• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Badan Bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Badan Bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA

KEHAMILAN TERHADAP BERAT BADAN BAYI

BARU LAHIR DIKLINIK NURHASANAH

TAHUN 2010-2011

MARDIAH

105102077

KARYA TULIS ILMIAH

(2)
(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011

Mardiah

Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Badan Bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011

ix + 40 hal + 1 skema + 6 lampiran

Abstrak

Berat badan bayi merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantarnya faktor lingkungan internal, faktor lingkungan eksternal, faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau antenatal care. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi lahir diklinik nurhasanah tahun 2010-2011. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan besar sampel sebanyak 100 orang dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Aprli 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari data diklinik nurhasanah, KMS ibu hamil, catatan persalinan, dan berat badan bayi lahir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata kenaikan berat badan responden selama kehamilan yaitu 12,3 Kg dengan standar deviasi yaitu 1,6 dan kenaikan berat badan terendah 10 sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg. Dari hasil uji statistik dengan Korelasi Product Moment diperoleh nilai p value = 0.000 adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Dan diperoleh juga nilai ( r = 0,506 ) ini berarti hubungan yang cukup kuat dengan arah positif artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin meningkat pula berat badan bayinya. Diharapkan tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan khususnya mengenai kesehatan ibu hamil.

Daftar Pustaka 18 (2002-2010)

(4)

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II Tinjauan Pustaka A. Kehamilan ... 5

C. Penyebab Kenaikan Berat Badan Selama Hamil ... 12

1. Cairan Ketuban ... 12

2. Pembesaran Organ-Organ ... 12

3. Peningkatan Jumlah Cairan ketuban ... 12

(5)

5. Bertambahnya Volume Sel Darah... 13

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir ... 13

1. Faktor Lingkunan Internal... 13

2. Faktor Lingkungan Eksternal……….... 18

3. Faktor Penggunaan Sarana Kesehatan……….. 18

E. Problem Berat Badan ... 19

F. Kecepatan Pertambahan Berat Badan ... 21

G. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir 22 BAB III Kerangka Penelitian A. Kerangka Konsep ... 24

B. Definisi Operasional ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

C. Tempat Penelitian ... 27

D. Waktu Penelitian ... 27

E. Etika Penelitian ... 27

F. Alat Pengumpulan data... 27

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 28

(6)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……… 30

1. Analisa Univariat... 30

2. Analisa Bivariat ... 32

B. Pembahasan………... 34

1. Interprestasi dan diskusi hasil ... 34

2. Keterbatasan Penelitian ... 36

3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/Pendidikan Bidan ... 36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 38

B. Saran ... 39

(7)

DAFTAR SKEMA

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Data demografi ibu hamil diklinik Nurhasah tahun

2010-2011... 31

Tabel 5.2 Rata-rata kenaikan berat badan responden selama kehamilan di Klinik

Nurhasanah tahun 2010-2011... ... 32

Tabel 5.3 Rata-rata berat badan bayi baru lahir diklinik Nurhasanah tahun

2010-2011…..……….…... 33

Tabel 5.4. Pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat

badan bayi baru lahir diklinik Nurhasan tahun 2010-2011

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 : Master Data Penelitian

Lampiran 3 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 4 : Suran Izin pengambilan Data

Lampiran 5 : Balasan Surat Izin Penelitian

(10)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011

Mardiah

Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Badan Bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011

ix + 40 hal + 1 skema + 6 lampiran

Abstrak

Berat badan bayi merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantarnya faktor lingkungan internal, faktor lingkungan eksternal, faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau antenatal care. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi lahir diklinik nurhasanah tahun 2010-2011. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kolerasi dengan besar sampel sebanyak 100 orang dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Aprli 2011. Instrumen dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari data diklinik nurhasanah, KMS ibu hamil, catatan persalinan, dan berat badan bayi lahir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan nilai rata-rata kenaikan berat badan responden selama kehamilan yaitu 12,3 Kg dengan standar deviasi yaitu 1,6 dan kenaikan berat badan terendah 10 sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg. Dari hasil uji statistik dengan Korelasi Product Moment diperoleh nilai p value = 0.000 adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Dan diperoleh juga nilai ( r = 0,506 ) ini berarti hubungan yang cukup kuat dengan arah positif artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin meningkat pula berat badan bayinya. Diharapkan tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan khususnya mengenai kesehatan ibu hamil.

Daftar Pustaka 18 (2002-2010)

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode pertumbuhan.

Kondisi kesehatan dimasa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu saat ini merupakan

landasan suatu kehidupan baru. Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut

mempengaruhi hasil akhir kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor yang membuat nutrisi seseorang wanita beresiko, seperti kemiskinan,

kurang pendidikan, lingkungan yang buruk, kebiasaan makan yang tidak lazim, kondisi

kesehatan yang buruk akan terus berpengaruh pada status gizi dan pertumbuhan serta

perkembangan janin. Ibu hamil dengan status gizi yang buruk perlu mendapat

perawatan khusus. Ras dapat mempengaruhi hasil akhir kehamilan (Bobak, et al,

2005:200).

Pertambahan volume plasma berkisar 50% dan 20% peningkatan kadar hemoglobin

ibu. Rata-rata pertambahan berat badan ibu hamil selama kehamilan berkisar 11,5kg,

25% untuk janin, selebihnya volume darah ibu yang meningkat, rahim dan jaringan

kelenjar susu, cairan amnion dan plasenta. Oleh sebab itu, perlu dilakukan Ante natal

care untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga wanita dan

keluarga perlu melakukan persiapan tugas-tugas kehamilan (Tomy, 2008: ¶).

Pertambahan berat badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah

(12)

Kenaikan berat badan selama kehamilan bervariasi untuk setiap wanita hamil,

tergantung dari beberapa faktor. Hal yang harus diingat adalah kehamilan bukanlah saat

untuk berdiet menurunkan berat badan atau makan secara berlebihan. Seperti apa yang

dikemukakan oleh Suririnah (2008:51), yang terpenting adalah mempertahankan diet

makan yang berkualitas.

Status gizi ibu sebelum kehamilan sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam

kandungan, bila status gizi ibu baik pada sebelum hamil maka akan melahirkan bayi

yang sehat , cukup bulan dengan berat badan normal. Kualitas bayi yang dilahirkan

sangat tergantung pada keadaan gizi ibu. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi

adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Hasil survey Depkes RI pada tahun

1996 menunjukkan bahwa 41%ibu hamil diindonesia menderita gizi buruk, dengan 51%

menderita anemi. Keadaan ini membuat kecenderungan ibu melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah (BBLR) (York J, 2002 : ¶ 1).

Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat

badan bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikkan

berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara Kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir (Courtney, 2002 :26).

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap Berat

(13)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian diatas dan hasil survei pendahuluan peneliti, maka

peneliti ingin merumuskan masalah penelitian tentang “Bagaimanakah pengaruh

peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir di

Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011?,”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan

terhadap berat badan bayi baru lahir di Klinik Nurhasanah Tahun 2010-2011.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pertambahan berat badan ibu selama kehamilan di Klinik

Bersalin Nurhasanah Tahun 2010-2011.

b. Mengidentifikasi berat badan bayi baru lahir di Klinik Bersalin Nurhasanah

Tahun 2010-2011.

c. Menguji hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir di

Klinik Bersalin Nurhasanah Tahun 2010- 2011.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam mempersiapkan,

(14)

2. Institusi Kesehatan

Sebagai masukan dalam melakukan upaya promotif bagi institusi kesehatan

sehingga institusi terkait dapat lebih memperhatikan pengaruh peningkatan berat

badan selama kehamilan terahadap berat badan bayi baru lahir.

3. Institusi Pendidikan

Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa

D-IV bidan pendidik khususnya yang berkaitan dengan pengaruh peningkatan

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian

Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim

seorang wanita sampai bayinya dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang

wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur

(keadaan ketika rahim melepaskan sel telur matang), dan sperma (air mani) pria

pasanganya akan membuahi sel telur sel telur matang wanita tersebut. Telur yang

telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada dinding rahim, lalu tumbuh

dan berkembang selama kira–kira 40 minggu (280 hari) dalam rahim pada

kehamilan normal (Suririnah, 2008: 1).

Kehamilan yang sehat dan kondisi yang aman dan keadaan emosi yang

memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari

perawatan maternitas. Banyak adaptasi maternal yang tidak diketahui ibu hamil

dan keluarganya. Perawatan maternitas yang memiliki pengetahuan dapat

membantu ibu hamil mengenai hubungan antara status fisik dan rencana

perawatannya. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk

berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. Hal ini tergantung kepada

keingintahunya, kebutuhan akan pengetahuan, dan kesiapannya untuk belajar

(Bobak, et al, 2004: 104).

Menurut (Bobak,et al, 2004: 143). Kehamilan berlangsung selama 9 bulan

(16)

sekitar 40 minggu. Kehamilan ini dibagi menjadi tiga priode, tiga bulan atau

trimester yaitu:

1. Trimester pertama adalah: priode minggu pertama - minggu ke13.

2. Trimester kedua adalah: priode minggu ke 14 – ke 26

3. Trimester ketiga adalah: ke 27 – cukup bulan (38 – 40)

B. Berat Badan

1.Berat Bayi Lahir

Pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu

dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan

panjang badan 50 cm (Solihin, 2003: 11).

2.Pertambahan Berat Badan

Kenaikan berat badan yang seharusnya selama kehamilan bervariasi untuk

setiap wanita hamil, juga tergantung dari beberapa faktor. Selama kehamilan , ibu

perlu pertambahan berat badannya karena membawa si calon bayi yang tumbuh

dan berkembang dalam rahimnya, dan juga untuk persiapan proses menyusui. Jadi,

ibu hamil tidak perlu kwatir bila badannya menjadi besar, tetapi sebaliknya mulai

merencanakan dan melakukan apa yang terbaik dan sehat bagi kehamilan

(suririnah, 2008: 51).

Kenaikan berat badan setiap wanita hamil berbeda, tergantung dari tinggi

badan dan berat badanya sebelum kehamilan, ukuran bayi dan plasenta, dan

kualitas diet makan sebelum dan selama kehamilan. Berdasarkan dari perhitungan

BMI (body mass index), peningkatan berat badan selama kehamilan tergantung dari berat badan sebelum hamil. Perhitungan BMI menggunakan ukuran berat

(17)

Dengan BMI juga dapat dipakai untuk menilai adanya risiko penyakit jantung,

diabetes, dan penyakit lainya secara umum.

Berat badan sebelum kehamilan (kg) BMI =

Tinggi badan (m) × tinggi badan (m)

Misalnya: berat badan sebelum kehamilan = 50 kg, tinggi badan = 1,6 m.

50 Maka perhitungan BMI =

1,6× 1,6

50 =

2,56

Hasil BMI = 19,53

Nilai BMI Penilaian berat badan

Total peningkatan berat badan yang diharapkan selama

Menilai berat badan sebelum hamil sangat penting dari segi kesehatan bagi

ibu dan bayi. Jika ibu hamil dengan berat badan yang berlebihan sebelum

kehamilan, maka pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari pada ibu

hamil dengan berat badan ideal. Ibu hamil yang mempunyai peningkatan berat

badan yang terlalu berlebihan akan beresiko terjadinya komplikasi kehamilan

seperti diabetes gestasional (kenaikan kadar gula darah karena adanya proses

(18)

peningkatan tekanan darah). Selain itu, penimbunan lemak tubuh yang berlebihan

akan membuat berat badan sulit turun setelah melahirkan nantinya.

Demikian juga sebaliknya, wanita yang berat badanya kurang sebelum

hamil , maka ketika ia hamil perlu menambah berat badan lebih banyak dari pada

ibu dengan berat badan ideal. Asupan gizi yang berkurang, akan menghambat

pertumbuhan janin dalam kandungan seperti BBLR dan gangguan kehamilan

lainya.

Kenaikan berat badan selama masa kehamilan tergantung dari berat badan

saat sebelum kehamilan.Yang terbaik dilakukan adalah bila berniat untuk hamil,

sebaiknya mempersiapkan berat badan ideal dahulu sebelum hamil, sehingga

tubuh akan menyimpan semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh selama

kehamilan secara seimbang, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan

mineral dalam jumlah yang seimbang.

Dalam hal ini Suririnah (2008: 53). Berpendapat bila berat badan berlebih

sebelum hamil bukan berarti harus berdiet makan secara ketat karena akan

berbahaya dan memengaruhi asupan gizi yangdiperlukan bayi anda. Sebaliknya,

bila berat badan kurang tidak berarti makan secara berlebihan juga.

Pertambahan berat badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal

adalah sekitar 10-15 kg. Berat badan yang kurang atau jauh melebihi normal akan

mengancam perkembangan bayi dan dan mempersulit kehamilan serta proses

persalinan (Macdougall, 2003: 18).

Saat bayi baru lahir, berat badanya kurang dari 4 kg. Penambahan berat

(19)

plasenta, cairan amnion, peningkatan volume darah, serta pembesaran rahim dan

payudara (Macdougall, 2003: 18).

Kecepatan pertambahan berat badan pada wanita hamil berbeda-beda.

Selama triwulan pertama biasanya hanya 1-2 kg. dalam triwulan kedua biasanya

bertambah sekitar 6 kg dan alam triwulan terakhir sekitar 5 kg. Angka-anka ini

hanya perkiraan belaka, karena tentu saja pola pertambahan berat badan bersifat

sangat individual (Macdougall, 2003: 18).

Pada minggu ke-6 masa kehamilan, Anda akan melihat pertambahan berat

badan sejak minggu ke-12, sedangkan peninggian tercepat terjadi antara minggu

ke-20 dan 30. Setelah minggu ke-36. Berat badan diakhir kehamilan dapat

bertambah bila memiliki kecendrungan meretensi cairan (Macdougall, 2003: 18).

Kecepatan pertambahan berat badan yang direkomendasikan mencapai 1

sampai 2 kg selama trimester pertama dan kemudian 0,4 kg perminggu untuk

wanita yang memiliki berat standar terhadap tinggi badan (BMI 19,8 sampai 26).

Peningkatan berat progresif secara bertahap pada dua trimester terakhir umumnya

merupakan peningkatan jariangan lemak dan jaringan tidak lemak. Selama

trimester kedua, peningkatan terutama terjadi pada ibu, sedangkan pada trimester

ketiga, kebanyakan pertumbuhan janin. Berat badan harus dikaji pada setiap

kunjungan prenatal dan ditulis digrafik peningkatan berat untuk memantau

kemajuan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat dicapai. Variasi laju ini

(misalnya, kurang dari 0,5 kg per bulan pada wanita yang gemuk atau kurang dari

1 kg per bulan dalam dua semester terakhir pada wanita dengan berat normal)

(20)

berat yang diharapkan ini kemungkinan antara lain pengukuran atau pencatatan

yang keliru, berat pakaian yang dikenakan berbeda, jam saat ditimbang berbeda

dan akumulasi cairan, serta asupan makanan yang tidak adekuat atau berlebihan.

Peningkatan berat yang mencolok kemungkinan disebabkan oleh retensi cairan

yang berlebihan. Peningkatan lebih dari 3 kg per bulan, khususnya setelah minggu

ke-20 gestasi, dapat mengindikasikan masalah yang serius, seperti hipertensi

akibat kehamilan.

Kehamilan bukanlah saat untuk melakukan diet. Bagi wanita yang ramping

dan sangat memperhatikan bentuk tubuh (BMI < 19,8), peningkatan berat badan

merupakan masalah besar. Plasenta ibu,yang tidak mendapat makanan yang

adekuat, seringkali berisi lebih sedikit sel yang diukurnya lebih kecil dan kurang

mampu menyintesis nutrien yang dibutuhkan janin.

Ibu harus diberi penjelasan tentang efek nutrisi tidak adekuat pada

perkembangan janin. Konseling ini harus mencakup informasi tentang komponen

peningkatan badan yang direkomendasikan dan seberapa banyak peningkatan ini

akan hilang saat melahirkan. Penjelasan tentang cara menurunkan berat pada masa

pascapartum, membantu meradakan rasa cemas pada ibu.

Secara ideal, wanita yang mengalami obesitas berlebihan (BMI > 29) harus

menjalani program penurunan berat sebelum konsepsi. Namun, semua wanita

perlu mengalami peningkatan berat selama hamil. Peningkatan berat

sekurang-kurangnya harus sama dengan berat produk konsepsi (janin, plasenta, cairan

amnion). Kualitas peningkatan berat ini harus ditekankan pada makanan kaya

(21)

Berat badan bayi lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase

tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan

wanita berusia lebih dari 40 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan

berat lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan wanita dewasa yang

mengalami peningkatan berat yang sama selama hamil. Hal ini terjadi karena

system reproduksi mereka belum memiliki system transfer plasenta seefisien

wanita dewasa. Wanita yang lebih tua memerlukan lebih sedikit kalori untuk

mendukung kehamilannya, tetapi memiliki kebutuhan khusus akan nutrien tertentu

( Bobak, et al, 2004: 207).

3.Pembagian Kenaikan Berat Badan

Pembagian Kenaikan Berat Badan ( Semua angka ini adalah angka rata-rata)

Bayi 3,75 kg

Plasenta 0,75 kg

Cairan ketuban 1 kg

Pembesaran rahim 1kg

Jaringan Payudara ibu 1kg

Volume darah ibu 2 kg

Cairan dalam jaringan ibu 2kg

Cadangan lemak ibu 3,5 kg

Rata-rata jumlah 15 kg pertambahan berat seluruhnya (Murkoff, 2006: 224).

C. Penyebab Kenaikan Berat Badan Selama Hamil

Kenaikan berat badan semasa kehamilan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain:

1. Cairan ketuban

Puncak volume air ketuban biasanya pada usia kehamilan 36-38 minggu.

(22)

(oligohidramion) atau kelebihan cairan ketuban (polihidramion) dapat dijadikan

indikator terjadinya sesuatu pada janinnya; apakah karena saluran cerna, kelainan

tulang belakang dan lainnya. Adanya ketidak normalan air ketuban ini baru

terjadi setelah usia kehamilan 22 minggu atau sekitar 5 bulan.

2. Pembesaranorgan-organ

Ukuran Ketebalan dinding rahim normal 1,25 cm, panjangnya 7,5 cm

dengan lebar 5 cm, berat sekitar 50-80 gram. Sementara itu rahim ibu hamil

ketebalan dindingnya sekitar 1,5 cm, berat 900-1000 gram, panjangnya 35 cm.

3. Peningkatan jumlah cairan tubuh

Air merupakan komponen utama peningkatan berat badan selama kehamilan.

Jumlah air yang teretensi pada kehamilan aterm (cukup bulan) dapat mencapai sekitar 6,5 liter. Setelah persalinan (nifas) akan terjadi penurunan berat badan

sampai 2.300 gram dalam 10 hari. Penurunan berat badan ini tergantung 3 hal:

jumlah cairan yang teretensi selama kehamilan, dehidrasi selama proses

persalinan, dan kehilangan darah selama proses persalinan.

4. Adanya perubahan metabolisme selama kehamilan

Terjadi peningkatan metabolisme sebesar 30% dibanding perempuan tidak

hamil, yang diperlukan untuk peprtumbuhan dan perkembangan uterus dan janin.

5. Bertambahnya volume sel darah

Mulai usia kehamilan 10 minggu, volume sel darah meningkat sampai

maksimal 30% pada usia kehamilan 30-32 minggu. Kemudian volume relatif

stabil sampai kehamilan cukup bulan (38-40 minggu) Selain itu, terjadi pula

(23)

mencapai maksimal sekitar 40%. Total peningkatan volume plasma dapat

mencapai 1,3 liter (Solahuddin, 2010: ¶ 1).

D. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi Lahir

Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu

proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai berikut :

1. Faktor Lingkungan Internal

Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin, status

gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan.

Faktor yang secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi lahir

antara lain sebagai berikut :

a. Usia Ibu hamil

Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah

umur 20 tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di

bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada umur

yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi

fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup

matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat menanggapi

kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi. Selain itu

semakin muda usia ibu hamil, maka anak yang dilahirkan akan semakin

ringan.

Meski kehamilan dibawah umur sangat berisiko tetapi kehamilan

diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan, sangat berbahaya. Mengingat

(24)

peranakan, atau penyakit degeneratif pada persendian tulang belakang dan

panggul. Kesulitan lain kehamilan diatas usia 35 tahun ini yakni bila ibu

ternyata mengidap penyakit seperti diatas yang dikhawatirkan bayi lahir

dengan membawa kelainan.

Dalam proses persalinan, kehamilan usia di atas 35 tahun ini akan

menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim serta sering timbul

kelainan pada tulang panggul tengah. Mengingat bahwa faktor umur

memegang peranan penting terhadap derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu

hamil serta bayi, maka sebaiknya perencanaan kehamilan dilakukan pada

usia antara 20-30 tahun.

b. Jarak Kehamilan/Kelahiran

Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluarga

berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih.

Jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup

untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan. Hal ini merupakan

salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang

dilahirkan, bahwa risiko proses reproduksi dapat ditekan apabila jarak

minimal antara kelahiran 2 tahun. (Setianingrum 2005: 16).

c. Paritas

Paritas secara luas mencakup jumlah kehamilan (gravida), jumlah

kelahiran prematur, dan jumlah keguguran (abortus), sedangkan dalam arti

khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan

tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang

(25)

lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering mengalami kurang

darah (anemia), terjadi perdarahan lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang

ataupun melintang ( Setianingrum, 2005 : ¶ 11)

d. Kadar Hemoglobin (Hb)

Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi

yang dilahirkan. Sitorus (dalam Sitianingrum, 2005: 63), seorang ibu hamil

dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah 11 gr/dl.

Data Depkes RI diketahui bahwa lebih dari 50% ibu hamil menderita

anemia. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi

berat lahir rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat

persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu

hamil tersebut menderita anemia berat (Depkes RI, 2002: 31). Hal ini

disebabkan karena kurangnya suplai darah nutrisi akan oksigen pada

placenta yang akan berpengaruh pada fungsi plesenta terhadap janin.

e. Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung

(Pudjiadi, 2003: 8).

Oleh karena gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan,

pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran

(26)

Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan adalah

kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LILA)

selama kehamilan. Sebagai ukuran sekaligus pengawasan bagi kecukupan

gizi ibu hamil bisa dilihat dari kenaikan berat badannya. (Setianingrum,

2005: 41).

Ibu yang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan berat badan

yang rendah atau turun sampai 10 kg,mempunyai resiko paling tinggi untuk

melahirkan bayi dengan BBLR. ibu hamil harus mengalami kenaikan berat

badan berkisar 11-12,5 Kg atau 20% dari berat badan sebelum hamil, sedang

Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah antropometri yang dapat

menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko

Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang memiliki

ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di bawah 23,5 cm berisiko melahirkan

bayi BBLR. Pengukuran LILA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu

hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah di bawa ke mana saja, dan

dapat dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang ekstrim.

(Setianingrum, 2005: 15).

f. Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan

mengidentifikasi masalah yang timbul selama masa kehamilan, sehingga

kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara. Hal penting lainya ibu dan

bayi dalam kandungan dalam kondisi baik dan sehat sampai saat persalinan.

(27)

terjadi gangguan (kelainan)pada ibu hamil dan bayi yang dikandung,

sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan. (Setianingrum, 2005 : 7).

Menurut Suririnah (2008: 56) pemeriksaan kehamilan harus dilakukan

secara berkala, yaitu :

1) Setiap 4 minggu sekali selama kehamilan 28 minggu

2) Setiap 2 minggu sekali selama kehamilan 28 – 36 minggu

3) Setiap minggu atau satu kali seminggu selama kehamilan 36 minggu

sampai masa melahirkan. Selain dari waktu yang telah ditentukan di atas

ibu harus memeriksakan diri apabila terdapat keluhan lain yang

merupakan kelainan yang ditemukan.

g. Penyakit Saat Kehamilan

Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayi

lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan penyakit

infeksi TORCH. Penyakit DM adalah suatu penyakit di mana badan tidak

sanggup menggunakan gula sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah

pankreas tidak cukup memproduksi insulin (tidak dapat menggunakan

insulin yang ada). Beberapa akibat DM ini diantaranya adalah, bagi ibu

hamil bisa mengalami keguguran, bayi lahir mati, bayi mati setelah lahir

(kematian perinatal) karena bayi yang dilahirkan terlalu besar, menderita

edem dan kelainan pada alat tubuh bayi. (Setianingrum, 2005: 88).

Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit infeksi

yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menganggu janin

(28)

katarak mata, tuli, Hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa juga mengakibatkan berat bayi tidak

normal, keterbelakangan mental, hepatitis, radang selaput otak, radang iris

mata, dan beberapa jenis penyakit lainnya. (Setianingrum, 2005: 97).

2. Faktor Lingkungan Eksternal

Yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi dan tingkat sosial

ekonomi ibu hamil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak langsung

(eksternal) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan lingkungan

serta ketinggian tempat tinggal.

2) Faktor ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan

dan pengetahuan ibu hamil.

3. Faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan

kehamilan atau antenatal care (Setianingrum, 2005: ¶ 12)

E. Problem Berat Badan

Terkadang wanita hamil dapat mengalami kondisi retensi cairan yang

menambah berat badan. Retensi cairan tersebut dapat diakibatkan oleh fungsi ginjal

yang tidak baik, ganguan sirkulasi atau kelainan jantung dan hati. Banyak olah raga

dan mengenakan baju yang longgar dapat memperbaiki sirkulasi tubuh

(Macdougall, 2003: 18).

Penambahan berat badan yang tiba-tiba terjadi dalam suatu kondisi yang

disebut pre-eklamsia. Kondisi ini dicirikan oleh adanya peningkatan tekanan darah

(29)

badan yang berlebihan, tanda-tanda pre-eklamsi lainya adalah pembekakan pada

wajah, tangan, tumit, kaki, dan kepala serta keluhan sakit kepala. Bila ibu menderita

pre-eklamsi, maka bayi anda akan menderita kekurangan aliran darah dan oksigen,

sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan (Macdougall, 2003: 18).

Bila mendeteksi adanya penambahan berat badan tanpa disertai gejala

pre-eklamsi, sebaiknya konsultasi dengan pelayanan kesehatan secepatnya. Pre-eklamsi

dapat memburuk menjadi kondisi eklamsi. Kedua kondisi tersebut amat berbahaya

bagi bayi serta ibunya. dengan perawatan pranatal yang teratur, maka pre-eklamsi

biasanya dapat dideteksi pada tahap awal (Macdougall, 2003: 18).

Meskipun dahulu pendapat dunia kedokteran membatasi kenaikan berat

badan ibu hamil sebesar 7,5 kg, sekarang diketahui bahwa kenaikan sebesar ini

adalah tidak memadai. Bayi dari ibu yang mengalami kenaikan berat badan sebesar

10 kg lebih cendrung premature, kecil untuk usia kehamilannya, dan mengalami

hambatan pertumbuhan didalam rahim (Murkoff, 2006: 223).

Memang tidak berbahaya dan beresiko pendapat selanjutnya yang mendorong

para ibu untuk makan sepuasnya dan mengalami kenaikan seberat apapun. Ada

beberapa potensi masalah dari kenaikan berat badan yang terlalu besar: penilaian

dan pengukuran janin menjadi lebih sulit, kelebihan berat dapat lebih membebani

sakit pinggang, nyeri pada tungkai kaki, meningkatnya keletihan, dan varises, bayi

mungkin menjadi lebih besar sehingga sulit dilahirkan melalui vagina. Jika

dibutuhkan bedah Caesar, bedahnya akan lebih sulit, dan komplikasi pascabedah

akan sering terjadi, sesudah kehamilan, kelebihan berat akan lebih sulit untuk

(30)

Meskipun ada kemungkinan besar bahwa ibu yang mengalami kenaikan berat

yang besar akan mempunyai bayi yang besar, Tetapi pertambahan berat badan ibu

dan berat badan bayinya tidak selalu berkolerasi. Mungkin saja ibu mengalami

kenaikan berat sebesar 20 kg dan melahirkan bayi seberat 3 kg. dan ibu mengalami

kenaikan sebesar 12,5 kg dan melahirkan bayi seberat 4 kg kualitas makanan yang

menyumbang kenaikan berat badan adalah lebih penting dari pada kuantitasnya

(Murkoff, 2006: 223).

Rumusan ini berubah untuk ibu-ibu yang memiliki kebutuhan khusus. Ibu

yang memulai kehamilan dalam kondis sangat kurus harus berusaha mengalami

kenaikan berat badan yang cukup selama trimester pertama sehingga mereka dapat

memulai trimester kedua atau mendekati berat badan yang ideal. Hal lain, ibu harus

mendapatkan kenaikan sebesar 12,5 sampai 17,5 kg. Ibu yang memulai kehamilan

dengan kelebihan berat badan sebesar 10-20% dapat mendapatkan penambahan

berat badan sedikit lebih rendah, meskipun tidak boleh lebih rendah dari

penambahan sebesar 7,5 kg, dan hanya dengan makanan yang berkualitas tinggi dan

di bawah pengawasan ketat dari pelayan kesehatan. Kehamilan tidak pernah

menjadi saat yang tepat untuk mengurangi atau mempertahankan berat badan,

karena janin tidak dapat bertahan hidup hanya dengan cadangan lemak

ibunya.mereka menyediakan kalori tetapi tidak menyediakan gizi (Murkoff, 2006:

224).

Ibu yang mengandung lebih dari satu janin juga perlu penyesuaian tujuan

kenaikan berat badannya bersama dokternya. Meskipun kenaikan berat badan ini

(31)

yaitu 17,5-22,5 kg. untuk janin kembar dua, dan lebih tinggi lagi untuk lebih dari

dua janin (Murkoff, 2006: 224).

F. Kecepatan pertambahan berat

Ibu yang berberat badan rata-rata harus mengalami kenaikan sebesar 1,5

sampai 2 kg selama trimester pertama dan sekitar 500 gram per minggu, untuk

jumlah 6-7 kg selama trimester kedua. Pertambahan berat harus berlanjut dengan

kecepatan sekitar 500 gram per minggu selama bulan ke -7 dan 8,dan pada bulan

ke-9 turun menjadi 500 gram atau 1 kg atau bahkan tidak mengalami pertambahan

sama sekali sehingga jumlahnya adalah 4-5 kg selama trimester ketiga (Murkoff,

2006: 224).

Jarang ada ibu yang dapat menyesuaikan pertambahan beratnya tepat seperti

rumusan yang ideal. Dan boleh mengalami sedikit naik turun 250 gram pada suatu

minggu, 750 gram pada minggu berikutnya. Tetapi tujuan dari setiap ibu hamil

adalah mengalami kenaikan berat badan yang sestabil mungkin, tanpa kenaikan atau

penurunan yang tiba-tiba. Jika mengalami kenaikan berat lebih dari 1,5 kg dalam

salah satu minggu pada trimester kedua atau jika mengalami kenaikan lebih dari 1

kg dalam minggu apapun di trimester ketiga, (terutama jika tampaknya tidak

berkaitan dengan terlalu banyak makan atau kelebihan pasokan garam), periksakan

juga jika tidak mengalami pertambahan berat badan selama lebih dari dua minggu

ke 4 sampai 8 (Murkoff, 2006: 225).

Apabila pertambahan berat badan tidak sesuai dari apa yang telah

direncanakan (misalnya, Anda mengalami kenaikan seberat 7 kg pada trimester

pertama dan bukan 1,5 atau 2 kg, atau mengalami kenaikan seberat 10 kg pada

(32)

badan yang sesuai, tetapi jangan berusaha menghentikan perjalanannya. Sesuaikan

tujuan anda untuk melibatkan kelebihan berat yang sudah didapatkan dan berat yang

masih harus dicapai. Perlu tetap diingat bahwa janin masih memerlukan pasokan

gizi yang stabil setiap hari selama kehamilan, dan ini hanya datang dari apa yang

dimakan. Pantaulah berat badan sejak awal, dan jangan pernah tergoda untuk

melibatkan janin dalam diet untuk menguruskan tubuh (Murkoff, 2006: 225).

G. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir

Bertambahnya berat badan ibu sangat berarti sekali bagi kesehatan ibu dan

janin. Pada ibu yang menderita kekurangan energi dan protein (status gizi kurang)

maka akan menyebabkan ukuran placenta lebih kecil dan suplai nutrisi dari ibu ke janin berkurang, sehingga terjadi reterdasi perkembangan janin intra utera dan bayi

dengan Bayi Berat Lahir Rendah (Samsudin dan Tjokronegoro, 1986: 24).

Perbandingan tinggi badan dan berat badan berkaitan erat dengan tingginya

angka kematian perinatal, bayi dengan berat lahir rendah dan kelahiran dini

(prematur). Dalam mempengaruhi berat lahir bayi berat badan ibu lebih besar pengaruhnya terhadap berat lahir bayi daripada tinggi badan Ibu (Setianingrum,

2005: 129).

Menurut Pudjiadi (2002: 8) asosiasi yang positif antar berat badan lahir bayi

maupun berat badan ibu, jadi ukuran antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi

berat bayi yang akan dilahirkan.

Menurut Courtney (2002 : 15) berat badan ibu sebelum dan selama kehamilan

sangat mempengaruhi hasil dari kehamilan tersebut. Wanita yang berat badannya

(33)

melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), dan resiko melahirkan BBLR

meningkat pada kenaikan berat badan yang kurang selama kehamilan.

Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan

berat badan bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya

kenaikkan berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan

yang signifikan antara Kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir

(34)

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI

OPERASIONAL

A. KERANGKA KONSEP

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan

membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variable, yaitu variable

independen dan gabungan variable dependen (Nursalam,2008: 55). Variable independen

dalam penelitian ini adalah peningkatan berat badan selama kehamilan sedangkan

variable dependen adalah berat badan bayi baru lahir.

Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan adalah ada hubungan antara variable

yang diukur, yaitu pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat

badan bayi. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian

sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 1. Variable independen dan variable dependen

B. HIPOTESIS

Peningkatan Berat Badan

Selama Kehamilan Berat Badan Bayi

(35)

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha),

yaitu ada pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi

baru lahir.

C. DEFENISI OPERASIONAL

Defenisi operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian

variable-variabel yang diteliti ( Notoatmojo, 2002).

No Variabel Defenisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur

(36)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Korelasi

yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi pada sebuah fenomena dengan

mengidentifikasi hubungan yang terjadi antara variable (Suyanto dan Salamah,

2009:33).

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. populasi dapat bersifat

jumlah terbatas dan tidak terbatas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu

post partum yang berada di Klinik Nurhasanah sebanyak 100 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang bersalin dan bayi baru lahir

di Klinik Bersalin Nurhasanah. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah

total sampling sebanyak 100 orang. maka setiap anggota populasi yang memenuhi

syarat, mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel pada penelitian

ini.

Adapun kreteria sampel yang akan dipakai adalah:

• Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Klinik Nurhasanah.

(37)

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Nurhasanah tahun 2011 dengan pertimbangan

karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk

dijadikan responden, serta di klinik ini juga belum pernah ada penelitian yang sama

sebelumnya.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai September 2010 – April 2011 di Klinik

Nurhasanah

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan Penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan kepada ketua

pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, setelah itu

mengajukan permohonan penelitian kepada pimpinan Klinik Nurhasanah, kemudian

penelitian dilaksanakan.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari data-data pasien

yang ada di Klinik Nurhasanah, diawali dengan meminta izin kepada pimpinan klinik

untuk melakukan penelitian.

F. Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti

lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2002:136).

Instrumen penelitian ini adalah: data sekunder yang dikumpulkan dari data status

(38)

G. Prosedur Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan izin penelitian dari institusi pendidikan D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, kemudian peneliti melakukan

pengumpulkan data, penelitan dilakukan di Klinik Bersalin Nurhasanah.

Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti menemui pimpinan Klinik

Bersalin Nurhasanah dan meminta izin untuk melakukan penelitian di Klinik tersebut.

Setelah mendapatkan izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data yang diambil dari

Rekam Medik yaitu data-data ibu hamil dan berat badan bayi baru lahir yang sesuai

kriteria penelitian.

H. Analisis Data

Setelah seluruh data terkumpul maka analisa data dilakukan melalui pengolahan

data yang mencakup kegiatan sebagai berikut : Editing ( Pemeriksaan data ) proses pengolahan data dengan cara pengecekan kembali kelengkapan data yang telah

terkumpul, apabila terdapat kekeliruan, kesalahan dan kekurangan dilakukan pendataan

ulang. Coding ( Pemberian kode ) pengolahan data dengan cara memberikan kode-kode pada setiap jawaban responden. Tabulating proses pemasukan data atau menyusun data ke dalam bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan yaitu cleaning dan entry

yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna

menghindari terjadinya kesalahan.

Analisa data dilakukan menggunakan bantuan program yang disesuaikan, dengan

(39)

a. Analisa Univariat:

Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel independen dan

responden guna memperoleh gambaran dan karakteristik sampel dengan cara

membuat tabel distribusi frekuensi.

b. Analisa Bivariat:

Analisa ini digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh peningkatan

berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi.

Hipotesa akan diuji dengan menggunakan teknik analisa korelasi product moment. Teknik analisis korelasi ini digunakan untuk mencari koefisien korelasi

atau kekuatan hubungan. Taraf signifikan (α = 0.05), pedoman dalam menerima

hipotesis : jika nilai P < 0.05 maka H0 ditolak, apabila nilai P > 0,05 maka H0

gagal ditolak. Data disajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah melihat

hubungan peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi

baru lahir.

Menurut Colton kekuatan hubungan dua variabel ada 4 (empat) area,

yaitu:

r = 0,000 – 0,25: berarti tidak ada hubungan / hubungan lemah

r = 0,26 – 0,50 : berarti hubungan sedang.

r = 0,51 – 0,75 : berarti hubungan kuat

(40)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh peningkatan berat

badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi di Klinik Nurhasanah tahun

2010-2011. Jumlah responden yang didapatkan sebanyak 100 orang.

1. Analisa Univariat

Analisa univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan masing-masing

hubungan antar variabel yang diteliti. Yakni melihat hubungan antara berat badan

ibu selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Data yang bersifat

kategorik yaitu usia, pendidikan dan pekerjaan, paritas, jarak kehamilan, kunjungan

ANC. Data yang bersifat numerik dicari mean, median dan standar deviasinya yaitu

Dari hasil uji statistik diperoleh data bahwa mayoritas responden adalah

berumur 26-30 tahun sebanyak 74 orang (74%). Berdasarkan tingkat pendidikan

mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 53 orang (53%). Berdasarkan

pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 80 orang (80%).

Berdasarkan paritas mayoritas responden memiliki 2 anak atau yaitu sebanyak 71

orang (71%). Berdasarkan jarak kehamilannya mayoritas responden adalah jarak

kehamilan >2 tahun yaitu sebanyak 65 orang (65%). Sedangkan berdasarkan

kunjungan ANC mayoritas responden adalah 4 kali memeriksakan kandungannya

selama kehamilan yaitu sebanyak 74 orang (74%). Dapat dilihat pada tabel 5.1

(41)

Tabel 5.1

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden ibu hamil diklinik Nurhasah Tahun 2010-2011

Dari hasil uji statistik pada kenaikan berat badan responden selama kehamilan,

dapat digambarkan dengan nilai mean = 12,37, dengan standar deviasi = 1,6 dan

kenaikan berat badan terendah 10 Kg. Dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

(42)

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Kenaikan Berat Badan

Selama Kehamilan di Klinik Nurhasanah

Tahun 2010-2011

Variabel Mean SD Min – Max N

Kenaikan Berat badan Selama Kehamilan

12,37 1,674 10 – 16 100

Dari hasil uji statistik pada berat badan bayi baru lahir dapat digambarkan

dengan nilai mean = 2966, dengan standar deviasi = 287,17 dan kenaikan berat badan

terendah 2500 gr sedangkan berat badan tertinggi 4000 gr. Dapat dilihat pada tabel 5.3

berikut ini:

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan

Bayi Baru Lahir di Klinik Nurhasanah

tahun 2010-2011

Variabel Mean SD Min - Max N

(43)

2. Analisa Bivariat

Analisa ini digunakan untuk menguji pengaruh peningkatan berat badan ibu

selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. Untuk uji korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Berdasarkan uji statistik hubungan antara variabel kenaikan berat badan

selama kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir diperoleh nilai r = 0,506 yang

berarti hubungan antar variabel ada korelasi yang cukup kuat, dengan arah positif.

Maksudnya, jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan turun, atau

jika variabel bebas memiliki nilai besar maka variabel tergantungnya menjadi kecil.

Nilai P = 0,000 ini berarti ada hubungan yang signifikan. Dapat dilihat pada tabel

5.3 berikut ini:

Tabel 5.4

Pengaruh Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Terhadap

Berat Badan Bayi Baru Lahir di Klinik Nurhasanah

Tahun 2010-2011

Variabel r Nilai P

Kenaikan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir

(44)

B.

Pembahasan

Berdasarkan dari hasil penelitian, akan diuraikan pembahasan tentang

perbedaan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan. Yakni pengaruh

peningkatan berat badan ibu selama kehamilan terhadap berta badan bayi baru lahir.

1. Interpretasi dan diskusi hasil

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik usia responden, didapat bahwa mayoritas

responden berumur 26-30 tahun sebanyak 74 orang (74%), berdasarkan

karakteristik pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 53

orang (53%), berdasarkan karakteristik pekerjaan mayoritas responden adalah ibu

rumah tangga sebanyak 80 orang (80%), berdasarkan karakteristik paritas

mayoritas responden memiliki 2 anak atau yaitu sebanyak 71 orang (71%),

berdasarkan karakteristik jarak kehamilannya mayoritas responden adalah jarak

kehamilan >2 tahun yaitu sebanyak 65 orang (65%), berdasarkan karakteristik

kunjungan ANC mayoritas responden adalah 4 kali memeriksakan kandungannya

selama kehamilan yaitu sebanyak 74 orang (74%).

b. Kenaikan berat badan responden selama kehamilan

Berdasarkan kenaikan berat badan selama kehamilan pada 100 responden

diperoleh nilai mean = 12,37, dengan standar deviasi = 1,6 dan kenaikan berat

badan terendah 10 kg sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg. Dapat disimpulkan

(45)

Hal ini sejalan dengan pendapat Macdougall, (2003) Pertambahan berat

badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah sekitar 10-15 kg.

Berat badan yang kurang atau jauh melebihi normal akan mengancam

perkembangan bayi dan mempersulit kehamilan serta proses persalinan.

c. Berat badan bayi baru lahir

Berdasarkan berat badan bayi baru lahir, pada 100 bresponden

didapatkan nilai mean = 2966 dengan standar deviasi = 287,17 dan kenaikan

berat badan terendah 2500 gr sedangkan berat badan tertinggi 4000 gr.

Menurut Solihin Pudjiadi, (2003) Pada waktu lahir bayi mempunyai

berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50 cm Gizi Ibu hamil menentukan

berat lahir bayi yang akan dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil

sangatlah penting dilakukan. Sebab defisiensi gizi selama kehamilan dapat

memberikan efek yang merugikan Ibu maupun anaknya

d. Pengaruh peningkatan berat badan selama kehamilan terhadap berat badan

bayi baru lahir

Berdasarkan perhitungan uji statistik terhadap 100 responden, dapat

digambarkan hasil yang diperoleh dengan nilai korelasi sebesar 0,506 yang

berarti ada hubungan yang cukup kuat antara variabel tersebut. dengan arah

positif. Maksudnya, jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan

turun, atau jika variabel bebas memiliki nilai besar maka variabel tergantungnya

menjadi kecil.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Courtney (2002), kenaikan

(46)

bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikkan

berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir.

Menurut Macdougall (2003) Menyatakan pertambahan berat badan yang

dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah sekitar 10-15 kg. Berat badan

yang kurang atau jauh melebihi normal akan mengancam perkembangan bayi

dan dan mempersulit kehamilan serta proses persalinan.

Dari hasil pembahasan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kenaikan berat badan ibu selama kehamilan mempengaruhi berat badan bayi baru

lahir.

2. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang

dihadapi dalam melaksanakan penelitian, hingga penyajian hasil. hal ini

disebabkan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki. Adapun keterbatasan

dalam penelitian ini antara lain meliputi :

- Pegungkapkan ide serta pendapat yang kurang tepat

- Penggunaan data, tekhnik pengolahan data, serta analisa data yang kurang

sempurna.

3. Implikasi penelitian

Bagi pelayanan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan

perhatian terhadap asuhan kebidanan kepada ibu hamil tentang pertambahan berat

(47)

kehamilan sehingga tidak mengakibatkan kesulitan saat bersalin. Setelah

membuktikan bahwa pertambahan berat badan selama kehamilan mempunyai

hubungan terhadap berat badan bayi baru lahir, maka diharapkan pada para

pelayanan kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu hamil tentang

pertambahan berat badan ideal selama kehamilan. Di sini, bidan diharapkan juga

dapat lebih memperhatikan masalah yang mungkin dihadapi oleh ibu hamil dengan

(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh peningkatan berat

badan ibu selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dari hasil uji statistik pada 100 responden berdasarkan kenaikan berat badan

selama kehamilan, dapat digambarkan hasilnya yaitu nilai mean = 12,37,

dengan standar deviasi = 1,6 dan kenaikan berat badan terendah 10 kg

sedangkan berat badan tertinggi 16 Kg.

2. Dari hasil uji statistik pada 100 responden berdasarkan berat badan bayi baru

lahir, dapat digambarkan hasilnya yaitu nilai mean = 2966 dengan standar

deviasi = 287,17 dan kenaikan berat badan terendah 2500 gr sedangkan berat

badan tertinggi 4000 gr.

3. Dari hasil uji statistik pada 100 responden diperoleh nilai P = 0,000 maka

dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan

selama kehamilan dengan berat badan bayi. Nilai r = 0,506 maka dapat

disimpulkan ada hubungan yang cukup kuat, dengan arah positif, yang berarti

jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan turun.

(49)

1. Diharapkan kepada seluruh ibu hamil agar selalu aktif mencari informasi dan

melakukan konsultasi kehamilan memengenai pertambahan berat badan ideal

selama kehamilan

2. Diharapkan kepada petugas pelayanan kesehatan untuk semakin peduli terhadap

pemberian informasi kepada ibu hamil. Hendaknya para penyedia layanan

kesehatan memiliki beban tanggung jawab dalam mempromosikan kesehatan

khususnya pada ibu hamil. Sehingga akan melahirkan bayi yang sehat.

3. Diharapkan pada peneliti selanjutnya lebih mengembangkan penelitian ini, agar

penelitian ini memberikan informasi yang lebih luas. Diharapkan peneliti

selanjutnya dapat menemukan informasi mengenai hal-hal apa saja yang

mempengaruhi pertambahan berat badann selama kehamilan terhadap berat

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi,Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta : Balai pustaka. Arikunto,Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekat Praktik. Jakarta: Edisi

revisi VI . PT. Rineka cipta.

Bobak, Irene M. dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC Hidayat,A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data.

Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.

Macdougall, Jane. 2003. Kehamilan Minggu Demi Minggu. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.

Machfoedz, Ircham. 2009. Metodologi penelitian. Yogyakarta : Fitramaya.

Manik, M., Sitohang, NA., & Asiah, N. 2010. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Murkoff, Heidi. dkk. 2006. Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan. Edisi 3. Jakarta : Arcan.

Notoatmojdo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka cipta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Suririnah.2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Suyanto.& Salamah, Ummi. 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Solihin, Pudjiadi. 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

(51)

Tomy. (2008). “Studi Banding Kadar Hemoglobin Dan Tinggi Fundus Uteri Maternal Terhadap Luaran Berat Badan Lahir Normal Dan Rendah”.

Oktober 2010.

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mardiah

Tempat/Tanggal lahir : Bukit Tua, 18 Februari 1987

Anak Ke : 3 dari 4 bersaudara

Agama : Islam

Nama Ayah : Alm. H. Asnan

Nama Ibu : Hj. Fatmah

Alamat : Jl Bukit Tua Desa Buluh Telang Riwayat Pendidikan

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.4

Referensi

Dokumen terkait

IZJAVA VLAGATELJA,DA SE MATERIALNI POGOJI ZA PREVERJANJE IN POTRJEVANJE NPK PO VPISU V REGISTER IZVAJALCEV POSTOPKOV ZA UGOTAVLJANJE IN POTRJEVANJE NPK NE BODO POSLABŠALI

The address of a byte in memory, for a processor real mode, is formed by adding an offset address to a segment address.. The result of the sum is always a 20-bit value (remember

Dan dapat memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan persalinan nifas bayi baru lahir dan keluarga berencana sesuai dengan standar dalam melaksanakan

pencaran hasil yang diperoleh dari analisis berulang kali pada suatu. sample

- Secara Parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Variabel Independen Motivasi, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja terhadap Variabel Dependen Kinerja Pegawai

 Kafein dan Taurin merupakan senyawa aktif yang terdapat dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G.  Kafein dan Taurin memiliki fungsi saling mendukung yaitu sebagai stimulator

Bonus saham mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan dan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4

Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 85 (Tabel 4, kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan