• Tidak ada hasil yang ditemukan

Durian Runtuh Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Tabungan pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Durian Runtuh Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Tabungan pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA -1 MEDAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI “DURIAN RUNTUH”

TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN

PRODUK TABUNGAN PADA BANK

BNI 46 CABANG KABANJAHE

SKRIPSI

OLEH

AURORA STEPHANIE SURBAKTI 040502084

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala kasih dan rahmat-Nya yang telah menuntun penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Selama mengerjakan penelitian ini, penulis telah banyak menerima saran,

motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof.Dr.Ritha F. Dalimunthe, SE.M.Si selaku Ketua Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra.

Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Magdalena L.L Sibarani, M.Si selaku dosen pembimbing penulis

yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, M.Si selaku Dosen Penguji I penulis yang

telah banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini dan selaku Dosen

(3)

5. Bapak Liasta Ginting, SE, MSi selaku Dosen Penguji II penulis yang telah

banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.

6. Kepada Bapak Drs. Olop Toga Sinaga, SH sebagai Pimpinan Cabang PT. BNI

46 cabang Kabanjahe beserta seluruh pegawai yang telah turut membantu dalam penulisan skripsi ini.

7. Kepada seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

khususnya Pegawai Departemen Manajemen: Bang Jumadi, Kak Dani, Kak

Susi yang telah banyak membantu penulis baik dalam perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.

8. Kepada kakek B. Surbakti (alm) dan nenek K br Ginting (alm) tercinta yang

telah memberi bimbingan dan nasehat dalam hidupku.

9. Kepada kedua orang tua Drs. Sastra Surbakti dan Sarifianna br Ginting yang

telah memberikan motivasi, bimbingan, dan dukungan dalam segala hal sejak

penulis dilahirkan hingga saat penyelesaian skripsi ini.

10. Kepada abang saya Nasa Christian Surbakti dan kakak Grace Tandiany br.

Ginting yang telah memberikan motivasi selama penulisan skripsi ini.

11. Buat Kost Yoan, CC 18, Inz Castle yang memberikan tempat bagi penulis

selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini selesai.

12. Buat Imone dan Blue ZOZA yang selalu mendampingi dan memberi inspirasi

bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.

13. Buat Sahabatku NEYRa (Inez (fachrururoziana), Yoan (kater), Eka (si Hite))

(4)

14. Sahabatku Melly Sribina Surbakti, Desy, Ferina, Kak Reta yang memberikan

semangat yang tak henti bagi penulis selama perkuliahan hingga selesai

mengerjakan skripsi ini.

15. Buat Sahabatku Albert, Tohom, Whitetop, Majenk, Surya, Ipem, Slamat,

Meilthon,William, Rocky, Arie,Wady, Stanley, Fery, Fadly, Yoseph, Rahmat,

Marya, Puspita, Madong, Su’kety, Wenny, Dewi dan juga Lamtiar yang telah mendoakan, membantu, dan memberikan semangat yang tak henti bagi

penulis selama perkuliahan hingga selesai mengerjakan skripsi ini.

16. Buat semua teman-teman Jurusan Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi

Pembangunan serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna mengingat keterbatasan penulis. Dengan demikian penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2008 Penulis

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Biaya Promosi dan Jumlah Tabungan ... 4

Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel ... 7

Tabel 3.1 Budaya Kerja BNI ... 34

Tabel 4.1 Biaya Promosi dan Jumlah Tabungan ... 39

Tabel 4.2 Descriptive Statistic ... 41

Tabel 4.3 Model Summary (b) ... 42

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

ABSTRAK

Aurora Stephanie Surbakti, 2008. Pengaruh Biaya Promosi “Durian Runtuh” Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Tabungan pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe, dibawah bimbingan Dra. Magdalena L.L Sibarani, Prof.Dr.Ritha F. Dalimunthe SE.M.Si (Ketua Jurusan), Prof. Dr. Paham Ginting, M.Si (Penguji I), dan Liasta Ginting, SE, MSi (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi ”Durian Runtuh” terhadap peningkatan penjualan produk tabungan pada bank BNI 46 cabang Kabanjahe.

Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah biaya promosi sebagai variabel bebas (X) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi perusahaan selama empat tahun (2005-2008) dan jumlah tabungan nasabah sebagai variabel terikat (Y) adalah total jumlah nasabah selama empat tahun (2005-2008).

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak, variabel biaya promosi sebagai X berpengaruh signifikan terhadap penjualan produk tabungan (Y) pada bank BNI 46 cabang Kabanjahe. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara parsial variabel biaya promosi sebagai Xberpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan produk tabungan sebagai Y pada bank BNI 46 cabang Kabanjahe.

(8)
(9)

2. Tujuan Promosi ... 15

B. Struktur Organisasi PT. Bank BNI 46 cabang Kabanjahe ... 35

(10)

ABSTRAK

Aurora Stephanie Surbakti, 2008. Pengaruh Biaya Promosi “Durian Runtuh” Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Tabungan pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe, dibawah bimbingan Dra. Magdalena L.L Sibarani, Prof.Dr.Ritha F. Dalimunthe SE.M.Si (Ketua Jurusan), Prof. Dr. Paham Ginting, M.Si (Penguji I), dan Liasta Ginting, SE, MSi (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi ”Durian Runtuh” terhadap peningkatan penjualan produk tabungan pada bank BNI 46 cabang Kabanjahe.

Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah biaya promosi sebagai variabel bebas (X) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi perusahaan selama empat tahun (2005-2008) dan jumlah tabungan nasabah sebagai variabel terikat (Y) adalah total jumlah nasabah selama empat tahun (2005-2008).

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak, variabel biaya promosi sebagai X berpengaruh signifikan terhadap penjualan produk tabungan (Y) pada bank BNI 46 cabang Kabanjahe. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara parsial variabel biaya promosi sebagai Xberpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan produk tabungan sebagai Y pada bank BNI 46 cabang Kabanjahe.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor ekonomi dalam pembangunan nasional merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan, sebab keberhasilan pembangunan suatu negara terletak pada sektor ekonomi. Pembangunan secara umum akan dapat dikatakan berhasil jika pembangunan pada sektor ekonomi berhasil. Perbankan sebagai salah satu intermediasi keuangan mempunyai peranan penting untuk menunjang suksesnya pembangunan ekonomi daerah.

(12)

Saat ini kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sudah mulai pulih dimana sebelumnya masyarakat ragu untuk menyimpan dananya di bank karena adanya dampak krisis moneter di Indonesia. Maka pada saat ini perbankan bersama pemerintah berusaha untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat pada bank. Pemerintah berperan serta dalam perbaikan perbankan nasional sehingga dapat memulihkan kembali kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tentunya meningkatkan jumlah nasabah yang menggunakan produk dan jasa perbankan yang ditawarkan oleh pihak bank. Kepercayaan masyarakat yang semakin membaik mendorong dunia perbankan agar tidak mau ketinggalan merebut dan menarik masyarakat untuk menabung. Setiap bank dituntut untuk mampu merancang dan menjalankan strategi terutama di bidang promosi agar sukses dalam persaingan.

(13)

ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.

Bank pada awalnya kurang tertarik melakukan kampanye produk yang ditawarkannya disebabkan oleh biaya yang mahal, namun sekarang bank secara aktif menawarkan produk andalannya dengan tawaran hadiah yang menggiurkan mulai dari uang tunai hingga segala produk yang membuat masyarakat tertarik untuk menyimpan dananya di bank. Salah satu promosi yang dilakukan oleh PT.Bank Negara Indonesia (Persero) 46 adalah “Rejeki Durian Runtuh”. Program undian rejeki Durian Runtuh ini merupakan kontiniunitas dari program undian berhadiah BNI Taplus dan derivatifnya yang sudah berlangsung sejak tahun 1999 dengan tema program “Pesona Taplus – Make Your Wish”.

(14)

dapat dilihat biaya promosi dan jumlah tabungan nasabah BNI 46 Cabang Kabanjahe selama 4 tahun dari tahun 2005-2008.

Tabel 1.1

Biaya Promosi dan Jumlah Tabungan

Nasabah Bank BNI 46 Cabang Kabanjahe Tahun 2005-2008

Tahun Periode Biaya Promosi

(Rupiah)

II 11.693.000 10,24% 109.334.755.000 2,95%

2007 I 6.440.000 (8,87%) 98.774.632.000 (1,65%)

II 11.940.910 9,29% 129.394.080.000 4,25%

2008 I 12.108.625 (0,28%) 140.570.636.000 (1,65%)

Jumlah 59.174.535 676.760.228.000

Sumber : PT. BNI 46 (Persero) TBK. Cabang Kabanjahe (diolah), 2008

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Biaya Promosi “Durian Runtuh” Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Tabungan pada Bank BNI

46 cabang Kabanjahe”.

B. Perumusan Masalah

(15)

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. Kerangka konseptual merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis (Kuncoro, 2003:49).

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka dibuat suatu kerangka konseptual:

Sumber: Kotler 2006:358, (diolah) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya perlu di uji (Sugiyono, 2004:306). Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis yang dikemukakan peneliti adalah : ”Biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan produk tabungan pada bank BNI 46 cabang Kabanjahe”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi ”Durian Runtuh” terhadap peningkatan penjualan produk tabungan pada

BIAYA PROMOSI DURIAN RUNTUH (X )

(16)

bank BNI 46 cabang Kabanjahe. 2. Manfaat penelitian

a. Bagi Perusahaan, penelitian ini dapat memberikan saran dan masukan yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan bauran promosi untuk meningkatkan jumlah tabungan nasabah Bank BNI 46 Cabang Kabanjahe.

b. Bagi Penulis, penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai pemasaran, khususnya tentang promosi.

c. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang, khususnya peneliti yang berkaitan dengan pengaruh biaya proosi terhadap peningkatan jumlah tabungan.

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel Penelitian

(17)

2. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

a) Biaya promosi sebagai variabel bebas (X) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi perusahaan selama empat tahun (2005-2008).

b) Jumlah tabungan nasabah sebagai variabel terikat (Y) adalah total jumlah nasabah selama empat tahun (2005-2008).

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

Sumber : Kotler 2006 (diolah)

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia yang beralamat di Jl. Veteran No.31 Kabanjahe. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juli tahun 2008.

Jenis Variabel

Variabel Defenisi variabel Skala Pengukuran selama 4 tahun (2005-2008)

Nominal selama 4 tahun (2005-2008)

(18)

4. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang di dapat langsung dari perusahaan dengan melakukan wawancara langsung pada bagian Consumer Banking, yaitu berupa data biaya promosi dan data jumlah tabungan nasabah yang kemudian akan diolah dan dianalisis.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku tahunan dan brosur yang terdapat dari perusahaan sebagai tambahan data. Data yang diperoleh adalah laporan biaya promosi selama 4 tahun, jumlah nasabah dan jumlah tabungan nasabah.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Yaitu dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan staf yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Studi Dokumentasi

(19)

6. Metode Analisis Data

Menganalisis data yang telah dikumpulkan sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian, maka digunakan dua metode analisis. Adapun metode analisis yang digunakan adalah:

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu metode yang penganalisaannya dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2003:142).

b. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan terikat. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16,0 for macintosh.

Persamaan analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bx + e

Keterangan:

Y = jumlah tabungan nasabah a = konstanta

(20)

Dalam metode analisis regresi linear sederhana digunakan tiga uji ketepatan yaitu:

1)Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi ( R2 ) memiliki model sebagai berikut: 0 ≤ R2≤1

Model tersebut pada intinya menjelaskan pengaruh terhadap variabel terikat dimana jika R2 semakin besar (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Dalam hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati 0) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

2)Uji Signifikansi Parsial (Uji - t)

Uji-t dipakai untuk melihat signifikansi pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain konstan. Uji ini dilakukan dengan memparbandingkan thitung dengan ttabel

(Sulaiman, 2004:15)

(21)

H0 : b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu, biaya promosi terhadap variabel terikat jumlah tabungan nasabah ( Y ).

Ha : b1≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu, daya biaya promositerhadap variabel terikat jumlah tabungan nasabah ( Y ).

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 %

Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5 %

(22)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Nurdahmaini (2005) "Strategi Promosi Dalam Memasarkan Produk Tabungan

Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan" menjelaskan bahwa promosi yang

dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan mempunyai pengaruh yang

signifikan dan positif terhadap penjualan domestik yang dilakukan oleh PT. Admindo

Medan.

Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa strategi promosi yang dilakukan PT.

Admindo masih kurang efektif. Dalam hal ini seluruh biaya promosi digunakan untuk

kegiatan pemasaran. Disamping itu biaya promosi juga digunakan lebih banyak

difokuskan pada aktivitas personal selling.

Junita (2007) ”Analisis Biaya Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Tabungan

Nasabah Siaga Bukopin” menjelaskan bahwa promosi tabungan siaga Bukopin telah

dilakukan dengan baik dan keberhasilan ini telah menigkatkan jumlah tabungan

nasabah pada Bank Bukopin.

B. Pengertian Pemasaran

Kotler memilih defenisi bagi pemasaran yakni, pemasaran adalah proses sosial

dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka

(23)

13

Terdapat dua hal yang mendasari pemasaran, yang pertama adalah pemasaran

merupakan filosofi, sikap, perspektif atau orientasi manajemen yang menekankan

pada kepuasan konsumen. Kemudian yang kedua adalah hal yang utama dari dasar

tersebut yakni pemasaran merupakan sekumpulan aktivitas yang digunakan untuk

mengimplementasikan filosofi ini (Lamb, 2001:6).

C. Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (2001:13), manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang

dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan

organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa sebenarnya tujuan pemasaran adalah

konsumen itu sendiri dimana yang terpenting adalah kepuasannya baik bagi individu

maupun organisasi.

Penelitian-penelitian yang dilakukan telah memberikan informasi bahwa

mengenal dan memuaskan pelanggan dengan produk yang berkualitas dan bermutu

tinggi merupakan kunci dari sebuah prestasi yang menguntungkan. Perusahaan harus

mampu menciptakan dan menawarkan suatu barang dan jasa yang bernilai pada

kelompok konsumen tertentu, dimana dengan tetap menjaga misi dan orientasi serta

jalur produksinya agar tetap relevan dengan kondisi pasar yang ada.

Perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi keseluruhan permintaan pasar,

dan untuk mempertahankan keberadaannya perusahaan harus dapat memfokuskan

(24)

tertentu maka perusahaan dapat selalu tanggap dengan sasaran dan strategi dalam

mengukur sampai sejauh mana realisasi dan kesempatan pasar yang paling baik. Hal

tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan pada manajemen pemasaran yang dapat

diterapkan pada keadaan pasar apapun dengan kemampuan untuk mempengaruhi

waktu, tingkat dan komposisi pemasaran demi mencapai tujuan organisasi.

D. Promosi

1. Pengertian Promosi

Dalam pengenalan suatu produk kepada masyarakat/konsumen diperlukan suatu

alat untuk memperkenalkan, mempengaruhi dan menunjukkan agar konsumen yang

belum tahu akan keunggulan produk kita dibandingkan produk lain. Menurut Swastha

(2001:222), promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

kesadaran, memberitahukan, membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk

melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.

Berdasarkan defenisi tersebut dapat dijelaskan bahwa promosi merupakan

kegiatan perusahaan untuk memberikan informasi dan mengingatkan calon konsumen

akan produk yang dihasilkan dengan harapan calon konsumen melakukan tindakan

pembelian terhadap produk perusahaan. Menurut Kismono (2001:374), Promosi

adalah usaha yang dilakukan oleh pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar

berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Defenisi ini memiliki pengertian yang

(25)

15

a. Kegiatan promosi adalah kegiatan atau proses komunikasi yang bertujuan sebagai

perantara seperti untuk meyakinkan, mendidik atau menciptakan image yang

positif.

b. Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang terprogram, jadi bukan kegiatan yang

dibuat tidak beraturan.

c. Promosi bertujuan untuk memisah-misahkan konsumen.

Menurut Hurriyati (2005:89), promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Pengertian promosi

yang diberikan berbeda-beda namun secara garis besar promosi merupakan alat

komunikasi yang digunakan produsen untuk memperkenalkan produknya kepada

masyarakat agar membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi yang dilakukan

dapat berhasil dengan baik jika promosi tersebut telah direncanakan secara formal

dan tepat sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

2. Tujuan Promosi

Tujuan promosi secara umum adalah membangkitkan keinginan konsumen

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan

melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen untuk

(26)

Menurut Kismono (2001:374), perusahaan perlu menetapkan tujuan promosi

yang akan membantu tercapainya tujuan secara lebih luas. Program-program promosi

dapat di dasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini:

1. Memberikan informasi.

Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada

konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen dapat

membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen memerlukan

informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan pembelinya.

2. Meningkatkan penjualan

Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan.

Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon

belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba

produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan tambahan

keuntungan yang lain.

3. Menstabilkan penjualan

Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat

penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.

4. Memposisikan produk

Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan

produknya dibanding produk pesaing. Strategi promosi yang tepat seperti iklan

(27)

17

5. Membentuk citra produk

Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk

image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat

menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya dimata konsumen.

E. Bauran Promosi (Promotion Mix)

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting. Pada

strategi promosi ini terdapat kombinasi dari berbagai macam media promosi dengan

tujuan untuk memaksimalkan pencapaian target pasar. Rismiati & Surato (2001:255),

menyatakan bahwa Promotional Mix merupakan kombinasi strategi yang paling baik

dari variabel-variabel periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan alat-alat

promosi lain yang bertujuan untuk mencapai program pemasaran. Bauran promosi

(promotion mix) antara lain:

1. Periklanan (Advertising)

Iklan adalah segala bentuk penyajian non pribadi dan promosi gagasan, barang,

atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler, 2005:323).

Tujuan periklanan adalah tujuan komunikasi tertentu, yang harus dilakukan dengan

audiens sasaran tertentu selama periode waktu tertentu (Kotler & Armstrong,

2001:154). Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan melalui berbagai

media seperti:

a) Pemasangan Spanduk di lokasi tertentu dan strategis.

b) Melalui Koran,

(28)

d) Melalui Televisi.

e) Melalui Radio.

f) dan menggunakan media lainnya.

Iklan perbankan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna

menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang

diberikan adalah manfaat produk, harga produk, beserta keuntungan-keuntungan

produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk

menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya (Kasmir, 2005:177). Program

pemasaran yang tepat perlu dilakukan agar iklan yang dijalankan efektif dan efisien.

Dalam prakteknya program periklanan yang harus dilalui adalah:

a) Identifikasikan pasar sasaran dan motif pembeli.

b) Tentukan misi yang menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan.

c) Anggaran iklan yang ditetapkan.

d) Merancang pesan yang ingin disampaikan.

e) Memilih media yang digunakan

f) Mengukur dampak dari iklan.

Tujuan penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan bank.

Masing-masing media memiliki tujuan yang berbeda. Menurut Kasmir (2005:178),

terdapat empat macam tujuan penggunaan iklan sebagai media promosi yaitu:

a) Untuk pemberitahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan produk dan

jasa yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti peluncuran produk baru, manfaat

(29)

19

b) Untuk mengingatkan kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau

keunggulan jasa bank yang ditawarkan.

c) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan akan

memperoleh daya tarik dari calon nasabah

d) Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank yang mengiklankannya.

e) Membangun citra perusahaan untuk jangka panjang, baik untuk produk yang

dihasilkan maupun nama perusahaan.

Promosi melalui iklan perlu menggunakan beberapa sarana media. Penggunaan

sarana media ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan, antara lain (Kasmir,

2005:179):

a) Jangkauan media yang digunakan.

Jangkauan media maksudnya wilayah yang telah dimasuki oleh media yang akan

digunakan, termasuk jumlah yang diterbitkan.

b) Sasaran atau konsumen yang akan dituju

Pemilihan ini didasarkan kepada sasaran pembaca, karena setiap media memiliki

sasaran pembaca tersendiri.

c) Biaya yang akan dikeluarkan

Artinya, biaya untuk pemasangan iklan media yang dituju.

Menurut Kasmir, (2005:179) ada beberapa keunggulan promosi melalui iklan yaitu:

a) Presentasi publik, artinya iklan menawarkan pesan yang sama kepada banyak

orang

b) Pervasivenes yaitu memungkinkan perusahaan untuk mengulang pesan berulang

(30)

c) Amplied expressivess yaitu berpeluang untuk mendramatisir produk melalui

pemanfaatan suara, warna, ataupun bentuk produk.

d) Impersonality maksudnya konsumen atau nasabah tidak wajib untuk

memperhatikan dan merespon iklan sekarang.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi lainnya, di samping promosi lewat iklan dapat dilakukan melalui

promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan adalah untuk

meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah

untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan tentu saja agar

nasabah tertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang

semenarik mungkin (Kasmir, 2005:179).

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan

berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan

segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan (Tjiptono, 2001:229).

Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon,

atau sample produk. Dengan menggunakan alai tersebut akan memberikan 3 manfaat

bagi promosi penjualan yaitu (Kasmir, 2005:180):

a) Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian nasabah

untuk membeli.

b) Intensif, yaitu memberikan dorongan dan semangat kepada nasabah untuk segera

(31)

21

Promosi penjualan bagi bank dapat dilakukan melalui:

a) Pemberian bunga khusus (special rute) untuk jumlah dana yang relatif besar

walaupun hal ini akan mengakibatkan persaingan tidak sehat (misalnya, untuk

simpanan yang jumlahnya besar).

b) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo

tertentu.

c) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah

loyal.

d) Dan promosi penjualan lainnya.

Sama halnya dengan iklan, promosi penjualan juga memiliki program tersendiri.

Dalam prakteknya program promosi penjualan ada tiga macam cara yaitu:

a) Promosi konsumen, seperti penggunaan kupon, sample produk, hadiah atau

bentuk undian.

b) Promosi dagang yaitu berupa bantuan peralatan atau insentif

c) Promosi wiraniaga, melalui kontes penjualan.

3. Publisitas (Publicity)

Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi

untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta

kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para

nasabahnya (Kasmir, 2005 :181).

Publisitas merupakan sejumlah informasi mengenai orang, barang atau organisasi

(32)

dilihat atau didengar oleh para konsumen atau calon konsumen dengan maksud

khusus untuk mencapai tujuan penjualan (Rismiati & Suratno, 2001:246).

Lamb, dkk (2001:234), publisitas adalah informasi publik mengenai sebuah

perusahaan, barang atau jasa yang tampil di media massa sebagai suatu jenis baru.

Publisitas menampilkan tiga ciri khusus:

a) Nilai kepercayaan yang tinggi

Artikel dan berita di media biasanya lebih otentik dan lebih dipercaya oleh

pembaca dari pada iklan.

b) Dorongan keluar

Publisitas bisa menjangkau banyak pilihan yang menghindari wiraniaga atau

iklan.

c) Seperti iklan publisitas mempunyai potensi untuk mendramatisir suatu

perusahaan atau produk.

Ada beberapa kelebihan yang diperoleh perusahaan jika menggunakan media

publisitas ini sebagai media promosi, antara lain :

a) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan.

b) Publisitas dapat ditempatkan di halaman utama surat kabar ataupun pada tempat

yang dapat dilihat pembaca.

c) Publisitas lebih mudah karena dapat dilakukan lebih luas dan tidak dipungut

(33)

23

4. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Menurut Shimp (2003:5) Penjualan pribadi (personal selling) adalah bentuk

komunikasi antar individu di mana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan

melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa

perusahaan.

Penjualan perorangan/langsung adalah persentasi langsung dalam suatu

percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk

mendapatkan penjualan (Cravens, 2001:77).

Penjualan perorangan merupakan alat promosi yang mahal tetapi mempunyai

peranan yang sangat besar bagi industri jasa. Penjualan perorangan mempunyai

kelebihan antara lain:

a) Para penjual dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaan

dan mengatasi penolakan.

b) Para penjual dapat mengatasi penolakan.

c) Para penjual mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar.

d) Memberikan umpan balik.

Perusahaan dalam melakukan kegiatan penjualan terlebih dahulu mempersiapkan

tenaga pemasarnya yang berhubungan langsung degan konsumen. Penjuaalan pribadi

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Berhadapan langsung, yaitu melibatkan hubungan yang hidup, cepat dan

interaktif antara dua orang atau lebih.

b) Pengembangan yaitu berusaha mengembangkan hubungan yang ada menjadi

(34)

c) Respon yaitu mcngenai respon yang terjadi dari konsumen dengan adanya

penjualan perorangan ini.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Menurut Simamora (2000:260), Pemasaran langsung adalah kombinasi dari

berbagai metode promosi yang ditujukan langsung kepada pasar sasaran dan berusaha

untuk memperoleh respon langsung. Dalam direct marketing kombinasi promosi

ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan

tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau

dengan datang langsung ke tempat pemasar. Contoh dari direct marketing adalah

katalog, surat dan lainnya.

F. Strategi Promosi

Menurut Boyd (2000:65), strategi promosi adalah sebuah program terkendali dan

terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan

perusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen, menyampaikan ciri-ciri

produk yang memuaskan kebutuhan untuk- mendorong penjualan yang akhirnya akan

memberi kontribusi pada kinerja laba jangka panjang.

Keputusan yang menyangkut target pasar dan produk, distribusi dan harga akan

mengarahkan:

1. Menetapkan strategi promosi

(35)

25

b)Pengidentilikasian tugas-tugas komunikasi spesifik aktivitas promosi.

2. Mengembangkan strategi promosi

Dalam mengembangkan strategi promosi, hal yang dilakukan adalah:

a)Menyediakan informasi

Fungsi promosi adalah mengimformasikan kepada pasar tentang ketersediaan

barang-barang atau jasa tertentu.

b)Meningkatkan permintaan

Tujuan terakhir dari sebuah promosi adalah meningkatkan permintaan untuk

barang dan jasa yang ditawarkan perusaaan kepada konsumen.

c)Membedakan produk

Diferensiasi produk adalah satu upaya promosi. Permintaan yang beraneka

ragam berarti para konsumen menganggap bahwa keluaran perusahaan pada

akhirnya adalah identik dengan produk pesaingnya.

d)Pengenalan kebutuhan

Salah satu tujuan komunikasi khususnya untuk pengenalan produk baru

adalah untuk memicu suatu kebutuhan. Pengenalan kebutuhan dapat pula

penting bagi produk dan jasa yang ada, khususnya pada saat pembelian atau

memilih atau tidak membeli.

3. Memilih bauran promosi

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan metode

(36)

a)Tipe pasar

Tipe pasar dimana produk ditawarkan apakah perusahaan menggunakan

strategi menarik (pull strategy) atau strategi mendorong (push strategy) dalam

promosi, tahap dalam daur hidup produk dan peringkat perusahaan di pasar.

b)Strategi menarik atau mendorong

Strategi mendorong (push strategy) dalam promosi adalah mendorong produk

melalui saluran distribusi. Perusahaan mengarahkan kegiatan pemasaran

(umumnya berupa penjualan personal dan promosi dagang) kepada perantara

untuk mempromosikannya kepada konsumen akhir. Dengan strategi menarik

(pull strategy) dilakukan perusahaan aktivitas pemasarannya (umumnya iklan

dan promosi konsumen) langsung kepada konsumen akhir agar mereka

tertarik kepada produk.

c)Tahap kesiapan konsumen

Dampak promosi berbeda-beda sesuai dengan tahap kesiapan pembeli. Pada

tahap kesadaran dan pengetahuan iklan dan hubungan masyarakat dan tahap

keyakinan untuk membeli. Tahap terakhir yaitu berupa pembelian oleh

konsumen.

d)Daur hidup produk

Efek promosi juga berbeda sesuai dengan tahap-tahap yang dilalui produk

pada daur hidupnya. Meliputi tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan

dan tahap penurunan promosi harus dikurangi. Iklan dilakukan sesedikit

(37)

27

produk tersebut. Yang paling berperan disini adalah promosi penjualan itulah,

sebabnya stok lama diberi diskon yang tinggi atau dengan istilah cuci gudang.

G. Biaya Promosi

Biaya promosi adalah biaya yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatankegiatan

promosi perusahaan. Semakin banyak promosi yang dilakukan maka bertambah

jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan, dengan demikian kegiatan promosi

tersebut harus dilakukan dengan benar sehingga menghasilkan peningkatan jumlah

tabungan dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut Kotler (2006:244), metode yang

dapat digunakan dalam menyusun biaya promosi yaitu:

1. Metode kemampuan yang ada

Metode ini berdasarkan biaya promosi pada tingkat kemampuan perusahaan

menyediakan dana. Ketersediaan dana yang ada pertahunnya akan digunakan

sebagai dasar penyusunan biaya promosi untuk tahun yang bersangkutan.

Metode ini sulit digunakan untuk merencanakan biaya promosi untuk tahun yang

bersangkutan. Metode ini juga sulit digunakan untuk merencanakan biaya

promosi total untuk jangka panjang. Di samping itu metode ini sama sekali tidak

menghiraukan dampak promosi atas penjualan.

2. Metode persentase dari penjualan

Biaya promosi ditetapkan dan dihitung berdasarkan persentase tertentu dari

perkiraan penjualan atau penjualan yang telah dicapai pada masa-masa yang lalu.

Metode persentase dari penjualan merupakan metode yang paling banyak

(38)

biaya dengan pendapatan penjualan dan memberitahukannya pengeluaran

variabel dan bukan biaya tetap.

Berdasarkan pengeluaran untuk promosi atas dasar penjualan yang lalu,

pimpinan perusahaan hendak mengatakan bahwa promosi merupakan hasil

penjualan. Sekalipun biaya promosi ditctapkan sebagai persentase penjualan

yang akan datang, secara logika metode ini tidak dapat dipertahankan. Dengan

memperkirakan penjualan yang akan datang dan menetapkan penyediaan atau

jumlah dana promosi, maka pimpinan tetap menganggap periklanan dan

penjualan pribadi sebagai hasil penjualan.

Penjualan bergantung kepada promosi, maka pimpinan dapat meramalkan

penjualan sebagaimana penyediaan biaya promosi tersebut ditetapkan. Hasil

yang tidak diinginkan pihak lain dari metode ini adalah bahwa pengeluaran

untuk promosi dikurangi jika penjualan turun, sebenarnya pada saat itulah

promosi makin banyak diperlukan.

3. Metode keseimbangan pasar

Metode ini mudah digunakan karena metode ini menentukan besarnya biaya

promosi total, didasarkan pada perilaku pesaing (apa yang dilakukan pesaing).

Metode ini dianggap tepat dipakai jika pesaing benar-benar ahli dalam industri

yang bersangkutan dan dianggap mampu menahan terjadinya perang promosi.

4. Metode tugas dan tujuan

Sebelum menyusun biaya promosi, terlebih dahulu menentukan tujuan yang

(39)

29

biaya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jumlah biaya inilah yang digunakan

untuk menentukan besarnya biaya promosi yang diusulkan.

Biaya promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Perusahaan yang

memiliki dana cukup besar dapat menyediakan biaya untuk promosi yang cukup

besar juga, sehingga kegiatan promosi akan lebih efektif jika dibandingkan

dengan perusahaan kecil yang memiliki sumber dana terbatas.

(40)

30

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah singkat PT. Bank BNI 46

BNI yang berdiri sejak 1946, dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia,

merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang

dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada

malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak

pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan

Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan

sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang

merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949,

Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau

bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan

kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung

untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955,

status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.

Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha

nasional.

(41)

31

tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai

'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' -

ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank Negara

Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik

diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan,

sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas

perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi

dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan

untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan

mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI',

sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk

meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar

pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi

negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

Adapun visi dan misi dari bank BNI 46 adalah:

1. Pernyataan Visi adalah:

Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan

(42)

32

2. Misi BNI adalah:

a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh

nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)

b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

c. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan

berprestasi.

d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

3. Values

Kenyamanan dan Kepuasan

4. Filosofi logo baru

Identitas baru BNI – dasar pembuatan desain. Identitas baru BNI merupakan hasil

desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih

modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru.

Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46”

dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru

BNI.

5. Huruf BNI

Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan,

otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat

(43)

33

6. Simbol “46”

Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan

warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka “46”

diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk

menggambarkan BNI baru yang modern.

7. Palet warna

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna

korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan

pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan

kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih

percaya diri dan segar.

8. Logo “46” dan “BNI”

Mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan

warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI

melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan

modern.

Budaya Kerja BNI ”PRINSIP 46” merupakan tuntunan perilaku insan BNI, terdiri

dari :

4 (Empat) Nilai budaya kerja:

a. PROFESIONALISME

b. INTEGRITAS

(44)

34

d. PERBAIKAN TIADA HENTI

6 (Enam) Nilai perilaku utama insan BNI:

a. Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik

b. Jujur, tulus dan ikhlas

c. Disiplin, konsisten dan bertanggungjawab

d. Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis

e. Senantiasa melakukan penyempurnaan

f. Kreatif dan inovatif

Setiap nilai budaya kerja BNI memiliki perilaku utama yang merupakan acuan

bertindak bagi seluruh insan BNI, 6 (enam) perilaku utama insan BNI adalah :

Tabel 3.1 Budaya Kerja BNI

Sumber: www.bni.co.id, 2008 4 NILAI

BUDAYA KERJA BNI

6 NILAI PERILAKU UTAMA INSAN BNI

Profesionalisme

(Professionalism)

 Meningkatkan Kompetensi dan

Memberikan Hasil Terbaik

Integritas (Integrity)

 Jujur, Tulus dan Ikhlas

 Disiplin, Konsisten dan

Bertanggungjawab

Orientasi Pelanggan

(Customer Orientation)

 Memberikan Layanan Terbaik

Melalui Kemitraan yang

(45)

35

(46)

36

(47)

37

1. Pimpinan

a. Merupakan pimpinan tertinggi dikantor cabang

b. Mengesahkan seluruh aktivitas perusahaan

c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan kantor cabang kepada pimpinan

pusat.

d. Menjalankan kebijaksanaan dalam mengelola kantor cabang baik yang

menyangkut personalia, maupun sarana kerja sesuai dengan kebijaksanaan

yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.

e. Membina serta memelihara hubungan baik dengan pihak luar yang erat

hubungannya dengan pengembangan kantor cabang.

2. WS. BQA (Walking Supervisor Brand Quality Assurance)

a. Sebagai pengawas atas kantor cabang/auditor

b. Memonitor paleksanaan operasional kantor cabang dan kantor layanan pasar

c. Membuat memo audit bagi pelaksana yang melakukan kesalahan prinsipil

dalam masalah opeasional

d. Memonitor mutasi rekening antar kantor layanan pasar dengan kantor cabang

3. Pemimpin bidang pelayanan

a. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan

b. Mengkoordinasi kegiatan operasional berjalan lancar

c. Mengevaluasi seluruh sub-ordinate yang berada dilingkungan operasional

d. Meningkatkan internal kontrol atas seluruh aktivitas supporting unit

(48)

38

a. Mengatur segala kegiatan dikantor layanan pasar

b. Bertanggung jawab atas kegiatan dikantor layanan pasar kepada pimpinan

kantor cabang Kabanjahe

c. Menjalankan kebijaksanaan dalam mengelola kantor layanan pasar baik

menyangkut personalia maupun sarana kerja sesuai kabijakan yang sudah

ditetapkan

5. Penyelia PUC (penyelia uang tunai cabang)

a. Pengawas(supervisor) untuk kegiatan uang tunai yang ada di cabang

6. Penyelia PNC (penyelia nasabah cabang)

a. Pengawas untuk nasabah - nasabah cabang

7. Pengelola KKC (kredit khusus)

a. Bertanggung jawab pada pimpinan

b. Mengelola penyaluran kredit

c. Melakukan penagihan kredit

d. Pembinaan dan monitoring

8. Penyelia ADM. DNK (administrasi dalam negri dan kliring)

a. Bertanggung jawab kepada pimpinan bidang pelayanan

b. Mengatur pengiriman uang antar Bank

c. Laporan rutin dan bulanan kepada pimpinan bidang pelayanan

9. Penyelia UMC(umum cabang)

a. Mengkoordinir, melaksanakan dan mengawasi kegiatan operasional sesuai

(49)

39

b. Mengkoordinir seluruh kegiatan opersional berjalan dengan efisien dan

terkendali demi peningkatan pelayanan

c. Mengatur segala hal yang berhubungan dengan kesejahtraan pegawai cabang

10.Penyelia pemasaran bisnis

a. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan

b. Melaksanakan strategi usaha yang tepat dan efektif untuk meningktkan

pencapaian pendapatan usaha

c. Melaksanakan pemasaran produk

d. Mengkoodinir pencapaian target usaha guna meningkatkan pendapatan

(50)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, maka diperoleh data-data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Biaya Promosi dan Jumlah Tabungan

Nasabah Bank BNI 46 Cabang Kabanjahe Tahun 2005-2008

Tahun Periode Biaya Promosi

(Rupiah)

II 11.693.000 10,24% 109.334.755.000 2,95%

2007 I 6.440.000 (8,87%) 98.774.632.000 (1,65%)

II 11.940.910 9,29% 129.394.080.000 4,25%

2008 I 12.108.625 (0,28%) 140.570.636.000 (1,65%)

Jumlah 59.174.535 676.760.228.000

Sumber : PT. BNI 46 (Persero) TBK. Cabang Kabanjahe (diolah), 2008

Tabel 4.1 menginterpretasikan beberapa hal, yaitu:

(51)

40

biaya promosi dilakukan mulai bulan Juli hingga Desember. Hal ini disebabkan oleh penetapan PT. Bank BNI 46 untuk pencapaian target akhir tahun. Disimpulkan bahwa pada setiap periode II pengeluaran untuk biaya promosi akan lebih tinggi dibandingkan dengan periode I.

2. Berdasarkan Tabel 4.1, peningkatan jumlah biaya promosi dari periode I tahun 2006. Peningkatan biaya promosi tersebut diikuti dengan kenaikan jumlah tabungan nasabah sebesar Rp. 89.351.370.000 menjadi Rp. 109.334.370.000 pada periode II tahun yang sama. Hal ini juga dapat dilihat pada perubahan persentase jumlah tabungan nasabah untuk tahun berikutnya, misalnya pada tahun 2006 periode II, persentase jumlah tabungan nasabah sebesar 2,95 % dan pada tahun 2007 periode II, persentase jumlah tabungan nasabah sebesar 4,25%.

B. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel biaya promosi (X) terhadap jumlah tabungan nasabah (Y) pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS

(52)

tabungan 112.7928 19.06381 6

promosi 9.8622 2.98614 6

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (data diolah), 2008

Analisis statistik deskriptif yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 menjelaskan bahwa:

a. Rata-rata variabel jumlah tabungan nasabah sebesar = 112,7928 dengan standar deviasi = 19,06381.

b. Rata-rata Variabel biaya promosi sebesar = 9,8622 dengan standar deviasi = 2,98614.

1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas yaitu biaya promosi (X), terhadap variabel terikat yaitu jumlah tabungan nasabah (Y) pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe.

(53)

42 Tabel 4.3

Model Summary

,817a ,667 ,584 12,29105

Model

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (data diolah), 2008

Tabel 4.3 menunjukan angka R atau determinan (r2) sebesar 0,817 berarti variabel independent yaitu (X1) berupa berupa variabel biaya promosi (X) terhadap

jumlah tabungan nasabah (Y) dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = r2 x 100% KD = 0,667 x 100% KD = 66,7%

2. Uji thitung (Uji Parsial)

Uji – t (Uji parsial) dilakukan untuk melihat secara parsial pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu variabel biaya promosi (X) terhadap jumlah tabungan nasabah (Y). Uji – t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha.

1. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan

(54)

2. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0

for macintosh.

3. Menentukan kriteria keputusan:

H0 diterima bila thitung<t tabel atau H0 diterima, apabila nilai signifikansi t > (α).

Ha diterima bila thitung>ttabel atau Ha diterima, apabila nilai signifikansi t < (α).

4. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah: H0: b1= 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen, yaituvariabel biaya promosi (X) terhadap jumlah tabungan nasabah (Y). Ha: b1 ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independent(bebas), yaitu variabel biaya promosi (X) terhadap jumlah tabungan nasabah (Y). Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

1.Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 6

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 2 maka: derajat bebas = n-k = 6-2 = 4

Uji thitung yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan adalah

t0,05(4) = 2,132.

2. Nilai thitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan aplikasi

(55)

44 Tabel 4.4

Coefficientsa

61,355 18,834 3,258 ,031

5,216 1,841 ,817 2,833 ,047

(Constant)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (data diolah), 2008

Hasil persamaan regresi berdasarkan Tabel 4.4 adalah sebagai berikut: Y = 61,355 + 5,216 Biaya Promosi + e

Interpretasi berdasarkan tabel 4.4 adalah sebagai berikut:

Nilai thitung variabel biaya promosi adalah 2,833 dan ttabel bernilai 2,132 sehingga

thitung>ttabel (2,833>2,132) dan nilai signifikan 0.047 (lebih kecil dari 0.05).

C. Evaluasi

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16,0 maka dapat dilalukan evaluasi sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengolahan koefisien determinasi (R2) maka dapat diketahui bahwa pengaruh biaya promosi (X) terhadap jumlah tabungan nasabah adalah 81,7%. Adapun sisanya sebesar 18,3% (100% - 81,7%) dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Berdasarkan Uji – t (Ujiparsial) maka diketahui bahwa nilai thitung variabel biaya

promosi (X) adalah 2,833 dan ttabel bernilai 2,132 sehingga thitung>ttabel

(56)

secara positif dan signifikan terhadap jumlah tabungan nasabah (Y) pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe, artinya jika ditingkatkan variabel biaya promosi (X) satu satuan maka jumlah tabungan nasabah (Y) akan meningkat sebesar 5,216 satuan.

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

Variabel biaya promosi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

jumlah tabungan nasabah (Y) pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe. Hal ini dapat dilihat dari hasil Uji – t (uji parsial) dimana diketahui bahwa nilai thitung variabel biaya promosi (X) adalah 2,833 dan ttabel bernilai 2,132 sehingga thitung>ttabel

(2,833>2,132) dan nilai signifikan 0.047 dibawah (lebih kecil dari 0.05). Biaya promosi memiliki pengaruh sebesar 81,7% terhadap peningkatan jumlah produk

tabungan pada Bank BNI 46 cabang Kabanjahe. Sedangkan sisanya sebesar 18,3% (100% - 81,7%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Perusahaan diharapkan tetap memperhatikan penggunaan promosi untuk

(58)

penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yangmempengaruhi peningkatan jumlah tabungan pada Bank BNI 46 cabang

Kabanjahe. Peneliti juga berharap melalui penelitian selanjutnya dapat dihasilkan suatu gambaran yang lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah tabungan nasabah pada Bank BNI 46

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2005, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Rineka cipta, Jakarta,

Boyd, dkk, 2000, Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Stategis Dengan Orientasi Global, jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Cravens, David, 2001, Pemasaran Strategi, Terjemahan Lina Salim MBA, Edisi IV, Cetakan I, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Hurriyati, Ratih, 2005, Bauran Pemasaran Dan Loyalitas Konsumen, CV

Alfabeta, bandung

Kasmir, 2005, Pemasaran Bank, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Penerbit

Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Kismono, Gugup, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi 1 BPFE, Yogjakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 2, Penerbit

Ideks (Terjemahan) Kelompok Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran ; Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol, Terjemehan Hendra Teguh Dan Ronny

Antonius Rusly, Edisi IX, Jilid 1 Dan 2, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, Dan Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 8, Jilid 2,

Edisi Terjemahan, Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga,

Jakarta

(60)

Umar, Husein, 2007, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Edisi Baru, PT, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rismiati, catur.E & Surato Bondan Lg, 2001, Pemasaran Barang dan Jasa, Penerbit Kansius, Yogyakarta.

Simamora, Henry, 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Cetakan 1, Jilid

II, Salemba Empat, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi et al. 2008. Analisis Data Penelitian. USU Press.

Medan

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfa Beta. Bandung.

Sulaiman, Wahid, 2004, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Penerbit Andi,

Yogyakarta

Swasta, Basu DH dan Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi II, Cetakan IV, Liberti, Yogyakarta

Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran, Edisi II, Cetakan Andi, Yogyakarta.

Nasution, Juanita, Henny, Analisis Biaya Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Tabungan Nasabah Siaga Bukopin, 2007(Tidak dipublikasikan).

Nurdahmaini, Vivi, Strategi Promosi Dalam Memasarkan Produk Tabungan

Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, 2005, (Tidak

dipublikasikan)

(61)

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT tabungan /METHOD=ENTER promosi.

Regression

tabungan 112.7928 19.06381 6

promosi 9.8622 2.98614 6

Variables Entered/Removedb

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: tabungan

Model Summary

(62)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant

) 61.355 18.834 3.258 .031

promosi 5.216 1.841 .817 2.833 .047

a. Dependent Variable: tabungan

Gambar

Tabel 1.1 Biaya Promosi dan Jumlah Tabungan
Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Budaya Kerja BNI
Tabel 4.1 Biaya Promosi dan Jumlah Tabungan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Uji ini untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh linieritas antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu biaya promosi terhadap volume penjualan dan volume penjualan

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah apakah kualitas produk dan promosi penjualan mempunyai pengaruh secara parsial maupun simultan terhadap keputusan

Dari perbandingan antara biaya promosi yang dikeluarkan toko dengan volume penjualan yang memberikan sumbangan terbesar adalah periklanan dengan prosentase 0,138

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya desain produk adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan penelitian desain produk dan

Variabel independen yaitu variabel bebas yang tidak tergantung pada variabel lainnya. Pada penelitian ini berupa bauran promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan

Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah variabel bebas yaitu pelayanan prima, komunikasi, dan pengetahuan produk bank syariah mempengaruhi variabel terikat yaitu kinerja

Selain itu berdasarkan regresi sederhana, terlihat bahwa pengaruh yang diberikan oleh promosi terhadap variabel keputusan menabung adalah positif atau jika penilaian

Kedua; variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Tabungan IB Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin