PENGARUH PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA
KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI
BARU LAHIR DIKLINIK NURHASANAH
TAHUN 2010-2011
MARDIAH
105102077
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011
Mardiah
Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Badan Bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011
ix + 40 hal + 1 skema + 6 lampiran
Abstrak
Berat badan bayi merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantarnya faktor lingkungan internal, faktor lingkungan eksternal, faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau antenatal care. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi lahir diklinik nurhasanah tahun 2010-2011. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan besar sampel sebanyak 100 orang dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Aprli 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari data diklinik nurhasanah, KMS ibu hamil, catatan persalinan, dan berat badan bayi lahir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata kenaikan berat badan responden selama kehamilan yaitu 12,3 Kg dengan standar deviasi yaitu 1,6 dan kenaikan berat badan terendah 10 sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg. Dari hasil uji statistik dengan Korelasi Product Moment diperoleh nilai p value = 0.000 adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Dan diperoleh juga nilai ( r = 0,506 ) ini berarti hubungan yang cukup kuat dengan arah positif artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin meningkat pula berat badan bayinya. Diharapkan tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan khususnya mengenai kesehatan ibu hamil.
Daftar Pustaka 18 (2002-2010)
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II Tinjauan Pustaka A. Kehamilan ... 5
C. Penyebab Kenaikan Berat Badan Selama Hamil ... 12
1. Cairan Ketuban ... 12
2. Pembesaran Organ-Organ ... 12
3. Peningkatan Jumlah Cairan ketuban ... 12
5. Bertambahnya Volume Sel Darah... 13
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir ... 13
1. Faktor Lingkunan Internal... 13
2. Faktor Lingkungan Eksternal……….... 18
3. Faktor Penggunaan Sarana Kesehatan……….. 18
E. Problem Berat Badan ... 19
F. Kecepatan Pertambahan Berat Badan ... 21
G. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir 22 BAB III Kerangka Penelitian A. Kerangka Konsep ... 24
B. Definisi Operasional ... 25
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 26
B. Populasi dan Sampel ... 26
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 26
C. Tempat Penelitian ... 27
D. Waktu Penelitian ... 27
E. Etika Penelitian ... 27
F. Alat Pengumpulan data... 27
G. Prosedur Pengumpulan Data ... 28
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……… 30
1. Analisa Univariat... 30
2. Analisa Bivariat ... 32
B. Pembahasan………... 34
1. Interprestasi dan diskusi hasil ... 34
2. Keterbatasan Penelitian ... 36
3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/Pendidikan Bidan ... 36
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR SKEMA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Data demografi ibu hamil diklinik Nurhasah tahun
2010-2011... 31
Tabel 5.2 Rata-rata kenaikan berat badan responden selama kehamilan di Klinik
Nurhasanah tahun 2010-2011... ... 32
Tabel 5.3 Rata-rata berat badan bayi baru lahir diklinik Nurhasanah tahun
2010-2011…..……….…... 33
Tabel 5.4. Pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat
badan bayi baru lahir diklinik Nurhasan tahun 2010-2011
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 : Master Data Penelitian
Lampiran 3 : Hasil Out Put Data Penelitian
Lampiran 4 : Suran Izin pengambilan Data
Lampiran 5 : Balasan Surat Izin Penelitian
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011
Mardiah
Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Badan Bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011
ix + 40 hal + 1 skema + 6 lampiran
Abstrak
Berat badan bayi merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantarnya faktor lingkungan internal, faktor lingkungan eksternal, faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau antenatal care. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi lahir diklinik nurhasanah tahun 2010-2011. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan besar sampel sebanyak 100 orang dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Aprli 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari data diklinik nurhasanah, KMS ibu hamil, catatan persalinan, dan berat badan bayi lahir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata kenaikan berat badan responden selama kehamilan yaitu 12,3 Kg dengan standar deviasi yaitu 1,6 dan kenaikan berat badan terendah 10 sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg. Dari hasil uji statistik dengan Korelasi Product Moment diperoleh nilai p value = 0.000 adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Dan diperoleh juga nilai ( r = 0,506 ) ini berarti hubungan yang cukup kuat dengan arah positif artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin meningkat pula berat badan bayinya. Diharapkan tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan khususnya mengenai kesehatan ibu hamil.
Daftar Pustaka 18 (2002-2010)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode pertumbuhan.
Kondisi kesehatan dimasa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu saat ini merupakan
landasan suatu kehidupan baru. Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut
mempengaruhi hasil akhir kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor yang membuat nutrisi seseorang wanita beresiko, seperti kemiskinan,
kurang pendidikan, lingkungan yang buruk, kebiasaan makan yang tidak lazim, kondisi
kesehatan yang buruk akan terus berpengaruh pada status gizi dan pertumbuhan serta
perkembangan janin. Ibu hamil dengan status gizi yang buruk perlu mendapat
perawatan khusus. Ras dapat mempengaruhi hasil akhir kehamilan (Bobak, et al,
2005:200).
Pertambahan volume plasma berkisar 50% dan 20% peningkatan kadar hemoglobin
ibu. Rata-rata pertambahan berat badan ibu hamil selama kehamilan berkisar 11,5kg,
25% untuk janin, selebihnya volume darah ibu yang meningkat, rahim dan jaringan
kelenjar susu, cairan amnion dan plasenta. Oleh sebab itu, perlu dilakukan Ante natal
care untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga wanita dan
keluarga perlu melakukan persiapan tugas-tugas kehamilan (Tomy, 2008: ¶).
Pertambahan berat badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah
Kenaikan berat badan selama kehamilan bervariasi untuk setiap wanita hamil,
tergantung dari beberapa faktor. Hal yang harus diingat adalah kehamilan bukanlah saat
untuk berdiet menurunkan berat badan atau makan secara berlebihan. Seperti apa yang
dikemukakan oleh Suririnah (2008:51), yang terpenting adalah mempertahankan diet
makan yang berkualitas.
Status gizi ibu sebelum kehamilan sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam
kandungan, bila status gizi ibu baik pada sebelum hamil maka akan melahirkan bayi
yang sehat , cukup bulan dengan berat badan normal. Kualitas bayi yang dilahirkan
sangat tergantung pada keadaan gizi ibu. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi
adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Hasil survey Depkes RI pada tahun
1996 menunjukkan bahwa 41%ibu hamil diindonesia menderita gizi buruk, dengan 51%
menderita anemi. Keadaan ini membuat kecenderungan ibu melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR) (York J, 2002 : ¶ 1).
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat
badan bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikkan
berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara Kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir (Courtney, 2002 :26).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian diatas dan hasil survei pendahuluan peneliti, maka
peneliti ingin merumuskan masalah penelitian tentang “Bagaimanakah pengaruh
peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir di
Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011?,”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan
terhadap berat badan bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pertambahan berat badan ibu selama kehamilan di Klinik
Bersalin Nurhasanah Tahun 2010-2011.
b. Mengidentifikasi berat badan bayi baru lahir di Klinik Bersalin Nurhasanah
Tahun 2010-2011.
c. Menguji hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir di
Klinik Bersalin Nurhasanah Tahun 2010- 2011.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam mempersiapkan,
2. Institusi Kesehatan
Sebagai masukan dalam melakukan upaya promotif bagi institusi kesehatan
sehingga institusi terkait dapat lebih memperhatikan pengaruh peningkatan berat
badan selama kehamilan terahadap berat badan bayi baru lahir.
3. Institusi Pendidikan
Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa
D-IV bidan pendidik khususnya yang berkaitan dengan pengaruh peningkatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim
seorang wanita sampai bayinya dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang
wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur
(keadaan ketika rahim melepaskan sel telur matang), dan sperma (air mani) pria
pasanganya akan membuahi sel telur sel telur matang wanita tersebut. Telur yang
telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada dinding rahim, lalu tumbuh
dan berkembang selama kira–kira 40 minggu (280 hari) dalam rahim pada
kehamilan normal (Suririnah, 2008: 1).
Kehamilan yang sehat dan kondisi yang aman dan keadaan emosi yang
memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari
perawatan maternitas. Banyak adaptasi maternal yang tidak diketahui ibu hamil
dan keluarganya. Perawatan maternitas yang memiliki pengetahuan dapat
membantu ibu hamil mengenai hubungan antara status fisik dan rencana
perawatannya. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk
berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. Hal ini tergantung kepada
keingintahunya, kebutuhan akan pengetahuan, dan kesiapannya untuk belajar
(Bobak, et al, 2004: 104).
Menurut (Bobak,et al, 2004: 143). Kehamilan berlangsung selama 9 bulan
sekitar 40 minggu. Kehamilan ini dibagi menjadi tiga priode, tiga bulan atau
trimester yaitu:
1. Trimester pertama adalah: priode minggu pertama - minggu ke13.
2. Trimester kedua adalah: priode minggu ke 14 – ke 26
3. Trimester ketiga adalah: ke 27 – cukup bulan (38 – 40)
B. Berat Badan
1.Berat Bayi Lahir
Pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu
dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan
panjang badan 50 cm (Solihin, 2003: 11).
2.Pertambahan Berat Badan
Kenaikan berat badan yang seharusnya selama kehamilan bervariasi untuk
setiap wanita hamil, juga tergantung dari beberapa faktor. Selama kehamilan , ibu
perlu pertambahan berat badannya karena membawa si calon bayi yang tumbuh
dan berkembang dalam rahimnya, dan juga untuk persiapan proses menyusui. Jadi,
ibu hamil tidak perlu kwatir bila badannya menjadi besar, tetapi sebaliknya mulai
merencanakan dan melakukan apa yang terbaik dan sehat bagi kehamilan
(suririnah, 2008: 51).
Kenaikan berat badan setiap wanita hamil berbeda, tergantung dari tinggi
badan dan berat badanya sebelum kehamilan, ukuran bayi dan plasenta, dan
kualitas diet makan sebelum dan selama kehamilan. Berdasarkan dari perhitungan
BMI (body mass index), peningkatan berat badan selama kehamilan tergantung dari berat badan sebelum hamil. Perhitungan BMI menggunakan ukuran berat
Dengan BMI juga dapat dipakai untuk menilai adanya risiko penyakit jantung,
diabetes, dan penyakit lainya secara umum.
Berat badan sebelum kehamilan (kg) BMI =
Tinggi badan (m) × tinggi badan (m)
Misalnya: berat badan sebelum kehamilan = 50 kg, tinggi badan = 1,6 m.
50 Maka perhitungan BMI =
1,6× 1,6
50 =
2,56
Hasil BMI = 19,53
Nilai BMI Penilaian berat badan
Total peningkatan berat badan yang diharapkan selama
Menilai berat badan sebelum hamil sangat penting dari segi kesehatan bagi
ibu dan bayi. Jika ibu hamil dengan berat badan yang berlebihan sebelum
kehamilan, maka pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari pada ibu
hamil dengan berat badan ideal. Ibu hamil yang mempunyai peningkatan berat
badan yang terlalu berlebihan akan beresiko terjadinya komplikasi kehamilan
seperti diabetes gestasional (kenaikan kadar gula darah karena adanya proses
peningkatan tekanan darah). Selain itu, penimbunan lemak tubuh yang berlebihan
akan membuat berat badan sulit turun setelah melahirkan nantinya.
Demikian juga sebaliknya, wanita yang berat badanya kurang sebelum
hamil , maka ketika ia hamil perlu menambah berat badan lebih banyak dari pada
ibu dengan berat badan ideal. Asupan gizi yang berkurang, akan menghambat
pertumbuhan janin dalam kandungan seperti BBLR dan gangguan kehamilan
lainya.
Kenaikan berat badan selama masa kehamilan tergantung dari berat badan
saat sebelum kehamilan.Yang terbaik dilakukan adalah bila berniat untuk hamil,
sebaiknya mempersiapkan berat badan ideal dahulu sebelum hamil, sehingga
tubuh akan menyimpan semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh selama
kehamilan secara seimbang, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral dalam jumlah yang seimbang.
Dalam hal ini Suririnah (2008: 53). Berpendapat bila berat badan berlebih
sebelum hamil bukan berarti harus berdiet makan secara ketat karena akan
berbahaya dan memengaruhi asupan gizi yangdiperlukan bayi anda. Sebaliknya,
bila berat badan kurang tidak berarti makan secara berlebihan juga.
Pertambahan berat badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal
adalah sekitar 10-15 kg. Berat badan yang kurang atau jauh melebihi normal akan
mengancam perkembangan bayi dan dan mempersulit kehamilan serta proses
persalinan (Macdougall, 2003: 18).
Saat bayi baru lahir, berat badanya kurang dari 4 kg. Penambahan berat
plasenta, cairan amnion, peningkatan volume darah, serta pembesaran rahim dan
payudara (Macdougall, 2003: 18).
Kecepatan pertambahan berat badan pada wanita hamil berbeda-beda.
Selama triwulan pertama biasanya hanya 1-2 kg. dalam triwulan kedua biasanya
bertambah sekitar 6 kg dan alam triwulan terakhir sekitar 5 kg. Angka-anka ini
hanya perkiraan belaka, karena tentu saja pola pertambahan berat badan bersifat
sangat individual (Macdougall, 2003: 18).
Pada minggu ke-6 masa kehamilan, Anda akan melihat pertambahan berat
badan sejak minggu ke-12, sedangkan peninggian tercepat terjadi antara minggu
ke-20 dan 30. Setelah minggu ke-36. Berat badan diakhir kehamilan dapat
bertambah bila memiliki kecendrungan meretensi cairan (Macdougall, 2003: 18).
Kecepatan pertambahan berat badan yang direkomendasikan mencapai 1
sampai 2 kg selama trimester pertama dan kemudian 0,4 kg perminggu untuk
wanita yang memiliki berat standar terhadap tinggi badan (BMI 19,8 sampai 26).
Peningkatan berat progresif secara bertahap pada dua trimester terakhir umumnya
merupakan peningkatan jariangan lemak dan jaringan tidak lemak. Selama
trimester kedua, peningkatan terutama terjadi pada ibu, sedangkan pada trimester
ketiga, kebanyakan pertumbuhan janin. Berat badan harus dikaji pada setiap
kunjungan prenatal dan ditulis digrafik peningkatan berat untuk memantau
kemajuan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat dicapai. Variasi laju ini
(misalnya, kurang dari 0,5 kg per bulan pada wanita yang gemuk atau kurang dari
1 kg per bulan dalam dua semester terakhir pada wanita dengan berat normal)
berat yang diharapkan ini kemungkinan antara lain pengukuran atau pencatatan
yang keliru, berat pakaian yang dikenakan berbeda, jam saat ditimbang berbeda
dan akumulasi cairan, serta asupan makanan yang tidak adekuat atau berlebihan.
Peningkatan berat yang mencolok kemungkinan disebabkan oleh retensi cairan
yang berlebihan. Peningkatan lebih dari 3 kg per bulan, khususnya setelah minggu
ke-20 gestasi, dapat mengindikasikan masalah yang serius, seperti hipertensi
akibat kehamilan.
Kehamilan bukanlah saat untuk melakukan diet. Bagi wanita yang ramping
dan sangat memperhatikan bentuk tubuh (BMI < 19,8), peningkatan berat badan
merupakan masalah besar. Plasenta ibu,yang tidak mendapat makanan yang
adekuat, seringkali berisi lebih sedikit sel yang diukurnya lebih kecil dan kurang
mampu menyintesis nutrien yang dibutuhkan janin.
Ibu harus diberi penjelasan tentang efek nutrisi tidak adekuat pada
perkembangan janin. Konseling ini harus mencakup informasi tentang komponen
peningkatan badan yang direkomendasikan dan seberapa banyak peningkatan ini
akan hilang saat melahirkan. Penjelasan tentang cara menurunkan berat pada masa
pascapartum, membantu meradakan rasa cemas pada ibu.
Secara ideal, wanita yang mengalami obesitas berlebihan (BMI > 29) harus
menjalani program penurunan berat sebelum konsepsi. Namun, semua wanita
perlu mengalami peningkatan berat selama hamil. Peningkatan berat
sekurang-kurangnya harus sama dengan berat produk konsepsi (janin, plasenta, cairan
amnion). Kualitas peningkatan berat ini harus ditekankan pada makanan kaya
Berat badan bayi lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase
tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan
wanita berusia lebih dari 40 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan
berat lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan wanita dewasa yang
mengalami peningkatan berat yang sama selama hamil. Hal ini terjadi karena
system reproduksi mereka belum memiliki system transfer plasenta seefisien
wanita dewasa. Wanita yang lebih tua memerlukan lebih sedikit kalori untuk
mendukung kehamilannya, tetapi memiliki kebutuhan khusus akan nutrien tertentu
( Bobak, et al, 2004: 207).
3.Pembagian Kenaikan Berat Badan
Pembagian Kenaikan Berat Badan ( Semua angka ini adalah angka rata-rata)
Bayi 3,75 kg
Plasenta 0,75 kg
Cairan ketuban 1 kg
Pembesaran rahim 1kg
Jaringan Payudara ibu 1kg
Volume darah ibu 2 kg
Cairan dalam jaringan ibu 2kg
Cadangan lemak ibu 3,5 kg
Rata-rata jumlah 15 kg pertambahan berat seluruhnya (Murkoff, 2006: 224).
C. Penyebab Kenaikan Berat Badan Selama Hamil
Kenaikan berat badan semasa kehamilan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
1. Cairan ketuban
Puncak volume air ketuban biasanya pada usia kehamilan 36-38 minggu.
(oligohidramion) atau kelebihan cairan ketuban (polihidramion) dapat dijadikan
indikator terjadinya sesuatu pada janinnya; apakah karena saluran cerna, kelainan
tulang belakang dan lainnya. Adanya ketidak normalan air ketuban ini baru
terjadi setelah usia kehamilan 22 minggu atau sekitar 5 bulan.
2. Pembesaranorgan-organ
Ukuran Ketebalan dinding rahim normal 1,25 cm, panjangnya 7,5 cm
dengan lebar 5 cm, berat sekitar 50-80 gram. Sementara itu rahim ibu hamil
ketebalan dindingnya sekitar 1,5 cm, berat 900-1000 gram, panjangnya 35 cm.
3. Peningkatan jumlah cairan tubuh
Air merupakan komponen utama peningkatan berat badan selama kehamilan.
Jumlah air yang teretensi pada kehamilan aterm (cukup bulan) dapat mencapai sekitar 6,5 liter. Setelah persalinan (nifas) akan terjadi penurunan berat badan
sampai 2.300 gram dalam 10 hari. Penurunan berat badan ini tergantung 3 hal:
jumlah cairan yang teretensi selama kehamilan, dehidrasi selama proses
persalinan, dan kehilangan darah selama proses persalinan.
4. Adanya perubahan metabolisme selama kehamilan
Terjadi peningkatan metabolisme sebesar 30% dibanding perempuan tidak
hamil, yang diperlukan untuk peprtumbuhan dan perkembangan uterus dan janin.
5. Bertambahnya volume sel darah
Mulai usia kehamilan 10 minggu, volume sel darah meningkat sampai
maksimal 30% pada usia kehamilan 30-32 minggu. Kemudian volume relatif
stabil sampai kehamilan cukup bulan (38-40 minggu) Selain itu, terjadi pula
mencapai maksimal sekitar 40%. Total peningkatan volume plasma dapat
mencapai 1,3 liter (Solahuddin, 2010: ¶ 1).
D. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi Lahir
Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu
proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai berikut :
1. Faktor Lingkungan Internal
Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin, status
gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan.
Faktor yang secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi lahir
antara lain sebagai berikut :
a. Usia Ibu hamil
Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah
umur 20 tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di
bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada umur
yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi
fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup
matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat menanggapi
kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi. Selain itu
semakin muda usia ibu hamil, maka anak yang dilahirkan akan semakin
ringan.
Meski kehamilan dibawah umur sangat berisiko tetapi kehamilan
diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan, sangat berbahaya. Mengingat
peranakan, atau penyakit degeneratif pada persendian tulang belakang dan
panggul. Kesulitan lain kehamilan diatas usia 35 tahun ini yakni bila ibu
ternyata mengidap penyakit seperti diatas yang dikhawatirkan bayi lahir
dengan membawa kelainan.
Dalam proses persalinan, kehamilan usia di atas 35 tahun ini akan
menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim serta sering timbul
kelainan pada tulang panggul tengah. Mengingat bahwa faktor umur
memegang peranan penting terhadap derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu
hamil serta bayi, maka sebaiknya perencanaan kehamilan dilakukan pada
usia antara 20-30 tahun.
b. Jarak Kehamilan/Kelahiran
Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluarga
berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih.
Jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup
untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan. Hal ini merupakan
salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang
dilahirkan, bahwa risiko proses reproduksi dapat ditekan apabila jarak
minimal antara kelahiran 2 tahun. (Setianingrum 2005: 16).
c. Paritas
Paritas secara luas mencakup jumlah kehamilan (gravida), jumlah
kelahiran prematur, dan jumlah keguguran (abortus), sedangkan dalam arti
khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan
tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang
lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering mengalami kurang
darah (anemia), terjadi perdarahan lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang
ataupun melintang ( Setianingrum, 2005 : ¶ 11)
d. Kadar Hemoglobin (Hb)
Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi
yang dilahirkan. Sitorus (dalam Sitianingrum, 2005: 63), seorang ibu hamil
dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah 11 gr/dl.
Data Depkes RI diketahui bahwa lebih dari 50% ibu hamil menderita
anemia. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi
berat lahir rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat
persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu
hamil tersebut menderita anemia berat (Depkes RI, 2002: 31). Hal ini
disebabkan karena kurangnya suplai darah nutrisi akan oksigen pada
placenta yang akan berpengaruh pada fungsi plesenta terhadap janin.
e. Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung
(Pudjiadi, 2003: 8).
Oleh karena gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan,
pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran
Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan adalah
kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LILA)
selama kehamilan. Sebagai ukuran sekaligus pengawasan bagi kecukupan
gizi ibu hamil bisa dilihat dari kenaikan berat badannya. (Setianingrum,
2005: 41).
Ibu yang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan berat badan
yang rendah atau turun sampai 10 kg,mempunyai resiko paling tinggi untuk
melahirkan bayi dengan BBLR. ibu hamil harus mengalami kenaikan berat
badan berkisar 11-12,5 Kg atau 20% dari berat badan sebelum hamil, sedang
Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah antropometri yang dapat
menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko
Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang memiliki
ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di bawah 23,5 cm berisiko melahirkan
bayi BBLR. Pengukuran LILA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu
hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah di bawa ke mana saja, dan
dapat dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang ekstrim.
(Setianingrum, 2005: 15).
f. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan
mengidentifikasi masalah yang timbul selama masa kehamilan, sehingga
kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara. Hal penting lainya ibu dan
bayi dalam kandungan dalam kondisi baik dan sehat sampai saat persalinan.
terjadi gangguan (kelainan)pada ibu hamil dan bayi yang dikandung,
sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan. (Setianingrum, 2005 : 7).
Menurut Suririnah (2008: 56) pemeriksaan kehamilan harus dilakukan
secara berkala, yaitu :
1) Setiap 4 minggu sekali selama kehamilan 28 minggu
2) Setiap 2 minggu sekali selama kehamilan 28 – 36 minggu
3) Setiap minggu atau satu kali seminggu selama kehamilan 36 minggu
sampai masa melahirkan. Selain dari waktu yang telah ditentukan di atas
ibu harus memeriksakan diri apabila terdapat keluhan lain yang
merupakan kelainan yang ditemukan.
g. Penyakit Saat Kehamilan
Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayi
lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan penyakit
infeksi TORCH. Penyakit DM adalah suatu penyakit di mana badan tidak
sanggup menggunakan gula sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah
pankreas tidak cukup memproduksi insulin (tidak dapat menggunakan
insulin yang ada). Beberapa akibat DM ini diantaranya adalah, bagi ibu
hamil bisa mengalami keguguran, bayi lahir mati, bayi mati setelah lahir
(kematian perinatal) karena bayi yang dilahirkan terlalu besar, menderita
edem dan kelainan pada alat tubuh bayi. (Setianingrum, 2005: 88).
Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit infeksi
yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menganggu janin
katarak mata, tuli, Hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa juga mengakibatkan berat bayi tidak
normal, keterbelakangan mental, hepatitis, radang selaput otak, radang iris
mata, dan beberapa jenis penyakit lainnya. (Setianingrum, 2005: 97).
2. Faktor Lingkungan Eksternal
Yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi dan tingkat sosial
ekonomi ibu hamil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak langsung
(eksternal) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan lingkungan
serta ketinggian tempat tinggal.
2) Faktor ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan
dan pengetahuan ibu hamil.
3. Faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan
kehamilan atau antenatal care (Setianingrum, 2005: ¶ 12)
E. Problem Berat Badan
Terkadang wanita hamil dapat mengalami kondisi retensi cairan yang
menambah berat badan. Retensi cairan tersebut dapat diakibatkan oleh fungsi ginjal
yang tidak baik, ganguan sirkulasi atau kelainan jantung dan hati. Banyak olah raga
dan mengenakan baju yang longgar dapat memperbaiki sirkulasi tubuh
(Macdougall, 2003: 18).
Penambahan berat badan yang tiba-tiba terjadi dalam suatu kondisi yang
disebut pre-eklamsia. Kondisi ini dicirikan oleh adanya peningkatan tekanan darah
badan yang berlebihan, tanda-tanda pre-eklamsi lainya adalah pembekakan pada
wajah, tangan, tumit, kaki, dan kepala serta keluhan sakit kepala. Bila ibu menderita
pre-eklamsi, maka bayi anda akan menderita kekurangan aliran darah dan oksigen,
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan (Macdougall, 2003: 18).
Bila mendeteksi adanya penambahan berat badan tanpa disertai gejala
pre-eklamsi, sebaiknya konsultasi dengan pelayanan kesehatan secepatnya. Pre-eklamsi
dapat memburuk menjadi kondisi eklamsi. Kedua kondisi tersebut amat berbahaya
bagi bayi serta ibunya. dengan perawatan pranatal yang teratur, maka pre-eklamsi
biasanya dapat dideteksi pada tahap awal (Macdougall, 2003: 18).
Meskipun dahulu pendapat dunia kedokteran membatasi kenaikan berat
badan ibu hamil sebesar 7,5 kg, sekarang diketahui bahwa kenaikan sebesar ini
adalah tidak memadai. Bayi dari ibu yang mengalami kenaikan berat badan sebesar
10 kg lebih cendrung premature, kecil untuk usia kehamilannya, dan mengalami
hambatan pertumbuhan didalam rahim (Murkoff, 2006: 223).
Memang tidak berbahaya dan beresiko pendapat selanjutnya yang mendorong
para ibu untuk makan sepuasnya dan mengalami kenaikan seberat apapun. Ada
beberapa potensi masalah dari kenaikan berat badan yang terlalu besar: penilaian
dan pengukuran janin menjadi lebih sulit, kelebihan berat dapat lebih membebani
sakit pinggang, nyeri pada tungkai kaki, meningkatnya keletihan, dan varises, bayi
mungkin menjadi lebih besar sehingga sulit dilahirkan melalui vagina. Jika
dibutuhkan bedah Caesar, bedahnya akan lebih sulit, dan komplikasi pascabedah
akan sering terjadi, sesudah kehamilan, kelebihan berat akan lebih sulit untuk
Meskipun ada kemungkinan besar bahwa ibu yang mengalami kenaikan berat
yang besar akan mempunyai bayi yang besar, Tetapi pertambahan berat badan ibu
dan berat badan bayinya tidak selalu berkolerasi. Mungkin saja ibu mengalami
kenaikan berat sebesar 20 kg dan melahirkan bayi seberat 3 kg. dan ibu mengalami
kenaikan sebesar 12,5 kg dan melahirkan bayi seberat 4 kg kualitas makanan yang
menyumbang kenaikan berat badan adalah lebih penting dari pada kuantitasnya
(Murkoff, 2006: 223).
Rumusan ini berubah untuk ibu-ibu yang memiliki kebutuhan khusus. Ibu
yang memulai kehamilan dalam kondis sangat kurus harus berusaha mengalami
kenaikan berat badan yang cukup selama trimester pertama sehingga mereka dapat
memulai trimester kedua atau mendekati berat badan yang ideal. Hal lain, ibu harus
mendapatkan kenaikan sebesar 12,5 sampai 17,5 kg. Ibu yang memulai kehamilan
dengan kelebihan berat badan sebesar 10-20% dapat mendapatkan penambahan
berat badan sedikit lebih rendah, meskipun tidak boleh lebih rendah dari
penambahan sebesar 7,5 kg, dan hanya dengan makanan yang berkualitas tinggi dan
di bawah pengawasan ketat dari pelayan kesehatan. Kehamilan tidak pernah
menjadi saat yang tepat untuk mengurangi atau mempertahankan berat badan,
karena janin tidak dapat bertahan hidup hanya dengan cadangan lemak
ibunya.mereka menyediakan kalori tetapi tidak menyediakan gizi (Murkoff, 2006:
224).
Ibu yang mengandung lebih dari satu janin juga perlu penyesuaian tujuan
kenaikan berat badannya bersama dokternya. Meskipun kenaikan berat badan ini
yaitu 17,5-22,5 kg. untuk janin kembar dua, dan lebih tinggi lagi untuk lebih dari
dua janin (Murkoff, 2006: 224).
F. Kecepatan pertambahan berat
Ibu yang berberat badan rata-rata harus mengalami kenaikan sebesar 1,5
sampai 2 kg selama trimester pertama dan sekitar 500 gram per minggu, untuk
jumlah 6-7 kg selama trimester kedua. Pertambahan berat harus berlanjut dengan
kecepatan sekitar 500 gram per minggu selama bulan ke -7 dan 8,dan pada bulan
ke-9 turun menjadi 500 gram atau 1 kg atau bahkan tidak mengalami pertambahan
sama sekali sehingga jumlahnya adalah 4-5 kg selama trimester ketiga (Murkoff,
2006: 224).
Jarang ada ibu yang dapat menyesuaikan pertambahan beratnya tepat seperti
rumusan yang ideal. Dan boleh mengalami sedikit naik turun 250 gram pada suatu
minggu, 750 gram pada minggu berikutnya. Tetapi tujuan dari setiap ibu hamil
adalah mengalami kenaikan berat badan yang sestabil mungkin, tanpa kenaikan atau
penurunan yang tiba-tiba. Jika mengalami kenaikan berat lebih dari 1,5 kg dalam
salah satu minggu pada trimester kedua atau jika mengalami kenaikan lebih dari 1
kg dalam minggu apapun di trimester ketiga, (terutama jika tampaknya tidak
berkaitan dengan terlalu banyak makan atau kelebihan pasokan garam), periksakan
juga jika tidak mengalami pertambahan berat badan selama lebih dari dua minggu
ke 4 sampai 8 (Murkoff, 2006: 225).
Apabila pertambahan berat badan tidak sesuai dari apa yang telah
direncanakan (misalnya, Anda mengalami kenaikan seberat 7 kg pada trimester
pertama dan bukan 1,5 atau 2 kg, atau mengalami kenaikan seberat 10 kg pada
badan yang sesuai, tetapi jangan berusaha menghentikan perjalanannya. Sesuaikan
tujuan anda untuk melibatkan kelebihan berat yang sudah didapatkan dan berat yang
masih harus dicapai. Perlu tetap diingat bahwa janin masih memerlukan pasokan
gizi yang stabil setiap hari selama kehamilan, dan ini hanya datang dari apa yang
dimakan. Pantaulah berat badan sejak awal, dan jangan pernah tergoda untuk
melibatkan janin dalam diet untuk menguruskan tubuh (Murkoff, 2006: 225).
G. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir
Bertambahnya berat badan ibu sangat berarti sekali bagi kesehatan ibu dan
janin. Pada ibu yang menderita kekurangan energi dan protein (status gizi kurang)
maka akan menyebabkan ukuran placenta lebih kecil dan suplai nutrisi dari ibu ke janin berkurang, sehingga terjadi reterdasi perkembangan janin intra utera dan bayi
dengan Bayi Berat Lahir Rendah (Samsudin dan Tjokronegoro, 1986: 24).
Perbandingan tinggi badan dan berat badan berkaitan erat dengan tingginya
angka kematian perinatal, bayi dengan berat lahir rendah dan kelahiran dini
(prematur). Dalam mempengaruhi berat lahir bayi berat badan ibu lebih besar pengaruhnya terhadap berat lahir bayi daripada tinggi badan Ibu (Setianingrum,
2005: 129).
Menurut Pudjiadi (2002: 8) asosiasi yang positif antar berat badan lahir bayi
maupun berat badan ibu, jadi ukuran antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi
berat bayi yang akan dilahirkan.
Menurut Courtney (2002 : 15) berat badan ibu sebelum dan selama kehamilan
sangat mempengaruhi hasil dari kehamilan tersebut. Wanita yang berat badannya
melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), dan resiko melahirkan BBLR
meningkat pada kenaikan berat badan yang kurang selama kehamilan.
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan
berat badan bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya
kenaikkan berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara Kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI
OPERASIONAL
A. KERANGKA KONSEP
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variable, yaitu variable
independen dan gabungan variable dependen (Nursalam,2008: 55). Variable independen
dalam penelitian ini adalah peningkatan berat badan selama kehamilan sedangkan
variable dependen adalah berat badan bayi baru lahir.
Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan adalah ada hubungan antara variable
yang diukur, yaitu pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat
badan bayi. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian
sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 1. Variable independen dan variable dependen
B. HIPOTESIS
Peningkatan Berat Badan
Selama Kehamilan Berat Badan Bayi
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha),
yaitu ada pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi
baru lahir.
C. DEFENISI OPERASIONAL
Defenisi operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian
variable-variabel yang diteliti ( Notoatmojo, 2002).
No Variabel Defenisi
Operasional Alat Ukur Cara Ukur
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Korelasi
yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi pada sebuah fenomena dengan
mengidentifikasi hubungan yang terjadi antara variable (Suyanto dan Salamah,
2009:33).
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. populasi dapat bersifat
jumlah terbatas dan tidak terbatas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
post partum yang berada di Klinik Nurhasanah sebanyak 100 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang bersalin dan bayi baru lahir
di Klinik Bersalin Nurhasanah. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
total sampling sebanyak 100 orang. maka setiap anggota populasi yang memenuhi
syarat, mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel pada penelitian
ini.
Adapun kreteria sampel yang akan dipakai adalah:
• Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Klinik Nurhasanah.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Nurhasanah tahun 2011 dengan pertimbangan
karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk
dijadikan responden, serta di klinik ini juga belum pernah ada penelitian yang sama
sebelumnya.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai September 2010 – April 2011 di Klinik
Nurhasanah
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan Penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan kepada ketua
pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, setelah itu
mengajukan permohonan penelitian kepada pimpinan Klinik Nurhasanah, kemudian
penelitian dilaksanakan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari data-data pasien
yang ada di Klinik Nurhasanah, diawali dengan meminta izin kepada pimpinan klinik
untuk melakukan penelitian.
F. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2002:136).
Instrumen penelitian ini adalah: data sekunder yang dikumpulkan dari data status
G. Prosedur Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan izin penelitian dari institusi pendidikan D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, kemudian peneliti melakukan
pengumpulkan data, penelitan dilakukan di Klinik Bersalin Nurhasanah.
Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti menemui pimpinan Klinik
Bersalin Nurhasanah dan meminta izin untuk melakukan penelitian di Klinik tersebut.
Setelah mendapatkan izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data yang diambil dari
Rekam Medik yaitu data-data ibu hamil dan berat badan bayi baru lahir yang sesuai
kriteria penelitian.
H. Analisis Data
Setelah seluruh data terkumpul maka analisa data dilakukan melalui pengolahan
data yang mencakup kegiatan sebagai berikut : Editing ( Pemeriksaan data ) proses pengolahan data dengan cara pengecekan kembali kelengkapan data yang telah
terkumpul, apabila terdapat kekeliruan, kesalahan dan kekurangan dilakukan pendataan
ulang. Coding ( Pemberian kode ) pengolahan data dengan cara memberikan kode-kode pada setiap jawaban responden. Tabulating proses pemasukan data atau menyusun data ke dalam bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan yaitu cleaning dan entry
yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna
menghindari terjadinya kesalahan.
Analisa data dilakukan menggunakan bantuan program yang disesuaikan, dengan
a. Analisa Univariat:
Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel independen dan
responden guna memperoleh gambaran dan karakteristik sampel dengan cara
membuat tabel distribusi frekuensi.
b. Analisa Bivariat:
Analisa ini digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh peningkatan
berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi.
Hipotesa akan diuji dengan menggunakan teknik analisa korelasi product moment. Teknik analisis korelasi ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi
atau kekuatan hubungan. Taraf signifikan (α = 0.05), pedoman dalam menerima
hipotesis : jika nilai P < 0.05 maka H0 ditolak, apabila nilai P > 0,05 maka H0
gagal ditolak. Data disajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah melihat
hubungan peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi
baru lahir.
Menurut Colton kekuatan hubungan dua variabel ada 4 (empat) area,
yaitu:
r = 0,000 – 0,25: berarti tidak ada hubungan / hubungan lemah
r = 0,26 – 0,50 : berarti hubungan sedang.
r = 0,51 – 0,75 : berarti hubungan kuat
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh peningkatan berat
badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi di Klinik Nurhasanah tahun
2010-2011. Jumlah responden yang didapatkan sebanyak 100 orang.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan masing-masing
hubungan antar variabel yang diteliti. Yakni melihat hubungan antara berat badan
ibu selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Data yang bersifat
kategorik yaitu usia, pendidikan dan pekerjaan, paritas, jarak kehamilan, kunjungan
ANC. Data yang bersifat numerik dicari mean, median dan standar deviasinya yaitu
Dari hasil uji statistik diperoleh data bahwa mayoritas responden adalah
berumur 26-30 tahun sebanyak 74 orang (74%). Berdasarkan tingkat pendidikan
mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 53 orang (53%). Berdasarkan
pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 80 orang (80%).
Berdasarkan paritas mayoritas responden memiliki 2 anak atau yaitu sebanyak 71
orang (71%). Berdasarkan jarak kehamilannya mayoritas responden adalah jarak
kehamilan >2 tahun yaitu sebanyak 65 orang (65%). Sedangkan berdasarkan
kunjungan ANC mayoritas responden adalah 4 kali memeriksakan kandungannya
selama kehamilan yaitu sebanyak 74 orang (74%). Dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5.1
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden ibu hamil diklinik Nurhasah Tahun 2010-2011
Dari hasil uji statistik pada kenaikan berat badan responden selama kehamilan,
dapat digambarkan dengan nilai mean = 12,37, dengan standar deviasi = 1,6 dan
kenaikan berat badan terendah 10 Kg. Dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Kenaikan Berat Badan
Selama Kehamilan di Klinik Nurhasanah
Tahun 2010-2011
Variabel Mean SD Min – Max N
Kenaikan Berat badan Selama Kehamilan
12,37 1,674 10 – 16 100
Dari hasil uji statistik pada berat badan bayi baru lahir dapat digambarkan
dengan nilai mean = 2966, dengan standar deviasi = 287,17 dan kenaikan berat badan
terendah 2500 gr sedangkan berat badan tertinggi 4000 gr. Dapat dilihat pada tabel 5.3
berikut ini:
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan
Bayi Baru Lahir di Klinik Nurhasanah
tahun 2010-2011
Variabel Mean SD Min - Max N
2. Analisa Bivariat
Analisa ini digunakan untuk menguji pengaruh peningkatan berat badan ibu
selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Untuk uji korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Berdasarkan uji statistik hubungan antara variabel kenaikan berat badan
selama kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir diperoleh nilai r = 0,506 yang
berarti hubungan antar variabel ada korelasi yang cukup kuat, dengan arah positif.
Maksudnya, jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan turun, atau
jika variabel bebas memiliki nilai besar maka variabel tergantungnya menjadi kecil.
Nilai P = 0,000 ini berarti ada hubungan yang signifikan. Dapat dilihat pada tabel
5.3 berikut ini:
Tabel 5.4
Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap
Berat Badan Bayi Baru Lahir di Klinik Nurhasanah
Tahun 2010-2011
Variabel r Nilai P
Kenaikan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir
B.
Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian, akan diuraikan pembahasan tentang
perbedaan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan. Yakni pengaruh
peningkatan berat badan ibu selama kehamilan terhadap berta badan bayi baru lahir.
1. Interpretasi dan diskusi hasil
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan karakteristik usia responden, didapat bahwa mayoritas
responden berumur 26-30 tahun sebanyak 74 orang (74%), berdasarkan
karakteristik pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 53
orang (53%), berdasarkan karakteristik pekerjaan mayoritas responden adalah ibu
rumah tangga sebanyak 80 orang (80%), berdasarkan karakteristik paritas
mayoritas responden memiliki 2 anak atau yaitu sebanyak 71 orang (71%),
berdasarkan karakteristik jarak kehamilannya mayoritas responden adalah jarak
kehamilan >2 tahun yaitu sebanyak 65 orang (65%), berdasarkan karakteristik
kunjungan ANC mayoritas responden adalah 4 kali memeriksakan kandungannya
selama kehamilan yaitu sebanyak 74 orang (74%).
b. Kenaikan berat badan responden selama kehamilan
Berdasarkan kenaikan berat badan selama kehamilan pada 100 responden
diperoleh nilai mean = 12,37, dengan standar deviasi = 1,6 dan kenaikan berat
badan terendah 10 kg sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg. Dapat disimpulkan
Hal ini sejalan dengan pendapat Macdougall, (2003) Pertambahan berat
badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah sekitar 10-15 kg.
Berat badan yang kurang atau jauh melebihi normal akan mengancam
perkembangan bayi dan mempersulit kehamilan serta proses persalinan.
c. Berat badan bayi baru lahir
Berdasarkan berat badan bayi baru lahir, pada 100 bresponden
didapatkan nilai mean = 2966 dengan standar deviasi = 287,17 dan kenaikan
berat badan terendah 2500 gr sedangkan berat badan tertinggi 4000 gr.
Menurut Solihin Pudjiadi, (2003) Pada waktu lahir bayi mempunyai
berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50 cm Gizi Ibu hamil menentukan
berat lahir bayi yang akan dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil
sangatlah penting dilakukan. Sebab defisiensi gizi selama kehamilan dapat
memberikan efek yang merugikan Ibu maupun anaknya
d. Pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan
bayi baru lahir
Berdasarkan perhitungan uji statistik terhadap 100 responden, dapat
digambarkan hasil yang diperoleh dengan nilai korelasi sebesar 0,506 yang
berarti ada hubungan yang cukup kuat antara variabel tersebut. dengan arah
positif. Maksudnya, jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan
turun, atau jika variabel bebas memiliki nilai besar maka variabel tergantungnya
menjadi kecil.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Courtney (2002), kenaikan
bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikkan
berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir.
Menurut Macdougall (2003) Menyatakan pertambahan berat badan yang
dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah sekitar 10-15 kg. Berat badan
yang kurang atau jauh melebihi normal akan mengancam perkembangan bayi
dan dan mempersulit kehamilan serta proses persalinan.
Dari hasil pembahasan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kenaikan berat badan ibu selama kehamilan mempengaruhi berat badan bayi baru
lahir.
2. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang
dihadapi dalam melaksanakan penelitian, hingga penyajian hasil. hal ini
disebabkan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki. Adapun keterbatasan
dalam penelitian ini antara lain meliputi :
- Pegungkapkan ide serta pendapat yang kurang tepat
- Penggunaan data, tekhnik pengolahan data, serta analisa data yang kurang
sempurna.
3. Implikasi penelitian
Bagi pelayanan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan
perhatian terhadap asuhan kebidanan kepada ibu hamil tentang pertambahan berat
kehamilan sehingga tidak mengakibatkan kesulitan saat bersalin. Setelah
membuktikan bahwa pertambahan berat badan selama kehamilan mempunyai
hubungan terhadap berat badan bayi baru lahir, maka diharapkan pada para
pelayanan kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu hamil tentang
pertambahan berat badan ideal selama kehamilan. Di sini, bidan diharapkan juga
dapat lebih memperhatikan masalah yang mungkin dihadapi oleh ibu hamil dengan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh peningkatan berat
badan ibu selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dari hasil uji statistik pada 100 responden berdasarkan kenaikan berat badan
selama kehamilan, dapat digambarkan hasilnya yaitu nilai mean = 12,37,
dengan standar deviasi = 1,6 dan kenaikan berat badan terendah 10 kg
sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg.
2. Dari hasil uji statistik pada 100 responden berdasarkan berat badan bayi baru
lahir, dapat digambarkan hasilnya yaitu nilai mean = 2966 dengan standar
deviasi = 287,17 dan kenaikan berat badan terendah 2500 gr sedangkan berat
badan tertinggi 4000 gr.
3. Dari hasil uji statistik pada 100 responden diperoleh nilai P = 0,000 maka
dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan
selama kehamilan dengan berat badan bayi. Nilai r = 0,506 maka dapat
disimpulkan ada hubungan yang cukup kuat, dengan arah positif, yang berarti
jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan turun.
1. Diharapkan kepada seluruh ibu hamil agar selalu aktif mencari informasi dan
melakukan konsultasi kehamilan memengenai pertambahan berat badan ideal
selama kehamilan
2. Diharapkan kepada petugas pelayanan kesehatan untuk semakin peduli terhadap
pemberian informasi kepada ibu hamil. Hendaknya para penyedia layanan
kesehatan memiliki beban tanggung jawab dalam mempromosikan kesehatan
khususnya pada ibu hamil. Sehingga akan melahirkan bayi yang sehat.
3. Diharapkan pada peneliti selanjutnya lebih mengembangkan penelitian ini, agar
penelitian ini memberikan informasi yang lebih luas. Diharapkan peneliti
selanjutnya dapat menemukan informasi mengenai hal-hal apa saja yang
mempengaruhi pertambahan berat badann selama kehamilan terhadap berat
DAFTAR PUSTAKA
Alwi,Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta : Balai pustaka. Arikunto,Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekat Praktik. Jakarta: Edisi
revisi VI . PT. Rineka cipta.
Bobak, Irene M. dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC Hidayat,A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data.
Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.
Macdougall, Jane. 2003. Kehamilan Minggu Demi Minggu. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.
Machfoedz, Ircham. 2009. Metodologi penelitian. Yogyakarta : Fitramaya.
Manik, M., Sitohang, NA., & Asiah, N. 2010. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Murkoff, Heidi. dkk. 2006. Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Edisi 3. Jakarta : Arcan.
Notoatmojdo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Suririnah.2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suyanto.& Salamah, Ummi. 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Solihin, Pudjiadi. 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Tomy. (2008). “Studi Banding Kadar Hemoglobin Dan Tinggi Fundus Uteri Maternal Terhadap Luaran Berat Badan Lahir Normal Dan Rendah”.
Oktober 2010.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mardiah
Tempat/Tanggal lahir : Bukit Tua, 18 Februari 1987
Anak Ke : 3 dari 4 bersaudara
Agama : Islam
Nama Ayah : Alm. H. Asnan
Nama Ibu : Hj. Fatmah
Alamat : Jl Bukit Tua Desa Buluh Telang Riwayat Pendidikan