KARAKTER HUKUM PERJANJIAN
PEMBORONGAN REALESTAT
DI KOTAMADYA MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program
Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara Medan
OLEH:
HENNY SAIDA FLORA
NIM: 973105007
PERPUSTAKAAN USU
No,
4
k aes
()
DOD
5'
Jf
J.(
No, PUIgU.
•
Oil .
Sumber
Diperiks
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2000
JUDUL TESIS
Nama
NIM
Program Studi
: KARAKTER HUKUM PERJANJIAN
PEMBORONGAN REALESTAT 01
KOTAMAOYA MEDAN
: Henny Saida Flora
: 973105007
: IImu Hukum
Menyetujui
K
ュゥ
ウ
ゥ
p
・ュ「
Prof. Dr. Mar'
etua
セ
W
M
ZZZ
N
Z
N
ZZZ
usSalim S
M
セイ
ZZ
tua Program Studi
arus SH
Sri Kastini. SE, SH, eN, MS
Anggota
Tanggal Lulus
: 24
Juni
2000
INTISARI
KARAKTER HUKUM PERJANJIAN PEMBORONGAN REALESTAT 01
KOTAMADYA MEDAN
Henny Saida Flora
*)
Mariam Darus Bzn
**)
Bachtiar Agus Salim
**)
Sri Kastini
**)
Dalam pelaksanaan pembangunan perumahan, pihak pengembang
telah lazim mempergunakan jasa pemborong.
Hal itu dilakukan dengan
membuat
suatu
perjanjian
(kontrak)
yang disebut
sebagai
perjanjian
pemborongan dengan mengacu pada KUH Perdata
dan Keppres No.
16
Tahun
1994
Jo. Keppres No.
17
Tahun
2000.
Perjanjian pemborongan
tersebut sering
menimbulkan perselisihan antara pengembang dengan
pemborong, karena pemborong melakukan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan perjanjian/bestek. Sehubungan dengan itu pedu ditelusuri karakter
hukum perjanjian pemborongan serla implementasi/penerapan hukum dalam
perjanjian pemborongan .
Untuk menggambarkan hal tersebut, maka
penelitian yang bersifat
deskriptif analitis dilakukan. Lokasi penelitiannya di Kotamadya Medan dan
responden ditetapkan secara purposive yaitu 6 perusahaan realestat dan 40
pemborong yang ada di perusahaan realestat terse but.
Data primer dan sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan,
penelaahan dokumen-dokumen
perjanjian (kontrak) serla studi lapangan
dengan
menggunakan
pedoman
wawancara
dan
penyebaran
daftar
kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa:
1.
Karakter hukum perjanjian pemborongan realestat :
a. Merupakan perjanjian carnpuran yaitu campuran dari perjanjian kerja,
perjanjian kuasa dan perjanjian atas beban.
b. lsi perjanjian pemborongan menguntungkan pihak pengembang
c. Dalam melaksanakan pekeljaan pemborongan di lapangan, pihak
pengembang diwakili oleh pimpro/direksi
*). Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas Medan
**).Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
,
xi
d. Keterlibatan sub kontraktor dalam perjanjian pemborongan berada di
luar kontrak, dan sub kontraktor bukan merupakan pihak dalam
perjanjian melainkan hanya sebagai peserta dan perjanjiannya hanya
secara Iisan berdasarkan kepercayaan saja, karena itu kedudukan
sub kontraktor dalam perjanjian pemborongan sangat lemah sekali.
e. Hubungan antara pengembang dengan konsultan adalah menyusun
rencana
bangunan,
menyusun
bestek
sesuel
dengan
yang
dikehendaki oleh pengembang
f.
Hubungan antara pengembang dengan pengawas adalah bertindak
sebagai
wakil dari pengembang dan berkewajiban
melakukan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
2. Implementasi/penerapan
hukum
dalam
perjanjian pemborongan.
Dalam
perjanjian
pemborongan
perselisihan
yang
terjadi
antara
pengembang dengan pemborong yang disebabkan pemborong melakukan
wanprestasi maka menurut ketentuan dalam kontrak diselesaikan dengan
musyawarah,
atau melalui pengadilan.
Dalarn prakteknya dan hasil
penelitian persoalan-persoalan yang timbul tidak pernah ada yang sampai
diajukan ke pengadilan, mefainkan segala persoalan selalu diselesaikan
dengan cara musyawarah, apabita tidak tercapai maka terjadi pemutusan
kontrak. Dalam Keppres No 17 Tahun 2000 penerapannya dilakukan dengan
pembinaan dan pengawasan terhadap setiap pekerjaan pemborongan,
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Pembinaan dilakukan
dengan mernbenkan bimbingan teknis secara intensif kepada pemborong,
perencana dan pengawas agar dapat dipahami dan dilaksanakan dengan
baik dan benar.
Sedangkan pengawasan dilakukan dengan mencatat dan
melaporkan hasil kerja pada setiap kegiatan/proyek, baik kemajuan maupun
hambatan dalam pelaksanaan tugasnya dan menugaskan kepada pengawas
untuk melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kata Kunci : Perjanjian pemborongan
Pengembang
Pemborong
xii
ABSTRACT
THE CONTRACT LAW CHARACTER OF CONSTRUCTION OF THE
REALESTAT IN MEDAN MUNICIPALITY
Henny Saida Flora
*)
Mariam Darus Bzn
**)
Bachtiar Agus Salim
**)
Sri Kastini
**)
In the implementation
of housing development, the developer has
been accustomed to using the service of a contractor. Such thing is done by
making an agreement (contract) which is called construction contract that is
based on Civil Code and The Presidential Decision No. 16 of 1994 Jo. The
Presidential Decision NO.17 of 2000. The mentioned construction contract
often causes conflict between the developer and the contractor because the
contractor carries out the work that does not perform the work according to
the contract. In connection with that it is necessary to investigate the contract
law character of construction as well as the implementation/application of law
in the construction contract.
To describe the mentioned matter the descriptive analytical research
should be performed. The location of the research is in MOOan Municipality
and the respondents are decided purposively namely of 6 realestat
enterprises and of 40 contractors existing in the realestat enterprises.
The primary and the secondary data are obtained through the
bibliographical study, the analysing of the agreement (contract) documents
as well as the field
study using interview guide and by spreading the
questionnaires.
Based on the result of the research the description is obtained that;
1. The contract law character of construction of the realestat :
a. Formed a mixed contract namely it mixed with labour contract, contract
on authority and contract on responsibility.
b. The content of the construction contract favours the side of developer
c. In implementing the construction work on the field, the developer was
represented by a project manager.
*).
Law Faculty, University of Santo Thomas Chatolic, Medan.
""). Law Faculty, University of North Sumatera, Medan.
. xiii