• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Metode Knowledge Graph dan Concept Mapping sebagai Teknik Menangkap Pengetahuan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Metode Knowledge Graph dan Concept Mapping sebagai Teknik Menangkap Pengetahuan."

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

LATIFAH.

Pengetahuan merupakan faktor yang paling penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya teks. Teks yang akan dikaji pada tulisan ini adalah teks berbahasa Inggris dengan jenis recount text dan hortatory exposition. Untuk mendapatkan pengetahuan tersebut, diperlukan suatu metode yang efektif dan efisien. Karya ilmiah ini mencoba mengimplementasikan dan membandingkan metode Knowledge Graph(KG) dan Concept Mapping(CM) untuk menangkap pengetahuan dari teks.

Berdasarkan aspek proses, metode KG lebih mudah diimplementasikan dalam komputer. Di sisi lain, metode CM memiliki konsep yang bebas. Karena itu, metode ini lebih subjektif, lebih sulit diimplementasikan dalam komputer. Metode KG menghasilkan representasi pengetahuan berupa graf dengan struktur nonhierarki, sedangkan metode CM berupa diagram konsep dengan struktur hierarki. Untuk jangka panjang, metode KG dipercaya menjadi metode yang potensial untuk mengembangkan sistem abstraksi teks.

(2)

Methods as Knowledge Capturing Technique. Supervised by SRI NURDIATI and MELLY LATIFAH.

Knowledge is one of most important factors for increasing human quality. Knowledge is obtained from various sources, for example from a text. In this research, we used English recount and hortatory exposition texts. For capturing the knowledge, we need an effective and efficient method. We try to implement and compare Knowledge Graph (KG) method and Concept Mapping (CM) method to capture the knowledge from a text.

From process aspect, the KG method is more easily implemented automatically than that of CM method, because KG method has a limited number of concepts. On the ather hand, CM method has more free concepts, hence, it isi more subjective. Therefore, it is more difficult to implement automatically. The result og KG method is a nonhierarchy structure of graph representation, whereas the result of CM method is a hierarchy structure of concept diagram. For a long time goal, KG method is believed to be a potential method for developing a text abstraction system.

(3)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang. Di sisi lain, pengetahuan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Salah satu pernyataan teori Ausubel (Dahar (1988: 149) dalam Anwar (2010)) menyatakan bahwa “faktor yang terpenting adalah pengetahuan awal”. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan.

Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya dari teks. Teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks berbahasa Inggris. Jenis-jenis teks dalam bahasa Inggris antara lain procedure, recount, narrative, description, news item, report, analytical exposition, spoof, hortatory exposition, discussion, dan review (Risqi 2010). Namun, pembahasan dibatasi pada teks recount textdan hortatory exposition.

Matematika sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan pun memiliki peran besar untuk menyelesaikan permasalahan terkait teknik menangkap pengetahuan. Hal ini dikarenakan Matematika tidak hanya sebatas hitung-menghitung saja. Pada penelitian ini, bidang Matematika yang digunakan berfokus pada aspek logika. Beberapa teknik menangkap pengetahuan secara matematis, antara lain metode Knowledge Graph (KG), metode Concept Mapping (CM), metode Conceptual Graph (CG), dan metode Semantic Network (SN). Dalam karya ilmiah ini, metode yang akan digunakan adalah metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping(CM).

Menurut Hoede & Nurdiati (2008b), metode Knowledge Graph(KG) pertama kali muncul pada tahun 1982 dengan tahap awal yang bertujuan merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk “expert system”. Bentuk ini berkembang pada akhir tahun ’80-an d’80-an diaplikasik’80-an pada ilmu medical dan sosial. Pada tahap selanjutnya, teori KG diperluas untuk merepresentasikan bahasa alami. Awal perkembangannya pada tahun 1982, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Dalam beberapa tahun ini, sedang dikembangkan penelitian metode Knowledge

Graph (KG) untuk dokumen berbahasa Indonesia, sebagai contoh penelitian-penelitian terdahulu analisis masalah kemiskinan menggunakan konsep KG yang awalnya menentukan problem area yang berisi informasi masalah kemiskinan dari sebuah teks dan dilanjutkan menentukan background knowledge untuk menginterpretasikan teks yang digunakan (Ikhwati A 2007), perancangan aturan perangkuman beberapa pengertian untuk menjelaskan istilah (Oktantrika DW 2010), dan perancangan aturan abstraksi suatu teks berbahasa Indonesia menggunakan konsep kata benda (Febriatmoko D 2011). Dalam karya ilmiah ini, metode Knowledge Graph (KG) yang digunakan adalah metode yang telah dikerjakan oleh Febriatmoko (2011) dengan menggunakan konsep kata benda. Hal ini dikarenakan kata benda merupakan salah satu kelas kata yang paling banyak muncul dalam suatu teks atau dokumen-dokumen. Namun teks yang digunakan adalah teks berbahasa Inggris.

Selain metode Knowledge Graph (KG), metode lain yang akan dibahas adalah metode Concept Mapping (CM). Zaini (2007: 175) dalam Asmarandani (2010) menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep dapat mengembangkan kemampuan mensintesis informasi menjadi satu, dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-bagian, mengembangkan kecakapan dan strategi belajar, mengembangkan kemampuan belajar konsep-konsep dan teori-teori serta mengembangkan kemampuan membuat kesimpulan-kesimpulan dalam suatu pembahasan. Oleh karena itu, pada metode ini, konsep-konsep yang telah ditentukan akan disusun secara hierarki agar dapat melihat keseluruhan dan bagian-bagiannya dengan melihat tingkat keinklusifannya.

(4)

mahasiswa merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting. Apabila seorang mahasiswa mengalami stres, tentu saja akan berpengaruh terhadap produktivitas yang menurun, konsentrasi yang pecah, mudah sakit, angka absensi yang meningkat, dan juga mudah terserang penyakit.

Dalam Greenberg (2002), salah satu penelitian terkait tentang stres pada mahasiswa adalah “College Chronic Life Stress Survey” oleh Towbes dan Cohen pada tahun 1996. Penelitian ini berfokus pada frekuensi stres yang kronis pada kalangan mahasiswa. Mereka menyimpulkan bahwa mahasiswa cenderung mudah untuk berada dalam tingkatan stres yang kronis. Hal ini disebabkan oleh pengalaman dan kemampuan mereka dalam mengatur perubahan perkembangan yang terjadi dalam diri mereka. Sebagai mahasiswa, mereka masih tergolong kurang pandai dalam menghadapi permasalahannya dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah lebih berpengalaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang sumber-sumber stres merupakan hal yang penting.

Dengan demikian, metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM) akan digunakan sebagai teknik menangkap pengetahuan dari teks yang hasilnya berupa representasi pengetahuan dengan topik sumber-sumber stres pada mahasiswa. Kedua metode ini akan dianalisis sebagai dasar untuk merancang aturan atau membangun sistem

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan umum:

mengetahui perbandingan metode Knowledge Graph(KG) dan metode Concept Mapping(CM) dari berbagai jenis teks.

Tujuan khusus:

a menangkap pengetahuan dari teks berbahasa Inggris dengan metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping(CM),

b membandingkan hasil tangkapan pengetahuan dengan menggunakan metode KG dan metode CM.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini antara lain: a pengetahuan yang digunakan adalah teks

berbahasa Inggris dengan jenis recount text dan hortatory exposition,

b pengetahuan yang akan dibahas adalah sumber-sumber stres pada mahasiswa, c metode Knowledge Graph (KG) yang

digunakan adalah konsep kata benda, d metode Concept Mapping (CM) yang

digunakan berupa struktur yang hierarki, e manfaat dari penelitian ini digunakan

sebagai bahan untuk merancang sistem abstraksi suatu teks yang otomatis.

II TINJAUAN PUSTAKA

1 Pengetahuan 1.1 Definisi

a Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.

b Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.

c Dalam encyclopedia of philosophy, dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belified). d Dalam kamus filsafat, dijelaskan bahwa

pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.

1.2Jenis-jenis Pengetahuan

a Pengetahuan langsung (immediate) adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran.

(5)

manusia yang penting. Apabila seorang mahasiswa mengalami stres, tentu saja akan berpengaruh terhadap produktivitas yang menurun, konsentrasi yang pecah, mudah sakit, angka absensi yang meningkat, dan juga mudah terserang penyakit.

Dalam Greenberg (2002), salah satu penelitian terkait tentang stres pada mahasiswa adalah “College Chronic Life Stress Survey” oleh Towbes dan Cohen pada tahun 1996. Penelitian ini berfokus pada frekuensi stres yang kronis pada kalangan mahasiswa. Mereka menyimpulkan bahwa mahasiswa cenderung mudah untuk berada dalam tingkatan stres yang kronis. Hal ini disebabkan oleh pengalaman dan kemampuan mereka dalam mengatur perubahan perkembangan yang terjadi dalam diri mereka. Sebagai mahasiswa, mereka masih tergolong kurang pandai dalam menghadapi permasalahannya dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah lebih berpengalaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang sumber-sumber stres merupakan hal yang penting.

Dengan demikian, metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM) akan digunakan sebagai teknik menangkap pengetahuan dari teks yang hasilnya berupa representasi pengetahuan dengan topik sumber-sumber stres pada mahasiswa. Kedua metode ini akan dianalisis sebagai dasar untuk merancang aturan atau membangun sistem

Tujuan umum:

mengetahui perbandingan metode Knowledge Graph(KG) dan metode Concept Mapping(CM) dari berbagai jenis teks.

Tujuan khusus:

a menangkap pengetahuan dari teks berbahasa Inggris dengan metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping(CM),

b membandingkan hasil tangkapan pengetahuan dengan menggunakan metode KG dan metode CM.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini antara lain: a pengetahuan yang digunakan adalah teks

berbahasa Inggris dengan jenis recount text dan hortatory exposition,

b pengetahuan yang akan dibahas adalah sumber-sumber stres pada mahasiswa, c metode Knowledge Graph (KG) yang

digunakan adalah konsep kata benda, d metode Concept Mapping (CM) yang

digunakan berupa struktur yang hierarki, e manfaat dari penelitian ini digunakan

sebagai bahan untuk merancang sistem abstraksi suatu teks yang otomatis.

II TINJAUAN PUSTAKA

1 Pengetahuan 1.1 Definisi

a Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.

b Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.

c Dalam encyclopedia of philosophy, dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belified). d Dalam kamus filsafat, dijelaskan bahwa

pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui

manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.

1.2Jenis-jenis Pengetahuan

a Pengetahuan langsung (immediate) adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran.

(6)

c Pengetahuan inderawi (perceptual) adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui indera-indera lahiriah. Sebagai contoh kita menyaksikan satu pohon, batu, atau kursi, dan objek-objek ini yang masuk ke alam pikiran melalui indera penglihatan akan membentuk pengetahuan kita,

d Pengetahuan konseptual (conceptual) Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan inderawi. Pikiran manusia secara langsung tidak dapat membentuk konsepsi-konsepsi tentang objek-objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksternal. Alam luar dan konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di antara keduanya merupakan aktivitas pikiran,

e Pengetahuan universal (universal) Pengetahuan universal mencakup individu-individu yang berbeda.

1.3Hakekat Pengetahuan

Hakekat pengetahuan adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya.

1.4Sumber Pengetahuan a Intuisi,

b Rasional,

pengetahuan yang berasal dari akal misal proses belajar, diskusi, mengajar,

c Indera,

indera merupakan alat dan sumber pengetahuan,

d Wahyu,

wahyu diyakini sebagai sumber ilmu karena wahyu merupakan buatan Tuhan.

(Yani 2011)

1.5 Jenis-jenis Teks Berbahasa Inggris Menurut Risqi (2010), jenis-jenis teks berbahasa Inggris beberapa di antaranya adalah:

a recount text bhortatory exposition

Teks dengan jenis recount text bertujuan menceritakan kembali suatu kejadian atau pengalaman pada masa lampau. Struktur dari teks ini terdapat tiga bagian yaitu:

a orientation: menggambarkan ide utama yang akan dibahas,

b events: berupa penjabaran kejadian yang diceritakan,

c reiteration: kesimpulan dari seluruh isi

Teks dengan jenis recount pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain: - terdapat kata-kata yang menunjukan

orang, tempat, dan waktu,

- memiliki kata chronological connectionseperti then, first,

- memiliki linking verb seperti was, were,

- memiliki action verbs seperti play, sing,

- menggunakan pola simple past tense. (Marpudin 2010)

Teks dengan jenis hortatory exposition bertujuan meyakinkan pembaca tentang bagaimana baik dan tidaknya suatu permasalahan. Teks dengan jenis ini memiliki struktur sebagai berikut:

a thesis: mengenalkan ide suatu topik yang akan dibahas,

b argument: pendapat-pendapat yang mendukung ide utama, dan

c recommendation: berupa saran dari penulis terhadap suatu permasalahan.

(Agustien HIR et al. 2005)

Teks dengan jenis ini, pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain:

- fokus pada penulis,

- menggunakan kata benda abstrak, - menggunakan action verbs,

- menggunakan thinking verb seperti feel, hope,

- menggunakan modal verb seperti may, must, should,

(7)

- menggunakan evaluative word seperti important, valuable,

- menggunakan passive voice, dan - menggunakan pola simple present

tense.

(Marpudin 2010)

1.6 Ilmu Psikologi

Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.

(Alim 2009)

1.7 Stres

Definisi-definisi tentang stres antara lain sebagai berikut:

a stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar (Depdiknas 2008), b menurut Hardjana 1994 dalam Syofia

(2010), menyatakan bahwa stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut,

c menurut Selye dalam Syofia (2010), menyatakan bahwa stres adalah segala situasi dengan tuntutan nonspesifik mengharuskan seorang individu untuk merespon atau melakukan tindakan, d menurut Yosep (2007) dalam Syofia

(2010), stres adalah hal yang melekat pada kehidupan siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang tidak sama, pernah atau akan mengalaminya dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya.

1.8 Jenis-jenis Stres

Macam-macam stres menurut psikologis manusia menurut Hanun (2010) antara lain:

a stres kepribadian (personality stress) adalah stres yang dipicu oleh masalah dalam diri seseorang yang berhubungan dengan cara pandang terhadap masalah dan atas kepercayaan dirinya,

b stres psikososial (psychosocial stress) adalah stres yang dipicu oleh hubungan relasi dengan orang lain di sekitarnya atau akibat situasi sosial lainnya, misalnya lingkungan baru dan masalah keluarga,

c stres bioekologi (bioecological stress) adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Pertama, yaitu ekologi atau lingkungan seperti polusi dan cuaca, sedangkan kedua adalah akibat kondisi biologisnya, misal demam,

d stres pekerjaan (job stress) adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang seperti persaingan jabatan, tekanan pekerjaan, deadline, terlalu banyak pekerjaan.

1.9 Stres pada Mahasiswa a Mahasiswa baru

- perubahan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup dapat terjadi ketika pertama kali menjadi mahasiswa karena dituntut untuk mandiri. Tidak seperti halnya ketika masih berada di bangku sekolah yang semua kebutuhan diurus oleh orang tua,

- tekanan untuk mendapat nilai yang tinggi.

Tekanan nilai yang tinggi termasuk menjadi sumber stres pada mahasiswa. Nilai tinggi yang diperebutkan adalah nilai A,

- tugas yang menumpuk.

Tugas yang menumpuk pada mahasiswa salah satunya adalah beban kuliah yang merupakan tuntutan akademis di kampus (Syofia 2010), - relasi dengan orang.

Menurut Syofia (2010), relasi dengan orang salah satunya dengan teman kuliah merupakan salah satu penyebab stres pada mahasiswa yang sering kali berkaitan dengan perasaan sendiri (kesepian), dan

- penyakit b Mahasiswa lama

- karir dan kampus.

(8)

untuk meniti karir selama menjadi mahasiswa. Namun, terkadang beban di karir dan beban di kampus tidak seimbang, sehingga menyebabkan terjadinya stres.

- keluarga dan kampus

Tidak banyak dari pihak keluarga yang memiliki respon yang positif saat seorang mahasiswa yang kuliah sekaligus meniti karir, dan

- kurangnya rasa percaya diri.

c Mahasiswa minoritas

Mahasiswa yang mendapatkan sebutan minoritas pada umunya adalah mereka yang memiliki anggota yang sedikit, misalnya teman-teman satu angkatannya telah lulus, sedangkan ia masih berada di lingkungan kampus. Mahasiswa dalam kategori ini pun tidak menutup kemungkinan mengalami stres. Sumber-sumbernya antara lain bahasa sebagai alat komunikasinya dengan lingkungan sekitar, cara mengikuti di kelas kuliah, dan tekanan untuk penampilan yang baik dari keluarga.

(Greenberg 2002) Di sisi lain, sumber-sumber stres pada mahasiswa dapat disebabkan pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi. Selain stres, perasaan yang dirasakan pada saat menyusun tugas akhir adalah takut bahkan sampai frustasi dan sampai bunuh diri. Telah banyak contoh kasus mahasiswa yang menjadi lama dalam penyelesaian studinya karena terganjal masalah tugas akhirnya.

(Subekti 2009 dalam Syofia 2010).

2 Teknik Menangkap Pengetahuan 2.1Knowledge Graph

Teori Knowledge Graph atau teori KG adalah jenis sudut pandang baru yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia.

(Zhang 2002)

2.2 Relasi-relasi Dasar KG

Beberapa definisi dari relasi-relasi yang akan digunakan dalam melakukan

analisis teks menurut teori KG adalah sebagai berikut:

1 Relasi Kausalitas (CAU).

Relasi ini digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab dan akibat, sesuatu yang menyebabkan sesuatu yang lain.

2 Relasi Kesederajatan (EQU).

Relasi ini digunakan untuk menjelaskan konsep yang sederajat atau sama.

3 Relasi yang Bertautan (SUB).

Relasi ini digunakan untuk menunjukkan jika terdapat dua buah token dan salah satunya merupakan bagian dari lainnya.

4 Relasi Kesamaan (ALI).

Relasi ini digunakan bila antara dua token terdapat elemen-elemen yang sama.

5 Relasi Perbedaan atau Ketidaksamaan (DIS).

Relasi ini digunakan untuk menggambarkan bahwa antara dua token tidak ada hubungannya. Jika A DIS B, maka A

B

.

6 Relasi Attributive(PAR).

Relasi digunakan untuk menjelaskan bahwa satu elemen merupakan sifat dari elemen lainnya.

7 Relasi yang Berurutan (ORD). Hubungan ini menjelaskan bahwa dua benda memiliki urutan satu sama lain. Umumnya urutan ini berkaitan dengan waktu dan tempat, tetapi juga bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan “<” yang dikenal dalam matematika.

8 Relasi Ketergantungan Informasi (SKO).

Informasi mengenai sesuatu bergantung pada sesuatu yang lain.

Relasi-relasi di atas disebut delapan tipe hubungan biner, sedangkan empat frame relationshipantara lain:

1Focusing on a situation : FPAR 2Negation on situation : NEGPAR 3Possibility on situation : POSPAR 4Necessity on situation : NECPAR

(Zhang 2002)

2.3Chunk Indicator

(9)

seseorang bicara. Chunk indicatordalam bahasa Inggris dengan teori KG antara lain:

1 Pairs of comma’s, comma, period yaitu tanda baca yang menunjukkan pemisahan kalimat.

2 Auxiliary verbsyaitu kata kerja bantu yang secara gramatikal berfungsi membentuk atau memberi tambahan arti pada kalimat. Auxiliary verbs terdiri dari tiga macam yaitu to be (be, is, am, was, were, being, been), to do (do, does, did), dan to have (have,has, had).

3 Reference words yaitu kata yang menunjukkan “apa yang dirujuk dari sebuah teks”, misal that, the, dan which.

4 Jumps, jumpsterjadi ketika dua kata tidak dapat dihubungkan. Contoh: apabila terdapat kata “the cat” dan “cat the”, maka “cat the” tidak dapat dihubungkan karena kata “the” pada umumnya diikuti oleh kata benda seperti kata “the cat”. Oleh sebab itu, kata “cat the” harus diletakkan pada chunkyang berbeda.

5 Preposition yaitu kata yang menunjukkan hubungan antara dua benda atau lebih. Misalnya in, on, at, next on, behind, dan in front of.

(Zhang 2002 dalam Hoede dan Nurdiati 2008a)

Hoede dan Nurdiati (2008a) menambahkan chunk indicatoryaitu: 6 Kata-kata dalam logika (logic word)

misalnya “and”, “or”, “if-then”.

2.4 Kata benda

Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Contohnya murid, burung, kursi, dan kemiskinan. Ciri-ciri kata benda adalah sebagai berikut:

dalam kalimat yang predikatnya berupa kata kerja, kata benda cenderung

menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap,

kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak”,

kata benda dapat diingkarkan dengan kata “bukan”,

kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun diantarai oleh kata “yang”.

Berdasarkan bentuknya, kata benda dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem,

kata benda turunan, terbagi atas: - kata benda berimbuhan, - kata benda bereduplikasi,

- kata benda yang berasal dari berbagai kelas karena proses, - kata benda yang mengalami proses

pemajemukan.

Berdasarkan wujudnya, kata benda dibedakan atas:

kata benda konkret adalah kata benda yang dapat dilihat wujud fisiknya, contoh dompet, botol, penghapus, kertas,

kata benda abstrak adalah kata benda yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat, contoh kebenaran, kemajuan, perbukuan, persatuan.

(Waridah 2008)

2.5 Pemetaan Konsep (Concept Mapping) Pemetaan konsep adalah salah satu teknik berupa diagram yang menunjukkan hubungan antarkonsep yang direpresentasikan secara visual.

(Zeilik 2011)

Sumber lain terkait dengan definisi pemetaan konsep (Concept Mapping) yaitu peta konsep adalah suatu ilustrasi grafis yang konkret yang dapat menunjukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsep-konsep lain yang termasuk kategori yang sama.

(Hamza 2009)

2.6 Ciri-Ciri Peta Konsep

1 Peta konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi. 2 Suatu peta konsep merupakan suatu

gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. 3 Tidak semua konsep memiliki bobot

yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep lain.

4 Hierarki.

(10)

III METODE PENELITIAN

1 Praproses

Pada tahap praproses, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan literatur-literatur terkait yaitu:

a. metode KG, literatur utama berasal dari skripsi terkait, jurnal ilmiah, dan buku. Skripsi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian terdahulu Abstraksi Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teori Knowledge Graph (Febriatmoko 2011). Metode yang terdapat dalam skripsi tersebut akan dikerjakan dengan menggunakan teks berbahasa Inggris.

b. metode CM, literatur utama pada metode ini tidak jauh berbeda seperti metode KG, yaitu berasal dari skripsi-skripsi terkait, jurnal ilmiah, serta aktivitas searching melalui akses internet. Sumber utama untuk metode CM adalah metode yang bersumber dari Shaka dan Bilner (1997) dalam Anwar (2010).

c. teks berbahasa Inggris dengan tema “sumber-sumber stres pada mahasiswa” diperoleh dari buku terkait dan juga jurnal melalui akses internet. Teks yang diperoleh sebanyak tiga buah dengan jenis yang berbeda-beda. Ketiga teks tersebut berjudul sebagai berikut:

1). “Sources of stress among college students”

2). “The minority college students” 3). “Stress and college students”

Selanjutnya, sebelum memasuki tahap kedua (tahap proses), maka ketiga teks tersebut diidentifikasi terlebih dahulu. Dalam mengidentifikasinya, maka pada masing-masing teks perlu dikenali ciri-cirinya, seperti pola kalimatnya atau kata-kata yang khas. Identifikasi jenis-jenis teks berbahasa Inggris dapat dilihat pada Bab II Tinjauan Pustaka. Flowchart untuk identifikasi jenis teks dalam komputer dapat dilihat pada Gambar 2.

2 Proses

Setelah tahap pertama selesai dilakukan, maka dilanjutkan ke tahap berikutnya. Pada tahap kedua ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengolah teks yang dipilih dengan dua metode yaitu metode KG dan CM, dalam hal ini teks yang diolah sebanyak tiga buah. Langkah-langkah dari masing-masing metode adalah sebagai berikut:

a. MetodeKnowledge Graph(KG)

Penentuan Kata Benda sebagai Konsep Dalam langkah ini, kata benda pada teks dikelompokkan berdasarkan kesamaan makna kata dan dihitung jumlah kemunculannya. Ketika suatu kata benda memiliki jumlah yang banyak kemunculannya dapat dikatakan bahwa kata tersebut memiliki arti yang penting pada suatu teks. Pada tahap ini akan digunakan threshold yaitu suatu batasan konsep yang akan digunakan untuk analisis karena tidak semua kata benda digunakan. Threshold yang digunakan adalah nilai lebih besar sama dengan 4.

Pembuatan Graf

Setelah melalui tahap kedua, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan graf, kata benda yang dipilih sebagai konsep akan diberi label dan digunakan sebagai verteks untuk dibuat graf berarah sesuai hubungan antarverteks dengan menggunakan konsep Knowledge Graph (KG).

Analisis Graf

Analisis graf dilakukan dengan membandingkan keseluruhan graf tiap kalimat dan menentukan keterkaitan graf. Analisis yang dilakukan adalah analisis PAR, SUB, CAU, dan hubungan searah.

Analisis PAR yang dilakukan adalah menggabungkan dua buah kata benda untuk mendapatkan sebuah konsep baru yang kemudian akan digunakan sebagai verteks baru.

Analisis SUB dan CAU yang dilakukan adalah menggunakan prinsip logika matematika, yaitu

1 apabila A SUB B dan B SUB C, maka A SUB C.

2 apabila A SUB B dan B SUB A, maka A = B.

3 apabila A CAU B dab B CAU A, maka A CAU C.

(11)

metode KG metode CM Penggabungan Graf

Graf yang terbentuk setelah proses analisis akan digabung menjadi sebuah graf berukuran besar. Graf yang akan digambarkan hanya graf yang memiliki relasi PAR, CAU, dan SUB sesuai hasil analisis (Febriatmoko 2011).

b. Metode Concept Mapping(CM) Membaca materi yang dipelajari

Awal dari metode pemetaan konsep adalah membaca materi secara keseluruhan agar kita memiliki pengetahuan awal.

Menentukan konsep-konsep penting Setelah memiliki pengetahuan awal, selanjutnya kita menentukan konsep-konsep penting yang diperoleh dari pengetahuan yang ditangkap.

Konsep-konsep yang sudah dipilih disusun berurutan

Konsep paling umum diletakkan paling atas dan diurut ke bawah sesuai dengan tingkat inklusifnya disusun secara vertikal,

Untuk menghubungkan dua atau lebih konsep yaitu konsep yang inklusif dengan konsep yang kurang inklusif digambarkan di bawahnya, maka akan diperoleh suatu bentuk hierarki pada peta konsep

Kata penghubung harus digunakan untuk menghubungkan antarkonsep secara horizontal yang menggunakan garis tanda panah yang menuju pada konsep yang terkait dengannya.

(Shaka dan Bilner 1997 dalam Anwar 2010)

Hubungan antarkonsep dapat dirumuskan dengan menghubungkan frasa atau kata hubung (Yolanda 2009).

3 Analisis Kedua Metode

Pada tahap ketiga ini, akan dilakukan analisis dari kedua metode yang dapat ditinjau dari aspek proses, aspek hasil, dan tujuan jangka panjang yang selanjutnya dirangkum dalam kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan. Aspek proses dapat dilihat dari interpretasinya dan kemudahan dalam penggunaan kedua metode.

Metode penelitian karya ilmiah ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

studi literatur

identifikasi jenis teks

pengolahan teks

menentukan kata benda

mengelompokkan kata benda (sinonim)

menghitung jumlah kemunculan kata benda

mempelajari keseluruhan materi

menentukan konsep-konsep penting

menyusun konsep-konsep penting secara berurutan

1

(12)

ya

tidak i = i+1

menggambarkan tiap kalimat dalam graf

menghubungkan antarkonsep dengan kata hubung menganalisis graf (analisis

PAR, SUB, CAU)

menggabungkan graf

analisis perbandingan kedua metode

Gambar 1 Bagan metode penelitian.

mulai

input teks

membaca identifikasi ke-i

valid

menentukan identifikasi ke-i

pesan error

jenis teks

selesai

Gambar 2Flowchartidentifikasi jenis teks. menentukan konsep kata

benda (threshold>=4)

menggambarkan konsep-konsep secara hierarki

(13)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Praproses

Pada tahap praproses ini, telah ditemukan sejumlah literatur yang terkait dengan metode KG, metode CM, jenis-jenis teks berbahasa Inggris dengan tema “sumber-sumber stres pada mahasiswa”, identifikasi jenis-jenis teks berbahasa Inggris. Literatur-literatur tersebut disajikan dalam Bab VI Daftar Pustaka. Literatur-literatur yang kerap digunakan sebagai bahan penelitian dalam karya ilmiah ini bersumber dari:

 penelitian yang telah dikerjakan oleh Hoede dan Nurdiati (2008).

 buku yang dikarang oleh Zhang (2002),

 skripsi yang telah dikerjakan oleh Febriatmoko (2011),

Sebelum memasuki tahap proses, berikut akan diidentifikasi terlebih dahulu jenis-jenis teks yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Ciri-ciri dari setiap teks telah dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka dengan subbab 1.5 Jenis-Jenis Teks Berbahasa Inggris. Identifikasi setiap teks adalah sebagai berikut:

a teks 1 yang terdapat pada Lampiran 1. Identifikasi:

- terdapat kata pengenal orang yaitu “participants were 100 students”, pengenal tempat yaitu “Midwestern university”, dan pengenal waktu yaitu “mid sized” pada paragraf pertama, - terdapat kata chronological connection

yaitu “while”,

- terdapat linking verbsyaitu “was, were”, - pola kalimat teks tersebut adalah simple

past tense.

Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 1 termasuk jenis “recount text”. Di samping itu, dalam teks 1 diceritakan kembali kejadian yang telah terjadi pada masa lampau, sehingga hal ini merupakan tujuan dari “recount text” yaitu menceritakan kembali kejadian yang telah berlalu.

b teks 2 yang terdapat pada Lampiran 5. Identifikasi:

- pada paragraf kedua, terdapat kata yang menunjukan penulis bercerita tentang sesuatu hal yang ditunjukkan dengan kata ganti “I”,

- terdapat modal verbyaitu “may”, terutama pada paragraf terakhir,

- menggunakan pola simple present tense.

Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 2 termasuk jenis “hortatory exposition”. Selain identifikasi tersebut, dalam teks tersebut penulis lebih banyak menyampaikan pendapatnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya modal verbyaitu “may”.

c teks 3 yang terdapat pada Lampiran 11. Identifikasi:

- terdapat kata pengenal orang pada setiap paragraf kecuali paragraf terakhir,

- terdapat linking verbsyaitu “was”,

- pola kalimat teks tersebut adalah simple past tense.

Teks 3 memiliki jenis yang sama dengan teks 1 yaitu “recount text” karena selain identifikasi-identifikasi yang telah dijelaskan, teks tersebut menceritakan kembali kejadian pada masa lampau yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca.

Seiring dengan perkembangan bidang teknologi, diharapkan komputer dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah teks. Oleh sebab itu, dibuatlah perancangan aturan untuk mengidentifikasi jenis-jenis teks. Perancangan yang dibuat adalah perancangan aturan untuk jenis “recount text” dan “hortatory exposition”. Berikut perancangan aturan masing-masing:

a perancangan aturan “recount text” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata pengenal

orang, tempat, dan waktu,

Pada saat proses pengecekan tersebut, maka komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika komputer valid dalam membacanya, maka komputer akan menentukan kata-kata tersebut dan memberikan hasilnya. Akan tetapi, ketika komputer tidak valid dalam membacanya, maka akan menampilkan “error message”,

3 melakukan pengecekan kata chronological connection,

Penjelasan proses ketiga ini sama dengan penjelasan pada proses kedua dan juga berlaku untuk proses-proses berikutnya. Komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika valid dan ketika tidak valid,

(14)

5 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple past tense,

6 setelah melalui proses kedua hingga proses kelima beserta hasilnya, maka komputer akan memberikan output berupa “recount text”.

b perancangan aturan “hortatory exposition” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata-kata yang

menunjukan fokus pada penulis. Pada umumnya, kata-kata menunjukan fokus pada penulis menggunakan kata ganti penulis sendiri, seperti “I”, “my”,

3 melakukan pengecekan kata-kata yang menunjukan “modal verbs”, terutama pada paragraf terakhir karena jenis teks ini pada umumnya paragraf terakhir merupakan rekomendasi dari penulis terhadap suatu topik tertentu,

4 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple present tense, 5 memberikan output berupa “hortatory

exposition”. 2 Proses

Setelah mengidentifikasi setiap teks, maka langkah selanjutnya memasuki tahap proses. Proses ini terdiri dari mengolah

teks dengan dua metode yaitu metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM). Setiap teks akan diproses sesuai dengan urutannya, yaitu teks 1, teks 2, dan teks 3.

Berikut adalah proses analisis teks 1 dengan jenis “recount text”:

a Metode Knowledge Graph(KG). Penentuan Kata Benda sebagai Konsep Langkah awal dari metode ini adalah menentukan kata benda sesuai kesamaan makna (sinonim) dilanjutkan penghitungan kemunculannya dalam teks tersebut. Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya dapat dilihat pada Tabel 1. Setelah itu, dilakukan penentuan threshold untuk membatasi penggunaan konsep. Nilai threshold yang digunakan adalah lebih besar sama dengan 4. Daftar kata benda setelah dibatasi dengan nilai minimal 4 dapat dilihat pada Tabel 2. Konsep-konsep yang sudah dibatasi diberi label dan digunakan sebagai verteks. Verteks yang terdapat pada teks 1 sebanyak enam belas (16) buah. Antarverteks dihubungkan dengan relasi berdasarkan metode Knowledge Graph (KG). Dalam penelitian ini, relasi yang digunakan adalah

relasi PAR, relasi SUB, dan relasi CAU (Febriatmoko 2011).

Dalam penentuan kata benda, pada setiap kalimat digunakan chunk indicator yang dikutip dari Zhang (2002) dalam Hoede dan Nurdiati (2008a). Chunk indicator ini digunakan untuk menentukan frasa kata benda dari setiap kalimat (Febriatmoko 2011). Akan tetapi, berlaku juga untuk kata benda, karena frasa kata benda merupakan kesatuan dari beberapa kata benda. Apabila diperoleh frasa kata bendanya, selanjutnya ditentukan kata benda yang kemudian dicocokkan dengan daftar verteks yang ada. Setiap kalimat diberi chunk indicatorsesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka subbab 2.3Chunk Indicator. Pemberian chunk indicator pada setiap kalimat dengan memberi penomoran sesuai dengan ketentuan. Misal pada teks 1 kalimat 1: “The Student Stress Survey was|2 used to determine the major sources of stress among|5 college student.|1”

Pada kalimat 1, aturan chunk indicator yang digunakan adalah aturan nomor 2, aturan nomor 5, dan aturan nomor 1. Aturan nomor 2 menunjukkan bahwa dalam kalimat tersebut terdapat “auxiliary verbs” yang ditunjukkan dengan kata “was”. Aturan nomor 5 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat kata yang termasuk “preposition” yang ditunjukkan dengan kata “among”. Aturan nomor 1 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat tanda baca yang ditunjukkan dengan tanda titik.

Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut:

a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student.

(15)

Tabel 1 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya

kata benda total kata benda total

source, stressors 23 drug, alcohol 2

college student, students,

21

Midwestern university 1

college, nonstudent peers top five 1

chronic stress, stressful, life stress 16 gender 1

survey, findings, studies

9

age 1

research, study mid size 1

scale, items, level 9 year 1

academic, school academic, outside academic,

9

participants 1

academic requirements, transferring school assessment 1

problem, conflict, fight, trouble, difficulties 8 frequency 1

life, live 7 purpose 1

environment, environmental 6 activities 1

relation, relationship, interaction 6 respondent 1

interpersonal 5 self esteem 1

intrapersonal 5 basis 1

major 5 change 1

events, spesific events 5 increased 1

situations, spesific situation 4 car 1

daily hassles 4 loneliness 1

100, six, seven, three 4 potential 1

student stress 3 classrooms 1

sleeping habits 3 pressure 1

person, superior, faculty member 3 degree 1

eating habits 3 spring semester 1

friend, girlfriend, boyfriend 3 1997 1

money, financial 2 evaluation 1

computer 2 university setting 1

vacation, breaks 2 reaction 1

family, parents 2 work load 1

paper, test 2 new responsibilities 1

weekly, first year 2 programs 1

good grades 2 stress management 1

assignment, homework 2 stress perception 1

time, time pressure 2 major stress 1

topic, issue 2

Tabel 1 menunjukkan bahwa keseluruhan kata benda yang terdapat dalam teks 1 yang berjudul “Sources of stress among college student”. Keseluruhan kata benda dalam Tabel 1 sudah melalui proses pengelompokan berdasarkan kesamaan maknanya. Sebelum menentukan konsep yang digunakan, dalam hal ini penentuan

(16)

PAR

PAR b Pembuatan graf

Verteks-verteks yang sudah terdaftar selanjutnya akan dibentuk graf pada tiap kalimat. Langkah-langkah pembentukan graf meliputi pembentukan word graph berdasarkan frasa kata benda dan pemotongan dengan chunk indicator. Setelah word graph terbentuk, selanjutnya setiap verteks dicocokkan dengan Tabel 2. Pembentukan graf ini disesuaikan dengan hubungan antarkalimatnya dan kata penghubungnya. Hal ini dilakukan untuk menerapkan konsep KG (Febriatmoko 2011). Berikut analisis setiap kalimat:

Kalimat 1: “The Student Stress Survey was|2 used to determine the major sources of stress among|5college student.|1”

Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut:

a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student.

Selanjutnya, setiap frasa kata benda tersebut dianalisis untuk pembentukan word graph-nya. Berikut analisisnya:

a the student stress survey

Kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti, karena kata tersebut selalu diikuti dengan kata benda. Kata benda yang terdapat dalam frasa kata benda “the student stress survey” adalah “student stress” dan “survey” yang dihubungkan dengan relasi PAR. Kata “student ” dan “stress” tidak dapat dipisahkan karena keduanya memiliki makna berbeda, sehingga digambarkan dalam satu konsep.

Berikut pembentukan word graph frasa kata benda (a):

b the major sources of stress

Sama halnya dengan poin (a) bahwa kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti. Kata “major sources” merupakan pelengkap dari kata benda utama “stress”, maka hubungan yang tepat bagi kedua kata “major sources” dan “stress” adalah PAR. Berikut pembentukan word graph:

c college student

Frasa kata berasal dari dua kata yaitu kata “college” dan “student” yang memiliki makna yang berbeda, maka kedua kata tersebut dapat dituliskan menjadi satu kesatuan yaitu “college student”. Berikut pembentukan word graph:

Setelah melakukan analisis dari setiap frasa kata benda dalam kalimat dan menggambarkan word graph-nya, maka word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2 Daftar verteks dan total kemunculannya

label kata benda total label kata benda total

v1 source, stressors 23

v7 fight, trouble, difficulties v2 college student, students,

21

problem, conflict, 8

college, nonstudent peers v8 life, live 7

v3 chronic stress, stress, stressful, life stress 16 v9 environment, environmental 6

v4 survey, findings, studies

9

v10 relation, relationship, interaction 6

research, study v11 100, 40, six, seven, three, five 6

v5 scale, items, level 9 v12 intrapersonal, internal 5

v6

academic, school,

9

v13 events, spesific events 5

outside academic, transferring school v14 interpersonal 5

academic requirements v15 daily hassles 4

v16 situations, spesific situation 4

college student

student stress survey

stress major source

Gambar 3Word graph a kalimat 1.

Gambar 4Word graph b kalimat 1.

(17)

SUB CAU SUB PAR SUB SUB SUB PAR SUB SUB SUB PAR PAR PAR PAR CAU SUB SUB SUB

Gambar 11Word graphverteks kalimat 3. PAR

Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “student stress survey” memiliki hubungan sebab akibat dengan “major source stress”, karena pada kalimat 1 antara kedua frasa kata tersebut terdapat kata kerja “used to determine”, sehingga hubungan antara keduanya adalah CAU. Pada umumnya apabila terdapat kata kerja, maka hubungan yang tepat adalah CAU. Di sisi lain, “college student” dan “major source stress” memiliki hubungan SUB, karena “college student” merupakan salah satu topik yang dibahas, sehingga “college student” merupakan bagian dari “major source stress”.

Setelah word graph dari kalimat 1 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan word graph dari kalimat 1 dengan verteks yang telah ditentukan (Tabel 2), kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut:

Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “survey used to determine stress among college student.”

Untuk kalimat-kalimat berikutnya, proses menggambarkan word graph sama seperti analisis pada kalimat 1. Berikut word graph masing-masing kalimat:

Kalimat 2: “The scale consisted of 40 potentially stressful situations.|1

Word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut:

Setelah word graph dari kalimat 2 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut:

Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “stressful situations is part of scale”. Kata “scale” merujuk pada “major source stress among college student” pada kalimat sebelumnya.

Kalimat 3: The scale addressed interpersonal,|1 intrapersonal,|1 academic,|1 and|6environmental source of stress. |1

Word graph dari kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kata “environmental ” adalah kata sifat bagi kata “source” (dalam bahasa Indonesia, sumber stress yang berasal dari lingkungan) dan kata “source” adalah pelengkap bagi kata “stress”, sehingga hubungan yang tepat adalah PAR. Di sisi lain, kata “interpersonal”, “intrapersonal”, “academic”, dan “environmental source of stress” adalah bagian dari “scale” yang dibahas, sehingga hubungan yang tepat adalah SUB.

Word graphdari kalimat 3 adalah sebagai berikut:

SUB

v4 v2

v5 v16 v3

scale situations stressful scale interpersonal intrapersonal academic environmental stress PAR source v12 v5 v14 v3 v9 v6 v1 stress major source

student stress survey

college student

v3

Gambar 6Word graphkalimat 1.

Gambar 7Word graphverteks kalimat 1.

Gambar 8Word graphkalimat 2.

Gambar 9Word graphverteks kalimat 2.

(18)

life SUB SUB PAR PAR SUB SUB PAR SUB PAR SUB PAR SUB PAR SUB PAR PAR SUB SUB SUB PAR SUB PAR SUB PAR PAR SUB

Gambar 14Word graphkalimat 5.

Gambar 15Word graphkalimat 6.

Gambar 16Word graphkalimat 7. Dari gambar di atas, informasi yang

diperoleh adalah scale of stressful situations such as interpersonal, intrapersonal, academic, and environmental source of stress.”

Kalimat 4: “The items in|5 the scale were|2 also|3 classified as either|3 daily hassles or|6 major life events. |1

Word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kata “major” tidak termasuk konsep karena “major” merupakan kata sifat. Kata “daily hassles” digambarkan dalam satu kata karena memiliki arti berbeda pada kedua kata pembentuknya. Setelah word graph dari kalimat 4 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 5: “Participants were|2100 students at|5a mid sized,|1Midwestern university and|6 varied in|5 year in|5 school,|1 age,|1 gender,|1 and|6major.|1

Word graph dari kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 6: “Overall,|1 daily hassles were|2 reported more often than|3major life events,|1 with|5 intrapersonal sources of stress being|2 the most frequently reported source.|1

Word graph dari kalimat 6 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 7: “The top five sources of stress were;|1change in|5sleeping habits,|1vacations or|6 breaks,|1 change in|5 eating habits,|1 increased work load,|1 and|6 new responsibilities.|1

Word graph dari kalimat 7 dapat digambarkan sebagai berikut:

events items scale daily hassles v8 v13 v15 daily hassles source stress source life events intrapersonal v15 v1 v3 v1 v12 v13 v8 SUB stress source five breaks vacations work load eating habits sleeping habits increasing v11 v2 v11 v3 v1 SUB SUB PAR PAR participants gender age mid sized school year Midwestern university 100 students v5 v5

Gambar 12Word graphkalimat 4.

(19)

stress PAR PAR CAU SUB SUB SUB PAR SUB SUB SUB PAR SUB SUB PAR PAR SUB PAR SUB PAR CAU CAU PAR PAR Gambar 17Word graphkalimat 8.

Gambar 18Word graphkalimat 9.

Gambar 19Word graphkalimat 10.

Gambar 20Word graphkalimat 11. Kalimat 8: “The findings from|5 this study

may be|2 further used to examine which|3 sources of stress cause|4 the highest levels of stress among|5 college students,|1 and|6 may be|2 helpful in|5 creating stress management programs.|1

Word graph dari kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 9: “The dynamic relationship between|5 the person and|6 environment in|5 stress perception and|6reaction is|2 especially magnified in|5college students.|1

Word graph dari kalimat 9 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 10: “The problems and|6 situations encountered by|5college students may|2differ from|5 those faced by|5 their|3 nonstudent peers.|1

Word graph dari kalimat 10 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 11: “The environment in|5 which|3 college students live is|2quite different.|1

Word graph dari kalimat 11 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 12: “While jobs outside of|4 the university setting involve|4their|3own sources of stress,|1 such as|3 evaluation by|5 superiors and|6 striving for goals,|1 the continuous evaluation that|3 college students are|2 subjected to,|1 such as|3 weekly tests and|6 papers,|1 is|2 one which|3 is|2 not often seen by|5non-students.|1

Word graph dari kalimat 12 dapat digambarkan sebagai berikut:

survey study findings student stress stress management source level college student programs v4 v4

v1 v3 v5

v9 relationship person environment stress perception reaction college student SUB SUB CAU v10 v2 v2 nonstudent peers problems college student situations CAU v16 v2 v2 v7 CAU

college student live

environment v8 v2 v9 superior evaluation paper test

jobs outside university setting

stress

source college student

(20)

CAU

CAU

CAU PAR

SUB SUB

PAR SUB

SUB

PAR

PAR

SUB SUB

PAR SUB

SUB

CAU

CAU

PAR PAR

SUB EQU

CAU PAR

SUB

Gambar 21Word graphkalimat 12.

Gambar 22Word graphkalimat 13.

Gambar 23Word graphkalimat 14.

Gambar 24Word graphkalimat 15.

Gambar 25Word graphkalimat 16.

Gambar 26Word graphkalimat 17.

Gambar 27Word graphkalimat 18. Kalimat 13: “The pressure to earn good

grades and|6to earn a degree is|2very high.|1 Word graph dari kalimat 13 dapat digambarkan sebagai berikut:

Karena semua konsep pada gambar di atas tidak termasuk dalam konsep yang memenuhi threshold, maka tidak ada word graph yang sesuai dengan verteks yang ditentukan.

Kalimat 14: “Earning high grades is|2 not|4 the only source of stress for|5 college students.|1

Word graph dari kalimat 14 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 15: “Other potential sources of stress include excessive homework,|1 unclear assignments,|1 and|6 uncomfortable classrooms.|1

Word graph dari kalimat 15 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 16: “In addition to academic requirements,|1 relations with|4 faculty members and|6time pressures may|2 also be|2 sources of stress.|1

Word graph dari kalimat 16 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 17: “Relationships with|5 family and|6 friends,|1 eating and|6 sleeping habits,|1 and|6 loneliness may|2 affect some students adversely.|1

Word graph dari kalimat 17 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 18: “Assessment of stress levels in|5 college students is|2 a topic often examined by|5researchers.|1

Word graph dari kalimat 18 dapat digambarkan sebagai berikut:

pressure

degree

grades stress source

grades

college

v1 v3

v2

stress

source homework

classroom assignme

v1 v3

stress source

academic

requirement time

pressure

faculty member

relation

v1 v3 v10

relationship

family SUB friends

CAU

student eating

habits

sleeping habits

CAU

loneliness v10

v2

assessment stress

level college student

topic

researchers

v3 v2

v1 v3

(21)

PAR PAR

PAR

PAR PAR

PAR

SUB PAR CAU

PAR

SUB

SUB

SUB

SUB

SUB

PAR

CAU

SUB

SUB

CAU

SUB

SUB

CAU CAU

PAR PAR

CAU PAR

CAU

PAR Gambar 28Word graphkalimat 19.

Gambar 29Word graphkalimat 20.

Gambar 30Word graphkalimat 21.

Gambar 31Word graphkalimat 22. Kalimat 19: “For example,|1 Towbes and|6

Cohen (1996) created|4 the College Chronic Life Stress Survey in|5 which|3 they|3 focused on|5 the frequency of chronic stress in|5 the lives of college students.|1

Word graph dari kalimat 19 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 20: “This|3scale contains items that|3 persist across time to create stress,|1such as|3 interpersonal conflicts,|1 self-esteem problems,|1and|6money problems.|1

Word graph dari kalimat 20 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 21: “They evaluated these stressors in|4relation to how many times a student had to deal with|4them on|4a weekly basis.|1

Word graph dari kalimat 21 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 22: “They|3 found that|3 in|5 regard to chronic stress,|1 first-year students scored higher than|3other students.|1

Word graph dari kalimat 22 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 23: “Similar studies have|2examined sources of stress among|5 both|3 undergraduate (Gadzella, 1994) and|6graduate students.|1

Word graph dari kalimat 23 dapat digambarkan sebagai berikut:

survey

college student

stress life

v4 v3

v2

v8

survey scale

items

time

stress

problems

self esteem money

conflicts

interpersonal

v4

v14

v7 v7

v3 v5

researchers they

stressors relation

time

student

basis

v10

v2

v1

researchers they

stress

first year student

scored

studies sources

students stress

undergraduate graduate

(22)

PAR

CAU

CAU

PAR CAU

PAR CAU

PAR

CAU CAU

PAR

CAU

PAR

PAR

CAU

CAU

CAU

PAR SUB

SUB PAR

SUB

CAU

PAR

SUB

PAR

SUB CAU

Gambar 32Word graphkalimat 23.

Gambar 33Word graphkalimat 24.

Gambar 34Word graphkalimat 25.

Gambar 35Word graphkalimat 26.

Gambar 36Word graphkalimat 27. Kalimat 24: “While|5 many specific events

and|6 situations have been|2 implicated as|3 stressors for|5 college students,|1 more research is|2needed to investigate|4the nature of these stressors for|5college students,|1and|6 which|3 stressors are|2 most prevalent in|5 college students lives.|1

Word graph dari kalimat 24 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 25: “It|3 is|2 unclear whether|3 most stressors result from|5 interpersonal relationships or|6academics.|1

Word graph dari kalimat 25 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 26: “In addition,|1 research is|2 needed to clarify whether|3these stressors are|2 mostly daily hassles or|6 major live events.|1

Word graph dari kalimat 26 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 27: “The purpose of this study was|2 to determine what|3sources of stress are|2the most prevalent among|5 college students,|1 and|6 to examine|4 the nature of these stressors.|1

Word graph dari kalimat 27 dapat digambarkan sebagai berikut:

v3 v1

events situations

stressors

college students

life

v13

v2 v1

v8

stressors

relationship

interpersonal

academic it

life

college students

v2

v8

v1 v10

v14

v6

stressors

daily hassles events

live

reserach

v16

v15

v8 v13

v1

purpose study

stress sources

college students

v4 v1

v3

(23)

PAR CAU SUB SUB CAU PAR CAU PAR CAU SUB SUB PAR CAU CAU PAR PAR SUB PAR SUB PAR CAU PAR SUB SUB PAR PAR CAU CAU Gambar 37Word graphkalimat 28.

Gambar 38. Word graphkalimat 29

Gambar 39Word graphkalimat 30.

Gambar 40Word graphkalimat 31.

Gambar 41Word graphkalimat 32. PAR

Kalimat 28: “Interpersonal sources result from|5 interactions with|5 other people,|1 such as,|1 a fight with|5 a boyfriend or|6 girlfriend or|6 trouble with|5parents.|1

Word graph dari kalimat 28 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 29: “Intrapersonal sources result from|5 internal sources,|1 such as,|1 changes in|5eating or|6sleeping habits.|1

Word graph dari kalimat 29 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 30: “Academic sources arise from|5 school-related activities and|6 issues,|1 such as,|1 an increased class workload or|6 transferring schools.|1

Word graph dari kalimat 30 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 31: Finally,|1 environmental stressors result from|5 problems in|5 the environment,|1 outside of academics,|1 such as|3car or|6computer problems.|1

Word graph dari kalimat 31 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 32: “Respondents checked each item they had|2 experienced during|4 the current school year.|1

Word graph dari kalimat 32 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 33: “Within these divisions,|1 the stressors were|2 identified as|3 either daily hassles,|1 like|3 financial difficulties or|6 being|2 placed in|5 an unfamiliar situation,|1 or|6 major life events,|1 such as|3 starting college or|6 change in|5 use of alcohol or|6 drugs.|1

sources interpersonal interactions people girlfriend boyfriend parents trouble intrapersonal sources internal change

eating habits sleeping habits

(24)

SUB SUB EQU SUB SUB PAR SUB EQU SUB SUB SUB PAR PAR SUB SUB SUB PAR PAR PAR PAR SUB SUB PAR PAR PAR PAR PAR PAR

Gambar 42Word graphkalimat 33.

Gambar 43Word graphkalimat 34.

Gambar 44Word graphkalimat 35. SUB

Word graph dari kalimat 33 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 34: “Daily hassles comprised|3 six interpersonal stressors,|1 seven intrapersonal stressors,|1 three academic stressors,|1 and|6 seven environmental.|1

Word graph dari kalimat 34 dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat 35: “The Student Stress Survey was|2 distributed at|5 the beginning of a regularly scheduled fraternity meeting in|5the 1997 Spring semester.|1

Word graph dari kalimat 35 dapat digambarkan sebagai berikut:

c Analisis Graf

Setelah pembentukan word graph, maka tahap selanjutnya adalah analisis graf yang berupa analisis relasi PAR, CAU, dan SUB yang terdapat pada setiap word graph. Data masing-masing relasi pada teks yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3 pada Lampiran 2.

Analisis relasi PAR

Relasi PAR digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu mempunyai sifat sesuatu yang lain. Dalam hal ini, ketika ada dua atau lebih kata benda, maka salah satunya merupakan sifat atau pelengkap bagi lainnya. Menurut Febriatmoko (2011), kata benda yang terhubung oleh relasi PAR dapat membentuk sebuah kata baru.

Untuk menentukan sebuah kata benda yang baru, maka dibuat aturan bahwa kata benda baru tersusun dari dua buah kata benda yang terhubung oleh relasi PAR. Kata benda baru terdiri atas kata benda utama dan kata benda yang memberi sifat atau keterangan. Kata benda yang memiliki sifat tidak boleh memiliki relasi selain PAR (misal verteks u), sedangkan verteks v harus memiliki relasi selain PAR. Dalam teks yang digunakan, terdapat hubungan PAR antara v2 ke v8. Kedua verteks tersebut tidak termasuk dalam

divions academic environmental intrapersonal interpersonal stressors daily hassles situation difficulties financial life events v12 v6 v1 v14 v9 v15 v16 v13 v7 v8 academic environmental intrapersonal interpersonal stressors daily hassles six seven seven three v12 v1 v9 v11 v11

student stress survey

spring semester 1997

v4

v14 v6

v11 v11

v12 v9

(25)

analisis relasi PAR karena kata benda yang berupa sifat memiliki relasi selain PAR.

Setelah mendapatkan sebuah kata benda baru yang terdiri atas dua buah verteks, akan dilihat makna kata baru hasil gabungan kata benda tersebut. Jika maknanya sama dengan salah satu kata benda yang terdapat dalam verteks, maka kata benda baru yang terbentuk akan dikelompokkan bersama kata benda yang memiliki makna yang sama. Jika kata benda baru memiliki sebuah makna yang tidak sama dengan salah satu verteks yang ada, maka kata benda baru tersebut akan diberi label dan dijadikan sebuah verteks baru (Febriatmoko 2011).

Daftar analisis PAR pada teks dapat dilihat pada Tabel 4 pada Lampiran 3. Berikut adalah penggabungan verteks dengan relasi PAR yang memiliki makna baru dan yang tidak memiliki makna baru sesuai dengan Tabel 4.

v3 v16 A v9 v1 B v1 v3 v1 v8 v13 C v11 v2 v2 v12 v1 D v11 v1 v1 v8 v3 E v3 v4 F v14 v7 G v14 v10 v10 v14 v1 H v6 v1 I v9 v7 J v11 v12 v12 v11 v14 v14 v11 v9 v9 v11 v6 v6

Analisis relasi CAU dan SUB

Berdasarkan prinsip logika matematika, terdapat beberapa hubungan relasi SUB yaitu : jika A SUB B dan B SUB C, maka A SUB C dan jika A SUB B dan B SUB A, maka A = B. Di sisi lain, menurut Hoede dan Nurdiati (2008a), pada relasi CAU pun berlaku prinsip logika matematika yaitu jika A CAU B dan B CAU C, maka A CAU C. Graf dari relasi SUB dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar di atas merupakan gabungan dari semua relasi SUB yang terdapat dalam teks. Dari gambar di atas, terdapat garis putus-putus antara dua verteks yang mengikuti prinsip logika matematika, sehingga terdapat relasi SUB yang dapat direduksi. Daftar relasi SUB yang dapat direduksi antara lain yaitu:

v2 v3 v13 v9 v10 v1 v12 v1 v15 v4 v7 v5 v4 v7 v5 v3 v7 v15 v13 v16 v13 v1 v14 v13 v5

Dari keterangan di atas, berdasarkan prinsip logika matematika, maka hubungan SUB terjadi pada kedua verteks antara lain, yaitu:

a. v2 ke v13 e. v7 ke v3 b. v9 ke v1 f. v7 ke v13 c. v12 ke v4 g. v16 ke v1 d. v7 ke v4 h. v14 ke v5

Selanjutnya, akan digambarkan graf dari relasi CAU sebagai berikut

v7

v15

v5 v4

v1

v6 v6

v13 v16

v12

v7 v10

v2

v3

Gambar 45 Penggabungan verteks relasi PAR.

Gambar 46 Penggabungan verteks relasi SUB.

v5

v3

v14 v3

v13

v3 v6

v12 v4

v9

v8

v15

(26)

SUB

CAU

PAR

CAU SUB

CAU SUB

CAU

SUB

CAU v

Terdapat lima pasangan verteks yang dihilangkan (garis putus-putus) karena memiliki relasi PAR, sehingga relasi CAU digantikan oleh PAR. Verteks-verteks tersebut digambarkan sesuai dengan Tabel 3.

Analisis Hubungan Searah

Hubungan searah yang terdapat dalam teks adalah sebagai berikut :

Hubungan antara v12 ke v1, v13 ke v1, v10 ke v1, dan v7 ke v3 memiliki dua relasi yaitu SUB dan CAU, maka berdasarkan hukum penambahan menurut Dimas (2011), kedua relasi tersebut dapat digantikan dengan relasi SUB. Akan tetapi, kedua verteks tersebut termasuk dalam analisis PAR, sehingga menjadi kata benda yang baru. Penggantian relasi SUB tidak digambarkan dalam penggabungan grafnya. Hukum penambahan dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut:

Hubungan antara v6 ke v1 memiliki dua relasi yaitu PAR dan CAU. Melihat dari susunan kata bendanya, bahwa v6 = academic dan v1 = source, maka kedua relasi tersebut dapat digantikan dengan relasi PAR karena “academic” merupakan sifat dari “source” yang berarti sumber yang bersifat akademik.

d Penggabungan Graf

Setelah melalui proses analisis masing-masing graf pada setiap kalimat, selanjutnya adalah menggabungkan graf sesuai dengan analisis sebelumnya. Graf gabungan yang terjadi dalam teks dapat dilihat pada Gambar 50.

Tabel 5 Hukum Penambahan

+ CAU SUB

CAU CAU SUB

SUB SUB SUB

F v15

v1 v10

E

v2

C v16

v6 v6

B A

H I J

E D

v3

G

v4 v7

v2

v2 v8

v4

v9

Gambar 50 Graf gabungan relasi PAR, SUB, dan CAU.

: Relasi PAR : Relasi SUB : Relasi CAU

v3

v2

v10

v1

v16

v7

v12 v8

v10 v13

v6

Gambar 48 Penggabungan verteks relasi CAU.

v13 v1

v6 v1

v10 v1

v13

v12

v4 v7

v12 v1

v7 v3

(27)

Informasi yang dapat diambil dari Gambar 50 antara lain sebagai berikut:

1 Stressors (v1) has an effect for college student (v2) in their life (v8) and environment (v9) is part of life (v8). Stressors (v1) is caused by situation (v16), environmental sources (B) were from stressful situations (A), intrapersonal sources (D), life events (E), interpersonal sources (H), academic sources (I), and environment problem (J). Situations (v16) can be college students (v2) stress. These stressors is part of daily hassles (v15). One of them from daily hassles (v15) is interpersonal conflicts (G). These conflicts are subject from stress survey (F).

2 Stressor from academic can be look as transferring school (v6) and transferring school (v6) is part of school (v6).

3 Intrapersonal (v12) from this study (v4) can caused stress (v3) for college student (v2). Beside it, relationship (v10), problem and conflicts (v7), live events (E) can also caused stress (v3). Problem and conflicts (v7) also subject from this survey (v4).

b Metode Concept Mapping(CM).

Metode selanjutnya adalah metode

Concept Mapping (CM) untuk jenis teks recount text pada Lampiran 1. Analisis metode tersebut adalah sebagai berikut :

Membaca materi yang dipelajari

Tahap awal dari metode ini adalah membaca materi. Dalam hal ini, teks 1 yang terdapat pada Lampiran 1 dibaca terlebih dahulu agar pembaca memiliki gambaran tentang isi dari teks tersebut. Dalam teori Ausubel (Dahar 1988:149 dalam Anwar 2010) dikatakan bahwa “faktor yang paling penting adalah pengetahuan awal”.

Menentukan konsep-konsep penting Setelah tahap pertama selesai, selanjutnya menentuk

Gambar

Gambar 2 Flowchart identifikasi jenis teks.
Tabel 1
Gambar 11 Word graph verteks kalimat 3.
Gambar 15 Word graph kalimat 6.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu lembaga/unsur pelaksana teknis Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI HIMPUNAN KELAS

Iniurong ni Padre Camorra ang kanyang katawan na wari’y may pagkasuklam, 13 si Padre Salvi ay tuminging malapit na wari’y nakaaakit sa kanya ng mga bagay na ukol sa libingan; 14

kegiatan yang akan dilaksanakan 2 Tokoh Masyarakat Seseorang yang menjadi panutan dan disegani Mampu mengorganisir masyarakat Memberi dukungan, dan terlibat dalam

Gambar 10 Jumlah obyek hasil segmentasi masing- masing metode yang dikembangkan Sementara itu, jumlah obyek hasil segmentasi yang ditampilkan dalam Tabel 1 serta representasi data

MASHUR Qur'an Hadist MI Swasta Darul Hikmah Sawahan KAB.. MANBA'UL

Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksa- naan Penanaman Tembakau Tahun 2015 yang ada di daerahnya dengan mengacu Juklak yang dibuat oleh Dinas Provinsi yang