kemasan yang tidak hanya difungsikan sebagai wadah atau pembungkus saja, tetapi dapat juga difungsikan sebagai media identitas dan upaya peningkatan nilai suatu produk. Kemasan juga harus disesuaikan dengan produk yang dikemasnya, agar kemasan tidak merusak produk sesuai dengan arti kemasan sebagai pelindung keutuhan dan keamanan produk. Singkatnya sebuah kemasan dapat mewakili identitas suatu perusahaan dengan desain yang sesuai identitasnya dan konsisten dalam pengaplikasian desainnya serta memiliki nilai ergonomis. Kemasan memiliki pengaruh dalam pencitraan makanan yang dikemasnya yang secara tidak langsung dapat mengkomunikasikan apa yang terdapat didalamanya, seperti rasa maupun tekstur yang dikomunikasikan melaui bentuk, warna, tipografi serta gambar yang terdapat dalam sebuah kemasan, selain itu kemasan juga diusahakan dapat mempengaruhi konsumen dalam membeli sebuah produk. Desain kemasan pada suatu produk harus memiliki ciri khas dan karakteristik agar tidak tersilap oleh produk-produk selain CHJ dan setiap produk Tahu Cihanjuang CHJ harus saling memiliki keterkaitan antara produk yang satu dengan produk lainnya agar konsumen langsung mengetahui bawha suatu produk bearsal dari pabrik CHJ hanya dengan melihat kemasannya saja.

(27)

3

Tahu CHJ memiiki kendala yaitu desain kemasannya yang terlalu umum serta kurang konsistennya pengaplikasian visual identitas perusahaan pada setiap kemasan, hal tersebut dapat membuat konsumen kebingungan mengenali kemasan Tahu CHJ. Selain itu spesifikasi dan varian produk CHJ tidak dicantumkan pada setiap kemasan sehingga konsumen menjadi kurang menyadari Tahu Cihajnuang CHJ memiliki bermacam-macam varian Tahu. Ada beberapa kemasan Tahu yang tidak terlalu tertutup rapat, sehingga menyebabkan air yang terdapat didalamnya sering tumpah. Tahu Susu Cihanjuang CHJ memiliki keunggulan sebagai Tahu yang padat namun lembut saat dimakan, hal itu tidak tersampaikan pada kemasaanya padahal hal tersebut adalah sesuatu yang memberi nilai jual produknya. Tahu Cihanjuang CHJ terus mengalami peningkatan dalam penjualannya, maka tidak ada salahnya memperbaharui kemasan yang sudah ada sekarang. Karena kemasan memenag perlu untuk diperbaharui untuk menjadi lebih baik. Tahu CHJ ini berencana akan membuat supermarket Tahu yang akan berlokasi di Jln. Sariwangi, hal ini tentu sangat mendukung adanya perubahan kemasan karena sebuah kemasan yang akan dipajang layaknya disupermarket memiliki ketentutan-ketentuan tersendiri.

Dengan permasalahan yang ada itu, perlu adanya perancangan ulang identitas produk pada kemasan, tanpa menghilangkan keseluruhan dari image pabrik Tahu Cihanjuang CHJ yang sudah ada pada benak masyarakat.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka yang akan menjadi pembahasan dalam identifikasi masalah adalah:

 Desain kemasan kurang menarik dan tidak mempunyai ciri khas.

 Aplikasi identitas perusahaan tidak konsisten pada beberapa kemasan contohnya identitas pada Tahu Bulat berbeda dengan identitas pada Tahu Susu.

 Pada desain kemasan tidak mengkomunikasikan keunggulan produk.

 Kurang tersampaikannya varian produk Tahu CHJ pada konsumen.

(28)

4  Pembaharuan Kemasan untuk peningkatan penjualan terhadap Pabrik Tahu

CHJ yang masih dalam tahap usia perkembangan.

I.3 Fokus Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah, maka yang akan menjadi pembahasan dalam Fokus Masalah yaitu:

“Bagaimana merancang sebuah media identitas produk terkait kemasan yang informatif dan memaksimalkan fungsi kemasan serta membuat aturan dan panduan yang jelas agar identitas Tahu Cihanjuang CHJ terbentuk dengan baik

dan dapat memberi pengaruh positif kepada perusahaan”.

I.4 Tujuan Perancangan

Berdasarkan Fokus Masalah diatas, adapun tujuan dari perancangan media identitas produk terkait kemasan, yaitu:

 Membuat identitas produk kemasan yang konsisten agar tidak membuat konsumen kebingungan.

 Membuat kemasan yang sesuai dengan produk agar dapat digunakan seefektif mungkin.

 Membuat desain kemasan yang menarik yang diharapkan dapat memperkuat citra produk dibenak konsumen.

 Menyampaikan informasi dengan tepat sasaran kepada para konsumen.

(29)

5

BAB II

KEMASAN TAHU CIHANJUANG CHJ DAN OPINI KONSUMEN

II.1 Desain Kemasan

Christine Suharto menuliskan dalam jurnalnya pengemasan atau pewadahan diperkirakan telah ada sejak beberapa ratus tahun sebelum Masehi. Bahkan kemasan yang berasal dari alam seperti dedaunan, kulit binatang dan tanah liat telah banyak digunakan sebagai wadah penyimpanan atau pengemasan.

Peranan kemasan baru dirasakan pada tahun 1950-an, saat banyak munculnya

supermarket atau pasar swalayan, di mana kemasan harus “dapat menjual”

produk-produk di rak-rak toko. Tetapi pada saat itu pun kemasan hanya berfungsi memberikan informasi atau memberitahu kepada konsumen tentang apa isi atau kandungan di dalam kemasan tersebut. Pada tahun 1980-an di mana persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Disini kemasan harus mampu

menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk”

konsumen.

Christine Suharto Cenadi (seperti dikutip Tri, 2011) Daya tarik suatu produk

tidak dapat terlepas dari kemasannya. Karena itu kemasan harus dapat

mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif. Pertarungan produk

tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi

juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah untuk memberikan emotional benefit kepada konsumen. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui desain

kemasan.

Hermawan Kertajaya (seperti dikutip Christine Suharto Cenadi, 2000)

Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).” but now (tetapi sekarang), “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa

(30)

6 II.1.1 Definisi Desain Kemasan

Pengertian kemasan dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil mengemas; bungkus pelindung; barang dagangan atau (niaga). Kemas adalah teratur (terbungkus), rapi, bersih, beres, kuat. Mengemas adalah mengatur rapi-rapi; membungkus ringkas; memberes-bereskan. Sedangkan pengemasan adalah suatu proses, cara perbuatan mengemasi.

Christine (2000) berpendapat bahwa:

Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal yaitu; merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:

 Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.

 Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran dengan produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.

 Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman. (h. 93)

II.1.2 Segi Fungsional Kemasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi segi funsional kemasan:

Faktor pengamanan

Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang

dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca,

(31)

7 Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar

kerenyahannya tahan lama.

Faktor ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan,

sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya,

produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.

Faktor Pendistribusian

Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau

pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.

Faktor komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan

yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal. (Tri 2011)

Nilai Ergonomi

(32)

8 II.1.3Kemasan Sebagai Media Komunikasi

Kemasan harus dapat memberikan informasi yang jelas serta bisa dipercaya tentang produk tersebut dan penggunaannya. Bila perlu juga menyebutkan apa yang seharusnya dihindari oleh konsumen. Kemasan juga memberi informasi tentang isi, dan kapan sebaiknya produk tersebut digunakan.

II.1.4 Kemasan Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen

Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya.

II.1.5 Kemasan Sebagai Brand / Merek

Tidak hanya sebagai wadah atau pembungkus produk, saat ini kemasan juga bisa menjadi sebuah brand. Maksudnya adalah kemasan berfungsi juga sebagai tanda, symbol, desain atau kombinasinya yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk dan menajdi pembeda dengan produk – produk saingan.

II.1.6 Kemasan Sebagai Identitas Merek

Kemasan berfungsi sebagai identitas merek tertentu. Apa yang ada pada sebuah kemasan secara tidak sadar telah menghasilkan sebuah citra kepada konsumen yang akhirnya menjadi identitas dari produk tersebut.

II.1.7 Tujuan Desain Kemasan

Tujuan Desain Kemasan adalah khusus untuk masing-masing produk atau merek tertentu. Desain Kemasan bisa diarahkan untuk:

 Menampilkan atribut unik sebuah produk

 Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk

 Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk

 Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk

(33)

9  Menggunakan material baru dan mengembangkan struktur inovatif untuk mengurangi biaya, lebih ramah lingkungan, atau meningkatkan fungsionalitas. (Klimchuck and Krasovec, 2007)

II.1.8 Kemasan Produk Pangan

(Anni Intan, 2010) Berdasarkan urutan dan jaraknya dengan produk, kemasan terbagi atas kemasan primer, sekunder dan tersier. Ketiga kemasan tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

 Kemasan Primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan makanan, sehingga bisa saja terjadi migrasi komponen bahan kemasan ke makanan yang berpengaruh terhadap rasa, bau dan warna.

Gambar II.1 Kemasan Primer

Sumber : http://ikm.kemenperin.go.id/Portals/0/Artikel/Nita_005b.jpg (21 April 2012)

[image:33.595.241.383.319.443.2]

 Kemasan Sekunder adalah kemasan lapis kedua setelah kemasan primer, dengan tujuan untuk lebih memberikan perlindungan kepada produk.

Gambar II.2 Kemasan Sekunder

(34)

10  Kemasan Tersier adalah kemasan lapis ketiga setelah kemasan sekunder, dengan tujuan untuk memudahkan proses transportasi agar lebih praktis dan efisien. Kemasan tersier bisa berupa kotak karton atau peti kayu.

Gambar II.3 Kemasan Tersier Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/-faORAG3ZNVE/Ts0CDO2l4iI/AAAAAAAAACk/S0ap7y9c0bk/s320/tersier.jpg (21 April 2012)

Jenis-jenis Kemasan Produk :

Kemasan Kertas

Gambar II.4 Kemasan Kertas

Sumber : http://www.scribd.com/anni_intan/d/38865594-kemasan (21 April 2012)

Sifat kemasan kertas tergantung dari proses pembuatannya dan perlakuan tambahan yang diberikan. Sifat fisika dan kimia seperti permeabilitas (mudah dilalui) terhadap cairan, uap dan gas. Sehingga dapat dimodifikasikan dengan cara pelapisan atau laminating (dengan malam, plastik, resin, gum dan adhesif).

[image:34.595.127.503.105.467.2]

Kemasan Karton

Gambar II.5 Kemasan Karton

(35)

11

Kelebihan Kemasan karton yaitu mudah didapat dan harganya lebih murah dan lebih kuat daripada kemasan kertas, sedangkan kekurangannya yaitu kemasan karton juga tidak dapat memuat produk yang berat sama seperti kemasan kertas.

Kemasan Daun Pisang

Gambar II.6 Kemasan Daun Pisang

Sumber : http://www.scribd.com/anni_intan/d/38865594-kemasan (21 April 2012)

Daun pisang memiliki permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Namun kemasan daun pisang memiliki kekurangan yaitu tidak semua daun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas.

Kemasan Bambu

[image:35.595.246.378.499.624.2]

Kemasan dari bambu dan rotan merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan dalam bentuk anyaman.

Gambar II.7 Kemasan Bambu/Rotan Sumber : Dokumen Pribadi

(36)

12  Kemasan Plastik

Plastik sering digunakan sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya yaitu memiliki bentuk yang fleksibel yang mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemasnya; berbobot ringan; tidak mudah pecah; bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik. Adapun kombinasi bahan lain yang direkatkan bersama dengan plastik yang sering disebut laminasi.

Menurut badan pengawasan obat dan makanan (BPOM), untuk mempermudah proses daur ulang plastik, telah disetujui pemberian kode plastik secara internasional. Kode tersebut terutama digunakan pada kemasan plastik yang disposable atau sekali pakai.

[image:36.595.214.410.363.520.2]

- 1 PET (Polyethylene Terephthalate)

Gambar II.8 Kemasan PET

Sumber : http://polymixbd.com (21 April 2012)

- 2 HDPE (High Density Polyethylene)

Gambar II.9 Kemasan HDPE

[image:36.595.218.413.584.712.2]
(37)

13

[image:37.595.226.400.115.229.2]

- 3 PVC (Polyvinyl Chloride)

Gambar II.10 Kemasan PVC

Sumber : http://cdn-u.kaskus.us/55/fout2lya.jpg (21 April 2012)

[image:37.595.243.378.284.389.2]

- 4 LDPE (Low Density Polyethylene)

Gambar II.11 Kemasan LDPE

Sumber : http://www.epochtimes.co.id/fotokeluarga/no4.jpg (21 April 2012)

- 5 PP (Polypropylene)

Gambar II.12 Polypropylene

Sumber : http://samsihan.multiply.com/journal/item/pp.jpg (21 April 2012)

- 6 PS (Polystyrene)

Gambar II.13 Kemasan Polystyrene

(38)

14

BPOM menyarankan agar kita menghindari penggunaan bahan plastik dengan kode 1,3,6, dan 7 (PC) sebisa mungkin. Kode plastik 2,4,5, dan 7 (SAN/ABS) lebih aman untuk digunakan sebagai wadah makanan/minuman.

II.2 Produk Pangan Tahu

Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasikan

dan diambil sarinya. Tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau,

dan bakso. Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan masrakyat

Indonesia. Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal

dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang, tahu Kediri, Tahu Cina,

dan Tahu Bandung. (Luckas, 2012)

Gambar II.14 Tahu

Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1e/Tahu_putih.JPG (21

April 2012)

Tahu mengandung protein, karbohidrat, lemak dan air. Dalam tahu kadar

protein yang dikandungnya lebih tinggi dikarenakan tahu terbuat dari kacang

kedelai. Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar

proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung

singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai

kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim

kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber

protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat

dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat

diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses

(39)

15 yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa

dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.

Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang terkandung dalam

kedelai dengan menggunakan air sebaagai pelarutnya. Setelah protein tersebut

larut, diusahakan untuk diendapkan kembali dengan penambahan bahan

pengendap sampai terbentuk gumpalan-gumpalan protein yang akan menjadi tahu.

Salah satu cara pembuatan tahu ialah dengan menyaring bubur kedelai sebelum

dimasak, sehingga cairan tahu yang sudah terpisah dari ampasnya ( Tri Radiyati

et.al. 1992)

II.3 Tahu Cihanjuang CHJ

Tahu Cihanjuang CHJ adalah sebuah pabrik tahu susu yang berdiri sejak bulan april tahun 2010 dengan nomer izin DINKES RI P.IRT 215321701149, pabrik ini didirikan oleh Asep Muhammad Mulyana. Nama CHJ diambil dari nama Cihanjuang yaitu nama lokasi pabrik tahu itu didirikan.

Sebelum memproduksi Tahu Susu Cihanjuang CHJ, Asep M Mulyana sudah memproduksi tahu sejenis tahu Cibuntu dengan lebel AMH namun karena tahu sejenis ini sudah banyak beredar dipasaran Asep M Mulyana mulai berinovasi membuat Tahu Susu dengan memberi lebel baru yaitu Tahu Cihanjuang CHJ. Walaupun sudah memiliki pabrik tahu Cihanjuang CHJ Asep M Mulyana tetap tidak meninggalkan tahu AMH, karena tahu AMH ini adalah tahu yang akan dijual atau dipasok ke pasar-pasar tradisional. Berbeda dengan tahu susu CHJ yang tahunya lebih berkualitas dibanding tahu AMH karena target dari tahu susu ini adalah masyarakat menengah ke atas walaupun sebenarnya masih terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah.

(40)

16

[image:40.595.214.410.158.296.2]

Tahu CHJ ini berbeda dengan tahu-tahu pada umumnya yaitu tahu yang padat namun lembut saat di makan, hal ini juga yang menjadi andalan dari tahu Cihanjuang CHJ.

Gambar II.15 Pabrik Tahu Cihanjung CHJ Sumber : Dokumen Pribadi

Omset dari pabrik Tahu CHJ ini sudah cukup besar. Dalam satu hari pabrik ini mampu memproduksi 25 adonan tahu atau 16.500 loyang yang dikerjakan oleh 8 orang secara manual tanpa menggunakan mesin dan 2-4 orang di bagian penjualan (counter).

Lokasi tahu CHJ ini sedikit kurang strategis, berjarak 15 M dari jalan besar. Namun hal ini tidak membuat Asep M Mulyana patah semangat karena ia yakin Pabrik tahunya ini mampu menjadi pabrik yang berkembang dengan melihat sejarah toko kue Kartika Sari yang juga awalnya hanya sebuah rumah kecil disebuah gang.

II.3.1 Geografis Tahu CHJ

Secara geografis letak tahu CHJ didaerah yang cukup mudah dijangkau dan lokasinya yang lumayan strategis yaitu di Jl. Artabahana No.6 Rt.08 Rw.01 Cihanjuang Cibaligo, Bandung. Dikatakan lumayan strategis dikarenakan lokasi Tahu CHJ dekat dengan tujuan wisata yang ada di Cihanjuang, seperti All About Strowberry, Taman Kupu-Kupu dan lain-lain.

II.3.2 Identitas Tahu CHJ

(41)

17

makanan pokok bagi masyarakat, tetapi juga Tahu kini telah banyak digunakan sebagai makanan cemilan yang digemari oleh masyarakat.

Target audience adalah semua kalangan. Meskipun lokasinya tidak dijalan utama, Tahu CHJ ini hampir tak pernah sepi dari pengunjung. Pada umumnya pengunjung yang datang ketempat ini adalah masyarakat daerah sekitar Bandung dan masyarakat diluar Kota Bandung yang sedang berlibur. Tahu CHJ ini sering kali dijadikan oleh-oleh untuk ke luar Kota Bandung. Tahu Cihanjuang CHJ dikenal oleh masyarakat melalui mouth to mouth, atau dari pembicaraan yang dilakukan oleh mereka yang pernah datang mengunjungi Tahu Cihanjuang CHJ.

II.3.3 Identifikasi Produk

Tahu Susu Mentah

Memiliki tekstur Tahu yang lebih lembut dibanding dengan Tahu pada umumnya sehingga Tahu ini lebih mudah hancur. Dimensi Tahu Susu Mentah yaitu 5 cm x 5 cm x 2 cm. Dalam 1 bungkus kemasan tahu mentah terdapat 12 potong, memiliki berat @ 45,8 gram dan harga 1 bungkusnya yaitu Rp.6500,-.

Tahu Susu Goreng

Kulitnya berwarna coklat dan bertekstur kasar namun isinya berwarna putih dan lembut. Dimensi Tahu Susu Goreng ini yaitu 5 cm x 5 cm x 2 cm. 1 buah tahu memiliki berat @ 33,3 gram, dijual dengan harga Rp.15.000,-/18bh dan Rp.10.000,-/12bh.

Kerupuk Tahu

Kerupuk Tahu bertekstur kasar dan keras karena masih mentah, berwarna kuning dengan cacahan cabai merah. Dimensi Kerupuk Tahu 7 cm x 9 cm dengan ketebalan yang relatip tipis seperti kerupuk pada umumnya. 1 bungkus memiliki berat 150 gram dan dijual dengan harga Rp.5000,-.

Nuget Tahu

(42)

18

II.3.4 Produk Tahu Cihanjuang CHJ

Tahu Susu Mentah

[image:42.595.236.390.221.320.2]

Berbeda dengan tahu kuning tahu susu ini mudah hancur bila dimasak sebagai sayur kecuali apabila sebelum di sayur tahu ini digoreng terlebih dahulu. Perbandingan bahan dalam pembuatan tahu ini yaitu 1 liter susu murni dengan 10 kg kacang kedelai.

Gambar II.16 Tahu Susu Mentah CHJ Sumber : Dokumen Pribadi

Tahu Susu Goreng

Tahu goreng CHJ dibuat dari tahu susu mentah yang dihancurkan dan diolah kembali menjadi sebuah tahu yang siap digoreng. Kelebihan dari tahu ini yaitu keutuhan sebuah tahu yang padat namun lembut ketika dimakan, berbeda dengan luarnya yang bertekstur kasar.

Gambar II.17 Tahu Susu Goreng CHJ Sumber : Dokumen Pribadi

Nugget tahu

[image:42.595.233.391.479.603.2]
(43)
[image:43.595.247.379.82.224.2]

19 Gambar II.18 Nuget Tahu CHJ

Sumber : Dokumen Pribadi

Kerupuk Tahu

Kerupuk tahu dibuat dengan bahan dasar tahu yang dicampurkan dengan bahan-bahan pembuat kerupuk. Memiliki rasa gurih dan renyah.

Gambar II.19 Kerupuk Tahu CHJ Sumber : Dokumen Pribadi

II.4 Opini Konsumen tentang Kemasan Tahu Cihanjuang CHJ

(Seperti dikutip Sri Yati, 2010) Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor internal perusahaan dan eksternal lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threat) yang dicetuskan oleh Albert Humphrey. Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman dilingkungan bisnis maupun kekuatan serta kelemahan yang dimiliki internal perusahaan.

[image:43.595.247.377.306.494.2]
(44)

20

Data kesimpulan hasil wawancara :

Konsumen Pertama:

Sri Handini berpendapat Tahu CHJ lebih enak dan lebih murah di banding tahu-tahu lain, namun memiliki kendala pada kemasan tahu mentahnya yaitu air yang terkandung dalam tahu sering tercecer kemana-mana selain itu desainya tidak menarik terutama saat tahu akan dibawa sebagai oleh-oleh ke luar Kota Bandung. Ingin dilakukan redesain kemasan namun harganya tidak melonjak bahkan tetap. Tidak mengetahui varian produk.

Konsumen Kedua:

Santika Pratama konsumen dari Tanggerang yang baru pertama kali mengunjungi Tahu CHJ berpendapat kemasan Tahu CHJ sama seperti tahu-tahu lainnya, Standar tidak mempunyai ciri Khusus berbeda dengan kemasan Tahu Lembang yang terkesan berkelas. Namun karena mendengar rasa Tahu CHJ lebih enak maka mau untuk mencoba Tahu CHJ dan ia Tidak mengetahui varian produk yang disediakan Tahu CHJ.

Konsumen Ketiga:

Sri Mulyati berpendapat bahawa desain kemasan kurang menarik terutama kemasan tahu susu mentah, airnya suka tumpah-tumpah padahal saya biasa membawanya sebagai oleh-oleh ke Jakarta.

Konsumen Keempat:

Asep berpendapat tahu susu besek adalah kemasan yang menarik karena mengandung unsur tradisional, tidak setuju jika kemasan diganti. Untuk tahu susu mentah tidak pernah mengalami kendala karena untuk dikonsumsi sendiri dan lokasi tahu CHJ dekat dengan rumah saya.

Konsumen Kelima:

Baharudin, pengajar berpendapat Tahu CHJ rasanya lebih enak dibanding Tahu sumedang atau tahu Cibuntu namun karena lokasi Tahu CHJ yang jauh membuat ia jarang mengunjungi tahu CHJ. Kemasan perlu diinovatif untuk pencitraan baik produk maupun perusahaan yang diharapkan juga kedepannya tahu CHJ ini bisa menjadi salah satu pangan yang go

(45)

21  Konsumen Keenam:

Drajat Purnama sangat mengetahui sentra-setra produksi Tahu selain Tahu CHJ, memilih membeli Tahu CHJ sebagai suguhan cemilan karena Tahu CHJ berkualitas dan rasanya lebih lembut. Memiliki kendala pada kemasan besek dan juga kemasan Tahu mentah, yang paling menjadi kendala adalah kemasan tahu mentah saat akan dibawa sebagai oleh-oleh ke Jogjakarta.

Konsumen Ketujuh:

Nina Nurmala masyarakat Cihanjuang membeli Tahu CHJ untuk dikonsumsi pribadi, berpendapat Tahu Susu CHJ rasanya lebih enak dan lembut. Kemasan Tahu susu mentah tidak menarik dan terlalu biasa selain itu sama dengan kemasan tahu umumnya sehingga sulit mengingat secara Khusus kemasan Tahu CHJ.

Konsumen Kedelapan:

Siti Hajar penggemar Tahu Susu Goreng dan Tahu bulat CHJ. Berpendapat rasa Tahu Susunya lebih lembut dan tahu bulatnya tidak terlalu gurih yang diakibatkan MSG (Monosodium Glutamat). Namun untuk kemasannya kurang menarik terlalu sama dengan kemasan lainnya, tidak mempunyai ciri khas. Berbeda dengan kemasan Tahu Lembang yang mengemasnya dengan baik sehingga mencerminkan kualitas. Sangat menyetujui untuk perubahan kemasan yang bisa lebih baik.

Konsumen Kesembilan:

Rahayu konsumen tetap yang selalu membawa Tahu CHJ sebagai oleh-oleh ke Jakarta karena rasanya yang enak dan lembut berpendapat kemasan besek sudah cukup baik karena dapat menyerap uap panas dari tahu goreng namun merasa sangat bermasalah dengan kemasan tahu susu mentahnya yang tidak tertutup rapat yang mengakibatkan air tercecer kemana-mana.

Konsumen Kesepuluh:

(46)

22

sebagai oleh-oleh ke Surabaya, namun merasa kurang nyaman dengan kemasan Tahu Susu mentahnya karena Tahu sedikit hancur saat sampai Surabaya selain itu merasa kebingungan saat melihat nuget tahu CHJ yang tidak terdapat identitas perusahaannya.

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa banyak konsumen yang berpendapat bahwa desain kemasan tahu kurang menarik dan kurang maksimal terutama untuk kemasan tahu susu mentahnya. Dikatakan kurang menarik dikarenakan desain kemasan terlalu umum dan ada beberapa kemasan yang tidak ada identitas perusahaannya sehingga menyebabkan konsumen kebingungan, sedangkan untuk Tahu Susu Goreng banyak konsumen yang setuju dengan kemasan berupa besek karena besek dapat menyerap uap panas Tahu sesaat setelah digoreng.

II.4.1 Ciri Kemasan Tahu

Ciri kemasan Tahu pada umumnya memiliki beberapa unsur seperti informasi berat, halal, suhu penyimpanan, komposisi, tanggal kadaluarsa, izin Dinkes, dan lain sebagainya.

[image:46.595.108.518.477.729.2]

II.4.1 Analisis SWOT Kemasan

Tabel II.1 Analisis Swot

SWOT Kemasan Sekarang Tindakan

Strenght (Kekuatan)

Kemasan mudah ditemukan di pasaran,

Biaya Produksi kemasan yang terjangkau

Kemasan besek yang dinilai memiliki unsur tradisional dan fungsi yang maksimal oleh para konsumen.

Kemasan mudah ditemukan dipasaran, biaya produksi kemasan diusahakan tetap terjangkau.

Mempertahankan kemasan besek yang sudah ada saat ini.

Weakness (Kekurangan)

Identitas perusahaan ataupun produk belum teraplikasikan dengan baik (tidak konsisten). Tidak adanya pemberitahuan pada kemasan bahwa tahu CHJ

memiliki beberapa varian produk Produk dipaksakan masuk pada kemasan.

Kemasan dibuat ebih maksimal dan disesuaikan dengan produk, dirancang sebuah desain yang menarik dan dapat

(47)

23 Tidak adanya daya tarik visual

yang terdapat pada setiap kemasan saat Tahu akan dijadikan oleh-oleh keluar Kota Bandung.

identitas perusahaan dan layak untuk dijadikan oleh-oleh ke luar Kota Bandung.

Oppurtunity (Peluang)

Menjangkau semua kalangan. menjangkau semua

kalangan dan akan lebih menarik kalangan menengah atas

Threat (Ancaman)

Banyak kemasan yang lebih menarik

Produk Tahu CHJ hanya terdapat di Cihanjuang.

Kemasan akan mudah diingat dan akan menjadi identitas perusahaan, Desain kemasa dibuat lebih menarik (menengah ke atas).

Dari tabel Analisis SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa banyak konsumen yang merasa belum puas dengan kemasan yang ada saat ini, dan diharapkan dengan kemasan yang akan dirancang dapat lebih memaksimalkan kekurangan-kekurangan yang ada pada kemasan Tahu CHJ saat ini. Sehingga Tahu CHJ akan terlihat lebih menarik, cocok untuk menjadikan Tahu CHJ sebagai oleh-oleh ke luar Kota Bandung, mengkomunikasikan pesan varian produk Tahu CHJ dan membuat identitas visual yang konsisten pada semua kemasan.

II.5 Segmentasi Konsumen

 Aspek Demografis

-Gender : Pria dan Wanita -Pekerjaan : Semua kalangan

- Usia : 18 – 50 tahun, alasannya karena pada usia 18 seseorang mampu dan mau membelanjakan uangnya untuk membeli produk Tahu CHJ.

 Aspek Geografis

-Primary : Kota Bandung

-Secondary : Kota-kota besar luar Bandung  Aspek psikografis

(48)

24

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dilakukan yaitu membuat sebuah kemasan

yang menarik dan berbeda dengan kemasan pada umumnya yang akan meliputi

Beberapa hal yaitu :

III.1.1 Pendekatan komunikasi

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau

informasi dari seseorang ke orang lain. Pengertian yang akan disampaikan kepada

masyarakat adalah memberitahukan keberadaan Tahu CHJ yang menyediakan

berbagai macam varian produk Tahu dengan berbagai keunggulan,

mengkomunikasikan perusahaan yang baru dan sedang berkembang.

Hal tersebut dikomunikasikan kedalam sebuah visual desain kemasan yang

baik dengan mempertimbangkan keestetisan sebuah desain pada setiap kemasan

Tahu yang ada, sehingga perusahaan tersebut memiliki citra yang kuat dan

melekat di masyarakat/konsumen.  Materi Pesan:

- Memberikan sebuah visual kemasan dengan identitas yang baru kepada konsumen.

- Menyampaikan informasi berupa Alamat lokasi Pabrik Tahu CHJ, komposisi dan informasi tentang berat bersih setiap produk dalam kemasannya.

- Menyampaikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Pabrik Tahu CHJ seperti halnya pabrik Tahu CHJ yang berlabel halal, memiliki izin dari Dinas Kesehatan, Produknya yang tidak mengandung zat-zat pengawet berbahaya, memiliki Varian Produk dan banyaknya manfaat jika konsumen mengkonsumsi Tahu.

(49)

25

- Menyampaikan informasi berupa peringatan penting yang harus dilakukan seperti kapan sebaiknya produk dikonsumsi dan untuk beberapa produk harus disimpan dilemari es pada suhu tertentu. - Menambahkan bonus resep dengan bahan dasar Tahu CHJ pada

beberapa kemasan.

Tujuan komunikasi perancangan:

- Memberikan sebuah visual pada kemasan agar dapat memperkuat image perusahaan.

- Memberikan kesan keunikan dan kelebihan pada Tahu CHJ. - Kemasan memiliki identitas yang konsisten

Tema/Pesan Utama

Pesan utama dalam perancangan Desain Kemasan Tahu CHJ adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat atau konsumen bahwa Tahu CHJ menyediakan berbagai jenis varian tahu, tahu yang bebas formalin dan bahan pengawet lainnya, memiliki kelebihan rasa yang lembut dan berbahan susu murni dengan kemasannya yang cukup berbeda.

Pendekatan komunikasi yang disimpulkan menempati dua hal yaitu:

Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dilakukan agar pesan atau tujuan dari komunikasi

yang ingin disampaikan tepat sasaran maka akan dilakukan perancangan

kemasan Tahu CHJ dengan menampilkan tagline dengan menggunakan Bahasa Indonesia formal dan informal serta menggunakan kata imbuhan

bahasa daerah Jawa Barat atau Bahasa Sunda yang dipadukan, hal ini

dikarenakan target konsumen dari perancangan desain adalah semua

kalangan ekonomi dengan rentang usia 18 hingga 50 tahun serta agar

terasa kental nuansa daerah Bandung karena Tahu CHJ ini sering dijadikan

oleh-oleh keluar kota Bandung. Adapun tagline yang disampaikan yaitu

“Lembutnya bikin ketagihan euy”. Kata lembut ini diangkat dari keunikan tekstur yang dimiliki Tahu Susu yang paling banyak digemari oleh

konsumen dan diharapkan konsumen akan terus berkelanjutan untuk

(50)

26

Pendekatan Visual

Sebuah desain yang dapat mewakili semua pesan utama secara singkat

padat dan dapat dimengerti oleh target sasaran. Dengan menggunakan

unsur grafis seperti garis dan latar belakang agar desain terlihat lebih

menarik. Ilustrasi juga digunakan sebagai gambaran pesan yang tak

terbaca, namun bisa mengurai cerita sehingga pesan dapat lebih berkesan.

Warna-warna yang akan digunakan adalah warna-warna senada coklat,

hijau dan kuning emas pucat seperti karakter kedelai. Warna-warna ini

digunakan agar kemasan Tahu CHJ terkesan klasik seperti kemasan besek

yang menjadi andalan di Tahu CHJ dan bernuansa segar seperti lokasi

pabrik Tahu CHJ yaitu Cihanjuang dan sering dijadikan oleh-oleh khas

Bandung.

III.1.2 Strategi Kreatif

Untuk menghasilkan desain kemasan Tahu CHJ yang lebih baik, rancangan

desain kemasan akan disesuaikan dengan target konsumen dengan menggunakan

strategi kreatif yang pas dan tepat sasaran. Pertama-tama membuat sebuah tagline

yang akan ada pada semua kemasan. Tagline berupa “Lembutnya bikin ketagihan euy!” kata itu dipilih untuk menanamkan pada benak konsumen bahwa setiap mendengar kata lembut maka akan ingat Tahu CHJ yang bertekstur lembut dan

membuat orang tertarik untuk mencoba karena kata “ketagihan”. Kata “euy!”

ditambahkan diakhir kalimat Tagline untuk mempertegas daerah asal pabrik CHJ

yaitu Bandung. Kata “Euy” adalah kata akrab yang sehari-hari biasa diucapkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Kota Bandung. Hal ini juga dikarenakan

taget konsumen berdasarkan aspek psikografisnya yaitu suka berwisata kuliner,

penyuka jajanan sehat, dan yang suka berkumpul. Sedangkan untuk headline akan

dipilih nama jenis Tahu.

Selain memunculkan kata-kata tadi pada kemasan juga akan memunculkan

sebuah ilustrasi kecambah kacang kedelai yang berwarna hijau segar yang seditit

terbelah dan mengeluarkan lekukan yang maksudnya cabang yang sedang

tumbuh. Hal tersebut dipakai sebagai identitas kemasan. alasan memakai

(51)

27 masih baru didirikan pada awal tahun 2010 yang saat ini sedang berkembang

seperti ilustrasi kecambah tersebut. Kecambahnya pun dibuat dengan bentuk oval

seperti bibit unggul kacang kedelai yang maksudnya ingin menyampaikan bahwa

pabrik Tahu CHJ selalu memakai bahan-bahan berkualitas dalam pembuatan

Produknya.

Latar belakang menggunakan warna gradasi dari coklat tua ke kuning krem,

seperti warna tahu goreng yang berwarna coklat tua dan warna kuning krem

diambil dari warna kacang kedelai yang siap untuk diolah. Warna latar tersebut

dibuat gradasi agar tersampaikan bahwa tahu CHJ ini tidak kaku tetapi terasa

lembut. Pada latarnya pun ditambahkan corak kotak-kotak yang bertumpuk secara

acak seperti Tahu yang berbentuk kotak dan bertumpuk-tumpuk. Membuat

gambar melengkung sebagai tanda batas bawah dan btas atas setiap kemasan.

III.1.3 Strategi Media

Media yang digunakan meliputi :

Media Utama

Media utama yang digunakan dalam perancangan Desain Kemasan Tahu

CHJ adalah Kemasan produk Tahu CHJ yaitu kemasan Tahu Susu Goreng,

Tahu Susu Mentah, Nuget Tahu dan Kerupuk Tahu. Kemasannya pun

akan beragam dari mulai kemasan sebagai berikut :

- Tahu Susu Goreng, kemasan Tahu Goreng ini terbagi atas dua yaitu

pertama kemasan yang menggunakan material besek, besek tetap

digunakan sebagai kemasan karena besek mempunyai fungsi yang

maksimal sebagai wadah atau bungkus Tahu Matang, besek mampu

menyerap uap panas ketika Tahu baru saja diangkat dari

penggorengan dan dimasukan dalam kemasan besek ini, selain itu

akan ada aroma besek pada Tahu Goreng yang membuat rasa Tahu ini

semakin Tradisional dan terahir besek ini akan diberi label semacam

kunci yang terbuat dari material kertas Samson. Sedangkan kemasan

kedua menggunakan kertas nasi yang agak tebal dan buat terbuka agar

seperti kemasan besek, uap pansa Tahu Goreng dengan mudah akan

(52)

28 - Kemasan yang terbuat dari material corrugated paper atau atau lebih dikenal kemasan kardus akan digunakan untuk mengemas Tahu

Goreng Susu setiap pembelian 2 besek.

- Kemasan Tahu Susu mentah, Tahu ini akan dikemas menggunakan

material plastik yang direkatkan di atasnya. Plastik yang direkatkan

dipilih agar air rendaman yang dimasukan dalam plastik tidak tercecer

ketika pendistribusian produsen ke penggecer maupun ketika

konsumen membawanya dalam perajalan. Pabrik Tahu CHJ juga

mengharapkan kedepannya produk-produk tahu yang diproduksinya

dapat tembus penjualan ke pasar-pasar swalayan seperti Indomart,

Alfamart, Circle Key, Superindo, hypermart dan swalayan-swalayan

lainnya.

- Untuk kemasan Kerupuk Tahu pun akan menggunakan plastik bening

yang direkatkan hal tersebut dilakukan agar kerupuk tidak melempem

atau menjadi lembek karena pengaruh udara ketika kerupuk dijajarkan

didisplay.

- Kemasan Nuget Tahu akan menggunakan material plastik seperti

kemasan pada umumnya karena Nuget ini harus dimasukan kedalam

lemari es ketika tidak akan dikonsumsi agar nugget ini tidak cepat

basi.

- Kemasan Keresek adalah kemasan yang paling umum digunakan

untuk pegemasan terutama untuk penjualan eceran. Kemasan ini

digunakan sesuai dengan kebutuhan karena kemasan kresek ini

tergolong dalam jenis kemasan sekunder.

Media Pendukung - X Banner

Merupakan salah satu media untuk membatu perusahaan dalam

memberi informasi kepada setiap orang yang melihatnya, tentang

produk apa saja yang ada atau sesuatu yang dihasilkan oleh

perusahaan. Isi atau informasi utama yang akan disampaikan dalam x

(53)

29 - Papan Pemesanan

Media ini merupakan media yang dibutuhkan pegawai untuk mencatat

pesanan dari konsumen yang memesan melalui telepon. Papan

pemesanan didesain ulang disesuaikan dengan identitas visual

kemasan yang baru untuk memperkuat citra yang kuat dan melekat

pada konsumen.

- Seragam Pegawai

Merupakan salah satu media yang digunakan pegawai yang berfungsi

untuk membedakan antara pegawai dengan konsumen. Selain itu

pemakaian seragam ini difungsikan juga untuk menciptakan suasana

identitas visual yang baru sehingga dengan cepat melekat pada benak

konsumen bahwa CHJ telah memiliki identitas visual yang baru

mendukung kemasan.

- Papan Nama Perusahaan

Merupakan sebuah media yang dibutuhkan perusahaan untuk member tahu masyarakat atau konsumen tentang adanya sebuah Pabrik dilokasi tersebut. Papan nama ini didesain menyesuaikan identitas visual kemasan yang baru.

- Stiker

Dengan pembuatan stiker ini diharapkan dengan cepat identitas visual CHJ menyebar dan melekat dibenak konsumen sehingga konsumen tidak akan kebingungan ketika membeli produk tahu dengan identitas visual kemasan yang baru.

- Spanduk

Media ini merupakan media untuk membantu perusahaan dalam memberi informasi kepada masyarakat yang melihat dari jarak yang lumayan jauh.

- Gelas

Media ini merupakan media yang sering ditemukan di hampir semua

tempat makan. Dengan pengaplikasian identitas pada gelas

diharapkan dapat membuat konsumen lebih ingat dengan identitas

(54)

30 - Pin

Pin yang bertuliskan tagline “lembutnya bikin ketagihan euy” akan

dipakai oleh para pegawai juga, tersebut agar tagline seperti pada kemasan dapat tersampaikan dengan baik kepada para konsumen.

- Mobil Box

Salah satu media promosi yang cukup efektif untuk menginformasikan kepada setiap orang yang berada dijalan. Hal ini secara tidak langsung mempermudah konsumen mengetahui visual identitas yang baru sehingga tidak akan merasa heran ketika mendapatkan kemasan dengan baru ini.

III.1.4 Strategi Distribusi

[image:54.595.113.513.416.743.2]

Strategi distribusi media ini akan dilakukan sesuai jadwal yang sudah di tentukan yang diharapkan dengan strategi distribusi yang tepat konsumen dapat langsung menerima dan mengingat visual identitas kemasan yang baru diluncurkan. Strategi distribusi tersebut dapat dilihat pada pada Tabel III.1 berikut ini :

Tabel III.1 Strategi Distribusi

Bulan

Media

Juli Agustus September Oktober November Desember

(55)

31 Semua media akan diluncurkan secara serempak pada bulan Juli agar secara

tidak langsung tercipta suasana baru dengan identitas visual yang baru ini. Selain

itu dengan peluncuran media-media pendukung dapat membatu menyampaikan

kepada konsumen bahwa adanya peluncuran kemasan dengan identitas visual

yang baru. Untuk penyebaran stiker akan dilakukan 3 kali yaitu pada bulan Juli

bersamaan dengan diluncurkannya kemasan baru, selanjutnya pada bulan

September yaitu ketika musim liburan sekolah sehingga banyak pengunjung yang

dating bersama keluarganya dan terakhir pada bulan desember ketika musim

liburan kembali yang sering kali banyak pengunjung dari luar kota bandung

berdatangan sehinnga dengan cepat identitas visual kemasan yang baru akan dapat

langsung dikenalkan dimasyarakat diluar kota bandung.

Untuk pemasangan Spanduk akan dilakukan penggatian pada 3 bulan

berikutnya yaitu pada bulan Oktober karena spanduk akan dipasang pada gapura

yang akan memasuki wilayah pabrik Tahu CHJ sehingga akan mudah pudar dan

rusak.

Pin akan dipakai secara rutin selama 3 bulan untuk melekatkan identitas

visual pada konsumen terkait kemasan. yang diharapkan pesan yang tersurat

didalm pin dapat dengan cepat diingat oleh konsumen.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual yang dilakukan pada perancangan identitas visual ini akan

memalui beberapa macam dari mulai format desain, layout kemasan, pembuatan ilustrasi, pemilihan font hingga pemilihan warna yang digunakan. Semua hal

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut ini.

III.2.1 Format Desain

Desain yang akan dibuat menggunakan format desain potret, simetris dan

komposisi yang teratur dengan maksud agar mudah dibaca dan jelas sehingga

pesan dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh konsumen. Elemen yang

terdapat dalam media berupa ilustrasi, logo perusahaan, tipografi yang terdiri dari

Tagline, informasi, menu resep, manfaat mengkonsumsi Tahu, dan lain

(56)

32 III.2.2 Layout Kemasan

Layout atau tata letak adalah merangkai unsur-unsur tertentu (gambar, tulisan, warna dan unsur-unsur lainnya) menjadi susunan yang menyenangkan

sehingga mencapai tujuan. Penerapan elemen-elemen serta prinsip-prinsip dalam

proses desain dengan maksud agar dapat menghasilkan suatu karya grafis yang

menarik, enak dipandang, tampil mencolok dan memiliki kesan. Dimana secara

keseluruhan dapat membentuk sebuah keserasian yaitu susunan berbagai macam

bentuk, bangun warna, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu

[image:56.595.124.499.497.710.2]

susunan komposisi yang utuh agar enak dipandang.

Gambar III.1 Layout Kemasan Nuget Tahu

(57)
[image:57.595.197.428.82.423.2]

33 Gambar III.3 Layout Kemasan Tahu Goreng Susu (Besek)

[image:57.595.115.511.459.712.2]
(58)
[image:58.595.165.458.82.302.2]

34 Gambar III.5 Layout Kemasan Kerupuk Tahu (Plastik)

Gambar III.6 Layout Kemasan Tahu Susu Mentah (Plastik)

 Nama Barang/Produk

Sebuah nama dari produk yang terdapat dalam kemasan. Nama produk

disini akan selalu di sertai dengan Tagline yang berupa keunggulan produk

CHJ. Agar konsumen akan selalu mengingat keunggulan dari Tahu CHJ.

 Logo dan Ilustrasi

Logo dan Ilustrasi kecambah akan ditampilkan pada semua kemasan

(59)

35

 Informasi

Informasi yang dicantumkan berupa alamat pembuatan produk, atau

alamat perusahaan tersebut, komposisi produk, berat bersih produk dan

juga informasi mengenai pihak-pihak terkait misalnya izin Dinas

Kesehatan atau Departemen terkait.

 Informasi Varian Produk

Informasi varian produk dicantumkan agar konsumen mengetahui varian

produk apa saja yang diproduksi oleh pabrik CHJ.

 Nilai Gizi

Salah satu hal yang penting agar konsumen mengetahui manfaat apa saja

yang didapat bila ia mengkonsumsi Tahu CHJ ini.  Peringatan

Merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam kemasan makanan,

yaitu agar konsumen melakukan ketentuan-ketentuan tertentu sesuai

dengan yang di perintahkan salah satunya yaitu peringatan tentang kapan

sebaiknya produk di konsumsi.

III.2.3 Huruf

Huruf yang digunakan adalah huruf-huruf yang tidak terlalu tegas agar dapat

merangkum semua kalangan selain itu dipilih huruf yang tidak terlalu tegas untuk

menginformasikan bahwa Tahu CHJ ini memiliki karakteristik yang lembut.

Huruf tersebut adalah

 Brush Script Std Medium

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()

 Maiandra GD

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

(60)

36 III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi identitas yang digunakan disini adalah kecambah kacang kedelai.

Membuat sebuah ilustrasi yang sederhana namun mengena dan dapat

[image:60.595.113.513.318.607.2]

menyampaikan pesan tersirat pabrik CHJ.

Gambar III.7 Ilustrasi

Gambar III.8 Proses Pembuatan Ilustrasi

Identitas Tahu CHJ sendiri Melambangkan sebuah penyderhanaan gambar

dari sebuah kecambah kacang kedelai yang sedang tumbuh dan berkembang yang

berarti ingin menyampaikan bahwa pabrik Tahu CHJ adalah sebuah pabrik Tahu

(61)

37 Ilustrasi kedelai yang berkecambah ini disederhanakan dari bentuk aslinya

namun masih tetap tidak menghilangkan warna hijaunya yang berkesan segar. Hal

tersebut dapat diartikan bahwa kacang kedelai adalah bahan utama dalam semua

pembuatan produknya sedangkan untuk warna hijau segar agar dapat mewakili

lokasi CHJ berada yaitu daerah Cihanjuang yang bernuansa segar. Untuk

bentuknya yang oval mengartikan bahwa kacang kedelai yang dipakai oleh CHJ

adalah kacang kedelai berkualitas karena ciri dari bibit unggul sebuah kacang

kedelai adalah berbentuk oval. Liukan kecambah yang ditambahkan diatas

bermaksud menyampaikan keelokan dari para pegawai pabrik tahu CHJ yang

[image:61.595.198.426.305.543.2]

selalu melayani konsumennya dengan ramah tamah.

Gambar III.9 Background atau latar belakang

Background atau latar belakang menggunakan bentuk persegi yang disusun secara acaka dengan ukuran yang berbeda-beda maksudya yaitu mewakili benntuk

kotak dari Tahu itu sendiri sedangkan untuk bentuknya yang berbeda-beda

bermaksud mengkomunikasikan Tahu Chj menjangkau semua kalangan. Selain

bentuk kotak-kotak yang disusun secara acak latar belakang juga menggunakan

warna bergradasi agar desain kemasan tidak terlihat kaku dan dapat

(62)
[image:62.595.246.378.357.528.2]

38 Gambar III.10 ilustrasi aksen batas bawah

Ilustrasi aksen batas bawah dibuat melengkung agar terlihat lebih dinamis dan

dapat menyatu dengan desain kemasan. Bentuk melengkung ini juga dipilih

karena menyesuaikan bentuk ilustrasi kcang kedelai yang berbentuk oval atau

melengkung sehingga dapat terbentuk desain yang lebih selaras. Pembuatan aksen

batas bawah ini yait6u untuk sedikit mempertegas informasi yang akan di letakan

di area ini hal tersebut juga memudahkan konsumen dalam melihat informasi yang

ada diareanya.

Gambar III.11 Informasi

Ilustrasi informasi buanglah sampah pada tempatnya ini dibuat agar

masyarakat atau konsumen diharapkan dapat membuang bekas kemasan ke tmpat

sampah. Ilustrasi disini dibuat secara umum yaitu tidak memperlihatkan gender baik itu laki-laki ataupun perempuan dengan menggunakan outline yang didak lancip atau halus seperti tagline yaitu lembut. Untuk bentuk sampah yang

dipegang berbentuk segitiga yang maksudnya adalah benda recycle. Untuk tempat sampahnya dibuat dalam ukuran besar dan kaku untuk mempertegas perintah

(63)

39 Gambar III.12 Foto Tahu Susu Goreng

Untuk kemasan tahu goreng menggunakan foto Tahu yang tersaji dalam

piring yang dilumuri saus kecap pedas agar konsumen tertarik dan dapat

mengetahui produk yang ada dalam kemasan selain itu dalam foto ini alasnya

ditaburi kacang kedelai dan disebelahnya diletakan semangkung susu murni cair.

Hal tersebut untuk menyampaikan kepada konsumen bahwa bahan dasar dalam

pembuatan tahu ini yaitu susu murni dan kacang kedelai.

Gambar III.13 Foto varian produk Tahu CHJ

Foto-foto ini akan digunakan pada spanduk, tujuannya agar konsumen dapat

melihat secaca keseluruhan produk-produk yang diproduksi oleh pabrik Tahu CHJ

ini. Foto tahu susu terletak ditengah sebagai focus penglihaan karena tahu susu

goreng ini merupakan produk unggulan Pabrik Tahu CHJ dan merupakan produk

yang paling digemari oleh konsumen. Untuk kerupk tahu diletakan menghimpit

(64)

40 enak yang harus para konsumen ketahui dan coba sama halnya seperti tahu susu

dan nugget tahu, merupakan produk yang tak kalah enak disbanding tahu susu

goreng.

Gambar III.14 ilustrasi bendera pada xbanner

Ilustrasi bendera ini dibuat agar informasi pada X Banner tentang hadirnya

kemasan baru dapat menarik perhatian konsumen yang datang berkunjung ke

pabrik Tahu CHJ maka informasi ini pun akan dengan cepat menyebar dan

melekat dibenak para konsumen. Bentuk bendera yang melipat-lipat dipilih karena

bendera merupakan salah satu benda yang dihormati dan diperhatikan dan dengan

lipatan yang seperti diatas menginformasikan bahwa muncul sesuatu yang baru.

III.2.6 Warna

Warna-warna yang akan digunakan pada perancangan desain kemasan ini

yaitu warna-warna yang senada warna coklat untuk menciptakan kesan klasik

pada kemasan dan dominasi warna Hijau untuk memberi kesan kesegaran. Selain

itu alasan lain dari pemilihan warna coklat baik yang bergradasi ataupun tidak

yaitu didasarkan pada warna kulit dari tahu susu goreng yang selalu menjadi

andalan sedangkan untuk warna krem diambil dari bahan dasar tahu yaitu kacang

kedelai. Untuk menyampaikai informasi bahwa Tahu CHJ menggunakan Susu

Murni sebagai bahan dasar pembuatan produknya maka penggunaan warna putih

untuk setiap nama produk. Untuk penggunaan warna hijau baik yang bergradasi

dan tidak bergradasi dipilih berdasarkan warna kacang kedelai segar yang sedang

tumbuh dan berkembang. Untuk warna yang kekeuningan yaitu warna tumbuhan

kacang kedelai yang terkena sinar matahari sebagai salah satu proses

(65)

41 kedepannya nanti. Selain itu warna kekuningan ini juga memiliki makna kilau

atau masa depan yang cerah yang diharapkan dapat terjadi pada kelangsungan

Tahu CHJ ini.

(66)

42

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

IV.1 Pra Produksi

Sebelum memasuki tahap produksi ada Beberapa tahapan yang dilalui dalam

suatu perancangan media kemasan ini yaitu:

Pengumpulan Data

Yaitu proses awal sebelum melakukan sebuah kegiatan perancangan yang

meliputi data primer dan data sekunder. Data primer ini didapatkan

dengan cara wawancara secara langsung kepada narasumber yang dapat

dipercaya yaitu wawancara kepada Pemilik pabrik Tahu CHJ sendiri dan

wawancara kepada Beberapa konsumen yang jawabannya dapat

dipertanggungjawabkan. Sedangkan untuk data sekunder didapatkan

dengan cara pencarian data di search engine seperti Google. Dengan mengumpulkan jurnal, makalah, laporan serta tulisan yang ada dibloger.

Sketsa

Yaitu proses kedua setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Tahap

kedua dari sebuah kegiatan perancangan ini meliputi tampilan visual

seperti ilustrasi, tipografi, layout atau tata letak, warna maupun format desain. Proses sketsa ini dapat dilakukan dengan cara manual yang

kemudian diacckan kepada pembimbing dan juga sketsa secara digital yang kemudian dilakukan acac juga kepada pembimbing..

Komputerisasi Pengolahan Gambar

Pengolahan gambar dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Memindai sketsa yang sudah dibuat ke komputer dengan meggunakan

alat pindai Umax 1300.

- Mengolah gambar pada ilustrasi yang akan digunakan dengan cara

(67)

43 Gambar IV.1 Proses pengeditan Foto

Gambar IV.2 Proses Pembuatan ilustrasi Digital

- Mengolah keseluruhan visual yang telah didapat dari mulai penataan

letak, tipografi, ilustrasi, dan pemilihan warna yang tepat dan sesuai.

IV.2 Proses Produksi

Proses produksi ini meliputi meliputi dua hal yaitu proses produksi terhada

media utama dan proses produksi terhadap media pendukung. Proses produksi

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut ini:

Gambar

Gambar II.2 Kemasan Sekunder
Gambar II.5 Kemasan Karton
Gambar II.7 Kemasan Bambu/Rotan
Gambar II.9 Kemasan HDPE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh diatas latar belakang terebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap rasuo-rasio keuangan yang telah dijelaskan yang diduga

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana guna mendapat gelar sarjana komputer pada Fakultas Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika,

dari Undang-undang Pornografi, hampir dapat dipastikan kegiatan Miss World yang diadakan di Bali tidak ada melanggar ketentuan pasal yang dimaksud. Pancasila Sebagai Rujukan Final

Kajian pustaka membahas beberapa topik yang berkaitan dengan penelitian yang akan dipakai, yaitu tahap perkembangan anak sekolah dasar, alat peraga matematika

Paket 3 ini cocok bagi anda yang ingin merayakan kelahiran sang buah hati dengan cara yang syar'i dan biasanya bagi anda yang sudah terbiasa melaksanakan ibadah aqiqah5. Dengan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kesulitan mahasiswa PPG pendidikan fisika FKIP Unsyiah dalam melaksanakan Program

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dosis dan keamanan pada pemberian berulang ekstrak etanol daun simpur ( Dillenia indica ) dalam jangka

Berdasarkan Tabel 1menunjukkan bahwa nilai probabilitas F hitung (F statistics) ternyata 0,0000 lebih kecil dari 0,01 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang artinya