• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMAN 1 Wanayasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMAN 1 Wanayasa"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PADA SMAN 1 WANAYASA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 ( Strata 1 )

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

YUDI BUDIANA 10510601

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

vi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifikasi dan Perumusan masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian. ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian. ... 4

1.4.Kegunaan penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan akademis ... 5

1.5.Batasan masalah ... 6

1.6.Lokasi dan Jadwal penelitian ... 6

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 6

1.6.2 Jadwal Penelitian ... 7

1.7.Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Pengertian Sistem ... 10

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem ... 11

(3)

vii

2.2 Pengertian Informasi ... 17

2.2.1 Fungsi Informasi ... 18

2.2.2 Nilai Informasi ... 19

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 21

2.3.1 Berdasarkan Komponen Fisik ... 22

2.3.2 Berdasarkan Fungsi Pengolahan ... 23

2.4 Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan ... 24

2.4.1 Pengertian perpustakaan ... 25

2.4.2 Jenis – Jenis Perpustakaan. ... 26

2.4.3 Fungsi Perpustakaan ... 27

2.4.4 Sistem Kerjasama Perpustakaan ... 28

2.4.5 Sistem Peminjaman perpustakaan ... 28

2.5 Perangkat Lunak Pendukung ... 29

2.5.1 Tentang PHP ... 29

2.5.2 Xampp. ... 30

2.5.3 MySQL. ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Objek penelitian ... 33

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 36

3.1.3 Struktur Organisasi ... 37

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37

3.2 Metode penelitian ... 38

3.2.1 Desain Penelitian ... 38

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 39

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 40

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40

(4)

viii

3.2.4 Pengujian Software ... 46

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 48

3.3.1 Analisis Dokumen ... 48

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan. ... 49

3.3.2.1 Flow Map ... 50

3.3.2.2 Diagram Konteks ... 54

3.3.2.3 Data Flow Diagram ... 55

3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1. Perancangan Sistem. ... 58

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem. ... 58

4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan. ... 58

4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan. ... 59

4.1.3.1 Diagram Konteks. ... 59

4.1.3.2 Data Flow Diagram. ... 60

4.1.3.3 Kamus Data. ... 62

4.1.4 Perancangan Basis Data. ... 63

4.1.4.1 Normalisasi. ... 63

4.1.4.2 Relasi Tabel. ... 66

4.1.4.3 Entitas Relationship Diagram... 67

4.1.4.4 Struktur File. ... 68

4.1.4.5 Kodifikasi. ... 74

4.2. Perancangan Antar Muka. ... 77

4.2.1 Struktur Menu. ... 77

4.2.2 Perancangan Input. ... 78

4.2.3 Perancangan Output. ... 84

4.3. Perancangan Arstektur Jaringan. ... 88

4.4. Implementasi. ... 88

(5)

ix

4.4.4 Implementai Basis Data. ... 90

4.4.5 Implementasi Antar Muka. ... 93

4.4.6 Implementasi Instalasi Program. ... 94

4.4.7 Penggunaan Program. ... 96

4.5. Pengujian. ... 101

4.5.1 Rencana Pengujian. ... 102

4.5.2 Kasus Dan Hasil Pengujian. ... 103

4.5.3 Kesimpulan dan Hasil Pengujian ... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 116

5.1. Kesimpulan. ... 116

5.2. Saran. ... 117

(6)

118

Aji Supriyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Salemba Infotek. Jakarta

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Gava Media.

Yogyakarta.

Disa Utama Cahyadi. 2011.

Sistem informasi Perpustakaan Di SMAN 1 Cileunyi.

Strata Satu Sistem Informasi- Sistem Informasi Unikom.Bandung

Edhy Sutanta. 2003. Pengertian Sistem informasi

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta.

Lutfian.. 2009, Pengertian Sistem informasi perpustakaan. Unikom. Bandung

(7)

iii

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

Rahmat, Hidayah dan KaruniaNya. Tidak lupa sholawat serta semoga tercurah

limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW. Atas segala kehendak

dana karunia Nya alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang akan

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program

Sarjana (S-1) pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi

Universitas Komputer Indonesia, Kota Bandung. Adapun judul yang penulis

ambil adalah “SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMAN 1 WANAYASA” menyadari masih banyak kekurangan, bahwa skripsi atau penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam penelitian maupun isi

dari materi skripsi ini. Dalam penyusunan laporan akhir ini penulis banyak

mendapatkan mendapat pelajaran bermakna, bimbingan dan juga dorongan baik

secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Maka pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan segala kemurahan atas

kehendaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Yang terhormat Dr.Ir.H. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor

Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas

(8)

iv

Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Indonesia.

5. Dra. Emma Sukmasih,M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMAN 1

Wanayasa.

6. Ai Sofiah, S.I.P. Selaku bagian perpustakaan SMAN 1 Wanayasa

7. Novrini Hasti, S.Si.,MT selaku dosen wali kelas SI-14 angkatan 2010

jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia dan selaku

dosen pembimbing yang senantiasa membantu kelancaran berbagai

permasalahan dengan memberikan pengarahan dan masukan yang

bermanfaat kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

8. Khusus penulis persembahkan rasa terima kasih yang

sedalam-dalamnya untuk Ibunda Nurjanati,S.Pd.I. Ayahanda dan Kuswanto

tercinta yang selalu memberikan bantuan baik moril maupun

materil, terimakasih atas do’anya selama ini.

9. Para sahabat dan kerabat penulis, terutama kepada Riyan Maulana,

Andre Gersom Ferdinata, Tasya Kurnia Pradestia, Imam Arif Suripto,

M. Rizalludin Suhendi, terimakasih atas dorongan dan kebersamaan

yang tidak terlupakan.

10.Seluruh teman-teman dari SI-14 angkatan 2010 yang terus saling

membantu memberikan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir

(9)

v

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak

pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, 23 Juni 2014

(10)
(11)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologipun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Penerapan teknologi komputer dalam setiap

aspek kehidupan sudah di anggap sebagai kebutuhan. Tidak dapat dipungkiri

bahwa peranan teknologi pada perusahaan, lembaga, universitas atau sekolah

perlu diterapkan agar pekerjaan tersebut bisa lebih efektif dan efisien. Sehingga

dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas organisasi tersebut. Mengimbangi

kemajuan – kemajuan komputerisasi, kegunaan perpustakaan harus selayaknya

dioptimalkan. Hal ini untuk mempersiapakan pemakaian sedini mungkin untuk

guru dan pelajar. Ketidak acuan akan fungsi dan manfaat perpustakaan akan

menghasilkan sumber daya manusia yang tidak siap menghadapi perkembangan

informasi dan globalisasi.

Perpustakaan merupakan sarana penunjang yang wajib ada, karena

keberadaan perpustakaan dapat membantu siswa/i dalam belajar di luar jam

sekolah. Buku merupakaan jendela dunia bagi manusia, dengan membaca buku

pelajaran dapat mengetahui apa yang belum ada ingin diketahui. Sekarang ini

kebutuhan akan informasi pada setiap instansi sangatlah beragam. Diperlukan

suatu mekanisme baru yang berperan penting dalam pengolahan suatu data untuk

dijadikan sebuah bentuk informasi. Sistem infromasi perpustakaan merupakan hal

yang harus ada pada sebuah instansi khususnya instansi pendidikan, dalam hal ini

sistem informasi perpustakaan berperan penting karena semua proses harus

(12)

efektif serta dapat dipastikan keakuratan data yang di proses. Pada sistem

perpustakaan ini ada beberapa proses, diantaranya proses peminjaman,

pengembalian, pencarian data buku, pencarian data anggota, penghitungan denda

dan proses pembuatan laporan

Berdasarkan interview dan observasi yang dilakukan, penelitian di

SMAN 1 WANAYASA memiliki guru-guru untuk menjalakan tugasnya

masing-masing dalam pengajaran kepada siswanya. Contoh dalam perpustakaan SMAN 1

WANAYASA hanya memiliki 2 petugas perpustakaan. Petugas itu bertugas

mengecek ketersediaan buku yang ada dan memeriksa buku masuk dan keluar,

dan jika terlambat dalam pengembalian buku maka akan ada dendanya. Peneliti

menemukan permasalahan-permasalahan yang ada, yaitu belum adanya denda.

Penelitian menemukan permasalahan-permasalahan yang ada, proses yang

dilakukan masih sangat manual dengan menggunakan dokumen secara tertulis,

karena perpustakaan tersebut masih mengunakan buku catatan secara tulis dan

Microsoft excel hanya sebagian kecil. Mulai dari proses proses peminjaman,

pengembalian, pencarian data buku, pencarian data anggota, penghitungan denda

dan proses pembuatan laporan, maka dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam

setiap proses pengolahan data buku.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, semua proses pengolahan

data perpustakaan menggunakan buku catatan secara tertulis dan penggunaan

microsoft excel hanya sebagian kecil yaitu pada proses pembuatan laporan kepada

pemimpin perpustakaan, proses pencarian buku yang sulit karena belum terdata

secara menyeluruh dan buku tidak disimpan sesuai dengan tempatnya, Dengan

(13)

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

membangun sistem informasi perpustakaan yang berjudul

“ SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMAN 1 WANAYASA”

1.2 Indentifikasi dan Rumusan masalah

Indentifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan

dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan

masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah

penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMAN 1 WANAYASA

ditemukan hal-hal yang menjadi permasalahan antaralain :

1. Pengolahan data buku yang masih dilakukan dengan cara tulis tangan, pada

proses laporan bulanan, sehingga ada buku yang tidak terdata dan

memerlukan waktu yang cukup lama.

2. Dengan proses olah data buku yang dalam bentuk dokumen tertulis, sulit

dalam proses pencarian data buku secara keseluruhan.

3. Laporan peminjaman, laporan pengembalian dan laporan pengadaan buku

yang kurang akurat, karena sering terjadi kesalahan dari proses tersebut

(14)

4. Tidak adanya denda jika terjadi keterlambatan dalam pengembalian buku,

sehingga sering terjadi kehilangan buku karena tidak sesuai dengan waktu

pengembalian buku.

1 . 2 .2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat

ditemukan masalah yaitu :

1. Bagimana sistem informasi Perpustakaan SMAN 1 WANAYASA?.

2. Bagaimana perancangan sistem Perpustakaan SMAN 1 WANAYASA?.

3. Bagaimana menguji sistem informasi Perpustakaan SMAN 1 WANAYASA?

4. Bagaimana mengimplementasi sistem informasi Perpustakaan SMAN 1

WANAYASA agar berjalan dengan optimal ?.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian “SMAN 1 WANAYASA” adalah untuk

membangun sistem informasi perpustakaan yang flesksibel dan dapat

mengefesiensikan waktu, dan mengetahui sistem yang sedang berjalan pada

SMAN 1 Wanayasa.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan

pendukung SMAN 1 WANAYASA adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan di

SMAN 1 WANAYASA.

2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan di SMAN 1

(15)

3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Perpustakaan di SMAN 1

WANAYASA

4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Perpustakaan di SMAN 1

WANAYASA.

1 . 4K e g u n a a n Penelitian

Kegunaan penelitian dari Sistem Informasi Perpustakaan Pendukung

SMAN 1 WANAYASA dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegunaan secara

akademik dan secara praktis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan guna

meningkatkan kinerja dari sistem informasi Perpustakaan pada SMAN 1

Wanayasa.

2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau referensi bagi pihak

lain yang memerlukan untuk penelitian selanjutnya.

3. Penelitian ini diharapkan memberikan informaasi yang mungkin bermanfaat

bagi SMAN 1 WANAYASA terutama mengenai pentingnya sistem informasi

di era modern seperti ini.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Kegunaan akademis bagi Sistem Informasi Universitas computer Indonesia

sebagai sumbangsih pemikiran ilmiah dari yang terlah diberikan dalam

perkuliahan di prodi tersebut.

2. Kegunaan bagi peneliti, berguna untuk melatih kemampuan dan menerapkan

(16)

1 . 5Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk membatasi adanya penyimpangan

dalam penulisan. Sistem ini membatasi pembahasan mengenai pembangunan

sistem informasi Perpustakaan, maka dibuat batasan masalah :

1. Anggota dikususkan untuk pelajar atau siswa/i dan guru SMAN 1

WANAYASA.

2. Data anggota, pengadaan buku, transaksi peminjaman, transaksi

pengembalian, denda.

3. Peminjaman buku maksimal 3 buku dengan masa pinjam 3 hari.

4. Denda buku perhari Rp.500,00.-

5. Data anggota, data buku, Laporan peminjaman dan Laporan pengembalian

buku.

6. Tidak melakukan pemrosesan buku yang hilang pada Sistem Informasi

Perpustakaan di SMAN 1 WANAYASA.

7. Tidak melakukan pemrosesan buku yang rusak pada Sistem Informasi

Perpustakaan di SMAN 1 WANAYASA.

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMAN 1 WANAYASA di Jalan Raya

Wanasari - Wanayasa . kel Wanasari Kec. Wanayasa kab. Purwakarta. Sedangkan

waktu kegiatan observasi dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan yaitu periode

(17)

1 . 6 .2J a d w a l Penelitian

Berikut adalah jadwal yang dilakukan selama kegiatan penelitian di lakukan

seperti tertera dalam tabel 1.1

Tabel 1.1 Tabel Estimasi Waktu Penelitian

2014

No Kegiatan Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Kebutuhan

2 Pembuatan Prototype 3 Evaluasi Prototype

4 Pengembangan

Perangkat Lunak

akhir

(18)

1 . 7S i s t e m a t i k a Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar latar belakang masalah, identifikasi dan

rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian dimana di

dalamnya terdapat kegunaan praktis dan kegunaan akademin, batasan masalah,

lokasi dan jadwal pelaksanaan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dalam membangun aplikasi,

teori-teori umum yang berkaitan dengan sistem informasi perpustakaan dan materi

pendukung lainnya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan yang diteliti,

struktur organisasi dan job description perusahaan, visi dan misi perusahaan,

tujuan dan saran perusahaan, serta menjelaskan mengenai metode penelitian yang

digunakan, baik desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode

pendekatan dan pengembangan sistem, serta pengujian software, beserta analisis

prosedur yang sedang berjalan dengan menggunakan alat bantu analisis yakni

dimulai dengan use case diagram hingga deployment diagram serta kemudian

(19)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akab menjelaskan mengenai perancangan sistem berdasarkan

evaluasi sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan diagram use case,

diagram activity, diagram sequence, diagram class, component diagram, hingga

diagram deployment. Serta melakukan perancangan antar muka, perancangan

arsitektur jaringan, kemudian melakukan implementasi serta pengujian program.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini yang merupakan bab terakhir, bab ini menjelaskan mengenai

kesimpulan yang diperoleh dari hasil implementasi dan pengujian sistem

informasi perpustakaan yang telah dibuat, serta saran yang dapat digunakan untuk

(20)

10

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sebuah sistem informasi pada dasarnya merupakan suatu sistem yang memiliki komponen – komponen atau sub sistem – sub sistem untuk menghasilkan informasi. Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Unsur – unsur yang terdapat didalam sistem itulah yang disebut dengan nama sub sistem. Sub sistem – sub sistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien.

(21)

2.1.1. Bentuk Dasar Sistem

Bentuk dasar dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output). Dalam bentuk dasar sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran.

(Jogiyanto,HM.”Analisis dan Desain Sistem Informasi”,[JOG05])

Gambar 2.1 Bentuk Dasar Sistem

2.1.2. Elemen Sistem

Menurut Andri Kristanto (2008:3) elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi:

1) Tujuan

Merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi

2) Batasan sistem

Merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, dll

3) Kontrol

(22)

4) Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dll

5) Proses

Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses data berupa: klarifikasi, peringkasan, pencarian, dll

6) Output

Merupakan hasil keluaran input. Output dapat berupa laporan, grafik, dll 7) Umpan Balik

Merupakan elemen-elemen sistem yang tugas nya apakah sistem berjalan sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan pemeliharaan, dll

2.1.3. Karakteristik Sistem

(23)

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

Sumber : Jogiyanto (2005: 3) Karakteristik Sistem

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

1. Komponen

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Boundary (Batasan Sistem)

(24)

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Environment (lingkungan Luar Sistem)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Interface (Penghubung Sistem)

Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Input (Masukan)

(25)

6. Output (Keluaran)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Proses (Pengolahan Sistem)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Aji Supriyanto (2005: 241) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :

1) Sistem fisis dan sistem abstrak

(26)

Sedangkan sistem abstrak adalah berupa pemikiran ide atau konsep yang tidak dapat tampak secara fisik. Contoh sistem abstrak adalah sistem operasi (Operation System) komputer yang terdiri atas sekumpulan instruksi dalam Bahasa yang dipahami oleh mesin komputer. Umumnya suatu sistem terdiri atas gabungan komponen fisis dan abstrak yang saling bekerja sama

2) Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaanya terjadi secara alami/natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan adalah sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet, gugusan bintang dan lainnya.

Contohnya sistem abstrak dapat berupa sistem komputer yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan oleh manusia

3) Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu

(27)

4) Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam kenyataanya hampir tidak ada sustu sistem yang benar-benar tertutup. Yang ada adalah sistem yang relatif tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem. Sekalipun sistem aplikasi komputer akan terhenti apabila satu daya listrik ke komputer mengalami gangguan/padam.

2.2. Pengertian Informasi

Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah data, sedangkan data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkanm suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu .dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan. Menurut Jogiyanto “Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” . (Jogiyanto,2005; 8). ‘Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

(28)

2.2.1. Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi di mana berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Namum dalam pengambilan keputusan yang kompleks, infomrasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan (Sutabri, 2005).

a. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapar digunakan sebagai bahan pertimbangan yang medukung proses pengembalian keputusan.

b. Mengurangi ketidakpastian

Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan

c. Mengurangi resiko kegagalan

Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat

d. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan

Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah

(29)

Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh..

2.2.2. Nilai Informasi

(Menurut Gordon B. Davis. 2012:14) nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

(30)

3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas/ keluwesannya

(31)

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

(32)

2.3.1. Berdasarkan Komponen Fisiknya

Berdasarkan komponen fisik penyusunannya, Sistem Informasi terdiri atas komponen berikut:

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras dalam sistem informasi meliputi piranti -piranti yang digunakan oleh sistem computer untuk masukan dan keluaran (input/output device), memory, modem, pengolah (processor), dan perihal lain.

2. Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak dalam sistem informasi adalah berupa program program komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System/OS), bahasa pemrograman (Programming Language), dan program-program aplikasi

(Aplication).

3. Berkas (File)

Berkas merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga dapat digunakan kembali dengan mudah dan cepat membentuk suatu berkas.

4. Prosedur (Procedur)

Prosedur meliputi pengoperasian untuk sistem operasi, manual dan dokumen-dokumen yang memuat aturan-aturan yang berhubungan dengan sistem informasi lainnya.

5. Manusia (Brainware)

(33)

operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada tingkat strategis, teknisi, serta individu lain yang terlibat didalamnya.

2.3.2 Berdasarkan Fungsi Pengolahan

Menurut Edhy Sutanta, Sistem informasi mempunyai tugas utama melakukan transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti sistem informasi bertugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan menghasilkan keluaran berupa informasi.

Berdasarkan fungsi pengolahan, sistem informasi dapat terdiri atas fungsi berikut:

1. Mengolah transaksi

Salah satu fungsi sistem informasi adalah mengolah data yang diperoleh dari catatan-catatan proses transaksi. Hal ini berarti sistem informasi akan mengolah transaksi yang terjadi dalam sistem. Contoh data transaksi yang diolah oleh Sistem Informasi adalah pemesanan, pengiriman barang pesanan, pembayaran, penjualan, pembelian, return barang yang dikirim, dan transaksi lainnya.

2. Memelihara file historis

(34)

tersimpan agar dapat diakses dengan mudah dan cepat pada setiap saat diperlukan

3. Menghasilkan keluaran

Unit pengolah dalam sistem informasi akan menghasilkan informasiinformasi penting yang dibutuhkan para pengguna. Keluaran sistem dapat ditampilkan di layar monitor komputer (softcopy) maupun tercetak di atas kertas (hardcopy) atau media yang lain. Keluaran tersebut dapat berupa dokumen, laporan, atau jawaban atas pertanyaan yang dihasilkan, baik secara rutin maupun adhoc.

4. Interaksi user-pengolah

Interaksi user-pengolah merupakan salah satu fungsi pengolahan dalam Sitem Informasi yang berupa media yang memungkinkan user untuk berinteraksi dengan program aplikasi pengolahan data. Interaksi user pengolah umumnya berupa tampilan dialog di monitor komputer. User dapat menjawab pertanyaan, memilih proses, atau aktifitas lainnya untuk mengoperasikan sistem.

2.4. Pengertian Sistem Informasi perpustakaan

Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat lunak

(35)

laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan (Lutfian.Sofware, 2009:1).

2.4.1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan adalah institusi/lembaga yang menyediakan koleksi bahan

perpustakaan tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang

diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan

pendidikan, penelitian dan rekreasi intelektual bagi masyarakat. Perpustakaan secara umum bertujuan untuk melakukan layanan informasi literal kepada masyarakat. Tujuan khusus dibedakan oleh jenis perpustakaannya. Karena tujuannya member layanan informasi literal kepada masyarakat maka tugas pokok

adalah:

a. Menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi.

b. Mengolah dan merawat pustaka.

c. Memberikan layanan bahan pustaka.

Perpustakan menurut L.Madiwasiu, merupakan bentuk kata dasar dari

(36)

2.4.2. Jenis – Jenis Perpustakaan

Berdasarkan keputusan mendikbud (no. 0103/0/1981 tanggal 11 maret

1981 ) tentang pokok-pokok kebijakan pembinaan dan pengembangan perpustaaan

di Indonesia ada eberapa jenis perpustakaan antara lain:

1. Perpustakaan nasional

2. Perpustakaan wilayah

3. Perpustakaan umum

4. Perpustakaan sekolah

5. Perpustakaan perguruan tinggi

6. Perpustakaan khusus

7. Perpustakaankeliling

Sejak diterbitkan kepres (no.11 tahun 1989) nama jenis perpustakaan mengalami perubahan, yakni menjadi:

1. Perpustakaan nasional

2. Perpustakaan wilayah

3. Perpustakaan umum

4. Perpustakaan sekolah

(37)

6. Perpustakaan khusus

7. Perpustakaan keliling

8. Perpustakaan tempat ibadah

9. Perbedaan utama dari masing-asing jenis perpustakaan tersebut terutama pada

hal tujuan, tugas dan fungsi serta masyarakat yang dilayaninya, missal tugas pokok perpustakaan nasional adalah menyelenggarakan pengembangaan, pembinaan dan pendayagunaan semua jenis perpustakaan, sedangakan perpustakaan umum adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta mencerdaskanmasyarakat umum.

2.4.3. Fungsi perpustakaan

(38)

1. Sebagai sumber informasi

2. Sebagai media dan alat pendidikan

3. Sebagai tempat penelitian

4. Sebagai tempat untuk kebutuhan kultur dan spiritual masyarakat

2.4.4. Sistem kerjasama Perpustakaan

Sebagai pusat informasi dan sumber belajar perpustakaan hendaknya mampu menyediakan informasi cepat dan mutakhir bagi para pemakainya, Berbagai cara dapat dilakukan misalnya dengan membeli, mengkopi, meminta sumbernya dan sebagainya. Hal tersebut tidak mungkin dapat berjalan dengan baik apabila tiak ada hubungan dengan pihak lain.oleh karna itu jalinan kerjasama dan komunikasi dengan lembaga atau instansi lain mutlak dilakukan, dengan demikian proses tukar menukar informasi dan kegiatan silag laying dapat berjalan. Selain itu kerjasama dapat juga menabah wawasan pengetahuan dan keterampilan pustakawan peruruan tinggi, lebih-ebih diera globalisasi dan informasi dewasa ini, perpustakaan akan tertinggal jauh dan tidak mau membuka atau mengembangkan cakrawala pandangan kedunia luar.

2.4.5. Sistem peminjaman perpustakaan

(39)

1. System peminjaman menggunakan buku cataatan. System peminjaman yang menggunakan buku catatan sebagai media untuk mencatat data peminjaman.

2. Sistem peminjaman menggunakan tiket. Sistem peminjaman yang menggunakan tiket sebagai alat peminjaman.

3. Sistem peminjaman menggunakan formulir.Sistem peminjaman yang menggunakan formulir sebagai media peminjaman.

4. Sistem peminjaman menggunakan kartu pinjam.Sistem peminjaman yang menggunakan kartu pinjam sebagai alat peminjaman.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dalam menunjang aktipitas. Seperti Adobe Dreamweaver CS3 sebagai text editor dan XAMPP 1.7.3 untuk database

2.5.1 Tentang PHP

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server, Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.

(40)

Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip – skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut ”Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemograman dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.

Pada saaat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemograman Web, terutama di lingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 65/98 pun tersedia. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami.

2.5.2 XAMPP

(41)

2.5.3 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat free (Anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang bersifat shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk digunakan untuk keperluan produksi).

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL,sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Berikut adalah kelebihan – kelebihan MySQL server dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :

1. Protability

MySQL dapat digunakan dengan stabil tanpa kendala, berarti pada berbagai sistem operasi diantaranya seperti Windows, Linux, Mac OS X Server, Solaris, Amiga HP-UX dan masih banyak lagi

2. Multiuser

MySQL dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini akan memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses client secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula.

3. Performance Tuning

(42)

4. Column Types

MySQL didukung tipe kolom (tipe data) yang sangat kompleks.

5. Command And Functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

SELECT dan WHERE dalam query

6. Scalability And Limits

Dalam hal batas kemampuan, MySQL terbukti mampu menangani database dalam skala yang besar dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya. Sama halnya dengan software database lainnya, MySQL memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman dengan menggunakan fungsi API

(Aplication Programming Interface).

7. Struktur Tabel

Struktur tabel MySQL cukup baik, serta cukup fleksibel. Misalnya ketika

(43)

33

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah intansi

pendidikan yang berada di desa Wanasari – Kecamatan Wanayasa. Untuk lebih

jelas gambaran mengenai objek penelitian yang bertempat di SMAN 1 Wanayasa

maka ini penulis akan membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaanm

struktur organisasi perusahaan, dan deskripsi pekerjaan bagian perpustakaan.

3.1.1. Sejarah singkat sekolah

SMAN 1 Wanayasa didirikan pada tahun 1987. Pada mulanya sekolah ini

bersetatus swadaya dan swadana, karena sekolah ini dibangun atas swadaya dan

swadana masyarakat wanayasa. Masyarakat wanayasa pada saat itu merasa perlu

didirikannya sebuah SMA, karena untuk menyekolahkan anak-anaknya ke SMAN

1 Purwakarta dirasa telalu jauh. Pada saat itu beberapa tokoh masyarakat

wanayasa diantaranya Bapak H. Emang Sastradirja, Bapak Saanim, dan Bapak .

Muhamad Syafei. Ketiga tokoh sepakat untuk mendirikan SMA di Kecamatan

Wanayasa.

Ada beberapa prasyarat pendukung yang ditetapkan pemerintah untuk

membangun sebuah SMA, yaitu di kecamatan wanayasa baru ada 2 SLTP yakni

SMP Negeri 1 Wanayasa dan Madrasah Tsanawiyah YPMI wanayasa. Maka

(44)

Wanayasa yang menempati lokasi SDN 1 Garokgek. Adapun syarat yang lain

yaitu harus memiliki tanah sendiri dan bangunan sendiri.

Camat wanayasa yang masa itu dijabat oleh Bapak dudung dan kades

wanasari bapak Aeng menyarankan agar SMA Wanayasa menggunakan tanah

bengkok (tanah milik pemerintah Desa Wanasari).

Tahun 1987, atas kesadaran masyarakat Wanayasa, mulailah dibangun

gedung sekolah yang menempati tanah bengkok tadi. Bangunan itu terdiri atas

tujuh kelas. Masing-masing kelas / local dananya ditanggung 2-3 desa yang ada di

kecamatan Wanayasa. Sementara pembangunan gedung sekolah baru di angakatan

pertama tahun 1987/1988. Sementara waktu kegiatan belajar siswa bertempat di

SMP Negeri 1 Wanayasa. Saast itu SMA Wanayasa masih merupakan kelas jauh

dari SMA Negeri 1 Purwakarta. Adapun pelaksanaan harian yang ditunjuk adalah

bapak Omin, BA.

Memasuki tahun 1990, pembangunan gedung sekolah masih terus

berjalan. Sedikit demi sedikit bangunan kelas jauh sudah bisa digunakan

meskipun masih beralaskan tanah. Mulailah para siswa menempati gedung baru

dilokasi yang sekarang di tempati.

Setelah cukup memadai sebagai bangunan sekolah. Gedung baru SMA

Wanayasa ini diresmikan oleh Mentri pendidikan dan kebudayaan republic

Indonesia yang masa itu dijabat oleh Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 16 januari

1993 dengan setatus sebagai sekolah Negri sehingga namanya menjadi SMA

(45)

Orang yang sangat berjasa dalam pengadaan tanah bagi berdirinya SMA

Negri 1 Wanayasa adalah Bapak Drs. H. Suherman Saleh yang menjabat sebagai

ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta. Beliau memberikan pinjaman

dana berupa sejumlah uang untuk pembelian tanah dan pembuatan sertifikat tanah.

Sejak dirresmikan dan berubah menjadi SMAN 1 Wanayasa tempuk

pimpinan beralih dari Drs. Nanai Said (Kepala Sekolah SMAN 1 Purwakarta)

kepada Bapak Drs. Sakib dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1997. Selanjutnya

berturut-turut pada periode 1997-2001 dipimpin oleh Drs. Armid Gunawan,

periode 2001-2005 dipimpin oleh Drs. Ato Wartisto, periode 2005-2008 dipimpin

Drs. Nana Suryawana, M.M.Pd, periode 2008-2012 dipimpin oleh Dra. Hj. Encah

komariah, M.M, periode 2012- sekarang dipimpin oleh Dra. Emma Sukmasih,

M.Pd. dengan berbagai karakter dan kepribadian kepemimpinan yang

berbeda-beda SMAN 1 Wanayasa berubah menjadi sekolah yang madiri. Menginjak tahun

2010 ini SMAN 1 Wanayasa sudah berusia 23 tahun.

Dari tahun ketahun, SMAN 1 Wanayasa terus berkembang dan berbenah

diri, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kini SMAN 1 Wanayasa sudah

memiliki 20 ruangan kelas, satu ruangan kepala sekolah, satu ruangan guru, satu

ruangan tata usaha, satu ruangan perpustakaan, satu ruangan laboratorium IPA,

satu ruangan computer,dan satu ruangan Multimedia

kini di usia yang ke 23 tahun, SMAN 1 Wanayasa patut berbangga, karena

sudah meraih berbagai prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik,

(46)

sekolah pada periode yang sedang berjalan pun termasuk kepalasekolah

berprestasi tingkat kabupaten Purwakarta. Dengan perlahan tapi pasti SMAN 1

Wanayasa terus menerus mengayunkan lagkah untuk mencapai tujuan sesuai

dengan Visi dan Misinya.

3.1.2. Visi dan Misi Sekolah

Visi Sekolah

Unggul dalam prestasi, kompetitif dalam lulusan dan mulia dalam ahlak.

Misi Sekolah

1. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara profesional.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga

3. Kualitas prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

4. Mewujudkan interaksi yang harmonis antar warga sekolah, orang tua dan

masyarakat

5. Menumbuhkan perkembangan pengalaman ajaran agama dan penerapan budi

(47)

3.1.3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Penanggung Jawab / Kepala sekolah

Sebagaia penangung jawab kegiatan SMAN 1 Wanayasa.

2. Kepala perpustakaan

Mempunyai tugas pokok mengkordinasi dan pengendalian seluruh

kegiatan yang terdapat di perpustakaan serta melakukan pembinaan, pengolahan,

(48)

3. Petugas Pengolahan

Mempunyai tugas dalam pengedaan buku di dalam perpustakaan dan

pengelolaan buku yang sudah mau pun yang belum ada di perpustakaan serta,

membuat laporan pada perpustakaan SMAN 1 WANAYASA.

4. Petugas Sirkulasi

Bagian sirkulasi sebagai melayani pencatatan, peminjaman, denda, dan

pengembalian buku perpustakaan.

3.2 Metode penelitian

Metode penelitian merupakan suatui teknik atau cara untuk mencari.

Mengumpulkan, atau mencatat data yang digunakan untuk keperluan menyusun

suatu karya ilmiah atau penelitian sesuai dengan prosedur yang didasarkan pada

suatu struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian

menganalisa sehingga akan didapatkan suatu kebenaran atas data yang di peroleh.

3.2.1. Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode

deskriptif-anlisis. Menurut Moh, Nazir.Ph.D. Desain penelitian deskriptif yaitu

keadaan dan kondisi yang sesungguhnya, disamping penelitian deskriptif terdapat

juga desain penelitian analisis. Walaupun sangat kecil perbedaan antara studi

deskriptif dan analisis, tetapi pada studi analisis, analisis yang digunakan untuk

menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang

(49)

ukuran-ukuran, dan menghendaki suatu desain yang menggunakan model desain

seperti desain percobaan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

yaitu menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut

penjelasannya :

3.2.2.1. Sumber data Primer

Adapun sumber data primer yang dibutuhkan data dengan perancangan

system informasi perpustakaan SMAN 1 Wanayasa adalah sebagai berikut :

1. Wawancara (interview).

Penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara

mengajukan Tanya-jawab kepada pihak sekolah atau petugas perpustakaan yang

berhubungan mengenai kegiatan di perpustakaan

2. Pengamatan (Observasi).

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung alur yang ada

pada perpustakaan tersebut dan mengamati bagaimana system yang sedang

berjalan yang bersangkutan dengan kegiatan diperpustakaan. Dari hasil

pengematan ini penulis dapat mengetahui kelemahan-kelemahan system yang

sedang berjalan sehingga memudahkan penulis dalam pembuatan system

(50)

khususnya di bagian perpustakaan supaya memudahkan dalam mengerjakan suatu

pekerjaan

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan dalam pembuatan

system informasi perpustakaan di SMAN 1 Wanayasa dalah sebagai berikut :

1. Data-data yang berupa Tanya jawab mengenai sejarah, visi dan misi, struktur

organisasi dan deskripsi kerja pada bagian perpustakaan.

2. Data-data yang berhubungan dengan kegiatan transaksi yang terjadi

perpustakaan, baik itu kegiatan pendaftaran anggota, proses peminjaman dan

pengembalian buku yang terjadi diperpustkanaan di SMAN 1 Wanayasa.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan system digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pengembangan system sehingga system yang dihasilkan

akan sesuai dengan yang di harapkan. Dalam hal ini penulis penggunaan metode

pendekatan terstruktur dan metode pengembangan sistem menggunakan

Sequensial linear.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendeketan system yang penulis buat dalam pembuatan skripsi

adalah metode terstruktur. Metode ini pendekatan perancangan terstruktur mulai

dari awal tahun 1970. Pendeketan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tool)

(51)

akhir dari system yang dikembangkan akan diperoleh strukurnya didefinisikan

dengan jelas dan baik.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di

organisasi dapat di pecahkan dan hasil dari system akan mudah untuk dipelihara,

fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunya dokumentasi yang baik, tepat

waktu, sesuai dengan angaran baiaya pengembangan, dapat meningkatkan

produktivitas dan kualitas akan lebih baik. Jogiyanto (2005 : 56).

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah model

prototype. Metode ini memungkinkan pemakai ikut serta dalam menentukan

kebutuhan dan menetukan sistem apa yang akan dikerjakan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Prototype digunakan untuk mengembangkan kebutuhan

pemakaian yang sulit didefinisikan untuk melancarkan proses SDLC, prototype

paling baik digunakan untuk mengembangkan sistem yang di definisikan kurang

baik dan cocok untuk menerapkan sistem kecil dan unik. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar berikut :

(52)

Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan – tahapan dalam prototype: 1. Kebutuhan

Pelanggan dan pengembangan bersama – sama mendefinisikan format

seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis

besar sistem yang akan dibuat

2. Pembuatan prototype

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang

berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat

input dan format output)

3. Evaluasi prototype

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah

dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai

maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan

mengulang langkah 1, 2, dan 3

4. Pengembangan perangkat lunak akhir

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke

dalam bahasa pemrograman yang sesuai

5. Pengujian

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus di tes

dahulu sebelum digunakan

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi untuk ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

(53)

kesempatan kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam kebutuhan kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Perancangan sistem adalah proses perancangan, pengembangan sistem,

pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk sistem yang

akan dibentuk.

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat bantu. Alat

Bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat mempermudah dalam

menggambarkan komponen - komponen yang ada proses yang terjadi dan

membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang

digunakan diantaranya Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan

Kamus Data.

1. Bagan Alir Dokumen (Flow Map)

Flow Map merupakan bagan alur yang menunjukkan arus dari laporan dan

formulir termasuk tembusan. Flow Map digunakan untuk menganalisis

bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem.

Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan

diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan

dirancang. [http://splum.blogspot.com/Flowmap/5 November 2009].

2. Diagram Konteks

Merupakan model grafis yang memperlihatkan sistem dalam bentuk

paling umum / global dan digunakan untuk mendefinisikan serta memperlihatkan

lingkup atau batas sistem yang akan ditelaah. Diagram Konteks selalu

(54)

Diagram Konteks menggambarkan hubungan input / output antara sistem

dengan kesatuan luar (eksternal entity). [http://splum.blogspot.com/Flowmap/5

November 2009].

3. Data Flow Diagram ( DFD)

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambarkan arus data

di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD sering digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik

dimana data tersebut mengalir. [ http://splum. Blogspot.com/flowmap/5

November 2009 ].

4. Kamus Data

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah

file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan

katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database.

Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen

(55)

5. Perancangan Basis Data

Bentuk normalisasi yang biasanya digunakan pada normalisasi adalah bentuk:

a. Normalisasi

1. Bentuk normalisasi I/1-NF (first normal form)

Bentuk Normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak

memiliki atribut bernilai banyak ( Multivalued Attribute )atau lebih dari satu

atribut dengan domain nilai yang sama.

2. Bentuk normalisasi II / 2-NF (Second-Normal Form)

Bentuk tahap normal kedua ( 2NF ) terpenuhi jika pada sebuah tabel,

semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki

ketergantungan fungsional ( KF ) pada key primer secara utuh. Sebuah tabel

dikatakan tidak memenuhi 2 NF, jika keteranggantungannya hanya bersifat

parisial ( hanya pada bagian dari key primer ).

3. Bentuk normalisasi 3-NF( Third –Normal Form)

Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika

relasi tersebut memenuhi 2-NF, dan setiap kolom bukan kunci tidak

tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci yang lain dalam

relasi tersebut. Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak

(56)

b. Tabel relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar

tabeltabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat

file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki

sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

3.2.4. Pengujian Software

Faktor pengujian softwareadalah teknik untuk menguji perangkat

lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji

perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk

menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :

1. White Box Testing

Pengujian White Box(glass box) adalah pengujian yang didasarkan

pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur control

dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam

beberapa kasus pengujian.

2. Black Boc Testing

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem

tanpa memperhatikan struktur logika internal perangka lunak. Metode ini

digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan

pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada

(57)

telah sesuai dengan yang diharapkan. Agar software dapat dikatakan layak atau

sesuai dengan kebutuhan pengguna perangkat lunak maka dibutuhkan pengujian

yang dapat menilai suatu software itu layak atau tidak digunakan. Dalam hal

ini pengujian menggunakan Black Box Testingkarena untuk mengetahui

perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik

white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi

menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukan melalui aplikasi akan tidak bisa

diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan

data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

3. Access Control

Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan

modifikasi, pengerusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus

(58)

3.3. Analisis Sitem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh kedalam bagian – bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi, dengan kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama dokumen : Buku daftar anggota Perpustakaan

Fungsi : Sebagai daftar-daftar anggota perpustakaan.

Sumber : Staf perpustakaan

Rangkap : 2 (dua)

Aliran data : Pepustakaan SMAN 1 Wanayasa

2. Nama dokumen : Bukti peminjaman buku oleh anggota

Fungsi : dokumen yang datanya diambil berdasarkan bukti

peminjaman buku oleh anggota perpustakaan.

Sumber : Petugas Perpustakaan

Rangkap : 2 (dua)

(59)

3. Nama Dokumen : Bukti pengembalian buku oleh anggota

Fungsi : Dokumen yang datanya diambil berdasarkan bukti

peminjaman buku oleh anggota perpustakaan.

4. Nama dokumen : Dokumen – dokumen daftar buku

Fungsi : Dokumen ini berisikan tentang daftar-daftar buku yang

di catat oleh petugas Perpustakaan .

Sumber : petugas perpustakaan

Rangkap : 2 (dua)

Aliran data : Perpustakan SMAN 1 Wanayasa

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Siswa SMAN 1 Wanayasa menyerahkan from anggota kepada petugas

perpustakaan.

2. Petugas perpustkaan menulis form siswa menjadi anggota kedalam buku

anggota, lalu petugas akan membaut data sebanyak 2 rangkap, lembar

(60)

3. Petugas perpustakaan meng-acc bukti form siswa yang perpsyaratannya

lengkap dan dibuat kartu anggota.

4. Petugas perpustkaan menerima jumlah dokumen anggota yang disetujui, dan

berkasnya disimpan dibuku daftar anggota.

5. Siswa yang menjadi anggota diperbolehkan meminjam buku maxsimal 2

buku dan itu akan menghasilkan dokumen buku sebanayak 2 rangkap lalu

diarsipkan dalam buku peminjaman buku.

6. Setelah melakukan peminjaman maka siswa diharuskan mengambilkan buku

ini empathari kemudian, dan setelah itu siswa diharuskan menandatangani

dalam daftar pengembalian buku sebagai tanda bukti pengembalian buku.

3.3.2.1. Flow Map

Penggambaran diagram sistem prosedur grafis menggunakan

(61)
(62)
(63)
(64)

Persediaan Buku Kepala Sekolah

Petugas Pengolahan Penerbit PerpustakaanKepala

Daftar Buku yang

akan dibeli Daftar Buku yang akan dibeli

Daftar buku yang di ACC Daftar Buku yang di

ACC

Gambar 3.6Flow Map persediaan buku yang sedang berjalan

3.3.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks ( Context Diagram) merupakan diagram alur data

tingkat atas dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data

kedalam dan keluar sistem dan entitas-entitas eksternal. Berikut adalah diagram

(65)

Gambar 3.7 gambar Diagram Konteks yang sedang berjalan

3.3.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) atau diagram alir data sering digunakan

untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logis. DFD merupakan alat yang digunakan pada

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Berikut ini adalah DFD

Sistem Informasi Perpustakaan dari pengembangan diagram konteks :

(66)

Gambar 3.9 Dfd level 1 peminjaman buku yang sedang berjalan

(67)

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Tabel 3.1 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

No Masalah Solusi

1 Pada bagian Sirkulasi selalu

terlambat memberikan data pada

bagian pengolahan, sehingga

membuat laporan pun terlambat

diberikan kepada kepala

perpustakaan dan kelapa sekolah

Membuat sistem informasi yang dapat

membatu dalam melakukan

pengolahan data, baik data anggota,

peminjaman dan pengembalian buku.

2. Pada proses pengadaan buku

atau adanya buku baru yang

masuk, semua data buku harus

dicatat terlebih dahulu dan

karena banyaknya buku yang ada

diperpustakaan, dalam

pengolahan data buku tidak

semua tercatat

Membuat sistem informasi yang dapat

membatu dalam pengelolaan

pengadaan buku

3. Pada proses pembuatan laporan

data selalu kurang akurat dengan

data yang ada dikarenakan harus

mengecek catatan semua data

yang ada

Membuat sistem informasi yang dapat

membatu dalam pembuatan laporan

data anggota, pengadaan buku,

(68)

116 KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di Perpustakaan SMAN 1 Wanayasa dan

menganalisis yang sedang berjalan serta perancangan sistem informasi pada bab

sebelumnya, maka penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan beberapa

saran yang berhubungan dengan pembahasan sebelumnya.

1. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan di SMAN 1 Wanayasa dapat

membantu dan memudahkan dalam mengelola pencarian data buku,

peminjaman buku, pengembalian buku, pengolahan pencarian data buku, dan

pembuatan laporan.

2. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan di SMAN 1 Wanayasa ini

dapat mempermudah dalam proses pembayaran denda jika terjadi

keterlambatan dalam mengembalikan buku yang di pinjam.

3. Sistem informasi yang di buat di SMAN 1 Wanayasa ini dapat

mempermudah dalam proses pembuatan laporan data perpustakaan, seperti

laporan data peminjaman, laporan data pengembalian, laporan data buku,

laporan persediaan buku dan laporan penghitungan denda. Dengan

menggunakan sistem informasi perpustakaan maka semua data perpustakaan

tersimpan dalam data base sehingga pencetakan laporan yang dibuat akan

(69)

5.2 Saran

Saran untuk pengembangan sistem informasi perpustakaan ini, adalah :

1. Untuk pengembangan selanjutnya, akan lebih baik jika terdapat suatu computer

untuk anggota dengan fasilitas pencarian data buku.

2. Dengan proses pencetakan kartu anggota sebaiknya di cetak pada kertas yang

(70)
(71)

PENYERAHAN HAK EKSLUSIF

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat

penelitian, bersedia :

“Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku,

untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 14 Agustus 2014

Penulis,

Yudi Budiana NIM. 10510601

Kepala Sekolah SMA Negri 1 Wanayasa,

Dra.Emma Sukmasih, M.Pd NIP. 19630319.198803.2008

Mengetahui, Pembimbing

(72)

58 4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahapan untuk memperbaiki suatu sistem,

karena sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan

sistem yang diperoleh. Tahap perancangan sistem dapat digambarkan sebagai

perencanaan untuk membangun suatu sistem yang baru, yang akan diajukan

kepada perusahaan atau instansi. Dan menggabungkan komponen – komponen

perangakat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilakan sistem yang baik.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum dilakukan dengan tujuan :

1. Memperbaiki sistem informasi yang ada dan prosedur yang terlibat dalam

pengolahan data.

2. Merancang sistem informasi perpustakaan di SMAN 1 Wanayasa dengan alat

bantu computer ( PHP dan MySQL).

4.1.2. Gambaran umum sistem yang diusulkan

Sistem yang diusulkan yaitu pada bagian penerimaan anggota,

pememinjaman, dan pengembalian buku di perpustakaan SMAN 1 Wanayasa

menggunakan proses koputerisasi dengan menggunakan bahasa pemrograman

PHP dangan data base MySQL yang sebelumnya menggunakan perangkat manual

(73)

4.1.3. Perancangan prosedur yang di usulkan

Perancangan prosedur sistem informasi perpustakaan yang diusulkan di

SMAN 1 Wanayasa terdiri dari beberapa prosedur yang merubah sistem manual

menjadi terkomputerisasi.

4.1.3.1. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat – alat untuk struktur analis. Pendekatan

terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau

secara keseluruhan. Sistem informasi yang dibuat menghasilkan sumber informasi

yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar berikut :

(74)

4.1.3.2. DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada

metodologi pengembangan system yang terstruktur dan dapat menggambarkan

arus data didalam sistem yang terstruktur. DFD yang dirancang dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :

Gambar

Gambar 3.9 Dfd level 1 peminjaman buku yang sedang berjalan
gambar dibawah ini :
Gambar 4.4 DFD Level 1 proses 3 penghitungan denda
Gambar 4.5 Tabel relasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi manajemen diartikan sebagai sekumpulan hal atau elemen atau subsistem atau bagian yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk suatu

Pengertian sistem informasi menurut Edhy (2011 : 16), sistem informasi adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk

Sedangkan menutut Ehdy Sutanta (2011:16), Dalam arti luas sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan

Sistem informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan sub sistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama dan membentuk satu kesatuan, saling

Sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi

Sistem informasi manajemen diartikan sebagai sekumpulan hal atau elemen atau subsistem atau bagian yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk suatu

Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling berinteraksi

PEDAHULUAN Sistem informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan sub sistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama dan membentuk satu kesatuan, saling