• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Perdana Media Grup

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategi. Buku 1, Edisi kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat.

Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Jilid 1. PT Indeks Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Graha Ilmu. Moenir, H.A.S, 2002, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, J. Lexy.2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

Purnama, N. (2006). Manajemen kualitas perspektif global. Yogyakarta : Ekonisia Purnomo, Hari. 2007. Manajemen Strategi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Ratminto dan Winarsih, Atik Septi. 2010. Manejemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sedarmayanti. 2004. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Bagian Kedua: Membangun Manajemen Sistem Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance (Kepemerintahan yang Baik). Bandung: Mandar Maju.

Siagian P, Sondang. 2003. ManajemenStratejik, Jakarta: BumiAksara

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: PT. Alfabeta

Sutedi, Andrian. Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik. 2011. Jakarta: Sinar Grafika

Sumber Undang-undang

(2)

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun2009 Tentang Pelayanan Publik

Sumber Jurnal

Dewi Puspita Sari Darman (2015) yang berjudul “Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar”

Sumber Internet

Senin, 17 April 2016 pada pukul 10:45 )

(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Latar Belakang Pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

Sehubungan dengan diselenggarakannya otonomi daerah, Pemerintah

Daerah dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Pada hakekatnya penyelenggaraan otonomi daerah

diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta

peningkatan daya saing daerah.

Implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang mulai

berlaku sejak tahun 2001 mendorong semangat baru dalam penataan system

birokrasi pemerintahan. Merujuk pada tujuannya, kebijakan otonomi pada

dasarnya memberikan keleluasaan kepada daerah untuk mengatur dirinya sendiri

dengan tujuan akhir kesejahteraan masyarakat. Bersamaan dengan hal tersebut,

ada pergeseran paradigma pembangunan dari pembangunan oleh negara menjadi

pembangunan oleh masyarakat. Secara strategis, melalui kebijakan otonomi

daerah diharapkan muncul pusat-pusat kekuatan baru secara regional dalam sektor

ekonomi, kebijakan ini menggambarkan semangat mendorong tumbuhnya pusat

ekonomi baru.

Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang,

(4)

pelayanan publik sehingga kesan birokrasi pemerintah yang lamban, berbelit-belit,

dan tidak ramah dapat dihapuskan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah antara lain ditegaskan bahwa tujuan

pemberian otonomi adalah berupaya memberikan peningkatan pelayanan dan

kesejahteraan yang semakin baik kepada masyarakat, pengembangan kehidupan

demokrasi, keadilan dan pemerataan. Jadi, kualitas pelayanan aparatur pemerintah

kepada masyarakat merupakan indikator keberhasilan otonomi daerah.

Berkaitan dengan pelayanan jasa perijinan, pemerintah melakukan

terobosan yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

24 Tahun 2006 tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) yang

selanjutnya ditegaskan kembali dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20

Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Unit Pelayanan Perijinan

Terpadu di Daerah. Dalam Permendagri tersebut, pemerintahan kabupaten/kota

diwajibkan membentuk lembaga PPTSP paling lambat 1 (satu) tahun sejak

peraturan ditetapkan. Tidak sebatas formalitas kelembagaan dalam artian institusi,

tapi juga lembaga dalam artian mekanisme dan nilai. Sehubungan dengan hal

tersebut di atas, maka pemerintah daerah Kabupaten Humbang Hasundutan

membentuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas melaksanakan

administrasi ketatausahaan di bidang informasi perizinan, koordinasi dan

menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan dan non perizinan

secara terpadu dengan prinsip koordinasi , integrasi, sinkronisasi, simplikasi

(5)

prima kepada masyarakat secara sederhana, jelas, aman, transparan, efisien,

ekonomis, adil, dan tepat waktu mutlak harus dilaksanakan agar dapat

memberikan kepuasan kepada masyarakat serta dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat melalui usaha perdagangan dan sebagainya.

3.2.Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

Adapun visi dan misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Humbang Hasundutan adalah sebagai berikut:

VISI: “Terwujudnya Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan yang Proaktif

Terhadap Kepentingan Masyarakat Menuju Daerah yang Mandiri dan Sejahtera”.

MISI :

1. Mendekatkan kepada pelayanan prima dengan penyederhanaan pelayanan

perijinan.

2. Meningkatkan ketersediaan data informasi di bidang perijinan dan non

perijinan.

3. Meningkatkan pelayanan perijinan dan non perijinan dalam rangka

peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana.

Maksud :

Untuk memberikan kepastian pelayanan perijinan kepada masyarakat dalam

penerbitan perijinan dan non perijinan yang diselenggarakan Kantor Pelayanan

(6)

1. Tujuan dan Sasaran Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

menetapkan tujuan strategis dan sasaran strategis berdasarkan visi dan misi, serta

faktor-faktor keberhasilan.

3.2.1. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, yang diharapkan

dapat menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Tujuan ini merupakan target kualitatif yang penetapannya telah

mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Tingkat

pencapaian tujuan merupakan indicator untuk melihat keberhasilan pelaksanaan

tugas dan fungsi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Berdasarkan uraian diatas, maka Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan menetapkan tujuan sebagai berikut:

Misi pertama: meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan dalam rangka

meningkatkan PAD, dengan tujuan:

• Menjadikan produktifitas pelayanan perizinan untuk mendorong

(7)

• Meningkatkan pelayanan perizinan untuk menumbuh kembangkan

ekonomi kerakyatan sehingga meningkatkan PAD.

Misi kedua: meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang perizinan

dan non perzinan, dengan tujuan:

• Meningkatnya kemampuan masyarakat usaha

• Meningkatnya IPTEK dibidang pelayanan perizinan dalam manajemen

pengelolaan usaha pelayanan perizinan.

Misi ketiga: mendekatkan pada pelayanan prima dengan penyderhanaan

pelayanan perizinan, dengan tujuan:

• Meningkatnya peran serta aparatur dalam pengelolaan pelayanan perizinan

secara mandiri, kooperatif, dan professional.

Misi keempat: meningkatkan sumberdaya manusia yang professional, dengan

tujuan:

• Menggali minat investor, kelompok dalam pengusahaan berinvestasi di

Kabupaten Humbang Hasundutan dengan meningkatkan kualitas sumber

daya manusianya

Misi kelima: meningkatkan sarana dan prasarana di bidang pelayanan perizinan

dan non perizinandalam penerapan peraturan dan perundang-undangan, dengan

(8)

• Setiap pengusahaan agar mempedomani peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

3.2.2. Sasaran

Adapun sasaran yang ditetapkan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

adalah sebagai berikut:

Sasaran pertama: meningkatkan masyarakat yang memiliki izin usaha,

dengan sasaran:

• Peningkatan jumlah usaha

• Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki izin usaha

• Berkurangnya penambangan liar

• Tercapainya peran serta masyarakat pengusaha melalui penyuluhan dan

pelatihan

Sasaran kedua: meningkatkan sarana dan prasarana perizinan sebagai

pendukung pendapatan masyarakat dan Pemerintah Daerah, dengan sasaran:

• Terkendalinya pengusahaan

• Terlaksananya pelayanan perizinan yang proaktif

• Adanya peningkatan ekonomi masyarakat sebagai dampak kemudahan

(9)

Sasaran ketiga, meningkatnya peran serta aparatur, dengan tujuan:

• Terlaksananya peran serta aparatur dalam pengelolaan pada bidang

pelayanan perizinan

• Terlaksananya swadaya aparatur pemerintah dalam pembangunan pada

bidang pelayanan perizinan

Sasaran keempat, meningkatnya peran serta pengusaha, dengan sasaran:

• Menjual data base potensi investasi kepada investor dalam negri dan luar

negri

Sasaran kelima: meningkatnya pembinaan pengusaha, dengan sasaran:

• Sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada pengusaha

3.2.3. Struktur Organisasi dan Komposisi Pegawai Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

Berdasarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang

Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

Medan, dimana di dalam peraturan tersebut salah satunya mengatur tentang

Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, rinciannya

dapat dilihat pada bagan struktur organisasi dan tabel komposisi pegawai menurut

jenjang pendidikan, golongan, jabatan, dan sumber daya manusia di bawah ini :

(10)

1. Kepala Kantor

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Standarisasi dan Sosialisasi

4. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

5. Seksi Monitoring dan sosialisasi

6. Tim Teknis

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1.2 Sruktur organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Humbang

Hasundutan

TIM TEKNIS SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN KEPALA KANTOR

KELOMPOK JABATAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI

STANDARISASI

SEKSI

MONITORING

(11)

N

O.

NAMA NIP GOLONGAN JABATAN

1 Drs. Jamilin Purba, MM

19601010 198703 1 004

Pembina Tk. I /

IV.b

Kepala Kantor

2 Agnes Lastiur Purba, SH

19861208 201001 2 028

Penata Muda Tk.

I / III.b

Kasubbag Tata

Usaha

3 Rahmat Gunawan Manik,

S.Kom

19760713 201101 1 005

Penata Muda Tk.

I / III.b

Staf

4 Clara A Perangin-angin,

A.Md

19740814 200604 2 016

Penata Muda /

III.a Staf

5

Monalisa Pardede, A.Md 19760914 201001 2 007

Pengatur Tk. I /

II.d

Staf

6 Susi Verawati Sinaga 19820127 200312 2 004 Pengatur / II.c Staf

7 Ganda Tua Lumban Gaol 19760602 200604 1 009 Pengatur / II.c Staf

8

Carpina Hutasoit 19840822 200801 2 002

Pengatur Muda

Tk. I / II.b

Staf

9

Martina Lumban Gaol 19820217 201406 2 006

Pengatur Muda /

II.a

Staf

10

Jikno Sihotang 19840724 201406 1 009

Pengatur Muda /

II.a

Staf

11

Sunaryo Sinaga, ST 19780712 200604 1 006 Penata / III.c

Kasi Standarisasi

dan Sosialisasi

12

P. Nestor Simanjuntak, SH 19790102 201001 1 016

Penata Muda Tk.

I / III.b

(12)

Table 1.1 Data pegawai KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan 13

Serti Hutasoit 19720212 201406 2 006

Pengatur Muda /

II.a

Staf

14

Indra Marlina Tambunan,

Ssos

19800304 200502 2 003 Penata / III.c

Kasi Pelayanan

Perijinan dan

Non Perijinan

15

Ewis Debby Parhusip, SH 19921117 201503 2 001

Penata Muda /

III.a

Staf

16

Lasmaria, A.Md,Kom 19821024 201101 2 004

Pengatur Tk. I /

II.d

Staf

17

Romasihol Simanullang 19771215 201406 2 005

Pengatur Muda /

II.a

Staf

18

Iwan F Manalu, SH 19810311 200502 1 001 Penata / III.c

Kasi Monitoring

dan Evaluasi

Perijinan

19

Jonsons Simatupang 19650903 198603 1 005

Penata Muda Tk.

I / III.b

Staf

20

Evanaldo Marisi Sinaga,

SH

19810813 200904 1 005

Penata Muda Tk.

I / III.b

Staf

21

Surti Ompusunggu, A.Md 19830512 201101 2 011

Pengatur Tk. I /

II.d

(13)

3.2.4. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas melaksanakan

administrasi ketatausahaan di bidang informasi perizinan, koordinasi dan

menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan dan non perizinan

secara terpadu dengan prinsip koordinasi , integrasi, sinkronisasi, simplikasi

keamanan dan kepastian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

diatas, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu menyelenggarakan fungsi sebagai

berikut:

1. Penyelenggaraan kebijakan teknis dibidang penatausahaan pelayanan

perizinan dan non perizinan, standarisasi dan sosialisasi, monitoring dan

evaluasi;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan pelayanan perzianan dan non

perizinan terpadu

3. Penyelenggaraan pelaksanaan proses pelayanan perizinan;

4. Penyelenggaraan pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan;

5. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi proses pemberian pelayanan

perizinan;

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati atau sekretaris Daerah,

(14)

1. Tugas Kepala Kantor

Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok

membantu Bupati dalam penyelengggaraan pelayanan administrasi di bidang

perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dengan mengacu pada

prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, keamana, dan kepastian. Sesuai dengan

tugas pokok tersebut, maka uraian tugas Kepala Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu adalah sebagai berikut:

1. Menyusun pedoman dan petunjuk penyelenggaraan pelayanan perizinan

dan non perizinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Melakukan penyederhanaan prosedur perizinan;

3. Menyusun rencana dan program kerja operasional Kepala Kantor

Pelayanan terpadu;

4. Melakasanakan koordinasi dengan instansi/unit kerja dalam

penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu sesuai dengan

kewenangannya;

5. Meminta pertimbangan teknis kepada kepala SKPD/ unit SKPD terkait,

untuk rekomendasi pemberian izin sesuai dengan permohonan yang

diajukan;

6. Menandatangani perizinan;

7. Mengkoordinir, mengawasi dan memberikan pembinaan tentang jalannya

perizinan;

8. Menyelenggarakan administrasi, evaluasi dan pelaporan guna memberikan

(15)

9. Menyelanggarakan urusan rumah tangga umum dan keuangan yang

berumber dari anggaraan Belanja dan Pendapatan Derah Kabupaten

Humbang Hasundutan dan atau sumber keuangan lainnya;

10. Mengkoordinasikan dan mengarahkan staf agar staf melaksanakan tugas

dengan baik;

11. Membuat DP-3 Pegawai sesuai dengan kewenangannya;

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

2. Tugas Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Kantor menyiapakan bahan penyususnan program dan rencana

kegiatan, menerima dan memberikan informasi serta mengelola urusan tata

usaha dan rumah tangga Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. Sesuai dengan

tugas pokok tersebut, maka urain tugas sub Bagian Tata Usaha adalah sebagai

berikut:

1. Mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusun rencana dan program kerja

operasional kantor;

2. Menyusun program dan rencana kerja sub bagian tata usaha;

3. Melaksanakan administrasi surat menyurat, kearsipan, urusan rumah

tangga, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian;

4. Menyususn rencana kebutuhan perklengkapan kantor;

5. Melakukan urusan pemeliharaan, pengamanan serta pengaturan

(16)

6. Menyususun rencana belanja kantor dan pertanggungjawaban keuangan;

7. Melaksanaan koordinasi penerimaan retribusi biaya perizinan dan non

perizinan;

8. Melaksanakan koordinasi dengan seksi-seksi dalam pelaksanaan tugas;

9. Memberikan saran, usul dan pertimbangan kepada kepala kantor;

10. Memberikan petunjuk kepada bawahan dengan lisan dan tulisan

11. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas untuk mencapai

profesionalisme;

12. Membuat DP-3 Pegawai sesuai dengan kewenangannya;

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Kantor.

3. Tugas Kepala Seksi Standarisai dan Sosialisasi

Kepala Seksi Standarisasi dan Sosialisasi mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Kantor menyiapkan bahan penyusunan program dan rencana

kegiatan di seksi Standarisasi dan Sosialisasi dan mempersiapkan laporan

pelaksanaan tugas Kantor Pelayanan Perizinan. Sesuai dengan tugas pokok

tersebut, maka uraian tugas Kepala seksi Standarisasi dan Sosialisasi adalah

sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan dan data-data yang berkaitan dengan standarisasi

perizinan dan non perizinan;

2. Melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi perizinan dan non perizinan;

3. Pendokumentasian pelaksanaan tugas Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

termasuk didalamnya kegiatan arsiparis (arsip laporan);

(17)

5. Mempersiapkan laporan pelaksanaan tugas secara berkala;

6. Pengkoordinasian terhadap tugas-tugas standarisasi, pendokumentasian

kedalam maupun keluar;

7. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas untuk mencapai

profesonalisme;

8. Membuat DP-3 Pegawai sesuai dengan kewenangannya;

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor.

4. Tugas Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Kantor menyiapakan perumusan dan peyusunan

program kegiatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, mengkoordinasikan

dan mengarahkan tugas dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non

perizinan. Sesuai dengan tugas pokok tersebut, maka uraian tugas Kepala Seksi

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan dan kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan;

2. Pengelolaan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan;

3. Penyusunan pedoman dan teknis pemberian legalitas perizinan dan non

perizinan;

4. Menginventarisir berkas perizinan dan non perizinan;

5. Mempersiapkan bahan laporan secara berkala;

6. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas untuk mencapai

(18)

7. Membuat DP-3 pegawai sesuai dengan kewenangannya;

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor.

5. Tugas Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi

Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi memiliki tugas pokok membantu

kepala kantor menyiapkan bahan penyusunan program monitoring dan evaluasi

perizinan dan non perizinan. Berdasarkan tugas pokok tersebut, maka uraian tugas

Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi adalah sebgai berikut:

1. Menyiapkan bahan-bahan perencanaan dan pengembangan dalam rangka

peningkatkan kinerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu;

2. Pelaksanaan operasional monitoring, evaluasi, dan pengendalian;

3. Pengkoordinasian terhadap pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan

pengendalian;

4. Mengevaluasi perizinan dan non perizinan;

5. Menerima dan mengelola pengaduan masyarakat sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

6. Mempersiapkan bahan laporan hasil pelaksanaan monitoring, dan

pengendalian dalam rangka evaluasi dan penyusunan tindak lanjut

kebijakan;

7. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas untuk mencapai

profesionalisme;

8. Membuat DP-3 pegawai sesuai dengan kewenangannya;

(19)

3.2.5. Landasan Hukum

1. Undang-Undang No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. 2. PP 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.24 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.20 Tahun 2008 Tentang Pedoman

5. Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu di Daerah.

6. Peraturan Daerah Humbang Hasundutan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan.

7. Peraturan Bupati Humbang Hasundutan No. 4 Tahun 2012 Tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

(20)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Setelah penulis selesai melakukan pengumpulan data terkait strategi

peningkatan kualitas pelayanan perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan (KPPT)

Kabupaten Humbang Hasundutan dari informan yang telah ditentukan

sebelumnya, baik informan kunci maupun informan utama yang merupakan pihak

yang merumuskan dan menyelenggarakan program peningkatan pelayana

perizinan. Maka dalam bab ini selanjutnya penulis akan menyajikan data yang

telah diperoleh selama melakukan penelitian di Kantor Pelayanan Perizinan

(KPPT) Kabupaten Humbang Hasundutan. Agar dapat dianalisi pada bab

berikutnya sesuai dengan teori-teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Data yang diperoleh penulis merupakan data hasil wawancara dan

pengamatan langsung. Informan kunci adalah Bapak Drs. Jamilin Purba, MM

selaku Kepala Kantor Pelayanan Perizinan (KPPT) Kabupaten Humbang

Hasundutan. Informan utama yaitu Ibu Indra Marlina Tambunan, S.Sos selaku

Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, Bapak Iwan F Manalu, S.H

selaku Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi, Bapak Sunaryo Sinaga, S.T selaku

Kepala Seksi Standarisasi dan Sosialisasi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

kepada informan merupakan pertanyaan yang bersumber dari panduan wawancara

yang sebelumnya telah disusun oleh penulis, namun penulis tidak hanya terpaku

pada pertanyaan yang sudah ada. Pertanyaan tersebut berkembang sesuai dengan

(21)

Gambar 1.3 Foto bersama Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan Bapak Drs. Jamilin Purba, M.M.

Gambar 1.4 Foto bersama Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non

(22)

Gambar 1.5 Foto bersama Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Bapak Iwan F

Manalu, S.H

Gambar 1.6 Foto bersama Kepala Seksi Standarisasi dan Sosialisasi Bapak

(23)

4.1.Deskripsi Hasil Wawancara tentang Penerapan Fungsi Manajemen Kantor Pelayanan Perizinan (KPPT) Kabupaten Humbang Hasundutan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perijinan.

Penyajian dari hasil wawancara ini disusun secara berurutan berdasarkan

jawaban dari setiap informan yang telah ditanyakan. Diawali dari penyajian hasil

wawancara yang diperoleh dari informan kunci yang paling banyak mengetahui

informasi mengenai strategi yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perizinan

(KPPT) Kabupaten Humbang Hasundutan dalam rangka meningkatkan kualitas

pelayanan perijinan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yakni Bapak

Drs. Jamilin Purba, MM selaku Kepala Kantor Pelayanan Perizinan (KPPT)

Kabupaten Humbang Hasundutan dan diikuti oleh jawaban dari masing-masing

informan utama.

Adapun pertanyaan yang penulis sampaikan pertama kali kepada Bapak

Drs. Jamilin Purba, MM selaku Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan adalah mengenai rencana jangka pendek dan

rencana jangka panjang yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perizinan

(KPPT) Kabupaten Humbang Hasundutan dalam meningkatkan kualitas

pelayanan perizinan.

(24)

pelayanan perizinan sesuai dengan perkembangan dan kondisi dunia usaha sekaligus menyesuaikan aturan-aturan tersebut dengan aturan dan ketentuan yang lebih tinggi.”

Kemudian penulis juga menanyakan mengenai rencana jangka panjang Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan.

“Saat ini KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan belum dapat memproses semua perizinan di daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, kami berharap pemerintah dapat mendelegasikan semua urusan perizinan ke KPPT. Hal ini dapat mempermudah masyarakat dalam mengurus izin yang mereka perlukan, dengan demikian KPPT juga dapat menyumbangkan retribusi yang lebih besar sehingga dapat membantu meningkatkan PAD Kabupaten Humbang Hasundutan. Inilah yang menjadi rencana jangka panjang KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan.”

Hal ini juga sama dengan yang disampaikan oleh Bapak Sunaryo Sinaga,

ST selaku Kepala Seksi Standarisasi dan Sosialisasi

“ KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan saat ini belum memproses semua perizinan di Kabupaten Humbang Hasundutan, seperti halnya dengan penerbitan usaha galian c yang masih ditangani oleh Kantor Pertambangan dan energi. Maka rencana kedepannya KPPT ingin membuat program satu atap sesuai dengan program pemerintah pusat. Agar masyarakat dapat dengan mudah mengurus perizinan yang mereka butuhkan.”

Untuk dapat merumuskan suatu strategi, maka suatu organisasi

memerlukan orang-orang yang dapat merumuskan strategi atau rencana kegiatan

oraganisasi. Untuk itu, maka penulis menanyakan siapa saja orang-orang yang

dilibatkan secara langsung dalam perumusan strategi tersebut.

“Dalam merumuskan setiap program dan kegiatan kerja yang akan dilakukan oleh KKPT kami melibatkan semua pegawai yang berada di KPPT Humbang Hasundutan. Sama halnya juga dengan penerapan dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, semua pegawai harus ikut terlibat sesuai dengan Tupoksi masing-masing.”

(25)

Penulis juga menayakan tentang strategi apa yang telah dilaksanakan

KPPT dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kami melakukan penyederhanaan SOP dan alur atau tahap pengurusan perizinan agar masyarakat tidak terbebani dengan banyak persyaratan dan alur pengurusan perizinan yang rumit, kami mengusahakan semua pegawai yang berwenang dalam pengesahan penerbitan perizinan selalu berada ditempat agar perzinan dapat cepat dikeluarkan, mendelegasikan tugas-tugas kepada setiap seksi sesuai dengan tugas-tugas dan fungsi pokok masing-masing.”

Hal ini sehubungan dengan yang disampaikan oleh Ibu Indra Marlina,

S.Sos terkait dengan program yang dilakukan KPPT Humbang Hasundutan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“ Kami melakukan strategi jemput bola unutk menjangkau masyarakat yang memiliki jarak yang cukup jauh dengan KPPT Kabupaten Humbang Hasubdutan. Program ini kami mulai pada tahun 2015, yaitu sebagai program sosialisasi dan pengurusan perizinan di 10 Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan pada jadwal yang telah ditentukan.” Sumberdaya dapat berwujud sumberdaya manusia dan sumberdaya

finansial. Komponen sumberdaya meliputi jumlah staf, keahlian dari para

pelaksana, dan fasilitas-fasilitas pendukung seperti dana dan sarana prasarana.

Penulis kemudian menanyakan mengenai sumberdaya yang dibutuhkan KPPT

Humbang Hasundutan agar strategi yang telah dibuat dapat dilaksanakan dengan

baik, beliau mengatakan :

“Menurut saya KKPT Humbang Hasundutan sudah memiliki SDM yang sesuai dengan pelaksanaan strategi yang diterapakn. Tetapi untuk dapat meningkatkan ketepatan dalam pengecekan dilapangan mengenai apakah kondisi dilapangan sesuai dengan yang dimohonkan, kami sangat mengharapkan penambahan pegawai dengan latar belakang pendidikan yang sifatnya teknis sesuai dengan jenis usaha yang akan diterbitkan. “

Dalam melaksanakan setiap program dan kegiatan yang telah ditetapkan,

(26)

Maka penulis juga menanyakan tentang ketersediaan dana yang dimiliki oleh

KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan dalam membiayai program yang mereka

laksanakan.

“ Untuk saat ini biaya yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Humbang Hasundutan untuk KPPT sudah sesuai untuk membiayai program dan kegiatan kerja yang telah ditetapkan.”

Suatu organisasi perlu melakukan pengembangan pegawainya agar

semakin mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diterima dengan

baik dan professional. Dengan pengembangan sumber daya manusia, maka setiap

pegawai mampu mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan

pelanggan/masyarakat yang semakin kompleks. Maka penulis menanyakan

tentang hal apasaja yang dilakukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan untuk mengembangkan sumber daya manusia

yang mereka punya.

”Untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan para pegawai KPPT melakukan program pendidikan dan pelatihan yang bisa diikuti oleh pegawai, kegiatan ini disesuaikan dengan program yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten, Propinsi, dan juga Pusat.”

Agar program dan tujuan yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik

maka setiap program harus di sosialisakan ke semua pegawai. Dan perlu juga

dilakukan pengarahan kepada para pegawai terkait tugas dan tanggung jawab

yang mereka terima. Sehubungan dengan hal ini maka penulis mengenai

sosialisasi program kepada para pegawai di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan.

(27)

secara rutin perbulannya, atau bahkan perminggu sesuai dengan kebutuhan. Motivasi yang kami lakukan adalah berupa pengarahan rutin setiap apel pagi kepada para pegawai agar selalu melayani masyarakat dengan baik.”

Untuk mensukseskan program dan kegiatan suatu organisasi, maka

organisasi perlu menjalin kerja sama dan berkoordinasi dengan organisasi yang

lain sesuai dengan tujuan organisasi. Maka penulis juga menanyakan tentang

kerjasama dan koordinasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan.

“KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan melakukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan SKPD yang lain seperti Dinas Pendapatan, Dinas lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan, Dinas Pendidikan, dan para Camat. Mereka dapat membantu hal-hal teknis yang akan membantu penerbitan izin.”

Dalam suatu organisasi perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja para

pegawai. Hal ini dapat meningkatkan kinerja para pegawai dan juga dapat

dijadikan pedoman untuk memperbaiki kekurangan di hari-hari yang lalu. Maka

penulis juga menanyakan mengenai evaluasi yang dilakukan oleh Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan.

”Evaluasi rutin dilakukan persemester. Untuk menilai dan mengevaluasi kinerja para pegawai, agar di kemudian haris dapat meningkat kualitas dan profesionalisme kinerja para pegawai.”

Kemudian penulis juga menanyakan tentang komunikasi dan kerjasama

yang terjalin diantara pegawai Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Humbang Hasundutan.

(28)

4.2.Deskripsi Hasil Wawancara tentang Program dan Kegiatan Kantor Pelayanan Perizinan (KPPT) Kabupaten Humbang Hasundutan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan

Mengurus surat izin merupakan keharusan bagi seluruh masyarakat.

Kepemilikan surat izin merupakan suatu bukti legal yang menandakan bahwa kita

yang memiliki usaha atau pun suatu bangunan dan bahkan suatu organisasi. Surat

izin digunakan untuk membina, mengawasi, menjamin, mengawasi, dan menjaga

ketertiban suatu usaha maupun organisasi. Selain itu, dengan adanya penerbitan

izin usaha juga akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber

dar pajak dan retribusi. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh

Bapak Iwan F Manalu, S.H, yaitu:

“Kepemilikan surat perizinan bermanfaat sebagai kepastian hukum artinya memberikan legalitas atas kepemilikan suatu usaha. Selain itu juga sertifikat perizinan tersebut dapat menjadi anggunan di bank apabila suatu saat si pemilik surat membutuhkan pinjaman dana dari bank. Apabila suatu usaha tidak memiliki sertifikat perizinan bias saja dilakukan penertiban atau bahkan penutupan dari usaha yang bersangkutan. Tentunya semakin banyak masyarakat yang mengurus izin usaha, maka semakin banyak penerimaan retribusi untuk KPPT. Hal ini juga dapat mendorong pertumbuhan pendapatan asli daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.”

Sosialisasi tentang pentingnya mengurus perizinan kepada masyarakt sangat perlu

dilakukan. Dengan adanya sosialisasi masyarakat dapat mengetahui manfaat yang

mereka dapat apabila usaha ataupun organisasi mereka memili legalitas.

Sosialisasi juga berarti mengkomunikasikan atau menginformasikan kepada

masyarakat untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang perizinan, dapat

(29)

penulis menanyakan tentang apa hal yang dilakukan KPPT dalam memberikan

informasi kepada masyarakat.

“Untuk memudahkan masyarakat mendapkan informasi mengenai pengurusan perizinan di bagian front office kami juga telah membuat baliho tentang informasi dan persyaratan untuk mengurus perizinan. Selain itu kami juga membuat brosur, pamflet,spanduk,dan juga iklan di radio untuk mengenalkan masyarakat tentang KPPT dan tentang pentingnya pengurusan izin usaha.”

Dalam memberikan pelayanan perizinan kepada masyarakat, organisasi

perizinan harus membuat program kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas

pelayanannya. Dengan adanya program yang dapat memudahkan masyarakat

dalam mengurus perizinan, maka masyarakat akan mendapatkankesan yang baik

terhadap organisasi tersebut. Sehingga masyarakat yang mengurus perizinan akan

semakin meningkat pula, hal ini juga akan berimbas pada meningkatnya

pendapatan asli daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis

menanyakan tentang program apa yang dilaksanakan KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan dalam meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat

kepada Bapak Iwan F Manalu, S.H.

“Program kami untuk memudahkan pelayanan perizinan adalah melakukan program jemput bola. Program ini berupa kunjungan yang dilakukan oleh KPPT ke 10 Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Program ini memudahkan masyarakat yang bertempat tinggal dengan jarak yang cukup jauh dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. Kami juga akan mengembangkan pelayanan perizinan secara online, sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi saat ini. Selain itu juga kami menerapkan penerbitan perizinan selesai dalam 1 hari.”

Hal ini juga didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ibu Indra

Marlina Tambunan, S.Sos.

(30)

dengan jarak yang cukup jauh dari KPPT. Kami mengunjungi 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. ”

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program, kita perlu

mengetahui apakah program tersebut efektif dalam meningkatkan pelanggan atau

pengguna jasa. Maka penulis menanyakan tentang keberhasilan program jemput

bola dalam meningkatkan masyarakat yang mengurus surat izin di KPPT

Kabupaten Humbang Hasundutan kepada Ibu Indra Marlina Tambunan, S.Sos.

“Menurut saya program ini cukup berhasil untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki izin usaha. Program ini kami laksanakan mulai tahun 2015, berdasarkan data yang kami milik jumlah sertifikat izin yang diterbitkan mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya. Program ini mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat.”

Bapak Sunaryo Sinaga, S.T juga menyampaikan bahwa cara yang

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat adalah

dengan cara,

“Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat kami selaku seksi standarisasi adalah membuat penyederhanaan SOP, alur pengurusan perizinan yang sederhana. Dengan demikian masyarakat tidak terlalu bingung dalam mengurus perizinan, dan juga sertifikat dapat dikeluarkan dalam 1 hari.”

Disisi lain Bapak Sunaryo Sinaga, S.T juga menyatakan bahwa perlu

adanya pengembangan strategi di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan.

“Menurut saya program yang dilaksanakan KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan saat ini perlu adanya pengembangan. Program jemput bola masih dapat didorong dengan program lain agar dapat semakin meningkatkan program lain. Kami juga akan mengembangkan pelayanan perizinan dengan metode online.”

Dalam memberikan pelayanan, masalah waktu penyelesaian penerbitan

sertifikat izin juga menjadi masalah yang sangat penting. Kebanyakan masalah

(31)

untuk mengurus perizinan. Sehubungan dengan hal in penulis juga menanyakan

tentang waktu dan biaya yang berlaku di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan

kepada Ibu Indra Marlina Tambunan, S.Sos.

“Mengenai biaya penerbitan izin, kami sudah menetapkannya dalam SOP KPPT. Dimana biaya yang kami tetapkan sangat terjangkau masyarakat dan bahkan kebanyakan gratis. Begitu juga dengan waktu pengurusan perizinan, apabila pemohon sudah melengkapi berkas maka penerbitan izin dapat kami selesaikan dalam satu hari.”

Dalam mengeluarkan suatu izin KPPT Kabupateen Humbang Hasundutan

melakukan kerjasama dan koordinasi dengan SKPD/Dinas lain yang berhubungan

dengan izin yang ingin dikeluarkan. Koordinasi dengan dinas lain dilakukan

dengan tim teknis untuk mengecek kondisi dilapangan dengan yang dimohonkan,

kemudian selanjutnya Dinas terkait mengeluarkan surat rekomendasi penerbitan

izin. Tetapi dalam melaksanakan koordinasi tersebut KPPT mengalami sedikit

hambatan, hambatan tersebut timbul karena kedudukan KPPT Kabupaten

Humbang Hasundutan yang masih setingkat Eselon III sedangkan Dinas lain

setingkat Eselon II. Hal ini sehubungan dengan pernyataan Bapak Iwan F Manalu,

S.H.

“Kami juga melakukan koordinasi ke SKPD/Dinas lain. Tapi menerut saya koordinasi yang terjalin itu sedikit terkendala dengan status KPPT yang masih setingkat Eselon III sedangkan kalau Dinas sudah setingkat Eselon II. Menurut saya dengan status seperti ini ada gap yang menyebabkan urusan pemberian rekomendasi untuk menerbitkan izin terkait terkadang memperpanjang waktu. Kendala yang lain juga waktu yang tidak sesuai dengan tim teknis Dinas lain dan juga ada tugas yang lebih penting untuk dikerjakan Dinas tersebut”

Penulis juga menanyakan tentang rencana dan sasaran KPPT Kabupaten

Humbang Hasundutan kedepannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan

(32)

“Kedepannya kami berharap pemerintah dapat mendelegasikan semua wewenang penerbitan perizinan usaha ke KPPT. Sebagaimana tuntutan masyarakat pusat tentang perizinan terpadu satu atap. Dengan demikian juga dapat berimbas pada meningkatnya penerimaan retribusi oleh KPPT, jawab Bapak Sunaryo Sinaga, S.T“

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Iwan F Manalu, rencana

kedepannya Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Humbang Hasundutan adalah

mengembangkan pelayanan perizinan dengan metode online. Dengan metode ini

diharapkan masyarakat yang mengurus perizinan dapaat semakin bertambah

dengan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah. Sehubungan dengan hal itu,

KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan membutuhkan pelatihan pegawai dalam

pengembangan metode pelayanan online di KPPT dan penambahan fasilitas yang

menunjang program tersebut.

Dalam menyelenggarakan suatu program atau kegiatan tentunya terkadang

suatu organisasi mendapati kendala-kendala yang dapat membuat berjalannya

suatu program kurang maksimal. Sehubungan dengan hal ini penulis juga

menanyakan kendala apa yang dialami KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan

dalam menjalankan program yang telah ditetapkan.

“Kendala kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah kurangnya personil/pegaawai KPPT yang memiliki latar belakang pendidikan teknik, dan juga sarana dan prasarana yang belum lengkap di bidang teknologi, jawab Bapak Iwan F Manalu.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sunaryo Sinaga, ST, bahwa

kendala KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan datang dari tingkat kesadaran

yang masih sangat kurang dalam mengurus perizinan. Meski telah banyak

(33)

kami jumpai adalah diakibatkan karena si pemohon ingin melakukan pinjaman di

Bank.

Kemudian Ibu Indra Marlina Tambunan juga menambahi:

“Mengenai sarana dan prasarana kami membutuhkan peralatan yang menunjang pelayanan perizinan dengan sistem online. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk mengakses dan mengurus perizinan di KPPT.”

4.3.Deskripsi Hasil Wawancara tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan di Kantor Pelayanan Perizinan (KPPT) Kabupaten Humbang Hasundutan

1. Transparan

Asas transparansi dalam pelayanan publik berarti pelayanan publik bersifat

terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan

disediakan secara memadai serta mudah untuk dimengerti. Berdasarkan hasil

pengamatan penulis, KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan memberikan

pelayanan secara terbuka kepada masyarakat yang melakukan pengurusan ijin,

dimana KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan ini memperlihatkan secara jelas

SOP (System Operational Procedures) melalui 2 buah baliho yang ditempelkan

pada bagian depan kantor dengan tujuan agar para pemohon ijin yang datang

kesana dapat mengetahui dengan jelas persyaratan dan alur proses pelayanan

perijinan di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan. Sementara itu, KPPT

Kabupaten Humbang Hasundutan juga menyediakan brosur-brosur yang berisi

tentang informasi lengkap mengenai syarat-syarat dari masing-masing bentuk

(34)

mereka butuhkan. Selain melalui media cetak, KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan juga melakukan penyebaran informasi melalui media elektronik

dengan melakukan kerjasam dengan sebuah stasiun radio di Kabupaten Humbang

Hasundutan. Selain itu masyarakat yang hendak mengurus perijinan pun diberi

kemudahan untuk dapat mengakses informasi mengenai pelayanan perijinan yang

diselenggarakan oleh KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan melalui website

Hal ini sehubungan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak

Sunaryo Sinaga, ST selaku Kepala Seksi Standarisasi dan Sosialisasi yaitu :

“ untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi yang mereka butuhkan terkait dengan pengurusan perizinan, KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan menyediakan brosur yang isinya mengenai persyaratan yang harus dilengkapi dalam pengurusan perizinan. Selain itu kami juga melakukan kerja sama dengan stasiun radio untuk menginformasikan KPPT dan perizinan. SOP KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan juga dapat diakses oleh masyarakat melalui website Kabupaten yait

2. Akuntabel

Asas akuntabel dalam pelayanan publik berarti pelayanan publik harus dapat

dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Akuntabel juga dapat berarti penyelenggara pelayanan publik melaksanakan tugas

dan fungsinya dengan maksimal melalui koordinasi yang baik antar

penyelenggara pelayanan publik. Kemudian penulis menanyakan kepada Ibu Indra

Marlina Tambunan, S.Sos selaku Kepala Seksi Perizinan dan Non Perizinan

(35)

Kabupaten Humbang Hasundutan. Sebagai salah satu penyelenggara, beliau

berpendapat :

“Saya rasa koordinasi yang terjalin diantara pegawai KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan selama ini tidak terjadi masalah yang menghambat proses perizinan. Setiap berkas yang masuk melalui loket diserahkan kepada para Kepala seksi untuk dilakukan pengecakan legalitas dan kelngkapan persyaratan perizinan yang diurus pemohon. Komunikasi kami pun tetap terjaga dengan baik, agar kerjasama selalu baik dalam melayani perizinan masyarakat. Sehingga proses penerbitan izin cepat selesai.”

Berdasarkan pernyataan Ibu Indra Marlina Tambunan S.Sos beliau mengatakan

bahwa KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan senantiasa mematuhi dan

melaksanakan tanggungjawabnya sesuai dengan tupoksi masing-masing dalam

menyelenggarakan pelayanan perijinan. Dalam menerbitkan suatu perizinan

KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan selalu berkoordinasi dengan Tim Teknis

yang berasal dari dinas-dinas teknis terkait, sebab KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan juga tidak bias menerbitkan ijin apabila tidak didukung dengan

rekomendasi Tim Teknis Dinas/SKPD lain terkait izin yang akan diterbitkan.

Kemudian penulis bertanya tentang keterlibatan tim teknis tersebut dalam

meninjau lapangan.

“Tentu saja tim teknis terkait ikut serta dalam pengecekan dilapangan, karena rekomendasi dari mereka merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh pemohon. Tim teknis inilah yang akan melihat bagaimana kondisi dilapangan sesuai dengan yang diajukan pemohon atau tidak.”

3. Partisipatif

Asas partisipatif dalam penyelenggaraan pelayanan publik berarti

pelayanan publik harus dapat mendorong peran serta masyarakat dalam

(36)

dan harapan masyarakat. Dalam upaya mendorong keterlibatan masyarakat untuk

mewujudkan kualitas pelayanan publik yang prima, Kabupaten Humbang

Hasundutan telah menyediakan loket untuk menampung saran maupun kritikan

dari masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan. Selain itu, Kabupaten

Humbang Hasundutan juga melakukan kegiatan sosialisai ke 10 Kecamatan

Kabupaten Kabupaten Hasundutan Hasundutan untuk memberitahukan kepada

masyarakat mengenai masalah dalam pengurusan ijin. Hal ini berhubungan

dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ibu Indra Marlina Tambunan, S.Sos.

“ Kami melakukan strategi jemput bola unutk menjangkau masyarakat yang memiliki jarak yang cukup jauh dengan KPPT Kabupaten Humbang Hasubdutan. Program ini kami mulai pada tahun 2015, yaitu sebagai program sosialisasi dan pengurusan perizinan di 10 Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan pada jadwal yang telah ditentukan.”

4. Kesamaan Hak

Asas kesamaan hak dalam penyelenggaraan pelayanan publik berarti tidak

diskriminatif, dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, dan

gender. Melalui pernyataan Ibu Indra Marlina Tambunan, S.Sos penulis

menyimpulkan bahwa tidak ada diskriminasi dalam pemberian pelayanan

perizinan di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan.

(37)

5. Efisien

Asas efisien dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang ideal yaitu

dimana pelayanan akan efisien apabila birokrasi pelayanan dapat meyediakan

input pelayanan, seperti biaya dan waktu pelayanan yang meringankan masyarakat pengguna jasa. Dari segi biaya penyelenggaraan pelayanan perijinan,

kebanyakan pengurusan perizinan KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan tidak

memungut biaya.

“Segala biaya yang dikeluarkan pemohon untuk melakukan pengurusan perizinan telah ditentukan di SOP KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan. Dan saya kira biaya yang harus dikeluarkan masih dapat dijangkau oleh masyarakat dan tidak memberatkan masyarakat. Apalagi kebanyakan penerbitan periziznan tidak membutuhkan biaya. Pendapatan yang diterima oleh KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan adalah retribusi perizinan tersebut. Retribusi dari masing perizinan ditentukan dengan tingkat kesulitan pengurusan izin tersebut, sehingga masing-masing izin memiliki biaya yang berbeda pula.”

Kemudian penulis bertanya kepada Bapak Iwan F Manalu terkait

pelaksanaan efisiensi dalam pelayanan perijinan di KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan, beliau mengatakan :

(38)

No. Jenis Perizinan Waktu

1 Pelayanan Ijin Praktik Fisioterapis 1 Hari Kerja

2 Pelayanan Ijin Optik 1 Hari Kerja

3 Pelayanan Ijin Toko Obat 1 Hari Kerja

4 Pelayanan Ijin Praktik Perorangan Dokter Umum 1 Hari Kerja

5 Pelayanan Ijin Praktik Perorangan Dokter Gigi 1 Hari Kerja

6 Pelayanan Ijin Praktik Perorangan Dokter Spesialis 1 Hari Kerja

7 Pelayanan Ijin Praktik Perorangan Dokter Gigi Spesialis 1 Hari Kerja

8 Pelayanan Ijin Praktik Berkelompok Dokter Umum 1 Hari Kerja

9 Pelayanan Ijin Praktik Berkelompok Dokter Spesialis 1 Hari Kerja

10 Pelayanan Ijin Praktik Berkelompok Dokter Gigi Spesialis 1 Hari Kerja

11 Pelayanan Ijin Praktik Perorangan Bidan 1 Hari Kerja

12 Pelayanan Ijin Balai Pengobatan Swasta 1 Hari Kerja

13 Pelayanan Ijin Klinik Bersalin 1 Hari Kerja

14 Pelayanan Ijin Apotik 1 Hari Kerja

15 Pelayanan Ijin Pengobatan Tradisional 1 Hari Kerja

16 Pelayanan Ijin Pemasangan Reklame 1 Hari Kerja

17 Pelayanan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan (IG) 1 Hari Kerja

(39)

19 Pelayanan Izin Usaha Perdagangan 1 Hari Kerja

20 Pelayanan Ijin Usaha Gudang 1 Hari Kerja

21 Pelayanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 5 Hari Kerja

22 Pelayanan Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 1 Hari Kerja

23 Pelayanan Izin Pendirian dan Pengelolaan Sekolah Swasta 1 Hari Kerja

24 Pelayanan Izin Bimbingan Mata Pelajaran 1 Hari Kerja

25 Pelayanan Izin Kursus Pelatihan Komputer 4 Hari Kerja

26 Pelayanan Izin Kursus Pelatihan Konstruksi (furniture/mobileir) 1 Hari Kerja

27 Pelayanan Izin Kursus Pelatihan Aneka Kejuruan (menjahit, tata

rias, elektronik)

1 Hari Kerja

28 Pelayanan Izin Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi 1 Hari Kerja

29 Pelayanan Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUP2T) 4 Hari Kerja

30 Pelayanan Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) 4 Hari Kerja

31 Pelayanan Izin Usaha Toko Modern (IUTM) 4 Hari Kerja

32 Pelayanan Penerbitan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1 Hari Kerja

33 Pelayanan Penerbitan Tanda Daftar Industri (TDI) 1 Hari Kerja

Table 1.2 Jangka Waktu Proses Penyelenggaraan Perijinan di Kantor

(40)

Melalui efisiensi di bidang pelayanan perijinan, Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki harapan kepada

seluruh masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan untuk semakin terdorong

melakukan pengurusan ijin terhadap usaha atau kegiatan-kegiatan yang

membutuhkan perijinan.

6. Efektif

Efektivitas pelayanan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan berhasil

tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi dalam memberikan pelayanan kepada

publik atau masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Sunaryo

Sinaga,S.T, selama ini KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan sudah

memberikan pelayanan perizinan yang efektif. KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan membuat penyederhanaan SOP, persyaratan yang tidak menyulitkan

pemohon, dan waktu penerbitan izin dalam satu hari kerja.

7. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban

Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan

pelayanan publik berarti pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi

hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dalam hal ini, Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan memberikan perlakuan yang

sama kepada setiap pemohon ijin yang datang. Hal ini dapat dilihat dari

pernyataan Ibu Indra Marlina Tambunan, S.Sos yaitu :

(41)

melengkapi berkasnya. Selain itu kami juga melakukan pengecekan kondizi dilapangan, untuk menyesuaikan dengan berkas yang dimohonkan. Apabila berkas yang diberikan pemohon sudah lengkap, maka penerbitan izin dapat dilakukan dalam satu hari.”

8. Profesional

Asas profesional dalam pelayanan publik tentu menyangkut ciri dasar

maupun karakter yang harus melekat dari penyelenggara pelayanan publik yang

tetap mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi serta tetap

mengerjakan peran dan tanggung jawab sebagaimana mestinya. Terkait dengan

hal tersebut, penulis menyoroti dari latar belakang pendidikan para pegawai yang

bekerja sebagai penyelenggara pelayanan perijinan terpadu di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan, dimana setiap pegawai

disana memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, ada yang berasal

dari pendidikan komputer, teknik, manajemen, administrasi Negara, hukum, dan

lain sebagainya. Namun, ketika ditanyakan mengenai perbedaan latar belakang

keilmuan ini dengan keahlian yang sebenarnya dibutuhkan di Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan, Bapak Sunaryo Sinaga, ST

mengemukakan bahwa :

“Sejak saya bekerja di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan, saya berusaha menyesuaikan diri dengan bidang pekerjaan yang akan saya geluti disini. Learning by doing, saat kita telah terbiasa mengerjakan kegiatan atau pekerjaan yang diserahkan kepada kita, disitulah kita akan belajar untuk menguasai pekerjaan tersebut. Yang paling penting adalah kita mengerjakannya sesuai dengan tugas dantanggung jawab kita, sesuai dengan prosedur dan jalur yang benar. Serta selalu memberikan kinerja yang terbaik dalam bidang yang kita geluti saat ini.”

Melalui pernyataan yang beliau sampaikan terlihat bahwa adanya kemauan

dan tekad dari pegawai Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang

(42)

perbedaan antara latar belakang pendidikan yang dimiliki dengan bidang

pekerjaan yang ditangani.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan dan pengetahuan pegawai

negeri agar mampu melaksanakan peran dan pekerjaannya dengan baik,

pemerintah dalam negeri sampai saat ini masih intens melaksanakan program

pendidikan dan pelatihan (diklat), begitu juga dengan pegawai di Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan yang juga turut

ikut serta dalam pelaksanaan program diklat tersebut. Hal ini sehubungan

pernyataan yang disampaikan Kepala KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan,

yaitu:

”Untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan para pegawai KPPT melakukan program pendidikan dan pelatihan yang bisa diikuti oleh pegawai, kegiatan ini disesuaikan dengan program yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten, Propinsi, dan juga Pusat.”

Berikut kutipan pernyataan dari Bapak Sunaryo Sinaga, ST selaku

pegawai yang pernah mengikuti program diklat :

(43)

BAB V

ANALISIS DATA

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Humbang

Hasundutan adalah suatu organisasi yang penyedia layanan ikut serta aktif dalam

upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Administrasi pelayanan

perizinan. Dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan terpadu kepada

masyarakat perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, agar

masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam kepemilikan perizinan usaha dan

organisasi mereka. Dengan meningkatnya keikutsertaan masyarakat ataupun

masyarakat yang memiliki(mengurus) sertifikat perizinan, maka akan mendukung

penerimaan daerah dari sektor retribusi perizinan dan pajak yang diterima.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, perlu

dilaksanakan strategi-strategi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Upaya yang dilakukan merupakan strategi yang dijalankan oleh instansi; dalam

hal ini menggunakan lima strategi Osborne dan Plastrik (2001) di lingkungan

birokrasi, yaitu: strategi pengembangan struktur, strategi pengembangan/

penyederhanaan sistem prosedur, strategi pengembangan infrastruktur, strategi

pengembangan budaya/kultur, strategi pengembangan kewirausahaan. Kelima

strategi Osborne dan Plastrik inilah yang menjadi landasan peneliti untuk

menganilis bagaimana strategi peningkatan kualitas pelayanan perizinan dalam

meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di Kantor Pelayanan Perizinan

(44)

5.1. Strategi Pengembangan Struktur

Pada strategi pengembangan struktur ini organisasi pelayanan publik

dituntut untuk mengembangkan struktur organisasinya agar maju, berkembang,

dan bersaing secara sehat dengan instansi penyedia layanan publik lainnya secara

sehat mengikuti arus global. Struktur yang dimaksud bukan hanya merujuk pada

pengertian organisasi pelayanan publik itu sendiri, tetapi menyangkut pengertian

kelembagaan yang lebih luas. Konsep kelembagaan berhubungan dengan nilai,

norma, aturan hukum, kode etik, dan budaya. Sedangkan organisasi merupakan

tempat orang berkumpul untuk mengorganisir dirinya.

Struktur birokrasi yang diterapkan dalam suatu organisasi sangat

mempengaruhi kemudahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang telah

ditetapkan. Apabila pelaksanaan kebijakan dalam suatu organisasi memiliki

struktur yang panjang dan rumit, maka akan mempersulit jalannya program dan

kegiatan yang ditetapkan. Begitu pula sebaliknya, apabila suatu organisasi

memiliki struktur birokrasi yang sederhana dan jelas, maka pelaksanaan program

dan kegiatan akan lebih efektif dan efisien. Struktur birokrasi menunjukkan

kejelasan dalam standar prosedur pelaksanaan (Standard Operational Prosedure)

yang digunakan pada saat pelaksanaan program dan kegiatan organisasi.

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

memiliki struktur organisasi dengan struktur yang cukup pendek dan sederhana,

yang terdiri dari: Kepala Kantor, Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi

Standarisasi dan Sosialisasi dan tim teknis, Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan

(45)

teknis, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam menjalan tugas pokok dan

fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan perizinan bagai masyarakat

Kabupaten Humbang Hasundutan. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan selalu berupaya memberikan pelayanan yang

terbaik kepada masyarakat dengan menjalankan program dan strategi yang

ditetapkan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Struktur organisasi yang dimiliki oleh KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan yang cukup sederhana dapat mendukung proses pelaksanaan strategi

dan program yang dilaksanakan oleh para pelaksana, karena dengan struktur

organisasi yang sederhana dan pendek maka pelaksanaan strategi akan lebih

mudah diawasi dan dikoordinir oleh Kepala Kantor maupun Kepala Seksi. Namun

dalam proses penyelenggaraan pelayanan perizinan KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan mengalami beberapa masalah terhadap pejabat SKPD/Dinas yang lain

yang bekerja sebagai anggota tim teknis sehingga mengakibatkan lambatnya

proses pendelegasian wewenang izin dari SKPD/Dinas yang terkait terhadap

permohonan izin yang diurus di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Indra Marlina

Tambunan, S.Sos, bahwa setiap seksi memiliki tim teknis masing-masing yang

sebagian berasal dari SKPD/Dinas lain yang terkait dengan izin yang akan

dikeluarkan. Adapun masalah yang dihadapi oleh KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan saat ini adalah koordinasi yang masih kurang terjalin dengan baik

antara KPPT dengan Pejabat SKPD/Dinas yang lain. Menurut Bapak Iwan F

Manalu, S.H hal ini disebabkan oleh status KPPT Kabupaten Humbang

(46)

SKPD/Dinas terkait. Masalah ini berimbas pada terhambatnya waktu

pendelegasian permohonan perizinan dan survey di lapangan. Masalah lain yang

juga dihadapi KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan adalah pada saat dilakukan

survey lapangan yang melibatkan tim teknis dari SKPD/Dinas terkait. Pada saat

anggota tim teknis dari KPPT sedang melakukan peninjauan lapangan, terkadang

tim teknis dari pejabat SKPD/Dinas lain tidak dapat turut serta dalam kegiatan

tersebut. Hal ini disebabkan oleh masalah waktu proses peninjauan yang tidak

tepat dan adanya pekerjaan lain yang lebih diutamakan menjadi alasan yang sering

disampaikan oleh pejabat SKPD/Dinas terkait. Setiap hasil yang diperoleh tim

teknis saat peninjauan lapangan, selanjutnya akan diproses di Dinas terkait untuk

meminta surat rekomendasi penerbitan izin. Namun KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan sering mengalami kendala waktu, lambatnya proses pendelegasian

dari Dinas terkait menyebabkan KPPT Kabupaten Humbanmg Hasundutan

semakin lama melakukan proses penerbitan selanjutnya. Hal ini tentunya akan

menghambat KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan dalam melaksanakan

strateginya terkait peningkatan kualitas pelayanan perizinan, dimana salah satu

tujuan yang hendak dicapai adalah penerbitan izin dalam waktu yang singkat dan

tepat terhadap setiap izin yang dimohonkan di KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

melaksanakan tugasnya sebagai penyelengara pelayanan perizinan dengan

berpedoman kepda SOP yang berlaku. Begitu juga dengan menjalankan program

dan strategi yang telah ditetapkan, SOP inilah yang dijadikan pedoman oleh para

(47)

melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Begitu pula dalam

menjalankan program dan strategi yang telah ditetapkan, setiap bidang selalu

berupaya melakukan kinerja dan pelayanan yang maksimal untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Suatu program atau strategi tidak akan berjalan dengan baik dan lancar

apabila para penyelenggara tidak melakukan kerjasama yang baik. Hal inilah yang

menjadi salah satu masalah dalam penerbitan izin di KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan. Dimana masih timbulnya masalah antara KPPT Kabupaten

Humbang Hasundutan dengan Pejabat SKPD/Dinas yang lain terkait penerbitan

suatu izin. Masalah ini juga akan menimbulkan masalah yang lain dan membawa

dampak yang secara langsung dirasakan oleh para pemohon izin, yaitu mereka

mengalami keterlambatan dalam memperoleh sertifikat izin yang mereka urus

akibat dari lambatnya pendelegasian surat rekomendasi dari Dinas terkait. Untuk

meminimalkan hambatan tersebut, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Humbang Hasundutan mengharapkan agar pemerintah daerah

mendelegasikan semua wewenang penerbitan izin ke KPPT. Selanjutnya

mengembangkan KPPT menjadi suatu Badan setara Eselon II yang akan

memperlancar dan mengurangi gap dalam melakukan koordinasi dengan Dinas

lain. Hal ini dapat mempercepat penerbitan izin yang menjadi salah satu tolak

ukur baiknya tingkat kualitas pelayanan KPPT. Hasil akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan jumlah izin yang diterbitkan dan dapat meningkatkan penerimaan

(48)

5.2. Strategi Pengembangan dan Penyederhanaan Prosedur

Sistem prosedur mengatur secara detail tahapan pelayananya, maka sistem

prosedur ini yang sering menjadi sumber penyebab sistem pelayanan menjadi

berbelit-belit, kaku, tidak efisien, dan tidak efektif. Strategi pengembangan atau

penyederhnaan sistem prosedur merupakan langkah yang dilakukan organisasi

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

1.7 Gambar Alur Proses Perizinan dan Non Perizinan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan para informan, KPPT

Kabupaten Humbang Hasundutan berupaya membuat prosedur pelayanan yang

tidak berbelit-belit dan tidak menyusahkan atau membingungkan masyarakat yang

mengurus sertifikat perizinan. Persyaratan yang dibuat KPPT Kabupaten

Humbang Hasundutan juga sangat sederhana dengan tidak memberatkan pemohon

(49)

menyederhanakan prosedur layanan sehingga dapat mempermudah masyarakat

dalam melakukan pengurusan izin. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu. Jika dibandingkan dengan mekanisme pengurusan dokumen

perizinan di KPT sebagai unit pelayanan perizinan pada Pemerintah Kabupaten

Humbang Hasundutan, maka kriteria diatas sudah terpenuhi. Untuk beberapa jenis

pelayanan perizinan telah dapat diurus di KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan, masyarakat bisa mengurus beberapa izin sekaligus dengan catatan

syarat-syarat berkas permohonan telah lengkap.

Standar Waktu Penyelesaian Dokumen Perizinan yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan telah sesuai dengan Pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada pasal 11 yaitu “Jangka

waktu penyelesaian pelayanan perizinan dan non perizinan ditetapkan paling lama

15 (lima belas) hari kerja terhitung mulai sejak diterimanya berkas permohonan

beserta seluruh kelengkapannya”. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Humbang Hasundutan menetapkan waktu penerbitan perizinan sesuai dengan

tingkat kerumitan proses pengurusan perizinan, waktu paling lama penerbitan izin

adalah 5(lima) hari kerja. KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan menerapkan

penerbitan izin selesai dalam satu hari apabila pemohon telah melengkapi semua

persyaratan perizinan. Tetapi terkadang KPPT Kabuten Humbang Hasundutan

menghadapi kendala yang dapat menyebabkan penerbitan izin melewati batas

waktu yang ditetapkan, misalnya surat rekomendasi dari Dinas terkait yang

terlambat diserahkan dan Kepala Kantor yang sedang bertugas di luar daerah.

(50)

Humbang Hasundutan, semua telah disesuaikan dengan tingkat kesulitan

pengurusan penerbitan izin. Saat ini kebanyakan biaya pengurusan penerbitan izin

tidak memungut biaya apapun. Sehingga masyarakat tidak terbebani dengan biaya

yang harus dikeluarkan. Standard Operational Procedure (SOP) KPPT

Kabupaten Humbang Hasundutan diatur dalam Keputsan Kepala Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan No. 6 Tahun

2015.

5.3. Strategi Pengembangan Infrastruktur

Strategi pengembangan infrastruktur menyangkut penyediaan pelayanan

agar lebih aman, nyaman, cepat, akurat, mudah dan terpercaya yang meliputi

penyediaan fasilitas fisik, pengembangan model pelayanan baru, pemanfaatan

teknologi informasi (telematika). Penyediaan fasilitas fisik merupakan fasilitas

utama yang mendukung berjalannya upaya untuk meningkatkan kualitas

pelalayanan publik, diantaranya : gedung atau kantor, komputer, alat transportasi

yang digunakan sebagai asset kantor dalam melangsungkan kegiatan usaha,

seperti mobil dan sepeda motor.

Pemanfaatan teknologi informasi (telematika) merupakan fasilitas

penunjang lainnya yang berupa sistem teknologi dan informasi yang memudahkan

masyarakat maupun pegawai dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh KPPT

Kabupaten Humbang Hasundutan, seperti: komputerisasi yang disediakan pada

setiap tempat guna penyimpanan data maupun informasi yang diperlukan,

(51)

disediakan untuk memudahkan masyarakat memperoleh kejelasan informasi, baik

yang berisi tentang data instansi maupun program yang sedang dijalankan.

Agar setiap program dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar maka suatu

organisasi perlu dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan

kebutuhan para implementor seperti dana, sarana, dan prasarana. Dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan perijinan, KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan mendapat dana dari APBD Kabupaten Humbang Hasundutan

ditambah dengan dana dari hasil retribusi yang diperoleh KPPT Kabupaten

Humbang Hasundutan dari masyarakat yang dilayani. Begitu pula untuk dapat

mengimplementasikan strategi, KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan sudah

menetapkan anggaran yang dibutuhkan tiap bidang dan bagian selama proses

pelaksanaan strategi. Hal ini dimaksudkan agar segala program dan kegiatan guna

meningkatkan kualitas pelayanan perijinan di KPPT Kabupaten Humbang

Hasundutan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para narasumber,KPPT Kabupaten

Humbang Hasundutan membuat brosur, spanduk, banner di depan pintu masuk

KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan yang isinya SOP berbagai jenis

Gambar

Gambar 1.2 Sruktur organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Humbang
Table 1.1 Data pegawai KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan
Gambar 1.3 Foto bersama Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Gambar 1.5 Foto bersama Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Bapak Iwan F
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

f. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang

1) Guru membuka kesempatan secara luas dan bervariasi kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan membaca dan melihat tentang hubungan akulturasi

[r]

From the project time management perspective, during project monitoring activity, pro- ject team would need to make up-to-date predictions on the project total duration as

Fokus penelitian ini adalah melakukan simulasi untuk mengetahui aliran daya pada jaringan distribusi 20 KV untuk kondisi beban tak seimbang, hasil simulasi tersebut

Hal tersebut dikarenakan peraturan Bank Indonesia yang mengharuskan setiap suatu bank untuk menjaga kecukupan modal yang dimiliki dengan ketentuan minimal 8%,

Hasil penelitian yaitu kurang dari separuh responden (43%) pada pre-test memiliki kemampuan kategori kurang dalam mendeteksi DBD sedangkan pada pada post- test lebih dari