Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
ANALISIS FAKTOR UNTUK ANGKA GIZI BURUK PADA
BALITA DI KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2006
TUGAS AKHIR
WINA SOFIE YUSTISIA
052407142
PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS FAKTOR UNTUK ANGKA GIZI
BURUK PADA BALITA DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2006
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : WINA SOFIE YUSTISIA
Nomor Induk Mahasiswa : 052407142
Program Studi : DIPLOMA – 3 (D3) STATISTIKA
Depatemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Mei 2008
Diketahui/Disetujui oleh Pembimbing
Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Dra. Elvina Herawati, M.Si
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
ANALISI FAKTOR UNTUK ANGKA GIZI BURUK PADA BALITA DI KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2006
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2008
WINA SOFIE YUSTISIA
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dapat berjalan dengan lancar dan diselesaikan dengan baik.
Adapun penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus
dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat. Dalam Tugas Akhir ini penulis
ingin mengamati tentang faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi angka gizi
bururk pada balita dan seberapa besar pengaruh tersebut. Dan kemudian penulis
memeilih judul “ANALISIS FAKTOR UNTUK ANGKA GIZI BURUK PADA
BALITA DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2006”. Dengan melihat dari
faktor angka kemiskinan dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan wanita berumur 10
tahun keatas (yang belum tamat SD). Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Edi Marlianto, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU.
2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Pelaksana Program Studi Statistika
D – 3 FMIPA USU.
3. Ibu Dra. Elvina Herawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing pada penulisan
Tugas Akhir ini yang telah bersedia memberikan arahan, bimbingan dan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
4. Bapak dan Ibu Staf Pengajar FMIPA khususnya Program Studi Statistika D – 3
FMIPA USU Medan dan seluruh Staf Administrasi.
5. Kepada yang tersayang Ayahanda H.Sofyan AK dan ibunda T.Yusfinarti yang
tak pernah henti memberikan semangat dan dukungan baik dengan materil
maupun do’anya kepada Penulis. Dan penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada abang-abang ku yang yang telah banyak memberikan semangat dan
motivasi kepada Penulis.
6. Semua teman-teman seperjuangan D-3 Statistika Kelas C Stambuk 2005 yang
telah bemberikan masukan yang positif bagi Penulis.
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun dan
menyelesaikan Tugas Akhir ini, namun penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan didalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas
Akhir ini..
Akhir kata, Pemulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dan berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
Penulis.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN ii
PERNYATAAN iii
PENGHARGAAN iv
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Identifikasi Masalah 4
1.3Batasan Masalah 5
1.4Maksud Dan Tujuan 6
1.5Metodologi Penelitian 6
1.6Pengumpulan Data Dan Pemilihan Data 7
1.7Model Empiris 7
1.8Tinjauan Pustaka 8
1.9Sistematika Penulisan 9
BAB 2 Gambaran Umum Tempat Riset 11
2.1 Visi Dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat 11
2.1.1 Pengertian Umum Visi 11
2.1.2 Tujuan Penetapan Visi 11
2.1.3 Visi Dinas Kesehatan Langkat 11
2.1.4 Pengertian Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat 11
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
2.2.1 Pengertian Umum Misi 13
2.2.2 Dasar Pertimbangan Menetapkan Misi 13
2.2.3 Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat 14 2.3 Tugas Dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat 14 2.4 Susunan Organisasi Dinas Keehatan Kabupaten Langkat 15
2.5 Uraian Tugas Dan Fungsi 16 BAB 3 Landasan Teori 22 3.1 Pengertian Regresi 22 3.2 Analisis Regresi Linier Berganda 22 3.3 Regrasi Linier Sederhana 23
3.4 Regresi Linier Berganda 24
3.5 Membentuk Persamaa Regresi Linier Berganda 26
3.6 Koeffisien Determinasi 27
3.7 Koeffisien Korelasi 28
3.8 Uji Regresi Linier Ganda 29
BAB 4 Analisa Dan Evaluasi 31 4.1 Data Yang Diperoleh 31 4.2 Persamaan Regresi Linier Ganda 32 4.2.1 Analisa Residu 35 4.2.2 Koefisien Determinasi 36 4.2.3 Koefisien Korelasi 38
4.3 Uji Regresi Linier Berganda 40 BAB 5 Implementasi Sistem 42
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 42
5.2 Pengertian SPSS 42
5.3 Pengaktifan SPSS 43 5.4 Pemasukan Data 44
5.5 Pengisian Data 46
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
BAB 6 Penutup 50
6.1 Kesimpulan 50
6.2 Saran 51
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Bentuk Umum Data Observasi 25
Tabel 4.1 Data yang akan diolah 32
Tabel 4.2 Nilai-Nilai Koefisien 32
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1 Tampilan Start Membuka Program SPSS 14.0 for windows 44
Gambar 5.2 Tampilam Pembuka SPSS 14.0 45
Gambar 5.3 Pengisian Data 47
Gambar 5.4 Tampilan Menu Analyze 48
Gambar 5.5 Kotak Dialog Linier Regression 48
Gambar 5.6 Kotak Dialog Linier Regression Statistc 49
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Menurut geografi Kabupaten Langkat yang berada di Sumatera utara terletak di antara
304’ dan 403’ Lintang Utara serta antara 97052’ dan 98045’ Bujur Timur dengan
batas-batas wilayah, yaitu Sebelah Utara berbatas-batasan dengan Selat Sumatera dan Kabupaten
Aceh Timur (Propinsi Nangroe Aceh Darussalam), sebelah Timur barbatasan dengan
Kabupaten Deli Serdang, sebelah Selatan Berbatan dengan Kabupaten Karo,sebelah
Barat berbatasan dengan Selat Sumatera dan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi
Nangroe Aceh Darrusalam).Luas Wilayah Kabupaten Langkat adalah 6.263,29 Km2.
Secara administrasi Kabupaten Langkat dibagi atas 20 Kecamatan, 34 Kelurahan dan
226 desa diantaranya terdapat 9 desa dengan kriteria desa tertinggal.
Berdasarkan proyeksi penduduk yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2006
jumlah penduduk Kabupaten Langkat adalah sebesar 970.433 jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,14 %, dengan kepadatan yang tidak sama antara
satu kecamatan dengan kecamatan yang lain. Pada umumnya daerah perkotaan
(Kecamatan Stabat dan Binjai) mempunyai kepadatan yang dapat menimbulkan
pemasalahan kesehatan jika tidak dilakukan intervensi terutama dalam masalah
kesehatan lingkungan. Demikian juga halnya dengan yang mempunyai kepadatan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
mempunyai wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh kendaraan karena
penduduknya mempunyai akses yang kecil terhadap pelayanan kesehatan.
Harus diakui, untuk menentukan status kesehatan di kabupaten Langkat saat
ini bukan merupakan persoalan yang mudah. Hal ini karena sistem informasi
kesehatan masih belum memadai untuk dapat menentukan status kesehatan secara
tepat. Secara umum derajat kesehatan masyarakat kabupaten Langkat meningkat,
namun demikian masih banyak persoalan kesehatan yang harus dihadapi oleh
Pemerintahan Kabupaten Langkat yaitu salah satunya perbedaan status kesehatan.
Perbedaan status kesehatan antara tingkat sosial ekonomi masih ada. Presentasi anak
balita yang berstatus gizi buruk lebih tinggi pada kelompok masyarakat miskin dengan
status tingkat pendidikan rendah.
Dalam bidang pendidikan, tingkat pendidikan masyarakat dalam hal ini lebih
dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang
kesehatan serta kemampuan untuk berperan serta dalam pembangunan bidang
kesehatan. Masyarakat yang memiliki pandidikan yang lebih tinggi pada umumnya
memiliki pengetahuan yang lebih luas sehingga dapat lebih mudah dalam menyerap
dan menerima informasi secara aktif berperan serta dalam mengatasi masalah
kesehatannya dan keluarganya. Survei Demografi di 40 negara telah membuktikan
dan memperlihatkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan ibu, makin rendah tingkat
kematian bayi. Telah jelas bahwa begitu besar pengaruh pendidikan terhadap
penguasaan seorang ibu akan gizi yang baik bagi buah hatinya. Dengan kata lain
semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka semakin terbuka wawasan wanita tentang
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Sedangkan masalah kemiskinan sudah pasti erat kaitannya dengan masalah
gizi buruk. Kemiskinan menyebabkan kurangnya daya beli mayarakat terhadap
kecukupan kebutuhan dasar pangan untuk menunjang kesehatan tubuh secara fisik.
Fenomena masih adanya anak bayi dan balita yang mengalami gizi kurang dan gizi
buruk merupakan indikasi kurangnya daya beli masyarakat dalam mencukupi bahan
pangan bagi keluarganya. Pola konsumsi sebagian besar keluarga miskin kurang
memenuhi syarat minimal kebutuhan kalori, protein dan lemak. Hal ini disebabkan
rendahnya pengetahuan akan pengadaan bahan pangan yang murah dengan gizi yang
baik, disertai perilaku yang kurang memadai untuk menunjang kesehatan yang
optimal.
Dalam hal ini kemiskinan merupakan permasalahan yang meningkat di
Kabupaten Langkat. Sebagai akibat krisis moneter yang berkepanjangan dan
banyaknya pengungsi yang imigrasi ke Kabupaten Langkat semakin menambah
populasi penduduk miskin. Hal ini dapat dimaklumi karena Kabupaten Langkat
berbatasan langsung dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), sehingga
pengungsi banyak yang mengalir ke Kabupaten Langkat. Berdasarkan sensus
penduduk miskin yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin
di Kabupaten Langkat adalah sebesar 40.261 KK atau sebesar 19,5 %.
Data statistik menunjukkan bahwa tidak sedikit anak-anak balita di Indonesia
yang gizinya masih belum baik yang disebabkan oleh beberapa masalah yang
kompleks. Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah bahwa masih tingginya angka
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Pernyataan tersebut sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan karena masalah
kurang gizi pada pada ibu hamil dan bayi serta balita telah terjadi sejak lama.
Gizi yang baik seharusnya memenuhi beberapa kriteria dalam ilmu kesehatan.
Dalam hal ini seharusnya diperlukan sosialisasi kepada calon ibu tentang asupan gizi
yang baik. Kebijakan yang diambil pemerintah dengan mengirim atau menyebar
Dokter dan Bidan ke seluruh penjuru negeri terutama daerah desa dan pedalaman
dalam jumlah yang memadai sehingga sangat membantu para ibu.
Anak-anak merupakan obyek yang paling patut diperhatikan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkwalitas dengan memperhatikan
pendidikan yang memadai dan pelayanan kesehatan yang baik. Dalam bidang
kesehatan, salah satu segi yang perlu diperhatikan adalah persoalan gizi yang dalam
konteksnya, kwalitas manusia Indonesia di masa depan akan dipengaruhi oleh status
gizi anak-anak di masa sekarang lebih khususnya lagi pada anak-anak balita.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas penulis menemukan akar permasalahan dari
fenomena tersebut, yaitu maslah gizi buruk pada balita yang faktanya sangat
kompleks. Ditemukannya akar permasalahan, berarti akan didapati faktor-faktor yang
dapat dikendalikan. Untuk membuat faktor ini penulis mamilih :
1. Angka Gizi Buruk pada Balita
Sebagai variabel tak bebas, dan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
ke atas (yang belum tamat SD)
2. Angka Kemiskinan Penduduk
Sebagai Variabel bebas.
Dengan mengetahui seberapa besar Kabupaten Langkat harus menekan angka
gizi buruk pada balita, maka untuk mengimplementasikan keadaan diatas maka
penulis memilih Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Faktor Untuk Angka Gizi
Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006”
1.3 Batasan Masalah
Mengingat jumlah status gizi buruk terus meningkat, ditambah dengan lemahnya
pengetahuan seorang ibu terhadap kondisi bayi dikarenakan rendahnya tingkat
pendidikan, serta faktor krisis ekonomi yang mengakibatkan tingginya angka
kemiskinan, kesemuanya itu berujung pada meningkatnya angka gizi buruk pada
balita. Angka gizi buruk yang terus meningkat ini sangat berpengaruh bagi keadaan
lainnya, seperti lemahnya generasi penerus bangsa yang terlihat akan angka
kemiskinan dan pendidikan. Untuk menghindari pembahasan yang melebar penulis
membatasi masalah yang ada berupa :
1. Pengaruh Pendidikan Wanita terhadap meningkatnya angka gizi buruk pada
balita di Kabupaten Langkat.
2. Pengaruh Angka Kemiskinan terhadap meningkatnya angka gizi buruk pada
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
1.4 Maksud Dan Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar faktor kemiskinan, dan
tingkat pendidikan wanita, dapat mempengaruhi Angka Gizi Buruk Pada Balita di
Kabupaten Langkat tahun 2006.
Sementara maksud dari tulisan ini adalah :
1. Untuk meningkatkan status gizi keluarga dan masyarakat di Kabupaten
Langkat di masa yang akan datang, dengan melihat taraf pendidikan , ekonomi
dan kesehatan
2. Memberi partimbangan dalam penetapan kebijaksanaan perenanaan
pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat dengan melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi angka gizi buruk pada balita untuk kedepannya.
3. Memenuhi salah satu persyaratan untuk dinyatakan lulus pada program D3
Statistika di Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara (USU).
1.5Metodologi Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pengumpulan dan pemilihan data. Kemudian
dilanjutkan dengan uraian mengenai model empiris dan pengukuran variabel yang
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
1.6Pengumpulan Data Dan Pemilihan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data skunder yang diperoleh
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, serta sumber-sumber lain yang relevan
dalam tahun 2006.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah status gizi buruk pada
balita, angka kemiskinan dan wanita yang belum tamat SD. Data yang diperoleh
tersebut kemudian dikumpulkan, diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk
angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai data tersebut.
1.7Model Empiris
Untuk menguji hubungan antara variabel variabel dependen dengan variabel
independen digunakan model regresi linear berganda. Persamaan umum dalam model
regresi linear:
e X
b X
b X
b X
b b
Y = 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 ++ n n +
Keterangan:
Y: Variabel Dependen
X1, X2, X3, ...Xn : Variabel Independen
e : Kesalahan (error)
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
b1, b2, b3, ...bn: Koefisien Variabel Independen
Dalam penelitian ini di duga bahwa beberapa variabel, yaitu angka
kemiskinan, dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan wanita berumur 10 tahun
keatas dengan status belum tamat SD berpengaruh terhadap angka gizi buruk pada
balita. Untuk menganalisis pengaruh terhadap angka gizi buruk, digunakan model
regresi linear. Di dalam model regresi tersebut, angka gizi buruk sebagai variabel
dependen serta kemiskinan dan wanita yang belum tamat SD sebagai variabel
independen.
Pengujian terhadap angka gizi buruk dilakukan dengan menguji koefisien
regresi masing-masing variabel. Jika angka gizi buruk yang diharapkan tidak
dipengaruhi oleh masing-masing variabel maka besarnya b0, b1, b2, b3 tidak berbeda
dengan nol (tidak signifikan). Nilai R2 (koefisien determinasi) yang diperoleh dapat
digunakan untuk menjelaskan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.
1.8Tinjauan Pustaka
Beberapa buku yang menjadi tinjauan pustaka yang digunakan untuk mewujudkan
tulisan inidikutip dari buku Profil Kesehatan Kabupaten Langkat yang berisikan data
yang digunakan penulis sebagai data analisis. Untuk mendapatkan informasi sebagai
bahan literatur dan sebagai panduan untuk menganalisis data yang ada, maka penulis
menggunakan buku-buku statistika yang berhubungan dengan regresi linier,dan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
1.9Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan “Tugas Akhir” secara garis besarnya dibagi
dalambeberapa Bab yang masing-masing Bab dibagi atas beberapa sub bab yaitu
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab ini akan di uraikan Latar Belakang, Identifikasi Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Metodologi penelitian.
BAB II : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
Pada Bab ini akan dijelaskan tentang moto, visi dan misi serta realisasi
program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada Bab ini akan diuraikan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
Gizi Buruk dan menguraikan tentang pengertian regresi, regresi linier
ganda dan korelasi regresi linier ganda serta uji koefisien regresi linier
ganda.
BAB IV : ANALISIS DATA
Pada Bab ini akan dilakukan analisis data dengan regresi linier berganda,
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
BAB V : IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam Bab ini dilakukan analisis data dengan regresi dan korelasi
dengan menggunakan program SPSS.
BAB VI : PENUTUP
Dalam Bab ini memberikan beberapa kesimpulan dan saran sesuai
dengan hasil analisis yang dilakukan.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
BAB 2
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
2.1. VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANGKAT
2.1.1. Pengertian Umum Visi
Yang dimaksud dengan visi dalam hal ini adalah cara pandang jauh kedepan, kemana
Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat harus dibawa agar dapat eksis,
antisipatif dan inovatif. Secara umum Visi adalah pandangn ideal masa depan yang
ingin diwujudkan Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.
2.1.2. Tujuan Penetapan Visi
Visi ditetapkan merupakan gambaran bersama mengenai masa depan dan menjadi
komitman murni dari seluruh masyarakat dan Dinas Kabupaten Langkat. Tujuan
penetapan ini adalah untuk mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberi arah dan
fokus strategis yang jelas, menjadi perekat dan menyatukan gagasan yang strategik,
memiliki orientasi terhadapmasa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
2.1.3 Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat
Visi dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dirumuskan dan ditetapkan sebagai
berikut:”KABUPATEN LANGKAT SEHAT TAHUN 2010”
2.1.4. Pengertian Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat
Yang dimaksud dengan “KABUPATEN LANGKAT SEHAT TAHUN 2010” adalah:
Dinas Kesehatan kabupaten Langkat berharap bahwa pada tahun 2010 nanti,
Kabupaten Langkat sudah merupakan suatu Kabupaten yang masyarakatnya
benar-benar telah menerapkan prinsip-prinsip hidup sehat, dengan didukung oleh sarana dan
prasarana kesehatan yang memadai di Kabupaten Langkat, dengan didukung pula
lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang
bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,
perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan
kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakatyang saling tolong-menolong
dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat Kabupaten Langkat Sehat 2010 yang diharapkan adalah
yang bersifat proaktif untukmemelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya kemampuan masyarakat yang
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi, maupun non
ekonomi. Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud disini adalah pelayanan
kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta yang diselenggarakan sesuai
dengan standar dan etika pelayanan profesi.
Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku sehat serta
meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut di atas, derajat kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal.
2.2Misi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Langkat
2.2.1. Pengertian Umum Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi Dinas
Kesehatan Kabupaten Langkat, sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
2.2.2. Dasar Pertimbangan Menetapkan Misi
Dalam menetapkan misi untuk mewujudkan Visi Dinas Kabupaten Langkat
dipertimbangkan berbagai hal yang meliputi :
- Berbagai tata nilai yang akan dianut dalam mengatasi masalah kesehatan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
2.2.3.Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat
Setelah memperhatikan masukan-masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai perkembangan
lingkungan strategic maka Misi Dinas Kabupaten Langkat adalah
a. Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik melalui
peningkatan profesionalisme petugas kesehatan
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan melalui
pemanfaatan seluruh SDM menuju system kesehatan nasional
c. Mewujudkan peningkatan derajad kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan
sarana dan prasarana kesehatan dan penetapan program unggulan kesehatan
2.3. Tugas Dan Fungsi Dinas Kabupaten Langkat
Tugas :
Melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang kesehatan
Fungsi :
a.Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
c.Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dan sarana kesehatan lainnya
d.Pembinaan, pengendalian, pengawasan produk obat dan makanan
e.Penyelenggaraan ketatausahaan dinas
2.4. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan
1. Kepala
2. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
b. Sub Bagian Umum
3. Bidang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari :
a. Seksi Promosi Kesehatan
b. Seksi Penyehatan Lingkungan
4. Bidang Obat dan Makanan terdiri dari :
a. Seksi Farmasi
b. Seksi Pengawasan Obat , Makanan dan Minuman
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
b. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
6. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit :
a. Seksi Imunisasi dan Pengamatan Penyakit
b. Seksi Pemberantasan Penyakit
7. UPTD terdiri dari :
a. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat
b. UPTD Laboraturium Kesehatan Daerah
c. UPTD Balai Pengobatan Penyakit Paru - paru
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.5 Uraian Tugas Dan Fungsi
1. BAGIAN TATA USAHA
Tugas :
Melaksanakan perencanaan dan keuangan, administrasi umum dan menyelenggarakan
ketatausahaan dan administrasi kepegawaian.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
• Perencanaan kegiatan dan keuangan
• Pengelolaan administrasi umum
• Penyelenggaraan ketatausahaan
• Pengelolaan administrasi kepegawaian
Bagian Tata Usaha terdiri dari 2 Sub Bagian yaitu :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
Tugas : Melaksanakan perencanaan kegiatan dan keuangan Dinas Kesehatan
b. Sub Bagian Umum
Tugas : Mengelola urusan administrasi umum, rumah tangga, perlengkapan dan
kepegawaian.
2. BIDANG PROMOSI KESEHATAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang promosi kesehatan dan
penyehatan lingkungan.
Fungsi :
• Perumusan kebijakan teknis dan pelayanan dibidang promosi kesehatan dan
penyehatan lingkungan
• Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan program dibidang promosi
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Bidang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari 2 Seksi yaitu :
a. Seksi Promosi Kesehatan
Tugas : Menyusun perencanaan teknis dan melaksanakan kegiatan promosi
kesehatan
b. Seksi Penyehatan Lingkungan
Tugas : Menyusun perencanaan teknis dan melaksanakan kegiatan penyehatan
lingkungan
3. BIDANG OBAT DAN MAKANAN
Tugas :
Melaksanakan sebagian kewenangan Dinas Kesehatan dibidang obat dan makanan
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan pelayanan dibidang obat dan makanan
b. Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan program dibidang obat dan
makanan
Bidang Obat dan Makanan terdiri dari 2 Seksi yaitu :
1. Seksi Farmasi
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Menyusun perencanaan teknis dan melaksanakan kegiatan kefarmasian
2. Seksi Pengawasan Obat , Makanan dan Minuman
Tugas :
Menyusun perencanaan teknis dan melaksanakan kegiatan pengawasan obat, makanan
dan minuman.
4. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang pelayanan kesehatan
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan dan kesehatan
keluarga dan gizi
b. Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan program dibidang pelayanan
kesehatan dan kesehatan keluarga dan gizi
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari 2 Seksi yaitu
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Tugas :
Menyusun perencanaan teknis dan melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan
masyarakat
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Tugas :
Menyusun perencanaan teknis dan melaksanakan kegiatan dibidang kesehatan
keluarga dan gizi
5. BIDANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Tugas :
Melaksanakan sebagian kewenangan dinas kesehatan dibidang pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan pelayanan dibidang pencegahan dan
pemberantasan penyakit
b. Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit terdiri dari 2 Seksi yaitu :
1. Seksi Imunisasi dan Pengamatan Penyakit
Tugas :
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
penyakit
2. Seksi Pemberantasan Penyakit
Tugas :
Menyusun perencanaan teknis dan melaksanakan kegiatan pemberantasan penyakit
6. UPTD
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan sesuai bidangnya
7. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Tugas :
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Regresi
Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galtom. Menurut Galtom,
analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari satu variabel yaitu
variabel tak bebas ( dependen variable ) pada satu atau lebih variabel yang
menerangkan, dengan tujuan untuk memperkirakan ataupun meramalkan nilai-nilai
dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui.
Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas ( independent variable ).
3.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat
variabel bebas X dan variabel tak bebas Y. regresi linier yaitu menentukan satu
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
tak bebas, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksir atau
meramalkan variabel tak bebas, untuk mempelajari hubungan-hubungan antara
beberapa variabel, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Analisis regresi sederhana ( simple banalisis regresi )
2. Analisis regresi berganda ( multiple analisis regresi )
Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel, yaitu
variabel bebas ( independent variable ) dan variabel tak bebas ( dependent variable ).
Sedangkan analisis regresi linier berganda merupakan hubungan antara tiga variabel
atau lebih,yaitu satu variabel tak bebas ( dependen variable ) dan dua atau lebih
variabel bebas ( independent variable ).
3.3 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana yaitu suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis
dalam bentuk persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan variabel bebas
tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu peubah bebas X yang
dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. bentuk umum model persamaan linier
sederhana yaitu :
Yi = o + iXi + i
Keterangan :
Yi = Variabel tak bebas
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
o = Intersep Y dari garis, yaitu titik dimana garis itu memotong sumbu Y
i = Kemiringan Garis
i = Kesalahan penduga
3.4Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda adalah regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah
respon ( variabel dependent ) dengan factor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu
penduga ( variabel independent ).
Regresi linier berganda hampir sama dengan regresi linier sederhana, hanya
saja pada regresi linier berganda variabel penduga ( variabel bebas ) lebih dari satu.
Tujuan dari analisa regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas
hubungan dua variabel atau lebuh dan membuat prediksi atau perkiraan nilai Y atas
nilai X, regresi linier berganda juga berguna untuk mencari pengaruh dua penduga
atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel penduga atau lebih terhadap
variabel respon (variabel tak bebas), dengan demikin regresi linier berganda
digunakan untuk penelitian yang menyertakan beberapa variabel sekaligus. Bentuk
umum model regresi linier berganda untuk populasi adalah :
Yi= o+ 1X1i+ 2X2i+ 3X3i+ ... + kXk + i
Kererangan :
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
o = Pengamatan ke i pada variabel bebas
X1i = Parameter intersep
1, 2, ..., k = Parameter koefesien regresi variabel bebas
i = Pengamatan ke i variabel kesalahan
Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, tetapi apabila kita
hanya mengambil sebagian ( berupa sampel) dari populasi secara acak dan tidak
mengetahui regresi populasi, sehingga model regresi populasi perlu diduga
berdasarkan model rehgresi sample, yaitu :
= bo + b1X1 + b2X2 + ... + bkXk
Keterangan :
= Nilai dugaan bagi variabel Y
Xk = Variabel bebas
bo = Dugaan bagi parameter konstanta o
b1, b2,..., bi = Dugaan bagi parameter koefesien regresi o, 1, 2, ..., k
k = 1, 2,…, n
Untuk mencari nilai b0, b1, b2,…, bk diperlukan n buah pasang data (x1, x2, …, xk, Yi )
[image:34.595.161.475.662.748.2]yang didapat dari pengamatan :
TABEL 3.1 Bentuk Umum Data Observasi
Responden X1 X2 … Xk Yk
1
2
X11
X12
X21
X22
…
…
Xk1
Xk2
Y1
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
.
.
n
.
.
X1n
.
.
X2n …
.
.
Xkn
.
.
Yn
3.5 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda
Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas ( Y ) bergantung kepada dua atau
lebih variabel bebas ( X ). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup
dua atau lebih variabel, yaitu :
= bo + b1X1 + b2X2 + ... + bkXk
Dalam hal ini penulis mengunakan model regresi linier berganda dengan tiga
variabel, yaitu satu variabel tak bebas ( dependen variabel ) dan dua variabel bebas (
independent variable ). Sehingga bentuk persamaan regresi linier berganda yaitu :
= bo + b1X1 + b2X2 + i
Untuk regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3, akan ditaksir oleh
= bo + b1X1 + b2X2
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
∑
Yi = b0 +b1∑
X1i +b2∑
X2i( )
∑
YiX = b∑
X i +b∑
X i +b2∑
X1iX2i2 1 1 1 0 1
( )
∑
=∑
+∑
+∑
22 2 2 1 1 2 0
2 i i i i
iX b X b X X b X
Y
Dengan b0, b1, b2 adalah koefesien yang ditentukan berdasarkan data hasil
pengamatan atau penelitian.
Untuk x= X1 −X1,x1 = X2 −X2, dan y=Y −Y , persamaan liniernya menjadi :
2 2 1 1
0 b x b x
b
y= + +
3.6 Koefesien Determinasi
Koefesien determinasi yang dinyatakan dengan R² untuk menguji regresi linier
berganda yang mencakup lebih dari dua variabelyaitu untuk mengetahui keragaman
proporsi total dalam variabel tak bebas ( Y ) yang dapat dijelaskan atau diterangkan
oleh variabel-variabel bebas ( X ) yang ada didalam model persamaan regresi linier
berganda secara bersama-sama. Maka R² akan di tentukan dengan rumus :
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi
( )
∑
=∑
−∑
n Y Y
yi i i
2
2 2
Harga R2 yang diperolehsesuai sesuai dengan variansi yang dijelaskan
masing-masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variansi yang
dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja (yang
bersifat nyata).
3.7 Koefsien Korelasi
Untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar
kecilnya nilai koefesien korelasi ( r ). Makin besar nilai r maka makin kuat
hubungannnya dan sebaliknya makin kecil nilai r maka makin lemah hubungannya.
Nilai r yaitu :
- 1,00 ≤ r ≥ -0,80 berarti korelasi kuat
- 0,79 ≤ r ≥ -0,50 berarti korelasi sedang
- 0,49 ≤ r ≥ 0,49 berarti korelasi lemah
0,50 ≤ r ≥ 0,79 berarti korelasi sedang
0,80 ≤ r ≥ 1,00 berarti korelasi kuat
Untuk hubungan empat variabel X1, X2, dan Y dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
(
)( )
(
)
{
}
)
− − − =∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
2 2 2 1 2 1 1 1 1 i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r2. Koefesien korelasi antara X2 dan Y
(
)( )
(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−( )
∑
}
− = 2 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r3.8 Uji Regresi Linier Ganda
Uji Regresi Linier Ganda perlu dilakukan karena untuk mengetahui apakah
sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel
tak bebas. Pada dasarnya pengujian hipotesa tentang parameter koefesien regresi
secara keseluruhan atau pengujian persamaan regresi dengan menggunakan statisstik
F yang dirumuskan sebagai berikut :
) 1 ( − − = k n JKres k JKreg F
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
F = Statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat
kebebasan V1 = k dan V2 = n-k-1
JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi =
∑
(Yˆ−Y)2Dengan derajat kebebasan (dk) = k
JKres = Jumlah Kuadrat Residu ( sisa ) =
∑
( )
Y −Yˆ 2Dengan derajat kebebasan ( dk ) = n-k-1
Dalam pengujian persamaan regresi terutama menguji hipotesa tentang
parameter koefesien regresi secara keseluruhan melibatkan intersep serta k buah
variabel penjelas sebagai berikut :
Yi= o+ 1X1i+ 2X2i+ ... + kXk
Dengan persamaan penduganya :
=
Yˆ bo + b1X1 + b2X2 + ... + bkXk
Dimana b0, b1, b2, b3, …, bk merupakan penduga bagi parameter 0, 1, 2, ...,
k.. Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai
berikut :
a. H0 : Minimal satu parameter koefesien yang sama dengan 0 ( nol )
H1 : Minimal satu parameter koefesien yang tidak sama dengan 0 ( nol )
b. Pilih taraf nyata yang diinginkan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
d. Keputusan : tolak H0 jika Fhit > Ftab ; n-k-1
: terima H0 jika Fhit < Ftab ; k-n-1
BAB 4
ANALISA DAN EVALUASI
4.1 Data yang Diperoleh
Pada dasarnya data merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan
suatu persoalan. Keputusan dikatakan baik jika pengambilan keputusan tersebut
didasarkan atas data yang baik. Salah satu dari kegunaan data yaitu untuk memperoleh
dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau permasalahan.
Untuk mengetahui gambaran keadaan atau permasalahan gizi buruk pada
balita, penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan permaslahan tersebut.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
balita serta faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya angka kemiskinan dan
[image:41.595.144.490.162.561.2]tingkat pendidikan wanita b erusia 10 tahun ke atas.
Tabel 4.1 Data yang akan diolah
Kecamatan Bayi Gizi
Buruk
Jumlah KK Miskin
Perempuan yang belum tamat SD
Bahorok 16 2.385 2.608
Salapian 48 3.379 2.773
Kuala 70 1.565 2.352
Sei Bingei 40 2.079 2.684
Selesai 28 2.210 3.839
Binjai 7 1.070 2.229
Stabat 67 2.228 4.485
Wampu 63 1.363 2.334
Secanggang 65 3.738 3.810
Hinai 34 1.352 2.566
Pd. Tualang 52 2.191 3.006
Bt. Serangan 31 1.472 2.126
Sw. Seberang 10 959 1.585
Tg. Pura 34 2.548 3.998
Gebang 68 1.535 2.795
Babalan 50 1.538 3.563
Sei. Lepan 46 1.742 3.080
Br. Barat 80 2.943 1.411
Pkl. Susu 10 644 3.279
Besitang 45 3.320 4.206
Jumlah 864 40.261 58.731
4.2 Persamaan Regresi Linier Ganda
Untuk mencari persamaan regresi, terlebih dahulu kita menghitung
koefesien-koefisien regresinya dan mencari pengadaan suatu variabel degan variabel lain.
Tabel 4.2 Nilai-Nilai Koefesien
KECAMATAN Yi X1i X2i (X1i)2
BAHOROK 16 2385 2608 5688225
SALAPIAN 48 3379 2773 11417641
KUALA 70 1565 2352 2449225
[image:41.595.108.527.682.757.2]Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
SELESAI 28 2210 3839 4884100
BINJAI 7 1070 2229 1144900
STABAT 67 2228 4485 4963984
SEI WAMPU 63 1363 2334 1857769
SECANGGANG 65 3738 3810 13972644
HINAI 34 1352 2566 1827904
PD TUALANG 52 2191 3006 4800481
BT SERANGAN 31 1472 2126 2166784
SW SEBERANG 10 959 1585 919681
TG PURA 34 2548 3998 6492304
GEBANG 68 1535 2795 2356225
BABALAN 50 1538 3563 2365444
SEI LEPAN 46 1742 3080 3034564
BRANDAN BRT 12 1274 1411 1623076
PKL SUSU 78 2313 3279 5349969
BESITANG 45 3320 4206 11022400
JUMLAH 864 40261 58729 92659561
Untuk mencari persamaan regresi, terlebih dahulu kita menghitung
koefesien-koefesien regresinya dan mencari pengadaan suatu variabel dengan variabel lain.
(X2i)2 (X1i.X2i) (X1i.Yi) (X2i.Yi) (Yi)2
6801664 6220080 38160 41728 256
7689529 9369967 162192 133104 2304
5531904 3680880 109550 164640 4900
7203856 5580036 83160 107360 1600
14737921 8484190 61880 107492 784
4968441 2385030 7490 15603 49
20115225 9992580 149276 300495 4489
5447556 3181242 85869 147042 3969
14516100 14241780 242970 247650 4225
6584356 3469232 45968 87244 1156
9036036 6586146 113932 156312 2704
4519876 3129472 45632 65906 961
2512225 1520015 9590 15850 100
15984004 10186904 86632 135932 1156
7812025 4290325 104380 190060 4624
12694969 5479894 76900 178150 2500
9486400 5365360 80132 141680 2116
1990921 1797614 15288 16932 144
10751841 7584327 180414 255762 6084
17690436 13963920 149400 189270 2025
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Keterangan :
Yi = Balita Gizi Buruk
X1i = Kemiskinan
X2i = Pendidikan
n = Banyak Data
Dari tabel 4.2 diperoleh :
Yi = 864
X1i = 40261
X2i = 58729
X1iX2 i = 92659561
( X1i)² = 186075285
( X2i)² = 126508994
X1i.Yi = 1848815
X2i.Yi = 2698212
( Yi )² = 46146
n = 20
Dari data diatas didapat persamaan sebagai berikut :
Yi = b0 + b1 X1i + b2 X2i
Yi Xi = b0 X1i + b1 (X1i)² + b2 X1i X2i
Yi X2i = b0 X2i + b1 X1i X2i + b2 (X2i)²
Kemudian kita subsitusikan nilai-nilai yang bersesuaian, sehingga diperoleh
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
846 = 20 b0 + 40261 b1 + 58729 b2
1848815 = 40261 b0 + 92659561 b1 + 126508994 b2
2698212 = 58729 b0 + 126508994 b1 + 186075285 b2
Dengan mensubstitusikan persamaan diatas, maka didapat koefisien :
bo = 8,066
b1 = 0,002
b2 =0,011
Sehingga diperoleh persamaan regresinya :
= bo + b1X1 + b2X2
=8,066 + 0,002X1 + 0,011X2
4.2.1 Analisa Residu
Untuk mengetahui seberapa besar adanya penyimpangan angka gizi buruk yang
[image:44.595.106.444.288.499.2]sebenarnya terhadap angka gizi buruk pada balita yang diperkirakan, maka dihitung :
Tabel 4.3 Penyimpangan nilai sebenarnya dengan nilai perkiraan
i
Y Yˆi
( )
Y −Yˆ( )
Y −Yˆ 2( )
Yˆ−Y( )
Yˆ−Y 216 41,524 -25,524 651,475 -1,676 2,809
48 45,327 2,673 7,145 2,127 4,524
70 37,068 32,932 1084,517 -6,132 37,601
40 41,748 -1,748 3,056 -1,452 2,108
28 54,715 -26,715 713,691 11,515 132,595
7 34,725 -27,725 768,676 -8,475 71,826
67 61,857 5,143 26,450 18,657 348,084
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
65 57,452 7,548 56,972 14,252 203,120
34 38,996 -4,996 24,960 -4,204 17,674
52 45,514 6,486 42,068 2,314 5,355
31 34,396 -3,396 11,533 -8,804 77,510
10 27,419 -17,419 303,422 -15,781 249,040
34 57,140 -23,140 535,460 13,940 194,324
68 41,881 26,119 682,202 -1,319 1,740
50 50,335 -0,335 0,112 7,135 50,908
46 45,430 0,570 0,325 2,230 4,973
12 26,135 -14,135 199,798 -17,065 291,214
78 48,761 29,239 854,919 5,561 30,925
45 60,972 -15,972 255,105 17,772 315,844
864 887,861 -23,861 6925,938 23,861 2087,520
Sehingga kesalahan bakunya dapat dihitung dengan mengggunakan rumus :
( )
1 ˆ 2 12 . − − − =∑
k n Y YSy i i
Dimana :
( )
∑
− 2ˆ
i i Y
Y = 6925,938
n = 20
k = 2
Sehingga :
( )
1 ˆ 2 12 . − − − =∑
k n Y YSy i i
= 1 2 20 938 , 6925 − −
= 407.408
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Dengan penyimpangan nilai yang didapat, ini berarti bahwa rata-rata Angka
Gizi Buruk Pada Balita yang sebenarnya akan menyimpang dari rata-rata Angka gizi
Buruk Pada Balita yang diperkirakan sebesar 20,184
4.2.2 Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh angka kemiskinan dan pendidikan wanita
terhadap Angka Gizi Buruk Pada Balita, maka akan dilakukan perhitungan sebegai
berikut :
)
( )
(
∑
=∑
−∑
∑
n Yi X Y X yxi i i i i
1 1
1
= 1848815
(
)( )
( )
20 846 40261 − 8 , 109539 2 , 1739275 1848815 20 34785504 1848815 = − = − =)
( )
(
∑
=∑
−∑
∑
n Yi X Y X yx2i i 2i i 2i
= 2698212
(
)( )
20 864 58729
−
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
= 161032,8
( )
∑
=∑
−∑
n Y Yyi i i
2 2 2
( )
20 864 46146 2 − = 2 , 8821 8 , 37324 46146 = − =JKreg =b1
∑
x1iyi +b2∑
x2iyi(
)
(
)
4404 , 1990 3608 , 1771 0796 , 219 8 , 161032 011 , 0 8 , 109539 002 , 0 = + = + = R2∑
= 2 i reg y JK 218089 , 0 2 , 8821 4404 , 1990 = =R =0,467
Dari perhitungan diatas, diperoleh koefisien determinasinya (R2) sebesar
0,225642815. dengan mencari akar dari koefisien determinasi, maka didapat
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
tersebut dipengaruhi oleh kedua factor yang berpengaruh, sedangkan 53,3 %
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
4.2.3 Koefesien Korelasi
Untuk mengukur besarnya variabel tak bebas terhadap variabel bebas, dapat dilihat
dari besarnya koefesien korelasinya, yaitu :
1. Koefesien korelasi antara Angka Gizi Buruk Pada Balita dengan Kemiskinan
( X1 dan Yi) yaitu :
}
{
}
{
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− = 2 2 2 1 2 1 1 1 1 ) ( ) ( ) )( ( i i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r(
) (
)( )
(
)
{
2092659561 (1620948121)}
{20(461460) (746496) 864 40261 1848815 20 − − − = 342 , 0 58 , 6401035 2190796 7976 4097325649 2190796 = = =Ini menunjukkan korelasi lemah antara Angka Gizi Buruk Pada Balita dengan
Angka Kemiskinan yang berarti semakin rendah Angka Kemiskinan maka semakin
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
2. Koefesien korelasi antara Angka Gizi Buruk Pada Balita dengan Wanita Yang
Belum Tamat SD( X2 dan Yi ) yaitu :
}
{
{
∑
∑
−∑
∑ ∑
∑
−∑
− = 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( i i i i y Y Y n X X n Y X Y X n r(
) (
)( )
(
) (
)
{
}
{
(
) ( )
}
{
}{
}
465 , 0 052 , 6929521 3220656 176424 * 272175339 3220656 746496 922920 3449330361 3721505700 50743584 53964240 864 46146 20 58731 186075285 20 864 58731 2698212 20 2 2 = = = − − − = − − − =Ini menunjukkan korelasi lemah antara Angka Gizi Buruk Pada Balita dengan
Wanita Yang Belum Tamat SD yang berarti semakin rendah jumlah Wanita Yang
Belum Tamat SD maka akan semakin rendah Angka Gizi Buruk Pada Balita tersebut.
(-0,49≤r ≥0,49 = Korelasi Lemah)
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai
pengaruh terhadap variabel tak bebas maka kita melakukan uji F dengan
menggunakan statistik F.
a. Hipotesa yang digunakan adalah
H0 : 1 = 2= 0
H1: 1 = 2 ≠ 0
b. Taraf nyata yang digunakan adalah sebesar : α = 0,05 atau 5 %
c. Uji statistik dengan rumus :
) 1 ( − − = k n JKres k JKreg F
Sehingga diperoleh :
) 1 2 20 ( 225 , 6926 2 4404 , 1990 − − = F 425 , 407 2202 , 995 = F = 2,735
Dalam hal ini tingkat keyakinan (confidence level) sebesar 95 % atau taraf
nyata (significant level) sebesar 5 % maka dari tabel distribusi F, diperoleh nilai F test
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Dengan membandingkan nilai F tabel atau F test yang diperoleh dengan nilai F hitung
yang telah dihitung, maka memperoleh :
F hitung = 2,735 < F test = 3,59
d. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya kedua variabel bebas
yaitu Angka Kemiskinan dan jumlah Wanita Yang Belum Tamat SD tidak
mempunyai pengaruh terhadap meningkatnya Angka Gizi Buruk Pada Balita.
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi system adalah tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam
programming dengan menggunakan perangkat lunak ( software ) sebagai
implementasi ataupun prosedur untuk menyelesaikan desain system, yang mana dalam
hal ini implementasi system digunakan untuk menganalisa data-data yang dianggap
mempengaruhi Gizi Buruk pada Balita di Kabupaten Langkat pada tahun 2006.
Adapun implementasi system yang digunakan untuk menganalisa hubungan
ataupun pengaruh gizi buruk adalah SPSS. Diharapkan dengan menggunakan SPSS
ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam hal :
1. Pemahaman bentuk elemen dari lembar kerja SPSS
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
3. Kreasi dan modifikasi grafik
4. Pedayagunaan fasilitas SPSS
5.2 Pengertian SPSS
SPSS (Statistical Package For Service Solution) merupakan sebuah program aplikasi
komputer yang memiliki kemampuan analisa statistika cukup tinggi dalam berbagi
ilmu, terutama untuk ilmu statistik. Program ini juga dapat menampilkan angka-angka
hasil perhitungan statistik, grafik, tabel dengan berbagai model, baik variabel tunggal
maupun variabel ganda.
SPSS 14.0 for windows menggunakan dua buah type windows, yaitu SPSS
data editor dan output viewer. Data editor memiliki bentuk tampilan sejenis
spreadsheet seperti pada excel yang digunakan sebagai fasilitas untuk mengisikan,
menyunting, dan menampilkan isi dari data penelitian.
SPSS data editor memiliki dua spreadsheet ( lembar kerja ), yaitu sheet
pertama dengan nama data view dan sheet kedua dengan nama variable view. Menu
utama yang tersedia pada jendela data editor SPSS 14.0 for windows adalah File, Edit,
View, Data, Tansform, Analyze, Graphs, Windows, Help.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Untuk mengaktifkan SPSS 14.0 for windows dengan menggunakan start menu
program, maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Klik menu Start, pilih Program
2. Pilih item SPSS 15.0 for windows, maka akan muncul gambar sebagai
[image:53.595.123.506.248.511.2]berikut
Gambar 5.1 Tampilan Start Membuka Program SPSS 14.0 For Windows
Dalam tampilan diatas terdapat dua jendela, yang pertama adalah SPSS data
editor yang berguna untuk tempat memasukkan data, dan yang kedua adalah beberapa
menu pilihan yang dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut dan bnerkaitan dengan
manajemen data, seperti Syntax Editor, Output Navigator, dan Script.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Setiap data yang akan dianalisis harus terlebih dahulu ditanpilkan dalam jendela data
editor. Bila data sudah tersimpan dalam suatu file, baik file yang sudah mempunyai
format SPSS maupun file yang mempunyai format aplikasi, dapat dibuka dalam SPSS.
pemasukan data pada tulisan ini dilakukan dengan cara langsung, yakni
mendefenisikan variablel terlebih dahulu, kemudian memasukkan data dengan
langkah-langkah sebagi berikut :
1. Aktifkan variable view , kemudian isikan nama variable pada kolom Name,
[image:54.595.123.514.322.582.2]seperti tampilan pada gambar 4.2
Gambar 5.2 Tampilan Pembuka SPSS 14.0
Klik Variabel View, yang terletak disebelah kiri bawah jendela editor, lalu
lakukan langkah-langkah berikut :
1. Name : Ketik nama variabel yang kita inginkan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
3. Width : Digunakan untuk menentukan jarak /lebar kolom
4. Lebel : Ketikan nama sesuai dengan identitas dari nama variabel, nama
variabel hanya tersiri dari 8 digit / karakter
5. Velue : Digunakan untuk mengisi penjelasan nama ( lebel ) pada variabel
6. Missing : Digunakan untuk penjelasan data yang hilang / rusak
7. Columns: Digunakan untuk menentukan lebar kolom
8. Align : Digunakan untuk menentukan letak pengisian data, apakah rata kiri,
rata kanan, atau diletakkan ditengah-tengah kolom.
9. Measure: Digunakan untuk menentukan jenis data
2. Setelah pendefenisian dilakukan, maka pengisian data dilakukan dengan
mengaktifkan terlebih dahulu Data View, kemudian masukkan semua input data
yang terlibat dalam pembentukan analisis jalur dengan X1 sebagai angka
kemiskinan, X2 wanita yang belum tamat SD. Kedua variabel tersebut dinyataka
dengan variabel bebas, sedangkan untuk variabel tak bebasnya dinyatakan dengan
Y yakni sebagai nilai angka gizi buruk pada balita. Semua hal diatas dapat lebih
jelas dilihat pada gambar dibawah ini :
5.5 Pengisian Data
1. Aktifkan jendela data dengan mengklik data view, yang terletak disudut kiri
bawah jendela editor.
2. Selanjutnya ketikkan data yang sesuai untuk setiap variabel yang telah
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 5.3 Pengisian Data
5.6 Pengolahan Data Dengan Persamaan Regresi
1. Tampilkan file yang akan ditentukan oleh persamaan regresi pada jendela
editor yang tampak.
2. pilih menu analyze, kemudian pilih sub menu Regression dengan kursor, dan
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 5.4 Tampilan Menu Analyze
3. Setelah muncul kotak dialog, kemudian sorot variabel yang menjadi variabel
tidak bebas, dan pindahkan ke kotak Variable Dependent. Demikian juga sorot
variable Independent.
[image:57.595.126.509.433.703.2]Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
4. Klik Statistic pada kotak dialog Linier Regression, aktifkan Estimate, Model
Fit, Casewise Diagnostic, kemudian klik Continue untuk melanjutkannya, lalu
[image:58.595.163.488.167.372.2]klik OK.
Gambar 5.6 Kotak Dialog Linier Regression Statistic
5. Kemudian klik Plots pada kotak tersebut, lalu aktifkan Produce All Partial
Plots, kemudian klik Continue, lalu klik OK pada kotak dialog linier
Regression untuk melihat hasilnya / Outputnya.
Gambar 5.7 Kotak Dialog Linier Regression Plots
[image:58.595.142.506.433.664.2]Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Ternyata dari kedua variabel yaitu Angka Kemiskinan, dan Pendidikan Wanita
Yang Belum Tamat SD mempunyai pengaruh yang nyata terhadap penurunan
Angka Gizi Buruk Pada Balita di Kabupaten Langkat.
2. Dari persamaan regresi yang didapat, nilai koefisien pada Angka Kemiskinan,
dan Wanita Yang Balum Tamat SD bertanda positif artinya persamaan yang
didapat telah sesuai dengan realita sehari-hari.
3. Sekitar 47,5 % Angka Gizi Buruk Pada Balita dipengaruhi oleh kedua variabel
tersebut, sedangkan 52,5 % dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
4. Dari kedua variabel tersebut, keduanya berkorelasi lemah terhadap terjadinya
Angka Gizi Buruk Pada Balita yaitu Angka Kemiskinan (34 %) dan Wanita
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
6.2 Saran
Dari analisa dan kesimpulan yang telah didapat, ada beberapa saran yang mungkin
bias membantu menekan Angka Gizi Buruk Pada Balita sebagai berikut :
1. Untuk menekan Angka Gizi Buruk Pada Balita di Kabupaten Langkat,
pemerintah harus meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan serta
meningkatkan mutu tenaga kesehatan, terutama di daerah – daerah pedalaman.
2. Lebih meningkatkan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat,
bagi masyarakat miskin secara merata dan tepat sasaran.
3. Lebih mawajibkan Pendidikan Dasar Sembilan Tahun kepada setiap warga
khususnya dan Duabelas Tahun umumnya.
4. Dengan pendidikan yang bagus dan penguasaan tentang tindakan apa yang
terbaik menjelang kelahiran dan gizi yang bagus dan sesuai standar dapat
menekan Angka Gizi Buruk Pada Balita di Kabupaten Langkat, sehingga perlu
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Sembiring, R.K. 1995. Analisis Regresi. Bandung : Badan Penerbit ITB
Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.
Dr. Purbayu Santosa, MS, Dkk. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan
SPSS. Semarang : ANDI Yogyakarta.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Regression
[DataSet1] C:\Program Files\SPSSEval\wina.sav
Variables Entered/Removed b
Pendidika n Wanita Belum Tamat SD(Jiwa), Kemis kina n(Jiwa)a . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Gi zi Buruk(Jiwa) b.
Model Summ aryb
.467a .218 .126 20.139
Model 1
R R Square
Adjust ed R Square
St d. E rror of the Es timate
Predic tors: (Constant), Pendidi kan Wanita B elum Tamat SD(Jiwa), K emis kinan(Ji wa)
a.
Dependent Variable: Gizi B uruk (Jiwa) b.
ANOVAb
1926.165 2 963.083 2.375 .123a
6895.035 17 405.590
8821.200 19 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Pendidikan Wanita Belum Tamat SD(Jiwa), Kemiskinan(Jiwa)
a.
Wina Sofie Yustisia : Analisis Faktor Untuk Angka Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Langkat Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009
Coefficientsa
8.066 16.740 .482 .636
.002 .008 .064 .224 .826 .342 .054 .048 .566 1.767
.011 .007 .423 1.484 .156 .465 .339 .318 .566 1.767 (Constant)
Kemiskinan(Jiwa) Pendidikan Wanita Belum Tamat SD(Jiwa) Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-order Partial Part Correlations
Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Gizi Buruk(Jiwa) a.
Collineari ty Diagnosticsa
2.908 1.000 .01 .01 .00
.065 6.701 .57 .54 .00
.028 10.269 .43 .45 1.00