PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE
DAN PENGUASAA KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN
MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA SMA
TESIS
Oleh:
RADIMA NAPITUPULU NIM 8136191011
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
RADIMA NAPITUPULU. NIM. 8136191011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write dan Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa SMA. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil keterampilan menulis siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write dan yang menggunakan strategi ekspositori; (2) perbedaan hasil keterampilan menulis siswa yang memiliki kemampuan kosakata tinggi dengan yang rendah; (3) pengaruh strategi pembelajaran dan penguasaan koskata terhadap keterampilan menulis siswa. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Medan. Populasi penelitian berjumlah 44 responden dari hasil pengambilan sampel melalui cluster sampling. Metode penelitian menggunakan Quasi experiment. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar menulis paragraf eksposisi dan tes kemampuan penguasaan kosakata. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA faktorial 2 x 2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat perbedaan hasil belajar menulis paragraf eksposisi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Think-Talk-Write dengan hasil belajar menulis paragraf eksposisi pada kelas yang diajar denganstrategi pembelajaran ekspositori dengan Fhitung > Ftabel (6,091 > 3,96); (2) terdapat perbedaan hasil belajar menulis paragraf eksposisi siswa yang berkemampuan kosakata tinggi dengan siswa yang berkemampuan kosakata rendah dengan Fhitung > Ftabel (44,259 > 3,96); (3) ada pengaruh antara strategi pembelajaran dan kemampuan kosakata siswa terhadap hasil belajar menulis paragraf eksposisi dengan Fhitung > Ftabel (15,093 > 3,96). Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru dan sekolah untuk menggunakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write dalam meningkatkan hasil belajar menulis paragraf eksposisi siswa. selain itu perlu ditingkatkan kemampuan kosakata siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas.
ii
ABSTRACT
RADIMA NAPITUPULU. NIM. 8,136,191,011. The Influence of Learning Strategies Think-Talk-Write and Mastery of Vocabulary Writing Skills Against the Paragraphs of Exposition High School Students. Thesis. Graduate School Of The State University Of Medan.
This research aims to know the: (1) difference in the results of the writing skills of students who are taught with the use of learning strategies Think-Talk-Write and uses the strategy ekspositori; (2) difference in the results of the writing skills of students who have the ability with low vocabulary; (3) influence of learning strategies and koskata mastery against the writing skills of students. the population in this research is the whole Grade X 15 SMA Negeri Medan. The population numbered 44 respondents from the research results through sampling cluster sampling. Research method using Quasi experiment. The instruments used in this research is to test the results of learning to write paragraphs of Exposition and ability test mastery of the vocabulary. The analysis of the data used is a 2 x 2 factorial ANAVA. Based on the research results obtained: (1) there is a difference in the results of learning to write paragraphs of Exposition that students taught by TTW learning strategies with the results of learning to write paragraphs of Exposition on the class taught by denganstrategi learning ekspositori with Ffemale > Ftable (6.09 > 3.96); (2) there is a difference in the results of learning to write paragraphs of Exposition to high vocabulary capable students with low vocabulary capable students with Ffemale > Ftable (44.26 > 3.96); (3) there are influences between vocabulary learning strategies and abilities of students toward outcome of learning to write paragraphs of exposition with Ffemale > Ftable (15.09 > 3.96). The research results obtained are expected to provide information for teachers and schools to use learning strategies to improve learning outcomes Think-Talk-Write writing paragraphs of exposition of students. In addition it needs to be improved ability of students in vocabulary learning Indonesian Language in class.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam penelitian tesis ini tentunya penulis banyak menghadapi kendala
dan keterbatasan. Namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya penulisan tesis
ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang tulus
kepada:
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga,
M.Pd., selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
banyak memberikan bantuan dalam segala urusan administrasi di Program
Pascasarjana Unimed. Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., selaku Ketua
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus sebagai narasumber yang
selalu memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
Ibu Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., sebagai pembimbing I dan Bapak
Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah banyak
memberi bimbingan dan pengarahan dalam penulisan tesis ini. Ibu Prof. Dr.
Sumarsih, M.Pd., Ibu Dr. Lisna Andriani, M.Pd., selaku narasumber yang telah
iv
Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Program
Pascasarjana Unimed yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama
penulis mengikuti perkuliahan dan tak terlupakan juga teman-teman mahasiswa
Pascasarjana Unimed Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan
Pertama.
Secara khusus terimakasih kepada SMA Negeri 15 Medan tempat penulis
melakukan penelitian. Kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Medan Bapak
Drs. Darwin Siregar, M.Pd, Bapak Drs. Antony Purba dan Ibu Dra. Juliati serta
seluruh rekan guru yang mengajar di SMA Negeri 15 Medan yang telah
memberikan motivasi dan semangat.
Akhir kata penulis ucapan terimakasi yang takterhingga dan salam takjim
serta hormat penulis kepada Ibunda tercinta Masni Siregar, Suami tercinta
M.Yusnan Siregar, Anak-anakku, Kakak-kakakku, Abangku, Adikku yang telah
memberikan dukungan dan motivasi dan rasa hormat yang paling dalam untuk
Pemerintah Kota Sibolga Bapak Walikota Drs.Syarfi Hutauruk, M.M, Bapak
Alpian Hutauruk, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga dan Bapak
Gunung Lubis, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Sibolga yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti perkuliahan S2 di
Program Pascasarjana Unimed. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan
berhasil guna bagi pendidikan di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Penulis
v
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 9
1.3Pembatasan Masalah ... 10
1.4Rumusan Masalah ... 11
1.5Tujuan Penelitian ... 11
1.6Manfaat Penelitian ... 12
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 14
2.1 Kerangka Teoretis ... 14
2.2 Penelitian yang Relevan ... 61
2.3 Kerangka Konseptul ... 64
2.4 Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 72
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 73
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 73
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 73
3.3 Metode dan Rancangan Penelitian ... 74
3.4 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 76
3.5 Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 77
vi
3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ... 82
3.8 Teknik Analisis Data ... 90
3.9 Hipotesis Statistik ... 91
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 92
4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 92
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 104
4.2.1 Uji Normalitas ... 104
4.2.2 Uji Homogenitas ... 106
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 107
4.4 Temuan Penelitian ... 111
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 116
4.6 Keterbatasan Penelitian ... 124
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 126
5.1 Simpulan ... 126
5.2 Implikasi ... 126
5.3 Saran ... 128
DAFTAR PUSTAKA ... 130
LAMPIRAN ... 137
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran ... 27
Tabel 2.2 Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 46
Tabel 2.3 Perbedaan Strategi Pembelajaran TTW dengan Ekspositori ... 66
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X SMA N 15 Medan ... 73
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... 74
Tabel 3.3 Matrik Rancangan Penelitian ... 75
Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Menuliis Eksposisi ... 83
Tabel 3.5 Rentang Skor Kategori Kemampuan Menulis Eksposisi ... 84
Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Penguasaan Kosakata ... 84
Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi pada Kelas yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran TTW ... 92
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi pada Strategi Pembelajara Ekspositori... 94
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Berkemampuan Kosakata Tinggi... 95
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Berkemampuan Kosakata Rendah... 96
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi dengan Kemampuan Kosakata Tinggi pada Kelas yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran TTW... 98
ix
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi dengan Kemampuan Kosakata Tinggi pada Kelas yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 101 Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi
dengan Kemampuan Kosakata Rendah pada Kelas yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 103 Tabel 4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data... 104
Tabel 4.10. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif... 107
Tabel 4.11. Ringkasan Analisis Varians Hasil Belajar Menulis
Paragraf Eksposisi... 108
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Desain Pembelajaran Think-Talk-Write (Martinis Yamin
dan Bansu I. Ansari. 2008)... 40
Gambar 4.1 Histogram Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi
pada Kelas yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran TTW... 93 Gambar 4.2 Histogram Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi
pada Kelas yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori.. 94 Gambar 4.3 Histogram Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi Siswa
Berkemampuan Kosakata Tinggi... 96 Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi Siswa
Berkemampuan Kosakata Rendah... 97 Gambar 4.5 Histogram Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi Siswa
Berkemampuan Kosakata Tinggi pada Kelas yang Diajar dengan Strategi
PembelajaranTTW... 99 Gambar 4.6 Histogram Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi dengan
Kemampuan Kosakata Rendah pada Kelas yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran TTW... 100 Gambar 4.7. Histogram Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi dengan
Kemampuan Kosakata Tinggi pada Kelas yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori... 102 Gambar 4.8 Historgam Skor Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi dengan
Kemampuan Kosakata Rendah pada Kelas yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori... 103 Gambar 4.9 Garis Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Kosakata
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Program Pembelajaran ... 137
Lampiran 2 Instrumen Penelitian... 155
Lampiran 3 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Beda Butir Tes ... 161
Lampiran 4 Sebaran Data Kemampuan Kosakata Hasil Belajar Menulis Paragraf Eksposisi ... 169
Lampiran 5 Data Pokok Penelitian... 174
Lampiran 6 Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 173
Lampiran 7 Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 187
Lampiran 8 Uji Homogenitas Varians Data ... 199
Lampiran 9 Perhitungan ANAVA ... 203
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Aktifitas menulis adalah suatu bentuk manifestasi kemampuan dan
keterampilan bahasa yang paling akhir dikuasai oleh siswa setelah
kemampuan mendengar, berbicara, dan membaca. Dibandingkan dari ketiga
kemampuan berbahasa lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan
kemampuan menulis menghendaki kemampuan berbagai unsur kebahasaan
dan unsur dari luar bahasa sendiri yang akan menjadi isi tulisan, Iskandar
wassid dan Dadang, (2009:248). Kegiatan menulis sangat kurang diminati.
Minat menulis merupakan persentase terendah dari ke empat kegiatan
berbahasa lainnya. Minat menyimak 45%, minat berbicara 30%, minat
membaca 16%, dan minat menulis 9%, Rankin dalam Yunus (2010) Senada
dengan Hargie dkk. (1987), menyatakan bahwa hampir dari 53% dari waktu
yang digunakan pelajar untuk menyimak, 17% untuk membaca, 16% untuk
berbicara, dan 14% untuk menulis.
Menulis sangat erat kaitannya dengan komunikasi tulis. Penyampaian
komunikasi tulis yang berisi informasi dapat dilakukan melalui media cetak
dan media yang banyak digunakan sekarang seperti internet. Komunikasi
tulisan ini sebenarnya memiliki banyak keunggulan, salah satu yang paling
dibutuhkan oleh manusia adalah dokumentasi, sebab media cetak dapat
bertahan sangat lama. Oleh karena itu kegiatan menulis merupakan kegiatan
Buzan (2002:38) juga mendefenisikan menulis sebagai hubungan
timbal balik individu secara total dengan informasi yang diaplikasikan
melalui simbolik antara si penulis dan sipembaca. Kemampuan menulis
merupakan salah satu kemampuan yang paling kompleks diantara empat
kemampuan berbahasa lainnya. Sejalan dengan yang dikatakan Nunan
(1997:273) “writing as a complex, cognitive process that requires sustained
intellectual effort over a considerable period of time”.
Menulis itu penting karena: 1) menulis adalah proses berpikir, 2)
kegiatan berkomunikasi, dan3) kemampuan yang perlu dimiliki seorang
pembelajar karena kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar. Seperti yang diungkapkan Tarigan (2005:3)
“Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata”.
Kegiatan menulis dalam menemukan informasi tidak terlepas
dari kosakata. Pemerolehan kosakata dalam kegiatan menulis
dikemukakan oleh pendapat Asrori (2007:141) menyatakan bahwa
perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai
kosakata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapan dalam kurun waktu
tertentu sesuai dengan perkembangan umur. Hal senada dikemukakan
oleh Wu (2009:128) menyebutkan bahwa “vocabulary acquisition is
the main task of second language acquisition and the language skill as
listening, speaking, reading and translating all can not go without
vocabulary.” Pemerolehan kosakata adalah bagian utama dalam
berbicara, membaca, menulis dan menerjemahkan semua tidak terlepas
dari kosakata. Dari kedua ahli tersebut secara implisit menyatakan
bahwa pemerolehan bahasa tidak secara instan tetapi mempunyai
tahapan dalam memperolehnya. Tahapan itu dapat berupa keterampilan
membaca, menulis, menyimak dan berbicara yang secara keseluruhan
mempunyai kosakata.
Tingkat pemerolehan kosakata yang banyak menentukan
keberhasilan siswa dalam berkomunikasi. Semakin banyak
pemerolehan bahasa sesorang melalui empat keterampilan berbahasa
seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, maka semakin
banyak tingkat penguasaan kosakata. Keberhasilan penguasaan
kosakata yang banyak dapat mengembangkan pola pikir siswa menjadi
kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan mempunyai banyak
ide-ide yang inovatif dalam aspek pembelajaran berbahasa. Hal ini
sesuai dengan pendapat Brown, et. all. (dalam Samsiyah, dkk.2013:28)
yang menyebutkan bahwa “learnners with big vocabularies are more
proficient in a wide range of languange skills than learners with
smaller vocabularies, and there is some evidence to support the view
that vocabulary skills make a significant contribution to almost all
aspect of languange second proficiency.” Siswa yang mempunyai
jumlah kosakata yang banyak akan lebih pandai dalam berbahasa
daripada siswa yang memiliki jumlah kosakata yang lebih kecil dan ada
sejumlah fakta yang mendukung pandangan bahwa kosakata memiliki
kontribusi yang signifikan pada hampir semua aspek kemahiran
Guru dituntut untuk dapat meningkatkan penguasaan kosakata
siswa agar siswa mampu menguasai kosakata yang baik dari bahasa
pertama sebelum mendapat pemerolehan dari bahasa kedua. Pendapat
ini diperkuat oleh Richards dan Renandya (2002:258) yang
menjelaskan bahwa “The incidental learning of vocabulary requires
that teachers provide opportunities for extensive reading and listening.
Explicit instruction involves diagnosing the words learners need to
know, presenting words for the first time, elaborating word knowledge,
and developing fluency with known words. Finally, independent
strategy development involves practicing guessing from context and
training learners to use dictionaries.” Pelajaran incidental kosakata
menuntut guru memberikan kesempatan untuk membaca dan
mendengarkan yang ekstensif. Instruksi eksplisit melibatkan diagnosis
kata-kata yang perlu diketahui pelajar, mempresentasikan kata tersebut
untuk pertama kalinya, mengelaborasikan pengetahuan kata, dan
membangun kefasihan dengan kata kata yang sudah dikenal. Akhirnya,
pengembangan strategi independen melibatkan praktek menebak dari
konteks dan melatih pelajar menggunakan kamus.
Penguasaan kosakata siswa pada umumnya setiap tahun harus
meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Bintz (2011:45)
mengindentifikasikan bahwa “Children learn vocabulary at the rate of
approximately 2.000 to 4.000 words per year or an average rate of
seven words per day.” Siswa belajar kosakata pada sekitar 2.000 sampai
4.000 kata per tahun atau tingkat rata-rata tujuh kata per hari. Bila
penguasaan kosakata sejak dini. Mengingat betapa pentingnya
penguasaan kosakata siswa, maka salah satu cara dalam melatih
penguasaan kosakata adalah memperbanyak bahan informasi yang
diperolehnya melalui membaca berita, cerita, dan informasi ilmiah
dalam pembelajaran bahasa di kelas.
Di sekolah, keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar
siswa mampu menulis dan menghasilkan tulisan yang dapat
membangun dan menunjukkan identitasnya. Selain itu, Tarigan
(1981:3) menyatakan bahwa menulis merupakan keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung atau tidak tatap muka dengan orang lain. Menulis juga
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan
menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui
latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Berdasarkan wawancara penulis dengan guru mata pelajaran
bahasa Indonesia di SMA Negeri 15 Medan semester I terlihat bahwa
nilai rata-rata mata pelajaran Matematika lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia. Rata-rata nilai pelajaran
matematika 7,2 dan mata pelajaran bahasa Indonesia 6,8 . Bahkan
bahasa Indonesia sudah dipelajari sejak siswa duduk di bangku SD
sampai dengan perguruan tinggi.
Beberapa faktor yang diperlukan siswa sebelum menulis dapat
digolongkan ke dalam dua bagian besar, yakni faktor dari dalam diri
siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa
menggunakan kata, penguasaan kalimat, dan penguasaan paragraf serta
kemauan untuk berlatih secara tekun. Adapun faktor yang berasal dari
luar diri siswa seperti ketekunan guru menuntun siswa, memberikan
metode pembelajaran menulis yang tepat, kondisi kelas yang nyaman,
fasilitas belajar, dan waktu berlatih yang disediakan. Aspek yang juga
penting harus dikuasai siswa dalam pembuatan tulisan, diantaranya
adalah penguasaan kosakatanya, kemampuan untuk menyusun kalimat
secara efektif dan kemampuan untuk mengembangkan paragraf secara
menarik. Pengetahuan tentang kosakata meliputi kata umum, kata
khusus, denotasi, konotasi, sinonim, antonim. Adapun pembentukan
kalimat bertujuan agar bahasa yang disusun logis disertai tanda baca
yang tepat, sehingga karangan yang dibuat menjadi menarik dan sesuai
dengan kaidah penulisan.
Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis disebabkan oleh
beberapa faktor, di antaranya faktor ketepatan guru dalam memilih dan
menerapkan strategi pembelajaran, model pembelajaran, dan faktor dalam
memilih media pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa. Hal ini
senada dengan pendapat Nurhidayah & Sudiati (2010) bahwa sulitnya
keterampilan menulis untuk dikuasai dan bukti rendahnya kualitas
karangan siswa tersebut diduga disebabkan oleh berbagai faktor seperti
siswa, lingkungan, guru, strategi pembelajaran, materi pembelajaran,
fasilitas, dan sebagainya.
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati
kegiatan guru yang dimulai dari membuka pelajaran dengan kegiatan
absensi dan menanyakan materi sebelumnya. Selanjutnya guru
menyampaikan materi pelajaran, kemudian guru memberikan contoh,
memberikan latihan yang akan dikerjakan siswa. Pada akhir pelajaran
guru menutup pelajaran dan memberikan pekerjaan rumah.
Selama proses pembelajaran berlangsung guru hanya
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
sehingga pembelajaran yang terjadi hanya berpusat pada guru.
Komunikasi juga hanya berlangsung saat tanya jawab, proses
pembelajaran lebih dominan dikuasai oleh guru dalam menyampaikan
materi, sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat. Kurang
optimalnya guru memberdayakan siswa mengakibatkan pembelajaran
terkesan hanya menyampaikan materi. Pembelajaran yang berpusat
pada guru inilah yang menyebabkan siswa pasif dan kurang
berpartisipasi, sehingga faktor internal yang ada dalam diri siswa tidak
dapat diberdayakan, guru kurang menekankan latihan yang mampu
membangkitkan minat siswa untuk terampil dalam menulis, khususnya
pemberian makna pada tiap kata yang terdapat dalam kalimat-kalimat
yang dibaca oleh siswa.
Guru harus memperhatikan pendekatan karakteristik siswa agar
pembelajaran tersebut memiliki komunikasi dua arah. Hal ini
dikemukan oleh Yamin dan Ansari (2008:7) menyebutkan bahwa
pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan guru, maka guru harus
memperhatikan beberapa hal : (1) Fokuskan, guru akan belajar daripada
mengajar, (2) untuk memudahkan belajar, guru mau mendorong siswa
untuk berpikir, (3) Guru mau mendorong berpikir siswa dengan
cocok, (4) Guru mau membantu siswa untuk menghubungkan
pelajaranya dengan pelajar yang lain dan dengan apa mereka pelajari di
luar sekolah (kontekstual), (5) Guru mau membuat lingkungan belajar
yang kondusif, sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan
mendorong siswa untuk membuat pertanyaan dan (6) Guru mau
membantu siswa untuk belajar bagaimana belajar penguasaan kosakata
siswa terhadap kalimat-kalimat yang diberikan guru kurang mampu
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menuangkan ide-idenya
baik dalam bentuk lisan maupun tulisan sehingga siswa kurang aktif
dalam menerima pembelajaran yang disampaikan guru.
Keberhasilan belajar ditentukan oleh proses pembelajaran yang
dilakukan siswa dan guru melalui strategi pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa dalam belajar. Proses pembelajaran yang efektif
dapat dicapai bila guru menggunakan strategi pembelajaran yang baik.
Mengingat pentingnya penguasaan bahasa Indonesia oleh siswa maka
guru perlu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah
satunya dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran
aktif, yang bertujuan untuk mendorong siswa mengonstruksikan
pengetahuannya sendiri dan dapat mengomunikasikan gagasannya
seperti strategi pembelajaran Think-Talk-Write.
Penulis beranggapan bahwa strategi think-talk-write mampu
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks terutama teks
eksposisi. Hasil penelitian Priyandono (20012) menyatakan bahawa
p e n e r a p a n s t r a t e g i Think-Talk-Write p a d a
d i l a k s a n a k a n g u r u d e n g a n b a i k d a n
d a p a t m e n i n g k a t k a n a k t i v i t a s s i s w a
s e r t a m e n i n g k a t k a n k e t e r a m p i l a n
m e n u l i s l a p o r a n s i s w a k e l a s V B
S D N W o n o s a r i 0 2 S e m a r a n g . Artinya
strategi pembelajaran yang dipilih harus benar-benar mampu menarik,
menyenangkan dan mudah dilakukan siswa.
Untuk mengubah paradigma pembelajaran dari strategi yang
biasa-biasa saja ke arah yang lebih baik dalam rangka mencapai proses
dan hasil belajar yang baik perlu memperhatikan dan menerapkan
strategi pembelajaran think-talk-write, serta memperhatikan
kemampuan siswa dalam menguasai kosakata yang terdapat dalam teks
pembelajaran siswa. Strategi pembelajaran yang dipilih juga perlu
mempertimbangkan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, dimana
salah satunya adalah kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh strategi
pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap keterampilan menulis
teks eksposisi siswa sekolah menengah atas.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah
penelitian ini sebagai berikut: apakah strategi pembelajaran yang selama ini
digunakan guru bahasa Indonesia dalam mengajar di kelas cukup efektif?
Apakah strategi pembelajaran yang digunakan guru dapat mempengaruhi hasil
guru dalam pembelajaran terhadap hasil belajar menulis teks siswa? Sejauh
mana guru menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write dalam
meningkatkan keterampilan menulis teks siswa? Apakah pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran TTW akan lebih baik hasilnya daripada
pembelajaran yang biasa digunakan guru bahasa Indonesia? Strategi
pembelajaran mana yang paling efektif dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa agar siswa lebih terampil menulis? Apakah ada
pengaruh penguasaan kosakata siswa terhadap keterampilan menulis siswa?
Apakah ada pegaruh penguasaan kosakata siswa terhadap keterampilan
menulis teks siswa apabila guru menggunakan strategi think-talk-write?
Apakah strategi think-talk-write akan lebih baik hasilnya terhadap
keterampilan menulis teks siswa, yang memiliki kemampuan penguasaan
kosakata tinggi? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan
penguasaan kosakata terhadap keterampilan menulis teks siswa untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran bahasa Indonesia
terutama dalam keterampilan menulis teks eksposisi?
1.3Pembatasan Masalah
Hasil identifikasi masalah yang telah ditulis di atas masih kurang
memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada secara keseluruhan
sekaligus. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibatasi hanya mengkaji
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran think-talk-write
dalam setiap proses pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan kosakata
siswa terhadap keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA
belajar siswa mencakup kompetensi dasar menulis teks eksposisi ke dalam
beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.
1.4 Rumusan Masalah
Setelah menguraikan latar belakan masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil keterampilan menulis siswa yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write
dengan yang menggunakan strategi ekspositori?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil keterampilan menulis siswa yang
memiliki kemampuan kosakata tinggi dengan yang memiliki kemampuan
kosakata yang rendah?
3. Apakah terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran Think-Talk-Write
dan penguasaan kosakata terhadap keterampilan menulis siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka
penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil keterampilan menulis siswa yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Think-Talk-Write dan yang menggunakan strategi ekspositori.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil keterampilan menulis siswa yang
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan
penguasaan koskata dalam mempengaruhi keterampilan menulis siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, diharapkan hasil penelitian
tersebut memiliki manfaat. Demikian juga terhadap penelitian ini diharapkan
memiliki manfaat, yaitu:
A. Manfaat Secara Teoretis
1. Sumbang pikir bagi dunia pendidikan dan pengetahuan dalam
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pembelajaran,
karakteristik siswa dan sarana yang tersedia, khususnya tentang pengaruh
strategi pembelajaran Think-Talk-Write dan penguasaan kosakata
terhadap keterampilan menulis paragraf eksposisi.
2. Memberi dukungan empiris terhadap teori tentang pengaruh strategi
pembelajaran Think-Talk-Write dan penguasaan kosakata terhadap
keterampilan menulis paragraf eksposisi.
3. Bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan
strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang
akan di telitinya.
B. Manfaat Secara Praktis
1. Memberikan informasi bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia
tentang pengaruh strategi pembelajaran Think-Talk-Write dan penguasaan
kosakata terhadap keterampilan menulis siswa dalam rangka
2. Memberikan umpan balik yang berharga bagi siswa dalam memahami
keterampilan menulis paragraf eksposisi, dan penguasaan kosakata yang
dapat menstimulir usaha mereka untuk meningkatkan kemampuannya.
3. Memberikan informasi bagi pengelola, pengembangan serta
lembaga-lembaga pendidikan tentang perbandingan keefektifan pembelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write yang
126
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar menulis paragraf eksposisi siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran TTW lebih tinggi dari hasil belajar menulis paragraf
eksposisi yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori pada siswa
SMA Negeri 15 Medan.
2. Hasil belajar menulis paragraf eksposisi yang memiliki kemampuan
kosakata tinggi lebih besar dari hasil belajar menulis paragraf eksposisi
kemampuan kosakata rendah pada siswa SMA Negeri 15 Medan
3. Terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran dan kemampuan kosakata
terhadap hasil belajar keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa SMA
Negeri 15 Medan. Untuk siswa yang memiliki penguasaan kosa kata tinggi
lebih unggul bila diajarkan dengan stretegi pembelajaran ekspositori, dan
sebaliknya untuk siswa dengan kemampuan kosakata rendah lebih unggul
bila diajar dengan strategi pembelajaran Think-Talk-Write.
5.2 Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian
dan kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni hasil belajar
127
TTW lebih tinggi dari hasil belajar menulis psrsgrsf eksposisi kelas yang
diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori pada siswa SMA Negeri
15 Medan. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW
dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis kalimat. Dengan strategi
pembelajaran TTW, siswa akan merasakan bagaimana cara memahami
materi menulis paragraf eksposisi pada pelajaran menulis dengan benar.
penggunaan strategi pembelajaran TTW harus teru dikembangkan
mengingat kesimpulan penelitian menyatakan bahwa kemampuan menulis
paragraf eksposisi yang diajarkan dengan strategi pembelajaran TTW lebih
baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni hasil belajar
menulis paragraf eksposisi siswa yang memiliki kemampuan kosakata
tinggi lebih besar dari hasil belajar menulis psrsgrsf eksposisi siswa yang
memiliki kemampuan kosakata rendah pada siswa SMA Negeri 15 Medan.
Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan kemampuan
kosakata siswa dalam belajar. Tingkat kemampuan kosakata siswa
mempengaruhi cara dirinya menerima, menalar, dan mempraktekkan
bagaimana cara menulis paragraf eksposisi secara secara benar .
peningkatan kemampuan kosakata siswa dapat dilakukan dengan
memberikan motivasi agar siswa rajin membaca dan dalam bentuk nasiha
yang baik dan kiat-kiat membaca yang baik. Kemampuan kosakata siswa
harus terus ditingkatkan mengingat kesimpulan penelitian menyatakan
128
kemampuan kosakata tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki
kemampuan kosakata rendah.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat
pengaruh antara strategi pembelajaran dan kemampuan kosakata terhadap
hasil belajar menulis paragraf eksposisi siswa SMA Negeri 15 Medan. Hal
ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi pembelajaran
yang digunakan guru dengan tingkat kemampuan kosakata siswa.
penggunaan strategi pembelajaran yang dapat memaksimalkan
kemampuan siswa, baik pada siswa yang memiliki kemampuan kosakata
tinggi maupun yang rendah akan sanyat membantu dalam pencapaian
tujuan belajar. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan
penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh antara strategi pembelajaran
dan kemampuan kosakata dengan hasil belajar menulis paragraf eksposisi
pada siswa.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar menulis paragraf eksposisi pada
siswa perlu dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran
TTW. Pengguanaan strategi pembelajaran TTW dalam pembelajaran di
kelas dapat dilakukan dengan : (a) mengharuskan guru menggunakan
strategi pembelajaran TTW dalam pembelajaran menulis paragraf
eksposisi, (b) pihak sekolah harus memfasilitasi sarana dan prasarana
129
TTW, dan (c) melakukan pelatihan mengunakan strategi pembelajaran
TTW kepada seluruh guru.
2. Untuk dapat meningkatkan kemampuan kosakata pada siswa perlu dilakukan upaya sebagai beriku: (a) melakukan tes kemampuan kosakata siswa sebelum
melakukan pembelajaran menulis paragraf eksposisi, untuk mengetahui posisi
awal pembelajaran dilakukan, dan (b) sekolah memfasilitasi cara melatih
kemampuan kosakata siswa di sekolah.
3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lamjut tentang keterkaitan hasil belajar menulis paragraf eksposisi siswa ditinjau dari penggunaan strategi
132
DAFTAR PUSTAKA
Adalet Baris Gunersel.Philadelphia, Pennsylvania, USA, bgunersel@temple.edu.
2009. Improvement in Writing and Reviewing Skills with.
Akhadiah, Sabarti. 2012. “Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia”. Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.Malang.
Anam, Hairul. 2014. Penerapan Strategi TTW untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VIII B SMP Muhammmadiyah 1
Ambarita, Biner. 2013. “Kemampuan Membaca dan Sikap Profesional dalam Peningkatan Mutu Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.
Anwar Sanusi. 2003.metodologi penelitian Praktis; Untuk ilmu Sosial dan Ekonomi. Arifin, Jainal. Evaluasi Pembelajaran. 2011. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin, D. M. 2008. Analisis Mikrostruktural Rubrik “Blaik” Dalam Harian Sore Wawasan. Semarang: Skripsi Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
_______. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Astuti, 2002. “Analisis Tindak Tutur dalam Bahasa Percakapan Para Pedagang di
Malang: Buntara Media. Pasar Legi Surakarta”. Skripsi. Surakarta: FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bintz, Wiliam.P. 2011. Teaching Vocabulary Across The Curriculum. Middle School Journal. pp. 44-53.
Buzan. 2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cahyono, Bambang Yudi. 2008. The Teaching Of EFL Vocabulary in The Indonesian Context The State of The Art. TEFLIN Journal. Vol. 19. No. 1. Hlm.1-17.
Calibrated Peer ReviewTM. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning.Volume 3 | Number 2 Article 15.
Chaer, Abdul. 2006. “Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia”. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chandra, Elice dkk. 2013. Efektifitas Mind Mapping Dalam Pembelajaran Kosakata
Bahasa Mandarin Pada Pemelajar Tingkat Dasar. Jakarta Barat: Jurnal
Universitas Bina Nusantara.
Chaniago, Sam Mukhtar, dkk. 2011. Masalah Pengajaran Kemahiran Berbahasa di
Sekolah di Indonesia : (Teaching Problem in Language Skills at Indonesian School). Malay Language Education Journal. ISSN : 2180-4842. Vol. 1. No. 1. Hlm.109-122.
Chaniago, N. A dkk. 2006. Kamus Sinonim-Antonim Bahasa Indonesia. Bandung:
CV Pustaka Setia.
133
Campbell, W.G. Form and Style in thesis Writing. Boston: Houghton Mifflin
Company, 1954
Darma, Y. A. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Daulay,Leny.2011.‘Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Koneksi Akses tanggal 15 Oktober 2013. Vol 4, No.1 Juni 2011. Medan: Universitas Negeri Medan.
Daulay, Rita. S. H. 2011. Korelasi Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif
Terhadap Keterampilan Menulis Wacana Eksposisi Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kotanopan TP 2010/2011. Medan: Skripsi Universitas Negeri Medan.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
_______. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djajasudarma, T. F. 2012. Wacana dan Pragmatik. Bandung: PT Refika Aditama. http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Article-0735/25828/leni-agustinadaulay. Masalah. Jurnal Paradikma PPs UNIMED. (Online)
Matematika Siswa SMP Dengan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Sastra Indonesia SMA. Jakarta.
Djiwandono, M. Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pembelajaran. Bandung: ITB. Finoza, Lamuddin. 2008. “Komposisi Bahasa Indonesia”. Jakarta: Diksi.
Ghazali, Syukur. 2010. “Pembelajaran Keterampilan Berbahasa”. Bandung: Refika Aditama.
Harian Kompas. Juli 2010. Jakarta: PT Kompas Media. Hikmah, Ade.2013. “Bahasa Indonesia”. Jakarta: Grasindo.
Iskandarwassid. 2009. “Strategi Pembelajaran Bahasa”. Bandung: Angkasa
James Milton.2012.”Measuring the contribution of vocabulary knowledge to
proficiency in the four skills. Swansea University. EUROSLA MONOGRAPHS SERIES 2 L2 vocabulary acquisition, knowledge and use, 57-78
Jorge Salazar. 1989. INTERACTIVE AUDIO STRATEGIES FOR DEVELOPING LISTENING SKILLS. CALICO Journal, Volume 7 Number 1
Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama _____. 2005 Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah.
_____. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Kirana, D. C. 2012. Kamus Lengkap Sinonim dan Antonim Indonesia. Jakarta Pusat:
Kunci Aksara.
Kosasih, E dan Restuti. 2013. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Bahasa
134
Kumaravadivelu, B. 2006. Understanding Language Teaching from Method to
Postmethod. London: lawrence Erlbaum Associates, Publishers. Mahwah, New Jersey.
Larson, Lisa.et.all. 2013. How Can Teachers Increase Classroom Use of Academic
Vocabulary.Voices from the Middle.Vol. 20. No. 4. pp. 16-21.
Noveria, Ena dkk. 2013. Peningkatan Penguasaan Kosakata Melalui Teknik
Permainan Teka-teki Silang di Kelas VII.A SMPN 2 Sungai Penuh. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri F 399 – 476: Universitas Negeri Padang.
Monirosadat Hosseini, Mohamad Ehsan Taghizadeh, Mohamad Jafre Zainol Abedin, Elham Naseri. “In the Importance of EFL Learners' writing Skill: Is there any Relation between Writing Skill and Content Score of English Essay Test?” International Letters of Social and Humanistic Sciences Vol. 6 (2013)
pp 1-12 Online: 2013-09-25© (2013) SciPress Ltd.,
Switzerlanddoi:10.18052/www.scipress.com/ILSHS.6.1
Mukarto, F.X. 2005. Assessing the Depth of Second Language Vocabulary
Knowledge. Singapore : Presented at the 38th RELC International Seminar. SEAMEO Regional Language Centre. Vol. 8. No. 3. pp. 152-169.
Nation, I.S.P. 2002. Best Practice in Vocabulary Teaching and Learning. Dalam J.C. Richards & W.A. Renandya (Eds.), Methodology in Language Teaching: an Anthology of Current Practice. Cambridge : Cambridge University Press.
Nation, I.S.P. 2006. How Large a Vocabulary is Needed for Reading and Listening.
The Canadian Modern Language Review/La Revue Canadienne des langues vivantes. Vol. 63. No. 1. pp. 60-82.
Nunan, D. (1991). Language Teaching Methodology. New York: Prentice-Hall, Inc. Nunan, David. 1997. Wrting is complextion proses. Prentice hall international english
language teaching: Sidney.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Komptensi.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
________. 2009. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
Oxford, Rebecca dan Crookall, David. 1990. Vocabulary Learning:A Critical
Analysis of Techniques. Tesl Canada Journal/Revue Tesl Du Canada. Vol. 7. No. 2. pp. 9-30.
Parera, Jos Daniel. 1996. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Pateda, Mansoer. 2010. “Semantik Leksikal”. Jakarta: Rineka Cipta.
Pramesti. Utami Dewi. 2015. Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
Dalam Keterampilan Membaca Melalui Teka-Teki Silang. Jurnal Puitika. Volume 11 No. 1. Hlm. 82-93.
Priyatni, E. T. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum
135
Putrayasa, I. B. 2008. Analisis Kalimat; Fungsi, Kategori, dan Peran. Bandung: PT
Refika Aditama.
Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi; Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo.
Richards, Jack C. dan Renandya, Willy A. 2002. Methodology in Language
Teaching:An Anthology of Current Practice. New York : Cambridge University Press.
Robihim. 2008. Analisis Metode Belajar Kosakata. Lingua Cultura. Vol. 2. No. 2. pp 188-203
Risdianawati, Erika. 2012 Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe TTW menggunakan Mind Map terhadap Kreativitas Berpikir dengan Kemampuan Komunikasi Siswa SMP Taman Dewasa Yogyakarta.
Rustono. 2011. Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal Dalam Karya Ilmiah Siswa
SMA Sekota Semarang. Semarang: Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra Volume VII/1 Januari 2011.
Samsiyah, Siti. dkk. 2013. Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi
Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. ISSN : 1693-63X Vol. 1. No. 1. Hlm. 27-36.
Semi, Atar. 2003. Teks Eksposisi. Jakarta. Gramedia.
Sugiyono. 2006. “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipata.
Sujana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung. Sudjana, Nana. 2005. Pengantar statistik pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
_______. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
_______. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tarigan, H.G. 2008. “ Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”. Bandung: Angkasa
Tarigan, HG. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
_______. 2005. “Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa”. Bandung: Angkasa
_______. 1984. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Flores: Nusa
Indah.
Tarigan, H.G. 1984. Pengantar Kosakata. Bandung: PT Angkasa. ______.1986. Pengajaran Kosakata. Bandung: PT Angkasa.
136
_______. 1984. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: angkasa Bandung.
_______. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Tuckman, Bruce W. 1978. Conducting Educational Reserch. Second edition, Montreal: University of Cargary.
Underwood M, 1997. Teaching Listening. London : Longman Inc. www/submit@songoftheyear.com
Voit, M.2009. “Do dialogue journals with recasts improve the writing skills for adult learners with limited literacy skills?” Hamline University Saint Paul, Minnesota
Waridah, Ernawati. 2012. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta:
Gmedia.
Winner. 2012. Pengaruh penggunaan Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMK Pharmaca Medan.
Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.
Yamin, Martinis. dan Ansari, Bansu. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan
Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.