• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Moderasi SMS Untuk SMS Gateway Di Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Moderasi SMS Untuk SMS Gateway Di Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Balai besar bahan dan barang teknik (selanjutnya disingkat B4T), yang didirikan pada tahun 1909 di Batavia (Jakarta sekarang) oleh pemerintah Hindia-Belanda dengan nama Laboratorium Voor Metal Onderzoek dan berada di bawah naungan Burgelizke Openbake Warken (Departemen Pekerjaan Umum sekarang), merupakan salah satu badan pemeriksa mutu barang di Indonesia yang saat ini sudah meninggalkan cara manual dalam kegiatan administrasi kantor dan menggunakan aplikasi berbasis web client-server dalam aktivitasnya.

Salah satunya dalam menyampaikan informasi, pegawai dapat menggunakan fasiltas sms gateway. Namun sejauh ini belum ada aplikasi yang dapat melakukan moderasi terhadap sms yang masuk dari pegawai, sehingga menimbulkan beberapa masalah diantaranya, admin kesulitan dalam memoderasi sms yang masuk jika harus mengakses langsung ke database, dikhawatirkan ada sms yang mengandung kata-kata yang kurang baik untuk di tampilkan pada homepage intranet B4T, dan area untuk menampilkan sms pada homepage terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk menampilkan keseluruhan sms yang masuk.

(2)

2 1.2Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang didapat dalam pembangunan moderasi sms berdasarkan latar belakang di atas adalah “Bagaimana membangun aplikasi moderasi sms di intranet B4T menggunakan frameworkCodeIgniter ?”

1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi moderasi sms pada level admin di intranet B4T menggunakan framework CI (Code Igniter).

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah : 1. Memudahkan admin dalam mengolah data sms.

2. Memfilter informasi dari sms yang masuk yang akan di tampilkan pada

homepage intranet B4T.

1.4Batasan Masalah

Batasan masalah yang kami buat yg di tinjau dari berbagai aspek tersebut antara lain:

1) Aplikasi ini hanyalah dibangun untuk kepentingan B4T sendiri. 2) Aplikasi intranet hanya bisa diakses melalui server B4T, tidak online. 3) Data yang digunakan dalam pengolahan data antara lain data pegawai, data

sms yang telah dibagi menggunakan fungsi dari trigger MySql ke beberapa tabel berdasarkan kategori format sms.

4) Aplikasi hanya bisa diakses oleh admin.

5) Admin dapat menentukan sms yang yang akan ditampilkan atau tidak dan dapat menghapus sms yang tidak layak.

(3)

3 7) Analisis model data digambarkan menggunakan class diagram.

8) Analisis fungsionalitas moderasi sms digambarkan menggunakan diagram

use case.

9) Aplikasi moderasi sms B4T dibangun menggunakan bahasa PHP versi 5.2.6 dengan menggunakan framework CodeIgniter versi 2.0.2, dan MySQL sebagai database.

1.5Metode Penelitian

Dalam kerja praktek ini, dilakukan pengamatan pada sistem intranet yang sudah ada, khususnya sms gateway yang sudah lama digunakan namun tidak ada moderasi sms di dalamnya. Adapun beberapa tahapan yang dilakukan dalam metode penelitian kerja praktek ini, yaitu :

1. Pengumpulan data yang dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu : a. Wawancara (interview)

Pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung pada pihak yang berkaitan dan terlibat langsung dengan sistem intranet guna memperoleh data yang tepat dan akurat.

b. Pengamatan (observasi)

Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung di lapangan baik secara fisik (alat-alat yang dipakai) maupun konsep (cara kerja dari sistem yang dipakai).

2. Tahapan analisis sistem

Setelah mendapatkan data yang cukup, langkah selanjutnya adalah kegiatan analisis, kegiatan analisis terbagi atas : analisis kebutuhan non-fungsional, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis

user, analisis sistem yang sedang berjalan, dan analisis kebutuhan fungsional.

3. Pengerjaan Program

(4)

4 1.6Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek

Adapun sistematika penulisan kerja praktek ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Berisi pembahasan umum yang berhubungan dengan penyusunan laporan kerja praktek, yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktek, sistem pelaksanaan kerja praktek, dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi pembahasan mengenai profil perusahaan dan latar belakang perusahaan, dalam hal ini B4T, dan studi literatur yang diperlukan dalam pembangunan aplikasi intranet ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang analisis sistem, analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional, serta implementasi program. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(5)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi

B4T didirikan pada tahun 1909 di Batavia (Jakarta sekarang) oleh pemerintah Hindia-Belanda dengan nama Laboratorium Voor Metal Onderzoek dan berada di bawah naungan Burgelizke Openbake Warken

(Departemen Pekerjaan Umum sekarang).

Pada tahun 1912 diperluas menjadi Laboratorium Voor Material Onderzoek. Yang semula balai ini hanya mengurus benda-benda metal diperluas dengan benda material lainnya.

Pada tahun 1921 lokasi balai dipindahkan ke Bandung. Tepatnya ke lokasi Technische Hogeschool (Institut Teknologi Bandung sekarang). Tahun 1934 kedudukan balai berpindah ke naungan Van Ekonomische

(Departemen Perekonomian dan Perdagangan).

Pada tahun 1942 di bawah kekuasaan pemerintah Jepang balai berubah nama menjadi Laboratorium Zeiro Sikendya dan kemudian berubah lagi menjadi Laboratorium Kogio Sikendya.

Tahun 1945 Indonesia merdeka dan balai ini kembali berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Bahan-bahan yang berkududukan di bawah Kementrian Kemakmuran. Pada periode tahun 1952 – 1960 balai ini dua kali beralih naungan, yaitu Kementrian Perekonomian ke Kementrian Perindustrian. Pada tahun 1961 balai ini menempati Jalan Sangkuringan Bandung dengan nama Balai Penelitian Bahan-bahan. Pada tahun 1963 kedudukan balai berada di bawah naungan Perindustrian Rakyat.

(6)

6

Tahun 1980 kedudukan balai di bawah Badan Litbang Industri Departemen Perindustrian dan berubah nama menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri dan Barang teknik. Pada akhir tahun 2002 balai ini berubah nama menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang disingkat dengan B4T yang dipakai hingga sekarang.

Balai besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) beralamat di Jalan Sangkuriang No. 14 Bandung 40135. Telp. 022 – 2504088, 2504828, 2510682. Fax 022 – 2502027. Website : www.b4t.go.id dan e-mail : info@b4t.go.id.

2.1.2 Logo Instansi

Gambar 2.1 Logo Instansi B4T

2.1.3 Visi dan Misi Instansi Visi

Menjadi Lembaga Terkemuka dalam bidang Penjamin dan Peningkatan Mutu Bahan dan Barang Teknik yang didukung oleh penelitian.

Misi

(7)

7

2.1.4 Badan Hukum Instansi

Balai besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) merupakan balai resmi pemerintah yang berada di bawah naungan Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementrian Perindustrian. Badan hukum oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 43/M-IND/PER/6/2006 Tentang organisasi dan tata kerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No.43/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, pada bab II pasal 4 dijelaskan bahwa B4T terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha.

2. Bidang Pengembangan Jasa Teknik. 3. Bidang Standardisasi.

4. Bidang Sertifikasi. 5. Bidang Infeksi Teknik.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun seksi teknologi informasi ada dibawah bidang pengembangan jasa teknik sebagaimana dijelaskan pada pasal 9 dengan rincian tugasnya terdapat dipasal 10c yaitu melakukan penyiapan bahan pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan perpustakaan.

2.1.5 Bidang Pekerjaan Perusahaan

(8)

8

Ruang lingkup kegiatan B4T sebagai mitra industri meliputi : 1. Pengujian Bahan

2. Pengujian Barang Teknik 3. Kalibrasi

4. Inspeksi Teknik 5. Pelatihan Teknik

6. Serifikasi Sistem Manajemen Mutu 7. Serifikasi Produk

8. Setifikasi Personil

9. Serifikasi Manajemen Lingkungan 10.Penyusunan Standar

11.Konsultasi Teknik

(9)

9

2.1.6 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi KEPALA BALAI BESAR BAHAN &

BARANG TEKNIK

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Sub. Bagian Kompetensi & Sarana Riset

Kepala Seksi Teknik Sistem Mutu & Lingkungan

Kepala Seksi Keselamatan & Kualifikasi Personel

Kepala Seksi Mutu Barang & Bahan Teknik

Kepala Seksi Inspeksi Bahan & Barang Teknik Logam

Kepala Seksi Inspeksi Bahan & Barang non-Logam

Kepala Seksi Analisa Kerusakan & Sistem Pemeliharaan

(10)

10

2.2Landasan Teori

Selama pelaksanaan kerja praktek di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), kelompok kerja praktek menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori dalam pengembangan sistem intranet di B4T dan beberapa pengetahuan baru yang didapat pada saat pelaksanaan kerja praktek berlangsung.

2.2.1 Intranet

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat di kategorikan Intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protocol TCP/IP dan aplikasinya sehingga kita memiliki “private

Internet.

2.2.2 Framework

Tidak ada definisi pasti dari framework, tapi dapat ditarik kesimpulan bahwa framework adalah sekumpulan class dan library yang terpadu sehingga memudahkan menyelesaikan permasalahan secara menyeluruh. Efeknya waktu untuk membuat program menjadi lebih singkat. Beberapa contoh framework di PHP adalah CakePHP, Zend Framework, CodeIgniter dan Symfony.

Ada beberapa alasan mengapa menggunakan Framework:

1) Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web. 2) Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola

(11)

11

3) Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll.

4) Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS.

2.2.3 Trigger MySql

Trigger dalam database diartikan sebagai “procedural code that is automatically executed in response to certain events on a particular table

or view in a database“. Singkatnya, trigger merupakan sekumpulan perintah atau sintaks yang akan secara otomatis dijalankan jika terjadi operasi tertentu dalam tabel atau view. Trigger digunakan untuk memanggil satu atau beberapa perintah SQL secara otomatis sebelum atau sesudah terjadi proses INSERT, UPDATE atau DELETE dari suatu tabel. Sebagai contoh misalnya kita ingin menyimpan id pelanggan secara otomatis ke tabel „log‟ sebelum menghapus data di tabel pelanggan.

Di MySQL, Triggers mulai dikenal di versi MySQL 5.0, dan di versi saat ini (5.1.4) fungsionalitasnya sudah bertambah. Pada versi selanjutnya pihak pengembang MySQL berjanji akan lebih menguatkan (menambah) fitur trigger ini. Trigger sering digunakan, antara lain untuk :

1. Melakukan update data otomatis jika terjadi perubahan. Contohnya adalah dalam sistem penjualan, jika dientri barang baru maka stock akan bertambah secara otomatis.

2. Trigger dapat digunakan untuk mengimplementasikan suatu sistem log. Setiap terjadi perubahan, secara otomatis akan menyimpan ke tabel log.

(12)

12

2.2.4 CSS

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas.

Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

2.2.5 Code Igniter

CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.

CodeIgniter (ellisLab) memiliki karakteristik ringan dan fleksible.

(13)

13

diserahkan sepenuhnya pada developer. CodeIgniter terasa ideal pada website dengan kompleksitas ringan.

Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman

Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :

1) View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.

2) Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.

3) Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.

(14)

14

Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP lain,

1) Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain.

2) Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu merubah sedikit saja file pada folder config.

3) Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.

4) Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.

5) dll.

2.2.6 UML (Unified Modelling Language) Object Oriented Analysis & Design

2.2.6.1Konsep Objek

Objek dalam ‘software analysis & design’ adalah sesuatu berupa konsep (concept), benda (thing), dan sesuatu yang membedakannya dengan lingkungannya. Secara sederhana objek adalah mobil, manusia,

(15)

15

Objek dikenali dari keadaannya dan juga operasinya. Sebagai contoh sebuah mobil dikenali dari warnanya, bentuknya, sedangkan manusia dari suaranya. Ciriciri ini yang akan membedakan objek tersebut dari objek lainnya. Alasan mengapa saat ini pendekatan dalam pengembangan software dengan object-oriented, pertama adalah scalability dimana objek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang besar dan komplek. Kedua dynamic modeling, adalah dapat dipakai untuk permodelan sistem dinamis dan real time.

2.2.6.2Definisi Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli: 1. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML) adalah

bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat

lunak”.

2. Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis

objek”.

3. Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi,

Simulasi dan testing serta Dokumentasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat

(16)

16

2.2.6.3Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu : 1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual. b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model

Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Groupingthings

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang

diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model

Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

(17)

17

a. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent). b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language

(UML), yaitu :

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

(18)

18

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

Gambar 2.4 Contoh class diagram

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

(19)

19

d. State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

Gambar 2.6 Contoh Statechart diagram

e. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

(20)

20

BAB III PEMBAHASAN

3.1Prosedur Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di Balai Besar Bahan dam Barang Teknik yang beralamat di Jalan Sangkuriang No. 14 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai bulan Juni 2011 sampai dengan Juli 2011 jadwal kehadiran kerja praktek pukul 09:00 WIB sampai dengan 15:00.

3.2Cara dan Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain :

1. Pembuatan surat Permohonan Kerja Praktek.

2. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) yang beralamat di Jl. Sangkuriang No.14 Bandung.

3. Pelaksanaan Kerja Praktek.

Untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan kegiatan harian Departemen IT di B4T yang layak untuk diangkat menjadi topik dalam kegiatan kerja praktek ini. Maka dilakukan beberapa tahapan, yaitu :

a. Pengumpulan data yang dibagi kedalam 2 tahapan, yaitu :

1. Wawancara, dilakukan kepada pegawai yang berwenang dan telah ditunjuk oleh B4T Bandung. Yang selanjutnya menjadi pembimbing Kerja Praktek (KP).

2. Observasi, dilakukan dengan cara terjun langsung mengikuti kegiatan harian di Departemen IT di B4T yang sebelumnya telah mendapatkan izin dari pembimbing Kerja Praktek (KP).

b. Tahap analisis sistem

(21)

21

3.3Analisis

3.3.1 Analisis Sistem

Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu aplikasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan-kelemahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

3.3.2 Analisis Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pihak Balai Besar

Bahan & Barang Teknik - Bandung, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik –

Bandung belum terdapat moderasi untuk sms gateway pada intranet B4T.

Permasalahan utama yang terjadi adalah belum ada aplikasi yang dapat

melakukan moderasi terhadap sms yang masuk dari pegawai, sehingga menimbulkan beberapa masalah diantaranya, admin kesulitan dalam memoderasi sms yang masuk jika harus mengakses langsung ke database, dikhawatirkan ada sms yang mengandung kata-kata yang kurang baik untuk di tampilkan pada

homepage intranet B4T, dan area untuk menampilkan sms pada homepage

terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk menampilkan keseluruhan sms yang masuk.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, B4T bermaksud untuk

membangun aplikasi moderasi sms pada level admin di intranet B4T menggunakan framework CI (Code Igniter).

3.3.2.1Analisis Kebutuhan non-Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang di butuhkan

untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi

elemen-elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem

yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis

(22)

22

keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk

mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.3.2.2Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras terbagi menjadi dua analisis yaitu analisis

perangkat keras yang ada saat ini dan perangkat keras yang dibutuhkan. Untuk

analisis perangkat keras yang ada saat ini Balai Besar Bahan & Barang Teknik -

Bandung membutuhkan perangkat keras lainnya, karena tanpa hardware yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan dibangun tidak akan bisa berjalan. Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah :

a. Processor dengan kecepatan minimal 1 GHz atau setara dengan Pentium IV

b. Memory dengan kapasitas minimal 256 MB

c. Hardisk dengan kapasitas minimal 40 GB

d. Monitor

e. Keyboard dan Mouse

f. HUB dan jaringan LAN

3.3.2.3Analisis Perangkat Lunak

Analisis Perangkat lunak terbagi menjadi dua analisis, yaitu analisis

perangkat lunak yang ada pada saat ini dan analisis perangkat lunak yang

dibutuhkan. Karena perangkat lunak merupakan hal yang penting dalam

mendukung kinerja sebuah Aplikasi Pelaporan Absensi Online di Balai Besar

Bahan & Barang Teknik - Bandung.

Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi Pelaporan ini adalah :

a. Adobe dreamweaver atau notepad++ sebagai program aplikasi

pembangun.

b. WAMPP atau XAMPP sebagai tools sarana pembangunan aplikasi dan

testing aplikasi.

(23)

23

d. Browser Internet Explorer & Mozila Firefox sebagai sarana menjalankan

aplikasi dan testing.

3.4Metode Perancangan

Perancangan dilakukan agar sistem yang dibuat sesuai dengan analisis kebutuhan.

3.4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Komputer yang digunakan untuk membangun moderasi sms memiliki spesifikasi berikut :

Intel(R) Core(TM) i5 CPU 3.2GHz Memory 2048 MB

500 HDD VGA on board

Programming Tools : PHP Web server : Apache

(24)

24

3.4.2 Use Case Diagram

Use case digunakan untuk menangkap perilaku yang dibutuhkan atau diharapkan dari sistem yang akan kita kembangkan, dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

(25)

25

3.4.3 Use Case Diagram Spesification 3.4.3.1Login

3.4.3.1.1 Skenario Login

Identifikasi

Nomor 1

Nama Login

Tujuan Authentifikasi admin

Deskripsi Admin memasukkan NIP dan password melalui form login Tipe

Aktor Admin

SkenarioUtama

Kondisi Awal Form menampilkan interface login dengan isian nip dan

password

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Admin memasukkan nip dan

password.

Admin menekan tombol login

Sistem memverifikasi isian nip dan

password.

Kondisi Akhir

Aplikasi menampilkan form menu utama

(26)

26

3.4.3.1.2 Activity Diagram Proses Login

Gambar 3.2 Activity Diagram Proses login 3.4.3.1.3 Sequential Diagram proses Login

(27)

27

3.4.3.2Kelola Data SMS

3.4.3.2.1 Skenario Kelola Data SMS

Identifikasi

Nomor 2

Nama Kelola Data SMS Tujuan Authentifikasi admin

Deskripsi Admin mengecek sms yang masuk Tipe

Aktor Admin

SkenarioUtama

Kondisi Awal Form menampilkan interface halaman moderasi sms

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Admin mengcek sms yang masuk

Kondisi Akhir

Tabel 3.2 Skenario Kelola Data SMS

3.4.3.2.2 Activity Diagram Kelola Data SMS

(28)

28

3.4.3.2.3 Sequential Diagram Kelola Data SMS

Gambar 3.5 Sequential Diagram Kelola Data SMS

3.4.3.3Update Status Pesan

3.4.3.3.1 Skenario Update Status Pesan

Tabel 3.3 Skenario Update Status Pesan Identifikasi

Nomor 3

Nama Update Status Pesan Tujuan Authentifikasi admin

Deskripsi Admin memilih sms yang akan ditampilkan Tipe

Aktor Admin

SkenarioUtama

Kondisi Awal Form menampilkan interface halaman moderasi sms

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Admin memilih sms yang akan ditampilkan

Sistem memverifikasi pilihan admin untuk ditampilkan

Kondisi Akhir

(29)

29

3.4.3.3.2 Activity Diagram Update Status Pesan

(30)

30

3.4.3.3.3 Sequence Diagram Update Status Pesan

Gambar 3.7 Sequential Diagram Update Status Pesan

3.4.3.4Delete

3.4.3.4.1 Skenario Delete

Identifikasi

Nomor 4

Nama Delete Status Pesan Tujuan Authentifikasi admin

Deskripsi Admin menghapus sms yang ditampilkan Tipe

Aktor Admin

Skenario Utama

Kondisi Awal Form menampilkan interface halaman moderasi sms

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Admin memilih sms yang akan dihapus

Sistem memverifikasi pilihan admin untuk dihapus

Kondisi Akhir

Aplikasi menghapus sms yang dipilih

(31)

31

3.4.3.4.2 Activity Diagram Delete Status Pesan

(32)

32

3.4.3.4.3 Sequential Diagram Delete Status Pesan

Gambar 3.9 Sequential Diagram Delete Status Pesan

3.5Perancangan Antar Muka 3.5.1 List SMS Info

Gambar 3.10 Gambar List SMS Info

(33)

33

3.5.2 List SMS Komplain

Gambar 3.11 Gambar List SMS Komplain

 Terbitkan dan Delete merupakan tombol hyperlink.

3.5.3 List SMS Regspot

Gambar 3.12 Gambar List SMS Regspot

(34)

34

3.5.4 List SMS Saran

Gambar 3.13 Gambar List SMS Saran

 Terbitkan dan Delete merupakan tombol hyperlink.

3.5.5 List SMS Testimoni

Gambar 3.14 Gambar List SMS Testimoni

 Terbitkan dan Delete merupakan tombol hyperlink.

 Kembali keberanda merupakan tombol hyperlink untuk kembali ke

(35)

35

3.6Implementasi

3.6.1 Halaman Moderasi SMS Sebelum SMS di Terbitkan

(36)

36

3.6.2 Konfirmasi Delete Data SMS

Gambar 3.16 Konfrimasi Delete Data SMS

3.6.3 Halaman Moderasi SMS Setelah SMS di Terbitkan

(37)

37

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Dengan adanya aplikasi moderasi sms di intranet B4T menggunakan

frameworkCodeIgniter, maka dapat disimpulkan :

1. Pada sistem yang lama admin kesulitan dalam memoderasi sms yang masuk jika harus mengakses langsung ke database. Sehingga dikhawatirkan ada sms yang mengandung kata-kata yang kurang baik untuk di tampilkan pada homepage intranet B4T. Oleh karena itu dibuat aplikasi moderasi SMS Gateway.

2. Dapat lebih memudahkan admin untuk memoderasi setiap sms yang masuk dan yang akan di tampilkan pada homepage intranet B4T. 3. Mempersingkat waktu dalam proses moderasi sms yang akan

ditampilkan pada homepage intranet B4T.

4.2Saran

(38)

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

APLIKASI MODERASI SMS UNTUK SMS GATEWAY

DI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK

Diajukan untuk memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh

JOY WARANEI F. LONDOK

10108284

MALIKI AHMAD NUR

10108293

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(39)

38

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Pratama, Antonius N. W. 2010. CodeIgniter : Cara Mudah Membangun Aplkasi PHP. Jakarta : MediaKita.

Wiswakarma, Komang. 2010. 9 Langkah Menjadi Master Framework CodeIgniter. Yogyakarta : Lokomedia.

Basuki, Awan P. 2010. Membangun Web PHP Dengan Framework CodeIgniter. Yogyakarta : Lokomedia.

Sidi, Bertha. 2004. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung : Informatika. Yuana, Rosihan Ari. 2010. 67 Trik & Ide Brilian Master PHP. Lokomedia : Yogyakarta.

Web :

Astuti, Yuli. From :

http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/des07/10%20-%20AMIKOM_Yogyakarta_SISTEM%20INFORMASI%20AKADEMIK%20BE

RBASIS%20SMS.pdf, 14 Desember 2011

Fauzia, Astri. From :

http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.21.0419.PDF, 14 Desember

2011

From : http://gandhionline.web.id/index.php/home/viewpdf?id=38, 14 Desember 2011

Putu. 2009. From : http://belog.praba.web.id/web/css-cascading-style-sheets.html, 14 Novermber 2011

(40)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Praktek yang merupakan syarat memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata I Jurusan Teknik Informatika, pada Universitas Komputer Indonesia, dengan judul topik

Aplikasi Moderasi SMS Untuk SMS Gateway di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik”.

Dalam menyelesaikan tugas ini, tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak terutama atas bimbingan Ibu Rani Susanto, S.Kom selaku pembimbing jurusan, Bapak Galih Ginanjar, S.Si, M.T. selaku pembimbing lapangan dan kepada semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan sumber referensi sehingga laporan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan.

Kami menyadari bahwa apa yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun akan sangat membantu kami. Harapan kami adalah semoga apa yang telah kami tuangkan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Januari 2012

Gambar

Gambar 2.1 Logo Instansi B4T
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.3 Contoh use case diagram
Gambar 2.5 Contoh Sequence diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil analisis yang di- lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) pengawasan tidak berpe- ngaruh langsung melalui kinerja terhadap

[r]

kecenderungan bahwa cerpen-cerpen Pion Ratulolly mengungkapkan tragedi kehidupan dengan posisi estetika naratif yang memperhatikan titik-titik dramatik dalam setiap

Berikut ini aturan yang dapat digunakan untuk merancang view. 1) View harus berisi kode kode yang bersifat presentasional, biasanya berupa kode HTML. View juga dapat berisi

Menurut Van Hiele seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah tidak mungkin dapat mengerti atau memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih

Strategi pembelian material impor yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah adalah dengan selalu

Oleh karena itu berbagai upaya termasuk aliran dana baik yang berasal dari hasil ekspor maupun usaha lain yang menguntungkan masyarakat bangsa dan negara secara benar dan wajar

Laporan Akhir ini berjudul “ Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun