• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring Catu Daya (SIMONICA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Monitoring Catu Daya (SIMONICA)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MONITORING CATU DAYA (SIMONICA)

TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini Disusun sebagai Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Strata-1 Fakultas Teknik

Departemen Teknik Elektro

Oleh

N u r h a f n i

NIM. 000422061

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Informasi merupakan kumpulan data baik berupa abjad maupun angka yang harus

disampaikan kepada penerima. Dengan kemajuan teknologi saat ini yang semakin

berkembang maka penyampaian informasi harus lebih tepat, jelas dan cepat tanpa melihat

jarak dan waktu.

Banyak cara untuk memonitoring kondisi listrik di tempat lain salah satunya dengan

cara mendatangi tempat tersebut untuk mengetahui kondisi listriknya atau menempatkan

SDM untuk memonitor langsung kondisi listrik dan melaporkan ke bagian yang terkait,

kondisi seperti ini sangat tidak efektif dan efisien.

Dengan sistem monitoring catu daya ini catuan listrik dari tempat lain bisa

termonitoring dan informasi tentang kondisi catuan listrik di tempat tersebut bisa

disampaikan melalui SMS (Short Message Service) ke bagian yang terkait sehingga

informasi yang disampaikan lebih efektif dan efisien terhadap waktu.

Dalam tugas akhir ini penulis menganalisis dan mempelajari lebih jauh dengan

membuat suatu sistem, yang mana di dalam sistem tersebut dipergunakan untuk

memonitoring catu daya melalui perangkat keras yang di desain sesuai kebutuhan. Untuk

memverifikasi hasis analisis maka akan dilakukan simulasi dengan bantuan perangkat

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan Tugas Akhir ini

adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata

Satu pada Departemen Teknik Elektro Program Pendidikan Sarjana Ekstensi Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak baik berupa informasi, motivasi, dan saran-saran sehingga

Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT, Ketua Departemen Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Ir. Riswan Dinzi, MT, Dosen Pembimbing penulis, yang telah banyak

membantu memberikan bimbingan, saran-saran dan perbaikan kepada penulis,

3. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Departemen Teknik Elektro USU,

4. Rekan kerja di PT Aplikanusa Lintasarta yang telah banyak memberikan

motivasi dan dukungan hingga pembuatan tugas akhir ini selesai.

5. Bapak Stephanus Priyo Widodo yang telah banyak memberikan konsultasi

(4)

6. Buat Orang tuaku tercinta, terima kasih atas do’a Ayahanda dan Ibunda

sehingga tugas akhir ini bisa selesai. Kasihmu tiada batas dan tiada akhir,

semoga ALLAH SWT memberikan yang kehidupan yang terbaik di Dunia dan

Akhirat nanti.

Do’a penulis kiranya ALLAH SWT akan membalas segala kebaikan Bapak/Ibu,

saudara/i sekalian. Karena keterbatasan kemampuan penulis dan keterbatasan waktu,

penulis menyadari bahwa Laporan tugas Akhit ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu penulis dengan senang hati menerima kritikan dan saran yang dapat memperbaiki

laporan ini.

Akhirnya penulis, mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang telah

membantu hingga selesainya tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini berguna bagi siapa

saja yang membacanya

Medan, Maret 2008

Penulis

N u r h a f n i NIM:000422061

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Pembahasan ... 1

1.2. Identifikasi Pembahasan ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Batasan Pembahasan ... 3

I.5. Metodologi Penulisan ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB 2 PERANGKAT SISTEM MONITORING ... 5

2.1. Sistem Monitoring ... 5

2.2. Catu daya ... 5

2.3. Pemrograman Delphi ... 6

2.4. AT Command ... 6

2.5. Komponen Pendukung ... 7

2.5.1 Transistor ... 7

2.5.2 Dioda ... 9

2.5.3 Transformator ... 12

2.5.4 Kapasitor ... 13

(6)

2.5.7 IC Linier LM 7805 (Regulator Tegangan Positif) ... 15

2.5.8 IC 74LS374 (Delapan Latch Data, Tiga Kondisi Output) .... 16

BAB 3 SISTEM MONITORING CATU DAYA ... 18

3.1. Diagram Blok Sistem Monitoring Catu Daya ... 18

3.2. Perangkat Keras ... 19

3.2.1 Adaptor Circuit ... 19

3.2.2 Rangkaian Monitoring Catu Daya ... 20

3.3. Perangkat Lunak ... 22

3.3.1 Flow chart program ... 22

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM ………... 26

4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 26

4.2 Pengujian Sistem Monitoring Catu Daya ... 27

BAB 5 PENUTUP ... 30

5.1 Kesimpulan ... 30

5.2. Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

LAMPIRAN A : LISTING PROGRAM

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 (a) Rangkaian Transistor sebagai saklar ….…….………. 8

Gambar 2.1 (b) Kurva Karakteristik keluarannya ...………... 8

Gambar 2.2 (a) Rangkaian Forward Bias ... 9

Gambar 2.2 (b) Rangkaian Reverse Bias ... 9

Gambar 2.3 Karakteristik Dioda ..………..………... 10

Gambar 2.4 Simbol dan Gambar Dioda ... 11

Gambar 2.5 Transformator Step Up ... 12

Gambar 2.6 Simbol dan Gambar Kapasitor ... 13

Gambar 2.7 Simbol dan Gambar Relay ... 14

Gambar 2.8 Konfigurasi IC 74LS374 …..……….……….. 16

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Monitoring Catu Daya ...………...…... 18

Gambar 3.2 Konfigurasi Sistem Monitoring Catu Daya ... 18

Gambar 3.3 Fungsi dan Rangkaian adaptor sebagai pengubah tegangan dan arus.. 19

Gambar 3.4 Rangkaian Monitoring Catu Daya ... 20

Gambar 3.5 Flow Chart Sistem Monitoring Catu Daya ..……….. 24

Gambar 4.1 Shorcut Aplikasi Monitoring Catu Daya ..………. 27

Gambar 4.2 Catu Daya dalam konsidi hidup ... 28

(8)

BAB 1

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang Pembahasan

Teknologi Informasi telah menjadi kebutuhan bagi hampir semua dunia usaha,

untuk mengelola sumber daya informasi dalam memberikan pelayanan terbaik dan

untuk menghadapi persaingan global. Di Indonesia sendiri Teknologi Informasi pada

akhir dekade ini telah tumbuh sangat pesat, hal ini didorong oleh kebutuhan dunia usaha

yang berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya

disamping kecendrungan semakin murah dan handalnya teknologi yang ditawarkan.

Salah satunya adalah PT Aplikanusa Lintasarta yang bergerak di bidang Komunikasi

Data, yang memanfaatkan teknologi informasi untuk memonitoring catu daya di

sentral-sentral perangkat atau di HRB (High Rise Building).

Catu daya merupakan sarana yang sangat penting dalam sistem jaringan

sehingga gangguan catu daya harus dihindari, khususnya di Sumatera yang kondisi

lifetime listriknya kurang stabil. Penggunaan UPS (Uninterruptable Power Supply)

merupakan salah satu alternatif untuk mem-back-up kondisi terputusnya aliran listrik ke

satu sistem perangkat. Dengan kapasitas back-up yang ada, sistem perangkat masih

dapat berfungsi untuk beberapa waktu tertentu. Namun permasalahan akan muncul jika

gangguan catu daya utama (PLN) berlangsung cukup lama, sehingga kapasitas back-up

habis. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dikembangkan sistem monitoring catu

daya, yang digunakan untuk memantau pasokan (input) catu daya ke arah UPS di

(9)

2

Service) ke penanggung jawab terkait. Sistem monitoring ini dirancang dengan

memanfaatkan port pada komputer (pararel dan serial) untuk mendeteksi adanya

gangguan pasokan catu daya dari PLN dan menampilkan peringatan dini bahwa sentral

dalam kondisi ter-back-up oleh UPS. Berdasarkan informasi tersebut petugas catu daya

akan menghubungi petugas di HRB atau sentral untuk memastikan adanya gangguan

power atau catu daya. Bila terjadi gangguan catu daya sesuai informasi dari HRB atau

sentral, staf lapangan segera berangkat ke lokasi dengan membawa mobile genset untuk

memulihkan catu daya utama. Di beberapa lokasi rawan, bahkan menempatkan fixed

genset dengan kapasitas yang sesuai untuk mengantisipasi gangguan catu daya,

sehingga gangguan layanan (interupt service) akibat gangguan catu daya dapat

dihindari.

Berdasarkan penjelasan diatas inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk

mempelajari lebih jauh cara kerja dari sistem monitoring tersebut sekaligus digunakan

untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir dengan judul : SISTEM MONITORING

CATU DAYA (SIMONICA).

1.2 Identifikasi Pembahasan

Berdasarkan latar belakang pembahasan yang telah diuraikan, maka yang

menjadi fokus dalam pembahasan ini adalah rangkaian monitoring serta software untuk

menampilkan peringatan dini (alarm) dan menyampaikan informasi melalui pesan

(10)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Memahami bagaimana memanfaatkan port (paralel dan serial) pada komputer

untuk berkomunikasi dengan perangkat lain.

2. Memahami cara kerja rangkaian monitoring dan software yang digunakan.

3. Memudahkan untuk melakukan pendeteksian secara dini apabila terjadi pemadaman

listrik di lain tempat (sentral perangkat) dan menginformasikan melalui pesan

singkat (Short Message Service).

1.4 Batasan Pembahasan

Pada penulisan ini, penulis membatasi pembahasan pada cara kerja Sistem

Monitoring Catu Daya dari port-port pada komputer sampai implementasi

menyampaikan informasi melalui pesan singkat (Short Message Service). Sistem

Monitoring Catu Daya ini telah diaplikasikan di PT Aplikanusa Lintasarta.

1.5 Metodologi Penulisan

Dalam mengumpulkan data-data untuk menyusun tugas akhir ini penulis

menggunakan beberapa metode penelitian :

1. Studi Lapangan yaitu melakukan pengamatan secara langsung tentang cara kerja

port-port pada komputer, rangkaian monitoring dan softwarenya.

2. Tinjauan Pustaka, mempelajari buku, artikel dan situs yang terkait dengan perangkat

(11)

4

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sitematika penulisan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang Latar Belakang, Identifikasi

Pembahasan, Maksud dan Tujuan, batasan Pembahasan, Metode Penelitian

dan Sistematika Penulisan tugas akhir.

BAB 2 PERANGKAT SISTEM MONITORING

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori dasar yang berhubungan dengan cara

kerja port-port (pararel dan serial) di komputer, komponen pendukung,

diagram blok dan rangkaian monitoring dan software untuk monitoring dan

pengiriman SMS (Short Message Service).

BAB 3 SISTEM MONITORING CATU DAYA

Dalam bab ini berisikan penjelasan tentang cara kerja Sistem Monitoring

Catu Daya.

BAB 4 IMPLEMENTASI

Dalam bab ini berisikan penjelasan tentang tampilan yang dihasilkan oleh

software yang digunakan dan pesan yang disampaikan melalui SMS (Short

Message Service).

BAB 5 PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari semua hasil penulisan

(12)

BAB 2

PERANGKAT SISTEM MONITORING

2.1 SISTEM MONITORING

Sistem adalah tata cara dari suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk

memudahkan aliran informasi, sedangkan monitoring adalah mengamati atau memantau

suatu perangkat atau kondisi dari lain tempat.

Rangkaian elektronika yang dikoneksikan ke port komputer dan diberi

instruksi-instruksi atau perintah dari software untuk melakukan monitoring suatu piranti atau

perangkat lain dari jarak jauh melalui display komputer atau alarm lain. Banyak

keuntungan yang didapat dari teknologi ini, salah satunya kita bisa melakukan efisiensi

waktu dan peningkatan kualitas pelayanan, jika terjadi kerusakan pada perangkat

tersebut kita bisa mendeteksi kerusakan secepat mungkin dan segera melakukan

perbaikan.

2.2 CATU DAYA

Catu daya adalah sarana penunjang yang sangat penting untuk mengoperasikan

suatu sistem perangkat komunikasi, pada umumnya catu daya yang dibutuhkan oleh

perangkat komunikasi adalah catu daya yang mempunyai tegangan AC, sumber catu

daya bisa dari PLN atau Genset. Agar pasokan tegangan listrik untuk perangkat tidak

langsung mati pada saat listrik dari PLN mati biasanya tegangan listrik dari PLN

dimasukkan ke UPS dan outputnya dikoneksikan ke perangkat komunikasi.

(13)

6

Rise Building) lain dan menampilkan peringatan dini (alarm) apabila terjadi

pemadaman listrik dari sumbernya kemudian menyampaikan informasi status catu daya

melalui pesan singkat (Short Message Service).

2.3 PEMROGRAMAN DELPHI

Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman diproduksi oleh Borland (sebelumnya

dikenal sebagai Inprise). Bahasa Delphi, yang sebelumnya dikenal sebagai object pascal

(pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya

ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan

untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework.

Perbedaan fitur yang utama antara Delphi dengan IDE-IDE (Integrated Development

Environment) yang lain adalah keberadaan bahasanya (Bahasa pemrograman delphi),

VCL/CLX (Visual Component Library/Component Library for Cross-Platform),

Penekanan konektifitas database yang sangat baik, dan banyaknya

komponen-komponen pihak ketiga yang mendukungnya.

2.4 AT COMMAND

AT command adalah perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan setting

pada semua jenis-jenis modem termasuk fasilitas modem pada handphone.

Perintah-perintah ini sebenarnya mudah dipahami dan keuntungan dengan memahami Perintah-perintah

ini jika suatu saat perlu untuk mengatur setting modem tanpa menggunakan software

khusus. AT command ini akan digunakan untuk mengaktifkan modem pada handphone

dan memberikan perintah-perintah pada modem untuk mengirimkan SMS (Short

(14)

7

2.5 KOMPONEN PENDUKUNG

2.5.1 Transistor

Transistor mempunyai banyak fungsi, salah satu diantaranya berfungsi sebagai

saklar. Bilamana transistor digunakan sebagai saklar artinya transistor dioperasikan

pada dua titik kerja yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah menyumbat (cut-off).

Pada saat transistor dalam keadaan jenuh, maka resistansi antara kolektor dan

emitor akan sangat kecil, maka transistor tersebut seperti sebuah saklar yang sedang

menutup (on). Sedangkan apabila transistor dalam keadaan cut off, maka resistansi

antara kolektor dan emitor sangat besar, sehingga transistor bekerja seperti sebuah

saklar yang terbuka (off).

Pada Gambar 2.1 diperlihatkan rangkaian transistor sebagai saklar dan kurva

karakteristik transistor sebagai saklar.

Gambar 2.1. (a) Rangkaian transisitor sebagai saklar

Rb

Rc

Vcc

Vbb Ib

(15)

8

(b)

Gambar 2.1. (b) Kurva karakteristik keluarannya

Dari Gambar 2.1 dapat diturunkan rumus untuk Ib dan Ic sebagai berikut :

Ib = ( Vbb – Vbe / Rb )

Ic = ( Vcc– Vce / Rc )

Pada saat transistor dalam keadaan “jenuh”, maka :

- Arus Ic = besar

- Tegangan Vce = sangat kecil

- Tegangan pada Rc = tegangan sumber

Pada saat transistor dalam keadaan “menyumbat”, maka :

- Arus Ic = sangat kecil

- Tegangan Vce = tegangan sumber

- Tegangan pada Rc = sangat kecil

Vcc Rc

Penjenuhan Q

IB > IB (sat)

IB = IB (sat)

IB

IB =0

(16)

9

2.5.2 Dioda

Dioda adalah piranti elektronika yang sangat berguna dan dapat digunakan

hampir disetiap jenis rangkaian. Dioda ini adalah piranti aktif yang menghantar pada

bias forward dan menyumbat pada bias reverse. Dengan karakteristik ini dioda dapat

difungsikan sebagai saklar, penyearah dan lain-lain.

Dioda terdiri dari anoda dan katoda. Kedua bahan ini disatukan sehingga pada

daerah disekitar sambungannya terdapat daerah netral maka harus diberi tegangan

melebihi tegangan barrier yang besarnya sekitar 0,7 volt untuk dioda jenis Silikon, dan

0,3 volt untuk dioda jenis Germanium.

Bila dioda mendapat forward bias yaitu anoda mendapat tegangan positif dan

katoda mendapat tegangan negatif, maka arus yang mengalir besar karena resistansi

dioda forward bias sangat kecil, dan selanjutnya bila tegangan bias diperbesar maka

arus ini akan naik secara konvensional sampai mencapai harga saturasi. Gambar di

bawah ini menunjukkan rangkaian dioda pada bias forward dan bias reverse.

(a) (b)

Gambar 2.2 (a) Rangkaian Forward Bias

(b) Rangkaian Reverse Bias

R

D

IF R

D

(17)

10

Jika tegangan reverse diperbesar melewati tegangan breakdown, maka dioda ini

akan rusak. Karakteristik dioda diperlihatkan pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Karakteristik dioda

Secara matematis besarnya arus forward yang mengalir pada rangkaian tersebut

adalah :

IF = V – VF

R + RF

Dimana : IF = Arus Forward

V = Tegangan bias

VF = Tegangan barrier (0,7 Volt Silikon dan 0,3 Volt Germanium)

VR = Tegangan reverse

R = Resistansi

RF = Tahanan forward dioda

RR = Tahanan reverse dioda

Karena RF sebuah dioda kecil, maka persamaan di atas disederhanakan menjadi :

IF = V – VF

R

maju

mundur

i

(18)

11

Sedangkan pada reverse bias, arus yang mengalir sangat kecil karena resistansi

reverse sebuah dioda sangat besar.

IR = V

R + RR

Dioda memilliki bermacam-macam jenis sesuai dengan fungsinya. Jenis-jenis

dioda adalah dioda cahaya, dioda foto, dioda laser, diode zener dan masih banyak lagi

jenis dioda yang lain.

(19)

12

2.5.3 Transformator

Transformator (atau yang lebih dikenal dengan nama trafo) adalah suatu alat

yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Transformator umumnya

terdiri dari inti (besi) dan dua bagian yaitu bagian primer dan bagian sekunder yang

masing-masing mempunyai lilitan dengan jumlah tertentu. Prinsip kerjanya berdasarkan

pemindahan daya/energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan

cara induksi.

(20)

13

2.5.4 Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen elektronika yang dapat

menyimpan energi dalam bentuk medan listrik, dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kemampuan kondensator untuk

menyimpan muatan listrik disebut kapasitas kondensator yang dinyatakan dalam satuan

pikofarad (pF), nanofarad (nF), microfarad (µF) dan Farad.

Gambar 2.6. Simbol dan Gambar Kapasitor.

2.5.5 Relay

Relay adalah suatu komponen yang digunakan sebagai saklar

penghubung/pemutus. Konstruksi dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang

dililitkan pada inti besi lunak. Jika lilitan kawat mendapatkan aliran arus, inti besi lunak

kontak menghasilkan medan magnet dan menarik switch kontak. Switch kontak

mengalami gaya listrik magnet sehingga berpindah posisi ke kutub lain atau terlepas

(21)

14

bila tidak ada lagi arus yang mengalir padanya, posisi normal relay tergantung pada

jenis relay yang digunakan. Dan pemakaian jenis relay tergantung pada keadaan yang

diinginkan dalam suatu rangkaian.

Menurut kerjanya relay dapat dibedakan menjadi:

1. Normaly Open (NO); saklar akan tertutup bila dialiri arus.

2. Normaly Close (NC); saklar akan terbuka bila dialiri arus.

(22)

15

2.5.6 IC LINIER LM 7805 (Regulator Tegangan Positif dengan Tiga Terminal)

IC linier LM 7805 adalah regulator dengan tiga terminal. Salah satu

penerapannya adalah adalah sebagai regulator tegangan tetap.

Tegangan yang diperoleh dari output regulator dapat digunakan dalam

sistem-sistem logika, instrumentasi, HiFi, dan kelengkapan elektronik lainnya. Meskipun pada

awalnya dirancang sebagai regulator tegangan tetap, tetapi dapat juga dirancang

menjadi tegangan dan arus yang dapat diatur dengan tambahan beberapa komponen.

Seri LM7805C dapat diperoleh dalam kemasan TO-3 aluminium, yang dapat

mengeluarkan arus lebih dari 1 A jika dilengkapi heat sink yang berfungsi untuk

meredam panas. Disertai pula pembatas arus guna membatasi arus keluaran puncak

pada harga yang aman. Juga dilengkapi pengamanan bagi daerah aman untuk transistor

akhir, guna membatasi borosan (disipasi) daya intern. Kalau borosan daya intern

menjadi terlampau tinggi bagi benaman panas yang dikenakan, maka rangkaian

penindas termik mengambil alih dan mencegah IC menjadi terlampau panas.

Sudah dirancang sedemikian rupa agar regulator seri LM7805C mudah digunakan,

dan meminimkan komponen-komponen tambahan. Output tidak perlu diby-pass,

meskipun ini akan memperbaiki respon transisi (transient response). Pemintasan jalan

masuk diperlukan hanya kalau regulator berada jauh dari kondensator tapis pencatu

daya.

Tabel 2.1 Karakteristik Elektrik

TYPE Uout (V)

Iout (A)

Uin (V) min max

(23)

16

2.5.7. IC 74LS374 (Delapan Latch Data dengan Tiga Kondisi Output)

Register 8 bit dari IC 74LS374 memiliki tiga kondisi output yang dirancang

khusus untuk menggerakkan beban yang berimpedansi relatif rendah atau berkapasitas

tinggi. Status impedansi tinggi dan level logika tinggi yang dinaikkan melengkapi

register-register ini dengan kemampuan untuk dikoneksikan langsung dan

menggerakkan bus lines di dalam sistem bus yang sudah diatur oleh sistem tanpa

memerlukan interface atau komponen tambahan. Semua register tersebut sangat

menarik untuk diimplementasikan pada buffer registers, I/O ports, penggerak bus dua

arah, dan register yang sedang aktif.

Kedelapan penahan (latch) di 74LS373 adalah penahan tipe-D transparan yang

berarti jika enable (G) high maka output Q akan mengikuti data input (D). Ketika

enable (G) low, output akan bertahan pada level data yang sudah di tetapkan (set up).

Kedelapan gerbang flip-flop pada 74LS374 adalah jenis D flip-flop yang

mempunyai pemicu tepi (edge triggered). Pada clock transisi positif, output Q akan di

atur kepada status logika yang sudah ditetapkan pada input D.

(24)

17

Output buffer yang mengontrol input dapat digunakan untuk menempatkan

kedelapan output pada kondisi status logika normal (high atau low level) atau

impedansi tinggi. Pada status impedansi tinggi, outputnya tidak membebani maupun

menggerakkan bus lines dengan signifikan.

Pengaturan output tidak mempengaruhi operasi internal dari penahan (latch) atau

flip-flop. Itulah sebabnya data lama dapat tetap bertahan ataupun data yang baru dapat

dimasukkan meskipun output sedang off.

Tabel 2.2 Tabel Fungsi IC 74LS373 dan 74LS374.

OUTPUT CONTROL (1)

ENABLE

G (11) D OUTPUT

L L L H H H L X H L X X H L Qo Z

Tabel 2.3 Karakteristik Listrik IC 74LS373 dan 74LS374.

JENIS IC SUPPLY CURRENT (mA) tpLH (ns) tpHL (ns) tCLOCK max (MHz) Fan-Out Low High

(25)

BAB 3

SISTEM MONITORING CATU DAYA

3.1 DIAGRAM BLOK SISTEM MONITORING CATU DAYA

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Monitoring Catu Daya

Gambar 3.2 Konfigurasi Sistem Monitoring Catu Daya RANGK.

MONITORING

KOMPUTER

MODEM/ SWITCHING

MODEM/ SWITCHING

PORT PARALEL

COM PORT

MODEM GSM / HP SMS

RELAY

AC COM

PORT

LEASED LINE

SENTRAL A SENTRAL B

RADIO LINK

`

SENTRAL SKR

AC

AC

RANGK. RELAY

RANGK. RELAY SENTRAL MDC

GSM HP

MODEM/SWITCHING

RANGK. MONITORING

(26)

19

3.2 PERANGKAT KERAS

3.2.1 Adaptor Circuit

Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan

listrik dari PLN menjadi tegangan yang dibutuhkan oleh suatu piranti. Adaptor

bermanfaat untuk mengubah arus listrik AC tegangan tinggi (220 Volt) menjadi arus

listrik DC tegangan rendah. Atau dapat dikatakan adaptor adalah suatu rangkaian yang

mengubah jenis atau nilai tegangan. Rangkaian ini menggunakan komponen utama

yaitu transformator. Salah satu sifat transformator adalah mengubah nilai suatu

tegangan

Gambar 3.3 Fungsi dan rangkaian adaptor sebagai pengubah tegangan dan arus.

INPUT ADAPTOR OUTPUT

AC 220 VOLT DC 5 / 12 VOLT

220 VAC

a1 1

b1 2 GND

0

TRAFO 12V / 1A DIODA BRIDGE

10000 mF / 45V

7805

1000 mF / 16V

+ 5V DC

(27)

20

Cara kerja dari skema rangkaian adaptor diatas, menerima input tegangan listrik

220 Volt AC kemudian diubah oleh transformator menjadi tegangan 12 Volt AC dan

diubah oleh dioda brigde menjadi tegangan 12 Volt DC, arus tersebut diteruskan ke IC

type 7805 untuk distabilkan menjadi tegangan 5 Volt DC.

3.2.2 Rangkaian Monitoring Catu Daya

Gambar 3.4 Rangkaian Monitoring Catu Daya

Rangkaian akan aktif pada saat adaptor memberikan pasokan tegangan 5 Volt DC,

port printer akan mengirimkan arus tegangan melalui pin data 0 mengikuti instruksi set

dari software yang terhubung pada input 7Q (pin 16) pada IC 74LS374 kemudian output

7D (pin 17) akan meneruskan arus ke transistor, transistor mensaklar arus dan dioda

menjaga arah arus sehingga tidak ada arus yang kembali yang bisa menyebabkan

terjadinya kerusakan pada komputer dan transistor, kemudian arus diteruskan menuju

relay magnetic. Pada saat arus spesifik memuatnya maka relay 1 akan membuka kontak

220 VAC a1 1 b1 2 GND 0

TRAFO 12V / 1A DIODA BRIDGE

10000 mF / 45V

7805 1000 mF /

16V + 5V DC

PORT PARALEL

PD0 PD1

4.7 K ohm

4.7 K ohm

(28)

21

sambungan (pin A) dan akan tetap mempertahankan posisinya. Pin tengah dari relay 1

pada rangkaian monitoring disambungkan ke pin A pada relay 2 dan pin tengah

dikoneksikan ke pin TX pada port serial sedangkan pin A pada relay 1 dikoneksikan ke

pin RX pada port serial, relay 2 akan aktif pada saat mendapat arus tegangan dari

sumber listrik dan port serial akan mengirimkan paket data menuju pin tengah pada

relay 2 dan diteruskan melalui pin A pada relay 1 kemudian diteruskan menuju pin RX

port serial, apabila sumber listrik mati maka relay 2 akan non aktif dan paket data yang

dikirim melalui pin TX tidak akan diterima pin RX port serial, demikian seterusnya

(29)

22

3.3 PERANGKAT LUNAK

3.3.1 Flow chart program

PROCEDURE TIMER, INTERVAL 15 SEC PROCEDURE CLOSE

LED1 = TRUE LABEL = SENTRAL MDC

LED 2 = TRUE LABEL = SENTRAL SKR

D = 1

MAIN PROGRAM

CLOSE PROGRAM

PROCEDURE CLOSE

START

END

START

(30)

23

PROCEDURE TULIS PORT ($378, $80) PROCEDURE KIRIM DATA

PROCEDURE KIRIM SMS

PROCEDURE TIMER

PROCEDURE TULIS PORT ($378, $40) PROCEDURE KIRIM DATA

PROCEDURE KIRIM SMS

A = A + 1 A = 0 B = A MOD 2

B = 0

YA START

END

TDK

A = 99

A = 0 TDK

YA

PROCEDURE TULIS PORT

OUT DX, AL START

(31)
[image:31.595.121.542.111.575.2]

24

Gambar 3.5 Flow Chart Sistem Monitoring Catu Daya

Penulisan program untuk aplikasi Sistem Monitoring Catu Daya menggunakan

Borland Delphi versi 5.0, Delphi bisa mengabungkan instruksi-instruksi dari bahasa

pemprograman assembly dan instruksi-instruksi modem pada handphone, sehingga

dengan menggunakan satu bahasa pemprograman Delphi kita bisa menjalankan

PROCEDURE KIRIM DATA

KIRIM HURUF TERIMA HURUF

START

END KIRIM = TERIMA

LED = TRUE C = 1 LED = FALSE

C = 0 TDK

YA

PROCEDURE KIRIM SMS

START

END D = C

KIRM SMS

‘SENTRAL ON’

D = C TDK

YA

SMS D = C

KIRM SMS

‘SENTRAL OFF’

D = C C = 1 YA

(32)

25

instruksi untuk rangkaian elektronika dan mengaktifkan modem pada handphone untuk

mengirimkan SMS (Short Message Service).

Program dibagi menjadi main program dan beberapa procedure, Procedure Timer

mempunyai interval waktu untuk menjalankan command-command yang ada dalam

badan procedure, interval waktu di setting disesuaikan dengan kebutuhan pada

penulisan aplikasi Monitoring Catu Daya ini interval di setting 15 detik, setiap 15 detik

procedure ini akan running, jika penulisan program menggunakan Windows NT, 2000

atau XP kita harus menggunakan file inpout32.dll dan bisa mendownloadnya di alamat

http://www.logix4u.net/. Buat salinan file inpout32.dll ini ke dalam folder project delphi

dan di direktori C:\Windows\system32 atau di direktori project. Procedure Tulis Port

akan memberikan perintah dalam bahasa assembly untuk mengaktifkan port paralel dan

pin data D7 jika variabel B mempunyai nilai 0 dan akan mengaktifkan pin data D6 jika

variabel B bernilai 1 kemudian Procedure Kirim Data akan menjalankan instruksi kirim

data berupa karakater dan menunggu selama 5 detik dan menjalankan instruksi baca

data, jika relay di sentral lawan dalam kondisi aktif maka data yang dikirim akan sama

dengan data yang diterima sebaliknya jika relay tidak aktif maka data yang dkirim tidak

akan sampai atau tidak sama dengan data yang diterima dan Procedure Kirim SMS akan

menjalankan instruksi sesuai dengan variabel dari Procedure Kirim Data jika variabel C

bernilai 0, Procedure Kirim SMS akan menjalankan instruksi kirim SMS ke nomor

handphone yang dituju dan menyampaikan informasi status catu daya sentral dalam

kondisi off pada tanggal dan jam catuan listrik off, jika variabel C bernilai 1 maka akan

menyampaikan pesan status catu daya dalam kondisi on. Procedure Close menjalankan

(33)

BAB 4

PENGUJIAN SISTEM

4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Sebelum menjalankan rancangan Sistem Monitoring Catu Daya ini perlu

diperhatikan spesifikasi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak)

yang akan digunakan.

Adapun spesifikasi dari hardware sebagai berikut :

Komputer kompatible pada PC Pentium I atau versi diatasnya

Memori RAM 128 MB

2 Com Port (Com1 dan Com 2/USB), 1 Port Paralel

Mouse

Modem atau Perangkat Switching

HP GSM merk “Samsung” yang memiliki modem

Kabel Data HP to Com Port

Adapun spesifikasi dari software sebagai berikut :

Windows XP/NT/2000

(34)

28

4.2 Pengujian Sistem Monitoring Catu Daya

Aplikasi yang telah dikompile akan berubah menjadi aplikasi dengan extention

[image:34.595.113.529.203.546.2]

.exe, aplikasi bisa langsung dijadikan shortcut di tampilan windows.

Gambar 4.1 Shorcut Aplikasi Monitoring Catu Daya

Untuk menjalankan aplikasi tinggal double klik pada shortcut ProMonitor.exe,

aplikasi akan menampilkan 2 (dua) gambar led dan nama sentral dan jam, pada saat

aplikasi dijalankan led-led tersebut berwarna hijau kondisi ini dikarenakan pada saat

penulisan program status led dinyatakan aktif (true).

(35)
[image:35.595.125.529.96.498.2]

29

Gambar 4.2 Catu daya dalam kondisi hidup

Pada saat catuan listrik yang terkoneksi pada relay di Sentral A/B dicabut maka

tampilan led akan berubah berwarna merah dan akan mengirim informasi melalui

SMS ( ’Catu daya Sentral A/B Off 08/03/2007 16:51:05 pm’ )

(36)
[image:36.595.132.529.90.570.2]

30

Gambar 4.3 Catu daya dalam kondisi mati.

(37)

BAB 5

P E N U T U P

5.1 Kesimpulan

Sebagai penutup dari penulisan laporan tugas akhir dapat diambil beberapa

kesimpulan, antara lain:

1. Sistem Monitoring Catu Daya ini memonitoring catuan listrik dari PLN.

2. Menggunakan komunikasi data untuk koneksi antar sentral.

3. Memanfaatkan SMS untuk mengirimkan informasi sebagai alarm tambahan.

5.2 Saran

Penulis telah berusaha untuk melakukan yang terbaik namun masih terdapat

beberapa kekurangan. Oleh karena itu penulis memberikan beberapa saran yang berguna

untuk pengembangan sistem ini dikemudian hari.

1. Sistem Monitoring Catu Daya terbatas hanya untuk memonitor catuan listrik, semoga

dapat dikembangkan untuk memonitoring suhu ruangan.

2. Alarm yang ditampilkan sebatas tampilan pada aplikasi dan SMS, semoga dapat

dikembangkan dengan menggunakan alarm yang memanfaatkan perangkat lainnya

seperti menggunakan bel listrik atau lampu sirene dan menyampaikan informasi

(38)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hart, Daniel W., Introduction To Power Electronics, Prentice Hall International,

Inc., New Jersey, 1997.

2. Mohan N., Undeland T. M., and Robbins W. P., Power Electronics: Converter,

Applications, and Design, John Willey & Sons, Inc., New York, 1995.

3. Rashid, M. H., Power Electronics: Circuits, Devices, and Applications,

Prentice-Hall International, Inc., New Jersey, 1993.

4. Sen, P.C., Power Electronics, Tata McGraw-Hill Company Limited, New Delhi,

1990.

5. Agus Sudono, Memanfaatkan Port Printer Komputer menggunakan Delphi,

Penerbit SMARTBOOKS, Jakarta, 2004.

6. DC Green, Komunikasi Data, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 1995.

7. Inge Martina, Ir, Pemprograman Visual Borland Delphi 5, PT. Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2004.

8. Widodo Buharto, S.Si, M.Kom, Sigit Firmansyah, Elektronika digital dan

Mikroprocessor, Penerbit ANDI, Jakarta, 2005.

9. http://gsm.net.ua/ATNOKIA.pdf

10.http://www.borland.com/delphi/

11.http://www.lintasarta.net/content.asp?id=80

(39)

Features

l Through Hole Package

l 150oC Junction Temperature

Mechanical Data

l Case: TO-92, Molded Plastic l Polarity: indicated as above.

Maximum Ratings @ 25oC Unless Otherwise Specified

Charateristic Symbol Value Unit Collector-Emitter Voltage BC546

BC547 BC548 VCEO 65 45 30 V

Collector-Base Voltage BC546 BC547 BC548 VCBO 80 50 30 V

Emitter-Base Voltage VEBO 6.0 V

Collector Current(DC) IC 100 mA

Power Dissipation@TA=25oC Pd

625 5.0

mW mW/oC

Power Dissipation@TC=25oC Pd

1.5 12

W mW/oC Thermal Resistance, Junction to

Ambient Air 200 oC/W

Thermal Resistance, Junction to

Case 83.3

o C/W

Operating & Storage Temperature Tj, TSTG -55~150 oC

BC546,B

BC547,A,B,C

BC548,A,B,C

NPN Silicon

Amplifier Transistor

625mW

Pin Configuration

Bottom View C B E

RqJC RqJA

TO-92

INCHES MM

DIM MIN MAX MIN MAX NOTE

A .175 .185 4.45 4.70

B .175 .185 4.46 4.70

C .500 --- 12.7

---D .016 .020 0.41 0.63

E .135 .145 3.43 3.68

G .095 .105 2.42 2.67

A E B C D G DIMENSIONS omponents 21201 Itasca Street Chatsworth

!"# $% !"#

(40)

M C C

ON CHARACTERISTICS

DC Current Gain

(IC = 10 µA, VCE = 5.0 V) BC547A/548A

BC546B/547B/548B BC548C

(IC = 2.0 mA, VCE = 5.0 V) BC546 BC547 BC548 BC547A/548A BC546B/547B/548B BC547C/BC548C (IC = 100 mA, VCE = 5.0 V) BC547A/548A

BC546B/547B/548B BC548C hFE — — — 110 110 110 110 200 420 — — — 90 150 270 — — — 180 290 520 120 180 300 — — — 450 800 800 220 450 800 — — — —

Collector–Emitter Saturation Voltage (IC = 100 mA, IB = 5.0 mA)

VCE(sat)

— --- 0.3

V

Base–Emitter Saturation Voltage (IC = 100 mA, IB = 5.0 mA)

VBE(sat) — — 1.0 V

Base–Emitter On Voltage (IC = 2.0 mA, VCE = 5.0 V)

(IC = 10 mA, VCE = 5.0 V)

VBE(on) 0.55 — — — 0.7 0.77 V SMALL–SIGNAL CHARACTERISTICS

Current–Gain — Bandwidth Product

(IC = 10 mA, VCE = 5.0 V, f = 100 MHz) BC546

BC547 BC548 fT 150 150 150 300 300 300 — — — MHz Output Capacitance

(VCB = 10 V, IC = 0, f = 1.0 MHz)

Cobo — 1.7 4.5 pF

Input Capacitance

(VEB = 0.5 V, IC = 0, f = 1.0 MHz)

Cibo — 10 — pF

Small–Signal Current Gain

(IC = 2.0 mA, VCE = 5.0 V, f = 1.0 kHz) BC546 BC547/548 BC547A/548A BC546B/547B/548B BC547C/548C hfe 125 125 125 240 450 — — 220 330 600 500 900 260 500 900 — Noise Figure

(IC = 0.2 mA, VCE = 5.0 V, RS = 2 kW, BC546

NF

— 2.0 10

dB

ELECTRICAL CHARACTERISTICS (TA = 25°C unless otherwise noted)

Characteristic Symbol Min Typ Max Unit

OFF CHARACTERISTICS

Collector–Emitter Breakdown Voltage BC546 (IC = 1.0 mA, IB = 0) BC547

BC548

V(BR)CEO 65

45 30 — — — — — — V

Collector–Base Breakdown Voltage BC546 (IC = 100 µAdc) BC547 BC548

V(BR)CBO 80

50 30 — — — — — — V

Emitter–Base Breakdown Voltage BC546 (IE = 10 mA, IC = 0) BC547

BC548

V(BR)EBO 6.0

6.0 6.0 — — — — — — V

(41)

M C C

BC546 thru BC548C

Figure 1. Normalized DC Current Gain

IC, COLLECTOR CURRENT (mAdc)

2.0

Figure 2. “Saturation” and “On” Voltages

IC, COLLECTOR CURRENT (mAdc)

0.2 0.5 1.0 10 20 50

0.2

100

Figure 3. Collector Saturation Region

IB, BASE CURRENT (mA)

Figure 4. Base–Emitter Temperature Coefficient

IC, COLLECTOR CURRENT (mA)

2.0 5.0 200

0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0.5 0 0.2 0.4 0.1 0.3 1.6 1.2 2.0 2.8 2.4 1.2 1.6 2.0

0.02 1.0 10

0 20 0.1 0.4 0.8 hFE

, NORMALIZED DC CURRENT

GAIN V, VOL TAGE (VOL TS) VCE , COLLECT OR-EMITTER VOL TAGE (V) VB , TEMPERA TURE COEFFICIENT (mV/ C) ° θ 1.5 1.0 0.8 0.6 0.4 0.3

0.20.3 0.50.71.0 2.03.0 5.07.010 2030 5070100 0.1

0.2 1.0 10 100

TA = 25°C

VBE(sat) @ IC/IB = 10

VCE(sat) @ IC/IB = 10

VBE(on) @ VCE = 10 V VCE = 10 V

TA = 25°C

-55°C to +125°C TA = 25°C

IC = 50 mA IC = 100 mA

IC = 200 mA

IC =

20 mA IC =

10 mA

1.0

BC547/BC548

Figure 5. Capacitances

VR, REVERSE VOLTAGE (VOLTS)

[image:41.596.46.540.75.750.2]

10

Figure 6. Current–Gain – Bandwidth Product

IC, COLLECTOR CURRENT (mAdc)

0.4 0.6 1.0 10 20

1.0

2.0 6.0 40

80 100 200 300 400 60 20 40 30 7.0 5.0 3.0 2.0

0.7 1.0 2.0 3.0 5.0 7.0 10 20 30 50

0.5

VCE = 10 V

TA = 25°C

C, CAP

ACIT

ANCE (pF)

f, CURRENT-GAIN - BANDWIDTH PRODUCT

(MHz)

T

0.8 4.0 8.0

TA = 25°C

Cob

(42)

M C C

BC546 thru BC548C

[image:42.596.51.543.120.746.2]

BC547/BC548

Figure 7. DC Current Gain

IC, COLLECTOR CURRENT (mA)

Figure 8. “On” Voltage

IC, COLLECTOR CURRENT (mA)

0.8 1.0 0.6 0.2 0.4 1.0 2.0

0.1 0.2 1.0 10 100

0.2 0.5

0.2 1.0 10 200

TA = 25°C

VBE(sat) @ IC/IB = 10

VCE(sat) @ IC/IB = 10

VBE @ VCE = 5.0 V

Figure 9. Collector Saturation Region

IB, BASE CURRENT (mA)

Figure 10. Base–Emitter Temperature Coefficient

IC, COLLECTOR CURRENT (mA)

-1.0

1.2 1.6 2.0

0.02 1.0 10

0 20 0.1 0.4 0.8 VCE , COLLECT OR-EMITTER VOL TAGE (VOL TS) VB , TEMPERA TURE COEFFICIENT (mV/ C) ° θ

0.2 1.0 2.0 10 200

TA = 25°C

200 mA 50 mA

IC =

10 mA

hFE

, DC CURRENT

GAIN (NORMALIZED)

V, VOL

TAGE (VOL

TS)

VCE = 5 V

TA = 25°C

0

0.5 2.0 5.0 20 50 100

0.05 0.2 0.5 2.0 5.0

100 mA 20 mA -1.4 -1.8 -2.2 -2.6 -3.0

0.5 5.0 20 50 100

-55°C to 125°C

θVB for VBE

BC546

40

0.1 0.2 1.0 50

2.0

2.0 10 100

100 200 500 50 20 20 10 6.0 4.0

1.0 5.0 10 50 100

VCE = 5 V

TA = 25°C

C, CAP

ACIT

ANCE (pF)

f, CURRENT-GAIN - BANDWIDTH PRODUCT T

0.5 5.0 20

TA = 25°C

(43)

This datasheet has been download from:

www.datasheetcatalog.com

(44)

OCTAL TRANSPARENT LATCH

WITH 3-STATE OUTPUTS;

OCTAL D-TYPE FLIP-FLOP

WITH 3-STATE OUTPUT

The SN54 / 74LS373 consists of eight latches with 3-state outputs for bus organized system applications. The flip-flops appear transparent to the data (data changes asynchronously) when Latch Enable (LE) is HIGH. When LE is LOW, the data that meets the setup times is latched. Data appears on the bus when the Output Enable (OE) is LOW. When OE is HIGH the bus output is in the high impedance state.

The SN54 / 74LS374 is a high-speed, low-power Octal D-type Flip-Flop fea-turing separate D-type inputs for each flip-flop and 3-state outputs for bus ori-ented applications. A buffered Clock (CP) and Output Enable (OE) is common to all flip-flops. The SN54 / 74LS374 is manufactured using advanced Low Power Schottky technology and is compatible with all Motorola TTL families.

• Eight Latches in a Single Package

• 3-State Outputs for Bus Interfacing

• Hysteresis on Latch Enable

• Edge-Triggered D-Type Inputs

• Buffered Positive Edge-Triggered Clock

• Hysteresis on Clock Input to Improve Noise Margin

• Input Clamp Diodes Limit High Speed Termination Effects

PIN NAMES LOADING (Note a)

HIGH LOW D0 – D7

LE CP OE O0 – O7

Data Inputs

Latch Enable (Active HIGH) Input Clock (Active HIGH going edge) Input Output Enable (Active LOW) Input Outputs (Note b)

0.5 U.L. 0.5 U.L. 0.5 U.L. 0.5 U.L. 65 (25) U.L.

0.25 U.L. 0.25 U.L. 0.25 U.L. 0.25 U.L. 15 (7.5) U.L.

NOTES:

a) 1 TTL Units Load (U.L.) = 40 µA HIGH/1.6 mA LOW.

b) The Output LOW drive factor is 7.5 U.L. for Military (54) and 25 U.L. for Commercial (74) Temperature Ranges. The Output HIGH drive factor is 25 U.L. for Military (54) and 65 U.L. for Commercial (74) Temperature Ranges.

CONNECTION DIAGRAM DIP (TOP VIEW)

SN54 / 74LS373 SN54 / 74LS374

18 17 16 15 14 13 20 19

VCC O7 D7 D6 O6 O5 D5 D4 12 O4 LE

18 17 16 15 14 13 20 19

VCC O7 D7 D6 O6 O5 D5 D4

12 11 O4 CP 11

SN54/74LS373

SN54/74LS374

OCTAL TRANSPARENT LATCH WITH 3-STATE OUTPUTS; OCTAL D-TYPE FLIP-FLOP

WITH 3-STATE OUTPUT

LOW POWER SCHOTTKY

(45)

SN54/74LS373

SN54/74LS374

TRUTH TABLE LS373

Dn LE OE On

H H L H L H L L X L L Q0 X X H Z*

LS374

Dn LE OE On

H L H

L L L

X X H Z*

H = HIGH Voltage Level L = LOW Voltage Level X = Immaterial Z = High Impedance

* Note: Contents of flip-flops unaffected by the state of the Output Enable input (OE).

LOGIC DIAGRAMS SN54LS / 74LS373

SN54LS / 74LS374

D D GQ CP Q Q CP OE OE LE LATCH ENABLE

O0 O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 D0

14

1

2 6

7

3 4 8

5 9

11

12 16

13

15

VCC = PIN 20 GND = PIN 10

= PIN NUMBERS D GQ D1 D GQ D2 D GQ D3 D GQ D4 D GQ D5 D GQ D6 D GQ D7 17 18 19

O0 O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7

2 5 6 9 12 15 16 19

D0

14 7

3 4 8 13

D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

17 18 1 11 D CP Q Q D CP Q Q D CP Q Q D CP Q Q D CP Q Q D CP Q Q D CP Q Q

GUARANTEED OPERATING RANGES

Symbol Parameter Min Typ Max Unit

VCC Supply Voltage 54 74 4.5 4.75 5.0 5.0 5.5 5.25 V

TA Operating Ambient Temperature Range 54 74 – 55 0 25 25 125 70 °C

IOH Output Current — High 54 74

– 1.0 – 2.6

mA

IOL Output Current — Low 54 74

12 24

(46)

SN54/74LS373

SN54/74LS374

DC CHARACTERISTICS OVER OPERATING TEMPERATURE RANGE (unless otherwise specified)

S b l P

Limits

U i T C di i Symbol Parameter Min Typ Max Unit Test Conditions

VIH Input HIGH Voltage 2.0 V Guaranteed Input HIGH Voltage for All Inputs

VIL Input LOW Voltage 54 0.7 V Guaranteed Input LOW Voltage for VIL Input LOW Voltage

74 0.8 V

p g

All Inputs

VIK Input Clamp Diode Voltage – 0.65 – 1.5 V VCC = MIN, IIN = – 18 mA VOH Output HIGH Voltage 54 2.4 3.4 V VCC = MIN, IOH = MAX, VIN = VIH VOH Output HIGH Voltage

74 2.4 3.1 V

CC , OH , IN IH or VIL per Truth Table

VOL Output LOW Voltage

54, 74 0.25 0.4 V IOL = 12 mA VCC = VCC MIN, VIN = VIL or VIH VOL Output LOW Voltage

74 0.35 0.5 V IOL = 24 mA VIN = VIL or VIHper Truth Table IOZH Output Off Current HIGH 20 µA VCC = MAX, VOUT = 2.7 V IOZL Output Off Current LOW – 20 µA VCC = MAX, VOUT = 0.4 V IIH Input HIGH Current 20 µA VCC = MAX, VIN = 2.7 V IIH Input HIGH Current

0.1 mA VCC = MAX, VIN = 7.0 V IIL Input LOW Current – 0.4 mA VCC = MAX, VIN = 0.4 V IOS Short Circuit Current (Note 1) – 30 – 130 mA VCC = MAX

ICC Power Supply Current 40 mA VCC = MAX

Note 1: Not more than one output should be shorted at a time, nor for more than 1 second.

AC CHARACTERISTICS (TA = 25°C, VCC = 5.0 V)

S b l P

Limits

U i T C di i

S b l P

LS373 LS374

U i T C di i Symbol Parameter Min Typ Max Min Typ Max Unit Test Conditions

fMAX Maximum Clock Frequency 35 50 MHz

C 45 F tPLH

tPHL

Propagation Delay, Data to Output

12 12

18

18 ns

CL = 45 pF tPLH

tPHL

Clock or Enable to Output 20 18 30 30 15 19 28 28 ns

CL = 45 pF, RL = 667 Ω tPZH

tPZL Output Enable Time

15 25 28 36 20 21 28 28 ns tPHZ

tPLZ Output Disable Time

12 15 20 25 12 15 20

25 ns CL = 5.0 pF

AC SETUP REQUIREMENTS (TA = 25°C, VCC = 5.0 V)

S b l P

Limits

U i

S b l P

LS373 LS374

U i Symbol Parameter Min Max Min Max Unit

tW Clock Pulse Width 15 15 ns

ts Setup Time 5.0 20 ns

(47)
[image:47.612.104.538.85.641.2]

AC WAVEFORMS

Figure 1

tW tW LE 1.3 V

OUTPUT Dn

ts th

tPLH tPHL

Figure 2 Figure 3

1.3 V

1.3 V 1.3 V OE

VOUT

OE

VOUT

tPHZ 1.3 V 1.3 V

tPZL tPLZ

VOL 1.3 V

VOH 0.5 V tPZH

1.3 V 1.3 V

0.5 V

SW2 CL*

5.0 kΩ SW1

VCC

RL

TO OUTPUT UNDER TEST

Figure 4

SWITCH POSITIONS

* Includes Jig and Probe Capacitance.

AC LOAD CIRCUIT

SN54/74LS373

SYMBOL SW1 SW2

(48)

AC WAVEFORMS

Figure 6

OE

VOUT

1.3 V 1.3 V tPZL tPLZ

VOL 1.3 V ≈1.3 V

0.5 V

SW2 CL*

5.0 kΩ SW1

VCC

RL

TO OUTPUT UNDER TEST

Figure 8

SWITCH POSITIONS

* Includes Jig and Probe Capacitance.

AC LOAD CIRCUIT

CP

Dn

OUTPUT tPLH

tWH tWL

1.3 V 1.3 V 1.3 V

1.3 V

1.3 V 1.3 V ts th

tPHL

Figure 5

Figure 7

1.3 V

1.3 V 1.3 V OE

VOUT

tPHZ VOH 0.5 V tPZH

≈1.3 V

SN54/74LS374

SYMBOL SW1 SW2

[image:48.612.101.551.87.643.2]
(49)

LAMPIRAN A

LISTING PROGRAM

unit MonitoringCADA;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs,

VrLeds, StdCtrls, VrControls, VrLcd, jpeg, ExtCtrls, VrThreads;

type

TForm1 = class(TForm)

Image1: TImage;

VrClock1: TVrClock;

Label1: TLabel;

VrUserLed1: TVrUserLed;

VrUserLed2: TVrUserLed;

Label2: TLabel;

Label3: TLabel;

Label4: TLabel;

VrTimer1: TVrTimer;

procedure Tulisport(Alamat : Word; Data : byte);

procedure KirimData(Data2 : char);

procedure KirimSMS(NoHP : String);

procedure Label1Click(Sender: TObject);

procedure VrTimer1Timer(Sender: TObject);

private

{ Private declarations }

(50)

LAMPIRAN A

public

{ Public declarations }

end;

var

Form1: TForm1;

a:integer =0;

d:integer =1;

c:integer;

l:integer;

implementation

{$R *.DFM}

procedure TForm1.Label1Click(Sender: TObject);

begin

close;

(51)

LAMPIRAN A

procedure TForm1.VrTimer1Timer(Sender: TObject);

var b: integer ;

begin

b := a mod 2;

case b of

0 :

begin

Tuliport($378,$80);

KirimData('A') ;

KirimSMS('+62811633111') ;

l := 0;

end ;

1 :

begin

Tuliport($378,$40);

KirimData('A') ;

KirimSMS('+62811633111') ;

l := 1;

end ;

inc(a)

if a = 99 then

a := 0

end;

(52)

LAMPIRAN A

procedure TForm1.Tulisport(Alamat : Word; Data: byte);

begin

asm

mov dx,Alamat;

mov al,Data;

out dx,al;

end;

end;

procedure TForm1.KirimData(Data2 : Char);

var

x : integer;

y : integer;

z : char;

begin

ApdComPort1.ComNumber:=1 ;

ApdComPort1.AutoOpen :=True ;

ApdComPort1.OutPut := Data2 ;

For x := 1 to 100 do For y := 1 to 2000 do ;

z := ApdComPort1.GetChar;

if z = Data2 then c:= 1

begin

if l = 0 then VrUserLed1.Active:=True else VrUserLed2.Active:=True;

end

else c:= 0;

(53)

LAMPIRAN A

procedure TForm1.KirimSMS(NoHP : String);

var pesan : String ;

begin

ApdComPort2.Com Number:=2;

ApdComPort2.AutoOpen:=True;

if d = c then begin

d := c;

end

else

begin

if c = 1 then begin

repeat

ApdComPort2.Output:='AT'^M ;

until ApdComPort1.WaitForString('OK',1092,True,True);

repeat

ApdComPort2.Output:='AT+CMGS=NoHP;

until ApdComPort1.WaitForString('>',1092,True,True);

if l = 0 then

Pesan := 'Catu Daya Sentral A ON'+DatetimeToStr(now);

else

Pesan := 'Catu Daya Sentral B ON'+DatetimeToStr(now);

ApdComPort2.OutPut := Pesan+#26 ;

d := c;

end

else

begin

repeat

ApdComPort2.Output:='AT'^M ;

until ApdComPort1.WaitForString('OK',1092,True,True);

(54)

LAMPIRAN A

ApdComPort2.Output:='AT+CMGS=NoHP;

until ApdComPort1.WaitForString('>',1092,True,True);

if l = 0 then

Pesan := 'Catu Daya Sentral A OFF'+DatetimeToStr(now);

else

Pesan := 'Catu Daya Sentral B OFF'+DatetimeToStr(now);

ApdComPort2.OutPut := Pesan+#26 ;

d := c;

end;

end;

end;

(55)

www.fairchildsemi.com

Features

• Output Current up to 1A • Output Voltages of 5, 6, 8, 9, 10, 12, 15, 18, 24V • Thermal Overload Protection • Short Circuit Protection

• Output Transistor Safe Operating Area Protection

Description

The MC78XX/LM78XX/MC78XXA series of three terminal positive regulators are available in the TO-220/D-PAK package and with several fixed output voltages, making them useful in a wide range of

applications. Each type employs internal current limiting, thermal shut down and safe operating area protection, making it essentially indestructible. If adequate heat sinking is provided, they can deliver over 1A output current. Although designed primarily as fixed voltage regulators, these devices can be used with external components to obtain adjustable voltages and currents.

TO-220

D-PAK

1. Input 2. GND 3. Output 1

1

Internal Block Digram

M C7 8 X X /LM 7 8 X X /M C7 8 X X A

(56)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Absolute Maximum Ratings

Electrical Characteristics (MC7805/LM7805)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI = 10V, CI= 0.33µF, CO= 0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in Vo due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Value Unit

Input Voltage (for VO = 5V to 18V) (for VO = 24V)

VI

VI

35 40

V V

Thermal Resistance Junction-Cases (TO-220) RθJC 5 oC/W

Thermal Resistance Junction-Air (TO-220) RθJA 65 oC/W

Operating Temperature Range TOPR 0 ~ +125 oC

Storage Temperature Range TSTG -65 ~ +150 oC

Parameter Symbol Conditions MC7805/LM7805 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25 oC 4.8 5.0 5.2

5.0mA !Io!1.0A, PO !15W

VI = 7V to 20V 4.75 5.0 5.25 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ=+25 oC VO = 7V to 25V - 4.0 100 mV

VI = 8V to 12V - 1.6 50

Load Regulation (Note1) Regload TJ=+25 oC

IO = 5.0mA to1.5A - 9 100

mV IO =250mA to

750mA - 4 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - 0.03 0.5 mA

VI= 7V to 25V - 0.3 1.3

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO= 5mA - -0.8 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA=+25 oC - 42 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz

VO = 8V to 18V 62 73 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 oC - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 15 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA =+25 oC - 230 - mA

(57)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7806)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =11V, CI= 0.33µF, CO= 0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7806 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25 oC 5.75 6.0 6.25

5.0mA !IO!1.0A, PO!15W

VI = 8.0V to 21V 5.7 6.0 6.3 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oC VI = 8V to 25V - 5 120 mV

VI = 9V to 13V - 1.5 60

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oC IO =5mA to 1.5A - 9 120 mV

IO =250mA to750A - 3 60

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1A - - 0.5 mA

VI = 8V to 25V - - 1.3

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -0.8 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 45 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz

VI = 9V to 19V 59 75 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 oC - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 19 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI= 35V, TA=+25 oC - 250 - mA

(58)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7808)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =14V, CI= 0.33µF, CO= 0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7808 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25 oC 7.7 8.0 8.3

5.0mA !IO !1.0A, PO!15W

VI = 10.5V to 23V 7.6 8.0 8.4 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oC VI = 10.5V to 25V - 5.0 160 mV

VI = 11.5V to 17V - 2.0 80

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oC IO = 5.0mA to 1.5A - 10 160 mV

IO= 250mA to 750mA - 5.0 80

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - 0.05 0.5 mA

VI = 10.5A to 25V - 0.5 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -0.8 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 52 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, VI= 11.5V to 21.5V 56 73 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 oC - 230 - mA

(59)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7809)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =15V, CI= 0.33µF, CO= 0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7809 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25°C 8.65 9 9.35

5.0mA≤ IO ≤1.0A, PO ≤15W

VI= 11.5V to 24V 8.6 9 9.4 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ=+25°C VI = 11.5V to 25V - 6 180 mV

VI = 12V to 17V - 2 90

Load Regulation (Note1) Regload TJ=+25°C IO = 5mA to 1.5A - 12 180 mV

IO = 250mA to 750mA - 4 90

Quiescent Current IQ TJ=+25°C - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - - 0.5 mA

VI = 11.5V to 26V - - 1.3

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/°C

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25°C - 58 - µV/Vo

Ripple Rejection

RR f = 120Hz

VI = 13V to 23V 56 71 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25°C - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25°C - 250 - mA

(60)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7810)

(Refer to test circuit ,0°C< TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =16V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7810 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25°C 9.6 10 10.4

5.0mA ≤ IO≤1.0A, PO ≤15W

VI = 12.5V to 25V 9.5 10 10.5 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25°C VI = 12.5V to 25V - 10 200 mV

VI = 13V to 25V - 3 100

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25°C IO = 5mA to 1.5A - 12 200 mV

IO = 250mA to 750mA - 4 400

Quiescent Current IQ TJ =+25°C - 5.1 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - - 0.5 mA

VI = 12.5V to 29V - - 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/°C

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25°C - 58 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz

VI = 13V to 23V 56 71 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 °C - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25°C - 250 - mA

(61)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7812)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =19V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7812 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25 oC 11.5 12 12.5

5.0mA ≤ IO≤1.0A, PO≤15W

VI = 14.5V to 27V 11.4 12 12.6 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oC VI = 14.5V to 30V - 10 240 mV

VI = 16V to 22V - 3.0 120

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oC IO = 5mA to 1.5A - 11 240 mV

IO = 250mA to 750mA - 5.0 120

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.1 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - 0.1 0.5 mA

VI = 14.5V to 30V - 0.5 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 76 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz

VI = 15V to 25V 55 71 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 18 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 230 - mA

(62)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7815)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =23V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7815 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25 oC 14.4 15 15.6

5.0mA ≤ IO ≤ 1.0A, PO ≤ 15W

VI = 17.5V to 30V 14.25 15 15.75 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oC VI = 17.5V to 30V - 11 300 mV

VI = 20V to 26V - 3 150

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oC

IO = 5mA to 1.5A - 12 300

mV IO = 250mA to

750mA - 4 150

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - - 0.5 mA

VI = 17.5V to 30V - - 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 90 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz

VI = 18.5V to 28.5V 54 70 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 19 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 250 - mA

(63)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7818)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =27V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7818 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25 oC 17.3 18 18.7

5.0mA ≤ IO ≤1.0A, PO ≤15W

VI = 21V to 33V 17.1 18 18.9 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oC VI = 21V to 33V - 15 360 mV

VI = 24V to 30V - 5 180

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oC IO = 5mA to 1.5A - 15 360 mV

IO = 250mA to 750mA - 5.0 180

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - - 0.5 mA

VI = 21V to 33V - - 1

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 110 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz

VI = 22V to 32V 53 69 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - V

Output Resistance rO f = 1KHz - 22 - mΩ

Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 250 - mA

(64)

MC78XX/LM78XX/MC78XXA

Electrical Characteristics (MC7824)

(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =33V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:

1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions MC7824 Unit Min. Typ. Max.

Output Voltage VO

TJ =+25 oC 23 24 25

5.0mA ≤ IO ≤ 1.0A, PO ≤ 15W

VI = 27V to 38V 22.8 24 25.25 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oC VI = 27V to 38V - 17 480 mV

VI = 30V to 36V - 6 240

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oC IO = 5mA to 1.5A - 15 480 mV

IO = 250mA to 750mA - 5.0 240

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ IO = 5mA to 1.0A - 0.1 0.5 mA

VI = 27V to 38V - 0.5 1

Output Volt

Gambar

Gambar 2.1. (a) Rangkaian transisitor sebagai saklar
Gambar 2.1.  (b) Kurva karakteristik keluarannya
Gambar 2.2
Gambar 2.3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran catu daya pada mata pelajaran elektronika dasar untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) dan

Komponen pendukung yang digunakan pada sistem kontrol catu daya ini adalah rangkaian relay yang digunakan untuk mengontrol starter mesin generator dan sebagai sensor/indikator

Kapasitas suatu baterai adalah menyatakan besarnya arus listrik (Ampere) baterai yang dapat di suplai atau di alirkan ke suatu rangkaian luar atau beban dalam

Pengujian yang dilakukan adalah dengan menggabungkan seluruh sistem rangkaian elektronik yang terdiri dari rangkaian catu daya tegangan tinggi DC, rangkaian PWM to

Rancangan catu daya digital yang dibuat terdiri dari beberapa subsistem, yaitu mikrokontroler Arduino Mega 2560, rangkaian gate driver berbasis HCPL3120, rangkaian

Pada bab ini dibahas tentang perancangan hardware dan software yang meliputi skematik dan desain rangkaian elektronika untuk akuisisi sinyal dari output sensor

Simulasi Rangkaian Catu Daya +12V Dan +5V Menggunakan Multisim Pada Mata Kuliah Praktikum Dasar Elektronika Secara Daring Laily Muntasiroh1, Dina Mariani1, Radiktyo Nindyo Sumarno1,

Penelitian ini akan membahas pembuatan rangkaian elektronika untuk memanfaatkan keluaran tegangan AC yang berasal dari port audio smartphone untuk menghasilkan catu daya bertegangan DC