• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Pusura Sungkono Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Pusura Sungkono Surabaya."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

SUNGKONO SURABAYA

Oleh :

Nama : SUGITO NIM : 96.41010.4111 Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

vi

Halaman

ABSTRAKSI ……….. iv

KATA PENGANTAR ………. v

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………. xii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Perumusan Masalah ……… 3

1.3 Batasan Masalah ………. 4

1.4 Tujuan ………. 4

1.5 Sistematika Penulisan ………. 5

BAB II LANDASAN TEORI ………. 7

2.1 Manajemen Poliklinik ………. 7

2.2 Prosedur Sistem Pelayanan Pada Klinik Kesehatan ……….. 8

2.3 Sistem Informasi Manajemen ………. 9

2.4 Local Area Network ……… 10

2.5 Database ……….. 14

2.6 Bahasa Pemrograman ………. 21

BAB III PERANCANGAN SISTEM ……….. 24

3.1 Model Pengembangan ………. 24

(3)

vii

3.4. Context Diagram ………. 29

3.5. Rancangan Layar Dialog ………. 44

3.6. Rancangan Output ……….. 56

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ……….. 59

4.1. Instalasi ……….…. 59

4.2. Implementasi ………. 59

4.3. Evaluasi ………. 82

BAB V PENUTUP ……….. 90

5.1 Kesimpulan ……… 90

5.2 Saran ………. 91

DAFTAR PUSTAKA ………... 92

(4)

viii

Halaman

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Data Dokter ………….……….. 82

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Transaksi Umum ……….……….. 82

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Biaya Tambahan .……….. 83

Tabel 4.4. Hasil Master Biaya Tambahan .. ……….. 83

Tabel 4.5. Hasil Pengujian UPF ………..……….. 83

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Transaksi Laborat ……….………. 84

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Pendaftaran Pasien ……… 84

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Instansi …….……….. 84

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Transaksi Radiologi …..………. 85

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Jadwal Dokter ……….………. 85

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Penjualan Obat ……… 85

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Pembelian Obat ……….. 86

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Master Obat ………. 86

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Hasil Radiologi ……… 86

Tabel 4.15. Hasil Pengujian Master Radiologi ………. 87

Tabel 4.16. Hasil Pengujian Hasil Laborat ……….. 87

Tabel 4.17. Hasil Pengujian Master Laborat ……… 87

Tabel 4.18. Hasil Pengujian Laporan Pasien ……… 88

Tabel 4.19. Hasil Pengujian Laporan Obat ……….. 88

Tabel 3.20. Hasil Pengujian Laporan Dokter ……… 89

(5)

ix

Halaman

Gambar 2.1 External Entity ……….. 15

Gambar 2.2 Aliran Data ……… 15

Gambar 2.3 Proses ………... 15

Gambar 2.4 Data Store ……….. 16

Gambar 2.5 Entity ………. 17

Gambar 2.6 Relationship ……….. 17

Gambar 3.1 Blok Diagram Aplikasi ……… 24

Gambar 3.2 Context Diagram Sistem Informasi Klinik ……… 29

Gambar 3.3 DFD Level 0 Sistem Informasi Klinik ………. 30

Gambar 3.4. DFD Level 1 Administrasi ……….. 31

Gambar 3.5. DFD Level 1 Proses Medis ……….. 32

Gambar 3.6. DFD Level 1 Proses Pemeriksaan Radiologi……… 33

Gambar 3.7. DFD Level 1 Proses Pemeriksaan Laborat ……….. 34

Gambar 3.8. DFD Level 1 Proses Apotik ………. 35

Gambar 3.9. DFD Level 1 Proses Laporan ………….……….. 36

Gambar 3.10 ER-Diagram System Informasi Klinik Pusura ……… 37

Gambar 3.11 Form Login Sistem Informasi Klinik Pusura ……….. 44

Gambar 3.12 Form Input Data Dokter ………. 45

Gambar 3.13 Form Transaksi ……….……….. 45

Gambar 3.14 Form Biaya Tambahan ……… 46

Gambar 3.15 Form Master Biaya Tambahan ……… 47

(6)

x

Gambar 3.18 Form Menu Transaksi Laborat ……….………... 48

Gambar 3.19 Form Pendaftaran Pasien Baru ……… 49

Gambar 3.20 Form Menu Transaksi Radiologi ……… 50

Gambar 3.21 Form Jadwal Praktek Dokter ……….. 50

Gambar 3.22 Form Penjualan Obat ……….. 51

Gambar 3.23 Form Pembelian Obat ………. 51

Gambar 3.24 Form Master Obat ……….. 52

Gambar 3.25 Form Hasil Radiologi ……….. 52

Gambar 3.26 Form Master Radiologi ……….. 53

Gambar 3.27 Form Hasil Laborat ………. 53

Gambar 3.28 Form Master Laborat ……….. 54

Gambar 3.29 Form Master Biaya ………. 54

Gambar 3.30 Form Rekam Medis ………. 55

Gambar 3.31 Form Laporan Dokter ……….. 55

Gambar 3.32 Kwitansi Bukti Pembayaran Laporan ………. 56

Gambar 3.33 Kwitansi Bukti Pembayaran Biaya Observasi ……… 56

Gambar 3.34 Kwitansi Bukti Pembayaran Radiologi/Laborat ………. 57

Gambar 3.35 Kartu Kontrol / Periksa ……….. 57

Gambar 3.36 Kwitansi Bukti Penjualan Obat ……….. 58

Gambar 3.37 Hasil Pemeriksaan Radiologi/Laborat ……… 58

Gambar 4.1. Form Menu Utama Klinik Medis Pusura ………. 60

Gambar 4.2 Form Login ……… 60

(7)

xi

Gambar 4.5. Form Biaya Tambahan ……….……… 63

Gambar 4.6. Form Master Biaya Tambahan……….. 64

Gambar 4.7. Form UPF ………. 65

Gambar 4.8. Form Transaksi Laborat ……….. 66

Gambar 4.9. Form Pendaftaran Pasien …..………... 67

Gambar 4.10 Form Data Instansi ……….. 68

Gambar 4.11 Form Transaksi Radiologi ……….. 69

Gambar 4.12 Form Jadwal Praktek Dokter ……….. 70

Gambar 4.13. Form Penjualan Obat …………..……… 71

Gambar 4.14. Form Pembelian Obat ……… 72

Gambar 4.15. Form Master Data Obat .……….……… 73

Gambar 4.16. Form Hasil Radiologi ………. 74

Gambar 4.17. Form Jenis Pemeriksaan Radiologi ……… 75

Gambar 4.18. Form Hasil Laborat ……… 76

Gambar 4.19. Form Jenis Pemeriksaan Laborat ………... 77

Gambar 4.20 Form Laporan Pemeriksaan Pasien/UPF ……… 78

Gambar 4.21 Form Penjualan Obat ……….. 79

Gambar 4.22 Form Laporan Dokter ……….. 80

(8)

xii

Halaman

Lampiran 1 : Listing Program Pendaftaran Pasien Baru ……….... 93

Lampiran 2 : Listing Program Transaksi ……… 99

Lampiran 3 : Listing Program Medis ………. 107

Lampiran 4 : Listing Program Penjualan Obat ……….. 119

Lampiran 5 : Listing Program Transaksi Laborat ……….. 125

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya dunia teknologi khususnya komputer yang

semakin maju dalam software maupun hardware serta pentingnya informasi yang

dikelola, maka tidak sedikit instansi-instansi ataupun badan usaha yang ada

memanfaatkan peluang-peluang tersebut untuk melengkapi dan mendukung

usaha-usaha yang ada demi kelancaran usaha.

Dalam mengelola informasi yang ada, klinik Medis Pusura Sungkono

masih menggunakan sistem manual, sehingga banyak sekali informasi-informasi

penting selama proses pemeriksaan tidak dapat diperoleh dengan cepat dan yang

terjadi adalah informasi yang sudah terlambat, itupun masih terdapat

kesalahan-kesalahan.

Seorang petugas klinik yang bertugas mendaftar pasien yang sedang sakit

sering mengalami kesulitan dalam melakukan pendataan dikarenakan adanya data

yang sama pada salah satu pasien, misalnya nama yang sering nama baik itu nama

sebenarnya atau salah dalam memasukkan data pasien sehingga hal ini

membingungkan.

Biasanya seorang pasien meminta data kapan terakhir ke klinik sehingga

pasien dapat mengetahui penyakit apa terakhir yang diderita dan dokter siapa yang

menanganinya, sehingga akan diketahui cara penanganan agar penyakit yang

(10)

Dalam memberikan resep suatu obat dokter biasanya tanpa

memperdulikan stok obat yang ada di lingkungan apotik sehingga jika suatu hari

obat yang dipesankan untuk dibeli di apotik habis maka akan berakibat turunnya

nilai pelayanan klinik kepada masyarakat, hal ini juga didukung oleh lamanya

informasi yang didapat darimana atau siapa supplier obat yang harus dihubungi

jika terjadi stock obat yang kurang atau jika obat yang ada rusak.

Pada saat mendaftar maupun pemeriksaan tiap pengunjung yang akan

berobat dikenakan biaya berobat, dalam hal ini biaya tersebut sudah termasuk

biaya kunjungan maupun biaya dokter tetapi tidak termasuk biaya obat. Seringkali

seorang kasir kesulitan akan membedakan biaya tiap dokter dikarenakan tiap

dokter punya tarif masing-masing.

Dalam mempercepat proses pelayanan kesehatan terhadap pasien biasanya

dokter dalam melakukan pemeriksaan memerlukan waktu yang lama sehingga jika

ada antrian maka akan memerlukan waktu yang lama sedangkan pasien ingin

dapat segera diperiksa, meminum obat serata cepat sembuh.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap suatu penyakit pada pasien, maka

dokter perlu informasi laboratorium pada klinik tersebut jika pasien tersebut perlu

dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut

Dalam pembuatan laporan tiap bulan klinik Pusura membutuhkan waktu

yang lama untuk melihat jumlah pasien, dokter serta pembayaran baik itu kepada

dokter maupun dari pasien. Dalam hal ini manajer ingin segera mendapatkan

laporan setiap akhir bulan tepat pada waktunya, biasanya mendekati akhir bulan

karyawan melakukan kerja lembur untuk mempersiapkan segalanya demi laporan

(11)

Pada akhirnya manajer ingin melihat besarnya keuntungan yang diperoleh

oleh klinik Pusura setiap bulannya, hal ini biasanya menjadi kendala bagi

accounting untuk memberikan laporan tiap bulannya dikarenakan banyaknya

perhitungan dan laporan lainnya yang saling mendukung

1.2.Perumusan Masalah

Permasalahan yang dapat diambil dari analisa sistem informasi pelayanan

kesehatan ini antara lain :

1. Sering terjadinya duplikasi data (redundant) terhadap pasien yang

mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

2. Kurangnya informasi mengenai diri pasien oleh medis untuk melakukan

pelayanan kesehatan yang baik terhadap pasien maupun dokter yang

menanganinya penyakitnya.

3. Tidak dapat diketahui dengan cepat terhadap stock obat yang ada di apotik dan

penggunaan yang ada atas petunjuk dokter dalam lingkungan klinik Pusura,

serta lamanya order kepada supplier yang berkepentingan

4. Terjadinya kesulitan dalam penanganan terhadap pembayaran dari setiap

pasien yang telah dilayani.

5. Kesulitan dalam menentukan dan pengambilan keputusan terhadap kapasitas

peningkatan pelayanan kesehatan dari klinik.

6. Dibutuhkan suatu informasi pasien yang akan dirujuk kepada laboratorium

pada klinik tersebut

7. Dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat jumlah pasien, dokter serta

(12)

8. Sulitnya perhitungan atas keuntungan yang diperoleh klinik Pusura tiap

bulannya

1.3.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang ada, maka dalam tugas akhir ini penulis

ingin membatasi masalah tersebut pada :

1. Sistem informasi ini hanya digunakan dalam satu gedung.

2. Pembayaran yang dilakukan harus tunai dan tanpa kartu kredit baik untuk

biaya dokter maupun pembayaran pada apotik untuk pengambilan obat

3. Untuk perhitungan keuntungan klinik, gaji pegawai dan pengeluaran

kebutuhan kantor hanya berupa data masukan saja

4. Tidak melayani opname dan operasi, baik operasi kecil maupun operasi besar.

5. Penggunaan jaringan komputernya dibatasi hanya dalam satu gedung dengan

client-server.

1.4.Tujuan

1. Memperbaiki sistem yang lama dari yang manual menjadi terkomputerisasi.

2. Meningkatkan proses sistem informasi pelayanan kesehatan terhadap pasien.

3. Membuat dan menyusun laporan untuk setiap akhir bulan dan akhir tahun

serta membantu pembuatan laporan operasional pada pihak manajer, baik data

pasien, gaji karyawan dan gaji dokter serta hutang dan pitang klinik.

4. Mengola data pasien, baik yang baru daftar maupun yang sudah daftar,

sehingga jika ada pasien baru dapat segera mendaftar dan jika pasien lama

(13)

5. Mengola informasi stock obat yang ada di apotik dan mengatur pemesanan

kembali pada supplier jika obat yang ada sudah mencapai reorder point (batas

minimal pemesanan ke supplier)

1.5.Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Tugas Akhir dibagi menajdi beberapa bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi pembahasan tentang Latar Belakang Masalah,

Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini memuat tentang Landasan Teori yang menjadi

teori-teori dasar yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan

sehubungan dengan Rancang Bangun aplikasi online Sistem

Informasi Klinik Pusura Sungkono Surabaya.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini dibahas mengenai tahapan-tahapan yang dilalui

dalam pembuatan Tugas Akhir ini, mulai dari menganalisa dan

mendesain system yang akan dibuat, perancangan DFD

perancangan ERD.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam bab ini dibahas secara lebih rinci mengenai implementasi

penggunaan program dalam proses transaksi pendaftaran, medis,

penjualan mauapun pembelian obat hingga menjadi sebuah

(14)

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari

keseluruhan sistem yang telah dibuat, serta saran-saran yang

diberikan untuk melengkapi sistem yang dibuat sehingga dapat

berguna bagi pembuatan Sistem Informasi Klinik Pusura

(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen Poliklinik

Definisi manajemen diberikan oleh pakar-pakar manajemen yang

bersumber dari pemikiran para pelopor perkembangan ilmu manajemen modern.

Berikut ini di sajikan istilah manajemen dan administrasi yang sering di gunakan

secara bergantian untuk menjelaskan ruang lingkup pengertian yang sama yang

dikutip dari pengarang Dr. A. A. Gede Munijaya, MPH (Manajemen Kesehatan,

1999). Pengertian ilmu administrasi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas

dibandingkan dengan ilmu manajemen, tetapi ilmu manajemen itu sendiri

berfungsi sebagai motor penggerak berkembangnya dinamika administrasi.

Keduanya mempunyai titik pandang yang sama tentang peran manusia sebagai

sumber daya utama dalam sebuah organisasi.

Secara klasik, pengertian Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana

menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai

tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan pengertian

tersebut, Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama

penerapannya yaitu :

1. Efisien dalam pemanfaatan sumber daya

2. Efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi

(16)

Sedangkan pengertian Administrasi itu sendiri adalah ilmu yang

mempelajari kerjasama sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk

mencapai tujuan bersama.

Seperti halnya manajemen perusahaan, di bidang kesehatan juga dikenal

berbagai jenis manajemen sesuai dengan ruang lingkup kegiatan dan sumber daya

yang dikelolanya. Di jajaran organisasi kesehatan juga ada bagian yang mengurus

personalia, keuangan, logistik (obat dan peralatan), pelayanan kesehatan, sistem

informasi dan sebagainya.

Semakin berkembangnya privatisasi pelayanan kesehatan di Indonesia

juga akan memberikan peluang investasi untuk sector swasta untuk menanamkan

modalnya di bidang pelayan kesehatan Klinik Pusura Sungkono bersama Dokter

Spesialis yang tujuan utamanya untuk memberikan pelayanan kesehtan kepada

masyarakat.

Klinik kesehatan sebagai sub sistem pelayanan kesehatan memberikan dua

jenis pelayanan masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik untuk mengobati

penyakityang diderita pasien, sedangkan pelayanan administrasi meliputi

pelayanan pada saat pendaftaran dan pemberian informasi kepada pasien

2.2. Prosedur Sistem Pelayanan Pada Klinik Kesehatan

Sistem pelayanan pada klinik dilakukan dengan dating ke klinik untuk

mendaftarkan diri di bagian Administrasi (loket pelayanan). Pada waktu pasien

mendaftar, dilakukan pengecekan daftar pasien. Pengecekan ini dilakukan untuk

(17)

diklinik, pasien dapat langsung antri untuk menuju ruangan dokter. Dan jika dia

tidak termasuk pasien di klinik tersebut, maka dilakukan input pasien baru.

Setelah itu datanya disimpan pada dokumen data pasien dan dibatkan kartu

periksa. Kartu periksa akan diberikan kepada pasien untuk disimpan. Dan juka

pasien ingin berobat, kartu periksa tersebut hagrus dibawa. Sebaliknya jika pasien

lama yang pernah berobat di klinik, selain mendapat kartu pasien, dia juga

memiliki catatan medik tentang keluhan penyakitnya.

(Klinik Pusura Sungkono)

2.3. Sistem Informasi Manajemen

Sistem adalah kumpulan atau kesatuan metode atau teknik yang di gabung

dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan untuk mencapai

tujuan tertentu. Sedangkan informasi adalah data-data yang di olah menjadi

sesuatu yang berguna dan berarti menghasilkan sesuatu yang berguna bagi yang

membutuhkannya.

Definisi Sistem Informasi Manjamen adalah kumpulan data-data yang

saling berhubungan dan terkait dalam usaha menghasilkan informasi yang

berguna untuk menunjang fungsi-fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan

keputusan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Informasi diproses

menjadi menjadi data-data yang berguna. Dimana pemrosesan informasi

merupakan aktivitas utama dalm masyarakat dan komputer merupakan bagian

penting dari pemrosesan informasi tersebut. Dalam pembuatan sistem diperlukan

desain sistem dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Entity

(18)

2.4. Local Area Network

Local Area Network seringkali disebut LAN, yang merupakan jaringan

milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus, seringkali digunakan untuk

menghubungkan komputer dengan komputer lainnya untuk memakai resource dan

saling bertukar informasi dimana dalam komulikasi menggunakan server dan

client dalam pengoperasiannya (Thomas Robert.M, 1996)

2.4.1. Server

Komputer sebagai pusat pengendali yang dapat menyimpan data dan informasi

dalam satu komputer disebut server, sehingga data akan terpusat. Biasanya server

ditempatkan pada ruangan khusus yang jauh dari hal-hal yang tidak

dimungkinkan.

Pada server ini seluruh data dan informasi klinik ditempatkan, sehingga

pengambilan data sewaktu-waktu terpusat dan mudah, sehingga data dapat segera

di update jika terjadi setiap kali transaksi. (Thomas Robert.M, 1996)

2.4.2. Client

Pemrograman Client/Server menjadi popular saat ini. Apa kelebihannya?

Anda perlu meluangkan waktu untuk mengerti tentang kelebihan client/server

dibandingkan teknologi lainnya.

Misalnya, Anda akan memakai tabel Employee dari database Interbase

IBLocal. Tabel tersebut berisi ratusan record dan ditempatkan di komputer

jaringan yang bekerja sebagai server. Jika Anda ingin mengetahui gaji tertinggi

dari karyawan, Anda harus membuka sebuah komponen Table (Tkyw) yang

(19)

Program tersebut akan memindahkan sebuah tabel yang besar dari

komputer jaringan ke komputer lokal. Operasi ini memerlukan waktu beberapa

menit. Delphi mempunyai komponen Query, dan Anda dapat memberikan

perintah.

Dengan tabel Paradox, query tersebut harus diproses oleh mesin lokal, dan

seluruh tabel harus dikirimkan dari komputer jaringan ke mesin lokal sehingga

performansinya masih sama. namun

Untuk melakukan pekerjaannya kasir, operator komputer, apotik sampai

manajer menggunakan komputer, dimana komputer tersebut terhubung ke server

untuk mengambil data, komputer inilah yang disebut client. Sehingga tiap client

dalam berkomunikasi dengan client untuk berbagi data dan informasi harus

melewati server (Thomas Robert.M, 1996)

2.4.3. Komunikasi Client-server

Komunikasi antara 2 komputer atau lebih yang berada dalam satu area

serta saling tukar menukar data dan informasi disebut dengan komunikasi

client-server, dimana dalam komunikasi ini ada yang bertindak sebagai server (penyedia

informasi sebagai pusat data) dan client (komputer yang dapat mengambil data

dan informasi yang diperlukan pada pusat data) saling tukar menukar data.

Keuntungan Client-Server adalah :

a. Memungkinkan beraneka ragam aplikasi front-end (database, akuntansi,

pengolahan kata, dan lain-lain) untuk berbagi dalam menggunakan data yang

(20)

b. Mengijinkan benar-benar pengolahan terdistribusi; alat-alat atau fungsi-fungsi

pada mesin yang berbeda pada lokasi yang berbeda juga bisa diakses oleh

workstationmana saja pada suatu jaringan.

c. Menyediakan performance yang cukup tinggi dan integritas data karena jalur

data pada jaringan sangat kecil

d. Efisiensi biaya, server yang harganya mahal bisa berfungsi banyak (tidak

hanya sharing resource) tetapi bisa sekaligus sebagai gateway

Dengan client-server, kita yang berada pada PC bisa berhubungan dengan

computer besar untuk mengakses aplikasi/data yang ada disana dengan

menggunakan device dan file transfer. (Martina, Inge, 2002)

2.4.4. Perancangan Ruang Instalasi Komputer

Rencana penjadwalan instalasi yang akurat sangat dibutuhkan. Rencana

tersebut meliputi :

a. Layout peralatan dalam ruang komputer

b. Kebutuhan fisik komputer

c. Ruang kantor bagi pegawai pengolah data

Dengan perancangan ruangan komputer yang berbeda dalam satu gedung

mengakibatkan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan akan jelas

dan alur informasi yang direncanakan akan tercapai.

2.4.5. Pemusatan Data Komputer

Dengan pemusatan data maka semua data dari seluruh departemen

disimpan hanya dalam satu sistem data base saja. Semua departemen bahkan

(21)

mudah. Dengan demikian selain ada penghematan sumber daya, juga ada

peremajaan informasi selalu terjaga dan terjamin sekaligus untuk seluruh

departemen.

Untuk data di kasir maupun sampai ke data apotik akan disimpan dalam

satu komputer, sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu bagian (computer

bagian) tidak akan mengganggu kinerja klinik dalam kegiatan operasional, dalam

arti jika ada salah satu computer tidak berkerja secara baik, maka tidak

mempengaruhi kinerja perusahaan secara total karena data tidak disimpan didalam

computer yang kinerjanya kurang melainkan dalam satu computer pusat (compu

ter server).

2.4.6. Keamanan Data Dalam Jaringan Komputer

Keamanan Jaringan komputer komputer didefinisikan sebagai sebuah

perlindungan dari sumber daya terhadap upaya perubahan dan perusakan oleh

seorang yang tidak diijinkan.

Kepedulian akan keamanan jaringan juga didorong oleh pertumbuhan

bisnis telekomunikasi yang melaju dengan pesat. Dalam hal keamanan jaringan

tidak lepas akan bagian penting yang terlibat meliputi identitas user dan

authentifikasi user, dimana tiap pemakai komputer memiliki hak serta tugas

masing-masing yang sudah di tetapkan oleh masing-masing departemen

Setiap karyawan mempunyai hak yang berhubungan dengan data dan

informasi yang disimpan pada komputer induk, sehingga diberikanlah username

dan password untuk mengambil data dan informasi, diberikan username dan

(22)

dimaksud, dimana hak tiap karyawan dibagi atas kasir, beberapa operator dan

manajer. (Andri Kristanto, 2003)

2.5. Database

Database adalah kumpulan file – file yang mempunyai kaitan antara satu file

dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk

menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Bila terdapat

file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yang lainnya berarti

file tersebut bukanlah kelompok dari satu database, ia akan membentuk satu

database sendiri.

2.5.1. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah sebuah alat untuk menggambarkan suatu

sistem yang sudah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

(misalnya telepon, surat dan lainnya) atau lingkungan fisik dimana data itu akan

disimpan (misalnya kartu, harddisk, disket, dan lain sebagainya). Data flow

diagram dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur dan

jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik.

Simbol-simbol yang dapat dipakai dalam DFD adalah :

1. External Entity

Simbol ini menggambarkan entity-entity yang terdapat diluar sistem tetapi

entity tersebut memiliki hubungan dengan sistem yang sedang dibangun. External

(23)

Gambar 2.1. External Entity

2. Data Flow (Arus data)

Menunjukkan aliran data dari suatu entity atau data store ke proses ataupun

dari suatu proses ke entity ke data store. Aliran data berisi data-data yang akan

diproses dan setiap aliran data harus melalui suatu proses. Aliran data

digambarkan dengan tanda panah.

Gambar 2.2. Aliran Data

3. Proses (Process)

Data yang dimasukkan akan diproses, dalam hal ini menggambarkan

bagaimana data diolah dan menjadi suatu proses. Dalam proses minimal harus

terdapat sebuah input dan sebuah output.

Gambar 2.3. Proses

4. Data Store

Menggambarkan suatu tempat yang di gunakan oleh sistem untuk menyimpan

data. Data store akan digunakan oleh sistem untuk menyimpan data yang

merupakan hasil output ataupun mengirimkan data sebagai input ke dalam suatu

proses.

(24)

Gambar 2.4. Data Store

( Jogiyanto HM, Akt., MBA, Ph.D.,1999 )

2.5.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Merupakan suatu bagan struktur dari suatu sistem ayng menggambarkan

hubungan yang terjadi pada tiap-tiap entity dalam suatu sistem. Entity dapat

berupa objek, benda, orang ataupun kejadian yang dapat di rekam dalam basis

data. Setiap entity memiliki atribut yang menjelaskan tentang keberadaan entity

tersebut. Hubungan atau relasi yang terjadi antar entity dapat dibedakan menjadi 3

jenis yaitu hubungan/relasi :

1. One – to – one (1:1)

Fungsi relationship 1 : 1 adalah apabila satu entity dalam satu entity set hanya

berelasi dengan satu entity dalam entity set yang lain.

2. One – to – many (1:N)

Apabila satu entity dalam suatu entity set (A) dapat berelasi dengan banyak

entity pada entiy set yang lain (B), tapi satu entity dalam entity set (B) hanya

dapat berelasi dengan satu entity dalam entity set (A)

3. Many – to – many (N:M)

Apabila satu entity dalam suatu entity set (A) dapat berelasi dengan banyak

entity set yang lain (B), demikian pula sebaliknya.

Seperti juga DFD entity relationship model juga menggunakan lambang-lambag

untuk mendeskripsikan hubugnan yang terjadi antara entity. Lambang-lambang

(25)

1. Entity

Gambar 2.5. Entity

2. Relationship

Gambar 2.6. Relationship

( Jogiyanto HM, Akt., MBA, Ph.D.,1999 )

2.5.3. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen

menjadi yang menunjukkan entity dan relasinya. Bentuk normalisasi :

1. Bentuk tidak normal ( unnormalized form )

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk normal kesatu ( 1NF / First Normal Form )

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat

file ( file datar / rata ), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan

nilai dari field – field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribute yang

berulang – ulang atau atribute bernilai ganda ( multivalue ). Tiap field hanya

satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti

mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata – kata sehingga

(26)

3. Bentuk normal kedua ( 2NF / Second Normal Form )

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi

kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung

secara fungsi pada kunci utama atau primary key. Sehingga untuk membentuk

normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci – kunci field. Kunci field

haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk normal ketiga ( 3NF / Third Normal Form )

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk

normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang

transitif. Dengan katalain, semua atribute bukan kunci haruslah bergantung

hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

5. Boyce – Codd Normal Form ( BCNF )

Boyce – codd normal form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk

normal ketiga. Untuk menjadi BCNF relasi harusdalam bentuk normal kesatu

dan setiap atribute harus bergantung fungsi pada atribute superkey

( Ir. Harianto Kristanto, 1994 )

2.5.4. Databasenya

1. Paradox

Paradox merupakan jenis database yang sangat dominan sekarang ini,

adapun kelebihan penggunaan Paradox :

a. Serbaguna

- Database Paradox dapat menyimpan informasi dalam bentuk tabel, daftar

(27)

- Paradox sangat cocok menyimpan dan memelihara berbagai macam

informasi

- Dapat membuat tanggal dan number sesuai standart internasional dapat

database yang dimiliki

b. Mudah dalam pengoperasiannya

- Paradox sangat mendukung pemrograman visual.

- Paradox sangat mendukung segala bahasa pemrograman yang

menggunakan database

- Paradox dapat disusun tanpa ada aturan yang tetap. Ini artinya program

yang telah dibuat dapat segera di gabungkan dengan paradox secara cepat

dan efisien dimana sebagai programmer dapat secara bebas untuk tidak

tergantung aturan dalam penyusunan informasi

- Dapat memilih dari menu program yang dibuat, sehingga dapat di buat

jalan pintas agar data dan informasi cepat dan mudah untuk

mengaksesnya

c. Berkapasitas lebih besar

- Dalam satu table dapat berisi lebih dari 2 milyar data dimana

masing-masing terdapat data terdapat 4.000 karakter, disamping itu terdapat 255

field masing-masing field terdapat 255 character

- Dalam penggunaan visual, paradox dapat di hubungkan dengan banyak

table dalam satu query

- Dalam setiap table dapat dibuat 15 form dan 15 laporan yang berhubungan

(28)

d. Pengaksesan data lebih cepat

Paradox secara cepat dapat membantu jika ada masalah dalam pembuatan dan

pemeliharaan database

e. Dapat digunakan pemula maupun yang sudah berpengalaman

- Untuk pemula yang belum pernah menggunakan database sebelumnya ,

dapat belajar untuk mempelajari paradox karena paradox sangat mudah

untuk dipelajari dan dipahami serta mempunyai fungsi yang lengkap

- Untuk yang sudah berpengalaman dengan aplikasi yang lengkap dan

komplek maka paradox sangat mendukung dalam pembuatan, penyusunan

serata hubungan database seperti hubungan banyak table, form maupun

laporan

f. Dapat digunakan dalam database network

- paradox dapat mendukung dua atau lebih komputer didalam sebuah

jaringan dapat berbagi informasi, table, form maupun report secara

bersama-sama.

- Menggunakan paradox pada sebuah jaringan seperti menggunakan pada

komputer pribadi, sehingga dapat di ubah-ubah data dan informasi

sewaktu-waktu.

Paradox dapat digunakan untuk penggunaan printer yang berbeda pada menu

(29)

2.6. Bahasa Pemrograman

2.6.1. Delphi

Delphi menggabungkan pemrograman visual dan berorientasi obyek

kedalam lingkungan pengembangan yang memudahkan programmer, karena

Delphi menyediakan arsitektur yang memungkinkan penggunaan ulang komponen

– komponen program. Hal ini menyebabkan pembuatan aplikasi menjadi lebih

cepat dan menghasilkan program window lebih cepat pula.

Kelebihan – kelebihan Delphi :

Delphi menyediakan fasilitas yang luas mulai dari fungsi untuk membuat

form hingga fungsi untuk menggunakan beberapa format file basis data yang

populer ( dBase, Paradox, dan sebagainya ). Fasilitas Delphi meliputi :

1. Komponen yang dapat dipakai ulang dan dapat dikembangkan Delphi

mempermudah pembuatan program bagi komponen – komponen windows

seperti label, button dan bahkan dialog. Sebagai contoh, dalam windows,

dialog untuk menyimpan file ditemukan dalam banyak aplikasi. Dialog

tersebut telah tersedia dalam Delphi dan dapat langsung digunakan tanpa

memprogram. Masih banyak lagi komponen yang dapat digunakan untuk

membuat aplikasi dalam Delphi. Komponen – komponen tersebut bahkan

dapat diatur agar sesuai dengan kebutuhan Anda.

Komponen visual dan komponen non visual sudah tersedia dalam Delphi.

Komponen – komponen yang dapat ditemui antara lain adalah komponen

button, komponen – komponen database, komponen menu dan dialog.

Komponen – komponen database memungkinkan Anda menampilkan data

(30)

2. Dapat mengakses VBX.

Delphi dapat mengakses VBX secara langsung. Dalam Delphi VBX dianggap

sebagai kumpulan komponen yang dapat digunakan langsung untuk membuat

aplikasi.

3. Template aplikasi dan template form.

Dalam Delphi telah didefinisikan template aplikasi dan template form yang

dapat dipakai untuk membuat semua aplikasi dengan lebih cepat.

4. Lingkungan pengembangan Delphi.

Beberapa contoh fasilitas didalam Delphi yang dapat diatur sesuai kebutuhan

adalah palet komponen, editor program dan template form.

5. Program yang terkompilasi.

Kebanyakan lingkungan pengembangan visual pada window menyatakan

dapat mengkompilasi program. Namun sebenarnya mereka hanya dapat

mengkompilasi sebagian program dan kemudian menggabungkan interpreter

dan pcode dalam sebuah file. Dengan cara ini didapatkan eksekusi yang

lambat. Didalam Delphi program yang dihasilkan benar – benar program yang

terkompilasi tanpa interpreter dan pcode sehingga dapat berjalan lebih cepat.

Program Delphi yang kecil dapat diserahkan dalam bentuk sebuah file EXE

tanpa harus menyertakaan file DLL.

Kemampuan mengakses data dalam bermacam format. Dalam Delphi terdapat

Borland Database Engine ( BDE ) yang digunakan untuk mengakses format

(31)

Sebelumnya BDE dikenal sebagai ODAPI, kemudian IDAPI dan sekarang

menjadi standar untuk akses semua jenis data yang ada saat ini. BDE juga

dapat mengakses database client/server seperti Sybase SQL Server, Oracle dan

Borland Interbase. Bila dibandingkan dengan Microsoft ODBC, BDE lebih

unggul dalam hal unjuk kerjanya. Ini karena BDE memiliki bentuk yang lebih

(32)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Model Pengembangan

Tugas Akhir ini berupa proyek. Dimana system yang ada di sini memberikan suatu informasi tentang data pasien, data obat, data medis serta penanganan kesehatan yang diberikan pihak klinik kepada masyarakat.

System memberikan suatu masukan yang berisi data pasien, data dokter yang dimaksud beserta penyakit yang diderita. Lalu system akan memberikan infomasi mengenai data pasien serta data medis jika pernah melakukan pemeriksaan di klinik tersebut, jadwal praktek dokter, laporan pembayaran ke supplier obat, laporan pembayaran dari pasien (pendapatan), hasil medis serta stock obat di apotik. Diagram blok aplikasi yang akan dibuat seperti terlihat pada gambar berikut :

(33)

3.2. Identifikasi Masalah

Untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, maka langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung untuk

mengetahui sistem yang digunakan oleh Klinik Pusura Sungkono Surabaya. 2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada

pihak-pihak yang besangkutan.

3.2.1. Hasil Identifikasi

Klinik medis pusura dalam menangani pemeriksaan medis terhadap pasien aygn berobat dibedakan menjadi 2 bagian yang berbeda yaitu pasien umum dan pasien khusus. Pasien umum yang dimaksud disini ialah pasien perorangan yang datang bukan atas nama suatu instansi tertentu. Pasien umum ini dalam melakukan transaksi pembayaran melalui transaksi tunai atau cash, baik saat melakukan konsultasi kedokter umum, spesialis, gigi maupun pada saat melakukan tindakan medis.

Sedangkan yang dimaksud pasien khusus disini adalah pasien suatu instansi tertentu diaman instansi tersebut telah menjalin kerjasama dengan pihak klinik medis didalam melaksanakan pengobatan terhadap karyawan instansi tersebut. Instansi disini bisa suatu perusahaan misalnya PLN, PT.MargaBumi, PT Coca-Cola atau juga perusahaan asuransi kesehatan misalnya Asuransi Allianz, Brigen Life, dan sebagainya.

(34)

diberikan kepada instansi berbeda satu sama lain tergantung kesepakatan kedua belah pihak.

3.3. Analisis Masalah

3.3.1. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja Klinik Medis Pusura Sungkono dalam menangani pasien umum maupun pasien khusus adalah sebagai berikut :

Dalam pelayanan terhadap pasien umum, pasien yang datang untuk berobat ke klinik dapat menunjukkan kartu kontrol uantuk memudahkan pengentrian data pasien. Jika pasien lupa atau tidak membawa kartu bisa dicarikan dengan mengurutkan nama dan alamat pasien. Setela data ditemukan, bagian administrasi mengambil map status pasien untuk diserahkan kedokter pilihan sesuai dengan permintaan pasien tersebut ingin memeriksakan diri ke dokter apa. Sebelum menyerahkan status, administrasi membuat kwitansi pemeriksaan dokter sesai pilihan pasien selesai melakukan pemeriksaan medis pasien diberi resep yang dapat ditebus dibagian kamar obat klinik atau dapat pula di apotik lain.

Untuk melakukan pemeriksaan penunjang (bila diperlukan) seperti radiologi dan laborat pasien umum kembali ke bagian administrasi untuk menyerahkan form pemeriksaan sesuai permintaan dokter untuk dibuatkan kwitansi pemeriksaan radiologi ataupun laborat. Semua transaksi pembayaran pasien umum dilakukan dengan cara tunai atau cash.

(35)

di kartu pasien dan mencetak kwitansi sesuai dengan pilihan pasien kemana ia ingin berobat apakah ke klinik umum, spesialis ataupun ke klinik gigi. Setelah kwitansi dicetak pasien tanda tangan di kwitansi sebagai bukti bahwa ia telah berobat ek klinik setelah selesai melakukan pemeriksaan pasien mendapat resep yang dapat diambil diklinik (semua resep pasien instansi harus diambil di klinik, kecuali obat tersebut harus ada perjanjian tertentu yang membolehkan pasien instansi mengambil obat di luar kamar obat klinik).

Untuk pemeriksaan penunjang seperti laborat dan radiologi, pasien instansi kembali kebagian administrasi untuk dibatkan kwitansi pemeriksaan yagn harus ditanda tangani sebagai bukti bahwa pasien tersebut telah melakukan pemeriksaan.

Semua transaksi yang dilakukan oleh pasien instansi dilakukan secara kredit yang nantinya akan di tagihkan ke instansi atau perusahaan yang bersangkutan.

3.3.2. Hasil Analisis

Dari sistem yang ada dapat disimpulkan mengenai : 1. Entity yang terlibat

a. Pasien Umum. b. Pasien Khusus c. Manajer 2. Proses yang terjadi

a. Pendaftaran pasien baru.

(36)

d. Pembuatan resep obat. e. Pemeriksaan laborat. f. Pemeriksaan radiologi. 3. Input

a. Data pasien baru.

b. Data pasien lama (baik umum maupun instansi) c. Data medis pasien.

d. Form pemeriksaan laborat. e. Form pemeriksaan radiologi. f. Resep obat.

4. Output

a. Kwitansi pasien umum.

b. Kwitansi pasien instansi (untuk ditanda-tangani). c. Hasil laborat.

d. Hasil radiologi. e. Copy Resep.

(37)

3.4. Context Diagram

Gambar 3.2. Context Diagram Sistem Informasi Klinik Pusura

Tanda_tangan

Lap_Pembr_obat Lap_Penj_obat

Lap_Pemby_Psn Lap_Kunj_Psn

Daftar Kartu_berobat

Kuitansi

Kuitansi Bayar

Daftar Kartu_Berobat

Pasien_Umum Pasien_khusus

Manager 1

Sistem Informasi Pelayanan Klinik

(38)

3.4.1. DFD Level 0

(39)

3.4.2 DFD Level 1 Proses Administrasi

Gambar 3.4. DFD level 1 Proses Administrasi

(40)

3.4.3. DFD Level 1 Medis

(41)

3.4.4 . DFD Level 1 Proses Pemeriksaan Radiologi

[Pemeriksaan_Radiologi]

[Hasil_radiologi]

[Hasil_periksa] [Data_transaksi]

[Data_pasien]

[Data_radilogi] [Data_pasien]

[Hasil_Periksa] Pasien_Um

um

1 Pasien_umum 2 Pasien_khusus

3 Transaksi

Pasien_khus us

4 Radiologi 1.3.1 Merekam data

pasien

1.3.2 Membuat hasil

pemeriksaan Medis

(42)

3.4.5 DFD Level 1 Proses Laborat

Pemeriksaan_Laborat

[Pemeriksaan_laborat]

[Hasil_periksa] [Data_transaksi]

[Data_laborat]

[Data_pasien] [Data_pasien]

[Hasil_periksa] Pasien_Um

um

1 Pasien_umum 2 Pasien_khusus

3 Transaksi

Pasien_khus us

5 Master_laborat

1.4.1 Merekam data

pasien

1.4.2 Membuat hasil

pemeriksaan

Medis

(43)

3.4.6 DFD Level 1 Proses Apotik

(44)

3.4.7. DFD Level 1 Proses Laporan

[Data_pasien]

Lap_pebr Lap_penj [Data_uang_masuk]

[Data_pasien]

[Lap_Pembr_obat] [Lap_Penj_obat] [Lap_Pemby_Psn] [Lap_Kunj_Psn]

Manager

2 Pasien_khusus

9 Trans_uang_ masuk 1 Pasien_umum 1.6.1

lap_kunjungan pasien

1.6.2

Data_pasien

1.6.3 Lap_penj_obat

1.6.4 Lap_pembr_obat

11 Tran_penj

12 Tran_pebr

(45)

3.4.8. Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)

(46)

3. 4.10 Struktur File

1. Nama Tabel : UPF.DB Kunci : Idupf

Fungsi : Menyimpan data jenis pemeriksaan dan harganya.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Idupf Integer

Namaupf Alpha Numerik 30

Hargaupf Integer

2. Nama Tabel : instansi.DB Kunci : No

Fungsi : Menyimpan data instansi.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

No Integer

NamaUPF Alpha Numerik 20

Harga Integer

Discount Integer

Total Integer

3. Nama Tabel : pasien.DB Kunci : Noreg

Fungsi : Menyimpan data pasien

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

(47)

Nama Alpha Numerik 20

NamaInstansi Alpha Numerik 20

4. Nama Tabel : JadPrak.DB Kunci :

Fungsi : Menyimpan data jadwal praktek dokter

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Kode Integer

NamaDokter Alpha Numerik 25

Hari Alpha Numerik 15

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Iddokter Integer

Nama Alpha Numerik 20

Alamat Alpha Numerik 25

Telp Alpha Numerik 25

(48)

6. Nama Tabel : transaks.DB Kunci : NoKwt

Fungsi : Menyimpan data transaksi pasien

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Nokwt Integer

NoAntrian Integer

Tgltrans Date

IdPasien Integer

Pembayaran Integer

7. Nama Tabel : MasterBiaya.db Kunci : JenisObservasi

Fungsi : Menyimpan data biaya tambahan

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

JenisObservasi Alpha Numerik 30

Harga Integer

8. Nama Tabel : rekamMed.DB Kunci : IdPasien

Fungsi : Menyimpan data hasil pemeriksaan medis.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

IdPasien Integer

Tgl Date

NamaDokter Alpha Numerik 30

Nama Alpha Numerik 24

(49)

9. Nama Tabel : TransRadio.DB Kunci : NoKwitansi

Fungsi : Menyimpan data transaksi radiologi.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

NoKwitansi Integer

Tanggal Date

Nama Alpha Numerik 25

Dokter Alpha Numerik 25

Kode Alpha Numerik 10

JenisPemeriksaan Alpha Numerik 20

Tarif Integer

Diskon Integer

Total Integer

10. Nama Tabel : TransLab.DB Kunci : NoKwitansi

Fungsi : Menyimpan data transaksi laborat.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

NoKwitansi Integer

Tanggal Date

Nama Alpha Numerik 25

Dokter Alpha Numerik 25

Kode Apha Numerik 10

JenisPemeriksaan Alpha Numerik 25

Tarif Integer

Diskon Integer

(50)

11. Nama Tabel : periksa.DB Kunci : Kode

Fungsi : Menyimpan data jenis pemeriksaan.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Nama Alpha Numerik 20

Harga Integer

Baris Alpha Numerik 10

Kelompok Alpha Numerik 10

NNP Alpha Numerik 10

NNW Alpha Numerik 10

12. Nama Tabel : Obat.DB Kunci : Kode

Fungsi : Menyimpan data persediaan obat.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Obat Alpha Numerik 50

Jumlah Integer

HargaBeli Integer

HargaJual Integer

Keterangan Alpha Numerik

13. Nama Tabel : JualObat.DB Kunci :

Fungsi : Menyimpan data penjualan obat.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Tanggal Date

NoKwitansi Integer

IDPasien Integer

(51)

IDInstansi Integer

NamaObat Alpha Numerik 20

HargaObat Alpha Numerik 20

Discount Integer

Jumlah Integer

14. Nama Tabel : HasilLaborat.DB Kunci : Nokwitansi

Fungsi : Menyimpan data hasil Laborat.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

NoKwitansi Alpha Numerik 5

Biaya Integer

JenisPemeriksaan Alpha Numerik 20

Hasil Alpha Numerik 30

15. Nama Tabel : HasilRadiologi.DB Kunci : Nokwitansi

Fungsi : Menyimpan data hasil radiologi

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

NoKwitansi Alpha Numerik 5

Biaya Integer

JenisPemeriksaan Alpha Numerik 20

Hasil Alpha Numerik 30

16. Nama Tabel : BeliObat.DB Kunci :

Fungsi : Menyimpan data pembelian obat.

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

NamaObat Alpha Numerik 20

Jumlah Integer

(52)

PPN Integer

Potongan Integer

HargaTotal Integer

17. Nama Tabel : Radiologi.DB Kunci : Kode

Fungsi : Master Radiologi

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

Nama Alpha Numerik 25

Harga Integer

Kelompok Alpha Numerik 25

NNP Alpha Numerik 10

NNW Alpha Numerik 10

3.5. Rancangan Layar Dialog

1. Menu Login

Gambar 3.11 Form Login Sistem Informasi Klinik Medis Pusura Keterangan :

Menu Login disini di gunakan untuk menentukan hak login dari masing masing user dimana nantinya akan ditentukan hak akses ke masing – masing bagian.

User : < Nama > Hak Login : < UPF > Password : < Password >

(53)

User adalah nama dari user yang telah terdaftar dan mempunyai hak login. Hak Login adalah hak dari masing –masing user dimana hak login ini menentukan hak akses ke tiap bagian yang telah dtentukan

Password adalah kata kunci yang hanya diketahui oleh user yang bersangkutan

2. Menu Input Data Dokter

Gambar 3.12 Form Input Data Dokter

Keterangan :

Data dokter yang diinputkan di sini harus lengkap karena bila tidak maka akan tampil pesan “Data Belum Lengkap”.

3. Menu Transaksi

Gambar 3.13 Form Transaksi ID Dokter : <Iddokter>

Nama : <Nama> Alamat : <Alamat> Telp : <Telp>

UPF Simpan : <UPF> Baru Edit Hapus Tutup

No Kwitansi : <Nokwt > Tanggal : <Tgltrans> Id Pasien : <IdPasien>

NamaPasien : <NamaPasien> Nama Dokter : < Nama Dokter > UPF : <UPF>

Instansi : <Instansi> Pembayaran : <Pembayaran>

(54)

Keterangan :

Pada menu ini akan di masukkan data data transaksi pasien yang telah dinputkan oleh bagin administrasi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pasien yang akan dilayani ada dua bagian. Bagian yang pertama adalah pasien

yang belum pernah datang sama sekali maka akan di daftar dulu datanya di form Pasien, bagian yang kedua adalah pasien yang pernah berobat di pusura dan akan langsung dilayani

2. Pasien harus menentukan akan berobat ke bagian apa dan kemudia akan di cek

kehadiran dokter tersebut sesuai dengan sudah loginnya apa belum dokter yang bersangkutan.

3. Setelah dokter yang di maksud oleh pasien ada maka pasien tersebut akan langsung diberi no antrian dari dokter yang bersangkutan

4. Disini juga akan langsung otomatis ditentukan harga yang harus di bayar oleh pasien sesuai dokter yang akan dituju serta harga tersebut juga langsung di cek apakah mendapat potongan apabila pasien yang bersangkutan adalah pasien dari instansi yang sudah ada kerja sama dengan Pusura

4. Menu Biaya Tambahan

Gambar 3.14 Form Biaya Tambahan Nama Pasien : <Iddokter>

Jenis Pemeriksaan : <JenisPemeriksaan> Harga : <Harga>

Keterangan : <Keterangan>

(55)

Keterangan :

Form ini merupakan penginputan biaya tambahan dari observasi yang dlakukan dokter kepada pasien diluar biaya yang sudah ditentukan

5. Menu Master Biaya Tambahan

Gambar 3.15 Form Master Biaya Tambahan Keterangan :

Form ini adalah form penginputan data data biaya observasi yang dilakuan dokter diluar pemeriksaan yang telah di tentukan

6. Menu UPF

Gambar 3.16 Form UPF Ketarangan

Form ini merupakan penginputan data UPF baik nama UPF maupun harga dari UPF tersebut

Kode UPF : < Idupf > Nama UPF : < Namaupf > Biaya : <Hargaupf >

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

Jenis Observasi : < JenisObservasi > Harga : < Harga >

(56)

7. Form Instansi

Gambar 3. 17 Form Instansi Keterangan :

Form ini merupakan penginputan data dari instansi yang menjalin kerjasama dengan Pusura dalm hal memberkan potangan harga bagi pasien dari instansi tersebut yang akan berobat di Pusura. Disini bisa di inputkan intansi tersebut akan mendapatkan potongan di bagian UPF yang mana saja.

8. Menu Transaksi Laborat

Gambar 3.18 Form Menu Transaksi Laborat Keterangan :

Di form ini akan dilakukan penginputan data transkasi dari pasien yang akan melakukan

Idinst : <Idinst> NamaUPF : <NamaUPF> Tangal : <Tglreg> Harga : <Harga> Nama :<Nama> Discount : <Discount> Alamat : <Alamat> Total : <Total> Kota : <Kota>

Telpon : <Telp>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

NoKwitansi : <NoKwitansi> Tanggal : <Tanggal> Nama : <Nama>

Alamat : <Alamat> Jenis Pemeriksaan : <JenisPemeriksaan> Jenis Kelamin : <JK> Tarif : <Tarif>

Umur : <Umur> Discount : <Discount> Dokter : <Dokter> Total : <Total>

(57)

Pemeriksaan di laborat . Disini pasien dibagi menjadi 2 kelompok :

1. Kelompok pertama adalah pasien yang langsung memang ingin periksa di

laborat

2. Kelompok yang kedua adalah pasien yang telah mendapat rujukan dari dokter

yang bersangkutan untuk periksa di laborat

9. Menu Pendaftaran Pasien Baru

Gambar 3.19 Form pendaftaran Pasien Baru Keterangan :

Form ini untuk menginputkan data pasien baru yaitu pasien yang belu pernah melakukan pemeriksaan di Pusura.

Data dokter yang diinputkan di sini harus lengkap karena bila tidak maka akan tampil pesan “Data Belum Lengkap”.

ID Pasien : <Noreg> Nama : <Nama> Tgl Lahir : <TglLahir> Umur : <Umur> Jenis kelamin : <JK> Alamat : <Alamat> Kota : <Kota> Telepon : <Telp>

NamaInstansi : <NamaInstansi>

(58)

10. Menu Transaksi Radiologi

Gambar 3.20 Form Menu Transaksi Radiologi Keterangan :

Di form ini akan dilakukan penginputan data transkasi dari pasien yang akan melakukan

Pemeriksaan di bagian Radiologi . Disini pasien dibagi menjadi 2 kelompok : 1. Kelompok pertama adalah pasien yang langsung memang ingin periksa di

bagian Radiologi

2. Kelompok yang kedua adalah pasien yang telah mendapat rujukan dari dokter

yang bersangkutan untuk periksa di Bagian Radiologi

11. Menu Jadwal Praktek Dokter

Gambar 3.21 Form Jadwal Praktek Dokter Nama Dokter : <NamaDokter>

Telp : <Telp> Jam Awal : <JamAwal> UPF : <UPF> Jam Akhir : <JamAkhir>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

NoKwitansi : <NoKwitansi> Tanggal : <Tanggal> Nama : <Nama>

Alamat : <Alamat> Jenis Pemeriksaan : <JenisPemeriksaan> Jenis Kelamin : <JK> Tarif : <Tarif>

Umur : <Umur> Discount : <Discount> Dokter : <Dokter> Total : <Total>

(59)

Keterangan :

Form ini adalah form penginputan data jadwal dari dokter selama seminggu . Disini akan ditentukan pada hari apa saja dan jam berapa dokter tersebut akan melakukan praktek di Pusura

12. Menu Penjualan Obat

Keterangan :

Form ini adalah form penginputan data dari penjualan obat yang ditangani oleh apotik , baik penanganan resep obat yang melalui rujukan dari dokter maupun dari pasien itu sendiri. Penginputan data jumlah obat akan scara otomatis mengurangi persedian obat di data persediaan obat.

13. Menu Pembelian Obat

Gambar 3.23 Form Pembelian Obat

NoKwitansi : <NoKwitansi> Tanggal : <Tanggal> ID Pasien : <IDPasien> Nama Obat : <NamaObat> NamaPasien : <NamaPasien> Harga Obat : <HargaObat> NamaDokter : <NamaDokter> Discount : <Discount> Nama Instansi : <NamaInstansi> Jumlah : <Jumlah>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

KodeObat : <KodeObat> NamaObat : <NamaObat> Jumlah : <Jumlah> HargaObat : <HargaObat> PPN : <PPN> Potongan : <Potongan> Harga Total : <HargaTotal>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

(60)

Keterangan :

Form ini adalah form penginputan data pembelian obat dari distributor. Penginputan data jumlah obat akan scara otomatis menambah persedian obat di data persediaan obat.

14. Menu Master Obat

Keterangan :

Data data yang diperoleh dari form ini didapat dari penjualan maupun pembelian obat karena form ini otomatis terhubung dengan kedua form tersebut. Jadi data di form ini tidak bisa ditambah secara sembarangan

15. Menu Hasil Radiologi Kode : <Kode> Obat : <Obat> Jumlah : <Jumlah> Harga Beli : <HargaBeli> Harga Jual : <HargaJual> Keterangan : <Keterangan>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

No Kwitansi : <NoKwitansi> NoRegristrasi : <IdPasien> Nama : <Nama> Dokter : <Dokter> Jenis Kelamin : <JK> Biaya : <Biaya>

Jenis Pemeriksaan : <JenisPemeriksaan> Hasil : <Hasil>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup Cetak

Gambar 3.24 Form Menu Master Obat

(61)

Keterangan :

Di form ini akan dinputkan data dari pemeriksaan radiologi pasien dan data ini nantinya akan bisa diakses oleh dokter yang berkepentingan dengan data tersebut

16. Menu Master Radiologi

Gambar 3.26 Form Master Radiologi Keterangan :

Di form ini akan dinputkan data dari jenis pemeriksaan radiologi , harga, nilai normal pia dan nilai normal wanita

17. Menu Hasil Laborat

Gambar 3.27 Form Hasil Laborat Kode : <Kode>

Nama : <Nama> Singkatan : <Singkatan> Harga : <Harga> Kelompok : <Kelompok> NilaiNorPria : <NNP> NilaiNorWant : <NNW>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

No Kwitansi : <NoKwitansi> NoRegristrasi : <IdPasien> Nama : <Nama> Dokter : <Dokter> Jenis Kelamin : <JK> Biaya : <Biaya>

Jenis Pemeriksaan : <JenisPemeriksaan> Hasil : <Hasil>

(62)

Keterangan :

Di form ini akan dinputkan data dari pemeriksaan laborat pasien dan data ini nantinya akan bisa diakses oleh dokter yang berkepentingan dengan data tersebut

18. Menu Master Laborat

Gambar 3.28 Form Master Laborat Keterangan :

Di form ini akan dinputkan data dari jenis pemeriksaan laborat, harga, nilai normal pia dan nilai normal wanita

19. Menu MasterBiaya

Gambar 3.29. Form MasterBiaya Keterangan

Di form ini akan dinputkan data dari jenis observasi yang dilakukan dokter beserta harganya

Kode : <Kode> Nama : <Nama> Singkatan : <Singkatan> Harga : <Harga> Kelompok : <Kelompok> NilaiNorPria : <NNP> NilaiNorWant : <NNW>

Simpan Edit Baru Hapus Tutup

Jenis Obeservasi : <JenisObservasi> Harga : <Harga>

(63)

20. Menu Rekam Medis

Gambar 3.30 Form Rekam Medis Keterangan :

Di form ini dilakukan pengginputan data data pemeriksaan medis dari pasien yang telah mendaftarkan dirinya di bagian administrasi. Di sini juga bisa dilakukan pemesanan resep obat oleh dokter apabial memang pasien ingin langsung membeli obatnya di Pusura serta dilakukan pnengisiam biaya tambahan apabila memang dokter melakukan observasi di luar pemeriksaan yang telah ditentukan

21. Menu LapDokter

Gambar 3.31 Form Laporan Dokter Keterangan :

Di form ini bisa diakses data laporan dari tiap tiap UPF , baik itu data laporan per hari maupun laporan dari tanggal ketanggal dan hasilnya bisa langsung di cetak.

IdPasien : <IdPasien> Tanggal : <Tgl>

Nama Dokter : <NamaDokter> Nama : <Nama> Catatan : <Catatan>

Simpan Baru Hapus Tutup

Tanggal : <Tanggal> Nama Pasien : <Nama Pasien> Harga : <Harga>

Lihat Data

(64)

3.6. Rancangan Output

Gambar 3.32 Kwitansi Bukti Pembayaran Transaksi

Gambar 3.33 Kwitansi Bukti Pembayaran Biaya Observasi

PUSURA

(65)

Gambar 3.34 Kwitansi Bukti Pembayaran Radiologi/Laborat

(66)

Gambar 3.36 Kwitansi Bukti Penjualan Obat

(67)
(68)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1. Instalasi

Perangkat-perangkat yang dibutuhkan aplikasi ini adalah sebagai berikut

1. Perangkat lunak

a. Server :

- Windows 2000.

- Delphi 6.0

b. Client :

- Windows NT / 9x / ME / XP

2. Perangkat keras.

a. Server :

- PC dengan prosesor Pentium 4 1,8 Ghz.

- Memory min 128

- Harddisk min 10 Ghz.

b. Client :

- PC dengan prosesor III 450 Mhz.

- Memory min 128

- Harddisk min 4 Gbytes

4.2. Implementasi

Implementasi yang dimaksud adalah menerapkan rancangan program dan

database yang telah dikembangkan, user interface yang telah dibuat ke bahasa

(69)

system. Sehingga akan didapatkan suatu system aplikasi yang siap dievaluasi.

Delphi merupakan bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membuat

Graphical User Interface (GUI).

4.2.1. Form Menu Utama

Gambar 4.1. Tampilan Form Menu Utama Klinik Medis Pusura Sungkono

Merupakan form menu utama sebelum melakukan login.

Form menu utama berisi tampilan menu Login, yang berisi :

- Login : Masuk kedalam sistem program tersebut.

- Keluar program : Keluar dari program.

4.2.2. Form Login

(70)

Merupakan form dimana sebelum menjalankan aplikasi program

diwajibkan mengisi password. Agar keamanan data dapat terjaga.

Form Login berisi data User, Hak Login, Password.

Perintah yang ada dalam form login ini ialah :

Data Dokter : User yang terdiri dari nama dokter yang namanya sudah

mempunyai hak akses.

Cek : Untuk mengecek hak login.

Ok : Melanjutkan proses.

Batal : Membatalkan perintah.

4.2.3. Form Input Data Dokter

Form ini berguna untuk menginputkan data-data dokter yang baru atau

mengedit data-data dokter yang sudah ada sebelumnya untuk identitas dari pihak

pusura sungkono Surabaya.

Form Input Dapa Dokter berisi data Iddokter, Nama, Alamat, Telp, UPF.

Perintah yang ada dalam Form ini adalah :

(71)

Simpan : Menyimpan data yang sudah di isi.

Baru : Menginputkan data baru.

Edit : Mengedit / memperbaiki data yang sudah ada.

Hapus : Menghapus data yang sudah tidak di perlukan.

Tutup : Keluar dari Form Input Data Dokter.

4.2.4. Form Transaksi

Gambar 4.4. Tampilan Form Transaksi

Form ini berguna untuk melakukan transaksi kesehatan pada klinik medis

pusura sungkono Surabaya.

Form transaksi ini berisi data No_Kwitansi, Tanggal_regristrasi, No Kartu,

Nama, Alamat, L/P, Umur, Nama Instansi, Nama UPF, Nama Dokter, Biaya,

No_Instansi

Perintah yang ada dalam Form Transaksi ini adalah :

Simpan : Menyimpan data yang sudah di isi.

(72)

Edit : Mengedit / memperbaiki data yang sudah ada.

Hapus : Menghapus data yang sudah tidak di perlukan.

Tutup : Keluar dari Form Transaksi.

Cetak : Mencetak Kwitansi Transaksi untuk bukti pembayaran.

4.2.5. Form Biaya Tambahan

Gambar 4.5. Tampilan Form Biaya Tambahan

Form ini berguna untuk menginputkan biaya tambahan pada saat

pemeriksaan medis.

Form Biaya Tambahan ini berisi data Nama Pasien, Jenis Observasi (jenis

tindakan ), harga, keterangan

Perintah yang ada dalam Form Biaya tambahan ini adalah :

Simpan : Menyimpan data yang sudah terisi.

Baru : Menginputkan data baru.

Hapus : Menghapus data yang sudah tidak di perlukan.

(73)

Cetak : Mencetak Kwitansi Biaya Tamahan..

4.2.6. Form Master Biaya Tambahan

Gambar 4.6. Tampilan Form Master Biaya Tambahan

Form master biaya tambahan ini berguna untuk mengisi jenis-jenis biaya

tambahan yang sebelumnya belum ada atau mengedit data yang sudah ada.

Form Master Biaya Tambahan berisi data Jenis Observasi, Harga.

Perintah yang ada dalam Form ini :

Simpan : Menyimpan data yang sudah terisi.

Baru : Menginputkan data baru.

Edit : Mengedit data yang sudah ada.

Hapus : Menghapus data yang sudah tidak di perlukan.

(74)

4.2.7. Form UPF

Gambar 4.7. Tampilan Form UPF

Form UPF ini berguna untuk mengisi Jenis-jenis UPF beserta harga UPF.

Form ini berisi data Kode UPF, Nama UPF, Biaya.

Perintah yang ada dalam Form ini :

Simpan : Menyimpan data yang sudah terisi.

Baru : Menginputkan data baru.

Edit : Mengedit data yang sudah ada.

Hapus : Menghapus data yang sudah tidak di perlukan.

(75)

4.2.8. Form Transaksi Laborat

Gambar 4.8. Tampilan Form Transaksi Laborat

Form ini berguna untuk melakukan transaksi laborat atau pendaftaran

untuk ke laborat.

Form ini berisi data No_Kwitansi, Nama, Telpon, Alamat, Jenis Kelamain,

Umur, Nama Dokter, Jenis Pemeriksaan, Tarif, Discon, Total.

Perintah yang terdapat dalam form ini :

Perintah yang ada dalam Form Transaksi Laborat ini adalah :

Simpan : Menyimpan data yang sudah terisi.

Baru : Menginputkan data baru.

Hapus : Menghapus data yang sudah tidak di perlukan.

Edit : Mengedit / mengubah data yang sudah ada sebelumnya.

Tutup : Keluar dari Form Transaksi Laborat.

Gambar

gambar berikut :
Gambar 3.2. Context Diagram Sistem Informasi Klinik Pusura
Gambar 3.3 DFD Level 0 Sistem Informasi klinik pusura sungkono
Gambar 3.4. DFD level 1 Proses Administrasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada parameter jumlah anakan dan produksi bahan kering tidak memperlihatkanadanya perbedaan yang nyata (P&gt;0,05) antar perlakuan, akan tetapi pada perlakuan

Apabila, pengamalan budaya kerja yang selamat ini dapat diserapkan dalam setiap individu serta dapat dipra\(tikkan dalam setiap peringkat pembelajaran tersebut, pelajar tidak

GKUNGAN (INSPEKSI SANITASI) RUMAH SAKIT.

pengetahuan di bidang Dana Pensiun sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor KEP-618/LK/2003 tentang Persyaratan Pengetahuan di Bidang Dana

Tahun 2000 dan 2001 di daerah jalan setia budi sangat banyak tempat-tempat yang dianggap warga sekitar tidak pantas ada di lingkungan mereka karena warga takut terpengaruh

Belanja Alat Tulis Kantor, Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya, Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas, Belanja Penggandaan, Belanja Penjilidan, Belanja Makanan

Untuk mengurangi risiko terjadinya keluhan MSDs, maka disarankan kepada pekerja agar desain alat pengayakan perlu diubah sehingga dalam pengerjaannya bisa dilakukan

Volume keausan mengalami kenaikan dengan bertambah beban pada bantalan bola non implantasi dengan pelumasan grease, sedangkan yang diimplantasi ion TiN hampir