• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan industry Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan industry Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2013"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

DAFTAR POPULASI PERUSAHAAN FARMASI

N0 Kode

Emiten

Nama Perusahaan Waktu Listing

Perusahaan

1 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk 11 November 1994

2 INAF PT. Indofarma Tbk 17 April 2001

8 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 29 Maret 1983

9 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 17 Juni 1994

10 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 18 Desember 2013

LAMPIRAN 2

DAFTAR SAMPLE PERUSAHAAN

N0 Kode

Emiten

Nama Perusahaan Kriteria

1

8 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

  

9 TSCP PT. Tempo Scan Pacific Tbk   

10 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

(2)

LAMPIRAN 3

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2009

No

Kode

Emiten Nama Perusahaan

Harga

Saham ROA EPS DPS 1 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

1,490 0.04 0.06 45.00 2 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 1,300 0.14 91.47 25.00 3 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 127 0.34 11.25 3.38

4 MERK PT. Merck Tbk 86,000 0.09 6.55 5,350.00

5 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Tbk 9,500 0.41 14.16 8,000.00

6 TSCP PT. Tempo Scan Pacific Tbk 730 0.11 77.99 35.00

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2010

No

Kode

Emiten Nama Perusahaan

Harga

5 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Tbk 10,500 0.29 10.00 8,500.00

6 TSCP PT. Tempo Scan Pacific Tbk 1,710 0.14 108.64 7.00

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2011

No

Kode

Emiten Nama Perusahaan

Harga

5 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Tbk 10,500 0.33 12.95 8500.00

(3)

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2012

No

Kode

Emiten Nama Perusahaan

Harga

5 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Tbk 10,500 0.34 14.59 11000.00

6 TSCP PT. Tempo Scan Pacific Tbk 3,675 0.30 141.15 75.00

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2013

No

Kode

Emiten Nama Perusahaan

Harga

5 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Tbk 10,500 0.35 16.13 12500.00

6 TSCP PT. Tempo Scan Pacific Tbk 3,675 0.11 141.89 75.00

LAMPIRAN 4

VARIABEL DAN DEFENISI VARIABEL No Variable Konsep Variabel Indikator

(4)

3 Dividend Per Share (X3)

Rasio yang akan

membandingkan

antara deviden yang

dibayarkan dengan saham di pasar bursa

Harga Rata-rata saham per lembar pada

saat penutupan (Closing Price)

LAMPIRAN 5

(5)

KURVA HISTOGRAM

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

HS

N 30

Normal Parametersa Mean 21240

Std. Deviation 45931.2

Most Extreme Differences Absolute .370

Positive .370

Negative -.322

Kolmogorov-Smirnov Z 2.221

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

(6)

NORMAL P-P PLOT OF REGRESSION

ONE SAMPLE KOLMOGROV-SMIRNOV One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.40049695

Most Extreme Differences Absolute .223

Positive .223

Negative -.122

Kolmogorov-Smirnov Z 1.224

(7)

HASIL OUTPUT MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.608 1.494 4.423 .000

LNROA -1.262 .561 -.370 -2.251 .033 .719 1.392

LNEPS .141 .127 .179 1.107 .279 .743 1.346

LNDPS .450 .091 .703 4.922 .000 .950 1.052

a. Dependent Variable: LNHS

HASIL OUTPUT UJI AUTOKOLERASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .705a .497 .439 1.47909 1.719

a. Predictors: (Constant), LNDPS, LNEPS, LNROA

b. Dependent Variable: LNHS

(8)

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

PEMASUKAN/PENGELUARAN VARIABEL Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.608 1.494 4.423 .000

LNROA -1.262 .561 -.370 -2.251 .033

LNEPS .141 .127 .179 1.107 .279

LNDPS .450 .091 .703 4.922 .000

a. Dependent Variable: LNHS

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 LNDPS, LNEPS,

LNROAa . Enter

(9)

HASIL OUTPUT UJI T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.608 1.494 4.423 .000

LNROA -1.262 .561 -.370 -2.251 .033

LNEPS .141 .127 .179 1.107 .279

LNDPS .450 .091 .703 4.922 .000

a. Dependent Variable: LNHS

HASIL OUTPUT UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 56.126 3 18.709 8.552 .000a

Residual 56.880 26 2.188

(10)
(11)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Eka, Putri, 2012. Pengaruh return On Equity (ROE), Dividend Payout

Ratio (DPR), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan

Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan

Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).

Skripsi S1. Universitas Brawijaya, Malang.

Alwi, Z Iskandar, 2003. Pasar Moda Teori dan Aplikasi, Yayasan Pancur siwah,

Jakarta.

Anorage, Pandji dan Piji, 2003. Pengantar Pasar Modal, PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Brighmanm Eugene F, Joel F. Housten, 2010. Manajemen Keuangan, Edisi

Kedelapan Buku 1, Erlanggan Jakarta.

Darmadji, Tjiptono, Fakhruddin, dan Hendy M, 2006. Pasar Modal di Indonesia,

Salemba Empat, Jakarta.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, Perpustakaan Nasional Katalog Dalam

Terbitan (KDT), Medan.

Fahmi, Irham, 2006. Analisis Investasi dalam Pesrpektif Ekonomi dan Politik, PT.

Refika Aditama, Bandung.

Ghozali, Imam, 2009. Ekonomitrika-Teori Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17,

Universitas Diponegoro, Semarang.

Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Hartini, Titin, 2012. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi S1. STIE MDP.

Hunjra, Shehzad, Chani, Hassan, dan Mustafa, 2012. Impact Dividend Policy,

Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), and Profit After Tax

On Stock Price. International Journal of Economics and Empirical

(12)

Husnan, Suad, 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekunder, UPP

AMP YKPN, Yogyakarta.

Hutami, Putri Rescyana, 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity,

dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Indutri

Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.

Jurnal Nominal

Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Badan Penerbit Fakults

Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. . Volume 1 Nomor 1.

Jumingan, 2006. Analisa Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Lukma, Ade Fatma, 2006. Pasar Modal, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta.

Meythi, Kwang, dan Rusli, 2011. “Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap

Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”, Jurnal Bisnis Manajemen dan Ekonomi

Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah

Mada, Yogyakarta.

. Volume 10 Nomor 2

hal 2671-2684.

Murthada, Sinuraya, 2006. Teori Manajemen Keuangan., Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Onibala, Tommy, dan Rate, Analisis Rasio Profitabilitas dan Resiko Keuangan

Terhadap Harga Saham XL Axiata Tbk Yang Terdaftar di BEI Periode

2007-2012. Jurnal EMB.

Samsul, Mohamad, 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Erlangga,

Jakarta.

Volume 2 Nomor 1 Hal 374-384.

Sartono, Agus, 2001. Manajemen Keuangan, Badan Penerbit Fakultas

Ekonomi-Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Saparuddin, 2011. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Devidend Per Share

(DPS) Pada Perusahaan Coal Mining yang terdaftar di BEI periode

(13)

Simatupang, Mangsa, 2010. Investasi Saham dan Reksa Dana, Mitra Wacana

Media, Jakarta.

Sugiono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Syaiful, Achmad Susanto, 2011. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas,

dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi di

BEI. Skripsi S1. Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Syamsudin, Lukman, 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Bachtiar, Yanuar, 2012. Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Sektor Agricultutre di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu

Sosial.

Zullarni, Sri, 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Mining and Mining Servicedi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jurnal Aplikasi Bisnis. Volume 3 Nomor 1. Volume 4 Nomor 2.

http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-sucipto.pdf. Diakses pada tanggal

21 Mei 2014. Medan.

www. idx. co. id.

(14)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini hanya membahas pengaruh Return On Asset

(ROA), Earning Per Share (EPS), Devidend Per Share (DPS) terhadap Harga

Saham Perusahaan farmasi yang Go Public di BEI.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat comfirmation research yang bertujuan untuk

menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis. Dimana

data/variabel di teliti terlebih dahulu kemudian di jelaskan hubungannya. Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif yang menggunakan tabel dan grafik

serta bersifat kuantitatif.

3.3 Populasi dan Sample Penelitian

Menurut Sugiono (2006:90) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”.

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perusahaan farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2009-2013 dan telah memberikan

laporan keuangan perusahaan, sehingga diperoleh jumlah populasi sebanyak 10

(15)

Tabel 3.1

Perusahaan Farmasi Yang Menjadi Populasi Penelitian

N0 Kode

Emiten Nama Perusahaan

Waktu Listing Perusahaan 1 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk 11-Nov-94

2 INAF PT. Indofarma Tbk 17-Apr-01

8 SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 29-Mar-83

9 TSCP PT. Tempo Scan Pacific Tbk 17-Jun-94

10 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 18-Dec-13

Sumber : Olahan Peneliti

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan farmasi yang

terdaftar di BEI sedangkan sampel penelitian digunakan dengan metode purposive

sampling, yang merupakan teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan

kriteria atau tujuan tertentu (disengaja), Adapun kriteria tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2009-2013.

2. Perusahaan farmasi yang mempublikasikan laporan keuangan selama tahun

2009-2013.

(16)

Tabel 3.2

Perusahaan Farmasi Yang Menjadi Sample Penelitian

Sumber : Olahan Peneliti

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu

data yang berbentuk angka, atau data kuantitatif yang diangkakan. Data sukender

yaitu data/informasi yang telah diolah dan diperoleh dari laporan keuangan

tahunan perusahaan indutri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sumber data penelitian merupakan faktor penting menjadi pertimbangan dalam No Kode

Emiten Nama Perusahaan

Waktu

PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

18-Dec-13 x x x

-

(17)

penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak

langsung dengan mempelajari literatur atau dokumen berhubungan dengan

laporan keuangan perusahaan yang telah diteliti. Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesi

3.5 Operasional Variabel

Variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu variabel dependen dan 3 (Tiga) variabel independen :

a. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel tidak bebas/tidak terikat keberadaannya

yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Dalam penelitian ini

variabel dependen yang digunakan adalah harga saham .

b. Variabel Independen

Variabel indpenden adalah variabel bebas yang keberadannya dapat

dipengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan

positif/negatif bagi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1) Return On Asset (ROA)

ROA merupakan rasio yang diukur dengan membandingkan laba bersih

setelah pajak dengan modal sendiri.

(18)

EPS merupakan rasio yang menunjukkan laba bersih yang berhasil

diperoleh perusahaan untuk detiap lembar saham selama suatu periode

tertentu.

3) Dividend Per Share (DPS)

DPS merupakan total deviden tunai yang dibagikan kepada pemegang

saham dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar.

Tabel 3.3

Variabel dan Defenisi Operasional No Variable Konsep Variabel Indikator

(19)

4 Harga Saham

Harga Rata-rata saham per lembar pada

saat penutupan (Closing Price)

3.6 Teknik Analisis Data

Metode analisis data adalah cara pengolahan data yang terkumpul untuk

kemudian dapat diintreprestasi hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji

hipotesis, penelitian ini menggunakan analisis statistik dan uji hipotesis, dan

regresi linear berganda.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 for windows

(Statistic Product & Service Solution). Pengujian dengan menggunakan

asumsi klasik dilakukan untuk menghindari atau mengurangi biasnya atas

hasil penelitian yang dilakukan. Untuk pengujian analisis asumsi klasik

yang digunakan adalah:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2009:107) “Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel penggangu mempunyai distribusi

normal”. Adapun cara untuk mendeteksi apakah variabel penggangu

memiliki distribusi normal dengan analisis grafik dan uji statistik. Bila

(20)

0.05 bearti distribusi tidak normal. Bila terjadi data yang tidak normal

maka cara mendeteksi data yang tidak normal adalah :

1) Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya.

2) Lakukan trimming

Trimming adalah membuang data yang secara nyata berbeda

dengan data lainnya.

3) Lakukan winsorizing

Winsorizing adalah mengubah nilai data yang secara nyata

berbeda dengan data lainnya kedalam suatu nilai tertentu.

Untuk mendeteksi apakah terjadi residual berdistribusi normal atau

tidak normal dapat digunakan dengan pendekatan grafik, histogram,

Kolmogrov-Smirnov.

1) Pendekatan Grafik

Analisis grafik adalah analisis untuk menguji normalitas dengan

analisis grafik dengan melihat histogram dan normal probability

plot.

2) Pendekatan Kolmogrov Smirnov

Alat ini digunakan untuk memastikan apakah data disepanjang

garis diagonal berdistribusi dengan normal.

3) Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dari kurva. Kurva

(21)

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Erlina (2011:103) “multikolonieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara

variabel independen”. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi

sempurna diantra variabel-variabel bebas, maka konsekuensinya

adalah :

1) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2) Nilai t akan turun

3) Varian dan nilai standard error setiap koefisien menjadi tidak

terhingga.

Ada tidaknya multikolonieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai

VIF (varian inflation factor) dan tolerance dan korelasi diantara

variabel independen. VIP adalah suatu estimasi berapa besar

multikolonieritas meningkatkan varian paada suatu koefisien estimasi

sebuah variabel independen. Batas dari varian inflation factor adalah

10, jika VIF dibawah 10 maka tidak terjadi gejala multikolonieritas.

Rumus yang digunakan adalah :

VIF = 1

��������� atau ���������=

1 VIF

Menurut Erlina (2011:104) cara yang dapat dilakukan jika terjadi

multikolonieritas adalah :

(22)

2) Mengeluarkan salah satu variable

3) Menambah ukuran sampel

4) Transformasi variabel multikolonieritas

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2009:79) “uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

penggangu (Residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode

t-1”.

Apabila adanya data yang autokolerasi adalah dengan menggunakan

uji Durbin Weston (D-W) dengan criteria sebagai berikut :

1) Nilai D-W dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif

2) Nilai D-W diantara -2 sampai +2 bearti tidak ada autokolerasi.

3) Nilai D-W diatas +2 berarti ada autokolerasi negatif

d. Uji Heterokedastisitas

Menurut Erlina (2011:106) “pengujian heterokedastisitas bertujuan

untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variabel dari suatu penggangu (Residual) satu pengamatan ke

pengamatan lain”. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heterokedastisitas. Ada beberapa pengujian yang dapat digunakan

untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah dengan melihat

penyebaran variance residual pada diagram pancar (scatter plot).

Pada gambar scatter plot yang menyatakan regresi linier berganda

(23)

1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka

0

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3) Penyebaran titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit atau melebar.

4) Penyebaran titik data sebaiknya tidak berpola.

3.6.2 Analisis Statistik

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memperoleh

gambaran secara menyeluruh antara variabel dependen dengan variabel

independen baik secara parsial dan simultan. Dalam penelitian ini regresi

linier berganda digunakan utnuk mengetahui pengaruh return on asset,

earning per share, dividend per share terhadap harga saham pada

perusahaan industry farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun

persamaan yang digunakan adalah :

�=�+�1�1 +�2�2 + �3�3 + �

Keterangan :

Y = Harga saham

a = Konstanta

β= koefisien regresi berganda

(24)

X2

X

= Earning Per Share (EPS)

3

e= error term

= Dividend Per Share (DPS)

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisi regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Model regresi ini untuk menguji penelitian ini yaitu menggunakan uji-t

(parsial) dan uji F (simultan).

1) Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t (pengujian parsial) ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh

dari masing-masing variabel independen yang terdiri atas ROA, EPS

dan DPS terhadap harga saham. pengukuran pengaruh ini melibatkan

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

2) Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Untuk melihat

(25)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam dalam penelitian ini

adalah metode analisis statistik, dimana analisis statistic yang digunakan adalah

menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data dimulai dengan

mengolah data dengan menggunakan Microsoft Exel. Selanjutnya data yang sudah

diolah akan dilakukan pengujian melalui uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

Pengujian asumsi klasik dan dan uji hipotesis akan dilakukan pengujian

menggunakan software SPSS. Dalam pengujian ini software yang digunakan

adalah SPSS 16.0. Prosedur yang dilakukan adalah dengan memasukkan

variabel-variabel penelitian ke dalam software SPSS tersebut sehingga akan menghasilkan

output-output sesuai dengan analisis data yang telah ditentukan. Oleh karena

dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan yang akan menjadi sample peneliti

adalah sebanyak enam (6) perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang menjadi

sample dari peneliti adalah sebagai berikut ini :

Tabel 4.1

Daftar Sample Penelitian

No Kode

Emiten Nama Perusahaan

1 KLBF PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk 2 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

3 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk 4 MERK PT. Merck Tbk

(26)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian merupakan bagian dari hasil penelitian yang mempunyai fungsi untuk menggambarkan variabel

independen (bebas) dan variabel dependen. Berikut ini merupakan

deskripsi data statistik dari seluruh data yang digunakan secara umum

dalam penelitian ini :

Tabel 4.2 Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LNHS 30 4.84 12.15 8.1839 1.97402

LNROA 30 1.39 3.71 2.8013 .57787

LNEPS 30 1.79 9.87 7.2111 2.50477

LNDPS 30 1.71 14.04 9.1120 3.08505

Valid N (listwise) 30

Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel 4.2 maka dapat dijelaskan

bahwa :

a. Variabel Harga Saham (HS) memiliki jumlah sampel sebanyak 30,

nilai minimum 4.84, nilai maksimum sebesar 12.5, rata-rata harga

saham adalah 8.1839 dan simpangan bakunya 1.97402. Pada hal

tersebut menyatakan bahwa semakin tinggi harga saham maka semakin

(27)

b. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki jumlah sampel sebanyak

30, nilai minimum 1.39, nilai maksimum sebesar 3.71, nilai

rata-ratanya adalah 2.8013 dan simpangan bakunya adalah 0.57787. Pada

ini menyatakan bahwa semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik

kinerja perusahaan.

c. Variabel Earning Per Share (EPS) memiliki jumlah sampel sebanyak

30, nilai minimum 1.79, nilai maksimum sebesar 9.87, nilai

rata-ratanya adalah 7.2111 dan simpangan bakunya adalah 2.50477. Dalam

hal ini semakin tinggi EPS yang ada maka semakin baik perusahaan

tersebut dalam menghasilkan laba. Hal ini dapat dilihat dengan

meningkatnya laba perusahaan akan meningkat EPS.

d. Variabel Dividend Per Share (DPS) memiliki jumlah sampel sebanyak

30, nilai minimum 1.71, nilai maksimum sebesar 14.04, nilai

rata-ratanya adalah 9.1120, dan simpangan bakunya 3.08505. Dalam hal ini

semakin tinggi DPS suatu perusahaan maka semakin tinggi pula

deviden yang akan diterima oleh pemegang saham.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data telah berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dilakuka n dalam penelitian ini model

Komogorov-Smirnov. Hal yang dilakukan untuk melihat apakah data berditribusi

normal berdasarkan uji Kolomogorov-Smirnov dapat dilihat dari :

(28)

2. Nilai Sig atau signifikan dibawah 0.05 maka data dapat dikatakan tidak

berdistribusi normal.

Berikut ini uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3

One Sample Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

HS

N 30

Normal Parametersa Mean 21240

Std. Deviation 45931.2

Most Extreme Differences Absolute .370

Positive .370

Negative -.322

Kolmogorov-Smirnov Z 2.221

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal. Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan hasil uji statistik pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov dapat

dilihat bahwa data tidak berdistribusi dengan normal, hal ini disebabkan oleh

Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel tersebut dibawah 0.05. oleh sebab itu peneliti

akan melakukan perbaikan pada data tersebut agar memenuhi uji normalitas. Ada

pun cara yang dilakukan untuk mengubah model regresi menjadi normal menurut

Erlina (2009:107) yaitu :

1. Lakukan tarnsformasi data ke bentuk lainnya, misalnya mengubah data menjadi bentuk logaritma (Log) atau natural (LN).

2. Lakukan trimming, yaitu membuang data outlier.

(29)

Oleh karena itu guna memenuhi uji normalitas maka peneliti akan

mentransformasikan data penelitian ini ke dalam bentuk natural (LN) kemudian

data di uji ulang dengan menggunakan uji normalitas. Hasil uji normalitas pada

data ini dapat ditransformasikan yang dapat dilihat pada histogram, normal

probability plot, dan One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini cara

yang digunakan adalah dengan melakukan transformasi data ke dalam bentuk

logaritma natural (Ln), dimana data yang ditransformasikan adalah harga saham

menjadi LnHS, return on asset menjadi LnROA, earning per share LnEPS,

dividend per share menjadi LnDPS kemudian data diuji kembali dengan

menggunakan uji normalitas, berikut ini adalah analisis grafik menggunakan

histogram, normal Probability-Plot, dan Kolmogrov-Smirnov setelah dilakukan

transformasi yaitu :

Sumber : Data Olahan SPSS

(30)

Pada gambar 4.1 diatas menunjukkan histogram yang memiliki kemiringan

seimbang ke kiri dan ke kanan atau tidak condong ke kiri dan ke kanan,

melainkan ketengah berbentuk lonceng. Kurva yang memiliki bentuk seperti

lonceng maka data berdistribusi secara normal. Selain melaui kurva peneliti juga

menggunakan metode lain yaitu melalui garfik dengan melihat

normal-Probability-Plot. Jika data berdistribusi secara normal akan mengikuti garis

diagonal. Uji normalitas berikut ini untuk melihat normal probability-plot yaitu :

Sumber : Data Olahan SPSS

Gambar 4.2

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Pada kurva P-Plot menunjukkan penyebaran titik-titik data disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Pada kurva P-Plot maka regresi

memenuhi unsur normalitas atau dengan kata lain model regresi layak dipakai

(31)

Selain kurva P-Plot untuk melihat normalitas data, selain P-Plot dan histogram

peneliti juga menggunakan kolmogrov-smirnov. Berikut ini adalah analisis

menggunakan kolmogrov-smirnov.

Tabel 4.4

One Sample Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.40049695

Most Extreme Differences Absolute .223

Positive .223

Negative -.122

Kolmogorov-Smirnov Z 1.224

Asymp. Sig. (2-tailed) .100

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat dikatakan bahwa data telah

terditribusi secara normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat Asymp. Sig

(2-tailed) diatas 0.05, yaitu sebesar 0.100.

4.2.2.2 Uji Multikoloniaritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah antara

variabel-variabel terdapat multikolonieritas atau tidak. Uji multikolonieritas dalam

penelitian ini adalah dengan melihat koefisien Variance Inflation Factor (VIF)

(32)

atau Tolerance diatas 0.1. hasil pengujian terhadap multikolonieritas pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

a. Dependent Variable: LNHS Sumber : Olahan Data SPSS

BerdasarBerdasarkan data olahan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa tidak terjadi

multikolonieritas pada seluruh variabel data. Hal ini bias diketahui dengan

keterangan berikut ini :

a. Return On Asset (ROA) mempunyai nilai Tolerance sebesar 0.719 lebih

besar dari 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.392 lebih kecil dari 5.

b. Earning Per Share (EPS) mempunyai nilai Tolerance sebesar 0.743 lebih

besar dari 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.346 lebih kecil dari 5.

c. Devidend Per Share (DPS) mempunyai nilai Tolerance sebesar 0.950 lebih

besar dari 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.052 lebih kecil dari 5.

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa variabel independen tidak

(33)

4.2.2.3 Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mengetahui ada

atau tidaknya autokolerasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Jika terjadi

autokolerasi maka nilai Durbin-Watson (DW) lebih besar dari 2. Dalam uji

Durbin-Watson ketentuan untuk melihat adanya autokolerasi adalah sebagai

berikut ini :

a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif.

b. Angka D-W diantara -2 samapai +2 berarti tidak ada autokolerasi.

c. Angka D-W diata +2 berarti ada autokolerasi negatif.

Berikut ini adalah uji autokolerasi dalam penelitian ini :

Tabel 4.6 Uji Autokolerasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .705a .497 .439 1.47909 1.719

a. Predictors: (Constant), LNDPS, LNEPS, LNROA

b. Dependent Variable: LNHS Sumber : Data Olahan SPSS

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa uji autokolerasi menunjukkan bahwa nilai

Durbin-Watson (DW) adalah 1.719 lebih kecil dari 2. Oleh karena itu dapat

(34)

4.2.2.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan dengan plot grafik antara ZPRED (nilai

prediksi) dengan SRESID (nilai residual). Cara menentukan ada tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari

pengolahan data menggunakan SPSS. Berikut ini merupakan grafik scatterplot

untuk menganalisis apakah terjadi gejala heterokedastisitas atau tidak dengan cara

mengamati penyebaran titik-titik berikut ini :

Sumber : Data Olahan SPSS

Gambar 4.3

Scatterplot

Pada gambar grafik diatas bahwa scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara

acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu serta tersebar baik diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model

(35)

Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas

Untuk melihat hasil yang lebih akurat mengenai tentang pengujian

heterokedastisitas maka dapat diliha pada tabel diatas. Berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa nilai signifikan diatas tingkat kepercayaan diatas 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa dalam pengujian ini tidak terdapat heterokedastisitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi linier berganda pada

pengolahan data dengan SPSS 16.0. Dalam penelitian ini gunakan signifikansinya

0.05 artinya kemungkinan kesalahan yang ditolerir adalah 0.05 atau lebih kecil

dari 0.05 dan sebaliknya apabila lebih besar dari 0.05 maka data tersebut tingkat

signifikan. Setelah data diolah menggunakan SPSS 16.0, maka diperoleh hasil

pengolahan data sebagai berikut :

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.608 1.494 4.423 .000

LNROA -1.262 .561 -.370 -2.251 .033 .719 1.392

LNEPS .141 .127 .179 1.107 .279 .743 1.346

LNDPS .450 .091 .703 4.922 .000 .950 1.052

(36)

Tabel 4.8

Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh model persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut ini :

Y = 6.608+(-1.262)X1+0.141X2+0.450X3+e

Keterangan :

Y = Harga Saham

X1 = Return On Asset (ROA)

X2 = Earning Per Share (EPS)

X3 = Dividend Per Share (DPS)

e = Error

Dari model regresi linier berganda diatas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

a. Besarnya konstanta adalah 6.608 hal ini menunjukkan bahwa semua variabel

independen tidak terpengaruh sehingga harga saham adalah 6.608.

b. Return On Asset (ROA) variabel ini bertanda negatif artinya artinya ROA

mempunyai hubungan yang searah dengan harga saham. Setiap kenaikan Coefficientsa

(37)

ROA sebesar 1% maka akan menyebabkan penurunan harga saham sebesar

-1.262, jika semua variabel dianggap tetap.

c. Earning Per Share (EPS) bertanda positif yang artinya EPS mengalami

kenaikan 1% maka akan menyebabkan peningkatan harga saham sebesar

0.141, jika semua variabel dianggap tetap.

d. Dividend Per share (DPS) ) bertanda positif yang artinya DPS mengalami

kenaikan 1% maka akan menyebabkan peningkatan harga saham sebesar

0.450, jika semua variabel dianggap tetap.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Dari uji asumsi klasik diatas dapat disimpulkan bahwa data yang ada

terdistribusi normal serta tidak terdapat multikolonieritas, heterokedastisitas, dan

autokolerasi. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.9

Pemasukan/Pengeluaran Variabel

Sumber : Data Olahan SPSS

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa :

1. Variabel yang dimasukkan dalam persamaan adalah variabel independen Variables Entered/Removedb

a. All requested variables entered.

(38)

2. Variabel independen tidak ada yang keluar.

4.2.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji-t (pengujian parsial) dilakukan untuk menguji apakah pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria

pengambilan keputusan adalah :

a. Jika thitung < ttabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%.

b. Jika thitung > ttabel, Ho ditolak Ha diterima, untuk α = 5%

Berikut ini merupakan output SPSS dari uji-t :

Tabel 4.10

Berdasarkan tabel diatas maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Untuk variabel ROA nilai �ℎ�����-2.251 dengan signifikansi sebesar

0.033 dan ttabel yaitu 1.705. Dari data ini dapat menunjukkan thitung <

ttabel (-2.251 < 1.705) dengan tingkat signifikan 0.033 < 0.05, maka

H1 diterima. Dengan demikian bahwa terdapat pengaruh ROA

terhadap harga saham dengan tingkat signifikansi 0.033 didalam

perusahaan. Semakin tinggi ROA, maka semakin baik keadaan

perusahaan farmasi dan menunjukkan bahwa perusahaan farmasi Coefficientsa

(39)

semakin efektif dalam memanfaatkan asset untuk menghasilkan laba

bersih.

2. Untuk variabel EPS thitun g 1.107,dengan signifikansi sebesar 0.279

dan ttabel yaitu 1.705. Dari data ini dapat menunjukkan thitung < ttabel

(1.107 < 1.705) dengan tingkat signifikan 0.279 > 0.05, maka H2

ditolak. Secara parsial EPS tidak mempengaruhi harga saham.

3. Untuk variabel DPS thitung 4.922,dengan signifikansi sebesar 0.000

dan ttabel yaitu 1.705. Dari data ini dapat menunjukkan thitung > ttabel

(4.922 > 1.705) dengan tingkat signifikan 0.000 < 0.05, maka H3

diterima. Maka hal ini secara parsial dapat mempengaruhi harga

saham.

4.2.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

a. Jika Fhitung < Ftabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%.

b. Jika Fhitung > Ftabel, Ho ditolak Ha diterima, untuk α = 5%

Berikut ini hasil perhitungan dari uji F :

Tabel 4.11 Output Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 56.126 3 18.709 8.552 .000a

Residual 56.880 26 2.188

(40)

Tabel .Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Fhitung 8.552,dengan signifikansi sebesar

0.000 dan ttabel yaitu 2.705. Dari data ini dapat menunjukkan thitung > ttabel

(8.552 > 2.705) dengan tingkat signifikan 0.000 < 0.05, Hal ini menunjukkan

bahwa secara bersama-sama variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian data yang dilakukan pada periode 2009-2013

untuk ROA, dan DPS pada perusahaan industri farmasi menunjukkan bahwa

secara parsial ROA dan DPS memiliki pengaruh yang signifikan yaitu ROA

sebesar 0.033 dan DPS sebesar 0.000 dimana dibawah signifikansi yaitu sebesar

0.05 semetara EPS secara parsial tidak mempengaruhi harga saham diaman

signifikan EPS pada penelitian ini adalah 0.279 lebih besar dari 0.05. secara

simultan menunjukkan bahwa ROA, EPS, dan DPS berpengaruh terhadap harga

saham dimana besar signifikansi dari uji F adalah 0.00 dibawah dari 0.05. Hal ini

dapat menunjukkan bahwa kinerja keuangan mempunyai pengaruh terhadap harga

saham. Jika dilihat dari hasil penelitian bahwa Return On Asset (ROA)

mempengaruhi harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor tertarik untuk

melihat asset-asset dari suatu perusahaan untuk menentukan keputusan membeli

saham suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Indra R. Onibala, Parengkuan Tommy, Paulina Van Rate (2014) yang

menyatakan bahwa rasio Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh terhadap

saham baik secara parsial mau pun simultan. Jika pada Earning Per Share (EPS)

(41)

sementara secara simultan menunjukan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan

yang dilakukan oleh Eka Putri Aprilia (2012) dan sesuai dengan yang dilakukan

Saparuddin (2011) yang menyatakan bahwa secara parsial mau EPS tidak

memiliki pengaruh. Secara simultan EPS memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham. Sedangkan pada Dividend Per Share (DPS) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini disebakan oleh dengan

pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan kenaikan harga saham

suatu perusahaan. Dengan pembagian dividen kepada pemegang saham akan

menjadi bahan pertimbangan suatu investor untuk menanamkan investasinya pada

suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Saparuddin (2012) dan Rescyana Putri hutami (2012) yang menyatakan bahwa

(42)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, peneliti menguji Return On Asset (ROA), Earning

Per Share (EPS), dan Devidend Per Share (DPS). Apakah variabel tersebut

memiliki pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan indutri farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013. Penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 6 perusahaan yang listing selama periode tersebut.

Berdasarkan hasil analisis data sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

a. Return On Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan antara ROA dan

harga saham yang berarti H1 diterima. Hasil pengujian hipotesis ini

mengindikasikan bahwa perusahaan farmasi telah berhasil memanfaatkan

dan memaksimalkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu yang

menjadi acuan yang penting bagi investor dalam membuat keputusan

investasi.

b. Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan antara EPS dan

harga saham yang berarti H2 diterima. Hasil pengujian hipotesis ini

mengindikasi bahwa perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran

investor. Hal ini mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang

(43)

saham akan mendorong harga saham naik. Dengan demikisn jika EPS

meningkat maka pasar akan merespon dengan diikuti kenaikan harga saham.

c. Dividend Per Share (DPS) berpengaruh secara signifikan antara DPS dan

harga saham yang bearti H3 diterima. Pengujian hipotesis mengindikasi

bahwa DPS dapat meningkatkan harga saham karena dividen yang

dibagikan kepada investor mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan

datang.

d. Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Devidend Per Share

(DPS) secara simultan berpengaruh pada harga saham.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada berbagai pihak adalah sebagai berikut

ini :

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada manajemen

perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, terutama dalam

bidang Return On Asset, Earning Per Share, Devidend Per Share, dan harga

saham.

b. Bagi Investor

Bagi investor atau pun calon investor yang akan menanamkan investasinya

agar dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan sebelum

menanamkan investasinya.

(44)

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti

berikutnya terhadap rasio keuangan, harga saham, dan pasar modal. Dan

dapat menjadi referensi untuk peneliti-peneliti berikutnya yang

inginmeneliti dalam bidang kajian yang sama. Peneliti-peneliti selanjutnya

diharapkan dapat menambah variabel independen di dalam penelitian

mereka selanjutnya, menambah periode pengamatan pada penelitian

berikutnya atau dapat membandingkan dengan meneliti jenis perusahaan

(45)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal

Menurut Pandji dan Piji (2003:6) “Pasar modal adalah suatu

bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat

saham dan obligasi”. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjebatani

hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai investor

dengan pinjaman dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten

(perusahaan yang go public). Para modal meminta instrumen pasar modal

untuk keperluan investasi portofolio sehingga akhirnya dapat

memaksimumkan penghasilan.

2.1.2 Pengertian Saham

Menurut Fatma (2006:59) “saham adalah sebagai penyertaan atau

pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan”. Pada sisi lain

saham adalah instrumen investasi yang paling banyak dipilih oleh investor

Karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Menurut Darmadji (2006:6) “saham (stock atau share) dapat

didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas”, saham berwujud

selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik

perusahaan yang menerbitkan surat harga tersebut. Saham merupakan

(46)

Investasi dengan membeli saham dari suatu perusahaan, berarti para

investor dan calon investor telah menginvestasikan sebagian dari dananya

dengan harapan para investor dan calon investor mendapatkan

keuntungan dari penjualan kembali saham tersebut. Sifat dasar dari

investasi adalah memberikan peran untuk para investor atau calon

investor dalam memperoleh laba perusahaan. Setiap pemegang saham

merupakan sebagian pemilik perusahaan, sehingga para pemegang saham

berhak atas penghasilan perusahaan setelah seluruh kewajiban perusahaan

telah dipenuhi. Saham dapat digunakan untuk mencapai tujuan investasi.

2.1.3 Karaktersitik Yuridis Pemegang Saham

karaktersitik yuridis yang dimiliki oleh para pemilik saham antara

lain:

a. Resiko terbatas (limited risk), dimana para pemegang saham hanya

bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan kedalam

perusahaan.

b. Pengendalian utama (ultimate control), dimna pemegang saham

(secara kolektif) akan menentukan arahan dan tujuan perusahaan.

c. Klaim sisa (residual claim), dimana pemegang saham merupakan

pihak terakhir yang mendapat pembagian hasil usaha perusahaan

(dalam bentuk deviden) dan sisa aktiva dalam proses likuidasi

(47)

2.1.4 Jenis-Jenis Saham

Dalam transaksi jual-beli saham di Bursa Efek, saham merupakan

instrument yang paling banyk diperdagangkan. Menurut Simatupang

(2010:25) ada beberapa yang membedakan jenis-jenis saham antara lain :

a. Berdasarkan Cara Peralihan

Berdasarkan cara peralihan saham, maka saham dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu :

1) Saham Atas Nama (Registered Stock)

Saham atas nama dimana nama pemilik saham tertera diatas saham tersebut dan cara peralihan saham ini harus melalui pencatatan dokumen peralihan.

2) Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)

Saham atas unjuk adalah saham dimana nama pemilik saham tidak tertera diatas saham, sehingga otomatis pemegang saham dianggap sebagai pemilik saham, dengan demikian barang siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham itu maka ia dapat dikatakan pemilik dari saham tersebut kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihannya. Jenis saham atas unjuk tidak diperdagangkan dipasar modal Indonesia saat ini. b. Berdasarkan Hak Tagih/Manfaat Saham

1) Saham Biasa (Common Stock)

Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan. Menurut Jogiyanto (2003:73) sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu :

a. Hak Kontrol

Pemegang saham biasanya mempunyai hak untuk memilih

dewan direksi. Ini berarti bahwa pemegang saham

mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang akan

memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat

melakukan hak kontrolnya dalam bentuk pemilihan suara

(48)

Sebagai pemilik perusahaan pemegang saham biasa berhak

mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Laba yang

didapat perusahaan pada dasarnya tidak semua dibagikan,

sebagain laba akan ditanamkan kembali pada perusahaan.

Laba yang ditahan (retained earning) merupakan sumber

dana internal perusahaan. Laba yang tidak ditahan akan

dibagikan dalam bentuk deviden. Tidak semua perusahaan

akan membagikan deviden. Keputusan perusahaan membayar

deviden atau tidak dicerminkan dalam kebijaksanaan

devidennya(dividend policy).

c. Hak Preemptive

Hak preemptive (preemptive right) merupakan hak untuk

mendapatkan prestasi kepemilikan yang sama jika

perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Hak ini

mempunyai dua tujuan. Tujuan yang pertama adalah untuk

melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama. Tujuan

kedua adalah untuk melindungi pemegang saham lama dari

nilai yang merosot.

2) Saham Preferen (Preferen Stock)

Saham preferen merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi

(bond) dan saham biasa. Saham preferen memberikan hasil yang

tetap berupa deviden preferen dibandingkan dengan saham biasa,

(49)

tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi.

Oleh karena itu saham preferen mempunyai karakteristik diantara

saham biasa dan obligasi antara lain : Jenis saham preferen

menurut Simatupang (2010:37) antara lain :

a. Convertible Prefered Stock

Convertible Prefered Stock adalah jenis saham preferen yang pada suatu waktu tertentu dapat ditukarkan menjadi saham biasa dengan tingkat resiko penukaran ditentukan besarnya dan syarat lainnya pada saat saham preferen diterbitkan. b. Callable Prefered Stock

Callable Prefered Stock adalah jenis saham preferen yang memberikan hak kepada perusahaan yang menerbitkan saham preferen untuk membeli kembali saham preferen tersebut pada waktu dan nilai tertentu.

c. Adjustable-Rate Prefered Stock

Adjustable-Rate Prefered Stock adalah jenis saham preferen yang menetapkan sistem pembayaran deviden tidak selalu tetap, dan besar kecilnya deviden yang dibayarkan ditetapkan pada tingkat suku bunga tertentu.

2.1.5 Keuntungan dan Resiko Investasi Saham a. Keuntungan Investasi Saham

Sesuai dengan yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa saham

adalah salah satu jenis investasi yang ada di pasar modal. Sebagai

produk investasi saham memberikan manfaat atau keuntungan bagi

para investor. Oleh karena itu keuntungan dari investasi saham yang

akan diperoleh investor adalah :

1) Deviden

Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan

(50)

seluruh deviden yang dihasilkan oleh perusahaan harus mendapat

persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Investor yang

mendapat deviden adalah investor yang memegang saham hingga

batas waktu yang ditentukan oleh perusahaan pada saat

pengumuman deviden. Deviden yang dibagikan perusahaan

kepada investor adalah deviden tunai (Cash Dividend) , deviden

saham (Stock Devidend).

2) Capital Gain

Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual.

Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas dipasar sekunder.

Pada umumnya capital gain berorientasi pada jangka pendek.

Para investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari capital

gain biasanya akan membeli saham pada pagi hari dan kemudian

akan menjualnya pada siang hari.

Disamping dari dua keuntungan diatas para pemegang saham juga

bisa mendapatkan saham bonus (jika ada). Saham bonus adalah saham

yang dibagikan perusahaan kepada investor yang diambil dari agio

saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga

nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di

pasar perdana.

b. Risiko Investasi Saham

Saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang

(51)

investasinya tersebut saham juga memiliki potensi resiko yang tinggi.

Berikut ini adalah risiko yang akan diterima para pemegang saham

dalam investasi saham adalah :

1) Tidak Medapat Deviden

Saham dibagikan kepada para investor apabila perusahaan

tersebut dalam operasinya mengalami keuntungan. Apabila

perusahaan mengalami kerugian dalam opersai usahanya maka

perusahaan tidak dapat membagikan dividen kepada investor.

Dengan demikian keuntungan para pemegang saham untuk

medapatkan deviden dientukan oeh kinerja perusahaan.

2) Capital Loss

Dalam aktivitas perdagangan saham para investor tidak akan

selalu mendapatkan capital gain atas saham yang dijualnya.

Apabila para investor menjual saham dengan harga jual lebih

rendah dari harga beli maka investor akan mengalami capital loss.

3) Perusahaaan Bangkrut atau Likuidasi

Jika sebuah perusahaan bangkrut maka akan berdampak seacara

langsung terhadap saham tersebut. Sesuai dengan peraturan

pencatatan saham di bursa efek jika sebuah perusahaan bangkrut

atau likuidasi maka secara otomatis perusahaan tersebut akan

dikeluarakn dari bursa (delisting).

(52)

Saham perusahaan yang akan dikeluarkan (delist) dari bursa

adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang buruk. Perusahaan

yang di delist dari bursa adalah perusahaan yang mengalami

kerugian akibat dari penurunan penjualan saham, di lain sisi

perusahaan juga di delist dari bursa karena perusahaan tidak dapat

membagikan dividen kepada investor akibat dari kerugian

perusahaan.

5) Saham Dihentikan Sementara (Suspensi)

Resiko yang dapat menggangu investor untuk melakukan

investasinya adalah jika suatu saham di suspend atau dihentikan

perdagangannya oleh bursa efek, yang menyebabkan investor

tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut.

Suspensi biasanya berlangsung dalam waktu singkat (satu atau

dua sesi perdagangan atau pun beberapa hari perdagangan). Hal

suspensi dilakukan oleh bursa efek jika suatu saham mengalami

lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan di pailitkan oleh

kreditornya, atau berbagai kondisi yang mengharuskan bursa

menghentikan perdagangan saham tersebut sementara. Jika sudah

didapatkan informasi yang jelas dari perusahaan maka status

suspend atas saham tersebut akan dicabut oleh bursa dan saham

dapat diperdagangkan kembali seperti semula.

2.1.6 Harga Saham

(53)

beredar (outstading securities). Saham merupakan tanda penyertaan atau

kepemilikan para pemegang saham suatu perusahaan. Selembar saham

adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa bahwa pemilik kertas

adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut .

Banyaknya saham yang dimilik para pemegang saham sesuai dengan

besarnya penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut

Simatupang (2000:13) harga saham dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :

a. Harga Nominal

Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting karena deviden yang dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

b. Harga Perdana

Harga perdana adalah harga pada waktu saham dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (Underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten akan dijual kepada masyarakat.

c. Harga Pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa efek. Transaksi disini tidak melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga saham yang diterbitkan setiap hari di surat kabar atau media masa adalah harga pasar yang tercatat pada waktu penutupan (Closing Price)

aktivitas di Bursa Efek Indonesia.

2.1.7 Penilaian Harga Saham

Menurut Sunariyah (2006:168) ada beberapa pendekatan yang

dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham. Pendekatan yang

umum digunakan dalam menilai harga saham adalah :

a. Analisa Teknikal

(54)

upaya yang harus dilakukan para investor untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Indikator yang digunakan para investor dalam pengambilan keputusan untuk menjual saham tersebut dengan menggunakan indikator-indikator teknis atau analisis grafik. Indikator teknis yang digunakan adalah

moving average, short interest ratio, dan volume perdagangan,

sedangkan analisa grafik diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai hal seperti key reserval, head and shoulders, dan sebagainya.

b. Analisa Fundamental

Menurut Husnan (2001:315) ” analisa fundamental adalah mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menetapkan hubungan variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham”. Analisa fundamental merupakan analisis yang berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi nilai suatu saham. Indikator yang umum digunakan dalam analisa fundamental adalah pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on equity), margin laba (profit margin), dan data keuangan lainnya seabagai sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.

2.1.8 Faktor –faktor yang mempengaruhi harga saham

Harga saham yang ada di pasar modal selalu mengalami perubahan

(fluktuatif) karena adanya perubahan harga dari saham tersebut akan

menimbulkan kenaikan harga maupun penurun. Oleh karena itu faktor

yang menyebabkan harga seham tersebut naik atau pun turun adalah

sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Menurut Alwi (2003:87) yang mempengaruhi faktor internal harga saham adaah :

1) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.

(55)

3) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director announcements) seperti perubahan dan penggantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

4) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi.

5) Pengumuman investasi (investment announcements) seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan usaha lainnya.

6) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements) seperti negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan , dan lainnya.

7) Pengumuman laporan keuangan perusahaan seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah tahun fiskal, earning per share (EPS), devidend per share (DPS), price earning ratio (PER), net profi margin (NPM), return on Asset (ROA), dan lain-lain.

b. Faktor Eksternal

Menurut Alwi (2003:87) yang mempengaruhi faktor internal harga saham adaah :

1) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

2) Pengumuman hokum (legal announcements) seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.

3) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements) seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaan trading.

4) Gejoak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu Negara.

5) Berbagai isu bank dari dalam dan luar negeri.

2.1.9 Analisis Rasio Keuangan

Menurut Munawir (2007:64) “Rasio adalah alat yang dapat

digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data financial”.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical

relationship ) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

(56)

atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya

keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka

rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang

digunakan sebagai standar. Menurut Harahap (2011:301), penggolongan

rasio terdiri dari :

a. Rasio Likuiditas

b. Rasio Solvabilitas

c. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas

d. Rasio Laverage

e. Rasio Aktivitas

f. Rasio Pertumbuhan

g. Rasio Penilaian Pasar (Market Based)

h. Rasio Produktivitas

Rasio keuangan digunakan untuk melihat suatu perusahaan yang akan

memberikan gambaran tentang perusahaan dan prediksi perusahaan

tersebut dimasa yang akan datang. Jadi dapat dipahami bahwa rasio

keuangan memberikan pengukuran yang relatif pada kondisi perusahaan.

Dengan adanya kinerja keuangan dapat melihat kondisi kesehatan

perusahaan.

2.1.10 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupaka hal yang sangat mempengaruhi harga

saham. Jika kinerja keuagan perusahaan meningkat secara tidak langsung

(57)

keuangan adalah refleksi gambaran dari pencapaian keberhasilan

perusahaan yaitu keberhasilan yang dicapai atas berbagai aktivitas yang

dilakukan perusahaan”. Sedangkan menurut Sucipto (2003) “kinerja

keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat dapat

mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam

meghasilkan laba”. Kinerja keuangan dapat digunakan untuk mengukur

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba.

2.1.11 Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan digunakan perusahaan malakukan

perbaikan pada kegiatan operasional perusahaan agar dapat bersaing

dengan perusahaan lain. Kinerja keuangan dapat di nilai dengan beberapa

alat analisis. Analisis yang digunakan menurut Jumingan (2006:242)

adalah :

1. Analisis perbandingan Laporan Keuangan

Teknik analisis dengan menggunakan ini adalah membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah mau pun dalam persentase.

2. Analisis Trend

Teknik analisis ini mengetahui keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.

3. Analisis Persentase Per komponen (common size)

Teknik analisis ini untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan total aktiva maupun utang.

4. Analisis Sumber Pengguaan Modal Kerja

Teknik analisis ini untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang ditentukan. 5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Teknik analisis ini untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.

(58)

Teknik analisis ini untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maaupun laporan laba rugi baik secara individu mau pun simultan.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor

Teknik analisis ini untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

8. Analisis Break Even

Teknik analisis ini untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Dengan adanya kinerja keuangan pada suatu perusahaan maka dapat

melihat kondisi kesehatan perusahaan. Oleh karena itu rasio yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Return On Asset (ROA)

Menurut Harahap (2011:305) menyatakan bahwa return on asset

merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur

dari volume penjualan. Rasio ini semakin besar semakin baik. Salah

satu yang hal yang penting untuk melihat prospek dari suatu

perusahaan dimasa yang akan datang dapat dilihat dari return on

asset. Apabila rasio return on asset dari suatu perusahaan mengalami

kenaikan maka kinerja perusahaan dianggap baik dan akan

meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di

perusahaan tersebut secara otomatis harga saham perusahaan

tersebut akan mengalami kenaikan, sebaliknya apabila rasio return

on asset suatu perusahaan mengalami penurunan maka peusahaan

tersbut akan dianggap mempunyai kinerja yang buruk oleh investor

(59)

tersebut. Untuk melihat besarnya rasio return on asset dari suatu

perusahaan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

��� = ���������ℎ

�����������

2. Earning Per Share (EPS)

Menurut Samsul (2006:167) mengemukakan bahwa semakin tinggi

earning per share dari suatu perusahaan maka prospek perusahaan

baik sementara sebaliknya jika eraning per share dari suatu

perusahaan rendah maka prospek perusahaan akan kurang baik. Cara

yang digunakan untuk menegtahui prospek earning per share adalah

:

a. Menghitung rata-rata earning per share beberapa tahun yang

lalu.

b. Eraning per share tahun berjalan sama dengan earning per

share tahun depan.

c. Earning per share beberapa bulan dalam tahun berjalan

dikonversi menjadi satu tahun.

Menurut Darmadji (2006:195) “Earning Per Share (EPS) adalah

rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham”. Semakin

tinggi nilai eraning per share tentu akan menyebabkan semakin

besar laba dan akan meningkatkan jumlah deviden yang akan

diterima pemegang saham. Menurut Syamsudin (2009:66)

(60)

dengan earning per share (EPS) yang besar karena hal tersebut

merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Salah satu

alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden

dari investasi yang ditanamkan pada suatu perusahaan. Apabila EPS

sebuah perusahaan tinggi maka perusahaan tersebut mempunyai

kinerja perusahaan yang baik, maka laba yang dimiliki dari

perusahaan tersebut yang akan dibagikan kepada investor akan

semakin tinggi dan sebaliknya perusahaan yang memiliki EPS yang

rendah maka kinerja dari perusahaan tersebut buruk, maka laba yang

dimiliki perusahaan tersebut yang akan dibagikan kepada investor

juga akan semakin kecil. Untuk mengetahui besar-kecilnya

keuntungan yang akan diterima pemegang saham dapat digunakan

dengan rumus sebagai berikut :

��� = �����ℎ������ℎ�������ℎ�������

Jika pada perusahaan tersebut memiliki saham prefern maka rumus

yang digunakan adalah :

���= ���������ℎ − ���������ℎ����������

�����ℎ��ℎ��������������

3. Devidend Per Share (DPS)

Dividen merupakan pembagian keuntungan kepada pemegang saham

dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Variabel dan Defenisi Operasional
Tabel 4.1 Daftar Sample Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon ijin dan bantuan bagi mahasiswa yang bersangkutan agar dapat melakukan penyebaran angket di tempat yang Bapakllbu pimpin.

Embriogenesis Somatik dan Regenerasi Tanaman pada Kultur In Vitro Organ Bunga Kakao ( Theobroma cacao L .). Jurnal

Kegiatan sosialisasi ini juga sekaligus untuk menampung aspirasi masyarakat melalui konsultasi publik ( public consultation) , sehingga pemanfaatan Dana Belanja Bantuan

Bagaimana cara membantu lembaga pendidikan PAUD Aisyiyah 3 Salatiga melakukan manajemen data akademik secara on line dengan melalui website sehingga pengelolaan data

dapat bermanfaat bagi manajemen perusahaan food and beverage untuk bahan pertimbangan atau masukan dalam menjalankan

Secara umum dapat dijelaskan bahwa hasil monitoring sistem kelistrikan yang dalam hal ini dilakukan terhadap nilai tegangan, arus, daya dan konsumsi energi listrik dapat

dilengakapi dengan LKM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah genetika dasar.. Kegialan penelitian n~cndukung pengernbar~gan illnu serla

Tujuan dari penulisan dan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk membuktikan bagaimana implementasi penggunaan logika fuzzy dalam navigasi menggunakan GPS yang nantinya dapat