VISUALISASI NAVIGASI SEMANTIK JAMU DAN KHASIAT
RIANDI ANGGA PERMANA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
▸ Baca selengkapnya: khasiat samsu putih
(2)(3)PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Visualisasi Navigasi Semantik Jamu dan Khasiat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
ABSTRAK
RIANDI ANGGA PERMANA. Visualisasi Navigasi Semantik Jamu dan Khasiat. Dibimbing oleh FIRMAN ARDIANSYAH.
Penelusuran mengenai jamu dan khasiatnya tidak akan maksimal jika dilakukan seseorang yang belum mengetahui secara pasti hubungan antara jamu dan khasiatnya. Hal ini dapat diatasi dengan visualisasi informasi untuk membuat proses pencarian dan penelusuran menjadi interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi serta membangun sistem penelusuran jamu dan khasiatnya. Data diambil dari IPB bekerja sama dengan Biofarmaka. Visualisasi dirancang dengan cara menghitung banyaknya khasiat yang terkandung pada jamu serta banyaknya jamu yang berkaitan dengan khasiat tertentu. Kemudian, dibuat antarmuka pengguna dengan menambahkan fitur interaksi seperti spanning dan zooming untuk mempermudah pengguna ketika menggunakan sistem. Hasil visualisasi berupa node jamu dan khasiat, ukuran node jamu menandakan bahwa banyak khasiat dan ukuran node khasiat menandakan bahwa terdapat banyak alternatif jamu.
Kata kunci: jamu, khasiat, penelusuran, visualisasi
ABSTRACT
RIANDI ANGGA PERMANA. Visualization of Semantic Navigation Jamu dan its Effect. Supervised by FIRMAN ARDIANSYAH.
The information searching on jamu and its effect will not be optimal without a clear understanding on the relationship between jamu and its effect. One of the solutions to this issue is by creating a visualized information to make searching process becomes more interactive. This study aims at facilitating public in obtaining information as well as building a tracking system on jamu and its effect. The data were taken from IPB in collaboration with Biofarmaka. Visualization was designed by calculating the amount of effects that are contained in jamu as well as the amount of jamu that are related with a certain effect. Then, the user interface was made by adding features such as spanning and zooming to help the user in using the system. The results of visualization are several nodes of jamu and effects. The size of jamu node represents the amount of effects it has. Similarity, the size of effect node represents the amount of jamu alternatives for that particular effect.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
VISUALISASI NAVIGASI SEMANTIK JAMU DAN KHASIAT
RIANDI ANGGA PERMANA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Penguji:
Judul Skripsi : Visualisasi Navigasi Semantik Jamu dan Khasiat Nama : Riandi Angga Permana
NIM : G64090122
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSc MKomp Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan tepat waktu dengan segala usaha dan kerja keras. Tema penelitian yang dipilih yakni visualisasi informasi yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012, dengan judul Visualisasi Navigasi Semantik Jamu dan Khasiat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ateng Rachmat dan Ida Nurdiana sebagai orang tua yang luar biasa dalam mendidik anak-anaknya dengan segala usaha yang dilakukan, kasih sayang, dan doa yang diberikan. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Firman Ardiansyah, SKom MSi selaku pembimbing atas segala bimbingan, nasehat, saran, dan semangat yang diberikan.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga atas dukungan moril yang diberikan, sahabat, teman-teman seperjuangan satu bimbingan, dan teman-teman ilmu komputer angkatan 46 yang telah berusaha bersama menyelesaikan studi di IPB.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR TABEL
1. Contoh data yang diperoleh 8
2. Data jamu dan khasiat 9
3. Contoh data setelah tokenisasi kalimat dan frasa pada atribut khasiat 9
4. Contoh hasil pembersihan data 10
5. Contoh sebelum pembuatan inverted index 11
6. Contoh hasil inverted index frasa khasiat 11
7. Contoh hasil inverted index jamu 11
8. Contoh data direpresentasikan dalam bentuk node 13
9. Contoh hasil perhitungan frekuensi jamu 13
DAFTAR GAMBAR
1. Alur visualisasi informasi (Chi 1999) 3
2. Alur tahapan praproses data 4
3. Alur tahap modifikasi token pada praproses data 5
4. Alur tahapan visual mapping transformation 7
5. Perbandingan jumlah data yang digunakan 10
6. Bentuk visual dalam bentuk graf 12
7. Hasil perbaikan visual 12
8. Contoh layout dengan menggunakan Rgraph 13
9. Contoh visualisasi penerapan warna 14
10. Contoh visualisasi penerapan bobot 14
11. Contoh hasil pemberian label 15
12. Halaman utama sistem 16
13. Halaman utama dalam bahasa Indonesia 16
14. Visualisasi khasiat berdasarkan jamu 17
15. Visualisasi jamu berdasarkan khasiatnya 17
16. History 18
17. Informasi navigasi penelusuran khasiat 18
18. Informasi Navigasi penelusuran jamu 19
DAFTAR LAMPIRAN
1 Contoh stopword 21
2 Contoh kesalahan pengetikan atau memiliki arti yang sama 22
3 Contoh data jamu yang tidak memiliki khasiat 23
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 1 dinyatakan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan sebagai obat alternatif. Pada Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor: Hk.00.05.4. 2411 tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia antara lain disebutkan obat tradisional berdasarkan tingkat pembuktian khasiatnya yaitu jamu. Akhir-akhir ini, penggunaan obat tradisional semakin meningkat. Hal ini didukung dengan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010 yang menyatakan pada tahun 2000 masyarakat yang mengkonsumsi obat tradisional sebesar 15.2% lalu pada tahun 2010 meningkat menjadi 59.12%.
Berkembang pesatnya industri jamu di Indonesia berakibat pada meningkatnya jumlah jamu baik di Indonesia maupun di mancanegara. Dalam upaya memperkuat peran jamu dan tanaman herbal dalam pengobatan medis di Indonesia, Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan database jamu berbasis teknologi informasi. Kepala Pusat Studi Biofarmaka (PSB) IPB menjelaskan, saat ini tidak kurang dari 15 000 tanaman herbal yang dapat tumbuh di Indonesia (Kompas 2012).
Dalam proses mendapatkan informasi, pencarian dan penelusuran dokumen pada suatu koleksi merupakan 2 hal yang berbeda. Pencarian adalah proses memasukkan query ke dalam suatu search engine yang menghasilkan dokumen-dokumen yang sudah diurutkan berdasarkan tingkat kecocokan dengan query. Penelusuran adalah proses melihat suatu halaman secara berurutan dengan menggunakan hyperlink (Olston dan Chi 2003). Pencarian informasi tentang jamu akan dilakukan jika seseorang sudah tahu informasi apa yang dibutuhkannya dan apa yang akan dicarinya. Sedangkan penulusuran dilakukan jika seseorang belum mengetahui secara pasti apa yang akan dicarinya sampai dia menemukan pilihan yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, pencarian dan penelusuran merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam pengembangan database jamu berbasis teknologi informasi.
Pada sistem yang sudah ada pada saat ini yaitu pada kanaya.naist.jp dan sistem pencari seperti google.com. Pada sistem kanaya.naist.jp pengguna harus melakukan banyak langkah. Jika adanya banyak langkah tersebut maka pengguna akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi, sedangkan pada google.com setelah pencarian dengan kata kunci pengguna harus memilih dan membaca terlebih dahulu.
2
Perumusan Masalah
Setiap jamu yang diproduksi oleh industri Indonesia berbagai macam khasiat yang berbeda. Begitu pula, satu khasiat dapat dimiliki oleh banyak jamu. Oleh karena itu muncul pertanyaan sebagai berikut:
1 Bagaimana model visualisasi jamu dan khasiatnya?
2 Apakah jenis khasiat yang paling banyak dimiliki oleh jamu?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan yaitu membangun sistem visualisasi navigasi jamu dan khasiat guna membantu masyarakat dalam pencarian dan penelusuran terkait jamu dan khasiatnya.
Manfaat Penelitian
Manfaat ini diharapkan yaitu memudahkan masyarakat dalam pengaksesan informasi mengenai jamu dan khasiat.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah:
1 Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jamu yang telah digunakan pada industri jamu Indonesia, berasal dari Pusat Studi Biofarmaka IPB
2 Penelusuran hanya pada jamu dan khasiat
3 Hasil penelusuran maksimal yang mucul maksimal 30 node ditampilkan jika hasil penelusurannya lebih dari 30.
METODE
Tahapan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kerangka metode yang digunakan oleh Chi (1999). Metode ini dibagi ke dalam 4 tahap yaitu value, data transformation, analytical abstraction, visuallization abstraction, and view. Alur tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Value
3
Data Transformation
Data transformation merupakan proses transisi antara tahap data dan tahap analytical abstraction. Data transformation merupakan tahapan pengolahan data dengan melakukan ekstrasi data (Chi 1999). Pada tahap ini, dilakukan proses pembersihan data dan praproses data agar diperoleh data yang sudah memiliki informasi untuk dipetakan. Tahapan pembersihan data meliputi penghapusan duplikasi data dan data yang tidak lengkap. Atribut yang dibutuhkan dalam penelitian ini ialah yang menyatakan nama jamu dan khasiat dari jamu tersebut, sehingga data yang tidak memiliki nilai pada salah satu atau kedua atribut tersebut dikatakan data yang tidak lengkap. Data yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk teks yang memberikan deskripsi mengenai jamu dan khasiat yang dimiliki jamu tersebut, sehingga diperlukan praproses data terlebih dahulu.
Praproses data pada penelitian ini meliputi tahapan dalam pembutan inverted index. Menurut Manning et al. (2009), pembuatan inverted index meliputi empat tahap utama, yakni pengumpulan data yang akan diindeks, tahap tokenisasi, memodifikasi token serta pengindeksan kata. Alur tahapan praproses data yang dilakukan pada penelitian ini dapat diliat pada Gambar 2. Pada alur praproses data tahapan modifikasi token yang merupakan penghapusan stopword dan koreksi kesalahan pengetikan pada atribut khasiat ditunjukkan pada Gambar 3.
4
Gambar 2 Alur tahapan praproses data Pengumpulan Data yang akan diindeks
Tahapan pembuatan inverted index yang pertama ini dilakukan tokenisasi pada atribut khasiat.
Modifikasi Token
Tahap modifikasi token yaitu pembuatan stoplist, pembuangan stopword pada frasa khasiat. Pembuatan stoplist bertujuan untuk membuat daftar kata-kata pada frase khasiat dan dapat digunakan pada stopword. Stopword adalah kata-kata umum yang biasanya muncul dalam jumlah yang besar dan dianggap tidak memiliki makna (Manning et al. 2009). Pada data teks sering terjadi kesalahan pengetikan yang dapat mengubah makna dari kata tersebut, sehingga perlu penanggulangan kesalahan pengetikan pada frasa khasiat.
Pembuatan stoplist meliputi proses tokenisasi khasiat per kata, indexing per kata, perhitungan frekuensi kata khasiat di seluruh records, pemeriksaan kata khasiat terdapat atau tidak sesuai dalam ir.dcs.gla.ac.uk/resources/linguistic_utils /stop_words. Hasil dari proses ini disimpan pada file format .TXT. Di samping itu, penanganan kesalahan pengetikan secara manual diperbaiki di dalam database. Indexing Frasa Khasiat dan Jamu
Tahapan pembuatan inverted index yang terakhir adalah indexing frasa khasiat dan indexing jamu. Proses indexing frasa khasiat dilakukan pembuatan tabel berisi frasa khasiat beserta daftar jamu dan proses indexing jamu dilakukan pembuatan tabel berisi jamu beserta khasiatnya.
5
Gambar 3 Alur tahap modifikasi token pada praproses data
Analytical Abstraction
Analytical abstraction merupakan hasil dari pengolahan daya yang belum dipetakan namun sudah memiliki informasi yang diekstraksi dari data mentah
Koreksi pengetikan frasa khasiat
Khasiat per kata
Indexing khasiat per kata
Kata dengan frekuensi tertinggi dan kata dengan jumlah huruf
6
(Chi 1999). Pada tahap ini, diperoleh data hasil pembersihan data dan praproses data dengan atribut yang sama dengan tahap value.
Visualization Transformation
Proses visualization transformation merupakan pengolahan visualisasi yang mengambil nilai dari analytical abstraction dan mengambil beberapa hal utama yang nantinya akan menjadi bentuk visualization abstraction. Pada tahap ini dilakukan perancangan visualisasi dan pengolahan data yang siap dipetakan. Perancangan Visualisasi
Perancangan visualisasi dilakukan untuk membuat visualisasi yang akan digunakan untuk merepresentasikan jamu dan khasiatnya.
Pengolahan Data yang Akan Dipetakan
Pada proses pengolahan data yang akan dipetakan ini, dilakukan pencarian jamu dengan khasiatnya dan perhitungan bobot nodes untuk jamu dan khasiatnya. Hal ini dilakukan agar diperoleh representasi visual seperti yang telah dirancang pada tahap perancangan visualisasi.
Visualization Abstraction
Visualization abstraction merupakan tahap ketika diperoleh informasi yang siap dipetakan dan dapat divisualisasikan di layar menggunakan minimal satu teknik visualisasi (Chi 1999). Sebuah graf terdapat node parent, node child, jarak antara node parent dan node child. Proses ini dilakukan pengaturan terhadap atribut-atribut visualisasi seperti ukuran dan bentuk node, warna node, edge, jarak antar node parent dan node child, serta mengatur node yang menjadi parent dan child.
Visual Mapping Transformation
7
Gambar 4 Alur tahapan visual mapping transformation
View
View merupakan produk akhir dari tahap visual mapping transformation, ketika pengguna dapat melihat dan menafsirkan gambar yang ditampilkan oleh sistem (Chi 1999). Pada tahap ini diterapkan beberapa fitur interaksi terhadap visualisasi yang ditampilkan oleh sistem, antara lain zooming dan spanning.
Lingkungan Pengembangan Sistem
Spesifikasi beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1 Perangkat lunak:
Sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Basic 32-bit,
Database management system (DBMS) MySQL untuk penyimpanan database
XAMPP untuk konfigurasi Apache, MySQL dan bahasa pemrograman PHP Google Chrome Browser untuk menampilkan halaman web yang dihasilkan
dalam penelitian ini,
Notepad++ digunakan sebagai Integrated development environment (IDE), Microsoft Excel 2010 digunakan untuk praproses data
2 Perangkat keras:
Processor Intel Core i3, Memory 2 GB RAM,
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Value
Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari Pusat Studi Biofarmaka IPByang berisi 5 310 record jamu yang berada di Indonesia. Cotoh data dapat dilihat pada Tabel 1. Data yang diperoleh merupakan teks dalam bahasa Inggris, sehingga penelitian ini menggunakan bahasa Inggris dalam proses pengolahan data. Penelitian ini pengembangan sistem menggunakan dua bahasa yakni bahasa inggris dan bahasa indonesia. Atribut dari data yang diperoleh ialah id_jamu, company, name, effect, effect_group, dan url. Name merupakan nama lain dari jamu dan effect merupakan khasiat yang dimiliki jamu
Terdapat Kesalahan-kesalahan dari data yang diperoleh, antara lain terdapat jamu yang tidak disebutkan khasiatnya atau atribut effect bernilai “-”, sehingga dilakukan pembersihan data berupa penghapusan records jamu. Dari 5 310 records jamu terdapat 2 283 records (42.99%) yang tidak disebutkan khasiatnya. Pembersihan data menghasilkan data yang lengkap tanpa terdapat atribut effect
yang bernilai “-”. Selain itu, pada atribut khasiat yang terdapat salah pengetikan
atau memiliki arti yang sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses penghapusan data. Proses tersebut dilakukan pada tahap data transformation.
Data Transformation
Langkah pertama yang dilakukan adalah pemilihan atribut yang akan di pakai. Atribut yang dipilih adalah nama jamu, khasiat, id jamu. Mengingat data yang diperoleh masih berupa data mentah belum menunjukkan informasi apa yang dibutuhkan, sehingga harus dilakukan praproses data terlebih dahulu. Praproses meliputi membuat record baru dari gabungan khasiat, pembuatan stoplist dari khasiat.
id_jamu company name effect Effect_group url
9
Pengumpulan Data yang Akan Diindeks
Pengumpulan data yang akan diindeks merupakan tahap yang dilakukan pada atribut khasiat. Tahapan ini melakukan tokenisasi kalimat dan frasa pada atribut khasiat. Daftar khasiat yang dimiliki oleh jamu terdapat tanda titik(.) dan tanda koma(,), sehingga dilakukan tokenisasi kalimat beserta frasa pada atribut khasiat. Setiap kali bertemu tanda titik(.) dan tanda koma(,) maka akan terbentuk record baru. Hasil dari tokenisasi dapat dilihat pada Tabel 3 dan dapat dilihat perbedaan dengan Tabel 2 yang merupakan data awal sebelum dilakukan pembuatan record. Data yang digunakan setelah melakukan tokenisasi sebanyak 7579 record.
Tabel 2 Data jamu dan khasiat
Id_jamu Jamu Khasiat
J0003 Jamu Anton Anton Tua Taken in pregnancy after the 6th month, To improve digestion
J00010 Jamu Galian Param Useful to the mother after giving birth to reproduce, and purify milk
Tabel 3 Contoh data setelah tokenisasi kalimat dan frasa pada atribut khasiat
Id_jamu Jamu Khasiat
J0003 Jamu Anton Anton Tua Taken in pregnancy after the 6th month
J0003 Jamu Anton Anton Tua To improve disgestion
J00010 Jamu Galian Param Useful to the mother after giving birth to reproduce
J00010 Jamu Galian Param and purify milk
Modifikasi Token
Tahap modifikasi token terbagi menjadi dua bagian yaitu pembuatan stoplist dan penghapusan stopword
1 Pembuatan stoplist Kata pada atribut “khasiat”
Pembuatan stopword pada atribut “khasiat” di ambil dilakukan pembuatan posting list kata pada atribut “Khasiat”. Selanjutnya dilakukan perhitungan frekuensi kata dengan frekuensi tertinggi merupakan kata konjungsi (kata penghubung) dan kata dengan frekuensi rendah terdiri dari maksimal 3 huruf. Oleh karena itu, kata-kata yang masuk ke dalam stopword terdiri dari kata konjungsi dan kata dengan huruf maksimal tiga huruf. Sehingga, dihasilkan 587 kata yang dijadikan sebagai stopword dan dapat dilihat pada lampiran 1 yang merupakan contoh dari stopword yang digunakan.
2 Pembersihan data
10
tidak memiliki khasiat. Hasil penghapusan record pada atribut “Khasiat” seperti pada Tabel 4, selanjutnya dilakukan perbaikan record pada atribut
“Khasiat” yang mengandung kesalahan pengetikan atau memiliki arti yang
sama seperti pada Lampiran 2, perbaikan record tersebut dilakukan secara manual. Kemudian data tersebut terdapat jamu yang tidak memiliki khasiat sebanyak 2 283 jamu seperti pada Lampiran 3.
Tabel 4 Contoh hasil pembersihan data
Id_jamu Jamu Khasiat
J0003 Jamu Anton Anton Tua Pregnancy 6th month J0003 Jamu Anton Anton Tua Improve disgestion
J00010 Jamu Galian Param mother giving birth reproduce J00010 Jamu Galian Param purify milk
Jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebelum dan sesudah dilakukan tahap ini dapat dilihat pada Gambar 2. Data yang digunakan setelah melakukan tahap ini sebanyak 5 296, data yang tidak terpakai dalam penelitian ini berjumlah 2 283 record. Data yang digunakan tersebut terdiri dari 2 426 jamu dan 697 khasiat.
Gambar 5 Perbandingan jumlah data yang digunakan Indexing Frasa Khasiat dan Indexing Jamu
Tahapan pembuatan inverted index yang terakhir adalah indexing frasa khasiat dan indexing jamu. Hasil dari tahapan indexing ini merupakan inverted index.
Analytical Abstraction
Pada tahapan ini diperoleh hasil dari data transformation, yaitu data yang telah mengalami pembersihan dan praproses data. Data yang dihasilkan pada proses tersebut berupa inverted index dari frasa khasiat dan jamu. Contoh data sebelum pembuatan inverted index dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan contoh
11 dari hasil inverted index frasa khasiat dapat dilihat pada Tabel 6 dan jamu dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 5 Contoh sebelum pembuatan inverted index
Jamu Khasiat
Kunir Putih Plus anticancer
Spiruna antioxidan
Sari Papua antioxidan
Jamu Benalu Teh Anticancer
Kunir Putih Plus Anti inflammatory Tabel 6 Contoh hasil inverted index frasa khasiat
Jamu Khasiat
Kunir Putih Plus, Jamu Benalu Teh anticancer Spiruna, Sari Papua antioxidan
Kunir Putih Plus Anti inflammatory
Tabel 7 Contoh hasil inverted index jamu
Jamu Khasiat
Kunir Putih Plus Anticancer, Anti inflammatory
Spiruna Antioxidan
Sari Papua Antioxidan Jamu Benalu Teh Anticancer
Visualization Transformation
Proses visualization transformation dilakukan proses perancangan visualisasi untuk menentukan hasil pengolahan data yang dibutuhkan untuk pembuatan visualisasi.
Perancangan Visualisasi
Perancangan visualisasi berupa gambaran awal yang akan terapkan berupa visual dalam bentuk graf. Graf adalah pasangan himpunan (V,E) ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (verteks atau node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul (Munir 2005). Jamu dan khasiat dalam penelitian ini direpresentasikan berupa nodes dan edge merupakan garis yang menghubungkan antara jamu dan khasiatnya. Bentuk visual dalam bentuk ditunjukkan pada Gambar 6.
Pada saat memvisualkan terdapat beberapa perbaikan bentuk. Contoh gambaran hasil perbaikan bentuk pada saat memvisualkan dapat ditunjukkan pada Gambar 7. Perbaikan bentuk pada saat memvisualkan yaitu:
12
Jamu Khasiat 1
Khasiat 2
Khasiat 3 Khasiat 4
2 Ukuran node pada khasiat merepresentasikan bobot khasiat pada node tersebut. Semakin besar ukuran node dibandingkan dengan node yang lain maka semakin besar bobot khasiat tersebut. Bobot khasiat ditentukan dengan banyaknya jumlah edge yang dimiliki oleh suatu node.
3 Pemilihan warna untuk node dibedakan menjadi dua warna yaitu berdasarkan warna jamu dan warna khasiat
Gambar 6 Bentuk visual dalam bentuk graf
Gambar 7 Hasil perbaikan visual
Jika node child khasiat semakin kecil maka node khasiat tersebut dapat ditanggulangi oleh sedikit jamu maupun sebaliknya sedangkan node child jamu semakin kecil maka jamu tersebut memiliki sedikit khasiat maupun sebaliknya. Bentuk dari node dalam sistem ini berbentuk lingkaran dan warna node dalam sistem ini adalah untuk jamu berwarna hijau dan khasiat berwarna merah. Ukuran ketebalan dari edge tidak berubah-ubah yaitu dengan ukuran Ukuran Jarak antar node parent dan node child sebesar 250 pixel sebagai default dari program ini tetapi dapat diperbesar maupun diperkecil. Data yang sudah siap dipetakan akan
Jamu Khasiat 1
Khasiat 2
13 digunakan pada tahap selanjutnya. Contoh data yang sudah siap dipetakan dapat dilihat pada Lampiran 4.
Tabel 8 Contoh data direpresentasikan dalam bentuk node
Jamu Khasiat Totaljamu
Jamu Usus, Sawanan Bloating 2
Jamu Anton Anton Tua Accelerate blood circulation 1 Aloe Vera Plus,Lidah Buaya
85,Sari Lidah Buaya heartburn 3
Tabel 9 Contoh hasil perhitungan frekuensi jamu
Jamu Khasiat Totalkhasiat
Jamu Anton Anton Tua Accelerate blood circulation 1 Kapsul Mengkudu Treat high blood preasure, diabetes 2 Jamu Galian Singset Body lean, reduce excess fat body,
singset youthful 3
Visual Mapping Transformation
Berdasarkan data yang teleh didapatkan dari tahap sebelumnya seperti ditunjukan pada Lampiran 4, dapat dibentuk visualisasi dalam bentuk graf. Visual mapping transformation merupakan tahap yang melakukan proses implementasi kedalam sebuah website. Tahapan pada proses ini yaitu visualisasi graf, layout graf, pewarnaan, pembobotan node, pengaturan label.
Pertama visualisasi graf yaitu pembuatan graf. Data yang digunakan pada proses ini ialah data seperti yang ditunjukan pada Lampiran 4 hasil proses dari tahapan visualization abstraction. Kedua, layout graf yaitu penggunaan layout visualisasi dengan menggunakan Rgraf. Contoh layout dengan menggunakan Rgraf dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Contoh layout dengan menggunakan Rgraph
14
pembobotan. Pada proses ini pemberian bobot terhadap node child, sehingga ukuran node bervasiasi. Contoh visualisasi penerapan bobot dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 9 Contoh visualisasi penerapan warna
Gambar 10 Contoh visualisasi penerapan bobot
15
Gambar 11 Contoh hasil pemberian label View
Antarmuka pengguna terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian visualisasi dan bagian informasi. Antarmuka visualisasi adalah antarmuka utama untuk menampilkan visualisasi dari query yang dimasukkan pengguna, sedangkan antarmuka informasi yang berisi history dan keterangan. Fitur yang terdapat pada bagian visualisasi yaitu search box untuk penelusuran jamu maupun khasiat, penambahan animasi link pada child, serta fitur spanning dan zooming.
Halaman utama dapat dilihat pada Gambar 12. Pengguna dapat memilih terlebih dahulu pencarian khasiat atau jamu. Sistem ini terdapat fitur autocomplate atau sebuah fungsi jika pada saat pengguna mengetikkan sebuah kata dalam sebuah inputan text maka akan muncul beberapa kata yang terkait dari pencarian untuk mempermudah dalam pencarian yang diinginkan.
16
Gambar 12 Halaman utama sistem
Gambar 13 Halaman utama dalam bahasa Indonesia
17
Gambar 14 Visualisasi khasiat berdasarkan jamu
Gambar 15 Visualisasi jamu berdasarkan khasiatnya
Dari hasil Gambar 14 yang bertindak sebagai node parent yaitu bloating dengan jumlah node child sebanyak 12 buah. Hasil visualisasi tersebut mengandung makna bahwa bila sedang mengalami sakit anticancer maka dapat meminum jamu yang merupakan node child. Dari hasil Gambar 15 yang bertindak sebagai node parent yaitu Calidea Minyak Kayu Putih dengan jumlah node child sebanyak 5 buah. Hasil visualisasi tersebut mengandung makna bahwa Jamu Anton-Anton Tua terdapat 5 khasiat. Terdapat perbedaan pada setiap node child dari segi ukuran. Node yang berukuran semakin besar menunjukkan bahwa semakin banyaknya khasiat pada jamu maupun banyaknya alternatif jamu yang terdapat pada khasiat.
Terdapat informasi tambahan dari hasil penelusuran yaitu sebuah navigasi. Navigasi ini untuk mengetahui kelanjutan dari child jamu maupun khasiat. Contoh Navigasi dengan kata kunci sama seperti sebelumnya yaitu bloating dapat dilihat pada bagian 2 di Gambar 14. Navigasi ini berupa alternatif jamu yang dapat
1
2
18
digunakan. Pada jamu tersebut dapat dilihat khasiat yang dimilikinya. Untuk lebih jelas terlihat contoh history dapat dilihat pada Gambar 16 sedangkan contoh pada informasi navigasi hasil penelusuran khasiat dapat dilihat pada Gambar 17 dan informasi navigasi hasil penelusuran jamu dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 16 History
19
Gambar 18 Informasi Navigasi penelusuran jamu .
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian ini mampu membangun sistem visualisasi navigasi jamu dan khasiat. Hasil visualisasi berupa node jamu dan khasiat, semakin besar node jamu menandakan bahwa jamu tersebut memiliki banyak khasiat dan semakin besar node khasiat menandakan bahwa terdapat banyak alternatif jamu. Sistem ini lebih mudah dipahami dan jelas dibandingkan dengan sistem sebelumnya yaitu kanaya.naist.jp.
Saran
Penelitian ini menggunakan teknik visualisasi Rgraph yang hanya mengeluarkan node maksimal sebanyak 30 node. Sebaiknya dapat dilakukan penelitian menggunakan teknik visualisasi yang dapat menampilkan lebih dari 30 node.
DAFTAR PUSTAKA
Chi EH. 1999. A framework fo information visualization spreadsheets [tesis]. Minnesota (US): University of Minnesota.
20
Kompas. 2012. IPB kembangkan “database” jamu [Internet]. [diunduh 2012 Des
9]. Tersedia pada : http://health.kompas.com/read/2012/10/02/ 09260977/IPB.Kembangkan.Database.Jamu.
Manning CD, Raghavan P, Schutze H. 2009. Introduction to Information
Retrieval. Cambridge (GB): Cambridge University Press.
Munir. 2005. Matematika Diskrit. Ed ke-3. Bandung (ID): Informatika.
21 Lampiran 1 Contoh stopword
No Stoplist
1 be
2 by
3 can
4 to
5 too
6 that
7 them
8 sub
9 so
10 In
11 the
12 is
13 it
14 into
22
Lampiran 2 Contoh kesalahan pengetikan atau memiliki arti yang sama No Record khasiat sebelum diperbaiki Record khasiat setelah diperbaiki
1 kidney kidneys
2 lowers blood pressure lower blood pressure
3 woman women
4 muscle pain muscles pain
5 refreshes body refreshing body
6 swollwn gums swollen gums
7 tonsilitis tonsillitis
23 Lampiran 3 Contoh data jamu yang tidak memiliki khasiat
24
Lampiran 4 Contoh data yang sudah dipetakan
No Jamu Khasiat Total_Khasiat Total_jamu
1
5 Jamu Anton Anton Tua accelerate blood
circulation 5 13
11 Jamu Benkwat increase endurance
strength men 4 1
12 Jamu Benkwat adding excitement
satisfaction partner 4 1
13 Jamu Bersalin
15 Jamu Delima Putih preventing treating
leucorrhoea 2 6
16 Jamu Delima Putih reducing excess mucus
remove smell savory 2 6
17 Jamu Encok effective relieves
muscles joints pain 1 21
19 Jamu Gadung Klingsir eliminate aches pains 2 5
20 Jamu Gadung Klingsir sore joints weary fatigue
increase appetite 2 2
21 Jamu Galian Param mother giving birth
25
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tasikmalaya. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Tasikmalaya dan pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) program studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.