• Tidak ada hasil yang ditemukan

“STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG”"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana

AKBAR RIZQI HIDAYATULLAH

NIM : 201210350311080

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

v v

SKRIPSI

STUDI PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh :

AKBAR RIZQI HIDAYATULLAH NIM : 201210350311080

Disusun dan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Dekan

Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

Nomor :E.2.b/1335/FPP-UMM/XII/2015 dan rekomendasi Komisi Tugas Akhir

Fakultas Pertanian-Peternakan UMM pada tanggal : 23 Desember 2015

Menyetujui :

Pembimbing Utama

Dr.Ir. Adi Sutanto, MM NIP:196301101989021001

Pembimbing Pendamping

Dr. Ir . Sutawi,M.P

NIP:196504221990031001 Penguji Utama

Dr.Ir. Wehandaka P, MM, M.Kes NIP:11092090283

Penguji Pendamping

Bayu Etti Tri Adiyastiti, S.Pt, M.Sc NIP:0718078702

Malang, 28 April 2016 Dekan

Dr.Ir. Damat, MP

NIP:19640228199003103

(3)

iv vi iv

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan

rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah berupa Skripsi

berjudul Studi Pemasaran Jagung Di Kabupaten Tulungagung.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah dalam rangka menyelesaikan

rangkaian Tugas Akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana di Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Sehubungan dengan semua itu, maka pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Adi Sutanto, MM. Selaku Pembimbing Utama dan Bapak Dr. Ir

Sutawi. MP selaku pembimbing pendamping.

2. Ibu Dr. Ir. Asmah Hidayati. MP Selaku Ketua Jurusan Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Rekan-rekan angkatan tahun 2012 yang telah memberi dukungan semangat

mulai dari persiapan hingga terselesaikannya laporan ini.

4. Sujud sembah dan rasa hormat kepada Ibunda Eny Ismiyati dan Ayahanda

Karto Isdaryanto tercinta yang telah memberikan dorongan doa, material,

semangat dan motivasi yang tulus sehingga penulis dapat menggapai cita-cita.

5. Yuni Indrawati yang telah menemani dan memberi dukungan semangat agar

(4)

v v

Demikian, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh

harapan atas ridha Allah SWT. Amin. Selanjutnya selama menempuh pendidikan

di Fakultas pertanian peternakan UMM, apabila ada kekurangan dan kesalahan,

penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Atas

perhatiannya disampaikan terimakasih

Malang, 25 Mei 2016

Penulis

(5)

iv vi iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan ... 6

1.4Manfaat ... 6

2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1Jagung ... 7

2.2Manajemen Produksi ... 9

2.3Pemasaran ... 13

2.4Saluran Distibusi Pemasaran ... 14

2.5Efisiensi Pemasaran……… ... .16

2.6Margin pemasaran……… .... 17

2.7Hasil Penelitian Sebelumnya ... 20

3 METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.2Materi dan Alat ... 25

3.2.1 Materi penelitian ... 25

3.2.2 Bahan dan Alat ... 26

3.3Batasan Variabel dan Cara Pengamatan ... 27

3.4Metode Pengumpulan Data dan Responden Penelitian ... 29

3.5Metode Analisis Data ... 30

3.6Pelaksanaan ... 32

3.6.1 Persiapan ... 32

3.6.2 Pelaksanaan Penelitian ... 33

3.6.3 Pengambilan Data ... 33

3.6.4 Jadwal ... 33

4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1Kondisi umum ... 34

4.1.1 Keadaan geografis wilayah penelitian ... 34

4.1.2 Keadaan penduduk ... 35

4.1.3 Karakteristik responden sampel ... 36

4.1.3.1Jenis kelamin dan usia... 36

4.1.3.2Tingkat pendidikan dan luas lahan... 38

4.1.3.3Kelembagaan ... 40

4.1.3.4Pengalaman usaha tani ... 42

4.1.3.5Jumlah tanggungan keluarga ... 43

4.1.3.6Pelanggan dan cara pengiriman jagung ... 44

4.1.4 Data Sekunder Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung ... ………..45

(6)

v v

4.2Kondisi khusus ... 46

4.2.1 Produksi jagung ... 46

4.2.2 Saluran pemasaran ... 48

4.2.3 Fungsi pemasaran ... 52

4.2.4 Marjin pemasaran, Price Spread, Distribusi marjin, Share marjin dan Efisiensi Pemasaran secara umum ... 54

4.2.5 Marjin pemasaran, Price Spread, Distribusi marjin, Share marjin dan Efisiensi Pemasaran petani lembaga ... 58

4.2.6 Marjin pemasaran, Price Spread, Distribusi marjin, Share marjin dan Efisiensi Pemasaran petani non lembaga ... 62

4.2.7 Efisiensi pemasaran jagung secara umum ... 66

4.2.8 Efisiensi pemasaran jagung petani lembaga ... 67

4.2.9 Efisiensi pemasaran jagung petani non lembaga ... 68

5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1Kesimpulan ... 70

5.2Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ... 67

SURAT PERNYATAAN... 78

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 79

(7)

iv vi iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Total responden penelitian ... 18

Tabel 2. Margin share dan farmer share pemasaran kab pasaman ... 19

Tabel 3. Analisis narjin saluran pemasaran... 19

Tabel 4. Jumlah responden yang diteliti ... 27

Tabel 5. Jumlah responden yang diteliti ... 29

Tabel 6. Kegiatan penelitian ... 33

Tabel 7. Luas lahan menurut penggunaannya Kabupaten Tulungagung 2013 ... 34

Tabel 8. Distribusi penduduk menurut mata pencaharian di Kabupaten Tulungagung tahun 2008-2012 ... 35

Tabel 9. Umur reponden petani ... 37

Tabel 10. Rentang umur responden pedagang ... 38

Tabel 11. Pendidikan responden petani ... 39

Tabel 12. Pendidikan responden pedagang ... 39

Tabel 13. Luas lahan responden petani ... 39

Tabel 14. Kelembagaan responden ... 40

Tabel 15. Nama kelompok tani ... 41

Tabel 16. Perbedaan petani kelompok dan non kelompok ... 42

Tabel 17. Pengalama usaha tani jagung ... 43

Tabel 18. Tanggungan keluarga petani jagung ... 44

Tabel 19. Pelanggaan Jagung Tulungagung... 45

Tabel 20. Cara Pemasaran Jagung Tulungagung ... 45

Tabel 21. Tabel Produksi Jagung Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 Menurut Kecamatan ... 46

Tabel 22. Jumlah panen... 47

Tabel 23. Bulan panen... 48

Tabel 24. Fungsi pemasaran pada masing-masing lembaga ... 53

Tabel 25. Perhitungan biaya pada saluran pemasaran jagung ... 56

Tabel 26. Perhitungan biaya pada saluran pemasaran jagung petani lembaga ... 60

Tabel 27. Perhitungan biaya pada saluran pemasaran jagung petani non lembaga ... 64

Tabel 28. Data responden penelitian ... 67

Tabel 29. Pelanggan jagung ... 68

Tabel 30. Cara pemasaran ... 69

Tabel 31. Data pemasaran petani secara umum ... 70

Tabel 32. Data pemasaran petani lembaga ... 71

Tabel 33. Data pemasaran petani non lembaga ... 71

Tabel 34. Data pemasaran pedagang ... 72

Tabel 35. Produksi jagung... 73

Tabel 36. Mitra kerja ... 74

Tabel 37. Rata-rata harga jagung nasional oktober-november 2015 ... 75

(8)
[image:8.595.150.448.275.573.2]

v v

Tabel 38. Populasi ternak pengguna jagung di Jawa Timur tahun 2012-2015 ... 75

Tabel 38. Sebaran kebutuhan jagung berdasarkan jenis ternak dan provinsi . tahun 2009 ... 76

Tabel 38. Kuesioner ... 76

(9)

iv vi iv

DAFTAR PUSTAKA

Atman. 2015. Produksi Jagung: Strategi Meningkatkan Produksi Jagung. Plantaxia: Yogyakarta.

BPS. 2010. Jawa Timur Dalam Angka 2009. Surabaya: Badan Pusat Statistik.

BPS. 2013. Data Produksi Pertanian Jagung Jawa Timur Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.

BPS. 2015. Data Produksi Jagung Menurut Provinsi Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.

BPS. 2015. Data Luas Lahan Pertanian Menurut Provinsi Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.

BPS. 2015. Data Populasi Ternak Unggas Provinsi Jawa Timur Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.

BPS. 2016. Data Produktivitas Pertanian Jagung Menurut Provinsi Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.

Dermiyati. 2015. Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan. Plantaxia:Yogyakarta.

Hasan, F. 2010. Peran Luas Panen Dan Produktivitas Terhadap Pertumbuhan Produksi Tanaman Pangan Di Jawa Timur. Jurnal Embryo vol 7 no.1 ISSN 0216-0188.

Mubyarto S., 1987, Meningkatkan Efisiensi Nasional. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta.

Mappigau, P dan A.S.R Esso, 2011. Analisis Strategi Pemasaran Telur Pada Peternakan Ayam Ras Skala Besar Di Kabupaten Sidrap.

Purnomo. M.S dan Hartono, 2007. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rachman, B. 2003. Perdagangan Internasional Komoditas Jagung dalam

Kasryno et,al. (Eds). Ekonomi Jagung Indonesia. Badan Litbang

Pertanian. Jakarta.

Siskaberbapo. 2016. Harga konsumen jagung pipilan kering di Pasar Tulungagung. Siskaberbapo.com diakses 5 April 2016.

Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian: Teori dan Aplikasinya. Rajawali. Jakarta.

Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja grafindo Persada. Jakata.

(10)

v v

Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Stanton, W. J. 2003. Prinsip – prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Sudiyono, A., 2001. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang

Swastika, D.K.S., A. Agustian dan T. Sudaryanto, 2011. Analisis Senjang Penawaran Dan Permintaan Jagung Pakan Dengan Pendekatan Sinkronisasi Sentra Produk, Pabrik Pakan, Dan Populasi Ternak Di Indonesia. Jurnal Informatika Pertanian vol. 20 no. 2: 65-75.

(11)

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar

penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis

pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Hal ini dapat dicapai dengan

memanfaatkan potensi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Sektor

pertanian mempunyai arti yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia,

karena disamping menghasilkan bahan makanan yang langsung dikonsumsi manusia,

sektor pertanian juga menjadi salah satu penyumbang bahan pakan ternak. Salah satu

komoditi andalan di sektor pertanian adalah jagung, karena jagung merupakan salah

satu bahan pokok makanan di Indonesia yang memiliki kedudukan cukup penting

setelah beras.

Selain bahan pokok makanan setelah beras, jagung banyak digunakan untuk

pakan ternak dan bahan baku industri. Kebutuhan jagung untuk pakan ternak kurang

lebih 200.000 ton jagung pipilan kering tiap bulan, Indonesia mengimpor sekitar 2

juta ton jagung pipilan kering yang mengambarkan terbukanya peluang untuk

usahatani jagung didalam negeri. Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri

peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung sebagai bahan

campuran pakan ternak. Indonesia masih merupakan Negara pertanian yang berarti

pertanian merupakan sektor yang sangat berkontribusi dalam kemajuan Negara.

Dewasa ini pertanian jagung menjadi komoditas yang dikembangkan secara

(12)

2 pakan ternak, baik itu ternak unggas maupun ternak ruminansia. Selain menjadi

sumber bahan pakan ternak, jagung juga dikonsumsi manusia, hal ini membuat

pertanian jagung perlu dikembangkan agar kebutuhan jagung dalam negeri tercukupi.

Ditinjau dari perspektif pembangunan pertanian lebih luas, maka

pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup

petani. Sistem agribisnis peternakan merupakan kesatuan usaha yang komersial

dibidang peternakan dengan memanfaatkan semua sumbernya secara optimal untuk

memperoleh manfaat yang maksimal bagi seluruh pelaku subsistem agribisnis yang

terlibat, seperti subsistem pengadaan sarana produksi, subsistem produksi primer

serta subsistem pengolahan dan pemasaran hasil produksi atau bisa disebut subsistem

yang berpengaruh dari hulu ke hilir.

Pembicaraan mengenai sektor peternakan tidak lepas dari pembicaraan bahan

pakan. Pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam usaha peternakan,

ketersediaan pakan yang terbatas dibandingkan dengan populasi manusia dan ternak.

Menurut data BPS pada tahun 2014, Jawa Timur menghasilkan produk jagung

sebesar 5.773.348 ton/tahun, hal ini mengalami kenaikan dari tahun sebelum –

sebelumnya dimana pada tahum 2014 sendiri merupakan menghasilkan produk

jagung tertinggi kedua setelah tahun 2012 produksi jagung yang dihasilkan Jawa

Timur sebesar 6.295.301 ton/tahun. Hal ini membuat jawa timur sebagai salah satu

lumbung jagung terbesar di Indonesia (BPS, 2014).

Jawa Timur sebagai salah satu penghasil bahan pakan jagung di Indonesia.

Sebagai penghasil bahan pakan jagung terbesar untuk pakan ternak Jawa Timur bisa

(13)

3 dengan melihat jumlah lahan yang masih luas di Provinsi jawa Timur terutama

Kabupaten Tulungagung.

Kabupaten Tulungagung memiliki potensi sebagai penghasil produk jagung

yang tinggi dimana pada tahun 2013 saja produk jagung yang mampu dihasilkan

sebesar 262.852 ton/tahun, hal ini masih saja bisa bertambah banyak produksinya

karena lahan yang ada di Kabupaten Tulungagung masih sangat luas (BPS, 2013).

Berbicara produktivitas produk yang tinggi belum berhasil jika tidak

diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. Pemasaran sebagai bagian dari

produksi yang terdiri dari tindakan menciptakan berbagai nilai guna yaitu nilai guna

bentuk, hak milik, tempat dan waktu. Kinerja usaha tani yang baik mempunyai

hubungan yang erat dengan pasar, terutama pertanian jagung yang sangat penting

dalam kelangsungan peternakan baik peternakan ruminansia maupun

non-ruminansia. Saluran pemasaran yang panjang dapat menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan tidak efisiennya sistem pemasaran.

Semakin panjang saluran pemasaran maka sistem pemasaran semakin tidak

efisien. Masing-masing lembaga akan mengambil keuntungan atas jasa yang mereka

korbankan atau disebut dengan profit margin, kemudian pada akhirnya akan

membuat harga ditingkat konsumen tinggi. Ketidakefisiensian ini juga akan

berdampak pada pendapatan petani dimana harga yang diterima petani berbeda jauh

dengan yang diberikan konsumen.

Dalam upaya peningkatan efisiensi usaha, diperlukan studi mengenai sistem

pemasaran dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap pelaku pemasaran.

(14)

4 pemasaran produk-produk industri. Hal ini dikarena tempat usaha tani membutuhkan

suatu sistem pemasaran yang menghimpun barang pertanian, kemudian disalurkan ke

lembaga lain hingga menuju konsumen.

1.2Rumusan Masalah

Mengacu latar belakang diatas permasalahan pokok yang dapat dibahas oleh

penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana saluran pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.

2. Bagaimana komponen biaya pemasaran jagung di Kabupaten

Tulungagung.

3. Bagaimana efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.

4. Bagaimana distribusi marjin dan share marjin pemasaran jagung yang

ada di Kabupaten Tulungagung.

1.3Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menggambarkan saluran pemasaran jagung di Kabupaten

Tulungagung.

2. Menganalisis komponen biaya pemasaran pada setiap pelaku

pemasaran jagung di Kabupaten Tulungagung.

3. Mengidentifikasi efisiensi pemasaran jagung di Kabupaten

Tulungagung.

4. Menganalisis distribusi marjin dan share marjin pemasaran jagung

(15)

5 1.4Manfaat

Adapun manfaat penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti

selanjutnya terutama calon penelitian yang mengkaji pola

pendistribusian dan pemasaran bahan pakan jagung di Tulungagung.

2. Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan kebijakan dalam perbaikan

sistem pemasaran jagung nasional terutama di Kabupaten

Gambar

Tabel 38. Populasi ternak pengguna jagung di Jawa Timur tahun                          2012-2015 ...................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan aktivitas prediksi untuk masing-masing senyawa fungisida baru dilakukan dengan menggunakan model persamaan QSAR terbaik yang diperoleh dari hasil analisis... HASIL

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa semester IV Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Inggris Universitas Sam Ratulangi sudah baik dalam menulis

Matlamat utama daripada proses ini ialah membimbing, memandu atau membantu individu terbabit (klien) dalam usaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Perlu

Identifikasi human error menggunakan metode SHERPA ini dilakukan untuk mengetahui human error yang mungkin terjadi pada saat menggunakan mesin-mesin sehingga

WAHYUDI WIRATAMA Matematika SMK MUHAMMADIYAH BULAKAMBA

Hasil data pada beban satu orang atau tanpa pembonceng untuk suhu mesin yang terukur pada sirip block mesin didapat bahwa pada penggunaan plat yang berfungsi

Dengan menggunakan tingkat signifikasi 0,05 diperoleh sig Loan to deposite ratio sebesar 0,741, sig Debt ratio sebesar 0,063 dan sig Return on assets sebesar 0,670 lebih besar dari

Tugas Wakil Presiden yang diatur dalam masing – masing konstitusi negara tersebut didasarkan pada sistem pemerintahan yang dianut oleh masing- masing negara