• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Menggunakan SMS Gateway.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Menggunakan SMS Gateway."

Copied!
249
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN DAN INFORMASI KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN

MASYARAKAT MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

Nama : Adam Wiradyta Firdaus K. A. NIM : 05.41010.0284

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ix

ABSTRAK ... .vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN...xxvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... . 7

2.1 Puskesmas ... 7

2.1.1 Fungsi Puskesmas ...8

2.1.2 Puskesmas Rejowinangun ...8

2.2 Pelayanan Kesehatan ...10

2.3 Promosi Kesehatan ...11

2.3.1 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan...12

2.3.2 Sasaran Promosi Kesehatan ...15

(3)

x

Halaman

2.4 Sistem Pemrosesan Transaksi...16

2.4.1 Komponen-komponen Pemrosesan Transaksi ...17

2.4.1 Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi ...18

2.5 Konsep Dasar Sistem ...18

2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi ...19

2.6.1 Blok Masukan ...20

2.6.2 Blok Model ...20

2.6.3 Blok Keluaran ...20

2.6.4 Blok Teknologi ...20

2.6.5 Blok Basis Data...20

2.6.6 Blok Kendali ... ...21

2.7 Analisis dan Perancangan Sistem ...21

2.8 Konsep Basis Data ...22

2.8.1 Sistem Basis Data ... ...23

2.8.2 Kelebihan Sistem Basis Data ... ...23

2.8.3 Kekurangan Sistem Basis Data ... ...24

2.8.4 Database Management System ... ...24

2.8.5 Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS ... ...24

2.8.6 Fungsi DBMS ... ...25

2.9 Short Message Service ...26

2.9.1 Karakteristik SMS ... ...27

2.9.2 Layanan Aplikasi SMS ... ...28

(4)

xi

BAB III PERANCANGAN SISTEM ...33

3.1 Identifikasi Masalah ...33

3.2 Hasil Identifikasi Sistem...41

3.3 Context Diagram ...50

3.4 Diagram Berjenjang...53

3.5 Data Flow Diagram ...54

3.6 Entity Relationship Diagram ...59

3.7 Struktur Tabel ...63

3.8 Desain Input/Output ... 75

3.8.1 Desain Form Utama Aplikasi ... ...75

3.8.2 Form Login ... ...76

3.8.3 Desain Form Master User ... ...77

3.8.4 Desain Form Master Pegawai ... ...78

3.8.5 Desain Form Master Jabatan ... ...80

3.8.6 Desain Form Master Pasien ... ...81

3.8.7 Desain Form Master Wilayah ... ...83

3.8.8 Desain Form Master Kepala Keluarga ... ...84

3.8.9 Desain Form Master SMS ... ...85

3.8.10 Desain Form Master Retribusi ... ...87

3.8.11 Desain Form Master Cara Pembayaran ... ...87

3.8.12 Desain Form Master Penyakit ... ...89

(5)

xii

Halaman

3.8.14 Desain Form Pendaftaran Pasien ... ...92

3.8.15 Desain Form Pemeriksaan BP ... ...93

3.8.16 Desain Form Pemeriksaan KIA ... ...94

3.8.17 Desain Form Pemeriksaan Gigi ... ...95

3.8.18 Desain Form Laporan Registrasi Pasien ... ...96

3.8.19 Desain Form Laporan Kesakitan ... ...97

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ...98

4.1. Kebutuhan Sistem ...98

4.2 Implementasi Sistem ...99

4.2.1 Menu Utama... ...99

4.2.2 Master Pegawai ... .104

4.2.3 Master Jabatan ... .107

4.2.4 Master Kepala Keluarga ... .109

4.2.5 Master Pasien ... .112

4.2.6 Master Penyakit ... .116

4.2.7 Master Retribusi ... .122

4.2.8 Master Pegawai ... .128

4.2.9 Master Cara Pembayaran ... .136

4.2.10 Master Unit Pelayanan ... .139

4.2.11 Master Variable Lab ... .143

4.2.12 Master SMS... ... 149

4.2.13 Transaksi Loket Puskesmas ... .152

(6)

xiii

4.2.16 Transaksi Pemeriksaan Unit Gigi ... .184

4.2.17 Transaksi Pemeriksaan Unit Kesehatan Ibu & Anak ... .196

4.2.18 Transaksi Pemeriksaan Laboratorium... .208

4.2.19 Transaksi Pelayanan Resep ... .208

4.2.20 Transaksi Pengiriman SMS... .215

4.2.21 Pencetakan dokumen Uji Kesehatan ... .220

4.2.22 Laporan Data Kepala Keluarga ... .223

4.2.23 Laporan Data Penyakit ... .225

4.2.24 Laporan Pemakaian Obat ... .226

4.3 Uji Coba Aplikasi ...227

4.4 Evaluasi dan Pembahasan ...234

BAB V PENUTUP ...242

5.1 Kesimpulan ...242

5.2 Saran ...242

DAFTAR PUSTAKA ...244

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Kota Trenggalek, Kabupaten Trenggalek. Wilayah kerja Puskesmas Rejowinangun mencakup 6 desa dan 1 kelurahan. Puskesmas Rejowinangun memiliki peran penting bagi masyarakat untuk untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat.

Saat ini Puskesmas Rejowinangun masih menggunakan pencatatan manual dalam pelayanan kesehatan. Puskesmas ini mengandalkan ingatan seorang tenaga kesehatan untuk mencari catatan status pasien dalam rak family folder. Puskesmas belum memiliki sistem antrian dan pencatatan pembayaran yang baik, sehingga jumlah penanganan medis dengan income sering tidak balance. Proses pelaporan juga belum berjalan cermat dan teliti. Laporan perkembangan data pasien ini berguna untuk mengetahui sebaran kasus penyakit, timbulnya wabah penyakit menular serta kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB).

(8)

memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Berdasarkan uraian di atas, Puskesmas perlu memiliki sebuah perangkat lunak berbentuk sistem informasi yang dapat membantu proses pelayanan kesehatan. Cakupan pelayanan kesehatan ini antara lain Unit Balai Pengobatan (BP), Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Unit Gigi, Unit Gawat Darurat (UGD), Unit Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Unit Laboratorium dan Unit Resep. Data pasien diolah untuk mengetahui sebaran kasus penyakit, wabah penyakti menular dan Kejadian Luar Biasa (KLB). Dengan memanfaatkan sensus harian penyakit, sistem informasi tersebut juga dapat memberikan saran informasi seputar kesehatan yang tepat dengan menggunakan SMS.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana rancang bangun sistem informasi pelayanan kesehatan di pusat kesehatan masyarakat.

b. Bagaimana rancang bangun sistem penyampaian informasi seputar kesehatan di pusat kesehatan masyarakat dengan menggunakan SMS Gateway.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dari sistem ini adalah sebagai berikut:

(9)

3

b. Unit pelayanan kesehatan yang dicakup antara lain Unit Balai Pengobatan (BP), Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Unit Gigi, Unit Gawat Darurat (UGD), Unit Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Unit Laboratorium dan Unit Resep.

c. Pelayanan kesehatan dibatasi pada pelayanan di dalam gedung Puskesmas. d. Penyampaian informasi kesehatan bersifat satu arah dan hanya pada ruang

lingkup wilayah kerja Puskesmas Rejowinangun.

e. Penyampaian informasi kesehatan berisi pesan-pesan dengan tema kesehatan masyarakat.

f. Aplikasi ini digunakan oleh:

1) Pegawai administrasi loket, untuk mencatat data pasien dan mencatat pembayaran retribusi pelayanan kesehatan.

2) Dokter, bidan dan perawat yang berada di unit Puskesmas, untuk melihat data catatan status penderita, mencatat anamnesa, mencatat pemeriksaan pasien, mencatat diagnosa dan mencatat segala tindakan yang dilakukan.

3) Analis laboratorium, untuk mencatat hasil pemeriksaan specimen serta mencetak hasil pemeriksaan laboratorium.

4) Asisten apoteker, yang berada di unit resep untuk mencatat keluar masuknya obat.

5) Pelaksana promosi kesehatan sebagai bagian pengelola SMS informasi dan promosi seputar kesehatan.

(10)

Tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Merancang bangun sistem informasi pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat.

b. Merancang bangun sistem penyampaian informasi seputar kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat dengan menggunakan SMS gateway.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi pegawai administrasi loket

Memudahkan pengelolaan data pasien dan pengelolaan administrasi loket

pelayanan kesehatan.

b. Bagi dokter, bidan dan perawat

Membantu dokter, bidan dan perawat yang berada di unit Puskesmas, untuk menganalisa dan mengelola data catatan status penderita.

c. Bagi analis laboratorium

Memudahkan pengelolaan data hasil pemeriksaan specimen laboratorium. d. Bagi asisten apoteker

Memudahkan pengelolaan dan pelaporan data obat.

e. Bagi pegawai pelaksana promosi kesehatan

Memberi kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit dan membantu pengelolaan kegiatan penyampaian informasi serta promosi kesehatan.

f. Bagi kepala puskesmas

Memudahkan pegawasan terhadap kegiatan operasional pelayanan kesehatan

(11)

5

pelayanan kesehatan dan penyampaian informasi serta promosi kesehatan

Puskesmas.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah dari pembuatan Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Menggunakan SMS Gateway, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi penjelasan teori-teori yang digunakan dalam membantu proses analisa dan desain sistem, yaitu Puskesmas, Pelayanan Kesehatan, Promosi Kesehatan, Sistem Pemrosesan Transaksi, Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Sistem Informasi, Analisa dan Perancangan Sistem, Konsep Basis Data, Short Message Service, SMS Gateway. BAB III PERANCANGAN SISTEM

Berisi penjelasan mengenai analisa sistem yang ada dan perancangan sistem yang akan dibuat meliputi Document Flow, System Flow, Hierarchial Input Proses Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel dan Desain Input/Output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

(12)

Gateway.

BAB V PENUTUP

(13)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Puskesmas

Puskesmas adalah salah satu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 1996:119). Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 2007:1).

(14)

pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelanggarakan pelayanan kesehatan masyarakat serta bertanggungjawab dalam menyelanggarakan pelayanan kedokteran.

Saat ini kegiatan Puskesmas ada 17 jenis. Kegiatan ini meliputi: Usaha pelayanan Rawat Jalan, Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Keluarga Berencana, Usaha Kesehatan Gigi, Usaha Kesehatan Sekolah, Usaha Kesehatan Lingkungan, Usaha Kesehatan Jiwa, Usaha Pendidikan Kesehatan, Usaha Perawatan Kesehatan Masyarakat, Usaha Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Usaha Kesehatan Olah raga, Usaha Kesehatan Lanjut Usia, Usaha Kesehatan Mata, Usaha Kesehatan Kerja, Usaha pencatatan dan Pelaporan serta Usaha laboratorium Kesehatan Masyarakat (Azwar, 1996:120).

2.1.1 Fungsi Puskesmas

Menurut Depkes RI, (2007:1) dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kerja, Puskesmas memiliki fungsi:

a. Sebagai pusat penggerak pembangunana berwawasan kesehatan b. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat

c. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama

2.1.2 Puskesmas Rejowinangun

(15)

9

wilayah kerja dengan kondisi geografis yang berfariasi. Keadaan tanah wilayah kerja Puskesmas ini sebagian besar dataran rendah dan sebagian kecil merupakan daerah pegunungan. Luas wilayah kerja seluas 3368 m2 dengan sebaran demografi yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Demografi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Rejowinagun No. Desa Laki-laki Perempuan Jumlah Sex ratio

1. Dawuhan 2332 2347 4669 0.99

2. Sukosari 1615 1704 3324 0.95

3. Parakan 2344 2361 4705 0.99

4. Rejowinangun 1628 1592 3220 1.02

5. Surodakan 4201 4227 8428 0.99

6. Ngares 1886 1827 3713 1.03

7. Sumberdadi 1911 1725 3636 1.10

Jumlah 15907 15738 31690 1.01

(16)

Puskesmas Rejowinangun dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Rejowinangun

2.2 Pelayanan Kesehatan

Menurut Azwar (1996:35), pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat. Menurut Lumenta (1987:15), jika dibandingkan dengan pelayanan medis, pelayanan kesehatan memiliki cakupan lebih luas yakni masyarakat. Hal-hal yang menentukan pelayanan kesehatan antara lain :

a. Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara mandiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi

(17)

11

c. Sasaran pelayanan kesehatanm apakah perseorangan, keluarga, kelompok ataupun untuk masyarakat

2.3 Promosi Kesehatan

Menurut Notoadmodjo (2007:15), promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Hal ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. Promosi kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:

a. Menciptakan lingkungan yang mendukung b. Mengubah perilaku

c. Meningkatkan kesadaran.

(18)

proses panyadaran masyarakat saja, tetapi juga disertai upaya-upaya memfasilitasi perubahan perilaku. WHO telah merumuskan: “Health promotion is process of

enabling people to increase control over, and improve their health. To reach a

state of complete physical, mental and social, well-being an individual or group

must be able to identify and realize aspirations to satisfy needs and to change or

cope with the environment” (Ottawa Charter 1986). Berdasarkan rumusan Ottawa

Charter 1986 rumusan strategi Promosi Kesehatan dikelompokkan menjadi lima

butir yakni:

a. Health public policy

b. Supportive environment

c. Reorient health service

d. Personal skill

e. Community action

2.3.1 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Menurut Notoadmodjo (2007:29), ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Promosi Kesehatan pada aspek promotif

Sasaran promosi kesehatan pada aspek promotif adalah kelompok orang sehat. Meskipun seseorang sudah dalam keadaan sehat, tetap perlu ditingkatkan dan dibina kesehatannya.

b. Promosi Kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan

(19)

13

1) Pencegahan Tingkat Pertama

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang beresiko tinggi, misalnya Ibu hamil dan menyusui, para perokok, obesitas, para pekerja seks, dll. Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit. 2) Pencegahan Tingkat Kedua

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para penderita penyakit kronis, misalnya asma, diabetes mellitus, tuberkolosis, rematik, tekanan darah tinggi, dsb. Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah. 3) Pencegahan Tingkat Tiga

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera pulih kembali kesehatannya.

Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari Leavel and Clark, yaitu:

a. Promosi kesehatan

Dalam tingkat ini promosi kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, kesehatan perorangan, dan sebagainya.

b. Perlindungan khusus

(20)

anaknya, masih rendah.

c. Diagnosis dini dan pengobatan segera

Promosi kesehatan sangat dibutuhkan pada tahap ini, karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka penyakit-penyakit yang terjadi di dalam masyarakat sering sulit terdeteksi. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya.

d. Pembatasan cacat

Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit, sering mengakibatkan masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan yang bersangkutan menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu.

e. Rehabilitasi

(21)

15

2.3.2 Sasaran Promosi Kesehatan

Menurut Notoadmodjo (2007:28), tujuan akhir atau visi promosi kesehatan adalah kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Dari visi ini jelas bahwa yang menjadi sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat, khususnya perilaku masyarakat.

Berdasarkan pentahapan upaya promosi kesehatan, sasaran tersebut dibagi dalam tiga kelompok sasaran, yaitu: sasaran primer (masyarakat), sasaran sekunder (tokoh masyarakat), dan sasaran tersier (para pembuat keputusan).

2.3.3 Metode dan Media Promosi Kesehatan

Agar diperoleh hasil yang efektif dalam proses promosi kesehatan, maka diperlukan metode serta media yang berfungsi sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan tentang kesehatan. Menurut Notoadmodjo (2007:56) ada tiga metode promosi kesehatan yakni:

a. Metode pendidikan individual

Dalam promosi kesehatan, metode pendidikan yang berifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang mulai tertarik pada perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individu ini karena setiap orang memiliki masalah atau alasan kasus yang berbeda. Bentuk pendidikan dengan metode ini menggunakan penyuluhan dan wawancara.

b. Metode pendidikan kelempok

(22)

dari 15 orang yang berarti kelompok besar, hal yang perlu dilakukan bisa berupa ceramah dan seminar.

c. Metode pendidikan massa

Metode pendekatan massa cocok untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi

awareness. Beberapa metode yang cocok untuk pendekatan massa antara lain:

ceramah umum, pidato kesehatan, dialog kesehatan di media massa, berita koran dan billboard.

Seseorang atau masyarakat di dalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman/pengetahuan melalui berbagai macam media. Media promosi kesehatan digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan untuk masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan kesehatan, media dibagi menjadi 3 yakni media cetak, elektronik dan media papan.

2.4 Sistem Pemrosesan Transaksi

Menurut Joseph (2003:130), sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem

yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu

organisasi. Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data adalah sistem

pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung

operasional organisasi. Tugas utama Sistem Pemrosesan Transaksi adalah

(23)

17

lain, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen atau kebutuhan

sistem informasi eksekutif.

2.4.1 Komponen-komponen Pemrosesan Transaksi

Seperti layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input,

Proses, Penyimpanan dan Output.

a. Input

Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat

berupa formulir atau bukti transaksi. Sebelum suatu transaksi diproses

terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi.

Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu

formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu

transaksi.

b. Proses

Dalam sistem manual, proses terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi

kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, proses dilakukan dengan

memasukkan data ke dalam file transaksi.

c. Penyimpanan

Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah buku besar. Buku

besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan.

Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut posting.

Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan melakukan update file

master menggunakan file transaksi.

d. Output

(24)

faktur dan lain-lain.

2.4.2 Tugas Pokok Sistem Pengolahan Transaksi

Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi yaitu:

a. Pengumpulan Data

Setiap organisasi yang berinteraksi langsung dengan lingkungan dalam

penyediaan jasa dan produk pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan

data transaksi yang bersumber dari lingkungan.

b. Manipulasi Data

Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah secara masal sebelum

disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi,

atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.

c. Penyimpanan data

Data transaksi harus disimpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi

kebutuhan para pengguna.

d. Penyiapan dokumen

Beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan

unit-unit kerja dalam organisasi.

2.5 Konsep Dasar Sistem

(25)

19

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Jogiyanto (2001:1) sebagai berikut:

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

Menurut Jogiyanto (2001:1). pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut Jogiyanto (2001:11) didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

(26)

Masukan atau Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2.6.2 Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.6.3 Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

2.6.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

2.6.5 Blok Basis Data

(27)

21

berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management

Systems).

2.6.6 Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.7 Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:129), analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system

planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

(28)

c. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisis dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

2.8 Konsep Basis Data

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara

database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah

database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

(29)

23

security (masalah keamanan), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

2.8.1 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

2.8.2 Kelebihan Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), kelebihan penggunaan basis data antara lain: a. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. b. Mencegah ketidakkonsistenan.

c. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

d. Integritas dapat dipertahankan.

(30)

h. Data bersifat mandiri (data independence).

i. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

2.8.3 Kekurangan Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), kekurangan penggunaan basis data antara lain:

a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar

b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data

c. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait

2.8.4 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

2.8.5 Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS

Menurut Marlinda (2004:1), bahasa-bahasa yang terdapat dalam Database

Management System antara lain:

a. Data Definition Language (DDL)

(31)

25

perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

b. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

c. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

2.8.6 Fungsi DBMS

Menurut Marlinda (2004:1), fungsi Database Management System antara lain:

a. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data.

b. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

c. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

d. Data Recovery dan Concurrency

(32)

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

e. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data.

2.9 Short Message Service

Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak

diaplikasikan pada sistem komunikasi nirkabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti, email, paging, voice

mail dan lain-lain, (Hakim, 2009:25). Isu SMS pertama kali muncul di belahan

Eropa sekitar tahun 1991 bersama sebuah teknologi wireles yang saat ini banyak penggunanya yaitu Global System for Mobile Communication (GSM). Dipercaya bahwa message pertama yang dikirimkan menggunakan SMS dilakukan pada bulan Desember 1992, dikirimkan dari sebuah Personal Computer (PC) ke telepon mobile (bergerak) dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Perkembangannya kemudian merambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel dan beberapa operator lain. Teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access (TDMA) hingga Code Division Multiple Access (CDMA).

(33)

27

dan switched data) dalam sistem jaringan komunikasi GSM. SMS menjadi fenomena tersendiri, dalam waktu yang cukup singkat tingkat pertumbuhannya sangat tinggi tanpa ada penurunan tarif yang berarti, bahkan dapat dikatakan tarifnya mengambil posisi steady state. Bahkan dalam kasus layanan telepon seluler, tarif akan turun seiring dengan meningkatnya pengguna. Fakta lainnya adalah fasilitas SMS dalam telepon seluler ternyata mempunyai andil yang cukup besar dalam menarik kaum muda masuk ke pasar telepon seluler.

Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat nonreal time di mana sebuah short message dapat di-submit ke suatu tujuan, tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi bahwa terminal tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan kembali aktif. Pada dasarnya sistem SMS akan menjamin delivery (terkirim) dari suatu short

message hingga sampai ke tujuan. Kegagalan pengiriman yang bersifat sementara

seperti tujuan tidak aktif akan selalu teridentifikasi sehingga pengiriman short

message akan selalu dilakukan kecuali apabila diberlakukan aturan bahwa short

message yang telah melampaui batas waktu tertentu harus dihapus dan dinyatakan

gagal terkirim.

Karakteristik utama SMS adalah merupakan sebuah sistem pengiriman data dalam paket yang bersifat out-of-band dengan bandwidth kecil. Dengan karakteristik ini, pengiriman suatu burst data yang pendek dapat dilakukan dengan efisiensi yang sangat tinggi, (Hakim, 2009:25).

2.9.1 Karakteristik SMS

(34)

forward) untuk pesan pendek, (Hakim, 2009:25). Keberhasilan dan popularitas

SMS antara lain disebabkan oleh: a. Harga Per Kirim Tetap

Apabila beban biaya telepon/percakapan bervariasi, maka beban biaya kiriman SMS tetap.

b. Keamanan dan Kesopanan

Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum mungkin dirasakan tidak sopan dan kurang aman. Namun sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy akan terjaga.

c. Tidak Mengganggu Penerima

Seperti halnya e-mail, SMS sebagai alat komunikasi tidak mengganggu penerima karena penerima bisa memutuskan kapan dan dimana dia akan menjawab pesan tersebut.

d. Handal (Reliable)

Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirimkan data dan SMS mewarisi kehandalan tersebut.

2.9.2 Layanan Aplikasi SMS

(35)

29

disediakanpun singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset (Hakim, 2009:25).

Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS. Berdasarkan mekanisme distribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS, terdapat empat macam mekanisme penghantaran pesan yaitu:

a. Pull, yaitu pesan yang dikirimkan ke pengguna berdasarkan permintaan

pengguna.

b. Push-Event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan

kejadian yang berlangsung.

c. Push-Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan waktu

yang telah terjadwal.

d. Push-Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan

profile dan prefference dari pengguna.

2.9.3 Cara Kerja SMS

Short Messaging Service (SMS) merupakan salah satu fitur dari GSM yang

dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI. Pada saat kita mengirim pesan SMS dari handphone, maka pesan SMS tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan, akan tetapi terlebih dahulu dikirim ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip

Store and Forward, setelah itu baru dikirimkan ke handphone yang dituju.

(36)

SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Di dalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari short message.

Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani short message dari berbagai sumber seperti Voice Mail System (VMS), Web-Bassed Messaging,

Email Integration, External Short Messaging Entities (ESME), dan lain-lain.

Dalam interkoneksi dengan entitas dalam jaringan komunikasi wireless seperti

Home Location Register (HRL) dan Mobile Switching Center (MSC), SMSC

biasanya menggunakan Signal Transfer Point (STP).

Dengan adanya SMSC ini, kita dapat mengetahui status dari SMS yang dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan. Apabila

handphone tujuan dalam keadaan aktif dan menerima SMS yang dikirim, ia akan

mengirim kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa SMS telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status tersebut kepada pengirim. Tetapi jika handphone tujuan dalam keadaan mati atau diluar jangkauan, SMS yang dikirimkan akan disimpan pada SMSC sampai periode validitas terpenuhi, jika periode validitas terlewati maka SMS itu akan dihapus dari SMSC dan tidak dikirimkan ke handphone tujuan.

(37)

31

Gambar 2.2 Skema Cara Kerja SMS.

Dengan adanya SMSC ini kita dapat mengetahui status dari pesan yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirim, ia akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status tersebut kepengirim. Jika hanphone tujuan dalam keadaan mata maka pesan akan disimpan di SMSC sampai period-validity terpenuhi.

2.10 SMS Gateway

SMS Gateway merupakan alat yang berfungsi sebagai sebuah penghubung

atau jembatan antara aplikasi dengan mobile phone, (Taufan, 2007:10). Pesan-pesan SMS dikirim dari sebuah telepon genggam ke pusat Pesan-pesan yang disebut

Short Message Service Center (SMSC).

Setiap provider telekomunikasi memiliki SMS Center dan program SMS

gateway yang berbeda namun secara teknis pengiriman SMS antar provider

adalah sama. Data dikirim dari handset mobile phone ke provider dalam bentuk

(38)
(39)

33 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Identifikasi Masalah

Saat ini Puskesmas Rejowinangun masih menggunakan pencatatan manual dalam pelayanan kesehatan. Puskesmas mengandalkan ingatan seorang tenaga kesehatan untuk mencari catatan status penderita atau rekam medis pasien. Pencarian tersebut dilakukan di rak besar family folder. Akibatnya duplikasi dan redudansi data sering terjadi saat proses regsitrasi berlangsung.

Puskesmas belum memiliki sistem pencatatan pembayaran yang baik, sehingga jumlah penanganan medis dengan income sering tidak balance. Proses pelaporan belum berjalan cermat dan teliti karena pegawai menghimpun laporan dari lembaran-lembaran kertas yang menumpuk. Ketepatan dan kecepatan pelaporan akhirnya sedikit terabaikan, padahal laporan perkembangan data pasien berguna untuk mengetahui sebaran kasus penyakit, mengetahui timbulnya wabah penyakit menular serta kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB).

Berdasarkan hal tersebut, salah satu faktor penting dalam sistem pelayanan kesehatan adalah ketersediaan data yang update dan informatif sekaligus dapat dipertanggungjawabkan. Ketersediaan data ini dibantu dengan sistem informasi yang terintegrasi dengan seluruh proses pelayanan Puskesmas.

(40)

pelayanan kesehatan, pembayaran retribusi serta pendataan pasien ASKES/JAMKESMAS/JAMKESDA.

Ada dua jenis pasien yang berobat di Puskesmas yakni pasien rujukan dan pasien reguler. Pasien rujukan dirujuk dari pusat pelayanan kesehatan di bawah wilayah Puskesmas Rejowinangun antara lain: pustu, polindes, poskestren, bidan praktik dan dokter praktik. Pasien reguler ialah pasien biasa yang langsung datang berobat ke Puskesmas. Pasien membawa kartu berobat menandakan bahwa pasien tersebut sebelumnya pernah berobat, sebaliknya jika tidak membawa kartu berobat maka ada dua kemungkinan yang terjadi yakni pasien lupa membawa kartu atau belum pernah berobat. Apabila pasien lupa membawa kartu, petugas akan meminta informasi data nama kepala keluarga (KK) dan alamat untuk dicari datanya dalam Family Folder. Pasien dinyatakan pasien baru jika belum pernah berobat di Puskesmas sama sekali. Jika hal ini terjadi, maka petugas akan membuatkan kartu berobat saat itu juga dan petugas menghimbau untuk selalu membawa kartu saat berobat. Hal ini untuk memudahkan pencarian nomor registrasi catatan status penderita.

Proses pendaftaran pasien di Puskesmas Rejowinangun dapat dilihat pada

(41)

35

Kartu Berobat Pasien baru ?

Y

JAMKES Karcis Karcis 2

1

A

Data bayar

Data bayar

(42)

Ctt Status Pendertia

(43)

37

ialah cara pemeriksaan serta tindakan yang diberikan. Entitas yang terlibat di dalamnya antara lain: pasien, dokter, perawat dan bidan serta tenaga kesehatan lain atau Tenakes. Dalam proses ini terdapat beberapa subproses antara lain: 1. Pemeriksaan kesesuaian identitas dengan catatan status penderita.

2. Pembuatan kitir lab jika dokter, perawat dan bidan memerlukan pemeriksaan penunjang.

3. Pembuatan surat rujukan pasien. 4. Pengisian catatan status penderita. 5. Pembuatan resep.

6. Melakukan rekap harian penyakit.

Proses utama sebuah pelayanan kesehatan ialah melakukan anamnesa, pemeriksaan, diagnosa, tindakan, pengobatan serta upaya penyuluhan jika diperlukan. Anamnesa dilakukan dokter untuk memperoleh informasi dari pasien berupa: keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, lamanya sakit, pengobatan yang sudah dilakukan serta riwayat alergi obat. Unit ini juga dapat memberikan dokumen kesehatan yang mungkin diperlukan oleh pasien. Jenis dokumen tersebut antara lain: surat keterangan sehat untuk pelajar, CPNS dan calon mempelai.

(44)

diberikan kepada pasien (Gondodiputro, 2007:3).

Gambar 3.3 Document Flow Pemeriksaan Pasien di Unit UGD.

(45)

39

lebih diutamakan. Seperti tertera pada Gambar 3.3 pelayanan pada unit UGD tidak memberikan dokumen uji kesehatan untuk pasien.

Pasien Unit Lab

(46)

buku register lab.

Proses pembayaran biaya tindakan di Puskesmas Rejowinangun dapat dilihat pada document flow Gambar 3.5.

Menentukan

Gambar 3.5 Document Flow Pembayaran Biaya Tindakan.

(47)

41

pasien sebelum mengambil obat di unit resep seperti pada Gambar 3.6. Jika pasien ternyata tidak diberi tindakan di unit, pegawai adminstrasi loket hanya memberikan arahan untuk langsung menuju unit resep. Setiap pembayaran di loket, pegawai adminstrasi loket meminta keterangan apakah pasien memiliki kartu ASKES/JAMKESMAS/JAMKESDA. Jika pasien memiliki dan dapat menunjukkan kartu tersebut, petugas cukup mendata dan membebaskan biaya. Pada saat pasien keluar, tenakes mengembalikan catatan status penderita dan memasukan ke dalam Family Folder.

Mencatat

Gambar 3.6 Document Flow Pengambilan Obat di Unit Resep.

3.2 Hasil Identifikasi Sistem

(48)

Ibu dan Anak (KIA), unit Gigi, unit Gawat Darurat (UGD), unit Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), unit laboratorium dan unit resep. Data pasien dapat diolah untuk mengetahui sebaran kasus penyakit, wabah penyakti menular dan Kejadian Luar Biasa (KLB). Dengan memanfaatkan sensus harian penyakit, sistem informasi tersebut juga dapat memberikan saran penyampaian informasi kesehatan yang tepat dengan menggunakan SMS.

Sistem terdiri dari sub sistem yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Sub sistem pelayanan loket

Sub sistem ini terdiri dari sistem pendaftaran pasien di loket masuk serta sistem pembayaran pasca pelayanan

2. Sub sistem pelayanan unit

Sub sistem ini terdiri dari banyak sistem yang melibatkan banyak unit Puskesmas. Unit yang terlibat di dalamnya antara lain: unit BP, unit KIA, unit gigi, unit MTBS, unit laboratorium dan unit resep

3. Sub sistem perhitungan kriteria KLB

Sub sistem ini menghasilkan laporan sensus harian penyakit. Dari data tersebut dapat dilihat apakah terjadi kasus tertentu

4. Sub sistem pengelolaan pesan

Sub sistem pengelolaan pesan mengolah data pesan yang akan dikirim maupun pesan yang diterima

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai alur sistem yang akan dibangun maka sistem digambarkan dalam sebuah diagram alir sistem berupa system flow.

(49)

43

penyampaian informasi kesehatan di Puskesmas Rejowinangun yang telah terkomputerisasi.

Gambar 3.7 menjabarkan alur sistem saat pendaftaran pasien. Sistem pendaftaran ini melibatkan dua entitas yakni pasien/calon pasien dan pegawai administrasi loket masuk. Saat pasien datang, petugas administrasi akan mendata identitas pasien, apakah pasien regular atau pasien rujukan. Pasien harus bisa menunjukkan surat rujukan jika memang dirujuk dari pusat pelayanan kesehatan yang lain.

Kelengkapan administrasi yang diperiksa berikutnya ialah kartu berobat. Kartu ini berfungsi menunjukkan nomor identitas pasien yang nantinya akan dicari dalam database master pasien. Jika pasien tidak membawa kartu berobat atau tidak ingat nomor identitas pasiennya, maka pasien dinyatakan sebagai pasien baru sehingga perlu dilakukan proses input data sebagai pasien baru. Sebagai bukti bahwa pasien telah terdaftar, petugas administrasi memberikan bukti pendaftaran yakni kartu berobat.

(50)

start

Gambar 3.7 System flow Pendaftaran Pasien

(51)

45

dan tindakan yang diberikan. Ketika pasien datang, dokter unit atau tenakes pembantu dokter akan memeriksa data pasien dengan cara input nomor identitas pasien pada sistem. Sistem akan membuka seluruh data pasien termasuk catatan status penderita yang lazim disebut rekam medis. Dokter akan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik terhadap pasien, termasuk memeriksa rekam jejak dari catatan status penderita maupun berkomunikasi langsung dengan pasien. Jika dokter merasa perlu penegakan diagnosa atau membutuhkan pemeriksaan penunjang berupa cek lab, dokter atau tenakes cukup memberikan inputan status pemeriksaan labaoratorium. Selanjutnya dokter mempersilahkan pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang berupa cek laboratorium. Setelah periksa labaoratorium, pasien kembali ke unit pemeriksaan. Sistem akan memberikan hasil pemeriksaan lab kepada dokter dan dokter siap untuk memberikan diagnosa dan tindakan sesuai anamnesa dan pemeriksaan penunjang. Seluruh aktifitas tersebut akan meng-update informasi pada tabel catatan status penderita.

(52)

Informasi Keluhan,

Gambar 3.8 System flow Pemeriksaan Pasien di Unit

(53)

47

Gambar 3.9 System flow Pemeriksaan Penunjang Diagnosis

Pemeriksaan penunjang diagnosis diperlukan oleh dokter untuk menegakkan suatu diagnosa. Analis lab mengambil data specimen pasien kemudian menguji specimen tersebut. Setelah diuji, data hasil uji specimen

di-input kedalam tabel hasil lab. Hasil lab akan dicetak dan diserahkan kepada

(54)

End

Gambar 3.10 System flow Pembayaran Biaya Tindakan

(55)

49

administrasi loket akan mencetak bukti bayar dan menyerahkannya kepada pasien. Seluruh proses ini akan meng-update informasi pada tabel kunjungan.

Proses terakhir pada sistem pelayanan yaitu pengambilan obat. Seperti pada Gambar 3.11 asisten apoteker akan memeriksa status bayar pasien, jika berstatus telah melakukan pembayaran, asisten apoteker akan melakukan input data obat keluar. Asisten apoteker kemudian menyerahkan obat kepada pasien. Proses ini akan memperbaharui informasi pada tabel kunjungan.

End

Pasien Asisten Apoteker

start

Cek status bayar

Tampilan status bayar pasien

Kunjungan

Kunjungan

Master Obat

Data obat

Data obat

Input data obat keluar

(56)

start

Gambar 3.12 System flow Pengiriman SMS

Gambar 3.12 menggambarkan proses pengiriman SMS informasi kesehatan. Sistem akan menghitung kasus harian, mingguan/bulanan untuk menentukan ada atau tidak kasus KLB. Dari perhitungan kasus tersebut dapat diketahui pula pola sebaran penyakit. Pola sebaran penyakit ini akan memperkuat tindakan penyampaian informasi kesehatan yang akan dilakukan. Ketika sistem menemukan pola kasus KLB, sistem akan memberikan peringatan kepada pegawai pelaksana promkes Puskesmas. Pegawai tersebut akan memutuskan perlu atau tidak sms dikirim kepada pasien di lokasi kasus KLB. Ketika peringatan di setujui, sistem akan mengirimkan informasi kesehatan kepada masyarakat.

3.3 Context Diagram

Context Diagram merupakan bagian Data Flow Diagram (DFD) sistem

(57)

51

menggunakan aplikasi ProcessAnalyst bagian dari paket tool desain sistem Power

Designer 6. Gambar 3.13 berikut menggambarkan Context Diagram rancang

(58)

Dokumen Uji kes ehatan Has il Lab Print Out

Info Darah Urine Fec es

Dt Specimen

Dt Pas ien Ketemu Lab Dt Pas ien Dic ari Lab

Surat Rujukan

Inspeksi Palpasi Auskultasi Info Keluhan Riwayat Alerg i

Dt Rekap Kasus

Dt Pas ien Dic ari Unit

Dt Pas ien Ditemukan Unit Kartu Berobat Baru

Sis tem Informasi Pelayanan dan Promos i Kesehatan di Pusat Kesehatan M asyarakat

+ Sistem Informasi Pelayanan dan

(59)

53

3.4 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang menggambarkan hirarki proses dari Data Flow

Diagram. Gambar 3.14 berikut merupakan diagram berjenjang rancang bangun

sistem informasi pelayanan dan informasi kesehatan di pusat kesehatan masyarakat menggunakan SMS Gateway.

0

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan dan Promosi Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat

Menggunakan SMS Gateway

Gambar 3.14 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi Kesehatan

Penyampaian Informasi Kesehatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Dan Informasi Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat

(60)

3.5 Data Flow Diagram

(61)

55

Info Rekap Kas us Dt Rekap Kasus

Info Penyakit

Dokumen Uji kes ehatan

Laporan Reg is ter Unit Laporan Rekap Obat

Dt Input SMSDt Output SMS

Dt CSP Dt Output WilayahDt Input Wilayah

Dt Input J abatan Dt Input Peg awaiDt Output Peg awai

Info Jabatan Has il Lab Print Out

Dt Total Biaya Info Darah Urine Fec es

Dt Specimen

Dt Pas ien Ketemu Lab Dt Pas ien Dic ari Lab Surat Rujukan

Inspeksi Palpasi Auskultasi

Info Keluhan Riwayat Alerg i

Dt Rekap Kasus Dt Pas ien Dic ari Unit Dt Pas ien Ditemukan Unit

Kartu Berobat Baru

Gambar 3.15 DFD Level 0 Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi Kesehatan

(62)

DFD level 1 pengelolaan data memiliki sepuluh sub proses yakni pengelolaan data pasien, pengelolaan data jabatan, pengelolaan data pegawai, pengelolaan data wilayah, pengelolaan data penyakit, pengelolaan data obat, pengelolaan data tindakan, pengelolaan data cara bayar, pengelolaan data retribusi dan pengelolaan data SMS. Proses pengelolaan data ini merupakan proses untuk memasukkan, merubah atau menghapus data pada tabel database. Gambar 3.16 menggambarkan DFD level 1 proses pengelolaan data.

Dt Input Tindakan

(63)

57

DFD level 1 pelayanan kesehatan terdapat lima sub proses yaitu pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien, pemeriksaan penunjang diagnosis, pembayaran biaya tindakan dan pengambilan obat. Proses pendaftaran pasien adalah proses pendaftaran kunjungan pertama pasien. Gambar 3.17 berikut menggambarkan DFD level 1 pelayanan kesehatan.

Dt Obat Keluar Info Keluhan Riwayat Alerg i Dt Rekap Kasus

Gambar 3.17 DFD Level 1 Pelayanan Kesehatan

2.1

2.2

2.3

2.4

(64)

DFD level 1 proses penyampaian informasi kesehatan memiliki tiga sub proses yaitu perhitungan KLB, perhitungan kasus dan pengiriman SMS. Proses perhitungan baik KLB maupun perhitungan kasus, melibatkan tabel rekap kasus sebagai sumber data. Proses pengiriman SMS dikirimkan kepada pasien yang pernah berobat di Puskesmas dan tentunya data pasien tersebut telah tersimpan pada tabel PASIEN. Gambar 3.18 berikut menggambarkan DFD level 1

Dt Telp Pasien Dt SMS Keluar

Dt SMS

Gambar 3.18 DFD Level 1 Penyampaian Informasi Kesehatan

DFD level 1 pembuatan laporan memiliki sembilan sub proses yaitu pembuatan laporan kesakitan, pembuatan laporan rujukan, pembuatan laporan sensus penyakit, pembuatan laporan register unit, pembuatan laporan rekap obat,

3.

3.

(65)

59

pembuatan laporan pelayanan laboratorium, pembuatan laporan Promkes, pembuatan laporan pemasukan retribusi dan pembuatan laporan jenis pembayaran. Seluruh laporan akan dikirimkan pada kepala Puskesmas. Gambar 3.19 berikut menggambarkan DFD level 1 proses pembuatan laporan.

Laporan Reg is ter Unit

Dt J enis Bayar

Gambar 3.19 DFD Level 1 Pembuatan Laporan

3.6 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) memberikan gambaran mengenai

(66)

Perancangan ERD sistem ini digambarkan pada Gambar 3.20 berupa Conceptual

(67)

MEMILIKI

Gambar 3.20 CDM Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi Kesehatan

(68)

IDKUNJUNGAN = IDKUNJ UNGAN IDPENYAKIT = IDPENYAKIT

IDLAB = IDLAB

IDKUNJUNGAN = IDKUNJ UNGAN

IDOBAT = IDOBAT IDPEGAWAI = IDPEGAWAI

IDCSP = IDCSP

IDKUNJUNGAN = IDKUNJ UNGAN

IDUJIKES = IDUJI KES IDCARABAYAR = IDCARABAYAR

IDKUNJUNGAN = IDKUNJ UNGAN

IDRET RIBUSI = IDRET RIBUSI IDPASIEN = IDPASIEN

IDKLPRET RIBUSI = IDKLPRETRIBUSI IDPASIEN = IDPASIEN

IDSMS = IDSMS

IDJABATAN = IDJ ABATAN

IDDESA = IDDESA IDKECAMATAN = IDKECAMAT AN

IDDESA = IDDESA

Gambar 3.21 PDM Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi Kesehatan

(69)

63

3.7 Struktur Tabel

Struktur tabel yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi pelayanan dan informasi kesehatan adalah sebagai berikut:

1. User

Nama : Tabel USER

Primary Key : IDUSER Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data pengguna aplikasi Tabel 3.1 Tabel Master User

No. Atribut Tipe Data Panjang Kerangan Foreign Key : IDKK, IDDESA

Fungsi : Menyimpan data pasien

Tabel 3.2 Tabel Master Pasien

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

(70)

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

13. MARITALSTATUS Varchar 10

14. AGAMA Varchar 10

3. Kepala Keluarga

Nama : Tabel KK

Primary Key : IDKK Foreign Key : IDDESA

Fungsi : Menyimpan data kepala keluarga pasien Tabel 3.3 Tabel Master KK.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

(71)

65

Tabel 3.3 Tabel Master KK (lanjutan)

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

7. ALAMAT Varchar 50

8. RTRW Varchar 5

9. DUSUN Varchar 20

4. Desa

Nama : Tabel DESA

Primary Key : IDDESA

Foreign Key : IDKECAMATAN Fungsi : Menyimpan data desa

Tabel 3.4 Tabel Master Desa

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDDESA Varchar 8 Primary Key

2. IDKECAMATAN Varchar 7 Foreign Key

3. NAMADESA Varchar 20

5. Kecamatan

Nama : Tabel KECAMATAN

Primary Key : IDKECAMATAN Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data kecamatan

Tabel 3.5 Tabel Master Kecamatan

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDKECAMATAN Varchar 7 Primary Key

(72)

Nama : Tabel PEGAWAI Primary Key : IDPEGAWAI

Foreign Key : IDDESA, IDJABATAN Fungsi : Menyimpan data pegawai

Tabel 3.6 Tabel Master Pegawai

(73)

67

Primary Key : IDJABATAN Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data jabatan pegawai Tabel 3.7 Tabel Master Jabatan

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDJABATAN Varchar 7 Primary Key

2. NAMAJABATAN Varchar 20

3. UNIT Varchar 10

8. Retribusi

Nama : Tabel RETRIBUSI

Primary Key : IDRETRIBUSI Foreign Key : IDKLPRETRIBUSI

Fungsi : Menyimpan data tarif retribusi Tabel 3.8 Tabel Master Retribusi

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDRETRIBUSI Varchar 8 Primary Key

2. IDKLPRETRIBUSI Varchar 7 Foreign Key

3. NAMARETRIBUSI Varchar 30

4. TARIFSATUAN Int 10

5. KET Varchar 50

9. Kelompok Retribusi

Nama : Tabel KLP_RETRIBUSI

Primary Key : IDKLPRETRIBUSI Foreign Key : -

(74)

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDKLPRETRIBUSI Varchar 7 Primary Key

2. NAMAKLPRETRIBUSI Varchar 15

3. KET Varchar 50

10. Penyakit

Nama : Tabel PENYAKIT

Primary Key : IDPENYAKIT Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data penyakit

Tabel 3.10 Tabel Master Penyakit

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDPENYAKIT Varchar 5 Primary Key

2. ICDCODE Varchar 5

3. NAMAPENYAKIT Varchar 30

11. Obat

Nama : Tabel OBAT

Primary Key : IDOBAT Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data obat

Tabel 3.11 Tabel Master Obat

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDOBAT Varchar 7 Primary Key

2. NAMAOBAT Varchar 30

3. SATUAN Varchar 10

4. STOKAWAL Int 1000

(75)

69

12. Cara Pembayaran

Nama : Tabel CARA_BAYAR

Primary Key : IDCARABAYAR Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data cara pembayaran Tabel 3.12 Tabel Master Cara_Bayar.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDCARABAYAR Varchar 7 Primary Key Tabel 3.13 Tabel Master Uji_Kes.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

(76)

Fungsi : Menyimpan data hasil pemeriksaan laboratorium Tabel 3.14 Tabel Master Laboratorium

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

(77)

71

Tabel 3.14 Tabel Master Laboratorium (lanjutan)

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

36. BTASPUTUM_A Varchar 10

15. Short Message Service

Nama : Tabel SMS

Primary Key : IDSMS Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data SMS

Tabel 3.15 Tabel Master SMS.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDSMS Varchar 7 Primary Key

2. ISISMS Varchar 100

3. JENISSMS Varchar 20

4. KET Varchar 50

16. Catatan status penderita

Nama : Tabel CSP

Primary Key : IDCSP Foreign Key : -

(78)

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDCSP Varchar 12 Primary Key

2. LASTUPDATETIME Date -

3. LASTUPDATEUSER Varchar 10

17. Kunjungan

Nama : Tabel KUNJUNGAN

Primary Key : IDKUNJUNGAN

Foreign Key : IDPASIEN, IDLAB, IDCARABAYAR, IDUJIKES, IDPEGAWAI

Fungsi : Menyimpan data kunjungan pasien Tabel 3.17 Tabel Master Kunjungan.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDKUNJUNGAN Varchar 10 Primary Key

2. IDPASIEN Varchar 10 Foreign Key

3. IDLAB Varchar 12 Foreign Key

4. IDCARABAYAR Varchar 7 Foreign Key

5. IDUJIKES Varchar 10 Foreign Key

6. IDPEGAWAI Varchar 10 Foreign Key

7. TGLKUNJUNGAN Date -

8. PENGIRIM Varchar 15

18. Detil Penyakit

Nama : Tabel DETIL_PENYAKIT

Primary Key : -

(79)

73

Tabel 3.18 Tabel Detil_Penyakit.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDPENYAKIT Varchar 5 Foreign Key

2. IDKUNJUNGAN Varchar 10 Foreign Key

19. Detil Catatan Status Penderita

Nama : Tabel DETIL_CSP

Primary Key : -

Foreign Key : IDKUNJUNGAN, IDCSP Fungsi : Menyimpan data detil CSP

Tabel 3.19 Tabel Detil_CSP.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDKUNJUNGAN Varchar 10 Foreign Key

Nama : Tabel DETIL_OBAT

Primary Key : -

(80)

Tabel 3.20 Tabel Detil_Obat.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDOBAT Varchar 7 Foreign Key

2. IDKUNJUNGAN Varchar 10 Foreign Key

3. JMLOBAT Int 3

4. SATUAN Varchar 20

5. ATURANPAKAI Varchar 20

21. Detil Retribusi

Nama : Tabel DETIL_RETRIBUSI

Primary Key : -

Foreign Key :IDRETRIBUSI, IDKUNJUNGAN Fungsi : Menyimpan data detil retribusi

Tabel 3.21 Tabel Detil_Retribusi.

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDRETRIBUSI Varchar 8 Foreign Key

2. IDKUNJUNGAN Varchar 10 Foreign Key

3. JMLBIAYARETRIBUSI Int 10

4. JMLBIAYATINDAKAN Int 10

5. TOTAL Int 10

22. Detil Short Message Service

Nama : Tabel DETIL_SMS

Primary Key : -

Foreign Key :IDSMS, IDPASIEN

(81)

75

Tabel 3.22 Tabel Detil_SMS

No. Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

1. IDSMS Varchar 7 Foreign Key

2. IDPASIEN Varchar 10 Foreign Key

3. TGLKIRIM Date -

3.8 Desain Input/Output

Desain Input/Output merupakan desain blue print form aplikasi yang akan diterapkan dalam sistem. Desain Input/Output sistem adalah sebagai berikut:

3.8.1 Desain Form Utama Aplikasi

Simpus v 1.0 Simpus v 1.0

File Master

Adam Wiradyta

Transaksi Login

Logout

Pengaturan Edit View Tools Windows

Jabatan anda : Administrator

Gambar 3.22 Desain Form Master Utama Aplikasi

Gambar 3.22 di atas merupakan desain tampilan utama sekaligus tampilan awal aplikasi dari sistem yang dibuat. Pada tampilan utama aplikasi ini terdapat beberapa menu antara lain: File, Master, Transaksi, Pengaturan, Edit, Tools, View,

Windows dan help. Pada bagian bawah form terdapat statusbar yang memberikan

Gambar

Gambar 3.1 Document Flow Pendaftaran Pasien.
Gambar 3.2 Document Flow Pemeriksaan di Unit BP, KIA, Gigi dan MTBS.
Gambar 3.3 Document Flow Pemeriksaan Pasien di Unit UGD.
Gambar 3.4 Document Flow Pemeriksaan Penunjang di Unit Laboratorium.
+7

Referensi

Dokumen terkait

dijelaskan secara detail mengenai proses pencatatan form harian, data flow diagram (DFD) untuk aplikasi yang terdiri dari 3 fungsional yaitu, mencatat form

Pada pilihan Menu Rumahdigunakan untuk menampilkan Form Registrasi Keamanan Rumah dimana form tersebut digunakan untuk mengelola registrasi keamanan rumah.Data yang dikelola adalah

Lalu system akan memberikan infomasi mengenai data pasien serta data medis jika pernah melakukan pemeriksaan di klinik tersebut, jadwal praktek dokter, laporan

Gambar 3.17 merupakan tampilan dari form tab page lihat order details. Form ini digunakan untuk melihat order berdasarkan nama buyer atau kontainer tanggal yang akan

Proses-proses yang ada pada sistem ini adalah melakukan autentikasi pengguna, mengelola data master, menambah data stok komponen, menambah data stok oli, melakukan transaksi

Diantara implementasi teknologi SMS dalam kehidupan sehari-hari saat ini adalah remote control system (sistem kendali jarak jauh), yang berfungsi untuk menjalankan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk anggotaikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus Hak

No Skenario Hasil yang diharapkan Kesimpulan 6 Tombol Edit Pesanan Menampilkan form edit data transaksi pemesanan Sesuai 7 Halaman Data Admin Menampilkan informasi terkait