• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM RESTORAN DAN GALERI LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN JOGJA RESTO DAN GALERI RESTORAN DAN GALERI SENI LUKIS DI YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN UMUM RESTORAN DAN GALERI LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN JOGJA RESTO DAN GALERI RESTORAN DAN GALERI SENI LUKIS DI YOGYAKARTA."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Andri Prasetia | 03.01.11640 19

BAB II

TINJAUAN UM UM RESTORAN DAN GALERI

II.1. Tinjauan Umum Restoran II.1.1. Pengertian Restoran

M enurut M arsum4, rest oran adalah suatu t em pat at au bangunan

yang diorganisir secara komersil, yang m enyelenggarakan pelayanan

dengan baik kepada semua konsumennya baik berupa makanan maupun

minum an. Tujuan operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan

sebagaimana t ercant um dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School Hot el Administ ration di Cornell Universit y. Selain bert ujuan bisnis atau mencari keunt ungan, membuat puas para konsumennya pun m erupakan

t ujuan operasional restoran yang ut ama.

Pengert ian rest oran at au rumah m akan m enurut Keputusan

M ent eri Pariw isat a, Pos dan Telekom unikasi No.KN.73/ PVVI05/ M PPT-85

t ent ang Perat uran usaha Rum ah M akan, dalam perat uran ini yang

dim aksud dengan pengusaha Jasa Pangan adalah : “ Suatu usaha yang

menyediakan jasa pelayanan makanan dan minum an yang dikelola secara

komersial” . Sedangkan m enurut perat uran M ent eri Kesehat an RI No.

304/ M enkes/ Per/ 89 t ent ang persyarat an rumah m akan m aka yang

dim aksud rum ah m akan adalah sat u jenis usaha jasa pangan yang

bert em pat di sebagian at au seluruh bangunan yang perm anen dilengkapi

dengan peralat an dan perlengkapan untuk proses pem buat an,

penyim panan dan penjualan m akanan dan minuman bagi umum di

t em pat usahanya.

Secara um um , rest oran m erupakan t em pat yang dikunjungi orang

unt uk mencari berbagai macam m akanan dan m inuman. Rest oran

4

(2)

Andri Prasetia | 03.01.11640 20

biasanya juga m enyuguhkan keunikan t ersendiri sebagai daya t ariknya,

baik melalui m enu masakan, hiburan m aupun t ampilan fisik bangunan.

II.1.2. Klasifikasi Restoran

Klasifikasi rest oran m enurut M arsum5, rest o at au rest oran

dikelompokkan m enjadi beberapa jenis menurut kegiat an dan makanan

at au minum an yang disajikannya, yait u:

Tabel 2.1.

Jenis Restoran Berdasarkan M akanan dan M inuman Serta Kegiatan yang Ada di Dalamnya

Jenis Restoran Keterangan

A’la cart e rest aurant

M enu lengkap dan dan m erupakan rest oran t anpa

at uran mengikat at au bebas.

Table d’hot el

Rest oran dengan menu yang lengkap dan

menyajikan set iap menu berurut an dari m enu

pembuka sam pai penutup. Biasanya erat

hubungannya dengan hot el.

Coffe shop

M erupakan t em pat m akan dan minum yang

menyuguhkan suasana sant ai t anpa aturan yang

mengikat dan biasanya m enyuguhkan racikan kopi

sebagai m enu special diluar m akanan-m akanan kecil

at au m akanan siap saji.

Cafet eria

M erupakan t em pat m akan dan minum yang

t erbat as m enyajikan rot i at au sandw ich sert a

minum an-m inuman ringan yang t idak beralkohol,

biasanya erat hubungannya dengan kantor.

5

(3)

Andri Prasetia | 03.01.11640 21

Jenis Restoran Keterangan

Cant een

M erupakan t em pat m akan dan minum yang

menyajikan berbagai m akanan-m akanan instan

dengan harga yang t erjangkau.

Cont inent al rest aurant

Rest oran yang m em berikan kebebasan bagi

pengunjungnya unt uk m em ilih bahkan mengiris

makanan yang dipesannya sendiri.

Carvery

M erupakan rest oran yang biasanya t erdapat di

mot el kecil dan menyajikan makanan dan m inuman

sederhana.

Discotheque

M erupakan t em pat m akan dan minum yang

menyuguhkan suasana hingar bingar music sebagai

daya t ariknya. Biasanya m enyuguhkan m akanan dan

minum an cepat saji.

Fish and chip shop

Rest oran yang m enyajikan menu ikan dan kripik

at au snack sebagai m enu ut am a

Grill room

Rest oran dengan m enu m asakan panggang at au

barbekyu sebagai menu andalan.

Int avern

Rest oran kecil di pinggiran kot a yang biasanya

menyuguhkan makanan cepat saji dan m inuman

kopi.

Pizzeria

Rest oran dengan m enu pizza dan past a sebagai

menu ut ama.

Creeperie

Rest oran yang m enyajikan berbagai m enu kreps dan

manisan.

Pub Rest oran yang m enjual m inuman beralkohol.

Café

Tempat untuk makan dan minum dengan sajian

(4)

Andri Prasetia | 03.01.11640 22

Jenis Restoran Keterangan at au tidak resm i.

Specialt y rest aurant

M erupakan t empat untuk m akan dan m inum yang

memiliki t em a khusus at au kekhususan m enu

masakan yang akan disajikan dan biasanya mem iliki

cit arasa yang berbeda dengan rest oran lain.

Terrace rest aurant

M erupakan t em pat m akan dan minum yang

umum nya terlet ak di luar ruangan dan biasanya erat

hubungannya dengan fasilit as hot el. Di

Negara-negara barat t errace rest aurant biasanya hanya

buka saat musim panas saja.

Gourm ent rest aurant

M erupakan t empat untuk m akan dan m inum yang

biasanya diperuntukan bagi orang-orang yang

sangat mengert i akan cit arasa sehingga banyak

menyediakan m akanan-makanan lezat dengan

pelayanan yang megah dan harga yang mahal.

Family rest aurant

M erupakan rest oran sederhana untuk makan dan

minum keluarga at au rombongan dengan harga

yang t idak m ahal sert a m enyuguhkan suasana

nyam an dan sant ai.

M ain dining room

M erupakan ruang m akan besar at au rest oran yang

umum nya t erdapat di hot el, penyajian m akanannya

secara resmi, servis yang diberikan dapat

menggunakan gaya perancis maupun rusia,

sedangkan orang-orang yang dat ang pada umumnya

(5)

Andri Prasetia | 03.01.11640 23

Sedangkan menurut Soekresno, dilihat dari sist em pengelolaan dan

syst em penyajiannya, rest oran dapat diklasifikasikan m enjadi tiga, yaitu6:

1. Formal rest aurant (rest oran form al).

Pengert ian formal rest oran adalah indust ry jasa pelayanan

m akanan dan minum an yang dikelola secara kom ersial dan

professional dengan pelayanan yang eksklusif.

Cirri-ciri rest oran form al:

a. Penerim aan pelanggan dengan syst em pesan t em pat

t erlebih dahulu.

b. Para pelanggan t erikat dengan m enggunakan pakaian

form al.

c. M enu pilihan yang disediakan adalah m enu klasik / m enu

eropa popular.

d. Sist em penyajian yang dipakai adalah Russian Service /

French Service at au modifikasi dari kedua t able service

t ersebut .

e. Disediakan ruang cockt ail selain ruangan jamuan makan

digunakan sebagai t em pat untuk m inum yang beralkohol

sebelum sant ap makan.

f. Dibuka untuk pelayanan m akan m alam at au m akan siang

at au untuk makan m alam dan makan siang, t et api t idak

menyediakan makan pagi.

g. M enyediakan berbagai m erek minum an bar secara lengkap

khususnya w ine dan champagne dari berbagai Negara

penghasil wine di dunia.

6

(6)

Andri Prasetia | 03.01.11640 24

h. M enyediakan hiburan musik hidup dan t empat untuk

melant ai dengan suasana rom antic dan eksklusif.

i. Harga m akanan dan minuman relat ive t inggi disbanding

harga m akanan dan m inuman di rest oran informal.

j. Penat aan bangku dan kursi m em iliki area service yang

lebih luas unt uk dapat dilewat i gueridon.

k. Tenaga relat ive banyak dengan st andar kebutuhan sat u

pramusaji unt uk m elayani 4-8 pelanggan.

Contoh:

M em bers Rest aurant

Super Club

Gourm et

M ain Dining Room

Grilled Rest aurant

Execut ive Rest aurant

2. Informal rest aurant (rest oran informal)

Pengert ian rest oran inform al adalah indust ry jasa pelayanan

m akanan dan minum an yang dikelola secara kom ersial dan

professional dengan lebih m engut am akan kecepat an

pelayanan, keprakt isan dan percepat an frekuensi pelanggan

yang silih bergant i .

Cirri-ciri rest oran inform al:

a. Harga makanan dan minum an relat ive m urah.

b. Penerim aan pelanggan t anpa sist em pemesanan tem pat .

c. Para pelanggan yang dating t idak t erikat untuk

(7)

Andri Prasetia | 03.01.11640 25

d. Sist em penyajian m akanan dan m inuman yang dipakai

adalah American Service / ready plat e bahkan self-service at aupun count er-service.

e. Tidak m enyediakan hiburan music hidup.

f. Penat aan m eja dan bangku cukup rapat antara sat u

dengan yang lain.

g. Daftar m enu oleh pramusaji tidak dipresent asikan kepada

t am u / pelanggan namun dipampang di count er / langsung

di set iap meja m akan untuk m em percapat proses

pelayanan.

h. M enu yang disajikan sangat t erbat as dan mem bat asi

menu-menu yang relat ive cepat selesai dim asak.

i. Jum lah t enaga servis relat ive sedikit dengan st andar

kebutuhan 1 pramusaji untuk m elayani 12-16 pelanggan.

Contoh:

Café

Cafet eria

Fast Food Rest aurant

Coffe shop

Bist ro

Cant een

Taverns

Fam ily Rest aurant

Pub

Sandw ich corner

Burger corner
(8)

Andri Prasetia | 03.01.11640 26

3. Specialt ies rest aurant

Pengert ian specialties rest aurant adalah indust ry jasa

pelayanan m akanan dan minuman yang dikelola secara

kom ersil dan professional dengan m enyediakan m akanan khas

dan diikut i dengan sist em penyajian yang khas dari suatu

negara t ert ent u.

Cirri-ciri specialt ies rest aurant :

a. M enyediakan sist em pemesanan t empat .

b. M enyediakan menu khas suatu negara t ert ent u, populer

dan disenangi banyak pelanggan secara um um.

c. Sist em penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal

dan dim odifikasi dengan budaya int ernasional.

d. Hanya dibuka untuk m enyediakan makan siang at au

makan malam.

e. M enu ala-cart e dipresent asikan oleh pramusaji ke

pelanggan.

f. Biasanya m enghadirkan m usik / hiburan khas negara asal.

g. Harga makanan relat if tinggi dibanding informal rest aurant

dan lebih rendah dibaning formal rest aurant .

h. Jum lah t enaga service sedang, dengan st andar kebutuhan

1 pramusaji untuk m elayani 8-12 pelanggan.

Contoh:

Indonesian food rest aurant

It alian food rest aurant

Thai food rest aurant

Japanese food rest aurant
(9)

Andri Prasetia | 03.01.11640 27

II.1.3. Ketentuan Umum Pendirian Restoran

Berdasarkan Perat uran Pemerint ah No. 24 t ahun 1979, Rumah

M akan m erupakan sekt or usaha yang t ercakup dalam bidang

Kepariw isat aan, dan pem binaanya diserahkan kepada Pem erint ah Daerah

Tingkat I. Namun unt uk t ercapainya kesat uan t at a cara pengaturan dan

pembinaan urusan rum ah makan t ersebut , maka pemerint ah

mengeluarkan SK M ent eri Pariw isat a, Pos dan Telekom unikasi No : KM

73/ PW 105/ M PPT-85 t entang Perat uran Urusan Rumah M akan.

Berdasarkan SK t ersebut m enunjukkan bahwa pembinaan dan

pengaw asan rumah makan dilakukan oleh Gubernur, sedangkan t at a cara

pengaw asan dit et apkan oleh Gubernur sebagai Kepala Daerah Tingkat I.

Sehingga untuk mengusahakan sebuah Rumah M akan harus m emiliki ijin

lokasi dan ijin usaha yang m asing-masing dit et apkan oleh Gubernur

sebagai Kepala Daerah Tingkat I.

Sem ent ara it u, m enurut SK Direkt orat Jenderal Pariw isat a No.

15/ U/ II/ 88 t ent ang Pelaksanaan Ket ent uan dan Penggolongan Rest oran

menunjukkan bahw a perijinan dalam bidang usaha rest oran ini secara

umum dapat dibagi m enjadi dua jenis, yaitu :

1. Ijin Sement ara Usaha Rest oran.

Ijin Sement ara Usaha Rest oran adalah ijin yang bersifat

sem ent ara yang berlaku sampai 3 t ahun dan diberikan oleh

Direkt ur Jenderal untuk membangun rest oran.

2. dan Ijin Tet ap Usaha Rest oran.

Ijin Tet ap Usaha Rest oran adalah ijin t et ap yang diberikan oleh

Direkt ur Jenderal untuk mengusahakan rest oran.

Sedangkan untuk penyediaan jasa-jasa lainnya dilingkungan

Rest oran yang t idak m enjadi bagian dari ijin t et ap usaha rest oran, w ajib

(10)

Andri Prasetia | 03.01.11640 28

dan perundang-undangan yang berlaku. Pem binaan dan pengaw asan

t erhadap pem bangunan dan pengusahaan rest oran dilakukan oleh

Direkt ur Jenderal at au pejabat yang ditunjuk, demikian pula t erhadap

pemindahan hak kepemilikan rest oran at au perubahan nama dan at au

lokasi juga w ajib dilaporkan secara t ert ulis.

Set iap rum ah makan dan rest oran harus memiliki ijin dari

Pem erint ah Daerah Kabupat en/ Kot a sesuai dengan perat uran dan

perundang-undangan yang berlaku, dan unt uk mem peroleh ijin t ersebut

maka set iap rum ah makan at au rest oran w ajib memiliki sert ifikat laik

sanit asi yang higienis dari Dinas Kesehat an Kabupat en at au Kot a. Set iap

rum ah m akan at au rest oran diw ajibkan m emperkerjakan seorang

penanggungjaw ab yang m empunyai penget ahuan hygiene sanit asi

makanan dan t elah m emiliki set ifikat hygiene sanit asi m akanan. Tenaga

penjamah makanan yang bekerja pada rum ah makan dan rest oran w ajib

berbadan sehat dan m elakukan pem eriksaan kesehat an secara berkala

minim al 2 kali dalam sat u t ahun. Set iap penjam ah m akanan w ajib

memiliki sert ifikat kursus penjam ah makanan, yang dapat diperoleh dari

inst ansi penyelenggara kursus sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku. Namun dem ikian pem erint ah Indonesia sejak t ahun 1999 m elalui

UU No. 22 tahun 1999 t elah m encanangkan program kebijaksanaan

Ot onomi Daerah (Ot da) yang pelaksanaannya dimulai sejak t ahun 2001.

Dengan adanya kebijaksanaan Otda t ersebut m aka beberapa inst ansi

pemerint ah yang berkom pet en dibidang rest oran dan rum ah m akan,

sepert i : Kanwil Pariwisat a, Seni dan Budaya m elebur menjadi Dinas

Pariw isata Daerah. Sehingga segala kew enangan yang semula m enjadi

milik Kantor W ilayah menjadi milik Kantor Dinas dan segala bent uk

perijinan, khususnya di bidang rest oran dan rumah m akan, m ulai t ahun

2001 t elah dialihkan secara bert ahap kepada Pem erint ah Daerah Tingkat

(11)

Andri Prasetia | 03.01.11640 29

II.1.4. Standar Prosedur Pengoperasian Restoran

Prosedur pengoperasian suat u rest oran adalah suat u pedoman

yang m engatur t im kerja rest oran dalam akt ifit asnya m em berikan

pelayanan pada pelanggan, dengan tujuan dapat dim engert i, dipahami

dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh seluruh staf rest oran yang ada.

Pedom an kerja t ersebut dimulai dari persiapan rest oran dibuka sampai

rest oran dit ut up, yaitu7:

1. Sebelum rest oran dibuka

Rest oran tidak dibuka 24 jam sehingga akan ada saat

dimana rest oran dibuka dan rest oran ditutup. Sebelum jam

buka t im kerja m em persiapkan segala sesuat u menyangkut

persiapan fisik rest oran mulai dari kebersihan rest oran dan

lingkungannya, kondisi udara, kelengkapan peralat an

penyajian, makanan dan minum an yang bersih, higienis sert a

kebersihan fisik t im kerja sepert i kebersihan badan dan

kelengkapan sert a kerapihan seragam kerja masing-m asing.

2. Selam a rest oran dibuka

Rest oran dibuka sesuai jam yang t elah dit ent ukan set elah

persiapan fisik dan psikis sert a briefing t elah dilakukan semua. Tiba saat yang dinanti-nant i oleh kedua belah pihak yakni

cust omer m emiliki produk rest oran dengan harapan m em peroleh sesuat u yang m ereka inginkan. Pihak m anajem en

rest oran m enjual produk unt uk m encipt akan pelanggan

dengan laba t ert ent u.

Untuk mempert emukan kedua keinginan yang berbeda

t ersebut kuncinya ada pada ket epat an, kecekat an, kejelian,

7

(12)

Andri Prasetia | 03.01.11640 30

kepekaan sumber t enaga yang profesional dengan sist em dan

t ahapan pelayanan yang dapat memenuhi keinginan

pelanggan, t ahapan dim aksud dimulai pelanggan dengan

m em asuki pintu sam pai m eninggalkan pintu rest oran.

3. Rest oran ditutup

Rest oran t ut up sesuai dengan jam yang t elah dit ent ukan

dan set elah pelanggan m eninggalkan rest oran.

II.1.5. Persyaratan Ruang Restoran

M enurut Soekresno, ruang at au area yang ada di dalam suatu

rest oran dibagi ke dalam dua bagian yang memiliki fungsi dan kegunaan

yang berbeda-beda, yaitu8:

1. Ruangan Depan (Front Area)

Ruangan depan yang dim aksud disini adalah

ruangan-ruangan yang mem punyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan

bagi pelanggan rest oran sebagai daerah pelayanan.

Persyarat an ruang rest oran:

Luas area m em enuhi st andar

Penyekat ant ara rest oran dan dapur harus t ahan

t erhadap api

Selalu t erpasang alat det eksi kebakaran

Sirkulasi udara memadai dan t ersedia pengat ur suhu

udara

Bersih, rapi dan sanit asi (memenuhi syarat kesehat an)

M udah untuk dibersihkan dan diraw at

8

(13)

Andri Prasetia | 03.01.11640 31

2. Ruangan Belakang (Back Area)

Yang dim aksud dengan ruang belakang adalah ruangan

ruangan yang m em punyai fungsi dan kegunaan sebagai area

penyim panan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan

m inum an yang m ana sebagai t empat aktifit as kerja bagi

karyawan rest oran dan sebagai daerah t erlarang bagi para

pelanggan unt uk m asuk di dalamnya, sepert i dapur, gudang,

t empat penumpukan sampah, st ew ard area dan lain

sebagainya.

Syarat -syarat back area:

Cukup penerangan

Gudang penyim pan bahan makanan t erpisah sesuai

jenisnya

Lant ai t idak licin dan dibuat kan selokan-selokan

saluran pembuangan air yang m emadai dan lancar

Terpasang alat penghisap dan saluran pem buangan

asap dapur

Saluran air bersih cukup lancar dan mencukupi

Dan lain-lain sepert i yang t erdapat dalam persyarat an

rest oran

II.1.5.1.Pedoman Luas Area Restoran

Luas area yang ada pada rest oran di bagi kedalam dua kelompok

besar yait u area rest oran dan area dapur yang dijelaskan sebagai

berikut9:

1. Pedom an luas rest oran

(Tidak t ermasuk dapur rest oran):

= 1,6m ² / orang

9

(14)

Andri Prasetia | 03.01.11640 32

2. Pedom an luas dapur

(Term asuk t empat penyim panan m akanan panas, ruang

penyim panan masakan dingin, t empat cuci dan chef office):

= 1,4m ² x jumlah pelanggan

II.1.5.2.Pedoman Tata Letak M eja dan Kursi

Pedom an tat a let ak m eja dan kursi diatur sebagai berikut10:

Jalur pelayanan

Ant ara t em pat duduk yang sat u dengan t empat duduk yang

m em belakangi m erupakan gang at au disebut jalur pelayanan

dengan jarak 1350 mm sebagai jalur 2 pramusaji at au 1

pram usaji

Pergeseran maju mundur jursi ant ara 100-200 m m untuk

kebutuhan duduk.

Pergeseran mundur kursi untuk pelanggan berdiri 300 mm

Kepadat an untuk meja count er bar 625 mm per orang

Jarak duduk pada count er bar ant ara 1 orang dengan orang

lain 75 m m

II.1.5.3.Standar Penyimpanan Peralatan Restoran

St andar penyimpanan peralat an pada rest oran adalah sebagai

berikut11:

1. St andar tinggi rak gudang

Untuk penyim panan barang yang relat if besar, ket inggian

pada rak t erat as 1500 m m dan unt uk barang-barang relat if

ringan m aksim al sesuai jangkauan untuk meraih barang yaitu

1950 m m

10

Soekresno. idem, hlm. 39. 11

(15)

Andri Prasetia | 03.01.11640 33

2. St andar jarak rak penyimpanan

Untuk peralat an rak penyim panan ant ara rak dengan

lainnya t anpa keret a barang yait u 1200 m m. untuk pelet akan

rak penyim panan ant ara rak dengan yang lainnya dengan

m enggunakan keret a barang yaitu 1500 m m

II.1.5.4.Persyaratan Dapur, Ruang M akan dan Gudang M akanan

Persyarat an unt uk dapur, ruang m akan dan gudang makanan

adalah sebagai berikut12:

1. Dapur

Luas dapur sekurang-kurangnya 40% dari ruang makan

at au 27% dari luas bangunan

Permukaan lant ai dibuat cukup landai ke arah saluran

pembuangan air limbah

Permukaan langit -langit harus m enutup seluruh at ap ruang

dapur, permukaan rat a, berw arna terang dan mudah

dibersihkan

Penghawaan dilengkapi dengan alat pengeluaran udara

panas maupun bau-bauan / exhaust er yang dipasang

set inggi 2 met er dari lant ai dan kapasit asnya sesuai

bangunan

Tungku dapur dilengkapi dengan sungkup asap (hood), alat

perangkap asap, cerobong asap, saringan dan saluran sert a

pengumpul lem ak

Semua tungku t erlet ak di baw ah sungkup asap (hood)

Pint u yang berhubungan dengan halam an luar dibuat

rangkap, dengan pintu bagian luar m em buka ke arah luar

12

(16)

Andri Prasetia | 03.01.11640 34

Daun pintu bagian dalam dilengkapi dengan alat pencegah

masuknya serangga yang dapat menutup sendiri

Ruangan dapur t erdiri dari:

o

Tem pat pencucian peralat an

o

Tem pat penyimpanan bahan m akanan

o

Tem pat pengepakan

o

Tem pat persiapan

o

Tem pat administ rasi

Int ensitas pencahayaan alam m aupun buat an m inim al 10

foot candle (fc)

Pert ukaran udara sekurang-kurangnya 15 kali per jam

unt uk m enjamin kenyamanan kerja di dapur,

menghilangkan asap dan debu

Ruang dapur harus bebas dari serangga, t ikus dan hewan

lainnya

Udara di dapur tidak boleh m engandung angka kuman

lebih dari 5 jut a/ gram

Tersedia sedikit nya meja peracikan, peralat an,

lemari/ fasilit as penyim panan rak dingin, rak-rak peralat an,

bak-bak pencucian yang berfungsi dan t erpelihara dengan

baik

Harus dipasang tulisan “ cucilah t angan anda sebelum

menjam ah m akanan dan peralat an” di t empat yang m udah

t erlihat

Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban/ WC,

pet urasan/ urinoir kamar m andi dan t empat t inggal

2. Ruang makan

(17)

Andri Prasetia | 03.01.11640 35

M eja, kursi dan t aplak m eja harus dalam keadaan bersih

Tempat unt uk m enyediakan / peragaan m akanan jadi

harus dibuat fasilit as khusus yang m enjamin t idak

t ercem arnya makanan

Rum ah m akan dan rest oran yang t idak mem punyai dinding

harus t erhindar dari pencem aran

Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban/ W C,

pet urasan/ urinoir, kamar m andi dan t em pat tinggal

Harus bebas dari serangga, t ikius dan hewan lainnya

Lant ai, dinding dan langit -langit harus selalu bersih, w arna

t erang

Perlengkapan set kursi harus bersih

Perlengkapan set kursi t idak boleh m engandung kutu

busuk / kepinding

3. Gudang bahan makanan

Jum lah bahan m akanan yang disimpan sesuaikan dengan

ukuran gudang

Gudang bahan m akanan t idak boleh untuk m enyim pan

bahan lain selain makanan

Pencahayaan gudang m inimal 4 foot candle (fc) pada

bidang set inggi lut ut

Gudang dilengkapi dengan rak-rak t em pat penyimpanan

makanan

Gudang dilengkapi dengan vent ilasi yang menjam in

sirkulasi udara

Gudang harus dilengkapi dengan pelindung serangga dan
(18)

Andri Prasetia | 03.01.11640 36

II.2. Tinjauan Umum Galeri II.2.1. Pengertian Galeri

M enurut arti bahasanya, galeri dit erjem ahkan kedalam beberapa

art i dibawah ini, diant aranya:

M enurut Oxford Advanced Learner’s Dict ionary, A.S Hornby, edisi kelim a,

Great Brit ain: Oxford Universit y Press, 1995;

1. Gallery: A room or building for showing works of art .

M enurut Kamus Inggris - Indonesia, An English-Indonesian Dict ionary, John M . Echols dan Hassan Shadily, edisi XIX, Jakart a: PT. Gram edia

Pust aka Ut am a, 1990;

2. Galeri: Serambi, balkon, balai at au gedung kesenian.

M enurut Pusat Bahasa Depart emen Pendidikan Nasional, 2003:

3. Galeri: ruangan / gedung t empat untuk mem am erkan benda /

karya seni

Selanjutnya sepert i yang t ert ulis pada W ebst er’s Revised Unabridged Dictionary, 1913;

4. Gallery :

A long and narrow corridor, or place for w alking; a

connect ing passagew ay, as bet w een one room and anot her; also, a long hole or passage excavat ed by a boring or burrow ing animal.

A room for t he exhibition of works of art ; as, a picture

gallery; hence, also, a large or import ant collect ion of paint ings, sculpt ures, et c.

A long and narrow plat form at tached t o one or more sides
(19)

Andri Prasetia | 03.01.11640 37

bracket s or columns; -- som et imes int ended t o be occupied by musicians or spect at ors, somet im es designed merely t o increase t he capacit y of t he hall.

Berikut nya, m enurut “ Encyclopedia of American Archit ecture” , Galeri dit erjemahkan sebagai suat u w adah untuk m enggelar karya seni rupa.

Dari beberapa art i yang t ert ulis diat as, dapat disim pulkan bahw a,

galeri adalah suatu t em pat at au w adah yang m enampung berbagai

ekspresi sert a apresiasi t erhadap hasil karya m anusia, yaitu seni.

Galeri memiliki kesam aan dengan m useum karena pada

hakekat nya berfungsi untuk m emam erkan suat u w ujud karya seni baik 2

dim ensi m aupun 3 dimensi kepada publik, dimana benda seni t ersebut

t idak hanya dapat dilihat t etapi dapat juga diraba dan dirasakan. Nam un

galeri dan museum juga mem iliki perbedaan m endasar dimana museum

merupakan t em pat untuk m em am erkan barang-barang seni sedangkan

galeri selain sebagai w adah untuk m em am erkan barang-barang yang ada

sekaligus sebagai t em pat bert ransaksi unt uk benda-benda t ersebut

sehingga lebih mengarah kepada kegiat an bisnis.

II.2.2. Klasifikasi Galeri

Klasifikasi jenis galeri dibagi m enurut fungsi dan wujud obyek yang

diw adahinya. Diant aranya adalah:

M useum Gallery

M erupakan galeri non profit yang berfungsi memam erkan

suat u obyek seni kepada khalayak um um . Secara umum dapat

diartikan sepert i museum m ini.

(20)

Andri Prasetia | 03.01.11640 38

M erupakan galeri yang dimiliki secara privat untuk m ew adahi

pam eran at au suatu obyek seni para seniman, biasanya galeri

ini tidak memungut biaya dari para senim an t et api m em ungut

biaya dari t ransaksi yang t erjadi di dalamnya.

Online Gallery

M erupakan galeri yang dapat diakses secara online yang

m enam pilkan suatu karya seni untuk dipam erkan dan dijual.

Vanit y Gallery

M erupakan galeri yang biasanya disewa at au disaw akan

kepada para seniman untuk memam erkan karya seninya.

II.2.3. Tujuan Galeri

Tujuan adanya galeri m enurut Kakanw il Perdagangan adalah

unt uk m em berikan informasi t ent ang benda dan hasil karya seni baik

yang berasal dari karya seniman m aupun produk indust ry kepada

pengunjung at au konsum en dengan cara m em ajang at au memamerkan

barang-barang t ersebut kedalam suat u pam eran yang sesungguhnya

sehingga diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas dan dapat

juga membantu senim an yang belum mampu unt uk m enggelar pam eran

t unggal.

II.2.4. Fungsi Galeri

Fungsi galeri m enurut Kakanwil Perdagangan sesuai w adahnya

sebagai t em pat komunikasi ant ara konsum en dan produsen adalah

sebagai berikut :

1. Sebagai t empat promosi barang-barang seni.

2. Sebagai t empat m engem bangkan pasar bagi para senim an.

3. Sebagai t em pat m elest arikan dan m em perkenalkan karya seni

(21)

Andri Prasetia | 03.01.11640 39

4. Sebagai t empat pem binaan usaha dan organisasi usaha ant ara

senim an dan pengelola.

5. Sebagai jembat an dalam rangka eksist ensi pengem bangan

kew irausahaan.

6. Sebagai salah sat u obyek pengembangan pariwisat a nasional.

II.2.5. Jenis Koleksi Galeri

Sebagai t em pat m em am erkan barang-barang seni pada khusunya,

ada beberapa jenis barang yang dipam erkan, yaitu jenis koleksi 2 dimensi

yang diant aranya adalah seni lukis dan seni grafis lainya, sedangkan untuk

jenis koleksi 3 dimensi diant aranya adalah patung, seni gerabah at au

keram ik, seni ukir, seni kerajinan t angan dan kriya.

II.2.6. Persyaratan Ruang Pamer Galeri

M enurut Neufert13, Ruang pam er pada galeri sebagai t em pat

unt uk m emamerkan at au mendisplay karya seni harus memenuhi

beberapa hal yait u:

1. Terlindung dari kerusakan, pencurian, kelem baban,

kekeringan, cahaya m at ahari langsung dan debu.

2. Pencahayaan yang cukup

3. Penghaw aan yang baik dan kondisi ruang yang st abil

4. Tam pilan display dibuat sem enarik m ungkin dan dapat dilih at

dengan m udah

II.2.7. Tata Cara Display Koleksi Galeri

Benda koleksi baik 2 dim ensi maupun 3 dimensi yang ada di dalam

galeri dapat dit at a sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah

13

(22)

Andri Prasetia | 03.01.11640 40

dinikmat i oleh para pengunjung. M enurut Patricia Tut t dan David Adler14,

penat aan at au display benda koleksi ada t iga m acam , yait u:

In show case

Benda koleksi m empunyai dimensi kecil m aka diperlukan

suat u t em pat display berupa kot ak t em bus pandang yang

biasanya t erbuat dari kaca. Selain unt uk m elindungi, kot ak

t ersebut t erkadang berfungsi untuk memperj elas at au

m em perkuat t em a benda koleksi yang ada.

Free st anding on t he floor or plinth or support s

Benda yang akan dipam erkan m emiliki dim ensi yang besar

sehingga diperlukan suatu panggung at au pembuat an

ket inggian lant ai sebagai bat as dari display yang ada.

Contoh: pat ung, produk inst alasi seni, dll.

On w all or panels

Benda yang akan dipamerkan biasanya merupakan karya seni

2 dimensi dan dit em pat kan di dinding ruangan m aupun part isi

yang dibentuk untuk m embat asi ruang.

Contoh: karya seni lukis, karya fot ografi, dll.

Pada penat aan benda dengan nilai hist ori t inggi at au benda berharga

lainnya lebih baik unt uk dipam erkan m enggunakan lem ari kaca yang

memiliki kunci pengam an.

Sedangkan m enurut M art in, ada beberapa syarat t entang cara

pemajangan benda koleksi seni yang ada ant ara lain adalah dengan cara

berikut :

14

(23)

Andri Prasetia | 03.01.11640 41

1. Random t ypical large gallery.

Penat aan benda yang dipam erkan disajikan dengan acak,

biasanya t erdapat pada galeri yang berisi benda-benda non

klasik dan bent uk galeri yang asim et ris, ruang-ruang yang ada

pada galeri dibentuk m em punyai jarak at au lorong

pem bat asan oleh pintu. Jenis dan m edia seni yang ada

dicampur dan menguat kan kesan acak.

Contoh: menggabungkan display benda 2 dimensi dan 3

dimensi sepert i seni lukis dan seni patung.

2. Large space w ith an int roduct ory gallery.

Pengolahan ruang pam er dengan pem bagian area pam er

sehingga m em perjelas t ent ang benda apa yang dipamerkan

didalamnya, pem bagian dimulai pada suat u ruang ut am a

kem udian dengan memperkenalkan t erlebih dahulu benda apa

yang dipajang didalamnya.

II.2.8. Pola Sirkulasi pada Galeri

Pola sirkulasi pada galeri adalah pola lalu lint as pejalan kaki yang

t erjadi di dalam ruang galeri dan diatur sedemikian rupa sehingga mam pu

mencipt akan keseimbangan penggunaan ruang t erhadap fungsi ruang itu

sendiri. Selain it u, pola sirkulasi juga dapat m emberikan arahan kepada

para pengunjung untuk dapat m enikmat i sem ua fungsi dan t em a dari

suatu ruang secara lebih m enyeluruh dan lengkap. M enurut De Chiara

dan Calladar15, t ipe sirkulasi dalam suat u ruang yang dapat digunakan

adalah sebagai berikut :

15

(24)

Andri Prasetia | 03.01.11640 42

1. Sequent ial Circulat ion

Adalah surkulasi yang t erbent uk berdasarkan ruang yang t elah

dilalui dan benda seni yang dipam erkan sat u persat u m enurut

ruang pamer yang berbent uk ulir m aupun mem ut ar sampai

akhirnya kem bali menuju pusat ent rance area galeri.

Gambar 2.1. Pola jalur Sequent ial Circulat ion

Sumber: De Chiara and Calladar

2. Random Circulat ion

Adalah sirkulasi yang m emberikan kebebasan bagi para

pengunjungnya untuk dapat m em ilih jalur jalannya sendiri dan

t idak t erikat pada suatu keadaan dan bent uk ruang t ert ent u

(25)

Andri Prasetia | 03.01.11640 43 Gambar 2.2. Pola jalur Random Circulat ion

Sum ber: De Chiara and Calladar

3. Ring Circulat ion

Adalah sirkulasi yang m em iliki dua alt ernat if, penggunaannya

lebih am an karena m emiliki dua rut e yang berbeda untuk

m enuju keluar suat u ruangan.

Gambar 2.3. Pola jalur Ring Circulat ion

(26)

Andri Prasetia | 03.01.11640 44 4. Linear Bercabang

Sirkulasi pengunjung jelas dan t idak t erganggu, pembagian koleksi

t erat ur dan jelas sehingga pengunjung bebas melihat koleksi yang

dipamerkan.

Gambar 2.4. Pola jalur linear bercabang

Sum ber: De Chiara and Calladar

II.2.9. Pencahayaan pada Galeri

Pencahayaan pada galeri memberikan kont ribusi yang besar t ent ang

bagaimana menampilkan benda yang dipamerkan agar lebih memiliki kekuat an

dan m enarik sesuai t ema yang ada, selain it u pencahayaan yang baik juga dapat

memberikan fokus yang lebih menonjol dibandingkan dengan suasana galeri

secara keseluruhan.

Sist em pencahayaan dibagi ke dalam dua kat egori, yait u sist em

pencahayaan alami dan sist em pencahayaan buat an. Pencahayaan sangat

pent ing bagi int erior dalam ruangan sert a dapat juga m enghidupkan suasana

yang ada pada suat u ruang. Sist em pencahayaan alam i dapat menjadi salah sat u

pilihan dalam perancangan sebuah galeri dimana m elalui sist em bukaan akan

didapat kan suplai cahaya yang bebas dan menyeluruh, namun kekurangannya

yait u resiko mudah m enimbulkan panas, kerusakan akibat air dan kelembaban

udara yang t idak mudah dikont rol, sedangkan sist em pencahayaan buat an dapat

(27)

Andri Prasetia | 03.01.11640 45 pelet akannya. Pencahayaan buat an ada berbagai macam dan dapat

menimbulkan kesan dan karakt er t ersendiri, ant ara lain:

1. Dow nlight ing

Kelebihan:

 Efisien dan sederhana.

 M ampu m emberikan efek t ert ent u pada obyek.

 Penempat annya mudah diat ur pada plafon at au bagian at as

bangunan.

Kekurangan:

 Adanya efek dark cave.

 Pem eliharaan relat if lebih susah.

 Penerangan vert ikal yang minimal.

 Dapat menyebabkan silau.

2. Uplight ing

Kelebihan:

 Sederhana.

 Dapat diint ergrasikan dengan furnit ure.

 M emiliki gaya penerangan yang luas.

 M udah dalam proses pemasangan dan pemeliharaannya.

 M enambah t ingkat cahaya lokal at au set empat .

 M udah diat ur penempat annya.

Kekurangan:

 Efek pencahayaan t idak rat a.

 Relat if lebih mahal dan menimbulkan masalah perkabelan.

 Tidak efisien unt uk langit -langit dan dinding.

 Aplikasi yang salah dapat menimbulkan hot spot pada langit

(28)

Andri Prasetia | 03.01.11640 46

3. Spot light ing

Kelebihan:

 Dapat menimbulkan ef ek dramat is dan menjadi pusat

perhat ian.

 Fleksibel.

 M udah dikont rol.

Kekurangan:

 M udah kehilangan fokus pencahayaan.

 Pem eliharaan relat if rumit .

4. Track light ing

Kelebihan:

 Relat if mudah dalam proses inst alasinya.

 Fleksibel.

 Bent uk lint asan yang luas.

 Aman.

Kekurangan:

 Biaya peralat an relat if mahal.

 Lampu yang t idak berat uran dapat menyilaukan.

 Tidak mudah disesuaikan dengan beberapa gaya int erior

yang ada.

5. Decorat ive light ing

Kelebihan:

 Dapat dikombinasikan dengan bent uk konvensional.

 Dapat memberikan efek dramat is dan mew ah pada interior.

 Dapat memperkuat t ampilan int erior.

 Dapat memberikan efek mew ah dan dramat is.

Kekurangan:

(29)

Andri Prasetia | 03.01.11640 47 Pencahayaan dalam ruangan selain dapat m emberikan ef ek at au kesan khusus

pada benda at au ruangan yang ada dapat juga m em berikan dampak psikologis

bagi penggunanya, berikut dijelaskan beberapa ef ek psikologis yang dapat

dihasilkan oleh pengat uran int ensit as pencahayaan:

Intensitas cahaya Efek psikologis Cont oh ruang

Terang

Ramai, formal, riang dan

megah

Ruang publik (t oko,

t erminal, dll), ruang

anak-anak, kant or,

ruang t amu.

Agak redup

Romant is, hangat , nyaman

dan hangat

Ruang keluarga, ruang

makan / rest oran,

t aman.

redup

Hening, t enang, khidmat dan

syahdu.

Ruang t idur

Sum ber : Supt andar, J. Pamudji. Desain Int erior: Pengant ar M erencana Int erior unt uk M ahasisw a Desain dan Arsit ekt ur. Jakart a: Djambat an, 1999.

II.2.10. Penghaw aan pada Galeri

Sist em penghawaan pada galeri harus sangat diperhat ikan karena

pada dasarnya secara geografis negara kit a t erm asuk ke dalam golongan

negara yang m em iliki daerah t ropis dan memiliki dua m usim, yaitu musim

kemarau dan musim hujan. Hal ini jelas akan berpengaruh t erhadap

pemilihan sist em penghaw aan yang akan dipilih dan yang akan mam pu

memberi kan kenyam anan secara t hermal pada para pengguna ruang at au

pengunjung yang ada. Selain kenyam anan pengguna, penghaw aan yang

baik juga akan berpengaruh t erhadap daya t ahan at au keaw et an dari

benda-benda yang dipam erkan di galeri.

Kenyam anan fisik dapat dicapai pada kondisi t emperat ur rat a-rat a

23°C. Pencapaian kondisi kenyamanan ini t ergantung dari banyaknya

(30)

Andri Prasetia | 03.01.11640 48

Untuk mengat asinya dapat dicapai dengan banyaknya bukaan jendela

at au menggunakan penghawaan sepert i AC at au Fan16.

Sist em penghaw aan buat an menggunakan Air Condit ioner dapat mengat ur beberapa unsur, yaitu kecepat an aliran udara, pergant ian dan

pembersihan udara, pengat uran t emperat ur, kelembaban dan

pendist ribusian aliran udara pada tingkat at au kondisi yang diinginkan

secara t erat ur dan konst an. Penentuan kondisi udara yang nyaman dan

sejuk dalam int erior memiliki acuan sebagai berikut:

Tem perat ur radiasi rat a-rat a konst an

Kecepat an aliran udara yang diinginkan

Kebersihan udara dari polusi

Part ikel udara yang m enimbulkan bau

Kualit as ventilasi

Tingkat kebisingan yang dit imbulkan oleh suara dari luar

Tem perat ur bola kering dan basah di udara

Segi-segi ekonom is dalam harga dan peraw at an

Pert im bangan est et is dari bent uk AC itu sendiri

Berikut adalah beberapa jenis Air Conditioner yang dijelaskan m enurut pelet akannya:

M ount ed t ype: dit anam didalam dinding at au didalam plafond

ruangan.

Ceiling t ype: dit anam di at as at au dipasang di langit -langit

ruangan.

Cust om floor t ype: dilet akkan di at as lant ai t anpa ada

pem asangan khusus.

W all mount ed t ype: ditanam didalam dinding.

16

(31)

Andri Prasetia | 03.01.11640 49

Di pasaran pada umum nya kit a m engenal 3 jenis Air Conditioner17, yaitu:

AC window

Um umnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada pada

salah satu dinding ruang dengan bat as ket inggian yang

t erjangkau dan penyemprot an udara t idak mengganggu si

pem akai.

AC sent ral

Biasanya digunakan pada unit -unit perkant oran, hot el,

superm arket dengan pengont rolan pengendalian yang

dilakukan dari satu tem pat .

AC split memiliki bentuk yang ham pir sama dengan AC

w indow, bedanya hanya t erlet ak pada konst ruksi dimana alat

[image:31.612.97.519.130.590.2]

kondensator t erlet ak di luar ruangan.

Gambar 2.5. Cont oh perangkat AC Window

Sum ber : w w w .kw aree.com/ blog/ w p-cont ent / uploads/ 2007/ 05/ lg-air-condit ioner.jpg

17

(32)
[image:32.612.98.517.111.517.2]

Andri Prasetia | 03.01.11640 50 Gambar 2.6. Cont oh perangkat AC Sent ral

Sum ber: w w w .cleart heairac.com/ friendsw ood/ air-condit ioners.jpg

Gambar 2.7. Cont oh perangkat AC split

Sum ber: w w w .rout eac.com/ images/ det ailed/ product _det ailed_image_30387_675.jpg

II.3. Tinjauan Preseden Restoran dan Galeri

Yang dim aksud dengan tinjauan preseden unt uk rest oran dan

galeri disini adalah gam baran t ent ang suat u model bangunan yang

menggabungkan konsep rest oran dan galeri pada sat u t em pat yang sudah

ada di Yogyakart a dan diut amakan yang m em iliki bentuk bengunan

dengan arsit ekt ur rumah Jaw a. Antara lain:

(33)

Andri Prasetia | 03.01.11640 51

Lokasi:

Dalem Joyokusum an.

Jalan Rotow ijayan no. 5, Yogyakart a.

Konsep :

Rest o dan galeri at au boutique rest o

Sasaran:

Wisat aw an dom est ik dan m ancanegara

Abst raksi:

Gadri rest o adalah suatu rest oran yang lahir dari perubahan dan

adapt asi fungsi sebuah bangunan rumah bangsaw an Jaw a

t radisional menjadi bangunan kom ersial (rest oran), sehingga

bangunan yang ada m erupakan bangunan asli dengan arsit ekt ur

rum ah Jaw a yang lengkap yang kem udian di t ransformasikan ke

dalam bentuk dan fungsi sebuah rest oran.

Konsep rest oran yang ada secara t idak langsung m enjadi

bangunan rest oran yang m em iliki nilai sejarah baik dari segi

arsit ekt urnya m aupun dari segi dekorasi at aupun koleksi-koleksi

yang ada didalamnya. Sehingga para pengunjung rest oran selain

dapat m enikmat i sajian kuliner juga dapat menikm at i suasana

Jaw a dan koleksi benda-benda yang m emiliki nilai sejarah budaya

yang t inggi.

Kelebihan:

M emiliki suasana rest oran yang unik dengan atm osfir arsit ekt ur

rum ah Jaw a yang kent al dan alami besert a berbagai dekorasi

maupun koleksi bersejarah yang t ak t ernilai.

Kekurangan:

o

Penggabungan dan t ransformasi fungsi ruang ant ara fungsi

kom ersial dan fungsi domest ik privat penghuni Dalem

(34)

Andri Prasetia | 03.01.11640 52

o

Dengan dibukanya nDalem sebagai rest oran sekaligus sebagai

galeri at au museum , t erjadi kerancuan ant ara benda koleksi

dan perabot fasilit as umum yang ada.

Gambar 2.8. Suasana dalam Rest o Gadri

[image:34.612.98.520.170.694.2]
(35)

Andri Prasetia | 03.01.11640 53

2. Sapto Hudoyo Gallery & Rest o

Lokasi:

Jalan Solo Km .9 M aguwo, Yogyakart a

Konsep :

Galeri dan rest o

Sasaran:

Wisat aw an dom est ik dan m ancanegara

Abst raksi:

Sapto Hudoyo Gallery & Rest o merupakan sebuah galeri seni m ilik

Alm . Sapt o Hoedojo yang berisi berbagai karya seni baik 2 dimensi

maupun 3 dim ensi. Suasana yang dikem bangkan didalamnya

sangat art ist ik ditunjang dengan benda-benda di dalam galeri yang

bernilai seni t inggi. Pada aw alnya t em pat ini m erupakan sebuah

galeri dan workshop namun kemudian dikembangkan juga

kedalam bentuk rest oran.

Kelebihan:

Suasana galeri dan rest o yang sangat kent al dengan nuansa seni

et nik melalui seni arsit ekt urnya dan benda-benda seni yang ada di

dalamnya.

Kekurangan:

Akses ut ama m enuju rest o yang ada t idak jelas dan kabur,

sehingga pengunjung yang hendak menuju rest o harus dipandu

Gambar

Tabel 2.1.
Gambar 2.1. Pola jalur Sequential Circulation
Gambar 2.3. Pola jalur Ring Circulation
Gambar 2.4. Pola jalur linear bercabang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu dengan banyaknya agenda pameran di Yogyakarta banyak pengunjung yang berdatangan untuk melihat, mengagumi bahkan membeli karya-karya seni rupa baik pengunjung

Kontemporer di Yogyakarta sebagai wadah kegiatan seni rupa khususnya seni rupa kontemporer di Yogyakarta yang ekspresif melalui pengolahan tata ruang dalam dan

manusia, seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realita (kenyataan) dalam suatu karya yang berupa bentuk dan isinya mempunyai daya untuk

Yogyakarta dikenal sebagai kota seni dan budaya selain sebagai kota pendidikan, banyak seniman-seniman di Yogyakarta yang bertalenta atau berbakat, tetapi hasil karyanya

Penggambaran kedinamisan dengan pendekatan filosofi seni kontemporer diwujudkan dalam suprasegmen arsitektur, seperti bentuk, warna, tekstur, proporsi dan skala, serta jenis

Bagaimana wujud rancangan Galeri Seni Rupa Kontemporer di Yogyakarta yang menggambarkan kedinamisan seni kontemporer melalui pengolahan tampilan bangunan dan penataan ruang luar

Kebutuhan Ruang Unit Kerja Pada Akademi dan Galeri Fotografi di Yogyakarta ... Kebutuhan Ruang Bagian Pengelolaan pada Akademi dan Galeri Fotografi di

Pengulangan ornamenyang menghadirkan komposisi bentuk yang menarik pada karya seni rupa.